perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id skripsi kajian …... · kata pengantar puji dan syukur...

37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SKRIPSI KAJIAN PENGARUH UNSUR IKLIM TERHADAP FEKUNDITAS, FERTILITAS, DAN LUAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS STAL.) DI SUKOHARJO Oleh Dyah Wahyuningsih H 0708093 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vulien

Post on 06-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SKRIPSI

KAJIAN PENGARUH UNSUR IKLIM TERHADAP FEKUNDITAS, FERTILITAS, DAN LUAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT

(NILAPARVATA LUGENS STAL.) DI SUKOHARJO

Oleh

Dyah Wahyuningsih

H 0708093

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KAJIAN PENGARUH UNSUR IKLIM TERHADAP FEKUNDITAS, FERTILITAS, DAN LUAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT

(NILAPARVATA LUGENS STAL.) DI SUKOHARJO

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Oleh

Dyah Wahyuningsih

H 0708093

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SKRIPSI

KAJIAN PENGARUH UNSUR IKLIM TERHADAP FEKUNDITAS, FERTILITAS, DAN LUAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT

(NILAPARVATA LUGENS STAL.) DI SUKOHARJO

Dyah Wahyuningsih H 0708093

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. Ir. Sholahuddin, MS NIP. 195610081980031003

Ir. Ato Sulistvo. MP NIP. 1958062119850310

Surakarta, Juni 2012 Mengetahui

Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian

Dekan,

Prof. Df. Ir. H. Bambang Puiiasmanto. MS NIP.19560225 1986011 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

SKRIPSI

KAJIAN PENGARUH UNSUR IKLIM TERHADAP FEKUNDITAS, FERTILITAS, DAN LUAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT

(NILAPARVATA LUGENS STAL.) DI SUKOHARJO

yang dipersiapkan dan disusun oleh Dyah Wahyuningsih

H 0708093

telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal : 14 Mei 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Program Studi Agroteknologi

Susunan Tim Penguji:

Ketua Anggota I Anggota II

Prof. Dr. Ir. Sholahuddin, MS Ir. Ato Sulistyo, MP Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si NIP. 195610081980031003 NIP. 195806211985031003 NIP. 196201161990021001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala

atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul Kajian Pengaruh Unsur Iklim terhadap Fekunditas, Fertilitas,

dan Luas Serangan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) Di

Sukoharjo. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian

UNS.

2. Dr. Ir. Hadiwiyono, MSi selaku Ketua Program Studi Agroteknologi dan

Dosen Pembahas atas kritik, saran dan bimbingannya.

3. Prof. Dr. Ir. Sholahuddin, MS selaku Pembimbing Utama dan Ir. Ato Sulistyo,

MP selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing Pendamping atas

dorongan, semangat, waktu, ilmu, dan bimbingan yang diberikan.

4. Bapak Sulis dan bapak Surono selaku pembimbing lapangan atas ilmu, waktu,

dan bimbingan yang diberikan.

5. Terima kasih atas kasih sayang yang tulus dari bapak dan ibu yang mungkin

tak akan bisa terbalaskan.

6. Adik-adikku Tia dan Bella atas semangat dan dukungannya.

7. Agus Nur Cahyo atas bantuan dan semangat yang diberikan.

8. Teman-teman Agroteknologi 2008 “Solmated” yang telah membantu,

memberikan semangat, dan dukungannya.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, atas segala

bantuan baik langsung maupun tidak langsung, kritik, saran, dan dorongan

demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Segala kritik dan

saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.

Surakarta, Mei 2012

Penulis

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

RINGKASAN .............................................................................................. xi

SUMMARY ................................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 4

A. Wereng Batang Coklat (WBC) ...................................................... 4

1. Sistematika dan Morfologi WBC .............................................. 4

2. Penyebaran WBC ...................................................................... 4

3. Biologi dan Serangan WBC ...................................................... 5

B. Dampak Iklim terhadap WBC ...................................................... 7

III. METODE PENELITAN ....................................................................... 9

A. Waktu dan Tempat penelitian ........................................................ 9

B. Bahan dan Alat ............................................................................... 9

C. Perancangan Penelitian dan Analisis Data ..................................... 9

D. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 10

E. Pengamatan Peubah ....................................................................... 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 13

A. Kondisi Umum Penelitian .............................................................. 13

B. Fekunditas WBC ............................................................................ 14

C. Fertilitas WBC ............................................................................... 17

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

D. Luas Serangan WBC ...................................................................... 20

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 25

A. Kesimpulan .................................................................................... 25

B. Saran .............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul dalam Teks Halaman

1. Hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak .......................... 15

2. Hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fertilitas WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak.............................................. 18

3. Hasil analisis regresi pengaruh bulan basah, bulan lembab, bulan kering, suhu, kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC di Sukoharjo Tahun 2001-2010..................................................... 21

4. Hasil analisis regresi pengaruh kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC di Sukoharjo Tahun 2001-2010.............................. 22

Judul dalam Lampiran

5. Summary output analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas WBC .................................................................... 29

6. Anova uji F pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas WBC 29

7. Uji T pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Fekunditas WBC....... 29

8. Summary output analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fertilitas WBC.......................................................................... 31

9. Anova uji F pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fertilitas WBC 31

10. Uji T pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fertilitas WBC............. 31

11. Analisis regresi pengaruh bulan basah, bulan lembab, bulan kering, suhu, kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC 33

12. Anova uji F pengaruh bulan basah, bulan lembab, bulan kering, suhu, kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC 33

13. Uji T pengaruh bulan basah, bulan lembab, bulan kering, suhu, kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC ............. 34

14. Summary output analisis regresi pengaruh kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC .................................................... 36

15. Anova uji F kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC....................................................................................................... 36

16. Uji T kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC..... 36

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul dalam Teks Halaman

1. Hubungan suhu dan kelembaban terhadap fekunditas WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak .................................................................. 14

2. Hubungan suhu dan kelembaban terhadap fertilitas WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak..................................................................... 17

3. Luas serangan WBC di Sukoharjo tahun 2001-2010 pada musim tanam (MT) 1 dan 2........................................................................................... 20

Judul dalam Lampiran

4. Wereng batang coklat (WBC) ............................................................... 38

5. Telur WBC pada pelepah padi .............................................................. 38

6. Bibit padi ............................................................................................... 39

7. Data sekunder iklim .............................................................................. 39

8. Pencarian WBC di sawah...................................................................... 39

9. Kurungan percobaan ............................................................................. 39

10. Padi untuk pengujian yang dipasangi termohigrometer....................... 39

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

RINGKASAN

KAJIAN PENGARUH UNSUR IKLIM TERHADAP FEKUNDITAS, FERTILITAS, DAN LUAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS STAL.) DI SUKOHARJO. Skripsi: Dyah Wahyuningsih (H0708093). Pembimbing: Sholahuddin, Ato Sulistyo, Hadiwiyono, Program Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Pengembangan produksi padi di Indonesia sampai saat ini masih menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. Di antara hama yang menyerang adalah wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens Stal.). Sukoharjo merupakan daerah endemi wereng batang coklat (WBC). Peningkatan serangan WBC diduga ditentukan oleh faktor iklim. Studi tentang serangan WBC di Sukoharjo perlu dilakukan guna pemecahan masalah tersebut. Beberapa aspek yang penting yang perlu dipelajari adalah bagaimana pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas dan fertilitas WBC dan bagaimana pengaruh unsur iklim dan musim tanam dengan luas serangan WBC di Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas dan fertilitas WBC serta mempelajari pengaruh unsur iklim dan musim tanam dengan luas serangan WBC di Sukoharjo.

