direktorat diseminasi statistik bpssirusa.bps.go.id/webadmin/doc/materi bimtek agustus 2017.pdf ·...

126
DIREKTORAT DISEMINASI STATISTIK BPS Dalam rangka Bimbingan Teknis

Upload: truongnguyet

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

DIREKTORAT DISEMINASI STATISTIK BPS

Dalam rangka Bimbingan Teknis

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN STATISTIK SEKTORAL

Sistem Statistik Nasional Sistem Statistik Nasional

Statistik Sektoral

Statistik Dasar

BPS

K/L/ I/D

Masya rakat

Statistik Khusus

Jenis Penjelasan Penyelenggara

Statistik Dasar (Ps 1 angka 5)

• Untuk keperluan yang bersifat luas

• Dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat

• Ciri-ciri: lintas sektoral, berskala nasional, makro

BPS

Statistik Sektoral (Ps 1 angka 6)

• Dimanfaatkan oleh instansi tertentu untuk memenuhi tugas pokok instansi tersebut

Intansi pemerintah, mandiri atau bersama dengan BPS

Statistik Khusus (Ps 1 angka 7)

• Dimanfaatkan untuk kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain

Lembaga, organisasi, perorangan, unsur masyarakat lainnya.

Tiga Jenis Statistik Tiga Jenis Statistik

berdasarkan UU No 16 Tahun 1997 Pasal 5

UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 16 : Kewenangan Pemerintah Pusat

Ayat (1) : Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) berwenang untuk: a. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;

dan b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah.

Ayat (2) : Norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dasar Hukum Penetapan NSPK(1)

UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 16 : Kewenangan Pemerintah Pusat

Ayat (3) : Kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian.

Ayat (5) : Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren diundangkan.

Ayat (4) : Pelaksanaan kewenangan yang dilakukan oleh lembaga pemerintah nonkementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dikoordinasikan dengan kementerian terkait.

Dasar Hukum Penetapan NSPK (2)

Ketentuan Umum

Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antarunsur dalam penyelenggaraan statistik.

Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu (Pemerintah Daerah) dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik sektoral, Pemerintah Daerah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penyelenggara

1

2

Statistik Sektoral diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, secara mandiri atau melalui kerja sama daerah.

Prinsip-Prinsip Dasar (1)

1 Statistik ditempatkan sebagai instrumen penting dalam kehidupan masyarakat

2 Statistik merupakan hasil dari suatu proses intelektual

3 Statistik mengacu pada standar ilmiah

4 Statistik bebas dari kekeliruan tafsir dan/atau kesalahan penggunaan

5

Statistik memenuhi nilai kualitas, waktu, biaya, dan menghindari beban atau kejenuhan responden

Prinsip-Prinsip Dasar (2)

6 Statistik mampu menjamin secara ketat kerahasiaan informasi individu dan sumbernya

7 Penyelenggaraan statistik berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan

8

Penyelenggaraan statistik mendukung pencapaian sistem statistik yang konsisten, efisien, dan efektif

9

Penyelenggaraan statistik mampu menjaga konsistensi di semua tingkatan dalam penggunaan metodologi, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran statistik

10

Penyelenggaraan statistik dalam bentuk kerja sama diutamakan dalam rangka perbaikan statistik nasional

Sebelum menyampaikan rancangan penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral, Pemerintah Daerah berkewajiban terlebih dahulu mempelajari dan membandingkan rancangannya dengan rujukan statistik dan data yang ada di BPS.

Tata Cara Penyelenggaraan

1

2

Pemerintah Daerah yang akan menyelenggarakan kegiatan statistik sektoral, mengusulkan rancangan penyelenggaraan kegiatan tersebut kepada BPS

3 Dalam penyelenggaraan statistik sektoral, Pemerintah Daerah mengacu pada penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang digunakan oleh BPS guna memperoleh keterbandingan hasil.

