dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu …vietnam serta berada pada jalur pelayaran...
TRANSCRIPT
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kata Pengantar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kepulauan Riau, Bapak Dr.Drs. Syamsuardi,MM.
Provinsi Kepulauan Riau secara geografis mempunyai keunggulan
geoekonomi dan geostrategi. Keunggulan geoekonomi karena dilintasi
oleh Sea Lane of Communication (SLOC), yaitu Selat Malaka dan berada
pada Alur Laut Kepulauan Indonesia 1 (ALKI-I) yang melintasi laut Cina
Selatan. Keunggulan geostrategi wilayah Kepulauan Riau merupakan
bagian dari kerjasama Segitiga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia-
Malaysia-Singapura melalui Growth Triangle Singapura-Johor-Riau dan
Kepulauan Riau.
Berdasarkan potensi dan keunggulan yang ada, Provinsi Kepulauan Riau akang berkembang
pesat dengan memiliki Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan,
Tanjungpinang dan Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang.
Provinsi Kepulauan Riau sebagian besar wilayahnya lautan, memiliki sumber daya alam yang
besar dan beraneka ragam, seperti : minyak dan gas bumi, bahan tambang mineral, sumber
daya hayati, kekayaan pesisir dan kelautan yang melimpah serta ragam budaya dan
keindahan alam sebagai kekayaan dan atraksi obyek wisata.
Potensi sumber daya alam Provinsi Kepuluan Riau sebagian besar belum sepenuhnya diolah
dengan optimal, sehingga nilai tambahnya belum dirasakan oleh masyarakat. Upaya ini
membutuhkan peran kalangan dunia usaha dengan kemampuan investasi serta penguasaan
kemampuan dalam merespon implementasi dan aktivitas ekonomi yang berlangsung sangat
dinamis baik dalam lingkup domestik maupun global .
Sebagai wujud memposisikan birokrasi yang probisnis antara lain dengan memberikan
informasi yang seluas-luasnya kepada kalangan dunia usaha dan masyarakat, maka Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kepulauan Riau menyusun
Buku Potensi dan Peluang Investasi Daerah Provinsi Kepuluan Riau, sehingga diharapkan
menambah informasi dan pemahaman bahwa Provinsi Kepulauan Riau sebagai tempat yang
prospektif dan kaya akan sumber daya alam yang menguntungkan.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menarik minat anda untuk berinvestasi dia
Kepulauan Riau.
Terimakasih.
Daftar Isi 1 Sekilas Provinsi Kepulauan Riau
3 Mengapa harus berinvestasi di Kepulauan Riau
4 Potensi Investasi Provinsi Kepulauan Riau Per Kabupaten/Kota, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan Kawasan Ekonomi Khusus
5 Kota Tanjungpinang
7 Kota Batam
9 Kabupaten Bintan
11 Kabupaten Karimun
13 Kabupaten Lingga
15 Kabupaten Natuna
17 Kabupaten Kepulauan Anambas
19 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
23 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan
25 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Tanjungpinang
26 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun
28 Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang - Kabupaten Bintan
Peta Provinsi Kepulauan Riau
Sekilas Provinsi Kepulauan Riau
Provinsi Kepulauan Riau
Luas Wilayah : Darat = 10.595,71 Km2
Laut = 417.012,97 Km2
Batas Wilayah :
Utara : Vietnam & Kamboja
Selatan : Sumatera Selatan & Jambi
Barat : Singapura, Malaysia & Riau
Letak : 4015’ LU - 0045’ SL dan
1030 11’ BT - 1090 70 ‘BT
Jumlah Pulau tersebar di Kabupaten/Kota ;
No Kabupaten/Kota Jumlah Pulau
Pulau Terluar
1 Bintan 241 1
2 Karimun 251 2
3 Lingga 531 0
4 Natuna 154 7
5 Kepulauan Anambas 238 5
6 Batam 371 4
7 Tanjungpinang 9 0
Provinsi Kepulauan Riau 1.795 19
Sumber : Biro Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kepulauan Riau
Kawasan
Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan
Bebas [Batam,
Bintan,
Tanjungpinang dan
Karimun]
Pemerintah Daerah :
Kab. Bintan
Kota Tanjungpinang
Kab. Kepulauan Anambas
Kab. Karimun
Kab. Lingga
Kab. Natuna
Kota Batam
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Galang Batang - Bintan
Wilayah dan Demografi Provinsi Kepulauan Riau
No
Kabupaten/Kota Kecamatan Desa /
Kelurahan
Persebaran Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempua
n Jumlah
Kepadatan per Km2
1 Bintan 10 51 79.713 75.251 154.964 80
2 Karimun 12 71 127.181 120.715 247.896 86
3 Lingga 13 82 51.744 49.659 100.403 48
4 Natuna 15 76 41.764 39.778 81.542 31
5 Kepulauan Anambas 7 54 23.566 22.289 45.845 77
6 Batam 12 64 551.385 530.081 1.018.466 1.322
7 Tanjungpinang 4 18 109.534 107.750 217.284 91
Provinsi Kepulauan Riau
73 416 984.877 944.523 1.929.400 173,22
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kepulauan Riau
No
Kabupaten / Kota
Pendidikan Terakhir (Jiwa)
SLTA / Sederajat
Diploma I / II
Akademi / Diploma III / Sarjana Muda
Diploma IV / Srata I
Srata II
Srata III
1 Bintan 32.657 974 2.069 3.776 116 11
2 Karimun 40.631 1.281 2.535 5.979 305 8
3 Lingga 10.871 728 946 2.849 70 0
4 Natuna 13.832 601 1.164 3.489 133 4
5 Kepulauan Anambas 5.250 317 597 1.913 68 1
6 Batam 397.142 4.098 19.909 40.915 1.620 98
7 Tanjungpinang 57.750 1.290 4.508 11.482 880 35
Provinsi Kepulauan Riau 558.133 9.289 31.728 40.403 3.192 157
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kepulauan Riau
No
Kabupaten / Kota Struktur Umur Laki-Laki (Jiwa)
15-24Thn 25-34Thn 35-44Thn 45-54Thn 55-59Thn
1 Bintan 13.009 12.043 14.473 10.636 3.395
2 Karimun 21.644 20.062 21.122 16.195 6.088
3 Lingga 8.630 7.990 8.734 6.467 2.563
4 Natuna 7.296 6.431 6.972 4.886 1.753
5 Kepulauan Anambas 4.184 3.824 3.876 2.847 1.020
6 Batam 82.569 104.170 116.049 69.666 15.077
7 Tanjungpinang 18.495 16.121 18.624 14.320 4.996
Provinsi Kepulauan Riau 155.827 170.641 189.850 125.017 34.892
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kepulauan Riau
No
Kabupaten / Kota Struktur Umur Perempuan (Jiwa)
15-24Thn 25-34Thn 35-44Thn 45-54Thn 55-59Thn
1 Bintan 12.229 12.146 14.807 8.821 2.880
2 Karimun 20.445 19.244 21.255 14.639 5.460
3 Lingga 8.282 7.476 7.965 5.861 2.414
4 Natuna 7.129 6.234 6.619 4.337 1.696
5 Kepulauan Anambas 4.069 3.657 3.609 2.335 960
6 Batam 80.338 110.011 119.933 57.413 11.687
7 Tanjungpinang 17.593 16.553 19.657 13.756 4.920
Provinsi Kepulauan Riau 150.085 175.321 193.785 107.212 30.017
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kepulauan Riau
1. Berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, dan
Vietnam serta berada pada jalur pelayaran internasional,
menjadi perlintasan perdagangan dunia,
2. Potensi sumber daya alam, dengan jumlah ribuan pulau
sangat berpotensi untuk pengembangan wisata bahari, 3. Memiliki kawasan perekonomian yang strategis (Free
Trade Zone & KEK), 4. Dukungan dan komitmen pemerintah, 5. Reputasi Pelaku bisnis yang telah ada (siap bekerjasama
dengan investor baru),
6. Mentalitas masyarakat Kepri: jujur, terbuka, bekerja
keras, dapat diajak bekerja sama dan disiplin
Kota Tanjungpinang تنجوڠ ڤينڠكوتا
Demografi
Kota Tanjungpinang adalah salah satu Daerah Tingkat
II sekaligus merupakan Ibu Kota Provinsi Kepulauan
Riau dengan koordinat 005’ Lintang utara; 104027’
Bujur Timur.
