difraksi sinar x

8
Difraksi sinar-X Metode difraksi sinar-X adalah salah satu cara untuk mempelajari keteraturan atom atau molekul dalam suatu struktur tertentu. Jika struktur atom atau molekul tertata secara teratur membentuk kisi, maka radiasi elektromagnetik pada kondisi eksperimen tertentu akan mengalami penguatan. Pengetahuan tentang kondisi eksperimen itu dapat memberikan informasi yang sangat berharga tentang penataan atom atau molekul dalam suatu struktur (Dunitz, 1995).

Upload: putu-adi-susanta

Post on 22-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Difraksi Sinar X

Difraksi sinar-X

Metode difraksi sinar-X adalah salah satu cara

untuk mempelajari keteraturan atom atau

molekul dalam suatu struktur tertentu. Jika

struktur atom atau molekul tertata secara

teratur membentuk kisi, maka radiasi

elektromagnetik pada kondisi eksperimen

tertentu akan mengalami penguatan.

Pengetahuan tentang kondisi eksperimen itu

dapat memberikan informasi yang sangat

berharga tentang penataan atom atau molekul

dalam suatu struktur (Dunitz, 1995).

Page 2: Difraksi Sinar X

Sinar-X dapat terbentuk bilamana suatu logam sasaran ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi. Dalam eksperimen digunakan sinar-X yang monokromatis. Kristal akan memberikan hamburan yang kuat jika arah bidang kristal terhadap berkas sinar-X (sudut θ) memenuhi persamaan Bragg, seperti ditunjukkan dalam persamaan berikut (Callister, 2003).

2d sin θ = nλ

dimana : d = jarak antar bidang dalam kristal

θ = sudut deviasi

n = orde (0,1,2,3,…..)

λ = panjang gelombang

Page 3: Difraksi Sinar X

Difraksi sinar-X dapat memberikan informasi tentang struktur polimer, termasuk tentang keadaan amorf dan kristalin polimer. Polimer dapat mengandung daerah kristalin yang secara acak bercampur dengan daerah amorf. Difraktogram sinar-X polimer kristalin menghasilkan puncak-puncak yang tajam, sedangkan polimer amorf cenderung menghasilkan puncak yang melebar.

Page 4: Difraksi Sinar X

Pola hamburan sinar-X juga dapat

memberikan informasi tentang

konfigurasi rantai dalam kristalit,

perkiraan ukuran kristalit, dan

perbandingan daerah kristalin

dengan daerah amorf (derajat

kristalinitas) dalam sampel polimer

(Jenkins, 1995; Iguchi, 1999).

Page 5: Difraksi Sinar X

• Pada umumnya bahan polimer bersifat

semikristalin, yang berarti memiliki bagian

amorf maupun bagian kristalin. Baik

bagian amorf maupun bagian kristalin

dapat menunjukkan intensitas hamburan

yang spesifik seperti ditunjukkan pada

Gambar berikut.

Page 6: Difraksi Sinar X

Difraktogram polimer semikristalin

Page 7: Difraksi Sinar X

• Penentuan derajat kristalinitas dengan difraksi

sinar-X dapat dilakukan atas dasar asumsi

bahwa daerah kristalin dan amorf terdapat

dalam substansi yang sama dan memberikan

kekuatan hamburan yang ekuivalen. Derajat

kristalinitas (Xc) ditentukan menggunakan

persamaan berikut. (Dunitz, 1995).

• Xc(%) = 100%xamorf)(kristalindaerahLuas

kristalindaerahLuas

Page 8: Difraksi Sinar X

Hasil difraksi sinar-X amilosa

Hasil difraksi sinar-X PU yang berasal dari

PEG400-MDI

Hasil difraksi sinar-X PU yang berasal

dari 15%amilosa-PEG400-MDI

Hasil difraksi sinar-X poliuretan setelah

proses biodegradasi

2 θ

0

200

400

600

800

1000

0 20 40 60

Sudut hamburan (o)

Inte

nsit

as h

am

bu

ran

(co

un

ts p

er

seco

nd

)

0

200

400

600

800

1000

0 20 40 60

Sudut hamburan (o)

Inte

ns

ita

s h

am

bu

ra

n

(c

ou

nts

pe

r s

ec

on

d)

0

200

400

600

800

1000

0 20 40 60

Sudut hamburan (o)

Inte

ns

ita

s h

am

bu

ra

n

(c

ou

nts

pe

r s

ec

on

d)

0

200

400

600

800

1000

0 20 40 60

Sudut hamburan (o)

Inte

ns

ita

s h

am

bu

ran

(co

un

ts p

er

se

co

nd

)