Hasil Penyelenggaraan (1)

Untuk mendapatkan statistik sektoral yang berkualitas, data yang dihasilkan harus

memenuhi persyaratan :

relevan, memenuhi kebutuhan pengguna data;

akurat, mampu secara tepat menggambarkan keadaan yang diukur;

tepat waktu, baik dalam pelaksanaan lapangan maupun waktu penyajian;

mudah terjangkau, oleh para pengguna data;

mudah ditafsirkan, didukung dengan penjelasan dan dilengkapi dengan

metadata; dan

konsisten, dalam konteks antar waktu dan antar wilayah.

Hasil Penyelenggaraan (2)

Hasil penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah dapat berupa publikasi dalam bentuk media cetak, media komputer, dan/atau media lainnya.

Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan kegiatan statistik sektoral yang hasilnya untuk disebarluaskan atau dapat dimanfaatkan oleh pihak lain, wajib menyerahkan hasilnya kepada BPS.

1

2

3 Penyerahan publikasi oleh Pemerintah Daerah, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum publikasi disebarluaskan kepada pihak-pihak lain.

Koordinasi & Kerjasama

Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilaksanakan secara kerja sama antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau antara Pemerintah Daerah dengan pihak ketiga, sebagai kerja sama daerah.

Dalam penyelenggaraan statistik sektoral, Pemerintah Daerah dapat melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Instansi Pemerintah lainnya. 1

2

3 Kerja sama penyelenggaraan statistik sektoral dapat juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kerja sama penyelenggaraan statistik sektoral dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Pemerintah Daerah. 4

Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

Untuk menjamin pelaksanaan penyelenggaraan statistik sektoral, BPS melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral.

Pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan hambatan dalam penyelenggaraan statistik sektoral yang dilakukan secara berkala.

Evaluasi pelaksanaan statistik sektoral dilakukan setiap berakhirnya tahun anggaran.

Bupati/Walikota berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan statistik sektoral di daerahnya setiap tahun kepada Gubernur dengan tembusan Menteri Dalam Negeri dan Kepala BPS.

Gubernur berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan statistik sektoral di daerahnya setiap tahun kepada Menteri Dalam Negeri dengan tembusan Kepala BPS.

16 Sebelum PP 18/2016 Setelah PP 18/2016

Satu Rumpun Bersama

LemSaNeg dan KomInfo

Pendanaan

Sumber pendanaan kegiatan statistik sektoral oleh pemerintah daerah meliputi : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota

Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Statistik Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Statistik

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengumpulan

Pengolahan Analisis Diseminasi Evaluasi

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

Cara Pengumpulan Data Penjelasan

Sensus Pencacahan semua unit populasi untuk memperoleh karakteristik populasi tersebut pada saat tertentu

Survei Pencacahan sampel/sebagian unit populasi untuk memperkirakan karakteristik populasi tersebut pada saat tertentu

Kompilasi Produk Administrasi

Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan/atau masyarakat

Kegiatan Statistik Kegiatan Statistik

berdasarkan UU No 16 Tahun 1997 Pasal 1

Kegiatan statistik adalah kegiatan yang meliputi upaya penyediaan dan

penyebarluasan data, pengembangan ilmu statistik, serta upaya

pengembangan Sistem Statistik Nasional

Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Statistik Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Statistik

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengumpulan

Pengolahan Analisis Diseminasi Evaluasi

Identifikasi Kebutuhan

Mengidentifikasi kebutuhan

Konsultasi dan konfirmasi kebutuhan

Menentukan tujuan

Identifikasi konsep dan definisi

Memeriksa ketersediaan data

Membuat proposal kegiatan (Term Of Reference)

