perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peningkatan ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran...

101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI DAN ALAM SEMESTA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SISWODIPURAN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI Oleh : VITA NURMALITASARI K7108250 FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: hatram

Post on 09-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI DAN

ALAM SEMESTA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1

SISWODIPURAN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

Oleh :

VITA NURMALITASARI

K7108250

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Vita Nurmalitasari

NIM : K7108250

Jurusan/Program Studi : S1-PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN PEMAHAMAN

KONSEP STRUKTUR BUMI DAN ALAM SEMESTA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 1 SISWODIPURAN BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2011/ 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Boyolali, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Vita Nurmalitasari

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI DAN

ALAM SEMESTA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1

SISWODIPURAN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Oleh :

VITA NURMALITASARI

K7108250

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Boyolali, Juni 2012

Pembimbing I

Dr. Peduk Rintayati, M.Pd

NIP. 19540224 198203 2 001

Pembimbing II

Dra. Yulianti, M.Pd

NIP. 19541116 198203 2 002

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Juni 2012

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang : Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd .................................................

Sekretaris : Drs. Chumdari, M.Pd .................................................

Anggota I : Dr. Peduk Rintayati, M.Pd .................................................

Anggota II : Dra. Yulianti, M.Pd .................................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Vita Nurmalitasari. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

STRUKTUR BUMI DAN ALAM SEMESTA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERMAIN PERAN PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SISWODIPURAN BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2011/ 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta pada siswa kelas V SDN 1 Siswodipuran Boyolali

melalui model pembelajaran kooperatif teknik bermain peran.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V

SDN 1 Siswodipuran yang berjumlah 41 siswa. Sumber data berasal dari guru,

siswa dan dokumen sekolah. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi,

wawancara, dokumentasi dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi metode.

Analisis data menggunakan model interaktif. Prosedur penelitian adalah 4 tahap

yaitu perencanaan, penerapan tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran

kooperatif teknik bermain peran dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur

bumi dan alam semesta dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.

Proses pembelajaran pada prasiklus kurang inovatif sehingga pemahaman konsep

siswa masih rendah. Peningkatan terjadi pada siklus I. Pemahaman konsep siswa

meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan

pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik sehingga dapat mendukung suatu

pembelajaran yang berkualitas.

Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif teknik

bermain peran dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta pada siswa kelas V SDN 1 Siswodipuran, Boyolali Tahun Pelajaran

2011/2012.

Kata kunci: pemahaman konsep, struktur bumi dan alam semesta, dan model

pembelajaran kooperatif teknik bermain peran.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Vita Nurmalitasari. IMPROVING CONCEPTUAL UNDERSTANDING

OF STUCTURE THE EARTH AND UNIVERSE THROUGH THE

COOPERATIVE LEARNING MODELS AND THE ROLE PLAYING

TECHNIQUE AT THE FIFTH YEAR OF ELEMENTARY SCHOOL 1

SISWODIPURAN BOYOLALI 2011/2012 ACADEMIC YEAR.Thesis. Teacher

Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. June 2012.

The purpose of this study was to improve understanding of the concept of

the structure of the earth and the universe at the fifth year students at Elementary

School 1 Siswodipuran Boyolali techniques through role playing.

This study is a Classroom Action Research. The experiment was

conducted in two cycles. Subjects were teacher and fifth year students at

Elementary School 1 Siswodipuran which amounts to 41 students. The source

data came from the teachers, students and school ducuments. Data collection

techniques is by observation, interviews, documentation and testing. The validity

of the data using a triangulation method. Analysis of data using an interactive

model. Research procedures are 4 stages of planning, implementation of the

action, observation and reflection.

The results showed that through role-playing technique may improve the

understanding of the concept of the structure of the earth and the universe than pre

cycle to cycle I and from cycle I to cycle II. The learning process so that the less

innovative pre cycle students understanding of the concept are still low. The

increase occurred in cycle I. Increase students understanding of the concept,

although not yet optimal. Implementation of the second cycle led to an

understanding of concepts so that students become better able to support a quality

learning.

The conclusions of this study is cooperative learning models and the role-

playing technique may improve the understanding of the concept of the structure

of the earth and universe at the fifth year students at Elementary School 1

Siswodipuran Boyolali 2011/2012 Academic Year.

Key words: understanding the concept, the structure of the earth and the universe,

cooperative learning models and the role playing techniques.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Pelajarilah ilmu dan mengajarlah kamu, rendahkanlah dirimu terhadap guru-

gurumu dan berlakulah lemah lembut terhadap murid-muridmu.

(Terjemahan HR. Tabrani)

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari pekerjaan/tugas, kerjakanlah yang lain dengan sungguh."

(Terjemah: QS. Al Nasyirah 6-7).

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tuaku tercinta (Sarjiman, S.Pd dan Lestari)

yang telah memberikan doa, motivasi, bimbingan dan kasih sayang yang tiada

taranya. Kasihmu tak pernah berkesudahan

selalu menyertai setiap langkah hidupku.

Adikku (Dhimas Jalu Prakosa)

yang selalu menyayangiku dan menjadi semangatku.

Sahabat-sahabatku tersayang

(Titania Dewi P, Vera Yuli N, Evi Emilia, Mutia N, Aris Arisona)

terima kasih atas motivasi, bantuan, dan dukungannya.

Mahasiswa PGSD FKIP UNS Kelas F angkatan 2008

kalian selalu memberikan arti dalam hidupku dan selalu membuatku tersenyum

dalam menghadapi apapun.

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

almamaterku tercinta

tempatku menimba ilmu untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................. vii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

KATA PENGANTAR .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ........................................................................ 6

1. Hakikat Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta ......................................................................... 6

a. Pengertian Pemahaman ................................................... 6

b. Pengertian Pemahaman Konsep ...................................... 7

c. Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta ...................... 9

d. Pentingnya Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta dalam Pembelajaran IPA di SD .............. 15

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Bermain Peran ............................................................ 18

a. Pengertian Model Pembelajaran ...................................... 18

b. Model Pembelajaran Kooperatif ..................................... 20

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif ........................ 22

d. Macam-macam Tipe Model Pembelajaran Kooperatif ... 23

e. Teknik Bermain Peran (Role Playing) ............................ 25

f. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Bermain Peran ......... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 30

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 32

D. Hipotesis Tindakan ................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 34

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................... 34

C. Subjek Penelitian .................................................................... 35

D. Variabel Penelitian ................................................................. 35

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35

F. Validitas Data ......................................................................... 36

G. Taknik Analisis Data .............................................................. 36

H. Indikator Kinerja .................................................................... 41

I. Prosedur Penelitian ................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 49

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................. 50

2. Kondisi Awal (Pra Tindakan) ......................................... 53

3. Deskripi Data Tindakan ................................................... 53

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................................ 55

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...................................... 68

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 72

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB V SIMPULAN, IMLPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................. 78

B. Implikasi ................................................................................. 79

C. Saran ....................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83

LAMPIRAN ................................................................................................... 85

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Planet Beserta Cirinya ............................................................. 11

2. Data Kondisi Awal Nila IPA Materi Struktur Bumi dan Alam

Semesta Kelas V SDN 1 Siswodipuran ............................................... 51

3. Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta pada Siklus I .......................................................................... 58

4. Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II .............................. 60

5. Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta pada Siklus II ......................................................................... 68

6. Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta dari Siklus I ke Siklus II ........................................................ 70

7. Perbandingan Daftar Frekuensi Nilai Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II ........................................................................................ 72

8. Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ..................................... 74

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Proses Pembentukan Alam Semesta ................................................... 10

2. Struktur Lapisan Bumi bagian dalam .................................................. 14

3. Skema Pengaruh Model Role Playing (Bruce Joyce) ......................... 26

4. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian.................................................... 33

5. Komponen-komponen Analisis Data (Miles&Huberman) ................. 40

6. Tahapan PTK (Suharsimi Arikunto) ................................................... 42

7. Grafik Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur

Bumi dan Alam Semesta pada Pra Tindakan ....................................... 52

8. Grafik Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur

Bumi dan Alam Semesta pada Siklus I ................................................ 59

9. Grafik Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta dari Pra Tindakan ke Siklus I ................................ 60

10. Grafik Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur

Bumi dan Alam Semesta pada Siklus II............................................... 69

11. Grafik Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta dari Siklus I ke Siklus II ........................................ 70

12. Grafik Perkembangan Frekuensi Nilai Pra Tindakan,

Siklus I dan Siklus II ............................................................................ 73

13. Grafik Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta dari Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II .................... 75

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 85

2. Silabus ................................................................................................. 86

3. Buku Ajar Materi Struktur Bumi dan Alam Semesta .......................... 87

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................... 96

5. Lembar Kerja Kelompok Siklus I Pertemuan 1 ................................... 104

6. Lembar Kerja Kelompok Siklus I Pertemuan 2 ................................... 105

7. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...................................... 106

8. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...................................... 107

9. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1....................................... 108

10. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2....................................... 109

11. Lembar Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ................................................ 110

12. Lembar Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ................................................ 113

13. Lembar Penilaian Kinerja Kelompok .................................................. 116

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................................... 119

15. Lembar Kerja Kelompok Siklus II Pertemuan 1 .................................. 128

16. Lembar Kerja Kelompok Siklus II Pertemuan 2 .................................. 129

17. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ..................................... 130

18. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ..................................... 133

19. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ..................................... 135

20. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ..................................... 136

21. Lembar Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ............................................... 138

22. Lembar Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ............................................... 140

23. Lembar Penilaian Kinerja Kelompok .................................................. 143

24. Hasil Wawancara Siswa Sebelum Diterapkan Bermain Peran ............ 147

25. Hasil Wawancara Siswa Setelah Diterapkan Bermain Peran .............. 150

26. Hasil Wawancara Guru Sebelum Diterapkan Bermain Peran ............. 152

27. Hasil Wawancara Guru Setelah Diterapkan Bermain Peran ................ 154

28. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pra Tindakan .................................. 156

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

29. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Siklus I ........................................... 159

30. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Siklus II .......................................... 163

31. Foto Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 167

32. Surat-surat Perijinan ............................................................................. 172

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat,

hidayah serta inayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.

Skripsi yang berjudul Peningkatan Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bermain

Peran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran, Boyolali Tahun

Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012 ini diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil

tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada

semua pihak, khususnya kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

5. Dr. Peduk Rintayati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang mengarahkan

dan membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.

6. Dra. Yulianti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang membimbing hingga

selesainya skripsi ini.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

7. Kepala Sekolah SD Negeri 1 Siswodipuran yang telah mengijinkan penulis

mengadakan penelitian di SD tersebut.

8. Ibu Sumiyati, S.Pd selaku guru kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran yang

banyak memberikan bantuan dan dorongan.

9. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca

umumnya.

Boyolali, Juni 2012

Penulis

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu

bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri. Hakikat

pendidikan sesungguhnya adalah belajar (learning). Selanjutnya dikemukakan

bahwa pendidikan bertumpu pada 4 pilar, yaitu; (1) learning to know, (2) learning

to do, (3) learning to live together, learning to live with other, dan (4) learning to

be. (Aunurrahman, 2010:6)

Dari pendapat ahli di atas, tujuan pembelajaran akan terwujud manakala

dilakukan proses belajar mengajar. Sebagai suatu proses, belajar mengajar

merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan tidak terbatas pada

penyampaian materi pelajaran di kelas. Tetapi yang lebih penting adalah

bagaimana agar materi yang diterima siswa di kelas dapat diterapkan dan

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tuntutan dalam dunia pendidikan saat ini sudah banyak berubah, kita

dituntut untuk mengubah pembelajaran paradigma lama atau pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher centered) menjadi paradigma yang baru atau

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), tetapi nampaknya

masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran yang berpusat pada guru

dengan alasan pembelajaran tersebut dirasa praktis dan tidak menyita waktu serta

penerapannya dirasa lebih mudah. Padahal keberhasilan proses pembelajaran

merupakan hal utama yang menjadi tujuan dalam pendidikan sekolah.

Dalam proses pembelajaran, pengembangan potensi-potensi siswa harus

dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Sebenarnya, pertumbuhan dan

perkembangan siswa merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua sekolah

dan guru, dan itu sangat keliru jika guru hanya bertanggung jawab menyampaikan

materi pelajaran pada bidang studinya saja. Guru memegang peranan strategis,

terutama dalam upaya membentuk watak melalui pengembangan kepribadian dan

1

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

nilai-nilai yang diinginkan sehingga dalam proses pembelajaran di kelas, guru

tidak cukup hanya berbekal pengetahuan di bidangnya saja tetapi juga perlu

memperhatikan aspek-aspek pembelajaran yang mendukung terwujudnya

pengembangan potensi-potensi peserta didik.

Kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar di

sekolah sebagian besar masih dilakukan secara konvensional dengan bercerita dan

mencatat. Terbukti dengan prosentase ketuntasan pada saat pra siklus 9,76% yang

dapat dilihat pada (lampiran 28: 156) dari 41 siswa hanya terdapat 4 siswa yang

nilainya tuntas atau di atas KKM dan 37 siswa belum tuntas atau 90,24%. Hal ini

tentu saja menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran IPA yang dirumuskan

atas dasar realita dan fenomena alam. Maka dalam rangka memenuhi ketercapaian

tujuan diperlukan proses belajar mengajar alternatif dengan menggunakan teknik

pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak SD khususnya

siswa kelas V.

Keadaan di SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali membuat peneliti merasa

sangat berperan dalam mendidik siswa siswi Sekolah Dasar yang mana hasil dari

siswa siswi banyak yang tidak mampu memperoleh hasil belajar yang tuntas

sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Salah satu

penyebab ketidakmampuan siswa dalam memperoleh hasil belajar yang optimal

karena dalam menyajikan pembelajaran IPA masih sering menggunakan metode

ceramah dan siswa hanya disuruh mendengarkan dan mencatat.

Dengan alasan tersebut penulis menjadi tertarik untuk mengubah sistem

pembelajaran IPA di kelas V (lima) SD Negeri 1 Siswodipuran, Boyolali dengan

menyajikan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif teknik

bermain peran (role playing) pada bab struktur bumi dan alam semesta.

Teknik pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan

pelajaran kepada siswa dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian materi

dan menjadikan siswa lebih mudah menyerap semua ilmu yang dapat diterimanya.

