dinas pertanian, pangan dan perikanan dan …
TRANSCRIPT
LKIP 2019 1
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
LKIP
DINAS PERTANIAN, PANGAN
DAN PERIKANAN DAN
PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN, PANGAN DAN PERIKANAN
Jl. Bojongkoneng Komplek Perkantoran Kab.Tasikmalaya Telp. (0265) 330163
Singaparna
TASIKMALAYA
LKIP 2019 2
LKIP 2019 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………....... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………….................. ii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………..... 1
A. Latar Belakang …………………………………………………....... 1
B. Struktur Organisasi ......................…………………………………… 1
C. Permasalahan ...............………………………………….................. 4
E. Aspek Strategik Organisasi.....………………………………...........
D. Maksud dan Tujuan .......................................................................
1
2
3
4
8
BAB II. PERENCANAAN KINERJA …………………....................................... 10 A. Rencana Strategis ………………………………….......................... 11
B. Perjanjian Kinerja ……………………….......................................... 11
10
16
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………….....
25
A. Capaian Kinerja ………………………………………………….............
B. Evaluasi dan Analisa Akuntabilitas Kinerja Kegiatan ………............
25
27
BAB IV. KESIMPULAN …………………………………………………………….. 40
BAB I. PENDAHULUAN
LKIP 2019 4
1.1. Kedudukan Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2019 tentang
Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya. Dalam Peraturan Bupati Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian,
Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai tugas perumusan,
penetapan, memimpin, mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan Bidang Pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugasnya, kepala dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran hasil,
perbibitan dan produksi peternakan serta penyuluhan dan sarana prasarana pertanian
serta bidang ketahanan pangan dan bidang kelautan dan perikanan.
b. Penyelenggaraan penyusunan program penyuluhan pertanian;
c. Penyelenggaraan pengembangan sarana pertanian, pangan dan perikanan;
d. Penyelenggaraan pengawasan mutu, peredaran dan
e. pengendalian penyediaan benih tanaman, benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak;
f. Penyelenggaraan pengawasan penggunaan sarana pertanian;
g. Penyelenggaraan pembinaan produksi di bidang pertanian dan perikanan;
h. Penyelenggaraan pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman dan
penyakit hewan;
i. pelaksanaan kebijakan bidang ketahanan pangan dan bidang kelautan dan perikanan
j. Penyelenggaraan pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
k. Penyelenggaraan pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, pangan dan
perikanan;
l. Penyelenggaraan pelaksanaan penyuluhan pertanian, pangan dan perikanan;
m. Penyelenggaraan pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian, pangan dan
perikanan;
n. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian, pangan dan
perikanan;
LKIP 2019 5
o. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
p. Pengelolaan, pengamanan dan pelayanan informasi publik;
q. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi
dinas;
r. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis.
Susunan organisasi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 7 tahun 2019 BAB II
tentang Susunan Organisasi dan Rincian Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
Kepala Dinas;
Sekretariat, terdiri atas:
1. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi Dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Dan
3. Sub Bagian Keuangan.
Bidang Tanaman Pangan, terdiri atas:
1. Seksi Produksi Padi;
2. Seksi Produksi Palawija; dan
3. Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.
Bidang Perkebunan dan Hortikultura, terdiri atas:
1. Seksi Produksi Perkebunan;
2. Seksi Produksi Hortikultura; dan
3. Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan dan Hortikultura.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas:
1. Seksi Perbibitan dan Produksi Peternakan;
2. Seksi Pakan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; dan
3. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana Pertanian, terdiri atas:
1. Seksi Penyuluhan;
2. Seksi Pengelolaan Lahan Dan Air; dan
3. Seksi Alat Mesin dan Sarana Produksi.
LKIP 2019 6
Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas:
1. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
2. Seksi Distribusi dan Akses Pangan; Dan
3. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan.
Bidang Perikanan, terdiri atas:
1. Seksi Perikanan Budidaya;
2. Seksi Perikanan Tangkap; dan
3. Seksi Usaha dan Perlindungan Sumber Daya Perikanan.
Kelompok Jabatan Fungsional
Unit Pelaksana Teknis Daerah
LKIP 2019 7
1.2. Struktur Organisasi
LKIP 2019 8
1.3. Aspek Kepegawaian dan Sarana Prasarana
1.3.1 Kekuatan Sumber Daya Pegawai
Jumlah pegawai definitip ada 257 orang, meliputi pegawai struktural dan
tenaga fungsional. Jumlah pegawai selengkapnya berdasarkan eselon adalah
sebagai berikut :
Tabel II.1. Keadaan Pegawai Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
No. Deskripsi Rincian Jumlah (Orang)
1. Golongan
Golongan I -
Golongan II 47
Golongan III 151
Golongan IV 55
2. Pendidikan
SD -
SMP -
SMA 89
D1 2
D3 14
D4 36
S1 69
S2 43
S3 -
3. Eselon
II 1
III 7
IV 45
NO
Jumlah Total
Personal (org)
Jumlah Personil (org)
berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Jumlah Personil (org) Berdasarkan Pangkat
Jumlah Personil (org) Berdasarkan
Golongan
Jumlah Pejabat
Struktural Fungsional
(org)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 253 SD - Juru Muda - 1/a - Struktural 47 Penyuluh 126
SLTP - Juru Muda Tk.I - 1/b - Pelaksana 58 Medik veteriner 4
SLTA 89 Juru - 1/c - Pengawas Mutu Pakan 8
D.I 2 Juru Tk.I - 1/d - Pengawas Bibit Ternak 6
LKIP 2019 9
D.III 14 Pengatur Muda 13 II/a 13 Paramedik Veteriner 4
D.IV 36 Pengatur Muda Tk.I 5 II/b 5
S.1 69 Pengatur 22 II/c 22
S.2 43 Pengatur Tk.I 7 II/d 7
S.3 - Penata Muda 50 III/a 50
Penata Muda Tk.I 27 III/b 27
Penata 31 III/c 31
Penata Tk.I 43 III/d 43
Pembina 19 IV/a 19
Pembina Tk.I 29 IV/b 29
Pembina Utama
Muda
7 IV/c 7
No JABATAN JUMLAH KETERANGAN
1 Pejabat Struktural 47
2 Pejabat Fungsional
a. Fungsional Penyuluh 126
b. Medik Veteriner 4
c. Pengawas Mutu Pakan 8
d. Pengawas Bibit Ternak 6
e. Paramedik Veteriner 4
3 Pelaksana 58
Jumlah 253
1.3.2. Sumber Daya Unit Operasional Teknis
Dalam menjalankan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah dan Perbup
Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian,
Pangan dan Perikanan. Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya dilengkapi Unit
Pelaksana Teknis (UPT) sebagai berikut :
LKIP 2019 10
Tabel II.3. UPT Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
No UPT Keterangan
1 Balai Benih Padi dan Palawija UPT penyedia benih unggul padi palawija (Mangunreja)
2 Balai Benih Hortikultura dan Perkebunan
UPT penyedia benih hortikultura dan perkebunan ( Cimintar Cipatujah)
3 Perbibitan Ternak UPT Sapi Potong Tawang dan UPT Kambing PE Malaganti (Penyediaan Bibit Sapi Potong dan Kambing Perah; Kemitraan Usaha Sapi Potong dan Kambing Perah
4 Rumah Potong Hewan (RPH) RPH Manonjaya, RPH Singaparna dan RPH Ciawi (Pelayanan fasilitas pemotongan hewan ternak besar (sapi dan kerbau)
5 Puskeswan Wilayah I,II,III
6 L Laboratorium Veteriner Kabupaten
7 Pasar Hewan Pasar Hewan Manonjaya, Pasar Hewan Padakembang, Pasar Hewan Ciawi, Pasar Hewan Pancatengah (Pelayanan fasilitas perdagangan hewan ternak besar dan kecil (Sapi, Kerbau, Kambing dan domba)
8. Wilayah Pertanian Taraju, Singaparna, Ciawi, Cikatomas, Manonjaya, Sukaraja, Karangnunggal
9 Balai Benih Ikan BBI Rancapaku, BBI Padakembang
10 Pasar Ikan Pasar Ikan Jatihurip, Pasar Ikan Singaparna, dan Pasar Ikan Padakembang
11 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) -
Di samping unit operasional teknis dibawah UPT tersebut diatas, terdapat
unit operasional teknis yang juga melaksanakan pelayanan langsung kepada
masyarakat. Unit-unit tersebut adalah sebagai berikut :
LKIP 2019 11
Tabel II.4. Unit Operasional Teknis lainnya
No
Unit Teknis
Instalasi
Fungsi Pelayanan Utama
1. Pos Inseminasi Buatan (IB)
Cikalong, Cibalong, Jatiwaras, Karangnunggal, Sukaraja, Bantarkalong
- Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) untuk sapi potong
2. Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)
Cikatomas, Karangnunggal, Pagerageung
- Pelayanan Pemeriksaan dan Pengobatan Penyakit Hewan
Sarana Prasarana yang dimiliki berupa Gedung Dinas Pertanian, Pangan dan
Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Bangunan UPT Balai Benih Padi dan Palawija, Balai
Benih Hortikultura dan Perkebunan, Bangunan Instalasi UPT Sapi Potong Tawang dan
UPT Kambing PE Malaganti, RPH Manonjaya, RPH Singaparna dan RPH Ciawi,
Puskeswan Wilayah I,II,III, Laboratorium Veteriner, Pasar Hewan Manonjaya, Pasar
Hewan Padakembang, Pasar Hewan Ciawi, Pasar Hewan Pancatengah dan 39 BP3K di
39 Kecamatan.
1.3.3. Sarana Prasarana
No. Kelompok Barang Jumlah
Kondisi Barang
Tahun Pengadaan Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
1 AC Unit 4 4
2015, 2016. 2017
2 Alat Lab. Pertanian 32 29 3
2004, 2005, 2006, 2009, 2013. 2014, 2015
3 Alat Pasca Panen lain lain 2 1 1
2007, 2008
4 Alat Pencacah Hijauan 3
3
2009
5 Alat Pendingin lain lain 8 4 4
2014, 2017
6 Alat Pengasapan 2 2
2017
7 Alat Penghancur Kertas 12 12
2014, 2015, 2017
8 Alat Pengolah Pupuk Organik 5 5 5
2008, 2009
LKIP 2019 12
9 Alat Pengolahan Tanah 42 40 2
2006, 2009, 2017
10 Alat Prosesing Lain lain 1 1
2009
11 Alat Rumah Tangga Lain lain 2 2
2003, 2015
12 Alat Timbangan Lain lain 1
1
2006
13 Alat alat Peternakan lain lain 189 188 1
2008, 2011, 2013, 2014, 2015, 2016
14 Bajak kayu 1 1
2017
15 Band Kas 4 1 3
1991,1995, 2007
16 Baterai Charger 2 2
2016
17 Camera + Atachement 1 1
2015
18 Camera Film 3 1 2
1998, 2002, 2005
19 Camera Video 1 1
2017
20 Camera View Finder 2 2
2015
21 Container 12 4 8
2008, 2013, 2014
22 Container n2 Cair 3
3
2003
23 Cup Seller 5 5
2017
24 Filling Besi/Metal 27 18 9
2000, 2003, 2007, 2008, 2012, 2013, 2015, 2016
25 Filling Kayu 1
1
1982
26 Generator Seet(Lab Scale) 1 1
2014
27 Gerobak Dorong 1 1
2017
28 Global Positioning System 54 54
2003, 2008, 2014, 2015
29 Handy Cam 3 1 2
2007, 2008
30 Hardisk 3 3
2015, 2016
31 Incubator 1 1
2017
32 Infokus 45 41
4 2007, 2014, 2017
33 Insemination Device 6
6
2003
34 Insemination Gun 24 15 9
2008, 2014
35 Intercome 3 3
1995
LKIP 2019 13
36 Jam Mekanis 2
2
1995
37 Kendaraan Bermotor Beroda 3
2 2
2017
38 Kompas 1 1
1996
39 Kursi Kayu/Rotan/Kayu 13
13
2014
40 Kursi Pejabat Eselon IV 1 1
2015
41 Kursi Pejabat Lain lain 5 5
2015
42 Kursi Lipat 281 192 89
1973, 1999, 2003, 2005, 2007, 2013
43 Kursi Putar 35 11 24
2001, 2003, 2014, 2015, 2016
44 Kursi Rapat 1.502 1.502
2007, 2008, 2014
45 Kursi Rapat Ruangan 12 12
2014
46 Kursi Tamu 3 3
2016
47 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat
1 1
2015
48 Lambang Garuda Pancasila 1
1
1995
49 Laptop 14 14
2014, 2015, 2017
50 Lemari Arsip 117 117
2015
51 Lemari Besi 4 3 1
2007
52 Lemari Buku 39 39
2015
53 Lemari Es 3 3
2016, 2017
54 Lemari Kaca 1 1
2015
55 Lemari kayu 1 1
2005
56 Lensa Kamera 2 2
2013
57 Loud Speaker 1 1
2007
58 meubeuler Lainnya 1 1
2017
59 Meja Biro 64 64
2003, 2016
60 Meja Kerja Pegawai 259 259
2015, 2016
61 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 1 1
2015
62 Meja Kerja Pejabat Lainnya 5 5
2007, 2008, 2015
63 Meja Panjang 10 10
2003
LKIP 2019 14
64 Meja Podium 1 1
2003
65 Meja Rapat 156 156
2014
66 Meja Rapat Pejabat 3 3
2014
67 Meja Tulis 6 6
2006, 2007, 2013
68 Mesin Absensi 1 1
2013
69 Mesin Gerinda 1 1
2017
70 Mesin Ketik Manual 2
2
2001, 2003
71 Mesin Pemotong Rumput 4
4
2009
72 Mesin Perajang Pisang 1 1
2017
73 Mesin Potong Rumput 5 5
2001, 2017
74 Mesin Fress 1
1
2008
75 Minibus 12 8 4
2003, 2006, 2008, 2013, 2014, 2016
76 Mini Komputer 1 1
2015
77 Monitor 1 1
2008
78 Notebook 82 82
2008, 2011, 2012. 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
79 PC Unit 101 101
2003, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
80 Papan Tulis 1 1
1995
81 Papan Visuil 2
2
1995
82 Penyemprot Tangan 4 4
2017
83 Peralatan Personal Komputer 5 5
2013, 2015
84 Peralatan Studio Video 1 1
2006
85 Peralatan Video Visual 20 20
2003, 2017
86 Perkakas Konstruksi Logam 6 6
1982
87 Pesawat Telepon 2 2
1995
88 Peta 1
1
2003
89 Peti Uang 7 1 6
1980, 2003, 2013
90 Pick Up 2 1 1
2008, 2013
LKIP 2019 15
91 Pocket Altimeter 2 2
2014
92 Pompa Air 1 1
2014
93 Printer 109 109
2008, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
94 Proyektor + Atachemen 3 3
2008, 2013, 2015
95 Radio 1 1
2008
96 Rak Besi/Metal 10 10
2015
97 Rak Kayu 6 3 3
2003, 2017
98 Sepeda Motor 140 116 24
1991,1995,1996,1999,2000, 2002, 2003, 2005 ,2006, 2007, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
99 Server 1 1
2015
100 Sofa 4 4
2015
101 Sound System 40 40
2014
102 Spray Drier 1 1
2017
103 Telepon ( PABX) 1 1
203
104 Telescop 1 1
2003
105 Tempat Tidur Kayu 2 1 1
2007
106 Termos A.1 15 15
2014
107 Timbangan 1 1
2017
108 Traktor Fourwhell 1 1
2017
109 Truc+Atachemen 1 1
2008
110 Tustel 55 55
2007, 2008, 2013, 2014
111 Vertical Blind (Gordyn) 1 1
2015
112 Whiteboard 5 5
2005, 2007
113 Zice 3 1 2
2006, 2007, 2013
114 Bangunan Gedung Permanen UPTD Hortikultura
1
1
2017
115 Bangunan Instanlasi Listrik 1 1
2007
116 Bangunan Instalasi Permanen
6 6
2014, 2016
LKIP 2019 16
117 Bangunan Gedung Kantor Lain lain
2 2
2015
118 Bangunan Gedung Kantor Permanen
63 57 6
2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2012, 2013, 2014, 2015
119 Bangunan Gedung laboratorium
2 2
2004, 2015
120 Bangunan Gedung Pertokoan 4 3 1
2003, 2007, 2012
121 Bangunan Gedung Tempat Ibadah
2 1 1
2001, 2014
122 Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya
8 8
2017
123 Bangunan Gedung Tempat Kerja Semi Permanen
3 3
2017
124 Bangunan Gedung Tempat Pertemuan
1 1
2001
125 Bangunan Gudan Lain lain 2 2
2007
126 Bangunan Gudang tertutup Permanen
7 7
2006, 2007, 2015, 2017
127 Bangunan Kandang Hewan/ Ternak
7 7
2007, 2009, 2012
128 Bangunan Kandang/Ternak semi Permanen
3 3
2014, 2015
129 Bangunan Kandang Observasi Permanen
1 1
2006
130 Bangunan Mandi Cuci Kakus 3 3
2017
131 Bangunan Oceanerium 5 5
2004, 2006, 2012, 2014
132 Bangunan Rumah Kompos 3 3
2010, 2012
133 Bangunan Taman 3 3
2014, 2016
134 Bangunan Tempat Kerja Lain Lain
11 10 1
2006, 2007, 2008, 2013, 2015, 2016
135 Gedung Pemotongan Hewan Permanen
4 4
2003, 2013
136 Implasemen 1 1
2007
137 Lantai Jemur 2
2
2007, 2014
138 Pemeliharaan Gedung Kantor 2 2
2012, 2016
139 Rumah Negara Gol II 2 2
2001, 2008
LKIP 2019 17
140 Instalasi Air 2 2
2015
141 Instalasi Gardu Listrik 1 1
2017
142 Instalasi Listrik tenaga Air 1 1
2008
143 Saluran Muka 1 1
2017
1.4. Isu Aktual
Isu aktual yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Status, luas kepemilikan dan alih fungsi lahan
2. Keterbatasan prasarana dan sarana pertanian
3. Rendahnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia pertanian dan kelembagaan
pertanian
4. Keterbatasan akses petani terhadap lembaga permodalan
5. Belum optimalnya koordinasi instansi terkait dalam menunjang pembangunan sektor
pertanian
6. Dampak Perubahan iklim (DPI)
7. Masih rendahnya daya saing kompetitif dan komparatif
8. Masih tingginya penggunaan pupuk dan pestisida an organik
9. Optimalisasi fungsi lahan pangangonan sesuai UU No. 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan
10. Pengembangan Kawasan Peternakan yang terintegrasi
11. Penyediaan bibit dan pengembangan sumberdaya genetik lokal
12. Perluasan areal HMT/HPT dan penyediaan pakan berkualitas
13. Peningkatan daya saing, nilai tambah dan kualitas produk peternakan;
14. Pengendalian Kesehatan Hewan
15. Penerapan kesehatan hewan, kesmavet dan kesejahteraan hewan. Kerusakan
lingkungan terutama berkaitan dengan perubahan iklim, yang sangat erat
hubungannya dengan pengelolaan hutan dan sumberdaya lahan, selain dampak yang
lainnya seperti banjir, kekeringan dan erosi;
LKIP 2019 18
16. Terjadinya degradasi fungsi lahan yang menyebabkan munculnya lahan-lahan
potensial kritis;
17. Rendahnya tingkat produksi dan produktifitas budidaya tanaman perkebunan, yang
dikhawatirkan akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan dan tanaman;
18. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan;
19. Belum optimalnya pemanfaatan lahan perkebunan, sehingga mengakibatkan
pendapatan petani rendah;
20. Diversifikasi usaha perkebunan belum dilaksanakan dengan baik dan terintegrasi
usaha budidaya pertanian lainnya;
21. Kelembagaan petani usaha perkebunan belum tertata dengan baik.
1. Masih rendahnya aplikasi teknologi oleh petani yang mengakibatkan rendahnya
produktivitas hasil pertanian dan nilai tambah produk;
2. Kemampuan permodalan usaha tani masih lemah yang berpengaruh terhadap
pengembangan agribisnis pertanian;
3. Masih rendahnya produktivitas pertanian sebagai akibat belum optimalnya usaha
budidaya pertanian;
4. Ketersediaan benih unggul bermutu di tingkat petani masih belum memenuhi 6 Tepat
(Tepat Jumlah, Tepat Jenis, Tepat Kualitas, Tepat Waktu, Tepat Harga, dan Tepat
Tempat);
5. Masih rendahnya tingkat penerapan teknologi pengolahan, dimana alat dan mesin
pengolahan hasil-hasil pertanian masih terbilang sangat mahal harganya sehingga
memerlukan investasi yang besar;
6. Penerapan pengendalian hama penyakit terpadu belum sepenuhnya dilaksanakan
sesuai dengan anjuran;
7. Kehilangan hasil relatif masih tinggi, faktor penyebabnya antara lain penerapan
teknologi panen dan pasca panen masih belum sesuai anjuran;
8. Harga produksi pertanian sangat berfluktuasi yang disebabkan oleh kualitas produksi
masih belum baik dan posisi tawar menawar petani masih rendah serta kontinuitas
produksi;
LKIP 2019 19
9. Terjadinya penurunan tingkat kesuburan tanah yang sangat berpengaruh terhadap
produktivitas dan produksi pertanian.
