perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileslavin dalam mieke purba (2009:14) mengartikan motivasi...

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Motivasi Melestarikan Lingkungan a. Pengertian Motivasi Motif sering kali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Sedangkan motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Menurut teori yang dikemukakan oleh David Mc Cleland dalam Sondang P Siagian (2004 : 167-168) bahwa pemahaman motivasi akan semakin mendalam jika didasarkan pada kebutuhan Need for Achievement (nAch). Seseorang yang ingin dipandang berhasil dalam belajar akan mempunyai dorongan yang kuat untuk secara bertanggung jawab sehingga menghasilkan prestasi yang telah ditargetkan. Motivasi menurut Hamzah (2006:8) merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Sedangkan yang dimaksud tujuan tertentu adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu. Menurut W.S Winkel (1996:151) motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Upload: vankien

Post on 15-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Motivasi Melestarikan Lingkungan

a. Pengertian Motivasi

Motif sering kali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau

tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif

tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk

bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan

motivasi (niat).

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Sedangkan motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk belajar. Menurut teori yang dikemukakan oleh

David Mc Cleland dalam Sondang P Siagian (2004 : 167-168) bahwa

pemahaman motivasi akan semakin mendalam jika didasarkan pada

kebutuhan Need for Achievement (nAch). Seseorang yang ingin dipandang

berhasil dalam belajar akan mempunyai dorongan yang kuat untuk secara

bertanggung jawab sehingga menghasilkan prestasi yang telah ditargetkan.

Motivasi menurut Hamzah (2006:8) merupakan dorongan dan kekuatan

dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin

dicapainya. Sedangkan yang dimaksud tujuan tertentu adalah sesuatu yang

berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena

seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu.

Menurut W.S Winkel (1996:151) motivasi merupakan dorongan yang

terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan

tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berbeda dengan pendapat W.S Winkel, menurut Sardiman (2007:102)

motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan daya penggerak

yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Slavin dalam Mieke Purba (2009:14)

mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan,

apa yang diperoleh dari apa yang dilakukan, dan kapan melakukan hal itu.

Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau

penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan

tertentu. Siswa akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang

tinggi.

Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara

mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental,

kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di

dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan,

menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu

dalam belajar.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu

dorongan atau kekuatan mental yang berupa keinginan seseorang untuk

berbuat atau melakukan kegiatan sebagai perubahan tingkah laku untuk

mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

b. Fungsi Motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang

tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan

aktivitas belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha

belajar bagi para siswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi

motivasi:

1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai

pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik

ambil dalam rangka belajar.

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis

melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan

yang tak terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan

psikofisik.

3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai

motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan

mana perbuatan yang diabaikan.

Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :

1) Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya

motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan

ke pencapaian tujuan yang diinginkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai

mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat

lambatnya suatu pekerjaan.

Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan

tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka siswa

akan belajar dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.

c. Jenis Motivasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan

mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Motivasi Primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif

dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani

manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku

terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan

dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu

dan sebagainya.

2) Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan

dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen

penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder

dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian

prestasi belajar.

d. Sifat Motivasi

Dalam menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam

diri siswa tetapi juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik (Dimyati dan Mudjiono, 2002:90).

1) Motivasi Intrinsik

Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri

tanpa adanya pengaruh dari luar individu. Contoh: seorang siswa

mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia termotivasi untuk

mengetahi isi atau bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan.

2) Motivasi Ekstrinsik

Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan

yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar,

contoh: Ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena takut

mendapatkan hukuman.

Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa

dalam proses belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik dapat

menimbulkan semangat belajar yang tinggi. Motivasi ekstirnsik dapat

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh orang lain.Ia termotivasi belajar dan

belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain (Monks, dalam

Dimyati dan Mudjiono, 2002:91).

e. Melestarikan

Melestarikan dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata lestari,

yang artinya adalah tetap selama-lamanya tidak berubah. A.W. Widjaja

(1986) mengartikan melestarikan sebagai kegiatan atau yang dilakukan

secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu

yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis,

luwes, dan selektif. (Ranjabar, 2006:115)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa kegiatan

melestarikan adalah upaya untuk membuat sesuatu tetap selama-lamanya

tidak berubah yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu,

guna mewujudkan tujuan tertentu di aspek stabilisasi manusia, serta

kegiatan pencerminan dinamika seseorang.

f. Lingkungan

Lingkungan adalah kawasan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan

yang mempengaruhi perkembangan kehidupan baik langsung maupun

tidak langsung.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang

mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung

maupun tidak langsung. Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia,

dengan lingkungan fisik manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi

kebutuhan materilnya, dengan lingkungan biologi manusia dapat memenuhi

kebutuhan jasmaninya, dan dengan lingkungan sosial manusia dapat

memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan dipandang sebagai tempat

beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya.

