dinamika dukungan sosial bagi orang dengan...

12
99 DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDS Rahmatika Kurnia Romadhani 1 dan Hadi Sutarmanto 2 1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta 2 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta email: [email protected] Abstrak: Dinamika Dukungan Sosial bagi Orang dengan HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan mengetahui makna dan bentuk peran dukungan sosial yang diperlukan oleh orang dengan HIV/AIDS. Penelitian ini melibatkan tiga subjek primer dan tiga signi icant others. Subjek primer dari penelitian ini adalah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi hubungan seksual yang tidak aman, dan berganti-ganti pasangan. Subjek berikutnya ialah ODHA dengan sumber terinfeksi penyalahgunaan jarum suntik, serta satu subjek seorang ibu rumah tangga yang tertular virus HIV dari suaminya yang gemar membuat tatto di tubuhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif Interpretative Phenomenological Analysis. Dari penelitian ini ditemukan bahwa dukungan sosial dimaknai sebagai motivasi, pendorong untuk terus semangat menjalani hidup. Dukungan sosial yang diterima membuat subjek lebih optimis dalam menjalani hidup, dan tahu kemana harus meminta pertolongan saat membutuhkan. Dukungan yang paling dibutuhkan adalah seseorang yang mau mendengarkan dan memahami tanpa berprasangka dan membedakan, rasa aman serta rasa dihargai. Kebutuhan lain yang diperlukan adalah kebutuhan instrumental seperti kebutuhan inansial dan kebutuhan akan informasi terkait dengan HIV/AIDS. Kata kunci: HIV/AIDS, ODHA, dukungan Sosial Abstract: Dynamic of Social Support among People Living with HIV/AIDS. Social Support Dynamics for People with HIV/AIDS. This study was aimed at determining the meaning and form of the role of social support needed by people with HIV/AIDS. The study involved three primary subjects and three signi icant others. The primary subjects of this study were People Living with HIV/AIDS (PLWHA), transvestites with an unsafe source of unprotected sexual intercourse, and multiple partners. The next subject was PLWHA with an infected source of needle injection, as well as a subject of a housewife infected with HIV virus from her husband who likes to make tattoos on her body. The method used in this research was Qualitative Interpretative Phenomenological Analysis. The result shows that social support is interpreted as a motivation to continue the spirit of life. Accepted social support makes the subject more optimistic in life, and knows where to ask for help when in need. The most needed support is someone who is willing to listen and understand without prejudice and differentiation, sense of security and sense of respect. Other necessary requirements are instrumental needs such as inancial needs and the need for information related to HIV/AIDS. Keywords: HIV/AIDS, PLWHA, Social support

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

99

DINAMIKADUKUNGANSOSIALBAGIORANGDENGANHIV/AIDS

RahmatikaKurniaRomadhani1danHadiSutarmanto21FakultasIlmuPendidikanUniversitasNegeriYogyakarta2FakultasPsikologiUniversitasGadjahMadaYogyakartaemail:[email protected]:DinamikaDukungan Sosial bagiOrangdenganHIV/AIDS.PenelitianinibertujuanmengetahuimaknadanbentukperandukungansosialyangdiperlukanolehorangdenganHIV/AIDS.Penelitianinimelibatkantigasubjekprimerdantigasigni icantothers.SubjekprimerdaripenelitianiniadalahorangdenganHIV/AIDS(ODHA)Wariadengansumberterinfeksihubunganseksualyangtidakaman,danberganti-gantipasangan.SubjekberikutnyaialahODHAdengansumber terinfeksipenyalahgunaan jarumsuntik, serta satusubjekseorangiburumahtanggayangtertularvirusHIVdarisuaminyayanggemarmembuattattoditubuhnya.MetodeyangdigunakandalampenelitianiniadalahkualitatifInterpretativePhenomenologicalAnalysis.Daripenelitianiniditemukanbahwadukungansosialdimaknaisebagaimotivasi,pendoronguntukterussemangatmenjalanihidup.Dukungansosialyangditerimamembuatsubjeklebihoptimisdalammenjalanihidup,dantahukemanaharusmemintapertolongansaatmembutuhkan.Dukunganyangpalingdibutuhkanadalahseseorangyangmaumendengarkandanmemahamitanpaberprasangkadanmembedakan,rasaamansertarasadihargai.Kebutuhanlainyangdiperlukanadalahkebutuhan instrumental sepertikebutuhan inansialdankebutuhanakaninformasiterkaitdenganHIV/AIDS.Katakunci:HIV/AIDS,ODHA,dukunganSosialAbstract:DynamicofSocialSupportamongPeopleLivingwithHIV/AIDS.SocialSupportDynamicsforPeoplewithHIV/AIDS.ThisstudywasaimedatdeterminingthemeaningandformoftheroleofsocialsupportneededbypeoplewithHIV/AIDS.Thestudyinvolvedthreeprimarysubjectsandthreesigni icantothers.TheprimarysubjectsofthisstudywerePeopleLivingwithHIV/AIDS(PLWHA),transvestiteswithanunsafesourceofunprotectedsexualintercourse,andmultiplepartners.ThenextsubjectwasPLWHAwithaninfectedsourceofneedleinjection,aswellasasubjectofahousewifeinfectedwithHIVvirusfromherhusbandwholikestomaketattoosonherbody.ThemethodusedinthisresearchwasQualitativeInterpretativePhenomenologicalAnalysis.Theresultshowsthatsocialsupportisinterpretedasamotivationtocontinuethespiritoflife.Acceptedsocialsupportmakesthesubjectmoreoptimisticinlife,andknowswheretoaskforhelpwheninneed.Themostneededsupportissomeonewhoiswillingtolistenandunderstandwithoutprejudiceanddifferentiation,senseofsecurityandsenseofrespect.Othernecessaryrequirementsareinstrumentalneedssuchas inancialneedsandtheneedforinformationrelatedtoHIV/AIDS.Keywords:HIV/AIDS,PLWHA,Socialsupport

