direktorat jenderal minyak dan gas bumi jurnal … · kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan...

33
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI Ketahanan Energi Mewujudkan Proaktif Gaet Investor SOROT Mengkaji Formula Baru Harga Subsidi LPG 3 kg SAJIAN UTAMA Neraca Gas Bumi 2018-2027 Diluncurkan, Infrastruktur Masih Jadi Tantangan SAJIAN UTAMA Issue 02 Juli-Desember 2018 JURNAL MIGAS

Upload: dinhbao

Post on 02-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Ketahanan EnergiMewujudkan

Proaktif Gaet InvestorSOROT

Mengkaji Formula Baru Harga Subsidi LPG 3 kg

SAJIAN UTAMA

Neraca Gas Bumi 2018-2027 Diluncurkan, Infrastruktur Masih Jadi Tantangan

SAJIAN UTAMA

Issue 02 Juli-Desember 2018JURNAL MIGAS

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Skema gross split yang telah dicanangkan sejak 2017 pada lelang blok minyak dan gas bumi (migas) ditengarai sejumlah pihak akan sepi peminat investor. Bagaimana faktanya? Tercatat sampai dengan tahun 2021 sudah ada 25 kontraktor industri migas yang tertarik mengelola industri hulu migas di Indonesia berbasis skema gross split. Yang lebih menggembirakan, tercatat nilai total komitmen pasti investasi sebesar sekitar US$1 miliar atau senilai hampir Rp15 triliun. Dengan disepakatinya 25 kontrak migas gross split ini menjadi salah satu bukti bahwa reformasi hulu migas mulai membuahkan hasil. Dapat dikatakan, skema gross split ini menjadi angin segar bagi pengembangan industri hulu migas Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah menerapkan skema Production Sharing Contract (PSC) atau cost recovery di mana biaya operasi yang pada awalnya dikeluarkan

oleh kontraktor menjadi tanggungan Pemerintah. Tercatat, sejak 2015 beban cost recovery lebih besar daripada penerimaan negara di bidang migas.

Sebaliknya, skema gross split menerapkan biaya operasi menjadi beban kontraktor. Dengan penerapan skema ini, maka kontraktor akan bekerja lebih efektif dan efisien. Mereka akan melakukan penghematan tanpa proses persetujuan cost recovery yang rumit dan tidak efisien dengan tetap operasi di bawah kendali negara.

Intinya, skema kontrak kerja sama gross split menandai era baru pengelolaan sektor migas yang lebih baik di Indonesia. Yang jelas, skema gross split adalah suatu pembaruan yang menuju ke perbaikan. Pembaruan yang berawal dari suatu perubahan.

Memang, perubahan belum tentu menghasilkan pembaruan. Terlebih, bila perubahan tersebut divonis terlebih dahulu sebelum dicoba atau dipraktikkan. Tapi, terdengar kurang adil jika menjustifikasi sesuatu berdasarkan asumsi, bukan fakta. Inilah yang terjadi saat skema gross split awalnya diperkenalkan di tanah air.

DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Ketahanan EnergiMewujudkan

Proaktif Gaet InvestorSOROT

Mengkaji Formula Baru Harga Subsidi LPG 3 kg

SAJIAN UTAMA

Neraca Gas Bumi 2018-2027 Diluncurkan, Infrastruktur Masih Jadi Tantangan

SAJIAN UTAMA

Issue 02 Juli-Desember 2018JURNAL MIGAS

MewujudkanKetahanan Energi awanawan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALDIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Gedung Migas / Plaza CentrisJl. H.R. Rasuna Said Kav. B 5, Jakarta 12910Telp. (021) 526 8910, Fax. (021) 526 8980www.migas.esdm.go.id

Rp

Rp

Issue 02 Juli-Desember 2018JURNAL MIGAS

3

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Upacara Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-73 Peringatan Hari Pahlawan di Kementerian ESDM

Usulan Anggaran Kementerian ESDM 2019 Lebih Rendah Daripada Tahun 2018

Kementerian ESDM Berikan Penghargaan Subroto kepada Tujuh Perusahaan

Sinergi dengan BPS dan BI

Semakin Dekat, Produksi CBM Secara Komersil Ditjen Migas Gelar Penghargaan Keselamatan Migas 2018 dan Sosialisasi SI-K3Mi

Pemulihan Cepat Sektor Energi Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Palu

Kontrak WK South Jambi B Ditandatangani, Komitmen Kerja Pasti Capai Rp 900 Miliar

Menteri ESDM Pastikan Stok BBM di Tol Trans Jawa Aman

Menteri ESDM Menyerahkan SK Kenaikan Pangkat Anumerta dan Keputusan Pensiun Kepada Tiga Korban Lion Air

Kontrak Gross Split Sengkang dan East Sepinggan Ditandatangani, Komitmen Kerja Pasti US$ 88.000.000

Dukung Pembangunan Terminal LNG Mini

Senyum Ceria Nelayan Pariaman Terima Konkit Gratis

13SAJIAN UTAMA

Mengkaji Formula Baru Harga SubsidiLPG 3 kg Pemerintah sedang merevisi formula harga untuk LPG 3 kilogram (kg). Formula harga ini diyakini bisa membuat harga LPG 3 kg menjadi lebih efisen. Selain itu, dengan formula baru ini, diharapkan harga LPG dapat lebih realistis.

26SOROT

ProakrifGaet Investor

6SAJIAN UTAMA

Neraca Gas Bumi 2018-2027 Diluncurkan, Infrastruktur Masih Jadi Tantangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Neraca Gas Bumi Indonesia (NGI) 2018–2027. Neraca Gas Bumi Indonesia ini dapat membantu investor, Badan Usaha, dan Kementerian/Lembaga yang menginginkan data dan informasi terkait gas bumi nasional.

6 SAJIAN UTAMA Neraca Gas Bumi 2018-2027 Diluncurkan, Infrastruktur Masih Jadi Tantangan

10 Perlu, Penerapan EOR Pada Blok Migas

13 Mengkaji Formula Baru Harga Subsidi LPG 3 kg

16 KOLOM “Pada prinsipnya kita mau bekerja lebih cepat!” 18 Kilang Minyak Indonesia Sudah Mampu Mengolah Produk Standar Internasional

22 Mengupas Kebijakan Harga BBM 26 SOROT Proaktif Gaet Investor

32 WACANA Menuju Standar EURO 4

36 BERANDA BERANDA Revolusi Industri 4.0 pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

38 BICARA DATA

40 NEWS Pakai Konkit LPG lebih Hemat, Nelayan Selayar Semangat Melaut

Ditjen Migas Selidiki Kebocoran Pipa CNOOC

Ditjen Migas Apresiasi Stakeholder yang Gunakan Komponen Lokal

Formula Baru Harga Minyak Mentah Indonesia

Ditjen Migas Pro Aktif Gaet Calon Investor

Kementerian ESDM Luncurkan Contact Center ESDM 136

Ditjen Migas Berkomitmen Percepat Pengurangan Gas Suar

Menteri ESDM Pimpin Apel HUT RI ke-73

Migas Goes to Campus Sambangi Yogyakarta

Menteri Jonan Lantik 116 Pejabat Kementerian ESDM

contents

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab SesditjenRedaktur M. Alfansyah Editor/ Penyunting Hening Sasmitaning Tyas, Rizky Amalia WismashantiDesain Grafis dan Fotografer Agus Mendrofa, Waris Sambodo, Krisna Dinda BestariSekretariat Sinta Raesanti, Kabul Priyono, Hilda Swandani, Tri Sudharma, Koesnobroto Pembuat Artikel Soerjaningsih, I Gusti Suarnaya Sidemen, Tursilowulan, Dian Apriani

Issue 02 Juli-Desember 2018JURNAL MIGAS

Upaya Pemerintah meningkatkan iklim investasi hulu migas di Indonesia terus dilakukan. Mulai dari penyederhanaan perizinan, penerapan skema gross split hingga turun langsung ‘menjemput bola’. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan komitmeninvestasi migas bisa lebih meningkat.

contents

54

CONTENTS

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

2018-2027 Diluncurkan, Infrastruktur

Masih Jadi Tantangan

Neraca Gas Bumi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan

Neraca Gas Bumi Indonesia (NGI) 2018–2027. Neraca Gas Bumi Indonesia

ini dapat membantu investor, Badan Usaha, dan Kementerian/Lembaga

yang menginginkan data dan informasi terkait gas bumi nasional.

Ditunggu investor

Pemerintah melalui Kementerian ESDM berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi domestik di antaranya gas bumi yang memiliki cadangan terbukti sekitar 100 Triliun Standar Cubic Feet (TCF) sebagai energi bersih dan ramah lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang juga dituangkan dalam beberapa paket kebijakan ekonomi.

Dari sisi investor, dibutuhkan semacam guidelines untuk memetakan kondisi gas bumi update di tanah air. Maka, NGI 2018–2027 pun diluncurkan. NGI merupakan gambaran pasokan dan kebutuhan gas bumi nasional jangka panjang yang mencakup berbagai skenario proyeksi yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Dengan demikian, sektor lain, seperti industri, ketenagalistrikan dan kegiatan ekonomi lainnya mendapatkan gambaran pengembangan lebih jelas.

Dengan diluncurkannya buku ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi investor dan calon investor, Badan Usaha Kementerian/Lembaga serta Akademisi yang bertujuan mendukung dan menciptakan tata kelola gas bumi Indonesia yang kokoh.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyampaikan bahwa buku ini merupakan salah satu buku yang sangat ditunggu oleh para investor, Badan Usaha dan Kementerian/Lembaga karena data dan informasi terkait gas bumi Indonesia sangat dibutuhkan.

Dalam NGI 2018–2027, banyak perubahan dibandingkan dengan paparan sebelumnya, yakni terkait metodologi proyeksi kebutuhan gas. Pada NGI sebelumnya, metodologi proyeksi kebutuhan gas digabung antara kebutuhan gas yang sudah kontrak dengan kebutuhan gas yang masih potensial.

“Jadi, hari ini klarifikasikan kalau ada any doubt neraca gas kita. Bagi per region juga, jangan salah tangkap. Ada region katakan shortage sekian, ini asumsi sekarang bukan beberapa tahun mendatang,” katanya dalam paparan Neraca Gas Bumi Indonesia, Senin (1/10/2018).

Tahun lalu, pemanfaatan gas bumi untuk domestik sebesar 59% atau lebih besar dari ekspor yang sebesar 41%. Pemanfaatan gas bumi domestik tersebut terbagi untuk industri sebesar 23,18%, sektor kelistrikan (14,09%), pupuk (10,64%), lifting migas (2,73%), LNG Domestik (5,64%), LPG Domestik (2,17%) serta 0,15% untuk Program Pemerintah berupa Jargas Rumah Tangga dan SPBG. Untuk ekspor, realisasinya terbagi untuk gas pipa sebesar 12,04% dan LNG 29,37%.

Tiga skenario konsumsi ataupun pasokan gas bumi

Arcandra Tahar mengatakan, penyusunan buku NGI 2018–2027 menghasilkan tiga skenario konsumsi ataupun pasokan gas bumi. Dalam Neraca Gas Bumi Indonesia 2018–2027, terdapat tiga skenario kebutuhan gas bumi ke depan.

Skenario I, Neraca Gas Nasional diproyeksikan mengalami surplus gas pada tahun 2018–2027. Hal tersebut dikarenakan perhitungan proyeksi kebutuhan gas mengacu pada realisasi pemanfaatan gas bumi serta tidak diperpanjangnya kontrak-kontrak ekspor gas pipa/LNG untuk jangka panjang.

Skenario II, Neraca Gas Nasional diproyeksikan tetap surplus pada tahun 2018–2024. Sedangkan pada tahun 2025–2027 terdapat potensi dimana kebutuhan gas lebih besar daripada pasokan, namun hal tersebut belum mempertimbangkan adanya potensi pasokan gas dari penemuan cadangan baru dan kontrak gas di masa mendatang, seperti Blok Masela dan Blok East Natuna.

Proyeksi kebutuhan gas pada skenario II, menggunakan asumsi:• Pemanfaatan gas dari kontrak

eksisting terealisasi 100%• Pemanfaatan gas untuk sektor

kelistrikan sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018–2027

• Asumsi pertumbuhan gas bumi sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yaitu 5,5% untuk sektor Industri Retail

• Pelaksanaan Refinery Development Master Plan (RDMP) sesuai jadwal

• Pelaksanaan pembangunan pabrik-pabrik baru petrokimia dan pupuk sesuai jadwal

Skenario III, Neraca Gas Nasional diproyeksikan surplus gas dari tahun 2019–2024. Sedangkan tahun 2018 tetap mencukupi sesuai realisasi dan rencana tahun berjalan. Sementara pada tahun 2025–2027, sebagaimana skenario II bahwa terdapat potensi di mana kebutuhan gas lebih besar daripada pasokan, namun hal tersebut belum mempertimbangkan adanya potensi pasokan gas dari penemuan cadangan baru dan kontrak gas di masa mendatang, seperti Blok Masela dan Blok East Natuna.

Proyeksi kebutuhan gas pada skenario III menggunakan asumsi:• Pemanfaatan gas dari kontrak

eksisting terealisasi 100%• Pemanfaatan gas untuk sektor

kelistrikan sesuai dengan RUPTL 2018–2027

• Sektor industri Retail memanfaatkan gas pada maksimum kapasitas pabrik serta penambahan demand dari pertumbuhan ekonomi dengan asumsi 5,5%

• Pelaksanaan RDMP sesuai jadwal• Pelaksanaan pembangunan

pabrik-pabrik baru petrokimia dan pupuk sesuai jadwal

Selain itu, sektor industri Retail memanfaatkan gas pada maksimum kapasitas pabrik serta penambahan demand dari pertumbuhan ekonomi dengan asumsi 5,5%, pelaksanaan RDMP sesuai jadwal, pelaksanaan pembangunan pabrik-pabrik baru petrokimia dan pupuk sesuai jadwal.

Wamen mengatakan, dengan adanya perbedaan metologi, NGI akan dihitung ulang setiap tahunnya. Hal ini, ditempuh mengingat RUPTL PLN berubah setiap tahunnya.

“Kenapa berubah? Karena oftaker terbesarnya itu PLN, dan mereka juga berubah [RUPTL],” tambahnya.

76

SAJIAN UTAMA

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Memetakan keseimbangan gas

Sebelumnya, Dirjen Migas Djoko Siswanto menyampaikan, NGI 2018–2027 tidak akan menjadi dasar utama pembukaan impor gas di Indonesia. Neraca tersebut ditujukan untuk memetakan keseimbangan gas Indonesia.

“Kalau bisa tidak impor, ya tidak impor. Ini kan neraca gas Indonesia, tidak ada hubungan dengan impor. Itu kan demand dan supply Indonesia,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dengan tiga skenario, Pemerintah menggambarkan perkiraan demand gas bumi Indonesia dalam neraca tersebut. Pasalnya, demand diproyeksi naik dan konstan pada periode tertentu. Seluruh stakeholders diharapkan mampu menjawab tantangan penyediaan gas bumi.

Menurut Djoko, keputusan tambahan suplai dari luar negeri akan tergantung dari masing-masing pihak, baik pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta. Apalagi, RnD setiap pihak untuk melihat kebutuhan gas berbeda-beda.

Jika ada usulan dari perusahaan swasta, sambungnya, pemerintah akan melihat detil dari usulan tersebut. Kendati demikian, aspek suplai dalam negeri dan harga akan menjadi pertimbangan utama yang dilihat sebelum memberikan izin impor. Pada saat yang bersamaan, Pemerintah akan terus mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi.

“Pemerintah menerbitkan kebijakan tata kelola gas terkait keekonomian lapangan hulu migas dan daya beli konsumen,” imbuhnya.

Disesuaikan dengan karakteristik negara

Sebagai negara kepulauan, pengembangan infrastruktur gas bumi Indonesia harus dilakukan dengan perencanaan yang berbeda. Pengembangan gas harus disesuaikan dengan karakteristik negara.

“Kalau kita kepulauan, maka pengembangan infrastruktur harus disesuaikan dengan karakteristik negara ini, kan kita negara kepulauan. Ini jadi pekerjaan rumah kita semua,” papar Arcandra Tahar dalam acara IndoPipe 2018 - The 7th International Indonesia Gas Infrastructure Conference & Exhibition di Pullman Hotel, Selasa (25/9/2018).

Berbeda dengan minyak yang penanganan hasil produksinya dapat lebih fleksibel, pengembangan gas

membutuhkan infrastruktur yang memadai.

“Kalau minyak diproduksi, ekspor mudah. Kalau gas tidak semudah itu. Harus dibuat (infrastruktur) sebelum development,” kata Wamen.

Lebih lanjut dia memaparkan, kebanyakan orang ketika membuat perencanaan pengembangan infrastruktur gas, mengacu pada negara maju yang terutama merupakan negara kontinental. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara kepulauan. Tentunya infrastruktur yang dibangun pun berbeda.

“Apa bedanya pengembangan infrastruktur archipelago dan continental? Ada perbedaan? Banyak. Kita punya perdebatan tapi sebagian karakteristik pasti beda,” tambah Arcandra.

Dalam pembangunan infrastruktur gas, menurut Arcandra, tantangan utama yang dihadapi adalah kepastian permintaan. Tidak ada pihak yang dapat menjamin kepastian permintaan dalam tujuh atau 20 tahun ke depan. Situasi ini diperburuk dengan adanya kontrak yang kurang bagus.

Tantangan lainnya adalah harga gas dan kemauan untuk membayar. Banyak pihak yang membandingkan harga gas di Indonesia dengan negara lainnya. Misalnya dengan Malaysia yang harga gasnya US$5 per MMBTU, sementara di Indonesia US$9 per MMBTU. Padahal ketika membandingkan, harus diketahui titik serahnya.

“Bicara harga gas, bicara infrastruktur. Apakah Indonesia punya (harga gas) di bawah US$4? Ada. Petrochemical di bawah US$6, ada. Tapi di Masela atau di Bintuni. Sewaktu membandingkan Malaysia dan Indonesia, kita bandingkannya base apa? Ketika bicara (harga) gas tidak menguntungkan, kita tidak tahu

delivery point di Malaysia,” papar Wamen.

Tahun ini, Pemerintah tetap mengutamakan pembangunan program-program pro rakyat, seperti sebanyak 25.000 paket konverter kit LPG untuk nelayan akan dibagikan di 55 kabupaten/kota hingga akhir tahun ini. Capaian tersebut menambah jumlah konverter kit yang diberikan kepada nelayan sebanyak 5.473 unit di tahun 2016 dan 27.081 unit di 2017. Dengan menggunakan konverter kit ini, nelayan akan dapat mengurangi biaya operasional sebesar Rp30.000 hingga Rp50.000 per hari, memberikan energi bersih dan aman, serta mengurangi konsumsi BBM.

Pemerintah juga terus berkomitmen mengembangkan jaringan gas

bumi (jargas) kota. Tahun 2018 ini ditargetkan pemasangan jargas ini mencapai 461.930 Sambungan Rumah (SR) dengan tambahan sebesar 88.190 SR di tahun ini. Program jargas ini selain dibiayain APBN, Pemerintah juga mendorong agar Badan Usaha Niaga Umum Gas Bumi dapat turut serta mengembangkan jaringan gas kota.

Pemerintah juga memberikan prioritas penggunaan gas bumi untuk domestik, dimana alokasi gas domestik di semester ini adalah sebesar 60% yang pemanfaatannya diutamakan untuk listrik dan industri. Sementara, telah dibangun pipa gas sepanjang 10.827 kilometer (km) guna menunjang pengaliran gas bumi tersebut ke konsumen.

98

SAJIAN UTAMA

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

tidak masuk saja, (saat ini) Chevron masih di situ, itu kan decline. Satu-satunya jalan adalah EOR untuk meningkatkan produksi minyak. Harus dengan cara-cara teknologi baru,” papar Djoko.

