perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluasi sistem .../evaluasi...insidental dalam dinas...

67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN JENIS INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh : BANGKIT YUDAWIRAWAN F3407020 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dothien

Post on 31-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN JENIS

INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan

Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh :

BANGKIT YUDAWIRAWAN

F3407020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN JENIS

INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN DAN ASET KOTA SURAKARTA

BANGKIT YUDAWIRAWAN F3407020

Tax is a source of country income that used to finance development, region tax is a source of region income that used to region finance development for city or regency level. The purpose of this research is to evaluate the system that used by DPPKA in insidental entertaint tax collection. This purpose of this research is to know how is the system of insidental entertaint tax collection that has applied, the obstacles that faced, and how is the way that taken by Surakarta City Government to increase the the income of entertaint tax in DPPKA. This research was taken by monitoring method, interview and documentation. Based of the result of this research the service that has given by DPPKA of Surakarta was good enough. But there is should a changing of the collection system. this thing could see from the realization of insidental entertaint tax collection who was not completed the target yet. The conclusion is the income of insidental entertaint tax collection was good, but there is should be a raising of the collection system quality. The researcher gives some suggestion to DPPKA of Surakarta city in raising the service and satisfied of tax payer and then increase the income of region real revenue by reparation of the system in Surakarta City.

Keywords : Insidental entertaint tax collection system

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Beja-bejaning wong lali,isih bejo wong eling lan waspodo (Bapak)

Ajining diri gumantung soko lathi (Sabtu)

1+1=2, jalanin hidup apa adanya (penulis)

Yaa atau tidak sama sekali (penulis)

Orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu,orang yang masih

terus belajar akan menjadi pemilik masa depan (Mario Teguh)

Lakukan sesuatu tanpa dengan kebohongan (Ratna amaliah)

See something from the few side’s (kugy)

Diluar sana masih banyak sesuatu yang indah (eckomon)

Karya ini penulis persembahkan kepada:

o Allah SWT

o Diriku dan masa depanku

o Bapak dan Ibu

o Kakak beserta keluarganya

o Sahabat-sahabatku yang selalu membantuku

o My inspiration

o Almamaterku

o Semua yang memberi cerita tentang

kehidupanku

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi Sistem Pemungutan Pajak Hiburan Jenis

Insidental Dalam Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta ini dapat diselesaikan dengan baik

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat Mencapai Gelar

Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

Tersusunnya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak dan

penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah, memberikan Rahmat dan Karunia-Nya..

2. Bapak dan Bundaku tercinta Bapak Sutarno, S.Pd dan Ibu Tri Sari,

Ama.Pd sejuta hormat dan ketulusan ku persambahkan buat beliau.

3. Keluaga Besar Rumpun Keluarga Sono Dumilah.

4. Bapak Prof.Dr. Bambang Sutopo, Msi, Ak, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS).

5. Bapak Drs.Santoso Tri Hananto, Msi, Ak, selaku ketua Program Diploma

III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS)

6. Bapak Sri Suranto, SE, MSi, Ak.selaku Ketua Prodi Diploma III

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS

7. Bapak Drs.Jaka Winarna.SE,Msi selaku dosen pembimbing tugas akhir

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

8. Bapak Drs. Eko Arief S. Msi,ak. Selaku dosen pembimbing akademik

9. Bapak Tulus Widjayat SE,Msi. selaku Pembimbing magang di DPPKA

10. Dua kakakku yang selalu memberikan teladan, duo ASW Andy Sonya

Wijanarko SE, beserta isrti dan pandu lucu, Ari Sabtuaji Wibowo Amd

beserta istri

11. My inspiration, Ratna Amaliah makasih ya semua pengorbanannya selama

ini dan selamanya.

12. My best friend on the road G3333CA dan G6228EB

13. Keluarga baruku yang wagu-wagu Eckomon pikun, Byhq lebay, Nanda

Korea, Wibi coklat, Fungky ndangak, sandri Q-bo, Risna bolang, Dpy

Cemplon, Ndangdut, moet2, om Hanung, Tegar bingung, rosa lenglung

(thx printernya), Doni Lemu wahyu welut, aldila, Gilang Ramadang dan

Manyun kugy any problem we let’s together”

14. CA kost beserta bapak dan ibunya yang baik hati se UNS, dan

15. Semua sahabat-sahabat terbaik ku, thank’s for all.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan, untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang

sifatnya membangun untuk dijadikan sebagai tambahan pengetahuan yang

berguna di lain kesempatan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Surakarta, juli 2010

Penulis

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... .5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... .5

E. Metode Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori......................................................................... 10

1. Pajak Secara Umum .......................................................... 10

2. Fungsi Pajak ...................................................................... 11

3.Syarat dan Teori-teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak

...................................................................................... 12

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Asas-asas Pemungutan Pajak ............................................ 14

5.Tarif Pajak .......................................................................... 15

6.Pajak Daerah ...................................................................... 15

7.Pajak Hiburan..................................................................... 16

8.Sistem Pemungutan Pajak .................................................. 19

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ..................................................... 20

B. Laporan Magang Kerja ............................................................ 35

C. Pembahasan Masalah.................................................................39

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 52

B. Saran ........................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

III.1. Tabel Target dan realisasi Pajak hiburan insidental di kota Surakarta . 48

\

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar III.1 Bagan Organisasi DPPKA Surakarta ......................................... .27

Gambar III.2 Bagan Flowchart Bidang Pendaftaran dan Pendataan ............... .43

Gambar III.3 Bagan Flowchart Bidang Penetapan dan Penagihan……………44

Gambar III.4 Bagan Flowchart Bidang Pembendaharaan dan Kas ................. .45

Gambar III.5 Bagan Flowchart Bidang Penagihan .......................................... .46

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat pernyataan

2. Memo penyerahan laporan magang

3. Surat permohonan magang

4. Surat keterangan selesai magang

5. Lembar penilaian magang

6. Blangko permohonan rekomendasi penyelenggaraan hiburan

7. Surat permintaan perforasi

8. Surat berita acara penerimaan/penyerahan benda berharga

9. Surat bukti pengeluaran benda berharga

10. Nota penghitungan pajak hiburan jenis insidental

11. Contoh tiket

12. Tabel penerimaan pemerintah kota Surakarta tahun 2007-2009

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN JENIS INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN DAN

ASET KOTA SURAKARTA

BANGKIT YUDAWIRAWAN F3407020

Tax is a source of country income that used to finance development, region tax is a source of region income that used to region finance development for city or regency level. The purpose of this research is to evaluate the system that used by DPPKA in insidental entertaint tax collection. This purpose of this research is to know how is the system of insidental entertaint tax collection that has applied, the obstacles that faced, and how is the way that taken by Surakarta City Government to increase the the income of entertaint tax in DPPKA. This research was taken by monitoring method, interview and documentation. Based of the result of this research the service that has given by DPPKA of Surakarta was good enough. But there is should a changing of the collection system. this thing could see from the realization of insidental entertaint tax collection who was not completed the target yet. The conclusion is the income of insidental entertaint tax collection was good, but there is should be a raising of the collection system quality. The researcher gives some suggestion to DPPKA of Surakarta city in raising the service and satisfied of tax payer and then increase the income of region real revenue by reparation of the system in Surakarta City.

Keywords : Insidental entertaint tax collection system

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai

oleh suatu Negara. Dalam suatu Negara dapat dikatakan berkembang, jika

pertumbuhan ekonominya berkembang terutama pada hal kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakatnya. Dewasa ini Bangsa Indonesia sedang

melaksanakan pembangunan disegala bidang meliputi pembangunan di bidang

ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan. Pembangunan

Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan

berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut

perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu

usaha untuk mewujudkan pembiayaan pembangunan, yaitu dengan menggali

sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan

untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.