1.5. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyajian LAKIP Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan sebagai berikut
:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan usatama (strategis issue) yang sedang dihadapi oleh organisasi.
BAB II Perencanaan Kinerja
Diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kenierja tahun yang bersangkutan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Disajikan hasil pengukuran kinerja organisasi dan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis dilakukan analisis kinerja, serta realisasi anggaran
BAB IV. PENUTUP
Berisi simpulan umum atas capaian kinerja organisasi, permasalahan dan solusi
LAMPIRAN Formulir Renstra
Perjanjian Kinerja
Formulir Rencana Kerja Tahunan
Lampiran Pengukuran Kinerja
Lain-lain yang dianggap perlu
LKIP 2019 20
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Perencanaan merupakan suatu proses awal dalam usaha yang ditentukan
merealisasikan atau mampu menuju tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan kinerja
dilakukan oleh instansi untuk menyusun solusi permasalahan utama yang diuraikan
dalam BAB I. Solusi permaslahan direncanakan secara skala prioritas berdasarakan
keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Solusi tersebut dituangkan dalam perjanjian
kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019.
Pernyatan Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/perjanjian kinerja yang sangat penting anatara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki
instansi. Melalui perjanjian kinerja terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas,fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Kinerja
yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (Outcome) yang seharusnya terwujud akbiat
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan
juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahun. Dengan perencanaan kinerja
yang ditetapkan dengan pernyataan perjanjian kinerja diharapkan dalam mengelola
program atau kegiatan akan lebih terarah.
Perjanjian kinerja awal merupakan lampiran/dokumen Lakip ini, sedangkan
perjanjian kinerja perubahan menjadi komponen penting pengukuran kinerja. Adapun
Perjanjian kinerja perubahan sebagai berikut :
LKIP 2019 21
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Drs. H. HERI SOGIRI, M.M
Jabatan : Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : ADE SUGIANTO
Jabatan : Bupati Tasikmalaya
selaku Atasan Langsung pihak pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dan perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Singaparna, Oktober 2019
Pihak Kedua
ADE SUGIANTO
Pihak Pertama
Drs. H. HERI SOGIRI, M.M Pembina Utama Muda
NIP. 19600805 198603 1 010
LKIP 2019 22
Lampiran : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA
SASARAN SATUAN
SKPD PENANGGUNG
JAWAB SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian
Jumlah produksi hasil olahan komoditas pertanian
Ton
- Produksi hasil olahan tanaman pangan
Ton
- Produksi hasil olahan hortikultura Ton
- Produksi hasil olahan perkebunan
Ton
- Produksi hasil olahan peternakan Ton
2 Meningkatnya produksi tanaman pangan
Jumlah produksi tanaman pangan Ton
- Produksi padi Ton
- Produksi Palawja Ton
-
- Produksi jagung Ton
- Produksi aneka kacang dan umbi
Ton
Ketersediaan sarana infrastruktur pertanian
Unit
Ketersediaan alat mesin pertanian Unit
Perluasan areal sawah Ha
Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani
Kel.
3 Meningkatnya produksi hortikultura
Jumlah Produksi komoditas hortikultura
Ton
- Produksi Buah-buahan Ton
- Produksi sayuran Ton
4 Meningkatnya produksi komoditas perkebunan
Produksi komoditas perkebunan Ton
5 Meningkatnya Jumlah Produksi komoditas Ton
LKIP 2019 23
produksi komoditas peternakan yang ASUH
peternakan yang ASUH
- Produksi daging Ton
- Produksi telur Ton
- Produksi susu Ton
Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak
Ekor
- Vaksinasi A1 Ekor
- Vaksinasi rabies Ekor
- Pemeriksaan hewan kurban Ekor
LKIP 2019 24
PROGRAM KETERANGAN
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan - Capaian Kinerja dan Keuangan
Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD
Program Pengembangan Budi Daya Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Program Peningkatan Usaha Perikanan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian
Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak
Peningkatan Usaha Peternakan
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku
LKIP 2019 25
Singaparna, Oktober 2019
BUPATI TASIKMALAYA
ADE SUGIANTO
KEPALA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TASIKMALAYA
Drs. H. HERI SOGIRI, M.M Pembina Utama Muda
NIP. 19600805 198603 1 010
LKIP 2019 26
Perjanjian kinerja yang dibuat merupakan pernyataan perjanjian untuk
mendukung visi yang ingin diwujudkan pemerintah daerah yaitu “KABUPATEN
TASIKMALAYA YANG RELIGIUS ISLAMI, DINAMIS, BERDAYA SAING DAN
BERBASIS PERDESAAN” yang diimplementasikan ke dalam misi ke 2 yaitu
“Mewujudkan perekonomian yang tangguh di bidang agribisnis dan pariwisata”
dalam mewujudkan tujuan khususnya pembangunan pertanian. Pertanian adalah seluruh
kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa
penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agro ekosistem yang sesuai dan
berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk
mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian,
Renstra Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan dapat diuraikan secara spesifik mengenai
tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan, adalah sebagai berikut :
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP)
1) Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian
Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dalam menghadapi persaingan global
Pengembangan Produk Pengolahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
2) Meningkatnya produksi tanaman pangan
Meningkatkan produksi tanaman pangan
Pengembangan dan Intensifikasi tanaman pangan
Peningkatan produksi tanaman pangan
Peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat
Peningkatan perlindungan tanaman pangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Perubahan Dampak Iklim
Penurunan tingkat kehilangan hasil
Penurunan tingkat kehilangan hasil pasca panen
LKIP 2019 27
Menerapkan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan good agriculture practices (GAP) serta meningkatkan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati
Pemanfaatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan Peningkatan pelaksanaan SL-PTT tanaman pangan Peningkatan pelaksanaan SL-GAP dan SL-GHP hortikultura Peningkatan adopsi pelaksanaan SL-PHT dan SL-Iklim
Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke nonpertanian serta mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian
Penerapan regulasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Cetak Sawah BaruPengembangan dan perbaikan sumber-sumber aor irigasi Perbaikan Jaringan Irigasi Tersier dan Jalan Usahatani/produksi)Peningkatan dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN) pra panen dan pasca panenPeningkatan penggunaan dan ketersediaan pupuk organik Efisiensi penggunaan pupuk bersubsidi
Mengoptimalkan pembinaan, penyuluhan dan peningkatan keterampilan dan wawasan pelaku usaha pertanian
Pembinaan, penyuluhan dan peningkatan keterampilan dan wawasan pelaku usaha pertanian
Peningkatan sumberdaya manusia pertanian melalui pendidikan dan pelatihan
Pengembangan standarisasi kinerja individu, kinerja proses, dan kinerja organisasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat, dengan menjungjung norma-norma dan peraturan perundangan yang berlaku
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manuasia pertanian
Peningkatan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan sumberdaya manusia pertanian
LKIP 2019 28
3) Meningkatnya produksi hortikultura
Meningkatkan produksi tanaman hortikultura
- Peningkatan produksi tanaman hortikultura '- Peningkatan penggunaan bibit unggul bersertifikat '- Peningkatan perlindungan tanaman pangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Perubahan Dampak Iklim
Menerapkan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan good agriculture practices (GAP) serta meningkatkan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati
Pemanfaatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan Peningkatan pelaksanaan SL-GAP dan SL-GHP hortikultura Peningkatan adopsi pelaksanaan SL-PHT dan SL-Iklim
4) Meningkatnya produksi komoditas perkebunan
Pengembangan lahan dan potensi komoditas perkebunan berorientasi pasar
Peningkatan produksi dan produktifitas perkebunan melalui penerapan teknologi tepat guna dan diversifikasi usaha
Optimalisasi pengelolaan sumberdaya lahan perkebunan untuk meningkatankan produksi dan produktifitasnya
Peningkatan produksi dan produktifitas perkebunan melalui penerapan teknologi tepat guna dan diversifikasi usaha serta sinergitas perencanaan perkebunan, didukung data dan informasi yang berkualitas
Pemberdayaan masyarakat perkebunan
Peningkatan kapasitas pemberdayaan ekonomi dan kemitraan masyarakat sekitar perkebunan besar
Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil perkebunan berorientasi pasar
Peningkatan kualitas produksi dan produktifitas kehutanan dan perkebunan melalui penerapan teknologi tepat guna dan diversifikasi usaha
5) Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH
Mengoptimalkan Pengembangan Peternakan Berbasis kawasan yang terintegrasi
Peningkatan Populasi Ternak Lokal dengan menstimulasi usaha budidaya ternak di masyarakat
Mengoptimalkan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis;
Peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis
LKIP 2019 29
Perwujudan tujuan dan sasaran tersebut dibantu melalui instrumen dalam
Pengelolaan Kinerja melalui Pemantapan manajemen pembangunan berbasis kinerja
yang menjadi salah satu perhatian Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan. Beberapa
instrumen yang sudah diikuti untuk peningkatan kinerja pada fase perencanaan antara
lain :
1. Aplikasi E-Proposal Kementerian Pertanian Republik Indonesia : dalam rangka
mendukung perencanaan salah satu aplikasi yang dipakai dan disediakan adalah
melalui E-Proposal dimana penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk pengusulan
program dan kegiatan SKPD yang ditujukan ke pemerintah pusat.
2. SIMDA Keuangan
Aplikasi ini membantu pengelolaan keuangan daerah dari yang dioperasikan
oleh masing-masing SKPD sehingga dapat diketahui progres penyerapan anggaran
daerah.
LKIP 2019 30
3. SIM (Sistim Informasi Manajemen) Tanaman Pangan dan Hortikultura
Aplikasi ini digunakan untuk updating data statistik tanaman pangan
4. PDPS
Penguatan Data Pangan Statistik mempercepat pelaporan data, memudahkan akses data dan memperkuat korodinasi data antara pusat dan daerah
LKIP 2019 31
5. SIRUP Aplikasi ini digunakan untuk perencanaan pengadaan barang dan jasa Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
LKIP 2019 32
6. UPSUS SIWAB Untuk mendukung program pemerintah dalam hal peningkatan produksi daging melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pertanian RI mensinkronisasikan data melalui Aplikasi UPSUS SIWAB
7. Aplikasi Emonev DAK Merupakan Aplikasi untuk melaporkan program kegiatan yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian, yang dilaksanakan setiap triwulan.
LKIP 2019 33
8. E planning 9. SIP2KP
Lampiran :
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TASIKMALAYA
SASARAN
SATUAN TARGET SKPD
PENANGGUNG JAWAB
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian
Jumlah produksi hasil olahan komoditas pertanian
Ton
- Produksi hasil olahan tanaman pangan
Ton
- Produksi hasil olahan hortikultura
Ton
- Produksi hasil olahan perkebunan
Ton
- Produksi hasil olahan peternakan
Ton
2 Meningkatnya produksi tanaman pangan
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya
Kw/Ha
- Produktivitas padi Kw/Ha
Jumlah produksi tanaman pangan
Ton
- Produksi padi Ton
- Produksi jagung Ton
- Produksi aneka kacang dan umbi
Ton
Ketersediaan sarana infrastruktur pertanian
Unit
Ketersediaan alat mesin pertanian
Unit
Perluasan areal sawah Ha
Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani
Kel.
3 Meningkatnya Jumlah Produksi komoditas Ton
LKIP 2019 34
produksi hortikultura
hortikultura
- Produksi Buah-buahan Ton
- Produksi sayuran Ton
4 Meningkatnya produksi komoditas perkebunan
Produksi komoditas perkebunan
Ton
5 Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH
Jumlah Produksi komoditas peternakan yang ASUH
Ton
- Produksi daging Ton
- Produksi telur Ton
- Produksi susu Ton
Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak
Ekor
- Vaksinasi A1 Ekor
- Vaksinasi rabies Ekor
- Pemeriksaan hewan kurban Ekor
PROGRAM KETERANGAN
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan - Capaian Kinerja dan Keuangan
Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD
Program Pengembangan Budi Daya Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Program Peningkatan Usaha Perikanan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
LKIP 2019 35
Pertanian/Perkebunan
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian
Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak
Peningkatan Usaha Peternakan
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku
Singaparna, Pebruari 2019
BUPATI TASIKMALAYA
ADE SUGIANTO
KEPALA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TASIKMALAYA
Drs. H. HERI SOGIRI, M.M Pembina Utama Muda
NIP. 19600805 198603 1 010
Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya memiliki sasaran strategis meningkatkan produksi pertanian yang meliputi
hasil olahan komoditas pertanian, produksi padi, palawija, sayuran, buah-buahan,
perkebunan, hasil peternakan serta sarana pendukung pertanian. Sasaran, Program dan
Kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan mengacu kepada Rencana
Strategik (Renstra) Revisi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Sasaran dalam
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disajikan bersama indikator kinerjanya, sedangkan
program disajikan sebagai strategi yang relevan dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Selanjutnya kegiatan disajikan dengan mengacu pada program yang relevan, sehingga
LKIP 2019 36
kegiatan yang dirumuskan dalam RKT merupakan rincian yang sistematis dari program
yang akan dilaksanakan.
Pencapaian sasaran dan program secara terpadu dan menyeluruh maka
ditetapkan rencana kinerja Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya yang dijabarkan melalui beberapa Program yaitu Program Peningkatan
Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kelembagaan Pertanian, Program Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan dan
Program Penyediaan dan Perbaikan Prasarana dan Sarana Pertanian, Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Pengendalian Penanggulangan
Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak dan Program Peningkatan Usaha
Peternakan, merupakan rencana program-program di Tahun 2019. Perencanaan program-
program tersebut tercakup dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA dan DPPA) TA.
2019. Program dan. Kegiatan yang dilaksanakan anggarannya bersumber dari APBD
Kabupaten, APBD Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian.
PERJANJIAN KINERJA DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SASARAN
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
(RP)
1. Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian
Jumlah produksi hasil olahan komoditas pertanian (Ton) :
27.243 Peningatan produksi pertanian/ perkebunan
Penilaian Kelas Usaha Perkebunan Besar (PBS/PTP)
75.000.000
Produksi hasil olahan Tanaman Pangan
12.730 Intensifikasi dan Peningkatan SDM Petani Kakao (Banprov 2019)
2.300.000.000
Produksi hasil olahan Hortikultura
1.394
Produksi hasil olahan peternakan
1.005
Produksi hasil olahan Perkebunan
12.113
LKIP 2019 37
2 Meningkatnya produksi tanaman pangan
Produksi tanaman pangan (Ton)
1.252.296 Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Antisipasi Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
100.000.000
Produksi padi 917.357 Pemberdayaan UPTD Padi Palawija
75.000.000
- Padi sawah 812.172 Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan
Pengembangan Agribisnis Padi Organik
2.500.000.000
- Padi ladang 28.728 Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Padi Organik
1.100.000.000
- Padi organik 76.456 Pengembangan Usahatani Padi Organik
1.100.000.000
Peningkatan Intensifikasi Padi Organik (Banprov 2019)
5.000.000.000
Pengembangan Padi Organik
5.000.000.000
Budi Daya Padi Organik
1.000.000.000
Penyehatan Lahan Sawah Padi Organik di Wilayah Tasik Selatan
1.000.000.000
Pengembangan Usahatani Padi Organik
920.000.000
Intensifikasi Tanaman Cabe Organik Kabupaten Tasikmalaya
500.000.000
Produksi palawija 334.939 Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pengembangan Kacang Tanah
1.500.000.000
- Jagung 66.903
Produksi aneka kacang dan umbi
268.036 Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah
1.000.000.000
- Kacang Kedelai 10.039 Peningkatan Intensifikasi Jagung
1.500.000.000
- Kacang tanah 4.906 Peningkatan Intensifikasi Kacang Tanah Kab. Tasikmalaya (Banprov 2019)
1.500.000.000
- Kacang hjau 7 Peningkatan Intensifikasi Ubi Jalar (Banprov 2019)
1.000.000.000
- Ubi kayu 232.844 Peningkatan Intensifikasi Kedelai (Banprov 2019)
2.000.000.000
LKIP 2019 38
- Ubi jalar 20.239 Peningkatan Intensifikasi Jagung (Banprov 2019)
3.000.000.000
Pengembangan sumber sumber air (Unit) : 48
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengembangan Embung (DAK)
1.650.000.000
- Embung 15
Pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal (DAK)
600.000.000
- Pembangunan/ Perbaikan Damparit
27 Pembangunan
Jalan Usahatani (DAK)
600.000.000
- Irigasi air tanah dangkal 6
Pengembangan dan Perbaikan Dam Parit (DAK)
2.575.000.000
Pengembangan jalan usahatani
4
Pembangunan Gedung Kantor BPP Kecamatan Sukaratu (DAK)
499.670.000
Pengembangan jalan produksi
4
Pengembangan Sumber-sumber Air Melalui Pembangunan Embung di Kabupaten Tasikmalaya
960.000.000
Cakupan bina kelompok petani (%)
52 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Kelembagaan Pertanian
Pengembangan Pos Penyuluhan Pedesaan (POSLUHDES) (Banprov 2019)
700.000.000
Jumlah kelompok tani penerima manfaat (Kel.)
1.221
Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani (Kel.)