Penggunaan teknik dapat dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa

dan membantu meningkatkan pemahaman siswa. Semakin banyak siswa yang

aktif dalam pembelajaran maka ada kecenderungan potensi belajar siswa akan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

meningkat. Dalam usaha meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar maka perlu

dikembangkan melalui pembelajaran yang didasarkan perlu adanya kebersamaan

dengan menggunakan teknik bermain peran.

Penggunaan teknik bukan hanya membuat proses pembelajaran menjadi

efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan

utuh. Jika siswa hanya mendengarkan informasi verbal saja dari guru, siswa

mungkin kurang memahami pelajaran dengan baik. Tetapi jika hal itu diperkaya

dengan kegiatan melihat, mendengar, menyentuh, dan mengalami sendiri, maka

pemahaman siswa pasti akan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas

hasil belajar maupun prestasi belajar.

Bermain peran adalah dimana siswa bisa berperan atau memainkan

peranan dalam dramatisasi masalah sosial/psikologis. (Roestiyah, 2001: 90). Jadi

dapat disimpulkan bahwa bermain peran merupakan kegiatan memerankan drama

sesuai skenario yang ada. Dalam hal ini bermain peran diasumsikan untuk

memerankan proses pergerakan planet-planet di alam semesta, di mana di

dalamnya siswa menjadi matahari beserta planet-planet yang mengelilinginya.

Kemudian siswa bermain peran secara kelompok yang dipentaskan secara

sederhana di depan kelas. Sehingga siswa akan memperoleh pemahaman tentang

pembentukan alam semesta.

Dengan bermain peran siswa dapat secara aktif melakukan kegiatan

melihat, mendengar, menyentuh, dan mengalami sendiri. Masnur Muslich (2008:

54) menyatakan bahwa belajar: 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang

kita dengar-lihat, 30% dari apa yang kita demonstrasikan, 50% dari diskusi

kelompok, 75% dari apa yang kita kerjakan. Dari pendapat ahli di atas diharapkan

pemahaman meningkat, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan siswa

tuntas dalam belajar sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sementara itu

KKM perlu mempertimbangkan tiga hal yaitu: kemampuan akademis siswa,

indikator, dan daya dukung (guru dan sarana). Jika siswa telah memperoleh nilai

lebih dari atau sama dengan indikator yang telah ditentukan KKM maka siswa

yang bersangkutan dinyatakan telah tuntas dalam belajar.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut: kurang tepatnya teknik maupun metode

yang digunakan dalam pembelajaran IPA dan kurangnya kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal latihan. Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka

akan menjadikan siswa merasa bosan, enggan dan menjadi pasif dalam mengikuti

pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, masalah ini penting untuk diteliti sehingga

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan

Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1

Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apakah teknik bermain peran dapat meningkatkan pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta pada siswa kelas V SD Negeri 1

Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

2. Apakah terdapat kendala dalam menggunakan teknik bermain peran untuk

meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis dengan tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta melalui teknik bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri 1

Siswodipuran, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Mengatasi kendala dalam menggunakan teknik bermain peran untuk

meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian diharapkan secara teoritis dapat memberikan

sumbangan kepada pembelajaran IPA, terutama pada peningkatan hasil belajar

siswa melalui teknik maupun metode pembelajaran yang tepat. Secara khusus

penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran IPA berupa

pergeseran dari pembelajaran yang bersifat konvensional menjadi strategi

pembelajaran yang mampu disajikan secara inovatif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Diperolehnya pengalaman baru tentang pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta melalui model pembelajaran kooperatif teknik bermain

peran.

2) Tumbuhnya motivasi siswa mengikuti pembelajaran IPA.

3) Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA baik aspek

kognitif maupun afektif khususnya materi struktur bumi dan alam semesta.

4) Meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA materi struktur

bumi dan alam semesta.

b. Bagi Guru

1) Meningkatnya profesionalisme guru dalam mengembangkan teknik dan

metode pembelajaran IPA.

2) Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta.

3) Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran

yang bermutu.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatnya efektifitas pendidikan di sekolah.

2) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif dan kondusif di sekolah.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

a. Pengertian Pemahaman

Dalam proses belajar mengajar pemahaman sangatlah penting untuk

diajarkan karena untuk mencapai tujuan belajar tertentu haruslah kita

memahamai terlebih dahulu materi dan hal-hal yang berhubungan dengan

tujuan pembelajaran tersebut.

Dimyati&Mudjiono (2006: 203) Pemahaman mencakup kemampuan

menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (1992: 113) mengatakan bahwa dalam pemahaman,

siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang

sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Sejalan dengan pendapat tersebut,

Perkins dalam Uno Hamzah (2009: 172) mengatakan bahwa pemahaman

menunjuk pada apa yang yang seseorang lakukan dengan informasi itu,

daripada apa yang telah mereka ingat.

Pemahaman dapat diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi

bahan yang dipelajari. Untuk memahami suatu objek secara mendalam

seseorang harus mengetahui beberapa hal, yaitu objek itu sendiri, relasinya

dengan objek lain yang sejenis, relasinya dengan objek lain yang tidak

sejenis, relasi-dual dengan objek lainnya yang sejenis, dan relasi dengan

objek dalam teori lainnya. (Michener, 2011: 11)

Hal tersebut didukung dengan pendapat Sierpinska yang menyatakan

pemahaman yaitu “The definition of understanding by Sierpinska as the

mental experience of a subject by which he/she relates an object (sign) to

another object (meaning)' emphasizes one of the senses in which the term

'understanding' is used, well adapted for studying the psychological

processes involved”. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa

pemahaman sebagai pengalaman mental subjek yang berhubungan dengan

6

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

objek satu dengan yang lain, dan pemahaman juga dapat disesuaikan untuk

mempelajari proses psikologis. David Perkins (1993) juga memaparkan

tentang pemahaman bahwa “ To elaborate, here are six priorities for teacher

who teach for understanding; (1) Make learning a long-term, thinking-

centered process; (2) Provide for rich ongoing assessment; (3) Support

learning with powerful representations; (4) Pay heed to developmental

factors; (5) Induct students into be the discipline; (6) Teach for transfer.”

Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pemahaman adalah usaha atau kemampuan untuk menemukan fakta maupun

konsep pengetahuan sehingga menghasilkan suatu paham dan makna dengan

tujuan tertentu. Ketika para siswa mengerti sesuatu, mereka dapat

menjelaskan konsep-konsep dalam kalimat mereka sendiri, menggunakan

kalimat mereka sendiri dan menggunakan informasi dengan tepat. Untuk

menggali pengetahuan siswa, ada beberapa prioritas guru untuk mengajarkan

pemahaman yaitu membuat proses pembelajaran jangka panjang dan berpusat

pada pemikiran, memberikan penilaian berkelanjutan, memberikan dukungan

dengan representasi yang kuat, memperhatikan faktor perkembangan, melatih

siswa untuk disiplin dan mengajarkan untuk transfer ilmu yang telah didapat.

b. Pengertian Pemahaman Konsep

Konsep sangat diperlukan dalam pembelajaran, karena melalui konsep

itulah kita akan menemukan suatu pemahaman. Banyak pengertian tentang

konsep yang berkembang di kalangan para ahli misalnya menurut W.S Winkel

(2007: 91) konsep adalah mengadakan abstraksi, yaitu dalam semua obyek

yang meliputi benda, kejadian dan orang; hanya ditinjau aspek-aspek tertentu

saja. Misalnya, pada sebuah pohon yang hanya ditinjau aspek “mempunyai

batang” atau “mempunyai daun”. Akhirnya terbentuk suatu pengertian abstrak

“batang” dan “daun” yang keduanya menunjuk pada satu aspek tertentu yang

ditemukan pada semua pohon.

Untuk menggambarkan suatu konsep, Vygotsky (1998) mengatakan

bahwa: ” a real concept is an image of an objective thing in its complexity.

only when we recognize the thing in all its connection and relation, only when

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

this diversity is synthesized in a word in a integral image through a multitude

of determinations, do we develop a concept. according to the teaching of

dialectical logic, a concept includes not only the general, but also the

individual and the particular.“

Rosser dalam Dahar (2011: 63) mengatakan bahwa konsep adalah suatu

abstraksi yang mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan

yang mempunyai atribut yang sama. Senada dengan pendapat Rosser, Winkel

(2005: 92) mengemukakan bahwa: “Konsep adalah satuan arti yang mewakili

sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Belajar konsep merupakan

salah satu belajar dengan pemahaman.” Orang membentuk konsep sesuai

dengan pengelompokan dan cara tertentu dan berdasarkan pengalaman.

Walaupun konsep kita berbeda, konsep itu cukup bagi kita untuk dapat

berkomunikasi dengan menggunakan nama-nama yang kita berikan pada

konsep yang telah kita terima bersama. Konsep kita tentang siswa tidak akan

berubah, walaupun nama atau labelnya berbeda. Misalnya, bila kita

mensubstitusikan nama “bunga” pada siswa, kita akan berkata bunga-bunga di

taman memperjuangkan nasib bunga-bunga, tetapi konsep siswa tetap sama.

Oemar Hamalik (2009: 162) juga berpendapat mengenai konsep yaitu

suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum, dimana

ciri-ciri tersebut antara lain; (1) atribut konsep adalah suatu sifat yang

membedakan antara konsep satu dengan konsep lainnya; (2) atribut

nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut; (3)

jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep dengan

konsep lainnya; (4) kedominanan atribut, menunjuk pada kenyataan

bahwa beberapa atribut lebih dominan daripada yang lainnya.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

suatu konsep adalah suatu abstraksi/atribut yang mewakili satu kelas dan

mempunyai makna serta mewakili sejumlah objek serta memiliki ciri-ciri yang

sama dan bersifat umum. Konsep juga dapat diartikan sebagai gambaran dari

suatu hal yang objektif, dan konsep dapat dikembangkan serta tidak hanya

mencakup umun tetapi juga mencakup individu dan tertentu. Konsep dapat

diperoleh melalui belajar maupun pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran guru berusaha untuk menanamkan konsep

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

materi pelajaran agar siswa dapat memahami konsep tersebut sehingga

memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

c. Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

a) Pengertian Alam Semesta

Bentuk Bumi yang bulat seringkali dihubungkan dengan proses

terbentuknya Bumi. Sementara itu, proses terbentuknya Bumi tidak dapat

dipisahkan dari terjadinya alam semesta. Para ilmuwan sependapat bahwa

benda-benda yang ada di alam semesta terbuat dari unsur yang hampir sama.

Proses terbentuknya pun terjadi secara bertahap. Meskipun para ilmuwan tidak

mengetahui secara pasti tentang terjadinya alam semesta, tetapi mereka

menyusun kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Beberapa ilmuwan

berpendapat bahwa benda-benda di alam semesta terbentuk dari awan.

Pembentukan alam semesta dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut:

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Gambar 1. Proses Pembentukan Alam Semesta

(Choiril, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI)

a. Awan itu tersusun atas gas dan debu. Pada awalnya, awan itu

terbentang sampai ratusan juta kilometer. Adanya kekuatan gaya tarik

menyebabkan awan berbentuk seperti roda pipih yang besar. Roda

tersebut selalu berputar. Akibat gerakan itu, sebagian besar gas

terkumpul di tengah awan.

b. Awan tersebut kemudian membentuk gumpalan yang membesar. Gaya

tariknya pun juga besar sehingga menarik lebih banyak gas. Oleh

karena kekuatan gaya tarik ke semua arah sama besar, gumpalan itu

merapat membentuk bola bulat. Gumpalan inilah yang kemudian

membentuk Matahari. Gas atau debu yang letaknya sangat jauh dari

Matahari juga berputar mengelilinginya. Gas dan debu ini kemudian

membentuk bola-bola bulat yang lebih kecil dibandingkan matahari.

c. Bola-bola tersebut merupakan awal dari pembentukan Bumi dan

planet-planet lain.

Tata surya adalah sistem yang tersusun atas matahari sebagai pusat dan

benda-benda langit yang mengelilinginya. Suhartanti, Dwi (2009: 113). Berikut

adalah daftar nama-nama planet beserta ciri-cirinya dapat dilihat pada Tabel 1

sebagai berikut:

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Tabel 1. Daftar Planet Beserta Ciri-cirinya

Benda

Langit

Gambar Keterangan

Merkurius

Merkurius adalah planet yang paling

dekat dengan matahari dengan jarak

± 58 juta kilometer. Karena jaraknya

yang dekat dengan matahari serta

tidak memiliki atmosfer, suhu

permukaan Merkurius pada siang

hari kurang lebih 340 °C, sedangkan

pada malam hari turun hingga minus

200 °C.

Venus

Venus adalah planet kedua dari

matahari. Jarak Venus dari matahari

kurang lebih 108 juta km. Planet

Venus merupakan planet terdekat

dengan bumi. Oleh karena itu, Venus

tampak paling jelas dari bumi. Pada

pagi hari, Venus terlihat jelas seperti

bintang di ufuk timur, sehingga

banyak orang menyebutnya Bintang

Timur, Bintang Barat, Bintang

Malam, Bintang Pagi atau Bintang

Kejora.

Bumi

bumi adalah planet ketiga pada tata

surya denga jarak dari matahari

kurang lebih 150 juta km.

bumi cukup menerima sinar matahari

sehingga suhu permukaan bumi

berkisar 22°C. Dengan suhu tersebut

memungkinkan makhluk hidup

melakukan proses kehidupannya.

bumi mempunyai atmosfer yang

mengandung oksigen.

Permukaan bumi terdiri dari daratan

dan perairan.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Mars

Planet keempat ini berukuran kecil,

diameternya hanya berukuran kurang

lebih 6.800 km. Atmosfer yang

menyelimuti Mars sangat tipis

sehingga permukaan Mars dapat

diamati dari bumi dengan

menggunakan teropong. Mars adalah

planet yang berwarna merah.

Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar

dalam tata surya. Diameter Jupiter 11

kali diameter bumi atau sekitar

141.700 km. Jupiter memiliki 17

satelit, dan yang terbesar di

antaranya adalah Ganymedes.

Sebagian besar Jupiter tersusun atas

gas, terutama hidrogen dan helium.

Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar

kedua setelah Jupiter dengan diameter

10 kali diameter bumi. Keistimewaan

planet ini, yaitu cincin yang

mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan

terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-

butir es. Cincin saturnus sangat tipis

tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan

lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus

memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar

adalah Titan.

Uranus

Uranus merupakan planet ketiga

terbesar setelah Jupiter dan Saturnus.

