dinamika pelaksanaan uang kuliah tunggal di …

27
DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (PERIODE TAHUN 2013-2017) NASKAH PUBLIKASI Oleh DIANA GUSTARI NIM. 130563201003 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: others

Post on 08-Jun-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL

DI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

(PERIODE TAHUN 2013-2017)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

DIANA GUSTARI

NIM. 130563201003

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

1

DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL

DI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

(PERIODE TAHUN 2013-2017)

DIANA GUSTARI

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

[email protected]

ABSTRAK

Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah sebagian Biaya Kuliah Tunggal

(BKT) yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya.

Fungsi dari UKT ini adalah memberikan subsidi silang yang didasarkan pada

kondisi ekonomi dan sosial orang tua/wali mahasiswa. UKT berarti keseluruhan

biaya operasional mahasiswa persemeseter pada program studi diseluruh

Indonesia dengan cara meringkas seluruh pembiayaan kuliah dari awal masuk

hingga lulus tanpa ada biaya tambahan selama masa perkuliahan yang dibayarkan

hanya dengan satu kali ditiap semester. Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH) merupakan salah satu universitas negeri yang telah menerapkan sistem

pembayaran UKT sejak tahun 2013. Pada tahun 2015 UMRAH menerapkan

pembayaran UKT dengan sistem golongan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika pelaksanaan

UKT di UMRAH (periode tahun 2013-2017). Teori yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan konsep implementasi yang dikemukakan oleh Edward

III dalam Widodo (2012:96), yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan

struktur birokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,

dengan teknik penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 16

orang. Lokasi penelitian adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji. Adapun

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dan dokumentasi. Teknik

analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi komunikasi dalam

menyampaikan sosialisasi belum maksimal. Dimensi Sumberdaya sudah

mencukupi dari jumlah pelaksananya dan sarana prasarana yang digunakan sudah

memadai. Dimensi Disposisi juga sudah mendukung proses implementasi

kebijakan UKT tersebut. Sedangkan Dimensi Struktur Birokrasi, SOP yang

mengatur dan sebagai pedoman dalam pelaksananaan implementasi tersebut

secara rinci belum ada.

Page 3: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

2

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Uang

Kuliah Tunggal di UMRAH telah diterapkan dan berjalan sesuai aturan yang

berlaku, meskipun masih ada kekurangan-kekurangan dilapangan. Diharapkan

UMRAH selalu menjaga konsistensi dalam melaksanakan kebijakan UKT di

lingkungan UMRAH, Sebaiknya dilakukan evaluasi secara berkala (satu tahun

sekali) terhadap kebijakan UKT.

Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, UKT

Abstract

Uang Kuliah Tunggal (UKT) is part of the biaya Kuliah Tunggal (BKT)

borne by each student based on his economic ability. The function of this UKT is

to provide cross subsidies based on the economic and social conditions of

parents/ guardians of students. UKT means the entire operational costs of

students of students in the study program throughout Indonesia by summarizing

all college financing from entry to graduation without any additional cost during

the lecture period paid only once in each semester. Universitas Maritim Raja Ali

Haji (UMRAH) is one of the state universities that have implemented UKT

payment system since 2013. In 2015 UMRAH applies UKT payments with a group

system.

The purpose of this research is to know the dynamics of UKT

implementation in UMRAH(period 2013-2017). The theory used in this study uses

the concept of implementation proposed by Edward III in Widodo (2012: 96),

namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. This

research uses qualitative research approach, with descriptive research technique.

Informants in this research consists of 16 people. The research location is

Universitas Maritim Raja Ali Haji. The data collection used is interview, and

documentation. Technique of data analysis in this research that is data reduction,

data display, and conclusion drawing.

The results showed that the dimensions of communication in the delivery

socialization has not been maximized. The dimension of resource is sufficient from

the amount of implementers and infrastructure facilities is adequate. The

dimension of disposition has also supported the implementation process of the

UKT. While the Dimensions of Bureaucracy Structure, SOP that regulate and as a

guidance in implementing such implementation in detail does not yet exist.

The conclusion in this research explain that the implementation of UKT in

UMRAH has been implemented and run according to the rules that apply,

although there are still shortcomings in the field. It is expected that UMRAH

always maintain consistency in implementing UKT policy in UMRAH, it is better

to do periodic evaluation (once a year) on UKT policy.

Keywords: implementation, policy, UKT

Page 4: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi hak setiap warga

negara dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana yang

tertuang didalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31, yaitu tiap-tiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Dalam pasal 31 ayat 4 UUD 1945

disebutkan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-

kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara, serta

dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional. Dengan demikian pemerintah mempunyai

peranan penting dalam mengatur anggaran negara khususnya untuk pendidikan,

agar pendidikan Indonesia dapat berjalan dengan baik guna meningkatkan kualitas

sumber daya manusia Indonesia.