Kepedulian dan kesadaran warga sekolah terhadap lingkungan sekolah

merupakan salah satu bentuk implementasi dari kecerdasan rasional dan

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

spiritual. Kecerdasan rasional diarahkan pada upaya-upaya warga sekolah

menjaga (kebersihan, keseimbangan, dan kelestarian) lingkungan sekolah

sehingga tidak memberi dampak buruk bagi warga sekolah maupun

lingkungan itu sendiri. Manusia memiliki ikatan dengan alam yang sifatnya

religius yang artinya manusia harus mensyukuri segala sesuatu yang

dihasilkan oleh lingkungan untuk menunjang kehidupannya dengan cara

melindungi, melestarikan dan menjaga alam tersebut agar hubungan alam

dan manusia dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

g. Motivasi Melestarikan Lingkungan

Melestarikan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kemampuan

lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang

ditimbulkan suatu kegiatan. Serta menjaga kestabilan lingkungan untuk

menjadi tempat hidup Manusia, hewan dan Tumbuhan.

Alam dapat dijadikan sebagai ispirator dan sumber keindahan yang

dapat membuat kehidupan menjadi lebih bermakna. Alam merupakan

syariat bagi manusia dalam bertahan terhadap berbagai bencana. Alam

adalah rumah tempat tinggal makhluk hidup, disana pula manusia

berlindung dari segala ancaman dan bencana, dan apabila alam tidak dijaga

maka makhluk hidup tidak dapat menghindar dari bencana.

Alam menghidupi manusia, artinya alam menyediakan segala sesuatu

yang dibutuhkan manusia agar dapat tetap bertahan hidup berupa sumber

daya alam. Ada saatnya jika eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan

akan menyebabkan sumber daya tersebut habis, maka gunakanlah sumber

daya alam seperlunya.

Alam menjadi sumber material genetik. Keanekaragaman flora maupun

fauna di bumi ini sangat bervariasi jenisnya, maka tugas manusia untuk

menjaga keanekaragaman tersebut dengan cara tidak memburu binatang

yang tingkat regenerasinya rendah, kalau perlu dibuatkan suatu penangkaran

khusus untuk melestarikannya.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Alam penting bagi IPTEK, pendidikan dan pengajaran. Kemajuan

teknologi saat ini tidak lepas dari alam. Setiap komponen kemajuan

dipengaruhi oleh alam. Apabila alam sudah tidak dapat menyediakan

sumber daya alam, bukan tidak mungkin jika kedepannya manusia akan

mengalami kemunduran kualitas hidup.

Dengan adanya motivasi tersebut, maka sudah saatnya untuk anda agar

mengubah sikap anda untuk mencintai, melestarikan, dan menjaga alam

tempat tinggal kita ini.

2. Pengetahuan Tentang Daur Ulang Sampah Menjadi Kompos

a. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003: 20), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “What”. Pengetahuan

merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa,

dan raba. Pengatahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).

Menurut Bloom dan Skinner pengetahuan adalah kemampuan seseorang

untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti

jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu

reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau tulisan

(Notoatmodjo, 2003: 20).

Menurut Arikunto (2006 : 19), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori,

yaitu:

1) Baik : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari

seluruh petanyaan

2) Cukup : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari

seluruh pertanyaan

3) Kurang : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 40% - 55% dari

seluruh pertanyaan

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Notoatmodjo (2003:21) pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat

pengatahuan yang paling rendah

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang telah faham terhadap objek atau materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4) Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis

Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menyambungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru,

dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian

atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo,

2003:23).

b. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara

lain :

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya

semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula

pengetahuanya (Hendra AW, 2008:25).

2) Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat

diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

pada masa lalu (Notoadmojo, 2003:25 ).

3) Usia

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya

bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses

perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun

(Hendra AW, 2008:26). Selain itu Abu Ahmadi (2001: 26) dalam Hendra AW

(2008:27) juga mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah

satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan

bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan

pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu

pengetahuan akan berkurang.

4) Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio

atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan

seseorang (Hendra AW, 2008).

c. Daur Ulang Sampah

1) Pengertian Daur Ulang Sampah

Apriadji (2005:7) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu

yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang

umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan

industri), tetapi bukan yang biologis.

Sampah ini bisa dimanfaatkan secara langsung atau harus mengalami

proses terlebih dahulu untuk menjadi bahan baku baru. Sampah ini banyak

dijumpai sebagai bahan pengemas produk. Di negara industri, pengemas

produk yang mudah didaur ulang menjadi salah satu faktor dalam

meningkatkan nilai saing produk tersebut di pasaran.

Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan

bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan

kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang

berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku

yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi,

mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses

pembuat barang baru.

Daur ulang yang merupakan bagian ketiga adalam proses hierarki

sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah

kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik

maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Pengomposan

secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah untuk

dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit.

Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu

sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik

memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam

mendegradasi bahan organik.

Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat

dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai

upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga

produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari

pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan

kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali

tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai

pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi

penggunaan pupuk kimia.

Bahan baku pengomposan adalah semua material organik yang

mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan,

sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian.

2) Proses atau Tahapan Daur Ulang.

Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat

sobat lakukan:

a) Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang

seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.

b) Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan

berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.

c) Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa

digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum

digunakan.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang

sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan

dengan senang hati membeli barang tersebut.

e) Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan

kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas

berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi

barang-barang baru yang bermanfaat.

3) Manfaat Daur Ulang

Daur ulang adalah proses mengambil kembali material mentah untuk

digunakan kembali. Melakukan daur ulang berarti lebih memilih melakukan

proses pengumpulan dan penggunaan kembali material-material daripada

membuangnya atau membuatnya menjadi sampah. Kegiatan mendaur ulang

limbah ini adalah kegiatan yang sangat baik, mengingat bahwa slam pun

melakukannya secara alamiah. Benda-benda yang terbuat dari berbagai

macam logam sampai kaca, dari kertas koran bekas sampai sendok plastik

dapat didaur ulang. Pada intinya, proses daur ulang mengambil kembali

material asal dan menggunakannya kembali untuk membuat produk-produk

baru.

Secara umum, menggunakan material hasil daur ulang untuk membuat

produk-produk yang baru membutuhkan biaya clan energi yang lebih sedikit

dibandingkan menggunakan material yang baru. Daur ulang juga dapat

mengurangi polusi, yaitu dengan meminimalkan jumlah polusi yang

dihasilkan selama proses manufaktori. Selain itu, daur ulang mengurangi

lugs lahan yang diperlukan untuk tempat buangan sampah dengan

mengurangi volume sampah yang dibuang.

Ada banyak sekali alasan mengapa daur ulang limbah harus dilakukan.

Berikut adalah alasan-alasan mengapa daur ulang dilakukan.

a) Konservasi sumber daya

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Daur ulang ikut membantu mengkonservasi sumber daya alam dengan

mengurangi kebutuhan akan material baru. Sebagai contoh, jika kita,

mendaur ulang kertas maka secara otomatis kita akan mengurangi

penebangan potion yang akan dipakai dalam pembuatan kertas. Oleh

karena itu, dengan melakukan daur ulang berarti kita telah ikut

membantu upaya konservasi alam.

b) Konservasi energy

Daur ulang menyelamatkan energi dengan cars mengurangi kebutuhan

akan material baru yang biasanya membutuhkan lebih banyak energi

dibandingkan dengan melakukan proses daur ulang. Misalnya, dalam

mendaur ulang kertas dibutuhkan energi kurang dari 75% dibandingkan

dengan memproduksi produk-produk baru. Penghematan energi secara

signifikan juga dihasilkan dari proses daur ulang pads logam dan kaca.

c) Pengurangan polusi

Daur ulang mengurangi polusi karena daur ulang menghasilkan produk

baru yang lebih sedikit menghasilkan polusi. Banyak ilmuwan yang

memperkirakan bahwa CFC membahayakan lapisan ozon di atmosfer.