Sehingga pajak merupakan salah satu komponen terpenting dalam

memberikan kontribusinya bagi penerimaan Negara untuk pembiayaan

pembangunan nasional dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Untuk memberikan keefektifan dan keefisienan penerimaan pajak,

pemerintah membagi pajak menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Untuk itu

pemerintah mengeluarkan kebijakan yang biasa disebut dengan Otonomi

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Daerah. Otonomi daerah adalah wewenang dan kewajiban daerah untuk

mengatur dangan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku. Dengan keluarnya peraturan tentang

Otonomi daerah, pemerintah daerah harus mampu menyelenggarakan

pemerintahan dan pembangunan didaerahnya masing-masing.

Dalam melaksanakan Otonomi Daerah, pemerintah Daerah dan

masyarakat harus bisa mandiri dalam hal pembangunan dan pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumberdaya alam dalam mencapai suatu kehidupan

yang adil dan sejahtera.

Adapun sumber-sumber asli penerimaan daerah, yaitu : Pendapatan

Asli Daerah, misalnya Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan

Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,

Lain-lain Pendapatan yang Sah. Dana Perimbangan, misalnya Bagian Daerah

dari PBB, BPHTB, dan SDA Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus.

Pendapatan Daerah lainnya, misalnya Pinjaman Dalam Negeri, Pinjaman Luar

Negeri, Penerimaan Daerah Lain-lain yang Sah.

Sering kali kita melihat dan saksikan bersama bahwa banyak

peristiwa-peristiwa penting yang dilaksanakan di wilayah Surakarta, antara

lain adalah kesenian daerah asli Surakarta maupun kesenian dari daerah lain.

Begitu juga kegiatan yang bersifat insidental lainnya, seperti acara musik,

fashion show, teater, pameran elektronik, pameran otomotif dan pertandingan

olahraga.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Budaya jawa yang terus bergerak dari pagi hingga malam membawa

kota Surakarta menjadi kota budaya yang banyak mengundang minat

wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini tidak terlepas dari

peran penting pemerintah kota dan masyarakat. Melalui pajak hiburan salah

satu dari sekian pajak yang ada baik yang insidental maupun pajak hiburan

reguler pemerintah memperoleh pendapatan yang senantiasa dimanfaatkan

untuk melakukan pembangunan kearah yang lebih baik.

Menurut Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 3 Tahun 1998 Pajak

hiburan yaitu pungutan daerah atas penyelenggaraan hiburan. Mengingat

Surakarta adalah kota budaya yang mana sering diadakan event-event penting,

menarik, dan mendidik oleh para event organizer maka penerimaan pajak

hiburan jenis insidental pun cukup memiliki peran penting dalam menunjang

pendapatan asli daerah kota Surakarta.

Pajak hiburan insidental yaitu pungutan daerah atas penyelenggaraan

hiburan yang sifatnya sewaktu-waktu, seperti konser musik, pertandingan,

pasar malam dan lain-lain, namun dalam prakteknya terkadang para event

organizer melakukan kecurangan-kecurangan yang merugikan pemerintah

daerah, terlebih lagi jarang ada sanksi tegas dari pemerintah itu sendiri

melainkan peringatan. Kecurangan-kecurangan tersebut seperti membayar

hanya setengah dari jumlah pembayaran yang telah disepakati, memanipulasi

jumlah penjualan tiket yang ada tidak sesuai dengan kenyataan.

Jika peristiwa tersebut diatas terus menerus terjadi maka pemerintah

daerah sendiri yang mengalami kerugian dari sektor pajak hiburan jenis

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

insidental, secara otomatis kontribusi pajak hiburan insidental terhadap

pendapatan asli daerah pun menurun. Padahal pajak insidental merupakan

salah satu sumber pendapatan yang penting bagi kota yang memiliki aset

kebudayaan seperti Surakarta ini.

Mengingat dengan adanya berbagai khasus dan permasalahan yang

klasik sering terjadi pada pelaksanaan dilapangan maka penulis berkeinginan

mengevaluasi kinerja perpajakan daerah khususnya pada bagian pajak hiburan

yang bersifat Insidental pada pemerintahan kota Surakarta pada tiga catatan

tiga tahunan. Sistem yang digunakan dipemerintah kota Surakarta masih

banyak kekurangan dan dampak yang timbul dari adanya sistem yang dirasa

masih sangat manual. Untuk meningkatkan pendapatan dari sumber pajak

hiburan yang bersifat insidental ini perlu adanya perubahan sistem yang

digunakan. Dari latar belakang masalah di atas maka penulis sangat

berkeinginan untuk mengangkat judul “EVALUASI SISTEM

PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN INSIDENTAL TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sistem pemungutan pajak hiburan insidental di kota

Surakarta?

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Hambatan apa yang dihadapi dalam sistem pemungutan pajak hiburan

insidental di kota Surakarta?

3. Bagaimana upaya pemerintah kota Surakarta untuk meningkatkan

penerimaan pajak hiburan insidental dikota Surakarta?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemungutan pajak hiburan incidental

yang digunakan oleh pemerintah kota Surakarta.

2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam sistem pemungutan

pajak hiburan insidental di kota Surakarta.

3. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk mengantisipasi hambatan

yang terjadi dari sistem pemungutan pajak insidental di kota Surakarta.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan mengenai sistem pemungutan pajak daerah

khususnya pajak hiburan insidental di kota Surakarta.

2. Bagi pemerintah

Memberikan masukan kepada pegawai pemerintah kota Surakarta

mengenai pentingnya sistem pengelolaan dan pemungutan pajak hiburan

insidental dan pengawasannya dalam upaya mengoptimalkan penerimaan

pajak daerah.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Bagi pihak lain

Penulis berharap karya ini dapat digunakan sebagai informasi

untuk menyadarkan masyarakat pentingnya kontribusi pajak hiburan

insidental untuk segera membayar pajak pada waktunya dan sebagai

referensi bagi peneliti selanjutnya.

E. Metode Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan

mengumpulkan keterangan dan informasi yang diperlukan guna penyusunan

Tugas Akhir.

1. Desain Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengunakan Desain

Penelitian Kasus. Desain Kasus dilakukan apabila pertanyaan

“bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian. Berdasar dari

rumusan masalah dan tujuan yang telah dibahas diatas desain kasus dipilih

penulis karena dirasa tepat dengan permasalahan yang akan dibahas dalam

Tugas Akhir ini dengan tema sistem pemungutan pajak hiburan insidental.

2. Objek Penelitian

Ruang lingkup mengenai pemungutan pajak hiburan insidental

sangat luas cakupannya sesuai fungsi dan penerapannya dalam masing-

masing definisinya. Untuk lebih memfokuskan pembahasan dalam hal ini,

kami membatasi objek penelitian mengenai sistem yang digunakan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kedalam lingkup yang lebih kecil yaitu informasi mengenai sistem

pemungutan dan evaluasi bidang peningkatan pendapatan asli daerah.

3. Jenis dan Sumber Data

Lofland dalam Lexy J. Moeleong (2007) mengatakan bahwa sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam

penelitian ini, penulis memperoleh berbagai data dari berbagai sumber.

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah :

1) Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata,

kalimat, dan gambar

2) Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka

atau data kuantitatif yang diangkakan.

b. Sumber Data berasal dari:

1) Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang

diteliti mengenai data-data yang berhubungan langsung dengan

peneliti, di Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset (DPPKA)

2) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak lansung

dengan mempelajari buku-buku, literature, makalah, Undang-

Undang Perpajakan yang berlaku, serta observasi yang dilakukan.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Sumber data diambil dari:

1) Informasi yaitu orang yang dipandang mengetahui permasalahan

yang akan dikaji dan bersedia memberikan informasi.