Luas Wilayah Daratan dan Lautan Kota
Tanjungpinang:
Luas Wilayah Daratan per-Kecamatan
Kecamatan Luas (km2) (%)
Bukit Bestari 46,51 30,83
Tanjungpinang Timur 60,04 39,80
Tanjungpinang Kota 39,69 26,31
Tanjungpinang Barat 4,62 3,06
Kota Tanjungpinang 150,86 100,00
Jumlah Penduduk Kota Tanjungpinang 2015-2017
Luas Wilayah / Total Area 258,82 km2
Luas Daratan / Land Area 150,86 km2
Luas Lautan / Sea Area 107,96 km2
Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)
2015 2016 2017
Bukit Bestari 58.978 59.811 60.571
Tanjungpinang Timur 79.513 80.984 82.359
Tanjungpinang Kota 17.561 17.648 17.723
Tanjungpinang Barat 46.163 46.292 46.404
Jumlah 202.215 204.735 207.057
Kota Tanjungpinang memiliki potensi di beberapa sektor, seperti sektor pariwisata, sektor
perdagangan dan industri, sektor perikanan.
Sektor Pariwisata
Masjid Raya Sultan Riau
Kota Tanjungpinang memiliki cukup banyak area
wisata seperti Pulau Penyengat. Pulau Penyengat
memiliki satu objek wisata andalah di Kepulauan
Riau, yaitu Masjid Raya Sultan Riau yang dibangun
pada masa Engku Putri Raja Hamidah yang
merupakan isteri dari Sultan Mahmudsyah atau
Penguasa Riau.
Ekowisata Bukit Manuk
Bukit Manuk adalah salah satu
potensi alam yang dimiliki oleh
Kota Tanjungpinang, dengan
kondisi hutan pada bukitnya
menjadi potensi yang bisa
dimanfaatkan sebagai wisata alam.
Untuk kondisi dataran rendahnya
berupa Gulam (Semak belukar)
dapat dimanfaatkan sebagai
fasilitas wisata, dengan demikian
diharapkan nantinya akan tercipta
suatu kawasan Obyek Ekowisata.
Wisata Alam Bukit Kucing
Kawasan Hutan Lindung bukit Kucing seluas 54,4 H, terletak di Kelurahan Tanjungpinang
Timur, Kecamatan Bukit Bestari. Panorama Hutan Lindung Bukit Kucing Kota Tanjungpinang
merupakan potensi yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan terutama dalam
mendukung bidang ekowisata. Hutan Lindung Bukit Kucing adalah kawasan hutan hujan
tropis yang masih tersisa dan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Sektor Industri, Perdagangan dan Transportasi
Sektor Perdagangan
Langkah yang bisa diambil diantaranya yaitu
dengan menciptakan produk-produk khas
(produk unggulan) Kota Tanjungpinang yang
bisa bersaing didalam arus perdagangan di
Kota Tanjungpinang selain itu juga lebih
memasyarakat perdagangan khususnya
barang-barang yang termasuk dalam barang
hasil kegiatan ekonomi kreatif dan
menciptakan suasana yang cukup kondusif
sehingga orang-orang akan lebih tertarik
untuk melakukan transaksi perdagangan di
Kota Tanjungpinang.
Sektor Transportasi Dan Pergudangan
Sektor Transportasi dan Pergudangan ini merupakan salah satu sektor unggulan dan juga
posisi Kota Tanjungpinang yang terletak di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dengan 96%
luas lautannya dan sebagaian menggunakan moda kapal laut sebagai transportasi antar
pulau baik untuk penumpang maupun barang.
No Sektor Bidang Usaha
(Proyeks Investasi) Lokasi Satutus Kepemilikan
1 PARIWISATA Pengembangan Ekowisata Bukit Manuk
Pengembangan Ekowisata Pantai Kelam Pagi
Pengembangan wisata alam Bukit Kucing
Pengembangan pulau-pulau peruntukan kawasan wisata bahari dan kawasan budaya sejarah dan religi
Bukit Manuk Pantai Kelam Pagi Wisata bahari ; Bukit Kucing Pulau Terkulai, Pulau Los dan Pulau Setakap Wisata Religi/Sejarah: Pulau Basing dan Pulau Bayan
Pemerintah Daerah dan Masyarakat
2 PERIKANAN DAN KELAUTAN
Pengembangan pangkalan pendaratan ikan
Kota Tanjungpinang Pemerintah Daerah
3 INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Pengembangan Eco-industrial Park Air Raja, Pengembangan kawasan FTZ Pembangunan sentra-sentra perdagangan yang refresentatif guna menampung hasil industri rakyat unggulan
Kelurahan Air Raja, Wilayah Dompak dan Senggarang Kota Tanjungpinang
Pemerintah Daerah
4 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
Pengembangan transportasi darat dan laut Pembangunan sentra-sentra pergudangan yang refresentatif
Kota Tanjungpinang Pemerintah Daerah dan Masyarakat
5 PENDIDIKAN Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan
Kota Tanjungpinang Pemerintah Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas كابوڤاتين كڤوالوان انامبس
Keadaan Geografi
Ditinjau secara astronomis Kabu- paten Kepulauan Anambas terletak antara 2˚10’0” - 3˚40’0” LU sampai dengan 105˚15’0” - 106˚45’0” BT.
Luas wilayah daratan Kabupaten Kepulauan Anambas berdasarkan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan adalah sekitar 590,14 km2.
Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari gugusan pulau- pulau besar dan kecil yang tersebar di seluruh wilayah. Secara administratif, beberapa pulau tersebut berbatasan langsung dengan perairan Negara lain atau lautan internasional. Dengan jumlah pulau sebanyak 238 pulau.
Batas – batas wilayah Kabupaten Kepu lauan Anambas :
Utara : Laut Natuna Utara / Vietnam
Selatan : Kabupaten Bintan
Barat : Laut Natuna Utara / Malaysia
Timur : Kabupaten Natuna
Kabupaten Kepulauan Anambas secara administratif memiliki 7 (tujuh) kecamatan yaitu : Kecamatan Jemaja, Kecamatan Jemaja Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Tengah, dan Kecamatan Palmatak.
