cacat tersembunyi dalam jual beli kayu (studi kasus...

92
CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Syari’ah Disusun Oleh : ULIL HIDAYAH NIM: 052311010 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Upload: nguyencong

Post on 11-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU

(Studi Kasus Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1)

Dalam Ilmu Syari’ah

Disusun Oleh :

ULIL HIDAYAH NIM: 052311010

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

ii

Moh Arifin, M.Hum

Perum Griya Lestari B.3/12 Ngaliyan Semarang

H. Suwanto, S.Ag, M.M

Ds. Troso RT 06/1 Pecangaan Jepara

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksp

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdri. Ulil Hidayah

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah skripsi saudara:

Nama : Ulil Hidayah

NIM : 052311010

Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi

Kasus Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara)

Dengan ini kami setuju dan mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat

segera dimunaqosahkan. Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

Wasssalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang 11 Desember 2009

Pembimbing I Pembimbing II MOH. ARIFIN, M.Hum H. SUWANTO, S.Ag, M.M NIP. 19711012 199703 1 002 NIP. 19700302 200501 1 003

Page 3: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

iii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHAN

Nama : ULIL HIDAYAH

NIM : 052311010

Jurusan : MUAMALAH

Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU

(Studi Kasus Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara)

Telah memunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo

Semarang dinyatakan lulus pada tanggal:

31 Desember 2009

Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program sarjana Strata satu (1)

guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syari'ah.

Semarang, 7 Januari 2010

Mengetahui

Ketua Sidang Sekretaris Sidang Wahab Zainuri, M.M H. Suwanto, S.Ag., M.M NIP. 19690908 200003 1 004 NIP. 19700302 200501 1 003 Penguji I Penguji II Afif Noor, S.Ag., S.H., M.Hum Ahmad Arif Junaidi, M.Ag NIP. 19760615 200501 1 005 NIP. 19701208 199603 1 002 Pembimbing I Pembimbing II Moh. Arifin, S.Ag., M.Hum H. Suwanto, S.Ag., M.M NIP. 19711012 199703 1 002 NIP. 19700302 200501 1 003

Page 4: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

iv

MOTTO

ب الكموأكلوا أموا ال تنآم ا الذينها أياض يرت نة عاركون تجاطل إال أن تبالب كمني الله كان بكم رحيمامنكم وال تقتلوا أنفسكم إن

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan

suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

(Q.S. An-Nisaa: 29)

Page 5: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

v

PERSEMBAHAN 

 

Syukurku  pada  Illahi  Robbi  atas  keagungan  cinta  dan  cahaya 

keindahan yang teramat sangat, hingga aku mampu menyelesaikan karya 

ini, Kupersembahkan karyaku ini untuk orang‐orang yang aku cinta: 

Untuk Ayah dan  Ibunda  tercinta dan  tersayang yang  telah mendidik 

putrinya  tanpa  keluh  kesah,  terima  kasih untuk do’a dan dukungan 

yang kalian berikan kepada putrimu. Dan tak lupa atas semua bantuan 

baik moril maupun materiil  (ini  adalah hasil dari  keprihatinan  yang 

membutuhkan perjuangan tanpa henti). 

Untuk adik‐adikku (Aziz, Abbas, dan Wildan) tercinta dan tersayang, 

karya  ini adalah sebuah cermin untukmu bahwa untuk menjadi maju 

tak boleh ada rasa ragu walau badai menghantammu. 

Untuk sahabat sejatiku Kholilurrohman. 

Page 6: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan

tanggung jawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini

tidak berisi materi yang telah

pernah ditulis oleh orang lain

atau diterbitkan. Demikian juga

skripsi ini tidak berisi satupun

pemikiran-pemikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat

dalam refrensi yang dijadikan

bahan rujukan.

Semarang, 30 Desember 2009

Deklarator,

ULIL HIDAYAH NIM. 052311010

Page 7: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

vii

ABSTRAK Agar tidak terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli Islam memberikan hak khiyar (hak memilih untuk membatalkan atau meneruskan akad). Ketentuan khiyar tersebut berbeda dengan praktek jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara di mana pembeli kadang-kadang menemukan adanya cacat di dalam kayu jati gelondong tersebut. Dengan ditemukannya cacat tersebut pembeli tidak mempunyai hak untuk mengembalikannya dan juga tidak mendapatkan ganti rugi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: pertama, bagaimana pelaksanaan jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Kedua, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

Penulisan skripsi ini memiliki dua tujuan utama yaitu: pertama, untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Kedua, mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan normatif. Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian metode yang digunakan untuk menganalisi data menggunakan metode dskriptif normatif. Hasil penelitian mengenai cacat tersembunyi dalam jual beli kayu ( studi kasus jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara) menyatakan bahwa praktek jual beli yang dilakukan oleh para penjual dan pembeli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara telah memenuhi syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’. Setelah dianalisis secara mendalam menyimpulkan bahwa penjual dan pembeli sama-sama tidak mengetahui adanya cacat dalam kayu jati gelondong tersebut dan cacat tersebut bukanlah cacat yang terdapat pada kayu jati gelondongnya akan tetapi merupakan cacat yang diketahui setelah di belah menjadi papan. Sehingga praktek jual beli kayu jati gelondong ini termasuk jual beli yang diperbolehkan syara’ dan hal ini pula sudah menjadi adat kebiasaan (‘urf) masyarakat Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara para pembeli tidak mengembalikan kayu tersebut.

Page 8: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan khadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Hukum Islam pada fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Sholawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi agung

Muhammad SAW dan semoga kita termasuk golongan orang yang mendapat

syafa’atnya sampai akhir masa.

