diktat mesin fluida 1

119
BAHAN AJAR MATA KULIAH MESIN FLUIDA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MEDAN TAHUN 2010 BAGIAN 1 Issued Date : 20 November 2008 1

Upload: hamonangan-st

Post on 01-Jan-2016

446 views

Category:

Documents


99 download

DESCRIPTION

Diktat mata kuliah mesin fluida di politeknik negeri medan.

TRANSCRIPT

Page 1: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

BAHAN AJAR MATA KULIAH MESIN FLUIDA

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TAHUN 2010

BAGIAN 1

Issued Date : 20 November 2008

1

Page 2: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

MESIN – MESIN FLUIDA

1. Pendahuluan

Sebagian besar mesin – mesin fluida adalah mesin – mesin turbo

(kecuali pompa torak). Pada bab ini akan dibahas hal – hal yang berkaitan

dengan mesin – mesin turbo hidrolis. Pada mesin turbo hidrolis, fluida

mengalir melalui sudut – sudut lengkung, atau ruangan antara sudut –

sudut yang terdapat dalam rotor.

Gaya yang terjadi pada sudut – sudut tersebut berasal dari

perubahan momentum fluida yang mengalir dan akan menghasilkan torsi

pada poros rotor.

Daya yang dihasilkan adalah merupakan perkaliran dari torsi dan

kecepatan sudutnya.

Apabila daya dihasilkan oleh mesin – mesin turbo tersebut, maka

mesin tersebut disebut turbin dan bila daya diserap oleh mesin untuk

menaikkan tekanan, maka mesin tersebut dinamakan pompa.

2. Pengelompokan Turbin – Turbin Air

Turbin air dapat dikelompokkan menurut :

a. Tinggi Angkat (head) dan jumlah air yang diperlukan.

b. Nama dari penemuannya

c. Gerakan air pada sudut gerak

d. Letak dari poros turbin

e. Kecepatan spesifik dll.

a. Pengelompokan berdasarkan tinggi angkat dan jumlah air

diperlukan

Turbin impuls, memerlukan tinggi angkat yang besar dan laju air yang

kecil

Turbin Reaksi, memerlukan tinggi angkat dan laju air yang besar

2

Page 3: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

b. Pengelompokan berdasar nama penemunya.

Turbin Pelton, dinamakan demikian sebagai penghargaan bagi

Loster Allen Pelton (1824 – 1908) dari California (USA), merupakan turbin

impuls yang tinggi dengan laju air yang kecil.

Gambar Turbin Pelton

Turbin Francis, dinamakan sama dengan nama penciptanya yaitu

James Francis Bichens (1815-1892) yang lahir di Inggris dan kemudian

pindah ke USA

Gambar Turbin Francis

Turbin Kaplan, dinamakan demikian untuk pengahargaan bagi Dr.

Victor Kaplan (1876-1934) Bruenn Jerman. Turbin ini reaksi yang sesuai

untuk tinggi angkat dan laju air yang rendah.

3

Page 4: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar Turbin Kaplan

Gambar Perbandingan efisiensi dan daerah operasi Turbin air

C. Pengelompokan berdasarkan gerakan dari air atau

gerakan dari sudut

Gambar Pengelompokan Turbin Air

4

Turbin

TurbinImpuls

TurbinPelton

Turbin Reaksi

TurbinFrancis

TurbinDan Kaplan

Page 5: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar Perbandingan Turbin Impuls dan Reaksi

d. Pengelompokan berdasarkan letak dari poros turbin

Poros turbin dapat diletakkan secara vertikal atau horisontal. Turbin

– turbin moderen yang praktis, misalnya Turbin Pelton biasanya dipasang

secara hirisontal, untuk unit – unit besar porosnya dipasang vertical.

Jenis Turbin lain

Gambar Turbin Osberger Gambar Turbin Angin

2.1 Turbin Impuls (Turbin Pelton)

Turbin impuls, adalah suatu turbin yang berputar karena adanya

impuls dari air. Air dari suatu bendungan/ dan diarlikan melalui pipa,

kemudian melalui mekanisme pengarah dan nosel. Dalam suatu proses,

seluruh energi dari air diubah kedalam energi kinetik dengan cara

5

Page 6: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

melewatkan aliran air melalui suatu nosel yang letaknya dekat dengan

roda turbin (runner).

Air memasuki sudut – sudut yang berputar dalam bentuk aliran

tersebut menumbuk barisan sudut – sudut yang terpasang dibagian luar

rotor.

Aliran jet air menumbuk sudut dengan kecepatan tinggi, kemudian

mengalir melalui sudut dan meninggalkannya dengan kecepatan rendah,

yang berarti sebagian energinya tidak diserap oleh roda turbin. Tekanan

air masuk dan keluar sudut adalah tekanan atmosfir. Contohnya yang

paling umum dari Turbin Impuls adalah Turbin Pelton.

Turbin Pelton adalah suatu Turbin Impuls yang sesuai untuk tinggi

angkat air yang besar. Turbin ini mempunyai bagian – bagian utama

sebagai berikut :

1. Nosel

2. Roda Turbin dari Bucket

3. Rumah Turbin (Cassing)

4. Pemecah Jet (Breaking Jet)

Nosel

Gambar Nosel

Bucket

Bucket merupakan mekanisme pengarah berbentuk lengkung,

yang mengarah air sesuai dengan arah aliran yang direncanakan, juga

untuk mengatur aliran air. Aliran air dalam bentuk semburan (jet),

menumbuk Bucket (barisan sudut – sudut). Sebuah jarum konis dibagian

6

Page 7: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

dalam ponsel berfungsi untuk mengatur jumlah air yang dialirkan seperti

ditunjukkan pada gambar 1. berikut.

Apabila jarum didorong ke arah nosel, penampang akan berkurang

dari semburan air (jet), akibatnya jumlah air yang mengalir melalui nosel

juga berkurang dan sebaliknya.

Gerakan jarum diatur dengan tangan atau secara otomatis, sesuai

keperluan yang diinginkan. Kadang – kadang diperlukan untuk menutup

nosel secara tiba – tiba, misalnya bila terjadi pengurangan beban secara

tiba – tiba pada turbin. Jika hal ini tidak dilakukan dapat menyebabkan

pecahnya pipa penyalur akibat kenaikan tekanan secara tiba – tiba. Untuk

menghindarkan hal ini diperlukan nosel tambahan (dikenal bypass nosel)

sehingga air dapat mengalir tanpa menumbuk bucket. Kadang – kadang

suatu pelat (deflector) dipasang pada nosel, yang berfungsi membelokkan

aliran jet dan mencegah jet menumbuk bucket.

Nosel diusahakan diletakkan sangat dekat dengan Bucket, sebagai

upaya untuk memperkecil kerugian pusaran.

RUNNER DAN BUCKET (SUDU)

Runner dari Turbin Pelton merupakan piringan yang dipasang pada

poros horizontal pada bagian keliling luar dari runner dipasang sejumlah

sudu (bucket) yang bentuknya seragam. Bukcet berbentuk mangkok hemi

sphercial atau jambangan (dikenal splitte) seperti ditunjukkan gambar 2.

Permukaan bucket dibuat sangat halus dan rata. Untuk tinggi

angkat yang rendah bucket biasanya terbuat dari besi cor. Untuk tinggi

angkat yang besar terbuat dari baja tahan karat(stainless steel) atau

paduan lainnya. Bila air secara kimiawi tidak murni, sudu umumnya dibuat

dari paduan khusus. Pemasangan bucket pada runner biasanya dilakukan

dengan baut. Namun kadangkala bucket dan piringan dicor menjadi satu

kesatuan dalam perkiraan keausan merata, namun dalam kenyataan tidak

demikian. Beberapa bucket rusak terlebih dahulu dan perlu diganti hal ini

memungkinkan jika bucket dipasang pada piringan.

7

Page 8: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar Runner dan Bucket

CASING

Casing atau rumah turbin dapat dikatakan tidak berperan secara

hidrolis. Fungsinya untuk melindungi runner dari benturan mencegah

semburan air serta untuk mengarahkan air melewati saluran buang.

Casing terbuat dari coran atau fabrikasi lainnya.

Gambar Casing

BREAKING JET

Jika turbin akan berhenti nosel ditutup sama sekali. Namun dapat

diamati bahwa runner masih berputar beberapa waktu diakibatkan adanya

gaya inersia. Untuk menghentikan runner dalam waktu singkat diperlukan

nosel lain dari belakang bucket. Gerakan ini berfungsi sebagai rem untuk

mengurangi kecepatannya.

8

Page 9: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar Breaking jet

KERJA YANG DIHASILKAN TURBIN IMPULS

Aliran jet air yang keluar dari nosel menumbuk bucket pada splitter.

Spiltter akan membelah aliran menjadi dua bagian yang sama. Satu

bagian dari aliran jet mengalir pada permukaan bagian dalam sudu dan

meninggalkan dengan sudut yang tajam. Bagian lain dari aliran jet

mengalir melalui permukaan dalam dari bagian sudut yang lain dan

meninggalkan dengan sudut yang tajam seperti gambar berikut.

Pada bagiann tengah dari bucket, aliran jet menumbuk splitter dan

membuat aliran terpisah. Aliran jet tersebut meninggalkan bucket dengan

sudut yang tajam. Dapat dilihat pada gambar segitiga kecepatan diatas,

pada sisi masuk berupa garis lurus saja, sedangkan pada sisi keluar

membentuk sudut. Seluruh teori tumbukan jet air tersebut dan notasi

dapat diterapkan untuk seluruh sudut.

Notasi

V = kecepatan absolut air masuk

V1= kecepatan relatif air terhadap bucket pada sisi masuk

Vt = kecepatan aliran pada sisi masuk

V1, Vrt, Vrt = harga – harga kecepatan pada ujung keluar (sisi keluar)

D = Diameter roda/ runner

d = diameter nosel

N = putaran turbin dalam rpm

Ǿ = sudut sudut pada ujung keluaran

9

Page 10: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

H = head total air, dalam keadaan turbin beroperasi

Catatan :

1. Efisiensi maksimum dicapai bila cos Ǿ =1 atau Ǿ = 1800 tetapi

dalam prakteknya aliran jet hanya dibalikkan sebesar 1600 air

keluar dari bucket akan menumbuk bucket di depannya.

2. Dalam praktek efisiensi maksimum terjadi bila kecepatan putar

runner 0,46 kali kecepatan aliran jet air.

Daya yang dihasilkan

Dalam bab terdahulu telah diuraikan besarnya kerja yang dihasilkan oleh

tiap kg air ketika air menumbuk sudut suatu Turbin Impuls. Jika kerja yang

dihasilkan per kg air, maka daya yang dihasilkan turbin dapat dihitung

dengan rumus

Efesiensi dari Turbin Impuls

Efesiensi dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara kerja

yang dilakukan turbin dengan energy yang tersedia. Pada turbin impuls

dikenal tiga jenis efisiensi, yaitu :

1. Efisiensi Hidrolis

2. Efisiensi Mekanis, dan

3. Efisiensi Total

Efisiensi Hidrolis

Efisiensi hidrolis adalah perbandingan dari kerja yang dilakukan

pada runner/ roda dengan energi yang terkandung dalam aliran jet.

Efisiensi hidrolis dari turbin impuls adalah :

10

Page 11: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Efesiensi Mekanis

Energi yang diberikan kepada roda tidak semuanya mejadi kerja

yang berguna. Sebagian dari energi tersebut diubah untuk mengatasi

gesekan pada bantalan – bantalan dan bagian – bagian berputar lainnya.

Efesiensi mekanis didefenisikan sebagai perbandingan antara kerja

turbin dengan energi yang diterima roda/ runner

Efesiensi Total (Overal Efficiency)

Besaran ini dipakai untuk penilaian terhadap performansi dari suatu

turbin dan merupakan perbandingan antara daya actual yang dihasilkan

dengan energy yang diterima turbin, yang besarnya adalah.

Soal Latihan

1. Suatu Turbin Pelton, beroperasi pada tinggi angkat sebesar 500 meter,

menghasilkan daya 13.000 KW pada putaran 430 rpm. Jika efisiensi roda

85% tentukan :

a) Keluaran (discharge) dari turbin

b) Diameter roda

c) Diameter nosel

(jawab :Q=3,12 m3/det, D=1,98m, dan d=200mm)

2. Suatu turbin Pelton direncanakan untuk menghasilkan daya 3750 KW

pada PLTA, dengan tinggi angkat 400 meter. Hitunglah aliran total dalam

liter/ detik dan ukuran dari jet. Asumsikan efisiensi generator 95%,

efisiensi total 80%, koefisien kecepatan aliran 0,97 dan perbandingan

0,46.