Bantuan pemerintah di bidang pendidikan menjangkau hingga ke tingkat

Perguruan Tinggi untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perguruan Tinggi adalah suatu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan akademik atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu

pengetahuan. Perguruan tinggi dapat berbentuk universitas, sekolah tinggi,

akademi, institut, dan politeknik.Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas

pendidikan pada umumnya dan khususnya pendidikan di perguruan tinggi, maka

perbaikan sistem pelayanan dibidang pendidikan harus dilakukan kearah yang

lebih baik. Salah satunya adalah perubahan Sistem Pembayaran Perkuliahan atau

biasa disingkat dengan SPP ke sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Page 5: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

4

Perubahan sistem pembayaran uang kuliah tersebut bermaksud untuk

meringankan beban, dan sekaligus memberikan keadilan kepada mahasiswa

terhadap pembiayaan pendidikan, sesuai dengan kemampuan dari mahasiswa

tersebut. Dengan perubahan tersebut akan dapat memperluas kesempatan warga

negara untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi yang akhirnya akan dapat

memajukan tujuan pendidikan nasional. Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah tarif

pembiayaan kuliah yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan

ekonominya yang ditetapkan pemerintah pada Perguruan Tinggi Negeri di

Indonesia. Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2013, yang diubah dengan Permenristekdikti

Nomor 39 Tahun 2016 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal

Pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi.

Fungsi dari UKT ini adalah memberikan subsidi silang yang didasarkan

pada kondisi ekonomi dan sosial orang tua/wali mahasiswa, yang diharapkan

dapat memberi kemudahan bagi keluarga yang kurang mampu dalam segi

ekonomi. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti No 272/E1.1/KU/2013

tertanggal 3 April 2013 tentang Uang Kuliah Tunggal yang memberikan arah

yang lebih jelas dan realistis mengenai jenis dan penghitungan serta

pengelompokkan besarnya UKT pada suatu program studi atau fakultas tertentu.

Dalam Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2016 disebutkan bahwa Uang Kuliah

Tunggal (UKT) terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan

Page 6: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

5

kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang

membiayainya.

Pemberlakuan kelompok UKT ditetapkan dari kelompok I sampai

dengan kolompok VIII. Dimana kelompok I merupakan kelompok dengan biaya

terendah dan kelompok VIII merupakan kelompok biaya tertinggi. UKT ini

diterapkan sejak tahun akademik 2013/2014 dengan komponen pembiayaan

meliputi SPP persemester, uang masuk, uang gedung, uang sks, uang praktikum,

uang almamater, uang asuransi, biaya kuliah kerja nyata (kukerta), biaya magang,

uang ujian akhir atau sidang skripsi hingga biaya wisuda.

Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2016 yang mengatur tentang Biaya

Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi

Negeri di Lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional menyatakan bahwa BKT

digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa,

masyarakat dan pemerintah. Sementara itu UKT merupakan sebagian dari biaya

kuliah tunggal yang ditanggung oleh mahasiswa berdasarkan kemampuan

ekonominya. Didalam Permenristekdikti tersebut juga menetapkan sekitar lebih

dari seratus PTN yang menerapkan sistem pembayaran UKT (yang termuat dalam

lampiran Permenristekdikti tersebut).

Terdapat beberapa parameter-parameter yang menjadi pertimbangan dalam

penentuan kelompok UKT yang meliputi Pekerjaan Orang Tua, Penghasilan

Orang Tua, Pendidikan Orang Tua, PLN (rekening listrik), Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), Tanggungan Keluarga, Status Rumah.

Page 7: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

6

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) merupakan salah satu

universitas negeri yang telah menerapkan sistem pembayaran Uang Kuliah

Tunggal (UKT) sejak tahun 2013. Pada tahun 2015 UMRAH menerapkan

pembayaran UKT dengan sistem golongan.

Terdapat perbedaan antara UKT tahun 2013 dengan tahun 2015 yaitu

jumlah biaya UKT yang ditetapkan kepada mahasiwa. Pada tahun 2013 biaya

UKT yang ditetapkan sama besar/sama rata kepada seluruh mahasiswa di jurusan

yang sama, yang membedakan tarif UKT hanya berdasarkan jurusan tertentu.

Namun UKT yang ditetapkan sejak tahun 2015 itu berbeda-beda pada setiap

mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. Selama empat tahun

diterapkan, terjadi perubahan tarif atau dinamika pelaksanaan UKT di UMRAH.

Saat ini UMRAH menetapkan pembagian golongan tarif UKT menjadi 5

kelompok. Adapun biaya UKT pada UMRAH yaitu sebagai berikut:

Tebel I.1. UKT UMRAH

Tahun 2015 - 2017

Sumber: Keputusan Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji Tahun 2017

