diary hari 1 bm

1
Hari pertama mengajar di sdn mulyosari desa dampit. Pagi itu kegiatan mengajar di kelas kami, para volunter memulai dengan agenda perkenalan. Jujur dalam hati ada rasa cemas dalam menhadapi adik adik sd mulyosari. Karena kami belum tahu pasti apakah kami bisa membuat mereka seperti yang kami harapkan. berharap mereka bisa semangat, antusias, dalam menerima kami dan materi yang kami bawakan. Setelah perkenalan, kegiatan dilanjutkan dengan materi inti. Tetapi sebelumnya kami membagi ereka dalam beberapa kelompok. Kami membagi mereka dengan etode jig saw. Yaitu metode berhitung dari bangku satu ke bangku lainnya sesuai dengan jumlah kelompok yang akan dibuat. Sempat agak ricuh saat pembagian kelompok. Karena ternyata mereka belum sepenuhnya paham akan cara embagian kelompok yang kami terapkan. Tapi akhirnya kericuhan tersebut tidak berlangsung lama, dan kegiatan belajar pun bisa dlanjukan. Dalam pembeljaran ini kami memberikan waktu diskusi kepada setiap kelompok untuk membuat sebuah drama pendek yang bertemakan cara meghormati anggota keluarga. Disini kami mebebaskan imajinasi mereka, improvisasi mereka, dalam embuat sebuah cerita yang kemudian akan di aplikasikan terhadap kehidupan sehari hari. Diskusi berlangsung dengan serius, karena adik adik kelas 5 sdn mulyosari sangat antusias dalam membuat sebuah cerita. Ada ada saja ide yang mereka buat untuk saling mengkaitkan ide dari teman satu ke teman lainnya. Ada yang hanya diam. Ada yang aktif, ada yang menurut saja. Yah, begitulah mereka apa adanya. Hingga waktu pun tiba untuk menampilkan sebuah drama. Satu peraatu mulai maju. Kami memberikan kesempatan kepada adika adik kelas 5 untuk mengajukan diri menguji keaktifan. Bermcam macam alur cerita yang ditampilkan, walaupun yang kami berikan 1 tema yang sama. Bercam macam cara mereka menampilkan, ada yang tampil dengan suara yang sangat pelan, hingga saat suasana sudah hening sekalipun , kami tetap tidak bisa mendengarnya. Bahkan hingga kami mendekat sekalipun, suara adik tersebut masi tak terdengar. Bahkan sesama pemain pun tak bisa mendenar, apa yang baru saja dikatakan oleh lawan bicara nya.

Upload: rizqy-amanatul-husna-pamungkas

Post on 03-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahasa

TRANSCRIPT

Page 1: diary hari 1 BM

Hari pertama mengajar di sdn mulyosari desa dampit.

Pagi itu kegiatan mengajar di kelas kami, para volunter memulai dengan agenda perkenalan. Jujur dalam hati ada rasa cemas dalam menhadapi adik adik sd mulyosari. Karena kami belum tahu pasti apakah kami bisa membuat mereka seperti yang kami harapkan. berharap mereka bisa semangat, antusias, dalam menerima kami dan materi yang kami bawakan.

Setelah perkenalan, kegiatan dilanjutkan dengan materi inti. Tetapi sebelumnya kami membagi ereka dalam beberapa kelompok. Kami membagi mereka dengan etode jig saw. Yaitu metode berhitung dari bangku satu ke bangku lainnya sesuai dengan jumlah kelompok yang akan dibuat. Sempat agak ricuh saat pembagian kelompok. Karena ternyata mereka belum sepenuhnya paham akan cara embagian kelompok yang kami terapkan. Tapi akhirnya kericuhan tersebut tidak berlangsung lama, dan kegiatan belajar pun bisa dlanjukan.

Dalam pembeljaran ini kami memberikan waktu diskusi kepada setiap kelompok untuk membuat sebuah drama pendek yang bertemakan cara meghormati anggota keluarga. Disini kami mebebaskan imajinasi mereka, improvisasi mereka, dalam embuat sebuah cerita yang kemudian akan di aplikasikan terhadap kehidupan sehari hari.

Diskusi berlangsung dengan serius, karena adik adik kelas 5 sdn mulyosari sangat antusias dalam membuat sebuah cerita. Ada ada saja ide yang mereka buat untuk saling mengkaitkan ide dari teman satu ke teman lainnya. Ada yang hanya diam. Ada yang aktif, ada yang menurut saja. Yah, begitulah mereka apa adanya.

Hingga waktu pun tiba untuk menampilkan sebuah drama.

Satu peraatu mulai maju. Kami memberikan kesempatan kepada adika adik kelas 5 untuk mengajukan diri menguji keaktifan. Bermcam macam alur cerita yang ditampilkan, walaupun yang kami berikan 1 tema yang sama. Bercam macam cara mereka menampilkan, ada yang tampil dengan suara yang sangat pelan, hingga saat suasana sudah hening sekalipun , kami tetap tidak bisa mendengarnya. Bahkan hingga kami mendekat sekalipun, suara adik tersebut masi tak terdengar. Bahkan sesama pemain pun tak bisa mendenar, apa yang baru saja dikatakan oleh lawan bicara nya.