diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS RASIO KEUANGAN
DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2004-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Strata Satu (S 1)
Dalam Bidang Hukum Ekonomi Islam
Oleh:
ALIYATUS SA’DIYAH NIM : 052411166
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI'AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
ii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka KM.02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi A.n. Sdri. Aliyatus Sa’diyah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudari :
Nama : Aliyatus Sa’diyah Nim : 052411166
Judul : ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2004-2007
Selanjutnya kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, Desember 2009
Pembimbing I Pembimbing II
Abdul Ghofur, M. Ag.H Muhammad Fauzi, SE, MM NIP. 19670117 199703 1 001 NIP. 19730217 200604 1 001
iii
Abdul Ghofur, M.Ag.H Perum Kaliwungu Indah RT.05 RW.X No.19 Kaliwungu Kendal Muhammad Fauzi, SE, MM Jln Karangrejo Tengah XII Gajah Mungkur Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi
A.n. Sdri Aliyatus Sa’diyah Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang Di Semarang
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudari :
Nama : Aliyatus Sa’diyah Nim : 052411166 (2105166) Judul : ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM
MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
TAHUN 2004-2007
Selanjutnya kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, Desember 2009 Pembimbing I Pembimbing II
Abdul Ghofur, M.Ag.H Muhammad Fauzi, SE, MM NIP. 19670117 199703 1 003 NIP. 19730217 200604 1 001
iv
MOTTO
اي اهيأ نيذلا اونمآ اوقتا هللا ذواور ام قبي نم ابرلا نإ متنك منمؤني (278) نإف مل فتاولع اونذأف برحب نم هللا ورهلوس نإو تبتم مكلف روؤس مكلاومأ
نوملظت ال الو لظتنوم (279)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum di pungut) jika kamu orang-
orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan
Rosul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak
menganiaya dan tidak dianiaya.”
(QS. Al-Baqarah : 278-279)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Ayah dan Ibu Tercinta
KH. Drs. Dzikron Abdullah
Mas Wahyu Widodo
Seluruh Keluarga Besar Bani Towirejo
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh
orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi
satupun pemikiran-pemikiran orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
DEKLARATOR
ALIYATUS SA’DIYAH NIM. 052411166
vii
ABSTRAKSI
Penelitian ini mengenai “Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index”. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari 15 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index selama periode 4 tahun, yaitu 2004, 2005, 2006 dan 2007. Variabel yang diperlukan sebanyak 3 rasio dengan tujuan untuk memperoleh temuan empiris dari pengamatan sebanyak 15 perusahaan dan sejauh mana rasio-rasio keuangan dapat dipergunakan untuk memprediksi perubahan laba serta rasio mana yang dominan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk memprediksi laba.
Alat analisis yang dipergunakan untuk menguji hipotesis analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba adalah analisis regresi linier berganda (Multiple Linier Regestion Analisis). Tingkat signifikasi yang dipergunakan sebesar 0,05. Alat uji yang dipergunakan untuk menguji kelayakan model regresi yaitu uji asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji outokorelasi) dan suatu model uji adjusted R square (R2), untuk menguji signifikasi simultan dipergunakan uji F sedangkan alat uji yang dipakai untuk menguji signifikasi parsial dipergunakan uji T.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1) terdapat 1 variabel bebas yaitu debt equity ratio secara individu berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba tahun kedepan 2) terdapat 2 variabel bebas yang tidak berpengaruh yaitu current ratio dan total asset turnover 3) bahwa untuk memprediksi pertumbuhan laba kedepan ketiga rasio tersebut berpengaruh secara signifikan. KEYWORDS: CR, DER, TATO
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmanirrohim
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas nikmat, rahmat serta
hidayah Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulis skripsi ini yang berjudul : “ANALISIS RASIO
KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
TAHUN 2004-2007” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti.
Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan sebuah skripsi atau karya ilmiah
bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, akan tetapi merupakan sebuah
pekerjaan yang menuntut keseriusan, kejelian pikiran, dan waktu yang banyak
serta bantuan dari berbagai pihak.
ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan
apapun yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Jamil, MA selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas IAIN Walisongo
Semarang dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan nasehat sejak awal sampai akhir penyusunan skripsi ini.
ix
3. Bapak Muhammad Saifullah M.Ag selaku Kepala Program Studi Ekonomi
Islam.
4. Bapak Abdul Ghofur,M, Ag,H. selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan nasehat sehingga terselesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Muhammad Fauzi SE.,MM. Selaku pembimbing II yang telah
dengan sabar meluangkan waktu, membimbing dan memberikan
pengarahan dari proses proposal hingga menjadi skripsi ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan semangat, kasih
sayang dan doa yang tiada henti-hentinya untuk ananda, sehingga
terselesaikan skripsi ini.
8. Bapak KH.Drs.Dzikron Abdullah selaku pengasuh pondok pesantren
Addainuriah 2 semarang yang senantiasa memberikan arahan dan
bimbingan baik moral maupun spritual sehingga selesainya skripsi ini.
9. Keluarga besar pondok pesantren addainuriah 2,yang selalu memotifasi
dan memberi banyak pengalaman yang belum pernah penulis dapatkan
sebelumnya.
10. Mas wahyu yang telah memberikan dukungan arahan dan semangat baru
sehingga selesainya skripsi ini.
x
11. Sahabat-sahabatku di paket EI.B 2005 yang telah memberiku semangat
dan motivasi.
12. Pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung turut
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kiranya tiada kata yang dapat terucap dari penulis selain panjatkan do’a
semoga Allah membalas atas jasa dan amalnya dengan balasan yang setimpal.
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam membuat skipsi ini untuk mencapai
hasil yang maksimal, namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari
itu, kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan demi sempurnanya
penulisan skripsi ini.
Semarang, Desember 2009 Penulis
Aliyatus Sa’diyah NIM. 052411166
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING .......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................. v
DEKLARASI ........................................................................................................ vi
ABSTRAKSI ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
1.4 Sistematika Penelitian .................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pasar Modal.................................................................................................. 10
2.2 Pasar Modal Syari’ah .................................................................................. 11
2.3 Jakarta Islamic Indeks ................................................................................. 12
2.4 Laba ............................................................................................................. 15
2.4.1 Pengertian Laba ............................................................................... 15
2.4.2 Pengertian Laba dalam Konsep Islam ............................................. 16
2.4.3 Perubahan Laba ............................................................................... 18
2.5 Laporan Keuangan ...................................................................................... 18
2.5.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan ..................................... 18
xii
2.5.2 Tujuan Pelaporan Keuangan ........................................................... 20
2.5.3 Pengguna dan Kebutuhan Informasi ............................................... 21
2.6 Rasio Keuangan ........................................................................................... 23
2.6.1 Analisis Rasio Keuangan ................................................................ 23
2.6.2 Penggolongan Rasio Keuangan ...................................................... 24
2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 33
2.8 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 35
2.9 Hipotesis ...................................................................................................... 35
BAB III METODOLOGI
3.1 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 36
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................... 36
3.3 Variabel Penelitian ...................................................................................... 38
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 40
3.5 Metode Analisis Data .................................................................................. 40
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 41
3.5.2 Analisis Regresi .............................................................................. 43
3.5.3 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................................... 46
4.1.1 Gambaran Umun Pasar Modal Syari’ah ......................................... 46
4.1.2 Profil Obyek Penelitian ................................................................... 49
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Multikolenieritas ....................................................................... 50
4.2.2 Uji Heteroskidastisitas .................................................................... 51
4.2.3 Uji Normalitas Data ........................................................................ 52
4.2.4 Uji Autokorelasi .............................................................................. 53
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................... 54
4.4 Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 56
4.4.1 Uji Parsial ( Uji t ) ........................................................................... 56
4.4.2 Uji Simultan ( Uji f ) ....................................................................... 58
xiii
4.5 Koefisien Determinasi.................................................................................. 59
4.6 Pembahasan ................................................................................................. 60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 63
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 64
5.3 Saran ............................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan indeks dan nilai kapitalisasi tahun 2004 – 2007............. 3
Tabel 2.1 Variabel penelitian dan skala pengukuran ........................................... 38
Tabel 3.1 Profil perusahaan komponen JII .......................................................... 49
Tabel 4.1 Uji mullti kolonieritas .......................................................................... 51
Tabel 4.2 Uji autokorelasi .................................................................................... 42
Tabel 5.1 Hasil analisis regresi berganda ............................................................. 54
Tabel 6.1 Hasil analisis parsial (Uji T) ................................................................ 54
Tabel 6.2 Hasil analisis simultan (Uji F) ............................................................. 56
Tabel 7.1 Hasil koefisien determinasi .................................................................. 58
Tabel 7.2 Hasil uji koefisien secara parsial .......................................................... 59
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil uji heteroskedastisitas ............................................................. 52
Gambar 1.2 Hasil uji normalitas ............................................................................ 3
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keberadaan pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syari’ah
mutlak diperlukan. Hal ini dalam rangka mewujudkan tujuan syari’ah atau
maqashid syari’ah, dimana salah satu tujuannya adalah dalam rangka
menjaga harta manusia yang merupakan amanah dari Allah SWT., dan akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Ada beberapa alasan yang
mendasari pentingnya keberadaan sebuah pasar modal Islami. Pertama,
harta yang melimpah jika tidak diinvestasikan pada tempat yang tepat
sangat disayangkan. Selama ini, harta melimpah itu banyak diinvestasikan
di negara-negara non muslim. Kedua, Fuqaha dan pakar ekonomi Islam
telah mampu membuat surat-surat berharga Islami sebagai alternatif bagi
surat berharga yang beredar dan tidak sesuai dengan hukum Islam. Ketiga,
melindungi para pengusaha dan pembisnis muslim dari ulah para spekulan
ketika melakukan investasi atau pembiayaan pada surat-surat berharga.