Dengan menggunakan plastik daur ulang untuk produk-produk tersebut,

dapat mengurangi bahaya yang disebabkan oleh CFC.

d) Konservasi lahan

Dengan melakukan daur ulang terhadap berbagai macam material, akan

mengurangi sampah yang harus dibuang. Ketika sampah yang harus

dibuang semakin berkurang, semakin sedikit pula lahan yang

diperlukan untuk menumpuk sampah. Dengan demikian, kegiatan daur

ulang dapat berperan juga dalam konsrvasi lahan.

f) Alasan ekonomi

Untuk jangka panjang, daur ulang tidak selalu mendatangkan

keuntungan finansial atau mengurangi biaya operasional. Akan tetapi,

konsekuensi ekonomi dari daur ulang ini sangat positif untuk jangka

panjang. Daur ulang akan menyelamatkan uang yang akan dipakai

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk penyediaan lahan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan

produktif lainnya. Selain itu, daur ulang juga mengurangi jumlah

penyakit yang berhubungan dengan polusi.

d. Kompos

1) Pengertian Kompos

Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan Kompos adalah hasil

penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang

dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba

dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.

Menurut Mark Risse (706-542-9067) “Composting is the natural process of

decomposition and recycling of organic material into a humus rich soil

amendment known as compost. For any business or institution producing

food waste, this organic material can be easily decomposed into high

quality compost”. Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana

bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh

mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami

tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi

membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,

pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

2) Manfaat Kompos

Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan

meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat.

Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan

bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk

mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang

bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos.

Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari

tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman

menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos

juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk

dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat,

lebih segar, dan lebih enak.

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

a) Aspek Ekonomi :

(1) Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah

(2) Mengurangi volume/ukuran limbah

(3) Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

b) Aspek Lingkungan :

(1) Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

(2) Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.

c) Aspek bagi tanah/tanaman :

(1) Meningkatkan kesuburan tanah

(2) Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

(3) Meningkatkan kapasitas serap air tanah

(4) Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

(5) Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah

panen)

(6) Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

(7) Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

(8) Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

3) Cara membuat kompos

Pemanfaatan sampah menjadi kompos akan bisa menghemat banyak

sumber daya. Sumber daya yang selama ini hanya digunakan untuk

membuat lingkungan bersih. Sudah saatnya sumber daya itu dirubah

sehingga menghasilkan nilai tambah. Berikut cara membuat kompos:

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Limbah organik/sampah dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm

sebanyak 100 kg

b) Dedak sebanyak 5 kg

c) Sekam/Arang sekam/serbuk gergaji(kalau ada)sebanyak 10-20 kg

d) Gula pasir (± 200 gram dilarutkan dalam 1 liter air) atau (gula merah ±

25- gram dilarutkan dalam 1 liter air) atau (cairan molase ±400 ml

dilarutkan dalam 1 liter air (40%) sebanyak 5 sendok makan)

e) Cairan EM4 (biang), diambil sebanyak 5 sendok makan

f) Air bersih secukupnya (kurang lebih 3 ember)

Cara pembuatan

a) Campurkan dan aduk secara merata bahan-bahan sampah/limbah, dedak

dan arang sekam

b) Larutkan EM 4 dan gula atau tetes tebu ke dalam ember yang telah

disediakan dan aduk secara merata

c) Siramkan larutan EM 4 sambil diaduk-aduk hingga campuran bahan

organik basah secara merata (bila adonan dikepal dengan tangan,air

tidak menetes dan bila kepalan dilepas adonan akan mekar/kadar air ±

30%)

Adonan tadi kita gundukan di atas lantai (kering) kemudian tutup dengan

karung goni atau karung beras selama 3-5 hari

a) Pada hari kedua dan ketiga kompos biasanya mengeluarkan panas yang

cukup tinggi lagi, sehingga setiap harinya harus dibolak balik

dan.dibiarkan sampai 10 menit samapai panasnya berkurang, kemudian

gundukan ditutup kembali seperti semula

b) Pada hari ke-4 kompos telah matang,(fermentasi), sehingga panas tidak

tinggi lagi. Apabila dibuka nampak ditumbuhi jamur berwarna putih dan

bila dipegang terasa hangat. Kompos ini sudah bisa digunakan tetapi

belum hancur sehingga bentuk dan ukuran masih seperti bahan baku.