Berkat taufiq, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul: “Cacat Tersembunyi Dalam Jual Beli Kayu (Studi

Kasus Jual Beli Kayu Jati Gelondong Di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara)” sebagai suatu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Hukum Islam pada fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Skripsi ini tidak akan terwujud kehadapan pembaca sekalian tanpa

konstribusi dan bantuan dari banyak pihak dan pada kesempatan ini dengan

perasaan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberi

dorongan dan bantuannya, baik berupa materiil, saran, nasehat dan bimbingannya

yang bermanfa’at bagi penulisan skripsi ini.

Pernyataan terima kasih yang sangat dalam penulis sampaikan kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. Muhyiddin selaku dekan fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Moh. Arifin, S.Ag., M.Hum selaku pembimbing I dan Drs. H.

Suwanto, S.Ag., M.M selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan

nasehat, bimbingan dan koreksi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

3. Segenap Dosen beserta karyawan fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang yang telah dengan ikhlas memberikan pengetahuan dan pelayanan

yang baik kepada penulis.

Page 9: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

ix

4. Ayah dan Ibunda tercinta yang senantiasa mengisi hari-hariku dengan penuh

doa, cinta dan kasih sayang.

5. Adik-adikku (Aziz, Abbas, Wildan) tersayang yang selalu membuatku

tersenyum.

6. Untuk teman-temanku tersayang yang senantiasa menyayangiku walau

terkadang membenciku, tapi rasa benci itu tertutupi karena kita terus saling

menyayangi, Mbak Hanik, Erna, Mbak Maya, Mbak Kheli, Mbak Ikka,

Mbak Ana dan Mbak Pink, persahabatan tak akan putus bila kita tetap

menjaganya.

7. Untuk komunitas Nusa Indah I No 10, Bapak Mastur dan Mbak Mia, terima

kasih atas tempat naungan yang diberikan, dan untuk umi, mbak ana dakwah

dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu Thank’s for

All.

8. Untuk anak-anak paket MUA’05 I love u all.

9. Untuk sahabat sejatiku Kholilurrohman yang telah telah memberikan cahaya

dalam gelapku, semangat dalam ketidakberdayaanku, menghiburku di kala

aku sedih dan menemaniku dengan senyum dan candamu, jangan pernah

berhenti untuk selalu tersenyum.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tanpa bantuan

moral dari semua pihak di atas, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan

baik. Dengan memohon kepada Allah SWT semoga amal shaleh mereka

mendapatkan ridho dan menjadi amalan yang baik.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca sekalian dan khususnya bagi penulis sendiri.

Penulis,

Ulil Hidayah

Page 10: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………. iii

HALAMAN MOTTO ………………………………………….......... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………. v

HALAMAN DEKLARASI……………………………………………. vi

HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………… viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………… ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………… 1

B. Permasalahan …………………………… 6

C. Tujuan Penulisan Skripsi …………………………… 7

D. Manfaat Penelitian …………………………… 7

E. Telaah Pustaka …………………………… 8

F. Metode Penelitian …………………………… 10

G. Sistematika Penulisan …………………………… 12

BAB II KONSEP JUAL BELI DALAM ISLAM

A. Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli …………………… 15

B. Rukun dan Syarat Jual Beli ………………………………… 19

C. Perjanjian Jual Beli ………………………………… 27

D. Cacat Tersembunyi ………………………………… 31

Page 11: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

xi

BAB III PRAKTEK JUAL BELI KAYU JATI di DESA SROBYONG

KECAMATAN MLONGO KABUPATEN JEPARA

A. Lokasi Penelitian ………………………………………………… 42

1. Kondisi Geografis Dan Demogarafis Desa Srobyong .………… 42

2. Kondisi Sosial Masyarakat Lokasi Penelitian ………………… 44

B. Pelaksanaan Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara …………………………... . 50

1. Sekilas Tentang Kayu Jati ……………………………………. 50

2. Pelaksanaan Jual Beli Kayu Jati ………………………………. 53

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI KAYU

JATI di DESA SROBONG KECAMATAN MLONGGO

KABUPATEN JEPARA

A. Analisis Praktek Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlongo Kabupaten Jepara ……………………… 57

B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Kayu Jati

Gelondong di Desa Srobong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara …….……………………………………… 61

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ………………………………………………………... 74

B. Saran-Saran ……………………………………………………. 75

C. Penutup ………………………………………………………….. 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan harta benda merupakan masalah muamalah termasuk di

dalamnya masalah jual beli. Kebutuhan manusia memerlukan hadirnya suatu

proses jual beli, begitu penting adanya transaksi jual beli Rasulullah bersabda:

صلى اهللا عليه وسلم سئل اي الكسب عن رفاعة ابن رافع رضي اهللا عنه أن النيب 1) رواه البزر وصححه احلاكم(اطيب؟ قال عمل الرجل بيده وكل بيع مربور

Artinya: Rifah bin Rafi’ menceritakan bahwa Nabi SAW pernah ditanya seseorang, apakah usaha yang paling baik? Beliau menjawab: “usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang halal” (HR. Bazzar dan dishahihkan Hakim)

Jual beli menurut pandangan Al-Quran, As-Sunnah, ijma’ adalah

boleh dan semua ulama telah sepakat tentang diperbolehkannya melakukan

jual beli. Allah berfirman

تراض عن تجارة تكون أن إال بالباطل بينكم أموالكم تأكلواال…

كم٢٩…(4من(

Artinya: “…Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu....” (an-Nisa : 29)2

.

1 Al-Hafidz bin Hajar Al-‘Asqalani, Bulughul Maram, Indonesia: Darul Ahya Al-Kitab

Al-Arabiyah, hlm. 158). 2 Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Pena Pundi Aksara, Cet. Ke-3, 2008,

hlm. 83.