2) Dokumen merupakan sumber data yang memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif. Menurut Sutopo bahwa “Dokumen

merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas, tetapi juga berupa gambaran atau benda

peninggalan yang berhubungan dengan suatu peristiwa tertentu”.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi/ pengamatan

Observasi menurut Siagian (1987) adalah tehnik yang

dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala dan fenomena yang diteliti oleh penulis. Dalam

penelitian melalui pengamatan ini diadakan langsung ke lokasi

penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas atas permasalahan

dan khasus yang terjadi di DPPKA

b. Interview/ wawancara

Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong (2007)

mendefinisikan wawancara adalah proses percakapan dengan maksud

untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

motivasi, perasaan yang dilakukan antara dua pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

diwawancarai. Penulis melakukan wawancara dengan narasumber

yang berkompeten dibidangnya. Penulis menggunakan teknik

wawancara mendalam dengan pertanyaan yang bersifat open-ended,

kepada pihak yang berkepentingan.

c. Dokumen

Dokumen yang diambil dalam penelitian ini adalah dokumen

yang berkaitan dengan system pemungutan pajak Hiburan. Dalam hal

ini dokumen yang digunakan berupa catatan, agenda, notulen, arsip-

arsip, surat-surat. Perundang-undangan, maupun laporan-laporan

kegiatan yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset.

5. Teknik Pembahasan

a. Pembahasan Deskriptif

Yaitu teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti.

b. Optimasi Keputusan

Yaitu teknik untuk mensintesis suatu keputusan optimal dalam bidang

perpajakan khususnya pajak hiburan bersifat insidental.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Pengertian Pajak

Menurut Rochmat Soemitro seperti yang dikutip Munawir “Pajak

adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang

dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum”.

Pudyatmoko yang mengutip pendapat PJA. Adriani mendefinisikan

pajak sebagai iuran kepada kas Negara (yang dapat dipaksakan) yang

terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,

dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,

dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan

pemerintahan.

Sedangkan menurut Smeets seperti yang dikutip oleh Suandy

“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-

norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi

yang dapat ditujukan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk

membiayai pengeluaran pemerintahan”.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Dari definisi-definisi pajak di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian pajak adalah iuran pada Negara yang dipungut oleh pemerintah

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dapat dipaksakan, tanpa

mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan untuk

membiayai pengeluaran umum pemerintah.

Dan dapat disimpulkan juga bahwa pajak memiliki unsur-unsur :

a. Iuran dari rakyat kepada Negara, yang berarti bahwa yang berhak

memungut pajak hanyalah Negara dan iuran tersebut berupa uang

(bukan barang).

b. Berdasarkan Undang-undang, bahwa pajak ynag dipungut berdasarkan

atau dengan kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanannya.

c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara

langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat

ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni

pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2. Fungsi Pajak

Menurut Suandy ada dua fungsi pajak yaitu:

a. Fungsi Budgetair/ Financial yaitu memasukkan uang sebanyak-

banyaknya ke kas Negara, dengan tujuan untuk membiayai

pengeluaran-pengeluran Negara.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Fungsi Regulerend/ fungsi mengatur yaitu pajak digunakan sebagai

alat untuk mengatur masyarakat baik dalam bidang ekonomi, social

maupun politik dengan tujuan tertentu.

3. Syarat dan Teori-teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak

Syarat agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau

perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

a. pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)

b. pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-undang (syarat yuridis)

c. tidak menganggu kestabilan perekonomian suatu daerah maupun

negara (syarat ekonomis)

d. pemungutan pajak harus efisien (syarat finansiil)

e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana dan mudah di

aplikasikannya

Teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi pemberian hak

kepada Negara untuk memungut pajak. Teori tersebut antara lain :

a. Teori asuransi

b. Teori kepentingan

c. Teori daya pikul

d. Teori bakti

e. Teori asas daya beli

Pembagian pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan, wewenang,

pemungutan, maupun sifatnya. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Pembagian pajak berdasarkan golongan, pajak yang dapat dibagi

menjadi dua yaitu:

1) Pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung

sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat

dialihkan kepada pihak lain.

2) Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan

atau digeser kepada pihak lain sehingga sering disebut sebagai

pajak tidak langsung.

b. Pembagian pajak berdasarkan wewenang pemungutannya, pajak dapat

dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Pajak Pusat/ Pajak Negara adalah pajak yang wewenang

pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya

dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal

Pajak.

2) Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya adalah

pada pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh

Dinas Pendapatan Daerah.

c. Pembagian pajak berdasarkan sifatnya, dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1) Pajak subyektif adalah pajak yang memperhatikan kondisi atau

keadaan wajib pajak.

2) Pajak obyektif adalah pajak yang pada awalnya memperhatikan

obyek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar,

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kemudian baru mencari subyeknya baik orang pribadi maupun

badan.

4. Asas-Asas Pemungutan Pajak

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak perlu memegang teguh

asas-asas pemungutan dalam memilih alternatif pemungutannya. Dalam

pemungutan pajak hendaknya berdasarkan pada: (Waluyo, 2007)

a. Equity

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak

dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan

kemampuan membayar pajak sesuai dengan manfaat yang diterima.

b. Certainty

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh

karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti

besarnya pajak yang terutang, kapan harus bayar, serta batas waktu

pembayaran.

c. Convenience

Kapan Wajib Pajak harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan

saat-saat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak.

d. Economy

Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan

kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin,

demikian pula beban yang dipikul Wajib Pajak.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

5. Tarif Pajak

Menurut Mardiasmo ada empat tarif pajak yaitu:

a. Tarif sebanding/ proposional yaitu tarif berupa persentase yang

tetap,terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya

pajak yang terutang proposional terhadap besarnya nilai yang dikenai

pajak.

b. Tarif tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap

berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang

terutang tetap.

c. Tarif progresif yaitu persentase tarif yang digunakan semakin besar

bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

d. Tarif degresif yaitu persentasi tarif yang digunakan semakin kecil bila

jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

6. Pajak Daerah

a. Pengertian Pajak Daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi

atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang

dapat dipaksakan berdasarka peraturan perundang-undangan yang berlaku

yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah

Daerah dan pembangunan daerah.

b. Jenis Pajak Daerah

1) Pajak Propinsi

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a) Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air.

b) Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air

c) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

d) Pajak pengembalian dan pemanfaatan air bawah tanah dan air

permukaan

2) Pajak Kabupaten/ kota

a) Pajak Hotel

b) Pajak Restoran

c) Pajak Hiburan

d) Pajak Reklame

e) Pajak Penerangan Jalan

f) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

g) Pajak Parkir

7. Pajak Hiburan

a. Pajak Hiburan adalah pungutan wajib oleh daerah atas

penyelenggaraan suatu hiburan yang diselenggarakan oleh orang

pribadi atau badan

b. Penyelenggaraan Hiburan adalah perorangan atau badan yang

menyelenggarakan hiburan baik untuk dan atas namanya sendiri atau

untuk atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya

c. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan, keramaian, dan

atau barang dan jasa lain dengan nama dan bentuk apapun untuk

ditonton langsung atau tidak langsung yang dinikmati oleh penonton

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dengan dipungut tiket pembayaran, tidak termasuk penggunaan

fasilitas olah raga.

d. Penonton adalah setiap orang yang menghadiri suatu hiburan untuk

melihat dan menikmati fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara

hiburan, kecuali karyawan, artis, petugas, yang menghadiri untuk

melakukan tugas pengawasan yang bersangkutan.

e. Wajib Pajak Hibuaran adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan suatu hiburan.

f. Subjek Pajak Hiburan adalah orang yang menonton dan atau

menikmati hiburan.

g. Objek Pajak Hiburan adalah penyelenggara hiburan, termasuk dalam

objek pajak hiburan adalah :

1) Pertunjukan Film

2) Pertujukan Seni

3) Pagelaran Musik

4) Diskotik

5) Karaoke

6) Klab malam

7) Billiard

8) Permainan ketangkasan

9) Panti pijat

10) Mandi Uap

11) Pertandingan olah raga

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

12) Pameran dan museum, serta

13) Hiburan lainnya yang diatur pada keputusan Walikota Daerah.

