dialog nasional tik bppt 12/11/'14 - presentasi bappenas ttg rencana pitalebar indonesia

23
STRATEGI IMPLEMENTASI PITALEBAR INDONESIA disampaikan oleh: Mira Tayyiba Kasubdit Pos, Telekomunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/BAPPENAS dalam Dialog Nasional Inovasi TIK untuk Pelayanan Publik Secara Elektronik Jakarta, 12 November 2014

Upload: iwan-s

Post on 05-Aug-2015

186 views

Category:

Technology


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

STRATEGI IMPLEMENTASI PITALEBAR INDONESIA disampaikan oleh:

Mira TayyibaKasubdit Pos, Telekomunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/BAPPENAS

dalam Dialog Nasional Inovasi TIK untuk Pelayanan Publik Secara ElektronikJakarta, 12 November 2014

Page 2: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Tema RPJMN 2015-2019:Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan iptek yang terus meningkat

Daya Saing Indonesia

Daya Saing Indonesia(sumber: WEF)2012/2013 2013/2014 2014/2015ke-50 dari 144 negara ke-38 dari 144 negara ke-34 dari 148 negara

Lima besar permasalahan dalam doing business(sumber: WEF)

Inefficient gov bureaucracy Corruption CorruptionCorruption Inefficient gov bureaucracy Access to financing

Infrastructure Infrastructure InflationPoor work ethic in nat’l labor force Access to financing Inefficient gov bureaucracyRestrictive labor regulations Restrictive labor regulations Infrastructure2

Page 3: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Daya Saing TIK Indonesia(sumber: WEF)

Peringkat 2012/2013 2013/2014 2014/2015Umum 50/144 38/144 34/148Pengguna Internet 100 113 112Fixed BB 99 105 101Mobile BB 43 53 66PSTN 78 82 71Mobile 90 62 54Walaupun Indonesia berada dalam kelompok negara yang didorong oleh efisiensi dengan kompetensi kompetisi yang lebih maju, sub-indeks terkait TIK justru tergolong rendah. TIK belum secara optimal berkontribusi dalam peningkatan daya saing nasional.

Daya Saing Indonesia (2)

3

Page 4: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Kondisi Saat Ini: Kekuatan dan Kelemahan 90% wilayah Indonesia dijangkau oleh layanan seluler (2009) BTS 2G dan 3G sudah menjangkau seluruh provinsi (2013) Global: tingkat penetrasi pitalebar Indonesia untuk akses tetap baru mencapai 1,1%, sedangkan akses bergerak 22,2% (2012) Nasional: 72% kabupaten/kota dijangkau backbone serat optik (2013) Harga layanan pitalebar mahal: koneksi 512 kbps setara dengan 23% rata-rata pendapatan bulanan (2013) Kapasitas industri TIK dalam negeri terbatas

Layanan Seluler Menutup IndonesiaPitalebar Masih Terbatas

4

Page 5: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Kondisi Saat Ini: Kekuatan dan Kelemahan (2) 95% akses telekomunikasi berbasis nirkabel (5 tahun terakhir) Seluler merupakan media akses internet terbanyak (2012: 58%) Terjadi krisis spektrum sejak 2013. Defisit tahun 2016 mencapai 157 MHz Memerlukan tambahan spektrum hingga 500 MHz pada tahun 2020

Nirkabel sebagai Akses UtamaKrisis Spektrum

Sudah dibentuk ID SIRTII dan Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional Lebih dari 40 juta serangan/tahun, terutama ke instansi pemerintah dan perbankan

Lembaga Pengaman Infrastruktur InternetSerangan ke Instansi Pemerintah Tinggi

5

Page 6: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Kondisi Saat Ini: Kekuatan dan Kelemahan (3) 20% dari total populasi merupakan penduduk muda (10-24 tahun) yang merupakan pengadopsi teknologi Populasi keempat terbesar dunia dan merupakan lima besar negara di dunia pengguna media sosial (#4 facebook, #5 twitter) Potensial captive market besar: 4,5 juta PNS (70+ instansi pemerintah di pusat dan 500+ pemerintah daerah), 50 juta pelajar, 3 juta pendidik, 60 juta rumah tangga berinternet Pertumbuhan pengguna internet (2002-2012) mencapai 1.300%, kenaikan Indeks Pembangunan Manusia hanya 11% Di instansi pemerintah, penggunaan TIK sebagian besar hanya untuk administrasi, belum menjadi bagian dari core business sektor Duplikasi investasi sistem komunikasi dan pengembangan aplikasi. Rata-rata belanja TIK instansi pemerintah pusat 2011-2014 mencapai Rp 4,5 T setiap tahun Belum ada standar dan interoperabilitas

Bonus Demografi

Penggunaan TIK Belum Berkualitas

6

Page 7: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

7

1. Memenuhi agenda nasional Daya Saing Kompetitif Perekonomian (RPJMN 2015-2019) Transformasi perekonomian nasional (MP3EI 2011-2025) Keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah melalui inovasi Broadband Commission: semua negara harus sudah memiliki rencana pembangunan pitalebar (national broadband plan) pada tahun 2015. ASEAN Masterplan on Connectivity: penggelaran internet pitalebar ke sekolah dan reformasi kebijakan kewajiban pelayanan universal (universal service obligation) untuk mengakomodasi pembangunan pitalebar pada 2015.