Kelompok

I

Kelompok

II

Kelompok

III

Kelompok

IV

Kelompok

VBidikmisi

1 S1 Teknik Elektro 500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

2 S1 Teknik Informatika 500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

3 S1 Ilmu Kelautan 500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

4 S1Manajemen Sumberdaya

Perairan500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

5 S1 Budi Daya Perairan 500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

6 S1 Teknologi Hasil Perikanan 500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

7 S1 Agribisnis Perikanan 500.000 1.000.000 2.400.000 3.200.000 4.500.000 2.400.000

8 S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia500.000 1.000.000 2.400.000 3.100.000 4.200.000 2.400.000

9 S1 Pendidikan Bahasa Inggris 500.000 1.000.000 2.400.000 3.100.000 4.200.000 2.400.000

10 S1 Pendidikan Matematika 500.000 1.000.000 2.400.000 3.400.000 4.700.000 2.400.000

11 S1 Pendidikan Kimia 500.000 1.000.000 2.400.000 3.400.000 4.700.000 2.400.000

12 S1 Pendidikan Biologi 500.000 1.000.000 2.400.000 3.400.000 4.700.000 2.400.000

13 S1 Akuntansi 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

14 S1 Manajemen 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

15 S1 Ilmu Administrasi Negara 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

16 S1 Ilmu Pemerintahan 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

17 S1 Sosiologi 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

18 S1 Ilmu Hukum 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

19 S1 Hubungan Internasional 500.000 1.000.000 2.400.000 3.000.000 4.000.000 2.400.000

No Jenjang Program Studi

UANG KULIAH TUNGGAL

Page 8: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

7

Berdasarkan observasi dilapangan, ditemukan proses pelaksanaan

kebijakan UKT yang menjadi permasalahan bagi mahasiswa dan masyarakat atas

penetapan tarif UKT kepada mahasiswa UMRAH dengan gejala-gejala sebagai

berikut:

1. Adanya mahasiswa yang keberatan dengan tarif UKT yang ditetapkan.

2. Masih terdapat beberapa mahasiswa yang belum mengerti bagaimana

penentuan/pengelompokkan UKT. Dengan adanya persoalan UKT tersebut

mahasiswa UMRAH melakukan konsolidasi dengan agenda kaji otentik dalam

aksi damai terkait penetapan UKT sepihak dan raport merah kinerja rektor

(https://sijoritoday.com,10 Agustus 2016).

3. Terdapat beberapa masyarakat yang belum tahu dan belum mengerti atas

kebijakan UKT. Dari adanya sebuah media yang menyebutkan bahwa ada

masyarakat yang belum mengetahui UKT. Dalam media tersebut ia

mengatakan “kenapa harus ada perbedaan, seharusnya untuk UKT itu tidak ada

yang dibedakan dong,” katanya. Selain itu dikatakannya juga, untuk UKT di

UMRAH kenapa harus dibedakan sampai dengan 5 kelas.

(http://sijorikepri.com, 4 September 2016).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan Judul “Dinamika Pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal Di Universitas

Maritim Raja Ali Haji (Periode Tahun 2013-2017)”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana Dinamika

Page 9: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

8

Pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal Di Universitas Maritim Raja Ali Haji (Periode

Tahun 2013-2017)?”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: “Dinamika

pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal Di Universitas Maritim Raja Ali Haji (Periode

Tahun 2013-2017)”.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti

dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Menurut Bogdan dan Taylor

dalam Moleong (2001:3) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Menurut Sugiyono (2012:14) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

digunakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel

satu dengan variabel lainnya. Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara

sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan (sifat-sifat,

karakteristik, ciri dan kriteria sampel). Pada teknik Purposive sampling maka

peneliti menetapkan informan pada penelitian ini antara lain, Wakil Rektor II

Page 10: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

9

UMRAH, Kepala BUPK, Kabag Keuangan, Bendahara Penerimaan, TIM

Fakultas, Mahasiswa, edan masyarakat.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan alat penelitian yaitu

daftar ceklis, pedoman wawancara, serta dokumen yang bersumber dari arsip

(data dokumenter) yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan, dari

perpustakaan, dan melalui penelusuran media elektronik (internet).

LANDASAN TEORI

Kebijakan Publik

Kebijakan menurut James E. Anderson dalam Wahab (2014:8), yaitu : “ A

purposive course of action followed by an actor or set of factor in dealing with a

problem or matter of concern” (langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan

oleh seorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah atau

persoalan tertentu yang dihadapi). Sedangkan menurut Titmuss dalam Suharto

(2005:7) mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur

tindakan yang diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. Kebijakan menurut

Titmuss senantiasa berorientasi kepada masalah (problem-oriented) dan

berorientasi kepada tindakan (action-oriented).

Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2005:2) adalah

apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan, definisi

tersebut mengandung makna bahwa (1) kebijakan publik tersebut dibuat oleh

Page 11: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

10

badan pemerintah, bukan organisasi swasta; (2) kebijakan publik menyangkut

pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah.

Rentetan kebijakan publik sangat banyak, namun demikian dalam

pemahaman kontinentalis, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Kebijakan publik yang bersifat makroatau umum, atau

mendasar, yaitu kelima peraturan seperti Undang-Undang

Dasar NRI Tahun 1945, Tap MPR, UU/Peraturan Pemerintah

Pengganti UU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden.

2. Kebijakan publik yang bersifat messo atau menengah, atau

penjelas pelaksanaan. Kebijakan ini dapat berbentuk

Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan

Gubernur, Peraturan Bupati, dan Peraturan Wali Kota.

Kebijakannya dapat pula berbentuk Surat Keputusan

Bersama atau SKB antar-menteri, Gubernur dan Bupati atau

Wali Kota.

3. Kebijakan publik yang bersifat mikro adalah kebijakan yang

mengatur pelaksanaan atau implementasi kebijakan di

atasnya. Bentuk kebijakannya adalah peraturan yang

dikeluarkan oleh aparat publik di bawah menteri, gubernur,

bupati, dan wali kota”.(Riant Nugroho, 2012:131)

Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan menurut Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier

dalam Leo Agustino (2008:139) yaitu :

“Pelaksanan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam

bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-

perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau

keputusan badan peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut

mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan

secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagi

cara untuk mengatur proses implementasinya”.