(Jawab : Q 1260 liter/ det, dan d = 13,7 cm)

11

Page 12: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

3. Roda Pelton bekerja pada head 30 meter disuplai dengan laju aliran air

1.150 liter per detik. Kecepatan tangensial roda/ runner 12 meter/ detik

dan jet air dipantulkan balik oleh sudut dengan sudut 1600. dengan

mengabaikan rugi – rugi friksi tentukan daya yang dihasilkan turbin. Ambil

koefisien kecepatan 0,98 (Jawab :P=415 hp)

4. Suatu Turbin Pelton pada head 172 meter disuplai dengan laju aliran

190 liter per detik. Putaran roda 1.000 rpm dan jet air dipantulkan balik

oleh sudut dengna sudut 1600. Gunakan nilai koefisien dan ratio

kecepatan yang biasa/ lazim, tetukan daya yang dihasilkan turbin tersebut

dan efisiensi hidrolis (407,5 hp, 93,5%).

Jumlah jet pada Turbin Pelton

Turbin pelton secara umum hanya memiliki jet tunggal. Tetapi

apabila jet tunggal belum dapat menghasilkan daya sesuai dengan yang

diperlukan, kita dapat menambah jet lebih dari satu seperti gambar

dibawah ini :

Umumnya jumlah jet maksimum pada suatu Turbin Pelton enam

buah. Dalam merencanakan jet, perlu diperhatikan jarak antara jet pada

keliling luar dari roda Pelton harus sama.

Kadang – kadang sebagai ganti dari pemasangan sejumlah jet

pada roda seperti pada gambar 4) dua atau tiga piringan dipasang pada

poros turbin. Sistim yang demikian dikenal sebagai roda yang

menggantung (Ovehung wheels).

Pengaturan Turbin Impuls (Turbin pelton)

Dalam kondisi kerja, beban generator (yang dihubungkan ke turbin

impuls) selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi beban generator

ini mempengaruhi turbin juga, karena generator dihubungkan secara

12

Page 13: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

langsung dengan turbin. Perubahan beban pada turbin akan mengubah

juga kecepatan putar dan laju aliran air.

Telah diketahui, untuk memperoleh efisiensi yang tetap tinggi pada

beban yang berubah, kecepatan putar dari turbin harus dijaga konstan.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan yang dapat menjaga

kecepatan putar tetap konstan yaitu dengan mengatur laju aliran (sesuai

dengan kondisi beban saat itu), ini dikenal sebagai pengaturan turbin. Ada

beberapa cara untuk pengaturan turbin impuls, sejauh ini penggunaan

servo motor atau slinder relai (relay cylinder) umum digunakan, kedua

cara ini dijelaskan dibawah ini.

Servomotor pada hakekatnya adalah mekanisme yang terdiri dari

komponen – komponen yang ditunjukkan pada gambar 5.

1. Governor sentrifugal

2. Katup pengontrol

3. Servomotor

4. Pompa roda gigi

5. Bak Minyak

6. Jarum

7. Jaringan pipa, yang menghubungkan bak oli dengan katup

pengontrol dan katup pengotrol silinder rilai.

Governur sentrifugal digerakkan oleh poros turbin, dengan roda gigi

atau sabuk (belt) katup pengontrol mengatur arch aliran fluida (di

pompakan oleh pompa roda gigi dan bak minyak) melalui pipa AA atau

BB. Servomotor atau katup relai mempunyai sebuah piston (gerakkannya

dapat kekiri atau kekanan,tergantung tekanan fluida yang mengalir melalui

pipa AA atau BB) yang dihubungkan dengan jarum, yang akan

membalikkan gerakan jarum seperti yang ditunjukkan gambar 5.

Saat turbin beroperasi pada kecepatan normalnya, posisi piston

pada servomotor atau slander relai, akan mengatur katup dan bandul bola

dan governor sentrifugal pada posisi normal seperti ditunjukkan gambar

13

Page 14: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

tesebut. Minyak yang dipompa roda gigi ke katup pengontrol akan

mengalir kembali ke bak minyak pads saat lubang pada pipa AA dan BB

tertutup oleh piston.

Pada saat beban turbin bertambah, kecepatan turbin akan turun.

Menurunnya putaran runner turbin menyebabkan menurunmya putaran

governor sentrifugal, ini akan rnenyebabkan bandul bola turun yang akan

membuat turunnya simpangan (karena berkurangnya gaya sentrifugal).

Penurunan bandul bola ini akan menyebabkan turunnya selongsong

(sleeve), karea selongsong dihubungkan dengan batang vertical dari

governor sentrifugal.

Penurunan selongsong akan mengangkat batang penghubung

katup pengontrol selongsong dihubungkan dengan batang penghubung

katup pengontrol oleh lengan yang ditumpu pada titik tumpu. Sedikit

gerakkan keatas dari katup pengontrol akan membuka lubang seluruh

pipa AA (saluran pipa BB tetap tertutup). Akibatnya minyak (dalam

keadaan bertekanan) akan lobos dari katup pengontrol ke sisi kanan

piston/torak pada servomotor melalui pipa AA. Minyak yang bertekanan ini

akan menggerakkan torak dan jarum kekiri, yang mengakibatkan

terbukanya penampang yang lebih luas dari nosel pengontrol aliran ke

turbin.

Penambahan luas penampag nosel akan menyebabkan

penambahan laju aliran air, irg akan menyebabkan meningkatnya

kecepatan putar dari turbin, setelah kecepatan turbin berubah dan

kecepatan normalnya, bandul bola akan bergerak ke atas dan selongsong

beserta katup pengontrolnya berada kembali berada pada posisi

normalnya.

Penting untuk diketahui, bila beban turbin berkurang, kecepatannya

akan baertambah. Sebagai akibatnya bandul bola akan naik (gays

sentrifugainya bertambah besar) dan selongsong juga akan naik, ini

menyebabkan katup control terdorong ke bawah, akan mengakibatkan

terbukanya saluran pipa BB (saluran pipa AA tetap tertutup). Minyak

14

Page 15: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

bertekanan akan lobos dari katup pengontrol ke sisi sebelah kid torak

servomotor dan akan mendorong torak dan jarum ke arah kanan,

gerakkan ini akan memperkecil luas penampang nosel dan akibatnya

menurunkan laju aliran air. Penurunan laju aliran air ini akan menurukan

kecepatan turbin hingga mencapai kecepatan normalnya.

Gambar 5a. Governors Gambar 5b Pengaturan kecepatan turbin

impuls

2,2, Turbin Reaksi

Pendahuluan

Pada turbin reaksi, air masuk ke jaringan dalam keadaan

bertekanan dan mengalir ke sudu. Pada waktu air bertekanan mengalir ke

sekeliling sudu piringan, turbin akan berputar penuh dan saluran belakang

(tail race) akan terendim air seluruhnya. Tinggi angkat karena air sewaktu

mengalir disekeliling sudu akan diubah mejadi tinggi angkat kecepatan,

dan akhimya berkurang hingga tekanan atmosfir sebelum meninggalkan

piringan turbin.

Komponen-komponen utama dari Turbin Reaksi Suatu Turbin

reaksi terdiri dan komponen-komponen utama,

1. rumah turbin spiral (spiral casing)

15

Page 16: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

2. mekanisme pengarah

3. runner turbin, dan

4. draft tube.

Rumah Turbin spiral (spiral casing)

Air yang berasal dan pipa penyalur, didistribusikan oleh sudu-sudu

pengarah dalam rumah turbin. Rumah turbin ini dirancang sedemikian

rupa sehingga penampang melintangnya secara seragam mengecil

sepanjang keliling lingkaran. Penampang melintang maksimum pada sisi

masuk dan minimum pada ujungnya seperti diperlihatkan pada gambar 6.

hi menjadikan umah turbin berbentuk spiral, oleh karena itu disebut rumah

turbin spiral.

Gambar 6 Rumah dan Turbin Reaksi

Spiral casing dilengkapi dengan lubang-lubang dan pengukur

tekanan, bahan casing disesuaikan dengan besamya head air pada waktu

turbin beroperasi, sebagai contoh:

Beton ………………………………….. sampai dengan 30 m

Pelat baja roll di las …………………… sampai dengan 100 m

Baja Tuan …………………………… lebih dari 100 m

16

Page 17: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Mekanisme Pengarah

Sudu-sudu pengarah dipasang tetap diantara dua buah cincin

dalam bentuk piringan yang dipasang tetap pada spiral casing. Sudu

pengarah dirancang sedemikian rupa sehingga :

1. Air dapat masuk ke runnertanpa mengalami kejutan (shock).

(Hal ini dilakukan dengan menjaga kecepatan relatipnya

pada sisi masuk runner, tangensial terhadap sudut sudu).

2. Air dapat mengalir melalui runner, tanpa timbul arus pusar.

3. Dapat melewatkan jumlah air yang diperlukan turbin.

Seluruh sudu pengarah dapat berputar pada masing-masing

engselnya, yang dihubungkan ke cincin pengatur oleh suatu peralatan

mekanis. Cincin pengatur dihubungkan dengan poros pengatur oleh dua

buah batang pengatur, sudu-sudu pengarah dapat ditutup atau dibuka

dengan memutar poros pengaturnya, sehingga jumlah air diperlukan

dapat diatur. Poros pengatur dioperasikan oleh suatu governor, yang

fungsinya sebagai pengatur turbin (untuk menjaga kecepatan konstan

pada bermacam-macam beban). Sudu pengarah umumnya dibuat dari

baja tuang.

Runner Turbin Reaksi

Runner dari Turbin Reaksi terdiri dari sudu-sudu runner yang

terpasang tetap pada suatu poros atau cincin, tergantung pada jeis

turbinnya. Sudu-sudu dirancang secara sempuma sehingga air

dapat masuk dan keluar tanpa terjadi gelombang kejut.

Runner dipasangkan pada suatu poros, dapat secara horizontal

maupun vertikal. Jika poros dipasang vertikal maka dinamakan

Turbin Vertikal, sedang bila poros dipasang horizontal dinamakan

Turbin Horizontal.

17

Page 18: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 7 Runner Turbin Reaksi

Permukaan runner dibuat sehalus mungkin, Runner dapat dibuat

dituang menjadi satu bagian atau dibuat dari pelat-pelat baja terpisah

yang kemudian disatukan dengan las. Untuk tinggi angkat yang rendah,

runner dibuat dari besi tuang. Tapi untuk tinggi angkat yang besar, runner

dibuat dari baja atau paduan. &la air secara kimiawi tidak mumi, runner

dibuat dari paduan khusus.

Draft Tube

Setelah melalui runner air akan mengalir ke bawah melalui sebuah

pipa yang disebut pipa darft (draft tube). Umumnya pipa ini mempunyai

panjang hingga 1 meter dibawah permukaan `tall race'. Pipa draft

mempunyai bermacam-macam fungsi yaitu:

1. Menambah tinggi angkat air, yang besarnya sama dengan

ketinggian dari keluar runner diatas tail race.

2. Menambah efisiensi turbin.

18

Page 19: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

3. Perbedaan antara Turbin Impuls dan Turbin

Gambar Draft Tube

Reaksi Beberapa perbedaan antara Turbin Impuls dan Turbin Reaksi

Turbin Impuls Turbin Reaksi

Seluruh energi yang disediakan air diubah

dulu ke bentuk energi kinetik.

Energi yang tersedia. tidak diubah

dalam bentuk lain.

Air mengalir melalui nosel dan menumbuk

bucket-bucket yang terpasang tetap pada sisi

luar piringan.

Air diarahkan oleh sudu pengarah

ke sudu-sudu gerak.

Air menumbuk sudu/bucket dengan energi

kinetikya.

Air mengalir sepanjang sudu gerak,

dengan energi tekanannya.

Tekanan air tidak berubah, dan besarnya

sama dengan tekanan atmosfir.

Tekanan air berkurang setelah

melalui sudu-sudu gerak.

Piringan tidak harus berputar dengan

kecepatan penuh, dan tidak boleh ada udara

antara sudu dengan piringan.

Piringan diusahakan berputar

penuh dnanan agar selalu

digenangi air.

Air dapat hanya mengisi sebagian ruang dari

lingkaran atau seluruh lingkaran.

Air harus mengisi seluruh ruangan

lingkaran piringan.

Laju aliran air dapat diatur, tanpa terjadi

kerugian-kerugian.