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

Rancangan

Merancang output

Merancang deskripsi variabel

Merancang pengumpulan data

Merancang kerangka sampel dan pengambilan

sampel

Mendesain sampling

Merancang pengolahan dan analisis

Merancang sistem dan alur kerja

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

TAHAPAN SURVEI

5. Menentukan jumlah sampel dan teknik penarikan sampel yang dipakai

6. Membuat instrumen survei (kuisioner dan alat bantu)

3. Menentukan fokus survei dan informasi yang ingin didapat dari survei

4. Menentukan populasi dan kerangka sampel

1. Identifikasi tujuan survei dan metode wawancara

2. Menentukan alokasi waktu dan budget

TAHAPAN SURVEI

13. Analisis data dan penulisan laporan survei

11. Pengolahan

12. Penyajian

9. Wawancara lapangan

10. Pengawasan

7. Pre tes instrumen survei

8. Seleksi dan pelatihan untuk pewawancara

Implementasi Rancangan

Membuat instrumen pengumpulan data

(kuesioner)

Membangun komponen diseminasi

Memastikan alur kerja berjalan dengan baik

Menguji sistem, instrumen, dan proses bisnis statistik

Finalisasi sistem

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

Merumuskan Pertanyaan Penelitian

Survei

Merumuskan Pertanyaan Penelitian

Survei

Syarat Membuat Pertanyaan yang Bagus

(1) to the point, dan dinyatakan secara jelas;

(2) menanyakan satu dan hanya satu isu tunggal;

(3) tidak akan mengarahkan responden;

(4) tidak mengandung kata-kata yang emosional;

(5) kadangkala menjadi relevan dan penting untuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan tidak langsung

Pengumpulan

Membangun kerangka sampel dan pemilihan

sampel

Mempersiapkan pengumpulan data melalui

pelatihan petugas

Melakukan pengumpulan data

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

Desain Survei

Survei sekali waktu

(cross-sectional survei)

Survei rentang waktu (longitudinal survei)

Survei tracking/trend

(populasi sama, sample berbeda)

Survei Panel

(populasi sama, sampel sama)

Survei kohort

Populasi sama, subpopulasi (kohort)

sama, sampel berbeda

MENDESAIN SAMPLING

MENDESAIN SAMPLING

POPULASI DAN KERANGKA SAMPLE

populasi populasi

Populasi sasaran Populasi sasaran

Kerangka sample Kerangka sample

Sample Sample 36

METODE PENARIKAN CONTOH

Teknik Penarikan sample

Penarikan sample acak

Sample acak sederhana

Sample acak sistematis

Sample acak stratifikasi

Sample acak klaster

Sample acak wilayah

Penarikan sample tidak acak

Sample sembarang

Sample kuota

Sample purposive 37

Menentukan Ukuran Contoh

• Menggunakan rumus

• Menggunakan pedoman yang sudah ada

Menentukan Ukuran Contoh

• Menggunakan rumus

Menentukan Ukuran Contoh

• Menggunakan pedoman yang sudah ada

PEMANFAATAN PIRANTI LUNAK UNTUK PENGOLAHAN DATA

Memasukkan data yang akan

di proses

Input Proses Output

Melakukan proses mengubah input menjadi output

Menghasilkan hasil pengolahan data berupa informasi

Pengolahan Data

Pengolahan Data

Pengolahan

Integrasi data

Penyuntingan (editing), penyahihan (validation),

dan imputasi

Menghitung penimbang (weight)

Melakukan estimasi dan agregat

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

Piranti Lunak Pengelolaan Data

• Paket Aplikasi Umum

– Disediakan oleh Industri untuk keperluan umum (MS Office, Lotus, Quattro Pro, Symphoni, dsb)

– Disediakan oleh industri untuk keperluan data (Dbase, Foxpro, dsb)

• Paket Aplikasi Khusus

– Disediakan spesifik

46

Pengenalan Worksheet

• Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik).

• Fungsi dari Microsoft Excel adalah untuk melakukan operasi perhitungan serta dapat mempresentasikan data kedalam bentuk tabel.

• Langkah – langkah dalam memulai Microsoft Excel

1. Aktifkan komputer terlebih dahulu

2. Klik tombol Start pada taskbar

3. Pilih menu All Program, Pilih Microsoft Office

4. Kemudian klik Microsoft Excel 2007

48

Pengenalan Worksheet

49

50

Tampilan Microsoft Excel 2007

• Judul menampilkan judul program dan dokumen aktif atau nama file dari lembar kerja yang aktif.