Implementasi kebijakan publik (Tachjan, 2006:24) diartikan sebagai

aktivitas penyelesaian atau pelaksanaan suatu kebijakan publik yang telah

ditetapkan/ disetujui dengan penggunaan sarana (alat) untuk mencapai tujuan

Page 12: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

11

kebijakan. Dalam menentukan keberhasilan implementasi kebijakan akan

dipengaruhi oleh banyak variabel atau faktor.

Menurut Edward III dalam Widodo (2012:96) terdapat empat variabel

yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu:

1. Komunikasi,

2. Sumber daya,

3. Disposisi, dan

4. Struktur birokrasi.

Uang Kuliah Tunggal (UKT)

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Permenristekdikti) Nomor 39 Tahun 2016 yang dimaksud dengan Uang Kuliah

Tunggal (UKT) adalah sebagian Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yang ditanggung

setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. Sedangkan Biaya Kuliah

Tunggal (BKT) adalah keseluruhan biaya operasional yang terkait langsung

dengan proses pembelajaran mahasiswa persemester pada program studi di

Perguruan Tinggi Negeri yang dibebankan kepada mahasiswa, masyarakat dan

pemerintah.

Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2016 merupakan perubahan dari

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2013 tentang

Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di

Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang selanjutnya

dilakukan perubahan menjadi Permendikbud Nomor 73 Tahun 2014 dan

dilakukan lagi perubahan Permenristekdikti Nomor 22 Tahun 2015 dan kemudian

barulah muncul Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2016.

Page 13: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

12

Lahirnya peraturan tersebut berdasarkan surat edaran Dirjen Dikti Nomor

97/E/KU/2013 tertanggal 5 Februari 2013, yang menginstruksikan kepada seluruh

perguruan tinggi negeri di indonesia untuk melakukan 2 hal yakni menghapus

uang pangkal bagi mahasiswa baru program S1 tahun akademik 2013/2014 serta

menetapkan dan melaksanakan tarif Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru

program S1 mulai tahun akademik 2013/2014.

Besaran UKT berbeda-beda pada setiap Perguruan Tinggi Negeri di

Indonesia. Perbedaan tarif UKT dimasing-masing PTN di pengaruhi oleh

beberapa faktor seperti capaian standar nasional perguruan tinggi negeri, indeks

kemahalan wilayah, dan program studi. Dalam permendikbud Nomor 55 Tahun

2013 dikatakan bahwa UKT ditetapkan berdasarkan Biaya Kuliah Tunggal

dikurangi biaya yang ditanggung oleh pemerintah atau disebut juga dengan

Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).

PEMBAHASAN

Pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) telah diterapkan sejak tahun

2013 di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH) merupakan salah satu universitas negeri yang juga telah menerapkan

sistem pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) sejak tahun 2013. Pada tahun

2015 UMRAH menerapkan pembayaran UKT dengan sistem golongan. Dengan

diterapkannya kebijakan UKT di UMRAH menimbulkan respon dari sebagian

mahasiswa yang masih bingung atau belum mengerti dari kebijakan UKT

tersebut. Penelitian ini menggunakan model implementasi dari George C. Edward

III dalam (Widodo, 2012:96) untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Page 14: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

13

implementasi kebijakan berdasarkan variabel komunikasi, sumberdaya, sikap atau

dispposisi, dan struktur birokrasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi

Pelaksanaan UKT di UMRAH terkait dengan komunikasi dapat dikatakan masih

belum berjalan maksimal. Dapat diuraikan berdasarkan hasil pengamatan dan

analisa mengenai komunikasi kebijakan UKT di UMRAH adalah sebagai berikut:

a. Transmisi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa

informan, bahwa proses penyampaian informasi kepada pelaksana, maupun

mahasiswa dalam pemahaman isi, maksud dan tujuan dari kebijakan UKT

dilakukan melalui sosialisasi sosialisasi waktu penerimaan mahasiswa baru,

pengumuman di website, rapat koordinasi kerja, waktu pendaftaran ulang,

dan juga melibatkan pimpinan di tingkat Fakultas dalam menyampaikan

informasi dari kebijakan UKT tersebut. Dan hampir semua informan

menyatakan bahwa kelompok pelaksana kebijakan maupun kelompok sasaran

sudah memahami isi, maksud, dan tujuan dari kebijakan UKT.

Namun hal berbeda disampaikan oleh mahasiswa bahwa masih

terdapat mahasiswa yang belum mengerti mengenai kebijakan UKT di

UMRAH dikarenakan tidak mendapatkan sosialisasi secara umum kepada

seluruh mahasiswa. Sosialisasi mengenai kebijakan UKT hanya diberikan

kepada mahasiswa baru saja saat mahasiswa baru mendaftar di UMRAH.

Sama halnya yang dikatakan masyarakat bahwa sebagian besar masyarakat

masih banyak yang belum mengerti mengenai kebijakan UKT.

Page 15: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

14

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada indikator proses

penyampaian informasi kepada pelaksana kebijakan UKT dan mahasiswa

serta masyarakat berkaitan dengan pemahaman isi, maksud dan tujuan dari

kebijakan tersebut, masih belum mendukung proses pelaksanaan kebijakan

UKT di UMRAH. Dimana informasi hanya disampaikan kepada mahasiswa

baru saja, tidak melibatkan seluruh mahasiswa dalam mensosialisasikan

kebijakan UKT di UMRAH terutama jika ada perubahan tarif UKT. Sehingga

tidak seluruh mahasiswa mengerti mengenai kebijakan UKT di UMRAH.