Page 13: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

2

Prinsip dasar perdagangan Islam adalah adanya unsur kebebasan

dalam melakukan transaksi. Dengan mengindahkan keridhoan dan melarang

pemaksaan. Bagi mereka yang bergerak di bidang perdagangan atau transaksi

jual beli, maka wajib mengetahui hukum yang berkaitan dengan sah dan

rusaknya transaksi jual beli tersebut. Tujuannya agar usaha yang dilakukannya

sah secara hukum dan terhindar dari hal-hal yang tidak dibenarkan.

Dalam sebuah riwayat, suatu hari Ummar bin Khattab melakukan

pemeriksaan pasar, ia memukul sebagian pedagang dengan tongkat seraya

berkata “ tidak boleh seorang pedagangpun di pasar ini, kecuali mereka yang

memahami hukum jual beli. Seandainya ia tidak tahu, maka dia akan

memakan riba sadar atau tidak”.3

Bertolak dari riwayat tersebut terlebih pada zaman sekarang ini

bentuk-bentuk transaksi yang tidak sesuai dengan syara’ sangatlah banyak

terjadi dikalangan muslim. Di antaranya bentuk jual beli yang tidak sesuai

dengan syara’ yang sering terjadi dimasyarakat yaitu jual beli kredit yang

mengandung bunga (kelebihan). Bentuknya adalah ketika seseorang menjual

suatu barang kepada orang lain dengan harga kredit, setelah itu pihak pertama

membelinya lagi barang tersebut dari pihak kedua dengan harga yang lebih

murah dari harga kredit.4

Contoh lain adalah bentuk jual beli yang sering terjadi di masyarakat

yaitu jual beli fudhuli maksudnya yaitu menjual harta orang lain dengan syarat

3 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terj. Nur Hasanuddin, “Fiqh Sunnah”, Jilid 4, Jakarta: Pena

Pundi Aksara, Cet. Ke-1, 2006, hlm. 120. 4 Saleh Al-Fauzan, Mulakhosul Fiqhiyah, Terj. Abdul Hayyi Al-Kahani, “Fiqh Sehari-

Hari”, Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-2, 2005, hlm. 368.

Page 14: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

3

apabila si pemilik barang tersebut suka, maka jual beli itu diteruskan dan jika

ia tidak suka, maka jual beli itu dibatalkan. Contoh lain seperti jika seseorang

membeli suatu barang untuk orang lain tanpa terlebih dulu meminta

persetujuannya dengan syarat apabila orang yang dibelikannya itu suka, maka

jual beli sah dan jika tidak suka maka pembelian itu batal. Imam Syafi’i

melarang kedua model jual beli ini.5

Terlebih lagi bentuk jual beli yang sering terjadi pada masyarakat

Kabupaten Jepara mengenai jual beli mebel (seni ukir), misalnya jual beli

mebel yang belum dibuat dan diketahui wujudnya (pesan), hal ini sering

terjadi ketika waktunya tiba barang tersebut belum ada dan ketiadaannya itu

karena penjual sudah menjualnya pada pembeli lain6. Dari sinilah

memungkinkan timbulnya perselisihan antara penjual pembeli.

Untuk menjaga jangan sampai terjadi perselisihan antara pembeli

dengan penjual, maka syariat Islam memberikan hak khiyar, yaitu hak

memilih untuk melangsungkan atau tidak jual beli tersebut, karena ada suatu

hal bagi kedua belah pihak. Diadakannya khiyar oleh syara’ agar kedua orang

yang berjual beli dapat memikirkan kemaslahatan masing-masing lebih jauh,

supaya tidak terjadi penyesalan di kemudian hari lantaran merasa tertipu.

5 Al-Faqih Abdul Wahid Mahammad, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid,

Terj. Ghazali Said, “Bidayatul Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, hlm. 203. 6 Maslamah, “Jual Beli Barang Seni Ukir”, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo,

2009, hlm. 85, td.

Page 15: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

4

النيب عن ابن عمر أنقرأت على مالك عن نافع: حدثنا يحىي ابن يحىي قالقالص لمسه ولياهللا ع لى :البياحبه مص لىا بالخيار عمهاحد منعان كل و الم

عيقا إال بفرت7 )رواه مسلم( الخيار ي

Artinya: Dari Ibnu Umar RA berkata sesungguhnya Rasulullah Saw Bersabda: “dua orang yang berjual beli, maka boleh bagi masing-masing dari keduanya itu terhadap temannya dengan khiyar, selama keduanya belum berpisah selain jual beli dengan khiyar” (HR. Muslim)

Hak khiyar itu dapat berbentuk:

1. Khiyar Majlis

Khiyar majlis yaitu penjual dan pembeli boleh memilih antara dua

pilihan meneruskan atau membatalkan akad jual beli tersebut selama

keduanya masih berada di tempat jual beli.8

Khiyar majlis diperbolehkan dalam semua bentuk jual beli. Hal ini

didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhori dan

Muslim yakni: “Dua orang yang berjual beli boleh memilih (akan

meneruskan jual beli mereka atau tidak), selama keduanya belum bercerai

dari tempat akad”9

2. Khiyar Syarat

Khiyar syarat ialah khiyar yang ditetapkan bagi salah satu pihak

yang berakad atau keduanya, apakah meneruskan atau membatalkan akad

7 Imam Abi Husain Muslim bin Al Khajjaj, Shohih Muslim, Indonesia: Maktabah Dahlan,

hlm. 1163. 8 Sudarsono, Pokok-pokok Hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1, 1992, hlm.

408. 9 Ibid.

Page 16: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

5

itu selama dalam tenggang waktu yang disepakati bersama.