Dalam Undang-Undang no.34 tahun 2000 tentang

perubahan atas Undang-Undang no. 18 tahun 1977 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah pasal 3 disebutkan bahwa tarif pajak

hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 35%

Dalam peraturan daerah Kotamadya daerah tingkat II Surakarta

Nomor 3 tahun 1998 tentang pajak hiburan pasal 5 disebutkan bahwa

tarif pajak untuk pertunjukan kesenian sebesar 5% dari pembayaran

dan untuk pameran serta museum tarif pajak hiburannya sebesar 5%.

h. Pajak hiburan jenis incidental

Insidental adalah suatu kejadian yang terjadi secara langsung

pada waktu yang singkat bersifat sementara dan tidak berlansung

secara berulang-ulang.

Pajak hiburan jenis insidental adalah pungutan wajib atas

terjadinya suatu hiburan yang diselenggarakan oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat langsung, sementara dan sesaat, hanya

diselenggarakan dalam waktu yang singkat. Biasanya

diselenggarakan oleh even organisasion. Adapun yang termasuk

pajak hiburan jenis insidental yaitu;

1) pertunjukan konser musik

2) pameran/ pagelaran kesenian (wayang kulit, teater, dll)

3) pertadingan olah raga

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

8. Sistem Pemungutan Pajak

Waluyo (2007) dalam bukunya yang berjudul Perpajakan Indonesia,

sistem pemungutan pajak dibagi atas 3 macam, yaitu:

a. Official Assesment System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pemungut pajak (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak

yang harus dibayar (pajak yang terutang) oleh sesesorang.

b. Self Assesment System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang.

c. With Holding System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

Wajib Pajak.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Kota Surakarta

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya

Surakarta tanggal 30 Juni 1972 No. 162/ Kep/ Kdh. IV/ Kp. 72 tentang

Penghapusan Bagian Pajak dari Dinas Pemerintahan Umum karena

bertalian dengan pembentukan dinas baru. Dinas baru tersebut adalah

Dinas Pendapatan Daerah yang kemudian sering disingkat DIPENDA.

Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan

langsung dan bertanggung jawab kepada Walikota. Pada saat itu Dinas

Pendapatan Daerah dibagi menjadi 4 seksi, yaitu Seksi Umum, Seksi Pajak

Daerah, Seksi Pajak Pusat atau Propinsi yang diserahkan kepada Daerah

dan Seksi Doleansi/ P3 serta Retribusi dan Leges. Masing-masing sekssi

dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam menjalankan tugasnya langsung di

bawah pimpinan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan

Daerah.

Tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah waktu itu adalah sebagai

pelaksana Walikota di bidang perencanaan, penyelenggaraan dan kegiatan

di bidang pengelolaan sector-sektor yang merupakan sumber pendapatan

daerah, berdasarka Undang-Undang Darurat nomor 11 tahun 1957 tentang

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pajak Daerah, terdapat 13 macam Pajak Daerah di Kota Surakarta yang

wewenang pemungutandan pengelolaannya ada pada DIPENDA. Tetapi

saat itu baru 4 macam Pajak Daerah yang dijalankan dan telah ditetapkan

dengan Peraturan Daerah, yaitu:

a. Pajak Pertunjukan yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1

Tahun 1992.

b. Pajak Reklame yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun

1971.

c. Pajak Anjing yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 54 Tahun

1953.

d. Pajak Penjualan Minuman Keras yang diatur dalam Peraturan Daerah

Nomor 12 Tahun 1971.

Disamping itu DIPENDA juga bertugas mengelola Pajak Negara

yang diserahkan kepada daerah, yaitu sebagai berikut:

a. Pajak Potong Burung yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6

Tahun 1959.

b. Pajak Pembangunan I yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 1960.

c. Pajak Bangsa Asing yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1

Tahun 1970.

d. Pajak Radio yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

1957.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Terbitnya Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor KUPD

7/12/41-101 Tahun1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten/ Kotamadya Daerah Tingkat II makin

memperjelas keberadaan Dinas Pendapatan Daerah disesuiakan dengan

Keputusan Dalam Negeri tanggal 26 Mei 1988 Nomor 473-442 tentang

Sistem dan Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah

lainnya telah mengakibatkan pembagian tugas dan fungsi dilakukan

berdasarkan tahapan kegiatan pemungutan pendapatan daerah yaitu

pendataan, pemetaan, pembukuan dan seterusnya. Sistem dan prosedur

tersebut dikenal dengan MAPATDA (Manual Pendapatan Daerah). Sistem

ini diterapkan di Kotamadya Surakarta dengan terbitnya Peraturan Daerah

Nomor 6 Tahun 1990 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendapatan Daerah Tingkat II.

Dengan berjalannya waktu penataan pemerintahan Kota Surakarta

kembali mengalami perbaikan, dengan pertimbangan-pertimbangan yang

matang Paraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1990 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II dirubah

menjadi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. Dalam peraturan baru ini

Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) menjadi Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset atau yang sering disebut DPPKA.

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Surakarta ini berlaku mulai tanggal 1 Januari

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2009. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset dalam

melaksanakan tugas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah. Saat ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset dibagi ke dalam bidang-bidang yang dipimpin langsung oleh seorang

Kepala Dinas. Masing-masing bagian dipimpin olehKepala Bagian atau

biasa disebut Kabag yang dalam menjalankan tugasnya langsung di bawah

pimpinan dan langsung bertanggung jawabkepada Kepala Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi DPPKA

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset adalah unsur

pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan, dan aset daerah yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Surakarta.

DPPKA Kota Surakarta mempunyai tugas pokok seperti yang tercantum

dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 Pasal 34 ayat (2) yaitu

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan, dan aset.

Sedangkan fungsi DPPKA antara lain:

a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c. Penyelenggaraan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan wajib

retribusi;

d. Pelaksanaan perhitungan, penetapan dan angsuran pajak dan retribusi;

e. Pengelolaan dan pembukuan penerimaan pajak dan retribusi serta

pendapatan lain;

f. Pelaksanaan penagihan atas keterlambatan pajak, retribusi dan

pendapatan lain;

g. Penyelenggaraan pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan

akuntansi;

h. Pengelolaan asset barang daerah;

i. Penyiapan penyusunan, perubahan dan perhitungan anggaran

pendapatan dan belanja daerah;

j. Penyelenggaraan administrasi keuangan daerah;

k. Penyelenggaraan sosialisasi;

l. Pembinaan jabatan fungsional;

m. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

3. Susunan Organisasi

Adapun Susunan Organisasi DPPKA Kota Surakarta menurut

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

a. Kepala.

b. Sekretariat, membawahkan:

1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

2. Subbagian Keuangan;

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi, membawahkan:

1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan;

2. Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data.

d. Bidang Penetapan, membawahkan:

1. Seksi Perhitungan;

2. Seksi Penerbitan Surat Ketetapan.

e. Bidang Penagihan, membawahkan:

1. Seksi Penagihan dan Keberatan;

2. Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

f. Bidang Anggaran, membawahkan:

1. Seksi Anggaran I;

2. Seksi Anggaran II.

g. Bidang Perbendaharaan, membawahkan:

1. Seksi Pembendaharaan I;

2. Seksi Perbendaharaan II.

h. Bidang Akuntansi, membawahkan:

1. Seksi Akuntansi I;

2. Seksi Akuntansi II.

i. Bidang Asset, membawahkan:

1. Seksi Perencanaan Asset;

2. Seksi Pengelolaan Asset.

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

k. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam struktur organisasi yang baru ini Sekretariat dipimpin oleh

seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas. Sedangkan Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh

seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Subbagian masimg-masing

dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas yang bersangkutan. Untuk bidang masimg-

masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang atau Kabid yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang bersangkutan.