Page 2: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

100

PENDAHULUANBerdasarkan Peraturan MenteriKesehatan RI Nomor 21 Tahun 2013tentangPenanggulananHIVdanAIDS,Acquired Immunodeficiency Syndromeatau Acquired Immune Def iciencySyndromeatauyangbiasadisebutAIDSmerupakan gejala rusaknya sistemkekebalan tubuh yang diakibatkano l eh v i rus yang d i sebut HumanImmunodeficiency atau yang lebihdikenal dengan HIV. Seseorang yangterkontaminasi virusHIV akan rentanterserang penyakit, karena virus inibekerja denganmelemahkan sistemimun. Hal yang menjadi salah satuciri terkontaminasi virus ini adalahmudahnyaterkenainfeksioportunistiksepertitumor,kuman,danjamur.Seseorang dengan HIV/AIDSdisebut denganODHA (orang denganHIV/AIDS) (Permenkes RI Nomor 21Tahun2013).Sampaisaat iniHIV/AIDSmerupakan jenis penyakit yangbelumbisa disembuhkan, tetapi ada jenisobatantiretroviral (ARV) yangbekerjadenganmenekanperkembanganvirus.Obattersebutharusdiminumsetiapharisecara rutin.HIVumumnyaditularkanmelalui cairan tubuh penderita HIV,seperti darah, airmani, cairanvagina,danairsusuibu.Penularansendiridapatterjadimelalui jarumsuntikyang tidaksteril, hubunganseksyang tidakaman,transfusidarahyangtelahterkontaminasivirusHIV, serta turunandari ibu yangpositifHIV/AIDS (Kalalo,Tjitrosantoso,&Goenawi,2011).Dilihatdarijenisdanmediaperantaraperkembangan virus ini, kelompokber is iko untuk HIV/AIDS adalahpengguna napza yangmenggunakanjarum suntik, Pekerja SeksKomersial,waria,danlelakisekslelakiyangberganti-gantipasangan.Namun,ditemukanjuga