Diameter Uranus hampir empat kali

diameter bumi atau kurang lebih

50.800 km. Karena jaraknya yang

sangat jauh dari bumi serta

atmosfernya sangat tebal, Uranus

angat sulit diamati dari bumi. Uranus

dikelilingi lima buah satelit dan yang

paling besar adalah Titania.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tata surya adalah

sistem yang terdiri dari matahari sebagai pusat tata surya dan susunan planet yang

sesuai dengan orbitnya serta benda-benda langit yang mengelilinginya.

b) Struktur Bumi

Neptunus

Planet ini tampak seperti kembaran

Uranus karena ukurannya yang

hampir sama. Neptunus berdiameter

kurang lebih 48.600 km. Suhu

permukaannya lebih dingin daripada

Uranus, yaitu sekitar minus 200° C.

Neptunus memiliki dua buah satelit,

yaitu Triton dan Nereid. Triton

adalah satelit terbesar.

Bentuk bumi adalah pepat, dengan kedua

kutubnya yaitu kutub utara dan kutub

selatan.

Bumi berputar pada porosnya yang

disebut rotasi.

Kerak

Inti luar

Inti dalam

Selubung atau mantel

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Adapun struktur lapisan bumi menurut Professor Kei Hirose dalam

http://www.spring8.or.jp/en/news_publications/research_highlights/no_57/

diunduh tanggal 17 Maret 2012 yaitu sebagai berikut:

Gambar 2. Struktur Lapisan Bumi Bagian Dalam

Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah satu anggota tata surya

dengan matahari sebagai pusatnya. Jika bumi diiris maka akan tampak lapisan-

lapisan. Struktur bumi dari dalam ke luar adalah lapisan inti bumi dalam, inti

bumi luar, selimut bumi, dan kerak bumi. (Sulistyanto, 2008: 152)

Sejalan pendapat di atas, menurut Azmiyawati (2008: 141) struktur bumi

tersusun atas tiga lapisan. Lapisan bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam

yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam.

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta sesuai dengan pembelajaran IPA di SD

khususnya pada siswa kelas V.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Pentingnya Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

dalam Pembelajaran IPA di SD

Alam ini penuh dengan keragaman, tetapi juga penuh dengan tatanan.

Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari cara-cara untuk kita dapat memahami

kejadian-kejadian di alam dan agar kita dapat hidup di alam ini. IPA juga

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia

melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Pada

hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam menurut Trianto (2010: 136) merupakan

bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris

“science”. Kata “science” itu sendiri berasal dari kata dalam bahasa Latin

“scienta” yang berarti saya tahu.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. BSNP (2006:13) hal ini juga

sejalan dengan pendapat Srini (2001: 3) bahwa konsep IPA adalah suatu ide yang

mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-

fakta yang ada hubungannya.

IPA juga mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di

permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat

diamati indera maupun tidak dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu

tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati (Kardi

dalam Trianto, 2010: 136). Adapun Wahyana (1986) mengatakan bahwa IPA

adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis, dan dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah

suatu kumpulan teori yang sistematis, berupa fakta-fakta dan konsep-konsep,

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia

melalui pemecahan masalah-masalah.

Pemahaman konsep di SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran

Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan

konsep IPA secara ilmiah. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secar nasional harus dicapai

oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam perkembangan kurikulum di setiap

satuan pendidikan.

Adapun tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI menurut BSNP (2006: 13).

antara lain: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME

berdasarkan keberadaan, keindahan alam ciptaan-Nya, (2) mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu,

sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan salingtemas, (4)

mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) memperoleh bekal

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP/MTs. Selain itu juga ada ruang lingkup bahan kajian IPA

untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan,

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas.

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

Dalam kegiatan belajar mengajar khususnya IPA, diperlukan beberapa

pendekatan agar informasi yang disampaikan oleh guru agar mudah diterima oleh

siswa. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pendeketan keterampilan

proses. Pendekatan keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan

ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan

untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan

konsep yang telah ada sebelumnya (Indrawati, 1999).

Menurut Wahyana dalam Trianto (2010: 144) keterampilan proses adalah

keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan mental, fisik, dan sosial

yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Selain pendekatan keterampilan proses, guru juga dapat menggunakan pendekatan

konsep. Srini (2001: 52) berpendapat bahwa pendekatan konsep sebagaimana

yang telah diuraikan terdahulu, konsep adalah suatu ide yang menghubungkan

beberapa fakta. Pendekatan konsep lebih menunjukkan gambaran yang lebih tepat

tentang IPA, baik fakta maupun konsep, keduanya merupakan produk IPA.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan masalah yang dihadapi

siswa. Sedikit sekali siswa yang tertarik dengan pelajaran IPA. Hal ini disebabkan

anggapan sebagaian besar siswa yang menyatakan bahwa pelajaran IPA sangat

sulit dipahami. Untuk memotivasi siswa dalam belajar IPA ini kita dapat

berpedoman pada beberapa prinsip yang disesuaikan dengan karakteristik anak

SD, menurut Srini (2001: 87) antara lain sebagai berikut:

1) Prinsip Kebermaknaan

Siswa termotivasi belajar jika merasakan bahwa hal-hal yang dipelajari

bermakna baginya, misalnya pelajaran yang dihubungkan dengan hal-hal

yang diketahui siswa, dialaminya, dan dihubungkan dengan minatnya.

2) Prinsip Prasyarat

Siswa termotivasi belajar jika telah memiliki bekal pengetahuan dan

pengalaman untuk menghadapi pelajaran yang akan diterimanya.

3) Prinsip Tekniking

Guru merupakan teknik bagi siswa untuk dijadikan tokoh panutan. Siswa

akan termotivasi untuk menunjukkan sikap seperti yang dilakukan oleh

guru sebagai pembawa pesan dalam kegiatan pembelajaran.

4) Prinsip Menarik

Siswa akan termotivasi jika pelajaran disajikan secara menarik.

5) Prinsip Partisipasi dan Keterlibatan

Siswa akan termotivasi belajar jika ia merasa terlibat dalam kegiatan

belajar mengajar yang sedang berlangsung.

6) Prinsip Penyebaran Jadwal

Siswa akan termotivasi belajar jika program-program praktek dan latihan

dijadwalkan antara tenggang waktu yang terlalu pendek ataupun tidak

terlalu panjang agar tidak menimbulkan kebosanan.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

7) Prinsip Konsekuen dan Kondisi yang Menyenangkan

Siswa akan termotivasi belajar jika guru konsekuen dengan peraturan-

peraturan yang telah disepakati, khususnya mengenai disiplin kelas dan

menciptakan suasana gembira.

8) Prinsip Komunikasi terbuka

Siswa akan termotivasi belajar jika pesan dan harapan yang dititipkan

kepadanya terstruktur dengan baik dan komunikatif. Misalnya siswa

diberitahukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta pada siswa SD khususnya kelas V adalah

memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan dan ciptaan-Nya, dapat

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari, dan mengembangkan sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan salingtemas.

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bermain peran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran perlu dipahami oleh guru agar dapat

melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil

pembelajaran. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pelaksanaan

pembelajaran, tentu diperlukan teknik-teknik pembelajaran yang dipandang

mampu mengatasi kesulitan guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu

deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses

visualisasi sesuatu yang tidak dapat langsung diamati; (3) suatu sistem

asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk

menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; (4)

suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu

terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu

sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil

agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.

Komaruddin (2000) dalam Sagala (2010: 175)

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Sejalan dengan pendapat di atas, Brandy (1985) dalam Aunurrahman

(2010: 146) mengemukakan bahwa model pembelajaran dapat diartikan

sebagai blueprint yang dapat dipergunakan untuk membimbing guru di dalam

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 286) hakikat pembelajaran

diantaranya adalah :

1) Kegiatan yang dimaksudkan membelajarkan pebelajar.

2) Program pembelajaran yang dirancang dan diimplementasikan sebagai

suatu sistem;

3) Kagiatan yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar

kepada pebelajar.

4) Kegiatan yang mengarahkan pebelajar ke arah pencapaian tujuan

pembelajaran; dan

5) Kegiatan yang melibatkan komponen-komponen tujuan, isi pelajaran,

sistem penyajian, dan evaluasi dalam realisasinya.

Model pembelajaran menurut Joice dan Weil, 1990 (dalam Isjoni,

2010: 50) adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan

sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi

pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya. Sejalan dengan

pendapat Dick and Carey, 1985 (dalam Uno Hamzah, 2007: 95) menyatakan

bahwa dalam merencanakan satu unit pembelajaran ada tiga tahap, yaitu (1)

mengurutkan dan merumpunkan tujuan ke dalam pembelajaran; (2)

merencanakan pra pembelajaran, pengetesan, dan kegiatan tindak lanjut; dan

(3) menyusun alokasi waktu berdasarkan strategi pembelajaran.

Dari uraian yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah bentuk, gambaran atau rencana suatu proses

kegiatan yang diupayakan untuk membelajarkan siswa sehingga siswa dapat

memperoleh apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dalam

alokasi waktu yang telah direncanakan. Selain itu teknik pembelajaran dapat

dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan

prosedur yang sistematis dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi

guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Penggunaan teknik

pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami

pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih

baik.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam proses belajar mengajar banyak sekali teknik-teknik

pembelajaran inovatif yang menunjang keberhasilan dalam pembelajaran.

Menurut Sugiyanto (2009) jenis-jenis pembelajaran inovatif antara lain:

a. Model Pembelajaran Kontekstual

“Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)“

menurut Nurhadi (dalam Sugiyanto 2009: 14) “ adalah belajar yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata”.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang

berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

c. Model Pembelajaran Kuantum

Pembelajaran kuantum dikenalkan dengan konsep TANDUR yang

merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,

Ulangi dan Rayakan.

d. Model Pembelajaran Terpadu

Menurut Ujang Sukardi, dkk (dalam Sugiyanto, 2009: 127)

“Pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia

siswa dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, tema ini

menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi

pelajaran.“

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah ditandai oleh siswa yang bekerja

berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil untuk

menginvestigasi masalah kehidupan nyata yang membingungkan.

Salah satu model pembelajaran yang dipilih oleh penulis adalah model

pembelajaran kooperatif teknik bermain peran (role playing) karena dalam

pembelajaran ini cenderung ke arah kerjasama atau kelompok. Menurut

Sugiyanto (2009: 37) pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah

pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil

siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

mencapai tujuan belajar. Kemudian menurut Hamid Hasan dalam Etin

Solihatin (2008: 4) dalam kegiatan kooperatif siswa secara individual mencari

hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Demikian

juga Slavin (1985) dalam Isjoni (2010: 15) berpendapat bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa belajar dan

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.

Konsep dasar cooperative learning menurut Stahl (1994) dalam Etin

Solihatin dan Raharjo (2007: 6-7), antara lain sebagai berikut:

1) Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas;

2) Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar;

3) Ketergantungan yang bersifat positif;

4) Interaksi yang bersifat terbuka;

5) Tanggung jawab individu;

6) Kelompok bersifat heterogen;

7) Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif;

8) Tindak lanjut (follow up); dan

9) Kepuasan dalam belajar

Dari uraian tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil yang terdiri dari

4-6 orang dengan kemampuan yang berbeda dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Keberhasilan belajar

menurut teknik pembelajaran ini bukan semata-mata ditentukan oleh

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan

semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok belajar

kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman sebaya dan di

bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan

semakin mudah terhadap materi yang dipelajari.

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja

kelompok, oleh sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu

yang aneh dalam pembelajaran kooperatif, karena mereka menganggap telah

terbiasa menggunakannya. Walaupun pembelajaran kooperatif terjadi dalam

bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok dikatakan pembelajaran

kooperatif.

Bennet dalam (Isjoni, 2009: 60) menyatakan ada lima unsur dasar

yang dapat membedakan pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok,

yaitu:

a. Positive Interdependence

Merupakan hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan

yang sama dan ketergantungan secara positif pada anggota kelompok

lainnya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung

jawabnya, yang mendorong setiap anggota kelompok untuk bekerja

sama.

b. Interaction Face to face

Interaksi yang langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara,

tidak adanya penonjolan kekuatan individu, melainkan hanya pola

interaksi dan adanya saling hubungan timbal balik positif sehingga

dapat mempengaruhi hasil pendidikan.

c. Adanya tanggung jawab peduli mengenai materi pelajaran dalam

anggota kelompok.

d. Membutuhkan keluwesan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

e. Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam memecahkan masalah

(proses kelompok).

Hal ini sejalan dengan pendapat Stahl, 1994 (dalam Isjoni, 2010: 62)

yaitu pembelajaran kooperatif juga sering diartikan sebagai suatu motif

kerjasama dan suatu proses yang membutuhkan partisipasi dalam kelompok.

Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa menuju belajar

lebih baik, sikap tolong-menolong, dalam beberapa perilaku sosial.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim untuk memecahkan

suatu masalah dan mencapai tujuan bersama. Dengan berkelompok siswa

mendapat kesempatan lebih luas untuk bersikap dan berperilaku serta

berpartisipasi untuk mencapai tujuannya.

d. Macam-macam Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam

pembelajaran terdiri dari beberapa tipe, demikian tipe-tipe tersebut menurut

Sugiyanto (2009: 44) antara lain:

1) STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Tipe STAD yaitu tipe pembelajaran yang mengajarkan informasi

akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian

verbal maupun tertulis. Langkah-langkahnya yaitu: (1) siswa dibagi ke

dalam beberapa kelompok yang tediri 4-5 anggota yang heterogen, (2)

tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja akademik

kemudian berdiskusi antar sesama anggota, (3) secara

invidu/kelompok tiap minggu guru melakukan evaluasi, (4) tiap siswa

atau tiap kelompok diberi skor atas penguasaan terhadap bahan ajar.

2) Jigsaw

Tipe jigsaw yaitu tipe pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari kelompok asal dan

kelompok pakar . langkah-langkahnya yaitu, (1) siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang terdiri 4-5 siswa, (2) bahan akademik

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa diberi

tanggung jawab untuk mempelajarinya, (3) para anggota dari

kelompok yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari

bahan akademik yang sama lalu berkumpul saling membantu

mengkaji bahan tersebut, kelompok siswa ini disebut kelompok pakar,

(4) kelompok pakar kembali ke kelompok asal untuk mengajar

anggota kelompok lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam

kelompok pakar, (5) setelah diskusi, siswa dievaluasi secara individu.

