perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis network ... · mendapatkan informasi tentang...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA UNIT SHUTTLE DEPARTEMEN WEAVING PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE III KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Bisnis Oleh : CHARISMA ALVIONITA F3509013 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY

PADA UNIT SHUTTLE DEPARTEMEN WEAVING

PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE III

KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya Manajemen Bisnis

Oleh :

CHARISMA ALVIONITA

F3509013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA UNIT SHUTTLE DEPARTEMEN WEAVING PT. DELTA MERLIN DUNIA

TEXTILE III KARANGANYAR

CHARISMA ALVIONITA F3509013

Ketepatan perusahaan untuk memenuhi pesanan dengan tepat waktu adalah suatu kredibilitas yang perlu dijaga. Penelitian dilakukan pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III yang bergerak pada bidang industri textile. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan teknik observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung mengenai kegiatan – kegiatan yang ada pada perusahaan, mengadakan wawancara dengan pimpinan staff dan karyawan perusahaan untuk mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku – buku yang berhubungan dengan masalah yang teliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aliran proses produksi kain grey serta penerapan network dalam proses produksi kain grey pada departemen weaving. Adapun data – data yang diperlukan yaitu: urutan kegiatan dan masing – masing kegiatan. Dari data tersebut akan diperoleh waktu yang paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencari jalur kritis untuk menyusun perencanaan yang tepat. Network menggunakan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). Urutan kejadian pada proses produksi kain grey pada departemen weaving yaitu: warping (A), sizing (B), drawing-in (C), pallet (D), tenun (E), inspecting (F), dan folding (G). Waktu standar yang diperlukan oleh perusahaan adalah 497,4 jam. Perhitungan menggunakan metode PERT menghasilkan Expected Time (waktu yang diharapkan). Waktu ini digunakan sebagai waktu acuan untuk menghitung metode CPM yang menghasilkan perhitungan selama 491,53 jam dan diperoleh jalur A-B-C-E-F-G.

Dengan membandingkan antara standar waktu yang ditentukan perusahaan dan diperhitungkan menggunakan metode PERT dan CPM untuk penggunan waktu produksi, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode network menghasilkan waktu yang relatif lebih cepat. perusahaan memiliki selisih waktu 5,95 jam. Saran yang dapat penulis berikan yaitu perusahaan dapat mempergunakan untuk melakukan pengawasan dan checking terhadap mesin produksi supaya semakin memperlancar dan mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Key Word : PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

NETWORK ANALYSIS OF THE PRODUCTION UNIT IN GREY CLOTH SHUTTLE WEAVING DEPARTMENT PT. DELTA TEXTILE WORLD

MERLIN III KARANGANYAR

CHARISMA ALVIONITA F3509013

The accuracy of the company to fulfill orders in a timely manner is a credibility that needs to be maintained. The study was conducted at PT. Delta Textile World Merlin III which operates in the field of textile industry. Data collection techniques implemented by using observation technique is to hold a direct observation of activities - activities that exist in the company, held an interview with the chief of staff and employees to obtain information about the gray fabric production process. In addition the data were also obtained by reading a book - a book dealing with the problem carefully.

This study aims to determine the flow of gray fabric production process and the implementation of the network in the process of production of gray fabric on the weaving department. The data - the data needed, namely: the sequence of activities and each - each activity. From these data will be obtained when the most efficient way to complete the work and find the critical path for proper planning. Network using the PERT (Program Evaluation and Review Technique) and CPM (Critical Path Method).

Sequence of events in the process of production of gray fabric in the weaving department: warping (A), sizing (B), drawing-in (C), pallet (D), weaving (E), inspecting (F), and folding (G). Standard time required by the company was 497.4 hours. Calculations using the PERT method produces Expected Time (expected time). This time is used as the reference time to calculate the yield calculation method CPM for 491.53 hours and obtained ABCEFG path.

By comparing between the standard time set firm and calculated using PERT and CPM methods for the use of production time, the conclusion that using the network method produces a relatively more rapid. company has a 5.95-hour time difference. Suggestions to the author gave the company can use to perform the supervision and checking of the production machine to accelerate and optimize the performance of the company.

Key Word: PERT (Program Evaluation and Review Technique) and CPM (Critical Path Method).

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

1. Harkat, Derajat, Martabat seseorang itu sama yang

membedakan hanya dimata Allah S.W.T

2. Do’a dan restu orangtua sangatlah penting ketika kita

mau berbuat apapun dan dimanapun… Love You My

Parents

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberiku nikmat sehat dan nikmat iman sehingga

aku dapat menyelesaikan karya ini

2. Ayah dan ibu tercinta , terima kasih untuk segalanya dan aku akan selalu

menyayangimu karena kasih sayangmu kepadaku

3. Teman-teman seperjuangan Manajemen Bisnis ‘09

4. Almamater

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Tugas Akhir dengan Judul Analisis Network Proses Produksi Kain Grey Pada

Unit Shuttle Departemen Weaving PT. Delta Merlin Dunia Textile III

Karanganyar ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli

Madya pada Program Diploma 3 Program studi Manajemen Bisnis Fakultas

Ekonomi Univesitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki terbatas

sehingga dalam penulisan ini banyak ditemukan bebagai macam kekurangan, baik

mengenai materi maupun bahasanya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan kali ini penulis sampaikan ingin ucapkan terima kasih

kepada pihak yang telah membantu penyelesaian laporan tugas akhir ini :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen

Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Drs. Suseno , MM selaku Pembimbing tugas Akhir yang telah sabar dan

meluangkan waktu dalam memberikan pengarahan, masukan, serta bimbingan

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bp. Kusuma Selaku Personalia PT. Delta Merlin Dunia Textile III Karanganyar

yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan magang kerja di PT.

Delta Merlin Dunia Textile III Karanganyar.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

5. Bp. Joko Haryanto Selaku pembimbing magang kerja di PT. Delta Merlin Dunia

Textile III Karanganyar yang telah banyak membantu dalam perolehan data yang

dibutuhkan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Semua staff dan karyawan PT. Delta Merlin Dunia Textile III Karanganyar yang

telah membantu kelancaran kegiatan magang kerja.

7. Orang tua tercinta, Bp. Siswo Budi Utomo dan Ibu Sarmiani dan adik-ku Brian

Rendra Kusuma.

8. Semua Keluarga besarku yang telah membantu doa dan memberi semangat.

9. Si Banong (Ivan Machmuddin) yang telah memberikan inspirasi selama

mengerjakan Tugas Akhir ini dan selalu menemani selama masa-masa kuliah.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Manajemen Bisnis ‘09.

11. Teman-teman Kost-ku Si Nyo-nyo dan semua pihak yang telah membantu,

mendukung dan memberi motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadarai sepenuhnya atas kekurangan atas penulisan tugas akhir

ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun

demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

Surakarta, 18 Juni 2012

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. Kerangka Pemikiran .................................................................... 6

F. Metode Penelitian ....................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi ......................................................... 14

B. Manajemen Proyek ..................................................................... 15

C. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi ................................... 16

D. Penjadwalan ................................................................................ 19

E. Analisis Network......................................................................... 20

F. Penyusunan Analisis Network .................................................... 21

G. Metode Analisis Network ........................................................... 22

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambar Objek Penelitian ............................................................ 22

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1. Sejarah Perusahaan PT.Delta Merlin Dunia Textile III........ 27

2. Lokasi Perusahaan................................................................. 28

3. Tujuan Perusahaan................................................................. 30

4. Struktur Organisasi PT.Delta Merlin Dunia Textile III........ 31

5. Aspek Tenaga Kerja……………………………………….. 36

6. Proses Produksi……………………………………………. 42

7. Aspek Pemasaran…………………………………………... 50

B. Laporan Magang Kerja ................................................................. 50

1. Pengertian Magang Kerja..................................................... 50

2. Tujuan Magang Kerja............................................................ 51

3. Manfaat Magang Kerja.......................................................... 51

4. Lokasi dan Waktu Magang Kerja.......................................... 52

C. Pembahasan Masalah.. ................................................................ 55

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 69

B. Saran............................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

Tabel 3.1 Status Karyawan PT.Delta Merlin Dunia Textile III .................... 37

Tabel 3.2 Jumlah Mesin PT.Delta Merlin Dunia Textile III ......................... 42

Tabel 3.3 Jenis dan urutan Proses Produksi Kain Grey ................................ 57

Tabel 3.4 Waktu Normal Untuk Proses Produksi Kain Grey ....................... 58

Tabel 3.5 Perkiraan Waktu Penyelesaian Proses Produksi Kain Grey ......... 59

Tabel 3.6 Data Perhitungan PERT Untuk Proses Produksi Kain Grey ........ 62

Tabel 3.7 Data Perhitungan CPM Untuk Proses Produksi Kain Grey .......... 66

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 6

Gambar 3.2 Diagram Struktur Organisasi..................................................... 33

Gambar 3.3 Alur Proses Produksi Kain Grey ............................................... 44

Gambar 3.4 Diagram Network Proses Produksi Kain Grey ......................... 63

Gambar 3.5 Diagram Jalur Kritis Proses Produksi Kain Grey ..................... 67

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi memberikan pengaruh yang

cukup besar kepada para pelaku industri. Keadaan ini mempengaruhi

perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, agar dapat

bertahan menghadapi era globalisasi. Terutama pada perusahaan

manufaktur yang memproduksi barang–barang yang dikonsumsi orang

lain. Dalam menghadapi persaingan salah satu usaha yang dilakukan

perusahaan yaitu dengan melaksanakan proses produksi yang efektif dan

efisien sesuai rencana.

Banyak industri manufaktur melakukan inovasi produk,

mengadopsi teknologi dan mesin baru serta penggunaan metode baru

untuk sistem produksi. Maka perusahaan melakukan suatu usaha yaitu

meningkatkan produksi yang terarah, teratur, berkesinambungan dan

efisien. Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik maka

diperlukan juga pengelolaan sumber daya, baik uang (money), tenaga kerja

(man), bahan (material), mesin (machine), dan waktu secara efektif dan

efisien agar didapatkan hasil yang optimal.