penderitaHIV/AIDSyangtidaktermasukdalamkelompokberisiko, di antaranyaadalah ibu rumah tangga dan anak-anak.HIV/AIDS di Indonesia pertamakaliditemukanpadatahun1984diBali.SampaisaatiniHIV/AIDStelahmenyebardi seluruhnegeri termasukYogyakarta.TercatatsampaidenganJuni2013jumlahODHAdiDIYmencapai 2168berdasardatadariKomisipenanggulanganAIDS(2013).Sejauh in i masyarakat masihmemiliki anggapan negatif terhadaporangdenganHIV/AIDS.BanyakstigmayangmelekatbagiODHA.UNAIDS(2011)mende iniskanstigmadandiskriminasiterkait denganHIV sebagai cirinegatifyangdiberikanpadaseseorangsehinggamenyebabkantindakanyangtidakwajardan tidak adil terhadaporang tersebutberdasarkan statusHIV-nya.HIV/AIDSdianggap sebagai penyakit kutukanakibatdariperbuatanburuksepertiseksbebas atau penyalahgunaan narkoba.Selain itu,berdekatandanberinteraksidengan ODHAmasih dianggap dapatmenularkanvirusHIVsehinggabanyakorang enggan untukberhubungandanberinteraksidenganODHA.Haltersebuttidak saja dilakukan olehmasyarakatpada umumnya, tetapi dari kalanganmedispunmasihmenunjukkanperilakudiskriminatifterhadapODHA.Diskriminasi,stigma,ketakutan,dankeputusasaanadalahhallainyangharusdihadapiODHA, selainbeban isikyangharus ditanggung. Ketikamenghadapidiskriminasi sosial dari lingkungan,diperlukansuatumekanismepertahananyang kuat . Salah satu mekanismepertahanan yang baik menurut Bor,Miller, dan Goldman (1993) adalahdukungansosialyangkuat.Sebuahstudidi Thailand mengungkapkan dalamsebuahkeluargayangterinfeksiHIV/AIDS,

Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 22, No. 2, Oktober 2017: 99-110

Page 3: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

101

anggota keluarga lainnyamerupakanpendukung terbaikdari segipsikologisdan ekonomis (Manopaiboon,Shaffer,&Clark,1998).TidakadanyadukunganterhadapanggotakeluargadenganHIV/AIDSdisinyalirmenjadidampakkon likkeluarga(Castro,Orozco,Eroza,Manca,Hernandez,&Aggleton,1998).Dukungankeluargajugadapatmembawaefekpositifbagi psychological well being ODHA(Ostrow,Monjan,Joseph,VanRaden,&Fox,1989). Selainkeluarga,dukungansosialdaripihak-pihaklainjugamenjadifaktorpendukungbagiODHAuntukbisa terusberjuanghidupdenganbaik.HIV/AIDSmerupakan virus yangmenyerang kekebalan tubuh, dimanakekebalantubuhberkaitanpuladengankondisipsikologis.Salahsatufaktoryangmenjadimasalah pada orang denganHIV/AIDS adalahminimnyadukungansosial yang diberikan oleh keluargadan lingkungan. Berdasarkanpaparandi atas, dukungan sosial adalah salahsatuhal yangdapatmeningkatkan selfesteembagiseseorang.Denganselfesteemyangcukup,seseorangakanlebihyakinmenghadapi segalapermasalahanyangakanditemuinyasehinggaresponsyangakanmuncul adalah keyakinan bahwadirinya bisa melalui permasalahantersebut. Selain itu, dengan adanyadukungan sosial, individuakanmerasaamanbahwa adaorang lain yangmaumembantu ketika dirinyamengalamikesulitan. Hal sebaliknya ditemukanbahwa orang dengandukungan sosialyangminim,meresponsmasalah yangdihadapi dengannegatif, lebihmerasatidak berdaya dalam menghadapimasalah yangmenimpa. Ketika rasaketidakberdayaan yang muncul, haltersebutakandiikutidenganreaksi isikyang juga negatif, di antaranya adalahdepresidanpsikosomatis.Hal tersebut

memiliki dampak negatif terhadapkondisi kesehatan orangdenganHIV/AIDS.Berdasarkanpemaparan tersebut,penelitianinibertujuanuntukmengetahui(1) orangdenganHIVAIDSmemaknaidukungan sosial, (2) peran dukungansosialterhadapkehidupanODHA,dan(3)dukungansosialsepertiyangdibutuhkanolehODHA.DiharapkandaripenelitianinidapatmembantuODHAsesuaidenganyangdibutuhkanolehODHA.METODEPengambilansubjekdalampenelitianini menggunakan teknik purposivesampling. Subjek dipilih berdasarkankesesuaian diri dengan kriteria dalampermasalahanpenelitian (Poerwandari,2005).Oleh karena itu, penelitian inimengambil subjek yangmemiliki ciri-cirisebagaiberikut:(1)memilikistatusHIV Positif penggunaan narkotikajarumsuntik, hubungan seksberganti-ganti pasanganmaupun terinfeksidaripasanganhidup; (2)subjekberdomisilidiDaerahIstimewaYogyakarta;dan(3)laki-laki,perempuanatauwariaberusiaantara 35 hingga 55 tahun.MenurutSantrock(2012)usiatersebutmerupakanusia dewasa tengah. Pada tahap usiatersebut terjadi proses evaluasi ataskehidupanyangtelahdijalani.Untukmengumpulkan data dalampenelitian kualitatif ini, diperlukanme tode yang t i d a k memba t a s isubjek dalammengungkapkan sudutpandangnya.Metode yang dipandangtepatuntukmemenuhikriteriatersebutadalah denganmenggunakanmetodewawancara. Pada penelitian ini, jeniswawancara yang digunakan adalahwawancarasemiterstruktur.Untuk memeriksa kredibi li tasdari penelitian ini, digunakan teknik

DinamikaDukunganSosial...(RahmatikaK.R.danHadiS.)

