dinamika perjodohan dalam pernikahan endogami …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/skripsi...

101
DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN BONTOTIRO, KABUPATEN BULUKUMBA ANALISIS (MASLAHA AL-MURSALA) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hikum pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar Oleh: SYAHRIL AKBAR NIM: 10400113034 FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: hakien

Post on 28-Apr-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI

DESA TRITIRO, KECAMATAN BONTOTIRO, KABUPATEN

BULUKUMBA ANALISIS (MASLAHA AL-MURSALA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Hukum Islam Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hikum

pada Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

SYAHRIL AKBAR

NIM: 10400113034

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN
Page 3: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

iii

Page 4: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

الحمد هلل رب العالمـيه والصال ة والسـال م على اشرف األوبــياء والمرسليه , وعلى الـه وصحبه اجمعيه. اما

بعـد

Rasa syukur yang sangat mendalam penyusun panjatkan kehadirat Allah

SWT. atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga

penyusun dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Dinamika

Perjodohan dalam Pernikahan Endogami di Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro,

Kabupaten Bulukumba Analisis (Maslaha Al-Mursala)” sebagai ujian akhir

program Studi di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda Nabi

Muhammad SAW. yang menjadi penuntun bagi umat Islam.

Saya menyadari bahwa, tidaklah mudah untuk menyelesaikan skripsi ini

tanpa bantuan dan doa dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terima kasih

yang teristimewa untuk kedua orang tua saya Ayahanda tercinta AHMAD dan

Ibunda tercinta Hj. ALISMA yang tak henti-hentinya mendoakan, memberikan

dorongan moril dan materil, mendidik dan membesarkan saya dengan penuh cinta

kasih sayang dan kakak saya DEDI ISKANDAR,S.si atas semua perhatian dan

kasih sayangnya. Ucapan terima kasih juga kepada :

iv

Page 5: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

1. Bapak Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si, selaku Rektor UIN Alauddin

Makassar

2. Bapak Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag,selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum, Bapak Dr. H. Abd. Halim Talli, M.Ag, selakuWakil

Dekan bidang Akademik dan pengembangan lembaga,Bapak Dr. Hamsir,

SH.,M.Hum, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan,

Dr. H. M. Saleh Ridwan, M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Segenap Pegawai Fakultas yang telah memberikan bantuan dalam

penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr. Abdillah Mustari, M.Ag, dan Bapak Dr. Achmad Musyahid Idrus,

M.Ag selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar yang selalu

memberikan bimbingan, dukungan, nasehat, motivasi demi kemajuan

penyusun.

4. Bapak Dr. Abdillah Mustari, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyelesaian skripsi. Dan Ibu A. Intan Cahyani,S,Ag.,M,Ag, Selaku

pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, dukungan, nasihat,

motivasi demi kemajuan penyusun.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta jajaran Staf Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Alauddin Makassar terkhusus Ibu Maryam yang telah memberikan ilmu,

membimbing penyusun dan membantu kelancaran sehingga dapat menjadi

v

Page 6: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

bekal bagi penyusun dalam penulisan skripsi ini dan semoga penyusun dapat

amalkan dalam kehidupan di masa depan.

6. Masyarakat dan aparat Desa Tritiro yang telah memberikan informasi tentang

penelitian yang penulis butuhkan.

7. Teman–teman KKN Angkatan 53 desa Pa‟ladingang, Kecamatan

Bontolempangan, Kabupaten Gowa, terkhusus Bapak Marwan Afif selaku

Kepala Desa dan bapak posko yang tak henti-hentinya memberikan

dukungannya dan semua masyarakat Desa Pa‟ladingang.

8. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

terkhusus Angkatan 2013 “ARBITER” Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Alauddin Makassar.

9. Teman-teman seperjuangan kelas PMH A 2013 yang selalu memberikan

dukungan dan bantuannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman Pondok Ade‟ Cengeng, SMAFOUR community yang telah

memberikan doa, dukungan, perhatian serta kasih sayangnya dan terima kasih

atas kesabaran yang tak henti-hentinya menyemangati dan memberikan

motivasi selama penyusunan skripsi ini.

11. Rahmawati yang tak henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi, dan

bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

12. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuannya bagi penyusun dalam penyusunan penulisan skripsi ini baik secara

materil maupun formil.

vi

Page 7: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN
Page 8: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

DAFTAR ISI

JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN........................................................................................... xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1-11

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Fokus Penelitian dan Daskripsi Fokus ........................................ 7

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 8

D. Kajian Pustaka ............................................................................ 8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 9

BAB II PERNIKAHAN ENDOGAMI .......................................................... 12-26

A. Konsep Maslahah Al-Mursalah .................................................. 12

B. Pengertian Perjodohan ................................................................ 15

C. Pengertian Pernikahan Endogami ............................................... 16

D. Proses Perjodohan Pernikahan Endogami .................................. 17

E. Tujuan dan Hikma Pernikahan Endogami .................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27-33

viii

Page 9: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ......................................................... 27

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 28

C. Sumber Data ............................................................................... 28

D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 29

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 30

F. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 31

G. Pengujian Keabsahan Data ......................................................... 32

BAB IV PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI ................ 34-60

A. Profil Umum Lokasi Penelitian .................................................. 34

B. Hukum Pernikahan Endogami .................................................... 51

C. Nilai-Nilai Budaya Pernikahan Endogami.................................. 57

D. Pernikahan Endogamidi di Desa Tritiro Persfektif Maslahat 58

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61-65

A. Kesimpulan ................................................................................. 61

B. Implikasi Penelitian .................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIR .................................................................................... 67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 68

ix

Page 10: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Lahan ................................ 36

Tabel 2. Pembagian Wilayah Desa Tritiro ...................................................... 40

Tabel 3. Pemerintah Desa dan Kelembagaan Masyarakat .............................. 40

Tabel 4. Demografi Desa Tritiro ..................................................................... 43

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ............................. 44

Tabel 6. Tingkat Kesejahtraan Penduduk ....................................................... 45

Tabel 7. Pekerjaan Masyarakat Desa Tritiro ................................................... 45

Tabel 8. Tingkat pendidikan ........................................................................... 46

Tabel 9. Sarana dan Prasarana Desa ............................................................... 47

Tabel 10. Kepemelukan Agama ...................................................................... 49

x

Page 11: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

DAFTAR BAGAN

Halaman

Gambar Bagan Struktur Organisai Pemerintahan Desa Tritirro ....................... 39

xi

Page 12: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN

A. Transliterasi Arab-Latin

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat

dilihat pada tabel berikut :

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak ا

dilambangkan

Tidak dilambangkan

Ba B Be ب

Ta T Te ث

ṡa ṡ es (dengan titik diatas) ث

Jim J Je ج

ḥa ḥ ha (dengan titik dibawah) ح

Kha Kh ka dan ha خ

Dal D De د

Zal Z zet (dengan titik diatas) ذ

Ra R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

xii

Page 13: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

Syin Sy es dan ye ش

ṣad ṣ es (dengan titik dibawah) ص

ḍad ḍ de (dengan titik dibawah) ض

ṭa ṭ te (dengan titik dibawah) ط

ẓa ẓ zet (dengan titik dibawah) ظ

ain apostrof terbalik„ ع

Gain G Ge غ

Fa F Ef ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha H Ha ه

Hamzah Apostrof ء

Ya Y Ye ى

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokaln a tanpa diberi

tanda apa pun ika ia terletak di tengah atau di akhir maka ditulis dengan tanda

xiii

Page 14: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambanya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

fatḥah A A ا

Kasrah I I ا

ḍammah U U ا

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

fatḥah dan Ai a dan i ي

fatḥah dan wau Au a dan u و

Contoh:

فيك : kaifa

haula : هى ل

xiv

Page 15: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harakat dan

Huruf

Nama Huruf dan

tanda

Nama

Fatḥah dan alif atau .… ا / … ي

Ā a dan garis di

atas

Kasrah dan Ī i dan garis di ي

atas

ḍammah dan wau Ữ u dan garis di و

atas

Contoh:

m ta : ما ت

ram : رمً

ميق : qīla

ىمي ت : amūtu

4. Tā marbūṭah

Tramsliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua yaitu: tā’ marbūṭah yang hidup

atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah (t).

xv

Page 16: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

sedangkantā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya

adalah (h).

Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’

marbūṭah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh:

افط ل لاا ةض rauḍah al-aṭf l : رو

ةهض افنا ةيىدمنا : al-madīnah al-f ḍilah

ةمكحنا : rauḍah al-aṭf l

5. Syaddah (Tasydīd)

S addah atau tas dīd ang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda tas dīd ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

اىبر : rabban

ايىجو : najjain

قحنا : al-ḥaqq

nu”ima : وعم

duwwun„ : عدو

xvi

Page 17: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

Jika huruf ي ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf

kasrah (ـــــؠ), maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi ī

Contoh:

Ali bukan „Ali atau „Al„ : عهي

يبرع : „Arabī bukan „Arabi atau „Arab

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ال

alif lam ma‟arifah Dalam pedoman transliterasi ini kata sandang ditransliterasi

seperti biasa, al-,baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsyiah maupun huruf

qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar ( - ).

Contoh :

سمشنا : al-syamsu (bukan asy-syamsu)

ةن زنازنا : al-zalzalah (az-zalzalah)

ةفسهفنا : al-falsafah

دبالنا : al- bil du

7. Hamzah.

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof „ han a berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletah di

awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh :

نورمات : ta‟murūna

xvii

Page 18: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

عىىنا : al-nau‟

s ai‟un : شيء

umirtu : امرت

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat

yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau

sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia

akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya,

kata al-Qur‟an dari al-Qur‟ n Alhamdulillah dan munaqas ah Namun bila kata-

kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus

ditransliterasi secara utuh. Contoh:

Fī Ẓil l al-Qur‟ n

Al-Sunnah qabl al-tadwīn

9. Lafẓ al-jalālah (هللا )

Kata “Allah” ang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya

atau berkedudukan sebagai muḍ ilaih frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

Contoh:

هيد هلال dīnull h اب هلال bill h

Adapun tā’ marbūṭah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-

jal lah ditransliterasi dengan huruf t contoh:

xviii

Page 19: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

مهههنا ةمحر يف hum fī raḥmatill h

10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf capital (All caps), dalam

transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf

capital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf

capital, misalnya, digunakan untuk menulis huruf awal nama diri (orang, tempat,

bulan) dan huruf pertama permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata

sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap dengan huruf awal

nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal

kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-

). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang

didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam

catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). contoh:

Wa m Muḥammadun ill rasūl

Inna awwala baitin wuḍi‟a linn si lallaẓī bi bakkata mub rakan

Syahru Ramaḍ n al-lażī unzila fih al-Qur‟ n

Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī

Abū Naṣr al-Far bī

Al-Gaz lī

Al-Munqiż min al-Ḋal l

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu anak dari dan Abū

(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus

disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:

xix

Page 20: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

Abū al-Walīd Muḥammad ibn Rus d ditulis menjadi: Ibnu Rus d Abū al-

Walīd Muḥammad bukan: Rus d Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu)

Naṣr Ḥ mid Abū Zaīd ditulis menjadi: Abū Zaīd Naṣr Ḥ mid bukan:

Zaīd Naṣr Ḥ mid Abū

B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. : subḥ nahū wa ta‟ l

saw. : ṣallall hu „alaihi wa sallam

M : Masehi

QS…/…: 4 : QS al-Baqarah/2: 4 atau QS Āli „Imr n/3: 4

HR : Hadis Riwayat

xx

Page 21: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

ABSTRAK

Nama : Syahril Akbar

NIM : 10400113034

Judul : Dinamika Perjodohan dalam Pernikahan Endogami di Desa Tritiro,

Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba Analisis (Maslaha Al-

Mursala)

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana dinamika perjodohan

dalam pernikahan endogami di Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten

Bulukumba Analisis (Maslaha Al-Mursala)? Pokok masalah tersebut selanjutnya

di-breakdown ke dalam beberapa sub masalah atau beberapa pertanyaan peneliti,

yaitu: Apa yang dimaksud dengan pernikahan endogami bagi masyarakat Desa

Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba ?, 2) Bagaimana proses

perjodohan pasangan pernikahan endogami di Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro,

Kabupaten Bulukumba ?, 3) Bagaimana pernikahan endogami di Desa Tritiro

dalam persfektif maslahat ?

Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang

digunakan adalah: s ar‟i dan yuris. Adapun sumber data penelitian ini adalah

Kepala Desa dan masyarakat Desa Tritiro. Selanjutnya metode pengumpulan data

yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian

instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah pedoman wawancara,

buku catatan alat tilis menulis dan kamera. Lalu teknik pengolahan dan analisis

data dilakukan dengan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini memberikan kita penjelasan pengertian pernikahan

endogami menurut masyarakat Desa Tritiro yaitu pernikahan endogami menurut

Deng Dedi mengatakan bahwa pernikahan endogami adalah pernikahan yang

dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang tidak lain keluarga dekat, dilakukan

dengan dorongan dari orang tua kedua belah pihak. Proses dalam pelaksanaan

pernikahan endogami dilakukan oleh orang tua kedua belah pihak yang merasa

tidak ingin jika anak menika dengan orang lain (panggura nipassareang ri tau

maraengga) artinya: kenapa di berikan kepada yang lain. kedua belah pihak yang

sepakat menjodohkan antara keluarganya ini melakukan perjanjian pada saat

kedua calon ini masih kecil. setelah menginjak dewasa barulah membahas

perjodohan itu kepada kedua calon tersebut, pada saat itu mereka meminta

persetujuan dari kedua calaon yang akan dijodohkan, namu mereka tetap

diberikan kebebasan untuk berfikir dan memberi jawaban iya atau tidak setujuh

(Passitujuang). selanjutntnya ke maslahatan pernikahan endogami, Manfaat

pernikahan endogami menurut Pung Lisma iyalah dapat membuat keluarga yang

mulai renggang kembali menjadi dekat seperti dulu, kedua belah pihak dapat

menciptakan keluarga yang harmonis dengan cepat kerna saling mengenal dan

pada persoalan harta keluarga lebih terjaga karna tidak pergi ke orang lain.

xxi

Page 22: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Penerapan hukum Islam terutama

dalam pernikahan hendak dipahami dan dilaksanakan sesuai syariat Islam. 2)

Perlunya penerapan hukum Islam yang lebih dimasyarakat agar dapat merangkul

dan mensingkrongkan kebiasaan-kebiasaan yang ada ditengah masyarakat.3)

Perlunysa merelevansikan kebiasaan-kebiasaan yang ada dengan hukum Islam

agar keduanya tidak bertolak belakang.

xxii

Page 23: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara yang sangat kaya dimulai dari rempa-

rempa, hasil tambang, hasil pertanian, suku-suku, bahasa, serta adat dan

budayanya yang melimpah dari ujung timur hingga ujung barat atau dari sabang

hingga meroke, termasuk juga didalamnya budaya perjodohan dalam pernikahan

serumpun atau endogami.

Perjodohan merupakan suatu proses penunjugan calon mempelai laki-laki

ataupun perempuan yang dila;kukan oleh orang tua, keluarga, kerabat, ataupun

teman. Meskipun hampir semua telah mengetahui bahwa persoalan jodoh itu

ditangan Tuhan karena sudah merupakan takdir yang hanya dialah yang tahu dan

merupakan pilihan Tuhan yang teramat baik untuk keduanya, manusia hanya bisa

berusaha namun beliaulah (Tuhan) yang penentu segalanya. Allah swt., berfirman

dalam QS. An-Nuur/24:26.

Terjemahnya:

wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang

keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang

baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk

wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa

Page 24: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

1

Page 25: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

2

yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan

dan rezki yang mulia (surga).1

Hal ini menunjukan bahwa jodoh seseorang itu telah diatur oleh Allah

swt., dan semua kembali pada diri seseorang itu sendiri karena baik dan buruknya

jodohnya merupakan timbal balik atau cerminan dirinya yang selama ini mereka

perbuat dalam hidupnya.

Dalam undang-undang No.1 tahun 1974 tentang pernikahan menyebutkan

bahwa:

“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keuarga (rumah

tangga ang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan ang Maha esa ”2

Pernikahan merupakan sunnatullah dan merupakan unsur pokok

karenanya diperintahkan untuk menyegerakan menikah dengan maksud yaitu

untuk menghidari fitna dan zina bagi yang mampu. Salah satu prinsip moral yang

paling penting dalam pandangan Islam adalah perkawinan dan membentuk

keluarga.

Dalam aspek agama perkawinan tercermin dalam ungkapan bahwa

perkawinan merupakan perkara ang “suci” dengan demikian, perkawinan

1 Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h. 547

2Sabri Samin, Andi Narmaya Aroeng, Fikih II (Makassar: Alauddin Press, 2010), h. 4

Page 26: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

3

menurut Islam merupakan ibadah, yaitu dalam rangka terlaksananya perintah

Allah atas petujuk Rasul-nya.3

Allah swt berfirman dalam QS. Ar-Ruum/30:21.

Terjemahnya:

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda

bagi kaum yang berfikir.4

Hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan adalah merupakan

tuntunan yang diciptkan oleh Allah swt dan untuk menghalalkan hubungan ini

maka disyaratkan akad nikah. Pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang

diatur dengan pernikahan ini akan membawa keharmonisan, keberkahan dan

kesejahteraan bagi laki-laki maupun perempuan, bagi keturunan diantara

keduanya bahkan bagi masyarakat yang berada disekeliling kedua insan tersebut.

Allah swt berfirman dalam QS. An Nisaa/4:1

Terjemahnya:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki

dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan

3 H.E. Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008), h. 299.

4 Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h. 644.

Page 27: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

4

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga

dan mengawasi kamu.5

Islam menganjurkan kepada umatnya untuk menikah dengan berbagai

alasan sebagai bentuk motifasi. Terkadang menyebutkan bahwa nikah adalah

termasuk sunnah para nabi, petujuk para rasul, yang mana mereka adalah teladan

yang wajib diikuti petunjuknya.6

Allah swt berfirman dalam QS.ar-Ra‟du/13:38.

Terjemahnya:

dan Sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan

Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada

hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan

dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu).7

Dalam hal ini sudah sangat jelas bahwa pasangan-pasangan dari sejenis

mahluk itu sendiri namun, dari jenis-jenis pernikahan ada pernikahan yang

dinamankan pernikahan serumpun (endogami). Pernikahan endogami adalah

pernikahan antar etnis, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang sama.8atau lebih

spesifik lagi pernikahan saudara sepupu yang dimana diketahui masih memiliki

hubungan yang teramat dekat.

5 Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h. 114.

6Syaikh Sulaiman Ahmad yahya Al-faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq (Jakarta:

Pustaka Al-kausar, 2009), h. 402.

7 Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h. 376.

8 https://lenycyhadinatshu.wordpress.com/jenis-jenis-pernikahan/. Leny Cyhadi Natshu

Leny, Jenis-Jenis Pernikahan,diakses pada tanggal 17 November 2016 Pukul 14.30.

Page 28: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

5

Kita semua sudah tahu, bahwa Rasulullah Saw menikahkan putri belau,

Fati mah al-Zahra, dengan sepupu beliau Ali ibn Thalib. Tak ada satu hadis pun

yang melarang pernikahan antara kerabat. Hanya saja ada sejumlah riwayat yang

dinisbahkan kepada Umar ibn Al-Khathtab ra yang perna menyindir keluarga As-

Saib yang saling menikahkan anak-anak mereka melalui perjodohan dalam satu

keluarga “Kalian akan lemah Nikahilah orang-orang asing dari luar garis

keluarga kalian” Artin a keturunan dan keluarga ang kalian bina akan lemah

Nikahkanlah anak-anak kalian dengan orang lain” Dalam satu riwa at Umar

barpesan “Menikahlah dengan orang lain dan jangan menjadi lemah”

Bahkan tidak sedikit pula perjodohan yang dilakukan untuk menuju

kejenjang pernikahan endogami atau dalam bahasa Konjonya (nikka sampusikali)

yang biasa disebut pernikahan saudara sepupu, yaitu pernikahan antar anak-anak

dari masing-masing saudara sekandung yang nota benenya masih bisa dikatakan

memang masih saudara (sedarah). Allah Swt berfirman dalam QS. AL-

Ahzab/33:50.

Terjemahnya:

Hai Nabi, Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu

Page 29: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

6

yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki

yang Termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang

dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan

Page 30: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

7

dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara

perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu

dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah

bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada

Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan

untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa

yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba

sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan

adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.9

Dengan firman Allah Swt dalam surat AL-Ahzab ayat 50 diatas

menjelaskan bahwa diperbolehkannya melaksanakan pernikahan endogami atau

serumpun dalam kekerabatan yang dekat sekalipun yaitu anak perempuan dan

anak laki-laki dari saudara laki-laki dan perempuan bapak dan ibumu atau dengan

kata lain saudara sepupu.

Berdasarkan uraian sebelumnya peneliti tertarik dan merasa perlu

mengadakan penelitian tentang “Dinamika Perjodohan dalam Pernikahan

Endogami di Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba

Analisis (Maslaha AL-Mursala)”

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan berfokus pada bagaimana

dampak bagi pasangan pernikahan endogami analisis (maslaha mursala) di Desa

Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba. Adapun yang dimaksud

dengan pernikahan endogami adalah pernikahan serumpun atau pernikahan yang

dilakukan dengan saudara\saudari sepupu sendiri.

9 Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h. 675.

Page 31: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

8

2. Deskripsi Fokus

Berdasarkan fokus penelitian dari uraian sebelumnya, dapat dideskripsikan

substansi permasalahan dengan pendekatan pada permasalahan ini, bahwa ada

beberapa dampak bagi pasangan pernikahan endogami (maslaha mursala) di Desa

Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.

Budaya pada haikatnya adalah suatu hal yang diturunkan secara turun-

temurun dari nenek-nenek moyang kita. Semua hal itu cukup luas, contohnya

agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya

seni. Setiap daerah pada hakikatnya memiliki budaya masing-masing, namun

tidak sedikit juga daerah yang memiliki budaya yang sama dengan daerah lainnya.

Budaya juga memberikan pengaruh pada lingkungan sekitarnya tidak hanya pada

orang dewasa, namun budaya juga berpengaruh juga termasuk semua usia.10

Suatu pernikahan pasti memiliki dampak entah itu dampak baik atupun

buruk, terlebih lagi dalam pernikahan endogami (saudara sepupu) yang

notabenenya adalah keluarga memungkinkan semakin merekatkan hubungan

kekeluargaan namun disisi lain dapat pula merontokan hubungan keluarga itu

sendiri dan bahkan keluarga besar sekalipun.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pada uraian sebelumnya, maka dapat kami

tarik kesimpulan pokok rumusan permasalahan aitu: ”Dinamika Perjodohan

10 Lerry A.Samovar, ddk.,Komunitas Lintas Budaya: Communication Between Cultures

(Jakarta: Salemba Humanika, 2010),h.27.

Page 32: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

9

dalam Pernikahan Endogami di Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten

Bulukumba Analisis Maslaha Mursala ”

Dari pokok permasalahan tersebut, maka dapat kami tarik rumusan sub-

sub masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pernikahan endogami bagi masyarakat Desa

Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba ?

2. Bagaimana proses perjodohan pasangan pernikahan endogami di Desa

Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba ?

3. Bagaimana pernikahan endogami di Desa Tritiro dalam persfektif

maslahat?

D. Kajiaan Pustaka/Penelitian Terdahulu

Pembahasan ini membahas tentang ”Perjodohan dalam Pernikahan

Endogami di Desa Tritiro. Untuk memperoleh gambaran pasti terhadap posisi

penelitian ini, diantaranya karya-karya yang ada, berikut ini adalah iilustrasi

tentang penelitian yang sudah ada dan berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti yaitu sebagai berikut:

1. Dalam buku Fikih II oleh Prof. Dr.Sabri Samin dan Dra. Andi Narmaya

Aroeng, M.pd. mambahas tentang pernikahan, mahar, wali dan saksi, hak dan

kewajiban suami istri, nafka keluarga, talak, rujuk, dan kewarisan.

2. Dalam buku Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer oleh H.E. Hassan

Saleh (editor). Membahas tentang arti pernikahan, rukun dan syarat nikah,

Page 33: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

10

prinsip-prinsip pernikahan dalam islam, masalah-masalah sekitar islam,

membina keluarga sakinah.

3. Dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman

Ahmad yahya Al-faifi. Membahas tentang pentingnya pernikahan, dorongan

menika, hikmah pernikahan, memilih calon, status hukum nikah.

Berdasarkan penelitian diatas yang dijelaskan oleh beberapa tokoh tentang

pernikahan, berbeda dengan penjelasan peneliti dengan yang berkaitan tentang

penikahan endogami yang diimplikasikan dalam penikahan masyarakat Desa

Tritiro, kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba. Yang akan dijelaskan oleh

penulis dalam penelitian yang akan diteliti belum ada peneliti yang meneliti

sebelumnya.