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Palur, Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman (PHPT) Palur, serta sepuluh lokasi di Kecamatan Gatak dan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo mulai Juli 2011 sampai September 2011. Penelitian ini dilaksanakan dengan memanfaatkan data sekunder iklim dan luas serangan WBC di wilayah Kabupaten Sukoharjo selama 10 tahun (2001-2010) dan percobaan lapang di Gatak dan Mojolaban. Fekunditas dihitung dengan menghitung jumlah telur yang dihasilkan betina WBC. Penghitungan fertilitas dengan menghitung jumlah telur yang menetas menjadi nimfa. Luas serangan WBC diperoleh dari data sekunder luas serangan WBC di Kabupaten Sukoharjo (tahun 2001-2010). Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan kelembaban harian tidak memberi pengaruh terhadap fekunditas WBC. Suhu rata-rata harian memberikan pengaruh terhadap fertilitas WBC. Suhu dan kelembaban secara bersama memberikan kontribusi sebesar 48 %. Musim tanam dan kelembaban memberikan pengaruh terhadap luas serangan WBC di Sukoharjo (tahun 2001-2010). Sumbangan pengaruh yang diberikan sebesar 33%. Kelembaban mempunyai hubungan yang positif dengan luas serangan WBC.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

SUMMARY

STUDY ON THE INFLUENCE OF CLIMATE ELEMENT TO FECUNDITY, FERTILITY, AND ATTACK WIDE OF BROWN PLANTHOPPER (NILAPARVATA LUGENS STAL.) IN SUKOHARJO. Thesis-S1: Dyah Wahyuningsih. Advisers: Sholahuddin, Ato Sulistyo, Hadiwiyono. Study program: Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Production development of paddy in Indonesia is facing many problems such pests and plant diseases. Among the pests is brown planthopper (Nilaparvata lugens Stal.). Sukoharjo is an endemic area of brown planthopper (BPH). It is thought that BPH attack is determined by climate factor. Study concerning the brown planthopper (BPH) in Sukoharjo is needed to be held in order to solve the problem. Many important aspects are how the influence of temperature and humidity to fecundity and fertility, how the influence of climate element, and planting season to attack wide of BPH in Sukoharjo. This research was purposed to study the influence of temperature and humidity to fecundity and fertility of BPH and the influence of climate element, and planting season to attack wide of BPH in Sukoharjo.

This research was held in department of agriculture conselling Palur, Laboratory of Plants Pests and Diseases Observation Palur, and ten location in Gatak and Mojolaban, Sukoharjo. The research was carried out on July until September 2011. The research was held using secondary data of climate and attack wide of BPH during 2001th- 2010th and field experiment in Gatak and Mojolaban. Fecundity was calculated from total eggs of female BPH. Fertility was calculated from total fertile eggs and nimph of BPH. Attack wide of BPH was collected from secondary data attack wide of BPH during 2001th- 2010th in Sukoharjo. The data were analyzed using the regression analysis.

The result showed that daily temperature and humidity had not influence to fecundity of BPH. Daily temperature influenced to fertility of BPH. Temperature and humidity together had contribution 48% to fertility of BPH. Planting season and humidity had contribution 33 % to attack wide of BPH during 2001th- 2010th. Humidity had positive corelation to attack wide of BPH.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Jumlah penduduk

Indonesia yang besar pada tahun 2010 sebanyak 237.641.326 jiwa (BPS 2011)

dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan

beras semakin tinggi. Untuk memenuhi permintaan maka perlu adanya

peningkatan produktivitas padi. Pengembangan produksi padi di Indonesia sampai

saat ini masih menghadapi berbagai kendala. Serangan hama dan penyakit masih

menjadi kendala utama pengembangan produksi padi di Indonesia. Di antara

hama yang menyerang adalah wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens Stal.).

Wereng batang coklat (WBC) secara langsung merusak tanaman padi

karena nimfa dan imagonya menghisap cairan sel tanaman sehingga tanaman

kering dan akhirnya mati. Kerusakan secara tidak langsung terjadi karena

serangan penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa yang ditularkannya.

Kerusakan berat yang disebabkan oleh wereng coklat terkadang ditemukan pada

persemaian, tetapi sebagian besar menyerang pada saat tanaman padi masak

menjelang panen.

Serangan wereng coklat dapat menurunkan produksi padi Nasional. Hal ini

terbukti dari angka ramalan II (ARM-II) pada Agustus 2010 produksi padi

mencapai 65.150.764 ton padahal angka tetap (ATAP) 2009 telah mencapai

64.398.890 selisihnya kenaikan produksi hanya 751.874 ton dengan kenaikan

produksi hanya 1,17%. Kenaikan produksi yang rendah ini akan mengganggu

stabilitas nasional dalam hal kerawanan pangan. Hal ini disebabkan pada produksi

2008 ke produksi 2009 kenaikannya mencapai 5%. Bila mengacu kepada Program

Peningkatan Beras Nasional (P2BN) dengan target produksi meningkat 5% maka

terjadi penurunan produksi sebesar 3,83% (Baehaki, 2011).

Untung dan Trisyono (2010) menyatakan bahwa di wilayah Gatak,

Sukoharjo, populasi WBC mencapai >100 ekor per rumpun pada tanaman padi

yang masih hijau dan berumur sekitar 30 hari. Semua rumpun padi terserang oleh

WBC. Pada tanaman muda (sekitar 10 hari) populasi WBC sangat tinggi, dan

1

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bahkan beberapa rumpun dipenuhi oleh imago WBC sampai pada bagian pucuk

daun.

Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mampu

menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman

(OPT) yang merupakan salah satu pengaruh perubahan iklim yang berdampak

buruk terhadap pertanian di Indonesia. Strategi antisipasi dan teknologi adaptasi

terhadap perubahan iklim dan serangan OPT merupakan salah satu aspek yang

harus menjadi rencana strategi Departemen Pertanian dalam rangka menyikapi

perubahan iklim, akibat ancaman OPT setiap tahun terus terjadi. Perkembangan

hama dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim baik langsung maupun tidak langsung,

terjadinya anomali musim, yakni masih adanya hujan di musim kemarau juga

dapat menstimulasi serangan OPT (Susanti et al. 2009).