Sudah diterapkan di blok-blok migas lainnya

Di samping Lapangan Minas, Blok Rokan, full scale EOR sendiri telah dan akan dilakukan di lapangan-lapangan migas lainnya. Salah satu yang masuk rencana adalah pada Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan. Penerapan full scale EOR ini langsung oleh dipimpin Djoko Siswanto mulai November 2018.

“Telah dibentuk Tim antar kementerian atau lembaga tentang Tim Pemantauan Pelaksanaan Peningkatan Produksi Minyak Bumi di Lapangan Tanjung-PT Pertamina EP dengan metode EOR,” papar Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (27/8/2018).

Dalam tim tersebut, menurut Djoko, dirinya akan bertindak sebagai Ketua, didampingi Kepala SKK Migas selaku Pengarah serta anggota lainnya, termasuk direksi Pertamina sebagai pengelola Lapangan Tanjung.

Rencananya full scale EOR pada lapangan migas itu akan dilakukan pada November 2018. Sedangkan polymer injection unit dalam proses pengiriman dan akan tiba di Lapangan Tanjung akhir Oktober 2018. Material polymer untuk kebutuhan injectivity test juga sudah tiba di Jakarta.

“Injeksi polymer dan peresmian akan dilakukan pertengahan bulan November 2018,” ujar Djoko.

Dalam pelaksanaan full scale EOR ini, Pertamina akan bekerja sama dengan Repsol. Perusahaan tersebut akan mengirimkan proposal untuk keterlibatan di aktivitas EOR polymer flooding pada akhir bulan Agustus 2018. Skema kerjasama yang diusulkan adalah Kerja Sama Operasi (KSO).

Saat ini, tingkat produksi Lapangan Tanjung mencapai 2.149 barel per hari dan diperkirakan penambahan produksi kumulatif dengan adanya pengembangan EOR polymer sampai dengan tahun 2035 mencapai sekitar 34 MSTB.

“Tahapan kegiatan pengembangan EOR polymer di Lapangan Tanjung sendiri terdiri dari tahapan field trial polymer flooding T-0461 yang diperkirakan membutuhkan waktu total paling lama 18 bulan, dilanjutkan dengan tahapan decision gate review

Perlu, Penerapan EOR Pada Blok Migas

Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memutuskan untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT

Pertamina (Persero). Selanjutnya, Pemerintah meminta agar Pertamina menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) agar produksinya dapat

meningkat.

Pemerintah dalam keputusannya tanggal 31 Juli 2018, menyerahkan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina sejak 2021 mendatang, setelah kontrak kerja sama dengan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) berakhir.

Sebenarnya, CPI masih berminat untuk tetap mengelola Blok Rokan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya, kontraktor eksisting memperoleh keutamaan dalam pengelolaan blok migas yang berakhir kontraknya.

Pada akhirnya, Pemerintah memutuskan Pertamina yang mengelola Blok Rokan. Keputusan ini diambil dengan empat pertimbangan, yakni• Pertamina mengajukan bonus

tanda tangan (signature bonus) sebesar US$784 juta atau sekitar Rp11,3 triliun. Bonus tanda tangan ini nantinya akan masuk ke kas negara.

• Besaran nilai komitmen kerja pasti untuk investasi yang diberikan oleh Pertamina selama lima tahun awal senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,2 triliun.

• Meningkatnya potensi pendapatan negara selama 20 tahun negara

setelah mendapatkan potensi pemasukan sebesar US$57 miliar atau sekitar Rp825 triliun.

• Diskresi Menteri ESDM yang didasarkan pada perubahan sistem fiskal dari cost recovery menjadi gross split di mana Pertamina meminta diskresi sebesar 8% dan Pemerintah sepakat usulan tersebut.

Tambah pula, dalam proposalnya, Pertamina menjanjikan dengan penggunaan teknologi EOR, produksi minyaknya dapat meningkat menjadi 500.000 barel per hari.

Langsung full scale

Dirjen Migas Djoko Siswanto, di sela-sela Gas Indonesia Summit and Exhibition, Selasa (1/8/2018), meminta agar teknologi EOR setidaknya dapat mulai dilaksanakan pada tahun 2023, mengingat sebelumnya CPI, sebagai pengelola Blok Rokan saat ini, telah melaksanakan uji coba EOR di Lapangan Minas selama 10 tahun. Fasilitasnya pun telah tersedia.

“Pilot project-nya kan sudah (dilaksanakan 10 tahun). Langsung full scale. Karena lapangannya kan sama, fasilitasnya (EOR) sudah di situ,”katanya.

Dengan adanya fasilitas EOR yang telah dibangun Chevron, Pertamina dapat langsung melakukan injeksi bahan kimia pada sumur-sumur minyak tersebut. Saat ini, dari hasil uji coba yang dilakukan Chevron di Lapangan Minas, produksinya mencapai 100.000 per hari.

Setelah dilakukan EOR oleh Pertamina nantinya, diharapkan tahun 2024 produksi Blok Rokan mulai meningkat dan mencapai 500.000 barel per hari, sesuai dengan proposal Pertamina kepada Pemerintah. Nantinya seluruh hasil produksi Blok Rokan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat menekan impor BBM.

Teknologi EOR menjadi keharusan untuk meningkatkan produksi minyak Blok Rokan lantaran blok tersebut termasuk lapangan tua. Chevron telah mengelola blok ini sejak tahun 1971. Blok Rokan memiliki luas 6.220 km dan terdiri dari 96 lapangan di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap. Penurunan produksi Blok Rokan terjadi sejak 2007.

“Namanya lapangan tua, di seluruh dunia yang namanya lapangan tua pasti produksinya turun. Pertamina

Pilot project-nya kan sudah (dilaksanakan 10 tahun). Langsung full scale. Karena lapangannya kan sama, fasilitasnya (EOR) sudah di situ.”

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM

1110

SAJIAN UTAMA

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

dan tahapan forward plan,” jelas Dirjen Migas.

Pilot project EOR juga dilakukan di Lapangan Kaji Semboja. Namun bahan kimia yang digunakan masih impor sehingga harganya mahal, yaitu sekitar US$60 per barel. Untuk menekan biaya, akan digunakan produk dalam negeri yang mutunya tidak kalah dari impor.

“Jadi kita akan lihat lagi chemical dalam negeri yang informasinya itu cuma US$10 per barel, sudah termasuk pompa, personel maupun bahan kimia,” ungkap Djoko.

Sejak tahun 2010, rata-rata produksi minyak dan gas bumi di Indonesia mengalami penurunan. Apabila dibandingkan dengan produksi migas Indonesia pada tahun 2010, pada tahun 2017 produksi minyak bumi mengalami penurunan sebesar 15.2% dan produksi gas bumi Indonesia mengalami penurunan sebesar 14%. Tanpa adanya penambahan produksi dari lapangan-lapangan baru dengan cadangan migas yang cukup besar, serta upaya lainnya termasuk EOR, produksi migas akan terus terjadi.

Mencari mitra

Selain penerapan teknologi EOR, untuk meningkatkan produksi migas di Blok Rokan, Pertamina juga disarankan

untuk mencari mitra.

“Untuk meningkatkan produksi, kita menyarankan Pertamina mencari partner di bidang hulu migas yang mampu meningkatkan prodction (Blok Rokan),” ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai membuka acara Gas Indonesia Summit & Exhibition di Jakarta Convention Center, Rabu (1/8/2018).

Saran untuk mencari mitra tersebut merupakan salah satu item dalam terms and condition Blok Rokan yang akan disampaikan dalam waktu dekat oleh Pemerintah kepada Pertamina.

“Nanti dalam surat terms and condition, kita akan elaborate lagi, apa saran dari Pemerintah,” tambahnya.

Mengenai mitra yang akan digandeng, Pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Pertamina.

“Kita serahkan (pemilihan mitra) ke Pertamina. Kan Pemerintah menyerahkan 100% ke Pertamina, kemudian di situ ada hak pemerintah daerah 10%. Sisanya adalah aksi korporasi Pertamina,” ungkap Wamen.

Terkait hal ini, Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina diperbolehkan mencari mitra untuk mengelola Blok Rokan, dengan catatan tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

Sementara itu terkait masa transisi, Pertamina diharapkan belajar dari Blok Mahakam yang sebelumnya dikelola Total Indonesia.

“Kita belajar banyak dari Mahakam. Transisi dari Total ke Pertamina. Semoga nanti pelajaran dari transisi Blok Mahakam itu, membuat transisi di Blok Rokan lebih baik,” harapnya.

Blok migas bernilai strategis

Terpilihnya Pertamina sebagai pengelola Blok Rokan akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional. Sejauh ini, porsi Pertamina produksi migas nasional telah meningkat dari sekitar 23% saat ini, menjadi sebesar 36% pada tahun 2018 dan 39% tahun 2019 saat saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina.

Arcandra Tahar mengungkapkan, nilai tambah yang didapat dari keputusan ini adalah menjadikan Pertamina sejajar dengan world top oil company yang mampu menguasai 60% produksi migas nasional pada tahun 2021.

Blok Rokan sendiri termasuk blok migas yang bernilai strategis. Produksi migas blok rokan menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.

Melalui keputusan ini juga, Pemerintah turut mendukung kemampuan keuangan Pertamina yang ditugaskan sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanan publik dalam penyediaan energi dengan harga yang terjangkau ke seluruh tanah air, seperti program BBM Satu Harga.

LPG 3 kgMengkaji Formula Baru Harga Subsidi

Pemerintah sedang merevisi formula harga untuk LPG 3 kilogram (kg). Formula harga ini diyakini bisa membuat harga LPG 3 kg menjadi lebih efisen. Selain itu, dengan formula baru ini, diharapkan harga LPG

dapat lebih realistis.

Bisa menurunkan jumlah subsidi

Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan, revisi formula harga BBM saat ini masih difinalisasi oleh Pemerintah. Prosesnya sedang dalam kajian Kementerian Keuangan untuk mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan.

“Sedang dikirimkan ke Kementerian Keuangan. Kan berdasarkan Permennya (Peraturan Menteri), kami harus mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan. Nah kami lagi kirim surat,” jelas Djoko, Selasa (11/12).

Jika sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan, maka formula harga solar, premium dan LPG

yang baru akan berlaku ini diyakini bisa menurunkan jumlah subsidi solar dan LPG.

“Subsidinya jadi lebih sedikit,” ungkap Djoko.

Biarpun subsidi lebih sedikit, namun Djoko menyebut harga untuk solar dan LPG 3 kg tidak akan mengalami perubahan. Begitu juga dengan harga premium karena telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kan harga solar sudah ditetapkan, LPG 3 kg sudah, premium juga sudah, sudah kan. Nah formula ini apabila nanti, ya kan, tergantung nanti hasil audit BPK, Kementerian Keuangan, apakah akan mendapat insentif lagi, formulanya pakai formula itu,” jelasnya.

1312

SAJIAN UTAMA

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Insentif tersebut nantinya akan diberikan kepada PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha yang menyalurkan solar, premium, dan LPG 3 kg. Namun insentif baru diberikan berdasarkan verifikasi BPK RI dan Kementerian Keuangan, Pertamina bisa mendapatkan insentif.

Pasalnya dengan semakin sedikitnya subsidi dan tidak ada perubahan harga, maka biaya yang ditanggung Pertamina menjadi lebih besar. “Ya tergantung daripada keuangan negara, tergantung verifikasi BPK, alatnya apa? ya formula itu,” ujarnya.

Jika tidak mendapatkan insentif pun, Djoko yakin keuangan Pertamina masih bisa menanggung selisih harga solar, premium dan LPG. Pasalnya selama ini, Pertamina belum mengalami kerugian.

“Misalnya apapun yang terjadi, Pertamina pernah rugi tidak secara

Penggunaan barcode

Di samping mengkaji formula baru harga LPG 3 kg, Pemerintah juga menyambut baik opsi penggunaan barcode dalam pendistribusian LPG 3 kg. Tujuannya untuk mendukung subsidi dapat dinikmati oleh pihak yang berhak.

Menurut Djoko, penggunaan barcode dalam penyaluran LPG 3 kg merupakan salah satu alternatif, selain bantuan langsung tunai (BLT). Saat ini, konsep barcode tersebut sedang dikaji oleh PT Pertamina.

“Silakan saja pakai pakai teknologi apa. Mau kartu (BLT), barcode, apa segala macam. Itu orang IT yang mengerti. Saat ini lagi dikaji sama Pertamina,” ujar Djoko di lain kesempatan.

Terhadap opsi yang dipilih nantinya, lanjut Djoko, pihaknya siap mendukung dengan membuat regulasinya.

“Kalau Pertamina perlu regulasi, misalnya barcode untuk golongan masyarakat apa saja, nah kita buat regulasinya sekaligus pengawasannya,” katanya.

Penyaluran subsidi LPG 3 kg tepat sasaran ini diharapkan dapat dilakukan mulai 2019 mendatang. Sementara itu, terkait uji coba yang dilakukan PT Pertamina dengan meluncurkan produk LPG Bright gas kemasan 3 kg, menurut Djoko, hal itu dapat mengurangi besaran subsidi LPG 3 kg yang harus ditanggung Pemerintah. Ini lantaran masyarakat memiliki alternatif dalam menggunakan LPG 3 kg.

Produk LPG non subsidi berwarna pink fuschia tersebut, mulai awal Juli 2018 dilakukan uji pasar secara terbuka di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya, dengan total 5.000 tabung. Ini merupakan tindak lanjut dari

corporate? Ya makanya untung, kalau untung ya sudah,” kata Djoko.

Sebelumnya, Pemerintah mengumpulkan seluruh data harga LPG dari kilang dalam negeri, impor maupun swasta dalam negeri. Selain itu juga data komponen biaya, seperti asuransi, transportasi, penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Data tersebut selanjutnya diperinci lagi dengan mengacu pada kondisi yang sebenarnya sehingga harga LPG nantinya akan lebih realistis.

Djoko Siswanto meneruskan, selama ini penentuan harga LPG menggunakan asumsi. Jadi, yang setiap hari berubah itu sebenarnya harga impor. Untuk itu akan dicari variabel tepat untuk harga LPG.

“Variabelnya itu disesuaikan dengan realita. Jadi lebih realitis,” kata Djoko.

Formula baru itu nantinya juga memperhitungkan gas yang berasal

dari kilang dalam negeri baik milik swasta atau PT Pertamina (Persero). Kemudian ada pertimbangan biaya transportasi dan sewa fasilitas penampungan.

Pemerintah juga akan memilih opsi yang termurah dalam fasilitas penampungan. “Yang tadinya sewa mahal tuh yang floating, jadi storage darat lebih murah. Itu dilihat realitasnya,” ujar Djoko.

Adapun saat ini harga LPG 12 kg yang tidak subsidi sekitar Rp144 ribu per tabung. Sementara itu, elpiji tiga kilogram yang subsidi mencapai Rp20 ribu. Dalam APBN 2018 subsidi elpiji hanya dipatok 6,450 juta MT atau Rp94,53 triliun. Sedangkan tahun 2019 akan ditetapkan kg sebesar Rp68.332,3 miliar. Alokasi subsidi tersebut termasuk perhitungan carry over ke tahun berikutnya sebesar Rp5.000,0 miliar.

market trial (uji pasar) LPG 3 kg non subsidi yang telah dilakukan pada November 2017 di Tangerang, Banten.

“Produk Bright Gas 3 kg ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen LPG non subsidi. Dengan adanya varian baru LPG non subsidi kemasan 3 kg, maka masyarakat mampu bisa mendapatkan lebih banyak pilihan LPG Bright Gas dalam berbagai kemasan yang melengkapi keseluruhan jenis Bright Gas Family yaitu kemasan 12 kg, 5,5 kg, 3 kg dan Can (220 gr),” jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito.

Untuk di Jakarta, 3 kg akan tersedia di SPBU COCO Kuningan, SPBU COCO Pondok Indah, SPBU COCO MT Haryono, SPBU COCO Lenteng Agung, Apartemen Baywalk Pluit, Apartemen Springhills Kemayoran, Apartemen Gading Nias Kelapa Gading, Apartemen Kalibata City, Apartemen Green Pramuka Rawamangun, Apartemen Mediterania Tanjung Duren, dan kawasan perumahan Pondok Indah Kebayoran Baru. Sementara di Surabaya akan dijual di wilayah Pakuwon.

Selama masa uji pasar secara terbuka ini, isi ulang Bright Gas 3 kg akan dijual seharga Rp39.000 per tabung tabung di agen LPG non subsidi belum termasuk ongkos kirim, dan

Rp42.000 per tabung tabung di SPBU COCO. Sedangkan untuk tabung perdana (tabung plus isi) Bright Gas 3 kg akan dijual di agen LPG seharga Rp184.000 per tabung dan di SPBU COCO seharga Rp187.000 per tabung.

Volume tahun 2019

Pemerintah memperkirakan volume LPG 3 kg tahun 2019 berkisar antara 6,825 hingga 6,978 metrik ton, naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan ini antara lain lantaran adanya pembagian paket perdana LPG 3 kg di Indonesia Timur sehingga permintaan masyarakat juga naik.

“LPG 3 kg kita lihat demand yang cenderung naik. Perkiraan (volume) 6,8 sampai 6,9 juta metrik ton karena (Indonesia) Timur juga mulai ada (pembagian) paket perdana LPG. Ini pasti akan menambah demand LPG,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR beberapa waktu lalu.

Sementara untuk tahun 2018, Pemerintah memperkirakan realisasi LPG 3 kg akan melebihi kuota yang telah ditetapkan. Realisasi diperkirakan sekitar 6,620 juta metrik ton, sedangkan kuota dalam APBN 2018 sebesar 6,45 juta metrik ton. Kenaikan ini juga lantaran adanya pembagian paket perdana LPG 3 kg di Indonesia Timur. Hingga Juni 208, realisasi volume LPG 3 kg mencapai 3,220 juta metrik ton.

Meski melebihi kuota, Menteri ESDM menjamin Pemerintah akan tetap membayar subsidi LPG 3 kg. Pembayaran subsidi dihitung atas hasil riil setelah pemeriksanaan oleh BPK rampung.

“Walaupun kita alokasinya sekitar 6,45 juta metrik ton, realisasinya yang akan diperiksa. Kalau misalnya riilnya lebih, ya subsidi dibayarnya lebih karena dihitungnya per kg LPG subsidi,” jelas Jonan.

1514

SAJIAN UTAMA

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

“Pada prinsipnya kita mau bekerja lebih cepat!”

Pemerintah RI telah menjalankan sejumlah terobosan untuk menciptakan keadilan pada masyarakat di wilayah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T). Salah satunya adalah program BBM Satu Harga. Melalui program ini, masyarakat di wilayah 3T bisa menikmati BBM dengan harga yang sama di wilayah perkotaan, khususnya Pulau Jawa. Ini artinya wujud nyata bentuk keadilan energi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas)Djoko Siswanto

Tantangan berikutnya terkait cuaca, terutama di penghujung tahun ini di mana musim penghujan telah tiba. Faktor cuaca ini memiliki korelasi terhadap pembangunan atau pekerjaan proyek migas.

“Untuk mengatasinya, kita sekarang sudah membuka lelang untuk tahun 2019,” katanya.

Ia melanjutkan, proses perizinan di Ditjen Migas mengalami kemajuan berarti. Prosesnya tersebut sudah bisa dilakukan online atau tetap manual.

“Pada prinsipnya, kita mau bekerja lebih cepat. Makanya ada penyederhanaan perizinan. Yang ribet, kita buang karena tujuannya untuk mendatangkan investasi,” tegasnya.