3) GI (Group Investigation)

Tipe GI yaitu tipe pembelajaran yang melibatkan siswa sejak

perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi. Metode menuntut siswa untuk

memiliki kemampuan baik dalam berkomunikasi. Langkah-langkah

metode GI yaitu: (1) siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu

masalah umum, kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

yang beranggotakan 2-6 siswa yang heterogen, (2) siswa dan guru

merencanakan prosedur brlajar, (3) siswa melaksanakan rencana yang

telah dirumuskan, (4) siswa menganalisis berbagai informasi yang

diperoleh dan merencanakan peringkasan ntuk disajikan di depan

kelas, (5) semua kelompok menyajikan presentasi yang menarik dari

berbagai topik, (6) guru dan siswa melakukan evaluasi baik individu

maupun kelompok.

4) Struktural

Tipe struktural yaitu pembelajaran yang menekankan pada struktur-

struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa yang menghendaki agar para siswa bekerja sama saling

bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik dan ada pula

struktur tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial. Beberapa

teknik dari tipe struktural antara lain: mencari pasangan, bertukar

pasangan, berkirim soal, kancing gemerincing, team quiz, bermain

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

peran, dan lain-lain. Teknik bermain peran termasuk ke dalam

pembelajaran kooperatif tipe struktural, hal inilah yang menjadi alasan

penulis untuk memilih bermain peran dalam penelitian tindakan kelas

karena menurut penulis teknik tersebut cenderung ke arah kerjasama

atau kelompok dan sangat inovatif dalam pembelajaran.

e. Teknik Bermain Peran

Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan

(educational games) yang dipakai untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah

laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan

dan cara berpikir orang lain atau membayangkan diri sendiri dalam keadaan

orang lain, Sofyan Aman (1985: 15). Hal ini sejalan dengan pendapat Sagala,

(2010: 213) yang mengemukakan bahwa bermain peran (role playing) ialah

teknik mengajar yang dalam pelaksanaannya peserta didik mendapat tugas

dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial. Kemudian Bruce

Joice (1996: 91) juga mengatakan bahwa “role playing as a teknik of

teaching has roots in both the personal and social dimensions of education.

In role playing, students explore human relations problems by enacting

problem situations and then discussing the enactment.”

Dengan demikian berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa bermain peran adalah suatu teknik dalam pembelajaran

dimana siswa atau peserta didik diminta untuk memerankan sesuatu baik

tingkah laku orang lain, pikiran, dan keadaan orang lain dengan situasi

tertentu dalam realita kehidupan. Dalam proses bermain peran siswa diminta

untuk mengandaikan peran khusus, apakah sebagai mereka sendiri atau

sebagai orang lain. Namun dalam hal ini, peran siswa bukan untuk

memerankan situasi sosial tetapi diasumsikan untuk memerankan pergerakan

planet-planet di alam semesta yang berhubungan dengan kehidupan sehari-

hari. Siswa juga masuk dalam situasi yang bersifat simulasi atau skenario,

yang dipilih berdasarkan pengetahuan yang sedang dipelajari. Bermain peran

berakar pada dua dimensi yaitu pribadi dan sosial, dan di dalam bermain

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

peran, siswa mengeksplorasi masalah hubungan manusia atau memperagakan

situasi yang telah ditetapkan.

Teknik bermain peran, menurut Sofyan Aman (1985: 15 ) memiliki

beberapa tujuan antara lain adalah (1) agar menghayati suatu kejadian atau

hal yang sebenarnya terdapat dalam realita kehidupan; (2) agar memahami

sebab akibat suatu kejadian; (3) sebagai penyaluran atau pelepasan

ketegangan dan perasaan tertentu; (4) sebagai alat mendiagnosa keadaan

kemampuan dan kebutuhan siswa; (5) pembentukan konsep diri (self

concept).

Selain tujuan juga ada beberapa manfaat bermain peran yaitu:

1) Membantu siswa menemukan makna dirinya dalam kelompok.

2) Membantu siswa memecahkan persoalan pribadi dengan bantuan

kelompok.

3) Memberi siswa pengalaman bekerja sama dalam memecahkan masalah.

4) Memberi siswa pengalaman mengembangkan sikap dan keterampilan

memecahkan masalah.

Pembelajaran melalui teknik bermain peran (role playing) ini guru

dapat melihat nilai-nilai pribadi antarsiswa, seperti skema pengaruh teknik

bermain peran yang dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini:

Gambar 3. Skema Pengaruh Teknik Bermain Peran (role playing)

( Sumber: Bruce Joyce, 1996: 106 )

Role-Playing

Technique

Analyses of Personal

Values and Behavior

Facts about Social

Problems and Values

Empathy

Strategies for Solving

Interpersonal Problems

Comfort in Expressing

Opinions

instructions

l

nurturant

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik bermain

peran dirancang khusus untuk mendorong; (1) analisis nilai-nilai pribadi dan

perilaku; (2) strategi untuk memecahkan masalah pribadi dan interpersonal; (3)

pengembangan empati terhadap lainnya; (4) kenyataan tentang nilai-nilai dan

masalah sosial; dan (5) kenyamanan dalam mengekspresikan atau menyampaikan

pendapat.

Di dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik bermain peran,

tentu ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan agar pembelajaran dapat

berlangsung secara optimal, Sriyono (2004: 177) menjelaskan langkah-langkah

bermain peran antara lain sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan yang akan dicapai.

2) Menetapkan masalah atau persoalan yang akan didramatisasikan.

3) Menerangkan masalah dan teknik/cara mendramatisasikan.

4) Memilih siswa-siswa yang akan memerankan lakon yang telah ditentukan

dan menetapkan peranan pendengar.

5) Mengatur tempat dengan dibantu oleh beberapa siswa.

6) Mengadakan diskusi setelah drama selesai.

Langkah-langkah tersebut di atas dapat diterapkan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif. Menurut Alan Klein dalam Janet

Sheets (1998: 38) “How to Use Role-Playing Effectively, list six times when role-

playing is an appropriate training method. Role playing can be used (1) to

simulate disscussion, (2) to depict a social problem for study, (3) to train in

leadership skills, (4) to train in human relations skills, (5) to acquire insight,

sensitivity.and awareness, and (6) to train in more effective problem solving.”

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bermain peran atau (role

playing) dapat digunakan untuk mensimulasikan keadaan, untuk menggambarkan

masalah sosial, melatih keterampilan kepemimpinan, melatih keterampilan

hubungan manusia, untuk memperoleh wawasan, dan melatih dalam pemecahan

masalah.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

f. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Bermain Peran (Role Playing)

Penggunaan teknik dalam proses belajar mengajar, tidak selalu tepat

untuk diterapkan kepada siswa karena guru juga harus memahami karakteristik

yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Maka dari itu, terdapat kelebihan

dan kekurangan dalam setiap teknik pembelajaran. Menurut Mansyur (1996)

dalam Sagala (2010: 213) kelebihan teknik bermain peran (role playing) adalah:

1) Murid melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat bahan

yang akan didramakan;

2) Murid akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif;

3) Bakat yang terpendam pada murid dapat dipupuk sehingga

dimungkinkan akan muncul bibit seni dari sekolah;

4) Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-

baiknya;

5) Murid memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung

jawab dengan sesamanya; dan

6) Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah

dipahami orang lain

Sedangkan kekurangan dari teknik bermain peran (role playing) adalah:

1) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi

kurang aktif;

2) Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka

pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan;

3) Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit

menyebabkan gerak para pemain kurang bebas; dan

4) Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton yang

kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Teknik bermain peran (role playing) pada pengajaran yang direncanakan

secara baik, dapat menanamkan pengertian peranan orang lain dalam kehidupan

bermasyarakat, menanamkan kemampuan bertanggung jawab dalam bekerja sama

dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain, dan belajar

mengambil keputusan dalam hubungan kerja kelompok. Kelebihan bermain peran

menurut Cheppy H.C. (1980: 124-125) yaitu:

a. Membantu anak didik untuk berlaku, berpikir dan merasakan apa yang

dirasakan orang lain.

b. Menggambarkan situasi hubungan antarmanusia secara realistis.

c. Dapat mengungkapkan sejarah kehidupan untuk anak didik.

d. Mengembangkan daya imajinasi anak didik.

e. Memperkaya hal-hal baru dalam belajar mengajar.

f. Menumbuhkan perasaan dan emosi dalam belajar.

g. Memberanikan anak didik berhubungan dengan masalah-masalah

kontroversial dengan cara yang realistis.

h. Berguna untuk mengubah sikap.

Sedangkan kelebihan dan kekurangan teknik bermain peran menurut Syaiful

Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 89-90), adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan teknik bermain peran:

a. Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi

bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami,

menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang

harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam

dan tahan lama.

b. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main

drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai

dengan waktu yang tersedia.

c. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan

akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama

mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi

pemain yang baik kelak.

d. Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-

baiknya.

e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung

jawab dengan sesamanya.

f. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah

dipahami orang lain.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Kelemahan teknik bermain peran:

a. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi

kurang kreatif.

b. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka

pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan.

c. Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit

menjadi kurang bebas.

d. Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang

kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.

Jadi, dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat

menerapkan teknik bermain peran (role playing) pada pembelajaran secara baik

dan terarah, guru harus menjelaskan dahulu teknik ini secara jelas kepada siswa

yang akan melaksanakannya. Selanjutnya guru memilih dan menentukan topik

atau pokok bahasan yang komprehensif yang dapat diperankan. Melalui latihan

yang baik dan teratur, pokok bahasan ini dapat diperagakan di depan kelas.

Dengan cara ini, dapat menumbuhkan minat dan perhatian siswa terhadap

pembelajaran yang terasa membosankan menjadi lebih menyenangkan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Habib Faizin (2010) “ Peningkatan Pemahaman Peran Tokoh-tokoh

Persiapan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (role playing)

Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Gajahan 24 Gajahan

Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Semula nilai rata-rata pada siklus I 69,84

dengan persentase siswa yang mendapat nilai di atas 60 sebanyak 76%, pada akhir

siklus II nilai rata-rata mencapai 78,6 dengan persentase siswa yang mendapat

nilai di atas 60 sebanyak 96%.

Nurhatim (2009) “ Penggunaan Metode Bermain peran Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Isi Cerpen Kelas X Siswa SMA Darul

Qur’an Singosari Malang.” Pada siklus I 75% termasuk kategori berhasil dari 24

siswa, dengan pemerolehan skor A (baik sekali) sejumlah 5 siswa, nila B (baik)

11 siswa, dan nilai C (cukup) 8 siswa. Sedangkan pada siklus II berdasar hasil

evaluasi akhir terdapat 15 siswa yang mendapat skor A dan 9 siswa mendapat

skor B.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Ririn Widiawati (2010) “ Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Bermain

peran dengan CD Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas

VII F SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.” pada siklus I

sebesar 68,48% dan siklus II sebesar 80,18%, rata-rata indikator aspek keinginan

melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 70,27% dan siklus II

sebesar 86,48%, rata-rata indikator aspek perhatian terhadap pelajaran pada siklus

I sebesar 75,67% dan siklus II sebesar 87,38%. Hasil angket motivasi belajar

biologi siswa menunjukkan rata-rata indikator aspek adanya daya penggerak dari

dalam diri siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 70,84% dan

siklus II sebesar 79,66%, rata-rata indikator aspek keinginan melakukan kegiatan

pembelajaran pada siklus I sebesar 73,28% dan siklus II sebesar 80,78%, rata-rata

indikator aspek perhatian terhadap pelajaran pada siklus I sebesar 75,077% dan

pada siklus II sebesar 82,86%

Dari ketiga penelitian di atas, menunjukkan bahwa materi struktur bumi

dan alam semesta dapat disampaikan melalui teknik, metode, maupun media yang

tepat dan menarik siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai

peningkatan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta melalui model

pembelajaran kooperatif teknik bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri 1

Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Perbedaan penelitian-

penelitian di atas dengan penelitian penulis terletak pada materi pembelajaran dan

media yang digunakan.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. Kerangka Berpikir

Dalam mengadakan penelitian tindakan kelas ini, ada tiga hal yang perlu

diperhatikan oleh penulis yaitu kondisi awal yang menyatakan keadaan

pembelajaran sebelum diberi tindakan, kemudian pelaksanaan tindakan yang

menerangkan tentang cara untuk memperbaiki masalah-masalah yang mungkin

timbul dalam pembelajaran, selanjutnya kondisi akhir yaitu penulis mengamati

perubahan-perubahan setelah adanya tindakan apakah ada peningkatan atau tidak.

Berdasarkan kajian teori di atas maka dapat disusun kerangka pemikiran.

Pada kondisi awal pembelajaran guru masih kurang inovatif dalam pembelajaran

yang menjadikan siswa merasa bosan, enggan dan menjadi pasif dalam mengikuti

pembelajaran IPA sehingga siswa kurang antusias dengan pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta yang diberikan oleh guru sehingga kemampuan

belajar siswa rendah.

Dengan kondisi tersebut, maka peneliti menerapkan model pembelajaran

kooperatif teknik bermain peran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta. Dalam teknik pembelajaran kooperatif

terdapat prinsip kebersamaan. Melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat

mendiskusikan dengan teman sekelompoknya tentang masalah-masalah yang

dirasa sulit. Melalui diskusi akan terjalin komunikasi, siswa dapat berbagi ide,

dapat meningkatkan daya nalar dan keberanian siswa, keterlibatan siswa untuk

mengemukakan pendapatnya. Model pembelajaran kooperatif teknik bermain

peran membantu siswa dalam memahami pelajaran IPA khususnya materi

pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta dan dapat membuat siswa

mengalami kebermaknaan dalam belajar.

Pada kondisi akhir pembelajaran, aktivitas kerjasama dan partisipasi siswa

menjadi meningkat sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan pada akhirnya

kemampuan siswa dalam pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta

akan meningkat.

Adapun kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 4. Bagan kerangka berpikir penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut: Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta pada siswa kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran,

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Siklus II

Siklus n

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Observasi

4. Refleksi

Kondisi

awal

Tindakan

Kondisi

akhir

Guru masih kurang

inovatif dalam

kegiatan

pembelajaran.

Dalam pembelajaran IPA

KD ( 9.1 ) Pemahaman

konsep struktur bumi dan

alam semesta, Guru

menggunakan model

pembelajaran kooperatif

teknik bermain peran.

Melalui teknik bermain peran dapat

meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kemampuan

pemahaman

konsep siswa

rendah.

Siswa mempunyai

nilai di bawah

KKM.