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Tenelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada uraian sebelumnya, maka yang menjadi

tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengertian pernikahan endogami menurut masyarakat

Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.

b. Untuk mengetahui bagaimana proses atau tata cara perjohan pernikahan

endogami di Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.

c. Untuk mengetahui bagaimana pernikahan endogami di Desa Tritiro dalam

persfektif maslaha.

2. Kegunaan Penelitian

Page 34: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

11

Berdasarkan rumusan masalah pada uraian sebelumnya, maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

a. Untuk lebih mengetahui bahwa masyrakat tahu atau tidak tahu persoalan

pernikahan endogami dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di

Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.

b. Untuk lebih mengetahui proses perjodohan pernikahan endogami bagi

masyarakat di luar kabupaten Bulukumba tentang budaya pernikahan di

Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.

c. Untuk lebih mengetahui bagaimana pernikahan endogami di Desa Tritiro

dalam persfektif maslaha.

3. Kegunaan Teoritis

Menambah referensi atau pengetahuan terutama dalam fikih munakahat

untuk menjawab perkara budaya pernikahan dari dulu sampai saat ini yang

semakin beragam, termasuk dalam pernikahan endogami yang mambuat keluarga

terkungkung dan jalan ditempat atau tidak memperluas keluarga.

4. Kegunaan Praktis

Diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat dan menjadi nilai

tamba, terhadap peneliti selanjutnya berhubungan dampak pernikahan endogami

analisis maslaha mursala.

Page 35: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

11

BAB II

PERNIHAN ENDOGAMI

A. Konsep Maslahah Al-Mursalah

1. Pengertian Mashlahah Mursalah

Mashlahah Mursalah terdiri dari dua kata yang hubungan keduanya dalam

bentuk sifat dan mausuf, atau dalam bentuk khusus yang menunjukkan bahwa ia

merupakan bagian dari al-maslahah. Tentang arti maslahah telah dijelaskan

sebelumnya, secara etimologis dan terminologis.

Al-Mursalah ( المرسلت adalah isim maf‟ul dari fi‟il madhi dalam bentuk

tsulasi yaitu رسل . Secara etimolgis artinya terlepas atau dalam arti مطلقت (bebas).

Kata „terlepas‟ atau „bebeas‟ disini bila dihubungkan dengan kata mashlahah

maksudn a adalah “terlepas atau bebas dari keterangan ang menunjukkan boleh

atau tidak bolehn a dilakukan”

Ulama berbeda dalam memberikan definisi tentang mashlahah mursalah,

berikut pendapat para ulama:

a) Al-Ghazali dalam kitab al-Mustasyfa merumuskan mashlahah

mursalah sebagai berikut:

Apa-apa (maslahah) yang tidak ada bukti baginya dari syara’ dalam

bentuk nash tertentu yang membatalkannya dan tidak ada yang

memeperthatikannya.

b) Al-Syaukani dalam kitab Irsyad al-Fuhul memberikan definisi

Maslahah yang tidak diketahui apakah syari’ menolaknya atau

memperhitungkannya.

11

Page 36: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

12

c) Ibnu Qudaimah dari ulama Hanbali merumuskan:

Maslahat yang tidak ada bukti petunjuk tertentu yang membatalkannya

dan tidak pula yang memperhatikannya.

d) Yusuf Hamid al-Alim

Apa-apa (maslahah) yang tidak ada petunjuk syara’ tidak untuk

membatalkannya, juga tidak untuk memerhatikannya.

e) Jalal al-Din Abd al-Rahman

Maslahah yang selaras dengan tujuan syari’ dan tidak ada petunjuk

tertentu yang membuktikan tentang pengakuannya atau penolakannya.

Walaupun para ulama berbeda-beda dalam memandang al-maslahah al-

mursalah, hakikatnya adalah satu, yaitu setiap manfaat yang di dalamnya

tersadapat tujuan s ara‟ secara umum namun tidak terdapat dalil yang secara

khusus menerima atau menolaknya.

Penjelasan definisi dari para ulama sebelumnya juga menunjukkan bahwa

tidak semua yang mengandung unsur manfaat bisa dikatakan maslahah mursalah,

jika tidak termasuk pada maqashid asy-Syariah.

2. Macam-macam Mashlahah

a. Dari segi kekuatannya sebagai hujjah dalam menetapkan hukum, mashlahah

ada tiga macam, yaitu:

1. Mashlahah dharuriyah, adalah kemaslahatan (lima prinsip pokok) yang

keberadaannya sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia.

2. Mashlahah hajiyah, adalah kemaslahatan yang tingkat kebutuhan hidup

manusia kepadanya tidak berada pada tingkat dharuri. Mashlahah

Page 37: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

13

hajiyah jika tidak terpenuhi dalam kehidupan manusia, tidak sampai

secara langsung menyebabkan rusaknya lima unsur pokok.

3. Mashlahah tahsiniyah, adalah mashlahah yang tingkat kebutuhan hidup

manusia kepadannya tidak sampai pada tingkat dharuri, juga tidak

sampai pada tingkat hajiyah, namun kebutuhan tersebut perlu dipenuhi

dalam rangka memberi kesempurnaan dan keindahan bagi hidup

manusia. Mashlahah dalam bentuk tahsini (perbaikan) ,juga berkaitan

dengan kebutuhan pokok manusia.

b. Ditinjau dari maksud usaha mencari dan menetapkan hukum, mashlahah itu

juga disebut juga dengan munasib. Mashlahah dalam artian munasib terbagi

menjadi tiga bagian :

1. Mashlahah al-Mu’tabarah, yaitu mashlahah yang diperhitungkan oleh

s ari‟ Maksudn a ada petunjuk dari s ari‟ baik langsung ataupun tidak

langsung, yang memberikan penunjuk pada adanya mashlahah yang

menjadi alasan dalam menetapkan hukum. Dari langsung tidak

langsungnya petunjuk terhadap mashlahah terbagi dua yaitu munasib

mu’atstsir dan munasib mulaim.

2. Mashlahah al-Mughlah, yaitu, mashlahah yang dianggap baik oleh akal

tetapi tidak diperhatikan oleh s ara‟ da nada petunjuk s ara‟ ang

menolaknya.

3. Mashlahah al-Mursalah (biasa disebut juga Istishlah), yaitu apa yang

dipandang baik oleh akal sejalan dengan tujuan s ara‟ dalam

menetapkan hukum; namun tidak ada petunjuk s ara‟ ang

Page 38: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

14

memperhitungkann a dan tidak ada pula petunjuk s ara‟ ang

menolaknya.11

B. Pengertian Perjodohan

Pengertian perjodohan kurang lebih sama saja pada dearah lainnya yaitu

jenis ikatan pernikahan dimana penganting pria dan wanitanya dipilihkan oleh

pihak ketiga bukan oleh satu sama lain, biasanya dibentuk oleh orang tua, kerabat

dekat, teman atau pihak ketiga lainnya yang terpercaya.

Pengertian perjodohan menurut Kepala Desa Tritiro iyalah suatu Proses

pencarian atau penunjukan pasangan suami istri yang dilakukan oleh orang tua

untuk anaknya yang mereka anggap benar-benar cocok untuk sang anak dan

memenuhi syarat untuk keluarga besarnya.12

Menurut Pung aho‟, Pengertian perjodohan adalah penjarian pasangan

untuk pernikahan bagi pihak laki-laki dan perempuan yang dilakukan oleh orang

lain atau dengan kata lain di carikan oleh pihak ke tiga.13

Sedangkan menurut Pung Baha‟, Pengertian perjodohan adalah seseorang

yang dinikahkan bukan dengan pilihannya sendiri tapi dipilihkan oleh orang lain

yang dianggap dekan dan terpercaya.14

Dari pengertian yang dikemukakan diatas dan hasil obserpasi ulang yang

dilakukan peneliti dengan turun langsung dilapangan dan ditambah dari bahan

11 https://www.academia.edu/19748763/MASLAHAH_MURSALAH?auto. Milla

Wahida, MASLAHAH_MURSALAH, diakses pada tanggal 13 juni 2017 Pukul 15.15.

12 Saiful Amar, Kepala Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 09 Mei 2017

13 Pung aho‟, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

14 Pung Baha‟, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

Page 39: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

15

bacaan dari internet, dapat disimpulkan bahwa perjodohan adalah pencarian

pesangan baik laki-laki maupun perempuan yang tidak dilakukannya sendiri

namun dilakukan oleh pihak ketiga, seperti orang tua, kerabar dekat, tetangga,

pemuka agama, dan lainya yang dianggap dekat dan terpercaya.

C. Pengertian Pernikahan Endogami

Adapun pengertian pernikahan endogami dari sudut pandang masyarakat

Desa Tritiro antara lain:

Pengertian pernikahan endogami menutut Kepala Desa Tritiro adalah

pernikahan yang hanya dilakukan dalam ruang lingkup keluarga, kerabat dekat,

maupun etnis dan tidak menikah diluar dari keluarga, kerabat dekat, maupun

etnis.15

Pernikahan Endogami menurut Pung Lisma adalah suatu perkawinan yang

dilakukan oleh dua orang namun dalam satu ruang lingkup keluarga yaitu sepupu

dengan sepupu saja.16

Sedangkan pernikahan endogami menurut Deng Dedi mengatakan bahwa

pernikahan endogami adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki dan

perempuan yang tidak lain keluarga dekat, dilakukan dengan dorongan dari orang

tua kedua belah pihak.17

15 Saiful Amar, Kepala Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 09 Mei 2017

16 Pung Lisma, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 13 Mei 2017

17 Deng Dedi, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 14 Mei 2017

Page 40: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

16

Dari pengertian-pengertian pernikahan endogami diatas dan hasil

obserpasi ulang yang dilakukan peneliti dengan turun langsung dilapangan dan

ditambah dari bahan bacaan dari internet, dapat disimpulkan bahwa pernikahan

endogami adalah suatu pernikahan dengan anggota dalam kelompok atau rumpun

yang sama seperti keluarga, agama, ras, klan, etnis, suku dan lain-lain.

D. Proses Perjodohan Pernikahan Endogami

Adapun tata cara atau prosesi perjodohan dalam pernikahan endogami di

Desa Tritiro biasanya dilakukan oleh orang tua kedua belah pihak, bahkan dari

kakek dan nenek dari kaduanya yang merasa tidak ingin jika anak cucunya

menika dengan orang lain dari luar garis keluarga, yang tidak dikenal dan bahkan

dari tempat yang jauh yang akan membawa anak cucunya pergi jauh

meninggalkan mereka (panggura nipassareang ri tau maraengga) artinya: kenapa

di berikan kepada yang lain.

Biasanya kedua belah pihak yang sepakat menjodohkan antara

keluarganya ini melakukan perjanjian pada saat kedua calon ini masih kecil dan

belum mengetaui apa-apa. Nanti setelah masing-masing mulai menginjak dewasa

barulah mereka dipanggil kemudian duduk bersama (sipaccaritang) dan

membahas perjodohan itu kepada kedua calon tersebut barulah pada saat itu para

orang tua meminta persetujuan dari kedua calaon yang akan dijodohkan, namu

mereka tetap diberikan kebebasan untuk berfikir dan memberi jawaban iya atau

tidak setujuh (Passitujuang) dengan perjodohannya.

Page 41: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

17

Setelah mendapat persetujan dari kedua belah pihak atau dengan kata lain

setuju dengan perjodohan tersebut, maka barulah dilanjutkan pada tahap

pembicaraan selanjutnya yaitu langsung berbicarakan keparnikahan atau keduanya

meminta untuk bertunangan (Nisekko) dahulu. karena berbagai macam

pertimbangan dari keuda belah pihak contohnya mau melanjutkan sekolah, belum

mapan, atau sementara fokus pada suatu hal, namun tetap dalam bentuk

persetujuan dari kedua belah pihak tentunya. Adapun tata cara pertunagan dan

pernikahan endogami yaitu:

1. Tata cara pertunangan (Nisekko)

Terlebih dahulu kedua belah pihak yang nyatanya adalah keluarga sendiri

membicarakan persoalan waktu, tempat dan hal-hal yang akan bawa lainnya

sebelum pertemuan sesungguhnya dilakukan agar nantinya pada waktu yang

ditentukan semua bisa berjalan dengan dengan lancar. Pembahasan persoalan

waktu, tempat dan hal-hal yang akan bawa:

1. Penentuan waktu dilakukan oleh orang yang di tuakan (tumacca)

2. Penentuan tempat biasanya ditempat dikediaman perempuan

3. Dan barang yang dibawa untuk Nisekko adalah cicin yang berpasangan

untuk dipasangkan kepada keduannya.