“Gross split yang sebelumnya diragukan, kini berhasil. Begitu pula dengan BBM satu harga, konkit juga berjalan. Saya senang menyelesaikan pekerjaan,” bebernya.

Sementara itu, untuk tahun 2019, ada berbagai program yang direncanakan, seperti menambah mini LNG hingga lima atau enam unit lagi. Semuanya berlokasi di Indonesia Timur, misalnya Wamena, Flores, dan Kendari.

“Dananya kerjasama antara PLN dan mitra kerjanya. Jadi, bukan dari APBN,” kata Djoko.

Optimis hari esok akan lebih baik

Djoko bersyukur mendapat dukungan dari seluruh personil di Ditjen Migas. Dukungan ini tentu berimbas terhadap berbagai capaian yang telah disebutkan di atas. “Kalau tidak ada dukungan tidak akan berhasil. Sebelumnya saya juga telah ditempatkan di sini. Jadi kedekatannya sudah terjalin,” ujarnya.

Djoko mengaku, dirinya menerapkan pendekatan personal untuk mengarahkan para personil di Ditjen Migas.

“Jangan menyinggung perasaan karyawan. Syukur-syukur bisa memotivasi, meningkatkan kesejahteraan mereka, apa kesulitan mereka, apa yang bisa kita bantu. Marah harus ada dasarnya, sekali-kali saja. Kita harus menunjukkan, memberi contoh. Pemimpin itu harus bisa apa yang diucapkannya. Kita harus bisa mengerjakan apa yang bisa dikerjakan oleh semua personil. Itu intinya. Harus lebih cepat, tidak boleh ada pekerjaan yang ‘nginap’ sehari,” paparnya.

Selain dukungan dari bawahannya, Djoko mengaku, koordinasi dan komunikasi dengan atasannya, dalam hal ini Menteri dan Wakil Menteri ESDM, juga terjalin baik.

“Antara personil ke atas, bawah dan ke samping itu jalan. Saya senang sekali teman-teman bisa menerima saya bekerja di sini, mendukung

saya, bekerja cepat. Alhamdulillah, komunikasi ke pimpinan juga enak. Tunjangan kinerja (tukin) kita juga naik. Saya bilang hal ini ke menteri. Ia langsung menyampaikan ke presiden,” ia mengungkapkan.

Untuk tahun 2019, ia berharap, seluruh personil di Ditjen Migas dapat kerja lebih cepat lagi. Selain itu, ia juga menekankan ikhlas, silaturahmi, dan berbuat baik. Maka, rezeki akan datang.

“Bekerja ikhlas akan bahagia, berapa pun yang kita terima. Saya pernah digaji enam kali lebih tinggi daripada sekarang. Waktu interview, ada yang menanyakan itu. Bagi saya tidak masalah karena saya telah menjadi PNS selama 25 tahun. Yang penting masih ada yang ditabung. Biasa hidup sederhana dapat gaji sebesar itu susah habisinnya, ya saya tabung,” ia bercerita.

“Kami harus tetap optimis bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin. Hari esok lebih baik dari hari ini. Kerja yang baik. Kita tak boleh tergantung kepada pemimpin. Kita bekerja untuk negara. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Jangan dilihat kekurangannya, yang dilihat kelebihannya. Kita harus pula berpikir positif. Kalau kita berpikir negatif, nanti semua hormon-hormon kita akan bekerja negatif. Pikiran-pikiran negatif itu harus dibuang,” tutup penggemar buku “Berpikir dan Berjiwa Besar” karya David J. Schwartz ini.

Dalam wawancara eksklusif di kantornya belum lama ini, Djoko membeberkan berbagai capaian dan pengalamannya sebagai Dirjen Migas sampai sejauh ini.

Di penghujung tahun 2018 ini, Djoko bercerita, untuk upstream banyak sekali kontrak-kontrak baru menggunakan metode gross split. Selain itu, banyak juga wilayah kerja (WK) yang diselesaikan di tahun 2018.

“Baik WK yang lelang dan pakai gross split. Total ada 32 WK gross split,” ujarnya.

Untuk downstream, ia menambahkan, banyak terbangun jaringan gas bumi. Kemudian, konversi minyak tanah ke elpiji, konverter kit (konkit) untuk nelayan, dan BBM satu harga juga berjalan

dengan baik. Tak ketinggalan, harga BBM bersubsidi juga tetap terjaga

di level harga Rp5.100 untuk Solar dan Rp6.450 untuk Premium.

“Saya meresmikan mini LNG untuk listrik di Sambera. Itu

pertama kalinya di Indonesia menggunakan mini LNG untuk listrik. Tahun ini, kita coba menggunakan EOR di Lapangan Tanjung. Sekarang sudah memasuki skala lapangan, mau trial,” tambahnya.

Terkait mini LNG ini, bersama stakeholder lain, kata Djoko, akan direncanakan penggunaan bahan

bakunya. Saat ini, bahan baku mini LNG menggunakan polymer.

Untuk mengatasinya, kita sekarang sudah membuka lelang untuk tahun 2019,”

Djoko Siswanto, Dirjen Migas

“Nanti akan dibandingkan dengan surfaktan. Mana yang lebih bisa meningkatkan produksinya? Jadi, dipertimbangkan dari tiga faktor, yakni produksi, biaya, dan local content. Sebenarnya kalau polymer dan surfaktan dicampur, maka akan menghasilkan produksi yang lebih banyak lagi,” jelasnya.

Itu juga, imbuh Djoko, momentum keberhasilan di tahun ini. Mini LNG ini nantinya akan digunakan untuk mengganti BBM. Selain Lapangan Tanjung, uji coba juga dilakukan di berbagai lokasi lain, misalnya Lapangan Minas.

“Tahun ini, kita juga menerapkan B20 untuk konsumen Solar non subsidi. Jadi banyaklah tahun 2018 yang bisa kita jalankan,” ujar Djoko.

Meski mencapai berbagai hal positif di tahun ini, Djoko tak menampik menemui beberapa tantangan di tahun 2018. Salah satunya soal pengadaan barang dan jasa. Menurutnya, beberapa kali terjadi pihak yang kalah lelang tidak menerima hasil pengumuman lelang.

“Jadi, harus dilelang ulang. Kalau dilelang ulang hingga dua sampai tiga kali, tentu waktu untuk membangun akan menjadi lebih sempit karena waktunya memang terbatas,” ungkapnya.

1716

KOLOM

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Kilang Minyak Indonesia Sudah Mampu Mengolah

Produk Standar Internasional

PT Pertamina (Persero), sebagai salah satu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) nasional, telah banyak

berkontribusi dalam penyediaan kebutuhan migas bagi masyarakat Indonesia. Pertamina telah mampu

mengolah berbagai produk dari enam kilang yang dimilikinya, yakni Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan,

Balongan, dan Kasim.

Wawancara dengan Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Budi Santoso Syarif

Apakah produk-produk yang dikelola dari kilang-kilang tersebut telah memenuhi standar internasional (Euro 4) di tengah isu pemanasan global (global warming) yang masih cukup hangat? Lantas, bagaimana Pertamina mengolah berbagai produknya tanpa mengesampingkan unsur Health, Safety, Security and Environment (HSSE)?

Berikut petikan wawancara Tim Redaksi Jurnal Migas dengan Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif beberapa waktu lalu. Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Budi Santoso Syarif menerangkan terlebih dahulu ruang lingkup tugas dan fungsi Direktorat Pengolahan yang dipimpinnya serta karakteristik sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Pertamina.

Menurutnya, ada lima tugas pokok Direktorat Pengolahan. Pertama, memproduksi dan memasok

BBM sesuai kemampuan kilang nasional. Kedua, mencadangkan minyak mentah dan produk BBM nasional untuk keandalan supply energi nasional. Ketiga, menjaga aset dan mengembangkan SDM. Keempat, melaksanakan kegiatan lindungan lingkungan di area operasi perusahaan. Kelima, memenuhi kewajiban perundangan yang berkaitan dengan keselamatan kerja.

Hal lain yang menjadi perhatian oleh Budi adalah SDM. Memang, sempat ada kebijakan Pertamina tidak membuka lowongan untuk beberapa tahun. Ini adalah soal regenerasi, khususnya sekarang tentang anak-anak muda, generasi milenial.

“Ada gap. Sebagian besar, sekitar 65%, SDM di Direktorat Pengolahan itu di bawah 40 tahun. Makanya saya buat program-program, seperti Innovation Gen-Y (IG) di seluruh RU. Lalu, buat ruang kerja yang nyaman

bagi generasi muda. Ruang kerja yang serius, tapi santai. Program-program ini harus dilakukan terus-menerus. Mereka ini kan tidak mau dijauhi. Mereka ingin diapresiasi. Jelas, milenial lebih bagus kualitasnya dibanding generasi saya. Mereka kerja lebih cepat. Rasa ingin tahu mereka tinggi seiring dengan kemajuan teknologi. Jadi, bagaimana caranya saya bisa memahami mereka. Awareness dan ownership yang ingin saya tanamkan ke mereka,” ungkapnya.

Memproduksi beragam produk

Budi memaparkan, semua kilang Pertamina telah dioperasikan secara maksimal sesuai dengan kapasitasnya, kecuali RU I Brandan yang telah idle sejak tahun 2000 karena tidak memenuhi skala ekonomi, baik kapasitas dan teknologinya.

“Kalau diukur dari jumlah produksinya yang terbesar adalah RU IV Cilacap. Total 348 ribu barel per hari. Kedua terbesar adalah RU V Balikpapan. Namun, yang paling tinggi kompleksitasnya adalah RU VI Balongan. Kompleksitas di sini adalah efisiensinya,” ujarnya.

Budi menjelaskan, dari semua kilang tersebut, dapat dihasilkan beragam produk. Sebut saja, misalnya, LPG, Bensin RON 88, Pertalite RON 90, Pertamax RON 92, Avtur (Jet A-1), Solar 48, Perta Dex, MFO 180, MFO 380, IDF, dan petrokimia antara lain Propylene, Solvent, Polypropylene, Lube Base Oil, Green Coke, Asphalt, Benzene, Paraxylene, serta Toulene.

“Dulu RU V Balikpapan bisa menghasilkan wax untuk lilin, namun sekarang tidak lagi,” tambahnya.

Budi meneruskan, Pertamina secara bertahap telah memproduksi BBM setara Euro 4, yakni Pertamax Turbo dengan kadar Sulfur 50 <50 ppm. Dengan kata lain, Pertamina akan mendukung program Pemerintah (dalam hal ini Kementerian

Pertadex setara Euro 4 berpotensi dapat diproduksi di RU II Dumai dan RU V Balikpapan,” ia memerinci.

Sebelumnya, Pertamina sudah menghasilkan BBM RON 95 yang kualitasnya sama dengan EURO 4. Namun, ada jumlah produksinya, diakui oleh Budi, masih menjadi tantangan tersendiri.

“Tantangan di Direktorat Pengolahan adalah jumlah produksi yang saat ini masih terbatas. Untuk Pertamax Turbo RON 95 sekitar 2.000 barel per hari. Tantangan yang lebih besar adalah di Direktorat Pemasaran karena mereka harus menyediakan infrastruktur yang terpisah untuk produk setara Euro 4 dengan produk reguler. Infrastruktur tersebut mencakup fasilitas, seperti tangki, pompa, pipa, kapal, dermaga, metering, di seluruh jalur distribusi pelosok negeri,” lanjutnya.

Mendapat penghargaan

Pertamina RU VI Balongan berhasil memperoleh penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha V belum lama ini. Tentu, penghargaan tersebut didapat melalui kerja keras. Sebagai sosok yang pernah menjabat General Manager

Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui SK No. P20/<ENLHK/SETNEN/KUM.1/3/2017). Hal ini terkait terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro 4. Aturan ini memberikan konsekuensi bahwa pada September 2018 mobil bensin yang beredar di Indonesia harus memenuhi syarat emisi Euro 4.

“Produk setara Euro 4 dari Pertamina akan memberikan kualitas produk yang lebih baik ke pelanggan yang akan memberikan dampak pada peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar dan lebih ramah terhadap lingkungan,” ungkap Budi.

Budi melanjutkan, kilang-kilang milik Pertamina sudah bisa memproduksi produk BBM setara Euro 4.

“Bensin Pertamax Turbo RON 95 dari RU VI Balongan. Untuk Pertamax (RON 92) setara Euro 4 berpotensi dapat diproduksi di RU VI Balongan dan RU IV Cilacap. Untuk Solar

1918

KOLOM

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Refinery Unit VI Balongan, Budi menyampaikan, untuk meyakinkan kondisi operasional kilang senantiasa dalam kondisi aman, kata Budi, RU VI Balongan menjalankan beberapa program kerja unggulan antara lain pelaksanaan Program Pembinaan Safetyman untuk masyarakat Ring 1 dalam rangka pengawasan aktivitas pekerjaan di seluruh area kilang.

“Program berikutnya adalah pengembangan HSSE Demo Room sebagai sarana sosialisasi dan peningkatan pemahaman terkait aspek HSSE bagi seluruh pekerja dan tamu perusahaan yang akan memasuki area kilang,” tambahnya.

Lalu, ia meneruskan, Physical Condition Compliance berupa inspeksi seluruh area kerja pada hari libur oleh petugas on duty (Sabtu, Minggu, dan libur nasional) juga dilakukan. Tak hanya itu, Management Walkthrough berupa kunjungan Tim Manajemen dari Kantor Pusat ke seluruh unit untuk membahas aspek HSSE pun diterapkan.

Tak ketinggalan, Safety Walk And Talk (SWAT) berupa kunjungan Tim Manajemen unit ke dalam kilang

untuk membahas aspek HSSE dengan pekerja front line yang diagendakan satu kali setiap minggu untuk masing-masing manajemen.

“Terakhir, Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) merupakan program bagi seluruh pekerja RU VI untuk mengawasi dan melakukan intervensi terhadap kondisi dan tindakan yang tidak aman,” katanya.

Menurutnya, penghargaan tersebut memiliki arti sebagai motivasi bagi seluruh pekerja untuk senantiasa

menjaga pencapaian jam kerja aman di RU VI Balongan.

“Penghargaan ini juga bentuk kebanggaan dan peningkatan citra perusahaan, khususnya dalam pengelolaan HSSE,” imbuhnya.

Dalam melaksanakan kegiatan pengolahan, Budi mengaku, telah merasakan pengalaman berkesan terkait keselamatan di kilang-kilang Pertamina.

“Bagaimana mengelola man power dalam jumlah besar dengan tingkat pemahaman yang berbeda-beda pada project turn around (TA). Beberapa upaya yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut di antaranya dengan menjalankan sejumlah program saat menghadapi kegiatan TA, seperti HSSE Demo Room untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pekerja, Safety Paspor untuk membatasi pekerja yang akan memasuki area kilang, penambahan safetyman untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, dan MCU bagi seluruh pekerja untuk meyakinkan bahwa pekerja tersebut dalam kondisi fit to work,” tutupnya.

Puluhan tahun mengabdikan diri di perusahaan migas plat merah terbesar di Indonesia, kapasitas dan kompetensi Budi Santoso Syarif tak perlu diragukan lagi. Terlebih, ia meniti karier dari bawah hingga saat ini menduduki Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero).

Karier Budi Santoso Syarif di PT Pertamina (Persero) dimulai sejak Januari 1990. Kala itu, ia menempati posisi Pertamina Engineer Professional Training di RU III Plaju. Setapak demi setapak, berbagai posisi ia tempati. Dua jabatan berikutnya yang ia emban di RU III Plaju adalah Supervisor of Process Engineering for Asphalt Plant dan Supervisor of Process Engineering for Terephthalic Acid & Purified Terephthalic Acid (TA/PTA).

Pada November 1993, pria kelahiran Jakarta, 8 Juni 1964 ini ditempatkan ke RU VI Balongan. Saat itu, jabatannya adalah Supervisor of Process Engineering Start Up Team for Reduced Crude Conversion (RCC) Complex Plant pada Pertamina Balongan Refinery Project (EXOR-I). Setahun berselang, Budi–biasa ia disapa–menempati posisi Supervisor of Process Engineering for Down-stream of Reduced Crude Conversion (RCC) Complex Plant.

Senior Process Engineer for Down-stream Reduced Crude Conversion (RCC) Complex Plant, Senior Process Engineer for Atmospheric Residue Hydrodemetallazation Unit, Senior Process Engineer for Treating & Catalyst Development, Senior Process Engineer for System and Process, Head of Process Engineering for Balongan Blue Sky Project, dan Process Engineering Section Head adalah beberapa jabatan formal yang didudukinya kemudian. Jabatan berikutnya di RU VI Balongan adalah Engineering & Development Manager (September 2007–Februari 2010).

Pada Maret 2010, lulusan Teknik Kimia pada Universitas Gadjah Mada ini mulai ditugaskan di Kantor Pusat Pertamina sebagai Process Technology Manager. Jabatan berikutnya adalah Project Coordinator RFCC.

Pada Juli 2012, Budi kembali ditugaskan di RU VI Balongan dengan jabatan Senior Manager Operation & Manufacturing. Nyaris setahun berselang, ia menduduki jabatan General Manager RU VI Balongan.

Pada April 2014, Budi kembali ditempatkan di Kantor Pusat Pertamina. Jabatannya kali ini ialah Vice President of Refining Technology. Tiga tahun jabatannya itu diemban Budi sebelum ia dipercaya menduduki SVP Business Development & Performance Excellence. Lalu, SVP Refining Operation adalah jabatan pria lulusan Magister Teknik Kimia Industri pada Universitas Indonesia dan pemilik Graduate Certificate Industrial Engineering

Management pada Queensland University of Technology, Australia ini selanjutnya. Kemudian, terhitung sejak April 2018, Budi adalah Direktur Pengolahan Pertamina sampai sekarang.

2120

KOLOM

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Mengupas Kebijakan Harga BBMJenis BBM di Indonesia:

Jenis BBM Tertentu (JBT) Jenis BBM Umum (JBU)

Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)

1 2 3

Kategori BBM di Indonesia

Penyediaan dan pendistribusian BBM di Indonesia diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak dan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden tersebut, BBM terbagi dalam tiga kategori, yaitu:

1. Jenis BBM Tertentu (JBT) Jenis BBM Tertentu adalah bahan

bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi yang telah dicampurkan dengan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan jenis, standar,

mutu (spesifikasi), harga, volume, dan konsumen tertentu yang diberikan subsidi.

Yang termasuk dalam kategori JBT adalah minyak solar dan minyak tanah (minyak tanah yang didistribusikan di wilayah yang belum terjamah konversi LPG 3 kg).

2. Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)

Jenis BBM Khusus Penugasan adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi yang telah dicampurkan dengan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan jenis, standar dan mutu (spesifikasi) tertentu, yang didistribusikan di wilayah penugasan dan tidak diberikan subsidi. Meskipun tidak disubsidi, namun harga JBKP ditetapkan

oleh Pemerintah. Yang termasuk dalam kategori JBKP adalah bensin premium RON 88. Sesuai Perpres 191 Tahun 2014, wilayah penugasan meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kecuali di wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Bali (atau sering disebut Jawa, Madura, Bali/Jamali). Namun demikian, Keputusan Menteri ESDM Nomor 1851 K/15/MEM/2018 menetapkan wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Bali menjadi wilayah penugasan. Sehingga saat ini wilayah penugasan meliputi seluruh Indonesia.