Wirajaswadi (2010) menyatakan bahwa wereng coklat merupakan salah

satu jenis hama tanaman padi yang sangat berbahaya dan sering menunjukkan

ledakan (out break) atau serangan dengan intensitas berat dalam skala luas

bersamaan dengan terjadinya penyimpangan iklim. Hama ini pada kondisi

cuaca/iklim yang sesuai dapat berkembang dengan cepat disertai kemampuan

menyebar (migrasi) yang luas, menjadikan hama ini sangat merusak.

Penyimpangan iklim merupakan fenomena alam yang sulit diprediksi

kemunculannya dan memiliki dampak diantaranya berkembangnya populasi WBC

pada tanaman padi. Hal tersebut karena terciptanya lingkungan yang sangat

kondusif untuk proses perkembangbiakan WBC. Apabila kondisi mendukung,

sebagian besar telur menetas dan populasi satu ekor betina fertil per rumpun sudah

dapat menyebabkan puso pertanaman padi.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Perumusan Masalah

Wereng batang coklat (WBC) merupakan hama padi yang merugikan.

WBC pada kondisi iklim/cuaca yang sesuai perkembangan populasi sangat cepat

sehingga menjadi sangat merugikan. Populasi WBC cepat meningkat pada

kelembaban tinggi (70%- 80%), suhu siang hari optimum (28-30oC), intensitas

matahari rendah, pemupukan nitrogen yang tinggi, tanaman yang rimbun, air

lahan basah, dan angin lemah (Nurbaeti et al. 2010).

Seekor betina WBC dapat meletakkan telur 100- 500 butir (BBPTP 2009,

Wirajaswadi 2010), apabila kondisi tidak sesuai fertilitas tetasnya sangat rendah

sehingga tidak merugikan, namun pada kondisi yang sesuai fertilitas tetasnya

sangat tinggi sehingga musuh alami yang adapun tidak dapat mengendalikan.

Akibatnya populasi WBC berkembang cepat dan terjadi epidemi ledakan serangan

yang sangat hebat. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana pengaruh suhu

dan kelembaban terhadap fekunditas dan fertilitas WBC dan bagaimana pengaruh

unsur iklim dan musim tanam dengan luas serangan WBC di Kabupaten

Sukoharjo.

C. Tujuan Penelitian

1. Mempelajari pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas dan fertilitas

WBC.

2. Mempelajari pengaruh unsur iklim dan musim tanam dengan luas serangan

WBC di Kabupaten Sukoharjo.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Wereng Batang Coklat (WBC)

1. Sistematika dan Morfologi WBC

Nilaparvata lugens termasuk ordo Homoptera, family Delphacidae (plant

hopper). Anggota familia ini, tibia kaki belakang mempunyai apical spur (taji

yang letaknya pada apex). Familia ini merupakan familia planthoppers yang

anggotanya terbanyak. Kebanyakan berukuran agak kecil dan banyak sayapnya

pendek (Ananda 1986).

N. lugens atau wereng batang cokelat termasuk ke dalam Ordo

Hemiptera, subordo Auchenorryncha, famili Delphacidae. Hama ini menyerang

tanaman dari famili Gramineae tetapi padi merupakan inang utamanya

(Kalshoven 1981).

Bentuk telur wereng coklat lonjong agak melengkung berdiameter 0,067-

0,133 milimeter dengan panjangnya antara 0,830-1,000 milimeter. Nimfa dapat

berkembang menjadi dua bentuk wereng dewasa. Bentuk pertama adalah

makroptera (bersayap panjang) yaitu wereng coklat yang mempunyai sayap depan

dan sayap belakang secara normal. Bentuk kedua adalah brakiptera ( bersayap

kerdil) yaitu wereng coklat dewasa yang mempunyai sayap depan dan sayap

belakang yang tumbuh tidak normal (Baehaki 1992).

Telur wereng coklat berwarna putih krim, semakin lama berubah warna

menjadi gelap, berukuran panjang 0,9 mm, lebar 0,2 mm. Secara keseluruhan

siklus hidup wereng coklat berkisar antara 28-42 hari. Serangga dewasa

khususnya yang bersayap panjang mempunyai kemampuan terbang (migrasi)

sekitar 200-300 km (Wirajaswadi 2010).

2. Penyebaran WBC

Persebaran wereng batang cokelat mencapai India, Asia Tenggara dan

Cina. Sejak tahun 1970, keberadaan N. lugens menjadi hama penting karena

4

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 persebarannya luas di Indonesia dan menyebabkan tanaman padi hopperburn

(Kalshoven 1981).

Pada saat ini wereng coklat tersebar di Indonesia mulai dari Aceh, Maluku

sampai Irian Jaya. Akibat serangan wereng coklat sangat dirasakan diberbagai

tingkat kebijakan. Hama tersebut sulit dikendalikan sehingga menyebabkan

kerugian yang tidak sedikit (Baehaki, Widiarta 2009).

Pergerakan dari tanaman satu ketanaman lain dilakukan oleh makroptera.

Gerakan pemencaran ini menunjukkan adanya wereng coklat yang meninggalkan

tanaman tua atau memencar pada akhir generasi ketiga menuju tanaman muda.

Sebenanrnya gerakan pemencaran ini sudah dilakukan pada generasi kedua dan

mencapai puncaknya pada generasi ketiga pada tanaman mendekati panen atau

rusak (Baehaki, Widiarta 2009).

3. Biologi dan Serangan WBC

Metamorfosis wereng coklat sederhana atau bertingkat disebut dengan

heterometabola. Serangga muda yang menetas disebut nimfa dan makanannya

serupa dengan induknya. Nimfa mengalami lima kali pergantian kulit (instar) dan

rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan stadium nimfa adalah 12, 8 hari.

Lamanya waktu untuk menyelesaikan stadium nimfa bergantung dari bentuk

dewasa yang akan muncul (Baehaki, Widiarta 2009).

Hama wereng coklat bertipe strategi-r dengan ciri: 1) populasi hama dapat

menemukan habitatnya dengan cepat, 2) berkembang biak dengan cepat dan

mampu mempergunakan sumber makanan dengan baik sebelum serangga lain ikut

berkompetisi, 3) mempunyai sifat menyebar dengan cepat ke habitat baru sebelum

habitat lama tidak berguna lagi, dan 4) hama ini mempunyai potensi biotik yang

tinggi, dapat memanfaatkan makanan yang banyak dalam waktu singkat sehingga

terjadi ledakan populasi dan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit (Baehaki,

Munawar 2008).

Secara fenotipik karakter suatu biotipe dapat jelas dibedakan satu dengan

yang lain, secara genetik biotipe wereng cokelat sulit dibedakan. Berdasarkan

analisa variasi molekuler (DNA), terlihat bahwa variasi terutama terdeteksi antar

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6 individu (79.1%) daripada antar populasi (20.9%). Hal ini menunjukkan bahwa

variasi dalam satu populasi biotipe cukup tinggi (Bahagiawati, Rijzaani 2005).