Laju aliran air tidak dapat diatur

dengan tanpa timbulnya kerugian-

kerugian.

Kerja diperoleh dari perubahan energi kinetik

dari aliran jet.

Kerja diperoleh sebagian oleh

perubahan kecepatan, tapi hampir

19

Page 20: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

seluruhnya disebabkan karena

perubahan head tekanan.

Pengelompokkan Turbin Reaksi

Turbin reaksi dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok menurut arah

aliran air melalui piringan yaitu:

1, Turbin aliran radial

2. Turbin aliran aksial

3. Turbin aliran campuran

Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan ketiga jenis turbni diatas.

Turbin aliran Radial

Turbin aliran radial adalah turbin dengan arah aliran air radial

(sepanjang radius piringan).

Turbin aliran radial dapat dibagi lagi dalam dua kelompok yaitu:

Turbin aliran ke dalam, yaitu turbin yang air masuk piringan dari

lingkaran luar (peripheri luar) dan mengalir ke arah dalam (ke arah

pusat piringan).

Turbin aliran ke luar, yaitu turbin yang air masuk pada pusat

piringan dan mengalir kea rah luar secara radial.

Turbln aliran aksial

Turbin aliran aksial adalah turbin yang air mengalir sejajar sumbu

piringan. Turbin demikian juga dinamakan Turbin aliran paralel.

Turbin aliran campuran

Turbin reaksi aliran kedalam sesuai dengan namanya adalah suatu

turbin reaksi yang air masuk piringan pada peripheri luar piringan

kemudian mengalir ke arah dalam melalui sudu (ke arah pusat piringan)

seperti ditunjukan gambar 8.

20

Page 21: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Suatu turbin reaksi aliran kedalam pada dasamya terdiri dari sudu

pengarah diam, yang fungsinya mengarahkan aliran air agar masuk ke

piringan putar pada sudut yang dikehendaki untuk menghilangkan

gelombang kejut aliran masuk dilakukan dengan jalan mengatur sudut

sudu sedemikian rupa sehingga kecepatan retatip air tangensial terhadap

piringan putar. Pada saat air mengalir di sekeliling sudu, air akan

memberikan sebagian gaya ke piringan putar melalui sudu. Gaya initah

yang menyebabkan piringan putar dapat berputar.

Perlu diketahui bila beban pada turbin berkurang poros cendrung

berputar lebih cepat. Gaya sentrifugal yang juga bertambah akibat

kecepatan poros yang lebih besar atau mengurangi laju aliran air

pada sudu-sudu tersebut, sehingga akan menyebabkan kecepatan

air masuk piringan putar juga berkurang. Akhimya ini akan

menyebabkan daya yang dihasilkan turbin berkurang. Ini

merupakan keuntungan dari turbin reaksi aliran ke dalam, yaitu

dapat secara otomatik mengatur beban yang dibutuhkan turbin.

Efisiensi tertinggi diperoleh bila kecepatan air meninggaikan sudu

sekecil mungkin.

21

Page 22: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 9. Segitiga kecepatan dari Turbin reaksi aliran kedalam

Kerja yang dilakukan dan karakteristik-karakteristik lain dari runner

turbin dapat diperoleh melalui penggambaran segitiga kecepatan dari sisi

masuk dan sisi keluamya. Seperti ditunjukkan dalam gambar 9.

V = Kecepatan absolut air masuk D = Diameter luar piringan

N = Putaran per menit dari piringan

v = Kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk (kecepatan periphery

pada sisi masuk.

Vr= Kecepatan relatip air terhadap piringan, pada sisi masuk

V = Kecepatan aliran pada sisi masuk harga-harga pada sisi keluar

D = sudut air masuk piringan(sudut sudu pengarah)

N = sudut air meninggalkan piringan

V= sudut ujung sudu (blade) pada sisi masuk (sudut sudu/ vane pada sisi

masuk) = sudut ujung sudu (blade) pada sisi keluar (sudut sudu/vane

pada sisi keluar) H = Head total air

W= Laju aliran berat air yang memasuki piringan dalam 122- det

22

Page 23: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Contoh 2 :

Sebuah turbin reaksi, mempunyai diameter luar dan dalam piringan

masing – masing 1 meter dan 0,5 meter. Vane bersudut radial pada sisi

masuk dan aliran keluarnya radial pada sisi keluar, air memasuki vane

pada sudut 100. asumsikan kecepatan alirannya konstan sebesar 3m/det,

hitung :

a) Kecepatan piringan,

b) Sudut vane pada sisi keluar

Penyelesaian :

Diketahui

Diameter luar, D=1 m

Diameter dalam,D1=0,5 m

Sudut masuk air pada vane = 100

Kecepatan aliran pada sisi masuk Vt = Vt = 3m/det

Karena sudut vane radial pada sisi masuk dan keluarnya, maka

kecepatan pusaran pada sisi masuk dan keluarnya berharga nol, dan

bentuk dari kedua segitiga kecepatan ditunjukkan pada gambar 11.

- Kecepatan

N=kecepatan piringan dalam rpm

Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, kita dapat hitung

kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk.

23

Page 24: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 11 Segitiga kecepatan contoh

Pelepasan (Discharge) dari Turbin Reaksi

Bagian pelepasan dari sebuah turbin reaksi dapat diketahui dari energy

yang tersedia atau dari kecepatan aliran pada sisi masuk/ sisi keluar

seperti akan ditunjukkan dibawah ini :

1. Energi yang tersedia :

H = Head air yang tersedia dalam meter

Q = Keluaran dari turbin dalam kg/ det atau liter/ det

Sehingga gaya kotor/ gross yang disediakan

2. Dari kecepatan aliran

Vf = Kecepatan aliran pada sisi masuk

D = diameter piringan pada sisi masuk, dan

b = tebal piringan pada sisi masuk

Laju aliran keluar piringan

Q = D b Vf n

selanjutnya, laju aliran air keluar piringan

Q1 = π D1 b1 Vf1

Catatan: karena laju air masuk sama dengan laju air keluar piringan, maka

π D b Vf = π D1 b1 Vfl

24

Page 25: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Contoh 3

Sebuah turbin reaksi aliran kedalam mempunyal diameter luar dan

dalam masingmasing 1 m dan 0,5 m. Air masuk piringan dengan

kecepatan 30 m/det pada sudut 10°, tebal piringan pada sisi masuk dan

keluar masing-masing 150 mm dan 300 mm. Sudut vane 90° pada sisi

masuk dan 25° pada sisi keluar. Tentukan :

a) Kecepatan tangensial runner pada sisi mesuk, dan

b) Kecepatan absolut air pada sisi keluar.

Penvelesaian:

Diketahui,

Diameter luar, D = 1m

Diameter dalam, Di = 0,5 m

Kecepatan air pada sisi masuk, V= 30 m/det

Sudut sudu pengarah, a =10°

Tebal piringan pada sisi masuk, b = 150 mm = 0,15 m

Tebal piringan pada sisi keluar, = 300 mm = 0,3 m

Sudut vane pada sisi masuk, Ǿ = 90°

Sudut vane pada sisi keluar, Ǿ =25°

Gambar 12 Segitiga kecepatan contoh soal 3

25

Page 26: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

- Kecepatan tangensial runner pada sisi masuk, v

Dari segitiga sisi masuk, kita dapat hitung v yaitu :

V = v cos α = 30 cos 100 = 30 x 0,848 m/det

= 29, 54, m/det

- Kecepatan absolut air pada sisi keluar, V1

dari segitiga sisi masuk, dapat dihitung kecepatan aliran pada

masuk,

Vt = V sin α = 30 sin 100 = 10 x 0,1736

m/det

= 5,21 m/ det

Kecepatan tangensial runner pada sisi keluarnya

Daya varm dihasilkan Turbin Reaksi

Telah dibahas pada bagian tredahulu, bahwa dihasilkan kerja per

kg air ketika air tersebut mengalir melalui vane. Jadi jika jumlah air yang

mengalir ke vane per detiknya diketahui, maka daya yang dihasilkan

turbin dapat dihitung dari,

Efisiensi Turbin Reaksi

Secara umum, istilah efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan

antara kerja yang dilakukan dengan energi yang tesedia. Pada siitem

turbo-hidrolik dikenal tiga jenis efisiensi yaitu :

1. Efisiensi hidrolik

2. Efisiensi mekanik, dan

3. Efisiensi total

26

Page 27: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Efisiensi Hidolik

Efisiensi hidrolik didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja

yang dilakukan pada pinggiran dengan tinggi angkat (energi air

sebenarnya yang tersedia),

Efisiensi Mekanik

Efisiensi mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja

sebenarnya yang dapat disediakan turbin dengan energi yang diserap

piringan. Energi yang diserap piringan (untuk kasus arah kecepatan keluar

radial)

Efisiensi Total

Besaran ini merupakan ukuran dari performasi suatu turbin yang

didefinisikan sebagai perbandingan antara daya yang dapat dihasilkan

oleh turbin dengan energi sebenamya yang diberikan pada turbin oleh air,

Contoh 4

Sebuah turbin reaksi aliran kedalam mempunyai kecepatan tangensial

runner, kecepatan aliran dan kecepatan pusar pada sisi masuk, masing-

masing sebesar 30

Mesin Fluida 29 m/det, 3m/det dan 24m/det. Anggap bahwa kecepatan

keluar mempunyai arah radial terhadap sisi keluar dan efisiensi hidrolik

adalah 78%, Tentukan tinggi angkat total pada turbin, dan sudut vane

pada sisi masuknya.

27

Page 28: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Penyelesaian:

Diketahui,

Kecepatan tangensial runer, v = 30m/det

Kecepatan aliran pada sisi masuk, Vf = 3m/det

Kecepatan pusaran pada sisi masuk, V, = 24m/det

Efisiensi hidrolis, nn = 78%.= 0,78

Gambar 13 Segitiga kecepatan contoh soal 4

Tinggi angkat total turbin, H

Karena keluaran berarah radial pada sisi keluamya, maka

kecepatan pusaran pada sisi keluamya berharga nol.

Dengan menggunakan hubungan,

Sudut vane pada sisi masuk, 8 dari segitiga kecepatan pada sisi

masuk,didapat :

28

Page 29: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

tan (180°-Ө )= 26° 34.

Turbin Francis

Turbin Francis adalah sebuah turbin reaksi aliran kedalaman yang

mempunyai keluaran radial pada sisi keluamya. lni adlah turbin

reaksi aliran kedalaman dan pertama kali dirancang oleh Francis.

Jenis turbin ini paling banyak digunakan sampai saat ini, untuk

menghasilkan daya pada tinggi angkat menengah.

Gambar 14. Runner Turbin Francis

Turbin Farancis modem mempunyi aliaran campuran (kombinasi

antara radial dan axial), runner dari turbin jenis ini seperti

ditunjukkan Gambar 14.

Tinggi atau panjang runner tergantung pada kecepatan spesifik dari

turbin. Sebuah turbin Francis yang memiliki kecepatan spesifik

yang besar, mempunyai runner yang lebih panjang dari pada turbin

dengan kecepatan spesifik yang lebih kecil. Runner dari turbin

29

Page 30: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Francis dapat dibuat secara tuang dalam satu kesatuan, atau

dibuat terpisah dari plat baja yang di satukan dengan las. Runner

dari lazimnya dibuat untuk daya keluaran yang lebih kecil, untuk

daya yang besar dari baja tuang, dan baja tahan karat atau logan

non - Ferro seperti Bronze, Jika air secara kimia tidak mumi an

dapat menimbulkan korosi. Sudu-sudu dari runer harus dikerjakan

dengan hati-hati dalam pembuatannya.

Semua hubungan untuk menentukan barbagai sudut dan

karakteristik lain yang digunakan dalam turbin reaksi aliran

kedalam, juga dapat diterapkan untuk Turbin Francis.

Catatan:

James Frances (1875 —1892 ), seorang ahli dan insinyur

berkebangsaan Inggris, yang pindah ke Amerika Serikat tahun

1833, is melakukan experiment secara

intensif dan mengembangkan turbin aliran kedalam, yang

kemudian dinamakan sesuai dengan namanya.

Turbin Francis terbesar di dunia saat ini terdapat di Krasnoyarsk

(Rusia) yang menghasilkan 690.000 BHP pada tinggi angkat 75 m.

Turbin francis lainnya terdapat di Nohab (Swedia) menghasilkan

313,000 BHP pada head 100 m.

Contoh 6

Sebuah Turbin Francis, bekerja pada tinggi angkat 14 m, mempunyai

sudut sudu pengarah 20° dan bersudut radial pada sisi masuknya.