Siklus I

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SD Negeri 1 Siswodipuran yang

beralamat di Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Sekolah ini

sekarang dipimpin oleh Ibu Dwi Lestari Rin. A, S.Pd yang bertindak sebagai

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Siswodipuran yang memiliki 6 ruang kelas.

Penelitian ini telah dilaksanakan di ruang kelas V di SD Negeri 1

Siswodipuran. Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan: Pertama,

lokasi tempat penelitian tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Kedua, sekolah

tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang serupa sehingga

terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Ketiga, berdasarkan hasil observasi

peneliti di lapangan terdapat permasalahan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam.

2. Jadwal Penelitian

Peneliti telah merencanakan waktu penelitian selama 6 bulan yaitu mulai

bulan Januari 2012 sampai Juni 2012. (Waktu penelitian dapat dilihat pada

lampiran 1)

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

Kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena

data yang diperoleh atau dikumpulkan berupa data langsung, tercatat dari kegiatan

lapangan. Dalam penelitian tindakan kelas, guru sebagai penulis, guru dapat

menemukan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dan guru

sendiri diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut.

Pada strategi penelitian, langkah-langkah yang diambil adalah strategi

tindakan kelas teknik siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya satu

34

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 100) teknik siklus PTK adalah

putaran kegiatan beruntun mulai dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan

refleksi yang tidak lain adalah evaluasi. Adapun rancangan penelitiannya sebagai

berikut:

a. Perencanaan, dalam tahap perencanaan ini meliputi langkah- langkah sebagai

berikut:

1) Membuat skenario pembelajaran

2) Mempersiapkan instrumen penelitian

3) Mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar.

4) Mengajukan solusi alternatif.

b. Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran

tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan.

c. Pengamatan

Setiap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan

menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap

interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti. Interprestasi ini

berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi

permasalahan yang ada.

d. Refleksi

Refleksi dalam tahap ini dilakukan analisis hasil pengamatan dan

interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki

dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil penarikan

kesimpulan tersebut, dapat diketahui tingkat keberhasilan penelitian ini.

Supardi dalam Suharsimi Arikunto (2008: 133) menjelaskan bahwa refleksi

(reflection) adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflective) tentang

perubahan yang terjadi (a) pada siswa; (b) suasana kelas; dan (c) guru. Pada

tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa (why),

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

bagaimana (how), dan seberapa jauh (to what extent) intervensi telah

menghasilkan perubahan secara signifikan.

C. Subjek Penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1

Siswodipuran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali.

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1

Siswodipuran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2011/2012 yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran IPA tentang

konsep struktur bumi dan alam semesta. Jumlah seluruh siswa kelas V adalah 41

anak/siswa, siswa laki-laki berjumlah 24 dan siswa perempuan berjumlah 17

siswa.

D. Variabel Penelitian

Variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

kooperatif teknik bermain peran sebagai variabel bebas (X) dan pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta sebagai variabel terikat (Y). Data yang

dikumpulkan adalah:

1. Pemahaman konsep alam semesta.

2. Kemampuan mendeskripsikan struktur bumi.

3. Semangat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA.

4. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran.

5. Ketepatan guru dalam memilih media pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah:

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan peniliti dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Observasi yang dilakukan peniliti dalam penelitian ini adalah dengan observasi

kolaboratif yaitu observasi yang dibantu oleh guru kelas. Observasi ini

dilakukan secara formal di dalam ruang kelas pada saat pembelajaran

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan siswa kelas

V SD Negeri 1 Siswodipuran selama proses pembelajaran sesuai dengan siklus

yang ada.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2009: 317) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara

dilakukan dengan guru kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran dengan tujuan untuk

mendapatkan informasi dan memperoleh data yang berkaitan dengan

pembelajaran IPA sebelum dan sesudah penerapan bermain peran di SD

Negeri 1 Siswodipuran.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang bersumber dari dokumen dan arsip.

Dokumen berupa daftar nilai, daftar hadir siswa dan arsip-arsip lain yang

dimiliki guru kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran.

4. Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur pemahaman konsep

tentang struktur bumi dan alam semesta yang diperoleh siswa setelah kegiatan

pembelajaran IPA dengan menggunakan teknik bermain peran . Tes ini

diberikan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau

kelemahan siswa dalam pembelajaran. Selain itu tes ini dilakukan di setiap

akhir siklus untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V

SD Negeri 1 Siswodipuran.

F. Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Semua data

yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau

diteliti. Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik triangulasi. Menurut Lexy J. Moeleong (2007: 330)

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Dapat diartikan bahwa untuk menarik simpulan yang mantap

dan bisa diterima kebenarannya, peneliti perlu mengkajinya dari berbagai sudut

pandang. Teknik-teknik uji validitas yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

1) Triangulasi sumber data

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif, Patton dalam Moeleong (2007: 330). Teknik

ini digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu informan

dengan informan yang lain. Data yang sama atau sejenis, akan lebih valid

kebenarannya bila digali dan dikomparasikan dari beberapa sumber data yang

berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membandingkan

data/informasi terkait pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta yaitu

sumber data yang diperoleh dari: perbandingan nilai penguasaan materi struktur

bumi dan alam semesta siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi lain pada

semester II, data yang ada menunjukkan bahwa pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta pada siswa kelas V masih sangat rendah, data dari guru kelas

dan beberapa siswa kelas V, hasil observasi pembelajaran struktur bumi dan alam

semesta dengan teknik bermain peran, dan data nilai pemahaman konsep struktur

bumi dan alam semesta setelah tindakan. Hasil perbandingan data dari sumber

data yang berbeda tersebut kemudian disimpulkan.

2) Triangulasi metode

Triangulasi metode menurut Patton dalam Moeleong (2007: 331) terdapat

dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan

beberapa sumber data dengan metode yang sama. Peneliti mengumpulkan data

sejenis dengan menggunakan metode/teknik pengumpulan data yang berbeda.

Kegiatan yang dilakukan peneliti yakni membandingkan data yang telah diperoleh

dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda, kemudian dapat ditarik

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

simpulan data yang lebih kuat validitasnya. Peneliti membandingkan data yang

terkumpul dari teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi kemudian

ditarik simpulan sehingga data benar-benar mendekati kevalidan.

3) Triangulasi teori

Triangulasi teori adalah penggunaan sudut pandang ganda dalam

menafsirkan seperangkat tunggal data (http://8tunas8.wordpress.com) diakses

tanggal 23 Februari 2012). Dalam penelitian ini peneliti membandingkan data

yang diambil dari berbagi teori yang ada, baik teori tentang model pembelajaran

kooperatif teknik bermain peran maupun teori tentang pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta yang telah diulas pada bab II.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari

dokumen agar hasil penelitiannya dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang

diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis

teknik interaktif Milles dan Huberman yang meliputi: reduksi data, penyajian

data, penarikan simpulan. Aktivitas ketiga komponen tersebut dilakukan dalam

bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus (Milles dan

Huberman, 1984: 15-21).

Rincian teknik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang

dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokkan data sesuai dengan tujuan

penelitian dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang

bermakna. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Misalnya penulis sudah

mengumpulkan data tentang deskripsi lokasi penelitian tetapi penulis tidak

menggunakan semua data tersebut maka penulis mereduksi data tentang

deskripsi lokasi penelitian.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah proses penampilan atau penyajian data secara

lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk

naratif. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Data yang disajikan berupa: nilai ulangan sebelum tindakan, nilai

hasil tes setelah dilaksanakan teknik bermain peran, dan hasil observasi pada

saat dilaksanakan teknik bermain peran.

3. Kesimpulan: penarikan/verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan

paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam

bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan

penelitian. Setelah data-data direduksi, disajikan maka langkah-langkah

terakhirnya adalah penarikan kesimpulan: penarikan /verifikasi. Verifikasi yaitu

pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian. Sedang

kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat

diuji kebenarannya, kekokohannya merupakan validitasnya.

Untuk lebih jelasnya, skema proses analisis interaktif dapat dilihat pada

Gambar 5 sebagai berikut:

Gamnbar 5. Komponen-komponen Analisis Data

(Sumber: Miles dan Huberman, 2009: 20)

Pengumpulan Data

(Data Collection)

Reduksi Data

(Data Reduction)

Penyajian Data

(Data Display)

Penarikan

Kesimpulan/Verifikasi

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Langkah-Langkah Analisis:

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka

dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik

yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kasus.

4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang

jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis antarkasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi

susunan laporan.

6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir penelitian.

H. Indikator Kinerja.

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan/keefektifan penelitian. Yang menjadikan

indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 80% dari jumlah siswa kelas

V SD Negeri 1 Siswodipuran yaitu 41 siswa dalam mengerjakan soal tes

mendapat nilai ≥70. Indikator tersebut meliputi: (1) Mendeskripsikan, mengamati

gambar pembentukan alam semesta (2) Mendeskripsikan planet-planet di alam

semesta (3) Menguraikan lapisan-lapisan penyusun bumi (4) Menyebutkan fungsi

masing-masing lapisan bumi.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 20) ada empat tahapan penting

dalam penelitian tindakan yaitu: (1) perencanaan (planning); (2) penerapan

tindakan (action); (3) mengobservasi (observation); dan (4) melakukan refleksi

(reflecting). Setiap pelaksanaan siklus pada penelitian tindakan kelas harus

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

mencakup 4 tahapan di atas. Untuk lebih jelasnya rangkaian tahapan dalam

penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada Gambar 6 sebagai berikut.

Gambar 6. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto

dkk, 2008: 16)

Berdasarkan bagan di atas, dapat dijelaskan bahwa keempat tahap dalam

penelitian tindakan tersebut adalah unsur yang dapat membentuk sebuah siklus.

Siklus pertama diawali dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, kemudian

refleksi. Jika pada siklus yang pertama, setelah direfleksi ternyata belum cukup

menghasilkan apa yang ingin dicapai maka setelah tahap tersebut dilakukan

perencanaan untuk siklus kedua kemudian pelaksanaan, pengamatan sampai

direfleksi kembali sampai apa yang ditargetkan peneliti sudah tercapai. Dalam

penelitian ini akan diadakan dua kali siklus pembelajaran IPA dengan

menggunakan teknik bermain peran. Adapun prosedur tindakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I Refleksi

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

?

Pelaksanaan

Pengamatan

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti telah menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan, mempersiapkan

materi yang akan disampaikan, mempersiapkan media yang akan dipakai

dalam pembelajaran, dan sumber belajar yang diperlukan..

b. Penerapan Tindakan

Penerapan tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana

pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Secara garis besar pelaksanaan

tindakan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan teknik bermain peran adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal termasuk tahap persiapan dalam teknik bermain peran.

Sebelum menyampaikan materi, guru memberikan apersepsi yang terkait

dengan materi yang akan dipelajari, kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, serta memotivasi siswa untuk

memperhatikan pelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pada teknik bermain peran, kegiatan inti termasuk dalam tahap

penyampaian dan tahap pelatihan. Kegiatan inti terbagi menjadi tiga tahap

yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, guru menggali informasi sebanyak-banyaknya

tentang kemampuan yang dimiliki oleh siswa, berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan. Dalam hal ini guru menggali penguasaan konsep

siswa tentang struktur bumi dan alam semesta.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b) Elaborasi

Dalam elaborasi, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan teknik bermain peran. Adapun langkah-langkahnya yaitu

sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 10 siswa.

2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai jalan cerita

proses pembentukian alam semesta.

3) Setiap siswa diberi peran oleh guru antara lain: Matahari, Merkurius,

Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Bulan

sebagai satelit Bumi.

4) Guru membagikan skenario pembelajaran yang berisi langkah-

langkah yang harus dilakukan kepada siswa.

5) Ketua kelompok mengambil label bertuliskan nama-nama planet lalu

dibagikan kepada anggota kelompoknya.

6) Siswa segera menempatkan diri sesuai label yang mereka pakai.

7) Setelah siswa mendapatkan peran masing-masing, mereka mulai

berputar mengelilingi salah satu siswa yang berperan sebagai

matahari sesuai urutan planet dan membentuk lingkaran yang

berfungsi sebagi orbit.

8) Siswa yang lain mengamati dan mencatat hasil kegiatan.

9) Setiap siswa diberi skenario untuk bermain peran.

10) Siswa bermain peran bersama kelompoknya sesuai skenario yang

telah diberikan oleh guru.

11) Kelompok lain duduk sambil mengamati skenario yang sedang

diperankan.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi ini, guru membenarkan jawaban siswa yang

sekiranya kurang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan konsep dan

pemantapan materi yang telah dipelajari.

3) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir terdapat tahap penampilan hasil sebagai tahap akhir

dalam teknik bermain peran. Kegiatan yang dilakukan berupa:

a) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c) Guru memberikan penilaian dan penguatan.

c. Observasi

Observasi adalah mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung untuk penelitian. Dalam melakukan observasi,

peneliti dibantu oleh guru kelas. Sasaran yang diamati adalah aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik bermain peran.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Refleksi dilaksanakan

untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai dengan tujuan penelitian, masalah-

masalah yang muncul saat pembelajaran, dan bagian yang masih perlu

diperbaiki. Jika ada bagian yang masih perlu diperbaiki maka peneliti dan

observer berdiskusi untuk menyusun rencana perbaikan tindakan dan

mempertahankan bagian yang sudah sesuai dengan tujuan penelitian yang akan

diterapkan pada siklus berikutnya.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II merupakan hasil refleksi siklus I yang

meliputi rencana perbaikan dan penyempurnaan penggunaan teknik bermain

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

peran dalam pembelajaran keputusan bersama. Materi yang diajarkan masih

sama dengan materi pada siklus I. Segala sesuatu yang dipersiapkan pada

siklus II, masih sama seperti siklus I. Hanya saja, perencanaan siklus II lebih

dipersiapkan lagi untuk memperbaiki kekurangan/ kelemahan pada siklus I,

berdasarkan hasil analisis dan pembahasan siklus I.

b. Tindakan

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II sesuai dengan RPP siklus

II yang telah disusun. Pada tahap ini guru mengoptimalkan penggunaan teknik

bermain peran untuk memperbaiki kekurangan dan masalah yang muncul pada

siklus I. Penggunaan pendekatan ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta. Secara garis besar pelaksanaan tindakan pelaksanaan pembelajaran

IPA dengan teknik bermain peran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal termasuk tahap persiapan dalam teknik bermain peran.