3. Jenis BBM Umum (JBU) Jenis BBM Umum adalah bahan

bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi yang telah dicampurkan dengan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan jenis, standar dan mutu (spesifikasi) tertentu dan tidak diberikan subsidi. Jadi, selain dari Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan disebut dengan Jenis BBM Umum. Contoh dari Jenis BBM Umum adalah Pertamax, Pertamina Dex (PT Pertamina); Performance 92 (PT Total); V-Power (PT Shell); Mobil Gasoline 92R (Exxon); AKRA 92 (PT AKR); Revvo 90 (PT Vivo) serta BBM yang dijual untuk industri

Pengaturan dan Penetapan Harga BBM

Harga BBM di Indonesia diatur dan atau ditetapkan oleh Pemerintah. Sesuai Putusan MK No. 002/PPU-I/2003, terkait gugatan atas UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, MK hanya mencabut

Jenis BBM Tertentu• Harga ditetapkan

Pemerintah• Mendapat subsidi• Minyak solar dan minyak

tanah (wilayah yang belum konversi LPG 3 kg)

Jenis BBM Khusus Penugasan• Harga ditetapkan

Pemerintah• Tidak disubsidi• Distribusi di wilayah

penugasan• Bensin Premium RON 88

Jenis BBM Umum• Harga ditetapkan Badan

Usaha dan dilaporkan ke Menteri

• Tidak disubsidi• Pertamax, Performance

92, dll

pasal 28 ayat (2) dan ayat (3) yang menyerahkan penentuan harga BBM dan gas bumi pada mekanisme persaingan usaha sehingga terbitlah PP Nomor 30 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, di mana Pasal 72 berbunyi, “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi diatur dan/atau ditetapkan oleh Pemerintah”.

Perhitungan harga jual eceran BBM diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak di mana sudah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 40 Tahun 2018 tentang Perubahan Keenam Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak

Apa saja komponen harga jual BBM?

Sesuai ketentuan Pasal 14 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun

2018, harga indeks pasar, harga dasar dan harga jual eceran BBM untuk Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan ditetapkan oleh Menteri. Apakah yang dimaksud Harga Indeks Pasar, Harga Dasar, dan Harga Jual Eceran?

Harga Indeks Pasar (HIP) digunakan sebagai acuan dalam perhitungan. Untuk BBM, HIP mengacu kepada publikasi yang Mean of Platts Singapore (MOPS).

Harga Dasar terdiri dari biaya perolehan, biaya distribusi, biaya penyimpanan dan margin. Jadi, harga dasar adalah biaya yang dikeluarkan oleh Badan Usaha untuk menyediakan BBM sampai titik serah di penyalur, sudah termasuk margin atau keuntungan untuk Badan Usaha dan penyalur, contohnya SPBU.

Harga Jual Eceran adalah harga yang dijual di penyalur (harga di SPBU). Harga Jual Eceran merupakan Harga Dasar ditambah PPN dan PBBKB.

Biaya Perolehan

Biaya Distribu

Biaya Penyimpan Margin

Pajak PPN dan PBBKB

Harga Jual

Eceran

Harga Dasar Biaya perolehan = biaya penyediaan BBM dari produksi kilang dalam negeri dan impor

Biaya distribusi dan penyimpanan = Biaya untuk mendistribusikan

Keuntungan yang diberikan ke Badan Usaha

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu komoditas vital di mana kenaikan harganya seringkali menimbulkan polemik di media. Lantas, bagaimana Pemerintah mengatur harga BBM di Indonesia?

Penulis : Dian, Analis Kebijakan Muda

2322

KOLOM

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Bagaimana Peran Pemerintah dalam penetapan harga BBM?Meskipun Pemerintah menetapkan formula harga jual eceran BBM, namun dalam penetapannya

27.49

28.92

34.19

37.20

44.68

44.50

40.70

41.11

42.17

46.64

43.25

51.09

51.88

52.50

48.71

49.56

47.09

43.66

45.48

48.43

52.47

54.02

59.34

60.90

65.59

61.61

61.87

67.43

72.46

70.36

70.68

69.36

74.88

77.56

5,6505,150 5,150 5,150

6,9506,450 6,450 6,450

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

Rp/liter

USD/

Bbl

ICP(USD/Bbl)

HargaPenetapanMinyakSolar(Rp/liter)

HargaPenetapanPremium(Rp/liter)

JBT (Minyak Tanah dan Minyak Solar) Minyak Tanah: HJE tetap Rp 2.500/liter (termasuk PPN), subsidi floating

Minyak Solar: HJE = Harga Dasar + PPN – Subsidi + PBBKB

ü Harga ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan)

JBKP (Bensin Premium RON 88)

HJE = Harga Dasar + PPN + PBBKB + 2% tambahan biaya distribusi

ü Harga ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan)

JBU (Pertamax, V-Power, Performance 92, AKRA 92, dll)

HJE = Harga Dasar + PPN + PBBKB

ü Margin maksimum 10% dari Harga Dasar

ü Harga ditetapkan oleh Badan Usaha dan dilaporkan ke Menteri

Kebijakan BBM Satu Harga dilaksanakan dalam rangka tugas Pemerintah dalam mengemban amanah untuk mengelola sumber daya alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dengan prinsip berkeadilan. Dilatar belakangi oleh tingginya harga BBM di wilayah Papua yang mencapai Rp 100.000/liter, Presiden Joko Widodo mencanangkan BBM Satu Harga di Yahukimo, Papua pada tahun 2016.

Tingginya harga BBM di Papua, dan di wilayah Timur Indonesia pada umumnya, disebabkan belum tersedianya infrastruktur yang memadai untuk mencapai wilayah tersebut. Pendistribusian

BBM dilakukan menggunakan pesawat udara yang mengakibatkan melonjaknya biaya transportasi.

Untuk itu, Pemerintah melalui kerja sama Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Pertamina mewujudkan BBM Satu harga pada tahun 2016 di Papua dan di Krayan (Nunukan), Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sebelumnya, masyarakat di Krayan tidak pernah menikmati BBM bersubsidi. Namun, mereka membeli BBM secara ilegal dari Malaysia seharga Rp 16.000/liter dan pernah mencapai harga Rp 50.000/liter.

Sebagai panduan Badan Usaha untuk mendirikan lembaga penyalur, Direktur Jenderal Migas melalui Keputusan Dirjen Migas Nomor 09.K/10/DJM.O/2017 tentang Lokasi Tertentu untuk Pendistribusian Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan telah menetapkan 148 kabupaten yang membutuhkan lembaga penyalur. Berdasarkan Keputusan Dirjen Migas tersebut, jumlah target Lokasi Tertentu berubah sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0062.K/10/DJM.O/2018. Pada tahun ini, jumlah lokasi yang disasar tersebar di 112 kabupaten yang mencakup 160 titik sampai dengan 2019..

Pemerintah mempertimbangkan berbagai faktor lain, seperti kemampuan keuangan negara; kemampuan daya beli masyarakat; dan/atau ekonomi riil dan sosial

masyarakat. Jadi, meskipun harga minyak mentah cenderung mengalami kenaikan, namun harga BBM yang ditetapkan Pemerintah tidak berubah sejak April 2016.

BBM Satu Harga

“membangun Indonesia dari pinggiran”

2524

KOLOM

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Proaktifnya Pemerintah menggaet investor bisa dilihat dari Roadshow dan Presentasi Potensi Migas di Indonesia dengan menghadirkan para pakar, akademisi serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya proaktif kepada calon investor dengan tujuan lebih memperkenalkan dan membedah informasi blok-blok yang sedang dilelang dan kandidat wilayah kerja (WK) kepada calon peserta lelang WK migas.

Diskusi mengenai potensi suatu wilayah kerja sebelum dilelang cukup efektif menjaring investor karena

Upaya Pemerintah meningkatkan iklim investasi hulu migas di Indonesia terus dilakukan. Mulai dari penyederhanaan perizinan, penerapan skema gross split hingga turun langsung ‘menjemput bola’. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan komitmen investasi migas bisa lebih meningkat.

Pemerintah mendapat masukan berbagai hal yang diinginkan investor, misalnya kelengkapan data yang dibutuhkan sehingga investor dapat mengambil keputusan lebih cepat.

Stimulus

Pemerintah menyadari upaya menjaring calon investor akan lebih optimal bila disertai dengan berbagai stimulus. Terbaru, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah akan membebaskan biaya akses data bagi peserta lelang WK migas. Skema aturan ini akan mulai diberlakukan pada pelaksanaan penawaran WK

migas mendatang guna menstimulus investasi sektor migas di Indonesia.

“Kebijakan yang kita keluarkan untuk lelang selanjutnya, yaitu setiap peserta yang sudah mengambil bid document dan untuk mengevaluasi data akan diberikan akses datanya dengan tarif (0) nol rupiah,” ungkap Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi kepada para awak media di Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Sebelumnya, bagi perserta lelang yang sudah mengambil bid document diharuskan membayar untuk melakukan akses paket data

migas di wilayah kerja tersebut. Biaya yang dikenakan bervariasi antar wilayah kerja tergantung ketersediaan datanya. Selama ini, biayanya maksimal sekitar US$80.000. Dengan kebijakan baru ini, biaya tersebut dibebaskan atau nol rupiah.

“Selama masa lelang kita berikan akses (data secara bebas),” tegas Agus.

Perubahan aturan ini dilakukan oleh Pemerintah, imbuh Agus, agar menambah jumlah peserta lelang berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian ESDM. Kondisi ini berkaca pada pengalaman sebelumnya, dari 215 kali lelang WK Migas yang dilakukan Pemerintah, paket data yang diakses oleh peserta hanya 223.

“Kalau dirata-rata hanya diakses oleh satu perusahaan setiap kali lelang,” urai Agus.

Dalam penawaran WK migas tahap III, Pemerintah membebaskan biaya akses paket data. Biaya akses data akan diwajibkan setelah peserta lelang ditetapkan menjadi pemenang lelang. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor yang membeli bid document. Pembebasan biaya akses data ini juga akan diberlakukan pada lelang-lelang migas selanjutnya.

“Biar banyak yang nge-bid dan data kita banyak yang menginterpretasi,” ujar Dirjen Migas Djoko Siswanto di Kementerian ESDM, Senin (5/11/2018).

Djoko melanjutkan, tiap investor memiliki keahlian masing-masing. Dengan banyaknya pihak yang menginterpretasi data migas yang

dilelang tersebut, kemungkinan untuk ditemukannya cadangan semakin besar.

“Supaya jangan (seperti) beli kucing dalam karung,” tandasnya.

Sebagai informasi, Paket Data dalam penawaran WK migas adalah sekumpulan data yang disusun untuk mengevaluasi potensi migas pada suatu WK yang ditawarkan. Paket Data disusun oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Unit Kementerian ESDM terkait berdasar kaidah keteknikan.

Tujuan Paket Data adalah membantu para peserta lelang dalam melaksanakan evaluasi teknis potensi migas dari WK yang ditawarkan dengan standar data yang sama. Selama ini para peserta lelang

2726

SOROT

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

merujuk pada sejak diberlakukan pada Januari 2017 hingga November 2018, terdapat 30 WK migas yang menggunakan skema kontrak bagi hasil gross split.

“Sampai sekarang sudah ada 30 kontrak menggunakan gross split,” kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kementerian ESDM, Senin (5/11/2018) malam. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa kontrak gross split semakin diminati investor

Dari jumlah 30 WK migas yang menggunakan gross split tersebut, sebanyak 11 WK merupakan hasil lelang tahun 2017 dan 2018. Hasil lelang tahun 2017 adalah WK Andaman I, Andaman II, Merak Lampung, Pekawai dan West Yamdena. Sedangkan hasil lelang tahun 2018 adalah WK Citarum, East Ganal, East Seram, Southeast Jambi, South Jambi B dan Banyumas.

Sedangkan sisa 19 WK lainnya merupakan WK terminasi yang masa kontraknya berakhir mulai 2017 hingga 2022. WK yang kontraknya berakhir tahun 2017 adalah Offshore North West Java. Sedangkan kontrak migas yang berakhir 2018 adalah North Sumatera Offshore, Ogan Komering,

South East Sumatera, Tuban, Sanga-Sanga dan East Kalimantan.

WK migas yang kontraknya berakhir tahun 2019 adalah Jambi Merang, Raja/Pendopo, Bula dan Seram-Non Bula. Kontrak yang berakhir 2020 adalah Malacca Straits, Brantas, Salawati dan Kepala Burung. Sementara WK yang kontraknya berakhir 2021 adalah Rokan. WK yang berakhir 2022 adalah WK Tarakan, WK Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) dan WK Tungkal.

Wamen mengharapkan, penawaran WK migas tahap III tahun 2018 dapat berhasil baik sehingga jumlah WK yang menggunakan skema gross split semakin banyak. Skema ini diharapkan menggairahkan kembali investasi migas di Indonesia karena memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi investor.

Tak hanya itu, sejumlah KKKS juga telah melakukan aksi yang lebih jauh. Salah satunya adalah perusahaan migas asal Italia ENI. Melalui ENI East Ganal Limited, perusahaan tersebut telah meneken kontrak kerja sama bagi hasil gross split untuk pengelolaan WK East Ganal di Selat Makassar pertengahan tahun

ini. Yakin dengan potensi migas di WK tersebut, komitmen pasti yang digelontorkan ENI sebesar US$35.350.000 dan bonus tanda tangan US$1.500.000.

ENI East Ganal Limited akan melakukan studi G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi. Menurut Djoko Siswanto, ENI berani langsung melakukan pengeboran karena sebelumnya telah mengelola WK di sekitar lokasi tersebut serta meyakini potensi migasnya.

“Dia sudah yakin, dia sudah studi. Berdasarkan stratigrafis analisis yang dia lakukan, dia mau langsung ngebor. Dia yakin mau langsung ngebor,” ujar Djoko.

Rencananya, produksi dari WK East Ganal ini akan menggunakan fasilitas produksi gas Jangkrik yang lokasinya berdekatan. ENI akan membangun pipa yang menghubungkan East Ganal dengan fasilitas produksi tersebut. “Nanti dia (Eni) tie in ke Jangkrik,” tambahnya.

Kapasitas fasilitas produksi Jangkrik yang sekitar 600-700 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), lanjut Djoko, diperkirakan cukup

memanfaatkan paket data dengan terlebih dahulu melakukan transaksi akses dengan jumlah nominal tertentu sesuai volume Paket Data yang ditetapkan.

Kepentingan masyarakat daerah

Pemerintah tak hanya mengedepan-kan calon investor, tapi juga kepentingan daerah di mana suatu WK dikelola. Dalam hal ini, Pemerintah tetap berkomitmen memenuhi Participating Interest (PI) 10% untuk daerah.

Hingga tahun 2026, sebanyak 22 kontrak migas berakhir kontrak kerja samanya dan selanjutnya ditetapkan kontrak migas baru di mana pemerintah daerah mendapatkan PI 10%, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016. Pemerintah mengharapkan agar dana yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat daerah.

“Ini kan banyak (kontrak) yang mau jatuh tempo. Daerah nanti dapat uang yang agak banyak, tolong

uangnya dipakai untuk (kepentingan) daerah,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam acara Sarasehan Migas Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Migas Nasional, di Griya Jenggala, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Pemanfaatan dana yang diperoleh daerah untuk kepentingan masyarakat ini, menurut Jonan, sesuai dengan arahan presiden Joko Widodo.

“Kata Bapak Presiden, ‘Uang itu jangan semuanya kembali ke Jakarta’. Jadi harus juga daerah menikmati,” papar Jonan.

Menteri Jonan mencontohkan, dana yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk sumur bor.

“Jadi nanti tidak usah tulis surat lagi ke saya, minta sumur bor,” tambahnya.

PI 10% kepada pemerintah daerah ini wajib dilakukan oleh KKKS sejak mengantongi persetujuan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksi. BUMD tidak perlu mengeluarkan uang untuk

PI ini karena ditalangi oleh KKKS dan dikembalikan dengan cara diambil dari bagian hasil produksi migas BUMD sesuai kontrak kerja sama tanpa dikenakan bunga. Besaran pengembalian biaya dilakukan setiap tahunnya secara kelaziman bisnis dari besaran kewajiban yang telah ditentukan.

Menteri Jonan menuturkan, kemudahan dalam pendanaan PI merupakan salah satu bentuk keberpihakan Pemerintah kepada masyarakat di daerah. Jika daerah diwajibkan membayar komitmen pasti pengembangan WK migas, pastilah akan memberatkan. Apalagi jika blok-blok migas tersebut termasuk besar, seperti Blok Rokan dan Blok Masela.

“Kalau 10% bloknya Blok Rokan, saya kira tidak ada kabupaten sekaya apapun, termasuk Kutai Timur yang mampu,” jelasnya.

Mulai membuahkan hasil

Berbagai upaya Pemerintah untuk menarik calon investor mulai membuahkan hasil. Hal ini bila

“Biar banyak yang nge-bid dan data kita banyak yang menginterpretasi”.

Djoko Siswanto, Dirjen Migas

2928

SOROT

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Harus kompetitif

Dalam kesempatan terpisah, Ignasius Jonan meminta perusahaan migas nasional mampu menjadi industri yang kompetitif. Ini penting agar harga produk migas yang termasuk tidak dapat dikendalikan, dapat berkembang.

“Bapak Presiden pesan, ‘Kita ini industri (migas) harus kompetitif’. Karena apa? Harga jual produknya tidak mungkin kita kendalikan, misalnya minyak. Crude tidak mungkin kita mau bikin harga sendiri. Produk (migas) juga tidak mungkin. Gas juga sama,” ungkapnya.

Diakui Jonan, dibandingkan dengan lainnya, sektor migas termasuk tidak efisien, hingga akhirnya menyebabkan kurang kompetitif. Apabila hal ini dilakukan di sektor transportasi, mantan Menteri Perhubungan ini yakin tidak ada operator transportasi yang mampu bertahan.

“Kalau semangat pengelolaan di hulu migas ini di-copy, dimasukkan ke transportasi, saya kira tidak ada satupun operator transportasi yang bisa survive,” paparnya.

Dia mencontohkan, kenaikan harga tiket kereta sebesar Rp100 saja, dapat menyebabkan demontrasi di depan Istana Negara selama dua pekan. Kenaikan tiket pesawat Rp50.000, dapat menyebabkan penurunan jumlah penumpang dari 80% menjadi 60%.

Jonan menegaskan bahwa pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan devisa negara, salah satunya dengan mengendalikan barang impor di sektor ESDM. Pengendalian impor tersebut bukan semata-mata pengurangan impor, tetapi juga penggunaan kandungan lokal atau TKDN. Sehingga, selain sebagai upaya mengendalikan

devisa juga memberi peluang industri nasional untuk dapat berperan lebih di setiap proyek sektor energi nasional.

“Memang (pengendalian impor) untuk menghidupkan industri dalam negeri. Kalau memakai produk dalam negeri memang otomatis impor terpangkas. Kurangnya impor itu juga akibatnya saja, karena kita pakai produk dalam negeri,” katanya di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa (4/9/2018) malam.

Jonan juga menjelaskan bahwa, pada prinsipnya, ESDM tidak akan menyetujui masterlist detil untuk rencana impor yang bisa digantikan produknya oleh produk yang sudah dihasilkan atau manufaktur di dalam negeri. Syaratnya asal memenuhi kualitas, spesifikasinya sama dan kualitasnya juga mencukupi.Untuk sektor energi, setidaknya terdapat tiga poin strategi yang ditekankan Jonan untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan devisa negara, yaitu• Implementasi perluasan mandatori

B20;• Beberapa proyek strategis nasional

bidang kelistrikan dan migas yang perlu dijadwalkan ulang untuk mengurangi impor yang dipandang belum perlu;

• Memastikan devisa hasil ekspor bidang sumber daya alam, seperti minerba dan migas kembali ke negara.

“Arahan Bapak Presiden kalau melihat konstitusi UUD 1945 dan semua Undang-Undang turunannya, semua sumber daya alam dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Secara ringkas, saya selalu mengatakan, kalau di Undang-Undang, baik Undang-Undang Minerba, Undang-Undang Migas, tidak ada tambang dalam bentuk apapun yang dimiliki oleh privat atau swasta, tidak ada, semua dimiliki oleh negara. Oleh karena itu, arahan Bapak Presiden, kalau

dilakukan ekspor, uangnya harus kembali,” ungkap Jonan.