Masa khiyar syarat paling lama adalah tiga hari tiga malam

terhitung dari waktu akad. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW

yaitu: “engkau boleh khiyar pada segala barang yang telah engkau beli

selama tiga hari tiga malam” (Riwayat Baihaqi dan Ibnu Majah)10

3. Khiyar ‘Aibi

Khiyar ‘Aibi (cacat) ialah hak memilih di mana pembeli boleh

mengembalikan barang yang dibelinya apabila pada barang yang dibeli

terdapat cacat pada benda yang diperjualbelikan dan cacat itu tidak

diketahui pemiliknya pada saat akad berlangsung.11

Ketentuan agama Islam yang sedemikian ini tidaklah sesuai dengan

praktek jual beli kayu jati yang terjadi di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara. Pada prakteknya jual beli kayu jati tersebut tidaklah

memenuhi etika-etika yang ditentukan oleh syara’ sehingga para pembeli

menemukan adanya cacat tersembunyi di dalam kayu jati gelondong yang

telah dibelinya itu.

Dengan ditemukannya cacat dalam kayu jati gelondong tersebut

penjual tidak peduli akan hal itu dan pembeli tidak mempunyai hak untuk

mengembalikan kayu yang cacat tersebut dan juga tidak mendapatkan ganti

rugi. Sedangkan dalam Islam sendiri ketika seorang pembeli menemukan

10 Ibid. 11 Sudarsono, op.cit., hlm. 421.

Page 17: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

6

adanya cacat yang terdapat dalam objek jual beli maka dia mempunyai hak

untuk mengembalikan barang tersebut dan mendapat ganti rugi yang sesuai.

Sehubungan dengan itu transaksi jual beli seperti ini sudah menjadi

tradisi di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Dalam

transaksi jual beli tersebut pembeli diperbolehkan meneliti dan memilih

sendiri kayu yang akan dibelinya, akan tetapi bukanlah hal yang mudah bagi

para pembeli untuk mengerti cacat yang tersembunyi di dalam kayu yang

dipilih itu.

Peristiwa ini meskipun sangat mengecewakan pembeli sebagai pihak

yang dirugikan, namun tampaknya tidak ada beban rasa tanggung jawab pada

diri penjual.

Berdasarkan kenyataan dan keterangan itulah yang melatarbelakangi

penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai pelaksanaan jual beli kayu jati

gelondong yang mengandung unsur cacat tersembunyi didalamnya dan

membahasnya lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang penulis beri judul

“ CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus Jual Beli

Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten

Jepara)”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas kiranya dapat dirumuskan pokok permasalahan

yang perlu dikaji dan mendapat beberapa penjelasan yang lebih mendetail

untuk dibahas yaitu:

Page 18: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

7

1. Bagaimana pelaksanaan jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli kayu jati gelondong di

Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan jual beli kayu jati gelondong di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

2. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli

kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten

Jepara?

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat tentang hukum jual beli kayu jati

gelondong yang mengandung unsur cacat tersembunyi di dalamnya.

2. Memberi manfaat secara teori dan aplikasi terhadap perkembangan ilmu

hukum di lapangan.

3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

Page 19: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

8

E. Telaah Pustaka

Sampai dengan disusunnya skripsi ini penulis belum menjumpai

penelitian yang temanya sama dengan penelitian yang hendak disusun.

Penelitian yang ditemukan bermuara pada tema tentang jual beli, di antaranya

skripsi yang disusun oleh Maslamah (Tahun 2009) dengan judul : Jual Beli

Barang Seni Ukir (Study Persepsi Ulama Desa Langon Kecamatan Tahunan

terhadap Jual Beli Seni Ukir Yang Belum Dibuat dan Diketahui Sifat

Wujudnya)12. Dalam kesimpulannya diutarakan bahwa jual beli barang yang

tidak ada di tempat bisa dilarang bisa juga diperbolehkan. Dilarang manakala

informasi yang diberikan pada waktu akad berbeda dengan kenyataan setelah

suatu barang itu ditunjukkan sehingga pembeli menjadi kecewa jika misalnya

dalam praktek jual beli terjadi kondisi yang selalu mengecewakan pembeli

maka jual beli seperti ini sebaiknya dilarang. Akan tetapi manakala dalam

prakteknya antara informasi pada waktu akad sesuai dengan realita pada

waktu penyerahan barang dikemudian hari maka jual beli yang demikian

diperbolehkan.

Skripsi yang disusun oleh Sawidi (Tahun 2003) dengan judul: Studi

Analisis Pendapat Imam Nawawi tentang Syarat Manfaat Benda yang

Diperjualbelikan. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa imam Nawawi

mengharuskan adanya manfaat dalam benda yang diperjualbelikan, tetapi

12 Maslamah, Jual Beli Barang Seni Ukir Study Persepsi Ulama Desa Langon Kecamatan

Tahunan Terhadap Jual Beli Seni Ukir yang Belum Dibuat dan Diketahui Sifat Wujudnya, (Tidak Dipublikasikan, Skripsi IAIN Walisongo, 2009).