Untuk lebih jelasnya susunan organisasi DPPKA menurut

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 dapat dilihat dalam gambar

berikut :

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Deskripsi Tugas Jabatan Struktural

a. Kepala Dinas

Kepala dinas mempunyai tugas yang cukup berat yaitu

bertanggung jawab atas segala urusan-urusan yang terjadi di dinas

pendapatan pengelolaan keuangan dan aset di kota Surakarta.

Uraian tugas seorang Kepala dinas:

1) Menyusun rencana strategis dan program kerja tahunan dinas

sesuai dengan Program Pembangunan daerah

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas agar tercipta

pemerataan tugas

3) Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan guna kejelasan

pelaksanaan tugas.

b. Sekretariat

Sekretariat yang posisinya dibawahi langsung oleh Kepala

Dinas mempunyai tugas melaksanakan adminsitarsi umum, perijinan,

kepegawaian, dan keuangan sesuai dengan kebijakan teknis yang

ditetapkan oleh Kepala Dinas. Sekretariat juga bertugas untuk

melaksanakan penyusunan rencana strategis dan program kerja

tahunan dinas, mengadakan monitoring dan pengendalian serta

evaluasi, dan pelaporan sesuai dengan kebijakan teknis yang

ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Sekretariat membawahi subbagian-subbagian sebagai berikut:

1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

Sub bagian ini mempunyai tugas untuk mengumpulkan,

mengolah, dan menyajikan data sebagai bahan penyusunan rencana

strategis dan Program kerja Tahunan Dinas. Selain itu juga

bertugas sebagai pelaksana/melaksanakan monitoring dan

pengendalian, analisa dan evaluasi dan serta menyusun laporan

hasil pelaksanaan rencana strategis dan program kerja tahunan

dinas.

2) Sub Bagian Keuangan

Subbagian keuangan memiliki tugas melaksanakan pengelolaan

administrasi keuangan.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas yang cukup

banyak yaitu melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan,

penggandaan, administrasi perijinan, perjalanan dinas, rumah

tangga, pengelolaan barang inventaris, pengaturan penggunaan

kendaraan dinas dan perlengkapannya, hubungan masyarakat,

sistem jaringan dokumentasi, informasi hukum, dan administrasi

kepegawaian.

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi mempunyai

tugas yang penting yaitu menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dibidang pendaftaran dan pendataan serta dokumentasi dan pengolah

data sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh dinas.

Bidang ini membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan pendaftaran, pendataan,

dan pemeriksaan di lapangan terhadap Wajib Pajak Daerah (WPD)

dan Wajib Retribusi Daerah (WRD)

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolah Data

Tugas dari seksi dokumentasi dan pengolah data adalah

menghimpun, mengdokumentasi, menganalisa dan mengolah data

Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah.

d. Bidang Penetapan

Bidang ini bertugas menyelenggarakan pembinaan dan

bimbingan dibidang penghitungan, penerbitan Surat Penetapan Pajak

dan Retribusi serta penghitungan besarnya angsuran bagi pemohon

sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas.bidang Penetapan membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Perhitungan

Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan penghitungan dan

penetapan besarnya pajak dan retribusi.

2) Seksi Penerbitan Surat Ketetapan

Tugas dari seksi ini adalah menetapkan Surat Ketetapan Pajak,

Surat Ketetapan Retribusi, dan surat- surat ketetapan pajak lainnya.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

e. Bidang Penagihan

Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan pembinaan dan

bimbingan dibidang penagihan dan keberatan serta pengelolaan

penerimaan sumber pendapatan lain sesuai dengan kebijakan teknis

oleh Kepala Dinas. Seksi-seksi yang dibawahi oleh Bidang Penagihan,

yaitu:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

Tugas yang dipikul adalah melaksanakan penagihan tunggakan

pajak daerah, retribusi daerah, dan sumber pendapatan lainnya serta

melayani permohonan keberatan dan penyelesaiannya.

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

Tugas seksi ini adalah mengumpulkan data sumber-sumber

penerimaan lain di luar pajak daerah dan retribusi daerah sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

f. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran ini bertugas untuk membuat rencana

anggaran penerimaan pajak, retribusi, dan rencana pembelanjaan

keperluan instansi serta mengatur pengeluaran- pengeluaran dana yang

telah dianggarkan atau direncanakan.

Bidang Anggaran ini terdiri atas 2 seksi yang merupakan satu kesatuan

yaitu sebagai berikut:

1) Seksi Anggaran I

2) Seksi Anggaran II

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

g. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbedaharaan memegang peranan sebagai pemegang

dana dalam instansi yang juga dibantu oleh dua kelompok seksi

1) Seksi Perbendaharaan I

2) Seksi Perbendaharaan II

h. Bidang Akuntansi

Bidang ini memilki tugas sebagai pencatat segala bentuk

kegiatn pendanaan yang kemudian dibuat laporan sebagi

pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas.

Bidang Akuntansi membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Akuntansi I

2) Seksi Akuntansi II

i. Bidang Aset

Bidang Asset bertugas untuk mencatat dan mengelola semua

asset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

Bidang Aset membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Perencanaan Aset

Seksi ini mempunyai tugas merencanakan dan mengembangkan

semua asset yang dimiliki Pemerintah Daerah Kota Surakarta

sehingga dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah.

2) Seksi Pengelolaan Aset

Seksi bertugas sebagai pelaksana rencana yang telah dibuat oleh

Seksi Perencanaan Aset dan juga sebagai pengelola asset-aset

tersebut.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit Pelaksana Teknis Dinas bertugas untuk memungut dan

mengelola pajak dan retribusi daerah Kota Surakarta.

k. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok ini memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas

Kepala Dinas pada cabang Dinas di Kecamatan.

4. Tata Kerja DPPKA

Dalam melaksanakan tugasnya, DPPKA Kota Surakarta

mendapatkan pembinaan teknis fungsional dari DPPKA Tingkat I Jawa

Tengah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala dinas menerapkan prinsip-

prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi baik dalam

lingkungan DPPKA sesuai dengan bidang tugasnya. Kepala Sekretariat,

Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan dan Kepala Unit Pelaksana Teknis

Dinas Harus menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi,

sinkronisasi, dan simplikasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-

masing.

Kepala Sekretariat, Kepala seksi, dan Kepala Unit Penyuluhan

bertanggung jawab memberikan bimbingan/pembinaan kepada

bawahannya serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugasnya menurut

hierarkis jabatan masing-masing. Kepala Sekretariat, Kepala Seksi, Kepala

Unit Penyuluhan, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas. Para Kepala seksi pada DPPKA bertanggung

jawab kepada Kepala Bagian Sekretariat atau Kepala Bagian yang

membidanginya.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Kepala Dinas, Kepala Sekretariat, dan Kepala Seksi di lingkungan

DPPKA Kotamadya Dati II Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh

Gubernur Kepala Daerah Tingkat II Surakarta. Kepala Urusan, Kepala

seksi, dan Kepala Unit Penyuluhan di lingkungan DPPKA Kotamadya

Dati II Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh Walikota Kepala Daerah

Dati II Surakarta.