Jonan juga mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM akan menetapkan peraturan terkait letters of credit (L/C) untuk ekspor. Hasil ekspor tersebut juga seluruhnya (100%) harus kembali ke negara, baik dalam bentuk Dollar Amerika maupun ditempatkan di bank-bank Pemerintah Indonesia di luar negeri.

“Kami akan menerapkan peraturan ekspor akan pakai semua, harus pakai letter of credit (L/C) detilnya nanti diatur di BI (Bank Indonesia), Kemendag (Kementerian Perdagangan), Kemenkeu (Kementerian Keuangan). Kita akan buat mekanismenya, kita minta buktinya mana uang yang kembali, ekspor sekian ‘kan kita bisa hitung pakai L/C, uangnya sudah kembali belum ke Indonesia. Jika uang hasil ekspor tersebut tidak kembali, perusahaan dapat dikenakan sanksi untuk mengurangi ekspornya,” papar Jonan.

Sementara untuk sektor migas, ekspor selama ini tidak menggunakan L/C. Mekanisme devisa hasil ekspor sektor migas mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/10/PBI/2014 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri yang sudah diberlakukan sejak akhir 2016.

Jonan menambahkan, ESDM juga sedang mengatur mekanisma agar produksi minyak mentah yang menjadi bagian kontraktor asing atau kontraktor non Pertamina dapat ditawarkan juga ke Pertamina (untuk membeli). Jadi, jangan sampai terjadi, misalnya, produksi di dalam negeri, tapi dilelang di Singapura. Ironisnya, Pertamina yang juga membutuhkan impor minyak mentah harus membeli ke Singapura.

untuk menampung produksi dari East Ganal karena produksi dari Lapangan Jangkrik beberapa waktu ke depan akan mengalami penurunan.

“Ini kan yang Jangkrik (produksinya) turun, masuk (produksi) dari Lapangan Merakes. Kalau Merakes turun, masuk East Ganal. Jadi untuk mempertahankan produksi 600 hingga 700 MMSCFD,” paparnya.

Fasilitas produksi gas Jangkrik diresmikan Menteri ESDM Ignasius Jonan pada tahun 2017. Rencana kapasitas produksi yang ditargetkan dari blok ini adalah sebesar 450 MMSCFD, saat ini telah mencapai lebih dari 600 MMSCFD atau setara dengan 100.000 barel setara minyak per hari (BOED).

Mulai diminatinya skema gross split berbanding lurus dengan penerimaan negara dari subsektor migas, yakni menembus Rp89,81 triliun (anaudited) atau 72% dari target APBN tahun 2018 sebesar Rp124,6 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp60,2 triliun (67%) adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam, Rp6,05 triliun (4%) PNBP, dan Rp29,6 triliun (33%) Pajak Penghasilan (PPh).

Selain itu, pergantian rezim fiskal memberikan angin segar bagi keuangan negara. Setelah biaya produksi untuk pengelolaan migas bagi KKKS tahun 2015 sempat mengalami ketimpangan karena tingginya biaya cost recovery, kini penerimaan negara kembali lebih besar dibanding biaya cost recovery. Hingga semester I 2018, penerimaan negara sebesar US$8,5 miliar, sementara cost recovery hanya US$5,2 miliar. Nilai investasi migas sendiri menyumbang sebesar US$5,11 miliar hingga Juni 2018.

3130

SOROT

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor berimbas pada meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sektor transportasi. Dampaknya, gas buang (emisi) kendaraan juga bertambah. Kondisi ini dapat memperparah polusi pada lingkungan.

Emisi kendaran bermotor ini mengandung gas karbonmonoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat lain (Particulate Matter/PM) yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan bila melebihi ambang konsentrasi tertentu.

Dalam upaya mengurangi emisi, pada tahun 1992 Uni Eropa telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaan katalis untuk mobil berbahan-bakar bensin, yang kemudian disebut standar Euro-1. Sejak saat itu, Sejumlah set standar telah ditetapkan Uni Eropa dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas udara, yakni standar Euro-2 (1996), Euro-3 (2000), Euro-4 (2005), Euro-5 (2009), dan Euro-6 (2014).

Berikut spesifikasi kendaraan standar Euro:

• Euro-1- Konverter katalis dan bensin

tanpa timbal untuk mobil mulai diperkenalkan.

- Batas emisi Euro-1 (bensin) CO: 2,72 g/km HC + NOx: 0,97 g/km.

- Batas emisi Euro-1 (diesel) CO: 2,72 g/km HC + NOx: 0,97 g/km PM: 0,14 g/km.

• Euro-2- Memperkenalkan batas

emisi yang berbeda untuk mesin bensin dan diesel pada keempat parameter emisi.

- Batas emisi Euro-2 (bensin) CO: 2,20 g/km HC + NOx: 0,50 g/km.

- Batas emisi Euro-2 (diesel) CO: 1,00 g / km HC + NOx: 0,70 g/km PM: 0,08 g/km.

• Euro-3- Memperkenalkan batas

terpisah untuk emisi

hidrokarbon dan nitrogen oksida untuk mesin bensin dan mesin diesel.

- Batas emisi Euro-3 (bensin) CO: 2,30 g/km HC: 0,20 g/km NOx: 0,15 g/km.

- Batas emisi Euro-3 (diesel) CO: 0,64 g/km HC: 0,56 g/km NOx: 0,50 g/km PM: 0,05 g/km.

• Euro-4- Pengurangan signifikan

ambang batas untuk partikulat dan nitrogen oksida dalam mesin diesel. Beberapa mobil bermesin diesel baru memperoleh filter partikel diesel (DPF) yang dapat menangkap 99% partikulat.

- Batas emisi Euro-4 (bensin) CO: 1,00 g/km HC: 0,10 g/km NOx: 0,08 g/km.

- Batas emisi Euro-4 (diesel) CO: 0,50 g/km HC + NOx: 0,30 g/km NOx: 0,25 g/km PM: 0,025 g/km.

• Euro-5- Mengenalkan diesel particulate

filters (DPFs) untuk semua mobil diesel. Batas partikulat juga diperkenalkan untuk mesin bensin direct injection.

- Batas emisi Euro-5 (bensin) CO: 1,00 g/km HC: 0,10 g/km NOx: 0,06 g/km PM: 0,005 g/km.

- Batas emisi Euro-5 (diesel) CO: 0,50g/km HC + NOx: 0,23 g/km NOx: 0,18 g/km PM: 0,005 g/km PM: 6,0x10 ^ 11 /km.

• Euro-6- Penurunan hingga 67%

tingkat nitrogen oksida yang diizinkan pada bahan bakar diesel dan pengenalan batas jumlah partikel untuk bensin. Pembuat mobil menggunakan dua metode untuk memenuhi batas-batas diesel pada Euro-6. Pertama, melalui reduksi katalitik selektif, yang melibatkan cairan yang mengubah nitrogen oksida menjadi air dan nitrogen yang disemprotkan ke dalam knalpot mobil. Kedua, sistem resirkulasi gas buang dipasang menggantikan sebagian gas buang untuk mengurangi jumlah nitrogen yang dapat diubah menjadi NOx.

- Batas emisi Euro-6 (bensin) CO: 1,00 g/km HC: 0,10 g/km NOx: 0,06 g/km PM: 0,005 g/km PM: 6,0x10 ^ 11 / km.

- Batas emisi Euro-6 (diesel) CO: 0,50 g/km HC + NOx: 0,17 g/km NOx: 0,08 g/km PM: 0,005 g/km PM: 6,0x10 ^ 11 / km.

Mendapatkan kepastian mutu

Standar emisi kendaraan bermotor di Eropa ini juga diadopsi oleh beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Lantas, sampai sejauh mana penerapannya?

Di Indonesia, Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017

resmi menerapkan standar emisi Euro-4 bagi kendaraan bermotor. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun kembali merilis jenis kendaraan tipe baru kategori M, N, dan O sebagai tipe kendaraan yang wajib menerapkan standar emisi Euro-4 sesuai dengan aturan yang tertera dalam Permen LHK tersebut.

Kendaraan bermotor kategori M yaitu mobil untuk angkutan orang, kategori N untuk mobil angkutan barang dan kategori O untuk kendaraan bermotor gandengan atau tempel. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang bersama Pertamina bertugas mengembangkan bahan bakar yang sesuai spesifikasi Euro-4 ini.

Menurut Society of Motor Manufacturers & Traders (SMMT), standar emisi Euro memiliki pengaruh signifikan dalam mengurangi emisi. Laporan tersebut menyatakan bahwa sejak 1993, tingkat emisi karbon monoksida berkurang sebesar 82% untuk mobil bermesin diesel dan 63% untuk bensin, sementara partikel turun sebesar 96%. Tercatat pula sejak tahun 2001, emisi nitrogen oksida turun 84% dan hidrokarbon turun 50% dalam mobil bermesin bensin.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto tanggal 6 Juni 2018 menetapkan Keputusan Direktur

Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 0177.K/10/DJM.T/2018 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin (Gasoline) RON 98 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Dalam pertimbangannya, Dirjen Migas menyatakan bahwa untuk mendapatkan kepastian mutu bahan bakar minyak di dalam negeri dengan memperhatikan perkembangan teknologi, kemampuan produsen, kemampuan dan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup, perlu menyusun spesifikasi BBM jenis bensin (gasoline) RON 98 yang dipasarkan di dalam negeri.

Selanjutnya, sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 1 Peraturan Menteri ESDM Nomor 0048 Tahun 2005 tentang Standar dan Mutu (spesifikasi) serta Pengawasan Bahan Bakar Minyak, Bahan bakar Gas, Bahan Bakar Lain, LPG, LNG dan Hasil Olahan yang dipasarkan di Dalam Negeri, Dirjen Migas menetapkan standar dan mutu (spesifikasi) BBM yang dipasarkan di dalam negeri.

Dalam aturan tersebut dinyatakan, Dirjen Migas menetapkan standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin (gasoline) RON 98 dengan standar dan mutu (spesifikasi) sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Dirjen ini.

Diterapkan secara bertahap

Jumlah kendaraan di Indonesia per tahunnya, yang telah menembus angka 129 juta pada tahun 2016, atau naik sekitar 6,5 % dari jumlah kendaraan pada tahun 2015 (121 juta kendaraan). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada tahun 2016 total kendaraan di

Menuju Standar

3332

WACANA

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Indonesia berjumlah 129.281.079, terdiri dari mobil penumpang 14.580.666, bus 2.486.898, mobil barang 7.063.433, dan sepeda motor 105.150.082 kendaraan.

Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor ini berimbas pada meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sektor transportasi. Tercatat pada tahun 2016 total penggunaan bahan bakar untuk transportasi di Indonesia mencapai 55.592.462 kiloliter (kl). Pesatnya pertumbuhan kendaraan dan konsumsi BBM itu tentu memerlukan upaya untuk menjaga lingkungan agar tak terdampak polusi yang makin parah.

Penerapan Euro-4 bisa menjadi solusinya. Sesuai dengan namanya, Euro-4, negara-negara Eropa merupakan kiblat awal penetapan spesifikasi BBM yang lebih memperhatikan faktor yang berpotensi menurunkan kualitas lingkungan, seperti sulfur. Eropa sendiri sudah lebih dulu maju hingga sudah menerapkan standar EURO 5.

Sementara negara-negara di Asia umumnya sudah menetapkan standar setara Euro-4. Indonesia terbilang cukup tertinggal dalam penerapan standar setara Euro-4 dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Hal ini disebabkan selain mempertimbangkan kualitas, pemerintah perlu mempertimbangkan segi kuantitas bahan bakar, di mana volume kebutuhan bahan bakar di Indonesia termasuk tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Faktor lain yang tidak kalah berperan dalam menentukan langkah gerak kebijakan pemerintah dalam penetapan spesifikasi BBM adalah kemampuan kilang dalam negeri dalam menyediakan BBM Euro-4, kemampuan teknologi, serta kebutuhan dan kemampuan konsumen dalam membeli BBM yang kualitasnya setara dengan Euro-4.

Terkait hal ini, Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina telah mengimpor BBM standar Euro-4 sebanyak 180 ribu kl. Impor ini untuk menjalankan ketentuan KLHK. Impor dilakukan sebab saat ini fasilitas pengolahan minyak (kilang) Pertamina belum bisa memenuhi kebutuhan BBM standar Euro- 4.

“Karena kilang kita belum bisa memproduksi Euro-4, maka sementara ini Pertamina mengimpor sebesar 180 ribu kl,” kata Djoko beberapa waktu lalu.

Dengan kata lain, BBM standar Euro-4 akan tersedia secara bertahap. Awalnya, pasokan BBM ini akan

berasal dari impor.

Menurut Djoko, saat ini BBM standar Euro-4 sudah dikonsumsi kendaraan mewah. Sebab itu kebutuhan BBM standar Euro-4 masih relatif kecil. Kebijakan penggunaan BBM standar Euro-4 bukan untuk menggeser konsumsi Premium, tetapi untuk menjaga kualitas udara.

“Kemudian apakah ini taktik Pemerintah untuk menggeser Premium? Sebetulnya ini bukan. Tapi memang ada kebijakan di Paris waktu itu bahwa Kementerian KLH juga sudah mengeluarkan peraturan menteri bahwa Euro-4 sudah harus mulai ada di Indonesia,” papar Djoko.

Dia mengungkapkan, saat ini Pemerintah sudah berkoordinasi dengan Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) untuk memproduksi mesin dengan standar Euro-4. Terkait dengan kemampuan kilang memproduksi BBM standar Euro-4, Pemerintah dan Pertamina sudah memiliki program peremajaan dan pembangunan kilang.

“Selama kilang kita belum siap, RDMP belum selesai, kilang juga belum selesai ya sementara untuk penuhi peraturan menteri KLH itu kita impor,” Dia menandaskan.

KLHK sendiri memberikan kelonggaran kepada Pertamina untuk menyalurkan BBM Euro-4. Ada masa transisi selama enam bulan, sejak September 2018 agar Pertamina bisa menyalurkan BBM dengan standar Euro-4 di daerah yang padat pendudduk terlebih dahulu.

Kemudian apakah ini taktik Pemerintah untuk menggeser Premium? Sebetulnya ini bukan. Tapi memang ada kebijakan di Paris waktu itu bahwa Kementerian KLH juga sudah mengeluarkan peraturan menteri bahwa Euro-4 sudah harus mulai ada di Indonesia,”

Djoko Siswanto, Dirjen Migas

Oleh: Alimuddin Baso, ST, M.B.A(Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas)

“Sejatinya, Pembangunan Itu Harus Terintegrasi”

Pembangunan infrastruktur fisik secara masif menjadi

perhatian Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

Infrastruktur tersebut dilakukan di berbagai

sektor. Tak terkecuali di sektor minyak dan gas bumi

(migas).

Pencapaian apa yang sudah dicapai, khususnya di sektor migas? Bagaimana pula dengan tantangan ke depannya? Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas Alimuddin Baso memaparkannya.

Tercapai 100%Alimuddin Baso mengungkapkan, ada tiga program besar di Direktorat Infrastruktur yang dipimpinnya. Pertama adalah pembangunan jaringan distribusi gas bumi. Pada tahun ini, program ini dilaksanakan di 16 kota/kabupaten dengan jumlah hampir 78.500 sambungan rumah (SR).

Kemudian, lanjutnya, program berikutnya adalah konversi minyak tanah (mitan) ke LPG 3 kg di 14 kota/kabupaten di empat provinsi.

“Ada di Pulau Sumbawa, Pulau Bangka-Belitung, Pulau Tambelan, Pulau Karimun, dan Pulau Nias. Total yang kita konversi tahun ini untuk

Selanjutnya, masih menurut Ali, pelaku usaha khusus kompor baru terjawab di bulan Oktober 2018.

“Dua kali gagal ya setelah kita penyesuaian harga. Kami sempat mengecek pembuatan kompor. Salah satunya di Metalindo di Narogong. Ternyata kemampuan produksinya bisa kita kejar,” jelasnya.

Salah satu cara pihaknya memitigasi risiko saat itu, kata dia, adalah terkait transportasi ke Pulau Sumbawa menggunakan kereta api dari Jakarta ke Surabaya.

penugasan kita ke Pertamina sekitar 500 ribu paket kira-kira nilainya Rp200 miliar,” ujarnya.

Ali, begitu biasanya Alimuddin Baso disapa, menjelaskan bahwa konversi mitan ke LPG 3 kg di tahun ini sempat mengalami penundaan (delay) karena adanya lelang gagal.

“Waktu itu didasari program konversi kan berakhir pada tahun 2015. Kemudian saat itu memang yang khusus memroduksi kompor belum tersedia. Kemudian, kita melakukan konsolidasi,” ungkapnya.

3534

WACANA

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

“Ini bisa mereduksi waktu hampir satu minggu. Kemudian, dilanjutkan menggunakan kontainer hingga Lombok. Lalu, menyeberang lagi ke Sumbawa. Sekarang ini proses closing di 28 Desember 2018 di Kabupaten Sumbawa dan Bima. Kemudian Karimun baru 30% masuk. Secara agregat, kompor, regulator, semua sudah siap,” paparnya.

Satu program yang patut disyukuri, Ali mengaku, adalah konverter kit (konkit) untuk nelayan kecil.

“Konkit untuk nelayan kecil kan ada di 25 ribu paket di 53 kota/kabupaten. Jumlah 53 kota/kabupaten ini bergeser dari 55 kota/kabupaten karena satu (lokasi) di Palu kita klarifikasi ulang, bisa jadi nelayannya tidak ada lagi,” tambah Ali.

Faktor penyebab bergesernya jumlah lokasi itu, lanjut Ali, ialah berpindahnya titik di Jakarta Utara ke Cirebon.

“Jadi, tetap 25 ribu. Tapi, terdistribusi di 53 kota/kabupaten. Sudah closing di 30 November 2018, sudah 100%. Kalau di awal kita tahu ada anggaran yang lebih banyak, kita support lagi. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi merevisi anggaran,” Ali menegaskan.

Program besar ketiga adalah jargas. Ali mengaku, masih menunggu rekapitulasi akhir mengenai pencapaian pembangunan jargas tahun ini.

“Sekarang jargas. Alhamdulillah, satu, dua titik sudah selesai. Mudah-mudahan dua-tiga hari ke depan ada rekapitulasi update-nya karena rekapitulasi sebelumnya ada di posisi tanggal 7 Desember. Kami optimis bisa selesai semua. Tapi, memang ada beberapa catatan ya,” ungkapnya.

Salah satu catatan yang dimaksud oleh Ali adalah pekerjaan tersebut harus diuji. Dalam kontrak kerja, memang ada term terpasang dan teruji.

“Kami menjamin keselamatan di aspek pemasangan instalasinya. Jadi kami juga melakukan semacam pengujian, misalnya hydro test. Kapan dinyatakan selesai? Setelah pengujian tersebut. Inilah basis commisioning test. Kapan persetujuan laik operasi? Setelah gas in. Gas mengalir itu kan terkait pula dengan PPJBG,” Ali membeberkan.

Dari 16 titik termasuk proyek jargas lanjutan, memang ada satu hingga dua titik yang krusial, seperti jargas Palu yang sempat terbakar gudang materialnya. Materi utama, seperti polyethilen di sana ikut terbakar.

“Itu berarti butuh approval lagi untuk permintaan barang baru. Selain itu, saya mendapat laporan masyarakat di sana belum terlalu care dengan jargas sehingga mereka memotong jaringan pipanya.

Ali tak menampik bila jargas merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Oleh sebab itu, perlu dukungan dari pemerintah daerah (pemda) setempat. Dukungan dari

pemda setempat akan mendorong percepatan pembangunan jargas di satu wilayah.

