dikamar ini aku dilahirkan

2
Dikamar ini aku dilahirkan Dibalai bambo buah tangan bapakku. Dirumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu, Nama dusunku ujung aspal pondok gede, Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun. Kambing sembilan motor tiga bapak punya, Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya, sampai saat tanah muyangku tersentuh sebuah rencana dari serahkannya kota terlihat murung wajah pribumi terdengar lagkah hewan bernyanyi Didepan masjid samping rumah wakil pak lurah tempat dulu kami bermain mengisi cerah mentari namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri satu persatu sahabat pergi dan takkan pernah kembali. MAA !nginku ludahi mukamu yang cantik Agar kau mengertiagar ku memang cantik !ngin ku congkel keluar indah matamu Agar kau tahu memng indah matamu "arus ku akui bahwa aku pengecut #ntuk menciummu danmerabamu

Upload: zaenie-zeze

Post on 07-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

b ftftrduyh 7huh

TRANSCRIPT

Dikamar ini aku dilahirkanDibalai bambo buah tangan bapakku. Dirumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu, Nama dusunku ujung aspal pondok gede, Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun.Kambing sembilan motor tiga bapak punya, Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya, sampai saat tanah muyangku tersentuh sebuah rencana dari serahkannya kotaterlihat murung wajah pribumi terdengar lagkah hewan bernyanyiDidepan masjid samping rumah wakil pak lurah tempat dulu kami bermain mengisi cerah mentarinamun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdirisatu persatu sahabat pergi dan takkan pernah kembali.

MAAFInginku ludahi mukamu yang cantikAgar kau mengertiagar ku memang cantikIngin ku congkel keluar indah matamuAgar kau tahu memng indah matamu Harus ku akui bahwa aku pengecutUntuk menciummu danmerabamuNamun ku tak tak takut untuk ucapkan segudang kata cinta padamuMengertilah Perempuanku Jalan masih teramat jauh mustahil berlabuh bila gayung tak tergayuhMaaf cintaku, aku mengurui kamuBelum ada judulPernah kita sama-sama susah terperngkap didingin malam Terjerumus dalam lubang jalananDigilas kaki sang waktu yang sombong Terjerat mipi yang indah Lelah Pernah kita saam sam rasakan pnasnya mentari hanguskan hati sampai saat kita tak percaya bahwa roda nasib memang berputar Sahabat masih ingtkah engkauSementara hari terus berganti engkau pergi dengan dendam membara dihatiCukup lama aku jalan sendiriTampa teman yang sanggup mngerti hingga saat kita jumpa hari ini tajmnya nya matamu tikam jiwaku Kau tampar ankitka aku sobatSemnetara hari terus berganti engkau pergi dengan dendam membara dihati