Keempat, memberikan tempat bagi lembaga keuangan Islam untuk dapat
menerapkan atau mengkombinasikan ilmu fiqh dan ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan tehnik perdagangan sekaligus melakukan aktifitas dengan
syari’ah1.
1 Muhammad Firdaus dkk, System Kerja Pasar Modal Syariah, Jakarta : RENAISAN, 2005, hal. 12-13
2
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu media yang dilakukan
oleh PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerja sama dengan Danareksa Investasi
Management untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan
investasi syariah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin
merebaknya pengembangan ekonomi umat Islam terutama di tanah air yang
dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah2. Adapun prinsip-prisip
syari’ah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pembiayaan atau investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau
kegiatan usaha yang halal, spesifik, dan bermanfaat.
2. Akad yang terjadi antara pemilik harta dengan emiten harus jelas,
tindakan maupun informasinya harus transparan dan tidak boleh
menimbulkan kerugian di salah satu pihak.
3. Baik pemilik harta maupun emiten tidak boleh mengambil resiko
yang melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian.3
Tehnik analisis yang umum digunakan investor adalah tehnik
analisis rasio. Analisis rasio keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun dari laporan
keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional
perusahaan.4
Berikut data perkembangan indeks JII dan nilai kapitalisasi saham
selama tahun 2004-2007 menurut data JSX statistic: sekaligus nama
2 Ibid., hal.. 47 3 Ibid., hal. 20-21 4 Robbet Ang, Buku Pintar; Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Media Soft Indonesia, 1997, hal. 18-23
3
perusahaanya yang masih exis adalah AALI (Astra Agro Lestari),ANTM
(Aneka tambang), BUMI (Bumi RESOURCES tbk), INCO (International),
INTP (Indosement Tunggal), KLBF (Kalbe Farma tbk) ,PTBA (Tambang
Batu Bara), TLKM (Telekomunikasi), UNTR (United Traktor Tbk), UNVR
(Unilever Indonesia)
Tabel 1.1
Perkembangan Indeks JII dan Nilai Kapitalisasi Tahun 2004-2007
N
o
Keteranga
n Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
1 Indeks JII 164.029 1.162.635 1.805.523 2.745.826
2
Nilai
Kapitalisa
si
263.866
Triliun
801.253
Triliun
1.249.174
Triliun
1.988.326
Triliun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada tahun 2004
dari level 164.029 atau meningkat 60,88 % dari level penutupan tahun 2005
dari level 1.162.635 dan tahun 2005 dari level 1.162.635 atau meningkat
55,30 % dari level penutupan di tahun 2006 yaitu sebesar 1.805.523,
sedangkan pada tahun 2006 dari level 1,805.523 atau meningkat 52,08 %
dari level penutupan di tahun 2007 yaitu sebesar 2.745.826. Nilai
kapitalisasi pasar untuk saham di akhir tahun 2004 tersebut senilai
Rp.263.866 Triliun mengalami peningkatan 20,37 % dari kapitalisasi pasar
tahun 2005 dan tahun 2005 tersebut senilai Rp.801.253 Triliun mengalami
4
peningkatan sebesar 55,89 % dari kapitalisasi pasar tahun tahun 2006
senilai Rp.1.249.074 Triliun, sedangkan nilai kapitalisasi pasar tahun 2006
senilai Rp. 1.249.074 Triliun mengalami peningkatan sebesar 59,18 % dari
kapitalisasi pasar dari tahun 2007 senilai Rp.1.988.326 Triliun.
Dari data tersebut terlihat bahwa, selama tahun 2004-2007 indeks
Jakarta Islamic Index (JII) selalu mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
Analisa keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan
mempunyai prospek keuangan yang bagus. Laporan keuangan bersifat
sejarah/historis yang merupakan cermin kejadian-kejadian dimasa lampau,
sedangkan para investor berorientasi pada masa yang akan datang dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas,penulis tertarik untuk untuk meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba. Penelitian ini juga
didasari oleh beberapa penelitian terdahulu, antara lain seperti pengaruh
CR,DER,TATO, terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di
BEJ.5Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan
Laba.6Analisis Rasio Leverage, Rasio profitabilitas, dan rasio Likuiditas
dalam memprediksi perubahan laba.7 Berbagai temuan dari penelitian yang
telah dilakukan untuk memprediksi perubahan laba tersebut, hasilnya masih
5Yuni Nurmala Sari, Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Total Assets Turn over Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ, Skripsi, Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007. 6Sudarno, Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ, Skripsi, Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Karya Utama Semarang, 2004.
5
cenderung tidak konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda. Ketidak
konsistenan ini dapat di lihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan
yaitu: Berti Wijaya (2008) menemukan hanya ada satu rasio keuangan yang
dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba, yaitu DER, sedangkan
CR, dan TATO tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.
Sudarno (2004) menemukan bahwa pada periode penelitian 1999-2002
bahwa terdapat 2 variabel ETL (Equity to Total Liability) dan NITL (Net
Income to Total Liability) secara individu berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba 1 tahun ke depan.Peneliti lainya yaitu Yuni Nur Malasari
(2007), menemukan bahwa hanya Current Ratio dan Debt to Equity Ratio
yang terbukti signifikan mampu memprediksi perubahan laba satu tahun
mendatang.
Dalam penelitian ini diambil tiga variabel independent, yaitu
Current Ratio,Total Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turnover.
Variabel Current Ratio,Total Debt to Equity Ratio diambil dari penelitian
sebelumnya, karena ketidak konsistenan dari hasil penelitian sebelumnya.
Berdasarkan alasan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk
melakukan pengujian lebih lanjut dengan judul ANALISIS RASIO
KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
TAHUN 2004-2007
6
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana rasio keuangan (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan
Total Assets Turnover) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
perubahan laba pada perusahaan di Jakarta Islamic Indeks ?
2. Bagaimana rasio keuangan (Current Rasio, Debt to equity Rasio, dan
Total assets turnover) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
perubahan laba pada perusahaan di Jakarta Islamic Indeks ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di atas, maka
penelitian bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan rasio keuangan (Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover) secara
parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan di Jakarta
Islamic Indeks.
2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan rasio keuangan (Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover) secara
simultan terhadap perubahan laba pada perusahaan yang terdafta
di Jakarta Islamic Indeks.
7
1.3.2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Penelitian ini merupakan media bagi peneliti untuk belajar
memecahkan masalah secara ilmiah dan memberikan
sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh
di bangku kuliah.
2. Bagi pembaca, penelitian ini merupakan suatu tambahan
cakrawala pengetahuan dibidang ekonomi syariah dalam
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks.
3. Memberikan informasi mengenai keandalan rasio keuangan
dalam memprediksi laba.
1.4. Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini, terlebih
dahulu penulis uraikan sistematika penelitian yang terdiri atas lima bab dan
beberapa sub-sub bab. Adapun sistematika penelitiannya adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis akan kemukakan: latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
serta sistematika penelitian.