Melibatkan peran swasta

Selain tiga program besar, ada sejumlah hal mendasar yang juga disampaikan oleh Ali. Salah satunya tentang aspek kelembagaan.

“Aspek kelembagaan itu apa? Misalnya jargas. Jargas itu adalah Proyek Strategis Nasional. Kedua kita juga sedang membuat regulasi tentang penguatan kelembagaan. Substansial jargas itu selama ada infrastruktur dasarnya, maka bisa kita lakukan. Kedua bila ada pengaduan masyarakat, kelompok masyarakat, atau pihak lain sepanjang tidak ada bukti tindakan fraud atau pidana lain, maka fokus menyelesaikan pekerjaan. Itu yang kita dorong. Ketiga jika badan usaha yang mendapat penugasan ingin meningkatkannya ke komersial, silakan, selama tidak melebihi harga yang telah ditetapkan,” katanya.

“Kami optimis, dari 16 lokasi, sekitar 70%-80% selesai tahun ini. Memang kita harus ada treatment khusus. Agar negara bisa memenuhi janjinya untuk memakmurkan rakyat, maka perlu adanya kesanggupan bagi badan usaha. Maka, kami minta bank garansinya. Ini adalah bagian komitmen kita. Mungkin sebagian orang skeptis bahwa orang Indonesia bisa menepati janjinya. Maka, kami juga ingin mendidik para pelaku usaha untuk berkomitmen,” ia menekankan.

Ali juga mengungkapkan harapannya ke depan. Salah satunya terkait Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Keterlibatan pihak swasta menjadi perlu untuk mendorong eskalasi pembangunan berbagai program Pemerintah.

“Sejatinya pembangunan itu harus terintegrasi. Kenapa saya sebut terintegrasi? Misalnya jargas hanya

memenuhi kebutuhan gas bumi sekitar 0,1% dari 60% yang ada. Kalau kita integrasikan dengan power plant, industri, transportasi, maka itu akan bagus,” katanya.

Pembangunan jargas, tambahnya, lebih sulit karena menyangkut sumber daya manusia.

“Mencari pekerja yang punya endurance tinggi kan juga sulit. Rata-rata dari 16 lokasi jargas yang dibangun, tenaga kerjanya juga dari Pulau Jawa. Program ini juga membantu negara, setidaknya membuka lapangan kerja selama enam sampai tujuh bulan setiap tahunnya,” ujarnya.

Kesulitan lainnya, ia meneruskan, terkait pekerjaan di dalam tanah.

“Maka, setiap pekerjaan harus kita pastikan ketersambungannya,” imbuhnya.

Untuk tahun 2019, Ali menyampaikan, Pemerintah berencana memperluas jangkauan konversi BBM ke BBG untuk rakyat kecil.

“Bila sudah rampung Perpres-nya, maka tahun depan kami akan melakukan konversi BBM ke BBG untuk nelayan kecil dan petani. Kita lihat dulu perkembangannya. Tahun depan ada sekitar 14 ribu (paket), di mana 13 ribuan di antaranya untuk nelayan. Sisanya untuk petani. Petani ini kami utamakan di daerah-daerah yang belum pernah tersentuh dengan bantuan sejenis. Kami mengusulkan ada beberapa wilayah, misalnya Sragen, Boyolali, Klaten, Malang, dan Sleman. Kami juga sudah menyiapkan anggarannya paralel dengan verifikasi data. Kalau berjalan mulus, mungkin bisa kita proses di bulan Januari 2019. Jadi tidak lagi di akhir tahun kita sibuk-sibuk seperti ini,” ujarnya.

3736

BERANDA

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

BICARA DATA

17.081

KONVERTER KIT BBM KE LPG UNTUK NELAYAN KECIL PEMBANGUNANJARINGAN GAS KOTA(JARGAS)

Mengurangi biayarumah tangga sekitarRp. 90.000 per bulan per keluarga

Lebih praktis, bersih,dan aman dibandingkantabung LPG 3 kg

Kumulatif

Tambahanper tahun

2014 2015 2016 2017 2018

SAMBUNGAN RUMAH, SR (Kumulatif)

200.000220.363

319.514373.190

463.646

20.36399.151

53.676

APBN7.641

APBN88.931

APBN49.934

90.456

APBN89.906

MANFAATJARINGAN GASUNTUKRUMAH TANGGA

Tahun2018

89.906 sambungan rumah (SR)dibangun dari APBN 2018

550 Sambungan Rumah (SR) dibangun PGN

Target

Realisasis.d. Q3

Progres Fisik:

39,6%

KumulatifAPBN

89.440

Kumulatif

Non-APBN110.560

TARGET 2018

25.000

Mengurangi biaya operasional hingga Rp 50.000/hari

di 18 PROVINSI 55 KAB/KOTAdi 11 PROVONSI28 KAB/KOTA

UNIT

Realisasi 2017

17.081

KONVERTER KIT BBM KE LPG UNTUK NELAYAN KECIL

Unit

Realisasi s.d. Q3 2018:

6.075 Unitdi 16 Kab/Kota

di 5 PROVINSI10 KAB/KOTA

UNIT

Realisasi 2016

5.473

TARGET 2018

25.000

Mengurangi biaya operasional hingga Rp 50.000/hari

di 18 PROVINSI 55 KAB/KOTAdi 11 PROVONSI28 KAB/KOTA

UNIT

Realisasi 2017

17.081

KONVERTER KIT BBM KE LPG UNTUK NELAYAN KECIL

Unit

Realisasi s.d. Q3 2018:

6.075 Unitdi 16 Kab/Kota

di 5 PROVINSI10 KAB/KOTA

UNIT

Realisasi 2016

5.473

Inefisiensi kontraktor dapat mengganggu APBNPENERIMAAN PEMERINTAH VS COST RECOVERY

0

5

10

20

15

25

35

30

40

2010

Miliar US$

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

11,7

26,5

35,9

35,4

31,2

26,6

12,0

9,9 13

,115,2

15,5

15,9

16,2

13,7

11,5

11,3

Upaya Pemerintah mendorong efisiensi

biaya operasi pada tahun 2017

mulai terlihat

Cost recovery Penerimaan Pemerintah

Pertama kalidalam sejarah

migas Indonesia, cost recovery

lebih besar daripenerimaanpemerintah

PENANDATANGANAN KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLITWILAYAH KERJA SENGKANG DAN

EAST SEPINGGAN

Kontraktor Kontrak Kerja Sama :- Eni East Sepinggan Ltd. (85%)- PHE East Sepinggan (15%)

Perubahan dari Kontrak Bagi Hasil Cost Recovery menjadi Kontrak Bagi Hasil Gross Split

Kontraktor Kontrak Kerja Sama :- Energy Equity Epic (Sengkang) PTY. LTD.

Perpanjangan Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Sengkang

Signature Bonus US$ 12.000.000

Komitmen Kerja Pasti 5 tahun pertama US$ 88.000.000

SENGKANG EAST SEPINGGAN

3938

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Nelayan Selayar Semangat Melaut

Pakai Konkit LPG lebih Hemat,MATAHARI hampir terbenam,ketika Mohamad Fahri,21, warga Pulau Kahu-kahu,Kabupaten Kepulauan Selayar,Sulawesi Selatan, masihsibuk memasang mesin diperahunya. Dia baru sajamemperoleh bantuan paketperdana program KonversiBBM ke LPG untuk NelayanKecil APBN 2018 dari DitjenMigas Kementerian Energidan Sumber Daya Mineral.Walau lelah karena telahmengantre sejak pagi, ia tetapbersemangat memasang mesinbaru di perahunya.

Tak butuh waktu lama, mesin konverter kit (konkit) berbahan bakar LPG itu pun sudah terpasang. Dengan dibantu seorang teman, Fahri mencoba menyalakan mesin dan menggerakkan perahu ke tengah laut. Ketika semua berjalan lancar, wajahnya yang semula serius, berubah menjadi cerah dan ingin segera mencoba mesin barunya.

“Kata teman-teman yang sudah pakai LPG, biayanya lebih hemat. Kami jadi bersemangat untuk melaut,” ungkap pemuda yang telah 5 tahun menjadi nelayan ini, beberapa waktu lalu.

Semangat yang sama juga diungkapkan Sainuddin, 42, ayah Fahri, yang berprofesi sebagai nelayan secara turun temurun. Sejak kecil mereka telah terbiasa membantu orang tuanya melaut. Namun selama

ini, mereka masih menggunakan peralatan tradisional dengan mesin berbahan bakar BBM.

Sainuddin juga memperoleh bantuan konkit berbahan

bakar LPG untuk nelayan kecil. Berbeda dengan anaknya, Sainuddin telah memperoleh beberapa hari sebelumnya dan telah digunakan untuk melaut.

Berdasarkan pengalaman yang singkat itu, menurut Sainuddin, ia sudah dapat merasakan manfaatnya. “Biasanya tiap hari saya butuh 5 liter BBM untuk melaut atau sekitar Rp50 ribu. Namun, dengan menggunakan LPG, 1 tabung bisa dipakai 3 hari. Harga LPG per tabung Rp25 ribu. Jauh lebih hemat,” paparnya.

Pemberian konkit ini di mata nelayan merupakan hadiah yang tidak terduga. Apalagi, mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk memperolehnya. “Kita nelayan sangat bersyukur karena tidak sangka-sangka akan pakai gas untuk melaut.

Sebelumnya belum pernah ada yang pakai,” tambahnya. Kegembiraan senada juga diungkapkan Usman Sidekin, 50, warga Desa Bontorusu, Kabupaten Selayar. Setelah menggunakan mesin berbahan bakar LPG, Usman mampu menghemat sekitar Rp50 ribu per hari. Uang hasil penghematan, digunakannya untuk biaya sekolah anak.

Nelayan Kepulauan Selayar tahun 2018 mendapat 1.261 paket perdana konkit, terbanyak kedua setelah Kutai Kertanegara yang memperoleh 1.815 paket. Alokasi konkit untuk nelayan di wilayah Sulawesi pada 2018, tersebar di 4 provinsi di 14 kabupaten dan kota yaitu Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo), Provinsi Gorontalo (Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwatu), Sulawesi

Tengah (Banggai) dan Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa Utara).

Program Konversi BBM ke LPG Untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil merupakan upaya Pemerintah menyediakan energi alternatif

yang dapat digunakan masyarakat, termasuk nelayan.

LPG lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih kecil jika dibandingkan dengan BBM serta lebih ekonomis sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan menggunakan LPG, nelayan dapat menghemat biaya operasi sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per hari. Pemberian paket konkit secara gratis ini juga merupakan bukti bahwa Pemerintah memberikan

hak rakyat menikmati langsung dana pembangunan. Sehingga, pembangunan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di kota, tetapi juga di perdesaan termasuk nelayan.

Sesuai Perpres No 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil kriteria nelayan yang mendapatkan paket konkit BBM ke LPG antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 GT, berbahan bakar bensin, menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, belum pernah menerima bantuan sejenis serta memiliki identitas yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan (kartu nelayan atau sejenisnya).

Paket yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, tabung LPG 2 unit beserta isinya, konverter kit berikut aksesorisnya (reducer, regulator, mixer, dll) serta as panjang dan baling-baling.

Pada 2016 dan 2017 telah dibagikan sejumlah 5.473 dan 17.081 unit paket konverter kit.

Sementara itu, hingga Desember tahun ini, akan dibagikan oleh Kementerian ESDM sejumlah 25.000 unit konverter kit untuk 53 kabupaten/ kota seluruh Indonesia.

4140

NEWS

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Kebocoran pipa terjadi pada penyaluran gas milik CNOOC SES di lepas pantai Cilegon, Banten, Senin (9/7/2018), pukul 08.51 WIB. Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) bergerak cepat dengan menurunkan tim untuk menyelidiki kebocoran pipa tersebut.

“Tim dari Ditjen Migas dipimpin Direktur Teknik dan Lingkungan Migas menuju lokasi kejadian,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Djoko Siswanto usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (9/7/2018) petang.

Dampak dari kebocoran ini adalah terjadi penurunan suplai ke PLN dari 56 BBTUD menjadi 0 BBTUD. Untuk mengatasi hal ini, gas untuk PLN

Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) memberikan penghargaan kepada lima kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan satu Penyedia Barang dan/atau Jasa Migas atas penggunaan produk dalam negeri. Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan menyampaikan penghargaan tersebut di Bogor, Rabu (15/8/2018).

Makna dari pengaturan penggunaan produk dalam negeri adalah untuk mendukung dan menumbuhkembangkan produk dalam negeri sehingga mampu mendukung Kegiatan Usaha Hulu Migas. Hal tersebut juga diharapkan mampu memberi nilai tambah bagi perekonomian,

Pada Senin (30/7/2018), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menetapkan formula baru minyak mentah Indonesia. Aturan baru ini tercantum dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1907 K/12/MEM/2018 tentang Penetapan Formula Harga Minyak Mentah Indonesia Periode Juli 2018 Sampai Dengan Juni 2019.

Penetapan ini dengan pertimbangan bahwa dalam rangka kelancaran dan kesinambungan perhitungan harga minyak mentah Indonesia dan sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Metodologi dan Formula Harga Minyak Mentah Indonesia, perlu ditetapkan formula harga minyak mentah Indonesia periode Juli 2018 sampai dengan Juni 2019.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) bersikap pro aktif dalam menggaet calon investor. Berbagai cara ditempuh untuk memperkenalkan dan membedah informasi blok-blok yang sedang dilelang dan kandidat wilayah kerja kepada calon peserta lelang wilayah kerja.

Hal ini, misalnya, terlihat saat Ditjen Migas menyelenggarakan Coffee and Discussion Potensi dan Prospek Migas di Selat Makassar yang membahas mengenai Southeast Mahakam Block di Gedung Migas, Kamis (6/9). Wilayah Kerja (WK) Southeast Mahakam dapat menjadi benchmark kondisi migas di Selat Makassar yang kaya migas.

Diskusi dibuka oleh Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ediar

Ditjen Migas Selidiki Kebocoran Pipa CNOOC

Ditjen Migas Apresiasi Stakeholder yang Gunakan Komponen Lokal

Formula Baru Harga Minyak Mentah Indonesia

Ditjen Migas Pro Aktif Gaet Calon Investor

disuplai dari PGN (SSWJ) maksimal 40 BBTUD.

Penanganan sementara yang dilakukan adalah menutup block valve di lokasi gas plant, mengurangi tekanan sumur (choke feed) sumur daerah di mila-a, asti-a, dan banuwati-a.

Kemudian, mematikan kompresor sumur di zelda dan gas yang masih diproduksi dialihkan ke flaring. Selain itu, mengamankan area lokasi dengan radius 1 km dari titik buble dari nelayan dengan menurunkan angkatan laut dan tim satuan pengamanan CNOOC.

Pertimbangan lainnya, formula harga minyak mentah Indonesia periode Juli 2017 sampai dengan Juni 2018 sebagaimana telah ditetapkan dalam Kepmen ESDM Nomor 2556 K/12/MEM/2017 tentang Penetapan Formula Harga Minyak Mentah Indonesia Periode Juli 2017 sampai dengan Juni 2018, telah berakhir.

Keputusan Menteri ESDM Nomor 1907 K/12/MEM/2018 terdiri dari tujuh diktum. Pertama, formula harga minyak mentah utama dihitung berdasarkan publikasi Dated Brent ± Alpha.

Kedua, formula harga minyak mentah Indonesia untuk masing-masing jenis minyak mentah utama dan minyak mentah lainnya periode Juli 2018 sampai dengan Juni 2019, ditetapkan sebagaimana tercantum dalam

lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kepmen ini.

Ketiga, Dated Brent dihitung berdasarkan rata-rata publikasi selama bulan berjalan. Keempat, Alpha dihitung berdasarkan rata-rata publikasi selama bulan berjalan atau rata-rata publikasi dua bulan, yaitu bulan berjalan dan bulan sebelumnya dengan mempertimbangkan kesesuaian kualitas minyak mentah dan/atau perkembangan harga minyak mentah internasional dan/atau ketahanan energi nasional.

Kelima, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi menetapkan Standard Operating Procedure perhitungan Alpha, sebagai acuan bagi Tim Harga dalam mengusulkan harga minyak mentah Indonesia. Keenam, formula harga minyak mentah Indonesia dapat dilakukan penyesuaian sewaktu-waktu dan ditetapkan berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 1907 K/12/MEM/2018 ditetapkan 30 Juli 2018 dan berlaku surut sejak tanggal 1 Juli 2018.

menyerap tenaga kerja serta berdaya saing secara Nasional maupun Internasional. Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendukung inovasi produk dalam negeri dengan tetap mempertimbangkan prinsip efektivitas dan efisiensi.

Adapun para penerima penghargaan kategori KKKS, di antaranya :1. Eni Muara Bakau BV2. Pertamina Hulu Energi WMO3. Inpex Masela Ltd.4. PC Muriah Ltd.5. JOB Pertamina-Petrochina East

JavaSedangkan untuk kategori Penyedia Barang dan/Jasa diberikan kepada Gunanusa Utama Fabricators.

Pada kesempatan sama, Ditjen Migas juga meluncurkan Buku Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN) Migas. Buku tersebut diharapkan dapat dimaksimalkan penggunaanya saat pengadaan barang dan/atau jasa (procurement) pada kegiatan usaha hulu migas.

Usman dan diikuti oleh 40 orang yang mewakili 15 perusahaan calon investor dari dalam dan luar negeri. Bertindak sebagai narasumber adalah Awang Harun Satyana, Tenaga Ahli dari SKK Migas.

Diharapkan melalui forum ini, para calon investor dapat lebih

diyakinkan lagi dalam pengambilan keputusan untuk mengambil blok yang ditawarkan sehingga tidak ragu-ragu lagi. Selain masalah sub-surface, peserta juga diberi kebebasan untuk memperjelas masalah terkait mekanisme lelang, bid document, kontrak, keekonomian, dan term and condition (T&C).

4342

NEWS

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Kementerian ESDM Luncurkan Contact Center

ESDM 136Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan informasi. Hal ini terlihat saat Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan peluncuran layanan “Contact Center ESDM 136” yang dapat diakses melalui ponsel ataupun telepon rumah dengan cukup menekan 136, Rabu (15/8/2018), di Ruang Sarula Kementerian ESDM.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan bahwa “Contact Center ESDM 136” ini dibentuk untuk memudahkan masyarakat dalam berinteraksi dengan Kementerian ESDM.

“Contact Center ESDM 136 merupakan fasilitas yang kami sediakan agar masyarakat semakin mudah dalam berinteraksi dengan Kementerian ESDM, baik berupa pertanyaan, pemberian informasi, maupun pelaporan permasalahan terkait sektor ESDM yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ujar Jonan.

Ditjen Migas Berkomitmen Percepat Pengurangan Gas Suar

• Biaya yang dikenakan pada masyarakat jika menelpon ke Contact Center ESDM 136 adalah biaya lokal. Untuk masyarakat yang menelpon diluar area Jakarta, maka tetap akan dikenakan biaya lokal, adapun biaya telepon Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) akan ditanggung ESDM.

• Layanan Contact Center ESDM 136 ini ke depan akan ditingkatkan dengan aplikasi yang berbasis AI (Artificial Intelegence) yang saat ini masih dikembangkan.

Jonan juga berharap dengan peluncuran layanan baru ini, Kementerian ESDM semakin baik dalam melayani masyarakat.

Berikut lima hal penting terkait Contact Center ESDM 136:• Contact Center ESDM 136 tidak

menggantikan fungsi contact center PLN123, Pertamina 1500-000 dan PGN yang telah ada selama ini. Untuk keluhan dan pengaduan pelanggan Listrik, BBM, LPG tetap diutamakan melalui contact center ketiga BUMN tersebut.