• Office Button Berisi barisan perintah untuk pengoperasian Program yang standar

misalnya membuat dokumen baru, membuka dokumen lama, menyimpan, mencetak dan mempublish dokumen.

• Akses Cepat Toolbar (Quick Access Toolbar) Merupakan sarana yang disediakan Microsoft Excel untuk mempercepat akses berkomunikasi dengannya misalnya menyimpan, mencetak dan sebagainya

• Toolbar Merupakan deretan tool-tool (gambar-gambar) yang mewakili perintah dan berfungsi untuk mempermudah dan mengefisienkan pengoperasian program.

51

Unsur-Unsur Utama Microsoft Excel 2007

• Help Bila kita ingin bertanya sesuatu, maka ketik pertanyaan anda pada tempat tersebut. Ms Excel akan memberikan alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang dimaksud.

• Lembar Kerja (Workbook) Baris ini berisikan informasi halaman, section, letak insertion point dan tombol pengendali.

• Cell, terdiri dari: Nomor Baris Nomor Kolom Nama Range Fungsi Penggulung vertical dan horisontal

digunakan untuk memudahkan dalam membaca suatu dokumen dengan menggulung layar vertical dan horisontal.

52

Unsur-Unsur Utama Microsoft Excel 2007

• Column Heading Berisi tentang petunjuk kolom pada lembar kerja sheet yang aktif. Jumlah kolom yang tersedia yaitu 256 kolom.

• Sel Penggabungan antara baris dan kolom pada lembar sheet.

• Range Penggabungan antar sel/ beberapa sel pada lembar sheet.

53

Unsur-Unsur Utama Microsoft Excel 2007

• Menginputkan Data Dalam Sel

1. Pilih / klik sel tempat data yang akan dimasukkan

2. Ketikan data yang akan dimasukkan

3. Tekan enter untuk mengakhirinya

• Mengedit data yang telah diketik, tekan F2 atau Double klik di sel yang mau di edit.

• Menghapus data dalam sel, tekan tombol Delete di keyboard.

54

Input, Edit, dan Hapus Data

• Merubah ukuran kolom

Letakkan pointer di pembatas kolom yang ingin dirubah ukurannya, lalu drag

sesuai dengan ukuran yang di inginkan.

55

Format Kolom dan Baris

• Merubah ukuran kolom jika kolom lebih dari satu kolom

Blok kolom yang ingin dirubah kolomnya menggunakan mouse atau menggunakan tombol keyboard.

56

Format Kolom dan Baris

Kemudian klik tab Home dan klik icon Format Column Width, Isi lebar kolom dan tekan Ok.

57

Format Kolom dan Baris

• Menambah sheet baru Klik di Icon New

• Mengganti nama sheet Klik kanan di sheet

yang ingin diganti namanya,

Pilih Rename

58

Worksheet (Lembar Kerja)

• Menghapus sheet Klik kanan di sheet yang

ingin dihapus, Pilih Delete

59

Worksheet (Lembar Kerja)