8
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan
landasan teori pasar modal, pasar modal syari’ah,jakarta
islamic indeks pengertian dan karakteristik laba,perubahan
laba, laporan keuangan perusahaan, rasio keuangan,
penggolongan rasio keuangan, penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran, hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini memuat jenis dan sumber data,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data,
variabel penelitian, metode analisis data yang meliputi uji
multikolonieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
autokorelasi, uji adjusted R square (R2) uji signifikansi
simultan (uji statistik F).uji signifikansi parameter
individual (Uji statistik t) analisis regresi linier berganda,
penguji hipotesis.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai
deskripsi obyek penelitian yang terdiri dari gambaran
umum Pasar modal syariah, profil obyek penelitian,
deskripsi variabel penelitian, hasil analisis data serta
pembahasan dan keterbatasan penelitian.
9
BAB V : PENUTUP
Dalam bab V ini berisikan kesimpulan, keterbatasan
penelitian dan saran yang diberikan peneliti.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pasar Modal
Makna pasar dalam istilah pasar modal adalah suatu situasi dimana para
pelakunya (penjual dan pembeli) dapat menegosiasikan pertukaran satu
komoditas. Sedangkan modal adalah sesuatu yang digunakan oleh perusahaan
sebagai sumber dana untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Jadi yang
dimaksud dengan pasar modal adalah suatu situasi dimana para penjual dan
pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau
kelompok komoditas.1
Pasar modal merupakan lembaga keuangan yang memiliki arti penting
bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga tempat
pertemuan pihak pengguna dana dengan pihak yang membutuhkan investasi,
pasar modal menjadi sarana yang efektif untuk memobilisasi dana dari
masyarakat ke sektor yang lebih produktif (perusahaan). Dilihat dari sudut
pandang ekonomi makro pasar modal berperan sebagai piranti untuk melakukan
alokasi sumberdaya ekonomi secara optimal, yaitu naiknya pendapatan,
terciptanya kesempatan kerja dan semakin meratanya hasil-hasil pembangunan.2
Di Indonesia penentuan pasar modal sebagian tertuang dalam keputusan
1 Robbet Ang, Buku Pintar ; Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta , 2008, hal. 3
2 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 7
11
presiden (Keppres) No.52 tahun 1976 Tentang pasar modal bab 1 pasal 1
disetujui bahwa pasar modal adalah bursa efek surabaya yang terkandung dalam
UU No. 15 H 1954 (lembaran negara tahun 1950 No. 67). Jadi pasar modal
adalah bursa-bursa perdagangan di indonesia yang didirikan untuk perdagangan
uang dan efek.3
2.2. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-
prinsip syariah.4 Dasar hukum DSN terkait dengan pasar modal tersebut
dilandaskan pada:5
منكم تراض عن تجارة تكون أن إلا بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا ال آمنوا الذين أيها يا
( 29:النساء )
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu...”
(An-Nisa’: 29).
Dalam kaidah fiqih disebutkan :
3 Ibid, hlm. 9
4 Dr. Muhammad Firdaus dkk, Pasar Modal Syariah,:Renaisan : Jakarta, 2005, hal. 17 5 Dr. Muhammad Firdaus dkk, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Renaisan :
Jakarta, 2005, hal. 82
12
يدل دليل علي حترميهااال ان حةاالصل يف املعا مالت االءبا
Artinya : “Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkanya.”
2.3. Indeks Syari’ah atau Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks
saham yang ada di indonesia yang menghitung indeks harga rata-rata saham
untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syari’ah. Pembentukan JII
tidak lepas dari kerjasama antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT.
Bursa Efek Jakarta) dengan PT. Danareksa Invesment Manageman (PT. DIM).
JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. pembentukan instrumen
syari’ah ini untuk mendukung pembentukan pasar modal syari’ah yang
kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme
Pasar Modal Syari’ah meniru pola serupa di Malaysia yang digabungkan
dengan bursa konfensional seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Setiap periodenya saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang
memenuhi kriteria syari’ah. JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 1995
dengan nilai dasar 100.6
Adapun kriteria saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten
6 http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta_Islamic_Index
13
yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti :
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tentang pelarangan perjudian
yaitu Surat Al Maidah ayat 90 sebagai berikut :
الشيطان عمل من رجس والأزالم والأنصاب والميسر الخمر إنما آمنوا الذين أيها يا
وهنبتل فاجلعون كمفلح90( ت(
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan anak panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan
setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.” (QS.Al-Maidah: 90).
2. Menyelenggarakan jasa keuangan dengan konsep ribawi, jual beli risiko
yang mengandung gharar dan atau maysir.
Riba dilarang karena juga termasuk dalam kategori mengambil atau
memperoleh harta dengan cara tidak benar. Ayat berikut melarang riba
dengan lebih tegas dan jelas:
﴾���﴿ تفلحون لعلكم الله واتقوا مضاعفة أضعافا الربا تأكلوا ال آمنوا الذين أيها يا
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS.Ali Imron:130).
14
3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, menyediakan:
a. Barang atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi)
b. Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan DSN-MUI
c. Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat
4. Melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat (nisbah) hutang
perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya,
kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh DSN-MUI.7
Selain filter syari’ah, saham yang masuk ke dalam JII harus
melalui beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang lesing,
yaitu :8
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3
bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun terakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva
maksimal sebesar 90%.
c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama
7 Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum, 2000, hal. 33.
8 Ibid
15
satu tahun terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-
rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan
penentuan komponen indeks pada awal bulan januari dan juli setiap
tahunya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan
dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang
tersedia. Peruahaan yang mengubah lini bisnisnya menjadi tidak
konsisten dengan prinsip syaria’h akan dikeluarkan dari indeks.
Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham
emiten lain. Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi
saham spekulatif yang cukup likuid. Sebagian saham-saham
spekulatif memiliki tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan
reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.
2.4. Laba
2.4.1. Pengertian Laba
Laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai
perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi
selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan
16
tersebut.9
Laba adalah informasi penting dalam suatu laporan keuangan,
angka ini penting untuk ;
1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang
akan di terima Negara
2. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang
akan ditahan dalam perusahaan
3. Menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan
pengambilan keputusan
4. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi
perusahaan lainya dimasa yang akan datang
5. Menjadi dasar penghitungan penilaian efisiensi
6. Menilai prestasi atau kinerja perusahaan atau segmen perusahaan
atau divisi perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai
hamba kepada tuhannya melalui pembayarann zakat kepada
masyarakat.10
2.4.2. Pengertian Laba dalam Konsep Islam
Dari pengertian laba secara bahasa atau menurut Al-Qur’an, As-
Sunnah, dan pendapat ulama-ulama fiqih laba ialah pertambahan pada
9 Anis Chariri dan Imam Ghazali, Teori Akuntansi, UNDIP: Badan Penerbit, 2001, hal. 214 10 Ibid, hal. 263.
17
modal pokok perdagangan atau dapat juga dikatakan sebagai tambahan
nilai yang timbul karena barter atau ekpedisi dagang.
Berikut ini beberapa aturan tentang laba dalam konsep Islam.
Adanya harta (uang) yang dikhususkan untuk perdagangan.
• Mengoperasikan modal tersebut secara interaktif dengan unsur-unsur
yang lain lain yang terkait untuk produksi, seperti usaha dan sumber-
sumber alam.
• Memposisikan harta sebagai obyek dalam pemutarannya karena
adanya kemungkinan-kemungkinan pertamabahan atau pengurangan
jumlahnya.
• Selamatnya modal pokok yang berati modal bisa sikembalikan.
Allah berfirman Dalam surat Al-Baqarah ayat 16 :
أولئك ا الذينورتاللة اشى الضدا بالهفم تبحر مهتارا تجموا وكان
دينته16 (م(
Artinya : “Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan
petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk” (Al-Baqarah : 6)11
11 www.Ensiklopedia Ekonomi Islam Perhitungan Laba dalam Konsep Islam.mht
18
2.4.3. Perubahan Laba
Perubahan laba adalah kenaikan atau penurunan laba pertahun ke
tahun. Laba yang digunakan adalah relative. Digunakan angka relative
didasari alasan angka laba tersebut lebih representatif dibandingkan laba
absolute. Dasar perhitungan laba adalah laba sebelum pajak. Secara
formal, penghitungan perusahaan laba relatif adalah;12
1
1
−
−
ΥΥ−Υ
=∆it
ititit
∆ it = perubahan laba perusahaan
Y it = laba perusahaan pada tahun dasar
Y 1-it = selisih laba tahun amatan dengan laba tahun sebelumnya
2.5. Laporan Keungan
2.5.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-
peristiwa dan kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dengan cara
yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk petunjuk atau di nyatakan
dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya
dalam suatu perusahaan.13
12 Berti Wijaya, Analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur Di BEJ tahun 2006-2007, Skripsi, Jurusan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007
19
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan
ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung
jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik
perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan
untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-
pihak diluar perusahaan.14
Dalam PSAK No. 101 menyebutkan bahwa laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dari suatu
entitas syariah.15Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari transaksi
yang terjadi selama periode tertentu. Hal tersebut akan memberikan
gambaran mengenai keadaan keadaan keuangan perusahaan secara
menyeluruh. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan sangat berguna bagi pihak-pihak baik yang berada di dalam
perusahaan maupun pihak-pihak diluar perusahaan.