Pada saat pertemuan itu dilakukan pihak laki-laki yang datang ke rumah

pihak perempuan, kedua calon jelas didampingi oleh masing-masing orang tua

keduanya, orang yang dipercayakan dan orang yang dituakan lainnya. Dengan

Page 42: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

18

itikat baik tentunya mereka memenuhi syarat dan ketentuan dari pihak yang telah

tentukan oleh kedua belah pihak sebelumnya.

Biasanya pembicaraan dilakukan akan dimulai dengan basa-basi atau

candaan kemudian seraya pihak perempuan menyuguhi tamu dari pihak laki-laki

makanan dan lainya yang di butuhkan sebagai penghormatan (sipaka tau) setelah

itu tentunya barulah mulai membahas keporsoalan intinya yaitu pertunangan

(Nisekko) keduanya dan tentu sebelumnya kedua calon dan keluarga akan tetap

dimintai persetujuan sebelum melanjutkan pembiraan terutama dari pihak

perempuan.

Setelah semua setujuh dengan pertunangan yang dilakukan maka barulah

pembicaraan akan dilanjtkan, biasanya saat pertuna sebelum pemasangan cicin

untuk pengikat diterlebih dahulu dibahas yaitu:

1. Kapan pernikahan akan dilaksanakan setelah pertunangan atau batas

waktu yang diberikan.

2. Jumlah uang panai (Doe panai) begitupun mahar yang akan dibawa

pihak laki-laki.

3. Barang dan bahan yang akan dibawa dalam pernikahan (Erang-erang)

yang akan dibawa oleh pihak laki-laki. Adapun jenis erang-erang

berbaigai macam diantaranya yaitu:

1. Hasil perkebunan dan kue khas (Baku’puli)

2. Beras

3. Sapi / Kerbau

Page 43: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

19

4. Tanah / Kebun

5. Emas

6. Dan lain-lain yang disepakati tentunya

Setelah semua pembicaraan yang termasuk syarat telah disepakati oleh

kedua belah pihak barulah pertunagan akan dilaksanakan yaitu pemasangan cicin

kepada kedua calon yang dipasangkan oleh keduanya secara bergantin atau bisa

juga dipasangkan oleh orang tua calon untuk menghormati orang yang dituakan

(sipaka tau) dan semuanya berjalan dengan lisan tanpa karna saling percaya kedua

belah pihak dan kebiasaan yang ada.

2. Tata cara pernikahan

Sebelum memasuki bagian pernikahan terlebiih dahulu orang tua atau

keluarga dari pihak laki-laki dengan didampingi orang yang dituakan datang

kerumah perempuan untuk terlebih dahulu melamar (appallante). Melamar

biasanya dilakukan oleh keluarga laki-laki saja atau tanpa didampingi oleh laki-

laki yang menjadi calon mempelai.

Proses pelamaran berlangsung anatar keluarga perempuan dan keluarga

laki-laki namun tetap dihadiri sang perempuan karena berada dirumahnya dan

akan ditanya secara langsung atau pihak perempuan sendiri yang akan

menyampaikannya, setelah mendapat persetujuan dari sang perempuan dan pihak

keluarganya barulah akan dibahas persoalan selanjutnya yaitu:

Page 44: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

20

4. pernikahan akan dilaksanakan setelah proses lamaran atau batas waktu

yang diberikan.

5. Jumlah uang panai (Doe panai) begitupun mahar yang akan dibawa

pihak laki-laki.

6. Barang dan bahan yang akan dibawa dalam pernikahan (Erangerang)

yang akan dibawa oleh pihak laki-laki. Adapun jenis erang-erang

berbaigai macam diantaranya yaitu:

1. Hasil perkebunan dan kue khas (Baku’puli)

2. Beras

3. Sapi / Kerbau

4. Tanah / Kebun

5. Emas

6. Dan lain-lain yang disepakati tentunya

Setelah permintaan mulai dari mahar, panai dan barang bawaan disanggupi

oleh pihak laki-laki atau bisa juga ada negosiasi antara kedua belah pihak hingga

terciptanya kesepakatan. Setelah mendapatkan kesepakatan barulah kedua belah

pihak selanjutnya membicarakan persoalan waktu pelaksanaan pernikahan yang

diinginkan yang biasanya di carikan oleh orang yang dituakan (tumacca) dalam

keluarga.

setelah semua telah disepakati kedua calon baik laki-laki dan perempuan

menuju ke kantor urusan agama (KUA) guna melaporkan pernikahan yang akan

dilaksanakan pada waktu yang telah mereka sepakati dan belajar tata cara

pernikahan agar tidak terjadi kesalahan saat pernikahan yang sesungguhnya.

Page 45: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

21

Jika semua urusandi KUA dan kewajiban yang harus dipersiapkan telah

siap terutama rukan dan syarat nikah. Adapun srukun dan syarat nikah:

1. Rukun Nikah

a. Calon Suami

b. Calon Istri

c. Wali

d. Saksi

e. Ijab Kabul18

2. Syarat Nikah

a. Kepastian siapa mempelai laki-laki dan mempelai perempuan

b. Keridaan dari masing-masing pihak

c. Ada wali bagi calon mempelai wanita19

Setelah rukun dan syarat terpenuhi barulah pernikahan siap dan bisa

dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Prosesi pernikahan bisa langsung

digelar dengan pengucapan ijab kabul oleh pihak mempelai laki-laki yang dipandu

oleh penghulu dan disahkan oleh para saksi yang ada.20

Dari hasil wawancara ang didapatkan dari narasumber Pung Baha‟

peneliti kemudian turun langsung dan melakukan observasi untuk lebih

memperjelas data yang telah didapatkan dengan yang dilapangan, perbandingan

data yang didapatkan dengan dengan yang dilapangan memiliki kesamaan

18 H.E. Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer,h. 299.

19 H.E. Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer, h. 301.

20 Pung Baha‟ Mas arakat Desa Tritiro Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

Page 46: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

22

berkisar 98% (sembilan puluh persen) dan yang kurang tepatnya terdapat pada

kurang adanya sedikit unsur paksaan yang dan kurang diperhatikannya pendapat

para calon karna lebih domonan pada suara orang yang lebih di tuakan dan

keluarga besar lainnya yang bertujuan untuk penghormatan bagi keluarga besar

dan adat istiadat yang telah berlangsung dari dahulu kala.

E. Tujuan dan Hikma Pernikahan Endogami

Dalam suatu hubungan pasti memiliki yang namanya tujan dan juga

memiliki hikma tentunya, terlebih dalam pernikahan endogami yang kita tahu

adalah keluarga sendiri yang sudah saling kenal dari kecil yang terjadi di Desa

Tritiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Adapun tujuan dan hikma

dalam pernikahan endogami yaitu:

1. Tujuan pernikahan endogami

Adapun tujuan pernikahan endogami menrut masyarakat Desa Tritiro

Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba antara lain:

Tujuan pernikahan endogami menurut Pung aho‟ iyalah agar supaya

kekerabatan keluarga semakin erat dan agar barang-barang atau warisan mereka

tidak pergi ke orang lain.21

Tujuan pernikahan endogami menurut Pung Baha‟ iyalah untuk keluarga

lebih dekat lagi dan membentuk lebih capet tercipta keharminisan antara pasangan

karna suda saling kenal sifat masing-masing dari kecil.22

21 Pung aho‟, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

22 Pung Lisma‟, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 13 Mei 2017

Page 47: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

23

Sedangkan tujuan pernikahan endogami menurut Deng Dedi iyalah agar

supaya persatuan dan kesatuan yang mulai merenggang dengan pernikahan

sebelumnya jadi kembali dekat dengan adanya pernikahan selanjutnya antara

keluarga itu sendiri.23

Dari beberapa tujuan pernikahan endogami yang dikemukakan

masyartakat diatas dan setelah dilakukan observasi oleh peneliti merasa sepakat

dengan pernyataan tersebut maka peneliti dapat simpulkan menjadi beberpa poin

bahwa tujan pernikahan endogami antara lain:

1. Dengan adanya pernikahan endogami dapat menambah eratnya tali

persaudaraan dan silaturahmi dan dapat dikatakan satu rumpun atau

kelompok itu adalah keluarga beras merekah semua.

2. Terciptanya rumah tangga atau keluarga harmonis, dalam pernikahan

endogami lebih cepat tercita keharmonisan bahkan sudah tidak perlu

dipertanyakan lagi baik buruknya calonnya. karna suda saling

mengetahui sifat masing-masing dari kecil.

3. Terjaganya harta keluarga, pada saat terjadinya pernikahan endogami

maka harta dari kedua belah pihak tidak akan pergi keorang lain

melainkan keluarga sendiri yang sama saja dengan tetap berada dala

ruang lingkup keluarga itu sendiri.

23 Deng Dedi, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 14 Mei 2017

Page 48: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

24

2. Hikma pernikahan endogami

Adapun hikma pernikahan endogami menerut masyarakat Desa Tritiro

Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba antara lain:

Hikma pernikahan endogami menurut Pung aho‟ iyalah tidak perlu waktu

lama untuk menyatukan kedua belah pihak dari masing-masing keluarga karna

mereka sudah saling mengenal dan tahu tabiat atau sifat dari masing-masing

keluarga bahkan setiap orangnya jauh sebelum pernikahan terjadi.24

Hikma pernikahan endogami menurut Pung Lisma iyalah kita bisa sudah

mengetahui masalah-masalah yang akan dihadapi nantinya dengan adanya

pernikahan tersebut dan cara memcahkan masalah tersebut sebelum terjadi karna

kita sada saling membaca sifat masing-masing sebelumnya.25

Hikma pernikahan endogami menurut Deng Dedi iyalah dengan adanya

pernikahan yang terjadi diantara keduanya yang jelas adalah keluarga dapat

mudah dipersatukan lahir dan batin dengan mudah dan memecahkan

permasalahan yang akan terjadi dengan mudah juga.26

Dari beberapa hikma pernikahan endogami yang dikemukakan

masyartakat diatas dan setelah dilakukan observasi oleh peneliti merasa sepakat

dengan pernyataan tersebut maka peneliti dapat simpulkan menjadi beberapa poin

bahwa hikma pernikahan endogami antara lain:

24 Pung aho‟, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

25 Pung Lisma, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 13 Mei 2017

26 Deng Dedi, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 14 Mei 2017

Page 49: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

25

1. Menyatukan keluarga kedua belah pihak yang sudah mulai

merenggang atau jauh kembali dekat karna adanya pernikahan

endogmai.

2. Mengetahui masalah-masalah yang akan dihadapi nantinya dan dengan

adanya pernikahan tersebut bisa mengetahui cara memcahkan masalah

tersebut sebelum terjadi karna kita sada saling membaca sifat masing-

masing.

3. Pernikahan yang terjadi diantara keduanya yang jelas adalah keluarga

dapat mudah dipersatukan lahir dan batin dengan mudah dan

memecahkan permasalahan yang akan terjadi dengan mudah juga.

Page 50: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan penelitian jenis kualitatif (Field Research) kualitatif

deskriptif yaitu himpunan data dengan menggunakan tehnik wawancara langsung

tentang “Perjodohan dalam Pernikahan Endogami di Desa Tritiro” Lokasi

penelitian dilaksankan di Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten

Bulukumba dalam kaitannya dengan Dinamika Perjodohan dalam Pernikahan

Endogami Analisis (Maslaha Al-Mursala).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Tritiro Kecamatan Bontotoro

Kabupaten Bulukumba yang berkaitan dengan budaya Pernikahan Endogami

Analisis Maslaha Al-mursala.

Alasan pemilihan lokasi penelitian di Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro

Kabupaten Bulukumba adalah karna masih maraknya pernikahan endogami di

Desa tersebut, bahkan sudah dapat dikatakan adat atau tradisi karena sudah turun

temurun dari dahulu sampai saat ini dan berhubung peneliti juga berasal dari desa

yang sama.

26

Page 51: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

27

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini peneliti diarahkan untuk menggambarkan

sasaranya dengan kata lain, pendekatan ialah disiplin ilmu yang dijadikan acuan

dalam menganalisa objek yang diteliti sesuai dengan logika. Pendekatan

penelitian biasanya sesuai dengan profesi peneliti namun tidak menutup

kemungkinan peneliti multi disipliner (Banyak penafsiran).27

Adapun pendekatan yang digunakan peneliti sebagai berikut:

a. Pendekatan s ar‟i aitu pendekatan terhadap hukum islam ang

berhubungan dengan masalah yang ditiliti.28

b. Pendekatan yuridis yaitu pendekatan metode atau cara yang digunakan

berdasarkan peraturan yang berlaku yang memiliki korelasi dengan masalah

yang akan ditiliti

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data-data

penelitian secara langsung.29

Dalam hal ini informasi dari para , yakni masyarakat

Desa Tritiro.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah yang dijadikan sebagai pendukung data pokok, atau

dapat pula didefenisikan sebagai sumber data memberikan informasi atau data

h. 26

27Muliati Amin, Dakwa jamaah (Disertasi) (Makassar: PPS, UIN Alauddin). h. 129

28Lexi J. Moleong, metode penelitian kualitatif, edisi refisi (Banding: Rasfdakarya, 2004),

29Joko p. Subagyo, Metode penelitian dalam teori dan praktek (Jakarta: Rineka cipta,

1997), h.88

Page 52: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

28

tambahan yang dapat diperkuat data pokok 30

. Adapun sumber data yang

mendukung untuk melengkapi data sekunder ialah buku, jurnal, majala dan

pustaka lain yang berkaitan dengan tema penelitian.