Perbandingan antara diameter sisi masuk dan sisi keluar adalah 3

banding 2 dan kecepatan aliaran pada sisi keluar adalah 4 m/detik.

Anggap kecepatan aliran adalah konstan, Tentukan kecepatan keliiing air

pada sisi masuk dan sudut vane pada sisi keluar.

Penyelesaian :

30

Page 31: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Diketahui, tinggi angkat air, H = 14 m Sedut sudu pengarah, a =

20°

Sudut vane sisi masuk, 8 = 90°

Diameter dalam piringan, D = 3/2 Dt

Kecepatan aliran pdda sisi keluar, VII= 4 m/det

Kecepatan aliran pada sisi masuk, Vf =

Kecepatan keliling piringan pada sisi masuknya, v dari segitiga sisi

Sudut vane pada sisi keluar,

Untuk tubuh turbin Francis, maka sudut keluaran adalah radial, karena

diketahui diameter luar dari turbin adalah 2/3 dari diameter dalam, maka

kecepatan keliling piringan pada sisi keluar dapat diketahui dari segitiga

kecepatan pada sisi keluar didapat.

Contoh 7

Sebuah turbin Francis, mempunyai efesiensi total 75%, memberikan daya

180 HP pada tinggi angkat 9 meter pada putaran 120 rpm. Diketahui

kecepatan keliling pringan dan kecepatan aliran pada sisi masuk masing-

masing adalah 3,47 lig dan 1,15 TH . Jika kerugian hidrolik pada turbin

sebesar 20%. Dari energi yang tersedia, tentukan.

a) sudut sudu pengaruh pada sisi masuk

b) sudut vane peringan pada sisi masuk, dan

c) diameter piringan

Penyelesaian :

Diketahui :

Efesiensi total no = 75% = 0,75

Daya P = 150 hp

Head H = 9 m

Kecepatan piringan N = 120 rpm

Kecepatan keliling piringan pada sisi masuk

V = 3,47 H

31

Page 32: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

= 3,47 m/det

= 10,41 m/det

Kecepatan aliran pada sisi masuk

V = 1,15 H

= 1,15 m/det

= 3, 45 m/det

Gambar 16. Segitiga kecepatan contoh soal 7

Contoh 8

Sebuah turbin campuran aliran kedalam dengan sudut keluaran

radial, diperlukan untuk membangkitkan daya 2.580 kW pada head 30 m,

dengan efisiensi total 83% .Kecepatan keliling piringan 0,9 2gH dan

kecepatan aliran 0,304 2gH. Jikapiringan berputar 300 rpm dan kerugian-

kerugian hidrolik adalah 12% Tentukan lah:

a) Keluaran dari turbin

b) Sudut sudut pengarah

c) Sudut vane pada sisi masuk

d) Diameter piringan pada sisi masuk

32

Page 33: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Penyelesaian :

Diketahui

Daya P = 2,580 kW

H = 30 m

Efesiensi total n0 = 82% = 0,82

Kecepatan keliling piringan

Kecepatan aliran pada sisi masuk

Vt = 0,3 akar 2 g H

= 0,3 akar 2 x 9,81 x 30

= 7,28 M/det

Kecepatan putaran N = 300 rpm

Kerugian – kerugian hidrolik = 12 %

Efisiensi hidrolik

nr = 100 – 12 = 88% = 0,88

Karena pada sisi keluar arah aliran adalah radial, maka kecepatan

pusaran pada sisi keluarnya nol.

33

Page 34: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 17 Segitiga kecepatan contoh soal 8.

Turbin Kaplan

Turbin Kaplan adalah sebuah turbin reaksi axial, yang air mengalir

paralel dengan poros turbin. Turbin Kaplan biasa digunakan untuk laju

aliran air yang besar dan tinggi angkat rendah

Gambar 18 Runner Turbin Kaplan

Runer dari turbin Kaplan bentuknya menyerupai propeller kapal

laut, oleh karena itu turbin Kaplan juga disebut sebagai turbin

Propeller.

34

Page 35: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Air mengalir melewati sudu-sudu pengarah dan kemudian mengalir

melewati vane. Pada saat air mengalir melalui vane, sejumlah daya

diserap poros turbin, sehingga menyebabkan poros berputar.

Dua perbedaan utama antara runner dad turbin Kaplan modern

dengan turbin Francis yaitu:

Pada turbin Francis, air masuk secara radial, sedangkan pada

runner turbin Kaplan air menumbuk secara laksial.

Sudu pada runner turbin Francis, lazimnya berjumlah antara 16 dan

24 : sedangkan pada runner turbin Kpalan antara 3 dan 8,

sehingga tahanan friksi umumnya lebih kecil.

Gambar 19 menunjukkan salah satu tipe, runner turbin Kaplan.

Sudu-sudu dari turbin dapat diatur sedemikian rupa sehingga ruang

diantara sudu dapat divariasi:

Runner dari turbin Kpalan, berupa boss dan tidak lain aaalah

perpanjangan dari poros (pada sisi bawah) seperti yang

ditunjukkan gambar 18 dan 19.

D = Diameter turbin

Db = Diameter boss, dan

Vf = Kecepatan aliran pada sisi masuk

35

Page 36: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 19 Turbin Kaplan

Keluaran dari turbin:

Q = Vf X 4 '73- (D2 — Db2)

Untuk analisa turbin Kaplan semua notasi seperti yang diterapkan

pada turbin reaksi, demikian pula persamaan-persamaan untuk

turbin reaksi juga berlaku untuk turbin Kpalan.

Tabel berikut ini memberikan angka-angka perbandingan diameter

boss terhadap diameter terluar dan jumlah sudu dari turbin Kaplan

untuk berbagi tinggi angkat (head) air.

Tabel 1

Tinggi angkat

(meter)

5 20 40 50 60 70

36

Page 37: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Db D 0,3 0,4 0,5 0,55 0,6 0,7

Jumlah sudut 3 4 5 6 8 10

Victor Kaplan (1815-92) adalah seorang ahli pegetahuan Jerman

yang merancang turbin untuk tingi angkat yang rendah dan laju

aliran besar.

Turbin Kaplan terbesar di dunia terdapat pada aliran sungai Volga

(Rusia) mengahsilkan 172.000 bhp pada tinggi angkat 22,5 m,

pada putaran 68,2 rpm. Turbin ini mempunyai miter dengan

diameter 9,3 m. Turbin Kaplan terbesar kedua di Dalles,

meghasilkan daya sebesar 125.000 bhp pada tinggi angkat 24,7 m.

Tinggi angkat terbesar yang digunakan oleh turbin Kpalan terdapat

di Tres Marais (Brazil), sebesar 55 m dan menghasilkan 100.000

bhp, turbin ini berdiameter 8,4 m. Tinggi angkat terendah yag

digunakan untuk turbin Kpalan terdapat di Vargon

(Swedia) yaitu 4,3 m dan menghasilkan daya 15.200 bhp, turbin ini

beridameter 8 m.

Contoh Soal 9.

Suatu turbin Kaplan beroperasi pada tinggi angkat neto 20 meter

menghasilkan daya sebesar 50.000 hp dengan efisiensi total 36 %. Jika

perbandingan kecepatan 2,0 dan perbandingan aliran 0,60, kemudian

diameter hub piringan 0,35 kali diameter luar piringan. Tentukanlah

diameter dan kecepatan turbin tsb?

Diketahui

Head, H = 20 m

Daya, P = 50.000 hp

37

Page 38: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Efesiensi total = 56 % = 0,58

Perbandingan kecepatan = 2,0

Kecepatan, v = 2 x akar 2 x 9,81 x 20 = 39,62 m/det

Perbandingan aliran = 0,60

Diameter hub, D0 = 0,35 D

Diameter turbin, D

Pipa Draft

Pipa draft adalah sebuah pipa yang menghubungkan turbin dengan

pelepasan air. Selain sebagai saluran air, pipa draft juga

mempunyai dua fungsi penting lainnya yaitu:

Memungkinkan turbin di tempatkan diatas saluran bagian balakang

(fail rase), sehingga pemeriksannya dapat dilakukan dengan

mudah.

Untuk mengubah energi kinetik dan air yang dikeluarkan oleh

runner ke dalam bentuk energi tekanan pada pipa.

Jenis-jenis pipa Draft

Walaupun terdapat beberapa jenis pipa draft, dibawah ini akan

dibahas dua jenis pipa draft yang palig umum digunakan saat ini

yaitu,

Pipa draft konis dan

Pipa draft Elbow.

38

Page 39: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Pipa Draft kronis

Gambar 20. Pipa Draft Konis

Pipa draft jenis konis, diameter pipa draft membesar kearah outlet

membentuk difusor.

Pipa draft konis umumnya digunakan pada turbin Francis. Untuk

mencapai efisiensi yang balk, sudut pelebaran diametemya

diusahakan sebesar 8°. Pipa draft konis yang ditunjukkan Gambar.

20 yang mempunyai ujung sisi keluar seperti beMonceng dan

cocok digunakan pada turbin aliran kedalaman maupun aliran

keluar dimana aliran biasanya terbentuk akibat kecepatan pusaran

pada sisi keluar runner.

Efisiensi dari pipa draft konis sebesar 90%.

Pipa draft Elbow

Pipa draft jenis Elbow, umumnya mempunyai balokan 900 dengan

penampang pipa membesar kearah outlet seperti ditunjukkan pada

gambar 21 (a) dan (b).

39

Page 40: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Pipa draft Elbow umumnya digunakan pada turbin Kaplan seperti

ditunjukkan dalam Gambar 21. Tetapi pipa draft yang ditunjukkan

dalam Gambar 21 (b) dipakai juga pipa drfat Elbow penampang

melintang lingkaran pada sisi masuk dan penampang empat

persegi panjang pada sisi keluar.

Gambar 21. Pipa Draft Elbow

Dimana:

V2 = kecepatan air pada sisi masuk pipa draft, dan

V3 = kecepatan air pada sisi keluar draft.

Contoh Soal 10

Sebuah turbin Kaplan menghasilkan daya 2000 hp pada tinggi

angkat 6 m dipasang 2,5 m diatas permukaan air pada sisi

pembuangan.

Instrumen pengukur hampa yang dipasang pada sisi keluar turbin

mencatat tinggi angkat sebesar 3,1 m. Jika efisiensi turbinnya

adalah 85%, tentukan efisiensi draft yang memiliki diameter sisi

masuknya 3 m?

40

Page 41: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

UNJUK KERJA TURBIN

PENDAHULUAN

Pada bab terdahulu (turbin impuls dan turbin reaksi) secara umum

diasumsikan bahwa, sebuah turbin bekerja pada tinggi angkat (head),

kecepatan dan aliran keluar konstan. Dalam keadaan sebenarnya, asumsi

– asumsi tersebut jarang terpenuhi. Oleh karena itu penting diketahui asal

dari beberapa variabel yang terjadi secara umum. Walaupun pada

hakekatnya terdapat berbagai macam variasi, dibawah ini akan

disebutkan variasi – variasi terpenting yang berhubungan dengan

permasalahan

1. Dengan menjaga keluaran (discharge) konstanta, tinggi angkat

(head) dan daya keluar dapat bervariasi. Kecepatan dapat diatur,

sehingga perubahan efisiensi tidak nampak

2. Dengan menjaga tinggi angkat (head) air dan kecepatan konstanta,

aliran keluaran dapat bervariasi. Aliran keluaran turbin dapat

diatur

3. Pada turbin – turbin yang bekerja dengan tinggi angkat (head)

rendah, tinggi angkat (head) masih dapat bervariasi sampai 50%

4. Dengan menjaga tinggi angkat (head) dan keluaran konstanta,

kecepatan dapat bervariasi dengan mengatur beban turbin. Hal ini

hanya dilakukan di Laboratorium

Karakteristik Turbin

Kadang – kadang pula untuk membandingkan unjuk kerja turbin,

aliran keluaran dan putaran yang berbeda dan beroperasi pada tinggi

angkat (head) yang berbeda pula. Untuk menyederhanakan perbandingan

umumnya dilakukan dengan mengambil acuan tinggi angkat (head) air

sebesar 1 meter. Tiga karakteristik turbin yang didasarkan pada tinggi

angkat (head) satuan yaitu satu meter adalah :

41

Page 42: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

1. Unit Daya

2. Unit Kecepatan

3. Unit Keluaran

Unit Daya (Daya spesifik)

Daya yang dihasilkan sebuah turbin, yang bekerja pada tinggi

angkat sebesar satu meter, dikenal sebagai unit daya.