Kecamatan Sub District
Ibukota Kecamatan Capital of Sub District
Luas 1(km2) Total Area 1(square.km)
(1) (2) (3)
Jemaja Letung 72,83
Jemaja Timur Ulu Maras 143,46
Siantan Selatan Air Bini 107,40
Siantan Tarempa 42,25
Siantan Timur Nyamuk 82,75
Siantan Tengah Air Asuk 20,59
Palmatak Tebang 120,86
Kepulauan Anambas Tarempa 590,14
Jemaja
(5.938 jiwa)
Jemaja Timur (2.123 jiwa)
Siantan (11.530
jiwa)
Siantan Tengah
(2.807 jiwa)
Siantan Selatan
(3.610 jiwa)
Siantan Timur (4.453 jiwa)
Palmatak (12.466
jiwa)
Sumber : Kepulauan Anambas Dalam Angka Tahun 2019
Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas 41.927 jiwa, tersebar
di beberapa kecamatan
21.589 jiwa
20.338 jiwa
Sumber : Kepulauan Anambas Dalam Angka Tahun 2019
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2018
Kelompok Umur
Age Group
Jenis Kelamin Sex
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1) (2) (3) (4)
0 – 4 2 173 2 113 4 286
5 – 9 2 422 2 421 4 843
10 – 14 2 433 2 293 4 726
15 – 19 1 596 1 404 3 000
20 – 24 1 382 1 171 2 553
25 – 29 1 680 1 653 3 333
30 – 34 1 835 1 839 3 674
35 – 39 1 894 1 689 3 583
40 – 44 1 550 1 421 2 971
45 – 49 1 422 1 315 2 737
50 – 54 1 126 951 2 077
55 – 59 778 731 1 509
60 – 64 538 533 1 071
65 + 760 804 1 564
Jumlah/Total 21 589 20 338 41 927
Sumber : Kepulauan Anambas Dalam Angka Tahun 2019
Kabupaten Anambas memiliki berbagai potensi diantaranya dari sektor kelautan dan perikanan, sektor pertambangan, pertanian dan pariwisata.
Sektor Kelautan dan Perikanan
Sektor Kelautan dan Perikanan, diantaranya:
Sumber daya hayati (renewable resources), meliputi berbagai hasil perikanan laut, ekosistem mangrove, terumbu karang dan rumput laut (berpotensi untuk dilakukan pengembangan serta beragam jenis biota laut lainnya.
Sumber daya non hayati (unrenewable resources), antara lain minyak bumi, gas alam, pasir laut dan bahan tambang mineral.
Jasa-jasa lingkungan (environmentals services) seperti media transportasi dan komunikasi, serta energi laut. Khusus untuk pembesaran ikan pada umumnya didominasi oleh gugusan pulau Siantan. Ikan yang dibesarkan adalah jenis ikan napoleon, kerapuk, ketepas dan sonok.
Sektor Pariwisata
Anambas juga memiliki pantai-pantai yang sangat indah. Salah satu destinasi indah yang dimiliki Anambas adalah Padang Melang daerah pesisir di Letung – Jemaja memiliki pantai terpanjang di Kabupaten Kepulauan Anambas, luas pantainya menerabas hingga dua wilayah desa, yaitu Kelurahan Desa Letung dan Desa Bukit Padi dengan panjang mencapai ±7 km.
Dengan keunggulanya disektor ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas mengagendakan kegiatan Festival Padang Melang yang diselenggarkan setiap setahun sekali. Festival Padang Melang diharapkan mampu menarik minat wisatawan datang dan menikmati keindahan alam Anambas. Festival Padang Melang
Tahun 2019 dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Ibu Susipudjiastuti dan Plt. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Isdianto.
Kepulauan Anambas merupakan “intan yang belum tersentuh”, potensi alam yang dimiliki oleh daerah ini sungguh menakjubkan dan belum diekspos. Dengan keanekaragaman biota laut, hamparan laut dengan batu-batu granit disepanjang pulau serta tak kalah pentingnya adalah panorama bawah laut dengan terumbu karang indah yang berada di Pulau Bawah. Dengan segala potensi pariwisatanya Anambas mendapat predikat Pulau Tropis Terindah se-Asia versi CNN, nominator Hidden Paradise versi Pesona Indonesia.
Pulau Bawah – Kepulauan Anambas
Sektor Pertambangan & Energi
Anambas memiliki cadangan gas alam yang
besar, yaitu Siantan, Mubur, Jemaja dan
Kiabu. Pulau matak adalah basis utama untuk
eksplorasi minyak. Pengembangan
pengeboran sumur eksplorasi potensi dan
kandungan migas terdapat 82 titik, serta
Peningkatan Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi di Blok Anambas.
Sektor Pertanian, Hortikultura dan Perikanan
Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki potensi yang dapat dikembangkan pada sektor
ini dengan adanya Kecamatan Jema- ja Timur yang memiliki lahan sawah. Luas panen padi
pada tahun 2018 seluas 72 Ha.
Produksi tanaman hortikultura semusim terbesar di Kabupaten Kepulauan Anambas, adalah
cabai dengan produksi mencapai 717 ton, durian dengan produksi mencapai 488 kuintal.
Perkebunan
Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan penghasil kelapa dan karet yang relatif cukup
besar. Pada tahun 2018, produksi kelapa mencapai 1.099,4 ton, sedangkan karet menca- pai
813,6 ton.
Perternakan
Secara umum, populasi ternak yang tercatat pada tahun 2018 adalah sapi potong dan
kambing. Ternak sapi potong ada sebanyak 4.040 ekor se- dangkan ternak kambing ada
seban- yak 275 ekor. Selain hewan ternak, ada juga yang mengelola unggas yaitu ayam
kampung dan itik. Populasi ayam kampung tercatat sebanyak 19.043 ekor dan populasi itik
sebanyak 1.103 ekor. Produksi telur yang dihasilkan ayam kampung sebanyak 52.118 kg dan
itik sebanyak 1.469 kg.
Perikanan
Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Anambas dikelilingi oleh laut yang begitu
luas. Banyak penduduk yang mata pencahariannya berada pada sektor perikanan terutama
perikanan laut. Pada tahun 2018, jumlah rumah tangga budidaya perikanan di laut terdapat
sebanyak 1.164 rumah tangga dengan jumlah produksi sebesar 273.934 ton.
Kabupaten Natuna terdiri dari 144 Dusun, 70 Desa dan 6 Kelurahan yang tersebar di 15 Kecamatan. Dengan jumlah penduduk (2015) sebanyak 74.520 jiwa dan kepadatan penduduk = 36,71 jiwa / Km2. 15 kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Natuna adalah :
No. Kecamatan No Kecamatan No Kecamatan
1. Bunguran Timur 6. Bunguran Utara 11. Midai
2. Bunguran Timur Laut 7. Bunguran Batubi 12. Suak Midai
3. Bunguran Tengah 8. Pulau Tiga 13. Serasan
4. Bunguran Selatan 9. Pulau Tiga Barat 14. Serasan Timur
5. Bunguran Barat 10. Pulau Laut 15 Subi
Kabupaten Natuna كابوڤاتين ناتونا
Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Natuna merupakan kepulauan paling utara
diselat Karimata. Secara geografis, terletak pada posisi
1o16’ Lintang Utara sampai dengan 7o19 Lintang Utara
dan 105o00’ Bujur Timur 110o00’ Bujur Timur.
Kabupaten Natuna memiliki luas sebesar 264.198,37
Km2 dan selebihnya daratan yang berbentuk kepulauan
dengan luas 2.001,3 Km2, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Vietnam, Kamboja, Laut Cina
Selatan;
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Tambelan,
Kabupaten Bintan;
c. Sebelah Timur : Malaysia Timur dan Kalimantan Barat;
Sebelah Barat : Semenanjung Malaysia dan Kabupaten Bintan.
Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan.
Secara administrasi Kabupaten Karimun memiliki 15 Kecamatan dan 76 Kelurahan yang memiliki
potensi investasi yang beragam sektor usaha.
Serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai, diantaranya;
sektor perikanan dan kelautan, sektor pertanian, perkebunan, perternakan, sektor pariwisata
dan sektor pertambangan dan energi.
Sektor Pariwisata
Inilah 7 Pesona Wisata Pulau Natuna
1. JELITA SEJUBA RESORT,
Tempat ini yang merupakan salah satu lokasi syuting film tersebut disulap oleh pemilikya
menjadi tempat wisata. Lokasi yang didominasi oleh bebatuan granit seperti kebanyakan
pantai yang ada dinatuna. Seperti halnya Alif Stone Park, Jelita Sejuta Resort menyajikan
spot-spot yang instagramble. Yang dapat memuaskan hati para pecinta fotografi.