Sebelum menyampaikan materi, guru memberikan apersepsi yang terkait

dengan materi yang akan dipelajari, kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, serta memotivasi siswa untuk

memperhatikan pelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pada teknik bermain peran, kegiatan inti termasuk dalam tahap

penyampaian dan tahap pelatihan. Kegiatan inti terbagi menjadi tiga tahap

yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, guru menggali informasi sebanyak-banyaknya

tentang kemampuan yang dimiliki oleh siswa, berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan. Dalam hal ini guru menggali penguasaan konsep

siswa tentang struktur bumi dan alam semesta.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b) Elaborasi

Dalam elaborasi, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan teknik bermain peran. Adapun langkah-langkahnya yaitu

sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 10 siswa.

2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai jalan cerita

mengenai peristiwa rotasi dan revolusi bumi.

3) Setiap siswa diberi peran oleh guru antara lain: Matahari, Bumi dan

Bulan sebagai satelit Bumi.

4) Ketua kelompok mengambil label bertuliskan Matahari, Bumi dan

Bulan serta lingkar kepala bersimbol lalu dibagikan kepada anggota

kelompoknya.

5) Siswa segera menempatkan diri sesuai label dan lingkar kepala yang

mereka pakai.

6) Siswa mulai berputar menirukan gerak rotasi dan revolusi bumi.

7) Siswa sambil berputar melakukan percakapan sesuai naskah drama

yang telah diberikan oleh guru

8) Siswa yang lain mengamati dan mencatat hal-hal yang penting.

d) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi ini, guru membenarkan jawaban siswa yang

sekiranya kurang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan konsep dan

pemantapan materi yang telah dipelajari.

3) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir terdapat tahap penampilan hasil sebagai tahap akhir

dalam teknik bermain peran. Kegiatan yang dilakukan berupa:

a) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran.

b) Guru melakukan evaluasi tertulis

c) Guru memberi tugas

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d) Guru menyampaikan pesan moral dan menutup pembelajaran.

c. Observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran IPA berlangsung.

Observasi yang dilakukan pada siklus II juga masih sama dengan observasi

pada siklus I, yaitu mengobservasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran menggunakan teknik bermain peran.

d. Refleksi

Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka diadakan analisis semua

data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara, dan nilai hasil

evaluasi penguasaan konsep. Apabila indikator kinerja yang ditargetkan sudah

tercapai maka penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Siswodipuran

Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Pendirian sekolah ini adalah agar

tgerwujudnya atau terbentuknya siswa yang cerdas, berbudi pekerti luhur,

terampil, sehat jasmani dan rohani. Lokasi Sekolah Dasar Negeri 1 Siswodipuran

tepatnya di Jalan Nanas Kelurahan Siswodipuran Kecamatan Boyolali, Kabupaten

Boyolali.

Bangunan sekolah ini terdiri dari enam ruang kelas, satu ruang guru yang

menjadi satu dengan ruang kepala sekolah, selain itu juga ada mushola, UKS, dan

perpustakaan. Halaman di sekolah ini juga cukup luas dan biasa digunakan untuk

upacara dan olahraga.

Ruang kelas yang terdiri dari enam ruangan ini cukup untuk proses belajar

mengajar siswa dan kondisinya cukup baik. Kelas merupakan tempat utama

belajar siswa SD Negeri 1 Siswodipuran. Siswa yang belajar di sekolah ini berasal

dari masyarakat sekitar sekolah.

Dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran, guru

sudah cukup inovatif dalam menyampaikan materi kepada siswa, namun belum

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik maupun metode lain

khususnya untuk pembelajaran IPA pada materi struktur bumi dan alam semesta,

sehingga pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran masih sangat rendah.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti mengadakan penelitian di kelas V, maka

peneliti menggunakan teknik bermain peran dalam pembelajaran yang dapat

meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta.

49

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Kondisi Awal (Pratindakan) SD Negeri 1 Siswodipuran

Pengamatan kondisi pratindakan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan

untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti

melakukan proses penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara observasi

secara langsung di lapangan, wawancara dengan guru, kepala sekolah, dan siswa

dengan menggunakan tes. Pengamatan dilakukan hanya satu kali. Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran di kelas V mata

pelajaran IPA pada umumnya dan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

pada khususnya. Pengamatan dilakukan pada hari Senin 26 Maret 2012 pukul

9.30 WIB sampai 10.45 WIB (pada jam ke-3 dan ke-4) pada mata pelajaran IPA

dengan materi yang diajarkan yaitu pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta pada siswa kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran.

Pelaksanaan penelitian dalam bentuk wawancara dan pre test dilaksanakan

pada akhir pembelajaran yaitu setelah dilaksanakannya evaluasi akhir

pembelajaran yang berbentuk tes tertulis. Dalam penelitian ini, evaluasi dari

pembelajaran saat dilaksanakannya pengamatan dijadikan sebagai tes awal dari

penelitian dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bermain Peran

Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran

2011/2012”.

Berikut adalah kondisi awal hasil belajar pemahaman konsep struktur

bumi dan alam semesta yang dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 2. Data Kondisi Awal Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta Kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran

Interval Median f %

Relatif Kumulatif

0 – 13 6,5 1 2,44 2,44

14 − 27 20,5 2 4,88 7,32

28 − 41 34.5 8 19,51 26,83

42 − 55 48,5 17 41,46 68,29

56 − 69 62,5 9 21,95 90,24

70 − 83 76,5 3 7,32 97,56

84 − 97 90,5 1 2,44 100,00

Jumlah 41 100,00

Nilai rata-rata = 2030,5 : 41 = 49,52

Ketuntasan klasikal = (4 : 41) x 100% = 9,76%

Nilai Di bawah KKM = (37 : 41) x 100% = 90,24%

Nilai tertinggi = 87

Nilai terendah = 0,6

Untuk lebih jelasnya, nilai tes awal pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran dibuat grafik yang dapat dilihat pada

Gambar 7 sebagai berikut:

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

0-13 14-27 28-41 42-55 56-69 70-83 84-97

Gambar 7. Grafik Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta pada Pra Tindakan

Dengan demikian dari Tabel 2 dan Gambar 7 yang telah disajikan di atas,

dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh untuk pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta siswa pada saat pra tindakan sebesar

49,52 dengan nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 0,6. Siswa yang mendapat nilai

di atas KKM (70) hanya 9,76% atau 4 siswa dari jumlah keseluruhan 41 siswa

sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 90,24% atau 37

siswa dari jumlah keseluruhan 41 siswa. Dari analisis pra tindakan tersebut, maka

perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta.

3. Deskripsi Data Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini ada dua siklus. Siklus pertama

terdiri dari dua pertemuan dan siklus kedua terdiri dari dua pertemuan. Masing-

masing pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran yang setiap jam terdiri

dari 35 menit.

Masing-masing siklus dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Deskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan,

data tindakan, data observasi dan data refleksi, dimana dalam siklus I ini

dirancang untuk 2 (dua) kali tatap muka atau dua kali pertemuan (4x35 menit).

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012 di ruang

guru SDN 1 Siswodipuran. Peneliti dan guru kelas V mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Akhir diskusi diperoleh

kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan pada hari

Rabu dan Kamis, tanggal 28 dan 29 Maret 2012. Pelaksanaan siklus I pertemuan

I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 selama dua jam pelajaran

(2x35 menit) yaitu jam ke-1 dan jam ke-2 (pukul 07.00 WIB s/d pukul 08.10

WIB). Pelaksanaan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29

Maret 2012 selama dua jam pelajaran (2x35 menit) yaitu jam ke 4 dan jam ke-5

(pukul 09.00 WIB s/d pukul 10.10 WIB).

Guru kelas V dan peneliti menyamakan persepsi tentang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam RPP yang telah disusun, setiap pertemuan waktu selama 70

menit digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, kegiatan

inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) selama 45 menit,

dan kegiatan akhir selama 15 menit.

Pembelajaran yang dilaksanakan adalah pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta, yang dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif

teknik bermain peran. Mengingat bahwa teknik bermain peran adalah

pembelajaran yang menuntut siswa untuk memperagakan pembentukan alam

semesta yang tersusun atas planet-planet dalam tata surya secara berkelompok.

Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar.

Media yang akan digunakan adalah LCD, laptop, label bertuliskan nama-nama

planet (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus),

Matahari dan Bulan. Sedangkan sumber belajar diambil dari buku paket dan LKS

siswa. Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar kerja kelompok, soal evaluasi

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

individu, daftar nilai, reward, lembar observasi guru mengajar dan lembar

observasi aktivitas siswa.

b. Pelaksanaan Siklus I (Tindakan)

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 28 Maret 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan

selama dua jam pelajaran (2x35menit) yaitu jam ke-1 dan jam ke-2

(pukul 07.00 WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di

ruang kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali. Urutan pelaksanaan

tindakan siklus pertama pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Guru memberikan salam pembuka lalu siswa berdoa bersama dan

melaksanakan absensi. Kegiatan dilanjutkan dengan bernyanyi

bersama untuk menumbuhkan semangat siswa dan melakukan tanya

jawab untuk menumbukan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang

akan dipelajari. Siswa dikondisikan untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru bertanya dengan siswa, apa kalian tahu kita ini tinggal di

planet apa?

(2) Guru menggali pengetahuan siswa tentang proses terjadinya

alam semesta dan terciptanya bumi.

(3) Guru memberikan penjelasan tentang susunan planet di alam

semesta.

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut :

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 10 siswa.

(2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai jalan cerita

proses pembentukian alam semesta.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

(3) Setiap siswa diberi peran oleh guru antara lain: Matahari,

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,

Neptunus, dan Bulan sebagai satelit Bumi.

(4) Guru membagikan skenario pembelajaran yang berisi langkah-

langkah yang harus dilakukan kepada siswa.

(5) Ketua kelompok mengambil label bertuliskan nama-nama planet

lalu dibagikan kepada anggota kelompoknya.

(6) Siswa segera menempatkan diri sesuai label yang mereka pakai.

(7) Setelah siswa mendapatkan peran masing-masing, mereka mulai

berputar mengelilingi salah satu siswa yang berperan sebagai

matahari sesuai urutan planet dan membentuk lingkaran yang

berfungsi sebagi orbit. (bermain peran)

(8) Siswa yang lain mengamati dan mencatat hasil kegiatan.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut :

(1) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah

dilakukan.

(2) Guru mengkonfirmasi kegiatan pembelajaran

(3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

(4) Guru memberi reward kepada kelompok yang terbaik.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi individu, lalu

untuk memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan kepada

siswa yang berprestasi. Untuk kegiatan tindak lanjut siswa

mendapatkan pekerjaan rumah (PR).

2) Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 29 Maret 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan

selama dua jam pelajaran (2x35menit) yaitu yaitu jam ke 4 dan jam ke-5

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(pukul 09.00 WIB s/d pukul 10.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di

ruang kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali. Urutan pelaksanaan

tindakan siklus pertama pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Guru memberikan salam pembuka lalu siswa berdoa bersama dan

melaksanakan absensi. Kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan

tanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran yang telah lalu. Siswa

dikondisikan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru bertanya dengan siswa, apa bentuk bumi kita ini anak-anak?

(2) Guru bertanya dengan siswa, bumi kita ini berputar pada apa? dan

memiliki berapa kutub?

(3) Guru memberikan penjelasan tentang perputaran bumi pada

porosnya (rotasi) dan bumi mengelilingi matahari (revolusi).

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 10 siswa.

(2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai jalan cerita

mengenai peristiwa rotasi dan revolusi bumi.

(3) Setiap siswa diberi peran oleh guru antara lain: Matahari, Bumi

dan Bulan sebagai satelit Bumi

(4) Ketua kelompok mengambil label bertuliskan Matahari, Bumi

dan Bulan lalu dibagikan kepada anggota kelompoknya.

(5) Siswa segera menempatkan diri sesuai label yang mereka

pakai.(bermain peran)

(6) Siswa mulai berputar menirukan gerak rotasi dan revolusi

bumi.(bermain peran)

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

(7) Siswa yang lain mengamati dan mencatat hal-hal yang penting.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah

dilakukan.

(2) Guru mengkonfirmasi kegiatan pembelajaran

(3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

(4) Guru memberi penguatan

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi individu, lalu

untuk memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan kepada

siswa yang berprestasi. Untuk kegiatan tindak lanjut siswa

mendapatkan pekerjaan rumah (PR).

c. Observasi Siklus I

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V untuk

melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa daftar

nilai siswa, kamera dan video. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh

data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan

oleh peneliti dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.

1) Hasil Observasi Peningkatan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta

Berdasarkan hasil tes siklus I selama dua kali pertemuan sesuai dengan

lampiran 29 (halaman 157), diperoleh data dalam bentuk tabel yang dapat

dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 3. Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

pada Siklus I

Interval Median f %

Relatif Kumulatif

25 – 36 30,5 1 2,44 2,44

37 − 48 42,5 0 0 2,44

49 − 60 54,5 3 7,32 9,76

61 − 72 66,5 7 17,07 26,83

73 − 84 78,5 9 21,95 48,78

85 − 96 90,5 21 51,22 100,00

Jumlah 41 100,00

Nilai rata-rata = 3266,5 : 41 = 76,97

Ketuntasan klasikal = (30 : 41) x 100% = 73,17%

Nilai Di bawah KKM = (11 : 41) x 100% = 26,83%

Nilai tertinggi = 95

Nilai terendah = 25

Untuk lebih jelasnya perolehan nilai pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta pada siklus I sesuai Tabel 3 di atas, dapat disajikan dengan grafik yang

dapat dilihat pada Gambar 8 sebagai berikut:

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

0

5

10

15

20

25

25-36 37-48 49-60 61-72 73-84 85-96

Gambar 8. Grafik Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta pada Siklus I

Dengan demikian dari Tabel 3 dan Gambar 8 yang telah disajikan di atas,

dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh untuk pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta siswa pada saat siklus I sebesar 79,67

dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 25. Siswa yang mendapat nilai di atas

KKM (70) 73,17% atau 30 siswa dari jumlah keseluruhan 41 siswa sedangkan

siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) sebanyak 26,83% atau 11 siswa

dari jumlah keseluruhan 41 siswa. Dari analisis siklus I tersebut, maka perlu

dilakukan tindakan siklus II untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur

bumi dan alam semesta.