5. Visi dan Misi DPPKA

a. Visi DPPKA

Terwujudnya peningkatan pendapatan daerah yang optimal

dalam rangka menjamin likuiditas keuangan daerah untuk mendukung

pembanguna daerah.

b. Misi DPPKA antara lain:

1) Pengembangan pola intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan

pendapatan daerah

2) Peningkatan kualitas pelayanan yang bertumpu pada standar

pelayanan

3) Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional

4) Menciptakan sistem pengawas yang efektif

B. LAPORAN MAGANG KERJA

Kegiatan dimulai dengan adanya pemberitahuan tata cara

pelaksanakan kegiatan kerja magang di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Asset (DPPKA) pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2010

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pukul 07.30 WIB sampai pukul 10.00 WIB dengan hasil tata cara dan

jadwal pelaksanaan kegiatan kerja magang.

Kegiatan kerja magang mulai pertama dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 01 Maret 2010, hari pertama kita dibagi kedalam berbagai

bidang, waktu itu kelompok kami masuk pada bagian Anggaran yang

dikepalai oleh Bapak Tulus Widajat,SE,Msi dibantu dengan staffnya. Hari

pertama kami hanya diberikan tentang pengenalan kerja dan struktur

organisasi pada bagian anggaran, kami juga diminta untuk

memperkenalkan diri kepada smua pegawai dibidang anggaran.

Selanjutnya pukul 12.00 WIB kami dipersilahkan untuk pulang untuk

persiapan hari selanjutnya yang jadwalnya penuh hingga pukul 13.00

WIB.

Rutinitas setiap pagi yang kami lakukan setelah hadir di DPPKA,

pertama kami absen pagi atau absen datang pada bagian secretariat dengan

membubuhkan tanda tangan pada kolom absen yang telah disediakan,

selanjutnya masuk pada bagian devisi masing-masing, kedatangan peserta

magang diusahakan sebelum pegawai dan atasan sudah hadir dikantor.

Sambil menunggu ada kerjaan kami biasanya disibukan dengan pekerjaan

hari sebelumnya maupun pekerjaan yang besifat kelanjutan misalnya

merekap RKPD kota Surakarta yang membutuhkan banyak waktu.

Biasanya pekerjaan-pekerjaan klasik yang sering diberikan kepada kami

adalah menggandakan data dalam bentuk fotocopy dan mengelompokan

jenis-jenis laporan tentang penyusunan anggaran belanja untuk kota

Surakarta.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Setelah jam 12.00 WIB kami semua dipersilahkan untuk istirahat

makan siang dan sholat dzuhur, jam 13.00 WIB kami harus kembali

ketempatnya masing-masing untuk melanjutkan aktifitas sebelumnya

hinga pukul 15.15 WIB kami bisa pulang, yang sebelumnya mengisi absen

ditempat secretariat sama seperti waktu pagi hari hanya bedanya mengisi

absen pulang atau absen siang. Demikian kegiatan setiap hari pada

umumnya selaian kegiatan-kegiatan lain yang bersifat insidental misalnya

rapat atau pertemuan dan kunjungan kerja.

Pada hari biasa kami diminta menggunakan busana yang rapi

dengan sepatu fantofel, khusus untuk hari senin kami juga diwajibakan

untuk mengenakan jas almamater Universitas Sebelas Maret (UNS). Pada

bagian kami terdapat enam mahasiswa yang melaksanakan kegiatan kerja

magang,yang semuanya berasal dari UNS. Sementara itu dibidang yang

lain juga banyak teman-teman kami yang masih satu kampus, namun juga

dari perguruan tinggi lain juga ada yang melakukan kegiatan kerja magang

di DPPKA Pemerintah kota Surakarta.

Pada divisi kami semua anggota peserta magang merupakan teman

satu kelas waktu kuliah jadi sangat mudah untuk berkomunikasi. Ditambah

lagi pegawai baik atasan maupun jajaran setaffnya sangat medukung

kedatangan kami, beliau sangat ramah dan ikhlas saat kami

membutuhakan bantuan maupun mencari data untuk keperluan magang.

Jadwal kegiatan magang dilaksanakan mulai dari hari senin hingga

jumat, kecuali libur Nasional atau hari libur hari raya Agama, sementara

hari sabtu dan minggu libur akhir pekan, kegiatan magang dimulai pada

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pukul 07.15 WIB hingga pukul 15.15 WIB untuk hari senin hingga kamis,

sedangkan hari jumat kegiatan diawali dengan senam pagi bersama semua

pegawai beserta staff Pemerintah kota Surakarta dimulai pada pukul 06.00

WIB selanjutnya dilanjutkan kegiata jam kerja hingga pukul 11.15 WIB.

Pada pagi hari semua staff diwajibkan mengikuti apel pagi setelah

bel masuk berbunyi, beserta absen atau cek kelengkapan pegawai setiap

bidang masing-masing dan selanjutnya dilaporkan kepada Pembina apel,

namun hal ini tidak wajib bagi para peserta magang, kegiatan apel juga

dilaksanakan setelah bel pulang. Untuk hari jumat semua staff dan peserta

magang diperbolehkan mengikuti olah raga senam yang dilaksanakan di

depan balaikota.

Setiap tanggal 17, semua pegawai beserta staff diwajibkan untuk

mengikuti Upacara bendera beserta runtutan acara lainnya, langsung

dipimpin oleh bapak Walikota Surakarta atau Wakil Walikota. Agenda

tersebut dilaksanakan setiap tanggal 17 untuk mengenang tanggal

pelaksanakan pengiklaran teks Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945, namun di Pemerintah

Kota Surakarta setiap tanggal 17 setiap bulan tetap dilaksakan Upacara

Bendera. Apabila tanggal 17 pada bulan tertentu yang jatuh pada hari

sabtu atau minggu upacara tetap dilaksakan pada hari senin atau hari jumat

sesuai jadwal yangsebelumnya telah diumumkan.

Pada hari-hari tertentu Pemerintah Kota Surakarta sering

mengadakan acara, baik acara buat kepentingan internal Pemkot maupun

kegiatan Kunjungan kerja dari instansi lain dari kota Surakarta maupun

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kunjung kerja dari kota lain. Bahkan acara keneegaraan pada saat kami

melaksanakan kegiatan kerja magang disini juga dialaksanakan, misalnya

kunjunan dari jajaran Menteri Indonesia Bersatu dua bagian Polhukam.

Waktu itu agenda yang diberikan adalah penyuluhan tentang akte tanah

atau sengketa pencatatan tanah yang sekarang telah bisa menggunakan

system Online dengan menelpon nomer yang disediakan, petugas akan

mendatangi masyarakat yang membutuhkan pembuatan atau pengubahan

akte tanah, seminar dilaksanakan selama satu hari dan di hadiri juga oleh

bapak Gubernur Jawa Tengah.

C. PEMBAHASAN MASALAH

1. Bagaimanakah sistem pemungutan pajak hiburan insidental di kota

Surakarta.

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu

dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

tertentu. Dokumen adalah perekaman suatu peristiwa yang terjadi dalam

organisasi yang didokumentasikan diatas secarik kertas. Setelah

memahami pengertian sistem, akan dibahas bagaimana sistem pemungutan

pajak hiburan insidental di kota Surakarta yang meliputi fungsi-fungsi

yang terkait, dokumen yang digunakan, deskripsi kegiatan, dan flowchart.

a. Fungsi yang terkait dalam sistem pemungutan pajak hiburan insidental

di kota Surakarta, yaitu:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1) Bidang Pendaftaran dan Pendataan

Bidang Pendaftaran dan Pendataan bertanggung jawab

mendistribusikan dan menerima formulir pendataan yang diisi oleh

Wajib Pajak.

