dinamika sosial
TRANSCRIPT
Sosiologi
Hubungan Antara Interaksi Sosial Dan Keteraturan Sosial
Mengungkapkan Pengalaman Interaksi Sosial Dalam Masyarakat
Menerapkan Pola-pola Interaksi Untuk Terbentuknya Keteraturan Sosial
Oleh:
Kelompok 6
Muhammad Akip Poapa
Resita Sri Wahyuni
Sekar Dwi Laksita
BAB IIPEMBAHASANA. Hubungan Antara Interaksi Sosial dan Keteraturan
Sosial
Keteraturan sosial terjadi apabila tindakan dan
interaksi sosial di antara para warga masyarakat
berlangsung sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku.
Menurut para penganut teori fungsionalisme
struktural, meskipun di dalam masyarakat
terdapat unsur-unsur sosial yang saling berbeda,
tetapi unsur-unsur tersebut cenderung saling
menyesuaikan sehingga membentuk suatu
keseimbangan (equilibrium) dalam kehidupan
sosial. Sedangkan menurut para penganut teori
konflik, keteraturan sosial akan terjadi apabila
dalam masyarakat terdapat unsur sosial yang
dominan (menguasai) atau adanya ketergantungan
ekonomi satu terhadap lainnya.
Keteraturan sosial akan tercipta dalam masyarakat apabila:
1. Terdapat sistem nilai dan norma sosial yang jelas. Jika nilai dan norma dalam masyarakat tidak jelas akan menimbulkan keadaan yang dinamakan anomie (kekacauan norma).
2. Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
3. Individu atau kelompok menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
4. Berfungsinya sistem pengendalian sosial (social control)
B. Pengalaman Interaksi Sosial dalam Masyarakat1. Bentuk Interaksi
Berdasarkan Pelakunya
Individu dan Individu
Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya. Contoh, Orang berjabat tangan.
Individu dan Kelompok
Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok. Contoh, seorang penceramah dengan para pendengarnya
Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini
berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Contoh, 2 keseblasan sepakbola
yang bertanding
MotivasiMotivasi juga
diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Simpati
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat –saat khususEmpati
Empati merupakan simpati yang mendalamYang dapat mempengaruhi psikis atau kejiwaan atau fisik seseorang
2. Bentuk Interaksi Berdasarkan Proses Terjadinya
Imitasi
Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain.
Identifikasi
Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya
Sugesti
Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada seorang individu
C. Pola-Pola Interaksi untuk Terbentuknya Keteraturan Sosial
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang mampu menciptakan Keteraturan Sosial.
a. Kerja Sama
Kerja sama merupakan suatu bentuk interaksi sosial ketika tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan erat dengan tujuan anggota kelompok secara keseluruhan sehingga dapat tercapai tujuan bersama
b. Akomodasi
Akomodasi merupakan usaha-usaha individu untuk meredakan segala pertentangan demi mencapai kestabilan.
c. Asimilasi
Asimilasi merupakan bentuk interaksi sosial yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di beberapa individu atau kelompok melalui penyesuaian diri tanpa adanya paksaan melainkan atas dasar kemauan masing-maisng demi tercapainya tujuan bersama
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri. Kita sebagai
manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain. Saat di rumah,
manusia berinteraksi dengan orang tua dan saudara. Saat di sekolah,
manusia berinteraksi dengan guru-guru dan teman-teman. Begitu
pula, di lingkungan masyarakat manusia berinteraksi dengan
tetangga dan anggota masyarakat lainnya. Dengan interaksi, setiap
individu akan mengetahui nilai dan norma apa yang berlaku di
lingkungannya. Hal tersebut akan mewujudkan keteraturan sosial.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hubungan Antara Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengungkapkan pengalaman interaksi sosial dalam masyarakat
2. Untuk menerapkan pola-pola interaksi untuk terbentuknya keteraturan sosial
d. Lembaga
Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting. Di dalam masyarakat paling tidak terdapat lima pokok jenis lembaga, yaitu: agama, pendidikan, keluarga, ekonomi dan politik.
e. Kelompok Sosial
Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga akan menimbulkan perasaan bersama.
Kelompok Sosial Terdiri atas 2, yaitu Kelompok yang membentuk keteraturan dan yang tidak.
Kelompok yang membentuk keteraturan yaitu, Kelompok in group-out group, dan Kelompok Primer dan Sekunder
1. Kelompok in group-out group
Kelompok in group yaitu kelompok sosial yang antara anggota-anggotanya sangat erat hubungannya dan memiliki perasaan dekat satu dengan yang lain.
2. Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok primer adalah kelompok yang hubungan keanggotaannya sangat erat dan saling bertemu serta relatif memiliki interaksi yang bersifat jangka panjang. Sedangkan kelompok sekunder yaitu kelompok yang hubungan keanggotaannya kurang akrab atau rasa saling pengertiannya kurang dan hubungan ini hanya berlangsung sementara.
BAB I
BAB II
BAB III
Bentuk-bentuk kelompok yang tidak teratur, sebagai berikut:
1. Kerumunan
Kerumunan yaitu sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat hanya sementara yang mungkin saling berinteraksi atau tanpa interaksi.
2. Publik (massa)
Publik (massa) sering kita sebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Hubungan interaksi publik ini tidak terjadi secara berlangsung, melainkan melalui berbagai alat-alat komunikasi massa, seperti media massa cetak maupun elektronik.
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
Keteraturan sosial akan terjadi apabila tindakan dan interaksi sosial di antara para warga masyarakat berlangsung sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Pengalaman interaksi sosial dalam masyarakat meliputi dua hal yaitu menurut jumlah pelakunya maupun proses terjadinya. Salah satunya interaksi antar individu, contohnya berjabat tangan , saling menegur , dan bercakap – cakap.
Secara umum terdapat beberapa bentuk interaksi yang mampu membentuk keteraturan sosial antara lain kerjasama, akomodasi, asimilasi, lembaga, dan kelompok sosial. Sebagai contoh, pernikahan antar dua negara yang masing-masing memiliki latar belakang berbeda. Contoh tersebut merupakan contoh asimilasi.
SARANDalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya interaksi sosial dalam bentuk yang positif diperlukan sosialisasi dan pemahaman oleh masyarakat, dimulai dari lingkungan keluarga hingga ke lingkungan masyarakat agar interaksi sosial dalam masyarakat tidak mengarah ke arah negatif, karena keteraturan sosial dalam masyarakat tercipta melalui adanya interaksi sosial.
SOSIOLOGI
THANKS FOR THE ADVICE ^n_n
KElOMPOK 6 ::
Muh. Akip Poapa
Resita Sri Wahyuni
Sekar Dwi Laksita