Daya dapat dihitung sebagai berikut :

Bila H = Tinggi angkat air, saat turbin beroperasi

P = daya kuda yang dihasilkan turbin pada tinggi angkat H

Q = keluaran turbin pada tinggi angkat H

Dengan asumsi Cv = 1 kecepatan air dapat dihitung dihitung dari

persamaan,

V=

Jadi keluaran ,

Q = A.V = A

Kecepatan turbin yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter,

dikenal sebagai unit kecepatan.

Daya yang dihasilkan turbin dapat ditentukan sebesar ,

≈ H3/2

= Pu H 3/2 atau Unit daya (Daya spesifik)Pu =

 

Unit Kecepatan (Kecepatan Spesifik)

Kecepatan turbin yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter,

dikenal sebagai unit kecepatan.

Unit kecepatan (Kecepatan Spesifik) suatu turbin dapat ditentukan dengan

cara di bawah ini

Bila

42

Page 43: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

H = tinggi angkat (head) air, saat turbin beroperasi

V = Kecepatan tangensial runner

N = Kecepatan runner turbin pada tinggi angkat H

Nu = Kecepatan yang dihasilkan oleh turbin yang sama pada tinggi angkat

satuan (Kecepatan Spesifik)

Dengan Asumsi Cv = 1, kecepatan air

V=

Dan kecepatan tangensial runer,

V = kecepatan air (V)

Putaran runner turbin dapat dihitung dari

N = Nu

Nu =

Unit Aliran Keluar (Laju aliran Spesifik)

Aliran keluar turbin yang bekerja pada tinggi angkat (head) sebesar satu

meter, dikenal sebagai unit keluaran.

Unit aliran keluar dapat dihitung sebagai berikut :

Bila H = tinggi angkat (head) dimana turbin bekerja

Q = Keluaran turbin pada tinggi angkat H, dan

Qn = Keluaran turbin dari turbin yang sama, pada unit tinggi angkat

Dengan asumsi Cv = 1, Kecepatan air dapat dihitung dari,

Keluaran, Q = A V = A

43

Page 44: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Jadi keluaran satuan (laju aliran spesifik) adalah

Arti dari Unit Daya, Unit Kecepatan, da Unit Keluaran

Konsep unit daya, kecepatan dan keluaran, sangat penting di bidang hidrolika.

Konsep-konsep tersebut dapat membantu untuk menentukan karakteristik turbin, dengan

dasar tinggi angkat (head) yang berbeda.

1.Arti Unit Daya

Jika H = Tinggi angkat (head) air, saat turbin bekerja

P = Daya yang dihasilkan turbin, pada head H, dan

P1 = Daya yag dihasilkan turbin, pada head Hi

Telah kit ketahui dari penurunan unit daya bahwa,

P - H3/2

Jadi untuk suatu turbin

P - H3/2

Atau

P1 = P

2. Arti Unit Kecepatan

Jika H = tinggi angkat (head), saat turbin bekerja

N = Kecepatan turbin, pada tinggi angkat (head) H, dan

N1= kecepatan turbin, pada tinggi angkat air H1

Telah ditunjukkan bahwa unit kecepatan

N-

N 1 -

44

Page 45: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Atau

N1 =

3. Arti Unit Kecepatan

Jika H = tinggi angkat, saat turbin

Q = keluaran turbin, pada head

H = Keluaran turbin, pada tinggi angkat (head) air H1,

Telah ditunjukkan dari hasil penjabaran bahwa,

Q -

Atau Q1 -

Jadi

Q1 = Q

Contoh 11

Sebuah turbin impuls, dengan kecepatan yang terbaik menghasilkan 125 hp pada

tinggi angkat 64 m. Tentukan berapa persen kecepatan harus ditambah untuk tinggi

angkat 81 m.

Penvelesaian :

Diketahui

Daya, P = 125 hp

Head, H = 64 m

Head yang baru, H, = 81 m

Jika N = Kecepatan turbin pada tinggi angkat 64 m,

dan N1 = Kecepatan turbin pada tinggi angkat 81 m.

45

Page 46: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Dengan memakai hubungan,

N1 = N

= N

Pertambahan kecepatan

=

=12,5%.

Contoh 12

Sebuah turbin Pelton menghasilkan 7500 hp pada tinggi angkat 240 m dengan

efisiensi total 83% ketika berputar pada 200 rpm. Hitung unit keluaran, unit daya

dan unit kecepatan. Asumsikan koefisien peripheral = 0,46.

Jika pada musim kering tinggi agkat berkurang 150 m, hitung keluaran , daya dan

kecepatan

Penyelesaian:

Diketahui

Daya, P = 7500 hp

Head, H=240 m

Efisiensi total no = 83%= 0,83 Kecepatan, N = 200 rpm

Koefisien peripheral = 0,46 Head yang baru, H1 = 150 m.

Degan mengguakan hubungan,

46

Page 47: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

0,83 =

Q = 2.824 m3/det

Unit Keluar

Jika Q4 = keluaran satuan turbin

Dengan menggunakan persamaan,

Q4 =

= = 0,182 m3/det

Unit Daya

Jika Nu = adalah kecepatan saluran turbin, dengan menggunakan persamaan

Nu =

=

Keluaran Normal

Jika, Q, = keluara pada tinggi angkat 150 m

Dengan menggunakan hubungan,

Q1 = Q

= 2,824 = 2,233 m3/det

Daya Normal:

Jika, P1 = Daya pada head 150 m

Dengan menggunakan hubungan,

= P 111312

= 7.500 (-1-5(:)312 = 3706 hp

47

Page 48: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kecepatan Normal

Jika N1 = kecepatan pada head 150 m

Dengan menggunakan persamaan,

N1 = N

= 200

Kecepatan Spesiflk Turbin

Sifat turbin pada satuan telah dibahas, langkah beridentik (serupa

geometrisnya, juga mempunyai sudut sudu yang sama) dengan turbin

sebenamya, tetapi ukurannya diperkecil sehingga (head) satuan daya

yang dihasilkan oleh satuan tinggi angkat kecil (daya 1 hp dihasilkan oleh

tinggi angkat 1 meter). Turbin imaginer ini disebut turbin spesifik dan

kecepatannya dikenal sebagai keceptan spesifik.

Jadi kecepatan spesifik turbin dapat didefinisikan sebagai kecepatan

turbin maginer yang identik dengan turbin yang diketahui, yang akan

menghasilkan daya satuan hp pada satuan tinggi angkat (head).

JIka, Ns = Kecepatan spesifik turbin

D = Diameter runner turbin

N = Kecepatan runner, dalam rpm

v = kecepatan tangensial runner,

V = kecepatan absoiut air

Kecepatan tangensial runner,

` v – V

-

(v- )

Dan kecepatan tangensial runner,

48

Page 49: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

V =

Atau DN – v

Dapat ditentukan - ……………….. (v- )

D - ……………….. (1)

Jika, Q = keluaran turbin

b = lebar runer turbin

Vf = kecepatan aliran, dan

D = Diameter runer turbin

Keluaran turbin adalah,

Q = D.b . V f

Tetapi b - D

Dan Vf

-

Q - D. D 2 gh

-D2

Subtitusi harga D2 dari persamaan (1) memberikan,

Q -

- …………… (2)

Jika P = Daya yang dihasilkan turbin

P =

- Q H

Atau N2 -

49

Page 50: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

N -

= Na x

Atau Ns =

Perlu dicatat bahwa persamaan kecepatan spesifik diatas bila dipakai

satuan metrik maka P dalam hp, H dalam meter dan N dalam rpm.

Dalam satuan SI, daya dinyatakan dalam Kilowatt satuan untuk H dan N

tidak seperti dalam sisitem metric. Sudah barang tentu hal ini menyebabkan

harga kecepatan spesifik dalam satuan SI akan berbeda dengan harga

satuan MKS. Hubungan kodua satuan untuk kecepatan spesifik adalah

Ns (satuan SI) = 0,86 x N5 (satuan MKS)

Kegunaan dari persamaan diatas dibahas secara lebih terperinci dalam

bagian selanjutnya yaitu tentang persamaan pemilihan turbin berdasarkan

kecepatan spesifik.

Contoh 12

Suatu posisi hidrolis memberikan tinggi angkat 9 meter dan keluaran rata-

rata 11,200 1/s untuk satuan generator denga kecepatan 200 rpm.

Tentukan kecepatan spesifik asumsikan efisiensi = 92%

Diketahui tinggi angkat H = m

Keluaran, Q = 11.200 1/s = 11.2 M3/s

Kecepatan N = 200 rpm

Efisiensi = 92% = 0,92

Jika, P = Daya yang dihasilkan turbin, dan

N5 = Kecepatan spesifik turbin

Dari Persamaan

50

Page 51: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Diperoleh

0,92 =

P = 0,92 x 1,344 = 1,236 hp

Kemudian dengan hubungan

Ns =

=

Contoh 12

Sebuah turbin mengahasilkan 10.000 kW pada tinggi angkat 25 meter,

dan putaran 135 rpm. Tentukan kecepatan spesifiknya? Tentukan juga

kecepatan normal dan keluaran pada tinggi angkat 20 meter.

Penelesaian. Diketahui:

Daya, P = 10.000 kW

Tinggi angkat H=25 m

Kecepatan N= 135 rpm

Head yang baru H1= 20 m

- Kecepatan spesifik, Ns

Ns =

=

- Kecepatan normal

Jika N1 = kecepatan pada tinggi angkat 20 m

N1 = N

51

Page 52: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

= 135

- Keluaran normal.

Jika, P1, = output pada tinggi angkat 20 meter.

P1 = P

= 10.000 = 7.155 kW

Arti dari Kecepatan Spesifik

Kecepatan spesifik sebuah turbin mempunyai arti, bahwa besaran

tersebut tidak tergantung pada dimensi atau ukuran dart turbin yang

sebenamya ataupun turbin spesifik. Hal ini sudah barang tentu

menyebabkan semua turbin yang serupa secara geometris yang bekerja

pada tinggi angkat yang sama dan mempunyai perbadigan kecepatan,

serta aliran yang sama pula, akan mempunyai kecepatan spesifik yang

sama.

Dalam penggunaan praktis, konsep dart kecepatan spesifik memegang

peran yang cukup penting dalam membantu memprediksi unjuk kerja dan

suatu turbin.

Pemilihan turbin.

Adalah suatu pekerjaan teknik yang berat, dan memerlukan pengalaman

yang luas serta kesabaran.Pemilihan turbin secara umum di dasarkan

pada dua hal: yaitu,

1. Pemilihan yang di dasarkan pada kecepatan spesifik, dan

2. Pemilihan yang didasarkan pada tinggi angkat air.

52

Page 53: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Pemilihan berdasarkan kecepatan spesifik adalah suatu metode ilmiah,

dan akan memberikan informasi yang tepat, sedangkan pemilihan

berdasarkan tinggi angkat umumnya didasari hanya oleh pengalaman dan

informasi.

Pemilihan Berdasarkan Kecepatan Spesifik

Kecepatan spesifik turbin harus dihitung lebih dahulu untuk dapat memilih

jenis turbin, Tabel 2 menunjukkan jenis turbin, beserta kecepatan spesifik

masingmasing.

Tabel 2 Kecepatan Spesifik vs Jenis Turbin yang sesuai.

No. Kecepatan Spesifik I Jenis turbin

1. 10 sampai 35 I Turbin petton dengan nose! tunggal

2. 35 sampai 60 1 Turbin petton dengan 2 nosel atau Iebih

3. 60 sampai 300 1 Turbin Francis

4. 300 sampai 1000 1 Turbin Kaplan

Catatan: Untuk dapat memakai tabeldiatas bila soal dalam satuan SI,

disarankan untuk mengubah kecepatan spesifik dalam satuan MKS.

Pilihan Berdasarkan Tinggi Angkat Air

Tabel 3 menunjukkan jenis turbin dan rangkuman tinggi angkat yang

diperlukan.

Tabel 3 Tinggi Angkat vs Jenis Turbin yang sesuai

No. Tinggi angkat dalam m Jenis turbin

1. 0 sampai 25 Kapaln atau Francis (Iebih cocok Kaplan)2. 25 sampai 50 Kapalan atau Francis(Iebih cocok Francis)3. 50 sampai 150 Francis4. 150 sampai 250 Francis atau Pelton (Iebih cocok Francis)5. 250 sampai 300 Francis atau Pelton ( Iebih cocok Pelton)

53

Page 54: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

6. Diatas 300 Pelton

Contoh 13

Tentukan jenis turbin yang dapat digunakan pada tinggi angkat 150

meter untuk mengahasilkan daya 2000 hp pada putaran 300 rpm

Tinggi angkat H = 150 m

Daya P = 2000 hp

Kecepatan N = 300 rpm

Jika, N$ = kecepatan spesifik turbin.