Dalam laporan keuangan tersebut pada dasarnya ingin
melaporkan kegiatan-kegiatan perusahaan meliputi kegiatan investasi,
kegiatan pendanaan dan kegiatan operasional sekaligus mengevaluasi
14 Baridwan Zaki, Intermediate Accounting, Yokyakarta: BPFE UGM 1999, hal. 17
15 PSAK, 2007, Salemba Empat, .hal. 101-102
20
keberhasilan srategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.
2.5.2. Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan sebagai berikut:16
a. Informasi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, investasi
kredit dan investasi semacam lainya.
b. Informasi bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas untuk
pemakaian eksternal.
c. Investasi bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan.
Menurut PSAK No.101 laporan keuangan yang lengkap terdiri
dari komponen-komponen beriku ini:
(a) Neraca
(b) Laporan Laba Rugi
(c) Laporan Arus kas
(d) Laporan perubahan equitas
(e) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
(f) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
(g) Catatan atas laporan keuangan
16 http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta_Islamic_Index
21
2.5.3. Pengguna dan Kebutuhan informasi
Menurut PSAK Pengguna laporan keuangan meliputi :
1. Investor, Investor dan penasihat berkepentingan dengan risiko yang
melekat sera hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan.mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan entitas syariah
untuk membayar dividen.
2. Pemberi dana qordh, pemberi dana qordh tertarik dengan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
dana qordh dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
3. Pemilik dana syirkah temporer, pemilik dana syirkah temporer yang
berkepentingan akan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk mengambil keputusan investasi dengan tingkat
keuntungan yang bersaing dan aman.
4. Pemilik dana titipan. Pemilik dana titipan tertarik dengan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
dana titipan dapat diambil setiap saat.
5. pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf .
pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta
mereka yang berkepentingan akan informasi mengenai sumber dan
22
penyaluran dana tersebut.
6. pengawas syariah. Pengawas syariah yang berkepentingan dengan
informasi tentang kepatuhan pengelola akan prinsip syariah.
7. Karyawan, karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili
mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
entitas syariah. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan entitas syariah
dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja.
8. Pemasok dan mitra usaha lainya, Pemasok dan mitra usaha lainya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat
jatuh tempo. Mitra usaha berkepentingan pada entitas syariah dalam
tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman
qardh kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka bergantung
pada kelangsungan hidup entitas syariah.
9. Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup entitas syariah, terutama kalau
mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau
bergantung pada entitas syariah.
10. Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan
23
karena itu berkepentingan dngan aktifitas syariah. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengukur aktifitas entitas syariah,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainya.
11. Masyarakat, Entitas syariah mempengaruhi anggota masyarakat
dalam berbagai cara. Misalnya entitas syariah dapat memberikan
kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah
orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan perkembangan
terakhir kemakmuran entitas syariah serta rangkaian aktivitasnya.17
2.6. Rasio Keuangan
2.6.1. Analisa Rasio Keuangan
Analisa rasio adalah analisa untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.18 Rasio keuangan adalah hasil
perhitungan antara dua macam data keuangan yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada
17 PSAK. Salemba Empat. 2007, hlm 2-3
18 Drs. S Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : PT Liberty Yogyakarta, 2007, hal. 37
24
umumnya dinyatakan secara numeric, baik dalam presentase atau kali.
Hasil perhitungan ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada
periode tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat
kesehatan selama periode keuangan tersebut19
Analisa rasio keuangan sangat berguna bagi manajer dan pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan untuk membuat
keputusan mengenai target yang dicapai perusahaan di masa yang akan
datang. Penilaian tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi
perusahaan dengan membandingkan hasil hasil perhitungan analisa rasio
pembanding dengan angka rasio yang digunakan standart.
2.6.2. Penggolongan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio itu banyak
sekali karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa, namun
demikian angka-angka rasio yang ada pada dasarnya dapat digolongkan
menjadi dua kelompok, yaitu berdasarkan sumber data keuangan dan
berdasarkan tujuan dari penganalisaan.20 Berdasarkan sumber datanya
angka rasio dibedakan menjadi :21
19 Slamet Riyadi, Banking Assets And Liability Manajement, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006, hal. 155
20 Drs. S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 2004, hal. 68
21 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, 1997, hal. 330
25
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratio),ialah rasio-rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current rasio,
acid-test rasio, current assets to total assets rasio, current liabilities
to total asset ratio.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement rario) ialah rasio-
rasio yang disusun dari data yang berasal dari incame statement,
misalnya gross profit margin, net operating marin, operating rasio.
3. Rasio-rasio antar laporan (inter statement ratios) ialah rasio-rasio
yang disusun dari data yang berasal dari Neraca dan data lainya
berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory
turnover, receivables turnover.
Berdasarkan tujuan penganalisa, angka rasio dapat digolongkan
antara lain ;22
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan dalam jangka
pendek untuk obligasi (kewajiban) yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi
perusahaan di dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya.
22 Robbet Ang, Buku pintar: Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997, hlm 18.23
26
3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas (Profitability Ratios)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam
menghasilkan keuntungan.
4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratios)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga
leverage ratios.
5. Rasio Pasar (Market Ratios)
Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang
diungkapkan dalam basis per saham.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain;
a. Rasio Likuiditas (liquiditas ratio)
Rasio likuiditas ini berfungsi untuk mengukur kemampuan
jangka pendek perusahaan didalami memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo.23 Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur
kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar.24
23 Ibid, hal.. 18-24
24 Bambang Riyanto. Op. Cit, hal. 332
27
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
current rasio.
Rasio ini merupakan rasio likuiditas yang paling umum dan
sering digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu
perusahaan. Current ratio ditentukan dengan jalan membandingkan
antara jumlah aktifa lancar dengan hutang lancar.
%100lancar Utanglancar Aktifa(CR) RatioCurrent ×=
Current Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of
safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan
current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dibayar nya
hutang perusahaan yang tidak menguntungkan. misalnya jumlah
persediaan yang relative tinggi dibandingkan taksiran tingkat
penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan
rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam persediaan
tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit
ditagih. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar
pembayaran hutang jangka pendeknya. Current rasio yang tinggi
memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditur jangka
pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan
untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial jangka pendeknya.
28
Akan tetapi current rasio yang tinggi akan berpengaruh negative
terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena
sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran.
Current rasio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan
uang kas atau aktiva lancar lainnya dibanding dengan yang
dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah dari pada
aktiva lancar atau sebaliknya. Jadi penganalisa sebelum membuat
kesimpulan yang akhir dari analisa current rasio harus
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Distribusi atau proporsi aktiva lancar
2. Data trend dari aktiva lancar dan hutang lancar, untuk jangka
waktu 5 tahun atau lebih dari waktu lalu.
3. Syarat yang diberikan oleh krteditur kepada perusahaan dalam
mengadakan pembelian maupun syarat kredit yang diberikan
oleh perusahaan dalam menjual barangnya.
4. Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar, sebab ada
kemungkinan perusahaan mempunyai saldo piutang yang cukup
besar tetapi piutang tersebut sudah lama terjadi dan sulit di tagih,
sehingga realisasinya mungkin lebih kecil dibanding dengan
yang dilaporkan.
5. Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar: kalau nilai
persediaan semakin turun (deflasi) maka aktiva lancar yang besar
29
(terutama ditunjukkan dalam persediaan) maka tidak menjamin
likuiditas perusahaan.
6. Perubahan persediaan dalam hubungannya dengan volume
penjualan sekarang atau masa yang akan datang, yang mungkin
adanya over investmen dalam persediaan.
7. Kebutuhan modal kerja dimasa mendatang, makin besar
kebutuhan modal kerja dimasa yang akan datang maka
dibutuhkan adanya rasio yang besar pula.
8. Type atau jenis perusahaan (perusahaan yang memproduksi
sendiri barang yang dijual, perusahaan perdagangan atau
perusahaan jasa).25
b. Rasio Aktivitas (activity ratio)
Ratio Aktifitas yaitu ratio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari atau
kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan pihutang
maupun pemanfaatan aktifa yang dimiliki.26Rasio aktivitas (activity
ratio) atau dikenal juga sebagai rasio efesiensi, yaitu rasio yang
mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya.
Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah totol
25 Drs. S. Munawir, Loc. Cit, hal. 72
26 Ibid, hal. .240
30
assets turn over. Total assets turnover yaitu kemampuan dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang di investasikan untuk
menghasilkan “revenue”27
Total assets turn over merupakan ukuran tentang sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan telah dipergunakan di dalam
kegiatannya. TATO mengukur perputaran dari semua aset yang
dimiliki. Rasio juga mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah
dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan.Total assets turn over
dihitung dari pembagian antara penjualan dengan total asetnya.
Semakin besar jumlah perputarannya, akan semakin baik, karena hal
ini menunjukkan aktivitas penggunaan dananya semakin cepat
kembali.
AktivaJumlah
netoPenjualan TATO =
Total Asset Turnover merupakan aktifa yang digunakan
dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang
diperoleh selama periode tersebut. Rasio ini merupakan ukuran
tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan didalam
kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets
27 Bambang Riyonto, Loc. Cit, hal. 334
31
berputar dalam suatu periode tertentu,biasanya satu tahun.Dalam
menganalisa dengan rasio ini sebainya diperbandingkan selama
beberapa tahun sehingga diketahui trend daripada penggunaan
operating assets.Suatu trend angka rasio yang cenderung naik
memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam
menggunakan aktiva.28
Dalam menaksirkan rasio ini harus hati-hati karena rasio ini
mempunyai beberapa kelemahan antar lain:
1. Rasio ini hanya menunjukkan hubungan antara penghasilan
(sales revenue) dengan aktiva yang dipergunakan dan tidak
memberikan gambaran tentang laba yang diperoleh.
2. Penjualan adalah untuk suatu periode, sedang total operating
assets adalah merupakan akumulasi kekayaan perusahaan selama
beberapa periode, mungkin adanya expansi yang tidak segera
dapat menghasilkan tambahan penjualan sehingga rasio pada
tahun pertamanya adanya exspansi menunjukkan rasio yang
rendah.
3. Bahwa tingkat penjualan yang diperoleh mungkin sekali
dipengaruhi oleh berbagai faktor diluar kemampuan perusahaan
untuk diatasi (uncontrollable)
28 Drs. S. Munawir, Loc. Cit, hal.. 88
32
c. Rasio Leverage Finansial (financial leverage ratio)
Rasio leverage financial yaitu rasio yang mengukur seberapa
banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman).29
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.30 Rasio Leverage adalah rasio-rasio
yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang.31Rasio leverage yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total debt to equity ratio. total debt to
equity ratio merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki
perusahaan dengan modal sendiri. DER dapat digunakan untuk
mengukur bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang. DER dapat
dituliskan dalam formulasi sebagai berikut;
SendiriModalHutang TotalDER =
DER dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal
yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko
tak tertagihnya suatu utang. Kreditor jangka panjang pada umumnya
29 Bambang Riyanto, Op. Cit,, hal. 331.
30 Robbet Ang, Op. Cit, hal..18,34.
31 Bambang Riyanto,Op.Cit, hal.331.
33
lebih menyukai angka DER yang kecil. Makin kecil angka rasio ini,
berarti makin besar jumlah aktiva yang yang didanai oleh pemilik
perusahaan dan makin besar penyangga resiko kreditur.
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai variable dependen atau terikat yaitu perubahan laba
dan variable independent atau bebas berupa rasio keuangan telah banyak
dilakukan antara lain:
a. Berti Wijaya (2008) menguji tiga rasio keuangan yaitu Current Rasio, debt
to Equity Rasio, dan Total Assets Turn Over terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur di BEJ dengan periode penelitian 2006-2007
sebanyak 44 perusahaan. Metode analisa yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu
menggunakan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara simultan rasio keuangan CR, DER, dan TATO mempunyai pengaruh
terhadap perubahan laba. Namun secara parsial rasio keuangan yang
berpengaruh terhadap laba DER. Sedangkan CR, TATO tidak mempunyai
pengaruh terhadap perubahan laba.
b. Sudarno menguji Sepuluh rasio keuangan yaitu NITL (Net Income to Total
Liabilities), ETL (Equity to Total Liability), NSAR (Net Sales to Account
Receivables),NPA, TLTA, OPS, STA, CACL, CLTA,CAICL terhadap
perhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
34
BEJ dengan metode penelitian tahun 1999,2000,2001 dan 2002 sebanyak
32 perusahaan. Metode analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu menggunakan uji
asumsi klasik.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua variabel
yaitu ETL (Equity to Total Liability), dan NITL (Net Income to Total
Liabilities) secara individu berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
laba 1 tahun ke depan.dan terdapat empat variabel bebas yaitu NSAR (Net
Sales to Total Liabilities), ETL (Equity to Total Liabilities), NITL (Net
Income to Total Liabilities), dan STA (Sales to Total Assets),secara
individu berpengaruh signivikan terhadap pertumbuhan laba 2 tahun ke
depan.
c. Yuni Nur Malasari menguji 3 rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) terhadap
perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2004-
2006,sebanyak 32 perusahaan. Dengan menggunakan tehnik analisa regresi
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga rasio keuangan
tahun 2004-2006 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
perubahan laba,secara parsial Carrent Ratio dan Debt to Equito Ratio
berpengaruh significan terhadap perubahan laba sedangkan Total Asset
Turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba.
35
2.8. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, kajian teoritis dan
tinjauan penelitian terdahulu digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
2.9. Hipotesis
Untuk menguji apakah rasio keuangan memiliki pengaruh yang
signifikan dalam memprediksi perubahan laba maka dalam penelitian ini
dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Rasio-rasio keuangan (Current rasio, total debt to equiry Rasio, dan
Total asssets turnover) secara simultan berpengaruh signifikan untuk
memprediksi perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di JII.
H2 : Current Rasio secara parsial berpengaruh signifikan dalam memprediksi
perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di JII.
H3 : Total debt to equity Rasio secara parsial berpengaruh signifikan dalam
memprediksi perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di JII.
H4 : Total assets turnover secara parsial berpengaruh signifikan dalam
Current Rasio (X1)
Total debt to equity ratio (X2) Perubahan Laba (Y)
Total assets turnover (X3)
36
memprediksi perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di JII.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif.data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric
(angka).Data kuantitatif yang diperoleh meliputi perusahaan-perusahaan
yang terdapat dalam jakarta islamuc index untuk tahun buku yang terakhir
31 Desember 2004-2007.Sumber data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari Jakarta Islamic Index (JII). Data sekunder yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). 1
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan dan sumber yang dipakai untuk mendapatkan data-data yaitu
Indonesian Capital Market Directory, (ICMD), JSX Value Line yang
diperoleh dari pojok BEI UNDIP Semarang.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Populasi
dalam penelitian ini adalah semua saham yang tercatat di Bursa efek
1 Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002, hal. 47. 2 Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002. hal. 47.
37
indonesia yang termasuk kategori syariah dan menjadi komponen
jakarta islamic index (JII). Berdasarkan data yang ada di jakarta
islamic index (JII) maka jumlah populasi dalam penelitian ini ada 30
perusahaan.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Dari jumlah
populasi 30 perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Index (JII) maka
pada teknik ini sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki
kriteria-kriteria tertentu.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
beberapa kriteria antara lain :
1) Saham emiten halal, kehalalannya disahkan oleh Dewan
Pengawas Syariah dan Danareksa Investment Management.
2) Menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) selama periode
januari 2004-Desember 2007.
3) Menerbitkan laporan keuangan selama periode Januari 2004-
Desember 2007.
4) Perusahaan tercatat mempunyai data harga saham (closing price)
selama tahun 2004-2007.
Dengan menggunakan kriteria di atas maka jumlah saham
3 Ibid, hal. 117.
38
syariah yang menjadi sampel dari penelitian ini ada 15 buah. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 60 yang diambil dari data 15
perusahaan sampel selama 4 tahun dari tahun 2004 sampai tahun
2007. Alasan pengambilan sampel tersebut adalah bahwa selama 4
tahun sampel dianggap representatif untuk menggambarkan kondisi
perubahan laba saham syariah di Jakarta Islamic Index.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek
penelitian.4 Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
perhatian. Dalam penelitian ini variabel yang hendak diuji diklasifikasikan
dalam variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut:
Tabel. 2.1
Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Variabel
independen
Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Rasio
likuiditas
Menunjukkan
kemampuan
perusahaan dalam
memenuhi
kewajiban-
kewajiban
finansialnya yang
harus segera di
Current Rasio
Lancar HutangLancar Aktiva
Rasio
4 Ibid., hal. 99.
39
penuhi.