• Contact Center ESDM 136 ini akan membantu penanganan pelayanan mayarakat terhadap ESDM, seperti mulai dari pelayanan informasi publik, urusan perizinan ESDM, peraturan tentang ESDM maupun informasi terkait dengan bencana geologi.

• Untuk pertanyaan yang tidak bisa langsung terjawab saat itu juga, kami akan menjawab balik via email dan/atau telepon balik, sebagai bentuk pelayanan yang responsif.

Bergandengan dengan Global Gas Flaring Reduction (GGFR) yang menjadi bagian World Bank, Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) berkomitmen untuk mempercepat pengurangan gas suar pada kegiatan migas di Indonesia. Flaring atau gas suar merupakan gas yang dihasilkan pada kegiatan eksplorasi dan produksi atau pengolahan minyak atau gas bumi, yang dibakar karena tidak dapat ditangani oleh fasilitas produksi atau pengolahan yang tersedia sehingga belum termanfaatkan.

“Kami berkomitmen untuk belajar dan bekerja sama dengan World Bank dan stakeholders untuk mempercepat pengurangan Gas Suar”, ungkap Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Dra. Soerjaningsih, M.K.K.K. pada workshop “Indonesia Pathway to Zero Routine Flaring by 2030” bersama GGFR, World Bank, yang dihadiri perwakilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas, serta stakeholder terkait, Kamis (13/9/2018).

Pada sisi yang lain konstitusi mengamanatkan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) secara efisien. Terkait hal

tersebut Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan mengenai Gas Suar.

Peraturan Menteri ESDM No. 31/2012 tentang Pelaksanaan Pembakaran Gas Suar Bakar (Flaring) Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi, yang mewajibkan perusahaan untuk mengurangi Gas Suar dan Peraturan Menteri ESDM No. 32/2017 tentang Pemanfaatan dan Harga Jual Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Berdasarkan data satelit yang diluncurkan oleh GGFR World Bank, Indonesia menempati peringkat 15 Gas Suar dari Eksplorasi dan Kegiatan Produksi. Pada 2017, Gas Indonesia dari kegiatan eksplorasi dan produksi berkontribusi atas Flaring Routine rata-rata sebesar 179 MMSCFD.

Meski demikan, ukuran Gas Suar rata-rata per satu lokasi (lapangan) sebenarnya cukup kecil yaitu 1–5 MMSCFD. Gas Suar tersebut telah dimanfaatkan untuk LPG Sekayu, Bekasi, Cirebon dan CNG di Sidoarjo.

45EDISI 01 - 2018

44Buletin

NEWS

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memimpin Apel Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 keluarga besar Kementerian ESDM, Jumat (17/8/2018). Dalam amanatnya, Menteri ESDM mengingatkan agar berjuang mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ditambahkannya, sebagai bangsa yang merdeka dan besar kita harus percaya dengan kekuatan diri sendiri sebagaimana pesan proklamator. Jonan juga mengatakan, jika mengerjakan sesuatu pekerjaan haruslah dilakukan dengan cepat karena di era kompetisi ini kerja cepat akan mengalahkan kerja yang lambat.

Menteri ESDM Pimpin Apel HUT RI ke-73

“Sekarang, bukan lagi zamannya yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat itu mengalahkan yang lambat,” tegas Jonan.

Kementerian ESDM, ungkap Jonan, adalah salah satu Kementerian yang mengemban amanat Pasal 33, Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mengelola sumber daya alam dengan semaksimal mungkin digunakan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Untuk itu, putera-puteri terbaik bangsa hendaknya dapat mewujudkan amanat tersebut dengan baik.

“Saya sangat mendorong sumber daya alam kita semaksimal mungkin dikelola putera dan puteri terbaik bangsa, namun bukan dengan semangat yang emosional, tidak dengan semangat yang tanpa dasar,” tegasnya.

47EDISI 01 - 2018

46Buletin

NEWS

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto menghadiri Migas Goes to Campus di UPN “Veteran” Yogyakarta, Jumat (21/9/2018). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan bahwa hingga saat ini telah ada 25 wilayah kerja migas yang berkontrak menggunakan skema gross split.

Skema gross split adalah skema di mana perhitungan bagi hasil pengelolaan wilayah kerja migas antara Pemerintah dan kontraktor migas diperhitungkan di muka. Melalui skema gross split, negara akan mendapatkan bagi hasil migas dan pajak dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sehingga penerimaan negara menjadi lebih pasti. Selain itu, negara pun tidak akan kehilangan kendali karena penentuan wilayah kerja, kapasitas

Migas Goes to Campus Sambangi Yogyakarta

produksi, dan lifting, serta pembagian hasil masih ditangan negara.

“Kita harus beralih dari skema kontrak bagi hasil cost recovery menjadi gross split karena skema gross split bermanfaat tidak hanya membuat skema cost recovery menjadi nol, namun juga mendorong investasi menjadi lebih besar, yaitu hampir Rp7 triliun,” papar Djoko.

Dalam acara Migas Goes to Campus yang mengusung tema “Era Baru Industri Migas Indonesia dengan Kontrak gross split” tersebut, Djoko juga menambahkan bahwa skema gross split memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan skema cost recovery yang sebelumnya diterapkan pemerintah. Pertama, skema gross split memberikan hasil keekonomian yang sama atau bahkan lebih baik dari skema cost recovery. Kedua, skema gross split akan mempercepat satu sampai dua tahun tahapan pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, karena sistem pengadaan yang mandiri. Ketiga, skema gross split mendorong industri migas lebih kompetitif dan meningkatkan pengelolaan teknologi, SDM, sistem dan efisiensi biaya.

49EDISI 01 - 2018

48Buletin

NEWS

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Menteri Jonan Lantik 116 Pejabat Kementerian ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melantik dan mengambil sumpah 116 pejabat di lingkungan Kementerian ESDM, Rabu (26/9/2018). Pejabat yang dilantik terdiri dari 8 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), 20 Pejabat Administrator (Eselon III), dan 87 Pejabat Pengawas (Eselon IV). Pelantikan ini merupakan bagian dari penyegaran, peningkatan wawasan dan pengetahuan serta upaya untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para pegawai.

Pelantikan dihadiri oleh Wamen ESDM Arcandra Tahar, Sekjen ESDM Ego Syahrial, Dirjen Migas Djoko Siswanto serta para pejabat eselon I, II dan III di lingkungan Kementerian ESDM. Dari

116 pejabat yang dilantik tersebut, sebanyak 25 pejabat ditugaskan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas).

Pelantikan dan pengambilan sumpah dalam rangka mutasi dan promosi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk penyegaran, peningkatan wawasan dan pengetahuan serta

memberikan kesempatan yang sama dalam berkarier.

“Orang yang tidak suka dimutasi itu orang yang sudah terakhir. Tidak bisa kemana-mana lagi. Saya sebagai pimpinan, saya lebih suka orang itu punya kesempatan yang sama dan punya karir yang sama,” kata Jonan.

51EDISI 01 - 2018

50Buletin

NEWS

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

NEWS

Usulan Anggaran Kementerian ESDM 2019 Lebih Rendah Daripada Tahun 2018

Peringatan Hari Pahlawan di Kementerian ESDM

Upacara Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-73

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam. Dalam rapat tersebut, ia mengajukan pagu anggaran Kementerian ESDM tahun 2019 sebesar Rp4,99 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan anggaran tahun 2018 sebesar Rp6,54 triliun.

Anggaran sebesar Rp4,99 triliun tersebut, rencananya akan digunakan untuk pembangunan fisik sebesar Rp2,51 triliun atau sekitar 50,2%. Sedangkan belanja sebesar Rp1,5

triliun atau 30% dan belanja publik non fisik Rp0,98 triliun.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2018, pembangunan fisik mencapai Rp3,6 triliun atau 55%, belanja aparatur Rp1,77 triliun atau 27,1%, dan non publik Rp1,17 triliun atau 17,9%.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memimpin upacara peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-73 di Kementerian ESDM, Jumat (28/9/2018). Dalam rangkaian upacara tersebut, Menteri ESDM juga memberikan penghargaan Dharma Karya Pertambangan, Dharma Karya Energi dan Tim Rescue ESDM.

Upacara dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, para pejabat

ESDM untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan penyimpangan.

“Kalau kita membaca media belakangan ini, banyak atau ada beberapa yang terjadi potensi penyimpangan dari tata aturan yang ada, baik di kelistrikan maupun migas. Saya minta kepada saudara-saudara di sini untuk mengingatkan juga kepada stakeholder yang bisa mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak baik,” ujar Jonan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Jonan juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Rescue ESDM atas dedikasinya membantu korban bencana gempa di Nusa Tenggara Barat.

“Saya juga mengapresiasi kepada rekan-rekan Kementerian ESDM yang telah melakukan hal yang luar biasa termasuk Tim Rescue yang telah dikirim ke Lombok. Ini merupakan hal yang luar biasa,” katanya.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memimpin upacara Peringatan Hari Pahlawan di Kementerian ESDM, Sabtu (10/11/2018). Semangat para pahlawan harus tetap dikobarkan dan diresapi oleh seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.

Peringatan Hari Pahlawan, menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan introspeksi diri, seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Perjuangan tidak boleh berhenti, perjuangan harus dilanjutkan dengan mengisi kemerdekaannya karena perjuangan merupakan tongkat estafet yang harus dan terus dilanjutkan.

eselon I, II dan III, mantan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, para mantan dirjen, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati dan undangan lainnya.

Mengawali sambutannya pada upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Menteri Jonan mengucapkan selamat Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-73 kepada seluruh pegawai. Selanjutnya, dia mengingatkan stakeholder

Demikian Arcandra Tahar membacakan sambutan Menteri Sosial saat menjadi Pembina upacara Peringatan Hari Pahlawan di Kementerian ESDM. “Pada hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak ada kata berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan berlanjut pada

etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis. Oleh karenanya peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan,” ujar Arcandra.

Untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas), anggaran yang diajukan sebesar Rp1,71 triliun, terdiri dari belanja publik fisik Rp980,34 miliar, aparatur Rp 150,43 miliar, dan fisik non publik Rp40,59 miliar.

5352

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

NEWS

Kementerian ESDM Berikan Penghargaan Subroto kepada Tujuh Perusahaan

Semakin Dekat, Produksi CBM Secara Komersil

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan Subroto kepada tujuh perusahaan migas. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, Jumat (28/9/2018) malam.

Ketujuh perusahaan tersebut menerima penghargaan “Patra Nirbhaya Karya”, peringkat tertinggi yang terdiri atas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Badan Usaha (BU) Pemegang Izin Usaha Hilir Migas.

Tujuh perusahaan Migas penerima penghargaan tersebut adalah:1. Patra Nirbhaya Karya Utama

Adinugraha V : PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan

2. Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha V : PT Badak NGL.

3. Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV : PT Pertamina (Persero) RU III Plaju.

4. Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha III : PT Pertamina EP Exploration & New Discovery Project.

5. Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II : BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

Usaha Hulu Migas, bahwa BU atau Bentuk Usaha Tetap (BUT) wajib menjamin dan menaati ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup serta pengembangan masyarakat setempat.

“Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Migas selalu menjadi pemrakarsa atas pemberian penghargaan Keselamatan Migas dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya,” imbuh Djoko.

Pada tahun 2018, terdapat 109 perusahaan yang mengajukan penghargaan untuk dilakukan penilaian, yakni 76 perusahaan hulu migas dan 33 perusahaan hilir migas. Tahapan penilaian terdiri dari Pengajuan Penghargaan oleh KKKS dan BU, Pembentukan Tim Penilai, Verifikasi Dokumen, Verifikasi Lapangan dan Pleno Penentuan Penerima Penghargaan.

Tim Penilai Penghargaan Keselamatan Migas beranggotakan perwakilan Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas, Inspektur Migas dan Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM).

6. Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II : BP Berau Ltd.

7. Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II : PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field

Penganugerahan Penghargaan Subroto 2018 merupakan acara apresiasi kepada para stakeholder yang memberikan kontribusi dalam mendukung program sektor energi dan sumber daya mineral, salah satunya bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi (Migas).

Penghargaan Keselamatan Migas “Patra Nirbhaya Karya” merupakan penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi Kementerian ESDM cq. Direktorat Jenderal Migas terhadap komitmen KKKS dan BU dalam menjamin kelangsungan keselamatan kerja di kegiatan usaha migas.

“Tahun 2018 Penghargaan Keselamatan Migas “Patra Nirbhaya Karya” diberikan kepada 91 KKKS dan BU, “ ungkap Dirjen Migas Djoko Siswanto.

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan

Sinergi dengan BPS dan BIPerbedaan data perdagangan minyak dan gas bumi (migas) kerap terlihat bila mengaitkannya dengan lebih dari satu lembaga atau institusi negara. Oleh sebab itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) terkait perbedaan data perdagangan migas. Dengan sinergi ini, diharapkan ke depannya dapat diperoleh data yang sama bagi semua pihak.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai peluncuran Buku Neraca Gas Bumi Indonesia 2018–2027, Senin (1/10/2018). Wamen menjelaskan, perbedaan data perdagangan migas antara Kementerian ESDM dengan BPS dan BI disebabkan beberapa komponen

Sebanyak sembilan dari 32 Wilayah Kerja (WK) Gas Metana Batubara (Coal Bed Methane/CBM) telah melakukan tes produksi. Ini merupakan langkah konkret untuk merealisasikan produksi CBM secara komersil.

“Apabila (PoD I) disetujui, akan dilanjutkan dengan produksi CBM

produk yang dicatat oleh dua instansi tersebut, berbeda dengan Kementerian ESDM. BPS mencatat 58 jenis produk, sedangkan Kementerian ESDM 29 jenis.

Sebagai contoh, produk lubricant dimasukkan dalam komponen perdagangan migas oleh BPS. Sementara Kementerian ESDM tidak memasukkan produk tersebut karena merupakan domain Kementerian Perindustrian. Sedangkan perbedaan data dengan BI, antara lain tidak dimasukkannya biaya jasa.

Terkait data perdagangan migas, berdasarkan data Kementerian ESDM hingga Agustus 2018, total nilai ekspor US$10,19 miliar dan impor US$17,236 atau terjadi defisit 7,33%. Defisit migas

ini antara lain dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Defisit yang terjadi pada 2018, bukan terbesar yang terjadi selama ini. Pada tahun 2013, defisit migas mencapai US$8,691 miliar. Bahkan pada 2014, naik menjadi US$11,893 miliar.

secara komersial,” papar Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (15/10/2018).

Kesembilan WK tersebut adalah Sangatta 1, Sangatta 2, Kutai 1, Sanga-Sanga, Kotabu dan Barito di Kalimantan. Sedangkan Sekayu, Muara Enim dan Tanjung Enim berlokasi di Sumatera. Dari sembilan WK tersebut, WK Tanjung Enim sedang dalam proses evaluasi untuk produksi ( PoD I)

Sebanyak 54 kontrak kerja sama GMB (CBM) telah ditandatangani selama periode 2008-2012. Dari jumlah tersebut, 32 WK aktif melakukan kegiatan operasi migas. Sedangkan 22 WK telah diputus kontrak kerja

samanya (terminasi) karena tidak melakukan kegiatan.

Menurut Dirjen Migas, 22 WK CBM yang diterminasi tersebut tidak melanjutkan kegiatannya karena masalah keuangan. Ada pula lantaran tidak ditemukannya cadangan gas setelah dilakukan pengeboran atau pun masalah lingkungan.

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM tahun 2018, potensi CBM Indonesia mencapai 72 TCF yang tersebar dalam 11 cekungan. CBM adalah gas alam dengan dominan gas metana dan disertai sedikit hidrokarbon lainnya dan gas non-hidrokarbon dalam batu bara hasil dari beberapa proses kimia dan fisika.

55EDISI 01 - 2018

54Buletin

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Ditjen Migas Gelar Penghargaan Keselamatan Migas 2018

dan Sosialisasi SI-K3MiDirektorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas 2018 dan Sosialisasi Aplikasi Online Keselamatan Migas (SI-K3Mi) di Hotel Santika, Serpong, Banten, 22-23 November 2018. Penghargaan Keselamatan Migas 2018 diberikan kepada sebanyak 91 pemenang untuk kategori tanpa kehilangan jam kerja sebagai akibat kecelakaan tahun 2018.

Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Direktur Pembinaan Program Migas Soerjaningsih. Dalam sambutannya, Soerjaningsih menyampaikan selamat kepada para peraih penghargaan.

“Ini merupakan bentuk bahwa Badan Usaha di kegiatan usaha migas telah mampu mengendalikan, mengelola risiko kecelakaan yang ada pada kegiatan usaha migas yang kita kenal sangat high risk,” katanya sesaat sebelum membuka secara resmi Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas 2018 dan Sosialisasi Aplikasi Online Keselamatan Migas (SI-K3Mi).

Berikut Nama Penerima Penghargaan Keselamatan Migas 2018:

Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha V1 PT Pertamina (Persero) RU VI

Balongan 2 PT Badak NGL

Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV3 PT Pertamina (Persero) RU III Plaju

Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha III4 PT Pertamina EP Exploration &

New Discovery Project

Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II5 BOB PT Bumi Siak Pusako -

Pertamina Hulu 6 BP Berau Ltd 7 PT Pertamina EP Asset 4 Poleng

Field

Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha I8 PT Pertamina (Persero) RU IV

Cilacap 9 PT Pertamina (Persero) RU II

Dumai

10 PT Pertamina EP Matindok Gas Development Project

11 PT PGN (Persero) GDM Reg I 12 PT Pertamina Gas Wilayah Timur 13 PT Pertamina EP Asset 4 Cepu

Field 14 PT Pertamina EP Asset 5

Sangasanga Field 15 JOB Pertamina - Medco E&P

Tomori Sulawesi 16 PT Pertamina (Persero) MOR IV 17 PT Jakarta Tank Terminal 18 Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd.