2.329
Pemula 1.315
Lanjut 921
Madya 93
Utama 0
3 Meningkatnya produksi hortikultura
Produksi komoditas hortikultura (Ton)
265.977 Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pemberdayaan UPTD Hortikultura dan Kultur Jaringan
75.000.000
- Produksi sayuran 52.159
- Produksi buah-buahan
213.818 Pengembangan Budidaya Pisang
1.500.000.000
Peningkatan Produksi Komoditas
1.000.000.000
LKIP 2019 39
Sayuran
Pengadaan Keranjang Pasca Panen Sayuran
200.000.000
Pengembangan Komoditas Hortikultura
1.500.000.000
Pengembangan Komoditi Manggis (Banprov 2019)
5.000.000.000
Pengembangan Komoditi Alpukat (Banprov 2019)
1.000.000.000
Pengembangan Komoditi Cabai Besar dan Cabai Rawit (Banprov 2019)
2.000.000.000
4 Meningkatnya produksi komoditas perkebunan
Produksi komoditas perkebunan (Ton)
57.978 Peningatan produksi pertanian/ perkebunan
Pengembangan Usaha Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditi Cengkeh
1.500.000.000
Diversifikasi Kopi dan Kakao
1.500.000.000
Intensifikasi Tanaman Kakao
1.500.000.000
Penanaman Kemiri 1.000.000.000
Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditi Pala
1.500.000.000
Intensifikasi Tanaman Perkebunan (Teh dan Cengkeh)
1.500.000.000
Pengembangan Komoditas Perkebunan
1.500.000.000
Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Komoditas kakao
500.000.000
Pengembangan Komoditas Kakao
500.000.000
Penanaman Cengkeh Tumpangsari Jagung
975.000.000
Diversifikasi Kelapa dan Cengkeh
1.500.000.000
Pengembangan Komoditas Karet
1.500.000.000
LKIP 2019 40
Diversifikasi Komoditas Kopi Robusta dan Kakao
100.000.000
Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Kopi Robusta
2.000.000.000
Intensifikasi dan Penanaman Kopi Arabika
300.000.000
Intensifikasi dan Penanaman Komoditas Cengkeh
975.000.000
Intensifikasi dan Penanaman Komoditas Karet
975.000.000
Perluasan Komoditas Kopi Arabika
975.000.000
Perluasan Komoditas Kakao
975.000.000
Pengembangan Komoditas Perkebunan Pala
2.000.000.000
Pembangunan Calon Sumber Benih Komoditas Perkebunan
2.450.000.000
Pendampingan dan Pembinaan Kegiatan Perkebunan
50.000.000
Pengembangan Komoditas Kopi
500.000.000
Penyusunan Roadmap Perkebunan
200.000.000
Konservasi Lahan Mendukung Perkebunan
500.000.000
Pengembangan Aren Berbasis Unggul Lokal
1.500.000.000
Pengembangan PUKLT Komoditas Kopi Arabika
1.050.000.000
Diversifikasi Komoditas Kelapa dan Vanili
200.000.000
Pembangunan Jalan Produksi
200.000.000
Peremajaan dan Intensifikasi Tanaman Perkebunan Komoditas Kelapa
1.000.000.000
LKIP 2019 41
(Banprov 2019)
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Kelapa (Banprov 2019)
2.000.000.000
Kegiatan Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Kelapa dan Kapol (Banprov 2019)
3.500.000.000
Rehabilitasi Tanaman Teh (Banprov 2019)
3.000.000.000
Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi Karet (Banprov 2019)
2.000.000.000
PUKLT Tanaman Pala (Banprov 2019)
4.516.942.000
Kegiatan Intensifikasi Tanaman Teh (Banprov 2019)
2.000.000.000
Optimalisasi Lahan Berbasis Komoditi Perkebunan (Banprov 2019)
3.500.000.000
Rehabiitasi Tanaman Kopi Arabika dan Pemberdayaan Kelompok Tani (Banprov 2019)
1.800.000.000
Penilaian Kelas Usaha Perkebunan Besar (PBS/PTP)
75.000.000
Pendampingan dan Pembinaan Kegiatan Perkebunan
50.000.000
Intensifikasi dan Peningkatan SDM Petani Kakao (Banprov 2019)
2.300.000.000
Pengembangan Kebun Kelapa Rakyat di Cikalong
150.000.000
LKIP 2019 42
Intensifikasi Kelapa Dan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani
900.000.000
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Cengkeh
1.000.000.000
Diversifikasi Tanaman Kelapa Dan Kopi
1.500.000.000
Intensifikasi Dan Optimalisasi Lahan Komoditas Pala
400.000.000
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Kelapa
1.500.000.000
Kegiatan Intensifikasi Tanaman Teh
1.000.000.000
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau
Standarisasi Kualitas Bahan Baku Tembakau (DBHCHT 2019)
600.000.000
5 Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH
Produksi komoditas peternakan yang ASUH (Ton)
65.763 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Penguatan UPTD Perbibitan Ternak
75.000.000
- Produksi daging 48.839 Pembesaran Ternak Sapi Potong
1.250.000.000
- Produksi telur 13.358 Pengembangan Ternak Domba
100.000.000
- Produksi susu 3.566 Pengembangan Populasi Ternak Ruminansia
300.000.000
Jumlah Populasi Ternak (Ekor)
11.450.565 Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong
350.000.000
- Populasi ternak ruminansia besar
72.111 Sarana dan Prasarana Budidaya Ternak Unggas
975.000.000
- Populasi ternak ruminansia kecil
511.766 Pengembangan Ternak Sapi Potong
1.000.000.000
- Populasi Ternak Unggas
10.866.688 Pengembangan Budidaya Ayam Ras Petelur
500.000.000
Kontes Ternak 75.000.000
LKIP 2019 43
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Agribisnis Ayam Ras Petelur di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)
2.500.000.000
Pengembangan Ternak Kambing (Banprov 2019)
1.000.000.000
Pengembangan Agribisnis Ternak Domba (Banprov 2019)
1.000.000.000
Pengembangan Budidaya Sapi Potong di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)
450.000.000
Pengembangan Pembibitan Sapi Potong
500.000.000
Pengembangan Budidaya Ayam Ras Petelur
2.500.000.000
Pengembangan Budidaya Sapi Potong Penggemukan di Kabupaten Tasikmalaya
1.000.000.000
Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Petelur
1.000.000.000
Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASIH (Ekor)
91.647 Program Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan Pangan Asal Ternak
Penguatan UPTD RPH
50.000.000
- Vaksinasi A1 61.200
- Vaksinasi rabies 5.916
- Eliminasi HPR 2.040
Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan (Ekor)
16.677 Penguatan UPTD Laboratorium Veteriner
50.000.000
Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :
Pembangunan Puskeswan dan Sarana Penunjang (DAK)
500.000.000
LKIP 2019 44
- Pemeriksaan Hewan Qurban (Ekor)
5.814 Peningkatan Sarana Laboratorium Veteriner di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)
250.000.000
- Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV (%)
1 Program Peningkatan Usaha Peternakan
Penguatan UPTD Pasar Hewan
50.000.000
- Fasilitasi NKV (Kali)
2 Peningkatan Sarana Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)
750.000.000
Jumlah unit usaha peternakan (Unit)
246 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Ternak di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov 2019)
500.000.000
Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan (ekor)
125
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran kinerja merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan menggunakan informasi untuk menentukan efesiensi dan efektivitas
suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan program-programnya sesuai dengan
Tupoksinya. Sebagai penjabaran lebih lanjut, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 merumuskan Tujuan yaitu “Meningkatkan Nilai Tukar
Petani (NTP)” dengan Sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya produksi hasil olahan komoditas pertanian
2. Meningkatnya produksi tanaman pangan
3. Meningkatnya produksi hortikultura
4. Meningkatnya produksi komoditas perkebunan
5. Meningkatnya produksi komoditas peternakan yang ASUH
LKIP 2019 45
6.
Indikator Capaian Kinerja Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Tahun 2019
1. Capaian Target dan Realisasi Tahun 2019
Indikator Capaian Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
NO
Indikator Capaian Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Pencapaian thdp Target
Urusan Pilihan Pertanian
1 Produksi Hasil Olahan Komoditas Pertanian Ton 27.788
2 Produksi Tanaman Pangan Ton 1.264.819 1.044.784 82,60
Produksi padi Ton 926.530 910.025 98,30
Produksi palawija Ton 338.289 134.025 39,62
Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sumberdaya pertanian :
Meningkatnya perluasan pertanian organik Ha 8.650
Perluasan Irigasi Tersier; Ha 1.400
Pengembangan Alsin pra dan pasca panen : Unit 376 651 173
- Alsin Pra panen Unit 275 238 86,54
- Alsin Pasca Panen Unit 101 413 408
Peningkatan Mutu Tanaman Pangan Unit 6
LKIP 2019 46
.- Sertifikasi Budidaya Tanaman Pangan 3
.- Sertifikasi Produk Tanaman Pangan 3
Perluasan areal lahan pertanian (cetak sawah) Ha 300 -
Pengembangan sumber sumber air Unit 66 61 92,42
- Embung 16 15
- Pembangunan/Perbaikan Damparit 40 10
- Irigasi air tanah dangkal 10 15
Pengembangan jalan usahatani 10 1
Pengembangan jalan produksi 10 20
Cakupan bina kelompok petani % 52,43 68,21 125,09
- Jumlah kelompok tani penerima manfaat Kel. 1.221 1.906
Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani
Kel. 2.329 2.794 119,96
Pemula 1.315 1.582
Lanjut 921 896
Madya 93 45
Utama 0 0
3 Produksi Hortikultura 268.637 256.986 95,66
4 Produksi Komoditas Perkebunan Ton 58.847 57.844 98,29
Pengembangan Unit Pengolah Hasil (UPH) Komoditas Perkebunan
Unit 2
5 Produksi Peternakan Ton 67.076 62.108 92,60
Produksi daging Ton 49.816 42.152 84,62
Produksi telur Ton 13.625 14.651 107,53
Produksi susu Ton 3.637 5.305 68,56
Jumlah Populasi Ternak 11.679.576 8.887.637 76,10
Populasi ternak ruminansia besar Ekor 73.553 61.772 83,98
Populasi ternak ruminansia kecil Ekor 522.001 546.526 104,70
Populasi Ternak Unggas Ekor 11.084.022 8.279.339 74,70
LKIP 2019 47
Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASUH
93.480 55.984 59,88
Vaksinasi A1 Ekor 62.424 35.000
Vaksinasi rabies Ekor 6.034 3.000
Eliminasi HPR Ekor 2.081 1.000
Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan
Ekor 17.011 3.886
Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :
Pemeriksaan Hewan Qurban Ekor 5.930 12.644
Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV % 1,2 1,03
Fasilitasi NKV Kali 3 3
Jumlah unit usaha peternakan Unit 251 290
Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan
Ekor 150 160
2. Realisasi Kinerja Tahun 2019 dibandingkan dengan Tahun 2018
Indikator Capaian Kinerja Urusan Pertanian Tahun 2019 Dibandingkan Tahun 2018 Kabupaten Tasikmalaya
NO Indikator Capaian Kinerja Satuan Capaian Tahun 2018
Capaian Tahun 2019
% thdp Th. 2018
Urusan Pilihan Pertanian
1 Produksi Hasil Olahan Komoditas Pertanian Ton 29.011
2 Produksi Tanaman Pangan Ton 1.252.930 1.044.784 (16,61)
Produksi padi Ton 907.095 910.025 32,30
Produksi palawija Ton 345.835 134.025 (61,25)
Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sumberdaya pertanian :
Meningkatnya perluasan pertanian organik Ha 9.502
Perluasan Irigasi Tersier; Ha 1.200
Pengembangan Alsin pra dan pasca panen : Unit 564 651 15,43
- Alsin Pra panen Unit 507 238 53,06
LKIP 2019 48
- Alsin Pasca Panen Unit 57 413 308,91
Peningkatan Mutu Tanaman Pangan Unit 4
.- Sertifikasi Budidaya Tanaman Pangan 2
.- Sertifikasi Produk Tanaman Pangan 2
Perluasan areal lahan pertanian (cetak sawah) Ha 100 -
Pengembangan sumber sumber air Unit 66 61 (7,58)
- Embung 20 15
- Pembangunan/Perbaikan Damparit 40 10
- Irigasi air tanah dangkal 6 15
Pengembangan jalan usahatani 4 1
Pengembangan jalan produksi 20
Cakupan bina kelompok petani % 62,37 68,21 9,41
- Jumlah kelompok tani penerima manfaat Kel. 1.414 1.906
Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani
Kel. 2.267 2.794 23,24
Pemula 1.362 1.582
Lanjut 844 896
Madya 60 45
Utama 1 0
3 Produksi Hortikultura 274.128 256.986 (6,25)
4 Produksi Komoditas Perkebunan Ton 57.121 58.847 (1,70)
Pengembangan Unit Pengolah Hasil (UPH) Komoditas Perkebunan
Unit 0
5 Produksi Peternakan Ton 69.337 62.108 (10,43)
Produksi daging Ton 42.346 42.152
Produksi telur Ton 14.363 14.651
Produksi susu Ton 5.250 5.305
Jumlah Populasi Ternak 9.053.464 8.887.637 (1,83)
Populasi ternak ruminansia besar Ekor 67.449 61.772
Populasi ternak ruminansia kecil Ekor 527.483 546.526
Populasi Ternak Unggas Ekor 8.458.533 8.279.339
Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASUH
36.983 55.984 51,38
LKIP 2019 49
Vaksinasi A1 Ekor 25.000 35.000
Vaksinasi rabies Ekor 2.000 3.000
Eliminasi HPR Ekor 0 1.000
Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan
Ekor 1.768 3.886
Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :
Pemeriksaan Hewan Qurban Ekor 8.215 12.644
Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV % 0,00 1,03
Fasilitasi NKV Kali 1 3
Jumlah unit usaha peternakan Unit 261 290
Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan
Ekor 65 160
3. Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Indikator Capaian Kinerja Jangka Menengah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
NO Indikator Capaian Kinerja Satuan Target Jangka Menengah (5
Th) 2017-2021
Pencapaian thdp Target Tahun
2018 Tahun 2019
∑
Urusan Pilihan Pertanian
1 Produksi Hasil Olahan Komoditas Pertanian
Ton 138.993 29.011
2 Produksi Tanaman Pangan
Ton 6.324.721 1.252.930
1.044.784 2.492.827 39,41
Produksi padi Ton 4.633.110 907.095 910.025 1.815.369 39,18
Produksi palawija Ton 1.691.611 345.835 134.025 677.458 40,05
Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sumberdaya pertanian :
Meningkatnya perluasan pertanian organik
Ha 43.250 9.502
18.052 41,74
Perluasan Irigasi Tersier; Ha 6.700 1.200
2.200 32,84
Pengembangan Alsin pra dan pasca panen :
Unit 1.952 564
651 825 42,26
LKIP 2019 50
- Alsin Pra panen Unit 1.498 507 238 744 49,67
- Alsin Pasca Panen Unit 454 57 413 81 17,84
Peningkatan Mutu Tanaman Pangan
Unit 28 4
5 17,86
- Sertifikasi Budidaya Tanaman Pangan
14 2
3 21,43
- Sertifikasi Produk Tanaman Pangan
14 2
2 14,29
Perluasan areal lahan pertanian (cetak sawah)
Ha 1.100 100
- 223 20,27
Pengembangan sumber sumber air
Unit 302 66
61 98 32,45
- Embung 83 20 15 37 44,58
- Pembangunan/ Perbaikan Damparit
171 40
10 50 29,24
- Irigasi air tanah dangkal 48 6 15 11 22,92
Pengembangan jalan usahatani
36 4
1 6 16,67
Pengembangan jalan produksi
36
20 2 5,56
Cakupan bina kelompok petani
% 53,22 62,37
68,21 62 117,19
- Jumlah kelompok tani penerima manfaat
Kel. 1.336 1.414
1.906 1.414 105,85
Meningkatnya tingkat kemampuan kelompok tani
Kel. 2.510 2.267
2.794 2.267 90,32
Pemula 1.440 1.362 1.582 1.362 94,58
Lanjut 931 844 896 844 90,66
Madya 135 60 45 60 44,44
Utama 4 1 0 1 25,00
3 Produksi Komoditas Hortikultura
1.343.319 274.128
256.986 537.472 40,01
4 Produksi Komoditas Perkebunan
Ton 294.303 58.847
57.844 115.968 39,40
Pengembangan Unit Pengolah Hasil (UPH) Komoditas Perkebunan
Unit 8
0 0,00
5 Produksi Peternakan Ton 335.522 69.337 62.108 133.810 39,88
Produksi daging Ton 249.178 42.346 42.152 90.228 36,21
Produksi telur Ton 68.151 14.363 14.651 27.458 40,29
Produksi susu Ton 18.193 5.250 5.305 8.746 48,07
Jumlah Populasi Ternak 58.100.040 9.053.464 8.887.637 19.958.764 34,35
LKIP 2019 51
Populasi ternak ruminansia besar
Ekor 365.890 67.449
61.772 136.126 37,20
Populasi ternak ruminansia kecil
Ekor 2.596.694 527.483
546.526 1.014.879 39,08
Populasi Ternak Unggas Ekor 55.137.457 8.458.533 8.279.339 18.807.760 34,11
Jumlah Hewan Yang Sehat dan Produk Asala Hewan yang ASUH
437.920 36.983
55.984 126.833 28,96
Vaksinasi A1 Ekor 312.242 25.000 35.000 85.000 27,22
Vaksinasi rabies Ekor 30.183 2.000 3.000 7.800 25,84
Eliminasi HPR Ekor 10.408 0 1.000 2.000 19,22
Meningkatnya pelayanan pengobatan penyakit hewan
Ekor 85.086 1.768
3.886 18.118 21,29
Meningkatnya Pelayanan Kesmavet :
Pemeriksaan Hewan Qurban
Ekor 29.663 8.215
12.644 13.915 46,91
Prosentase Fasilitasi Sertifikasi NKV
% 6 0,00
1,03 0 7,03
Fasilitasi NKV Kali 15 1 3 2 13,33
Jumlah unit usaha peternakan
Unit 1.254 261
290 502 40,03
Monitoring dan Surveilance Residu Kimia dan cemaran mikroba produk asl peternakan
Ekor 750
65
160 165 22,00
4. Realisasi Kinerja Tahun 2019 dibandingkan dengan nasional
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan
1) Produksi Outcome Olahan Komoditas Pertanian dari target 27.243 ton pada tahun
2019 terealisasi sebesar 29.011 ton atau 106,49%, sedangkan dibandingkan dengan
Tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 8,62% yang terdiri dari produksi Outcome
olahan berbahan baku produksi tanaman pangan (kripik singkong, beras/ketan,
kedelai (tahu/tempe)), produksi Outcome olahan perkebunan (aren, kelapa (gula
merah, gula semut), teh kering, kopi (bubuk/berasan)), produksi Outcome olahan
Hortikultura (olahan pisang), produksi Outcome olahan peternakan (baso, abon sapi,
abon ayam, nugat, tahu bakso, telur asin, susu pasteurisasi, yogurt)
LKIP 2019 52
2) Produksi Komoditas Tanaman Pangan pada Tahun 2019 mencapai 1.044.784 ton
atau tidak mencapai target (82,60), sedangkan jika dibandingkan dengan Tahun 2018
sedikit lebih rendah yaitu 16,61 %. Produksi padi tahun 2019 mengalami penurunan
(17,40%) jika dibandingkan dengan Tahun 2018 begitu juga dengan pencapaian
target hanya 98,88 %, hal ini dikarenakan pada tahun 2019 terjadi musim kemarau
yang cukup lama sehingga petani tidak bisa menanam padi di periode April-
November meskipun demikian upaya-upaya telah dilakukan dengan
membangun/perbaikan sumber-sumber air seperti membangun embung, perbaikan
saluran irigasi tersier, pembangunan dam parit tetapi sumber airnya kering. Tetapi
pada Tahun 2019 juga telah dilaksanakan perluasan areal sawah (cetak sawah)
seluas 100 ha yang dibiayai dari APBN dan dilaksanakan bekerjasama dengan TNI,
bantuan alat mesin pertanian traktor dan rice tranplanter. Produksi padi juga didukung
dengan Pertanian Ramah Lingkungan (Padi Organik). Pencapaian tahun 2019 yaitu
9.320 Ha (98%) sedangkan dibandingkan dengan tahun 2018 terjadi penurunan
sebesar 3%, hal ini dikarenakan adanya kesadaran masyarakat untuk bercocok
tanam yang ramah lingkungan serta adanya pemanfaatan atau penggunaan pupuk
organik oleh petani. Khusus untuk padi organik sentra produksinya terdapat di
Kecamatan: Manonjaya, Sukahening, Sukaraja, Sukaresik, Salawu, Cisayong,
Cineam, Sukaratu dan Mangunreja, disamping pengembangan padi organik di 39
kecamatan. Pengembangan padi organik dapat meningkatkan pendapatan petani
karena nilai jual beras lebih tinggi daripada beras padi konvensional. Padi organik
atau disetarakan dengan beras organik telah diekspor ke USA, Malaysia, Singapura,
Italia sebesar 81.309 kg. Produksi padi organik pada tahun 2019 adalah sebesar
77.052 ton GKG mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 2.179 ton (4,56%).
