dinamika masyarakat

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan- perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat. 1

Upload: younkoyounk

Post on 14-Jun-2015

2.055 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

sosiology

TRANSCRIPT

Page 1: dinamika masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya

dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-

perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita

melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa

tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu

yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada

dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap

masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan.

Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat

yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang

mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat

lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak

menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya

perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping

itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang

berlangsung dengan cepat.

Masyarakat terbagi atas 2 jenis, yaiitu masyarakat yang statis dan dinamis.

Masyarakat statis pada umumnya mereka hanya mengalami sedikit perubahan,

dan perubahantersebut berjalan dengan lambat. Sedangkan masyarakat dinamis

adalah masyarakat yangmengalami perubahan secara cepat. Perubahan-perubahan

yang dilakukan bukan semata-matahanya untuk menghasilkan suatu kemajuan

(progress), namun dapat berarti menjadi sebuahkemunduran dalam bidang-bidang

tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi dipengaruhi karena adanya

komunikasi modern yang semakin berkembang, terutama di bidang teknologi.

Perubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat yang mempunyai pengaruh dalam

1

Page 2: dinamika masyarakat

sistem sosialnya. Termasuk nilai-nilai yang terkandung didalamnya, sikap-sikap

dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa deskripsi perubahan sosial?

2. Apa deskripsi arah perubahan sosial?

3. Apa deskripsi penyebab perubahan sosial?

4. Apa deskripsi ciri masyarakat urban dan rural moderen?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui masalah kesehatan yang terkait dengan dinamika sosial

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui deskripsi perubahan sosial

2) Untuk mengetahui deskripsi arah perubahan sosial

3) Untuk mengetahui deskripsi penyebab perubahan sosial

4) Untuk mengetahui deskripsi ciri masyarakat urban dan rural modern

1.4 Manfaat

Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan-rekan mahasiswa mampu

memahami deskripsi masalah kesehatan yang terkait dengan dinamika sosial yang

kelompok kami bahas dalam makalah ini.

2

Page 3: dinamika masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Perubahan Sosial

Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat pada umumnya

menyangkut hal yang kompleks. Oleh karena itu Alvin L. Bertrand menyatakan

bahwa perubahan sosial pada dasarnya tidak dapat diterangkan oleh dan

berpegang teguh pada faktor yang tunggal. Menurut Robin Williams, bahwa

pendapat dari faham diterminisme monofaktor kini sudah ketinggalan zaman, dan

ilmu sosiologi modern tidak akan menggunakai interpretasi-interpretasi sepihak

yang mengatakan bahwa perubahan itu hanya disebabkap oleh satu faktor saja.

Jadi jelaslah, bahwa perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut

disebabkah oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Karenanya

perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan dengan hal

yang kompleks. Tentang perubahan sosial ini, beberapa sosiolog memberikan

beberapa definisi perubahan sosial yang dapat membantu kita untuk lebih mudah

memahami apa sebenarnya perubahan sosial tersebut, adalah sebagai berikut :

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Ahli

1. William F.Ogburn mengemukakan bahwa “ruang lingkup perubahan-

perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material

maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-

unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”.

2. Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-

perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”.

3. MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai

perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau

sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan

sosial”.

3

Page 4: dinamika masyarakat

4. JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai

suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi

penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat”.

5. Samuel Koenig mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada

modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.f.

Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala

perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam

suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-

kelompok dalam masyarakat”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial

adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup

perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena

terjadinya perubahan dari faktor lingkung an, karena berubahnya komposisi

penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun

perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.