D. Metode pengumpulan data

Dalam penggunaan data-data nanti tehnik yang akan digunakan yaitu,

observasi, interview/wawancara dan dokumentasi. Dalam pengumpulan data,

penulis menggunakan tehnik:

a. Wawancara

Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka,

mendengarkan secara langsung informasi secara mendalam dan detail. Dalam

penelitian ini peneliti mengambil 5 (lima) orang sebagai narasumber yang akan

memberikan penjelasan-penjelasan yang menjadi pokok-pokok pertanyaan dalam

penelitian yang dilakukan.

b. Observasi

Observasi adalah suatu tehnik pengumpulan yang digunakan oleh peneliti

dengan jalan turun langsung kelapangan mengamati objek secara langsung guna

mendapatkan data yang lebih jelas. Observasi dimaksutkan untuk mengumpulkan

data dengan melihat langsung kelapangan objek yang akan diteliti. Dalam

pelaksanaan observasi ini penulis menggunakan alat bantu untuk memperlancar

observasi dilapangan yaitu buku catatan atau alat rekam sehingga seluruh data-

data yang diperoleh dilapangan melalui observasi ini dapat dicatat. Dilakukannya

30 Suryadi Suryabrata, Metodologi Penelitian(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998),h.85.

Page 53: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

29

obserpasi yaitu setelah pelaksanaan wawancara dengan para narasumbur yaitu

untuk lebih memperjelas keakuratan data yang telah diperoleh dan hasil dari

wawancara seteh di obserpasi atau ditinjau langsung hasilnya sama.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan bukti dengan keterangan seperti foto,

kutipan materi dan sebagai bahan referensi lain yang berada dilokasi penelitian

yang dibutuhkan untuk memproleh data yang valid. Adapun hasil dokumentasi

yang telah diperoleh selama penelitian akan dilampirkan dalam skripsi ini sebagai

salah satu pembuktian bahwa telah berlangsungnya.

E. Instrumen Penelitian

Dalam upaya memperoleh data yang akuran, penulis menggunakan

instrumen penelitian. Eksistensi instrumen dalam suatu penelitian menjadi salah

satu unsur pengting karena berfungsi sebagai alat bantu atau sarana pengumpulan

data yang dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Tolak ukur keberhasilan juga tergantung kepada instrumen yang

diguanakan. Instrumen pengumpulan data adalah suatu alat yang mengukur

penomena alam dan sosial yang diamati. Oleh karena itu alat-alat yang digunakan

peneliti dalam melakukan penelitian yaitu:

1. Pedoman wawancara digunakan sebagai landasan untuk mengetahui

atau tata cara dalam melakukan wawancara kepada informan.

2. Alat tulis atau buku catatan digunakan oleh penulis untuk mencatat

hal-hal penting dan menunjang penelitian yang akan dilakukan penulis.

Page 54: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

30

3. Kamera digunakan sebagai alat dokumentasi pada saat penulis

melakukan wawancara dengan informan baik masyarakat yang perna

melakukan proses pernikahan endogami, maupun toko masyarakat

yang mempunyai kepentingan dalam penelitian yang dilakukan.

Adapun istrumen penelitian atau alat bantu penelitian dan hasilnya yang

didapat diatas yaitu pedoman wawancara dan dokumentasinya akan dilampirkan

pada skrisi sebagai pembuktian bahwa memang telah berlangsung penelitian

tentang “Dinamika Perjodohan dalam Pernikahan Endogami di Desa Tritiro,

Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba Analisis (Maslaha Al-Mursala)”.

F. Tehnik Pengelolaan dan Analisis Data

Untuk menganalisis data yang terkumpul guna memperoleh kesimpulan

yang terkumpul guna memperoleh kesimpulan yang valid, maka digunakan tehnik

analisa data dengan metode kualitatif.

Adapun tehnik dan interpensi yang digunakan yaitu:

a. Reduksi data (seleksi data), yang prosesnya dilakukan sepanjang penelitian

berlangsung dan penulisan laporan. Penulis bertolak belakang dari teori

untuk mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang terdapat

dilapangan maupun data yang terdapat pada perpustakaan. Data

dikumpulkan dipilih secara selektif dan disesuaikan pada permasalahan

yang dirumuskan pada penelitian.

b. Sajian data dengan berusaha menampilkan data yang dikumpulakan. Dalam

penyajian data dilakukan secara induktif yakni menguraikan setiap

Page 55: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

31

permasalahan penelitian dengan memaparkannya secara umum kemudian

menjelaskannya secara spesifik.

c. Penarikan kesimpulan dalam hal ini peneliti menarik kesimpulan dan

memverifikasi. Langkah terakhir dalam menganalisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi, setiap kesimpulan sementara yang

akan berubah bila diperoleh data baru dalam pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan yang diperoleh selama dilapangan diverifikasi selama

penelitian berlangsung dengan cara memikirkan kembali dan meninjau

ulang catatan lapangan membentuk penegasan kesimpulan.

G. Pengujian Keabsahan Data

1. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesenambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan

uraian peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan

meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat melakukan pencegahan kembali

apakah data yang ditemukan itu salah atau tidak. Dengan demikian dengan

meningkatkat ketekunan maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang

akarat dan sistematis tentang apa yang diamati. Dengan meningkatkan hal ini,

dapat meningkatkan kredibilitas data.31

2. Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh penekiti. Sebagaia contoh,

31 Sugiono, MetodePenelitianPendekatanKuantitatifKualitatif R & D.(Bandung;Alfa

Beta, 2009),h306.

Page 56: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

32

data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman sehingga data dapat

menjadi kredibel atau lebih dapat dipercaya. Jadi dalam penelitian ini peneliti

akan menggunakan rekaman wawancara dan foto-foto hasil observasi sebagai

bahan referensi.32

32 Sugiono, MetodePenelitianPendekatanKuantitatifKualitatif R & D,h307.

Page 57: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

33

BAB IV

PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ada hal-hal yang harus ketahui terlebih

dahulu oleh orang yang akan melakukan penelitian adalah mempelajari dan

mengenai tentang situasi lokasi atau tempat yang akan kita lakukan penelitian.

Adapun lokasi penelitian yang akan ditempati meneliti ialah Desa Tritiro

Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Sehubungan dengan persoalan lokasi penelitian, yang perlu diketahui

mengenai lokasi penelitian oleh peneliti yaitu mengenai keadaan geografis,

demografi dan sejarah umum tempat penelitianitu sendiri agar nantinya tidak

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tentunya.

1. Kondisi Geografis

a. Letak Desa

Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Desa Tritiro

Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Mengenai kondisi lokasi secara

geografis Desa Tritiro merupakan daerah perbukitan, bergelombang dan berada di

pesisir pantai. Secara administrasi Desa Tritiro terletak di Kecamatan Bontotiro

Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan masyarakat

Konjo.

33

Page 58: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

34

Hasil wawancara dengan kepala Desa Tritiro memberikan penjelasan

mengenai luas welayah Desa Tritiro adalah 700 Ha sebagian besar lahan

digunakan sebagai tempat tinggal, pasilitas umum, kantor, berkebun, tempat

perniagaan, peternakan dan lain-lain.

Luas wilayah yang diperuntukan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut:

1) Luas tanah untuk bagunan umum: 4,3 ha

2) Luas tanah untuk jalan: 3,7 ha

3) Luas tanah untuk pemakanan umum: 0 ha

Luas wilayah yang diperuntukan untuk pernigaan adalah sebagai berikut:

1) Luas tanah untuk pasar: 0,59 ha

2) Luas tanah untuk pertokoan: 0,34 ha

3) Luas tanah untuk peternakan 2 ha

Luas wilaya untuk perkebunan dan peneujangnya 95 ha

1) Lahan peribahdahan 2,5 ha

2) Tanah bengkok 40 ha

3) Lahan perkantoran 1 ha

Selebihnya luas wilayah yang diperuntukan untuk pemukiman 325 ha

Sekitar 100 ha diperuntukan untuk perkebunan tadah hujan. Tanah yang

diperuntukan untuk penbudidayaan dilahan yang cukup luas dan tumbuhan yang

beragam diantaranya jagung, coklat, jambu mente dan lain-lain.

Page 59: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

35

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1. Luas wilaya berdasarkan penggunaan lahan

NO NAMA PENGGUNAAN LUAS

1 Pemukiman 176 Ha

2 Perkebunan 85 Ha

3 Kuburan 0 Ha

4 Pekarangan 115 Ha

5 Peternakan 2 Ha

6 Perkantoran 1 Ha

7 Taman 0 Ha

8 Hutan 315 Ha

9 Prasarana Umum Lainnya 6 Ha

10 Jumlah Luas 700 Ha

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Ketinggian Desa Tritiro berada diantara 100-150 meter diatas permukaan

laut dengan curah hujan yang mencapai 550 mm/tahun serta suhu udara mencapai

rata-rata 20 sampai dengan suhu 34 dengan kelembapan udara mencapai

60% pertahun. Iklim Desa Tritiro Sebagaimanan Desa-desa yang lain

diwilayah Indonesia beriklim Tropis dengan Dua Musim yakni Musim

Kemarau dan Musim Penghujan

Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba ini terdiri dari 3

Dusun, RK 6 dan 16 RT yakni: Dusun kalumpang Utara, Dusun Kalumpang

Page 60: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

36

Selatan dan Dusun Kalumpang Tenga jarak antar Dusun terbilang karena

bersebelahan dan dapat ditempuh bahkan jika hanya berjalan kaki namun tetap

dapat ditempuh dengan kendaraan roda duan dan empat karena jalannya termasuk

bagus (layak).

Dengan begitu bersilaturahmi kerabat antar Dusun sangat memingkan dan

terbilang mudah bahkan dari jauh dari luar Desa tidak jadi masalah, meski

terbilang jauh dari kota Bulukumba namun Desa Tritiro berkembang mengikuti

jaman.

b. Kondisi dan Ciri Geografis

Kondisi geografis wilaya Desa Tritiro secara umum adalah daerah dataran

Tinggi dan daerah Pebukitan serta pesisir pantai, memiliki kostur tanah yang keras

atau kering dan sebagian besar berbatu, dari wilaya Desa Tritiro terbagi dengan

pemukiman, pasilitas umum, perkebunan dan hutan. Dengan daerah yang berbatu

dan tanah yang keras meyebabkan Desa Tritiro sulit untuk menemukan sumbar

mata air dan hanya memamfaatkan mata air yang suda ada dari dulu saja yang

pada saat musim kemarau terjadi kekeringan.

Pada musim huajan saja tanah yang keras dapat diolah dan ditanami

jagung yang merupakan salah satu mata pencarian masyarakat Desa Tritiro karena

hanya pada musim hujan saja tanah dapat diolah karenapa pada musim kemarau

hampir semua jenis tanaman mati kekeringan yang memaksa sebagian masyarakat

Desa berhenti berkebun dan lebih memilih untuk pergi dan menjadi perantau di

berbagai daerah di Indonesia Bahkan keluar Negeri.

Page 61: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

37

Wilyah dusun kalumpang Utara dan sebagian Dusun Kalumpang Tengah

berada di daerah dataran dan perbukitan sedangkan sebagian Dusun Kalumpang

Selatan adalah Daerah daratan, perbukitan dan pesisir pantai jadi selain

perkebunan di Desa Tritiro terkenal dengan kerajinan penbuatan kapal finisi

(Panri Lopi) yaitu kapal kayu yang dibuat khas oleh warga Desa Tritiro untuk

para para nelaya dan bahkan bisa dijadikan alat transportasi bagi warga yang akan

bepergian kepulau yang ada disekitana Bulukumba dan bahkan dipakai untung

mengarungi lebih jauh lagi.

c. Struktur Kepemimpinan dan Pelayanan Publik

Dalam menjalankan struktuk pemerintahan dan pelayanan publik Kepala

Desa Tritiro merupakan penanggung jawab atas semua yang ada di Desa Tritiro

tersebut. Pelaksanaan tugas-tugas Kepala Desa di bantu oleh Sekertaris Desa dan

seluruh anggota yang termasuk dalam perangkat Desa lainnya.

pemerintah Desa Tritiro menganut sistem kelembagaan pemerintahan

Desa dengan pola minimal mulai dari Kepala Desa, Sekertaris Desa, Kaur

keuangan, Kaur Umum, Kaur Perencanaan, Kasi Pemerintahan, Kasi

Kesejahtraan, Kasi Pelayanan, Kepala Dusun Kalumpang Utara, Kepala Dusun

Kalumpang Selatan, Kepala Dusun Kalumpang Tengah.