Biotipe wereng coklat yang ada dilapang beragam. Ekspresi gejala

fenotipe akibat serangan wereng coklat dapat terjadi akibat satu biotipe yang

dominan dilapang. Terkadang ekspresi gejala fenotipe akibat wereng coklat

dilapang dapat disebabkan oleh beberapa biotipe (Baehaki, Munawar 2008).

Serangan wereng coklat yang sangat berarti mengurangi hasil padi secara

substansial, mengakibatkan kelumpuhan perekonomian tingkat petani, hal ini

terbukti dengan laporan dari beberapa propinsi untuk tahun 2004 dan 2005 telah

terjadi serangan wereng coklat terhadap beberapa varietas padi yang diunggulkan.

Pada MT (musim tanam) 2005 luas serangan wereng coklat di Jawa Timur, Jawa

Tengah, dan Jawa Barat mencapai 46.000 ha (BBPTP 2009).

Wereng batang coklat, N. lugens (Homoptera: Delphacidae) merupakan

salah satu hama utama pada tanaman padi, dan tanaman lain yang termasuk

kedalam genus Oryza. Wereng yang tersebar di India, Asia Tenggara, dan Asia

Timur ini dapat menyebabkan kerusakan langsung berupa menguningnya

rummpun padi seperti terbakar (hopperburn), dan tidak langsung dengan cara

penyebaran penyakit kerdil (Putra et al. 2002).

Wereng coklat merupakan hama laten, disamping merusak langsung

menghisap cairan tanaman dengan alat mulut khusus untuk menusuk dan

menghisap juga dapat mentransfer virus kerdil hampa dan kerdil rumput tipe I

yang serangannya dapat melebihi serangan wereng itu sendiri. Sejak 2006 wereng

coklat juga mentransfer virus kerdil rumput tipe II yang serangannya sudah

meluas di sentra produksi padi Pulau Jawa, bahkan pada awal tahun 2008 virus

kerdil rumput tipe II ditemukan di Simalungun, Sumatera Utara

(Baehaki, Abdullah 2007).

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

B. Dampak iklim terhadap Wereng Batang Coklat

Kelembaban udara lebih berpengaruh terhadap fluktuasi nilai Indeks

Ekoklimatik dari pada suhu udara. Hasil simulasi perubahan iklim

memperlihatkan bahwa wereng batang cokelat lebih mengalami cekaman basah

daripada cekaman panas. Secara umum, peningkatan suhu udara dan curah hujan

merupakan keadaan kurang nyaman bagi wereng batang cokelat (Sajaroh 2010).

Pada musim tanam musim hujan kegagalan tanam akan meningkat.

Peristiwa La-Nina dapat mengakibatkan meningkatnya populasi hama dan banjir.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya kelembaban dan curah hujan

(Irawan 2006).

Suhu yang tinggi membuat aktifitas wereng batang coklat berkurang dan

daya makannya juga berkurang yang berpengaruh terhadap intensitas serangan.

Kelembaban ruangan juga mempengaruhi intensitas serangan, dimana

kelembaban terlalu rendah untuk perkembangan yang baik bagi serangga yaitu

rata-rata sebesar 60% (Zahara 2002).

Apabila kondisi lingkungan memenuhi, populasi WBC dan luas serangan

dapat meningkat secara tajam dalam waktu yang singkat karena hama ini

mempunyai kemampuan biotis yang sangat tinggi dan migrasi dalam jarak jauh.

Fenomena tersebut terjadi dalam dua tahun terakhir di daerah endemis WBC

seperti Kabupaten Klaten dan berbagai daerah sentra produksi padi lainnya di

pulau Jawa dan Sumatera (Untung, Trisyono 2010).

Komponen cuaca bisa berperan sebagai faktor utama (k-faktor) maupun

sebagai faktor pendukung. Sebagai k-faktor, suatu komponen cuaca bisa langsung

menentukan kejadian serangan beberapa saat kedepan, sedangkan sebagai faktor

pendukung, peran cuaca adalah hanya menentukan peluang dan tingkat kerusakan

tertinggi apabila terjadi serangan. Dengan pemantauan cuaca yang baik, adanya

perubahan cuaca sesaat maupun kondisi jangka panjangnya yang akan

berpengaruh terhadap organisme pengganggu tanaman bisa diketahui sedini

mungkin (Supriyono 2006).

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Hipotesis

1. Suhu dan kelembaban memberikan pengaruh nyata terhadap fekunditas dan

fertilitas WBC.

2. Unsur iklim dan musim tanam memberikan pengaruh nyata terhadap luas

serangan WBC di Kabupaten Sukoharjo.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Suhu dan kelembaban harian tidak memberi pengaruh terhadap fekunditas

WBC.

2. Suhu rata-rata harian memberikan pengaruh terhadap fertilitas WBC. Suhu dan

kelembaban secara bersama memberikan kontribusi pengaruh sebesar 48 %.

3. Musim tanam dan kelembaban memberikan pengaruh terhadap luas serangan

WBC di Sukoharjo (tahun 2001-2010). Sumbangan pengaruh yang diberikan

sebesar 33%. Kelembaban mempunyai hubungan yang positif dengan luas

serangan WBC.

B. Saran

Pada penelitian ini saran yang sebaiknya dilakukan yaitu perlu adanya data

unsur iklim tambahan seperti cahaya matahari dan angin serta jumlah populasi

WBC. Penelitian bisa dilanjutkan pada musim tanam yang berbeda.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Penelitian

Penelitian pengaruh unsur iklim terhadap fekunditas, fertilitas dan luas

serangan wereng batang coklat (WBC) dilakukan di wilayah Kabupaten

Sukoharjo. Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah,

dengan luas wilayah kurang lebih 46.666 km2. Secara geografis terletak diantara

bagian ujung timur 110.57O LS, bagian ujung barat 110.42O LS, bagian ujung

utara 7.32O BT, bagian ujung selatan 7.49O-32.00’ BT. Secara topografi

wilayahnya terdiri atas daerah dataran rendah dan perbukitan. Salah satu faktor

yang mendukung pertanian di daerah ini adalah adanya aliran sungai Bengawan

Solo yang menjadi sumber pengairan sawah-sawah penduduk.

Iklim di Sukoharjo sama halnya dengan iklim di daerah tropis yaitu musim

kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau terjadi antara bulan April sampai

September, sementara musim penghujan terjadi antara bulan Oktober sampai

Maret. Hasil workshop dari Laboratorium PHPT Surakarta (2011) luas tanaman

padi di wilayah Sukoharjo (per Maret 2011) adalah 12.465 Ha. Musim tanam padi

I pada bulan April- September dan musim tanam padi II pada bulan Oktober-

Maret. Berdasarkan data sekunder luas serangan WBC musim tanam I dan II

tahun 2010, Kabupaten Sukoharjo merupakan wilayah dengan luas serangan

terbesar di Eks- Karisidenan Surakarta yaitu seluas 4.436 Ha dan 1.503 Ha.