Page 4: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

102

triangulasi (Moleong,2012).Penelitianini menggunakan teknik triangulasiwaktu, data, danmetode. Berdasarkantujuan yang telah ditetapkan makateknik analisis yangdigunakan adalahInterpretat ive Pheno-menologicalAnalysis(IPA).PendekatanInterpretativePhenomenological Analysis (IPA) inimemilikibeberapalangkahyaitusebagaiberikut.Reading Re-reading . Pada tahapini, penelitimenenggelamkandiripadacatatan yang telah didapatkan saatpengambilandata.Prosesinimencakupmendengarkanulangrekamanwawancarayangtelahdilakukan,kemudianmembacahasilaslidariwawancaratersebut.Tahapini juga bertujuan untukmengurangikesalahanpemahamanpeneliti dalammenganalisispengalamansubjek.Initial Noting. Pada tahap ini di-lakukan proses penjelasan kontensemantikdanpenggunaanbahasapadadatayangtelahdidapat.Prosesanalisisinimencakuppemberiankomentarterhadaphal-halmenarik yang ditemukanpadadatapenelitian.Komentareksploratoriini mencakup komentar deskriptif

(descriptivecomment),komentarbahasa(linguistic comment), dan komentarkonseptual(conceptualcomment).Developing Emergent Themes.Langkah selanjutnya adalahmengem-bangkan tema-tema yangmuncul daritranskrip asli. Untukmemunculkantema-tema,penelitimengelolaperubahandatadenganmelakukananalisis secarasimultan,berusahamengurangivolumecatatan yang kompleks untuk dicariketerkaitannya danmencari pola-polayangmuncul.SearchingConnectionacrossEmergent

Themes.Langkah ini dilakukan setelahpenelitimenemukan tema-tema yangmunculdalamdatapenelitian. Peneliti

kemudianmenyusun tema-tema yangmunculdalamsuatuurutankronologis.Tema-tematersebutkemudiandipetakandan dikelompokkan berdasarkankesesuaiantema.Temayangakandiangkatdisesuaikan dengan pertanyaan yangdiajukandalampenelitianini.Setelah tema-tema muncul, di-kelompokkan, dan diurutkan secarakronologis,maka langkah selanjutnyaadalah mencari makna dari tema-tema tersebut. Proses penghubunganantartema tersebut dapat dilakukandengan beberapa cara di antaranya:abstraksi, subsumtion , polarization ,contextualization,dannumeration.Moving to The Next Cases. Tahap1 sampai dengan4dilaksanakanpadasetiapsubjek.Setelahsatukasusselesai,berpindahpada subjek selanjutnyadanmengulangi keseluruhan proses yangtelah dilakukan hingga selesai untukseluruhsubjek.Looking forPatterns aCross Cases.Tahapterakhirdalamprosesanalisisiniadalahdenganmencaripolayangmunculantarsubjek. Pada tahap ini dilakukandenganmembuat tabelyangmencakupperbandingantemuanantarsubjek.

HASILDANPEMBAHASANHasilpenelitiandisajikanpadaTabel1 yangmemuatperbandingan temuanantarsubjek.KondisiFisikdanPsikologisKetiga subjek penelitian adalahorangdenganHIV/AIDSdengansumberterinfeksi yang berbeda. Hal tersebutsesuai dengan apa yang disampaikanLatief (2005) bahwa sebagian besarpenularanHIV/AIDSmelaluihubunganyang bersifat heteroseks (berganti-ganti pasangan),kemudiandiikutiolehpara pengguna narkoba jarum suntik.

Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 22, No. 2, Oktober 2017: 99-110

Page 5: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

103

DinamikaDukunganSosial...(RahmatikaK.R.danHadiS.)

Page 6: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

104

Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 22, No. 2, Oktober 2017: 99-110

Page 7: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

105

DinamikaDukunganSosial...(RahmatikaK.R.danHadiS.)