Proses produksi memegang peranan penting dalam suatu

perusahaan karena berkaitan dengan aliran proses yaitu mengubah input

menjadi output, maka diperlukan adanya perencanaan, pengkoordinasian,

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

serta pengawasan secara terus menerus. Agar pelaksanaan proses produksi

dapat selesai tepat pada waktunya, perlu ditentukan urut-urutan kegiatan

dan waktu penyelesain kegiatan.

Apabila dalam proses produksi mengalami keterlambatan akan

mengakibatkan bertambahnya waktu dan biaya. Untuk menghindari hal

tersebut perusahaan dapat menerapkan suatu metode kerja degan

menggunakan analisis network. Metode ini digunakan untuk

mengendalikan kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat rutin atau terutama

pada tiap proses produksi yang intermitted atau produk pesanan.

Manajemen akan mengetahui kegiatan mana yang harus didahulukan, dan

kegiatan mana yang harus dilembur, kegiatan mana yang harus

ditambahkan biaya atau tenaga kerja agar efesiensi dapat tercapai.

Kemampuan seorang manajer sangat diperlukan dalam mencapai

keberhasilan bisnis yaitu harus mampu memimpin perusahaan, membaca

peluang, dan memanfaatkan peluang yang ada dengan baik. Namun untuk

mewujudkan semua itu tidaklah mudah, dibutuhkan ilmu dan kemampuan

untuk mengelolanya agar semua berjalan sesuai keinginan.

Manajemen yang baik sangat penting bagi kelangsungan hidup

perusahaan karena itu pemimpin perusahaan dituntut untuk mengambil

kebijakan dan keputusan yang tepat terhadap sasaran-sasaran perusahaan

agar mampu membawa keberhasilan bagi perusahaan. Fungsi manajemen

diantaranya adalah merencanakan, mengorganisasi, menetapkan staf,

mengarahkan dan mengawasi.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Untuk membantu manajemen dalam menyusun, merencanakan,

mengkoordinasikan dan mengawasi, maka digunakan suatu metode kerja

yang disebut analisis network atau jaringan kerja. Analisis network

merupakan suatu metode yang mampu memberikan informasi kepada

perusahaan untuk dapat melakukan perencanaan dan pengendalian suatu

kegiatan produksi yang akan dilaksanakan (Gitosudarmo, 2002:297).

Pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III ini merupakan perusahaan

yang bergerak dibidang tekstil yang membuat berbagai macam jenis kain

adalah : kain grey, kain katun, kain polyester dan lain sebagainya. Dalam

proses pembuatan kain tersebut PT. Delta Merlin Dunia Textile III belum

menerapkan analisis network sebagai acuan dalam perencanaan dan

penentuan waktu penyelesaian proses produksinya.

Manfaat menggunakan analisis network bagi perusahaan ini yaitu

pendefinisian urutan tugas-tugas akan teratur dan jelas. Kebutuhan sumber

daya tercukupi dan proses penyelesainnya akan dibatasi, oleh karena itu

sumber daya dan biaya produksi dapat dikendalikan sesuai kebutuhan.

Dari hal tersebut, maka perlu disusun jaringan kerja yang baik

untuk digunakan sebagai alat pengawasan dan pengendalian guna

menyelesaikan pekerjaan dalam suatu proses produksi serta menyusun

perencanaan penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu dan optimal.

Sehubungan dengan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil

judul :

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

“ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA

UNIT SHUTTLE DEPARTEMEN WEAVING PT. DELTA MERLIN

DUNIA TEXTILE III”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

rumusan masalah yang terjadi pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III

adalah :

1. Bagaimana alur proses produksi kain grey pada PT. Delta Merlin Dunia

Textile III ditetapkan dengan urutan pekerjaan yang sesuai agar dapat

diselesaikan tepat pada waktunya ?

2. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan masing-masing

pekerjaan pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III ?

3. Bagaimana menentukan jalur kritis pada PT. Delta Merlin Dunia Textile

III untuk menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang paling efisien ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin

dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui urutan proses produksi pada PT. Delta Merlin

Dunia Textile III yang ditetapkan dengan urutan pekerjaan agar bisa

diselesaikan tepat waktu.

2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaiakan

masing-masing pekerjaan pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Untuk mengetahui jalur kritis pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III

dalam menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang paling efisien.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Sebagai penerapan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah

kedalam praktik yang sebenarnya dan sebagai pengalaman praktik

dalam menganalisis suatu masalah yang terjadi secara ilmiah.

2. Bagi pihak lain

Sebagai tambahan informasi dan referensi bagi mahasiswa yang

akan menyusun tugas akhir dengan topik yang sama.

3. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengambilan

keputusan mengenai penggunaan analisis network dalam proses

produksi untuk memperkirakan waktu penyelesaian produk secara

efisien.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Kerangka Pemikiran

Sumber : Sumber data yang diolah

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Keterangan gambar :

Permintaan produksi yang sangat banyak terhadap produk kain

grey tersebut sangatlah diharapkan. Perusahaan tersebut adalah perusahaan

yang bersifat job ordering, dimana perusahaan akan melakukan produksi

apabila ada pemesanan. Tetapi perusahaan juga akan melakukan proses

produksinya untuk memenuhi stok persediaannya. Sebuah order yang telah

disetujui oleh perusahaan merupakan hasil pertimbangan dari tiap-tiap

pemimpin departemen. Tahap berikutnya adalah scheduling yaitu tahap

penjadwalan mengenai alokasi waktu pengerjaan tiap-tiap pekerjaan dan

urut-urutan pekerjaan. Untuk menganalisis scheduling dapat digunakan

metode analisis network PERT (Program Evaluation and Review

Technique) dan CPM (Critical Path Method) yang berorientasi pada

tercapainya efisiensi waktu penyelesaian pekerjaan.

Permintaan produksi

Disetujui Scheduling Network

Efisiensi produksi

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

F. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain kasus yang

meneliti secara rinci mengenai proses produksi kain grey dan waktu

yang dibutuhkan dalam proses produksi yang dilakukan oleh PT. Delta

Merlin Dunia Textile III yang kemudian menggunakan analisis

network dalam penerapan perhitungan waktu yang efisien.

2. Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada PT. Delta Merlin Dunia Textile

III yang beralamatkan di Jl. Raya, Solo – Sragen Km 12 Kebakkramat,

Karanganyar. Perusahaan ini bergerak dibidang tekstil yang

memproduksi produk akhir, dari benang yang kemudian diproses

menjadi kain grey (kain setengah jadi), sesuai kuantitas pesanan dari

konsumen (Buyer).

3. Jenis dan Sumber Data

Menurut Kuncoro (2003:127), ada dua jenis yaitu :

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama

yang berupa tanya jawab (wawancara) mengenai objek yang

diteliti.

Adapun data yang diperoleh antara lain adalah:

1) Produk yang dihasilkan.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Alur kerja proses produksi.

3) Waktu penyelesaian aktivitas produksi.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui

pihak lain pada perusahaan, biasanya berupa data dokumen

atau laporan yang sudah tersedia.

Adapun data yang diperoleh antara lain adalah:

1) Sejarah perusahaan

2) Struktur organisasi

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu :

a. Wawancara / Interview

Teknik interview yaitu tehnik pengumpulan data yang

diperoleh menggunakan komunikasi secara langsung dengan

pihak perusahaan yang berkaitan dengan informasi yang

dibutuhkan oleh penulis. Teknik ini dilakukan secara langsung

kepada personalia dan para karyawan.

b. Observasi

Teknik observasi yaitu teknik yang dilakukan dengan cara

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dan fenomena yang diteliti oleh penulis. Disini penulis

mengamati di lapangan dan bekerja secara langsung pada PT.

Delta Merlin Dunia Textile III.

c. Dokumentasi

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara meminta

salinan data, foto atau dokumen-dokumen dari perusahaan.

Data tersebut meliputi data struktur organisasi, data produksi,

dan pengambilan foto (gambar) selama proses produksi.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis yaitu dengan

menggunakan analisis network dengan metode PERT dan CPM.

a. Analisis PERT (Program Evaluation and Review Technique)

PERT (Program Evaluation and Review Technique)

merupakan suatu metode analitis yang dirancang untuk

membantu dalam penjadwalan dan pengawasan proses

produksi.

Menurut Render dan Heizer (2009:112) PERT (Program

Evaluation and Review Technique) merupakan teknik

manajemen proyek yang menggunakan tiga estimasi waktu

yaitu waktu optimis, waktu realistis, dan waktu pesimis untuk

untuk setiap aktivitasnya.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Estimasi waktu penyelesaian setiap pekerjaan untuk

mendapatkan waktu yang diharapkan, dengan rumus :

6)(4 bma

ET++

=

Dimana :

ET =Waktu kegiatan bila berjalan sesuai yang

diharapkan

a =Waktu optimis, waktu kegiatan bila semua

berjalan dengan baik

b =Waktu pesimis, waktu bila terjadi hambatan

m =Waktu realistis, waktu kegiatan terjadi bila

dalam kondisi normal.

Metode PERT (Program Evaluation and Review

Technique) mengikuti 6 langkah dasar, yaitu :

1) Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur

pecahan kerja.

2) Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan

kegiatan mana yang harus lebih dahulu dan mana

yang harus mengikuti yang lain.

3) Menggambarkan jaringan yang menghubungkan

keseluruhan kegiatan.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

4) Menetapkan perkiraan waktu dan biaya untuk tiap

kegiatan.

5) Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan.

Ini yang disebut jalur kritis.

6) Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan,

penjadwalan, dan pengendalian proyek.

b. Analisis Jalur Kritis / CPM (Critical Path Method)

Jalur kritis merupakan jalur-jalur didalam diagram network,

dimana jalur tersebut memiliki waktu penyelesaian yang

terpanjang dari jumlah waktu penyelesaian pada jalur yang lain.