2.2. Deskripsi Arah Perubahan Sosial

Perubahan sosial masyarakat bergerak dari kontinum tatanan lama menuju

pada tatanan baru sebagai suatu arah perubahan. Pada umumnya, arah perubahan

sosial budaya dapat menuju pada hal yang baru sama sekali, atau kadangkala juga

kembali pada tatanan lama. Perubahan kembali pada tatanan lama, dapat

disebabkan oleh perubahan baru yang tidak sejalan dengan harapan mereka

sehingga menghendaki kembali ke tatanan lama. Sebagai contoh, reformasi di

Indonesia telah menimbulkan perubahan di berbagai bidang. Namun demikian,

ada kelompokkelompok yang merasa dirugikan oleh proses reformasi, maka

4

Page 5: dinamika masyarakat

mereka mendambakan kembali pada tatanan lama, dan bahkan berusaha

mengembalikan kejayaan masa lampau tersebut.

Dalam konsepsi perubahan sosial, ada beberapa teori yang dikemukakan oleh

para ahli yang masih sangat relevan untuk dikaji. Beberapa teori perubahan sosial

tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Teori Evolusioner

Perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh masyarakat. Semua

masyarakat melalui urutan penahapan yang sama dan bermula dari tahap

perkembangan awal menuju perkembangan terakhir. Apabila tahapan terakhir

telah tercapai, maka saat itu perubahan evolusioner telah berakhir. Prinsip

terpenting dari teori evolusioner adalah tahapan masyarakat berawal dari

kelahiran, pertumbuhan, dan kesempurnaan.

2. Teori Siklus

Salah satu penganut teori siklus adalah Arnold Toynbee (1889-1975).

Toynbee adalah seorang sejarawan Inggris yang menilai bahwa peradaban besar

berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan kematian.

Kemudian akan melahirkan peradaban baru, dan begitu seterusnya. Teori ini pada

dasarnya menyatakan bahwa perubahan terjadi secara bertahap, namun setelah

sampai pada tahap terakhir yang sempurna, akan kembali lagi ke tahap awal untuk

melakukan perubahan selanjutnya. Prinsip utama teori siklus adalah bahwa

perubahan sosial diawali dari kelahiran, pertumbuhan, dan kejatuhan. Setelah itu

masyarakat akan memulai tahap kelahiran kembali.

3. Teori Fungsional

Teori ini memandang bahwa setiap elemen masyarakat memberikan fungsi

terhadap elemen masyarakat lainnya. Perubahan yang muncul di suatu bagian

masyarakat akan menimbulkan perubahan pada bagian yang lain pula.

4. Teori Konflik

Teori ini mempunyai beberapa asumsi, antara lain:

5

Page 6: dinamika masyarakat

a. Setiap masyarakat merupakan subjek dari perubahan-perubahan sosial.

b. Setiap masyarakat pasti mengalami pertikaian dan konflik.

c. Setiap elemen masyarakat memberikan sumbangan terhadap disintegrasi

dan perubahan.

d. Setiap masyarakat hidup berdasarkan pada paksaan yang dilakukan oleh

satu anggota masyarakat ke anggota lainnya.

Empat teori di atas, merupakan teori yang paling banyak digunakan para ahli

ilmu sosial. Di samping kedua teori tersebut, terdapat beberapa teori arah

perubahan sosial, seperti teori fungsional, teori konflik, dan sebagainya. Dari

kedua teori yang disajikan di atas, bisa disimpulkan bahwa kebudayaan besar

dimulai dari masa pertumbuhan, perkembangan, kejayaan, dan kematian.

Kenyataan ini semakin menyadarkan kita bahwa kesombongan beberapa negara

besar karena penguasaannya atas ilmu pengetahuan dan teknologi, suatu ketika

akan hancur.

2.3. Deskripsi Penyebab Perubahan Sosial

Prof.Dr.Soerjono menyebutkan, ada dua faktor yang menyebabkan

perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu :

1. Faktor Intern

a. Bertambah dan berkurangnya penduduk

b. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses,

seperti di bawah ini :

Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru

Invention, pengembangan dari discovery

Inovasi, proses pembaharuan

c. Konflik dalam masyarakat

Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara

individu dalam masyarakatnya, antara kelompok dan lain-lain.

d. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat

6

Page 7: dinamika masyarakat

Revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah struktur

pemerintahan colonial menjadi pemerintah nasional dan berbagai

perubahan struktur yang mengikutinya.