Untuk menjadikan kompos halus harus menunngu selama 21 hari.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selama Proses penghancuran gundukan kompos diaduk setiap satu

minggu sekali.

c) Bila kompos yang sudah jadi akan kita simpan atau dikemas, sebelum

dimasukan ke dalam kantung pelastik/karung,kompos tadi dikeringkan

dulu atau dikeringkan terlebih dahulu (bukan di jemur)

3. Model Pembelajaran Kooperatif NHT

a. Pengertian Model

Model mempunyai beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli.

Menurut Anitah (2009: 45), “model adalah suatu kerangka berpikir yang

dipakai sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu”. Pengertian lain dikemukakan oleh Meyer dalam

Trianto (2012:21) bahwa, “model dimaknakan sebagai suatu objek atau

konsep yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal”. Di sisi lain

Mils dalam Suprijono (2010: 45) berpendapat bahwa, “model adalah bentuk

representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang

atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”

Dari beberapa pengertian model tersebut dapat disimpulkan bahwa

model adalah suatu konsep untuk merepresentasikan suatu hal dalam

melaksanakan kegiatan yang membuat orang lain mencoba bertindak

berdasarkan model itu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Pengertian Pembelajaran

Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian model

pembelajaran. Suprijono (2010: 46) berpendapat bahwa, “model

pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial”. Di samping itu,

pendapat lain dikemukakan oleh Aunurrahman (2009: 146) yang

mendefinisikan “model pembelajaran sebagai perangkat rencana atau pola

yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat lain yang

melaksanakan aktivitas pembelajaran”.

Winataputra dalam Sugiyanto (2009: 3). juga berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan

aktivitas pembelajaran.

Dengan mengunakan model pembelajaran guru dapat membantu

siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir dan cara

mengekspresikan diri mereka sendiri, selain itu guru mengajarkan

bagaimana mereka belajar. Sebagaimana pendapat Joice dan Weil dalam

Trianto (2010: 51). yang menyatakan, “models of teaching are really models

of learning. as we help student acquire information, ideas, skills, value,

ways of thinking and means of expressing themselves, we are also teaching

them how to learn”.

Dari beberapa pendapat tentang model pembelajaran, dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran merupakan suatu pedoman perencanaan

pembelajaran yang membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan,

nilai, cara berpikir dan cara mengekspresikan diri mereka sendiri untuk

mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran dan juga pengelolaan kelas.

Pembelajaran mempunyai suatu tujuan seperti disebutkan Aunurrahman

(2009: 34) bahwa tujuan pembelajaran yaitu “untuk membantu proses

belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun

sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses

belajar siswa yang bersifat internal”. Demikian juga Isjoni (2010: 14) yang

mengungkapkan bahwa, “tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi

dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik”. Pada proses

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran, komunikasi yang baik antara guru dan siswa sangat

diharapkan. Dalam berkomunikasi antara siswa dengan guru maupun siswa

dengan siswa yang lain, perlu dilandasi sikap saling menghormati dan

menghargai setiap pendapat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Siswa

harus mampu mengenal dirinya sendiri untuk mengetahui kelebihan dan

kelemahan yang dimiliki. Guru perlu memberikan dorongan dan motivasi

kepada siswa, agar kelebihan yang dimiliki siswa dapat terus berkembang

dan berupaya mencari cara untuk mengatasi kelemahan siswa.

c. Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Salah satu model pembelajaran yang termasuk dalam teori

konstruktivistik adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni

(2010:14), “pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda”. Sugiyanto (2009: 37) berpendapat, “pembelajaran

kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”.

Menurut Slavin (2005: 8), “inti dari pembelajaran kooperatif yaitu para

siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat

orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru”. Selain itu Artst

dan Newman dalam Trianto (2012: 56) menyatakan bahwa “dalam belajar

kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan

tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama”. Dari berbagai

pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan

model pembelajaran yang mana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

kecil dengan tingkat kemampuan berbeda bekerja sama memecahkan suatu

permasalahan untuk mencapai tujuan belajar.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Isjoni (2010: 15) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat

digunakan dalam membuat laporan penelitian pada pelajaran IPA dan IPS.