Menurut Gitosudarmo (2002:297) Analisis Jalur Kritis /

CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode analisa yang

mampu memberikan informasi kepada manajer untuk dapat

melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan

produksi atau akan dilaksanakan. Metode analisa Jalur Kritis /

CPM (Critical Path Method) ini terutama digunakan untuk

mengendalikan kegiatan-kegiatan yang bersifat tidak rutin atau

terutama pada tipe proses produksi yang intermittent atau

produksi pesanan.

Maka dari hal diatas dapat diperoleh suatu rumus yang

didefinisikan oleh Render dan Heizer (2009:102) :

ES = Max {EF semua pendhulu langsung}

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

EF = ES + t

LF =Min {LS dari seluruh aktivitas yang langsung

mengikutinya}

LS = LF – waktu aktivitas

S = LS – ES / LF – EF

ES (Earliest Start) = Waktu mulai paling awal dari suatu

pekerjaan.

LS (Latest Start) = Waktu mulai paling akhir dari suatu

pekerjaan.

EF (Earliest Finish) = Waktu penyelesaian paling awal

dari suatu pekerjaan.

LF (Latest Finish) =Waktu paling akhir untuk

menyelesaikan pekerjaan.

S (Slack) = waktu mundur aktivitas.

Slack adalah waktu luang yang dimiliki sebuah aktivitas

untuk dapat diundur pelaksanaannya tanpa menyebabkan

keterlambatan proyek secara keselutuhan.

Jadi analisis PERT (Program Evaluation and

Review Technique) dan CPM (Critical Path Method)

sangat penting bagi suatu proyek yang digunakan untuk

menentukan waktu yang akan diselesaikan tepat waktu,

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sehingga akan menjamin penyelesaian keseluruhan proyek

sesuai jadwal.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi

Produksi didalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang

cukup penting. Dikatakan bahwa produksi adalah merupakan dapurnya

perusahaan. Apabila kegiatan produksi dalam perusahaan terhenti

maka kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terhenti pula

karenanya. Demikian pula seandainya terdapat berbagai macam

hambatan yang mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi dalam

suatu perusahaan tersebut, maka kegiatan didalam perusahaan

terganggu pula. Sedemikian pentingnya kegiatan produksi dalam suatu

perusahaan ini, sehingga perusahaan akan selalu memperhatikan

kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut.

Menurut Nasution (2003:3) Proses Produksi merupakan cara,

metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

produk dengan bahan baku (dana) yang ada.

Proses produksi menurut Baroto (2002:13) adalah aktivitas

bagaimana membuat produksi jadi dari bahan baku yang melibatkan

mesin, energi, pengetahuan teknis, dan lain-lain. Proses produksi

merupakan tindakan nyata dan dapat dilihat.

Sedangkan menurut Assauri (2004:12) Proses Produksi terdiri dari

peralatan dan dengan mana bahan-bahan dikombinasikan atau diolah

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menjadi barang-barang atau jasa-jasa yang akan diberikan kepada

pekanggan, untuk mendapatkan uang atau pendapatan.

B. Manajemen Proyek

Usaha untuk meningkatkan kualitas bagi suatu proyek, sangatlah

diperlukan adanya suatu manajemen yang baik agar semua tujuan dan

sasaran dapat dicapai dengan baik. Dimana manajemen adalah proses

merencanakan, mengorganisir, memimpin, mengendalikan kegiatan

anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran

organisasi yang telah ditentukan.

Menurut Santosa (2003:3) yang dimaksud Manajemen Proyek

adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan

mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai

tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.

Proyek menurut Render dan Heizer (2009:87) didefinisikan sebagai

sederetan tugas yang di arahkan pada suatu hasil output utama.

Penjadwalan proyek adalah tantangan yang sulit bagi seorang manajer

operasi karena resiko pada manajemen proyek sangat tinggi. Kelebihan

biaya dan keterlambatan yang tidak diperlukan terjadi karena

penjadwalan dan pengendalian yang buruk.

Menurut Render dan Heizer (2009:87) Manajeman proyek dalam

pencapaian tujuan mencakup tiga fase utama, yaitu :

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1. Perencanaan : Fase ini mencakup penentuan sasaran, pendefinisian

proyek dan pengorganisasian tim.

2. Penjadwalan : Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan

untuk aktivitas khusus dan menghubungkan setiap aktivitas satu

dengan aktivitas lain.

3. Pengendalian : Disini, perusahaan mengawasi terhadap sumber

daya, biaya, kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau

mengubah rencana dan menggeser atau mengelola kembali

sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.

C. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi

Menurut Nasution (2003:130) Perencanaan dan Pengendalian

Produksi dapat disebut juga dengan PPC (Planning Production

Control), didefinisikan sebagai proses untuk merencanakan dan

mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari

sistem produksi atau operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi

dengan jumlah yang tepat dan biaya produksi minimum.

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen

dimana perencanaan tersebut menentukan usaha atau tindakan

untuk kegiatan yang diputuskan oleh perusahaan.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Gitosudarmo (2002:49) Perencanaan merupakan

penentuan tujuan pokok (tujuan utama) organisasi beserta cara-cara

untuk mencapai tujuan tersebut.

Tahap yang harus dilakukan untuk membuat perencanaan

suatu kegiatan menurut Handoko (2003:79), ada empat tahapan

yaitu:

a. Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.

b. Merumuskan keadaan saat ini.

c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.

d. Mengembangkan rencana kegiatan untuk pencapaian tujuan.

2. Pengendalian Produksi

Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat

dilaksanakan tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan

tersebut. Pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk

menentukan penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan

atau tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan apabila ada

penyimpangan dalam proses produksi.

Menurut Nasution (2003:20) Pengendalian dapat

didefinisikan sebagai proses yang dibuat untuk menjaga supaya

realisasi dari suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan.

Oleh karena itu pengendalian terdiri dari prosedur untuk

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menentukan penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan

dan melakukan tindakan perbaikan.

3. Pengawasan Produksi

Pengawasan merupakan suatu usaha untuk memastikan

bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan yang

direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan akan diketahui

dimana letak penyimpangannya, juga yntuk mengetahui

seberapa tingkat pencapaian atau penyelesaian kegiatan yang

ditentukan.

Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan

cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah

dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan (Handoko,

2003:25).

Sedangkan menurut Gitosudarmo (2002:8) Pengawasan

pada hakikatnya adalah pengamatan terhadap kegiatan yang

dilakukan apakah telah dilaksanakan sesuai dengan rencana

atau tidak. Informasi tentang terjadinya penyimpangan-

penyimpangan dari rencana haruslah selalu diciptakan baik

secara visual ataupun nonvisual. Semakin cepat informasi

tentang terjadinya penyimpangan akan segera dapat diketahui

dan dilakukan tindakan-tindakan pengecekan selanjutnya. Hal

ini sering disebut follow up.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

D. Penjadwalan

Supaya proses produksi berjalan dengan lancar perlu adanya

perencanaan yang matang, selain itu dengan pengawasan ketat disetiap

kegiatan dapat memenimalisir penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi baik dari faktor bahan baku, mesin, maupun sumber daya

manusia yang digunakan.

Menurut Render dan Heizer (2009:90) Penjadwalan proyek

meliputi pengurutan dan pembagian waktu seluruh aktivitas proyek.

Pada penjadwalan, seorang manajer memutuskan berapa lama waktu

yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kegiatan.

Dengan adanya penjadwalan (scheduling) produksi kinerja

karyawan akan lebih terarah, mereka dapat mengetahui dengan pasti

tentang apa yang harus segera dilakukan dan berapa lama waktu yang

mereka perlukan untuk melakukan tugas tersebut.

Menurut Render dan Heizer (2009:91) penjadwalan yang tepat

dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lain dan

terhadap keseluruhan proyek.

2. Mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan diantara

akivitas.

3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk setiap

aktivitas.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4. Membantu penggunaan orang, uang, dan sumber daya bahan

dengan mengidentifikasi bottleneck kritis (hal-hal yang mungkin

mengahmbat suatu proyek).

E. Analisis Network

Analisis network merupakan metode yang sangat membantu dalam

proses perencanaan dan penjadwalan proyek. Network adalah metode

untuk menyusun suatu perencanaan dan mengendalikan suatu kegiatan.

Penulis mencoba untuk mengemukakan pengertian analisis network

menurut berbagai sumber.

Menurut Handoko (2003:153) Analisis network adalah suatu

peralatan manajerial yang dikembangkan untuk membantu manajer

dalam perencanaan, pengawasan, dan pengendalian proyek-proyek

yang relatif kompleks dan tidak rutin.

Pada prinsipnya analisis network digunakan untuk merencanakan

penyelesaian berbagai macam pekerjaan atau proyek terutama

pekerjaan atau proyek yang terdiri atas berbagai macam pekerjaan.

Dengan menggunakan analisis network sebagai alat perencanaan, maka

dapat disusun perencanaan dengan baik serta dapat dilakukan relokasi

tenaga kerja atau karyawan.

Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan

analisis network (Haryadi, 2009:12) yaitu:

1. Mengorganisir dan memberikan informasi secara sistematis.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Penentuan urutan atau prioritas pekerjaan.

3. Dapat menentukan pekerjaan- pekerjaan yang dapat ditunda

tanpa menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara

keseluruhan sehingga dari pekerjaan tersebut dapat dihemat

tenaga, waktu dan biaya.

4. Dapat segera menentukan pekerjaan- pekerjaan mana yang

harus disubkontrakan agar penyelesaian proyek secara

keseluruhan dapat sesuai permintaan konsumen.

F. Penyususnan Diagram Network

Diagram network disusun untuk mengetahui jalur kegiatan pada

proses produksi. Dengan diagram network dapat diketahui waktu

penyelesaian terpanjang dari jumlah waktu penyelesaian pada jalur-

jalur yang lain. Jumlah waktu penyelesain terpanjang merupakan

minimum waktu yang dibutuhkan keseluruhan dalam proses produksi.