• Menyimpan File

60

Kelola File

• Membuka File

61

Kelola File

Format Cell

63

1. Mengcopy dan Memindahkan Isi Sel

1. Blok sel yang ingin di-Copy

2. Pilih menu Edit – Copy (Ctrl + C)

64

3. Pilih sel untuk menempatkan hasil copy-an 4. Pilih menu Edit – Paste (Ctrl + V) untuk mengeluarkan isi copy-an

65

66

67

6. Membuat Garis Tabel

1. Blok seluruh sel yang ingin diberi garis tabel

2. Klik Alignment

3. Klik Border

4. Pilih garis tabel yang ingin Anda masukkan

68

6. Membuat Simbol Mata Uang

1. Blok semua angka yang ingin diberi simbol mata uang

2. Klik Alignment

3. Pilih Number

4. Klik Accounting

5. Pilih mata uang di Symbol

6. Isikan angka 0 (nol) pada Decimal Places

7. Klik Ok

69

70

7. Membuat Nama Satuan Pada Penulisan Angka

1. Blok semua sel yang berisi angka

2. Klik Alignment

3. Klik Number – Custom

4. Pada Type tuliskan 0 “unit” (untuk nama satuan unit)

5. Klik Ok

Fungsi Perhitungan

72

73

74

Format Karakter

76

77

78

79

Membuat Grafik

Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui kenaikan atau penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data.

Sebelum membuat suatu grafik, terlebih dahulu harus membuat tabel.

Jenis-jenis grafik pada excel 2007:

• Grafik Column/Batang

• Grafik Garis

• Grafik Pie

• Grafik Area

• Grafik Scatter

• Grafik Radar

81

1. Blok isi data dalam tabel yang akan dibuat grafik

82

Langkah-Langkah membuat Grafik Batang

2. Klik tab insert kemudian pilih grafik yang diinginkan

3. Pada tab design, klik icon bentuk layout grafik yang diinginkan

4. Tentukan judul presentasi dengan mengetik bentuk layout yang diharapkan

83

Langkah-Langkah membuat Grafik Batang

84

Langkah-Langkah membuat Grafik Batang

1. Blok isi data dalam tabel yang akan dibuat grafik

85

Langkah-Langkah membuat Grafik Pie

2. Klik tab insert kemudian pilih grafik yang diinginkan

3. Pada tab design, klik icon bentuk layout grafik yang diinginkan

4. Tentukan judul presentasi dengan mengetik bentuk layout yang diharapkan

86

Langkah-Langkah membuat Grafik Pie

87

Langkah-Langkah membuat Grafik Pie

PENYUSUNAN INDIKATOR

• Data merupakan sekumpulan angka yang menggambarkan suatu objek.

• Sekumpulan data membentuk informasi tentang suatu variable.

Konsep

• Data kualitatif: tidak berbentuk angka. Seperti data jenis kelamin, agama, dll

• Data kuantitatif: berbentuk angka, seperti data jumlah penduduk, angka kemiskinan, dll.

Sifat

• Data primer: data yang dikumpulkan dan diolah sendiri, seperti data sensus penduduk tahun 2010.

• Data sekunder: data yang dikumpulkan dari instansi lain, seperti data jumlah sekolah dari dinas pendidikan.

Jenis

Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Statistik Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Statistik

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengumpulan

Pengolahan Analisis Diseminasi Evaluasi

Analisis

Menyiapkan naskah output (tabulasi)

Penyahihan output (pemeriksaan konsistensi

antartabel)

Interpretasi output

Penerapan Disclosure Control

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

Diseminasi

Sinkronisasi antara data dengan metadata

Menghasilkan produk diseminasi

Manajemen rilis produk diseminasi

Mempromosikan produk diseminasi

Manajemen user support

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

Penyajian Data Merupakan salah satu kegiatan yang dimaksudkan agar para pengamat/pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang disajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain.

Narasi Tabel Grafik/Diagram Infografis

Variabel

Indikator

Brown

Davis

Darius Singpurwala

Mohammed A. Shayib

sesuatu yang memiliki nilai yang bervariasi atau berbeda

simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai

sebuah karakteristik atau properti dari unit percobaan individu

Variabel

sebuah karakteristik atau properti dari unit percobaan individu

96

sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan

simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai

suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi

Indikator

01

02

03

04

KBBI

WHO

Wilson dan Sapanuchard

Green

variabel-variabel yang mengindikasikan atau memberi pentunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan

a.

b.