Homoseks,pekerjasekskomersial(PSK),pelanggan PSK,waria, dan pelangganwaria. Sebelummelakukan terapi ARV,dua subjekmengatakan sudahpernahmengalamiinfeksioportunistik.MenurutSeligson dan Peterson (1992), halini diakibatkan oleh virus yang telahmenyerang tubuh. Ketika virus telahmenginfeksi tubuh, hal yangkemudianakanmunculadalahinfeksioportunistik.Infeksioportunistikmerupakanpenyakit-penyakit ringan yang pada dasarnyamudahuntukdiatasi,tetapikarenadayatahantubuhyangtidaklagibaiksehinggapenyakittersebutmenjadisulitdiatasidanbisamenimbulkankematian(Seligson&Peterson,1992).Infeksi oportunistik yangmunculjugamerupakantandabahwasubjektelahmencapailevelAIDS.WaktuperkembangandariHIVmenujuAIDStidaksamaantaraindividusatudenganyanglain,selainitutahapan virus dapat dikatakanmasukkategoriAIDSketikajumlahCD4dibawah200permm3(KementrianKesehatanRI,2012).Subjekpertamamerasakanketakutanakan nasibnya, syok, ketakutan akankemati-an, ketidakpercayaan kenapaharus dirinya, kemudian mengalamirasamarah.Subjekketigamenunjukkanreaksi kemarahan, ketakutan bahkanmenunjukkanupayauntukbunuhdiri.HaltersebutsesuaidenganyangdiungkapkanFeldman(Lambert,2004)bahwahal-halyangkemudianmunculadalahperasaankebingungan,marah,tidakpercaya,merasadihantui, takut terhadapkematian, takutkepadareaksioranglainterhadapmerekadanketakutanakanpemberitaanmengenaidirinya.Subjek ketigamerasakan bahwainfeksi yang menyerang tubuhnyaseketikamenghilangkanmasadepannya.

ReaksipsikologisyangmunculmenurutCoates(dalamOgden,2000)merupakanimplikasidarisifatHIV/AIDSyangdapatmenimbulkanpenyakitbahkankematian.Subjekkeduabelummerasakanpenyakityang ditimbulkan oleh infeksi yangmenyerangtubuhnya,sehinggatidakadarasa kesakitan atau ketakutan sepertiyangsudahdirasakansubjekpertamadansubjekkedua.ReaksiLingkungandanKeterbukaanSubjekterhadapStatusnyaMenurutDerlega,Winstead,Greene,Serovich,danElwood(2004)terbukaakanstatusHIV/AIDSbukanhalmudah.Ketikaseorang ODHAmembuka diri, tujuanketerbukaannya adalahuntukmencaridukungan,katarsis,dankeinginanuntukmemberikanpembelajaran.Menyalahkandirisendiri,ketakutanditolak,melindungidiridankeprivasianadalahalasanODHAuntuk menutupi statusnya. Hal iniditemukanpada subjekpertama,keduadanketiga.Mawar dan Paranjape (2002)menyatakan bahwa diskriminasi yangmunculdilingkungandipengaruhiolehsifatdariHIV/AIDSyangsampaisaatinibelumditemukanobatnya.HIV/AIDSmerupakanpenyakityangmengancamkehidupanataubisamenimbulkankematian.MasyarakatketakutanjikatertularHIV/AIDS.Penyakittersebutdiasosiasikansebagaipenyakitakibatperilakuyang tidakbaik sepertiberhubungan seks sesama jenis danpenggunanarkotika.DukunganSosialyangDiterimaKeterbukaanyangdilakukansubjekpertamaterhadapteman-temanwarianya,membuatseorangtemanmemberitahukanbahwa di Yogyakarta ada LSM yangberkecimpungmenanganikesejahteraanwaria. Schaefer, Coyne, dan Lazarus

Page 8: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

106

Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 22, No. 2, Oktober 2017: 99-110