Dalam penyusunan gambar diagram network menggunakan

simbol-simbol. Menurut Gitosudarmo (2002:301-302) untuk setiap

kegiatan dalam proses produksi ditulis dalam simbol-simbol sebagai

berikut:

1. Simbol anak panah, yang menunjukan sebuah kegiatan

atau aktivitas. Yang dimaksud kegiatan disini adalah segala

tindakan yang memakan waktu tertentu alam pemakaian atau

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan

produksi (resources) yang ada.

2. Simbol lingkaran, sekaligus menunjukan dua buah

kejadian yaitu kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulai

kegiatan yang lain.

3. Simbol anak panah terputu-putus menunjukkan kegiatan

semu (dummy activity). Dalam diagram network, kegiatan semu

boleh iya atau tidak. Kegiatan semu dimunculkan untuk

menghindari di antara dua peristiwa atau lebih dai satu kegiatan.

G. Metode Analisis Network

Dengan menggunakan diagram network maka dapat diketahui jalur

kritis. Dalam analisis network metode yang digunakan yaitu PERT

(Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path

Method). Pengertian kedua analisis tersebut yaitu :

1. Analisis PERT (Program Evaluation and Review Technique)

PERT (Program Evaluation and Review Technique)

merupakan suatu metode analitis yang dirancang untuk

membantu dalam penjadwalan dan pengawasan proses

produksi.

Menurut Render dan Heizer (2009:112) PERT (Program

Evaluation and Review Technique) merupakan teknik

manajemen proyek yang menggunakan tiga estimasi waktu

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yaitu waktu optimis, waktu realistis, dan waktu pesimis untuk

setiap aktivitasnya.

Estimasi waktu penyelesaian setiap pekerjaan untuk

mendapatkan waktu yang diharapkan, dengan rumus :

6)(4 bma

ET++

=

Dimana :

ET =Waktu kegiatan bila berjalan sesuai yang

diharapkan.

a =Waktu optimis, waktu kegiatan bila semua

berjalan dengan baik.

b =Waktu pesimis, waktu bila terjadi hambatan

m =Waktu realistis, waktu kegiatan terjadi bila dalam

kondisi normal.

Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)

mengikuti 6 langkah dasar, yaitu :

a. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan

kerja.

b. Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan

kegiatan mana yang harus lebih dahulu dan mana yang

harus mengikuti yang lain.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan

keseluruhan kegiatan.

d. Menetapkan perkiraan waktu dan biaya untuk tiap

kegiatan.

e. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini

yang disebut jalur kritis.

f. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan,

penjadwalan, dan pengendalian proyek.

2. Analisis Jalur Kritis / CPM (Critical Path Method)

Jalur kritis merupakan jalur-jalur didalam diagram network,

dimana jalur tersebut memiliki waktu penyelesaian yang

terpanjang dari jumlah waktu penyelesaian pada jalur yang lain.

Menurut Gitosudarmo (2002:297) Analisis Jalur Kritis /

CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode analisa yang

mampu memberikan informasi kepada manajer untuk dapat

melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan

produksi atau akan dilaksanakan. Metode analisa Jalur Kritis /

CPM (Critical Path Method) ini terutama digunakan untuk

mengendalikan kegiatan-kegiatan yang bersifat tidak rutin atau

terutama pada tipe proses produksi yang intermittent atau

produksi pesanan.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Maka dari hal diatas dapat diperoleh suatu rumus yang

didefinisikan oleh Render dan Heizer (2009:102-109) :

ES = Max {EF semua pendhulu langsung}

EF = ES + t

LF = Min{LS dari seluruh aktivitas yang langsung

mengikutinya

LS = LF – waktu aktivitas

S = LS – ES / LF – EF

ES (Earliest Start) = Waktu mulai paling awal dari suatu

pekerjaan.

LS (Latest Start) = Waktu mulai paling akhir dari suatu

pekerjaan.

EF (Earliest Finish) = Waktu penyelesaian paling awal

dari suatu pekerjaan.

LF (Latest Finish) =Waktu paling akhir untuk

menyelesaikan pekerjaan.

S (Slack) = waktu mundur aktivitas.

Slack adalah waktu luang yang dimiliki sebuah aktivitas

untuk dapat diundur pelaksanaannya tanpa menyebabkan

keterlambatan proyek secara keseluruhan.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Jadi analisis PERT (Program Evaluation and Review

Technique) dan CPM (Critical Path Method) sangat penting

bagi suatu proyek yang digunakan untuk menentukan waktu

yang akan diselesaikan tepat waktu, sehingga akan menjamin

penyelesaian keseluruhan proyek sesuai jadwal.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan

PT. Delta Merlin Dunia Textile III berlokasi di Jalan Solo -

Sragen Km 12 Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah

merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang

Pertenunan Textile atau pembuatan kain mulai dari proses

penggulungan benang (warping) sampai pada tahap tenun

(weaving).

PT. Delta Merlin Dunia Textile III berdiri pada 1 Januari

2007. Perusaahan ini dahulu adalah milik PT. Surya Dadari, yang

kemudian dibeli oleh PT. Dunia Textile untuk dikembangan

menjadi PT. Delta Merlin Dunia Textile III. Pada awal berdirinya,

PT. Delta Merlin Dunia Textile III hanya melakukan proses

produksi dengan menggunakan mesin shuttle, dan mulai awal 2008

bertambah 1 unit produksi AJL ( Air jet Loom). Dimulai dari mesin

Profile, Modifikasi, Tsudakoma, dan Rappier hingga saat ini

beroperasi, dengan jumlah karyawan awal hanya berjumlah 100

orang dan berkembang sampai sekarang menjadi kurang lebih 1300

karyawan.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

PT. Delta Merlin Dunia Textile III merupakan salah satu

anak cabang perusahaan dari PT. Dunia Textile dimiliki oleh

pemegang saham tunggal yaitu Bapak Sumitro dengan status

permodalan swasta nasional. Seluruh anak perusahaan PT. Dunia

Textile tersebar di daerah Jawa Tengah antara lain PT. Sandang

Abadi (DSA), PT. Wijaya Textile, PT. Delta Merlin, PT.

Damaitex, Dunia Sandang Abadi, Wijaya Textile, serta PT. Delta

Merlin Dunia Textile III.

PT. Delta Merlin Dunia Textile III mempunyai sistem

produksi berdasarkan metode job order yang diterima bukan

langsung dari konsumen, melainkan dari pusat yaitu dari PT. Dunia

Textile. Segala masalah mengenai produksi, manajemen, insentif,

dan lain – lain dipertanggungjawabkan kepada pusat yaitu PT.

Dunia Textile. Produk yang dihasilkan dari PT. Delta Merlin Dunia

Textile III belum merupakan produk yang siap di pasarkan ke

konsumen, melainkan masih dalam tahap setengah jadi. Kain yang

dihasilkan PT. Delta Merlin Dunia Textile III merupakan kain

putihan dari hasil tenun, oleh karena itu PT. Delta Merlin Dunia

Textile III hanya dikenal dengan proses weavingnya. Produk yang

dihasilkan bermacam – macam dari kain rayon, cotton, tetron dan

lainnya menurut masing – masing konstruksinya.

2. Lokasi Perusahaan

PT. Delta Merlin Dunia Textile III didirikan di daerah

Kebakkramat Karanganyar dengan pertimbangan sebagai berikut :

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Faktor geografis

1) Sumber Daya Manusia

Ditinjau dari lokasi perusahaan yang dekat dengan

pemukiman penduduk, PT. Delta Merlin Dunia Textile III

tidaklah sulit untuk mencari tenaga kerja yang dibutuhkan

dari berbagai tingkatan pendidikan, perusahaan hanya

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pekerjanya.

2) Bahan Baku

Bahan baku PT. Delta Merlin Dunia Textile III ada

yang diproduksi oleh perusahaan lokal di surakarta

ataupun olek persahaan anak cabang PT. Dunia Textile

yang tersebar di karesidenan Surakarta. Pengiriman bahan

baku dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena

lokasi pabrik sangat strategis sehingga tidak ada

keterlambatan dalam proses produksi.

3) Lingkungan Masyarakat

Dengan berdirinya perusahaan secara tidak langsung

memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar

perusahaan yaitu membantu memberikan kesempatan kerja

bagi masyarakat sekitar,sehingga akan meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Faktor Ekonomis

1) Faktor Pasar

Daereah pemasaran PT. Delta Merlin Dunia Textile

III dipasarkan ke luar negeri dan dalam negeri dan

menggunakan sistem by order dalam pemesananya.

2) Faktor Transportasi

Lokasi PT. Delta Merlin Dunia Textile III yang

strategis dekat dengan jalan raya memudahkan pekerja

dalam mendapatkan transportasi keluar masuk perusahaan.

Selain itu perusahaan juga mempunyai sarana transportasi

sendiri yaitu truk untuk pengangkutan barang.

3) Faktor Sumber Daya

Dalam penyediaan sumber daya yang diperlukan

perusahaan yaitu bahan baku pendukung seperti air, lahan,

tenaga listrik tidak mengalami kesulitan. Hal ini sangat

menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu ketersedianya

lahan masih sangat luas sehingga untuk memperluas area

pabrik tidak mengalami kesulitan.

3. Tujuan Perusahaan

PT. Delta Merlin Dunia Textile III didrikan dengan tujuan

dan maksud tertentu antara lain :

a. Membantu pemerintah dalam memperluas lapangan pekerjaan.

b. Memberikan andil dalam penyediaan bahan sandang bagi

masyarakat luas.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

c. Mencari keuntungan dalam mencapai keberhasilan.

d. Membantu menyiapkan sumber daya manusia yang handal

dalam bidang industri.

4. Struktur Organisasi PT. Delta Merin Dunia Textile III

Setiap organisasi membutuhkan individu – individu untuk

melaksanakan kegiatan operasionalnya. Individu – indivudu

tersebut perlu dikoordinasikan agar membentuk satu – kesatuan

yang secara bersama – sama mengarah pada tujuan yang telah

ditetapkan. Guna memudahkan pengkoordinasian maka suatu

organisasi perlu membuat struktur organisasi yang harus sesuai

dengan kondisi dan situasi dalam organisasi tersebut.