Pada dasarnya pembelajaran kooperatif cocok digunakan dalam materi

pelajaran yang luas, karena dengan pembelajaran kooperatif siswa dapat

bekerja sama dengan siswa lain dalam memecahkan masalah, sehingga

pembelajaran menjadi tidak membosankan.

Inti dari pembelajaran ini adalah untuk memotivasi siswa agar belajar

bekerja sama dalam kelompok yaitu berani mengemukakan pendapatnya,

menghargai pendapat orang lain dan berlapang dada apabila pendapatnya

kurang disetujui oleh kelompok. Dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif, akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang

dianggap sulit dan menumbuhkan sikap aktif dalam pembelajaran sehingga

akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Ada beberapa unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut

Lungdren yaitu: a) para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka

“tenggelam atau berenang bersama; b) para siswa harus memiliki tanggung

jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain

tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang

dihadapi; c) para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki

tujuan yang sama; d) para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab

diantara para anggota kelompok; e) para siswa memberikan suatu evaluasi

atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok;

f) para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerja sama selama belajar, dan g) setiap siswa akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam

kelompok kooperatif (Isjoni, 2010: 16-17).

2) Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Johnson dalam Lie mengatakan bahwa tidak semua

kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang maksimal, lima elemen model pembelajaran gotong royong harus

diterapkan.

a) Saling Ketergantungan Positif

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu

menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus

menyelesaikan tugasnya sendiri. Aronson menyarankan jumlah anggota

kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota ini

ditugaskan membaca bagian yang berlainan. Keempat anggota ini lalu

berkumpul dan bertukar informasi. Selanjutnya pengajar akan mengevaluasi

mereka mengenai seluruh bagian. Setiap siswa mendapat nilainya sendiri

dan nilai kelompok. nilai kelompok dibentuk dari “sumbangan” setiap

anggota.

b) Tanggung Jawab Perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Masing-

masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri

agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan. Siswa yang tidak

melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah. Rekan-

rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas

agar tidak menghambat yang lainnya.

c) Tatap Muka

Setiap anggota kelompok harus bertatap muka dan berdiskusi untuk

menyatukan hasil pemikiran mereka karena hasil pemikiran beberapa kepala

lebih kaya daripada satu kepala saja. Tujuannya untuk menghargai setiap

perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-

masing.

d) Komunikasi Antar Anggota

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk

mengutarakan pendapat mereka. Pengajar perlu memberi tahu cara

menyanggah suatu pendapat dengan kata-kata yang bijaksana dan tidak

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyinggung perasaan orang lain. Proses komunikasi ini akan sangat

bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan

pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

e) Evaluasi Proses Kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Format evaluasi bisa

bermacam-macam bergantung pada tingkat pendidikan siswa (2005: 23).

3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim, et al. dalam Isjoni (2010:24) merangkum tiga tujuan

pembelajaran kooperatif, yaitu:

a) Hasil Belajar Akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan memperbaiki prestasi belajar siswa.

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa

memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini

menunjukkan melalui model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

nilai siswa, perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar dan

dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.

b) Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang siswa dari berbagai latar

belakang untuk bekerja sama saling bergantung satu sama lain. Guru

bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan sosial siswa, karena

itu perbedaan-perbedaan yang ada di dalam kelas diusahakan tidak menjadi

penghambat dalam mewujudkan interaksi sosial yang efektif diantara siswa.

c) Pengembangan Keterampilan Sosial

Salah satu cara guru dalam mengembangkan nilai solidaritas yaitu

dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dalam kelas. Pembelajaran

kooperatif mengajarkan siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterampilan ini penting untuk dimiliki siswa sebagai warga masyarakat,

bangsa, dan negara, karena masalah-masalah sosial yang dihadapi bangsa ini

semakin kompleks.

4) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa keunggulan dan kelemahan dalam menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Sugiyanto (2009 24) mengungkapkan beberapa

keunggulan menggunakan model pembelajaran kooperatif, yaitu: a)

meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan social; b) memungkinkan para

siswa saling belajar mengenali sikap, keterampilan, informasi, perilaku

sosial, dan pandangan-pandangan; c) memudahkan siswa melakukan

penyesuaian social; d) memungkinkan terbentuk dan berkembangan nilai-

nilai sosial dan komitmen; e) menghilangkan sifat mementingkan diri

sendiri atau egois; f) membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga

dewasa, g) berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara

hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan; h)

meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia; i) meningkatkan

kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; j)

meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih

baik, dan k) meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang

perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial,

agama, dan orientasi tugas.