Tempatnya yang tidak jauh dari ibukota Kabupaten Natuna, Ranai. Jarak yang ditempuh
dari Ranai, hanya sekitar 15-20 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua
ataupun roda empat. tentunya tempat bersantai untuk menikmati kuliner khas natuna dan
kelapa muda yang segar.
2. HUTAN MANGROVE PENGADAH
Hutan Mangrove Pengadah terletak di Desa Pengadah
Kecamatan Bunguran Timur Laut.
Jarak tempuh dari Ranai sekitar 1 jam
perjalanan dengan menggunakan roda dua
atau pun roda empat. Kawasan wisata
mangrove yang dibangun di atas muara
Sungai Semitan ini menyajikan
pemandangan hutan mangrove yang indah.
Ada jembatan kayu yang bisa kita lewati dan
bisa jadi spot fotografi yang indah. Yang menyukai
petualangan dapat menyusuri sungai sambil menikmati sensasi hutan bakau,
menyaksikan keragaman fauna disepanjang perjalanan, memancing dan menjala ikan di
muara sungai semitan. Pengunjung dapat berintraksi langsung dengan masyarakat
setempat dengan mengunjungi kampong lama semitan yang telah siap menyambut
dengan memperkenalkan kuliner tradisional dan membuka rumah-rumah sebagai
Homestay.
3. WISATA GUNUNG GUNDUL
Wisata Gunung Gundul terletak di desa
Harapan Jaya (SP1) kecamatan Bunguran
Tengah. Desa harapan jaya merupakan
salah satu desa transmigrasi, sebagian
penduduknya berasal dari pulau jawa.
Jarak tempuh dari kota Ranai sekitar 20
menit perjalanan dengan menggunakan
kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Dari jalan utama anda harus melewati
jalanan berbukit yang jaraknya tidak terlalu
jauh. Lokasi yang banyak ditumbuhi
pepohonan menjadikannya tempat wisata yang sejuk, sehingga ketika anda harus berjalan
naik ke atas Gunung Gundul akan terasa kesejukannya. Beberapa gazebo menanti yang
bisa dijadikan tempat istirahat. Anda dapat menikmati pemandangan pulau natuna dari
atas Gunung Gundul.
4. WISATA BUKIT KAPUR
Wisata Bukit Kapur terletak di Desa Ceruk Kecamatan Bunguran Timur Laut. Dengan
ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut (mdpl). Anda membutuhkan waktu
sekitar 1 Jam perjalanan dari ibukota Kabupaten Natuna, Ranai. Berbagai kelebihan
terkandung di kawasan itu, mulai dari keindahan alam berupa hutan dan view-nya yang
bisa menjangkau penjuru Natuna yang jauh dan keindahan laut pulau natuna dari
ketinggiannya.
5. EMBUNG SERBAGUNA SEDANAU
Embung Serbaguna Sedanau
merupakan salah satu program
Pemerintah Pusat dalam upaya
membangun infrastruktur di wilayah
terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Melalui Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR), yang dikerjakan oleh Balai
Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV.
Terletak di Kelurahan Sedanau
Kecamatan Bunguran Barat. Untuk
dapat pergi ke Sedanau, anda harus menggunakan kapal fery dengan jarak tempuh sekitar
30 menit perjalanan. Sedanau lebih dikenal dengan sebutan kota apung karena rumah-
rumah warga dan juga pusat kehidupannya ada diatas laut. Sedanau lebih dikenal dengan
sebutan kota apung karena rumah-rumah warga dan juga pusat kehidupannya ada diatas
laut. Tempat wisata yang lebih dulu ada di sedanau adalah Pantai Pinyong dan Pelabuhan
Panjang. Tempat untuk mengisi waktu luang sambil menanti sunrise atau sunset.
6. PANTAI BATU KASAH
Pantai Batu Kasah dikenal juga sebagai Pantai Cemaga
karena berada di Desa Cemaga. Beberapa desa yang
berdekatan di sini masing-masing memiliki wilayah pesisir.
Batu granit dalam berbagai ukuran dan bentuk. Ada yang
menjulang ada pula yang rata. Bertebaran dari tepi pantai
hingga ke tengah laut. Dengan jarak sekitar 30
kilometer, Pantai Batu Kasah bisa bisa dicapai dalam
waktu 45 menit hingga 1 jam dari pusat kota. Di mana
lebih dari jutaan jenis berbatuan yang dapat kita jumpai
ditempat ini. Dengan berbagai macam jenis berbatuan
pesona keindahan masing-masing, dari warna unik sampai
bentuknya yang mampu memanjakan mata kita saat melihatnya. Bak seperti kehidupan istana
kerajaan dalam negeri dongeng, kamu pasti akan terkagum-kagum melihat pemandangan luar
biasa ini.
7. ALIF STONE PARK Alif Stone Park Taman seluas tiga hektare ini
menyimpan ribuan bongkah batu Megalitith,
berpadu dengan keindahan dan kejernihan
pantai yang membuat anda tak kan bisa
melupakan keindahannya yang tidak kepalang
tanggung. Bongkahan batu raksasa yang
dikenal oleh penduduk setempat dengan sebutan
Alif Stone Park ini menyimpan panorama yang begitu
mempesona dan menakjubkan untuk dinikmati.
(FajarRaya/Natuna Terkini).
PERIKANAN TANGKAP & PERIKANAN BUDIDAYA
Sumber Data : Natuna Dalam Angka, 2016
No Potensi Tahun Jumlah Potensi /Ton
Jumlah Produksi /Ton
% Peluang Investasi
1. Perikanan Tangkap
2015 1.143,341 48.698,84 4.25 Industri Pengolahan Hasil Laut/Makanan Olahan serta Ekspor Hasil Laut
2. Perikanan Budidaya
2015 34.600 734,74 2,12
Sektor Kelautan dan Perikanan
Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari satu juta ton per tahun.
Sektor Perkebunan, Pertanian dan Perternakan
Kabupaten Natuna dengan moto laut sakti rantau bertuah ini 98 persen wilayahnya adalah
lautan. Namun, walau daratan di Natuna hanya 2 persen saja, siapa sangka tanahnya
memiliki potensi untuk pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.
Luas pertanian Natuna 5081 hektar sudah cukup berpotensi, sebagai berikut :
Seluas 623 hektar lahan telah dibuka untuk persawahan (sawah tadah hujan), 200 hektar
yang telah produktif, seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh.
Pengembangan kawasan perternakan sapi seluas 2.239 ha di Kecamatan Bunguran Barat
dan perternakan unggas seluas 10 ha di Kecamatan Pulau Tiga.
Sektor Pertambangan Dan Energi
Selain banyak pantai dan pulau masih "perawan" Natuna juga super kaya dengan kandungan
gas maupun minyak bumi. Terasa tak lengkap jika membicarakan Natuna tanpa kandungan
alam gas alam yang disebutkan oleh para ahli, memiliki cadangan terbesar di dunia.
Blok Natuna D-Alpha, itu nama blok yang diberikan untuk area di sekitar Natuna, ia
merupakan blok gas dan minyak besar yang dimiliki Indonesia. Cadangan minyak
menyimpan sekitar 500 juta barel dan total potensi gas diperkirakan mencapai 222 triliun
kaki kubik, dan inilah cadangan terbesar di dunia yang tidak akan habis dieksplorasi 30
tahun ke depan.