Dan sebagian besar masyarakat juga masih belum mengerti mengenai

kebijakan UKT.

b. kejelasan

Kejelasan dan konsistensi dari informasi yang yang disampaikan

kepada pelaksana kebijakan UKT, dan mahasiswa sebagai kelompok sasaran

dari kebijakan UKT tersebut dapat dikatakan sudah jelas, namun

penerapannya dilapangan saja yang terkadang masih menimbulkan ketidak

jelasan. Seperti informasi yang disampaikan bahwa UKT itu sudah meliputi

uang masuk kuliah, pembayaran SPP, uang praktikum, kukerta dan wisuda.

Namun yang terjadi dilapangan bahwa masih ada terdapat pungutan diluar

SPP seperti pembayaran uang praktikum di suatu program studi. Sehingga

informasi tersebut yang dirasa masih belum jelas mengenai UKT.

Dengan demikian maka dimensi Komunikasi dalam proses

implementasi kebijakan UKT dapat dikatakan belum mendukung sepenuhnya

Page 16: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

15

implementasi kebijakan tersebut. Hal tersebut belum sesuai dengan teori

Edward III (Widodo, 2012:97):

“Komunikasi kebijakan harus disampaikan secara jelas dan

konsisten agar pelaksana, kelompok sasaran, dan pihak lain

yang berkepentingan mengetahui dan tujuan dan sasaran dari

kebijakan”. Baik itu dalam penyampaian informasi maupun

perintah dari kebijakan harus disampaikan kepada pelaksana,

kelompok sasaran, dan pihak lain yang berkepentingan secara

jelas dan konsisten, ketidakjelasan komunikasi dan perintah

yang diterima oleh para pelaksana kebijakan akan

membingungkan para pelaksana dalam melakukan apa yang

seharusnya mereka lakukan”.

2. Sumber Daya

Faktor sumber daya memiliki peranan penting dalam implementasi

kebijakan. Sumberdayakebijakan didalam penelitian ini meliputi ketersediaan

sumberdaya manusia, sumberdaya anggaran, dan sumberdaya peralatan, yang

mendukung pelaksanaan kebijakan UKT. Adapun indikator dari dimensi

sumberdaya diantaranya :

a. Sumber Daya Manusia

Sumberdaya manusia dalam penelitian ini adalah ketersediaan atau

jumlah Tim Ferivikasi Fakultas yang menjalankan implementasi kebijakan

UKT di UMRAH, baik jumlah kapasitas maupun keahlian (kemampuan)

dalam menjalankan tugas menunjukkan bahwa dilihat dari jumlah

sumberdaya manusia dalam pelaksana ferivikasi data UKT sudah benar-benar

cukup. Karena penetapan jumlah pelaksana yang menjadi tim ferivikasi

dilihat dari jumlah prodi, adapun setiap fakultas paling sedikit mengirim tim

ferivikasi 6 orang, yang terdiri dari 2 orang staf administrasi, 2 orang

kasubbag, satu orang kabag TU, satu orang wakil dekan II.

Page 17: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

16

Berkaitan dengan kemampun sumberdaya manusianya sudah memiliki

kompetensi yang memadai, dan mampu untuk menjalankan kebijakan UKT

tersebut. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa indikator

sumberdaya manusia dalam melaksanakan kebijakan UKT sudah sangat

mendukung proses implementasi kebijakan UKT di UMRAH.

Edward III dalam Widodo (2012:98) menegaskan bahwa :

“Sumberdaya manusia (staf), harus cukup (jumlah) dan cakap (keahlian)”.

Dengan demikian sumberdaya manusia dalam implementasi kebijakan

disamping harus cukup juga harus cakap dalam melaksanakan tugas, anjuran,

perintah dari atasan (pimpinan). Oleh karena itu sumberdaya manusia harus

ada ketepatan dan kelayakan antara jumlah staf yang dibutuhkan dan keahlian

yang dimiliki sesuai dengan tugas pekerjaan yang diberikan.

b. Sumber Daya Anggaran

Sumber daya anggaran berkaitan dengan biaya yang mendukung

kegiatan UKT atau insentif yang diberikan kepada pelaksana dalam

menjalankan kebijakan UKT di UMRAH. Dalam hal ini pelaksana

mendapatkan honor kegiatan. Honor tersebut diberikan setelah kegiatan

ferivikasi UKT selesai dilaksanakan. Honor kegiatan diberikan agar

pelaksana kegiatan termotivasi dalam menjalankan tugasnya.

c. Sumberdaya Peralatan

Sumberdaya peralatan berkaitan dengan peralatan yang digunakan

pelaksana dalam menjalankankebijakan UKT yaitu menggunakan Aplikasi

rumus di exel dalam penentuan besaran UKT. Sehingga pelaksana menjadi

Page 18: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

17

lebih ringan bebannya dengan adanya rumus tersebut. Karena yang

menentukan UKT adalah sistem tersebut, pelaksana hanya memasukkan data

kedalam sistem nanti sistem tersebut yang menentukan berdasarkan data yang

dimasukan.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa dimensi

Sumberdaya pada implementasi kebijakan UKT di UMRAH juga sudah

mendukung proses implementasi kebijakan tersebut. Karena dilihat dari

jumlah sumberdaya manusia dan kompetensi yang dimiliki, adanya honor

yang diberikan untuk meningkatkan motivasi, dan peralatan yang digunakan

juga cukup memadai. Sehingga pelaksananaan implementasi kebijakan UKT

di UMRAH berjalan efektif. Hal tersebut sesusai dengan teori sumberdaya

Edward III yang menegaskan bahwa :