Ns =

= = 25, 6 rpm

Karena kecepatan spesifik turbin adalah 25,6 maka dapat dipilih turbin

Pelton dengan nosel tunggal.

Contoh 14

Tentukan kecepatan spesifik dan jenis turbin yang dapat menghasllkan

7000 kilowatt pada head 20 meter pada putaran 100 rpm_ Tentukan

hubungan kecepatan normal dan aliran keluaran yang terjadi pada tinggi

angkat 25 meter.

Penyelesaian: Diketahui,

Daya P =7000 kW

Tinggi angkat H = 20 m

Kecepatan N = 100 rpm

Tinggi angkat yang baru H1 = 25 m

54

Page 55: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kecepatan spesifik, Ns

Ns =

= = 197,8 rpm

- Jenis turbin

Kecepatan turbin dalam satuan MKS = 0,86 x 197,8 = 170,1 rpm Maka

turbin Francis yang dipilih untuk di pakai.

- Kecepatan Normal

Jika, N1 = keceatan pada tinggi angkat 25 m

N1 = N

= 100 = 111,9 rpm

- Output Normal

Jika, P1 = output pada tinggi angkat 25 m

P1 = P

= 7000 = 9.783 kW

Kecepatan Spesifik dan Bentuk dari Runer Turbin Reaksi

Dan pembahasan terdahulu bahwa kecepatan spesifik turbin adalah:

55

Page 56: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Ns =

Karena untuk suatu pusat pembangkit tenaga, daya yang di hasilkan

sebuah turbin dan tinggi angkat (head) air yang tersedia adalah hampir

konstan, maka kecepatan spesifik akan berbanding lurus dengan

kecepatan runnerturbin.

Demikian pula dari persamaan daya yang dihasilkan turbin

P =

Karena harga W konstan, maka daya yang dihasilkan akan berbanding

lurus baik dengan (keluaran) maupun dengan H (tinggi angkat).

Untuk setiap pembangkit tenaga umumnya tinggi angkat air konstan,

dengan demikiandaya yang dihasilkan oleh turbin pada sebuah

pembangkit tenaga akan berbanding lurus dengan aliran yang keluar yang

terjadi.

Dengan sedikit menyimak akan diketahui bahwa untuk tinggi-angkat yang

rendah untuk menghasilkan tertentu diperlukan aliran yang lebih besar.

Hal ini dapat dicapai dengan penambahan luas permukaan aliran atau

dengan memperbesar kecepatan aliran air. Pada turbin reaksi hal ini

dapat dicapai dengan memperbesar tinggi angkat atau kecepatan

alirannya.

Gambar 22 (a) hingga (d) menunjukkan perubahan bentuk sudu-sudu

runer turbin dari sebuah turbin reaksi aliran kea rah dalam. Dalam gambar

ditunjukkan pula segitiga kecepatan pada sisi masuk.

1. Gambar 22 (a)

56

Page 57: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Menunjukkan kondisi umum dari segititga kecepatan pada sisi masuk

untuk sebuah turbin reaksi dengan putaran rendah. Pada kasus ini cirri-

ciri yang umum adalah:

Ns = 60 – 120 rpm

= 100 – 200

= 600 - 900

Gambar 22 Pengaruh Putaran Spesifik dan Bentuk Sudu Runner Turbin

Reaksi

57

Page 58: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

2. Gambar 22 (b)

Pada kasus ini daya yang dihasilkan (P) dan diameter dari runner turbin

(D) adalah sama dengan kasus yang pertama.

Akibat penurunan tinggi angkat air yang ada, maka putaran spesifik turbin

dan aliran keluaran akan bertambah.

Dapat dilihat bahwa:

(i). Penuturan tinggi angakat air yang ada akan mengurangi kecepatan

air (jadi V = 2 gh)

(ii). Kenaikan putaran spesifik akan mempercepat putaran runner turbin

yang akhimya akan memperbesar tangensial roda pada sisi masuk

(jadi 116 0 )

(iii). Kenaikan aliran keluar akan memperbesar kecepatan. Ciri-ciri umum

dari jenis turbin ini adalah:

Ns = 120 — 180 rpm

= 20° - 30°

= 90°

Catatan :

Putaran spesifik turbin dan debit yang dikeluarkan adalah berbanding

terbalik yang angkat air yang ada karena :

N = Dan P = atau Q =

Gambar 22. (c)

Pada Turbin jenis ini, daya yang dihasilkan (P) dan diameter runner (D)

adalah sama dengan jenis yang terdahulu.

58

Page 59: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Bila terjadi penurunan tinggi angkat air, maka kecepatan spesifik turbin

akan bertambah, demikian pula dengan aliran keluamya. Hal ini akan

mengakibatkan

(i). Kecepatan air berkurang.

(ii).Memperbesar kecepatan tangensial roda pada sisi masuk, dan

(iii). Memeperbesar kecepatan aliran.

Perubahan-perubahan yang telah disebutkan di atas selanjutnya

akan mengubah bentuk segitiga kecepatan segi tiga pada sisi masuk.

Untuk jenis ini, Ns = 180 – 240 rpm

= 200 - 450

= 900 - 1200

Gambar .22 (d)

Daya yang dihasilkan (P) dan diameter dari runner (D) dari turbin jenis ini

adalah sama dengan kasus terdahulu. Akibat penurunan dari tinggi

angkat air yang ada, putaran spesifik turbin dan debit yang dikeluarkan

akan bertambah. Kejadian ini akan mengurangi kecepatan air,

meperbesar kecepatan tangensial roda pada sisi masuk, dan meperbesar

kecepatan aliran lebih lanjut. Hal ini akan mengubah bentuk dari segitiga

kecepatan pada sisi masuk.

Untuk jenis ini, Ns = 240 – 300 rpm

= 450 - 600

= 1200 - 1350

Dad teori yang dikemukakan di atas terlihat adanya kecenderungan

menuju ke pengembangan turbin Kaplan.

59

Page 60: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kurva-kurva Karakterisfik Turbin

Telah dibahas dalam uraian terdahulu tentang jenis turbin impuls dan

turbin reaksi. Sebenarnya sebuah turbin selatu direncanakan dan dibuat

untuk bekerja berdasarkan kondisi-kondisi yang tertentu (atau suatu

daerah kondisi yang terbatas) seperti aliran keluaran tinggi angkat air,

putaran, daya yang dihasilkan, efisiensi dan lain-lain ( pada kecepatan

penuh atau kecepatan satuan).

Akan tetapi untuk turbin yang telah direncanaka juga harus dapat

digunakan pada kondisi-kondisi yang lain, oleh karena itu penting sekali

untuk mengetahui kelakuan turbin secara tepat untuk kondisi-kondisi

yang berlainan. Hal ini dapat dengan mempelajari apa yang disebut

dengan kurva-kurva karakteristik.

Kurva-kurva karakteristik umumnya digambar untuk tinggi angkat yang

tepat atau putaran dari runner turbin yang tepat. Kadang-kadang kurva-

kurva ini digambar juga untuk berbagai bukaan gerbang, yaitu like

terbuka penuh, terbuka tiga per empat, terbuka setengah dan lain-lain.

Walaupun terdapat berbagai cara penyajian karakteristik, tetapi beberapa

yang penting adalah:

Kurva-kurva Karakteristik untuk Roda Pelton.

Kurya-kurya yang telah ditunjukkan dalam gambar 23 , 24 , den 25 dibuat

oleh para insinyur yang bekerja di dalam laboratorium penyelidikan

hidrolika di seluruh dunia. Walaupun terdapat sedikit perbedaan pada

kurva-kurva karakteristik yang digambar oleh mereka, namun banyak

yang telah diterima.

1. Kurva karakteristik untuk tinggi angkat yang tetap.

(a). Ratio kecepatan terhadap presentase effisiensi maksimum.

60

Page 61: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 23

Gambar 23 menunjukkan persentasi efisiensi maksimumdari sebuah roda

Pelton pada tingi angkat dan keluaran yang tepat. Dapat dilihat pada

dasarnya kurva bentuk parabolic. Jadi efisiensi bertambah dari nol dan

turun bilamelebihi harga maksimumnya yaitu 0,46.

b. Daya terhadap efisiensi.

Gambar 24 Kurva Karakteristik. Daya terhadap efisiensi.

Gambar 24 menunjukkan prsentasi dari sebuah roda Pelton pada tinggi dan

putaran yang tepat. Ditunjukkan bahwa efisiensi bertambah dengan

kenaikan daya.

61

Page 62: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kurva karakteristik untuk berbagai bukaan.

(a). Putaran terhadap daya

Gambar 25 menunjukkan prestasi dari roda Pelton pada tinggi angkat

yang tetap. Bentuk kurva adalah perabolik yang menunjukkan bahwa daya

yang dihasilkan bertambah. Dengan bertambahnya bukaan sampai suatu

harga tertentu.

Gambar 25 Kurva karakteristik putaran terhadap Daya

(b). Putaran terhadap efisiensi.

Gambar 26 menunjukkan presntasi dari sebuah roda Pelton pada

tinggi angkat

Gambar 26. Kurva karakteristik putaran terhadap efisiensi

62

Page 63: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kurva-kurva Karakteristik Turbin Francis

Seperti halnya dengan karakteristik roda Pelton, umumnya kurva-

kurva karakteristik untuk turbin Francis (atau setiap turbin reaksi yang

lain) dapat dikelompokan berdasarkan 3 kelompok berikut:

1. Kurva-kurva karakteristik untuk unit kecepatan putaran.

(a). Kecepatan putaran satuan terhadap debit keluar.

Gambar 27 menunjukan prestasi dari sebuah turbin. Yang bentuk

kurvanya adalah parabolik. Ditunjukkan bahwa debit yang dikeluarkan

turun dengan turunnya kecepatan putar.

Gambar 27 Kurva karakteristik satuan kecepatan - debit yang dikeluarkan.

(b) Satuan kecepatan putar terhadap daya

63

Page 64: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 28. Kurva karakteristik untuk satuan kecepatan putaran terhadap

daya

Gambar 28 menunjukan prestasi turbin reaksi. Bentuk kurva adalah

parabolik yang menunjukan bahwa efisiensi bertambah dengan

bertambahnya kecepatan putaran satuan, dan efisiensi menurun bila

melebihi harga tertentu dari kecepatan putar satuan

Gambar 29. Kurva karakteristik untuk kecepatan putar satuan terhadap

efisiensi

2. Kurva karakteristik untuk putaran dengan tinggi angkat yang bervariasi.

(a). Kecepatan putaran terhadap debit keluaran.

64

Page 65: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 30 Kurva – kurva karakteristik untuk kecepatan putaran

terhadap debit yang dihasilkan

Gambar 30 menunjukkan prestasi dari turbin Francis (atau setiap turbin

reaksi yang lain) berdasarkan tinggi angkat yang variabel, akan tetapi

dengan debit keluaran yang tetap. Bentuk kurva adalah parabolik yang

menunjukkan bahwa untuk tinggi angkat tertentu debit keluaran

bertambah dengan kecepatan putar, dan debit keluaran berkurang setelah

harga kecepatan putar tertentu.

b) Kecepatan putar terhadap daya

Gambar 31 Kurva - kurva karakteristik untuk kecepatan putar terhadap

65

Page 66: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

daya

Gambar 31 menunjukkan prestasi dari sebuah turbin Francis (atau reaksi

yang lain) berdasarkan tinggi angkat yang bervariasi tetapi debit keluaran

tetap. Bentuk kurva adalah parabolik yang menunjukkan bahwa untuk

tinggi angkat yang diberikan daya bertambah dengan kecepatan putar dari

nol dan daya turun bila harga kecepatan putar melebihi suatu harga

tertentu

(c). Kecepatan putaran terhadap efisiensi.

Gambar 32 Kurva-kurva karakteristik untuk kecepatan putar terhadap

efisiensi.

Gambar 32 menunjukkan prestasi sebuah turbin Francis (atau setiap

turbin reaksi yang lain) berdasarkan tinggi angkat yang bervariasi tetapi

debit yang dikeluaran konstan. Nampak kurva berbentuk parabolik yang

menunjukkan bahwa untuk tinggi angkat yang diberikan efisiensi turun

dengan kenaikan kecepatan putar

66

Page 67: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

3. Kurva-kurva karakteristik untuk bukaan gerbang yang bervariasi. (a).

Kecepatan putar terhadap daya.