Page 20: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

9

benda yang bermanfaat itu juga harus suci, halal, tidak menjijikkan, tidak

sedikit jumlahnya dan manfaatnya tidak dilarang oleh syara’.13

Skripsi yang disusun oleh Sulistiyono dengan judul Tinjauan Hukum

Islam Terhadap Asas Kebebasan Berkontrak Dalam Jual Beli (Study Analisis

Terhadap pasal 1493 KUH Perdata). Menurut penyusun skripsi ini bahwa

asas kebebasan berkontrak dalam jual beli adalah suatu asas yang menyatakan

bahwa setiap orang pada dasarnya boleh membuat kontrak (perjanjian) jual

beli yang berisi dan macam apapun asalkan tidak bertentangan dengan

undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. Hal ini sebagaimana

ditegaskan dalam Pasal 1493 KUH Perdata yaitu kedua belah pihak

diperbolehkan dengan persetujuan-persetujuan istimewa memperluas atau

mengurangi kewajiban yang ditetapkan undang-undang ini, bahkan mereka

diperbolehkan mengadakan persetujuan bahwa penjual tidak akan diwajibkan

menanggung sesuatu apapun.14

Berdasarkan telaah pustaka yang telah disebutkan di atas, maka

penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaannya yaitu

penelitian yang telah dijelaskan belum ada yang membahas adanya cacat

tersembunyi dalam jual beli kayu lebih khususnya dalam praktek jual beli

kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten

Jepara.

13 Sawidi, Studi Analisis Pendapat Imam Nawawi tentang Syarat Manfaat Benda yang

Diperjualbelikan, (Tidak Dipublikasikan, Skripsi IAIN Walisongo, 2003). 14 Sulistiyono, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Asas Kebebasan Berkontrak dalam Jual

Beli (Study Analisis Terhadap pasal 1493 KUH Perdata), (Tidak Dipublikasikan, Skripsi IAIN Walisongo).

Page 21: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

10

F. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

lapangan, di mana penelitian ini bersifat kualitatif maksudnya adalah

penelitian yang menghasilkan data yang disajikan dalam bentuk kata-kata

tertulis.15

Dan dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan

pendekatan normatif yaitu dengan cara melakukan telaah pada undang-

undang (aturan-aturan) dan kaedah-kaedah yang ada sangkut pautnya pada

sesuatu yang menjadi fokus penelitian.16

2. Sumber Data

Penelitian ini mempunyai dua sumber data yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber data yang pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian

atau bahan-bahan yang mempunyai otoritas.17 Dalam penelitian ini

adalah para pengrajin mebel, para pembeli kayu dan penjual kayu jati

15 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,

1989, hlm. 3. 16 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:

Bayumedia Publishing, 2006, hlm. 302. 17 Peter Muhammad Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media, 2005, hlm.

141.

Page 22: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

11

gelondong di lokasi penelitian yaitu Desa Srobyong Kecamatan

Mlonggo Kabupaten Jepara.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berasal dari orang kedua

bukan data yang datang secara langsung atau semua publikasi yang

bukan merupakan dokumen resmi,18 namun data-data ini mendukung

pembahasan penelitian. Fungsinya adalah memberikan keterangan

tambahan atau keterangan pendukung data primer. Dalam penelitian

ini data sekunder antara lain berupa keterangan masyarakat setempat,

buku-buku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

permasalahan jual beli seperti kitab Kifayatul Ahyar, Al- Umm,

Bidayatul Mujtahid, Fiqh Sunnah, Fiqh Muamalah dan lain-lain.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Interview (Wawancara)

Yaitu usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan, untuk menjawab secara lisan pula.19 Dengan

metode ini diharapkan dapat memperoleh jawaban secara lagsung,

jujur dan benar serta keterangan yang lengkap dari interviewer

sehubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini wawancara akan

dilakukan pada orang-orang yang terlibat dalam jual beli kayu jati

gelondong yakni para pengrajin mebel, para penjual kayu dan

masyarakat setempat. Dengan metode ini, penulis gunakan secara

18 Ibid. 19 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2005, Cet. Ke- 7, hlm. 37.

Page 23: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

12

bebas terpimpin di mana sebelum memulai mengajukan pertanyaan,

penulis menyiapkan pokok-pokok penting yang akan ditanyakan dan

untuk selanjutnya penulis dalam mengajukan pertanyaan bebas dengan

kalimat sendiri.

4. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis

data dan mengambil kesimpulan data yang terkumpul. Kesemuanya adalah

untuk menyimpulkan data secara teratur dan rapi. Dalam mengelola data

ini penulis akan menggunakan metode deskriptif normatif yaitu metode

yang dipakai untuk membantu dalam menggambarkan keadaan atau sifat

yang dijadikan obyek dalam penelitian dengan dikaitkan norma, kaedah

hukum yang berlaku atau sisi normatifnya untuk menemukan kebenaran

berdasarkan logika keilmuan hukum.20

G. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan skripsi ini lebih mengarah, maka penulis membagi

pembahasan menjadi beberapa bab. Tiap bab terdiri dari sub bab dengan

maksud untuk mempermudah dalam mengetahui hal-hal yang akan dibahas

dalam skripsi ini dan tersusun rapi dan terarah.

Bab I Berisi Pendahuluan. Bagian ini meliputi latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

20 Johnny Ibrahim, op.cit, hlm. 57.

Page 24: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

13

telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan

skripsi.

Bab II Landasan Teori. Meliputi tentang konsep umum jual beli

yang mencakup pengertian dan dasar hukum jual beli, syarat

dan rukun jual beli, perjanjian jual beli dan cacat

tersembunyi.

Bab III Berisi tentang praktek jual beli kayu jati gelondong Di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Di sini

penulis mencoba untuk memahami tentang kondisi sosial,

ekonomi, budaya dan geografi masyarakat daerah setempat

yaitu Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

Di samping itu juga berisi sekilas tentang gambaran umum

kayu jati dan praktek pelaksanaan jual beli kayu jati

gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara.

Bab IV Berisi tentang tinjauan hukum Islam terhadap jual beli kayu

jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara, pada bab ini penulis akan membahas dan

menganalisa pada bab sebelumnya yang meliputi analisis

terhadap praktek jual beli kayu jati gelondong di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara serta

manganalisa perspektif hukum Islam tentang adanya cacat

Page 25: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

14

tersembunyi dalam perjajian jual beli kayu jati gelondong di

Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

Bab V Penutup, pada bab ini merupakan bab terakhir dalam

penyusunan skripsi. Berisi tentang kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran-saran serta penutup.