“Implementasi akan berjalan efektif, apabila memiliki sumber

daya-sumberdaya yang mendukung dan memadai untuk

melakukan pekerjaan secara efektif”. Edward III dalam Widodo

(2012:98)

3. Disposisi

Disposisi merupakan kemauan, keinginan, dan kecenderungan para pelaku

kebijakan untuk melaksanakan kebijakan secara bersungguh-sungguh sehingga

tujuan dari kebijakan dapat terwujud. Apabila implementasi kebijakan ingin

mencapai tujuan secara efektif dan efisien, maka para pelaksana kebijakan harus

memiliki kemauan yang kuat dalam melaksanakan tugasnya. Disposisi dalam

penelitian ini merupakan sipat dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor

untuk melaksanakan kebijakan UKT di UMRAH, seperti komitmen, kejujuran,

dan intensitas.

Page 19: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

18

a. Komitmen

Komitmen para pelaksana sudah cukup tinggi, karena jika ada

mahasiswa yang masih belum melengkapi data dan berkas maka pelaksana

menelpon mahasiswa yang bersangkutan untuk dapat segera melengkapi

syarat yang belum lengkap. Karena banyak mahasiswa yang tidak

melengkapi data pendukung seperti slip gaji orang tua, surat pernyataan

dari tetangga terdekat dan lain-lain. Sementara didalam sistem apabila

point-point yang ditentukan tidak lengkap maka penentuan kelompok UKT

malah semangkin tinggi dari yang seharusnya. Hal ini malah merugikan

mahasiswa tersebut. Maka dari itu pelaksana dapat menelpon mahasiswa

tersebut agar tidak dirugikan. Dan diberikannya toleransi bagi mahasiswa

yang masih kekurangan-kekurangan berkas untuk melengkapi dalam

waktu yang sudah tentukan. selain itu kerja tim ferivikasi bukan hanya satu

hari langsung selesai bisa sampai dua hari atau tiga hari. Kalau kita tidak

memiliki komitmen maka kerja kita tidak akan selesai.

Dengan demikian maka pada indikator komitmen yang dimiliki

pelaksana dalam menjalankan implementasi kebijakan UKT di UMRAH

dapat disimpulkan bahwa, komitmen yang dimiliki oleh pelaksana

kebijakan UKT di UMRAH dalam menjalankan implementasi kebijakan

UKT sangat mendukung dalam proses impelementasi kebijakan tersebut.

Dimana pelaksana memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksanaannnya

dilapangan.

b. kejujuran

Page 20: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

19

kejujuran para pelaksana dapat dikatakan cukup tinggi, karena dalam

pelaksanaannya sudah dimiliki alat kontrol berupa aplikasi rumus excel

dalam menentukan kelompok UKT. Dan proses penentuan kelompok UKT

juga berdasarkan berkas-berkas data yang dikumpulkan oleh mahasiswa.

Sehingga dari data yang dikumpulkan mahasiswa tersebutlah akan

ditentukan kelompok UKT mahasiswa.

c. Semangat

Semangat dari pelaksana dapat dikatakan cukup tinggi karena proses

memferivikasi data UKT mahasiswa itu bersaing dengan waktu, jadi dalam

waktu yang sudah ditentukan berkas-berkas atau data tersebut sudah harus

selesai dilaksanakan. Proses ferivikasi berjalan dengan baik karena

pekerjaan selesai pada waktunya.

D. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi merupakan salah satu badan atau instansi yang

menjalankan kebijakan tersebut. Struktur birokrasi dalam penelitian ini berkaitan

dengan Standar Operating Prosedures (SOP) dan pembagian tugas yang jelas.

a. Standar Operating Prosedures (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur proses

pelaksanaan kebijakan UKT secara keseluruhan belum ada. Panduan yang

digunakan oleh pelaksana selama ini berdasarkan peraturan permenristek dikti,

rapat para pimpinan dalam penetapan UKT, dan kebiasaan-kebiasaan yang

terjadi selama ini. sehingga apabila terjadi kendala-kendala dilapangan, maka

Page 21: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

20

kendala-kendala tersebut tidak bisa langsung diantisipasi oleh pelaksana, dan

menunggu pemecahannya dari pimpinan atau pihak yang diberikan

wewenang. Dengan demikian dari segi waktu tidak akan efisien. SOP yang

jelas akan membantu dalam mekanisme, sistem dan prosedur pelaksanaan

kebijakan, pembagian tugas pokok, fungsi, wewenang, tanggungjawab antar

pelaku dan keharmonisan hubungan komunikasi. SOP juga menentukan gagal

dan tidaknya pelaksanaan kebijakan. Kejelasan SOP akan menentukan

keberhasilan kebijakan dan juga sebaliknya.

b. Pembagian tugas

Pembagian tugas yang jelas dalam proses pelaksanaan kebijakan

UKT, secara keseluruhan dapat dikatakan sudah jelas karena pembagian tugas

dilakukan melalui koordinasi disetiap lini yang berkaitan dengan pelaskanaan

UKT. Dengan demikian dapat dilihat bahwa dimensi Struktur Birokrasi sudah

mendukung dalam proses implementasi kebijakan UKT di UMRAH.