(1981)menjelaskan bahwadukunganyangditerimasubjekpertamamerupakandukungan jaringan ataubisa termasukdalamkategoridukungan informasi jikadilihatdaribentukdukungansosialTaylor(Taylor, 2006).Memberikandukunganbahwa ia tidak sendiriandanadayangbisamembantu.Ketiga subjek jugamerasa bahwamerekamendapatkandukunganuntukterusmaju,sepertidalamlingkuppeker-jaan, pekerjaannya diapresiasi. Taylor(2006)menyatakanbahwahal tersebuttermasukdalamdukunganpenghargaan.Berdasarkan bentuk-bentuk dukungansosial,ketigasubjekmendapatkanseluruhbentukdukungan(Taylor,2006;Schaeferetal.,1981).Halyangmembedakanadalahintensitasdanfrekuensipemberianuntukmasing-masingjenisdukungan.Subjekpertamamemaknaidukungansebagaimotivasi yang diberikan olehorang lain terhadapdirinya.Dukunganyangditerimaselamaini,dimaknaiolehsubjekpertamasebagaihasildariperilakubaikyangselamainiIatunjukkan.Subjekkedua memaknai dukungan sebagaidorongan untuk tetap bertahan danpemberian solusi atas apayang sedangdialaminya. Subjek ketigamemaknaidukungansebagaipendoronguntukpulihdanbertahan.Ketiga subjekmemaknaidukungansebagaimotivasiataupendoronguntuktetap bertahan. Hal tersebut serupadengande inisidariCohen,Gottlieb,danUnderwood (2000) yangmenyebutkanbahwadukungan sosial adalah prosesinteraksi dalamhubungan yang dapatmenyediakancoping,esteem,kepemilikan,danbantuankemampuan.Kondisi kesehatan subjekpunkinimembaik. Semenjak terakhir masukrumah sakit pada saat awal pindahkeJogjasampaisaatini,subjekbelumpernah

lagimengalamipenurunankondisi isik.Kebutuhan yang palingmendasar danbegitudibutuhkanoleh subjekpertamaadalahrasapastibahwaadatempatuntukdirinyameminta tolong ketika dirinyamembutuhkanpertolongan, rasa aman,danrasadicintai.Dampakdaridukungansosial yangtelahditerimaketiga subjekmembawapengaruhpositif terhadap kehidupansubjek.Hal tersebut dipengaruhi olehkesesuaian antara kebutuhan subjekdenganyangdiberikanoleh lingkungansekitarnya. Dalam hal ini , subjekpertamadankeduadipenuhidukungansosialnya oleh LSM, teman-teman diLSM, dan keluarga, sedangkan subjekketigadipenuhikebutuhannyaolehPantiRehabilitasdankeluarga.Hal tersebutmemenuhikonsepthematchinghypotesisdariCohen&McKay,1984;Cohen&Wills(Smet,1994).Penelitiansebelumnyajugamenemu-kan bahwaODHA yangmendapatkandukungansosiallebihbanyakdilaporkansecarasigni ikanmemilikitingkatdepresiyang rendah, dan tidak mengalamibanyak masalah. Sementara ODHAdengan dukungan sosial yang rendahlebih rentan depresi danmengalamimasalahlainnya(Lee,Detels,Rotheram-Borus,&Duan,2007).Sun,etal.(2009)mengungkapkanjikakurangnyadukung-ansosialdanfungsikeluargayangminimmengakibatkan rasa kesendirian dankesepian pada ODHA. Rasa kesepiantersebutmengakibatkanefekpsikososialyangnegatifsehinggadikatakanbahwaODHA dengan dukungan sosial yanglebihbaikdanmendapatkanperhatianyangcukupdapatmencegahefeknegatifpsikososial.TemuandalampenelitianinidisajikanpadaGambar1.

Page 9: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

107

DinamikaDukunganSosial...(RahmatikaK.R.danHadiS.)

Page 10: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

108

SIMPULANKesimpulanyangdidapatdaripene-litian,bahwadukungansosialdimaknaisebagaimotivasi,doronganuntuk tetapbertahan dengan segala kondisi yangdialami. Hal tersebut dide inisikansebagaimemberikan semangat untukterusmenjalaniterapiARVdengantepat,memahamiapayangdirasakan,menjadipendengar danmemberi solusi ketikaterjadimasalah.Dukungan sosial yangtelahditerimaolehketigasubjekmembuatmerekamenjadi lebih bisamenerimaakan statusnya sebagai ODHA. Lebihpositif dalammenghadapi hidup, danmemandangbahwaketikaterjadisesuatudalamhidupnya,tahusiapadankemanamereka harus mencari pertolongan.Rasa positif yang telah diterima daridukunganyangtelahdiberikan,kemudianmempengaruhikondisi isikdari subjekmenjadi lebih sehat. Dukungan sosialberperansebagaipenguatdanpenolong.Dukunganyangpalingdibutuhkanadalahseseorang yangmaumendengarkan,danmemahamitanpaberprasangkadanmembedakan.Selain itu,kebutuhan lainadalahkebutuhanuntukmerasaamandandihargai.Kebutuhanlainyangdiperlukanadalahkebutuhan instrumental sepertikebutuhan inanasialdankebutuhanakaninformasi.Berdasarkan hasil penelitian di-ketahui bahwa keluarga bukanlahsumber pendukung utama, keluargajustru dianggap sebagai orang yangdihindariuntuktahumengenaistatusHIV,danmenunjukkanpenolakan terhadapanggota keluarga dengan HIV/AIDS.Diharapkan keluarga dapat bersikapbijak terhadap anggota keluarga yangberstatus positif HIV/AIDS, karenadukungankeluargamerupakansalahsatufactoryangdapatmeningkatkankondisipasien.Berdasarkanpenelitianyangtelahdilaksanakan, beban berat yangharus