Page 26: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

15

BAB II

KONSEP JUAL BELI DALAM ISLAM

A. Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli

1. Pengertian Jual Beli

Kebutuhan untuk melakukan transaksi jual beli adalah normal

adanya dan sebagai gambaran ketika seseorang memiliki beberapa dirham

uang dan dia dalam keadaan dahaga dan dipihak lain ada seseorang yang

mamiliki air, maka dalam situasi inilah kebutuhan transaksi timbul.

Ditinjau dari segi bahasa (Etimologis) jual beli berarti:

قمةلابش بئي ش1ئي Artinya: “menukarkan sesuatu dengan sesuatu”

Menurut Imam Taqiyuddin jual beli adalah:

2ئي شةلابقم يفئي شاءطعإ Artinya: “memberikan sesuatu dengan menukarkan sesuatu ”

Kata lain dari al-bai’ adalah as-syira, al-mubadah dan al-tijarah.

Berkenaan dengan kata al-tijarah dalam Al-Quran surat al-Fathir ayat 29:

… وربت ة لنارون تججر٢٩(ي( Artinya: “…Mereka mengharapkan ijarah (perdagangan) yang tidak akan

rugi ” (Fathir: 29) 3

1 Zainuddin Al Malibari, Fathul Mu’in, t.p.t.th, hlm. 66. 2 Imam Taqiyudin, Kifayatul Akhyar, Semarang: Usaha Keluarga, t.th, hlm. 235.

Page 27: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

16

Menurut Sayyid Sabiq secara etimologis jual beli adalah berarti

pertukaran mutlak. Kata al-bai ‘jual’ dan as-syira ‘beli’ penggunaannya

disamakan antara keduanya. Dan kata ini masing-masing mempunyai

makna pengertian yang berbeda.4

Adapun pengertian jual beli menurut istilah (terminologis) adalah

pertukaran harta tertentu dengan harta lain berdasarkan keridhoan antara

keduanya.5

Menurut Imam Taqiyuddin dalam kitabnya Kifayatul Ahyar:

قمةلاببال م لاب قالمللني تصاء بفريابجق وبلوي الل عوهجذأ مفنو 6هي

Artinya: “Penukaran harta dangan harta untuk dikelola (tasarrufkan) dengan ijab dan qobul dengan cara yang diijinkan”

Menurut Imam Zainuddin Al Malibari dalam kitabnya

Fathul Mu’in:

7مقابلة مال بمال على وجه مخصوص

Artinya: “Menukarkan sejumlah harta dengan harta yang lain dengan cara khusus”

Menurut hukum perikatan umum jual beli adalah suatu perjanjian

dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan

3 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta: Pena Pundi Aksara, cet. ke-3, 2008,

hlm. 437. 4 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Nur Hasanuddin, Terj. “Fiqh Sunnah”, Jilid 4, Jakarta: Pena

Pundi Aksara, Cet. Ke-1, 2006, hlm.120 5 Ibid., hlm. 121 6 Imam Taqiyudin, op.cit., hlm. 232 7 Zainuddin Al Malibari, Fathul Mu’in, Moch. Anwar, Terj. “Fathul Mu’in”, Bandung:

Sinar Baru Algensindo, Cet. Ke -1, 1994, hlm. 763

Page 28: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

17

suatu kebenaran dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah

dijanjikan8

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa inti jual

beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang

mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, di mana yang

satu memberikan benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan

perjanjian atau ketentuan yang telah ditentukan syara’.

Sesuai dengan ketetapan syara’ maksudnya adalah memenuhi

syarat- syarat, rukun-rukun dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan

jual beli sehingga bila syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak

sesuai dengan kehendak syara’.

2. Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli menurut pandangan Al-Quran, As-Sunnah dan ijma’

adalah boleh.

a. Landasan Al-Quran

Dasar hukum jual beli dalam al-Qur’an antara lain terdapat pada:

1) Surat Al-Baqarah ayat 275

… ¨≅ ym r&uρ ª!$# yìø‹t7ø9$# tΠ§ym uρ (#4θ t/Ìh9$# 4 …

Artinya: “…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba. (QS. Al-Baqarah: 275)9

8 Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita, 1999, hlm.

366 9 Depag RI. op.cit., hlm. 47.

Page 29: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

18

2) Surat Al-Baqarah ayat 198

)١٩٨ (…ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضال من ربكم

Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu…” (QS. Al-Baqarah: 195)10

3) Surat an-Nisaa’ ayat 29

يا أيها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون عن تراض منكم وال تقتلوا أنفسكم إن الله كان بكم رحيما تجارة

)٢٩(

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa’: 29)11

وا اللهاذكرل الله وفض وا منغتابض ووا في األرشرتالة فانت الصفإذا قضي )١٠(كثريا لعلكم تفلحون

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah: 10) 12

b. Landasan As-Sunnah

Dasar hukum jual beli dalam as-Sunnah adalah:

10 Ibid., hlm. 30. 11 Ibid., hlm. 83. 12 Ibid., hlm. 554.

Page 30: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

19

1) Hadis riwayat Bazzar dan Hakim

يب صلى اهللا عليه وسلم سئل عن رفاعة ابن رافع رضي اهللا عنه أن النرواه البزر (بيع مربور اي الكسب اطيب؟ قال عمل الرجل بيده وكل

13) وصححه احلاكم

Artinya: Rifa’ah bin Rafi’ menceritakan bahwa Nabi SAW pernah ditanya seseorang, apakah usaha yang paling baik? Beliau menjawab: “Usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang halal” (H.R. Bazzar dan Hakim)

c. Landasan Ijma’

Semua Ulama telah sepakat tentang masalah

diperbolehkannya jual beli dan telah dipraktekkan sejak zaman

Rasulullah.14 Hanya saja dalam perkembangannya mengalami

beberapa bentuk atau model jual beli yang membutuhkan

pemikiran atau ijtihad dikalangan ummat Islam.