Rasio
Aktivitas
Menunjukkan
efisiensi perusahaan
dalam
menggunakan
asetnya.
Dept to Equity
riModalsendigTotalhu tan
Rasio
Rasio
leverage
Rasio yang
mengukur seberapa
banyak perusahaan
menggunakan dana
dari hutang
Total Asset
Turnover
AktivaTotalPenjualan
Rasio
Variabel
Dependen
Definisi
Indikator Skala
pengukuran
Perubahan
laba
Hasil yang di
peroleh dari laba
sebelum pajak
yang dihitung dari
nilai selisih antara
laba tahun yang
bersangkutan
dengan laba tahun
sebelumnya dibagi
laba tahun
sebelumnya
Perubahan laba
1
1
−
−
ΥΥ−Υ
=∆it
ititit
Rasio
Perubahan laba sebagai variabel terikat (Y). Indikasi perubahan laba
yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak. Penggunaan
laba sebelum pajak sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk
40
menghindari pengaruh tarif pajak yang berbeda antar periode yang
dianalisis. Sedangkan perubahan laba yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah perubahan relative yang dihitung dari nilai selisih antara laba tahun
yang bersangkutan dengan laba tahun sebelumnya dibagi laba tahun
sebelumnya. Digunakan perubahan laba relative karena perubahan laba
relative lebih representative dibanding dengan perubahan laba absolute,
karena dapat mengurangi pengaruh ukuran perusahaan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan sampel penelitian ini
adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.5
Dalam penelitian ini data mengenai perubahan laba, current ratio, total asset
turnover, debt to equity ratio diperoleh dari data-data tertulis yang ada pada
dokumen-dokumen.
3.5. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik
analis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan
alat analisis berupa regresi berganda.
5 Ibid, hal. 236
41
3.5.1 Uji Asumsi Klasik
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat
prediksi yang baik dan tidak bias bila memenuhi beberapa asumsi
yang disebut sebagai asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang
baik harus memenuhi asumsi-asumsi yang diisyaratkan untuk
memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari multikoleniaritas,
heteroskedostisitas, serta autokorelasi.6
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengujinya
digunakan normal probability plot yaitu apabila grafik
menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
tersebut memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang
varibel-variabel bebasnya tidak memiliki kolerasi yang tinggi
atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala
multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Infaction
Factor (VIF) dan toleransi melalui SPSS. Model regresi yang
bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan nilai
toleransi diatas 0,1
6 Ibid.
42
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji
apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dekteksi
kemungkinan adanya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan
dengan menggunakan diagram scatterpoot, dimana sumbu X
adalah residual (SRESID) dan sumbu Y adalah niali Y yang
diprediksi (ZPRED). Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar ai atas dan di bawah sumbu 0 (nol) pada
sumbu Y, maka tidak terjadi hereroskedasitas dalam suatu model
regresi.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1. Deteksi
gejala autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson (DW),
dengan membandingkan antara uji Durbin Watson dengan nilai
tabel. Penarikan kesimpulan ada atau tidaknya gejala autokorelasi
didasarkan pada hal-hal berikut ini :
43
Apabila DW hitung terletak antara batas atas (du) dan (4-du) maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti terbebas dari
autokorelasi.
Apabila DW hitung lebih rendah dari batas bawah (dl), maka
koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi
positif.
Apabila DW hitung lebih besar dari (4-dl), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
Apabila DW hitung terletak di antara batas atas (du) dan batas
bawah (dl) atau terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya
tidak dapat disimpulkan.
3.5.2 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola perubahan
nilai suatu variabel (variabel dependen) yang disebabkan variabel
lain (variabel independen).7 Dalam penelitian ini variabel yang
dimaksud adalah variabel bebas (x) dan variabel terikat (y),
digunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e
Dimana :
Y = Perubahan laba
a = Konstanta
7 Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta: BPFE, 2000, hal. 61
44
b1 ,b 2 ,b 3 = koefisien variabel X1 ,X 2 ,X 3
X1 = Current Rasio
X 2 = Total Debt to equity ratio
X 3 = Total Assets turnover
e = Kesalahan acak yang berkaitan dengan variabel
dependen
3.5.3 Penguji Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen secara sama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
digunakan uji anova atau F-test. Sedangkan pengaruh masing-masing
variabel independen secara parsial (individu) diukur dengan
menggunakan uji t-statistik.8
1. Uji t atau Uji Parsial
Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel bebas secara individual dalam
menerangkan variabel-variabel independen. Apabila tingkat
signifikan kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat.
Sebaliknya apabila tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Berarti bahwa variabel terikatnya secara
individual.
8 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001, hal.. 56-57
45
2. Uji F atau Uji Simultan
Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimaksudkan dalam modal regresi mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Apabila tingkat
signifikan atau tingkat probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti variabel bebas mampu
menjelaskan variabel terikat secara simultan atau bersama-sama.
Sebalikya jika tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak.Hal ini berarti bahwa variabel bebas
bersama-sama tidak mampu menjelaskan variabel-variabel
terikatnya.
3. Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisien regresi digunakan secara keseluruhan untuk
mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi
berganda. Apabila R 2 mendekati satu maka dapat dikatakan
semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika
R 2 mendekati nol maka semakin lemah variasi variabel independen
menerangkan variabel-variabel dependen.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
Sampel dari obyek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan
sebanyak 15 perusahaan dan telah mengeluarkan laporan keuangan selama 4
tahun (2004, 2005, 2006, 2007), rasio keuangan yang dipakai untuk
memprediksi perubahan laba sebanyak 3 rasio. Pada sub bab ini akan
memuat gambaran sekilas mengenai profil pasar modal syari’ah,
perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index.
4.1.1. Gambaran Umum Pasar Modal Syari’ah
Makna pasar dalam istilah pasar modal adalah situasi
dimana para pelakunya (penjual dan pembeli) dapat menegosiasikan
pertukaran satu komoditas atau kelompok komoditas. Sedangkan
modal adalah sesuatu yang digunakan oleh perusahaan sebagai
sumber dana untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Jadi yang
dimaksud dengan pasar modal adalah sesuatu situasi dimana para
penjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran
suatu komunitas atau kelompok komoditas.1Sedangkan Pasar modal
syari’ah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan
prinsip-prinsip syari’ah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan 1 Robet Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997, hal. 3
46
47
terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi
dan lain-lain.
Pasar Modal Syari’ah secara resmi diluncurkan pada
tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU
antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syari’ah Nasional – Majelis
Ulama Indonesia ( DSN-MUI).
Selanjutnya Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT.
Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic
Indeks pada tanggal 3 juli 2000 yang bertujuan memandu investor
yang ingin menanamkan dananya secara syari’ah. Dengan hadirnya
indeks tersebut maka para pemodal telah disediakan saham-saham
yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip
syari’ah.
Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan
penyertaan modal ke dalam perusahaan. Sementara dalam prinsip-
prinsip syari’ah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-
perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syari’ah, seperti
bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan
seperti bir, dan lain-lain.
Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara
syari’ah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syari’ah maupun non
syari’ah, melainkan berupa bentuk indeks saham yang memenuhi
prinsip-prinsip syari’ah. Dalam hal ini, di Bursa Efek Indonesia
48
terdapat Jakarta Islamic Indeks (JII) yang merupakan 30 saham yang
memenuhi kriteria syari’ah yang ditetapkan Dewan Syari’ah
Nasional (DSN). Indeks JII dipersiapkan oleh PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI) bersama dengan PT. Danareksa Investmen
Management (DIM).
Jakarta Islamic Indeks dimaksudkan untuk digunakan
sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu
investasi pada saham dengan basis Syari’ah. Melalui indeks ini
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk
mengembangkan investasi dalam modal secara syari’ah. Jakarta
Islamic Indeks terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-
saham yang sesuai dengan syari’ah Islam. Penentuan kriteria
pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Indeks melibatkan pihak
Dewan Pengawas Syari’ah PT Danareksa Investment Management,
ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham tersebut dapat
masuk ke JII, yaitu :
1. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2. Bukan lembaga konvensional yang menerapkan system riba,
termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
3. Usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan,
dan memperdagangkan makanan/minuman yang haram.
49
4. Tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan
menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat
mudharat.2
4.1.2. Profil Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara
konsisten menjadi komponen Jakarta Islamic Indeks (JII) dan
menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2004-2007.