Memberikan panduan untuk pembuat

kebijakan

Mengukur progress kegiatan/program

c. Memberikan panduan untuk pembuat kebijakan

e. Memberikan panduan untuk pembuat kebijakan

Manfaat Indikator

Spesific Measureable

Attainable Relevance

Time-Bound

Indikator Kuantitatif

Indikator Kualitatif

Indikator Global

Terstandar

Indikator Lokal

Indikator Dampak

Indikator Langsung

Indikator Tidak

Langsung

Indikator Input

Indikator Proses

Indikator Output

Indikator Keluaran

Jenis Indikator

Ukuran Indikator

Data Absolut

Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah absolut/mutlak suatu obyek atau suatu kejadian/peristiwa yang terjadi di daerah tertentu dalam suatu periode tertentu

• Jumlah angkatan kerja merupakan jumlah umur 15 tahun ke atas yang bekerja ditambah jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang pengangguran.

• Jumlah penerimaan dari wisatawan mancanegara merupakan jumlah pengeluaran wisman yang mengkonsumsi barang dan jasa selama berada di indonesia.

• Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu.

Contoh:

Ukuran Indikator

Rasio Perbandingan

Ukuran perbandingan satu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara dua bilangan atau dua angka (pembilang/numerator dan penyebut/ denominator) yang saling terpisah satu sama lain atau pembilang bukan bagian dari penyebut

Kepadatan penduduk merupakan rasio jumlah penduduk terhadap luas wilayah.

Rasio penumpang per pesawat udara merupakan rasio total jumlah penumpang yang datang atau berangkat dengan pesawat udara (orang) terhadap total jumlah armada pesawat udara yang datang atau berangkat (unit).

Rasio penduduk terhadap mobil penumpang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk di suatu daerah dengan jumlah mobil penumpang.

Contoh:

Ukuran Indikator

Proporsi

Ukuran perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut atau jumlah satu subgrup populasi dibagi dengan jumlah populasi

• Proporsi murid putus sekolah 7-12 tahun merupakan proporsi jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang tidak bersekolah lagi terhadap jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang sedang atau pernah bersekolah (tamat dan yang tidak tamat).

Contoh:

Ukuran Indikator

Persentase

bentuk perbandingan yang dikalikan dengan 100 atau dinyatakan per seratus (persen)

• Angka melek huruf merupakan perbandingan jumlah penduduk yang melek huruf (15+) terhadap jumlah penduduk (15+) pada tahun ke-t yang dinyatakan dalam persentase.

• Cakupan imunisasi merupakan perbandingan yang dinyatakan dalam bentuk persentase untuk anak usia 1-2 tahun yang diimunisasi lengkap terhadap jumlah anak usia 1-2 tahun pada suatu wilayah dan waktu tertentu.

• Tingkat hunian kamar (TPK) merupakan perbandingan banyaknya malam kamar yang terpakai terhadap banyaknya malam kamar yang tersedia dikalikan dengan 100 (dinyatakan dalam persentase).

Contoh:

Ukuran Indikator

Indeks

indikator atau ukuran yang mengacu pada ukuran statistik dari perubahan yang biasanya dinyatakan dalam angka tanpa satuan

• Indeks Tunggal : indeks harga, Angka Melek Huruf untuk mengukur kemampuan baca tulis.

• Indeks Komposit : Indeks Pembangunan Manusia yang dihitung daru 4 indikator: Rata-rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah, Pengeluaran per Kapita, dan Angka Harapan Hidup.

Contoh:

Ukuran Indikator

Rate/ Angka/ Tingkat

jumlah kejadian/peristiwa dalam suatu periode tertentu dibagi populasiat risk selama periode tersebut

• CBR (Crude Birth Rate) pada tahun 2013 di Provinsi XYZ adalah 25, artinya pada tahun 2013 ada 25 kelahiran di Provinsi XYZ tiap 1000 penduduk.

• ASFR 20-24 (Age Specified Fertility Rate usia 20-24 tahun) pada tahun 2013 di Provinsi XYZ adalah 0,015, artinya pada tahun 2013 ada 15 kelahiran di provinsi XYZ tiap 1000 wanita subur usia 20-24 tahun.