2. Pemenuhan komitmen global

Perlunya Percepatan Pembangunan Pitalebar

3. Memberikan arah dan panduan strategis bagi pembangunan pitalebar nasional agar lebih sistematis, komprehensif, dan terpadu

Page 8: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

8

Landasan HukumPitalebar atau broadband adalah akses internet dengan jaminan konektivitas yang selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan informasinya, serta memiliki kemampuan triple-play dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap dan 1 Mbps untuk akses bergerak

DefinisiPeraturan Presiden No. 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019 (ditetapkan 18 September 2014)

Memberikan arah dan panduan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan pitalebar yang komprehensif dan terintegrasi di wilayah Indonesia untuk periode 2014-2019 dalam rangka pelaksanaan RPJPN 2005-2025 dan MP3EI 2011-2025Tujuan

Page 9: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

9

Landasan Hukum (2) Acuan bagi Kementerian/Lembaga dalam menetapkan kebijakan sektoral dan rencana tindak dalam pelaksanaan percepatan dan pembangunan pitalebar Acuan pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk penyusunan kebijakan dan rencana tindak percepatan dan perluasan pembangunan pitalebar Indonesia Acuan bagi badan usaha untuk menanamkan modal dalam membangun pitalebar di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Fungsi

(1)Prioritas pembangunan pitalebar Indonesia difokuskan untuk mendukung 5 sektor, yang terdiri atas: (a) e-Pemerintahan; (b) e-Kesehatan; (c) e-Pendidikan; (d) e-Logistik; dan (e) e-Pengadaan(2)Pembangunan pitalebar Indonesia selanjutnya akan dilakukan untuk mendukung sektor-sektor lain sesuai dengan kebutuhan.

Sektor Prioritas

Page 10: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

RPJMN II2010 - 2014KONEKTIVITAS

RPJMN III2015 - 2019INOVASIRPJMN IV

2020 - 2025TRANSFORMASI

Penggelaran pitalebar ke kabupaten/kota, sekolah, dan fasilitas publik Peningkatan fasilitas KPU/USO menjadi pitalebar Mempercepat adopsi pitalebar untuk lima sektor prioritas Mengintegrasikan fasilitas data dan informasi pemerintah

Visi RPJPN 2025Masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur

Tahapan Pembangunan RPI

10

Target RPJMN (2014): 88% kab/kota dijangkau pitalebar Tingkat penetrasi pitalebar 30% populasi Indeks e-Government: 3,4 (skala 4,0)

Page 11: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Sasaran Pembangunan2013

InfrastrukturPitalebar Akses Tetap (Fixed BB):15% rumah tangga (1Mbps), 5% populasi; Pitalebar Akses Bergerak (Mobile BB): 12% populasi (512 kbps)

Infrastruktur Perkotaan (Urban):Pitalebar Akses Tetap: 71% rumah tangga (20Mbps) dan 30% populasi; Pitalebar Akses Bergerak:100% populasi (1 Mbps)

2019

Utilisasi/Adopsi: Harga layanan kurang dari 5% rata-rata pendapatan bulanan

Sektor Prioritas: e-Pemerintahan; e-Pendidikan; e-Kesehatan; e-Logistik, e-Pengadaan

Infrastruktur Perdesaan (Rural):Pitalebar Akses Tetap:49% rumah tangga (10Mbps) dan 6% populasi; Pitalebar Akses Bergerak:52% populasi (1 Mbps)

11

Page 12: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Jaringan Akses 2014 2015 2016 2017 2018 2019PERKOTAANAkses Tetap Rumah 3 Mbps 3 Mbps 3 Mbps 5 Mbps 10 Mbps 20 Mbps

Gedung 100 Mbps 384 Mbps 512 Mbps 1 Gbps 1 Gbps 1 GbpsAkses Bergerak 512 kbps 512 kbps 1 Mbps 1 Mbps 1 Mbps 1 MbpsPERDESAANAkses Tetap Rumah 1 Mbps 2 Mbps 2 Mbps 3 Mbps 5 Mbps 10 MbpsAkses Bergerak 128 kbps 256 kbps 512 kbps 512 kbps 1 Mbps 1 Mbps