Proporsi produksi padi organik terhadap produksi padi sawah masih sangat kecil, hal
ini disebabkan karena ketersediaan kotoran hewan sebagai bahan pupuk organik
pada usaha tani masih terbatas. Tidak semua petani memiliki ternak, sikap petani
yang menganggap budidaya padi organik masih sulit, mahal dan dianggap tidak
praktis. Solusinya adalah memotivasi kelompok untuk mampu memiliki ternak,
fasilitasi pengadaan ternak, usaha tani terpadu padi organik dengan ternak serta
LKIP 2019 53
pembinaan teknis dan penumbuhan kesadaran pentingnya usaha tani berkelanjutan.
Disamping itu penanaman padi organik baru sebatas pada daerah-daerah yang
sudah terbiasa bercocok tanam padi organik jadi masih dalam skala tertentu belum
mencapai tataran yang umum.
Produksi palawija yang terdiri dari komoditas jagung, kedelai, kacang tanah, ubi
kayu, ubi jalar dan kacang hijau mengalami kenaikan, baik terhadap tahun 2018
maupun terhadap target Tahun 2019, hal ini dikarenakan salah satunya adanya
program pemerintah pusat yaitu UPSUS PAJALE sehingga dapat meningkatkan
produksi jagung dan kedelai.
Peningkatan produksi tanaman pangan atau pun produksi pertanian (hortikultura,
perkebunan dan peternakan) selain ditunjang bantuan sarana prasarana juga tidak
kalah pentingnya peran dari para penyuluh di lapangan dalam hal pembinaan/
penyuluhan terhadap petani/kelompok tani di lapangan. Tahun 2019 jumlah kelompok
tani sebanyak 2.794 kelompok, terjadi peningkatan sebesar (19,97).
Sarana alat pertanian pra panen maupun pasca panen juga tidak kalah pentingnya
dalam mendukung peningkatan produksi. Tahun 2019 Dinas Pertanian Kabupaten
Tasikmalaya banyak mendapakkan alokasi bantuan alat mesin pertanian pra panen
dan pasca panen dari Kementerian Pertanian RI untuk pengolahan tanah baik di
sawah maupun lahan darat seperti Traktor, Transplanter, Cultivator, Power Tresher
Padi, Power Tresher Multiguna (Padi/Jagung/Kedelai), Corn Seller, Vertikal Drayer
Jagung, Bangunan Vertikal Drayer Jagung, Kendaraan Roda 3,
3) Produksi Komoditas Hortikultura yaitu produksi sayuran, dan buah-buahan.
Komoditas sayuran pada umumnya ditanam di lahan bukan sawah dalam bentuk
hamparan dengan perlakuan teknologi yang sudah intensif. Untuk komoditas sayuran
mengalami penurunan produksi dari 38.781 ton pada Tahun 2019 menjadi 38.781 ton
pada Tahun 2019 atau turun sebesar 6,25 %. Kenaikan ini terjadi sebagai dampak
kenaikan luas tanam dari tahun 2019 dibanding tahun 2018. Hal ini dikarenakan
meningkatnya teknologi budidaya sayuran khususnya teknologi budidaya cabe besar
terutama di tingkat penanganan pasca panen. Produksi buah-buahan pada tahun
2019 mengalami kenaikan sebesar 4,10% dibandingkan Tahun 2018 atau mencapai
LKIP 2019 54
target 103,06%, hal ini dikarenakan iklim yang mendukung. Pada tahun 2019 terjadi
musim kemarau yang cukup, maka produksi buah-buahan akan terjadi optimal pada
akhir triwulan empat, triwulan satu dan triwulan dua. Sedangkan untuk produksi
sayuran khususnya produksi cabe merah hal ini dikarenakan adanya pencapaian luas
panen yang meningkat, perluasan areal tanam di beberapa kecamatan sentra sesuai
dengan potensi sayuran, penanganan yang intensif dan penggunaan varietas serta
dukungan program dari pemerintah (APBD dan APBN). Komoditas buah-buahan
khususnya manggis pada Tahun 2019 mengalami kenaikan produksi dibandingkan
Tahun 2018 dikarenakan adanya kenaikan luas panen yang diakibatkan oleh iklim
yang mendukung sehingga terjadi korelasi positif dan tahun 2019 bukan merupakan
musim panen raya buah manggis.
4) Produksi Komoditas Perkebunan. Produksi komoditas perkebunan pada tahun 2019
mencapai 57.844,- ton (98,29%) dari target sebesar 58.847 ton. Pencapaian realisasi
ini dikarenakan adanya kegiatan intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan komoditas
perkebunan serta penanaman, sehingga produktivitas meningkat. Disamping itu
dtunjang dengan adanya pengendalian hama terpadu, pelatihan petani untuk
meningkatkan SDM kelompok baik dalam hal kelembagaan maupun budidaya.
Capaian kinerja penyerapan Tenaga Kerja yang bekerja di sektor Perkebunan
mencapai 160.509 orang petani atau sekitar 99,83%. Hal ini karena meningkatnya
partisipasi masyarakat/petani perkebunan
5) Produksi Komoditas Peternakan terdiri dari produksi daging, telur dan susu. Tahun
2019 produksi komoditas peternakan mengalami penurunan dibanding dengan Tahun
2018 (10,43%) maupun pencapaian terhadap target Tahun 2019 (92,60%), yaitu dari
produksi 69.337 ton Tahun 2018 menjadi 62.108 ton pada Tahun 2019, penurunan
tersebut dikarenakan adanya peningkatan produksi telur dan produksi susu meskipun
produksi daging mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2018.
Penurunan produksi daging disebabkan karena menurunnya jumlah populasi ternak
Tahun 2019 sebagai berikut :
- Populasi ayam pedaging menurun, hal ini dikarenakan sejak Tanggal 1 Januari 2019
ada peraturan yang melarang penggunaan Antibiotik Growth Promotor (AGP) dalam
LKIP 2019 55
pakan yang mengakibatkan pada penurunan produksi (bobot cenderung kecil,
pemeliharaan lebih lama, kesehatan ayam lebih rentan), selain itu faktor harga DOC
yang relatif tinggi serta kualitas dan kuantitas DOC masih menjadi kendala bagi
peternak. Fluktuasi harga jual ayam (livebird) juga masih menjadi masalah utama
peternak, karena harga jual sering di bawah Break Even Point (BEP), yang
mengakibatkan peternak merugi. Faktor performance dan kerugian usaha
menyebabkan peternak mengurangi jumlah ternak atau mengosongkan kandang
sehingga berakibat penurunan populasi dan produksi daging khususnya daging ayam,
selanjutnya untuk ternak besar terutama Kerbau mengalami penurunan dikarenakan
menurunnya minat peternak untuk memelihara kerbau dan kemampuan reproduksi
yang rendah (cenderung silent heat).
Produksi komoditas peternakan tidak terlepas Jumlah Hewan Yang Sehat dan
Produk Hewan yang Aman, Sehat, Utuh, Halal atau ASUH, Vaksinasi AI, Rabies,
Eliminasi HPR. Peningkatan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan
menular (Vaksinasi AI, Vaksinasi rabies, Eliminasi HPR) mengalami peningkatan
59,88% dibandingkan tahun 2018 akan tetapi tidak mencapai target yang telah
direncanakan, peningkatan pelayanan pengobatan penyakit hewan peningkatan
pelayanan Kesmavet (pemeriksaan hewan kurban) dan fasilitasi penerbitan Nomor
Kontrol Veteriner (NKV). Ketidaktercapaian hal tersebut dikarenakan terbatasnya
sarana dan prasarana, jumlah pegawai dan tersebarnya lokasi penyembelihan.
Sedangkan untuk monitoring dan pengawasan residu kimia dan cemaran mikroba
produk asal ternak menurun, hal ini dikarenakan tidak adanya atau sedikitnya aktif
service dari tingkat Provinsi dan Balai Veteriner Subang dalam rangka monitoring
residu kimia dan cemaran mikroba produk asal ternak ke pasar-pasar tradisional.
3.2 Urusan Pangan
Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia
mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah
dan masyarakat secara bersama-sama seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor
18 Tahun 2012 tentang Pangan. Dalam Undang-Undang tersebut disebutkan,
“ pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan,
LKIP 2019 56
sementara masyarakat menyelenggarakan proses produksi dan penyediaan,
perdagangan, distribusi serta berperan sebagai konsumen yang berhak memperoleh
pangan yang cukup dalam jumlah dan mutu, aman, bergizi, beragam, merata dan
terjangkau oleh daya beli mereka.
Pembangunan Ketahanan Pangan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan
salah satu urusan wajib pemerintah yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu
urusan wajib pangan berdasarkan kewenangan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan
dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Penyelenggaraan urusan wajib pangan meliputi penyelenggaraan bidang konsumsi dan
keamanan pangan serta bidang ketersediaan, kerawanan dan distribusi pangan.
Ketahanan Pangan menurut badan pangan dunia Food Agricultural Organization (FAO)
merupakan situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun
ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya. Dalam kondisi
ketahanan pangan yang ideal rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua
akses tersebut.
Penyelenggaraan urusan wajib pangan di Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan
oleh Dinas Ketahanan Pertanian yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Tasikmalaya yang dijabarkan dengan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 36 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah serta
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 68 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Dinas Ketahanan Pertanian dibentuk untuk mendukung implementasi Misi Kedua
RPJMD Kabupaten Tasikmalaya 2016-2021 yaitu Mewujudkan Perekonomian yang
Tangguh di Bidang Agrbisnis dan Pariwisata dengan sasaran meningkatnya ketahanan
pangan berbasis potensi pangan lokal.
LKIP 2019 57
a. Indikator Capaian Kinerja
Pencapaian target kinerja penyelenggaraan urusan di bidang pangan sesuai dengan
penetapan indikator kinerja pada RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021
sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
Tabel IV.20 Indikator Capaian Kinerja Urusan Pangan
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No Indikator Capaian Kinerja
Satuan Capaian Tahun 2018
Tahun 2019
Target Realisasi
1 Pola Pangan Harapan (PPH)
Skor 79,20 80,75 82,50
2 Rata-rata Peningkatan Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita
% 1,22 2,00 2,49
3 Rata-rata Peningkatan Konsumsi Energi dan Protein Perkapita
% 3,12 3,20 3,40
1. Pola Pangan Harapan (PPH)
Pemenuhan kebutuhan pangan seyogyanya tidak hanya ditekankan pada
aspek kuantitas, tetapi juga memperhatikan kualitasnya, termasuk keragaman
pangan dan keseimbangan gizi. Konsumsi pangan yang beragam sangat penting
karena tubuh memerlukan 45 jenis zat gizi yang dapat diperoleh dari berbagai jenis
makanan dan minuman. Sampai saat ini belum ada satu jenis pangan yang dapat
memenuhi semua kebutuhan zat gizi tersebut. Keragaman dan keseimbangan
konsumsi pangan pada tingkat keluarga akan menentukan kualitas konsumsi pada
tingkat wilayah, baik kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Kualitas konsumsi
pangan penduduk ditingkat wilayah (makro) ini dicerminkan dengan skor Pola
Pangan Harapan (PPH). PPH merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi
konsumsi pangan penduduk, baik jumlah maupun komposisi pangan menurut jenis
pangan yang dinyatakan dalam skor PPH. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi
pangan semakin beragam dan bergizi seimbang (maksimal 100).
LKIP 2019 58
Pada tahun 2018 Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Tasikmalaya
mencapai 79,20 dari skor ideal 100. Pada tahun 2019 PPH Kabupaten Tasikmalaya
ditargetkan meningkat menjadi 80,75. Realisasi perhitungan PPH tahun 2019
mencapai 82,50. Sehingga skor PPH sebagai indikator ketahanan pangan tahun 2019
dapat mencapai target (100%). PPH tersebut dihitung berdasarkan kelompok pangan
Padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak,
kacang-kacangan, gula, sayur dan buah dan lain-lain. Adapun hasil perhitungan PPH
adalah sebagai berikut :
Tabel IV.21 Perhitungan PPH
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No Kelompok Pangan
Berat Pangan Gram/Kapita/Hari
Skor Maksimal
Skor PPH
1 Padi-padian 332,6 25,0 25,0
2 Umbi-umbian 42,4 2,5 1,2
3 Pangan Hewani 92,9 24,0 17,9
4 Minyak dan Lemak
23,3 5,0 4,9
5 Buah/Biji Berminyak
2,0 1,0 0,3
6 Kacang-kacangan
25,3 10,0 5,0
7 Gula 10,0 2,5 0,9
8 Sayur dan Buah 230,5 30,0 27,3
9 Lain-lain 81,7 - -
Total 840,7 100,0 82,5 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Pencapaian target PPH tak terlepas dari upaya Pemerintah Daerah melalui
Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan jumlah dana sebesar Rp.
7.388.594.849,- yang dilaksanakan selama tahun 2019 (APBD Kabupaten dan APBD
Propinsi) serta semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi pangan
dan gizi.
2. Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita
Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita adalah ketersediaan bahan
makanan per kapita dalam bentuk kandungan nilai gizinya dengan satuan kkal energi
LKIP 2019 59
dan gram protein. Indikator ini memperlihatkan ketahanan pangan dari aspek
ketersediaan bahan pangan.
Target rata-rata ketersediaan energi dan protein tahun 2019 adalah sebesar
97,02 atau meningkat 2,00% dari tahun 2018. Realisasi tahun 2019 mencapai
99,71 % atau meningkat 2,49% dari tahun 2018.
Tabel IV.22 Target Ketersediaan Bahan Pangan (Energi dan Protein)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No.
Jenis Bahan Makanan
Ketersediaan Per Kapita Per Hari
Energi Protein
Kkal % Gram %
1. Padi-padian 1.412,9 66,5 32,8 66,5
2. Umbi-umbian 50,4 2,3 0,4 2,3
3. Pangan Hewani 188,8 8,8 15,6 8,8
4. Minyak dan Lemak 209,1 9,5 0,0 9,5
5. Bh/Biji Berminyak 11,6 0,5 0,2 0,5
6. Kacang-kacangan 54,0 2,5 4,4 2,5
7. Gula 38,2 1,7 0,2 1,7
8. Sayur dan Buah 90,6 5,4 3,0 5,4
9. Lain-lain 29,9 2,7 0,6 2,7
Total 2.081,58 100,0 57,20 100,0
Standar Nasional 2.200,00 57,00
94,62 100,35
Rata-rata 97,49 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Tabel IV.23 Realisasi Ketersediaan Bahan Pangan (Energi dan Protein)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No.
Jenis Bahan Makanan
Ketersediaan Per Kapita Per Hari
Energi Protein
Kkal % Gram %
1. Padi-padian 1.427,03 66,5 33,1 66,5
2. Umbi-umbian 50,9 2,3 0,4 2,3
3. Pangan Hewani 189,7 8,8 15,1 8,8
4. Minyak dan Lemak 211,2 9,5 0,0 9,5
5. Bh/Biji Berminyak 11,7 0,5 0,2 0,5
6. Kacang-kacangan 54,5 2,5 4,4 2,5
7. Gula 38,6 1,7 0,2 1,7
LKIP 2019 60
No.
Jenis Bahan Makanan
Ketersediaan Per Kapita Per Hari
Energi Protein
Kkal % Gram %
8. Sayur dan Buah 92,6 5,4 3,0 5,4
9. Lain-lain 30,2 2,7 0,7 2,7
Total 2.106,43 100,0 57,2 100,0
Standar Nasional 2.200,00 57,00
Pencapaian standar Nasional 94,57 100,35
Rata-rata 97,46 Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Tabel IV.24 Presentase Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan (Energi dan Protein) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No Uraian Realisasi
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2019
Persentase
Peningkatan (%)
1 Rata-rata ketersediaan
Energi dan Protein per kapita
95,12 97,46 2,49
Peningkatan ketersediaan energi dan protein sebagai akibat meningkatnya
produksi dan ketersediaan beberapa jenis bahan pangan yaitu padi padian, pangan
hewani, minyak dan lemak, sayur dan buah.
Pencapaian tersebut didukung oleh program dan kegiatan pemerintah daerah
melalui kegiatan : 1) Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM); 2)
Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah; 3) Pendampingan Pengembangan Usaha
Pangan Masyarakat; 4) Pengembangan Desa Mandiri Pangan.
3. Konsumsi Energi dan Protein Perkapita
Konsumsi Energi dan Protein Perkapita merupakan banyaknya atau jumlah
Energi dan Protein Perkapita dalam bahan pangan, secara tunggal maupun beragam,
yang dikonsumsi seseorang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,
psikologis dan sosiologis. .
Target konsumsi energi dan protein tahun 2019 adalah sebesar 809,98
gram/kap/hr atau meningkat 3,20 % dari tahun 2018. Realisasi tahun 2019 mencapai
837,52 gram/kap/hr atau meningkat 3,40 % dari tahun 2018.
LKIP 2019 61
Tabel IV.25 Target Konsumsi Bahan Pangan (Energi dan Protein)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Kelompok/Jenis Pangan Konsumsi Pangan (Gram/Kapita/hari)
1. Padi-Padian 365,70 2. Umbi-umbian 79,73 3. Pangan Hewani 117,35 4. Minyak dan Lemak 44,09 5. Buah/Biji Berminyak 22,02 6. Kacang-kacangan 40,50 7. Gula 32,80 8. Sayur dan Buah 36,76 9. Lain-lain 71,03 JUMLAH TOTAL 809,98
Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Tabel IV.26 Realisasi Konsumsi Bahan Pangan (Energi dan Protein)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Kelompok/Jenis Pangan Konsumsi Pangan (Gram/Kapita/hari)
1. Padi-Padian 378,13 2. Umbi-umbian 82,44 3. Pangan Hewani 121,34 4. Minyak dan Lemak 45,59 5. Buah/Biji Berminyak 22,76 6. Kacang-kacangan 41,88 7. Gula 33,92 8. Sayur dan Buah 38,01 9. Lain-lain 73,45 JUMLAH TOTAL 837,52
Sumber : Analisa Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
Tabel IV.27 Presentase Peningkatan Konsumsi Bahan Pangan (Energi dan Protein)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No Uraian Target Tahun
2018
Realisasi
Tahun 2019
Persentase
Peningkatan (%)
1 Rata-rata Peningkatan Energi
dan Protein per kapita
809,98 837,52 3,40
Pencapaian tersebut didukung oleh program dan kegiatan pemerintah daerah
melalui kegiatan : 1) Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal ; 2) Pengawasan
Keamanan Pangan; 3) Peningkatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan.