Berdasarkan data pra tindakan dan data siklus I yang telah disajikan dapat

dianalisa bahwa ada perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta dari pra tindakan ke siklus I. Data perkembangan tersebut dapat dilihat

dalam Tabel 4 sebagai berikut:

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 4. Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

dari Pra tindakan ke Siklus I

NO KETERANGAN PRA

TINDAKAN

SIKLUS I

1 Nilai terendah 0,6 25

2 Nilai tertinggi 87 95

3 Rata-rata Nilai Klasikal 49,52 79,67

4 Prosentase Ketuntasan 9,76% 73,17%

Untuk lebih jelasnya, perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta dari pra tindakan ke siklus I sesuai Tabel 4 di atas dapat disajikan dengan

grafik pada Gambar 9 seperti di bawah ini:

Gambar 9. Grafik Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta dari Pra tindakan ke Siklus I

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Dengan demikian dari Tabel 4 dan Gambar 9 yang telah disajikan

di atas, dapat dianalisis bahwa ada perkembangan pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta seperti penjelasan di bawah ini :

a) Nilai terendah pada tes pra tindakan adalah 0,6, sedangkan pada

siklus I nilai terendah meningkat menjadi 25.

b) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes pra tindakan adalah 87,

sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 95.

c) Nilai rata-rata klasikal juga terjadi peningkatan yaitu pada tes pra

tindakan nilai rata-ratanya 49,52, sedangkan pada siklus I meningkat

menjadi 79,67.

d) Prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan dari pra

tindakan ke siklus I yaitu pra tindakan yang semula hanya terdapat 4

siswa yang tuntas atau 9,76%, lalu pada siklus I meningkat menjadi

30 siswa yang tuntas atau 73,17%, dari jumlah keseluruhan 41 siswa,

sehingga prosentase ketuntasan meningkat sebesar 63,41%.

d. Refleksi Silklus I

Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilaksanakan, guru dan

peneliti melakukan refleksi untuk menemukan kelemahan-kelemahan pada saat

kegiatan berlangsung pada siklus I. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I,

terlihat bahwa jumlah siswa yang nilainya di atas KKM (70) meningkat menjadi

73,17% atau 30 siswa dari 41 siswa, dengan nilai rata-rata kelas 79,67. Namun

peningkatan tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang sudah

direncanakan. Maka untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan

alam semesta pada siswa kelas V sesuai dengan indikator keberhasilan yang

diharapkan yaitu 80% dari 41 siswa nilainya di atas KKM (70), akan dilakukan

tindakan siklus II dengan perencanaan yang lebih matang terkait perbaikan dari

hasil observasi dan refleksi pada siklus I.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 11 dan 12

April 2012. Siklus II dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan

terdiri dari dua jam pelajaran (2x35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 6 April 2012

di ruang guru SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali. Peneliti dan guru kelas V

mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian ini. Akhir diskusi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan

siklus II akan dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 11 dan 12 April

2012. Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11

April 2012 selama dua jam pelajaran (2x35 menit) yaitu jam ke 1 dan jam ke-2

(pukul 07.00 WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pelaksanaan siklus II pertemuan II

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 April 2012 selama dua jam pelajaran

(2x35 menit) yaitu jam ke 4 dan jam ke-5 (pukul 09.00 WIB s/d pukul 10.10

WIB).

Sebelum pelaksanaan siklus II, ada hal-hal yang perlu diperbaiki guru

dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

bermain peran guna mengatasai kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus

I. Kelemahan pada siklus I salah satunya pada saat pra pembelajaran dan kegiatan

awal guru tidak memeriksa kesiapan siswa dan belum menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, hal ini menjadikan siswa kurang siap menerima

pelajaran dan kurang paham tentang tujuan apa yang harus dicapai dalam

pembelajaran, sehingga solusinya pada siklus II ini, perlu diingat oleh guru untuk

memeriksa kesiapan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Keaktifan siswa pada siklus I masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan

kurangnya keberanian siswa mengemukakan pendapat dan kurangnya interaksi

siswa dalam proses diskusi, sehingga guru perlu memberikan dorongan agar siswa

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

berani mengemukakan pendapat, misalnya dengan memberi penghargaan bagi

siswa yang berani bertanya. Pada siklus I ketika berdiskusi secara berkelompok

untuk memperagakan pembentukan alam semesta tanpa disertai naskah/skenario,

siswa kurang tenang/ramai sendiri dan menyepelekan, sehingga pada siklus II

direncanakan untuk memberi tugas menghafalkan naskah drama yang telah dibuat

oleh peneliti agar lebih menarik dan siswa lebih mandiri untuk menghafalkan

dialog yang sudah menjadi bagian mereka atau tiap individu. Pada kegiatan akhir,

siswa tidak ikut aktif dalam membuat kesimpulan, maka pada siklus II perlu

adanya umpan dari guru untuk siswa berupa pertanyaan-pertanyaan yang

jawabannya merupakan kesimpulan dari inti pembelajaran.

Setelah menemukan kelemahan pada siklus I dan menemukan solusi untuk

siklus II, guru kelas V dan peneliti menyamakan persepsi tentang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada siklus II akan

mendalami lebih lanjut tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I. Segala

sesuatu sebelum mengajar sudah dipersiapkan semaksimal mungkin agar

kemampuan guru dalam mengajar bisa lebih meningkat dari siklus I dan

pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta juga dapat meningkat seperti

indikator pencapaian yang diharapkan. Dalam RPP yang telah ditentukan waktu

selama 70 menit digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit,

kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) selama

45 menit, dan kegiatan akhir selama 15 menit. Alokasi waktu tersebut diterapkan

baik pada pertemuan I dan II.

Pembelajaran yang dilaksanakan adalah pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta, yang dilaksanakan dengan teknik bermain peran. Mengingat

bahwa teknik bermain peran adalah pembelajaran yang menuntut siswa untuk

memperagakan sesuatu atau situasi tertentu yang telah ditetapkan, maka pada inti

pembelajaran sama dengan siklus I terdapat kegiatan yang menugaskan siswa

memperagakan pembentukan alam semesta maupun rotasi dan revolusi, hanya

saja pada siklus II lebih difokuskan pada kegiatan mandiri yaitu siswa diminta

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menghafalkan naskah drama yang telah ditentukan agar aktivitas siswa bisa

meningkat dibandingkan pada siklus I.

Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar.

Media dan sumber belajar masih sama dengan siklus I hanya saja pada siklus II

peneliti menambahkan media berupa lingkar kepala bersimbol planet. Selanjutnya

peneliti mempersiapkan lembar kerja individu, tes evaluasi individu sesuai dengan

materi yang diajarkan dengan tingkat kesulitan yang semakin sulit dibandingkan

siklus I serta mempersiapkan daftar nilai, lembar observasi guru mengajar, dan

lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui perkembangan pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta pada siswa.

b. Pelaksanaan Siklus II (Tindakan)

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 11 April 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama

dua jam pelajaran (2x35menit) yaitu jam ke-1 dan jam ke-2 (pukul 07.00

WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas V

SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali. Urutan pelaksanaan tindakan siklus

pertama dan pertemuan kedua adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Guru memberikan salam pembuka lalu siswa berdoa bersama dan

melaksanakan absensi. Kegiatan dilanjutkan melakukan tanya jawab

untuk menumbukan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan

dipelajari. Siswa dikondisikan untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut :

(1) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.

(2) Guru menggali pengetahuan siswa tentang proses terjadinya alam

semesta dan terciptanya bumi.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

(3) Guru memberikan penjelasan tentang susunan planet di alam

semesta.

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut :

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 10 siswa.

(2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai jalan cerita

proses pembentukian alam semesta.

(3) Setiap siswa diberi peran oleh guru antara lain: Matahari,

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,

Neptunus, dan Bulan sebagai satelit Bumi.

(4) Guru memberikan naskah drama kepada siswa untuk dipelajari

dan dihafalkan percakapannya.

(5) Ketua kelompok mengambil label bertuliskan nama-nama planet

dan lingkar kepala bersimbol planet lalu dibagikan kepada

anggota kelompoknya.

(6) Siswa segera menempatkan diri sesuai label yang mereka pakai.

(7) Setelah siswa mendapatkan peran masing-masing, mereka mulai

berputar mengelilingi salah satu siswa yang berperan sebagai

matahari sesuai urutan planet dan membentuk lingkaran yang

berfungsi sebagi orbit. (bermain peran)

(8) Siswa sambil berputar melakukan percakapan sesuai naskah

drama yang telah diberikan oleh guru. (bermain peran)

(9) Siswa yang lain mengamati dan mencatat hasil kegiatan.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah

dilakukan.

(2) Guru mengkonfirmasi kegiatan pembelajaran

(3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi individu, lalu

untuk memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan kepada

siswa yang berprestasi. Untuk kegiatan tindak lanjut siswa

mendapatkan pekerjaan rumah (PR).

2) Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 12 April 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama

dua jam pelajaran (2x35menit) yaitu yaitu jam ke 4 dan jam ke-5 (pukul

09.00 WIB s/d pukul 10.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang

kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali. Urutan pelaksanaan

tindakan siklus pertama pertemuan kedua adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Guru memberikan salam pembuka lalu siswa berdoa bersama dan

melaksanakan absensi. Kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan

tanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran yang telah lalu. Siswa

dikondisikan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut :

(1) Guru bertanya dengan siswa, “berapa lama bumi kita ini berputar

anak-anak?”

(2) Guru bertanya dengan siswa, “apa akibat yang ditimbulkan dari

bumi kita ini yang mengalami rotasi?”

(3) Guru memberikan penjelasan tentang perputaran bumi pada

porosnya (rotasi) dan bumi mengelilingi matahari (revolusi)

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut :

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 10 siswa.

(2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai jalan cerita

mengenai peristiwa rotasi dan revolusi bumi.

(3) Setiap siswa diberi peran oleh guru antara lain: Matahari, Bumi

dan Bulan sebagai satelit Bumi

(4) Ketua kelompok mengambil label bertuliskan Matahari, Bumi

dan Bulan serta lingkar kepala bersimbol lalu dibagikan kepada

anggota kelompoknya.

(8) Siswa segera menempatkan diri sesuai label yang mereka

pakai.(bermain peran)

(9) Siswa mulai berputar menirukan gerak rotasi dan revolusi

bumi.(bermain peran)

(10) Siswa sambil berputar melakukan percakapan sesuai naskah

drama yang telah diberikan oleh guru.(bermain peran)

(11) Siswa yang lain mengamati dan mencatat hal-hal yang penting.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah

dilakukan.

(2) Guru mengkonfirmasi kegiatan pembelajaran

(3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

(4) Guru memberi penguatan

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi individu, lalu

untuk memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan kepada

siswa yang berprestasi. Untuk kegiatan tindak lanjut siswa

mendapatkan pekerjaan rumah (PR).

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

c. Observasi Siklus II

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V

untuk melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa daftar

nilai siswa, kamera dan video. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh

data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan

oleh peneliti dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.

1) Hasil Observasi Peningkatan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan

Alam Semesta

Berdasarkan hasil tes siklus II selama dua kali pertemuan sesuai dengan

lampiran 30 halaman 161, diperoleh data dalam Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

pada Siklus II

Interval Median f %

Relatif Kumulatif

55 – 62 58,5 2 4,88 4,88

63 − 70 66,5 4 9,76 14,64

71 − 78 74,5 7 17,07 31,71

79 − 86 82,5 11 26,83 58,84

87 − 94 90,5 9 21,95 80,49

95 − 102 98,5 8 19,51 100,00

Jumlah 41 100,00

Nilai rata-rata = 3414,5 : 41 = 83,28

Ketuntasan klasikal = (35 : 41) x 100% = 85,37%

Nilai Di bawah KKM = (6 : 41) x 100% = 14,63%

Nilai tertinggi = 100

Nilai terendah = 55

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Untuk lebih jelasnya, perolehan nilai pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta pada siklus II sesuai Tabel 5 di atas dapat disajikan dengan grafik yang

dapat dilihat pada Gambar 10 sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

55-62 63-70 71-78 79-86 87-94 95-102

Gambar 10. Grafik Perolehan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta pada Siklus II

Dengan demikian dari Tabel 5 dan Gambar 10 yang telah disajikan di atas,

dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh untuk pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta siswa pada saat siklus II sebesar 83,28

dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55. Siswa yang mendapat nilai di

atas KKM (70) 85,37% atau 35 siswa dari jumlah keseluruhan 41 siswa

sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) sebanyak 14,63% atau

6 siswa dari jumlah keseluruhan 41 siswa. Dari analisis siklus II tersebut, maka

tidak perlu dilakukan tindakan siklus berikutnya karena hasilnya sudah memenuhi

indikator keberhasilan yaitu > 80% dari jumlah keseluruhan siswa mendapat nilai

di atas KKM (70).

Berdasarkan data siklus I dan data siklus II yang telah disajikan dapat

dianalisa bahwa ada perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta dari siklus I ke siklus II. Data perkembangan tersebut dapat dilihat dalam

Tabel 6 sebagai berikut:

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 6. Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam

Semesta dari Siklus I ke Siklus II

NO KETERANGAN SIKLUS I SIKLUS II

1 Nilai terendah 25 55

2 Nilai tertinggi 95 100

3 Rata-rata Nilai Klasikal 79,67 83,28

4 Prosentase Ketuntasan 73,17% 85,37%

Untuk lebih jelasnya, perkembangan pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta dari siklus I ke siklus II sesuai Tabel 6 di atas dapat

disajikan dengan grafik pada Gambar 11 seperti di bawah ini:

Gambar 11. Grafik Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur

Bumi dan Alam Semesta dari Siklus I ke Siklus II

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Dengan demikian dari Tabel 6 dan Gambar 11 yang telah disajikan di

atas, dapat dianalisis bahwa ada perkembangan pemahaman konsep

struktur bumi dan alam semesta seperti penjelasan di bawah ini :

a) Nilai terendah pada tes siklus I adalah 25, sedangkan pada siklus II

nilai terendah meningkat menjadi 55.

b) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes siklus I adalah 95,

sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 100.

c) Nilai rata-rata klasikal juga terjadi peningkatan yaitu pada tes siklus I

nilai rata-ratanya 79,67, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi

83,28.

d) Prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II yaitu siklus I yang semula hanya terdapat 30 siswa yang

tuntas atau 73,17%, lalu pada siklus II meningkat menjadi siswa 35

yang tuntas atau 85,37%, dari jumlah keseluruhan 41 siswa, sehingga

prosentase ketuntasan meningkat sebesar 12,20%.