"Potensi gas yang recoverable sebesar 46 tcf (46,000 bcf) atau setara dengan 8,383
miliar barel minyak (1 boe, barel oil equivalent dengan 5.487 cf )."
Dengan potensi sebesar itu, dan asumsi harga rata-rata minyak US$ 75 / barel selama
periode eksploitasi, nilai potensi ekonomi gas Natuna adalah US$ 628,725 miliar atau sekitar
Rp 6.287,25 triliun (kurs US$/Rp = Rp 10.000)
Kabupaten Natuna tekenal dengan penghasil minyak dan gas. Ladang gas D-Alpha yang terletak
225 km disebelah utara Pulau natuna (di Zone ZEE) dengan total cadangan 222 Trillion Cubic
feeT (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu
sumber terbesar di Asia.
Dalam upaya mengembangkan potensi migas (minyak dan gas bumi) di Natuna. Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menemukan ladang minyak baru di
Natuna. Baru-baru ini, Medco telah melakukan survei Seismik pemetaan ladang minyak di
lepas pantai pulau Subi, Kabupaten Natuna.
Aktivitas pengeboran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna
Selatan
Kabupaten Karimun كابوڤاتين كريمون
Kabupaten Karimun terletak. pada koordinat 00º24’36” LU sampai 01º13’12” LU dan 103º13’12” BT sampai 104º00’36” BT dengan wilayah laut yang berada dalam batas wilayah empat mil yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
Kabupaten Karimun Berbatasan dengan Kepulauan Meranti di sebelah Barat, Pelalawan dan Indragiri Hilir di Selatan, Selat Malaka di sebelah utara, dan Kota Batam di sebelah Timur.
Kabupaten Karimun termasuk ke dalam wilayah yang sangat strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi. Letaknya berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura, serta hanya disatukan dengan perairan Selat Singapura (Phllip channel).
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km². Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 247.896 jiwa.
Jumah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin s/d Desember 2018
Jumah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur dan Jenis Kelamin s/d Desember 2018
Wilayah administrasi Kabupaten Karimun berbatasan dengan Kota Batam, sebagian Kepulauan Riau dan sebagian wilayah Provinsi Riau. Berdasarkan aspek geostrategisnya,
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persent (%) Kepadatan per-Km
1 Laki-laki 127.181 51 86
2 Perempuan 120.715 49
Jumlah 247.896
No Jenis
Kelamin
15-19
thn
(Jiwa)
20-24
thn
(Jiwa)
25-29
thn
(Jiwa)
30-34
thn
(Jiwa)
35-39
thn
(Jiwa)
40-44
thn
(Jiwa)
45-49
thn
(Jiwa)
1 Laki-laki 10.463 11.181 10.265 9.797 10.806 10.316 9.040
2 Perempuan 10.087 10.358 9.579 9.665 11.052 10.203 8.052
maka Kabupaten Karimun menjadi salah satu dari empat kabupaten yang sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB atau Free Trade Zone/FTZ).
Batas-batas Kabupaten Karimun, yaitu: Utara : Selat Singapura (Philip Channel), Selat Malaka dan Semenanjung Malaysia. Selatan : Kecamatan Kateman (Kabupaten Indragiri Hilir) dan Kabupaten Lingga. Barat : Kecamatan Tebing Tinggi (Kabupaten Bengkalis) dan Kecamatan Kuala
Kampar (Kabupaten Pelalawan). Timur : Kecamatan Belakang Padang (Kota Batam).
Kabupaten Karimun memiliki potensi alam untuk wisata bahari, seperti Pantai Pongkar dan
Pantai Pelawan di Tanjung Balai Karimun, Pantai Lubuk dan Pantai Sawang di Tanjung Batu
Kecamatan Kundur. Keunggulan Kabupaten Karimun terdapat Kawasan Perdagangan dan
Pelabuhan Bebas yang diharapkan dapat menumbuhkan tingkat perekonomian Karimun
pada umumnya.
Secara administrasi Kabupaten Karimun memiliki 12 Kecamatan yang memiliki potensi
investasi yang beragam sektor usaha.
Sektor Pariwisata
Potensi investasi di sektor pariwisata cukup banyak khususnya objek wisata pantai dan keindahan panorama lautnya, seperti Pantai Telunas di Pulau Sugie dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
Pantai Telunas
Pantai Telunas terletak di Pulau Sugi bersebelahan dengan Pulau Batam, yang masuk dalam Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Kepri. Memiliki keindahan yang memukau, Pulau Sugi kerap diincar wisatawan dunia. Pantai Telunas memiliki panorama memesona, pasirnya putih lembut dan memiliki air sebening kristal.
Sektor Pertanian
Pengembangan pengolahan nanas, seluas 100 hektar di Kundur Kabupaten Karimun
KONTAK KAMI Komplek Perkantoran Bupati Karimun
Jln. Jend. Sudirman – Poros,
Tanjung Balai Karimun
Provinsi Kepulauan Riau
Fax. : (0777) 7366112
Facebook: Humas Pemkab Karimun
Instagram : humaspemkab.karimun
Twitter : Humas Pemkab Karimun
Email : [email protected]
Humas Karimun : 0811 7750 884
Kota Batam كوتا باتم
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Secara geografis Batam sangat strategis berdekatan dengan Negara Singapura dan Malaysia, , membuat kawasan ini sangat berpotensi untuk menampung luapan ekonomi dari negara pulau yang sudah tergolong sangat maju tersebut. Hal ini Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas, guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia pada umumnya.
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km².
Batas-batas Kota Batam:
Utara Selat Singapura dan Singapura
Timur Pulau Bintan dan Tanjung Pinang
Selatan Kabupaten Lingga
Barat Kabupaten Karimun
Kota Batam memiliki potensi maupun kemampuan aktual yang memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi nasional maupun daerah sekitarnya. Hal ini menambah nilai tambah Batam sebagai Destinasi Wisata Alam antara lain pantai-pantai yang indah dan wisata kuliner makanan laut yang sangat khas.
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.
Sektor Pariwisata
Pulau Abang
Pulau Abang adalah sebuah pulau kecil yang berada di sebelah selatan kota Batam. Pulau ini berukuran kurang lebih 2.000 x 5.000 m, dan berjarak lebih kurang 50 km dari daerah Muka-kuning pulau Batam. Pulau Abang ini dapat dituju dengan menggunakan perahu bot atau lebih dikenal bot pompong dari jembatan 6 Barelang (kurang lebih 12 km dari sini).
Pulau Abang merupakan tempat wisata laut yang sedang dikembangkan oleh pemerintah kota Batam. Selain pantainya yang indah dengan terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias berwarna-warni dan yang dianggap setara dengan pantai Bunaken di wilayah Indonesia bagian barat, wilayah laut di sekitar Pulau Abang dan pulau Petung banyak dikunjungi oleh para penggemar memancing ikan. Jenis ikan yang didapat antara lain adalah ikan selar, lencing, pasir merah, kakap merah, pinang, ikan buntal, dan lain-lain.
Daya tarik utama dari Pantai Pulau Abang adalah pasir putih dan kekayaan alam launya. Kalian dapat melakukan snorkeling dan menikmati terumbu karang serta ikan berwarna-warni. Berkat lokasinya yang dekat dengan negara-negara di Asia Tenggara, tempat ini juga digalakkan untuk wisata diving di negara tetangga.
Ocarina Batam Theme Park.
Wisata pinggir laut yang tak kalah menyenangkan adalah Ocarina Batam Theme Park. Lokasi ini dijadikan tempat piknik akhir minggu masyarakat Batam.