Gambar 33 kurva-kurva karakteristik untuk kecepatan putar daya.

Gambar 33 menunjukkan prestasi sebuah turbin Francis (atau setiap

turbin reaksi yang lain) berdasarkan tinggi angkat yang tetap. Kurva

berbentuk parabolik yang menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan

bertambah dengan bertambahnya bukaan gerbang.

67

Page 68: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 34. Kurva Karakteristik untuk kecepatan putar terhadap efisiensi

Gambar 34 menunjukan prestasi turbin Francis (atau statiap tubin reaksi

yang lain berdasarkan tinggi angkat yang tetap. Bentuk kurva adalah

parabolik yang menunjukkan bahwa efisiensi bertambah dengan

bertambahnya bukaan gerbang.

Kavitasi

Kavitasi secara luas didefinisikan sebagai pembentuk gelembung-

gelembung yang berisi uap dalam aliran cairan. Hal ini telah di teliti

bahwa gelembung-gelembung uap akan timbul bila tekanan pada aliran

turun sampai pada tekanan uap zat cair pada temperatur tersebut akan

dibawa oleh aliran yang bertekanan tinggi.

Pada daerah tersebut uap kondensasi dan gelembung-gelembung

pecah. Ruangan yang sebelumnya terisi oleh gelembung-gelembung

tersebut, di isi oleh cairan yang ada di sekelilingnya.Akibatnya akan

timbul bunyi dan getaran tekanan yang menyebabkan pecahnya

gelembung-gelembung tersebut.

Umumnya berkisar pada 100 kali tekanan atmosfir.

Jika diperhatikan akan diketahui, bahwa jika gelembung-gelembung

uap pecah pada sebuah permukaan, akan menyebabkan terjadinya

pukulan yang berulang-ulang dari cairan sekelilingnya, partikel logam

akan rusak, akibatnya terjadi erosi pada logam. Erosi pada materi

tersebut disebut sebagai pitting. Akibat kavitasi pada mesin hidrolik,

meliputi 3 hal ;

1. Menimbulkan suara yang bising dan timbulnya getaran pada beberapa

bagian mesin.

68

Page 69: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

2. Sebagai akibat dari pitting adalah kerugian akibat erosi pada material

dan menyebabkan permukaan menjadi kasar.

3. Akibat adanya gelembung-gelembung akan menimbulkan reduksi

pada pengeluaran (discharge) turbin. Reduksi pada pengeluaran

menyebabkan penurunan secara tiba-tiba pada daya keluar dan

efisiensinya.

Prof. D. Thoma, sete!ah mengadakan serangkaian penelitian

mengemukan factor kavitasi a (sigma).

Untuk menentukan bagian dimana turbin reaksi dapat bekerja tanpa

gangguan kavitasi. Harga kritis faktor tersebut diberikan sebagai berikut:

Arti notasi, Hb = Tekanan barometer, dalam meter air

Hs = Tekanan sisi isap (pemasukan), dalam meter air

Ha = Tekanan atmosfir, dalam meter air

FI, = Tekanan uap dalam meter air, dan

H = Tinggi angkat (head) kerja turbin dalam meter.

Tetapi praktisnya, kavitasi dalam turbin-turbin reaksi dapat dikurangi

dengan jalan:

1. Dengan memasang turbin dibawah batas permukaan terendah.

2. Melengkapi runner bebas kavitasi pada turbin.

3. Mempergunakan runner turbin dengan bahan stainless steel.

4. Memperhalus sudu putar.

5. Mengoperasikan runner turbin pada kecepatan putar yang sesuai

dengan perancangannya.

69

Page 70: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

70

Page 71: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

P = daya yang diperlukan untuk menggerkkan pompa yang berdiameter

D.= diameter terluar yang baru untuk menyesuaikan perubahan yang

diinginkan , dan

Q1, H,, Pi = besaran-besaran yang berkaitan dengan diameter Di.

Bila diameter impeler diubah dari D ke D1, maka bentuk segitiga

kecepatannya tetap (yaitu sudut-sudut segitiga akan tetap sama), karena

perubahan harga kecepatan kecepatannya akan sebanding.

Kita tahu bahwa kecepatan tangensial impeler,

V =

Atau V - D

Dengan cara yang sama, kecepatan aliran:

Vt - v

D (D- v)

Karena debit keluaran adalah,

Q = DbVf

Maka Q - D.Vt

- D.D (D- Vf)

71

Page 72: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Dan Q D2

Dengan cara yang serupa,

Q1 – D21

= = ................................... (1)

Jadi debit pompa sentrifugal terlihat akan sebanding dengan kwadrat

diameter impeler-nya.

Dan persamaan tinggi angkat air ,

H =

- Vwt . Vt

- D . D

Terlihat bahwa tinggi angkat air sebuah pompa sentrifugal sebanding

denga kwadrat diameter impeler-nya.

Demikian pula dari persamaan daya yang diperlukan untuk

menggerakkan suatu pompa,

Jadi terlihat bahwa daya yang diperlukan untuk menggerkkan sebuah

pompa sentrifugal sebanding denga pangkat empat dari diameter impeler-

nya.

Contoh soal 24

Sebuah pompa sentrifugal dibuat untuk mengalirkan air untuk tinggi

angkat 22,5 m. Kemudian pompa ini diperluakn untuk mengalirkan

sejumlah air yang sama pada tinggi angkat 20 m. Hitung pengurangan

72

Page 73: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

diameter impeler yang diperlukan dari diameter semulanya yaitu dari 300

mm tanpa mengurangi putaran impeler-nya.

Penyelesaian:

Diketahui Tinggi angkat semula, H = 22,5 m

Tinggi angkat yang baru, Hi = 20 m

Diameter impeler semula, D = 300 mm= 0,3 m

Misalkan Di = diameter impeler yang baru.

Dengan menggunakn persamaan

Jadi Di = 0,283 m= 283 mm.

Kecepatan Spesifik Pompa Sentrifugal

Kecepatan Spesifik suatu pompa sentrifugal dapat didefinisikan sebagai

kecepatan putar suatu pompa semu (imajiner) yang indentik dengan

pompa yang akan mengeluarkan 1 liter air dengan tinggi angkat 1 meter.

Misalkan Ns = kecepatan spesifik pompa

Di =diameter terluar impeler

N = putaran impeler dalam rpm

v1 = kecepatan tangensial impeler pada sisi luar

H1 = tinggi angkat pompa dalam meter

Telah ditunjukkan bahwa kecepatan tangensial impeler. v H

V -

V =

73

Page 74: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

D1 N – N

- …………………….(1)

Jika Q = debit keluaran pompa, dalam m3/detik

b1 = lebar impeler pada sisi luar, dan

Vf1 = kecepatan fluida pada sisi keivar

Maka keluaran pompa,

Q = - D1.b1.Vft

Sedangkan, b1 – D1

Jawab.

Diketahui:

Keluaran, Q = 9000 liter/menit = 150 liter/detik = 0,15 m3/detik.

Tinggi angkat total =: 500 m

Kecepatan pompa, N = 2900 rpm

Kecepatan spesifik, Ns = 60

Jika H = tinggi angkat air per tingkat. Dengan menggunakan persamaan:

Ns = N - 3/4

Diperoleh, Ns = 2900.V- 0,15/H 3/4 =18,72

H = 50 m

Jadi jumlah tingkat, = = 10.

Pemilihan Pompa Sentrifugal berdasarkan Kecepatan Spesifik

Kecepatan spesifik pompa, seperfi halnya pada turbin, dapat membantu

untuk menentukan jenis pompa sentrifugal. Tabel di bawah ini

memberikan jenis-jenis pompa sentrifugal berikut kecepatan spesifiknya.

No Kecepatan Jenis pompa sentrifugal

74

Page 75: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

1. 10 + 30 Pompa kecepatan rendah, dengan aliran radial pada

sisi keluar.

2. 30 + 50 Pompa kecepatan sedang, dengan aliran radial pada

sisi keluar.1. 50 + 80 Pompa kecepatan tinggi, dengan aliran radial pada

sisi keluar.2. 80 + 160 Pompa kecepatan finggi, dengan aliran campuran

(mixed flow) pada sisi keluar.3. 160 + 500 Pompa kecepatan tinggi,dengan aliran aksial pada sisi

keluar.4. diatas 500 Pompa kecepatan tinggi.

Contoh Soal 25.

Hitung kecepatan spesifik suatu pompa sentrifugal untuk memenuhi

kebutuhan 750 liter per detik air pada tinggi angkat 15 meter dan putaran

725 rpm.

Jawab:

Diketahui,

Debit keluaran, Q=750 liter/detik = 0,75 m3/detik

Tinggi angkat, H = 15 m

Kecepatan, N = 725 rpm

Jika Ns = kecepatan spesifik pompa,

Dengan menggunakan persamaan,

Ns= N. Q.H 3/4

dapat dihitungNs= 725. 0,75/15 3/4 = 82,4 rpm

Contoh Soal 26.

Suatu pompa sentrifugal beringkat ganda dan diseri diperlukan untuk

mengalirkan air 9000 liter per menit dari suatu pertambangan, tinggi

angkat total termasuk gesekkan 500 meter, jika putaran pompa adalah

2900 rpm, tentukanlah junmlah tingkat minimum yang diperlukan, dengan

75

Page 76: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

ketentuan kecepatan spesifik per tingkat tidak kurang dari 60.

Contoh soal 27.

Suatu pompa sentrifugal memompakan air sebanyak 120 liter per detik

dan mengatasi tinggi angkat sebesar 85 meter pada putaran 900 rpm.

Tentukan kecepatan spesifik pompa dan jenis impeler yang harus

dipilih?

Jawab:

Keluaran, Q = 120 liter/detik = 0,12 m3/detik

Tinggi angkat, H = 85 m

Kecepatan, N = 900 rpm

Jika, Ns = kecepatan spesifik pompa.

Dengan menggunakan persamaan,

Ns = N. Q/H ¾

Diperoleh,

Ns = 900. - 0,12/85 3/4 = 11,14 rpm.

Karena kecepatan spesifik diperoleh 11,14 rpm, maka dapat dipilih pompa

sentrifugal dengan kecepatan rendah, jenis aliran radial pada sisi keluar.

TINGGI ANGKAT ISAP (kerugian gesekkan, kavitasi dalam pompa

dan impeler tidak termasuk)

Pada bagian terdahulu telah dibahas mengenai istilah tinggi angkat isap.

Pada kenyataannya tinggi angkat isap adalah suatu hal yang terpenting

untuk kelancaran dan efisiensi kerja dari pompa sentrifugal.

Secara singkat dapat dikemukakan bahwa sebuah pompa (sentrifugal

atau torak) mengangkat air dari suatu rservoar (sumber air) karena

adanya tekanan atmosfir yang bekerja pada permukaan sumber air.

Pompa mengurangi tekanan pada rumah pompa (casing) sehingga

tekanan atmosfir dapat mendorong air ke sisi isap. Karena tekanan

76

Page 77: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

pompa tidak boleh Iebih rendah darn tekanan uap fluida, maka

perbedaan tekanan mempunyai batas yaitu tekanan atmosfir dikurangi

tekanan uapnya. Perbedaan tekanan tersebut dipakai untuk mengangkat

air di pipa isap.

Akan ditunjukkan bahwa perbedaan tekanan tersebut harus cukup:

1. Mengangkat air sampai ke tinggian sisi isap (H$).

1. Untuk mengatasi kerugian gesekkan pada pipa isap (Hfs) dan

2. Untuk menghasilkan tinggi angkat akibat kecepatan.

(Vs2 / 2g)

Suatu pompa mengalirkan air dari suatu reservoir jika,

pa = tekanan atmosfir, dalam kg/cm2

pv = tekanan uap, dalam kg/cm2

Ha = tekanan atmosfir, dalam meter

Hv = tekanan uap dalam meter dan

w = berat spesifik cairan,

Yaitu Hs adalah tinggi angkat sisi isap. Dalam keadaan sebenamya,

harga Hs dihindarkan untuk sama dengan hasil yang didapat dari

hubungan diatas, umumnya dibatasi antara 5 - 6 meter saja.

Tekanan Uap

Tekanan uap atau umumnya disebut tekanan jenuh dari suatu cairan

dapat didefinisikan sebagai tekanan yang phase cairan berubah menjadi

uap pada tempratur tersebut. Tekanan uap adalah fungsi dari tempratur.