2. Faktor Ekstern

a. Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah, seperti

bencana alam

b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan

antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang

berbeda. Akulturasi dan asimilasi kebudayaan berperan dalam

perubahan ini.

2.4. Deskripsi Ciri Masyarakat Urban Dan Rural Moderen

2.4.1. Ciri Masyarakat Urban

Perkembangan kota merupakan manifest dari aspek sosial, ekonomi,

kebudayaan dan politik. Secara garis besar, diketahui bahwa suatu lingkungan

perkotaan biasanya mengandung 5 unsur, yaitu :

1. Wisma

Unsur ini diperlukan untuk tempat berlindung dari alam sekeliling dan tempat

berinteraksi dengan kehidupan social.

2. Karya

Dalam hal ini adalah penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

3. Marga

Dalam hal ini penyediaan fasum dan fasos bagi masyarakat.

4. Suka

Penyediaan fasilitas hiburan dan rekreasi, kesenian dan kebuyaan bagi masyarakat

perkotaan.

5. Penyempurnaan

7

Page 8: dinamika masyarakat

Unsur ini adalah penyediaan fasilitas kesehatan, pekuburan, pendidikan, dsb.

Kelima unsur diatas merupakan komponen pokok perkotaan yang dirinci

dalam perencanaan pembangunan perkotaan sesuai dengan kebutuhan kota

sekarang dan yang akan datang.

Sedangkan, hal-hal yang membedakan masyarakat urban (masyarakat kota)

dengan masyarakat yang lainnya:

1) Perilaku heterogen

2) Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan

3) Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi

4) Mobilitas sosial,sehingga dinamik

5) Kebauran dan diversifikasi cultural

6) Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular

7) Individualisme

8) Kehidupan keagamaannya berkurang,

9) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus

bergantung pada orang lain (Individualisme).

10) Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan

mempunyai batas-batas yang nyata.

11) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih

banyak diperoleh warga kota.

12) Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor

waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat

penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

13) Perubahan-perubahan tampak nyata di kota-kota, sebab kota-kota

biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

2.4.2. Ciri Masyarakat Rural Moderen

Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat,

yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka.Pada situasi dan kondisi

tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan

8

Page 9: dinamika masyarakat

masyarakat desa di Jawa.Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial

religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian

karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.Berikut ini disampaikan sejumlah

karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka, yang

bersifat umum yang selama ini masih sering ditemui. Setidaknya, ini menjadi

salah satu wacana bagi kita yang akan bersama-sama hidup di lingkungan

pedesaan.

a. Sederhana

Sebagian besar masyarakat desa hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan

ini terjadi karena dua hal:

Secara ekonomi memang tidak mampu

Secara budaya memang tidak senang menyombongkan diri.

b. Mudah curiga

Masyarakat desa akan menaruh curiga pada:

Hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya

Seseorang/sekelompok yang bagi komunitas mereka dianggap “asing”

c. Menjunjung tinggi “unggah-ungguh”

Sebagai orang Timur orang desa sangat menjunjung tinggi kesopanan atau

apabila:

Bertemu dengan tetangga

Berhadapan dengan pejabat

Berhadapan dengan orang yang lebih tua

Berhadapan dengan orang yang lebih mampu secara ekonomi

Berhadapan dengan orang yang tinggi tingkat pendidikannya

d. Guyub(kekeluargaan)

Sudah menjadi karakteristik khas bagi masyarakat desa bahwa suasana

kekeluargaan dan persaudaraan telah “mendarah-daging” dalam hati sanubari

mereka.

e. Lugas

9

Page 10: dinamika masyarakat

“Berbicara apa adanya”, itulah ciri khas lain yang dimiliki masyarakat

desa. Mereka tidak peduli apakah ucapannya menyakitkan atau tidak bagi orang

lain karena memang mereka tidak berencana untuk menyakiti orang lain.