LKIP 2019 62
b. Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan
a) Aktivitas Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
Dalam perkembangan kehidupan sosial di pedesaan saat ini lumbung – lumbung
desa/ lumbung pangan pribadi para petani sudah tidak terlihat lagi, sudah banyak
yang dibongkar dan beralih fungsi karena kebutuhan. Karena tuntutan kebutuhan
para petani kita juga banyak yang menjual padinya di sawah pada saat panen
walaupun masih banyak juga yang membawa Outcome panen padinya ke rumah.
b) Distribusi Pangan.
Keterbatasan infrastruktur seperti jalan usaha tani, jalan produksi, dapat
mengakibatkan terganggunya transportasi dan distribusi bahan pangan dan akan
memperbesar persentase bahan pangan yang rusak. Selain itu juga memperbesar
proporsi kehilangan masukan panen pada proses produksi, penanganan
pemasukan panen, dan pengolahan pasca panen, yang berdampak pada
penurunan kemampuan penyediaan pangan.
c) Konsumsi Pangan.
Selain laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, faktor kebiasaan penduduk yang
hanya mengonsumsi jenis pangan tertentu, misalnya beras, akan memberikan
tekanan yang berat terhadap penyediaan pangan tersebut. Oeh karena itu, upaya
untuk meningkatkan kesadaran penduduk dalam mengonsumsi pangan beragam,
bergizi seimbang, dan aman (B2SA) yang berbasis sumber pangan lokal agar terus
dilakukan.
d) Keamanan Pangan.
Di berbagai daerah masih banyak terjadi beberapa kasus keracunan dan gangguan
kesehatan akibat mengkonsumsi pangan yang tidak aman dari cemaran berbagai
jenis bahan kimia, biologis, dan fisik lainnya. Hal ini antara lain dikarenakan oleh
masih rendahnya kesadaran para pengusaha waralaba (ritel) untuk menjual produk
segar yang aman dan bermutu, belum efektifnya penanganan dan pengawasan
keamanan pangan, rendahnya kualitas SDM, standar keamanan pangan untuk
LKIP 2019 63
sayur dan buah segar impor belum jelas diterapkan, sehingga buah impor yang
belum terjamin keamanan pangannya mudah masuk ke dalam negeri, belum ada
penerapan sanksi yang tegas bagi pelanggar hukum di bidang pangan segar serta
koordinasi lintas sektor terkait dengan keamanan pangan belum optimal.
2) Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah:
1) Memperkuat cadangan pangan masyarakat melalui revitalisasi dan
pengembangan/pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM);
2) Memperkuat Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Lembaga
Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM);
3) Meningkatkan sosialisasi konsumsi penganekaragaman dan keamanan pangan;
Urusan Pilihan
4.3.1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Sumber daya ikan merupakan aset kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran bangsa. Sumber daya ikan selain sebagai sumber kebutuhan ekonomi
domestik dengan memberikan sumber penerimaan rumah tangga dan industri, juga
merupakan sumber penerimaan negara melalui nilai tambah yang dihasilkan, namun
demikian sumber daya ikan meski merupakan sumber daya alam yang dapat pulih
(renewable) memiliki keterbatasan yang ditentukan oleh pengelolaan, pendayagunaan,
daya dukung lingkungan dan faktor ekologi lainnya.
Untuk dapat memberikan manfaat dan dampak yang optimal terhadap
pembangunan ekonomi daerah, penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan
masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya khususnya, maka diperlukan upaya pengelolaan
dan pendayagunaan sumberdaya perikanan terutama perikanan budidaya dan perikanan
tangkap melalui fasilitasi pemerintah terhadap kelompok pembudidaya, pemasar, pengolah
dan nelayan dengan berbagai program/kegiatan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
urusan Kelautan dan Perikanan merupakan urusan konkuren pilihan Pemerintah Daerah
yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan dan keunggulan daerah. Penyelenggaraan urusan
kelautan dan perikanan meliputi penyelenggaraan bidang perikanan budidaya, perikanan
LKIP 2019 64
tangkap, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengolahan dan pemasaran Outcome
perikanan serta pemberdayaan dan peningkatan SDM perikanan.
Penyelenggaraan urusan pilihan kelautan dan perikanan di Kabupaten Tasikmalaya
dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pertanian yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Tasikmalaya yang dijabarkan lagi dengan Peraturan Bupati Tasikmalaya
Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 68 Tahun 2016 tentang
Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Dinas Ketahanan Pertanian dibentuk untuk mewujudkan misi kedua yaitu
mewujudkan perekonomian yang tangguh di bidang agrbisnis dan pariwisata dengan
sasaran meningkatnya produksi dan daya saing produksi usaha perikanan.
a. Indikator Capaian Kinerja
Pencapaian target kinerja penyelenggaraan urusan di bidang kelautan dan
perikanan sesuai dengan penetapan indikator kinerja pada RPJMD Kabupaten
Tasikmalaya Tahun 2016-2021 yang sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah.
Tabel IV.24 Indikator Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
No Indikator Capaian Kinerja
Satuan Capaian tahun 2018
Tahun 2019
Target Realisasi
1 Rata-rata Nilai Tukar Pelaku Usaha Perikanan (Pembudidaya, Pemasar/Pengolah, Nelayan)
Indeks 109,65 109,60 108,55
2 Produksi Perikanan Ton 71.042,60 70.321,69 68.227.88
- Perikanan Budidaya Ton 69.372,25 68.651,40 66.531,73
- Perikanan Tangkap Ton 1.670,35 1.670,28 1.696,15
1) Rata-rata Nilai Tukar Pelaku Usaha Perikanan
Nilai tukar pelaku usaha perikanan atau Nilai Tukar Perikanan (NTP) merupakan
indikator kesejahteraan pembudidaya, pengolah, pemasar dan nelayan yang bergerak
LKIP 2019 65
di sektor perikanan. NTP di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 mencapai 108,55
atau menurun sebesar 1,10% dari tahun 2019. Kondisi tersebut menunjukkan adanya
penurunan daya beli nelayan dan pembudidaya ikan serta sektor usaha perikanan.
Menurunnya usaha perikanan dipicu oleh adanya penurunan produksi dan nilai
produksi Outcome perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Dalam mendorong
peningkatan produksi dan nilai produksi tersebut pemerintah telah memfasilitasi
beberapa program pada Tahun 2019 yaitu dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
2.238.308.410,- dari APBD Kabupaten dan APBD Propinsi. Adapun program yang
dilaksanakan adalah 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan; 2) Program
Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir;
3) Peningkatan Usaha Perikanan.
2) Produksi Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 mencapai 68.227.88
ton atau menurun sebesar 11,75% dari tahun 2018, dan mencapai target daerah dalam
produksi ikan yaitu 98%.
a) Produksi Ikan Budidaya.
Produksi ikan budidaya di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019 mengalami
penurunan sebesar 12,03 % dari tahun 2018. Produksi ikan budidaya didominasi
oleh komoditas Ikan Mas, Nila dan Nilem yang diOutcomekan oleh para
pembudidaya ikan dengan kolam intensif maupun semi intensif.
Gambar 4.15 Distribusi Produksi per Komoditas Ikan Budidaya
mas
nila
nilemgurame
tawes
lele
tambakan udang vaname
udang galah lainnya
LKIP 2019 66
Penurunan produksi ikan budidaya dipicu oleh semakin menurunnya ketersediaan
benih ikan unggul budidaya perikanan terutama dalam pembenihan dan pembesaran serta
pakan, sehingga mempengaruhi dalam peningkatan produksi dan efisiensi usaha budidaya
perikanan. Upaya dan fasilitasi dari Pemerintah Kabupaten melalui APBD Kabupaten,
APBD Propinsi dan APBN (DAK) dalam mendorong peningkatan produksi ikan budidaya
selama tahun 2019 antara lain melalui pemberian bantuan benih/induk, pakan dan
peralatan budidaya ikan pada masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana budidaya
perikanan serta pembinaan dan peningkatan keterampilan pembudidaya, pengolah dan
pemasar ikan melalui berbagai program dan kegiatan yaitu : 1) Pengembangan Sarana
dan Prasarana Budidaya Ikan; 2) Pengembangan Agribisnis Perikanan; 3) Penguatan
UPTD Balai Benih Ikan; 4) Pengembangan Budidaya Udang Vanname; 5)
Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pokok Unit Pembenihan;.
b) Produksi Perikanan Tangkap.
Produksi perikanan tangkap tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 1,20%
dibanding tahun 2018 serta mencapai target daerah yaitu sebesar 100,00%. Produksi
perikanan tangkap terdiri dari produksi Outcome tangkap laut dan produksi Outcome
tangkap perairan umum daratan (danau, situ, sungai, embung dll).
Gambar 4.16 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2017-2019
-
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
1.400,00
1.600,00
1.800,00
Tangkapan Laut(ton)
TangkapanPerairan Umum
(ton)
Total (ton)
2016
2017
2018
2017
2018
2019
LKIP 2019 67
Produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan sejalan dengan adanya
penambahan sarana penangkapan pada kelompok nelayan di Pangkalan Pendaratan
Ikan (PPI) Pamayangsari Cipatujah. Pada tahun 2019 melalui DAK bidang Kelautan dan
Perikanan telah dilaksanakan penyaluran bantuan perahu dan motor tempel sebanyak 5
paket, serta melalui dana APBD Kabupaten berupa alat tangkap dan alat bantu
penangkapan sebanyak 12 paket. Disamping itu juga telah disebarkan benih ikan nila dan
nilem di 25 perairan umum di 25 desa (situ, cekdam, sungai dll) di Kabupaten Tasikmalaya
sebanyak 5.200.000 ekor.
c. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan urusan kelautan dan perikanan,
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pertanian Kabupaten Tasikmalaya
menghadapi berbagai permasalahan. Adapun permasalahan sebagai berikut:
1) Fungsi UPT pembenihan ikan belum optimal dalam penyediaan benih ikan unggul
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu kondisi air dilingkungan UPT yang
sudah tidak mendukung untuk budidaya ikan yang baik dan keterbatasan SDM
pegawai yang mengelola UPT. Penurunan kondisi/kualitas air dapat menyebabkan
masa pemeliharaan ikan semakin lama, Ikan lebih mudah terkena penyakit, Konversi
pakan makin tinggi (boros pakan), Produktivitas budidaya perikanan akan menurun,
sehingga biaya produksi akan meningkat dan dalam jangka panjang kegiatan usaha
perikanan budidaya menjadi tidak menarik lagi.
2) Sarana Prasarana Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) belum memadai. Kondisi PPI
tersebut menyebabkan penggunaan armada perikanan masih didominasi oleh kapal
berukuran kecil, yaitu perahu tanpa motor, perahu motor tempel dan kapal ikan
berukuran 0,5 sampai 3 gross tonnage (GT), sehingga produksi perikanan tangkap saat
ini hanya mampu mencapai 13% dari potensi yang ada, sedangkan kewenangan untuk
membangun PPI sejak tahun 2017 merupakan kewenangan Pemerintah Propinsi.
3) Kondisi SDM masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir pada umumnya masih
kurang memadai. . Hal ini disebabkan oleh rendahnya pendidikan formal yang sebagian
besar disebabkan oleh sulitnya sekolah atau akses di daerah pesisir. Kurangnya
LKIP 2019 68
pendidikan ini berdampak sulitnya masyarakat nelayan untuk menerima transfer ilmu
maupun transfer teknologi, sehingga sulit untuk meningkatkan kapasitas usaha
penangkapannya.
Solusi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pertanian Kabupaten
Tasikmalaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:
1) Memperkuat unit pembenihan rakyat (UPR) maupun UPTD Balai Benih Ikan milik
Pemerintah dalam membudidayakan induk dan calon induk, serta memperbaiki kondisi
sarana prasarana dan infrastruktur budidaya ikan di kawasan perikanan budidaya UPR
maupun UPT, serta mengoptimalkan budidaya di kawasan budidaya yang lain. Dalam
upaya meningkatkan produksi calon induk dan benih perlu ditingkatkan kerjasama
dengan UPT Pusat maupun propinsi dalam seleksi penyediaan benur/benih berkualitas;
Upaya peningkatkan produksi perikanan tangkap dilakukan melalui pengembangan
sarana dan prasarana PPI serta memfasilitasi nelayan dan masyarakat pesisir melalui
berbagai pelatihan baik pelatihan penangkapan ikan, kewirausahaan dan pelatihan
pengolahan, bantuan alat penangkapan, Pengembangan Usaha Mina Perdesaan
(PUMP) Bidang Perikanan Tangkap, pengembangan sarana dan prasarana
penangkapan ikan, pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir, dan fasilitasi
pelatihan penangkapan ikan.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
7. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
3.2. Realisasi Anggaran
Urusan pilihan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019, yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan dengan
penyelenggaraan 17 Program dan 174 Kegiatan, alokasi Belanja Tidak Langsung dengan
pagu sebesar Rp. 9.982.671.317,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.982.671.317,- (100%).
LKIP 2019 69
Belanja tidak langsung dialokasikan untuk Belanja Pegawai (Gaji Pokok, Tunjangan
Struktural/Fungsional, Tunjangan Keluarga, TPP dan insentif.
Belanja Langsung mempunyai pagu anggaran sebesar Rp. 139.063.860.879,- dan
telah terserap sebesar Rp. 134.807.883.109,- (96,94%).
Realisasi Anggaran Urusan Pertanian, Pangan dan Perikanan
Tahun Anggaran 2019
No Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
1. Belanja Tidak Langsung 9.982.671.317,- 100,00
2. Belanja Langsung 134.807.883.109,- 96,94
Gambar IV.19 Anggaran dan Realisasi
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Urusan Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019
19.429.823.592
131.258.255.600
19.217.171.439
128.814.321.380
000
20.000.000.000
40.000.000.000
60.000.000.000
80.000.000.000
100.000.000.000
120.000.000.000
140.000.000.000
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung
Anggaran Realisasi
LKIP 2019 70
1. Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan tatakelola penyelenggaraan pelayanan
bidang Pertanian
Kinerja dan tatakelola penyelenggaraan pelayanan bidang Pertanian, dilaksanakan
melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan pagu anggaran Rp.
920.482.515,- dan telah terserap sebesar Rp. 812.077.340,- (88,22%), terdiri dari 10
(sepuluh) kegiatan sebagai berikut :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dari pagu anggaran
sebesar Rp. 138.982.293,- terealisasi sebesar Rp. 82.246.710,- (59,18%), Output :
tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik untuk satu tahun dengan
Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan komunikasi, air dan listrik perkantoran
satu tahun.
b) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dari pagu anggaran sebesar
Rp. 36.846.550,-terealisasi sebesar Rp. 36.065.400,- (97,88%), Output :
tersedianya jasa kebersihan kantor satu tahun dan Outpcome : terciptanya
kebersihan kantor selama satu tahun.
c) Penyediaan Alat Tulis Kantor, dari pagu anggaran sebesar Rp. 72.130.400,-
terealisasi sebesar Rp. 72.073.700,- (99,92%), Output : tersedianya alat tulis
kantor untuk satu tahun dengan Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan alat
tulis kantor satu tahun.
d) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan, dari pagu anggaran sebesar Rp.
40.766.800,-terealisasi sebesar Rp. 40.718.200,- (99,88%), Output : tersedianya
barang cetak dan penggandaan untuk satu tahun dengan Outcome kegiatan
terpenuhinya kebutuhan barang cetak dan penggandaan satu tahun.
e) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dari pagu anggaran sebesar Rp.
5.365.600 ,- terealisasi sebesar Rp. 4.315.600,- (80,43%), Output : tersedianya
peralatan dan perlengkapan kantor dinas satu tahun dengan Outcome kegiatan
terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor satu tahun.
f) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, dari pagu
anggaran sebesar Rp. 6.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 6.490.000,- (99,85%),
LKIP 2019 71
Output : penyediaan bahan bacaan surat kabar dan majalah serta peraturan
perundang-undangan satu tahun dengan Outcome kegiatan terpenuhinya
kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dinas satu tahun.
g) Penyediaan Makan dan Minum, dari pagu anggaran sebesar Rp. 28.250.000,-
terealisasi sebesar Rp. 28.210.000,- (99,86%), Output : penyediaan makan minum
kantor satu tahun dengan Outcome kegiatan terpenuhinya kebutuhan makan
minum kantor satu tahun.
h) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran, dari pagu
anggaran Rp. 366.740.000,- terealisasi Rp. 364.960.000,- (99,51%), Output :
tersedianya jasa administrasi/teknis perkantoran satu tahun dan Outpcome :
terpenuhinya kebutuhan jasa administrasi/teknis perkantoran satu tahun.
i) Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor, dari pagu anggaran Rp. 109.310.872,-
terealisasi Rp. 61.506.000,- (56,27%), Output : tersedianya jasa pengamanan
kantor satu tahun dan Outpcome : terpenuhinya kebutuhan pengamanan kantor
satu tahun.
j) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi, dari pagu anggaran Rp. 115.590.000,-
terealisasi Rp. 115.491.730,- (99,91%) dengan Output kegiatan tersedianya
kebutuhan operasional rapat koordinasi dan konsultasi satu tahun dan Outpcome :
terlaksananya rapat koordinasi dan konsultasi satu tahun.
3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 560.991.751,- dan terserap sebesar Rp. 457.250.815,- (81,51%), terdiri
dari 4 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, dari pagu anggaran
Rp. 79.486.250,- terealisasi Rp. 78.364.000,- (98,59%). Output : terlaksananya
pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (1 kantor dinas dan 3 UPTD) selama
satu tahun dengan Outcome kegiatan terpeliharanya gedung kantor kantor (1
kantor dinas dan 3 UPTD) selama satu tahun.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, dari pagu anggaran
Rp. 197.305.500,- terealisasi Rp. 107.073.815,- (54,27%). Output : tersedianya
barang dan jasa pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional selama
LKIP 2019 72
satu tahun dengan Outcome kegiatan terpeliharanya fasilitas kendaraan
dinas/operasional selama satu tahun.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor, dari pagu anggaran
Rp. 34.200.000,- terealisasi Rp. 34.000.000,- (99,42%). Output : tersedianya
barang dan jasa pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor (computer,
laptop, mesin tik) selama satu tahun dengan Outcome kegiatan terpeliharanya
fasilitas perlengkapan kantor (computer, laptop, mesin tik) selama satu tahun.
d) Updating dan upgrading website dari pagu anggaran Rp. 250.000.000,-
terealisasi Rp. 237.813.000,- (95,13%). Output :
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan – Capaian Kinerja dan
Keuangan pagu anggaran sebesar Rp. 13.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
13.165.000,- (98,59%), terdiri dari 1 kegiatan dengan perincian sebagai berikut :
a) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan, dari pagu anggaran Rp.
13.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 13.165.000,- (98,59%). Output :
tersusunya Renja, RKA, DPA, dan Laporan Tahunan masing-masing 1 Dokumen.
Outpcome : tersedianya dokumen perencanaan SKPD 4 Dokumen.
5) Program Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD, pagu anggaran
sebesar Rp. 12.990.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 12.724.250,- (97,95%), terdiri
dari 1 kegiatan dengan perincian sebagai berikut :
a) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan, dari pagu anggaran sebesar
Rp. 12.990.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 12.724.250,- (97,95%). Output :
tersusunya Renja, RKA, DPA, dan Laporan Tahunan masing-masing 1 Dokumen.
Outpcome : tersedianya dokumen perencanaan SKPD 4 Dokumen.