Sasaran Infrastruktur: Kecepatan

12

Page 13: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Penetrasi Akses (Perkotaan) 2014 2015 2016 2017 2018 2019Perumahan 38% 42% 49% 53% 60% 71%Akses Tetap thdp populasi 16% 18% 21% 23% 25% 30%

Akses Bergerak 93% 100% 100% 100% 100% 100%Gedung 40% 70% 85% 100% 100% 100%Sekolah 40% 60% 85% 100% 100% 100%Hotel 55% 65% 80% 100% 100% 100%Rumah Sakit 50% 80% 95% 100% 100% 100%Puskesmas 30% 65% 80% 100% 100% 100%Dinas Pemda 75% 85% 90% 100% 100% 100%Kantor Polisi 55% 65% 80% 100% 100% 100%Ruang Publik 50% 75% 85% 100% 100% 100%

Sasaran Infrastruktur: Penetrasi Akses Perkotaan

13

Page 14: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Penetrasi Akses (Perdesaan) 2014 2015 2016 2017 2018 2019Perumahan 26% 29% 34% 37% 41% 49%Akses Tetap thdp populasi 3% 3% 4% 4% 5% 6%

Akses Bergerak 27% 31% 35% 40% 45% 52%Gedung 20% 35% 50% 70% 75% 80%Sekolah 25% 40% 50% 70% 100% 100%Hotel 50% 65% 80% 80% 100% 100%Rumah Sakit 40% 60% 75% 80% 100% 100%Puskesmas 20% 30% 45% 50% 100% 100%Dinas Pemda 45% 65% 80% 90% 100% 100%Kantor Polisi 40% 55% 70% 80% 90% 100%Ruang Publik 40% 60% 75% 80% 100% 100%

Sasaran Infrastruktur: Penetrasi Akses Perdesaan

14

Page 15: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Sasaran Infrastruktur: Penetrasi Tulang Punggung dan BackhaulJaringan Tulang Punggung Serat Optik 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Kab/Kota 75% 85% 100% 100% 100% 100%Kota daerah (perdesaan) 50% 75% 85% 100% 100% 100%Jaringan Backhaul Serat Optik 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Perkotaan 75% 80% 85% 100% 100% 100%Perdesaan 45% 60% 70% 80% 100% 100%

15

Page 16: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Kebijakan

16

INFRASTRUKTUR1. Mentransformasi Kewajiban Pelayanan Universal (USO) menjadi berorientasi pitalebar2. Mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit3. Mendorong pembangunan akses tetap pitalebar4. Mendorong dunia usaha sebagai pelaku utama dalam pembangunan pitalebar5. Membangun prasarana pitalebar di daerah perbatasan negara6. Memberikan perlindungan keamanan kepada penyelenggara, serta kualitas dan keamanan informasi kepada pengguna layananPENGGUNAAN1. Mempercepat implementasi e-Pemerintahan dengan mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas, dan skema pendanaan yang efektif2. Pemerintah sebagai fasilitator yang mendorong penggunaan pitalebar3. Mendorong tingkat literasi TIK4. Mendorong kemandiran dan daya saing industri TIK dalam negeri5. Mendorong adopsi TIK untuk rumah tangga

Page 17: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Mempercepat implementasi e-Government dengan mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas dan cost effective a. Menetapkan Rencana Induk e-Government Nasional sebagai rujukan bagi pengembangan e-government di seluruh instansi pemerintah;b. Melakukan moratorium pembangunan fasilitas pusat data dan pusat pemulihan data oleh instansi pemerintah untuk kemudian bermigrasi ke pusat data bersama dengan memperhatikan solusi sistem yang efisien dan ramah lingkungan antara lain komputasi awan (cloud computing);c. Mendorong pengembangan e-government yang berbasis kemitraan, baik antar instansi pemerintah maupun dengan badan usaha;d. Menerapkan prinsip penggunaan bersama: Membangun prasarana bersama yaitu jaringan komunikasi pemerintah yang aman, fasilitas pusat data, dan pemulihan data yang terkonsolidasi; Menggunakan aplikasi umum yang telah ada dan terbukti berjalan baik, untuk menciptakan interoperabilitas dan mempercepat penyebaran aplikasi; Menyimpan aplikasi dalam repositori bersama sehingga dapat digunakan, didistribusikan, dan dapat disesuaikan untuk kepentingan e-governmente. Memastikan keamanan, kerahasiaan, keterkinian, akurasi serta keutuhan data dan informasi dalam penyelenggaraan e-government;f. Memastikan adanya unit kerja di setiap instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan e-government; dang. Mewajibkan penggunaan alamat surat elektronik go.id untuk komunikasi aparatur negara.