B. Syarat dan Rukun Jual Beli

1. Rukun Jual Beli

Jual beli adalah merupakan suatu akad, dipandang sah apabila

telah memenuhi rukun dan syarat jual beli.

Mengenai rukun dan syarat para ulama berbeda pendapat.

Menurut Mazhab Hanafi rukun jual beli hanya ijab qobul saja. Menurut

13 Al-Hafidz bin Hajar Al-‘Asqalani, Bulughul Maram, Indonesia: Darul Ahya Al-Kitab

Al-Arabiyah, hlm. 158). 14 Saleh Al-Fauzan, Mulakhosul Fiqhiyah, Abdul Khayyi Al-Kahani, Terj. “Fiqh Sehari-

hari”, Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-1, 2005, hlm.365

Page 31: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

20

mereka yang menjadi rukun jual beli hanyalah kerelaan antara kedua belah

pihak untuk berjual beli. Namun, karena unsur kerelaan berhubungan

dengan hati yang sering tidak kelihatan, maka diperlukan indikator

(qorinah) yang menunjukkan kerelaan tersebut dari kedua belah pihak.

Dapat brbentuk perkataan (ijab qobul) atau dalam bentuk perbuatan

(penyerahan barang atau penerimaan uang).15

Menurut jumhur Ulama rukun jual beli terdiri dari16:

a. Adanya pihak penjual dan pembeli

b. Adanya objek jual beli (benda dan uang)

c. Adanya lafal (ijab qobul)

2. Syarat-syarat Syah Jual Beli

Agar suatu jual beli yang dilakukan pihak penjual dan pembeli

sah, haruslah terpenuhi syarat-syarat yaitu: syarat tentang subjeknya,

syarat tentang objeknya dan syarat tentang lafadznya.

a. Syarat Tentang Subyeknya

Ulama fiqh telah sepakat bahwa orang yang melakukan akad

(Aqidain) haruslah memenuhi syarat:

1) Baligh dan Berakal

Disyaratkan bagi aqidain agar baligh dan berakal agar

tidak mudah ditipu orang. Dengan demikian transaksi jual beli

yang dilakukan anak kecil, orang mabuk, orang gila dan orang

15 M. Ali Hasan, Berbagi Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 118

16 Ibid.

Page 32: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

21

dewasa yang tidak dapat mengatur hartanya (pemboros) bisa

dinyatakan tidak sah. Sebab mreka tidak ahli tasarruf (ahli

mengendalikan harta).17

Sebagaimana firman Allah:

فيها وارزقوهم قياما لكم الله جعل التي أموالكم السفهاء تؤتوا والموهاكسقولوا وو مال لهوفا قورع٥ (م(

Artinya: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang

belum Sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik”. (an-Nisaa : 5)18

Bila harta benda yang tidak boleh diserahkan kepada

orang yang belum berakal sempurna, maka ini berarti bahwa

orang yang tidak ahli dalam mentasarrufkan hartanya tidak

boleh melakukan akad jual beli.

Dan anak kecil yang sudah mampu membedakan

mana yang benar dan mana yang salah (mumayyiz) maka sah

akadnya, namun tergantung walinya, menurut pendapat

sebagian ulama diperbolehkan jual beli, khususnya untuk

barang-barang kecil dan tidak bernilai tinggi.19

17 Idris Ahmad, Fiqh Menurut Mazhab Syafi’i, Jakarta: Widjaya, Cet. Ke-1, 1969, hlm. 8 18 Depag RI, op.cit., hlm. 77. 19 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, Cet. Ke-2, 2000,

hlm. 131

Page 33: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

22

1) Dengan Kehendaknya Sendiri

Yang dimaksud dengan kehendak sendiri yaitu bahwa

dalam melakukan perbuatan jual beli tersebut salah satu pihak

tidak melakukan tekanan atau paksaan pihak lainnya.20

Jual beli dianggap tidak sah hukumnya jika salah satu

dari penjual atau pembeli merasa terpaksa. Sebab Allah SWT

telah berfirman :

4 تقتلوا أنفسكمم والإال أن تكون تجارة عن تراض منك…

…)٢٩(

Artinya: “….kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka diantara kamu”...(An-nisa: 29)21

Namun jika pemaksaan tersebut atas dasar pemaksaan

yang benar, maka jual beli dianggap sah. Seperti jika ada

seorang hakim yang memaksanya menjual hak miliknya untuk

menunaikan kewajiban agamanya, maka paksaan ini adalah

paksaan yang didasarkan atas kebenaran.

2) Beragama Islam

Syarat ini hanya tertentu untuk pembeli saja, bukan

untuk penjual. Kalau yang dibeli itu sesuatu yang tertulis di

20 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,

Jakarta: Sinar Grafika, 1994, hlm. 35. 21 Depag RI, op.cit., hlm. 83.

Page 34: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

23

dalamnya firman Allah, walau satu ayat sekalipun. Seperti

membeli Al-Quran atau kitab-kitab hadist Nabi.22

b. Syarat Tentang Obyeknya

Ma’qud ‘alaih adalah barang yang dijadikan objek jual beli.