2) Bidang Penetapan

Bidang Penetapan bertanggung jawab menerima dan mencatat

semua laporan penerimaan yang telah dibayarkan Wajib Pajak atas

Pajak Hiburan Insidental yang terutang berdasarkan SKPD.

3) Bidang Perbendaharaan dan Kas

Bidang Penbendaharaan dan Kas bertanggung jawab terhadap

semua pembayaran Pajak hiburan insidental.

4) Bidang Penagihan

Pada bidang Penagihan bertanggung jawab dalam menerbitkan

Surat Perintah atau Surat Teguran atau Surat Paksa atau Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan kepada Wajib Pajak yang belum

atau terlambat membayar tunggakan pajak dan menyampaikannya

kepada Wajib Pajak.

b. Dokumen atau formulir yang digunakan, antara lain:

1) Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) adalah surat yang

digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan dan

pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundan-

undangan perpajakan daerah.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Surat Ketetapan Pajak Daerah yang (SKPD) adalah surat keputusan

yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terhutang.

3) Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) adalah surat yang digunakan

oleh Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran

Pajak yang terutang ke Kas Daerah atau ketempat lain yang

ditetapkan oleh Walikota.

4) Formulir Penagihan

a) Surat Perintah adalah surat yang diberikan kepada Wajib Pajak

dari Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Surakarta.

b) Surat Teguran adalah surat yang diberikan kepada Wajib Pajak

atas keterlambatan pembayaran Pajak.

c) Surat Paksa adalah surat yang diberikan Wajib Pajak apabila

mengabaikan Surat Teguran.

5) Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan adalah surat terakhir yang

diberikan Wajib Pajak yang berisi tentang perintah penyitaan

akibat mengabaikan surat teguran dan surat paksa.

c. Deskripsi Kegiatan sistem pemungutan pajak hiburan insidental di kota

Surakarta, adalah sebagai berikut:

1) Bidang Pendaftaran dan Pendataan

Wajib pajak datang ke Kantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta untuk

mendaftar dan melaporkan objek pajaknya ke bidang Pendaftaran

dan Pendataan. Bidang Pendaftaran dan Pendataan dengan cara

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

mengisi SPTPD beserta tembusannya. SPTPD lembar pertama

diserahkan kepada walikota, SPTPD lembar kedua diberikan

kepada Wajip Pajak, dan SPTPD lembar ketiga diarsipkan. SPTPD

lembar pertama yang telah diotorisasi oleh walikota kemudian

diberikan ke bidang penetapan.

2) Bidang Penetapan

Berdasarkan SPTPD tersebut, kemudian menetapkan

besarnya pajak yang terutang dengan menerbitkan SKPD rangkap

dua, satu untuk Wajib Pajak dan satu untuk Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Surakarta yang dijadikan arsip. Setelah itu dokumen SKPD

diberikan ke bidang Perbendaharaan dan Kas melalui Wajip Pajak.

3) Bidang Pembendaharaan dan Kas

Pada bidang ini Wajib Pajak melakukan pembayaran

dengan jumlah sesuai yang tertera pada SKPD yang telah diterima

dari bidang Penetapan. Jika pembayaran tidak tepat waktu, maka

nantinya akan dilakukan penagihan oleh bidang Penagihan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan jika pembayaran tepat

waktu, maka bidang Perbendaharaan dan Kas akan menerbitkan

SSPD rangkap 3. SSPD lembar kedua diberikan kepada WP

sebagai bukti pembayaran, SSPD lembar ketiga disimpan sebagai

arsip, SSPD lembar pertama diberikan pada kasir dan pajak masuk

kekas daerah dan proses pun selesai. Pada bidang Pembendaharaan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dan Kas mencatat penyetoran Wajib Pajak berdasarkan SSPD dan

dimasukkan pada kas pendapatan pajak daerah.

4) Bidang Penagihan

Bidang Penagihan memberikan Surat Perintah atau Surat

Teguran atau Surat Paksa atau Surat Perintah Melaksanakan

Penyitaan kepada Wajib Pajak yang belum atau terlambat

membayar tunggakan pajak dan menyampaikannya kepada Wajib

Pajak.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

d. Flowchart yang dapat dibuat dari deskripsi kegiatan adalah sebagai

berikut:

1) Bidang Pendaftaran dan Pendataan

Gambar III.2

Bagan Flowchart Bidang Pendaftaran dan Pendataan

walikota

1

SPTPD

WP N

Mulai

WP mendaftar dan mengisi SPTPD

1

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2) Bidang Penetapan

Gambar III.3

Bagan Flowchart Bidang Penetapan

SKPD

Walikota menerbitkan SKPD

1

WP

2

N

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3) Bidang Pembendaharaan dan Kas

tidak

ya

Gambar III.4

Bagan Flowchart Bidang Perbendaharaan dan Kas

Selesai

Pajak masuk pada kas daerah

Kasir

N

WP

3

SKPD 2

SKPD 1

SKPD

2

SKPD

WP menyetor pajak sesuai dengan SKPD

Tepat

3

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4) Bidang Penagihan

Maksimal 30 hari

7 hari setelah Jatuh tempo

21 hari stlh

tidak

Surat teguran

ya

tidak

ya

tenggang

1 X 24 jam

Tidak ya

Gambar III.5 Bagan Flowchart Bidang Penagihan

e. Fungsi dan tujuan dari sistem yang digunakan:

Selesai

Pajak masuk pada kas

Surat

Surat

3

Surat

SSPD

Denda

WP

WP

WP

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Sistem dibuat bertujuan untuk menangani sesuatu yang terjadi

berulang kali atau rutin terjadi, sistem dibuat untuk memudahkan

pelaku atau pengguna sistem itu sendiri. Jika sistem dalam

pemungutan pajak itu belum bisa berjalan pada semestinya, petugas

dilapangan pasti akan merasa sulit dalam mendata maupun mengolah

data yang telah terkumpul. Maka dalam suatu sistem organisasi apapun

petugas akan menggantungkan sistem untuk menangani suatu kejadian

yang terjadi secara berulang kali.

Sistem merupakan satuan kerja yang erat berhubungan satu

dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu. Sistem mempunyai peran yang penting dalam proses

pengendalian intern dalam suatu organisasi. Jika pengendalian intern

petugas dilapangan bisa berjalan dengan baik maka sistem yang

digunakan bisa berjalan pada semestinya. Sebaliknya jika

pengendalian intern belum bisa berjalan dengan baik maka akan

banyak terjadi kendala pada sistem yang digunakan.

Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan masih banyak

terjadi kecurangan dan ketidak patuhan terhadap prosedur yang telah

dibuat pada perundang-undang daerah yang berlaku. Kondisi ini

dikarenakan:

1) wajib pajak secara jelas berusaha menyembunyikan objek pajak

dengan tidak melapor kepada bendaharawan penerima pajak

karena dirasa dengan adanya potongan pajak akan mengurangi

pendapatan atas hiburan yang diselenggarakan.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2) pemahaman wajib pajak akan pentingnya kontribusi pajak hiburan

jenis insidental belum jelas atau tidak diketahui oleh wajib pajak.

3) aparat yang terkait tidak bisa melaksanakan tugasnya sebagaimana

mestinya, membiarkan suatu hiburan atau pertunjukan

diselenggarakan tanpa memberikan kontribusi pendapatan asli

daerah

4) sanksi yang diberikan kepada wajib pajak tidak memberikan efek

jera apabila pernah melanggar peraturan yang ada. Hal ini

dikarenakan sanksi yang diberikan tidak berat adapun denda yang

diberikan juga masih ringan.