Sektor Perdagangan dan Industri
Kota Batam memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri manufaktur. Untuk itu, pemerintah terus mendorong wilayah tersebut menjadi tujuan investasi dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Batam berpeluang menjadi pusat pertumbuhan startup dengan adanya pengembangan Nongsa Digital Park. Upaya ini untuk merealisasikan Batam sebagai innovation hub serta mendukung implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
Nongsa Digital Park disiapkan menjadi sarana mengembangkan bisnis digital di Indonesia dan global. Kawasan terpadu ini selain mempekerjakan para kreator digital juga menyediakan fasilitas teknologi informasi mutakhir. Di antaranya jaringan optik berkecepatan tinggi dan pusat data yang dapat dijadikan server bagi perusahaan digital.
Kawasan NDP yang dibangun di lahan seluas 100 hektar tersebut, tak ubahnya silicon valley-nya Indonesia yang berlokasi di Batam. Lokasinya di ujung timur Pulau Batam, yang hanya 35 menit ke Singapura dengan kapal ferry dan sekitar 10 kilomter dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim.
Sebutan silicon valley meniru kawasan tempat berkumpulnya perusahaan teknologi digital tingkat dunia di San Fransisco, Amerika Serikat. Perusahaan raksasa digital yang bercokol di sini seperti Google, Facebook, Youtube, Apple, Yahoo hingga HP.
Studio Film dan Kawasan Industri Digital
Nongsa Digital Park Batam
Kabupaten Lingga كابوڤاتين ليڠڬ
Letak Kabupaen Lingga sangat strategis karena berdekatan dengan Batam dan Bintan serta berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi dan Bangka Belitung. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Galang Kota Batam dan Laut Cina Selatan;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Bangka dan Selat Berhala;
Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Indragiri;
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Kabupaten Lingga memiliki luas sekitar 211,772 Km2 dan 90% dari luas tersebut adalah Lautan atau sekitar 654,28 Km2, sedangkan luas daratannya hanya sebesar 1% atau 2.117,28 Km2.
Kabupaten Lingga terdiri dari 5 kecamatan, yaitu: Kecamatan Singkep dengan ibukota Dabo, Kecamatan Singkep Barat dengan ibukota Kuala Raya, Kecamatan Lingga dengan ibukota Daik, Kecamatan Lingga Utara dengan ibukota Duara, dan Kecamatan Senayang dengan ibukota Senayang.
Jumlah Pulau yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Lingga sebanyak 377 pulau besar dan kecil dan sekitar 285 pulau diantaranya belum berpenghuni.
Jumah Penduduk Kabupaten Lingga berdasarkan Jenis Kelamin s/d Desember 2018
Sumber: Data Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persent (%) Kepadatan per-Km
1 Laki-laki 51.744 52 48
2 Perempuan 48.659 48
Jumlah 100.403
Jumah Penduduk Kabupaten Lingga berdasarkan Struktur Umur dan Jenis Kelamin s/d Desember 2018
Sumber: Data Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
Kabupaten Lingga, secara administrasi Kabupaten Karimun memiliki 9 Kecamatan dan 7
Kelurahan dan 74 desa yang memiliki potensi disektor pariwisata, pertanian, dan bahari.
Rencana pengembangan penanaman modal sesuai potensi dan keunggulan di Kabupaten
Lingga. Beberapa sektor yang menjadi unggulan Kabupaten Lingga, antara lain:
Sektor Pariwisata
Terdapat ratusan situs sejarah yang bernilai tinggi bagi pengembangan wisata. Diantaranya
ada 10 situs yang tercatat di Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) dan dilindungi
undang-undang melalui Keputusan Menteri Nomor 14/PW.007/MKP/2004.
Beberapa situs sebagai tujuan wisata sejarah; Masjid Sultan Lingga di Daik Lingga yang
didirakan oleh Sultan Mahmud Syah III pada tahun 1800-1801, Situs pondasi Bilik 44 di Daik,
Situs Istana Damnah yang dibangun tahun 1860, Situs Benteng Bukit Cening di Kampung
Seranggung - Bukit Cening – Daik, Situs Meriam Tegak di Dabo Singkep, Situs Makam Yang
Dipertuan Muda X Raja Muhammad Yusuf, Situs Istana Kota Baru.
Situs Istana Damnah
No Jenis
Kelamin
15-19
thn
(Jiwa)
20-24
thn
(Jiwa)
25-29
thn
(Jiwa)
30-34
thn
(Jiwa)
35-39
thn
(Jiwa)
40-44
thn
(Jiwa)
45-49
thn
(Jiwa)
1 Laki-laki 4.683 3.947 3.800 4.190 4.733 4.001 3.651
2 Perempuan 4.568 3.714 3.528 3.948 4.265 3.700 3.193
Pulau Benan dan Pulau Sikeling adalah destinasi wisata bahari di Kabupaten Lingga, dan titik
labuh utama bagi even Neptune Regatta yaitu lomba pacu yach dunia tahunan. Objek wisata
Batu Ampar dan Pemandian air panas terletak di Dabo Singkep serta air terjun Resun di
Pancur. Kemudian Pulau Nepaah dgn luas 24 hektar yang memiliki perairan manakjubkan
bagi penghobbi memancing.
Adapun tujuan wisata alam dan bahari yang penuh pesona mulai dari pantai, pegunungan
hingga air terjun. Ada Gunung Daik, Pemandian Tengku Ampuan Zahara, Air Terjun Resu,
Batu Belah Daik, Air Terjun Tanda. Pulau Benan, Pantai Dungun, Pulau Benaah dan Pulau
Dayung memiliki potensi dan pemandanan bawah laut nan menawan.
Sektor Perikanan
Pengembangan budidaya teripang pasir (holothuria scabra) dan udang vaname diperairan
Kabupaten Lingga tepatnya di Kecamatan Singkep Barat, Senayang dan katang Bidare. Untuk
pembangunan tambak udang seluas 100 hektare telah ditandatangani memorandum of
Understanding (MoU) dengan investor dari China dan Korea.
Sektor perikanan laut; Pilot proyek pengembangbiakan ikan kakap di Pulau Beban Desa
Temiang Kecamatan Senayang.
Sektor perikanan tawar; penyediaan tambak udang seluas 100 hektar di Desa Maruk Tua
Kecamatan Singkep Barat dan Desa Resang Kecamatan Singkep Selatan, dan Kabupaten
Lingga dijadikan Demplot garam di Desa Batu Berdaun Singkep merupakan daerah industri
penghasil garam berskala Regional Sumatera dan komoditas ekspor ke Singapura, Brunai
Darusalam dan Malaysia.
Sektor Pertanian & Perkebunan
Pengembangan lahan
sawah seluas 768,50
hektare dengan rata-rata
produksi 8,33 ton/hektar,
diharapkan sebagai
lumbung padi nasional.
Pengelolaan pohon
kelapa dengan luas
perkebunan 277 hektare,
sebagai pusat kelapa
Provinsi Kepri. Festifal
Kelapa Internasional.
Festival Kelapa ini
merupakan ajang pertemuan para pelaku bisnis yang bertaraf internasional yang dihadiri
oleh asosiasi anggota Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), petani, pengrajin industri
kelapa, akademisi, duta besar negara sahabat dan para pengusaha.
Diharapkan agar potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Lingga, khususnya “Empat
Azam Lingga” di bidang pertanian perikanan, peternakan dan pariwisata, memiliki peluang
untuk diminati oleh pelaku usaha maupun investor demi percepatan pembangunan Lingga.
Pulau Benan - Lingga
Pulau Benan
Kabupaten Bintan كابوڤاتين بينتن
Letak Geografis dan Batas-batas wilayah Kabupaten Bintan terletak antara O’6’17” Lintang Utara – 1’34’52” Litnang Utara dan 104’12’47” Bujur Timur isebelah barat – 108’2’27” Bujur Timur disebelah Timur.