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis

tentang tugas dan tanggungjawab serta hubungan antara bagian –

bagian dalam perusahaan. Dalam struktur organisasi dapat

diketahui wewenang dan tanggungjawab yang harus dipikul oleh

masing – masing personil yang memangku jabatan dalam sturktur

organisasi, sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan

wewenang dan tanggungjawab.

Dengan adanya struktur organisasi diharapkan dapat

menciptakan hubungan kerjasama yang baik antara tugas satu

dengan yang lain dan dapat mengurangi dan mencegah timbulnya

keretakan dan kesimpangsiuran, sehingga kegiatan berlangsung

sesuai dengan yang diharapkan. Bentuk struktur organisasi PT.

Delta Merlin Dunia Textile III adalah fungsional, dimana direktur

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

utama membawahi dan mengawasi langsung semua aktifitas

perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi dari PT. Delta Merlin

Dunia Textile III :

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dari struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan mengenai tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang ada di PT. Delta Merlin Dunia

Textile III adalah sebagai berikut :

a. Direktur

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Merencanakan dan menentukan kebijaksanaan dalam

memimpin perusahaan.

2) Mengurus dan bertanggungjawab atas kekayaan perusahaan.

3) Member otoritas terhadap dokumen – dokumen perusahaan.

b. Departemen Produksi

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Koordinator semua kepala regu di divisi produksi.

2) Bertanggungjawab kepada direktur atas seluruh proses

produksi.

3) Mencari gagasan dan inovasi untuk tujuan pencapaian tiga pas

(pas mutu, waktu, jumlah) dalam proses produksi.

4) Mencari gagasan dan inovasi untuk tujuan efisiensi dan

efektifitas proses produksi.

5) Menjaga ketersediaan sarana dan prasarana produksi.

c. Departemen Personalia

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Mengurusi masalah karyawan dan staff kantor.

2) Melakukan perekrutan dan pemberhentian karyawan.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d. Departemen Akuntansi

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Bertanggungjawab dan berwenang terhadap kegiatan keuangan

perusahaan.

2) Melaporkan hasil keuangan perusahaan.

e. Departemen Gudang

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Bertanggungjawab dan berwenang terhadap kegiatan di gudang

perusahaan.

2) Mengatur aliran barang di gudang.

3) Melaporkan jumlah barang di gudang.

f. PPIC (Production Planning and Inventory Control)

1) Coordinator administasi PPIC, gudang, dan Quality Control.

2) Bertanggungjawab kepada Kepala Produksi atas ketepatan

perhitungan waktu, kebutuhan bahan dan rencana proses

produksi.

3) Memutuskan kapan dan dimana melakukan outsourching.

4) Memberikan surat perintah kerja kepada seluruh bagian

produksi.

5) Membantu menjaga kualitas produk.

g. Kepala Bagian

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Bertanggungjawab dan berwenang terhadap kegiatan masing –

masing proses.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Menjaga dan melaporkan jumlah barang yang dihasilkan.

3) Menjaga stabilitas waktu masing – masing proses.

h. Kepala Regu Umum

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Koordinator sopir dan karyawan

2) Bertanggungjawab kepada Kepala Produksi atas seluruh

permasalahan kerumahtanggaan perusahaan.

3) Menjaga efisiensi dan efektifitas sarana dan prasarana

perusahaan.

4) Merawat gedung dan lingkungan sekitar perusahaan.

5) Merawat sarana dan prasarana perusahaan.

5. Aspek Tenaga Kerja

1. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang di PT. Delta Merlin Dunia Textile III

telah meenuhi ketentuan – ketentuan ketenagakerjaan yang

diatur Departemen RI, antara lain mengenai jam kerja, sistem

kompensasi jaminan sosial, dan lain – lain. Pengembangan

sumber daya mmanusia secara menyeluruh dilakukan

perusahaan guna mengoptimalkan kinerja sumber daya yang

ada dengan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan

untuk latihan dan pendidikan guna meningkatkan kemampuan.

Jumlah tenaga kerja PT. Delta Merlin Dunia Textile IIIini

berjumlah 1786 orang, dengan pengelompokkan terdiri dari :

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

a. Jumlah pekerja : 1786

Laki-laki : 559

Perempuan :1227

b. Rincian keberadaan pekerja

Tabel 3.1

Status karyawan PT. Delta Merlin Dunia Textile III

dari tingkat pendidikan dan jabatan

Tahun 2012

Jabatan/Divisi Pendidikan

Jumlah SD SMP SMA D3 S1

Manajer - - - - 1 1

Staff - - - 4 13 17

Persiapan - 40 260 7 - 307

Loom 50 200 816 10 - 1076

Inspect/

Folding - 60 174 - - 234

PU 30 60 61 - - 151

TOTAL 1786

Sumber : PT. Delta Merlin Dunia Textile III

2. Hari dan Jam Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan produksi, penentuan

kebijakan mengenai hari dan jam kerja adalah sebagai berikut :

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Untuk karyawan produksi masuk setiap hari, sedangkan

untuk staff kantor masuk hari senin sampai sabtu. Pembagian

hari dan jam kerja adalah sebagai berikut :

a. Jam kerja staff kantor

Senin – Jumat : 08.00-16.00 WIB

Istirahat : 12.00-12.30 WIB

Sabtu : 08.00-13.00 WIB

Istirahat : Tanpa istirahat

b. Jam kerja karyawan produksi

Day shift : 07.00-15.00 WIB

Istirahat : 11.00-11.30 WIB

Shift 1 : 06.00-14.00 WIB

Istirahat : 10.00-10.30 WIB

Shift 2 : 14.00-22.00 WIB

Istirahat : 16.00-16.30 WIB

Shift 3 : 22.00-06.00 WIB

Istirahat : 02.00-02.30 WIB

Pada prinsipnya karyawan bekerja selama 8 jam, selebihya

dari 8 jam dihitung lembur. Waktu istirahat untuk setiap

bagian dan operator tidak sama, hal ini bertujuan untuk

menjaga agar produksi tetap jalan dan tidak berdesakan saat

istirahat di kantin.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3. Sistem pengupahan

Manajemen PT. Delta Merlin Dunia Textile III menerapkan

sistem pengupahan sebagai berikut :

a. Upah bulanan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan setiap

bulanya. Upah ini diberikan kepada staff kantor dan

keamanan. Sedangkan untuk karyawan produksi upah

diberikan berdasarkan banyaknya hari kerja karyawan yang

bersangkutan sedangkan upah minimal kabupaten (UMK)

untuk kabupaten Karanganyar sebesar Rp.846.000,00 per

bulan.

b. Upah lemburan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan

produksi yang melakukan lembur yang perhitunganya

berdasarkan jam lembur.

c. Pemberian tunjangan

Selain upah tersebut diatas,karyawan juga mendapat

tunjangan sebagai berikut :

1) Tunjangan jabatan

2) Tunjangan hari raya (THR)

3) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

4) Tunjangan kecelakaan

5) Tunjangan kematian

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4. Fasilitas perusahaan

Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang

dibutuhkan oleh karyawan,sehingga dapat meningkatkan

semangat dan kinerja karyawan. Fasilitas yang disediakan

antara lain :

a. Mushola

b. Kantin

c. Masker

d. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

e. Kamar Mandi

f. P3K ( Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

g. Puskesmas Kebakkramat ( Rujukan kecelakaan kerja)

5. Bidang produksi

a. Jenis produk

Kain Grey adalah jenis kain setengah jadi yang

diproduksi PT. Delta Merlin Dunia Textile III. Kain ini lalu

dibeli oleh pabrik lain yang sebelumnya melakukan

pemesanan terlebih dahulu (job order). Kain grey atau kain

setengah jadi kemudian diberi warna diberi berbagai

macam pola. Untuk pabrik garment,kain ini akan diolah

menjadi berbagai macam busana yang langsung siap

dipasarkan. Berbagai produk busana yang ada dipasaran

terbuat dari berbagai macam kain.Begitu juga pakaian

sehari-hari yang kita gunakan, bila diperhatikan jenis kain

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

yang digunakan berbeda-beda. Macam kain yang

diproduksi PT. Delta Merlin Dunia Textile III antara lain

jenis Rayon, Tetron, Cotton dan lain-lain menurut

konstruksinya.

b. Bahan baku

Bahan baku yang dibutukan PT. Delta Merlin Dunia

Textile III adalah benang. Dari jenis-jenis kain yang

diproduksi,yang membuat berbeda dengan jenis-jenis kain

lainya adalah benang atau bahan baku dari kain itu sendiri.

Struktur kain dibedakan oleh komposisi benang pada jenis

kain yang sama. Benang-benag yang dipakai sebagai bahan

baku tidak dihasilkan sendiri,melainkan membeli dari para

supplier-supliernya. Dari berbagai supplier benang yang

melayani pembelian benang ke PT. Delta Merlin Dunia

Textile III sampai saat ini melakukan hubungan kerja yang

baik dengan perusahaan ini antara lain : PT. Sabatex , PT.