Percobaan lapang penelitian ini bertempat di 10 lokasi yang tersebar di

Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Data dari

Laboratorium PHPT Surakarta (2011) Mojolaban merupakan daerah kronis

endemis WBC, luas serangan WBC pada musim tanam 2010/2011 s/d Maret 2011

adalah 1.658 Ha. Gatak merupakan daerah potensial serangan WBC, luas

serangan WBC pada musim tanam 2010/2011 s/d Maret 2011 adalah 120 Ha.

13

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

B. Fekunditas WBC

Fekunditas merupakan jumlah telur yang dihasilkan oleh betina WBC.

Telur WBC berbentuk seperti sisir pisang dan berwarna putih bening. Seekor

WBC mampu bertelur sebanyak 100-500 butir yang diletakkan secara

berkelompok pada pelepah daun. Siklus hidup wereng coklat cukup singkat

sehingga proses pergantian generasi berlangsung dengan cepat. Stadia telur

berlangsung selama 4-8 hari, stadia nimfa 14 hari dan stadia dewasa (imago) 10-

20 hari (Wirajaswadi 2010). Grafik fekunditas, suhu dan kelembaban dari 10

lokasi di Kecamatan Gatak dan Mojolaban disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Hubungan suhu dan kelembaban terhadap fekunditas WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak.

Fekunditas WBC berkisar antara 81-215 telur dengan kisaran suhu 26,904-

30,214 oC dan kelembaban antara 54,142-64,357 %. Fekunditas WBC tertinggi

yaitu sebanyak 215 telur pada suhu 27,309oC dan kelembaban 62,095 %.

Fekunditas terendah sebanyak 81 telur pada suhu 29,309 oC dan kelembaban

58,119 %.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10fekunditas 102 87 178 81 108 118 96 215 140 123Suhu 30.21429.76228.38129.3129.85726.90527.04827.3127.07127.167Kelembaban 56.14359.28654.14358.11957.35762.54863.61962.09564.35762.786

0

50

100

150

200

250

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Data fekunditas yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi untuk

mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas WBC (lampiran

1). Hasil analisis uji F dan uji T disajikan dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap

fekunditas WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak

Variabel Koefisien p-value (T) p-value (F) R2

Intercept 1608,02 0,057 ns 0,15ns 0,42 Suhu (X1) -32,59 0,06ns

Kelembaban (X2) -9,34 0,14ns

Keterangan : Uji F dan uji T pada taraf 5 % ns : non-signifikan Persamaan : Y= 1608,02- 32,59 X1- 9,34 X2

Hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fekunditas

WBC (Tabel 1) menunjukkan p-value (F)= 0,15 ns yang berarti bahwa suhu dan

kelembaban secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap fekunditas

WBC. Pada uji parsial (uji T) menunjukkan p-value suhu sebesar 0,06ns dan p-

value kelembaban sebesar 0,14ns yang berarti apabila asumsi faktor-faktor lain

yang tidak diteliti tetap atau tidak berubah maka masing-masing variabel suhu dan

kelembaban tidak memberikan sumbangan atau pengaruh terhadap fekunditas.

Koefisien determinasi (R2) sebesar 42 %, berarti sumbangan suhu dan

kelembaban terhadap fekunditas WBC sebesar 42 %. Sisanya 58 % dipengaruhi

faktor lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi pengaruh suhu dan kelembaban

terhadap fekunditas WBC adalah Y= 1608,02- 32,59 X1- 9,34 X2 dimana X1

adalah suhu dan X2 adalah kelembaban. Suhu dan kelembaban bernilai negatif

yang berarti suhu dan kelembaban berhubungan berlawanan dengan fekunditas.

Hasil pengukuran suhu menunjukkan rata-rata suhu harian sebesar 26,9-

30,21 oC (Gambar 1). Penelitian Hou dan Lee (1984) betina WBC dewasa yang

bunting diberi perlakuan suhu tinggi 32oC selama 3 hari menunjukkan hasil

fekunditas yang rendah. Pengukuran rata- rata kelembaban di lapang berkisar

antara 54,14 % – 64, 35 % (Gambar 1). Kondisi suhu rata-rata yang tinggi disertai

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16 kelembaban yang tinggi merupakan kondisi cuaca yang mampu menunjang

perkembangan pathogen sehingga memungkinkan terjadinya hama atau penyakit

(Arifin, Adi 2000).

Kehidupan dan perkembangan WBC dipengaruhi oleh faktor dalam yang

dimiliki WBC itu sendiri dan faktor luar yaitu kondisi lingkungan tempat WBC

melakukan aktivitasnya. Faktor dalam tersebut antaralain kemampuan

berkembangbiak dan sifat mempertahankan diri. Menurut Hidayat dan Sartiami

(2011) fekunditas dipengaruhi oleh kemampuan berkembangbiak. Tinggi

rendahnya kemampuan berkembang biak dipengaruhi oleh kecepatan berkembang

biak dan perbandingan kelamin (sex ratio). Hama tersebut semakin cepat

berkembang biak, semakin tinggi kemampuan berkembangbiaknya. Suatu

perbandingan yang menunjukkan jumlah betina lebih besar dari jumlah jantan,

diharapkan akan meghasilkan populasi keturunan berikutnya yang lebih besar,

bila dibandingkan dengan suatu populasi yang memiliki perbandingan jumlah

jantan yang lebih besar dari pada jumlah betina. Perbandingan populasi WBC

menurut Baehaki (1992), pada setiap kepadatan populasi wereng brakiptera lebih

tinggi daripada makroptera.

Pada penelitian ini WBC yang digunakan untuk pengujian adalah WBC

bunting yang merupakan wereng brakiptera. Baehaki (1992) menyatakan bahwa

WBC dapat berkembang menjadi dua bentuk wereng dewasa. Bentuk pertama

adalah makroptera (bersayap panjang) dan bentuk kedua adalah brakiptera

(bersayap kerdil). Umumnya wereng brakhiptera bertubuh lebih besar dan

mempunyai tungkai dan peletak telur yang lebih panjang. Wereng brakiptera

berfungsi untuk berkembangbiak dan tetap tinggal ditempat itu. Fungsi wereng

makroptera untuk migrasi mencari tempat baru dan berkembangbiak membentuk

wereng betina brakiptera pada generasi pertamanya.

Fekunditas bisa dipengaruhi faktor lain seperti pemupukan. Pada

penelitian ini media yang digunakan untuk menanam padi adalah tanah sawah

yang telah mendapat pemberian pupuk sebelumnya. Sianipar (1988) menyatakan

bahwa pengaruh penggunaan pupuk urea menunjukkan korelasi positif dengan

keperidian wereng coklat. Penggunaan pupuk urea yang semakin tinggi

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17 menyebabkan semakin tinggi pula biomassa batang padi. Pengaruh biomassa

batang padi terhadap keperidian wereng coklat menunjukkan korelasi positif.