Kebijakan dan Strategi e-Gov

Page 18: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Lima Sektor Prioritas RPI

18

e-Pemerintahan(back office Pemerintah) e-Pengadaan

G2G e-Pendidikane-Kesehatan

G2C e-LogistikG2B

Keterangan: G2G: Government-to-Government; G2C: Government-to-Citizen; G2B: Government-to-Business

Page 19: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

19

Pitalebar di Sektor Publik

Infrastruktur Pitalebar(perbandingan antara infrastruktur true- broadband Telkom dengan target Kominfo)(sumber: Kominfo, 2014)

22%(528)e-pendidikan

12%(1032)17%(192)

16%(136)

e-gove-kesehatan

e-logistik

2. Kualitas akses belum memadai 384-512 kbps per sekolah tidak mendukung pengembangan materi ajar berbasis multimedia secara optimal 128 kbps tidak memungkinkan untuk telediagnostik3. Duplikasi prasarana yang seharusnya dapat digunakan bersama seperti pusat data

1. Infrastruktur pitalebar belum memadai

Pitalebar di: Bandara: 26% (58 dari 222) Pelabuhan: 19% (11 dari 58)Sumber: Kominfo, 2014

Page 20: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

20

Pitalebar di Sektor Publik (2)Sektor Prioritas Isu

e-Pemerintahan Birokrasi Petunjuk pelaksanaan e-Pemerintahan di tingkat K/L/D beragam Implementasi e-Pemerintahan masih terbatas pada digitalisasi, belum terjadi transformasi proses bisnis Terjadi tumpang tindih dan duplikasi program dan investasi e-Pemerintahan SDM TIK perangkat pemerintah masih terbatasKeuangan Memiliki banyak instansi yang harus dihubungkan dengan sistem database (72 K/L, 171 KPPN, 29000 satuan kerja, 7000 rekening bank) Memerlukan pusat data dengan tingkat keamanan yang sangat baikPemerintah Daerah Pengendalian pelaksanaan program secara terpusat perlu dikembangkan Agenda pembangunan nasional yang dicantumkan dalam RPJMN harus dikaitkan dengan program pembangunan di daerah

Page 21: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

21

Pitalebar di Sektor Publik (3)Sektor Prioritas Isu

e-Pendidikan Keterbatasan jaringan pitalebar ke sekolah dan perguruan tinggi; Fokus belum menyentuh pemanfaatan penggunaan TIK; Kebutuhan penyimpanan data berkapasitas besare-Kesehatan Tidak adanya sistem e-Kesehatan yang terpadu; Rendahnya kualitas akses TIK; Perlindungan data pasien dan pengelolaan data kesehatan yang bersifat rahasia dan strategis

e-Logistik Belum terpadunya berbagai sistem informasi logistike-Pengadaan Ketersediaan konektivitas berkualitas tinggi dengan sistem keamanan yang handal; Kesenjangan digital antar daerah yang dapat menghambat proses pengadaan; Ketersediaan standar tentang prasarana dan aplikasi untuk memastikan kompatibiltas sistem

Page 22: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Program Unggulan RPI

22

Proyek Ring PalapaUntuk menyediakan jaringan serat optik ke seluruh kab/kotaPipa Bersama Untuk mengakomodasi jaringan serat optik dari berbagai penyelenggara telekomunikasi dalam satu pipaProyek Percontohan Pitalebar Teresterial Perdesaan (Rural Terrestrial Broadband Piloting)Untuk menyediakan akses pitalebar di wilayah KPU dengan solusi nirkabel

Konektivitas PemerintahJaringan dan Pusat Data Pemerintah (Government Networks and Consolidated Data Center) Untuk membangun jaringan komunikasi intranet pemerintah yang aman dan mengintegrasikan pusat data pemerintah

EnablingReformasi Kewajiban Pelayanan UniversalUntuk merancang ulang KPU agar dapat digunakan untuk pembangunan ekosistem pitalebarProgram Pengembangan SDM dan Industri TIK NasionalUntuk meningkatkan kualitas SDM TIK nasional dalam rangka mempercepat adopsi dan utilisasi pitalebar serta memperkuat manufaktur TIK nasional

Konektivitas Ekonomi

Page 23: Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitalebar Indonesia

Direktorat Energi, Telekomunikasi, dan InformatikaKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Lantai 4, Jl. Taman Suropati No.2, Menteng, Jakarta 10310Telp: (+62 21) 314 9664Fax: (+62 21) 391 2422

Email: [email protected]

TERIMA KASIH