Kejujuran, itulah yang mereka miliki.

f. Tertutup dalam hal keuangan

Biasanya masyarakat desa akan menutup diri manakala ada orang yang

bertanya tentang sisi kemampuan ekonomi keluarga. Apalagi jika orang tersebut

belum begitu dikenalnya. Katakanlah, mahasiswa yang sedang melakukan tugas

penelitian survei pasti akan sulit mendapatkan informasi tentang jumlah

pendapatan dan pengeluaran mereka.

g. Perasaan “minder” terhadap orang kota

Satu fenomena yang ditampakkan oleh masayarakat desa, baik secara

langsung ataupun tidak langsung ketika bertemu/bergaul dengan orang kota

adalah perasaan mindernya yang cukup besar. Biasanya mereka cenderung untuk

diam/tidak banyak ngomong.

h. Menghargai “ngajeni” orang lain

Masyarakat desa benar-benar memperhitungkan kebaikan orang lain yang

pernah diterimanya sebagai patokan untuk membalas budi sebesar-besarnya.

Balas budi ini tidak selalu dalam wujud material tetapi juga dalam bentuk

penghargaan sosial atau dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan “ngajeni”.

i. Jika diberi janji, akan selalu diingat

Bagi masyarakat desa, janji yang pernah diucapkan seseorang/komunitas

tertentu akan sangat diingat oleh mereka terlebih berkaitan dengan kebutuhan

mereka. Hal ini didasari oleh pengalaman/trauma yang selama ini sering mereka

alami, khususnya terhadap janji-janji terkait dengan program pembangunan di

daerahnya.

Sebaliknya bila janji itu tidak ditepati, bagi mereka akan menjadi “luka

dalam” yang begitu membekas di hati dan sulit menghapuskannya. Contoh kecil:

mahasiswa menjanjikan pertemuan di Balai Desa jam 19.00. Dengan tepat waktu,

mereka telah standby namun mahasiswa baru datang jam 20.00. Mereka akan

sangat kecewa dan selalu mengingat pengalaman itu.

j. Suka Gotong-Royong

10

Page 11: dinamika masyarakat

Salah satu ciri khas masyarakat desa yang dimiliki dihampir seluruh

kawasan Indonesia adalah gotong-royong atau kalau dalam masyarakat Jawa lebih

dikenal dengan istilah “sambatan”. Uniknya, tanpa harus dimintai pertolongan,

serta merta mereka akan bahu-membahu meringankan beban tetangganya yang

sedang punya hajatan. Mereka tidak memperhitungkan kerugian materiil yang

dikeluarkan untuk membantu orang lain. Prinsip mereka “lebih baik kehilangan

materi tetapi mendapat keuntungan bertambah saudara’’.

k. Demokratis

Sejalan dengan adanya perubahan struktur organisasi di desa, pengambilan

keputusan terhadap suatu kegiatan pembangunan selalu dilakukan melalui

mekanisme musyawarah untuk mufakat.Dalam hal ini peran BPD (Badan

Perwakilan Desa) sangat penting dalam mengakomodasi pendapat/input dari

warga.

l. Religius

Masyarakat pedesaan dikenal sangat religius.Artinya, dalam keseharian

mereka taat menjalankan ibadah agamanya.Secara kolektif, mereka juga

mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan.

Misalnya: tahlilan, rajaban, Jumat Kliwonan, dan lain-lain.

11

Page 12: dinamika masyarakat

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya

merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat

pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang

terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu

sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan

yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya.

3.2 Saran

Dari proses perubahan social yang berkaitan dengan globalisasi dunia,

diharapkan kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan fikiran bisa memilih

mana yang baik dan mana yang bisa berdampak negative bagi kita sendiri maupun

orang lain. Jadi, kita harusnya bias memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk

suau hal yang bernilai positif baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

12

Page 13: dinamika masyarakat

Daftar Pustaka

Muzaham, Fauzi. 1995. Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press

http://texbuk.blogspot.com/2012/02/teori-arah-perubahan-sosial.html diakses pada

tanggal 06 Maret 2014 pada pukul 10:12

13