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilaksanakan guru dan

peneliti yang telah melakukan refleksi, dapat dilihat pada siklus II bahwa jumlah

siswa yang nilainya di atas KKM (70) meningkat menjadi 85,37% atau 35 siswa

dari 41 siswa, dengan nilai rata-rata kelas 83,28 sesuai indikator yang telah

ditetapkan. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil sesuai indikator keberhasilan

yaitu >80% dari 41 siswa nilainya di atas KKM (70), sehingga tidak perlu

diadakan tindakan ke siklus berikutnya.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep struktur bumi

dan alam semesta siswa kelas V mengalami peningkatan pada setiap siklus.

Peningkatan terlihat setelah dilakukan tindakan menggunakan teknik bermain

peran pada siklus I dan siklus II. Perbandingan daftar frekuensi ketuntasan dapat

dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Perbandingan Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Sruktur Bumi

dan Alam Semesta Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.

No Interval

Nilai

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Freku

ensi

Prosentase

(%)

Freku

ensi

Prosentase

(%)

Freku

ensi

Prosentase

(%)

1 0-16 1 2,44 0 0 0 0

2 17-32 2 4,88 1 2,44 0 0

3 33-48 16 39.02 0 0 0 0

4 49-64 14 34.15 3 7,32 2 4,88

5 65-80 7 17,07 16 39,02 14 34,15

6 81-96 1 2,44 21 51,22 17 41,46

7 97-112 0 0 0 0 8 19,51

Jumlah 41 100 41 100 41 100

Perbandingan daftar frekuensi ketuntasan pada Tabel 7 di atas dapat disajikan

dalam bentuk grafik pada Gambar 12 sebagai berikut:

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 12. Grafik Perbandingan Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman

Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 12 terlihat perbandingan daftar frekuensi nilai

pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta dari pra tindakan, siklus I,

dan siklus II dalam interval nilai yang sama dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Terdapat 1 siswa pada pra tindakan dan tidak ada siswa pada siklus I yang

mendapat nilai antara 0-16. Sedangkan pada siklus II tidak ada siswa yang

mendapat nilai antara 0-16.

2. Terdapat 2 siswa pada pra tindakan dan 1 siswa pada siklus I yang mendapat

nilai antara 17-32. Sedangkan pada siklus II tidak ada siswa yang mendapat

nilai antara 17-32.

3. Terdapat 16 siswa pada pra tindakan dan tidak ada siswa pada siklus I yang

mendapat nilai antara 33-48. Sedangkan pada siklus II tidak ada siswa yang

mendapat nilai antara 33-48.

4. Terdapat 14 siswa pada pra tindakan, 3 siswa pada siklus I, dan 2 siswa pada

siklus II yang mendapat nilai antara 49-64.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

5. Terdapat 7 siswa pada pra tindakan, 16 siswa pada siklus I, dan 14 siswa pada

siklus II yang mendapat nilai antara 65-80.

6. Pada pra tindakan terdapat 1 siswa yang nilainya antara 81-96. Sedangkan

pada siklus I terdapat 21 siswa dan pada siklus II terdapat 17 siswa yang

mendapat nilai antara 81-96.

7. Pada pra tindakan dan siklus I tidak terdapat siswa yang nilainya 97-112.

Sedangkan pada siklus II terdapat 8 siswa yang nilainya 97-112.

Selain itu dari data yang diperoleh, terlihat pula perkembangan pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta untuk aspek nilai terendah, nilai tertinggi,

rata-rata klasikal, dan prosentase ketuntasan yang terlihat meningkat dari pra

tindakan, siklus I, dan siklus II. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8. Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi dan Alam Semesta

Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

NO KETERANGAN PRA

TINDAKAN

SIKLUS I SIKLUS II

1 Nilai terendah 0,6 25 55

2 Nilai tertinggi 87 95 100

3 Rata-rata Nilai Klasikal 49,52 79,67 83,28

4 Prosentase Ketuntasan 9,76% 73,17% 85,37%

Perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta pada

Tabel 8 di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada

Gambar 13 sebagai berikut:

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 13. Grafik Perkembangan Pemahaman Konsep Struktur Bumi

dan Alam Semesta Pra Tindakan, Siklus I, dan Ssiklus II

Berdasarkan Tabel 8 dan Gambar 13 terlihat perkembangan pemahaman

konsep struktur bumi dan alam semesta siswa dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Nilai terendah pada tes pra tindakan adalah 0,6, pada siklus I nilai terendah

meningkat menjadi 25, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 55.

2. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes pra tindakan adalah 87, pada

siklus I meningkat menjadi 95, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 100.

3. Nilai rata-rata klasikal juga terjadi peningkatan yaitu pada tes pra tindakan

nilai rata-ratanya 49,52. Pada siklus I meningkat menjadi 79,67, dan pada

siklus II kembali meningkat menjadi 83,28.

4. Untuk siswa yang tuntas pada pra tindakan terdapat 4 siswa yang tuntas atau

9,76, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 30 siswa yang tuntas atau

73,17%, dan pada siklus II kembali meningkat menjadi 35 siswa yang tuntas

atau 85,37%. Data tersebut diambil dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 41

siswa. Sesuai data tersebut dapat dinyatakan bahwa dari pra tindakan ke siklus

I prosentase ketuntasan meningkat sebesar 63,41%, sedangkan dari siklus I ke

siklus II prosentase ketuntasan meningkat sebesar 12,20%.

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan tidak seluruh siswa nilainya di

atas KKM (70). Terdapat 6 orang siswa yang nilainya belum mencapai KKM

(70), sehingga peneliti mengadakan remidial untuk ketiga siswa tersebut. Setelah

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dilakukan remidial sebanyak 3 kali, ada 3 siswa yang nilainya tuntas, dan 3 siswa

yang tidak tuntas. Hal tersebut disebabkan karena dua di antara tiga siswa tersebut

merupakan siswa yang tinggal kelas. Seharusnya kedua siswa tersebut sudah

duduk di kelas VI (enam), tetapi karena kedua siswa tersebut memang benar-

benar tidak bisa mengikuti pelajaran maka tidak dapat naik ke kelas VI (enam).

Dalam keadaan itupun mereka di kelas V (lima) tidak juga bisa mengikuti

pelajaran. Sedangkan satu lainnya di antara tiga siswa yang tidak tuntas,

disebabkan karena siswa tersebut memang mengalami kesulitan belajar. Masalah

tersebut akan dipecahkan dengan tambahan/bimbingan khusus di luar jam

sekolah.

Dalam perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta

bila dibandingkan, peningkatan prosentase ketuntasan dari pra tindakan ke siklus I

yaitu 63,41% lebih besar dibandingkan peningkatan prosentase ketuntasan dari

siklus I ke siklus II yaitu 12,20%. Hal tersebut disebabkan karena pada saat

dilakukan tindakan pada siklus I, pembelajaran dilaksanakan secara diskusi atau

berkelompok hanya untuk memperagakan saja sehingga siswa lebih berani untuk

bertukar pikiran dengan temannya pada saat siswa mengalami kesulitan untuk

memahami materi. Sedangkan pada tindakan siklus II siswa dituntut untuk belajar

mandiri, yaitu menghafalkan naskah/teks drama yang sudah menjadi bagian tiap

individu, sehingga pada saat siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi

tidak bisa bertanya pada siswa lain karena tiap siswa memiliki tanggung jawab

sendiri untuk menghafalkan naskah drama. Hal tersebut menyebabkan

peningkatan prosentase ketuntasan dari pra tindakan ke siklus I lebih besar

dibandingkan peningkatan prosentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II.

Berdasarkan data perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan

alam semesta pada Tabel 9 dan Gambar 13, jumlah siswa yang tuntas dari pra

tindakan, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan sesuai indikator

keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu >80% dari jumlah keseluruhan 41

siswa mendapat nilai di atas KKM (70). Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

konsep struktur bumi dan alam semesta dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik bermain peran dinyatakan berhasil.

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat

disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta siswa kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran

2011/2012 melalui model pembelajaran kooperatif teknik bermain peran. Hal ini

terjadi karena teknik bermain peran melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran IPA dan mengasah kemampuan sosialisasi yang dimiliki siswa

melalui memperagakan/memerankan sesuatu dalam situasi tertentu baik secara

individu maupun berkelompok sehingga pengetahuan yang diperoleh akan lebih

mendalam.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam 2 siklus dengan menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif

teknik bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali

Tahun Ajaran 2011/2012 dalam pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Melalui model pembelajaran kooperatif teknik bermain peran terbukti

dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta siswa

kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini

dapat terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas yang pada saat pra

tindakan sebesar 49,52, pada siklus I meningkat menjadi 79,67, dan pada siklus II

meningkat menjadi 83,29. Sedangkan untuk prosentase ketuntasan siswa menurut

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, pada saat pra tindakan siswa yang

tuntas sebanyak 4 siswa atau 9,76% dari jumlah keseluruhan 41 siswa. Pada siklus

I prosentase ketuntasan menunjukkan peningkatan sebesar 63,41% yaitu dari

siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa atau 9,76% pada saat pra tindakan, meningkat

menjadi 30 siswa atau 73,17% pada saat siklus I dari jumlah keseluruhan 41

siswa. Pada siklus II prosentase ketuntasan kembali menunjukkan peningkatan

sebesar 12,20%, yaitu dari siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa atau 73,31% pada

saat siklus I, meningkat menjadi 35 siswa atau 85,37% pada saat siklus II dari

jumlah keseluruhan 41 siswa.

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan tidak seluruh siswa nilainya di

atas KKM (70). Terdapat 6 orang siswa yang nilainya belum mencapai KKM

(70), sehingga peneliti mengadakan remidial untuk ketiga siswa tersebut. Setelah

dilakukan remidial sebanyak 3 kali, ada 3 siswa yang nilainya tuntas, dan 3 siswa

yang tidak tuntas. Hal tersebut disebabkan karena dua di antara tiga siswa tersebut

78

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

merupakan siswa yang tinggal kelas. Seharusnya kedua siswa tersebut sudah

duduk di kelas VI (enam), tetapi karena kedua siswa tersebut memang benar-

benar tidak bisa mengikuti pelajaran maka tidak dapat naik ke kelas VI (enam).

Dalam keadaan itupun mereka di kelas V (lima) tidak juga bisa mengikuti

pelajaran. Sedangkan satu lainnya di antara tiga siswa yang tidak tuntas,

disebabkan karena siswa tersebut memang mengalami kesulitan belajar. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut penulis sudah menindaklanjuti dengan

memberikan bimbingan tambahan sesuai dengan kemampuan siswa dan

selanjutnya diserahkan kepada guru kelas.

Dalam perkembangan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta

bila dibandingkan, peningkatan prosentase ketuntasan dari pra tindakan ke siklus I

yaitu 63,41% lebih besar dibandingkan peningkatan prosentase ketuntasan dari

siklus I ke siklus II yaitu 12,20%. Hal tersebut disebabkan karena pada saat

dilakukan tindakan pada siklus I, pembelajaran dilaksanakan secara diskusi atau

berkelompok hanya untuk memperagakan saja sehingga siswa lebih berani untuk

bertukar pikiran dengan temannya pada saat siswa mengalami kesulitan untuk

memahami materi. Sedangkan pada tindakan siklus II siswa dituntut untuk belajar

mandiri, yaitu menghafalkan naskah/teks drama yang sudah menjadi bagian tiap

individu, sehingga pada saat siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi

tidak bisa bertanya pada siswa lain karena tiap siswa memiliki tanggung jawab

sendiri untuk menghafalkan naskah drama. Hal tersebut menyebabkan

peningkatan prosentase ketuntasan dari pra tindakan ke siklus I lebih besar

dibandingkan peningkatan prosentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik

bermain peran dalam pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta. Teknik

yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik siklus. Prosedur penelitiannya

terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 28

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dan 29 Maret 2012. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 11

dan 12 April 2012. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan implikasi

teoritis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif teknik bermain peran untuk meningkatkan

pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta dapat dipertimbangkan

untuk menambah teknik pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi

pelajaran bagi siswa.

Teknik bermain peran ini sengaja dirancang untuk memberikan

peluang bagi siswa untuk melakukan eksplorasi intelektual, meningkatkan

keaktifan siswa dan mengasah keterampilan sosialisasi siswa untuk dapat

memecahkan masalah bersama-sama sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Siswa juga tertantang untuk membuat tambahan informasi dari

informasi yang tersediakan, sehingga melatih sikap kritis dan cara berfikir

divergen bagi siswa. Siswa akan lebih peka terhadap masalah yang timbul di

sekitarnya dan mampu memberikan penyelesaian yang cerdas.

2. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan model

pembelajaran kooperatif teknik bermain peran dapat meningkatkan

pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan keefektifan teknik pembelajaran guru dalam

mengajar dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehubungan dengan

keterampilan dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. Berdasarkan kriteria

temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada Bab

IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu dalam

menghadapi permasalahan yang sejenis. Pembelajaran dengan menggunakan

teknik bermain peran pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

oleh guru yang menghadapi permasalahan sejenis, terutama untuk

meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam semesta siswa.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi

semaksimal mungkin. Oleh karena itu kreatifitas dan keaktifan guru sangat

diperlukan untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan alam

semesta.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran

kooperatif teknik bermain peran untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur

bumi dan alam semesta pada siswa kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali

Tahun Ajaran 2011/2012, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan

pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan

meningkatkan kompetensi peserta didik SD Negeri 1 Siswodipuran Boyolali pada

khususnya sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya selalu menginspirasi dan aktif mendorong

guru-guru untuk melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif

salah satunya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

bermain peran.

2. Bagi Guru

a. Diharapkan guru menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

bermain peran sebagai alternatif teknik pembelajaran dalam proses

pembelajaran IPA.

b. Guru hendaknya melakukan persiapan yang lebih baik dalam

menggunakan teknik bermain peran, terutama dalam menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan

evaluasi, sehingga mudah dipahami siswa.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam pembelajaran dengan teknik

bermain peran dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... filesiswodipuran boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012 skripsi oleh : vita nurmalitasari k7108250 fakultas keguruan ilmu pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

pembelajaran, terutama dalam mengembangkan keterampilan

bersosialisasi melalui memerankan sesuatu dengan situasi tertentu,

sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajar menggunakan teknik bermain

peran dengan menerapkan latihan/bermain peran pada pelajaran lain yang

ada di sekolah.