Makin tinggi tempratur, tekanan uap juga semakin tinggi. Dalam

prakteknya, tekanan pada setiap titik tidak akan lebih kecil dari pada

tekanan uap pada setiap sisem pompa. Gelembung-gelembung uap jika

terbentuk dapat mengakibatkan korosi pada pipa isap dan bagian-bagian

yang lain.

77

Page 78: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Tinggi Angkat Isap Positif Nato (NPSH; Net positif Suction Head)

Untuk menghasilkan debit tertentu maka pompa membutuhkan masukkan

fluida pada sisi isap sejumlah yang sama. Untuk tujuan ini perlu

diperhatikan bahwa tekanan absolute fluida pada sisi isap yang harus

secukupnya melebihi tekanan uap, dan perbedaan yang terjadi harus

mampu mengatasi :

1. Efek masuk atau kerugian gesekkan antara titik pemasukkan

pompa dan impeler, dan

2. Kerugian kejut yang terjadi pada sisi masuk impeler.

Harga ini didefinisikan sebagai Net positive Suction Head (NPSH) yang

tidak lain adalah tekanan absolut.

Pada sisi masuk pompa yang besamya sama dengan tinggi angkat

atrnosfir ditambah tinggi angkat akibat kecepatan, dikurangi tinggi angkat

tekanan uap fluida pada tempratur pemompaan, dan koreksi dengan

ketinggian sumbu pusat pompa bila pompa horisontal atau ketinggian sisi

masuk pada impeler tingkat pertama kedudukan pompa vertikal.

NPSHAv = ± Hs + Ha — + Va2/2g — Hfa (m)

+ Hs = bila kedudukanpompa di bawah ketinggian permukaan air

- Hs = bila kedudukan pompa di atas ketinggian permukaan air.

NPSH yang diperlukan ditentukan oleh pabrik pembuat pompa dan

merupakan fungsi dari kecepatan dan kapasitas pompa.

NPSH yang tersedia menunjukkan tingkat energi dari fluida terhadap

kondisi pada tekanan uap penuh sisi masuk pompa yang sepenuhnya

ditentukan oleh sistem pemompaan. Agar pemasukan dapat beriangsung.

NPSHAV < NSPHRe

78

Page 79: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Jadi sekurang-kurangnya NSPH yang tersedia harus sama dengan NSPH

yang dibutuhkan pada setiap kondisi. Bila ini tidak dipenuhi, sejumlah

fluida akan menguap pada sisi masuk pompa dan gelembung-gelembung

uap akan terbawa masuk ke impeler. Gelembung-gelembung tersebut

mangakibatkan timbulnya getaran yang cukup keras pada suatu tempat

dibagian dan pipa isap (biasanya pada suatu tempat di impeler) dalam

bentuk suara ketukan yang keras dan sering disertai dengan kerusakan

pada logam disekitar tempat tersebut. Gejala ini dikenal sebagai kavitasi

dan umumnya harus di hindari.

Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal.

Kavitasi pada pompa sentrifugal terjadi bila pompa bekerja dengan tinggi

angkat sisi isap yang terlalu tinggi atau kondisi lingkungan yang membuat

uap tekanan penuh yang tinggi. Apabila hal ini terjadi akan dapat merusak

impeler.

Kavitasi dapat dihindari dengan cara sbb:

1. Temperatur fluida dibuat serendah mmungkin agar tekanan uap

penuh rendah dan menghasilkan peningkatan NPSH.

2. Kecepatan fluida pada pipa isap diusahakan rendah.

3. Sedapat mungkin dihindari pemakaian belokan tajam pada pipa

isap untuk mengurangi kerugian tinggi angkat.

Pemancingan Pompa Sentrifugal

Telah dibahas bahwa tekanan yang ditimbulkan oleh impeler pompa

sentrifugal adalah sebanding dengan harga densitas dari fluida, jadi jika

impeler beroperasi dengan fluida udara, maka tekanan ang dibangkitkan

sangat keci, untuk dapat mengisap air melalui pipa isap. Untuk

79

Page 80: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

menghindari ini pada permuiaan operasi pompa harus dipancing dengan

mengisi air ke dalam impeler.

Untuk melakukan ini dapat ditunjuk prosedur, mula-mula seluruh pipa isap

dan impeler diisi dengan air. Katup keluar ditutup kemudian pompa distart.

Impeler yang berputar akan mendorong air ke dalam pipa keluar, bila ini

telah dilakukan katup kaluar dapat dibuka dan air akan terhisap melalui

pipa isap.

Kurva Karakteristik Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal seperti halnya turbin dirancang dan dibuat untuk

bekerja pada suatu kondisi tertentu (atau dalam daerah kerja terbatas)

balk dalam debit keluaran, kecepatan, daya yng dibutuhkan, efisiensi rill.

Akan tetapi sering sebelum pompa digunakan pada kondisi yang berbeda

dengan kondisi yang telah dirancangkan. Oleh karena itu, untuk tujuan

tersebut penting untuk mengetahui karakteristik dari pompa pada

berbagai kondisi. Karakteristik itu umumnya disajikan dalam bentuk grafik

dan, dikenal sebagai kurva karakteristik. Terdapat beberapa jenis kurva

karakteristik, beberapa yang terpenting diantaranya:

1. Kurva karakteristik kecapatan, dan

2. Kurva karakteristik keluaran dengan variabel kecepatan.

Gambar 44 Kurva karakteristik kecepatan vs keluaran

80

Page 81: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 44 menunjukkan prestasi dad pompa sentrifugal pada tinggi

angkat konstan, yang pada dasamya garis lurus, yang menunjukkan

bahwa debit keluaran akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan

putar.

Gambar 45

Ganbar 45 menunjukkan prestasi suatu pompa sentrifugal pada kondisi

tinggi angkat dan debit keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolik

yang menunjukkan bahwa daya bertambah dengan meningkatnya

kecepatan putar.

81

Page 82: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 46 Kurva karakteristik kecepatan vs head.

Gambar 46 menunjukkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada debit

keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolic dan menunjukkan

bahwa tinggi angkat akan bertambah dengan kenaikan kecepatan

putaran.

Kurva karakteristik debit keluaran sebagai fungsi kecepatan putar.

Gambar 44 menunjukkan prestasi dan pompa sentrifugal pada tinggi

angkat konstan, yang pada dasamya garis lurus, yang menunjukkan

bahwa debit keluaran akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan

putar.

Kurva karakteristik debit keluaran sebagai fungsi kecepatan putar.

Gambar 47 Kurva karakteristik keluaran vs head.

Gambar 47 memperiihatkan prestasi sebuah pampa sentrifugal pada

berbagai kondisi kecepatan putar. Bentuk krva adalah parabolik yang

menunjukkan bahwa untuk suatu haraga putaran tertentu, tinggi angkat

manometrik berkurang dengan bertambahnya keluaran.

82

Page 83: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Gambar 48 Kurva karakteristik keluaran vs daya

Gambar 48 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada

berbagai kecepatan. Bentuknya hamper berupa garis !urus yang

menunjukkan bahwa untuk suatu harga kecepatan putar tertentu, daya

bertambah dengan bertambah besamya debit kaluaran.

Gambar 49 Kurva karakteristik keluaran vs efisiensi.

Gambar 49 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada

berbagai kecepatan putaran. Bentuk kurva adalah parabolic, yang

menunjukkan bahwa untuk suatu harga kecepatan putar, Efisiensi

bertambah dengan meningkatkan debit keluaran. Kemudian setelah

melewati suatu harga debit keluaran tertentu, efisiensi akan menurun.

83

Page 84: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kegunaan taksiran dalam pemilihan pompa sentrifugal

Pabrik pembuat pompa sring membantu pembeli dalam pemilihan pompa

sentrifugal dengan pertolongan diagram-diagram yang dicantumkan

dalam katalog-katalog. Tedampir disajikan beberapa diagram yang dikutip

dari sebuah catalog pabrik pembuat pompa.

Pemecahan contoh soal berikut ini menunjukkan penggunaan diagram-

diagram tersebut.

Contoh 28

Pilih pompa sentrifugal meliputi Janis impeler, daya, efisiensi dan tinggi

angkat isap, jika pada tinggi angkat 10 meter dan keluaran 50 m3/jam

(13,9 liter/detik), dan pompa akan ditempatkan di suatu lokasi yang

terletak ketinggian 200 meter diatas permukaan taut

Jawab:

Dan gambar karakteristik pompa terlampir diperoleh.

(catatan : titik-titik yang di dapat ditandai dengan 0).

Pompa type : AZ 65 — 200 , 1450 rpm

Impeler type : 620/34

(Catatan : sehubungan dengan batasan kapasitas [keluaran] kita harus

memilih impeler lebih besar yang terdekat, yaitu 620/34).

Daya : 1,9 kW

Efisiensi : n 69 %

Head isap : 8 m

Karena adanya kerugian gesekan, tinggi angkat isap sebuah pompa

sentrifugal pada kondisi berikut

Contoh 29.

84

Page 85: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Analog dengan contoh 28, tentukan spesifik suatu pompa sentrifugal

pada kondisi berikut:

H = 40 m; Q= 108 m3/jam = 30 1/det

Lokasi dimana pompa dipasang adalah 2500 m diatas permukaan !aut.

Jawab:

Dan gambar —ganbar diagram karakteristik pompa terlampir diperoleh,

Jadi, pompa AZ 65-200 , 2900 rpm

Impeler : 620/222 (type yang lebih besar dari pada contoh a).

Daya : 16,5 kW

Efisiensi : n 71 %

Head isap sampai dengan 500 m diatas permukaan laut, adalah 4,8 m.

Koreksi untuk lokasi sampai dengan 2500 di atas permukaan laut:

Tabel bagian bawah,

Jadi, Tekanan amosfir pada 500 m = 97

Tekanan atmosfir pada 2500 = 77 -

Perbedaan = 2

Sehingga, head isap efektif, dengan mengabaikan gesekan

4,8 —2 = 2,8 m.

Penampang melintang sebuah pompa sentrufugal dari catalog pembuat

seperti ditunjukkan dalam gambar terlampir.

85

Page 86: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

86

Page 87: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

87

Page 88: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kurva diatasx berlaku untuk = 1,0 pada 10 Engler

Satuan standart dapat dipilih sesuai dengan selera kurva Q/H dapat

digunakan sampai penuh tanpa lebih pada motornya. Kurva diatas

digambarkan untuk kecepatan asinkorn kondisi sebenarnya dari motor

yang bersangkutan.

88

Page 89: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Kurva diatas berlaku untuk y = 1,0 pada 10 Engler

Dipilih satuan standard; kurva Q/H dapat digunakan sampai penuh tanpa

terjadi overload pada motor, Kurva diatas digambarkan untuk kecepatan

asinkorn sebenarnya dari motor ybs.

89

Page 90: DIKTAT MESIN FLUIDA 1

Soal Latihan

1. Hitunglah sudut sudu pada sisi masuk suatu pompa sentrifugal yang

memiliki diameter dalam 300 mm dan diameter luar 600 mm. Sudut

sudu dibengkokan dengan sudut 45° pada sisi keluar, dan aliran masuk

pompa radial, Pompa berputar pada 1.000 rpm dan kecepatan aliran

melalui impeler konstan pada 3 m/detik . Juga tentukan kerja per kg air

dan besar dan sudut kecepatan absolut air ke luar sudu? (Jawab :

10°49'; 28,58 m/det; 6 °2'; 892,9 Nm)

2. Suatu pompa sentrifugal memompakan 7.500 liter per menit air pada

head 25 meter ketika berputar pada 600 rpm. Diameter luar impeler 60

cm, ratio diameter 2. Luas area aliran melalui impeler 600 cm2. Sudu

keluar dibelokkan 45° .Air memasuki impeler dengan arah radial tanpa

ada kejutan . Hitunglah : (a) efisiensi manomerik (b) sudut sudu pada

sisi masuk . (Jawab: 63,44%; 11021').

3. Suati pompa sentrifugal mengalirkan 50 liter air per detik pada tinggi

angkat total 24 meter dan putaran 1500 rpm. Kecepatan aliran konstan

pada 2,4 meter/detik dan sudu keluar dibelokkan sebesar 30° pada sisi

keluar. Diameter impeler pada sisi masuk 1/2 dari diameter pada sisi

keluar. Jika efisiensi manometrik 80%, tentukan : (a) Sudut sudu pada

sisi masuk (b) daya dibutuhkan untuk menggerakkan pompa . (Jawab :

13 ° 55'; 20 hp)

90