Agung Sejahtera, PT. Dunia Tex, PT. Sragen Abadi Tex

dan lain-lain. Seluruh supplier sebagian besar berdomisili

di sekitar Jawa Tengah, dengan demikian dari segi biaya

dan waktu pengantaran barang hal ini sangat efektif.

c. Mesin dan Peralatan Produksi

PT. Delta Merlin Dunia Textile III mempunyai

beberapa mesin produksi dengan perincian sebagai berikut :

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 3.2

Jumlah Mesin Produksi PT. Delta Merlin Dunia Textile III

Tahun 2012

Mesin Jumlah (unit)

Warping 5

Sizing 4

Cucuk 49

Pallet 108

Tying 1

Weaving 1112

Inspecting 58

Folding 3

Sumber : PT. Delta Merlin Dunia Textile III

6. Proses Produksi

Sistem produksi yang diterapkan PT. Delta Merlin Dunia

Textile III adalah sistem make to order, jadi semua hasil

produksi merupakan kesesuaian dengan spesifikasi yang

ditentukan oleh pemesan. Perancangan produk ditentukan oleh

pemesan, dan dilakukan oleh produsen, kedua belah pihak

memegang peran pada perancangan produk. Tahap

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

perancangan produk mencakup perhitungan komposisi bahan

(benang), yang mengarah pada komposisi kain. Perhitungan

tersebut meliputi, jumlah boom yang naik untuk memenuhi

kapasitas pesanan, jumlah helai benang yang naik pada fase

warping, dan jumlah benang pakan yang dibutuhkan.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Alur proses produksi kain grey:

Gambar 3.3

Alur Proses Produksi Kain Grey

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

Benang

Lusi

Warping

Sizing

Kain Grey Cacat

Reparing

Cucuk

Tenun

Kain Grey

Inspecting

Kain Grey baik

(Sesuai standart)

Palet

Pakan

Folding

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Urutan proses produksi PT. Delta Merlin Dunia Textile III

adalah sebagai berikut :

a. Proses Penghanian (Warping)

Proses ini merupakan bagian paling mendasar dari proses

penenunan benang menjadi kain. Benang yang dalam bentuk

gulungan cone ( cheese), akan digulung kedalam boom warping.

Dari hasil perancangan dapat diketahui banyaknya helau benang

yang dibutuhkan untuk membuat suatu konstruksi kain yang

sudah ditentukan.Dengan menggunakan mesin warping,

banyaknya cheese yang diletakan menetukan banyaknya helai

benang yang digulung dalam boom. Sedangkan banyaknya helai

benang akan menentukan struktur kain. Benang yang sudah

dinaikan pada mesin, kemudian dililitkan pada boom warping

dan ditarik. Penarikan dilakukan tidak boleh terlalu cepat,

karena dapat mengkusutkan benang yang satu dengan benang

lainya,bahkan bisa putus. Kualitas benang yang tidak baik pula

dapat menyebabkan benang tersebut mudah putus.

Mesin warping dilengkapi juga dengan detektor yang dapat

mengetahui letak benang yang putus. Pada jalur-jalur benang

diberi lampu dan sensor yang dapat mendeteksi ketegangan

benang. Apabila benang putus, sensor akan menenggapi dengan

menghentikan putaran mesin, dan lampu dimana benang itu

putus akan menyala, kemudian operator akan menyambungkan

benang yang putus, menarik benang hingga benang tersambung

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

kembali dengan ketegangan yang dikehendaki dan kemudian

mesin dijalankan kembali.

Pada mesin warping terdapat counter yang memberikan

data panjang benang yang sudah tergulung pada boom warping.

Dalam satu boom warping panjang benang yang dapat ditarik

umumnya sepajang 2000 m. setelah mencapai 2000 m, boom

pada mesin tersebut harus segera diganti dengan boom kosong.

Boom yang sudah terisi dengan gulungan benang kemudian

masuk ke dalam buffer storage untuk mengantri pada proses

sizing.

b. Proses penganjian (Sizing)

Prinisp kerja dari proses penganjian (sizing) adalah

memberikan larutan kanji pada benang yang sudah tergulung

pada boom warping. Tujuanya adalah untuk meningkatkan

kualitas kekuatan benang agar kuat dengan tekanan gesekan dan

hentakan pada proses tenun dan tidak mudah putus saat ditenun.

Sejumlah boom warping yang akan naik ditarik datu persatu

pada kedalam mesin sizing, dan semuanya kemudian digulung

dalam satu boom tenun. Didalam mesin sizing, dialirkan larutan

kanji yang telah dimasak bersamaan dengan bahan-bahan lainya.

Campuran tersebut terdiri dari air, tepung tapioca, PVA,

NA08, dan NA50, yang kemudian dididihkan bersama dalam

mixer. Melalui pipa-pipa yang dihubungkan kedalam mesin

sizing, larutan tersebut kemudian dialirkan pada benang yang

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

telah ditarik. Dalam proses ini hal yang perlu diperhatikan

antara lain, ketegangan benang, kekentalan cairan, seta suhu

larutan itu sendiri. Melalui sebuah blower, benang yang sudah

dialirkan kedalam larutan kanji kemudian dikeringkan kembali

dan kemudian digulung ke dalam boom tenun. Setelah boom

tenun penuh dengan benang hasil proses sizing, maka boom siap

diturunkan dan masuk kedalam proses cucuk.

c. Proses Cucuk (Drawing-in)

Proses memasukkan helai – helai benang ke lubang–lubang

dropper, gun, sisir dalam menyiapkan susunan anyaman yang

dipadukan dengan sistem kerja kamran di mesin tenun untuk

mendapatkan jenis anyaman yang direncanakan.

d. Proses Pallet

Bahan baku yang berupa benang dibagi menjadi 2

berdasarkan arah tenunnya, yaitu lusi dan pakan. Untuk benang

lusi diproses melelui proses warping, sizing dan cucuk, baru

kenudian masuk proses tenun. Untuk benang pakan yang

diumpamakan pada benang lusi pada saat ditenun, sebelumnya

harus digulung pada sebuah batang palet. Benang yang digulung

kedalam pallet adalah benang sisa proses warping yang masih

dalam bentuk cones (cheese). Proses ini dilakukan karena pada

proses tenun dengan mesin shuttle, benang pakan dimasukan

pasa suatu selongsong dimana berisi gulungan benang pada

pallet.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

e. ProsesTenun (Loom)

Proses tenun (loom) adalah menyilangkan antara benang

pakan dengan benang lusi. Untuk setiap kostruksi kain yan akan

diproduksi, jenis benang lusi dan benang pakanya terbuat dari

bahan yang sama. Proses warping di PT. Delta Merlin Dunia

Textile IIImenggunakan mesin shuttle , dimana benang pakan

yang akan disilangkan digulung dan dimasukan pada suatu

selongsong pallet yang diisi pada mesin. Gulungan benang ini

akan ditarik dan disilangkan sepanjang lebar kain.

f. Proses Pemeriksaan (Inspecting)

Inspecting adalah salah satu pengendalian kualitas yang

dilakukan oleh pihak perusahaan dengan tujuan meminimkan

produk yang rusak. Proses inspecting dilakukan dengan

memeriksa dan memperbaiki kain – kain yang dihasilkan pada

proses weaving atau tenun supaya layak untuk dijual. Tindakan

perbaikan tersebut antara lain memotong benang – benang yang

tidak tertata rapi, memperbaiki benang yang rusak, dan

memebersihkan kain.

Cara mengecek kain pada mesin inspecting yaitu, kain

dilewatkan pada meja kaca, dimana pada bagian bawah kaca

diberi lampu penerangan guna melihat kecacatan atau kerusakan

pada kain, selanjutnya dilakukan perbaikan.

Seorang operator menangani satu boom kain untuk

diperiksa.Alat – alat yang digunakan yaitu, gunting, tusuk

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kawat, jarum, kain, dan cairan pembersih dapat berupa air atau

tiner tergantung dari zat pengotornya. Kotoran biasanya berupa

tetesan oli, cat, debu.

Proses pemeriksaan kain hasil proses tenun yang bertujuan

untuk memperbaiki cacat-cacat minor, menentukan grade dan

mengklarifikasinya.

g. Proses Pelipatan (Folding)

Proses terakhir yaitu folding atau melipat kain. Pada proses

ini kain diukur panjangnya dan ditimbang untuk memenuhi

spesifikasi yang diminta. Kain dilipat dengan kain 1 meter,

sambil dihitung berapa panjang kain tersebut.Lalu kain

ditimbang untuk mengetahui kesesuaian antara panjang dan

berat kain.

Kain yang lolos inspecting dinaikkan kesebuah meja dan

ujungnya disangkutkan pada lengan mesin. Lalu lengan mesin

akan menarik kain dan memindahkan ke meja yang lain dalam

bentuk lipatan sepanjang satu meter. Mengemas produk dengan

ukuran yang seminim mungkin tanpa merusak produk dan

memudahkan konsumen pada saat bongkar muat, sehingga

ruangan dan biaya penyimpanan yang diperlukan akan semakin

kecil.

Proses melipat kain yang telah diinspect agar kain rapi dan

mempermudah proses packing.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

7. Aspek Pemasaran

Kain yang dihasilkan oleh PT. Delta Merlin Dunia Textile

III selanjutnya akan dijual kepada pemesan perusahaan

lain,perusahaan-perusahaan anak cabang dari PT. Dunia

Textile, dan para pemesan dari luar negeri.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan bentuk kegiatan penunjang

perkuliahan diluar kampus yang berorientasi pada dunia nyata

(dunia kerja), yang merupakan penerapan dari teori-teori yang

dipelajari selama masa perkuliahan. Magang kerja merupakan

kegiatan yang dilaksanakan mahaiswa secara berkelompok dengan

terjun langsung ke masyarakat maupun instansi pemerintah atau

swasta, koperasi, UKM (Usaha Kecil Menengah) dan kelompok

masyarakat umum.

Sebelum pelaksanaan magang kerja, mahasiswa terlebih

dahulu dibekali dengan berbagai ketrampilan dan pengetahuan

praktis, disamping keahian yang dimilik masing-masin. Dengan

demikian diharapkan mahasiswa memperoleh dan mempunyai

kemampuan untuk ikut serta memecahkan masalah yang dihadapi

oleh obyek magang kerja atau memberikan saran dan solusi kepada

perusahaan obyek magang.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Tujuan Magang Kerja

a. Mahasiswa dapat lebih mendalami dan menguasai materi-

materi perkuliahan.

b. Mendapatkan pengalaman lansung dan pengetahuan tentang

aktivitas dalam dunia kerja.

c. Diharapkan setelah lulus mahasiswa dapat lebih mengetahui

dan memahami permasalahan yang timbul serta memberikan

alternatif pemecahan masalah tersebut di dalam dunia usaha.