Berikut ini adalah gambar bagan atau struktur pemerintahan Desa Tritiro

Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

Gambar Bagan Struktur Organisai Pemerintahan Desa Tritirro Kec.

Bontotiro Kab. Bulukumba Periode 2013-2019 adalah sebagai berikut:

Page 62: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

38

Sekretaris Desa

Kadus Kalumpang Utara

Abd.Rahman.Jama

Kaur

Perencaaan

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Kepala Desa

Kasi Pemerintahan

Muzakkir,SE

Kasi

Kesejateraan

Kasi

Pelayanan

Kaur Keuangan Kaur Umum

Hartatia,S.Kom H.Muh.Nasir

Kadus Kalumpang Tengah

Sabiruddin

Kadus Kalumpang Selatan

Muh.Zain,BA

Page 63: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

39

Pembagian Wilayah Desa

Wilayah Desa Tritiro dibagi menjadi 3 (Tiga) Dusun. Setiap dusun

dipimpin oleh Kepala Dusun sebagai delegasi dari Kepala Desa di dusun tersebut..

Pembagian wilayah Desa Tritiro tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2. Pembagian Wilayah Desa Tritiro

No. Pembagian Wilayah Jumlah Keterangan

1 Jumlah Dusun 3

2

3

4

Dusun Kalumpang Utara

Jumlah RW 2

Jumlah RT 6

Dusun Kalumpang Tengah

Jumlah RW 2

Jumlah RT 3

Dusun Kalumpang Selatan

Jumlah RW 2

Jumlah RT 3

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Tabel 3. Pemerintahan desa dan Kelembagaan Masyarakat

Sekretaris Desa 1

Kaur Umum 1

Kaur Keuangan 1

Page 64: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

40

Kasi Pemerintahan 1

Kasi Kesejahteraan 0

Kasi Pelayanan 0

Staf / Petugas Desa 2

Kepala Dusun 3

RW 6

RT 16

BPD 7

LPMD 4

PKK 10

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

d. Batas wilayah

Desa tritiro berbatasan denga beberapa desa lain di luar Kecamatan

Bontotiro itu sendiri dan bahkan berbatasan dengan teluk adapun batas-batas Desa

Ttitiro antar lain iyalah:

sebelah Timur : Teluk Bone

sebelah Utara : Kel. Eka Tiro

Sebelah Barat : Desa Caramming

Sebelah Selatan : Desa Lembanna Kec. Bontobahari

Page 65: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

41

e. Luas Daerah

Desa Tritiro meiliki luas wilaya secara keseluruhan 700 Ha, daerah Desa

Tritiro saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama SAIFUL AMAR yang

terpilih pada tahun 2007 dan sekarang merupakan periode ke duanya menjabat

sebagai Kepala Desa Tritiro. Dalam pemerintahannya dibantu oleh Sekertaris

Desa dan anggota prangkat Desa lainnya.

2. Demografi

a. Penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penduduk Desa Tritiro

Kecamatan Bontotiro Kabupaten bulukumba diketahui jumlah 677 KK dengan

jumlah jiwa 2561 yang terdiri:

laki-laki : 1267 jiwa

perempuan : 1294 jiwa

Berdasarkan data desa, jumlah penduduk Tritiro adalah 2.561 jiwa

(Penduduk laki – laki 1.267 jiwa dan Perempuan 1294 jiwa) berdasarkan jumlah

tersebut, jumlah jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan

jumlah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu dengan selisi 27 jiwa. Untuk melihat

lebih detail lihat komposisi tersaji dalam tabel berikut:

Page 66: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

42

Tabel 4. Demografi Desa Tritiro

Jenis

Kelamin

Dusun

Kalumpang

Utara

Dusun

Kalumpang

Tengah

Dusun

Kalumpang

Selatan

Jumlah

(a) (b) (c) (d) (e) = (a) + (b) + (c)

Laki-laki 41 Jiwa

1

41 Jiwa

0

44 Jiwa

5

126 Jiwa

7

Perempuan 43 Jiwa

1

44 Jiwa

3

42 Jiwa

0

129 Jiwa

4

Jumlah 842 Jiwa 85 Jiwa

3

86 Jiwa

5

256 Jiwa

1

Jumlah

KK

22 KK

3

10 KK

1

34 KK

1

6KK

6

5

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Seperti terlihat pada tabel diatas jumlah penduduk Desa Tritiro yaitu 2561

jiwa dan memiliki KK sebanyak 665KK jumlah ini sedikit dibandingkan jumlah

saat sekarang ini, karna masih cukup banyak yang belum tercatat hal inilah yang

perlu dibenahi oleh pihak pemerintah Desa Tritiro administrasi atau pencatatan

kembali penduduk di Desanya.

Page 67: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

43

Untuk lebih detailnya lagi marih mengelompokan penduduk berdasarkan

umur yaitu mulai dari usia dini yaitu usia 0-65 tahun keatas. Untuk melihat lebih

detail lihat komposisi tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Klp.

Umur

(tahu

n)

Dusun

Kalumpang

Utara

Dusun

Kalumpang

Tengah

Dusun

Kalumpang

Selatan

Jumlah

L

K

PR

Jiwa

L

K

PR

Jiwa

L

K

PR

Jiwa

LK

PR

Jiwa

0

-

1 3 4 7 4 5 9 4 3 7 11 12 23

1

-

4 35 23 58 15 28 43 20 15 35 60 66 126

5

-

1

4

80 78 158 74 80 154 87 79 165 241 236 477

1 3 138 136 274 127 141 268 150 132 282 415 409 824

5 9

-

4 6 115 117 232 123 114 237 109 120 229 347 351 698

0 4

-

Page 68: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

44

65

Keatas

70 73 143 67 75 142 75 71 146 212 219 431

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Berdasarkan pengelompokan penduduk menurut umur mereka mulai dari

usia 0-65 angka terbanyak ada pada usia 15-39 tahun yaitu memiliki 824 jiwa

yang bisa di katan usia produktif dan yang terendah ada pada usia 0-1 tahun yang

hanya 23 jiwa.

b. Mata Pencaharian

Sumber mata pencaharian utama masyarakat desa Tritiro yang disesuaikan

dengan hasil sensus penduduk adalah: adalah Petani 75 %, Nelayan 0.5 %,

pegawai Negeri /5 %, Pegwai Swasta 0.5 %, Peternak 0.5 %, Wiraswasta 5 %,.

Tabel 6. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Prasejahtera Sejahtera Total

287 Kk 390 KK 677 KK

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Tabel 7. Pekerjaan masyarakat Tritiro

Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

Petani 211 100 311

Nelayan 50 26 76

Peternak 8 12 9

PNS 65 85 150

Pegawai swasta 22 28 50

Page 69: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

45

Wiraswasta 26 24 50

Buruh Kayu / Sopir 40 0 40

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Berdasar pada hasil dari tabel diatas masyarakat Desa Tritiro lebih

demiman berprofesi sebagai petani dengan jumlah yang jauh dibandingkan profesi

lainnya yaitu sebanyak 311 jiwa dan miniritas yaitu teternak karna hanya ada

sembilan jiwa saja.

c. Tingkat Pendidikan

Adanya fasilitas pendidikan yang memadai serta pemahaman masyarakat

tentang pentingnya menempuh pendidikan formal maupun non formal

mempengaruhi peningkatan taraf pendidikan. Agama, kebudayaan, adat istiadat

dan kebiasaan yang ada juga beragam. Secara detail, keadaan sosial penduduk

Desa Tritiro tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 8. Tingkat pendidikan

No. Uraian Jumlah Satuan Keterangan

Belum sekolah 238 Jiwa

SD / sederajat 393 Jiwa

SMP / sederajat 578 Jiwa

SMA / sederajat 870 Jiwa

Diploma / Sarjana 335 Jiwa

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Page 70: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

46

Tingkat pendidikan di Desa Tritiro memang suda mulai berkembang

dengan banyaknya anak-anak yang keluar untuk menuntut ilmu dan terbukti

semakin banya sarjana yang mencapai 335 jiwa namun jumlah itu belum

menutupi bahwa masih banyak pula masyarakat yang belum bisa menikmati

bersekolah yang jumlahnya mencapai 238 jiwa.

d. Sarana dan Prasarana

Sebagai desa yang sedang berkembang, di Desa Tritiro terdapat macam-

macam hasil pembangunan sarana dan prasarana yang memadai seperti tersaji

dalam tabel berikut.

Tabel 9. Sarana dan Prasarana Desa

No. Sarana / Prasarana Jumlah Satuan Keterangan

1. Balai Desa - Unit

2. Kantor Desa 1 Unit

3. Puskesdes 1 Unit

4. Masjid 7 Unit Setiap Dusun

5. Musholla 1 Unit

7. Tempat Pemakaman Umum - titik

8. Pos Kamling 3 Unit Setiap Dusun

9. TK / PAUD 3 Unit Setiap Dusun

10. SD / sederajat 3 Unit Tersebar Di Dusun

11. SMP / sederajat - Unit

Page 71: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

47

12 SMA / Sederajat 1 Unit

13. TPQ 1 unit

14. Pustu 1 unit

15. Posyandu 2 Unit

16. Jalan aspal 5 Km

17. Jalan sirtu 4 Km

18. Tanah 5 Km

19. Setapak 7 Km

20 Rabat beton 3 Km

21. Paving blok 1 Km

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Untuk sebuah ukuran Desa Tritiro yang sedang berkembang, dengan

adanya sarana dan prasarana yang ada masyarakat suda merasa senang meski

sedikit terkendalah karna kantor desa satu-satunya sementara di renofasi dan

memerlukan waktu cukup lama untuk menunggu kembali rampung (selesai).

Meski masi begitu masi ada sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh

masyarakat salah satunya adalah tempat pemakaman umum dan balai Desa tempat

penampungan aspirasi masyaratkat dan sebagainya.

e. Agama

Meskipun semua tahu bahwa di Indonesi masyarakat bebas meilih atau

memluk agama yang di inginkannya namun untuk di Desa Tritiro masyarakat

100% memeluk agama Islam sebagai keyakinan merka. Untuk melihat jelas

seperti tersaji dalam tabel berikut.

Page 72: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

48

Tabel 10. Kepemulukan agama

NO URAIAN JUMLAH SATUAN

1 Islam 2561 Jiwa

2 Kristen Katolik - Jiwa

3 Kristen Protestan - Jiwa

4 Hindu - Jiwa

5 Budha - Jiwa

6 Konghucu - Jiwa

Sumber : Profil Desa Tritiro 2016

Berdasarkan pada tabel di atas sudah terlihat jelas bahwa 100% penduduk

Desa Tritiro adalah ummat Islam dan tidak ada satupun masyarakat yang

memeluk agama selain Islam.

f. Kesehatan

Untuk pelayanan di bidang kesehatan Desa Tritiro cukup memadai karna

ada 1 puskesdes, 1 postu dan 2 posyandu namun masih perlukannya tenaga

mendis yang memadai dan ahli di bidangnya tetap di harapkan untuk

3. Sejarah Desa

Desa Tritiro adalah satu Desa diantara sebelas (11) Desa dan satu

Kelurahan dalam wilayah Pemerintah Kecamatan Bontotiro saat ini. Nama ini

baru lahir pada tahun 1966 sehubungan dengan pembentukan Desa gaya baru di

Kecamatan Bontotiro. Sebagaimana kita ketahui salah stu dari tujuh Kecamatan di

Kabupaten Bulukumba yang dibentuk pada tahun 1962 gabungn dua (2) Distrik

Page 73: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

49

yaitu Distrik Tiro dan distrik Batang Bontotangnga, jauh sebelum kemerdekaan

Republik Indonesia, Desa ini bernama Kalumpang yang diperintah oleh seorang

GALLARANG dibawah pemerintahan Distrik Tiro dengan gelar Karaeng Tiro

Status ini berlangsung sampai tahun 1963 dengn dibentuknya desa-desa di

Kecamatan Bontotiro, enam Desa dibekas Distrik Tiro dan enam Desa dibekas

Distrik Btng Bontotangnga, yakni:

a. Wilayah Tiro ada 6 Desa yaitu:

1. Desa Hila-hila

2. Desa Buhung Bundang

3. Desa erelebu

4. Desa Salu-salu

5. Desa Caramming

6. Desa Kalumpang

b. Wilayah Batang Bontotangga ada 6 yaitu:

1. Desa Timbulu

2. Desa Tulekko

3. Desa Tombolo

4. Desa Mattoanging

5. Desa Bonto Bulaeng

6. Desa Tamalala

Pada tahun 1966 dalm rangka pembentukan Desa gaya baru di Sulawesi

Selatan khusunya di Kabupaten Bulukumba lebih khusus lagi di Kecamatan

Page 74: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

50

Bontotiro dari dua Belas (12) Desa digabung manjadi lima Desa saja yakni dua

wilayah Batang Bontotangnga dan tiga wilayah Tiro yaitu :

1. Desa Ekatiro yang kemudian berubah sttus menjadi Kelurahan Ekatiro,

gabungan dari Desa Hila-hila dan Desa Erelebu

2. Desa Dwitiro gabungan dari Desa Salu-salu dan Desa Buhung Bundang

3. Desa Tritiro gabungan dari Desa Kalumpang dan Desa Caramming

4. Desa Batang dan Desa Mattoanging, Desa Bonto Bulaeng dan Desa

Tamalala

5. Desa Bontotangnga gabungan dari Desa Timbula, Tulekko dan Tombolo

Dilatar belakangi dengan pembentukan Desa lewat penggabungan,

gabungan Desa Kalumpang dengan desa Caramming diberi nama Desa Tritiro

yang terkenal sejak zaman dahulu tetap dilestarikan, dalam perkembangan

selanjutnya desa Tritiro kemudian dimekarkan kembali menjadi Caramming.