Contoh:

Ukuran Indikator

Kohor/ Prevalensi/ incidence

Kohor adalah sekelompok penduduk yang mempunyai pengalaman waktu yang sama dari suatu peristiwa tertentu.

Prevalensi mengacu pada kejadian pada tahun tertentu.

Insidensi mengacu pada frekuensi kejadian misalnya perkembangan penyakit yang baru dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Contoh: • Kohor : Kohor kelahiran menggambarkan penduduk di suatu daerah

yang lahir pada tahun yang sama.

• Prevalensi : prevalensi hipertensi, merupakan jumlah penduduk 18 tahun ke atas yang mengalami hipertensi pada waktu tertentu (termasuk tahun-tahun sebelumnya) dibagi jumlah penduduk 18 tahun ke atas (dalam persen).

• Insidence : Insidence Rate penyakit TBC di Kenya pada tahun 1996 adalah 97 per 100.000 penduduk, artinya pada tahun 1996 ada 97 (kasus baru) orang menderita TBC tiap 100.000 penduduk Kenya.

DISEMINASI

Media Diseminasi

• Hardcopy (Tercetak)

• Softcopy (CD, DVD)

• Internet (web, android)

Bentuk Diseminasi

• Tabel (Tabular)

• Grafik (Chart/Gram)

• Peta (Spasial)

• Gambar (Infografis)

Tabel

• Ragam:

– Satu Arah, Dua Arah,

– Statis dan dinamis (internet)

• Syarat:

– Judul, satuan

– Sumber, catatan (bila ada)

Grafik

• Ragam:

– Lingkaran (pie chart), garis, batang/bar, radar

• Syarat:

– Judul, satuan, legenda

– Sumber, catatan (bila perlu)

– Ketepatan ragam

Peta

• Ragam:

– Tematik, dasar, sketsa

• Syarat:

– Judul, skala, legenda

– Sumber, catatan (bila perlu)

Peta

Peta

Infografis

• Syarat:

– Menarik

– Sumber, catatan (bila perlu)

– Ketepatan isian

EVALUASI

Evaluasi

Mengumpulkan masukan evaluasi

Evaluasi hasil

Identifikasi Kebutuhan

Rancangan Implementasi

Rancangan Pengum-

pulan Pengo-lahan

Analisis Diseminasi Evaluasi

Metadata Metadata

DATA LEBIH BERMAKNA BILA ADA METADATA

Metadata informasi mengenai data atau data tentang data

Metadata Deskriptif

metadata yang menjelaskan suatu sumber untuk tujuan mencari dan mengidentifikasi suatu data

Metadata Struktural

metadata yang mengindikasikan teknis pembuatan suatu data.

Metadata Administratif

metadata yang berisi informasi untuk membantu pengelolaan suatu sumber daya

Metadata dan sistem untuk mengelola seharusnya tidak berlaku untuk satu area bisnis statistik tertentu saja. Metadata harus dapat digunakan di dalam organisasi secara menyeluruh

Metadata harus diindeks dengan baik, sehingga metadata tersebut dapat ditemukan dan digunakan dengan mudah

Metadata harus memiliki struktur yang umum dan mudah dipahami, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat luas.

Kaidah Penyusunan

Metadata

Manfaat metadata metadata dapat menghindari duplikasi, membagikan informasi yang sebenarnya, mempublikasikan usaha, mengurangi beban kerja, dan menjadi dokumentasi informasi data

Bagi pengguna data, metadata dapat memudahkan pencarian maupun evaluasi informasi baik dari dalam maupun luar organisasi, memudahkan dalam menggunakan data agar sesuai dengan yang diperlukan, dan memudahkan dalam mengidentifikasi bagaimana data tersebut diperoleh, dihitung, dan diestimasi

Bagi organisasi atau institusi, metadata dapat berguna untuk memudahkan pengelolaan data sebagai investasi organisasi, Dokumentasi yang meliputi tahapan pengolahan data, pengendalian mutu, definisi, penggunaan data, keterbatasan, dan sebagainya

Metadata Indikator:

metadata teknis yang dapat membantu pengguna data untuk melakukan penghitungan ataupun mendapatkan informasi sumber data dari indikator tersebut

Metadata pada Kepustakaan:

Metadata dalam kepustakaan sering diidentikan dengan meta-content. Metadata kepustakaan tersebut lebih dikenal dengan istilah katalog.