Daerah Kabupaten Bintan berbatasan dengan:
Utara : Kabupaten Natuna Selatan : Kabupaten Liangga Barat : Kota Tanjungpinang dan Kota Batam Timur : Provinsi Kalimantan Barat.
Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Bintan mencapai 88.038,54 Km2, namun luas daratannya hanya 2,21%, 1.946,13 Km2 saja. Kecamatan terluass adalah Kcamatan Gunung Kijang dengan luas 344,28 Km dan Kecamatan terkecil adalah Tambelan yaitu 90,96 Km2. Kabupaten Bintan saat ini terdiri dari 240 buah pulau besar dan kecil. Hanya 39 buah iataranya yang sudah dihuni, sedangkan sisanya walaupun belum perpenghuni sebagian sudah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, khususnya usaha perkebunan. Jarak Antara Kota Bandar Seri Bentan merupakan ibu kota Kabupaten Bintan yang terletak di Kecamatan Teluk Bintan, saat ini Kabupaten Bintan terdiri dari 10 kecamatan. Tambelan merupakan Ibu Kota kecamatan. Tambelan yang memiliki jarak terjauh dengan Ibu Kota Kabupaten Bintan yaitu 360 Km. sedangkan Bandar Seri Bentanyang terletak di satu kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten Bintan yaitu di kecamatan Teluk Bintan memiliki Jarak yang paling dekat yaitu 1 Km.
Jumah Penduduk Kabupaten Bintan berdasarkan Jenis Kelamin s/d Desember 2018
Sumber: Data Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
Jumah Penduduk Kabupaten Bintan berdasarkan Struktur Umur dan Jenis Kelamin
s/d Desember 2018
Sumber: Data Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018
Kabupaten Bintan memiliki sejumlah peluang di bidang pariwisata, industri, perikanan, pertambangan dan Peternakan. Dibidang pariwisata, iklim dan kondisi alam yang eksotis menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara. Misalnya Lagoi yang memiliki pemandangan laut dan pantai yang telah menarik minat lebih dari 40.000 wisatawan mancanegara. Dilahan seluas 23.000 ha terdapat 7 hotel bertaraf internasional, 2 Resort dan 2 lapangan golf bertaraf internasional dengan 36 hole.
Untuk menarik minat investor, pemerintah setempat telah mengalokasikan lahan seluas 500 ha di Kijang dan 100 ha di Bintan Barat sebagai areal hutan industri dan pengembangan pantai.
Sektor Industri
Pada sektor industri, Kabupaten ini mempunyai kawasan industri di Lobam sebagai salah satu hasil dari kerjasama ekonomi antara Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Terdapat 4000 ha lahan yang dipakai oleh 18 perusahaan elektronik, 14 perusahaan garmen dan lain-lain.
Sektor Perikanan
Industri perikanan juga berperan penting di kabupaten ini dengan didukung oleh luas wilayah perairan seluas 95%. Para investor disarankan untuk mengembangkan sektor ini di wilayah timur, yaitu di wilayah Tambelan dengan 54 pulau. Wilayah ini cocok untuk perikanan dan budidaya terumbu karang seluas 117,480 ha. Pariwisata laut cocok untuk wilayah ini dengan didukung oleh pasir pantai yang bersih dan putih.
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persent (%) Kepadatan per-Km
1 Laki-laki 79.713 51 80
2 Perempuan 75.251 49
Jumlah 100.403
No Jenis
Kelamin
15-19
thn
(Jiwa)
20-24
thn
(Jiwa)
25-29
thn
(Jiwa)
30-34
thn
(Jiwa)
35-39
thn
(Jiwa)
40-44
thn
(Jiwa)
45-49
thn
(Jiwa)
1 Laki-laki 6.759 6.250 5.928 6.115 7.357 7.116 6.062
2 Perempuan 6.306 5.923 5.785 6.361 7.898 6.909 5.074
Sektor Peternakan
Pada sektor peternakan, Kabupaten Bintan merupakan daerah yang sangat potensial dalam pengembangan ternak sapi, kambing, itik dan unggas sebagai penyuplai pasokan bahan pangan asal khewan di Kepulauan Riau, khususnya untuk daerah perkotaan seperti Kota Kijang, Kota Tanjung Uban dan Kota Tanjungpinang. Tercatat populasi ternak Sapi di Bintan hampir mendekati 1000 ekor pada tahun 2010, angka ini akan diupayakan untuk terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan daging dan permintaan sapi, khususnya sapi potong.
Sektor Pariwisata
Panorama alam yang luar biasa, kekayaan budaya, hingga kuliner menjadi potensi yang dapat menarik perhatian calon investor.
Kabupaten Bintan memiliki potensi wisata yang tersebar di berbagai kawasan. Mulai dari wisata religi, sejarah, budaya, kesehatan hingga agrowisata Bintan yang memiliki potensi wisata yang besar adalah Desa Kuala Sempang. Desa Kuala Sempang yang terletak di Kecamatan Bintan Utara ini memiliki potensi hutan mangrove dan danau biru.
Sektor Pembangunan Konstruksi
Konstruksi Bandara Busung merupakan bandara komersil dan publik
Bandara Busung yang dibangun Gallant Venture Group (GVG) ini memiliki berbagai
keunggulan. Diantaranya lokasinya yang sangat strategis serta menjadi tujuan objek wisata
di Bintan. andara Busung ini merupakan milik swasta yang digunakan untuk penerbangan
umum (internasional). Panjang landasannya sekitar 3000 meter dengan lebar 45 meter.
Pesawat besar akan landing di bandara ini. Seperti Boeing 777 dan Airbus 340.
Bandara ini akan memiliki fasilitas serba lengkap. Seperti Maintenance, Repair and Overhaul
(MRO) yang akan dikembangkan oleh beberapa maskapai. Salah satunya Sriwijaya Air Group
(SAG).
Kemudian airport ini juga memiliki konsep yang tiada duanya di Indonesia bahkan dunia
sekalipun. Yaitu berkonsep resort mulai dari interiornya hingga desain terminalnya.
Hal ini dengan harapan wisman yang berkunjung ke Bintan nantinya akan diarahkan untuk
menikmati keindahan alam diluar kawasan Lagoi.
Sektor Unggulan kawasan FTZ Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun
Potensi Umum Penanaman Modal di Propinsi Kepulauan Riau
Wilayah / Sektor
Pariwisata Perdagangan & Jasa
Pertanian & Ternak
Tambang & SDM
Perikanan Industri, Marine
& Shipyard
Kab. Bintan
Kab. Lingga
Kab. Natuna
Kab. Karimun
Kab. Kep.Anambas
Kota Batam
Kota Tanjungpinang
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN BATAM
Pembangunan Jembatan Batam-Bintan,
Panjang Jembatan ± 7 km menghubungkan Batam-Pulau Ngenang-Tanjung Sauh-Bintan Nilai Investasi Rp. 4 - 5 Trilyun (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha)
Pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim
Pengembangan kawasan berbasis Logistics Aerocity, Proyek pengembangan Bandara seluas 366 ha. Diprediksi mencapai hingga 10 juta penumpang per tahun. Nilai Investasi Rp. 4 Trilyun (Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha)
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN BINTAN WILAYAH
KABUPATEN BINTAN
Kawasan Pedagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Bintan Wilayah Kabupaten Bintan dikelola oleh Badan Pengusahaan Kawasan Bintan, sesuai dengan Peraturan Permerintah Nomor 41 Tahun 2017 tentang Perubahan Nomor 47 Tahun 2007. Dalam perubahan ini disebutkan, kawasan Bintan ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas untuk jangka waktu 70 (tujuh puluh tahun) sejak diberlakukanya Peraturan Pemerintah ini.