Cramming berdiri sendiri. Kembali sebagai desa dan wilayah Kalumpang tetap

memakai nama Desa Tritiro.

B. Hukum Pernikahan Endogami

Pernikahan endogami atau pernikahan serumpun (pa’nikkang sibija) sudah

merupakan kebiasan sebelum menikahkan anaknya dengan orang lain para orang

tua terlebih dahulu melihat keluarga yang cocok untuk anaknya hal ini sudah

berlangsung sejak dulu dan sudah merupakam tradisi pada masyarakat Desa

Tritiro yang turun-temurun sampai saat sekarang ini.

Namun demikian pernikahan endogammi di Desa Tritiro sendiri dilakukan

dengan kemauan kedua belah pihak meski awalnya ada perdebatan dan pertengan

Page 75: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

51

namun itu semua hanya untuk mencari jalan terbaik untuk keduanya, jadi meraka

berhak menentukan sendiri pernikahan mereka memilih untuk bersama atau tidak

apalagi membahas persoalan pernikahan haruslah ada keiklasan untuk

menjalaninya bukan karena dipaksa untuk menikah meski dengan keluarga

sendiri.33

Dari hasil wawancara yang didapatkan peneliti kemudian turun langsung

dan melakukan observasi untuk lebih memperjelas data yang telah didapatkan

dengan yang dilapangan, perbandingan data yang didapatkan dengan dengan yang

dilapangan memiliki kesamaan berkisar 98% (sembilan puluh persen) dan yang

kurang tepatnya terdapat pada kurang adanya sedikit unsur paksaan yang dan

kurang diperhatikannya pendapat para calon karna lebih domonan pada suara

orang yang lebih di tuakan dan keluarga besar lainnya yang bertujuan untuk

penghormatan bagi keluarga besar dan adat istiadat yang telah berlangsung dari

dahulu kala.

Sesungguhnya perkawinan itu adalah mitsaq yang berarti ikatan atau

kesepakatan suci antar suami dan istri secara ma‟ruf Suami dan istri seharusn a

besepakat dengan sah, kedua belah pihak harus memberikan persetujuan sebagai

syarat dan kesepakatan. Perkawinan dalam islam hanya akan dilaksanakan

berdasarkan persetujuan secara sukarela tanpa paksaan kedua belah pihak.34

Kita semua sudah tahu, bahwa Rasulullah Saw menikahkan putri belau,

Fati mah al-Zahra, dengan sepupu beliau Ali ibn Thalib. Tak ada satu hadis pun

33Saiful Amar, Kepala Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 09 Mei 2017

34 A. Rahman I. Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah): Fajar

Interpratama offset (Cet, I; Jakarta, 2002), h.164.

Page 76: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

52

yang melarang pernikahan antara kerabat. Hanya saja ada sejumlah riwayat yang

dinisbahkan kepada Umar ibn Al-Khathtab ra yang perna menyindir keluarga As-

Saib yang saling menikahkan anak-anak mereka melalui perjodohan dalam satu

keluarga “Kalian akan lemah Nikahilah orang-orang asing dari luar garis

keluarga kalian” Artin a keturunan dan keluarga ang kalian bina akan lemah

Nikahkanlah anak-anak kalian dengan orang lain” Dalam satu riwa at Umar

barpesan “Menikahlah dengan orang lain dan jangan menjadi lemah ”

Namun Allah menciptakan alam semesta ini atas prinsip sebab-akibat

yang berlaku hanya dengan kehendak Allah Swt. Terkadang pernikahan antara

kerabat memang lebih tepat bagi pasangan suami istri, dimana kedua belah pihak

saling tolong-menolong, dan bersama-sama memikul tanggung jawab rumah

tanggal. Allah Swt berfirman dalam QS. AL-Ahzab/33:50.

Terjemahnya:

Hai Nabi, Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu

yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki

yang Termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang

dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan

dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara

Page 77: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

53

perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu

dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah

bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada

Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan

untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa

yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba

sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan

adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.35

Dari penjelasan Al-Quran Surah AL-Ahzab ayat 50 diatas merupakan

dasar bagi masyarakat yang melakukan pernikahan endogami yang berarti tidak

termasuk dalam pernikahan yang dilarang apalagi haram, karena pernikahan

endogamii di Desa Titiro iyalah pernikahan dengan keluarga terlebih penikahan

dengan saudara sepupu, karna yang haram dinikahi dari sudut pandang masyarakat

Tritiro yaitu:

1. Ibu

2. Nenek

3. Saudara perempuanmu

4. Anak perempuanmu

5. Saudara perempuan ayahmu

6. Saudara perempuan ibumu

7. Anak perempuan dari saudara laki-laki

8. Anak perempuan dari saudara perempuan

35 Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h.676

Page 78: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

54

9. Saudara sesusuan

10. Orang yang menyusuimu

11. Mertuamu

12. Menantumu

13. Anak tiri yang ibunya belum diceraikan

14. Ibu tiri36

Setelah mendapatkan data tersebut kemudian peneliti melakukan observasi

untuk mencari tahu dan memang betul bahwa pernikahan serumpun di Desa

Tritiro tidak lebih pada pernikahan antara saudara sepupu dan tidak ada yang

menikah dengan orang dimaksudkan diatas.

Dari beberapa pernyataan-pernyataan diatas, perempuan-perempuan yang

di haramkan dari sudut pandang masyarakat Desa Tritiro sejalan dengan fiman

Allag Swt dalam QS. An-Nisa/4:23.

Terjemahnya:

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang

perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu

Page 79: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

55

36 Pung Lisma, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 13 Mei 2017

Page 80: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

56

yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak

perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan

dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;

saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak

isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,

tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu

ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan

bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan

(dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah

terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang.37

Sejalannya orang yang dilarang untuk dinikahi di Desa Titiro dengan Al-

Quran Sura An-Nisa Ayat 23 tidak lain karna masyarakat desa tersebut 100%

memeluk agama Islam yang artinya tidak akan melanggar atau melenceng terlabih

dalam pernikahan yang di haramkan yang telah dijalskan diatas.

C. Nilai-Nilai Pernikahan Endogami

Membahas persoalan nilai-nilai yang terdapat pada pernikahan endogami

di Desa Tritiro dari hasil wawancara penulis dengan Pung Baha‟ mengatakan

bahwa pernikahan Endogami memiliki nilai-nilai yang tinggi karena dengan

adanya pernikahan endogami memberi nilai positif dan negatif juga tentunya

antara lain:

37Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: PT sygmah Examedia

Erkanleema,2007), h.120.

Page 81: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

57

1. Nilai positif pernikahan endogami

lebih memperat lagi keluarga yang mulai renggang, terciptanya keluarga

harmaonis dan terjaganya harta warisan keluarga bahkan dengan adanya

pernikahan endogami pada masyarakat di Desa Tritiro merekah bisa berbangga

diri karna sekali saja dikatakan satu desa adalah keluarga beras merekah semua.

2. Nilai negatif pernikahan endogami

Menurut pernyataan yang diberikan oleh Pung Baha‟ meskipun memiliki

banyak keuntungan dengan adanya pernikahan endogami tetap saja ada sisi

negatif yang dialami masyarakat yaitu retaknya hubungan keluarga jika terjadi

konflik, tidak menambah saudara, keluarga terlalu ikut campur dalam hubungan

rumah tangga dan kecatatan fisik dan mental pada keturunan.38

Dari nilai-nilai positif dan negatif yang dikemukakan diatas sudah sesuai

dengan hasil observasi yang telah dilakukan ulang oleh peneliti seteh

mendapatkan hasil wawancara dengan Pung Baha‟ warga Desa Tritiro

D. Pernikahan Endogamidi di Desa Tritiro Persfektif Maslahat

Dalam sebuah pernikahan pastinya memiliki yang namanya manfaat atau

kegunaan dari pernikahan terlebih lagi dalam pernikahan endogami yang kita tahu

pernikahan yang berlangsung dengan anggota keluarga sendiri pastinya memiliki

lebih banyak manfat lagi dibandingkan dengan pernikahan pada umumnya.

Adapun manfaat atau kegunaan dari pernikahan endogami yaitu:

38 Pung Baha‟ Mas arakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

Page 82: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

58

Manfaat atau kegunaan pernikahan endogami menurut Pung aho‟ iyalah

agar supaya kekerabatan keluarga semakin erat dan agar barang-barang atau

warisan mereka tidak pergi ke orang lain.39

Manfaat atau kegunaan pernikahan endogami menurut Pung Lisma iyalah

dapat membuat keluarga yang mulai renggang kembali menjadi dekat seperti

dulu, kedua belah pihak dapat menciptakan keluarga yang harmonis dengan cepat

kerna saling mengenal dan pada persoalan harta keluarga lebih terjaga karna tidak

pergi ke orang lain.40

Manfaat atau kegunaan pernikahan endogami menurut Deng Dedi iyalah

agar supaya persatuan dan kesatuan yang mulai merenggang dengan pernikahan

sebelumnya jadi kembali dekat dengan adanya pernikahan selanjutnya antara

keluarga itu sendiri.41

Kemudian setelah mendatakan data atau hasil wawancara, peneliti

kemudian melakukan observasi ulang untuk mengetahui keakuratan data yang

dimiliki, alhasil peneliti merasa sepakat dengan data yang didapat dan membagi

persoalan manfaat pernikahan endogami menjadi beberapa poin yaitu:

1. Dengan adanya pernikahan endogami di Desa Tritiro sejak dahulu

membuat tali persaudaraan menjadi semakin erat dan silaturahmi keluarga

yang mulai renggang. Bahkan masyarakat di Desa Tritiro bisa berbangga

diri karna sekali saja dikatakan satu desa adalah keluarga beras merekah

semua.

39 Pung aho‟, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 11 Mei 2017

40 Pung Lisma, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 13 Mei 2017

41 Deng Dedi, Masyarakat Desa Tritiro, Wawancara, Tritiro, 14 Mei 2017

Page 83: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

59

2. Terciptanya rumah tangga atau keluarga harmonis, dalam pernikahan

endogami lebih cepat tercita keharmonisan bahkan sudah tidak perlu

dipertanyakan lagi baik buruknya calonnya. karna suda saling mengetahui

sifat masing-masing dari kecil.

3. Terjaganya harta keluarga, pada saat terjadinya pernikahan endogami

maka harta dari kedua belah pihak tidak akan pergi keorang lain melainkan

keluarga sendiri yang sama saja dengan tetap berada dala ruang lingkup

keluarga itu sendiri.

Page 84: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan bembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebaga:

1. pernikahan endogami adalah suatu pernikahan dengan anggota dalam

kelompok atau rumpun yang sama seperti keluarga, agama, ras, klan, etnis,

suku dan lain-lain.