C. Fertilitas WBC

WBC mengalami metamorfosis tidak sempurna dengan siklus dari telur

menetas menjadi nimfa kemudian menjadi imago. Fertilitas WBC adalah telur

WBC fertil yang menetas menjadi nimfa. Fertilitas dihitung dengan menghitung

jumlah nimfa yang ditemukan disekitar tanaman padi didalam kurungan

percobaan. Nimfa WBC berukuran kecil dan berwarna putih. Berikut ini gambar

grafik fertilitas, suhu dan kelembaban di 10 lokasi percobaan di Kecamatan

Mojolaban dan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Gambar 2. Hubungan suhu dan kelembaban terhadap fertilitas WBC di Kec.

Mojolaban dan Kec. Gatak.

Telur yang dihasilkan (fekunditas) dengan telur yang menetas (fertilitas)

jumlahnya tidak sama. Tidak semua telur yang dihasilkan berhasil menetas. Dari

data fekunditas dan fertilitas (Gambar 1 dan 2) menunjukkan hasil tertinggi telur

berhasil menetas 100 % dan yang terendah 75,93 %. Hal ini ditunjukkan ketika

pengamatan terdapat telur yang busuk. Telur busuk dicirikan berwarna hitam dan

tidak berisi lagi. Diduga telur busuk karena adanya parasitoid telur WBC.

Menurut Kartohardjono (2011) pada areal pertanaman padi ditemukan beberapa

musuh alami wereng batang coklat, antara lain parasitoid Anagrus sp. dan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10fertilitas 102 87 178 81 82 118 96 209 140 123Suhu 30.21429.76228.38129.3129.85726.90527.04827.3127.07127.167Kelembaban 56.14359.28654.14358.11957.35762.54863.61962.09564.35762.786

0

50

100

150

200

250

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18 Oligosita sp. Parasitoid telur dapat memparasitasi telur WBC 45%- 87%

(Nurbaeti et al. 2010)

Uji F dan uji T dilakukan dengan analisis regresi sehingga didapat

persamaan regresi. Data hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban

terhadap fertilitas WBC (lampiran 2) disajikan dalam tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fertilitas

WBC di Kec. Mojolaban dan Kec. Gatak

Variabel Koefisien p-value (T) p-value (F) R2

Intercept 1697,89 0,04* 0,099ns 0,48 Suhu (X1) -35,26 0,04*

Kelembaban (X2) -9,63 0,12ns

Keterangan : Uji F dan uji T pada taraf 5 % ns : non-signifikan * : signifikan/beda nyata Persamaan :Y= 1697,89- 35,26 X1 – 9,63 X2

Hasil analisis regresi pengaruh suhu dan kelembaban terhadap fertilitas

WBC (Tabel 2) menunjukkan p-value(F) = 0,099ns yang berarti bahwa suhu dan

kelembaban secara bersama tidak berpengaruh terhadap fertilitas WBC. Hasil uji

parsial menunjukkan p-value suhu 0,04 yang signifikan. Suhu memberikan

signifikasi sumbangan terhadap fertilitas WBC. Kelembaban tidak memberikan

sumbangan pengaruh terhadap fertilitas.

Sumbangan semua variabel bebas (suhu dan kelembaban) terhadap

fertilitas adalah sebesar 48 % (R2). Sisanya 52 % fertilitas dipengaruhi faktor lain

selain suhu dan kelembaban yang tidak diteliti. Persamaan regresi yang terbentuk

adalah Y= 1697,89- 35,26 X1 – 9,63 X2 dimana X1 adalah suhu dan X2 adalah

kelembaban. Suhu dan kelembaban mempunyai nilai yang negatif. Hal ini berarti

suhu dan kelembaban mempunyai hubungan yang berlawanan terhadap fertilitas

WBC. Koefisien suhu bernilai –35,26 yang berarti setiap kenaikan suhu 1o C akan

menurunkan fertilitas sebesar 35,26 nimfa dan sebaliknya pada kisaran suhu

penelitian 26,90- 30,210C (Gambar 2).

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Suhu berpengaruh signifikan terhadap fertilitas WBC. Reflinaldon et al.

(2007) dalam penelitiannya pengaruh suhu terhadap keperidian Hemiptarsenus

varicornis menyatakan bahwa selama masa hidup imago betina, suhu akan sangat

berperan terhadap proses pematangan telur. Diduga produksi atau kerja enzim

yang terlibat dalam proses pematangan telur dipengaruhi oleh suhu. Fertilitas

menunjukkan adanya generasi baru WBC sebagai dinamika populasi WBC.

Yadav et al.(2010) dalam penelitiannya menyebutkan hubungan diantara dinamika

populasi WBC dan suhu dianalisis dan ditemukan sebagai salah satu faktor kunci

yang mempengaruhi perkembangan populasi. Populasi WBC dapat berkembang

cepat dalam kondisi yang kondusif pada suhu optimum 26-32oC

(BPTP Jateng 2011).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

D. Luas Serangan WBC

Kumpulan imago dan nimfa WBC mengisap cairan tanaman,

mengakibatkan tanaman menjadi merana, tumbuh kerdil, daun-daun mulai kuning,

layu dan akhirnya menimbulkan gejala serangan WBC yang disebut hopperburn

atau mati kering (Baehaki, Widiarta 2009). Data luas serangan WBC yang

digunakan selama kurun waktu 10 tahun (2001-2010). Musim tanam 1

berlangsung antara bulan April- September yang merupakan musim tanam

kemarau. Musim tanam 2 berlangsung antara bulan Oktober- Maret yang

merupakan musim tanam penghujan. Data luas serangan WBC pada musim tanam

1 dan 2 selama kurun waktu 10 tahun disajikan dalam gambar 3 berikut.

Gambar 3. Luas serangan WBC di Sukoharjo tahun 2001-2010 pada musim

tanam (MT) 1 dan 2. Keterangan: 1= tahun 2001, 2= tahun 2002, 3= tahun 2003,..., 10= tahun 2010 MT 1= musim tanam 1, MT 2= musim tanam 2

Luas serangan WBC tertinggi terjadi tahun 2010 pada musim tanam 1/

musim kemarau (April- September) yaitu seluas 4436 Ha. Terlihat rentang yang

sangat mencolok dibandingkan luas serangan WBC di tahun-tahun sebelumnya

(Gambar 3). Diduga ledakan serangan WBC yang menyebabkan luasnya serangan

karena pada saat musim tanam tersebut merupakan musim kemarau basah.