Berdasarkan kriteria pada purposive sampling hanya ada 15
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Profil dari 15
perusahaan sampel dapat dilihat dalam table 4.1 berikut ini :
Tabel. 3.1
Profil Perusahaan Komponen JII
Periode Januari 2004 - Desember 2007
No Nama Perusahaan Bidang Usaha Produk yang
Dihasilkan Saham yang
Dimiliki Publik1 PT Astra Argo
Lestari Tbk Perkebunan Kelapa Sawit,
Karet, Coklat, dan Teh
38,01 %
2 PT Aneka Tambang (persero) Tbk
Pertambangan Nikel, Bauksit, Tembaga, Emas dan Perak
35,00 %
3 PT Bumi Resources Tbk
Pertambangan Batu bara 52,27 %
4 PT Gajah Tunggal Tbk
Industri Bahan-bahan karet 38,43 %
5 PT International Nickel Indonesia Tbk
Pertambangan Logam, Mineral 17,90 %
2 http://id.wikipedia.org/wiki/jakarta_islamic_index
50
6 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Industri Produk-produk makanan & minuman
48,47 %
7 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Produksi semen Semen 21,83 %
8 PT Indosat Tbk Telekomunikasi Telekomunikasi 44,87 %
9 PT Kalbe Farma Tbk
Industri Produk-produk farmasi
49,59 %
10 PT Medco Energi International Tbk
Pertambangan Minyak dan gas bumi
48,12 %
11 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Pertambangan Gas bumi energi 44,78 %
12 PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk
Pertambangan Batu bara 34,98 %
13 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Telekomunikasi Telekomunikasi 31,96 %
14 PT United Tractor Tbk
Pertambangan Batu bara 41,55 %
15 PT Unilever Indonesia Tbk
Industri Kosmetik & barang keperluan rumah tangga
15,00 %
4.2. Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
tiap-tiap variabel bebas yaitu Current Ratio, Debt to Equity dan Total
Asset Turover saling berhubungan secara linier. Jika ada
51
kecenderungan adanya multikolonier maka salah satu variabel
memiliki gejala multikolonier.pengujian adanya multikolonier ini
dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF pada masing-masing
variabel bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih kecil 10 tidak ada
kecenderungan terjadi gejala multikolonier.
Tabel. 4.1
Uji Multikolonieritas Data Penelitian
Collinearity Statistics Model Tolerance VIF
(Constant) Current ratio .871 1.148 Debt to equity .852 1.174
Total Asset turnover .976 1.024 a. Dependent Variable: perubahan laba
Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel
Current Rasio, Debt to Equity dan Total Asset Turnover sangat jauh
dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikolonier
dalam regresi.
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas di maksudkan untuk mendeteksi
gangguan yang diakibatkan faktor-faktor dalam model tidak
memiliki varians yang sama. Jika varian berbeda disebut
homokedastisitas model regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas.
52
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan scatter plot. Jika tidak terdapat pola tertentu
menunjukkan bahwa model regresi tersebut bebas dari masalah
heteroskedastisitas Contoh hasil perhitungan dengan SPSS untuk
variabel perubahan laba sebagai berikut :
Gambar 1.1
Grafik Scatterplot uji Heteroskedastisitas
Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik- titik tidak
menunjukkan pola tertentu. Dengan demikian maka dapat dinyatakan
bahwa model regresi tersebut bebas dari gejala heterosketastisitas.
4.2.3 Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, dapat
dilakukan dengan uji normalitas. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki distribusi normal /mendekati normal.
Scatterplot
Dependent Variable: PL
Regression Standardized Residual
86420-2-4
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
8
6
4
2
0
-2
-4
53
Gambar 1.2.
Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa penyebaran
plot berada di sepanjang garis diagonal (tidak terlalu jauh dari garis
diagonal), maka dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dan
variabel bebas berdistribusi normal.
4.2.4 Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya kesalahan pengganggu pada pengamatan berikutnya.
Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson
(DW). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji autokorelasi
sebagai berikut .
54
Tabel. 4.2
Change Statistics Durbin-Watson Model df1 df2 1 3 56 2.177 a. Predictors: (Constant), total asset turnover, Current ratio, Dept to equity b. Dependent Variable: perubahan laba
Hasil pengujian diperoleh sebesar 2,177 sedangkan dari tabel
DW untuk n = 56 dan k = 3 diperoleh dl= 1,480, du= 1,689 maka
tidak terjadi autokorelasi dalam model persamaan regresi.
4.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk kemampuan memprediksi
atau meramalkan. Dari data penelitian, maka didapat hasil
pengolahan data dengan program SPSS , yang tampak pada tabel
sebagai berikut:
Tabel. 5.1.
Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
Dengan Tiga Variabel Bebas
H
Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh koefisien untuk
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig (Constant) -6.105 6.565 -.930 .356 Current ratio .784 1.701 .061 .461 .647 Dept to equity 4.447 1.468 .405 3.029 .004 total asset turnover .421 3.769 .014 .112 .911 a. Dependent Variable: perubahan laba
55
variable bebas X1 =0,784 dan X2= 4,447 dan x3= 0,421 dengan
konstanta sebesar -6,105 sehingga model persamaan regresi yang
diperoleh adalah:
Y= -6,105+0,784x1 +4,447 x2+0,421x3
Dimana :
Y = perubahan laba
X1 = Current Rasio
X2 = Dept to equity
X3 = Total Asset Turnover
a) Nilai konstan(Y) sebesar -6.105
b) Koefisien regresi X1 (Current rasio) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b1) = 0,784 Hal ini berarti
setiap ada peningkatan Current Rasio (x1) maka perubahan laba
akan meningkat dengan anggapan variabel debt to equty (x2) dan
Total Aset Turnover (x3) adalah konstan.
c) Koefisien regresi X2 (Debt to equty) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficient (b2) =4,447. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan Debt to equity (x2) maka perubahan laba
(Y) akan meningkat dengan anggapan variabel Current ratio (x1)
dan Total Aset Turnover (x3) adalah konstan.
d) Koefisien regresi (x3) Total Aset Turnover dari perhitungan
linier berganda didapat nilai coefficients (b3) = 0,421. Hal ini
berarti setiap ada peningkatan Total Aset Turnover (x3) maka
56
perubahan laba (Y) akan meningkat dengan anggapan variabel
Current Rasio (x1) dan debt to equity (x2) adalah konstan.
4.4. Pengujian Hipotesis
4.4.1. Uji hipotesis secara parsial (uji t)
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji
hipotesis antara variabel bebas X1 dan X2 dan X3 terhadap Y
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel. 6.1.
Hasil analisis Uji t (Uji parsial)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
ver.16,00 dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel Current
Ratio (x1) diperoleh hasil t hitung sebesar 0,461 dengan
probebilitas sebesar 0,647. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
(0,647 >0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
Jadi dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Current Rasio terhadap perubahan laba. Hasil uji t untuk variabel
Coefficientsa
Model T Sigs (Constant) -.930 .356 Current ratio .461 .647 Dept to equity 3.029 .004 total asset turnover .112 .911 a. Dependent Variable: perubahan laba
57
dept to equity (x2) diperoleh hasil t hitung sebesar 3,029 dengan
probabilitas sebesar 0,004. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
(0,004 <0,05) maka dengan demikian Ha diterima dan menolak
Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan Dept
to equity (x2)terhadap perubahan laba. Hasil uji t untuk variabel
total asset turnover (x3)diperoleh hasil t hitung sebesar 0,112
dengan probabilitas sebesar 0,911.Nilai probabilitas sebesar 0,911
lebih besar dari 0,05 (0,911 >0,05) maka dengan demikian Ha
diterima dan menolak Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara total asset turnover terhadap
perubahan laba.
4.4.2. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji hipotesis secara serentak atau simultan (Uji F) antara
variabel bebas dalam hal ini Current Rasio (x1) Debt to equity (x2)
dan total asset turnover (x3) dan terhadap perubahan laba (Y).
Hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel. 6.2.
Hasil analisis Uji F (secara simultan)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 2309.865 3 769.955 3.252 .028a Residual 13260.312 56 236.791 Total 15570.176 59
a. Predictors: (Constant), total asset turnover, Current ratio, Dept to equity
b. Dependent Variable: perubahan laba
58
Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
Ver.16.0 for windows dapat diketahui bahwa F hitung sebesar
3,252 dengan nilai probabilitas sebesar 0,028, karena nilai
probabilitas lebih kecil 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho.
Jadi dapat dikatakan ada pengaruh positif antara Current rasio (x1),
Debt to Equity (x2) dan Total Asset turnover (X3) secara bersama-
sama terhadap perubahan laba.