diterimaolehODHAselainkondisi isiknyaadalahreaksilingkunganatasstatusHIVseseorang.HIV/AIDSmemangmenulardandapatberakibatmematikan,akan tetapipenginfeksianvirusHIVmemilikisyarat-syarattertentusepertiberhubungansekstanpapengaman, berbagi jarumsuntikataumelalui cairan tubuh seperti ASI,darah,airmani.Namun,HIVtidakmenularhanyadengankeringat,airmata,berbagialatmakanatauberpelukan.Yangperludilakukanadalahmenghindarivirusnya,tetapitidakorangnyasehinggamasyarakattidakmenjadibebankeduabagiODHA.Berdasarkanpenelitian, terjerumuskedalamlingkunganyangberisikoHIV/AIDS salah satunya dipengaruhi olehlingkungan.Oleh sebab itu, diperlukanupayapreventif untukmenghindarkananak terjerumusdalampenyalahgunaanobat terlarang,berganti-gantipasanganseks, dandiperlukan upaya sosialisasimengenaibahayapenggunaannarkobadan seks bebas. Psikolog, praktisipendidikanmaupunpekerjasosialdapatmelakukan kerja kolaboratifmaupunindependenterkaitdenganupayatersebut.Sekolahmenengahpadakhususnyadapatmelakukanedukasidanpromosi terkaitbahayanarkoba, seksbebas,danupayapenanggulanHIV/AIDS.Edukasitersebutdapatberupapenjelasanklasikalolehgurumaupunpenggunaanmediapenunjang,seperti denganmelalui poster, ilmmaupunkegiatan ekstrakurikuler yangrelevan.Lembagapendidikanjugabisabekerjasamadenganpsikologmelaluiprogrampsikologmasuk sekolah. Psikolog danpetugasmedisdapatmelakukanupayakolaboratifdenganmelakukansosialisasimengenai HIV/AIDS, konseling, dantesVCTpranikahuntuk sebagai upayapreventif. Diperlukan pula sosialisasibaik dari psikolog maupun petugasmedismengenaipentingnyamenghindari

Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 22, No. 2, Oktober 2017: 99-110

Page 11: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

109

virusnya,tetapitidakdenganmenghindariorangnya.Padapenelitiselanjutnya,diharapkanpeneliti dapatmemperbanyakwaktudalammenggali data danmelakukanpendekatan dengan subjek penelitiansehingga dapat diperoleh hasil yanglebihmaksimal.Padapenelitianinibarudimunculkan tiga subjek dengan tigamacampenularan,diharapkanpenelitianselanjutnyadapatmenggaliODHAdenganalasanterinveksimelaluiLelakisekslelakidananakdariorangtuayangpositifHIV/AIDS.DAFTARPUSTAKABor,R.,Miller,R.,&Goldman., E. 1993."HIV/AIDSandTheFamily:AReviewof Research in The First Decade".JournaloffamilyTherapy,15,187-204.Castro,R.,Orozco,E.,Eroza,E.,Manca,M.,Hernandez, J.,&Aggleton,P. 1998."FamilyResponse toHIV/AIDS inMexico".AIDScare,10,583-598.Cohen, S., &Mc.Kay, G. 1984. "SocialSupport, Stress, and theBufferingHypothesis:ATheoreticalAnalysis".DalamA.Baum, J.E. Singer,&S.E.Taylor(Eds.),HandbookofPsychologyandHealth (Vol. 4). Hillsdale, NJ:Erlbaum.Cohen, S., Gottlieb, B., & Underwood,L. 2000. "Social Relationshipsand Health". Dalam S. Cohen, L.Underwood, & B. Gottlieb (Eds.),Social SupportMeasurement andIntervention:AGuide forHealthandSocialScientists(pp.3-25).NewYork:OxfordUniversityPress.Derlega, V. J.,Winstead, B. A., Greene,K., Serovich, J., & Elwood, W. N.2004. "Reasons forHIVDisclosure/Nondisclosure inCloseRelatioship:TestingModel of HIV-DisclosureDecisionMaking".JournalofSocialandClinicalPsychology,23(6),747-767.