6) Program Pengembangan Budi Daya Perikanan, dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 2.238.308.410,- dan terserap sebesar Rp. 2.051.378.216,- (91,65%), dengan 6
(enam) kegiatan sebagai berikut :
a) Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, dari pagu anggaran Rp. 171.220.500,-
terealisasi Rp. 156.534.000,- (91,42%) dengan Output : 1) Tersalurkannya
bantuan benur udang Vanname 500.000 ekor; 2) Tersalurkannya bantuan benih
ikan nila 105.000 ekor; 3) Tersalurkannya bantuan peralatan budidaya vanname 1
LKIP 2019 73
paket; 4) Tersalurkannya pakan ikan 10.300 Kg; 5) Tersalurkannya obat-obatan
ikan 1 paket . Outcome/manfaat kegiatan yaitu Terfasilitasinya kegiatan budidaya
ikan di 4 kelompok pembudidaya dalam mendorong peningkatan produksi ikan
dan peningkatan kesejahteraan pembudidaya.
b) Pengembangan Agribisnis Perikanan, dari pagu anggaran Rp. 500.000.000,-
terealisasi Rp. 492.821.492,- (98,56%) dengan Output Tersalurkannya bantuan
benih ikan gurame 70.000 ekor; 2) Tersalurkannya bantuan benih ikan nila
525.000 ekor; 3) Tersalurkannya bantuan pakan ikan 19.980 kg; 4)
Tersalurkannya bantuan obat-obatan ikan 1 paket. Sedangkan Outcome/manfaat
kegiatan yaitu Meningkatnya system agribisnis perikanan pada 22 kelompok
pembudidaya ikan guna mendorong peningkatan produksi ikan dan peningkatan
kesejahteraan pembudidaya.
c) Penguatan UPTD Balai Benih Ikan, dari pagu anggaran Rp. 12.535.000,-
terealisasi Rp. 11.800.000,- (94,14%). Output kegiatan adalah Tersedianya
operasional UPTD Balai Benih Ikan selama 12 bulan. Outpcome : 1)
meningkatnya pengelolaan UPTD BBI; 2) meningkatnya PAD dari penjualan
Outcome produksi ikan.
d) Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pokok Unit Pembenihan, dari
pagu anggaran Rp. 306.253.040,- terealisasi Rp. 298.103.000,- (97,34%).
Output : 1) Terehabilitasinya kolam induk/pemijahan di UPTD BBI; 2)
Terbangunnya kolam pedederan di UPTD BBI. Outcome/manfaat kegiatan yaitu
meningkatnya produksi induk dan benih ikan unggulan di UPTD BBI.
e) Pengembangan Udang Vanname di Kabupaten Tasikmalaya (Banprop 2018),
dari pagu anggaran Rp. 920.704.450,- terealisasi Rp.
821.771.467,- (89,25%) dengan Output kegiatan adalah tersalurkanya bantuan
benur udang vanname 2.100.000 ekor, pakan, obat-obatan dan peralatan serta
bangunan tambak udang untuk 4 kelompok di Kecamatan Cikalong dan
Cipatujah. Outcome/manfaat kegiatan yaitu meningkatnya usaha budidaya
udang vaname masyarakat dalam upaya mendorong peningkatan produksi
perikanan .
LKIP 2019 74
f) Pengadaan Sarana dan Prasaran Pemberdayaan Usaha Kecil Masyarakat
Kelautan dan Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan) (DAK), dari pagu
anggaran Rp. 327.595.420,- terealisasi Rp. 270.348.257,- (82,53%) dengan
Output kegiatan adalah tersalurkanya bantuan benur udang vanname 2.100.000
ekor, pakan, obat-obatan dan peralatan serta bangunan tambak udang untuk 4
kelompok di Kecamatan Cikalong dan Cipatujah. Outcome/manfaat kegiatan
yaitu meningkatnya usaha budidaya udang vaname masyarakat dalam upaya
mendorong peningkatan produksi perikanan .
7) Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 521.935.500,- dan
terserap sebesar Rp. 434.915.928,- (83,33%) dengan 5 (lima) kegiatan sebagai
berikut :
a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Skala Kecil
Masyarakat Kelautan dan Perikanan ( Nelayan dan Pembudidaya ikan) dengan
pagu anggaran sebesar Rp. 304.563.500,- terealisasi sebesar Rp. 224.779.331
(73,80%). Output : Tersalurkannya bantuan kapal < 3 GT beserta
perlengkapannya sebanyak 5 paket (Kapal, mesin temple 15 PK, alat
penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan). Sedangkan Outpcome :
Meningkatnya usaha penangkapan 1 (satu) kelompok nelayan dalam upaya
mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 1,2%. Sedangkan
Outpcome : Meningkatnya usaha penangkapan nelayan dalam upaya mendorong
peningkatan produksi perikanan tangkap.
b) Penguatan UPTD PPI dengan pagu anggaran sebesar Rp. 12.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 12.000.000,- (100%) Output : tersedianya Operasional
UPTD PPI selama 12 bulan. Sedangkan Outcome kegiatannya adalah
meningkatnya pengelolaan UPTD PPI dalam penyediaan jasa pelayanan
pendaratan ikan dan pelelangan ikan.
c) Pengembangan Sarana dan Prasarana Penangkapan Ikan dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 680.000,- terealisasi sebesar Rp. 550.000,- (80,88%).
Output : tersalurkannya bantuan alat penangkapan ikan sebanyak 14 unit.
LKIP 2019 75
Sedangkan Outcome kegiatannya adalah Meningkatnya usaha penangkapan 14
orang nelayan laut dalam upaya mendorong peningkatan produksi perikanan
tangkap sebesar 1,2%.
d) Restocking Perairan Umum di Kabupaten Tasikmalaya dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 4.692.500,- terealisasi sebesar Rp. 0,- (0%). Output : terwujudnya
penebaran benih ikan untuk restocking sebanyak 5.200.000 ekor di 25 perairan
umum Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan Outcome kegiatannya adalah 1)
meningkatnya produksi perikanan tangkap perairan umum sebesar 40,36%; 2)
Meningkatnya perlindungan sumberdaya perikanan dan konservasi lingkungan
perairan umum di 25 desa .Sedangkan Outcome kegiatannya adalah 1)
meningkatnya produksi perikanan tangkap; 2) Meningkatnya perlindungan
sumber daya perikanan dan konservasi lingkungan perairan umum.
e) Pengembangan Sarana Prasarana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
di Kabupaten Tasikmalaya dengan pagu anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 197.586.597,- (98,79%). Output kegiatannya yaitu
Penanaman tanaman vegetasi pantai dan pembangunan jalan kampung dan jalan
produksi di 3 Kecamatan yaitu Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal.
Sedangkan Outcome dari kegiatan nya yaitu meningkatnya pemberdayaan
nelayan dan konservasi perlindungan daerah pesisir.
8) Program Peningkatan Usaha Perikanan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.
254.937.800,- dan terserap sebesar Rp. 250.309.460,- (98,18%), melalui kegiatan
sebagai berikut :
a) Pengembangan Unit Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Budidaya dari pagu
anggaran sebesar Rp. 227.112.800,- terealisasi Rp. 226.202.500,- (99,60%).
Output dari kegiatan ini yaitu tersedianya operasional UPTD Pasar Ikan selama
12 bulan, sedangkan Outcomenya yaitu meningkatnya pengelolaan UPTD Pasar
Ikan dalam penyediaan jasa fasilitasi bak/kolam untuk penjualan ikan.
b) Penguatan UPTD Pasar Ikan dari pagu anggaran sebesar Rp.
27.825.000,- terealisasi Rp. 24.106.960,- (86,64%). Output dari kegiatan ini yaitu
tersedianya operasional UPTD Pasar Ikan selama 12 bulan, sedangkan
LKIP 2019 76
Outcomenya yaitu meningkatnya pengelolaan UPTD Pasar Ikan dalam
penyediaan jasa fasilitasi bak/kolam untuk penjualan ikan.
9) Program Peningkatan Ketahanan Pangan didukung dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 7.388.594.840,- dan telah terserap sebesar Rp
7.114.184.910,- (96,29%) yang meliputi 8 kegiatan sebagai berikut :
a) Pendampingan Lumbung Pangan Masyarakat dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
150.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 145.200.000,- (96,06%).
Output : tersedianya Lumbung Pangan Pemerintah Daerah Bentuk Beras
sebanyak 9.000 kg sedangkan Outcome/manfaat kegiatan yaitu terpenuhinya
Kebutuhan Beras Masyarakat yang mengalami gejala kerawanan pangan pasca
bencana dan keadaan darurat di Kabupaten Tasikmalaya.
b) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
1.000.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 932.842.500,- (93,28%).
Output : tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Bentuk Beras
sebanyak 9.000 kg sedangkan Outcome/manfaat kegiatan yaitu terpenuhinya
Kebutuhan Beras Masyarakat yang mengalami gejala kerawanan pangan pasca
bencana dan keadaan darurat di Kabupaten Tasikmalaya.
c) Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan jumlah anggaran Rp. 230.000.000,-
telah terealisasi sebesar Rp. 225.224.560,- (997,92%). Output : Tersalurkannya
bantuan paket desa mandiri pangan berupa ternak domba 270 ekor, ternak kambing
90 ekor, bibit pisang 5.760 pohon dan pupuk organik 8.000 kg. Sedangkan
Outpcome : meningkatnya cakupan pembinaan Desa Mandiri Pangan di 14 desa.
d) Hari Pangan Se Dunia dengan jumlah anggaran Rp. 100.000.000,- telah terealisasi
sebesar Rp. 98.227.000,- (98,23%). Output : telaksananya pameran hari pangan
sedunia, Sedangkan Outpcome : meningkatnya penganekaragaman konsumsi
pangan masyarakat.
e) Pengawasan Keamanan Pangan dengan jumlah anggaran Rp.
5.432.640,- telah terealisasi sebesar Rp. 4.530.000,- (83,38 %) Output : 1).
Tersosialisasikannya pengawasan pangan 2). Terujinya sampel pangan di
LKIP 2019 77
masyarakat. Sedangkan Outpcome : terwujudnya pengawasan keamanan pangan
yang beredar di masyarakat masyarakat.
f) Peningkatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan jumlah anggaran Rp.
66.405.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 53.224.650,- (80,15%) Output : 1).
Tersalurkannya bantuan pemanfaatan lahan pekarangan; 2). Tersosialisasikannya
kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan di 21 Kelompok Wanita Tani. Sedangkan
Outpcome : meningkatnya pemanfaatan lahan pekarangan dalam mendukung
penyediaan bahan pangan lokal di Kabupaten Tasikmalaya.
g) Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov)
dengan jumlah anggaran Rp. 836.757.200,- telah terealisasi sebesar Rp.
832.982.200,- (99,55%). Output : terwujudnya pembangunan Lumbung Pangan
Masyarakat sebanyak 8 unit LPM. Sedangkan Outpcome : tersedianya fasilitas
penguatan cadangan pangan masyarakat di 8 desa.
h) Pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) (Banprov) di
Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah anggaran Rp.
5.000.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 4.821.954.000,- (96,44%). Output :
tersedianya dokumen peta dan data ketahanan dan kerawanan pangan (FSVA) dan
Neraca Bahan Makanan (NBM) di Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan Outpcome :
tersedianya data ketahanan dan kerawanan pangan serta PPH Ketersediaan dan
PPH Konsumsi di Kabupaten Tasikmalaya.
10) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dari
anggaran Rp. 233.085.000,- terealisasi Rp. 227.286.000,- (97,51%) dengan kegiatan
sebagai berikut :
a) Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah dengan
jumlah anggaran Rp. 83.085.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 82.290.000,-
(95,01%). Output : telaksananya 16 kali promosi, Sedangkan Outpcome :
meningkatnya pemasaran atas hasil promosi.
b) Penyusunan Statistik Perkebunan dengan jumlah anggaran Rp. 150.000.000,-
telah terealisasi sebesar Rp. 144.996.000,- (96,66%). Output : telaksananya
LKIP 2019 78
penyusunan statistic perkebunan, Sedangkan Outpcome : dokumen penyusunan
statistik perkebunan.
11) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dari anggaran Rp.
65.763.611.144,- terealisasi Rp. 63.859.763.640,- (97,11%) dengan kegiatan sebagai
berikut :
a) Antisipasi Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dengan pagu
anggaran Rp. 71.900.000,- terealisasi Rp. 68.313.000,- (95,01%). Output
kegiatan ini yaitu tersedianya stok obat-obatan pengendalian OPT. Outcome
kegiatan ini yaitu terkendalinya serangan OPT;
b) Pemberdayaan UPTD Padi Palawija dengan pagu anggaran
Rp. 59.976.500,- terealisasi Rp. 57.765.325,- (96,31%). Output : tersedianya
benih sebar sebanyak 9.100 kg. Sedangkan Outpcome : tersedianya benih
unggul bersertifikat untuk pertanaman seluas kurang lebih 500 ha.
c) Pengembangan Komoditas Perkebunan Dan Sarana Pengolahan (Banprov)
dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.968.770.000,-
(98,44%). Output : tersedianya benih sebar sebanyak 33600 Btg Bibit Kopi
Arabika,18000 Btg Bibit pala,20000 Btg Bibit Kelapa,358000 kg pupuk Organik
dan 3580 kg NPK kg. Sedangkan Outpcome : tersedianya benih unggul
bersertifikat untuk pertanaman.
d) Pengembangan Komoditas Perkebunan Dan Sarana Pengolahan (Banprov)
dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.977.307.580,-
(98,87%). Output : tersedianya benih sebar sebanyak 30000 btg bibit teh,450000
kg pupuk organik,15000 kg pupuk NPK,1500 kg pestisida,10 buah handspayer.
Sedangkan Outpcome : tersedianya benih unggul bersertifikat untuk pertanaman.
e) Pemberdayaan UPTD Hortikultura dan Kultur Jaringan dengan pagu anggaran Rp.
74.505.000,- terealisasi Rp. 70.779.500,- (95,00%). Output : tersedianya pupuk
dan benih serta pemeliharaan UPTD Hortikultura dan Kultur Jaringan ; Outcome :
tersedianya bibit buah-buahan dan pemeliharaan UPTD Hortikultura dan Kultur
Jaringan.
LKIP 2019 79
f) Pengembangan Komoditi sayuran dengan pagu anggaran
Rp. 28.310.000,- terelisasi Rp. 6.680.000,- (23,60%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi sayuran.
g) Rehabilitasi Tanaman The dengan pagu anggaran Rp.
4.805.000,- terelisasi Rp. 4.450.000,- (96,21%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi teh.
h) Intensifikasi Tanaman Teh dan Kelapa dengan pagu anggaran
Rp. 10.345.000,- terelisasi Rp. 10.045.000,- (97,10%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi the dan kelapa.
i) Diversifikasi Komodiitas Kopi Robusta Dan Kakao (Banrov) dengan anggaran Rp.
2.700.000.000,- terealisasi Rp. 2.674.086.650,- (99,04%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi kopi dan kakao, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas Kopi dan Kakao.
j) Pengembangan Komuditi Tanaman Sirsak (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
1.000.000.000,- terelisasi Rp. 982.476.800,- (98,25%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi sirsak.
k) Perluasan Komoditi Petai (Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 2.000.000.000,-
terelisasi Rp. 1.958.054.400,- (97,90%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu
bertambahnya produksi komoditi petai.
l) Perluasan Komuditi Jengkol (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
2.000.000.000,- terelisasi Rp. 1.959.141.562,- (97,96%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi jengkol.
m) Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
2.000.000.000,- terelisasi Rp. 1.930.267.500,- (96,51%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kacang tanah.
n) pengembangan Agribisnis Kedelai (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
3.000.000.000,- terelisasi Rp. 2.938.462.500,- (97,95%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kedelai.
LKIP 2019 80
o) Pengembangan Agribisnis Jagung (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
700.000.000,- terelisasi Rp. 686.357.500,- (98,05%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi jagungi.
p) Kegiatan Budidaya Durian (Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 1.000.000.000,-
terelisasi Rp. 974.930.000,- (97,49%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu
bertambahnya produksi komoditi durian.
q) Pengembangan Kedelai Di kabupaten Tasikmalaya (Banprov) dengan pagu
anggaran Rp. 2.000.000.000,- terelisasi Rp. 1.960.571.450,- (98,03%).
Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kedelai.
r) Pembangunan kawasan Perkebunan Komoditas Teh (Banprov) dengan pagu
anggaran Rp. 1.000.000.000,- terelisasi Rp. 984.224.320,- (98,42%). Sedangkan
Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi teh.
s) Pengembangan Tanaman Perkebunan Kopi Arabika dengan pagu anggaran Rp.
3.730.000,- terelisasi Rp. 3.430.000,- (91,96%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kopi arabika.
t) Inteksifikasi The dengan pagu anggaran Rp. 459.895.114,- terelisasi Rp.
398.073.753,- (86,56%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya
produksi komoditi teh.
u) Penanaman Komoditas Cengkeh Dan Pembangangunan Jalan Produksi
(Banprov) pagu anggaran Rp. 2.500.000.000,- terelisasi Rp. 2.452.116.428,-
(98,08%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi
komoditi cengkeh dan bertambahnya jalan produksi.
v) Diversifikasi Komoditas Kopi Dan Kakao serta pelatihan Kelembagaan (Banprov)
pagu anggaran Rp. 2.500.000.000,- terelisasi Rp. 2.471.761.900,- (98,87%).
Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi kopi dan
kakao.
w) Pengembangan Aren Berbasis Unggul Lokal pagu anggaran Rp. 1.946.118.600,-
terelisasi Rp. 1.908.466.400,- (98,07%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu
bertambahnya produksi komoditi aren.
LKIP 2019 81
x) Pengembangan Tanaman Holtikultura Unggul Lokal pagu anggaran Rp.
1.352.850.000,- terelisasi Rp. 1.335.825.000,- (98,74%). Sedangkan Outcome
kegiatannya yaitu bertambahnya produksi komoditi manggis.
y) Pengembangan PUKLT Komoditas Kopi Arabika pagu anggaran Rp. 4.495.000,-
terelisasi Rp. 3.895.000,- (86,65%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu
bertambahnya luas komoditi arabika.
z) Diversifikasi Komoditas Kelapa dan Vanili pagu anggaran Rp. 500.000.000,-
terelisasi Rp. 473.446.500,- (94,69%). Sedangkan Outcome kegiatannya yaitu
bertambahnya luas komoditi kelapa dan vanili.
aa) Intensifikasi dan Peningkatan SDM Petani Cengkeh pagu anggaran Rp.
190.000.000,- terelisasi Rp. 182.934.500,- (94,69%). Sedangkan Outcome
tersalurkannya bantuan 51000 Kg Pupuk Organik, 5100 Kg NPK.
bb) Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Kelapa dan Kapol dengan anggaran Rp.
4.255.000,- terealisasi Rp. 3.955.000,- (97,20%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi kelapa dan kapol, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas kelapa dan kapol 22 ha.
cc) Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dengan anggaran Rp.
50.000.000,- terealisasi Rp. 0,- (0%). Output : tersalurkannya bantuan pupuk dan
pestisida, sedangkan Outpcome : 1 dokumen pengawasan pupuk dan pestisida.
dd) Optimalisasi Komoditas Pala dengan anggaran Rp. 1.446.328.000,- terealisasi
Rp. 1.426.107.000,- (98,60%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi
pala, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas pala.
ee) Rehabilitasi Komoditas Kelapa dan Cengkeh dengan anggaran Rp. 495.000,-
terealisasi Rp. 175.000,- (35,35%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi kelapa dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya
produktivitas kelapa dan cengkeh.
ff) Intensifikasi dan Diversifikasi tanaman Kopi Robusta dengan anggaran Rp.