Kelemahan pembelajaran kooperatif menurut Isjoni (2010: 25)

bersumber pada dua faktor, yaitu:

a) Faktor dari dalam (intern): (1) guru harus mempersiapkan pembelajaran

secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga,

pemikiran dan waktu; (2) agar proses pembelajaran berjalan dengan

lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup

memadai; (3) selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada

kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas

sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan (4) saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain pasif.

b) Faktor dari luar (ekstern): berhubungan dengan kebijakan pemerintah

yaitu semakin pudarnya kurikulum pembelajaran sejarah, selain itu

pelaksanaan tes yang terpusat sehingga proses pembelajaran di kelas

cenderung dipersiapkan untuk keberhasilan perolehan ujian.

Sebenarnya apabila guru telah berperan baik kelemahan yang

ditemukan dalam pembelajaran kooperatif dapat diatasi.

d. Model Pembelajaran Kooperatif NHT

Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe dari

pembelajaran kooperatif. Metode dalam pembelajaran kooperatif ini

dikembangkan oleh Spencer Kagan. Model pembelajaran kooperatif tipe

NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Pembelajaran dengan

menggunakan model kooperatif tipe NHT melibatkan banyak siswa dalam

mempelajari suatu bahan ajar dan untuk memeriksa tingkat pemahaman siswa

terhadap isi pelajaran. Seperti yang dikemukakan Arends bahwa, “Numbered

heads together is an approach developed by Spencer Kagan to involve more

students in the review of materials covered in a lesson and to check their

understanding of a lesson’s content” (1997: 122-123).

Lie (2005: 60) menyebutkan langkah-langkah pada model pembelajaran

kooperatif tipe NHT yaitu: 1) siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa

dalam setiap kelompok mendapatkan nomor; 2) guru memberikan tugas dan

masing-masing kelompok mengerjakannya; 3) kelompok memutuskan

jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota

kelompok mengetahui jawaban ini, dan 4) guru memanggil salah satu nomor.

Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe

NHT menurut Ibrahim dalam Herdian (2009:34) yaitu: 1) Hasil belajar

akademik stuktural; bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-

tugas akademik; 2) Pengakuan adanya keragaman; bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang, dan 3)

Pengembangan keterampilan sosial; bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi

tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide

atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT menuntut siswa untuk

bekerja sama memecahkan suatu masalah dalam kelompok. Semua anggota

kelompok harus mengetahui jawaban yang telah didiskusikan. Ketika guru

memberikan suatu pertanyaan, salah satu siswa yang disebut nomor

kepalanya harus menjawab. Seperti dikemukakan oleh Yahya dan Huie

bahwa:

The Numbered Heads Together is cooperative learning structure that is used for the purposes of intergroup cooperation and individual accountability. Using this structure, when a question is posed for the group to answer, only one member in the group will answer and he/she will not know ahead of time that he/she will be picked by the teacher. Therefore, the group will have to make sure that every member in the group knows the material well (2002:3). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dari pembelajaran

tradisional, misalnya pada pelajaran IPS dan IPA. Seperti yang disebutkan

oleh Haydon(2010:1) , dkk yang menyatakan bahwa, “Numbered Heads

Together, a cooperative learning strategy, is more effective than traditional

teacher-led instruction in academic areas such as social studies and science”.

Setiap model pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT

diantaranya: 1) setiap siswa siap semua dalam menjawab pertanyaan; 2) tidak

membeda-bedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang; 3)

dalam diskusi siswa yang pandai dapat membantu siswa yang kurang mampu;

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) terjadinya interaksi antar siswa dalam berdiskusi memilih jawaban yang

paling tepat; 5) dengan berpikir bersama siswa mudah mengingat pelajaran,

dan 6) siswa dapat mengeluarkan pendapat, bertanya dan mengembangkan

pengetahuan yang dimilikinya.

Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

diantaranya: 1) kemungkinan proses diskusi didominasi oleh siswa yang

pandai sehingga siswa yang kurang pandai merasa minder; 2) siswa yang

kurang hanya menyalin pekerjaan siswa yang pandai; 3) guru tidak dapat

mengetahui kemampuan siswa secara individu; 4) membutuhkan waktu yang

relatif lama; 5) kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru,

dan 6) tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Dari beberapa kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,

sebenarnya dapat diatasi dengan kemampuan guru dalam mengelola kelas,

menyampaikan tujuan, menjelaskan tata cara pembelajaran dan memberi

pengarahan kepada tim. Dengan pengorganisasian yang baik, pembelajaran

kooperatif dengan menggunakan tipe NHT akan berlangsung sesuai tujuan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai

dengan subtansi yang diteliti. Menurut peneliti, ada beberapa penelitian yang

dianggap relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

I Made Bayu Dirgantara yang berjudul “Pengetahuan Mendaur Ulang

Sampah Rumah Tangga Dan Niat Mendaur Ulang Sampah”. Dalam penelitian

tersebut menyimpulkan bahwa pengetahuan mendaur ulang sampah rumah

tangga pada partisipan terbentuk dari informasi yang masuk kepada individu

melalui stimulus yang diberikan sehingga individu mendapatkan pemahaman

yang lebih lengkap mengenai manfaat daur ulang sampah rumah tangga

sehingga meningkatkan niat individu untuk mendaur ulang sampah rumah

tangganya.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ade Hima Mastutoh yang berjudul “Meningkatkan Pengetahuan Tentang

Kesehatan Lingkungan Dan Motivasi Hidup Sehat Dengan Perilaku Siswa

Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan Sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya”. Dalam penelitian tersebut dapat

meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan da motivasi hidup

sehat dengan perilaku memelihara lingkungan sekolah.

Siti Chaeriyah yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Depok Pada

Materi Bangun Segiempat”. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat

meningkatkan kemampuan memecahkan soal matematika.

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diatas dapat peneliti simpulkan

bahwa dalam penggunaan metode dan media pembelajaran sesuai dapat

meningkatkan keberhasilan belajar peserta didik. Sehubungan dengan ini ,

peneliti perlu Meningkatkan Motivasi Melestarikan Lingkungan dan

Pengetahuan Tentang Daur Ulang Sampah Menjadi Kompos Melalui Model

Kooperatif Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD N 2

Kedunglengkong.

C. Kerangka Berpikir

Pengetahuan daur ulang sampah menjadi kompos pada siswa kelas V SD

Negeri Kedunglengkong 2 masih tergolong rendah, sehingga perlu adanya solusi

untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui model kooperatif NHT mampu

meningkatkan motivasi melestarikan lingkungan dan pengetahuan tentang daur

ulang sampah menjadi kompos.

Secara skematis kerangka berpikir melestarikan lingkungan dapat

digambarkan seperti pada Gambar 2.1 sebagai berikut :

Kondisi Awal

Guru belum menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan masih menggunakan metode ceramah

Siklus I 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi

Pengetahuan daur ulang sampah rendah

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Secara skematis kerangka berpikir pengetahuan tentang daur ulang sampah

menjadi kompos dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1, sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru menggunakan model pembelajran kooperatif NHT

Siklus II 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi

Melalui model pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan motivasi melestarikan lingkungan

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru belum menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan masih menggunakan metode ceramah

Guru menggunakan model pembelajran kooperatif NHT

Siklus II 5. Perencanaan 6. Tindakan 7. Observasi 8. Refleksi

Siklus I 5. Perencanaan 6. Tindakan 7. Observasi 8. Refleksi

Pengetahuan daur ulang sampah rendah

Melalui model pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan pengetahuan daur ulang sampah mejadi kompos

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileSlavin dalam Mieke Purba (2009:14) mengartikan motivasi adalah apa yang diinginkan dari apa yang dilakukan, apa yang diperoleh dari apa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam

penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pengaruh

kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar dapat

meningkatkan motivasi melestarikan lingkungan pada siswa kelas V SD N 2

Kedunglengkong tahun 2013/2014.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pengaruh

kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar dapat

meningkatkan pengetahuan tentang daur ulang sampah menjadi kompos

pada siswa kelas V SD N 2 Kedunglengkong tahun 2013/2014.