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi Mahasiswa

1) Dapat mengetahui secara jelas bagaimana proses produksi

atau kegiatan yang terjadi pada obyek penelitian.

2) Dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat industri untuk mencoba mencari solusinya.

3) Dapat menerapkan materi-materi yang diperoleh selama

perkuliahan di dalam dunia kerja

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat digunakan

perusahaan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi sehingga

perusahaan dapat mengambil kebijakan yang lebih baik serta

pengambilan keputusan mengenai penggunaan analisis network

dalam proses produksi untuk memperkirakan waktu

penyelesaian produk secara efisien.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

c. Bagi Perguruan Tinggi

1) Terjalin hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan

yang ditempati untuk kegiatan magang.

2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap

mahasiswa selama proses perkuliahan.

3) Sebagai bahan evaluasi dibidang akademik.

4. Lokasi dan Waktu Magang Kerja

a. Lokasi Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan di PT. Delta Merlin Dunia

Textile III yang beralamatkan di Jl. Solo – Sragen Km. 12

Kebakkramat Karanganyar.

b. Penempatan Magang Kerja

Penempatan magang kerja pada departeman weaving

khususnya unit shuttle PT. Delta Merlin Dunia Textile III dan

dilakukan rotasi pada setiap minggunya untuk melakukan

pengamatan langsung pada setiap proses-proses produksi.

c. Jangka Waktu Magang Kerja

Pelaksanaan magang selama satu bulan terhitung mulai

tanggal 14 februari - 13 Maret 2012.

d. Pelaksana Magang Kerja

1) Pada saat pelaksanaan magang kerja mahasiswa diwajibkan

memakai pakaian rapi dan sopan, yaitu kemeja, celana

halus dan bersepatu.

2) Kegiatan magang kerja dimulai pukul 08.00 – 14.00 WIB.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3) Kegiatan yang penulis lakukan selama kegiatan magang

telah diatur oleh pembimbing magang perusahaan.

Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama satu

bulan magang adalah sebagai berikut :

1) Minggu Pertama

Kegiatan yang dilakukan pada minggu pertama ini

mendapatkan penjelasan singkat tentang seluruh proses

produksi pembuatan kain grey dan pengenalan seluruh

staff produksi unit shuttle. Selanjutnya penulis diberi

penjelasan tenteng proses yang pertama yaitu persiapan,

yang didalamnya meliputi proses penghanian (warping)

dan proses penganjian (sizing). Penulis dapat langsung

mengamati proses produksi dan melakukan proses

dokumentasi serta wawancara dengan pembimbing

magang ataupun karyawan.

2) Minggu Kedua

Kegiatan yang dilakukan pada minggu kedua adalah

melanjutkan melakukan pengamatan langsung pada

proses persiapan, namun dilanjutkan pada sub proses

selanjutnya yakni proses pallet, proses pencucukan

(drawing-in) dan proses penyambungan(tying).

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3) Minggu Ketiga

Kegiatan yang dilakukan pada minggu ketiga adalah

melakukan pengamatan langsung pada proses yang

paling vital dalam pembuatan kain grey yaitu proses

tenun (Loom). Pada pengamatan kali ini penulis

diwajibkan memakai alat pelindung diri, antara lain

meliputi Masker dan Earplug. Hal ini dilakukan tidak

lain untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja

dikarenakan pada proses tenun menghasilkan Afval

yang berterbangan yang jika terhirup akan menggangu

pernapasan serta suara yang dihasilkan oleh mesin

tenun sangat keras dapat menggangu pendengaran kita

jika tidak menggunakan peralatan K3 (Kesehatan dan

Keselamatan Kerja).

4) Minggu Keempat

Kegiatan yang dilakukan pada minggu keempat

adalah melakukan pengamatan langsung pada proses

yang terakhir yaitu proses inspecting dan pelipatan

(folding). Penulis juga diberikan kesempatan untuk

melihat proses produksi pembuatan kain grey pada unit

AJL ( Air Jet Loom) yang lokasinya bersebelahan

dengan unit shuttle. Setelah proses pengamatan selesai

penulis meminta data kepada perusahaan sebagai bahan

penulisan Tugas Akhir.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dengan adanya kegiatan magang kerja yang telah

dilakukan oleh penulis diharapkan dapat menambah

pengalaman dalam menghadapi dunia kerja.

C. Pembahasan Masalah

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk melakukan proses

produksi secara efektif dan efisien, karena hal tersebut dapat

menghemat waktu serta pengangguran sumber daya baik bahan baku

maupun tenaga kerja. Semakin cepat waktu yang digunakan untuk

memproduksi kain grey pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III, maka

perusahaan akan dapat menghasilkan jumlah produk yang lebih

banyak. Perusahaan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan

pesanan dari konsumen dalam waktu yang tepat.

Kegiatan penelitian terhadap suatu obyek perlu dilakukan

tindakan–tindakan analisis data terhadap data yang telah diperoleh

peniliti. Untuk dapat memberikan jawaban atas penelitian serta

argumentasi pada PT. Delta Merlin Dunia Textile III, peneliti dapat

menggunakan salah satu alat analisis yang tepat serta menghasilkan

perhitungan yang akurat yang dapat membantu dalam pengambilan

keputusan untuk menentukan kebijakan – kebijakan terhadap data yang

diperoleh dalam melakukan penelitian. Pengambilan keputusan yang

tepat dan cepat adalah hal yang sangat diperlukan untuk

melangsungkan proses produksi, khususnya pada PT. Delta Merlin

Dunia Textile III yang memproduksi kain grey secara continue ataupun

secara job ordering yang harus selalu dapat mengambil keputusan –

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

keputusan yang tepat, yang bermanfaat bagi perusahaan maupun

konsumen. Maka teknik yang akan digunakan dalam menganalisa

waktu adalah analisis network, metode ini sangat membantu dalam

proses perencanaan dan penjadwalan supaya diperoleh waktu yang

lebih efektif.

1. Outing proses produksi

Yaitu semua kegiatan yang ada dalam proses produksi dan

ditentukan, sehingga dapat diketahui kegiatan yang harus

diselesaikan sebelum kegiatan lain dapat dimulai. Dengan

demikian maka dapat diketahui hubungan ketergantungan antar

kegiatan.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 3.3

Jenis dan Urutan Proses Produksi Kain Grey

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

NO AKTIVITAS SIMBOL

KEGIATAN

KEGIATAN YANG

MENDAHULUI

1 Warping A -

2 Sizing B A

3 Cucuk C B

4 Pallet D -

5 Weaving E C , D

6 Inspecting F E

7 Folding G F

Sumber : Data primer yang diolah

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 3.4

Waktu Normal Kegiatan Proses Produksi Kain Grey

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

NO AKTIVITAS SIMBOL

KEGIATAN

WAKTU

(JAM)

1 Warping A 15,4

2 Sizing B 21,5

3 Cucuk C 7,5

4 Pallet D 3,2

5 Weaving E 286

6 Inspecting F 155,8

7 Folding G 8

Sumber : Data Primer yang diolah

2. Perkiraan waktu kegiatan

Penentuan perkiraan waktu untuk masing-masing kegiatan

dengan tepat tidaklah mudah untuk dilakukan, oleh sebab itu

faktor-faktor ketidakpastian harus diperhitungkan, sehingga

akan menghasilkan waktu kegiatan yang tepat. Untuk

membantu menentukan waktu masing-masing kegiatan dapat

menggunakan suatu alat analisis, yaitu dengan metode PERT.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Metode ini didasarkan pada tiga etimasi waktu, yaitu waktu

optimis, waktu realistis dan waktu pesimis. Berdasarkan

metode tersebut dapat diketahui perhitungan waktu sebagai

berikut :

Tabel 3.5

Perkiraan Waktu Penyelesain Masing – Masing Pekerjaan

Proses Produksi Kain Grey PT. Delta Merlin Dunia Textile III

NO AKTIVITAS a

(waktu optimis)

(jam)

m

(waktu pesimis)

(jam)

b

(waktu realistis)

(jam)

1 Warping 14,8 15,4 17,3

2 Sizing 20 21,5 23

3 Cucuk 7 7,5 8

4 Pallet 2,9 3,2 3,5

5 Weaving 270 286 306

6 Inspecting 133,3 155,8 157

7 Folding 7,5 8 8,5

Sumber : PT. Delta Merlin Dunia Textile III

Setelah data mengenai tiga etimasi waktu diperoleh maka

hal lain yang perlu diperhatikan adalah total waktu (Expected

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Time) yangdilambangkan dengan simbol ET. Perhitungan

durasi waktu yang diharapkan untuk pengerjaan sebuah

aktivitas menggunakan rumus sebagai berikut :

6)(4 bma

ET++

=

Dimana :

ET =Waktu kegiatan bila berjalan sesuai yang

diharapkan

a =Waktu optimis, waktu kegiatan bila semua

berjalan dengan baik

b =Waktu pesimis, waktu bila terjadi hambatan

m =Waktu realistis, waktu kegiatan terjadi bila

dalam kondisi normal.