497.120.000,- terealisasi Rp. 490.048.280,- (98,58%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi kelapa dan cengkeh, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas kelapa dan cengkeh.
LKIP 2019 82
gg) Pengembangan Usaha Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Pala
dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,- terealisasi Rp. 193.526.630,- (96,76%),
Output dari kegiatan tersebut adalah tersalurkannya bantuan saprodi dan bibit
Pala dan tersalurnya bibit ternak. Adapun Outcome yang dicapai adalah
terwujudnya areal komoditas Pala seluas 21 Ha di Kec. Salawu, Cipatujah,
Pagerageung, Culamega, Kadipaten dan Bojongasih.
hh) Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Komoditi Cengkeh dengan anggaran Rp.
200.000.000,- terealisasi Rp. 195.194.900,- (97,60%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya
produktivitas dan cengkeh.
ii) Optimalisasi Lahan Tanaman Perkebunan Cengkeh dengan anggaran Rp.
200.000.000,- terealisasi Rp. 194.984.900,- (97,49%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya
produktivitas dan cengkeh.
jj) Optimalisasi Lahan Tanaman Perkebunan Kelapa dengan anggaran Rp.
150.000.000,- terealisasi Rp. 146.475.300,- (97,65%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi kelapa, sedangkan Outpcome : bertambahnya
produktivitas kelapa.
kk) Intensifikasi Tanaman Perkebunan Cengkeh dengan anggaran Rp. 100.000.000,-
terealisasi Rp. 95.207.400,- (95,21%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas cengkeh.
ll) Peningkatan Intensifikasi Kacang Tanah (Banprov Perubahan) dengan anggaran
Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.953.103.800,- (97,66%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi kacang tanah, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas kacang tanah.
mm) Diversifikasi Tanaman Kelapa dan Kopi (Banprov Perubahan) dengan
anggaran Rp. 3.000.000.000,- terealisasi Rp. 2.963.902.400,- (98,80%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi kelapa dan kopi, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas kelapa dan kopi.
LKIP 2019 83
nn) Pengembangan Komoditi Tanaman Sirsak (Banprov Perubahan) dengan
anggaran Rp. 1.000.000.000,- terealisasi Rp. 861.029.000,- (86,10%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi sirsaki, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas sirsak.
oo) Perluasan Komoditi Petai (Banprov Perubahan) dengan anggaran Rp.
2.500.000.000,- terealisasi Rp. 2.460.350.000,- (98,41%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi petai, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas petai.
pp) Perluasan Komoditi Jengkol (Banprov Perubahan) dengan anggaran Rp.
2.500.000.000,- terealisasi Rp. 2.238.215.000,- (89,53%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi jengkol, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas jengkol.
qq) Rehabilitasi Komoditas Kopi dengan anggaran Rp. 195.000.000,- terealisasi Rp.
188.056.400,- (96,44%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kopi,
sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kopi.
rr) Diversifikasi Tanaman Perkebunan Kelapa dengan anggaran Rp. 185.000.000,-
terealisasi Rp. 177.385.280,- (95,88%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi kelapa, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kelapa.
ss) Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditas Kopi
dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,- terelisasi Rp. 194.962.700, (97,48%).
Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kopi robusta seluas 105 ha
serta pengadaan 2 Ekor Bibit Ternak Domba jantan, 14 Ekor Bibit Ternak Domba
Betina, sedangkan Outcomenya terwujudnya pengembangan usaha kopi robusta;
tt) Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) Komoditi Kakao
dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,- terelisasi Rp. 193.795.800, (96,90%).
Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kakao seluas 60 ha serta
pengadaan 2 Ekor Bibit Ternak Domba jantan, 20 Ekor Bibit Ternak Domba
Betina, sedangkan Outcomenya terwujudnya pengembangan usaha kakao;
uu) Diversifikasi Kopi pada Lahan Perkebunan dengan anggaran Rp. 747.802.500,-
terealisasi Rp. 726.522.587,- (97,15%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
LKIP 2019 84
produksi kopi, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas Kopi seluas 52
Ha.
vv) Pengembangan Buah Buahan Berbasis Sentra dengan anggaran Rp.
986.025.000,- terealisasi Rp. 964.732.000,- (97,84%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi durian dan rambutan, sedangkan Outpcome :
bertambahnya produktivitas durian dan rambutan seluas 85 dan 50 Ha.
ww) Diversifikasi Tanaman Perkebunan dengan anggaran Rp. 2.745.000,- terealisasi
Rp. 2.745.000,- (100%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi kelapa
dan cengkeh, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kelapa dan
cengkeh seluas 34 Ha.
xx) Pembangunan Calon Sumber Benih Komoditas Pala dengan pagu anggaran Rp.
11.095.000,- terelisasi Rp. 5.845.000,-(52,68%). Output : tersalurkannya
bantuan 17.000 btg bibit pala,85000 kg pupuk organik,dan 850 kg NPK.
Sedangkan Outcomenya yaitu terwujudnya areal calon sumber benih tanaman
Pala sebesar 170 Ha.
yy) Pengembangan Komoditas Pala dengan pagu anggaran Rp. 2.019.658.000,-
terelisasi Rp. 1.992.625.750, (98,66%). Output : tersalurkannya bantuan 28800
btg bibit pala,144.000 kg pupuk organik dan 1.440 kg NPK. Sedangkan
Outcomenya yaitu terwujudnya areal calon sumber benih tanaman Pala sebesar
288 Ha.
zz) Diversifikasi Kelapa dan Pandan dengan anggaran Rp. 747.630.000,- terealisasi
Rp. 726.791.842,- (97,21%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi
kelapa dan pandan, sedangkan Outpcome : bertambahnya produktivitas kelapa
dan pandan seluas 30 Ha.
aaa) Pengembangan Pengembangan Lada Perdu dengan anggaran Rp.
497.978.000,- terelisasi Rp. 485.221.375,- (97,44%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi lada perdu, sedangkan Outcomenya yaitu
meningkatnya luas pertanaman komoditas lada perdu sebanyak 250 Ha.
bbb) Pengembangan Komoditi Cabai Rawit dengan pagu anggaran Rp.
15.610.180,- terelisasi 1.060.000,-(6,79%). Output : tersalurkannya bantuan
LKIP 2019 85
sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk Cabe Rawit 20 ha, Outcomenya
yaitu meningkatnya produksi Cabai Rawit sebanyak 400 ton;
ccc) Pengembangan Komoditi Cabai Besar dengan pagu anggaran Rp.
13.205.130,- terelisasi 1.535.000, (11,62%). Output : tersalurkannya bantuan
sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk Cabe Besar 20 ha, Outcomenya
yaitu meningkatnya produksi Cabai Besar sebanyak 400 ton;
ddd) Pengembangan Komoditi Mangga dengan pagu anggaran Rp.
710.100.000,- terelisasi 677.571.000, (95,42%). Output : tersalurkannya bantuan
sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk mangga 104 ha, Outcomenya
yaitu meningkatnya produksi mangga;
eee) Pengembangan Komoditas Rambutan dengan pagu anggaran Rp.
731.710.000,- terelisasi 700.145.000, (95,69%). Output : tersalurkannya bantuan
sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk rambutan 121 ha, Outcomenya
yaitu meningkatnya produksi rambutan;
fff) Pengembangan Komoditas Kacang Tanah dengan pagu anggaran Rp.
1.466.134.000,- terelisasi 1.413.839.000, (96,43%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk kacang tanah 153 ha,
Outcomenya yaitu meningkatnya produksi kacang tanah;
ggg) Evaluasi Kegiatan Bidang Perkebunan dan Hortikultura dengan pagu
anggaran Rp. 100.000.000,- terelisasi 88.100.000, (88,10%). Output :
terlaksananya evaluasi kegiatan, Outcomenya yaitu kegiatan bidang perkebunan
dan hortikultura;
hhh) Hari Perkebunan pagu anggaran Rp. 50.000.000,- terelisasi 42.300.000,
(84,60%). Output : terlaksananya hari perkebunan, Outcomenya yaitu kegiatan
hari perkebunan;
iii) Pengembangan Komoditi Durian dengan pagu anggaran Rp. 27.106.300,-
terelisasi 1.760.000, (6,49%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi
berupa benih dan pupuk untuk durian 179 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya
produksi durian;
LKIP 2019 86
jjj) Pengembangan Komoditi Manggis dengan pagu anggaran Rp. 36.342.320,-
terelisasi 6.913.000, (19,02%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi
berupa benih dan pupuk untuk manggis 184 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya
produksi manggis;
kkk) Pengembangan Budidaya Manggis dan Peningkatan SDM dengan pagu
anggaran Rp. 200.000.000,- terelisasi Rp. 195.812.000, (97,91%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk manggis
35 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi manggis;
lll) Pengembangan Budidaya Durian dan Peningkatan SDM dengan pagu anggaran
Rp. 200.000.000,- terelisasi 195.847.825, (97,92%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk durian 35 ha,
Outcomenya yaitu meningkatnya produksi durian;
mmm) Intensifikasi dan Peremajaan Tanaman Kelapa dengan anggaran Rp.
200.000.000,- terelisasi Rp. 192.920.250,- (96,46%). Output : tersalurkannya
bantuan 35200 Kg Pupuk Organik, 2.200 Kg NPK. Outpcome : meningkatnya
produksi kelapa.
nnn) Peningkatan Produksi Kacang Tanah dengan pagu anggaran Rp.
65.341.500,- terelisasi 64.643.500, (98,93%). Output : tersalurkannya bantuan
sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk kacang tanah 72 ha, Outcomenya
yaitu meningkatnya produksi kacang tanah;
ooo) Intensifikasi Komoditas Kakao dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,-
terelisasi 192.880.665, (96,44%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi berupa 54670 Kg Pupuk Organik, 5.467 kg NPK, Outcomenya yaitu
meningkatnya produksi kakao;
ppp) Intensifikasi Komoditas Kopi (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
2.500.000.000,- terelisasi 2.482.118.360, (99,28%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi berupa 459.600 Kg Pupuk Organik, 45.960 Kg NPK,
dan 306, 40 Liter POC 243.000 Kg Pupuk Organik, 24.300 Kg NPK dan 162 Liter
POC, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi kopi;
LKIP 2019 87
qqq) Intensifikasi Komoditas Cengkeh (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
1.000.000.000,- terelisasi 990.170.525, (99,02%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi berupa 261750 Kg Pupuk Organik, 26.175 Kg NPK dan
POC 698 Liter, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi cengkeh;
rrr) Pengembangan Budidaya Pisang (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
5.000.000.000,- terelisasi 4.829.184.700, (96,58%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi berupa pisang 115 ha, Outcomenya yaitu meningkatnya
produksi pisang;
sss) Pengembangan Komoditas Pisang (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
1.000.000.000,- terelisasi 976.861.903, (97,69%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi berupa benih dan pupuk untuk pisang 104 ha,
Outcomenya yaitu meningkatnya produksi pisang;
ttt) Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dan Pelatihan Petani Perkebunan
(Banprov) dengan pagu anggaran Rp. 1.500.000.000,- terelisasi 1.482.510.000,
(98,83%). Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi berupa 360000 kg
pupuk Organik,3600 kg NPK, Outcomenya yaitu meningkatnya produksi
perkebunan;
12) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dari jumlah anggaran Rp.
19.962.924.500,- terealisasi Rp. 19.201.629.887,- (96,19%) dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong dengan pagu anggaran Rp.
32.364.000,- terealisasi Rp. 25.425.000,- (78,56%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi 26 ekor bibit sapi potong,pakan 10.000 kg dan obat-
obatan, Outcomenya yaitu berkembangnya ternak sapi potong sebanyak 26 ekor;
b) Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Pedaging (Banprov) dengan pagu anggaran
1.000.000.000,- terealisasi Rp. 987.587.500,- (98,76%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi 23000 ekor DOC,69000 pakan ternak dan1 paket obat
ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras pedaging;
c) Pengembangan Budidaya Ayam Ras Petelur dengan pagu anggaran
3.133.166.500,- terealisasi Rp. 2.960.786.500,- (94,50%). Output :
LKIP 2019 88
tersalurkannya bantuan sarana produksi 12 unit kandang,11.800 ekor
pullet,43,400 kg pakan ternak,dan 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu
bertambahnya usaha ternak ayam ras petelur;
d) Konteks ternak dengan anggaran Rp. 2.545.000,- terealisasi
Rp. 2.500.000,- (98,23%). Output : terlaksananya keikutsertaan kontes-kontes
ternak sebanyak 4 kali baik kabupaten, provinsi maupun nasional, Outcomenya 1)
terwujudnya promosi atau diketahuinya produk-produk ternak unggul Kabupaten
Tasikmalaya, 2) pengembangan ternak sapi potong dalam rangka HPS tingkat
Jawa barat Tahun 2019.
e) Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Petelur (Banprov) dengan pagu anggaran
2.500.000.000,- terealisasi Rp. 2.394.533.000,- (95,78%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi 11326 ekor pullet,19500 kg pakan
ternak,1 paket obat ternak,4 unit kandang kapasitas 800 ekor,2 unit kandang
kapasitas 1600 ekor, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras
petelur;
f) Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong (Banprov) dengan pagu anggaran
Rp. 3.000.000.000,- terealisasi Rp. 2.940.992.000,- (98,03%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi 170 ekor bibit ternak sapi potong,24000
kg pakan ternak,1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu berkembangnya ternak
sapi potong sebanyak 170 ekor;
g) Pengembangan Budidaya Ayam Kampung dengan anggaran
Rp. 892.500,- terealisasi Rp. 892.500,- (100%). Output : tersalurkannya bantuan
sarana produksi budidaya 10 ekor ayam kampung jantan,130 ekor ayam kampung
betina,1 paket obat ternak,1 buah mesin tetas,500 kg pakan ternak, Outcomenya
yaitu meningkatnya produksi ayam kampung;
h) Pengembangan Budidaya Kambing dengan pagu anggaran Rp. 21.646.500,-
terealisasi Rp. 2.490.000,- (11,50%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi peternakan 34 ekor kambing jantan,200 ekor kambing betina,1 paket
obat ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya populasi ternak kambing sebanyak
234 ekor;
LKIP 2019 89
i) Pengembangan Ternak Sapi Potong dengan anggaran Rp. 112.630.000,-
terealisasi Rp. 86.910.000,- (77,16%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 1
paket obat, pakan ternak 10.000 kg,58 ekor sapi potong, Outcomenya yaitu
berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 58 ekor;
j) Pengembangan Agribisnis Ternak Domba dengan pagu anggaran 15.165.500,-
terealisasi Rp. 13.400.000,- (98,75%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi ternak domba 220 ekor kambing betina dan jantan 20 ekor, serta 1 paket
obat ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak domba dengan
populasi 240 ekor;
k) Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Petelur dengan pagu anggaran
976.172.500,- terealisasi Rp. 911.912.500,- (93,42%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi 5 unit kandangkapasitas 2000 ekor,DOC 10.000
ekor,pakan ternak 30.000 kg,obat ternak 1k paket, Outcomenya yaitu
bertambahnya usaha ternak ayam ras peelur;
l) Pengembangan Ternak Domba Unggulan dengan pagu anggaran 11.878.000,-
terealisasi Rp. 7.362.000,- (61,98%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 8
ekor domba jantan,45 ekor domba betina, 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu
bertambahnya usaha ternak domba dengan populasi 52 ekor;
m) Pengembangan Budidaya Ternak Domba dengan pagu anggaran 181.300.000,-
terealisasi Rp. 176.846.420,- (97,54%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 1
paket,20 ekor domba jantan,120 ekor domba betina, Outcomenya yaitu
bertambahnya usaha ternak domba dengan populasi 140 ekor;
n) Pengembangan Domba Unggulan dengan pagu anggaran 200.000.000,-
terealisasi Rp. 183.253.170,- (91,63%). Output : tersalurkannya bantuan sarana 4
Ekor Domba Jantan, 37 Ekor Domba Betina dan 1 paket Obat Ternak,
Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak domba dengan populasi 41 ekor;
o) Pengembangan Budidaya Sapi Potong dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,-
terealisasi Rp. 198.734.900,- (99,37%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi 11 ekor Bibit Sapi Potong dan 1 paket Obat Ternak, Outcomenya yaitu
berkembangnya ternak sapi potong sebanyak 11 ekor;
LKIP 2019 90
p) Pemberdayaan Masyarakat melalui Agribisnis Ayam Ras Petelur dengan pagu
anggaran Rp. 100.000.000,- terealisasi Rp. 93.860.100,- (93,86%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi ayam ras petelur berupa 700 ekor Pullet,
2000 Kg Pakan, dan 1 paket Obat Ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya
produksi telur ayan ± 11 ton;
q) Pengembangan Ternak Ayam Ras Petelur dengan pagu anggaran 100.000.000,-
terealisasi Rp. 93.819.300,- (93,82%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi 700 ekor Pullet, 2000 Kg Pakan dan 1 Paket Obat Ternak, Outcomenya
yaitu bertambahnya usaha ternak ayam ras petelur;
r) Pengembangan Agribisnis Sapi Potong Penggemukan dengan anggaran Rp.
200.000.000,- terealisasi Rp. 199.257.300,- (99,63%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana 11 ekor sapi potong bakalan dan 1 paket obat ternak,
Outcomenya yaitu berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 11 ekor;
s) Pengembangan Sapi Potong Penggemukan dengan anggaran Rp. 300.000.000,-
terealisasi Rp. 292.320.000,- (97,44%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
16 ekor sapi potong bakalan dan 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu
berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 16 ekor;
t) Pengembangan Ternak Ayam Petelur dengan pagu anggaran 50.000.000,-
terealisasi Rp. 47.099.350,- (93,82%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi 400 ekor Pullet, 600 Kg Pakan, 1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu
bertambahnya usaha ternak ayam petelur;
u) Pengembangan Budidaya Ternak Domba (Banprov Perubahan) pagu anggaran
Rp. 2.000.000.000,- terealisasi Rp. 1.949.002.700,- (97,45%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi peternakan 1 paket, Outcomenya yaitu
bertambahnya populasi ternak domba.
v) Pengembangan Kawasan Budidaya Sapi Potong (Banprov) dengan anggaran Rp.
1.000.000.000,- terealisasi Rp. 976.221.500,- (97,42%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana 54 ekor bibit sapi potong,11000 kg pakan ternak dan 1 paket obat
ternak, Outcomenya yaitu berkembangnya usaha ternak sapi potong sebanyak 54
ekor;
LKIP 2019 91
w) Pengembangan Ternak Kambing (Banprov) dengan pagu anggaran Rp.
1.0000.000.000,- terealisasi Rp. 974.181.500,- (97,83%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi peternakan 35 ekor kambing jantan,320 ekor kambing
betina,1 paket obat ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya populasi ternak
kambing sebanyak 355 ekor;
x) Pengembangan Sarana dan Prasarana Ternak Ayam Ras dengan anggaran Rp.
967.537.000,- terealisasi Rp. 953.362.000,- (98,53%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana 2 paket, Outcomenya tersedianya sarana produksi budidaya
ternak ayam ras;
y) Pengembangan Agribisnis Ayam Petelur dengan pagu anggaran 1.423.586.000,-
terealisasi Rp. 1.354.058.400,- (95,12%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi 3 unit kandang,2400 ekor pullet,10500 kg pakan ternak dan 1 paket obat
ternak, Outcomenya yaitu bertambahnya usaha ternak ayam petelur;
z) Pengembangan Ternak Sapi Potong Penggemukan dengan anggaran Rp.