0500

100015002000250030003500400045005000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Lua

s se

rang

an (

Ha)

Tahun

MT 1

MT 2

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Perkembangan hama dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim baik langsung

maupun tidak langsung, terjadinya anomali musim, yakni masih adanya hujan di

musim kemarau juga dapat menstimulasi serangan organisme pengganggu

tanaman (OPT). Pada kondisi lingkungan yang sesuai serangan WBC bisa

meningkat. Analisis pengaruh unsur iklim (jumlah bulan basah, bulan lembab,

bulan kering, suhu dan kelembaban) dan musim tanam terhadap luas serangan

WBC (lampiran 3) disajikan dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil analisis regresi pengaruh bulan basah, bulan lembab, bulan kering,

suhu, kelembaban dan musim tanam terhadap luas serangan WBC di Sukoharjo tahun 2001-2010

Variabel Koefisien p-value (T) p-value (F) R2

Intercept -103582 0,036*

0,01* 0,69

Bulan basah (X1) 261,781 0,795 ns Bulan lembab (X2) 77,105 0,940 ns Bulan kering (X3) -834,082 0,463 ns Suhu (X4) 73,378 0,862 ns Kelembaban (X5) 1269,688 0,044* Musim tanam (D1) 4953,696 0,001**

Keterangan : Uji F dan uji T pada taraf 5 % ns : non-signifikan * : signifikan/beda nyata ** : sangat signifikan/ beda sangat nyata Persamaan : Y= -103582+ 261,781 X1+ 77,105 X2- 834,082 X3+ 73,378 X4+

1269,688 X5+ 4953,696 D1

Hasil analisis regresi pengaruh musim tanam, bulan basah, bulan lembab,

bulan kering, suhu dan kelembaban terhadap luas serangan WBC di Sukoharjo

tahun 2001-2010 (Tabel 3) menunjukkan musim tanam dan unsur iklim seperti

bulan basah, bulan lembab, bulan kering, suhu dan kelembaban secara bersama

memberikan sumbangan pengaruh terhadap luas serangan WBC di Sukoharjo.

Berdasarkan uji parsial, variabel yang memberikan sumbangan pengaruh nyata

terhadap luas serangan WBC hanya musim tanam dan kelembaban. Hasil analisis

regresi pengaruh musim tanam dan kelembaban terhadap luas serangan WBC di

Sukoharjo tahun 2001-2010 (lampiran 4) disajikan dalam tabel 4 berikut.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 Tabel 4. Hasil analisis regresi pengaruh kelembaban dan musim tanam terhadap

luas serangan WBC di Sukoharjo tahun 2001-2010

Variabel Koefisien p-value (T) p-value (F) R2 Intercept -157714 0,013*

0,03 * 0,33 Kelembaban (X1) 1907,501 0,013* Musim Tanam (D1) 1057,714 0,037*

Keterangan : Uji F dan uji T pada taraf 5 % * : signifikan/beda nyata Persamaan : Y= -157714+ 1907,50 X1+1057,714 D1

Hasil analisis regresi pengaruh musim tanam dan kelembaban terhadap

luas serangan WBC di Sukoharjo tahun 2001-2010 (Tabel 4) menunjukkan bahwa

musim tanam dan kelembaban memberikan signifikasi sumbangan pengaruh

terhadap luas serangan WBC. Musim tanam penghujan dan musim tanam

kemarau berpengaruh nyata terhadap luas serangan WBC. Nilai R2 sebesar 33%

berarti musim tanam dan kelembaban memberikan sumbangan pengaruh terhadap

luas serangan WBC sebesar 33% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti. Faktor lain yang bisa mempengaruhi serangan WBC karena budidaya

pertanian oleh manusia antara lain pemupukan yang kurang tepat, varietas rentan,

pemakaian pestisida yang tidak tepat dan pola tanam.

Faktor alami yang mempengaruhi selain faktor iklim yaitu adanya musuh

alami seperti predator, parasitoid dan patogen. Apabila praktek budidaya yang

dilakukan kurang tepat dan peran musuh alami tidak optimal maka populasi WBC

bisa tinggi sehingga menyebabkan luasnya serangan. Faktor iklim sendiri juga

berpengaruh terhadap parasitoid WBC. Roja (2009) menyatakan bahwa parasitoid

sangat rentan terhadap perubahan faktor iklim. Kehidupannya akan cepat

terganggu jika terjadi perubahan suhu atau kelembaban udara. Parasitoid yang

menempatkan telurnya pada inangnya berupa hama tanaman, efektifitasnya akan

terlihat jika populasi hama tanaman lebih tinggi dari populasi parasitoid. Pada saat

itulah parasitoid akan bekerja menekan perkembangan populasi hama.

Persamaan regresi Y= -157714+ 1907,50 X1+1057,714 D1 menunjukkan

bahwa musim tanam dan kelembaban mempunyai hubungan yang positif atau

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23 searah dengan luas serangan. Peningkatan kelembaban akan diikuti oleh semakin

besarnya luas serangan WBC. Win et al. (2011) dalam hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kelembaban berkorelasi positif dengan populasi WBC,

kelembaban berpengaruh 21,9 % terhadap populasi WBC pada musim kering.

Populasi yang semakin meningkat menyebabkan semakin meningkat pula

serangan WBC.

Hasil penelitian (Tabel 4) menunjukkan musim tanam penghujan dan

kemarau memberikan pengaruh terhadap luas serangan. WBC dapat berkembang

biak dan merusak tanaman padi disebabkan lingkungan yang cocok baik dimusim

penghujan maupun musim kemarau. Baehaki (2008) menyatakan bahwa pada era

tahun sebelum 1994 serangga ini merupakan serangga yang menyerang tanman

padi di musim hujan, tetapi setelah tahun 1994 serangga ini menyerang tanaman

padi pada musim hujan dan kemarau, apabila hujan berlanjut kemusim kemarau

atau adanya fenomena La-Nina.

Indikator dan faktor penyebab ledakan serangan WBC adalah terjadi

anomali iklim La-Nina, yang ditandai dengan turunnya hujan di musim kemarau

(kemarau basah). Parameter iklim yang menjadi indikator serangan WBC tinggi

adalah adanya perbedaan suhu minimum OC dan kelembabab relatif 6-10% lebih

tinggi dibandingkan kondisi saat iklim normal. Musim kemarau yang basah

menyebabkan air cukup tersedia untuk tanam padi (BPTP Sulsel, 2010). Waktu

tanam yang tidak serempak dan kondisi cuaca yang tidak menentu juga dapat

menjadi pemicu serangan OPT.

Pemanasan global menjadi penyebab dari adanya iklim ekstrim La-Nina

dan ketidak teraturan musim. Susanti et al. (2009) menyatakan perubahan iklim

global diperkirakan akan menyebabkan frekuensi dan intensitas kejadian iklim

ekstrim akan meningkat. Iklim bumi berubah secara cepat karena meningkatnya

emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Meningkatnya kandungan GRK menimbulkan

efek GRK di atmosfir. Efek GRK ini menghambat pelepasan panas dari atmosfir

yang menyebabkan suhu bumi meningkat.

Pada kondisi iklim ekstrim La-Nina, curah hujan tinggi sehingga

menyebabkan peningkatan kelembaban udara sangat signifikan yang menstimulasi

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24 ledakan serangan OPT. Menurut Yadav et al. (2010) Kelembaban ditemukan

sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi penangkapan WBC sebagai

indikator populasi WBC. Banyaknya populasi WBC dan adanya kemampuan

WBC sebagai vektor virus kerdil rumput dan kerdil hampa dilapang menyebabkan

luas serangan yang semakin besar.