Adapun perhitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas

(ET) masing – masing kegiatan adalah sebagai berikut:

6,156

17)4,15(48,14A ET =

++=

5,216

23)5,21(420B ET =

++=

5,76

8)5,7(47C ET =

++=

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2,36

5,3)2,3(49,2D ET =

++=

6,2866

306)286(4270E ET =

++=

25,1526

157)8,155(43,133F ET =

++=

86

5,8)8(45,7G ET =

++=

Dari hasil perhitungan di atas telah diperoleh mengenai

perkiraan waktu masing–masing kegiatan. Hasil tersebut

kemudian menjadi waktu suatu pekerjaan dan akan digunakan

untuk menentukan jalur kritis. Berikut adalah data PERT

(Program Evaluation and Review Techique) proses produksi

kain grey.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 3.6

Data Perhitungan PERT Untuk Proses Produksi Kain Grey

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

NO AKTIVITAS a

(jam)

m

(jam)

b

(jam)

ET

(jam)

1 Warping 14,8 15,4 17,3 15,6

2 Sizing 20 21,5 23 21,5

3 Cucuk 7 7,5 8 7,5

4 Pallet 2,9 3,2 3,5 3,2

5 Weaving 270 286 306 286,6

6 Inspecting 133,3 155,8 157 152,25

7 Folding 7,5 8 8,5 8

Sumber : Data primer yang diolah

3. Identifikasi jalur kritis menggunakan metode CPM

Setelah diketahui urutan proses serta waktu yang diperlukan

untuk setiap kegiatan dalam proses produksi, maka dapat

diperoleh diagram jaringan kerja (network). Berikut adalah

diagram Network proses produksi kain grey pada PT. Delta

Merlin Dunia Textile III :

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

B

21,5

A 15,6 C 7,5

D E F G

3,2 286,6 152,25 8

Gambar 3.4

Diagram network proses produksi kain grey

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

Dari gambar diagram 3.4 dapat dihitung waktu kegiatan

yang akan selesai paling awal dan yang akan selesai paling

lambat. Dari data waktu tersebut akan diperoleh kegiatan mana

saja yang merupakan jalur kritis. Jika melihat diagram jaringan

kerja di atas diperoleh dua jalur, yaitu :

a. A-B-C-E-F-G

b. -D-E-F-G

Dengan menggunakan metode CPM akan dapat diketahui

jalur manakah yang merupakan jalur kritis. Dengan data

mengenai urutan kejadian serta waktu yang diperlukan untuk

setiap proses produksi maka akan diketahui waktu mulai paling

1 4

2 3

5 6 7

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

awal suatu kegiatan (ES), waktu paling awal suatu kegiatan

dapat selesai (EF), waktu paling akhir suatu kegiatan dapat

dimulai (LS) dan waktu akhir suatu kegiatan dapat selesai (LF)

dengan rumus sebagai berikut :

ES = Max {EF semua pendahulu langsung}

EF = ES + t

LF = Min{LS dari seluruh aktivitas yang langsung

mengikutinya}

LS = LF – waktu aktivitas

S = LS – ES / LF – EF

Adapun perhitungan ES dan EF sebagai berikut :

1) Kegiatan A estimasi waktunya = 15,62

maka ES = 0 dan EF = 0 + 15,62 = 15,62

2) Kegiatan B estimasi waktunya = 21,5

maka ES = 15,62 dan EF = 15,62 + 21,5 = 37,12

3) Kegiatan C estimasi waktunya = 7,5

maka ES = 37,12 dan EF = 37,12 + 7,5 = 44,62

4) Kegiatan D estimasi waktunya = 3,2

maka ES = 0 dan EF = 0 + 3,2 = 3,2

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

5) Kegiatan E estimasi waktunya = 286,67

maka ES = 44,62 dan EF = 44,62 + 286,67 = 331,28

6) Kegiatan F estimasi waktunya = 152,25

maka ES = 331,28 dan EF = 331,28 + 152,25 = 483,53

7) Kegiatan G estimasi waktunya = 8

maka ES = 483,53 dan EF = 483,53 + 8 = 491,53

Adapun perhitungan ES dan EF sebagai berikut :

1) Kegiatan A estimasi waktunya = 15,62

maka LF = 15,62 dan LS = 15,62 - 15,62 = 0

2) Kegiatan B estimasi waktunya = 21,5

maka LF = 37,12 dan LS = 37,12 - 21,5 = 15,62

3) Kegiatan C estimasi waktunya = 7,5

maka LF = 44,62 dan LS = 44,62 - 7,5 = 37,12

4) Kegiatan D estimasi waktunya = 3,2

maka LF = 44,62 dan LS = 44,62 - 3,2 = 41,42

5) Kegiatan E estimasi waktunya = 286,67

maka LF = 331,28 dan LS = 331,28 - 286,67 = 44,62

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

6) Kegiatan F estimasi waktunya = 152,25

maka LF = 483,53 dan LS = 483,53 - 152,25= 331,28

7) Kegiatan G estimasi waktunya = 8

maka LF = 491,53 dan LS = 491,53 – 8 = 483,53

Tabel 3.7

Data Perhitungan CPM Untuk Proses Produksi Kain Grey

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

NO AKTIVITAS SIMBOL Estimasi

waktu

ES EF LS LF Slack

1 Warping A 15,6 0 15,62 0 15,62 0

2 Sizing B 21,5 15,62 37,12 15,62 37,12 0

3 Cucuk C 7,5 37,12 44,62 37,12 44,62 0

4 Pallet D 3,2 0 3,2 41,42 44,62 41,42

5 Weaving E 286,6 44,62 331,28 44,62 331,28 0

6 Inspecting F 152,25 331,28 483,53 331,28 483,53 0

7 Folding G 8 483,53 491,53 483,53 491,53 0

Sumber : Data primer yang diolah

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

B

21,5

A 15,6 C 7,5

D E F G

3,2 286,6 152,25 8

Keterangan :

: Jalur Kritis

: Bukan Jalur Kritis

Gambar 3.5

Diagram Jalur Kritis

PT. Delta Merlin Dunia Textile III

Dari hasil tabel 3.7 perhitungan data dapat diketahui yang

merupakan jalur kritis pada proses produksi kain grey PT.

Delta Merlin Dunia Textile III adalah jalur A-B-C-E-F-G,

dengan waktu penyelesaian 15,6+21,5+7,5+286,6+152,25+8=

491,45 jam. Sedangkan pada jalur D-E-F-G, hanya memiliki

waktu penyelesaian 3,2+286,6+152,25+8= 450,05 jam. Dalam

standar waktu normal produksi PT. Delta Merlin Dunia Textile

III menjadwalkan waktu produksi kain grey selama

1 4

2 3

5 6 7

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

15,4+21,5+7,5+3,2+286+155,8+8= 497,4 jam. Waktu tersebut

merupakan waktu normal (waktu realistis) pada departemen

weaving.

Dengan menggunakan analisis network, kegiatan produksi

pada departemen weaving dapat diselesaikan dalam waktu yang

relatif lebih cepat menjadi 15,6+21,5+7,5+286,6+152,25+8=

491,45 jam. Waktu tersebut lebih cepat 5,95 dari waktu standar

produksi pada perusahaan, didapat dari 497,4 – 491,45 = 5,95

jam. Hal ini dikarenakan pada jalur kritis waktu kegiatan D

tidak diperhitungkan karena kegiatan D dilakukan secara

bersamaan dengan kegiatan A-B-C yang memiliki waktu proses

lebih panjang, sehinga waktu yang dipakai atau dihitung adalah

waktu dari kegiatan A-B-C.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan pembahasan mengenai analisis network

pada proses produksi kain grey pada departemen weaving PT. Delta

Merlin Dunia Textile III, dapat diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Dengan menggunakan analisis network yaitu metode PERT dan

CPM dapat diketahui mengenai urutan pekerjaan proses produksi

kain grey. Urutan kegiatan dalam melaksanakan proses produksi

kain grey pada departemen weaving yaitu, kegiatan warping (A),

sizing (B), drawing - in (C), pallet (D), tenun (E), inspecting (F),

dan folding (G).

2. Waktu yang ditargetkan perusahaan selama proses produksi dalam

memenuhi pesanan kain grey membutuhkan 497,4 jam. Waktu

tersebut merupakan waktu normal yang digunakan perusahaan

dalam berproduksi untuk dapat memenuhi pesanan. Dengan

menggunakan analisis network, waktu kerja departemen weaving

menjadi 491,45 jam. Yang relatif lebih cepat dari waktu standar

yang ditentukan oleh perusahaan.

3. Perhitungan dengan menggunakan metode PERT dapat

menghasilkan waktu yang diperkirakan (Expected Time) yang

kemudian digunakan sebagai waku dalam metode CPM untuk

menentukan jalur kritis. Jalur kritis. Jalur kritis yang diperoleh

yaitu jalur A-B-C-E-F-G dengan waktu 491,45 jam. Dengan

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

adanya sisa waktu 5,95 jam dari hasil perhitungan menggunakan

jalur kritis dapat dipergunakan untuk mengoptimalkan proses

produksi.

B. Saran

Setelah melakukan observasi selama satu bulan di PT. Delta Merlin

Dunia Textile III, diketahui bahwa perusahaan belum menggunakan suatu

metode untuk merencanakan serta mengawasi proses produksi pembuatan

kain grey pada departemen weaving. Perusahaan membutuhkan waktu

497,4 jam untuk memproduksi 27.000 meter benang. Dari data yang

diperoleh penulis bermaksud memberikan saran pada PT. Delta Merlin

Dunia Textile III:

1. Tim manajemen departemen weaving perusahaan diharapkan

mulai menggunakan metode untuk menganalisa jaringan kerja

proses produksi kain grey, dengan menggunakan metode PERT

dan CPM supaya dalam perencanaan dan pengawasan dapat

dilakukan dengan tepat. Selain itu juga bisa memperoleh

waktu yang lebih efisien setiap kali berproduksi.

2. Melakukan pengawasan yang lebih rutin pada setiap kegiatan

atau aktivitas di departemen weaving, karena hal ini dapat

maminimalkan tingkat kerusakan produk serta meningkatkan

produktivitas. Pengawasan bisa dilakukan pada kualitas bahan

yang digunakan, kinerja karyawan.

3. Selalu melakukan cheking pada mesin – mesin atau alat – alat

yang digunakan dalam proses produksi kain grey, serta perlu

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dilakukan service secara rutin. Walaupun mesin yang dimiliki

sudah lama namun kondisi mesin masih tetap bagus, dan untuk

mesin tenun lebih apabila dilakukan pembersihan dari debu –

debu kapas yang banyak menempel pada body mesin agar

semakin memperlancar kinerja mesin.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS NETWORK ... · mendapatkan informasi tentang waktu proses produksi kain grey. Selain itu data juga diperoleh dengan membaca buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user