Berkaitan dengan pembagian tugas cukup berjalan dengan baik, hal ini karena

dimasing-masing pimpinan terlibat untuk menggerakkan bawahannya,

sehingga bisa terkoordinasi dengan baik. Sehingga pelaksanaan kebijakan

UKT selama ini bisa berjalan dengan baik.

Pemahaman tersebut sesuai dengan teori Edward III dalam Agustino

(2014:153) menegaskan bahwa :

“...,yang mempengaruhi tingkat keberhasilan implementasi kebijakan

publik adalah Struktur Birokrasi. Birokrasi sebagai pelaksana sebuah

kebijakan harus dapat mendukung kebijakan yang telah diputuskan dengan

jalan melakukan koordinasi dengan baik”.

Page 22: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

21

DINAMIKA PELAKSANAAN KEBIJAKAN UANG KULIAH TUNGGAL

DI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (PERIODE TAHUN 2013-

2017).

Dinamika merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus.

Dimana perubahan merupakan suatu keharusan yang tidak bisa terelakan dalam

suatu program atau sistem, agar suatu sistem bisa berjalan selaras dengan

perkembangan teknologi dan tuntutan zaman, maka diperlukan suatu perubahan,

selain itu perubahan juga merupakan salah satu cara atau tolak ukur agar sistem

atau program yang dibuat dapat mencapai kesempurnaan.

Berkaitan dengan perubahan atau dinamika yang terjadi dalam

pelaksanaan kebijakan UKT di UMRAH yaitu karena dimana pelaksanaan UKT

pada tahun 2013 dan 2014 tidak dilaksanakan dengan benar. Menurut

Permenristekdikti proses pelaksanaan UKT memang harus dikelompokkan

sebagaimana yang dilaksanakan pada saat ini. Selain itu juga memperhatikan

tingkat kemampuan ekonomi orang tua di Kepri ini dalam penetapan jumlah

kelompok. Di UMRAH kelompok UKT hanya lima kelompok, sedangkan

universitas-universitas besar di Indonesia ada yang sampai delapan kelompok

UKTnya. kalau prosedur idealnya untuk menentukan UKT maka rumusnya BKT-

BOPTN=UKT, kalau kita mengikuti rumus tersebut maka rata UKT di UMRAH

pada golongan III paling rendah. Hal ini akan memberatkan mahasiswa. Karena

BOPTN di UMRAH sangat kecil. Berkaitan dengan besaran UKT pada tahun

2013 yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Saintek dan

Soshum salah secara prosedur, jadi dua alasan tersebut maka diadakan rapat

Page 23: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

22

pimpinan dalam penentuan besaran UKT tersebut, dan disetujui menjadi 5

kelompok yaitu : kelompok I sampai kelompok V.

Dengan adanya perubahan tarif UKT di UMRAH maka dampak terhadap

universitas yaitu jumlah kuota penerimaan mahasiswa baru yang banyak tidak

mencapai kuota.

Tabel

Penerimaan Mahasiswa UMRAH

Tahun 2013-2016

NO TAHUN KUOTA

(Daya Tampung)

Mahasiswa

Baru

1 2013 1290 1266

2 2014 1365 1246

3 2015 1315 1106

4 2016 1650 1142

Sumber: BAKK UMRAH 2017

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semakin tahun penerimaan jumlah

mahasiswa baru tidak memenuhi kuota yang disediakan semakin banyak. Tahun

2013 kekosongan kuota sebanyak 24 orang. Tahun 2014 kekosongan kuota

sebanyak 119 orang. Tahun 2015 kekosongan kuota sebanyak 209 orang dan pada

tahun 2016 kekosongan kuota sebanyak 508 orang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh di lapangan berkaitan dengan judul

penelitian yaitu Dinamika Pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal di Universitas

Maritim Raja Ali Haji (Periode Tahun 2013-2017), maka dengan ini dapat

Page 24: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

23

disimpulkan bahwa Pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal di UMRAH telah

diterapkan dan berjalan sesuai aturan yang berlaku, meskipun masih ada

kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya dilapangan. Hal ini dapat dilihat

dari dimensi-dimensi yang mendukung pelaksanaan kebijakan Uang Kuliah

Tunggal sebagai berikut:

1. Dimensi Komunikasi dalam proses implementasi kebijakan UKT dapat

dikatakan belum mendukung sepenuhnya implementasi kebijakan tersebut,

dilihat kemampuan dalam memahami isi, maksud dan tujuan dari kebijakan

UKT yang sudah dipahami oleh pelaksana, namun belum dipahami oleh

seluruh mahasiswa. Berkaitan dengan kejelasan informasi yang disampaikan,

sudah cukup jelas dan konsisten dikarenakan adanya rapat koordinasi,

pegumuman di website dan sosialisasi berkaitan dengan perintah, aturan, dan

petunjuk pelaksanaan UKT. Namun sosilisasi masih kurang maksimal

dilaksanakan karena tidak melibatkan seluruh mahasiswa UMRAH, sehingga

masih menimbulkan kebingungan pada mahasiswa.