Data Documentation Initiative:

suatu upaya untuk menciptakan sebuah standar internasional untuk menggambarkan data dari ilmu-ilmu sosial, perilaku, dan ekonomi

The Dublin Core:

Standar untuk metadata yang digunakan untuk memfasilitasi pencarian informasi secara online

Standar

Struktur

Metadata

Metadata Indikator

Sosial

ekonomi Lingkungan

Hidup

Kependudukan

Ketenagakerjaan

Kesejahteraan Rakyat

Ekonomi Mikro

Ekonomi Makro indikator-indikator yang relatif masih baru, sehingga tidak jarang yang melakukan proksi

Ekonomi

Sosial

Lingkungan Hidup

Laju Pertumbuhan Penduduk

Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.

r =Pt

P0

1/t

− 1

dengan: r : Laju pertumbuhan penduduk Pt : Jumlah penduduk tahun t P0 : Jumlah penduduk tahun awal t : Periode waktu antara tahun

dasar dan tahun t (dalam tahun)

Mengetahui perubahan jumlah penduduk antar dua periode waktu

• LPP > 0 berarti terjadi penambahan penduduk.pada tahun t dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

• LPP = 0 berarti tidak terjadi perubahan jumlah penduduk pada tahun t dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

• LPP < 0 berarti terjadi pengurangan jumlah penduduk pada tahun t dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sensus Penduduk, Supas

I N T E R

RU

MU

S

KONSEP

WALIDATA SUMBER DATA

P R E T A S I

M A N F A A A T

Laju Inflasi Persentase perubahan Indeks Harga Konsumen. Dalam penghitungan laju inflasi dapat menggunakan inflasi per tahun dan inflasi bulan berjalan.

•Memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.

•Sebagai indikator pergerakan antara permintaan dan penawaran di pasar riil, perubahan tingkat suku bunga, produktivitas ekonomi, nilai tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi anggaran dan parameter ekonomi makro lain.

•Menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar untuk pengambilan keputusan.

•Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,94 pada Januari 2017 menjadi 128,24 pada Februari 2017.

Artinya pada bulan februari 2017 terjadi kenaikan indeks harga konsumen sebesar 0,23 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Harga Konsumen

I N T E R

RU

MU

S

KONSEP

WALIDATA SUMBER DATA

P R E T A S I

M A N F A A A T

Infn =IHKn − IHK(n−1)

IHK(n−1)× 100

Infn =IHKn

IHK(n−1)− 1 × 100

atau

dengan:

Infn : inflasi tahun n

IHKn : indek harga konsumen thn ke n

IHKn-1 : indek harga konsumen thn n-1

Indeks/Persen

UKURAN

Rasio Pemukiman Layak Huni

Rasio pemukimam layak huni menunjuk pada perbandingan luas pemukiman layak huni dengan luas wilayah pemukiman secara keseluruhan.

Indikator ini mengukur proporsi luas pemukiman yang layak huni terhadap keseluruhan luas pemukiman. Nilai indikator ini mencerminkan kemampuan suatu daerah menyediakan kualitas pemukiman yang layak huni.

Makin tinggi nilai indikator ini, semakin mampu suatu daerah tersebut menyediakan pemukiman yang layak huni, oleh karenanya semakin mampu daerah tersebut menyelenggarakan otonomi daerah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Harga Konsumen

KONSEP

=Luas pemukiman layak huni

Luas wilayah pemukiman

Indeks/Persen

Rasio Pemukiman Layak Huni Interpretasi

Manfaat

Ukuran Walidata

Sumber Data