4.5. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas dari Current Rasio, Debt to
Equity, dan Total Assset Turnover terhadap variabel terikat yaitu perubahan
laba Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai
berikut.
Tabel. 7.1
Uji Koef. Determinasi
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,103,hal itu
berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan
X1,X2, dan X3 sebesar 14,8%. Jadi besarnya pengaruh Current rasio,
Debt to Equity, Total Asset Turnover, terhadap perubahan laba
sebesar 14,8% sedangkan sisanya 86,2% dipengaruh oleh faktor lain
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .385a .148 .103 15.38802
59
diluar penelitian ini.
Sedangkan berdasarkan secara parsial antara variabel Current
rasio terhadap perubahan laba, pengaruh Debt to Equity terhadap
perubahan laba dan pengaruh Total Asset Turnover terhadap
perubahan laba dapat dilakukan analisis secara parsial. Hasil
determinasi secara parsial terangkum dalam tabel berikut ini
Tabel. 7.2
UJI Koefisien Secara parsial
Correlations Zero-order Partial Part
(Constant) Current ratio -.084 .061 .057 Debt to equity .381 .375 .374
total asset turnover -.046 .015 .014 a. Dependent Variable: perubahan laba
Nilai koefisien korelasi parsial X1= 0,061, X2= 0,375 X3=
0,015 sehingga koefisien determinan untuk X1= 3,72%,X2= 14,06%
dan X3 =2,25 % terhadap Y. Hasil ini memberikan gambaran bahwa
pengaruh Current Rasio, terhadap perubahan laba secara parsial
sebesar 3,72%, pengaruh Debt to Equity terhadap perubahan laba
sebesar 14,06% dan Total Asset Turnover terhadap perubahan laba
sebesar 3,72%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain diluar penelitian ini.
60
4.6. Pembahasan
1. Current Rasio digunakan sebagai pengukur rasio likuiditas kurang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Hal ini
karena perusahaan-perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki aktiva tetap yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan
aktiva lancarnya, maka perusahaan tidak bisa maksimal dalam
beroperasi, sehingga perusahaan kesulitan dalam menaikkan penjualan,
sehingga perusahaan kesulitan pula untuk menaikkan laba. Hasil ini
tidak konsisten dengan penelitian Yuni Nur Malasari tahun 2007 yang
mengatakan bahwa rasio likuiditas yang diukur dengan Current Rasio
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap merubahan laba. Semakin
besar rasio yang diperoleh, semakin lancar pembayaran jangka
pendeknya.Current rasio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang
baik bagi kreditur jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan
memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya.
2. Total Asset Turnover digunakan sebagai pengukur rasio aktifitas kurang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba.Hal ini
karena karena penjualan yan tinggi di imbangi dengan tingginya biaya-
biaya dan ongkos yang dikeluarkan perusahaan, sehingga tidak
berpengaruh terhadap perubahan laba. Hal ini didukung penelitian
sebelumya oleh Berti Wijaya tahun 2008 bahwa TATO tidak
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap perubahan laba.
61
3. Debt to Equity rasio yang digunakan sebagai pengukur rasio leverage3
memiliki pengaruh negatif terhadap perubahan laba.Hal ini karena
sebagian besar perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki
hutang yang tinggi, hal ini menyebabkan perusahaan mengalokasikan
dana yang seharusnya bisa digunakan untuk operasi perusahaan
digunakan untuk membayar hutang.Operasi perusahaan yang tidak
maksimal menyebabkan menurunya penjualan, sehingga laba yang
dihasilkan juga menurun.Hal ini ini berarti Debt to Equity rasio
berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba serta sesuai dengan teori
dan hasil penelitian Sudarno tahun 2004.
4. Rasio keuangan dapat dikatakan bermanfaat jika rasio keuangan dapat
digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Apabila
hubungan antara rasio keungan dengan perubahan laba signifikan, berarti
bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi perubahan
laba,sebaliknya jika hubungan tidak signifikan berarti bahwa rasio
keuangan tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan
laba.Berdasarkan pada hasil analisis data untuk perubahan laba satu
tahun,diperoleh model regresi untuk perubahan laba satu tahun yaitu:
Y= -6,105+0,784 x1 +4,447 x2+0,421 x3
Berdasarkan persamaan tersebut diatas telah dilakukan
pengujian hipotesis baik uji simultan maupun uji parsial. Pada
3 Leverage menggambarkan seberapa besar perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya.
62
pengujian simultan diperoleh hasil bahwa antara variabel bebas yaitu
CR, DER, dan TATO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat yaitu perubahan laba. Hal ini sesuai teori yang ada dan
sesuai penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Berti
Wijaya (2008), Yuni Nurmala Sari (2007) bahwa rasio keuangan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index secara simultan.
64
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain :
1. Secara simultan ketiga rasio keuangan yaitu Current Rasio, Total dept to
Equity Rasio, dan Total Assets Turnover dapat berpengaruh terhadap
perubahan laba dengan kontribusi sebesar 0,028 < 0,05.
2. Current Rasio secara parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan laba
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index dengan nilai
signifikan uji variabel Current Rasio terhadap perubahan laba sebesar
0,067 >0,05.
3. Dept to Equity secara parsial berpengaruh negative terhadap perubahan
laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan
nilai signifikan uji variabel Dept to Equity terhadap perubahan laba
sebesar 0,004 <0,05.
4. Total Asset Turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap
perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
dengan nilai signifikan uji variabel Total Asset Turnover terhadap
perubahan laba sebesar 0,911 > 0,05.
64
65
5.2. Kererbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
sehingga peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan.
2. Keterbatasan dalam mengambil variabel yang digunakan dalam
penelitian, yaitu hanya terbatas pada variabel-variabel akuntansi saja
dengan tidak melibatkan faktor-faktor ekonomi makro seperti tingkat
suku bunga, tingkat inflasi, dan lain lain.
3. Keterbatasan dalam menggunakan rasio keuangan perusahaan hanya
diwakili oleh tiga buah rasio keuangan, yaitu Current Rasio, Debt to
Equity, dan Total Aset Turnover.Sebab terdapat kemungkinan rasio-rasio
keuangan lain yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap perubahan
laba.
5.3. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil temuan ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah rasio keuangan lainnya
sebagai variabel independen, karena dimungkinkan rasio keuangan lain
66
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap
perubahan laba.
2. Hendaknya lebih selektif dalam menentukan variasi variabel bebas (rasio
keuangan). Hal ini akan berpengaruh terhadap nilai signifikan masing-
masing variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta: BPFE, 2000
Anis Chariri dan Imam Ghazali, Teori Akuntansi, UNDIP: Badan Penerbit, 2001
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta: BPFE,
Baridwan Zaki, Intermediate Accounting, Yokyakarta: BPFE UGM 1999 Berti
Wijaya, Analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada
perusahaan manufaktur Di BEJ tahun 2006-2007, Skripsi, Jurusan Ekonomi,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007
Dr. Muhammad Firdaus dkk, Pasar Modal Syariah,:Renaisan : Jakarta, 2005
Dr. Muhammad Firdaus dkk, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Renaisan :
Jakarta, 2005
Drs. S Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : PT Liberty
http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta_Islamic_Index
Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum, 2000
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001
Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM,
2002
Muhammad Firdaus dkk, System Kerja Pasar Modal Syariah, Jakarta : RENAISAN,
2005
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008
PSAK. Salemba Empat. 2007
Robbet Ang, Buku Pintar ; Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta , 2008
Slamet Riyadi, Banking Assets And Liability Manajement, Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2006
Sudarno, Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ, Skripsi, Jurusan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Karya Utama
Semarang, 2004.
Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002
www.Ensiklopedia Ekonomi Islam Perhitungan Laba dalam Konsep
Islam.mht
Yuni Nurmala Sari, Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Total Assets
Turn over Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ,
Skripsi, Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang,
2007.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Aliyatus Sa’diyah
Tempat Tanggal Lahir : Temanggung, 29 Januari 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Bentisan RT.01 RW. 02 Kel. Sukomarto Kec. Jumo
Temanggung
Jenjang Pendidikan
1. TK RA Masyitoh Temanggung Lulus Tahun 1993
2. MI Sukomarto Temanggung LulusTahun 1999
3. Mts Ma’arif Jumo Temanggung Lulus Tahun 2002
4. MAN Temanggung Lulus Tahun 2005
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagai mana mestinya.
Semarang, Desember 2009
Penulis
Aliyatus Sa’diyah
NIM. 052411166