2. Dimensi Sumberdaya pada implementasi kebijakan UKT di UMRAH juga

sudah mendukung proses implementasi kebijakan tersebut. Karena dilihat dari

Jumlah sumberdaya manusia dan kompetensi yang dimiliki, adanya honor yang

diberikan untuk meningkatkan motivasi, dan peralatan yang digunakan juga

cukup memadai. Sehingga pelaksananaan implementasi kebijakan UKT di

UMRAH berjalan efektif.

3. Dimensi Disposisi dalam pelaksanaan kebijakan UKT di UMRAH sudah

mendukung proses impelementasi kebijakan UKT di UMRAH sebagaimana

Page 25: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

24

hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci dan beberapa

informan lainnya, yaitu pelaksana UKT memiliki komitmen, kejujuran dan

semangat yang tinggi dalam pelaksanaannnya dilapangan.

4. Dimensi Struktur Birokrasi sudah mendukung dalam proses implementasi

kebijakan UKT di UMRAH. Meskipun SOP yang mengatur dan sebagai

pedoman dalam pelaksananaan implementasi tersebut secara rinci belum ada,

tetapi proses implementasi kebijakan UKT di UMRAH sudah berjalan dengan

efektif, karena dalam menentukan petunjuk, aturan, maupun pedoman yang

dijadikan dasar pelaksanaan kebijakan UKT di UMRAH mengikuti aturan dari

permenristekdikti dan rapat pimpinan yang dilegalkan dalam bentuk SK

Rektor. Disisi lain berkaitan dengan pembagian tugas cukup berjalan dengan

baik, hal ini karena dimasing-masing pimpinan terlibat untuk menggerakkan

bawahannya, sehingga bisa terkoordinasi dengan baik.

SARAN

Diharapkan UMRAH agar dapat selalu menjaga konsistensi dalam

melaksanakan kebijakan Uang Kuliah Tuggal (UKT) di UMRAH agar

pelaksanaan dalam menjalankan kebijakan UKT dapat berjalan sebagaimana

mestinya, maka perlu disampaikan saran-saran yang dapat disampaikan dalam

penelitian ini maka perlu kiranya diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Perlu adanya peningkatan yang harus dilakukan oleh pihak UMRAH dalam

melaksanakan sosialisasi penetapan UKT. Misalnya dengan melibatkan

semua media dan sumberdaya yang ada seperti melibatkan organisasi-

Page 26: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

25

organisasi mahasiswa yang dimiliki UMRAH, diwaktu OPSPEK.

Mengingat tidak semua mahasiswa memahami kebijakan UKT tersebut.

2. Sebaiknya dilakukan evaluasi secara berkala (satu tahun sekali) terhadap

kebijakan UKT. Dimana evaluasi tersebut dilihat dari kemampuan

mahasiswa yang telah ditetapkan besaran UKT yang harus dibayar dengan

kelancaran pembayaran UKT tersebut. Apabila dalam proses pembayaran

UKT ditemukan tunggakan, maka perlu dianalisis kembali apakah

mahasiswa yang bersangkutan benar-benar mampu membayar besaran UKT

yang telah ditentukan kepadanya, jika tidak bisa diambil kebijakan apakah

diberikan keringan atau diturunkan besaran UKT tersebut.

3. Perlu dibuat SOP yang lebih terperinci secara detail berkaitan dengan

kebijakan UKT. Misalnya berkaitan dengan syarat, aturan dan ketentuan

yang disampaikan kepada mahasiswa, agar mahasiswa atau calon

mahasiswa, maupun pelaksana benar-benar memahami kebijkan UKT

tersebut. Karena tidak semua pelaksana mengetahui dan memahami SOP

UKT di UMRAH berdasarkan hasil survey dilapangan, banyak informan

yang merupakan pelaksana kebijakan UKT tidak mengetahui ada apa

tidaknya SOP tersebut. Selain koordinasi kerja yang dilakukan.

Page 27: DINAMIKA PELAKSANAAN UANG KULIAH TUNGGAL DI …

26

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Agustino, Leo., 2014. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Dunn, William. 2006. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:

University Press.

Moleong, Lexy J., 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nugroho, Riant. 2012. Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan,

Manajemen Kebijakan. Jakarta: Gramedia.

Purwanto, Erwan Agus., dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2012. Implementasi

Kebiakan Publik: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta:

GAVA MEDIA.

Subarsono, AG,. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode

R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta .

Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI

Wahab, Solichin Abdul., 2008. Analisis Kebijakan, Dari Formulasi Ke

Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

B. Dokumen

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 39 Tahun 2016

Tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan

Tinggi Negeri di Lingkungan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi.

Surat Direktorat jendral Pendidikan Tinggi Nomor 305/E/T/2012 tentang Tarif

Uang Kuliah

Surat Direktorat jendral Pendidikan Tinggi Nomor 97/E/KU/2013 Tentang Uang

Kuliah Tunggal

C. Internet

http://sijoritoday.com/2016/08/10/umrah-kembali-bergejolak-ukt-dan-raport-

merah-rektor-di-soroti/ (diakses pada 24 Desember 2016, pukul 16.45 WIB)

http://sijorikepri.com/rektor-umrah-sedih-dan-kasih-melihat-said-haris-yacob/

(diakses pada 24 Desember 2016, pukul 17.10 WIB)