5) belum ada masalah penyelewengan pajak daerah mengenai jenis

pajak hiburan insidental yang perkaranya diselesaikan dengan

tuntas dengan kesepakatan maupun pidana

Jika keadaan yang semacam ini dibiarkan terus menerus akan

mengakibatkan dampak negatif dari penerimaan pajak daerah dari

sektor hiburan jenis insidental. Salah satu aspek pajak hiburan

mengalami penurunan penerimaan mengakibatkan menurunnya

pendapatan asli daerah, hal ini merupakan pekerjaan rumah pegawai

yang berwenang untuk tetap bisa mempertahankan dan menambah

penerimaan kas daerah.

Berdasarkan data yang ada nampak jelas penerimaan pajak dari

sektor pajak hiburan jenis insidental, tercatat dari tiga tahun terakhir

penerimaannya mengalami perubahan di setiap tahunnya. Hal ini dapat

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dilihat dari table 3.1 berikut ini tentang target dan realisasi penerimaan

pajak hiburan insidental dari tahun 2007 sampai 2009.

Tabel 3.1

Target dan realisasi Pajak hiburan insidental di kota Surakarta

Tahun 2007 – 2009

Tahun anggaran

Target

Realisasi

Persentase

2007 Rp. 417.823.000,00 Rp. 398.048.098,00 95,27%

2008 Rp. 589.449.000,00 Rp. 214.832.730,00 36,45%

2009 Rp. 244.390.000,00 Rp. 382.098.816,00 156,35%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penerimaan

pajak hiburan insidental disetiap tahunnya mengalami perubahan yang

berbeda. Pada tahun 2007 prosentasenya mencapai 95,27 % dari target

yang telah direncanakan, pada tahun 2008 prosentase penerimaannnya

menurun hanya mencapai 36,45% dari target yang direncanakan,

sedangkan pada tahun 2009 mengalami kenaikan cukup signifikan

mencapai 156,35% dari target yang direncanakan.

2. Hambatan apa yang dihadapi dalam sistem pemungutan pajak

hiburan insidental di kota Surakarta.

Hambatan apa yang dihadapi dalam sistem pemungutan pajak

hiburan insidental di kota Surakarta adalah:

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

a. kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakan atas pendapatan dari usaha hiburan yang dijalankan,

sehingga pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak hanya berdasarkan

wajib pajak itu sendiri. Hal ini menyebabakan pendapatan pajak

hiburan insidental di kota Surakarta kurang optimal.

b. beberapa penyelenggara pertunjukkan ada yang penyelenggaraannya

secara illegal, sehingga terbebas dari pungutan pajak.

c. masih ada wajib pajak yang tidak memberitahukan secara riil hasil

penjualan tiket pada kegiatan hiburan tertentu sehingga akan

mempengaruhi perhitungan pajaknya

d. banyak kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh sponsor atau iklan

dimana tidak dipungut bayaran, maka kegiatan tersebut tidak termasuk

obyek pajak hiburan

e. adanya beragam hiburan baru yang diselenggarakan di kota Surakarta

namun tidak tercium oleh petugas

f. hukum atau sanksi yang tegas belum dilaksanakan dengan optimal

3. Bagaimana upaya pemerintah kota Surakarta untuk meningkatkan

penerimaan pajak hiburan insidental di kota Surakarta.

a. Memberikan penyuluhan atau pembinaan kepada wajib pajak

mengenai ketentuan-ketentuan pajak hiburan, baik wajib pajak baru

maupun wajib pajak yang sudah lama

b. Intensifikasi pendataan obyek pertunjukan untuk menjamin aktualisasi

data

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan

pemungutan pajak hiburan.

d. Menambah target penerimaan pajak hiburan jenis insidental dengan

harapan realisasi penerimaan tahunan akan bertambah

e. Peningkatan upaya penegakan hukum dengan memberikan sanksi

kepada pihak-pihak yang melanggar peraturan yang berlaku

f. Memberikan pelayanan yang mudah terhadap wajib pajak yang akan

melapor maupun membayar pajak

g. Mengevaluasi kembali sistem pemungutan pajak yang digunakan

apakah masih bisa digunakan atau hurus mengubah sistem pemungutan

pajak dengan sistem terapan yang baru sesuai dengan kebutuhan

h. Memberikan kepercayaan yang besar terhadap masyarakat dengan

memberikan keterbukaan sistem pemungutan pajak daerah yang ada

agar masyarakat tidak merasa dirugikan.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa laporan tentang sistem

pemungutan pajak hiburan jenis insidental terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Surakarta pada Bab III, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Kontribusi penerimaan pajak hiburan jenis insidental di kota Surakarta

cukup baik di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA) kota Surakarta.

2. Dalam tiga tahun, dari tahun 2007 sampai 2009 mengalami fluktuatif

campuran, yang mana pada tahun 2008 mengalami penurunan presentase

penerimaan pajak, sedangkan pada tahun 2009 mengalami kenaikan

penerimaan pajak hiburan jenis insidental.

3. Kesadaran wajib pajak banyak yang belum patuh menjalankan

kewajibannya untuk melaporkan penghasilan atas hiburan jenis insidental

yang telah atau akan diselenggarakan, terbukti realisasi penerimaannya

belum sesuai target yang telah ditetapkan.

4. Dalam meningkatkan penerimaan pajak jenis insidental masih ditemui

adanya beberapa hambatan, salah satunya adalah Masih rendahnya

kesadaraan masyarakat atas pentingnya kontribusi pajak daerah, prosedur

pemungutan yang belum bisa dipahami oleh wajib pajak, kurangnya

sosialisasi yang dilakukan pemerintah untuk memberikan kesadaran

wajib pajak untuk membayar pajak yang terutang

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset telah melakukan

berbagai upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi, dalam

rangka meningkatkan pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak

hiburan jenis insidental, seperti Meningkatkan kegiatan penagihan

kepada Wajib pajak yang tidak/ belum memenuhi kewajibannya,

melakukan pemeriksaan secara langsung pada setiap even kegiatan yang

bersifat insidental, meningkatkan kualitas dan kuantitas atas pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat.

B. SARAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Mengevaluasi kembali Peraturan Daerah (Perda) Walikota Surakarta agar

dapat sesuai dengan perkembangan perekonomian saat ini, demi

meningkatkan pendapatan asli daerah

2. Memberikan sanksi yang tegas kepada Wajib pajak insidental yang dengan

sengaja atau tidak sengaja meninggalkan kewajibannya tidak membayar

pajak yang terutang, berupa sanksi administrasi (denda).

3. Memberikan pelatihan dan pembinaan kepada petugas Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) kota Surakarta untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia pemungut

Pajak daerah Khususnya pajak hiburan insidental serta memberikan

sarana dan prasarana yang memadai bagi petugas pengelola DPPKA

sehingga akan memudahkan dan meningkatkan kinerja mereka.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM .../Evaluasi...INSIDENTAL DALAM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4. Mengevaluasi sistem pemungutan pajak jenis insidental dengan

mempertimbangkan dampak-dampak yang terjadi atas terjadinya

potensial lost

5. Mengolah sistem pemungutan pajak jenis insidental dengan temuan tata

cara atau prosedur pelaksanaan hiburan yang dilaksanakan secara

langsung

6. Memberikan penyuluhan kepada Wajib pajak hiburan Insidental tentang

arti penting pembayar pajak hiburan jenis insidental bagi kepentingan

bersama.

7. Menaikan tarif pajak untuk meningkatkan pendapatan asli daerah beserta

meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan tingkat realisasi terhadap

target yang ingin dicapai.

8. Tindakan yang tegas jika ada penyalahgunaan atau pengalihan fungsi dari

jumlah total penjualan tiket maupun besarnya penghasilan dari

pelaksanaan suatu hiburan jenis insidental.