Ledakan serangan WBC yang besar terjadi pada tahun 1998 dan 12 tahun

kemudian pada 2010 terjadi ledakan yang melampaui ledakan wereng coklat di

tahun 1998. Pada kurun waktu 1998-2010 terjadi ledakan-ledakan yang kecil

dengan luas ledakan kurang dari 50% dibanding ledakan 1998 maupun ledakan

wereng coklat 2010. Membludaknya jumlah wereng coklat yang terus menerus

selama 2 musim pada 2010, di sebabkan oleh pola pertanaman tidak serempak,

menanam varietas rentan, praktek budidaya (pemakaian pupuk nitrogen yang

terlalu tinggi dan pengairan selalu tergenang sepanjang fase pertumbuhan tanaman

padi). Ledakan wereng coklat juga disebabkan adanya perubahan biotipe wereng

coklat (Baehaki, 2011).

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian mulai bulan Juli sampai September 2011. Penelitian ini

dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Palur, Laboratorium

Pengamatan Hama Penyakit Tanaman (PHPT) Palur, serta sepuluh lokasi di

Kecamatan Gatak dan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah WBC bunting, benih

padi (varietas Ciherang), tanah sawah, dan data sekunder iklim dan luas serangan

WBC (tahun 2001-2010). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kurungan kassa, ember, jaring serangga, sedotan aspirator, kotak rearing,

termohigrometer, lup, mikroskop binokulair, hand counter serta alat pendukung

lainnya.

C. Perancangan Penelitian dan Analisis Data

1. Percobaan lapang

Penelitian dilaksanakan dengan menginvestasikan WBC bunting dalam

kurungan berisi tanaman padi dalam ember. Kurungan dibuat sebanyak 10

kurungan, masing-masing kurungan berisi 4 ember yang ditanami padi. Lima

kurungan diletakkan di daerah Gatak, Sukoharjo dan sisanya lima kurungan

diletakkan di Mojolaban, Sukoharjo. Satu kurungan diinvestasi 12 ekor WBC

bunting. Variabel tergantung adalah fekunditas dan fertilitas WBC dan sebagai

variabel bebas adalah suhu dan kelembaban harian.

Analisis hubungan variabel bebas terhadap variabel tergantung

menggunakan analisis regresi berganda. Y= a1+b1X1+b2X2 dengan Y= variabel

tergantung (fekunditas dan fertilitas WBC), X1= suhu, dan X2= kelembaban. Uji F

dan Uji T pada taraf 5 %.

9

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Pemanfaatan data sekunder luas serangan WBC dan iklim di wilayah

Sukoharjo

Data sekunder yang berupa data luas serangan WBC dan iklim ( suhu,

kelembaban, dan curah hujan) diperoleh dari Laboratorium Pengamatan Hama

Penyakit Tanaman (PHPT) Palur. Data yang digunakan adalah data dalam kurun

waktu 10 tahun terakhir (2001- 2010). Kriteria yang digunakan untuk menentukan

bulan kering, bulan lembab, dan bulan basah adalah metode Schmidth-Fergusson.

Adapun kategorinya sebagai berikut:

- Bulan kering (BK) : bulan dengan curah hujan < 60 mm

- Bulan lembab (BL) : bulan dengan curah hujan antara 60 sampai dengan 100

mm

- Bulan basah (BB) : bulan dengan curah hujan > 100 mm.

Variabel tergantung adalah luas serangan WBC dan sebagai variabel

bebas adalah suhu, kelembaban, jumlah bulan basah, jumlah bulan lembab, dan

jumlah bulan kering. Analisis hubungan variabel bebas terhadap variabel

tergantung menggunakan analisis regresi berganda.

Y= a1+b1X1+b2X2...bnXn+d1D1 dengan Y= variabel tergantung (luas

serangan WBC), X= variabel bebas (suhu, kelembaban, jumlah bulan basah,

jumlah bulan lembab, dan jumlah bulan kering), dan D= variabel dummy (musim

tanam penghujan/ musim tanam kemarau). Uji F dan Uji T pada taraf 5 %.

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Percobaan lapang

a. Penanaman padi

Benih padi varietas Ciherang direndam dalam air selama 24 jam kemudian

ditiriskan. Benih padi yang berkecambah ditanam pada ember dengan media

tanam tanah sawah dalam kondisi tergenang. Ember media tanam dibuat sebanyak

40 buah, masing-masing ember ditanami 5 benih. Tanaman padi dipelihara dalam

kurungan untuk investasi WBC dengan menyisakan satu rumpun tanaman saja.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Perbanyakan wereng batang coklat (WBC)

WBC diambil dari lapangan dengan menggunakan jaring serangga dan

sedotan aspirator. WBC yang didapat selanjutnya dipelihara dalam kotak rearing

dan diberi pakan tanaman padi.

c. Pengujian

Investasi WBC dilakukan pada saat padi berumur 40 hari setelah tanam.

Sebanyak 40 ember dibagi kedalam 10 kurungan, masing-masing kurungan berisi

4 ember. 5 kurungan diletakkan di 5 lokasi daerah Gatak, Sukoharjo, sisanya 5

kurungan diletakkan di 5 lokasi daerah Mojolaban, Sukoharjo. Setiap kurungan

diinvestasi 12 ekor WBC bunting. Setiap hari dicatat suhu dan kelembabannya

melalui termohigrometer hingga akhir pengamatan. Dua minggu setelah investasi,

dilakukan pengamatan terhadap jumlah telur dan jumlah nimfanya.

2. Pemanfaatan data sekunder luas serangan WBC dan iklim dari Laboratorium

PHPT Palur, untuk mempelajari pengaruh unsur iklim, tahun dan musim

tanam dengan luas serangan WBC di Sukoharjo.

E. Pengamatan Peubah

1. Peubah tergantung

a. Fekunditas ( jumlah telur yang dihasilkan)

Cara menghitung jumlah telur yang dihasilkan dengan cara menghitung

telur yang menetas (nimfa) maupun yang belum menetas pada pelepah daun dan

dilihat menggunakan mikroskop dan dihitung menggunakan hand counter.

b. Fertilitas (penetasan)

Fertilitas dihitung dari jumlah telur yang menetas yang berwujud nimfa.

c. Luas Serangan WBC

Data luas serangan WBC di Kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu 10

tahun (2001-2010) diperoleh dari data sekunder yang berasal dari Laboratorium

PHPT Palur.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SKRIPSI KAJIAN …... · KATA PENGANTAR Puji dan syukur ... menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama dan penyakit. ... Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Peubah tetap

Suhu (0C) dan kelembaban (%) dalam percobaan lapang diperoleh dengan

mengukur menggunakan termohigrometer dengan mencatat setiap hari pada

waktu pagi hari (pukul 07.00), siang hari (pukul 13.00), dan sore hari (pukul

18.00). Unsur iklim tahunan (suhu, kelembaban, curah hujan), dan musim tanam

di Kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu 10 tahun (2001-2010) diperoleh dari

data sekunder yang berasal dari Laboratorium PHPT Palur.