Patra Nirbhaya Karya Utama 19 PT Chevron Pacific Indonesia -

Duri, Kulin Rantau Bais 20 PT Pertamina EP Asset 2

Prabumulih Field 21 PT Pertamina (Persero) RU VII

Sorong 22 PT Donggi Senoro LNG 23 PT Pertamina (Persero) MOR V 24 PT Transportasi Gas Indonesia 25 JOB Pertamina - Talisman Jambi

Merang 26 PT Pertamina EP Asset 5 Tanjung

Field 27 PT Pertamina EP Asset 2 Adera

Field 28 PT Pertamina Hulu Energi West

Madura Offshore

29 Kilang PPSDM ESDM Migas Cepu 30 PT PGN (Persero) GDM Reg II 31 ExxonMobil Cepu Limited 32 PT Pertamina Gas Project

Management 33 PT Pertamina Gas Wilayah Barat 34 JOB Pertamina - PetoChina East

Java 35 PT Pertamina EP Asset 1 Rantau

Field 36 PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo

Field 37 PT Chevron Pacific Indonesia -

Pematang,Bekasap, Petani 38 PT Pertamina Hulu Energi

Offshore North West Java 39 PT PGN (Persero) GTM 40 PT Pertamina EP Asset 5 Sangatta

Field 41 PT PGN (Persero) GDM Reg III 42 Kangean Energy Indonesia 43 Chevron Indonesia Company -

South Area Operation 44 KSO Pertamina EP - Samudera

Energy BWP Meruap 45 PT Pertamina EP Asset 1 Ramba

Field 46 PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan

Field 47 PT Pertamina EP Asset 3 Subang

Field 48 PT Bina Bangun Wibawa Mukti 49 JOB Pertamina - Medco E&P

Simenggaris 50 PT Odira Energy Karang Agung 51 PearlOil (Sebuku) Ltd 52 PT Pertamina EP Cepu ADK 53 PT Kalimantan Jawa Gas 54 PT SPR Langgak 55 PT Orbit Terminal Merak

Patra Nirbhaya Karya Madya56 PT Perta Samtan Gas 57 PT Perta Arun Gas 58 Ophir Indonesia (Bangkanai) Ltd 59 EMP Bentu Limited 60 Petrogas (Basin) Ltd. 61 Citic Seram Energy Limited 62 EMP Malacca Strait S.A. 63 Premier Oil Natuna Sea B.V. 64 Santos (Sampang) Pty. Ltd. 65 Husky CNOOC Madura Limited 66 PT Medco E&P Tarakan 67 PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan

Susu Field

68 MontD’Or Oil Tungkal Limited 69 Petronas Carigali Muriah Ltd 70 PT Nusantara Regas

Patra Nirbhaya Karya Pratama71 PT Medco E&P Indonesia 72 Lapindo Brantas Inc. 73 PT Surya Esa Perkasa Tbk. 74 PT Optima Sinergi Comvestama 75 Chevron Indonesia Company -

North Area Operation 76 PT Medco E&P Lematang 77 PT Energasindo Heksa Karya 78 KSO Pertamina EP - PT Santika

Pendopo Energy 79 PT Titis Sampurna 80 JOB Pertamina - Golden Spike

Indonesia Ltd. 81 PT Chevron Pacific Indonesia -

Libo, Pungut, Intan, Tandun 82 Chevron Makassar Ltd (West Seno

/ IDD) 83 PT Pertamina EP Asset 2 Limau

Field 84 PT Pertamina EP Asset 1 Lirik Field 85 KSO Pertamina - Cooper Energy

Sukananti Ltd. 86 PT Pertamina EP Asset 4 Papua

Field

Patra Nirbhaya Karya Madya87 PT EMP Tonga Madya Silver E1488 MontD’Or Salawati Limited 89 PT Bayu Buana Gemilang Area

Barat

Patra Nirbhaya Karya Pratama90 PT Visi Multi Artha

91 PT Bayu Buana Gemilang Area Timur

Seusai Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas 2018, di tempat yang sama Ditjen Migas juga mengadakan Sosialisasi Aplikasi Online Keselamatan Migas (SI-K3Mi). Aplikasi ini dapat mempermudah dan sekaligus meningkatkan layanan kepada Badan Usaha terkait faktor keselamatan. Aplikasi ini memiliki sejumlah fitur antara lain berita acara inspeksi, laporan hasil inspeksi, dan keterangan hasil inspeksi atau sertifikat inspeksi.

“Transformasi tidak hanya dilakukan oleh Ditjen Migas sebagai perwakilan government. Badan Usaha juga harus bertransformasi. Di era disruption technology ini, maka kata kuncinya adalah efektif, efisien, transparan, dan tepat,” jelas Soerjaningsih.

Selain sosialisasi, pada kesempatan ini, Ditjen Migas juga mengadakan simulasi aplikasi SI-K3Mi di hadapan para peserta. Sosialisasi dan simulasi ini diharapkan dapat mempercepat transfer of knowledge aplikasi SI-K3Mi kepada Badan Usaha sehingga Badan Usaha dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin.

57EDISI 01 - 2018

56Buletin

NEWS

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Pemulihan Cepat Sektor Energi Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Palu

Menteri ESDM Pastikan Stok BBM di Tol Trans Jawa Aman

Pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan sekitarnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto, Jumat (12/10/2018), meninjau pemulihan pasokan LPG di beberapa wilayah terdampak bencana tersebut. Secara

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk memasok bahan bakar minyak (BBM) di Tol Trans Jawa yang pengoperasiannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Menurut Jonan, arus kendaraan yang melaju sepanjang Tol Trans Jawa menjelang libur Natal dan Tahun Baru akan lebih banyak jika dibandingkan dengan libur Hari Raya Idul Fitri, karena itu menjadi sangat penting untuk menyediakan BBM di tol ini.

“Kalau untuk operasi libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019 ini berbeda, karena semuanya libur, baik yang merayakan Natal maupun tidak, jadi potensi bisa dua arah dari waktu-waktu libur tanggal 1, 2 atau bahkan sampai tanggal 5 Januari 2019 itu bisa dua arah, dari arah timur ke barat dan dari barat ke timur,” ujar Jonan.

umum, pemulihan berjalan lancar dan masyarakat tidak mengalami kesulitan memperoleh LPG.

Dalam kunjungannya ke Palu ini, Dirjen Migas Djoko siswanto berkesempatan mengunjungi beberapa agen antara lain PT Abba Mulia Sejahtera dan PT Bumi Tadulako Mandiri. Dirjen Migas juga meninjau pelaksanaan operasi pasar LPG serta berbincang-bincang

dengan masyarakat yang membeli LPG.

Menurut beberapa ibu rumah tangga yang membeli LPG 3 kg dalam operasi pasar yang dilakukan Pertamina tersebut, mereka tidak mengalami kesulitan memperoleh LPG. Harganya pun sesuai dengan ketentuan, yaitu Rp16.000 per tabung. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG, operasi pasar merupakan salah satu upaya Pemerintah melalui Pertamina. Hingga Kamis (11/10/2018), telah disalurkan lebih dari 90.000 tabung LPG 3 kg.

Selain meninjau pasokan LPG di Palu, sehari sebelumnya, Kamis (11/10/2018), Dirjen Migas mendampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga mengunjungi Terminal BBM Donggala. Pasokan BBM terpantau aman dan tidak ada antrian. SPBU yang telah beroperasi mencapai 92%, 10 SPBU di antaranya bahkan beroperasi 24 jam.

“Jadi saya minta PT Pertamina untuk menyiapkan pasokan BBM di dua arah tersebut,” lanjutnya.

Jonan menjelaskan, beroperasinya Tol Trans Jawa akan membuat masyarakat untuk mencoba menggunakannya sehingga perlu diantisipasi kebutuhan BBM di dua arah. “Saat libur Hari Raya Idul Fitri kemarin beroperasinya mungkin 5/6 ruas, dan libur Natal ini mungkin beroperasi sudah bukan lagi 5/6 ruas, tapi mungkin 7/8 atau hampir penuh, itu pasti banyak yang ingin coba menggunakan tol ini, jadi saya minta disiapkan pasokan BBM di dua arah tersebut,” jelas Jonan.

Panjangnya ruas Tol Trans Jawa membuat keberadaan Marketing Operation Region (MOR) IV PT Pertamina menjadi strategis karena berfungsi sebagai penyangga ketersediaan pasokan BBM.

“Kalau mereka berangkat dari barat, misalnya dari Bandung, Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek, itu sampai Cirebon masih aman tidak ada masalah, jadi kalau pun mereka tidak mengisi satu tangki penuh tidak ada

masalah, tetapi begitu masuk wilayah Jawa Tengah, nah baru ada masalah, begitu pula yang dari arah Jawa Timur misalnya dari Malang, Surabaya dan sekitarnya, itu kalau mau ke arah Barat yang tetap jadi penyangga di sini MOR IV Semarang,” ungkap Jonan.

Sementara itu Direktur Marketing Retail Pertamina, Mas’ud Khamid menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa fasilitas alternatif pengisian BBM bagi masyarakat agar lebih mudah. Baik di jalur mudik maupun jalur wisata.

“Jadi untuk tambahan SPBU baru atau SPBU satgas itu ada di 33 titik, dan kita sudah bekerjasama dengan pengelola tol. Mulai dari Merak sampai dengan Pasuruan-Malang kita siapkan. Untuk Jawa Tengah, ada 18 titik sesuai dengan permintaan Jasa Marga,” ujar Mas’ud.

Pertamina lanjut Mas’ud juga sudah menyiapkan 14 ribu kendaraan tangki, 250 kapal tangker dan empat pesawat selama menggelar Satgas BBM sampai dengan tanggal 6 Januari 2019. Hal itu dimaksudkan, agar keandalan pasokan BBM tetap terjaga.

Kontrak WK South Jambi B Ditandatangani, Komitmen Kerja Pasti Capai Rp 900 MiliarBertempat di Ruang Damar Kementerian ESDM, Kamis (20/12), dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama bagi hasil gross split Wilayah Kerja (WK) Produksi South Jambi B. Total investasi sebesar US$ 65 juta, terdiri dari nilai investasi Komitmen Kerja Pasti (KKP) mencapai US$ 60 juta atau sekitar Rp 900 miliar dan bonus tanda tangan sebesar US$ 5 juta atau Rp 75 miliar.

WK ini merupakan hasil Penawaran WK Migas Tahap II Tahun 2018 dengan Kontraktor adalah Jindi South Jambi B Co. Ltd. Di Indonesia, Jindi juga merupakan operator dari WK Merangin II melalui PT. Seleraya Merangin Dua

yang telah diakuisisi sejak 2 Februari 2018.

Adapun rincian KKP 5 tahun pertama dari Kontrak ini adalah :1. Study G&G.

2. Seismik 2D 300 km.3. Seismic 3D 400 km2.4. 3 sumur eksplorasi. WK South Jambi B saat ini masih dioperasikan oleh ConocoPhilips (South Jambi) B yang akan berakhir kontraknya pada tanggal 25 Januari 2020. “Dengan demikian, kontrak kerja sama dari Jindi South Jambi B Co. Ltd., untuk WK South Jambi B ini akan berlaku efektif pada tanggal 26 Januari 2020 dan jangka waktu kontrak selama 20 tahun,” papar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto dalam laporannya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam penandatanganan ini mengatakan bahwa Kementerian ESDM menginginkan agar Kontraktor dapat melaksanakan komitmen kerja pasti sesuai sesuai dengan proposal yang diajukannya. Apabila komitmen kerja pasti tidak terpenuhi, maka uang sebesar US$ 60 juta tersebut akan disetorkan ke Pemerintah.

“Jadi yang dinamakan komitmen kerja pasti adalah uang yang sudah menjadi milik Pemerintah tapi digunakan untuk kegiatan eksplorasi baik di South Jambi B atau di open area. Itu diperbolehkan,” kata Wamen.

59EDISI 01 - 2018

58Buletin

NEWS

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Menteri ESDM Menyerahkan SK Kenaikan Pangkat Anumerta dan Keputusan Pensiun Kepada Tiga Korban Lion Air

Dukung Pembangunan Terminal LNG Mini

Bertempat di Ruang Sarulla Kementerian ESDM, Rabu (19/12), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyerahkan Surat Keputusan Penetapan Tewas PNS, Kenaikan Pangkat Anumerta dan Keputusan Pensiun kepada keluarga tiga pegawai Kementerian ESDM yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP JT 610 pada tanggal 29 Oktober 2018 lalu yaitu Inayah Fatwa Kurnia Dewi, Dewi Herlina dan Jannatun Cintya Dewi.

Mewakili keluarga besar Kementerian ESDM, Menteri Jonan menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya ketiga pegawat tersebut. ”Sekali lagi kami sampaikan duka cita yang mendalam. Ini satu perjalanan hidup manusia. Kita tidak tahu kapan kita akan kembali pada Sang Pencipta. Tetap keluarga yang ditinggalkan agar mendoakan yang terbaik,” katanya.

Sebagaimana diketahui, ketiga pegawai ESDM yaitu Inayah Fatwa Kurnia Dewi, Dewi Herlina dan Jannatun Cintya Dewi berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang menggunakan pesawat Lion Air PK LQP JT 610 dalam rangka menjalankan tugas negara pengawasan implementasi kebijakan B20 atau

pencampuran Biodiesel sebesar 20% dengan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Atas dasar hal tersebut, kepada ketiga almarhumah dinyatakan sebagai Pegawai Negeri Sipil Tewas karena melaksanakan tugas sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara dan diberikan hak-hak kepegawaian berupa:

Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kecelakaan Kerja yang meliputi santunan kematian, uang duka tewas, biaya pemakaman dan polis beasiswa.

Kenaikan Pangkat Anumerta yaitu kenaikan pangkat yang diberikan satu tingkat diatas pangkat yang dimiliki sebelumnya, dengan rincian sebagai berikut:

Almarhumah Jannatun Cintya Dewi mendapatkan kenaikan pangkat Anumerta menjadi Penata Muda Tingkat I - III/b.

Almarhumah Inayah Fatwa Kurnia Dewi mendapatkan kenaikan pangkat Anumerta menjadi Pembina- IV/a.

Almarhumah Dewi Herlina mendapatkan kenaikan pangkat anumerta menjadi Penata - III/c.

Dari tiga korban tersebut, 2 jenazah telah ditemukan dan dimakamkan. Sedangkan dan 1 korban yaitu Dewi Herlina belum teridentifikasi oleh Tim DVI Polri. Jonan berjanji akan membantu pencarian jenazahnya. “Kami akan coba bantu tanyakan ke Basarnas dan maskapai. Kami harap keluarga juga mendoakan yang terbaik,” tambah Jonan.

Pemerintah mendukung pembangunan terminal mini LNG dengan moda transportasi truk di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur. Infrastruktur ini tepat digunakan untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Terminal mini LNG untuk listrik di Sambera, berhasil diwujudkan. Ini pertama kalinya sejak republik ini berdiri, kita menggunakan mini LNG,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto di Gedung Migas, Rabu (12/12).

Dia mengatakan, Indonesia masih mengekspor LNG ke berbagai negara. Peluang inilah yang dimanfaatkan agar LNG dapat digunakan bagi kebutuhan domestik. “Daripada terus ekspor, kita gunakan untuk dalam negeri. Kita ganti ke gas, dari yang sebelumnya menggunakan BBM,” katanya.

Pembangunan terminal mini LNG, menurut Djoko, merupakan salah satu capaian Kementerian ESDM tahun 2018 yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. Selanjutnya,

pada tahun 2019 juga akan dibangun 5 mini LNG.

Rencananya terminal mini LNG dengan moda transportasi truk yang dibangun PT Pertamina akan diresmikan lagi di Jayapura, Kendari, Ternate, Nabire dan Flores. Pasokan LNG berasal dari Kilang Bontang. Sedangkan PT PGN akan membangun di Papua dengan LNG yang dipasok dari Kilang Tangguh.

Terminal mini LNG telah digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. PLTG Sambera berkapasitas 2×20 MW merupakan pembangkit listrik pertama yang menggunakan regasifikasi LNG dengan moda transportasi truk di Indonesia. Setiap hari, sebanyak 24 truk bergantian mengisi PLTG setiap 2 jam sekali.

Dengan masuknya LNG, biaya energi primer yang dihemat sebesar Rp 70 miliar per tahun. Penggunaan LNG juga dapat menurunkan biaya pokok produksi (BPP) pembangkit sebesar 38%.

Kontrak Gross Split Sengkang

dan East Sepinggan

Ditandatangani, Komitmen

Kerja Pasti US$ 88.000.000

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama bagi hasil gross split Wilayah Kerja (WK) Sengkang dan East Sepinggan, Selasa (11/12). Total investasi pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama WK

Sengkang sebesar US$ 88.000.000dan bonus tanda tangan sebesar US$ 12.000.000.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto dalam laporannya pada penandatanganan kontrak tersebut menyatakan, kontrak WK Sengkang merupakan kontrak perpanjangan dengan pemegang partisipasi interes Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. sebesar 100%. Kontrak Bagi Hasil WK Sengkang akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak tanggal 24 Oktober 2022. Partisipasi interes yang dimiliki Energy Equity Epic (Sengkang) tersebut, termasuk partisipasi interes 10% yang akan ditawarkan kepada badan usaha milik daerah.

“Investasi Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama WK Sengkang sebesar

US$ 88.000.000 dan bonus tanda tangan sebesar US$ 12.000.000,” papar Djoko.

Sedangkan Kontrak Bagi Hasil WK East Sepinggan merupakan kontrak skema Cost Recovery pertama yang beralih menjadi kontrak skema gross split sesuai dengan usulan Kontraktor, di mana salah satu pertimbangannya adalah dalam rangka efektifitas pengembangan WK East Sepinggan. Pemegang partisipasi interes WK East Sepinggan adalah Eni East Sepinggan Limited sebesar 85% dan PT Pertamina Hulu Energi East Sepinggan sebesar 15%, di mana Eni East Sepinggan Limited bertindak sebagai operator.

Dengan ditandatanganinya 2 kontrak ini, total jumlah kontrak kerja sama skema gross split mencapai 32 kontrak.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengapresiasi penandatanganan kontrak ini, terutama dengan peralihan skema cost recovery menjadi gross split untuk WK East Sepinggan. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa kontrak gross split menarik bagi investor.

“Ini saat yang sangat bagus bahwa apa yang kita usahakan selama ini, kita percaya bahwa gross split akan memberikan certainty, simplicity dan efficiency, kita buktikan hari ini,” kata Arcandra.

Kepada KKKS Energy Equity Epic yang menjadi operator WK Sengkang, Wamen mengucapkan selamat untuk kontrak kerja samanya yang berlaku 20 tahun. Komitmen kerja pasti sebanyak US$ 88.000.000 atau sekitar Rp 1,3 triliun akan menambah dana eksplorasi migas Indonesia.

6160Buletin

NEWS

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Senyum Ceria Nelayan Pariaman Terima Konkit Gratis

Senyum bahagia mewarnai wajah-wajah nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasir Baru, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (30/11). Betapa tidak, hari ini mereka menerima paket Konverter Kit (konkit) BBM ke LPG Untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil, yang diberikan secara simbolis oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Jumlah paket perdana konkit untuk nelayan kecil yang dibagikan di Padang Pariaman berjumlah 314 unit. Sebelumnya, telah dibagikan paket sebanyak 585 unit untuk nelayan kecil di Pesisir Selatan. Ini merupakan kali kedua pembagian konkit di wilayah Sumatera Barat. Pada tahun 2017, Pemerintah telah merealisasikan pembagian 1.505 paket konkit, dengan perincian Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 898 unit, Kota Padang 525 unit, Kabupaten Agam 82 unit, dengan total 1.505 unit.

Program Konversi BBM ke LPG Untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil merupakan upaya Pemerintah menyediakan energi alternatif yang dapat digunakan masyarakat, termasuk nelayan. LPG lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan BBM serta lebih ekonomis sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penggunaan LPG sebagai bahan bakar kapal nelayan saat melaut, sangat

NEWS

efisien. Penghematannya sekitar Rp 30.000 dibandingkan menggunakan BBM. “Mengubah (penggunaan) BBM ke LPG, penghematannya kalau bapak-bapak melaut seharian penuh, Insya Allah bisa hemat Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per hari dibandingkan beli BBM,” kata Arcandra dalam acara tersebut.

Sembari berkelakar, Arcandra meminta agar LPG yang diberikan Pemerintah, benar-benar digunakannya untuk melaut. Tidak digunakan untuk memasak di dapur. “Jangan rebutan di dapur dengan ibu-ibu, karena LPG ini juga dipakai untuk memasak. Mohon kiranya LPG yang dipakai melaut, ya dipakai untuk melaut,” katanya.

Pemberian paket konkit untuk nelayan secara gratis ini, menurut Arcandra, juga merupakan bukti bahwa Pemerintah memberikan hak rakyat menikmati dana pembangunan. Sehingga, pembangunan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di kota, tetapi juga di pedesaan termasuk nelayan.

www

.migas.esdm.go.id

@halomigas

1500335

@halomigas

Halo

Migas Ditjen Migas

Like Comme nt Share

DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMIGedung Migas / Plaza Centris

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B 5, Jakarta 12910, Telp. (021) 526 8910, Fax. (021) 526 898062Buletin

Page 33: DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI JURNAL … · Kalla tahun 2014–2019, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang

Manfaatkan Energi dengan BijakGuna Mewujudkan

Ketahanan Energi Untuk Negeri

Terutama energi fosil yang tidak dapat diperbaharui...Agar masih dapat dirasakan anak cucu kita nanti...

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALDIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Gedung Migas / Plaza CentrisJl. H.R. Rasuna Said Kav. B 5, Jakarta 12910Telp. (021) 526 8910, Fax. (021) 526 8980www.migas.esdm.go.id