Bintan memiliki posisi yang sangat strategis di Indonesia yaitu dekat dengan Selat Malaka dan Selat Philipina serta negara Asia lainya seperti Singapura dan Malaysia.
Bintan Penaga Bay
Pengembangan kawasan wisata hutan mangroove dan resort Bintan Penaga Bay di Desa Penaga Teluk Bintan , Pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya Melayu, Potensi mangrove sebagai tujuan ekowisata.
Kawasan wisata Bintan Penaga Bay memiliki lahan seluas ±291 hektar, dengan tahap proyek sebagai berikut;
Tahap I Malay Heritage Mangrove, luas ±77,92 Hektar Tahap II Malay Heritage Culinary and Home Stay, luas ±64,66 Hektar Tahap III Reservoir and Outbond, luas ±63,00 Hektar Tahap IV Other Development Area, luas ±44,58 Hektar
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN BINTAN WILAYAH KOTA TANJUNGPINANG
Luas kawasan FTZ Tanjungpinang tadi, Dompak 1.300 hektar dan Senggarang 1.333 hektar.
Kawasan FTZ Senggarang, Pembangunan Resort/perumahan bagi pensiunan (elderly
residence), seluas 25 ha, nilai investasi USD. 12 Juta
Kawasan FTZ Dompak, Pembangunan cluster industri halal dan kosmetik, seluas 100
ha, nilai investasi USD. 115 Juta
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN KARIMUN
Karimun merupakan salah satu kawasan strategis nasional di Provinsi Kepulauan Riau yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) di samping Batam dan Bintan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang nomor 44 tahun 2007 yang merupakan salah satu model implementasi dari berbagai bentuk kebijakan pemerintah tentang kawasan strategis nasional. Penegasan Karimun menjadi KPBPB atau Free Trade Zone (FTZ) dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan perkembangan daerah melalui peningkatan penanaman modal (investasi) baik dari dalam maupun luar negeri (PMDN dan PMA) dengan mempersiapkan kawasan yang memiliki keunggulan geo-ekonomi dan geo-strategis.
Letak Karimun yang strategis pada salah satu jalur perdagangan internasional (Selat Malaka) , sangat memungkinkan kawasan ini berkembang menjadi salah satu pintu gerbang dan ujung tombak pertumbuhan ekonomi Indonesia (makro ekonomi) di masa mendatang. Letaknya yang strategis ini yang menjadi pertimbangan utama pemerintah menetapkan kawasan Karimun sebagai KPBPB.
Kawasan PBPB Karimun hanya mencakup sebagian wilayah Kabupaten Karimun (enclave), yakni meliputi sebagian Pulau Karimun Besar dan seluruh Pulau Karimun Kecil (Anak) dengan luas secara keseluruhan mencapai ±9.666,018 Ha, dengan rincian di Pulau Karimun Besar seluas ±8.862,018 Ha dan di Pulau Karimun Kecil seluas ±804 Ha.
Badan Pengusahaan Kawasan Karimun menyiapkan lahan seluas 800 hektare di Pulau Asam, sangat cocok dan strategis karena berhadapan dengan perairan perbatasan, termasuk Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional.
Pulau Asam dinilai cukup potensial dikembangkan menjadi kawasan penampungan minyak berkapasitas hingga 4 juta meter kubik. Pulau Asam telah diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.
Adapun sejumlah investor berkomitmen mengikat kerja sama berbentuk konsorsium dalam pengembangan kawasan ini. PT Nusatama Properta Panbil ditunjuk sebagai lead consortium dan salah satu investor asing yang telah berkomitmen adalah China Communications Construction Company, Ltd. (CCCC). Total investasi yang disiapkan untuk pengembangan 350 hektare lahan di Pulau Asam mencapai USD 1 miliar. Proyek pengembangan dibagi menjadi tiga bagian besar. Meliputi pengembangan tanah, pembangunan infrastruktur seperti terminal dan dermaga; persiapan manajemen dan pembangunan tangki minyak.
Pulau Asam
Sektor Pariwisata
Pantai Pelawan dan Pantai Pongkar merupakan objek wisata yang berada pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Karimun, kawasan ini sudah cukup lama dikenal sebagai tempat berlibur dan akan terus dikembangkan, sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
Air Terjun Pongkar
Pantai pelawan yang dianggap sebagai yang terdepan di Karimun. Dengan segala pesona yang dimilikinya, pantai ini tidak pernah surut dikunjungi pelancong, Para pelancong dari luar daerah, sebagian bahkan turis manca Negara.
Anda yang hendak ke pantai ini dari luar pulau karimun, jika menggunakan pesawat anda bisa memesan tiket pesawat dengan tujuan Bandara Hang Nadim Batam lalu menggunakan Kapal Laut bertujuan Tanjung Balai Karimun, namun setelah sampai di tangjung balai karimun anda harus menempuh kembali skitar 20 Km ke arah Pantai Pelawan Desa Pangke.
Pantai Pelawan
KONTAK KAMI Komplek Perkantoran Pemda Karimun
Jln. Jend. Sudirman – Poros, Tanjung Balai Karimun - Provinsi Kepulauan Riau
Fax. : (0777) 7366030 , Fax. : (0777) 7366032
Website: www.bpkarimun.net Email : [email protected]
H. Cendra
Kepala Badan Pengusahaan Karimun
Handpone: +62 811705777
Email: [email protected]
Nuzul Akbar
Kepala Divisi Pemasaran
Handpone: +62 8117750123
Email: [email protected]
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
GALANG BATANG – KABUPATEN BINTAN
Dalam rangka mengembangkan kegiatan perekonomian di wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau dan untuk menunjang percepatan dan peluasan pembangunan ekonomi nasional ditetapkan Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Kabupaten Bintan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2017 tanggal 17 Oktober 2017.
Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang terletak di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan dengan luas 2.333,6 Hektar, terdiri atas:
Zona Pengolahan Ekspor (pengembangan pelabuhan bongkar muat), Zona Logistik, Zona Industri (Pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi alumina, dan Zona Energi (Pengembangan Listrik Tenaga Uap)
KEK Galang Batang akan menjadi pusat kegiatan industri alumina dan turunannya serta logistik. Investasi dan pembangunan kawasan ekonomi tersebut dilakukan oleh PT Bintan Alumina Indonesia selaku pengusul KEK Galang Batang. Dengan investasi tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi wilayah serta akan menyerap tenaga kerja paling tidak sebesar 23.200 orang.
Realisasi investasi mencakup pembangunan fasilitas pengolahan alumina berkapasitas produksi dua juta ton per tahun dengan nilai investasi Rp1,65 triliun. Pembangunan fasilitas pengolahan ini dilakukan Bintan Alumina Indonesia bersama dengan perusahaan China Nanshan Group.
Pembangunan pabrik briket dan batu bara senilai Rp870 miliar, pembangunan DAM Water Resevoir kapasitas 7.518.000 meter kubik dengan nilai investasi Rp196 miliar, dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan nilai investasi Rp1,93 triliun. Pembangunan PLTU tahap I berkapasitas 6x25 MW ditargetkan selesai tahun 2021. Selain itu, realisasi investasi juga meliputi pembangunan pelabuhan dengan dermaga yang telah selesai senilai Rp951 miliar.
PT Bintan Alumina Indonesia Santony mengatakan nilai investasi, pembangunan dan pengembangan KEK Galang Batang akan terus meningkat hingga mencapai US$5 miliar dalam sepuluh tahun ke depan. Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menambahkan pemerintah memberikan insentif fiskal dan non fiskal yang lebih menarik bagi para investor KEK, Misalnya berupa keringanan pajak dan kepabeanan.