Kalalo, J. G. K., Tjitrosantoso,H.M. T.,&Goenawi, L. R. 2011. "Studi Pe-natalaksanaanTerapipadaPenderitaHIV/AIDSdiKlinikRumahSakitKotaManado".Pharmacon,1(2),98-103.KomisiPenanggulanganAIDS Indonesia.2013.DataKasusHIVdanAIDSdiDIY2013.Diunduhdarihttp://www.kpai.orgpadatanggal8Desember2013.Latief,M. S. 2005. SiapaPeduliAIDSdiYogya?:KinerjaKPADdanDPRDDIYdalam Penanggulangan HIV/AIDSpadaEraOtonomiDaerah.Yogyakarta:Pusat Studi Kependudukan danKebijakan,UniversitasGadjahMadaLambert, L. 2004.Women, PsychologyandHIV/AIDSWhatCanBeLearnedfrom an Eco-Social Perspective?Proposal for Second InternationalCongress of The Asian Federationfor Psychoterapy in Iran. England:UniversityofWamborough.Lee,S.J.,Detels,R.,Rotheram-Borus,M,J.,&Duan,N.2007."TheEffectofSocialSupport onMental andBehavioralOutcomes amongAdolescentwithParentswithHIV/AIDS".AmericanJournalofPublicHealth,97(10).Manopaiboon,C.,Shaffer.,&Clark,L.1998."ImpactofHIVonFamiliesofHIV-infectedWomenwhoHaveRecentlyGivenBirth,Bangkok, Thailand". JAcquir immunede ic syndromHumRetrovirol,18(1),54-63.Mawar,N.,&Paranjape,R.S.2002."LiveandLetLive:AcceptanceofPeopleLivingwith HIV/AIDS in an Erawhere Stigma andDiscriminationPersist".ICMRBull,32,105-114.Moleong, L. 2012.Metode PenelitianKua l i ta t i f . Bandung : RemajaRosdakarya.Ogden, J. 2000.Health Psychology ATextbook(2nded.).Philadelphia:OpenUniversityPress.

DinamikaDukunganSosial...(RahmatikaK.R.danHadiS.)

Page 12: DINAMIKA DUKUNGAN SOSIAL BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDSstaffnew.uny.ac.id/upload/11709920327635/penelitian/2... · 2020. 7. 9. · orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi

110

Ostrow, D., Joshep. J., Van-Raden., &Lawrence.1989."HIVRelatedSymp-tomsandPsychologicalFunctioningin A Cohort ofHomosexualMen".American JournalofPsychiatry,146,737-742.Permenkes RINomor 21Tahun2013tentangPenanggulananHIVdanAIDS.Poerwandari, K. 2005. PendekatanKualitatif untukPenelitianPerilakuManusia.Depok:LPSP3UI.Santrock,J.W.2012.ATopicalApproachtoLifespanDevelopment (6th ed.).NewYork:McGrawHill.Schaefer.C,Coyne, J.C.,&Lazarus,R.S.1981."TheHealth-RelatedFunctionofSocialSupport".JournalofBehavioralMedicine,4(4).381-406.

Seligson,M.R.,&KarenE,.Peterson.1992."AIDS Prevention and Treatment:Hope,Humor,andHealing".NewYork:HemispherePublishingCorporationSmet,B.1994.PsikologiKesehatan.Jakarta:Grasindo.Sun,Y.H.,Sun,L.,Wu,H.Y.,Zhang,Z.K.,Wang,B., Yu, C.,&Cao,H. Y. 2009."Loneliness, Social Support andFamilyFunctionofPeopleLivingwithHIV/AIDSinAnhuiRuralArea,China".InternationalJournalofSTD&AIDS,20,255.DOI:10.1258/ijsa.2008.008348.Taylor. S. E. 2006.Health Psychology.Boston:McGraw-Hill.UNAIDS. 2011.PoliticalDeclaration onHIV/AIDS.Diunduhdari:www.un-aids.orgpada tanggal8Desember2013.

Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 22, No. 2, Oktober 2017: 99-110