2. Prosesi perjodohan dalam pernikahan endogami di Desa Tritiro dilakukan

oleh orang tua kedua belah pihak, bahkan dari kakek dan nenek dari

kaduanya yang merasa tidak ingin jika anak cucunya menika dengan orang

lain, yang tidak dikenal dan membawa anak cucunya pergi jauh

meninggalkan mereka (panggura nipassareang ri tau maraengga) artinya:

kenapa di berikan kepada yang lain. kedua belah pihak yang sepakat

menjodohkan antara keluarganya ini melakukan perjanjian pada saat kedua

calon ini masih kecil dan belum mengetaui apa-apa. setelah menginjak

dewasa barulah mereka kemudian duduk bersama (sipaccaritang) dan

membahas perjodohan itu kepada kedua calon tersebut, pada saat itu

mereka meminta persetujuan dari kedua calaon yang akan dijodohkan,

namu mereka tetap diberikan kebebasan untuk berfikir dan memberi

jawaban iya atau tidak setujuh (Passitujuang) dengan perjodohannya.

59

Page 85: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

60

selanjutnya yaitu langsung berbicarakan keparnikahan atau bertunangan

(Nisekko).

3. Tata cara pertunangan (Nisekko)

Terlebih dahulu kedua belah pihak yang nyatanya adalah keluarga sendiri

membicarakan persoalan waktu, tempat dan hal-hal yang akan bawa

lainnya sebelum pertemuan sesungguhnya dilakukan agar nantinya pada

waktu yang ditentukan semua bisa berjalan dengan dengan lancar.

Pembahasan persoalan waktu, tempat dan hal-hal yang akan bawa: (10

Penentuan waktu dilakukan oleh orang yang ditukan (tumacca). (2)

Penentuan tempat biasanya ditempat dikediaman perempuan. (3) Dan

barang yang dibawa untuk Nisekko adalah cicin yang berpasangan untuk

dipasangkan kepada keduannya. Pihak laki-laki yang datang kerumah

pihak perempuan, kedua calon jelas didampingi oleh masing-masing orang

tua keduanya, orang yang dipercayakan dan orang yang dituakan lainnya.

pertunangan (Nisekko) keduanya dan tentu sebelumnya kedua calon dan

keluarga akan tetap dimintai persetujuan sebelum melanjutkan pembiraan

terutama dari pihak perempuan. Setelah semua setujuh dengan

pertunangan yang dilakukan maka barulah pembicaraan akan dilanjtkan,

biasanya saat pertuna sebelum pemasangan cicin untuk pengikat diterlebih

dahulu dibahas yaitu: (1) Kapan pernikahan akan dilaksanakan setelah

pertunangan atau batas waktu yang diberikan. (2) Jumlah uang panai (Doe

panai) begitupun mahar yang akan dibawa pihak laki-laki. (3) Barang dan

bahan yang akan dibawa dalam pernikahan (Erang-erang) yang akan

Page 86: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

61

dibawa oleh pihak laki-laki. Barulah pertunagan akan dilaksanakan yaitu

pemasangan cicin kepada kedua calon yang dipasangkan oleh keduanya

secara bergantin atau bisa juga dipasangkan oleh orang tua calon untuk

menghormati orang yang dituakan (sipaka tau) dan semuanya berjalan

dengan lisan tanpa karna saling percaya kedua belah pihak dan kebiasaan

yang ada.

4. Tata cara pernikahan

Orang tua atau keluarga dari pihak laki-laki dengan didampingi orang

yang dituakan datang kerumah perempuan untuk terlebih dahulu melamar

(appallante). Proses pelamaran berlangsung anatar keluarga perempuan

dan keluarga laki-laki namun tetap dihadiri sang perempuan karena berada

dirumahnya dan akan ditanya secara langsung atau pihak perempuan

sendiri yang akan menyampaikannya, setelah mendapat persetujuan dari

sang perempuan dan pihak keluarganya barulah akan dibahas persoalan

selanjutnya yaitu: (1) pernikahan akan dilaksanakan setelah proses lamaran

atau batas waktu yang diberikan. (2) Jumlah uang panai (Doe panai)

begitupun mahar yang akan dibawa pihak laki-laki. (3) Barang dan bahan

yang akan dibawa dalam pernikahan (Erangerang) yang akan dibawa oleh

pihak laki-laki. Adapun jenis erang-erang. Setelah permintaan mulai dari

mahar, panai dan barang bawaan disanggupi oleh pihak laki-laki atau bisa

juga ada negosiasi antara kedua belah pihak hingga terciptanya

kesepakatan. Setelah mendapatkan kesepakatan barulah kedua belah pihak

selanjutnya membicarakan persoalan waktu pelaksanaan pernikahan yang

Page 87: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

62

diinginkan yang biasanya di carikan oleh orang yang dituakan (tumacca)

dalam keluarga. Calon baik laki-laki dan perempuan menuju ke kantor

urusan agama (KUA) guna melaporkan pernikahan yang akan

dilaksanakan pada waktu yang telah mereka sepakati dan belajar tata cara

pernikahan agar tidak terjadi kesalahan saat pernikahan yang

sesungguhnya. Setelah rukun dan syarat terpenuhi barulah pernikahan

dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Prosesi pernikahan bisa

langsung digelar dengan pengucapan ijab kabul oleh pihak mempelai laki-

laki yang dipandu oleh penghulu dan disahkan oleh para saksi yang ada.

3. pernikahan endogami yang kita tahu pernikahan yang berlangsung dengan

anggota keluarga sendiri pastinya memiliki lebih banyak manfat lagi

dibandingkan dengan pernikahan pada umumnya. Adapun manfaat atau

kegunaan dari pernikahan endogami yaitu: (1) Bertambah eratnya tali

persaudaraan dengan adanya pernikahan endogami di Desa Tritiro sejak

dahulu membuat tali persaudaraan menjadi semakin erat. Bahkan

masyarakat di Desa Tritiro bisa berbangga diri karna sekali saja dikatakan

satu desa adalah keluarga beras merekah semua. (2)Terciptanya rumah

tangga atau keluarga harmonis, dalam pernikahan endogami lebih cepat

tercita keharmonisan bahkan sudah tidak perlu dipertanyakan lagi baik

buruknya calonnya. karna suda saling mengetahui sifat masing-masing

dari kecil. (3) Terjaganya harta keluarga, pada saat terjadinya pernikahan

endogami maka harta dari kedua belah pihak tidak akan pergi keorang lain

Page 88: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

63

melainkan keluarga sendiri yang sama saja dengan tetap berada dala ruang

lingkup keluarga itu sendiri.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka implikasi

dalam penelitian ini adalah:

1. Penerapan hukum Islam terutama dalam pernikahan hendak dipahami dan

dilaksanakan sesuai syariat Islam.

2. Perlunya penerapan hukum Islam yang lebih dimasyarakat agar dapat

merangkul dan mensingkrongkan kebiasaan-kebiasaan yang ada ditengah

masyarakat.

3. Perlunysa merelevansikan kebiasaan-kebiasaan yang ada dengan hukum

Islam agar keduanya tidak bertolak belakang.

Page 89: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

64

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahn a akarta 1971

Sabri Samin, Andi Narmaya Aroeng. Fikih II. Makassar: Alauddin Press, 2010.

Syaikh Sulaiman Ahmad yahya Al-faifi. Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq.

Cet I; Jakarta Pustaka Al-kausar. 2009.

H.E. Hassan Saleh. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Subagyo P. Joko. Metode Penelitian dalam teori dan Praktek. Jakarta: Rineka

cipta, 1997.

J. Moleong, Lexi. Metode Penelitian Kualitatif, edisi refisi. Bandung: Rasdakarya,

2004.

https://lenycyhadinatshu.wordpress.com/. Cyhadi Natshu Leny, Jenis-Jenis

Pernikahan, diakses pada tanggal 17 November 2016.

Samovar,Larry A, ddk., Komunitas Lintas Budaya: Communicatiaon Between

Cultures. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

https://www.academia.edu/19748763/MASLAHAH_MURSALAH?auto. Milla

Wahida, Maslahah Mursalah, Diakses pada tanggal 13 juni 2017.

Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung; Alfa Beta, 2009.

Suryabrata, Suryadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1998.

Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung; Alfa Beta, 2009.

I. Doi, A. Rahman, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah): Fajar

Interpratama offset, Cet, I; Jakarta, 2002.

64

Page 90: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

PEDOMAN WAWANCARA

Lokasi : Desa Tritiro Kec, Bontotiro Kab, Bulukumba

Tujuan : Untuk mengetahui perjodohan dalam pernikahan endogami analisis

maslahat

1. Narasumber Pertama: Kepala Desa Tritiro

(Pembuka)

a. Apa tanggapan bapak tentang palaksanaan pernikahan di Bulukumba ?

b. Mengapa pernikahan endogami sampai marak di Desa Tririro ini pak ?

c. Menurut bapak sendiri apa itu perjodohan ?

d. Kalau pernikahan endogami menurut bapak sendiri ?

e. Terus bagaimna persoalan hukum atau aturan tentang pernikahan

endogami di Desa ini pak ?

2. Narasumber Kedua: Masyarakat Desa Tritiro

(Pembuka)

a. Bagaimana pandangan ibu tentang pernikahan endogami atau

serumput dikampung ta ini ?

b. Menurut ibu sendiri apa itu perjodohan ?

c. Kalau pernikahan endogami (serumpun) menurut ibu apa ?

d. Sebenarnya apa tujuan diadakan pernikahan endogami ?

e. Apa sih hikma dengan adanya pernikahan endogami di Desa Tritiro ?

f. Menurut ibu apa manfaat atau kebaikan yang didapatkan dengan

berlangsungnya perniakahan endogami ?

Page 92: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

3. Narasumber Ketiga: Masyarakat Desa Tritiro

(Pembuka)

a. Bagaimana pendapat bapak tentang pernikahan pernikahan yang

terjadi di desa ini ?

b. Menurut bapak apa sih yang di katakan perjodohan ?

c. Kalau di desa ini banyak tidak pasangan yang di jodohkan ?

d. Kalau yang menikah dengan dengan keluarga (endogami) ?

e. Bapak bisa menjelaskan bagaimana prosesi perjodohan yang menikah

dengan keluarga (endogami) ?

f. Nilai-nilai positif dan negatif apa yang biasa terjadi dengan pernikahan

denagan keluarga ?

4. Narasumber Keempat: Masyarakat Desa Tritiro

(Pembuka)

a. Bagaimana pandangan anda tentang penomena pernikahan yang terjadi

saat sakarang ini ?

b. Menurut anda apa yang dimaksud pernikahan endogami ?

c. Sebenarnya apa tujuan diadakan pernikahan endogami ?

d. Menurut anda apa manfaat atau kebaikan yang didapatkan dengan

berlangsungnya perniakahan endogami ?

5. Narasumber Kelima: Masyarakat Desa Tritiro

(Pembuka)

a. Menurut ibu mengapa pernikahan endogami sampai marak di Desa

Tririro ini pak ?

Page 93: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

b. Kalau pernikahan endogami (keluarga) menurut ibu sendiri ?

c. Sebenarnya apa tujuan diadakan pernikahan endogami ?

d. Terus bagaimna persoalan hukum atau aturan tentang pernikahan

endogami di desa ini ?

e. Menurut ibu apa manfaat atau kebaikan yang didapatkan dengan

berlangsungnya perniakahan endogami ?

Page 94: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

DOKUMENTASI

Narasumber Pertama: Kepala Desa Tritiro

Bapak Saeful Amar,S.E

Narasumber Kedua: Masyarakat Desa Tritiro

Ibu Jahorang

Page 95: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

Narasumber Ketiga: Masyarakat Desa Tritiro

Bapak Baharudding

Narasumber Keempat: Masyarakat Desa Tritiro

Saudara Dedi Iskandar,S.Si

Page 96: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

Narasumber Kelima: Masyarakat Desa Tritiro

Ibu H. Alisma

Page 97: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN
Page 98: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN
Page 99: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN
Page 100: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN
Page 101: DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI …repositori.uin-alauddin.ac.id/3403/1/SKRIPSI SYAHRIL AKBAR.pdf · DINAMIKA PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI DI DESA TRITIRO, KECAMATAN

RIWAYAT HIDUP

Syahril Akbar (10400113034) lahir di Kalumpang

pada tanggal 25 Mei 1995. Anak kedua dari dua

bersaudara dan merupakan buah cinta dari suami

istri antara Ahmad dan Hj.Alisma. Penulis

menempuh pendidikan sekolah dasar di SD 134

Kalumpang Kabupaten Bulukumba tahun 2001

dan tamat pada tahun 2007 pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1

Bontobahari Kabupaten Bulukumba dan tamat pada tahun 2010 di SMP Negari 2

Kaimana Kabupaten Kaimana, Kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMA

Negeri 1 Kaimana pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013 di SMA Negari 4

Bulukumba.

Kemudian masih di tahun yang sama penulis lulus melanjutkan stadi pada

Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum dapa Fakultas Syariah dan Hukum

program Strata satu (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.