107.640.000,- terealisasi Rp. 79.061.100,- (73,45%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana 50 ekor bakalan sapi potong,pakan ternak9500 kg,obat-obatan
ternak 1 paket, Outcomenya yaitu berkembangnya usaha ternak sapi potong
sebanyak 50 ekor;
aa) Pengembangan Ternak Unggas Pedaging dikabupaten Tasikmalaya (Banprov)
dengan pagu anggaran 1.000.000.000,- terealisasi Rp. 975.626.250,- (97,56%).
Output : tersalurkannya bantuan sarana produksi 18000 ekor DOC,54000 kg
pakan ternak,1 paket obat ternak,dan 2 unit kandang ternak, Outcomenya yaitu
bertambahnya usaha ternak ayam pedaging;
bb) Penguatan UPTD Perbibitan Ternak dengan pagu anggaran
Rp. 37.619.000,- terealisasi Rp. 35.031.897,- (93,13%). Output : terlaksananya
penyediaan biaya rutin UPTD seperti upah tenaga tukang, pakan dan obat-obatan
ternak di untuk (dua) instalasi perbibitan ternak (kambing di Malaganti dan sapi di
Pancatengah) 1 paket, Outcomenya yaitu terwujudnya operasional UPTD
Perbibitan Ternak selama 12 bulan;
LKIP 2019 92
cc) Pengembangan Ternak Domba dengan pagu anggaran Rp. 288.782.000,-
terealisasi Rp. 285.103.000,-(98,73%). Output : tersalurkannya bantuan sarana
produksi pengembangan 58 ekor domba,obat-obatan hewan 1 paket, Outcomenya
yaitu bertambahnya populasi ternak domba sebanyak 58 ekor;
13) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian dari
jumlah anggaran Rp. 1.035.668.250,- terealisasi Rp. 949.178.310,- (91,65%) dengan
rincian kegiatan sebagai berikut :
a) Penguatan Kelembagaan Petani dengan pagu anggaran Rp. 112.973.250,-
terealisasi Rp. 108.921.310,- (96,41%). Output : terlaksanya kegiatan
sosialisasi 1 kali, Outcomenya : Meningkatnya sikap, pengetahuan dan
keterampilan petugas pertanian dan anggota kelompok tani.
b) Pengembangan Pos Penyuluhan Pedesaan (POSLUHDES) (Banprov) dengan
pagu anggaran Rp. 750.000.000,- terealisasi Rp. 671.626.000,- (89,55%).
Output : tersedianya sarana jaringan komunikasi 21 Unit/Paket Posluhdes),
Outcomenya terwujudnya konektivitas antar POSLUHDES sebagai sarana
penyuluhan pertanian di 21 desa.
c) Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian, Pengukuhan Kelompok Tani dan
Penyuluh Swadaya Penguatan Kelembagaan Petani dengan pagu anggaran Rp.
97.761.000,- terealisasi Rp. 96.891.000,- (99,11%). Output : terlaksananya
pelatihan 195 Kelompok Tani, Outcomenya : Meningkatnya sikap, pengetahuan
dan keterampilan petugas pertanian dan anggota kelompok tani.
d) Pemberdayaan KWT Melalui Pemanfaatan Pekarangan dengan pagu anggaran
Rp. 74.934.000,- terealisasi Rp. 71.740.000,- (95,74%). Output : terlaksananya
pelatihan 4 KWT, Outcomenya : Meningkatnya sikap, pengetahuan dan
keterampilan KWT.
14) Program Pertanian Ramah Lingkungan dari jumlah anggaran
Rp. 30.175.716.400,- Terealisasi Rp. 29.595.621.630,- (98,08%) yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Pengembangan Padi Organik (Banprov) dengan anggaran Rp. 5.000.000.000,-
terealisasi Rp. 4.878.002.400,- (97,56%). Output : tersalurkannya bantuan 10820
LKIP 2019 93
kg benih padi,1082000 kg pupuk organik granular,27050 kg pupuk hayati, 2164 ltr
pupuk organik cair,1623 ltrpestisida organik,26 unit handsprayer,6 unit traktor, 24
buah trolly Sedangkan Outpcome : : (1) Terwujudnya areal tanaman padi organic
seluas 108 Ha, (2) Meningkatnya produksi padi organik.
b) Peningkatan Intensifikasi Padi Organik dikabupaten Tasikmalaya dengan
anggaran Rp. 3.500.000.000,- terealisasi Rp. 3.419.716.750,- (97.71%), Output :
tersalurkannya 7500 kg benih padi, 750.000 kg pupuk organik granular,18750 kg
pupuk hayati,1500 ltr pupuk majemuk,1125 ltr pestisida organik,19 unit
handsprayer,5 unit traktor,17 buah trolly. Sedangkan Outpcome : : (1)
Terwujudnya areal tanaman padi organic seluas 75 Ha, (2) Meningkatnya
produksi padi organic.
c) Perluasan Areal Tanam Padi Organik dengan anggaran Rp. 79.549.400,-
terealisasi Rp. 64.829.000,- (81,50%), Output : tersalurkannya bantuan 960 kg
benih padi,96.000 kg pupuk organik granular,2400 kg pupuk hayati, 192 ltrpupuk
majemuk,144 ltr pestisida organik,4 unit handsprayer,2 unit traktor. Sedangkan
Outpcome : : (1) Terwujudnya areal tanaman padi organic seluas 9,6 Ha, (2)
Meningkatnya produksi padi organic.
d) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi Organik dengan pagu anggaran Rp.
147.170.000,- terealisasi Rp. 137.120.000,- (93,17%). Output : tersalurkannya
bantuan sarana produksi 3200 kg benih padi,320.000 kg pupuk organik
granular,8000 kg pupuk hayati,640 ltrpupuk majemuk,480 ltr pestisida organik,6
unit handsprayer,3 unit traktor, Outcomenya yatu bertambahnya produksi padi
organik;
e) Perluasan Areal Tanaman Padi Organik (Banprov) dengan anggaran Rp.
5.281.940.000,- terealisasi Rp. 5.193.284.500,- (98,32%), Output :
tersalurkannya bantuan 11400 kgbenih padi,1140000 kg pupuk organik
granular,28500 kg pupuk hayati,2280 ltr pupuk majemuk,1710 ltr pestisida
organik,33 unit handsprayer,7 unit traktor,24 buah trolly. Sedangkan Outpcome : :
(1) Terwujudnya areal tanaman padi organic seluas 114 Ha, (2) Meningkatnya
produksi padi organic.
LKIP 2019 94
f) Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan (Banprov) dengan anggaran Rp.
5.000.000.000,- terealisasi Rp. 4.842.641.900,- (96,85%), Output :
tersalurkannya bantuan 4080 kg benih jagung,544000 kg pupuk organik granular
20400 kg pupuk hayati,544 ltr pupuk majemuk,544 ltr pestisida organik, 18 unit
handsprayer. Sedangkan Outcome : (1) Terwujudnya areal tanaman jagung
seluas 40,8 Ha, (2) Meningkatnya produksi jagung.
g) Penerapan Budidaya Padi Dengan Pemupukan Organik (Banprov Perubahan)
dengan pagu anggaran Rp. 6.167.057.000,- terealisasi Rp. 6.094.829.800,-
(98,83%), Output : tersalurkannya bantuan 13840 Kg Benih Padi, 1.384.000 Kg
Pupuk Organik Granular, 34.600 Kg Pupuk Hayati, 2.768 Liter Pupuk Majemuk,
2.076 Liter Pestisida Organik, 32 Unit Handsprayer. Sedangkan Outpcome : (1)
Terwujudnya areal tanaman budidaya padi organic seluas 138,4 Ha, (2)
bertambahnya produksi padi organic.
h) Budidaya Padi Organik (Banprov Perubahan) dengan pagu anggaran Rp.
5.000.000.000,- terealisasi Rp. 4.965.197.280,- (99,30%), Output :
tersalurkannya bantuan 11500 Kg Benih Padi, 1.150.000 Kg Pupuk Organik
Granular, 28.750 pupuk Hayati, 2.300 Liter Pupuk Majemuk, 1.725 Liter Pestisida
Organik, 24 Unit Handsprayer. Sedangkan Outpcome : (1) Terwujudnya areal
tanaman budidaya padi organic seluas 115 Ha, (2) bertambahnya produksi padi
organic.
15) Program Penyediaan dan Pengembagan Prasarana dan Sarana dari jumlah
anggaran Rp. 8.830.074.000,- terealisasi Rp. 8.751.8334.200,- (99,11%) dengan
rincian kegiatan sebagai berikut :
a) Penyediaan Alsintan Pra Panen dengan pagu anggaran
Rp. 434.394.000,- terealisasi Rp. 416.215.000,- (95,82%). Output yaitu tersedianya
alsin pra panen sebanyak 21 unit, Outcomenya yaitu meningkatnya Indek
Pertanaman (IP) dari IP 100 ke IP 200, dari IP 200 ke IP 300.
b) Pengembangan Embung (DAK) dengan pagu anggaran
Rp. 1.054.915.000,- terealisasi Rp. 1.054.610.000,- (99,99%). Output yaitu
LKIP 2019 95
terbangunnya embung sebanyak 15 unit, Outcomenya yaitu meningkatnya Indek
Pertanaman (IP) dari IP 100 ke IP 200, dari IP 200 ke IP 300.
c) Pengembangan Dam Parit (DAK) dengan pagu anggaran Rp. 708.415.000,-
terealisasi Rp. 708.415.000,- (100%), Output : terehabilitasinya Dam Parit 10 unit
untuk lahan sawah seluas 1.000 Ha, Outcomenya yaitu tersedianya air untuk lahan
sawah seluas 1.000 ha;
d) Pengembangan Irigasi Air Tanah Dangkal (DAK) dengan pagu anggaran Rp.
1.042.700.000,- terealisasi Rp. 1.041.950.000,- (99,93%). Output : terbangunnya
Irigasi Tanah Dangkal sebanyak 15 unit, Outcomenya yaitu terwujudnya
peningkatan Indek Pertanaman (IP) dari IP 100 ke IP 200, dari IP 200 ke IP 300
e) Pembangunan Jalan Usaha Tani (DAK) dengan pagu anggaran
Rp. 125.205.000,- terealisasi Rp. 125.130.000,- (99,94%). Output : terbangunnya
jalan usaha tani sepanjang 1 km. Outcomenya yaitu tersedianya infrastruktur jalan
usaha tani guna pengangkutan/ transportasi sarana produksi dan Outcome
usahatani sentra tanaman pangan;
f) Pengembangan Kawasan Techno Park dengan pagu anggaran
Rp. 400.000.000,- terealisasi Rp. 396.908.000,- (99,23%). Output : terbangunnya
kawasan techno park. Outcomenya yaitu tersedianya infrastruktur produksi dan
usahatani sentra tanaman pangan;
g) Identifikasi Pemilik Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan LP2B Wilayah Perkotaan
Singaparna dengan pagu anggaran Rp. 135.770.000,- terealisasi Rp. 135.150.000,-
(99,54%). Output : teridentifikasinya pemilik lahan sebanyak 3 orang. Outcomenya
yaitu bertambahnya luas lahan pertanian;
h) SID Perluasan Sawah/Cetak Sawah dengan pagu anggaran Rp. 200.000.000,-
terealisasi Rp. 175.482.200,- (87,74%). Output : tersedianya perluasan cetak lahan
1 dokumen. Outcomenya yaitu ;
i) Pembangunan BPP (DAK) dengan pagu anggaran Rp. 728.675.000,- terealisasi
Rp. 714.480.000,- (98,05%). Output : terbangunnya gedung kantor BPP 1 unit,
Outcomenya yaitu tersedianya Pusat Sarana Penyuluhan Pertanian;
LKIP 2019 96
j) Pembangunan Jalan Produksi (Banprov Perubahan) dengan pagu anggaran Rp.
4.000.000.000,- terealisasi Rp. 3.983.494.000,- (99,59%). Output : terbangunnya
jalan produksi sepanjang 20 paket. Outcomenya yaitu tersedianya infrastruktur
jalan produksi guna pengangkutan/ transportasi sarana produksi dan Outcome
usahatani sentra tanaman pangan;
16) Program Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Penjaminan
Pangan Asal Ternak dari jumlah anggaran Rp. 622.469.020,- terealisasi Rp.
598.734.923,- (96,19%) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a) Penerapan Jaminan Keamanan Pangan dengan pagu anggaran Rp. 9.315.000,-
terealisasi Rp. 9.315.000,- (100%), Output : terlaksanya jaminan keamanan
pangan 1 paket. Outpcome : meningkatnya keamanan pangan.
b) Penguatan UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) dengan pagu anggaran Rp.
21.288.000,- terealisasi Rp. 21.250.200,- (99,82%), Output : tersedianya
operasional UPTD Rumah Potong Hewan 9 paket selama 12 bulan. Outpcome :
meningkatnya pelayanan pemotongan hewan.
c) Penguatan UPTD Laboratorium Veteriner dengan pagu anggaran
Rp. 28.360.000,- terealisasi Rp. 28.241.500,- (99,58%). Output : (1)
Tersedianya bahan laboratorium 1 Paket, (2) Tersedianya jasa pemeliharaan
laboratorium 120 OH, (3) Tersedianya peralatan pendngin AC 1 Unit. Outpcome :
terselenggaranya aktif service laboratorium veteriner selama 12 bulan.
d) Pengendalian Penyakit Hewan Menular dengan pagu anggaran Rp. 27.200.000,-
terealisasi Rp. 23.472.500,- (86,30%), Output : terlaksananya pengendalian
hewan menular 1 paket. Outpcome : meningkatnya pengendalian penyakit hewan
menular.
e) Penguatan UPT Puskeswan Karangnunggal dengan pagu anggaran Rp.
27.743.000,- terealisasi Rp. 26.710.103,- (96,28%), Output : tersedianya
operasional 1 Paket,6 Unit Kendaran Roda 2. Outcome : meningkatnya
pelayanan kesehatan hewan.
LKIP 2019 97
f) Penguatan UPT Puskeswan Cikatomas dengan pagu anggaran Rp. 37.291.020,-
terealisasi Rp. 33.789.420,- (90,61%), Output : tersedianya operasional 1 Paket,6
Unit Kendaran Roda 2. Outcome : meningkatnya pelayanan kesehatan hewan.
g) Penguatan UPT Puskeswan Pagerageung dengan pagu anggaran Rp.
30.000.000,- terealisasi Rp. 29.325.000,- (97,75%), Output : tersedianya
operasional 1 Paket,6 Unit Kendaran Roda 2. Outcome : meningkatnya
pelayanan kesehatan hewan.
h) Peningkatan Sarana Laboratorium Veteriner di Kabupaten Tasikmalaya (Banprov
2018) dengan pagu anggaran Rp. 441.272.000,- terealisasi
Rp. 426.631.200,- (96,68%). Output : tersedianya sarana laboratorium veteriner
pada UPTD RPH. Outpcome : meningkatnya pelayanan RPH.
17) Program Peningkatan Usaha Peternakan dari jumlah anggaran Rp.
54.665.000,- terealisasi Rp. 54.665.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut ;
a) Penguatan Unit Usaha Pengolahan Hasil Peternakan dengan anggaran Rp.
32.915.000,- terealisasi Rp. 32.915.000,- (100%). Output : tersedianya
kebutuhan operasional Unit usaha pengolahan hasil peternakan. Outpcome :
meningkatnya kinerja dan pelayanan unit usaha pengolahan hasil peternakan.
b) Penguatan UPTD Pasar Hewan dengan anggaran Rp. 21.750.000,- terealisasi
Rp. 21.750.000,- (100%). Output : tersedianya kebutuhan operasional UPTD
Pasar Hewan. Outpcome : meningkatnya kinerja dan pelayanan UPTD Pasar
Hewan.
18) Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau dari jumlah anggaran Rp.
474.106.750,- Terealisasi Rp. 423.163.600,- dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Standardisasi Kualitas Bahan Baku Tembakau (DBHCHT 2018) dengan pagu
anggaran Rp. 474.106.750,- terealisasi Rp. 423.163.600,- (89,25%). Output :
tersalurkannya bantuan sarana produksi 183.750 Btg Bibit Tembakau, 91.875
Kg Pupuk Kandang, 150 Liter PPC, 1.837,50 Kg NPK, 4.594 Kg ZA, 30 Kg
Pungisida dan 30 Liter Insektisida, 5 Unit Alat Semprot Elektrik, 2 Unit Mesin
Perajang Tembakau, 5 Unit Timbangan Elektrik. Sedangkan Outcome : (1)
LKIP 2019 98
Terwujudnya areal tanaman tembakau seluas 183 Ha, (2) meningkatnya
produksi tembakau basah.
BAB IV. PENUTUP
A. Tinjauan Umum
LKIP 2019 99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi pemrintah daerah
serta sasaran selama Tahun Anggaran 2019. Dengan berdasarkan pada LKIP Dinas
Pertanian, Pangan dan Perikanan TA. 2019 diperoleh capaian akhir kinerja pencapaian
sasaran Dinas Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian Indikator kinerja secara umum dapat tercapai sebagaimana ditargetkan
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019.
2. Pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019 terfokus
pada Pembangunan Pertanian Berkelanjutan melalui Peningkatan Produksi Pertanian
(Hasil olahan komoditas pertanian, produksi tanaman pangan, produksi hortikutura,
produksi perkebunan dan produksi hasil peternakan), serta Pengembangan Pertanian
Ramah Lingkungan yang didukung melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana
dan Sarana Pertanian.
B. Kendala - kendala
Kendala-kendala yang masih dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di
lapangan diantaranya adalah dalam hal 1) pendanaan (adanya ketidaksesuaian antara
jadwal kegiatan dengan proses penyediaan dana); 2) Keterbatasan sarana dan prasarana;
3) belum optimalnya peran stakeholder, organisasi profesi serta kelompok tani dalam
partisipasi pembangunan serta; 4) faktor musim atau Dampak Perubahan Iklim (DPI)
(untuk kegiatan yang sifatnya teknis).
Pelaksanaan program dan kegiatan dalam menunjang urusan pilihan pertanian oleh
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2019 tidak
terlepas dari permasalahan yang dihadapi antara lain :
1) Faktor iklim/DPI menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program dan kegiatan
yang berkaitan langsung dengan budidaya pertanian
2) Pendistribusian saprodi sering tidak tepat/sesuai dengan jadwal tanam
3) Kebijakan seperti UU Nomor 23 Tahun 2014 yang mewajiblan Kelompok harus
berbadan hukum
LKIP 2019 100
4) Rasio petugas pertanian di lapangan dengan luas lahan tidak seimbang.
5) Masih tingginya serangan Organisme Pengganggu Tanaman
4.3. Stratejik Pemecahan Masalah
Adapun strategi yang perlu diambil untuk mengatasi kendala-kendala tersebut di
masa yang akan datang secara umum diantaranya dengan 1) mengoptimalkan fungsi
kelembagaan kelompok tani dengan harapan mereka dapat menangani secara dini segala
permasalahan yang ada di daerah; 2) untuk mendorong peningkatan produksi dan
produktivitas perlu sosialisasi program serta memprioritaskan pengembangan terhadap
komoditas unggulan pada sentra-sentra produksi dengan harapan pembangunan akan
terfokus sehingga hasil yang diperoleh akan optimal; 3) mengoptimalkan peran stake
holder (pengusaha, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok tani)
sebagai subyek pembangunan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya; 4) mengoptimalkan
peran UPT sebagai mitra stakeholder dalam pembangunan.