Adapun syarat-syarat barang yang diakadkan yaitu:

1) Suci (halal dan baik)

Disyaratkan barangnya harus dalam keadaan suci. Hal ini

berdasarkan hadist Rasulullah SAW :

ما أنه مسع رسول اهللا صلى اهللا عنهوعن جابر بن عبد اهللا رضى اهللا إن اببه حرم بيع اخلمر وامليتتة : وهو مبكة, عليه وسلم يقولو عام النج

23 )متفق عليه.... (واخلرتير واالصنام

Artinya: “Jabir bin Abdillah menceritakan, bahwa ia

mendengar Rasulullah bersabda pada tahun futuh (pembukaan) di Makkah: sesungguhnya Allah mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan berhala ”… (muttafaqqun ‘alaih)

Rasulullah tidak memberikan keringanan dalam

memperjualbelikan barang-barang tersebut dan tidak pula

mencegah untuk memanfaatkannya. Tidak sama dan tidak ada

kaitannya antara mengharamkan jual beli barang tersebut dengan

menghalalkan untuk memanfaatkannya.24

22 Idris Ahmad, op.cit., hlm. 8 23 Al Hafidz bin Hajar Al-Asqalani, loc.cit., hlm. 158. 24 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 124

Page 35: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

24

2) Bermanfaat

Disyaratkan barang yang diakadkan haruslah bermanfaat

maksudnya barang yang diakadkan harus memberi manfaat

menurut syara’. Misalnya sesuatu barang dibeli yang tujuan

pemanfaatan barangnya untuk berbuat yang dilarang syara’, maka

dapat dikatakan barang yang demikian tidak bermanfaat.25

3) Milik orang yang melakukan akad

Disyaratkan barang yang diakadkan haruslah milik orang

yang melakukan akad maksudnya bahwa orang yang melakukan

perjanjian jual beli atas suatu barang adalah pemilik sah barang

tersebut dan atau telah mendapatkan izin dari pemilik sah barang

tersebut.26

Dengan demikian jual beli barang yang dilakukan oleh

orang yang bukan pemilik atau berhak berdasarkan kuasa pemilik

dipandang sebagai perjanjian jual beli yang batal.

4) Mampu diserahkan oleh pelaku akad

Maksudnya adalah barang akad dapat diserahkan oleh

pelaku akad secara syariat atau secara konkret. Sebab, sesuatu yang

tidak dapat diserahkan itu dianggap sama saja dengan sesuatu yang

tidak ada. Dan jual beli dengan cara yang demikian tidaklah sah,

seperti menjual ikan dalam air.27

25 Ibid., hlm. 127 26 Ibid. 27 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, op.cit. ,hlm. 40

Page 36: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

25

Ketentuan ini dapat dikemukakan bahwa wujud barang

yang dijual harus nyata dan dapat diketahui jumlahnya (baik

ukuran maupun besarnya).

5) Mengetahui

Apabila dalam transaksi jual beli keadaan dan jumlahnya

tidak diketahui, maka perjanjian jual beli itu tidaklah sah. Sebab

bisa jadi jual beli tersebut mengandung unsur penipuan.28

Mengetahui di sini dapat diartikan yaitu melihat sendiri

keadaan barang baik hitungan, takaran, timbangan atau

kualitasnya. Demikian juga harganya harus diketahui baik itu sifat,

nilai pembayarannya, jumlah maupun masanya.

6) Adanya barang yang diperjualbelikan saat Ijab Qobul

Menyangkut perjanjian jual beli atas suatu barang yang

belum ditangan adalah dilarang sebab bisa jadi jual beli barang itu

sudah rusak atau tidak dapat diserahkan sebagaimana yang telah

diperjanjiakan.29

c. Syarat Tentang Lafadznya

Jual beli dianggap sah, jika terjadi sebuah kesepakatan

(sighat) baik secara lisan (sighat qauliyah) maupun dengan cara

perbuatan (sighat fi’liyah). Sighat qauliyah yaitu perkataan yang

terucap dari pihak penjual dan pembeli. Sedangkan sighat fi’liyah yaitu

28 Ibid. 29 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 133

Page 37: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

26

sebuah proses serah terima barang yang diperjualbelikan yang terdiri

dari proses pengambilan dan penyerahan.30

Akad sendiri artinya ikatan kata antara penjual dan pembeli.

Umpamanya: “aku jual barangku kepadamu dengan harga sekian” kata

penjual, “aku beli barangmu dengan harga sekian” sahut pembeli.

Perkataan penjual dinamakan ijab dan perkataan pembeli dinamakan

qobul.31

Menurut Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah ijab

merupakan ungkapan awal yang diucapkan oleh salah satu dari dua

pihak yang melakukan akad. Dan qabul adalah pihak yang kedua.32

Menurut Imam Syafi’i jual beli bisa terjadi baik dengan kata-

kata yang jelas maupun kinayah (kiasan) dan menurut beliau itu tidak

akan sempurna sehingga mengatakan “sungguh aku telah beli

padamu”.33

Memperhatikan pandangan para fuqoha’ tersebut, maka

dalam masalah ini penulis dapat menggaris bawahi bahwa jika

kerelaan tidak tampak, maka diukurlah dengan petunjuk bukti ucapan

(ijab qobul) atau dengan perbuatan yang dipandang ‘urf (kebiasaan)

sebagai tanda pembelian dan penjualan.

30 Saleh Al-Fauzan, op.cit., hlm. 364 31 Idris ahmad, op.cit., hlm. 6. 32 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 121. 33 Abdul Wahid Muhammad Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Ghazali Said, Terj.

“Bidayatul Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, hlm. 797.

Page 38: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

27

Menurut beberapa Ulama, lafadz (ijab qobul) ada beberapa

syarat:

1) Kedua pelaku akad saling berhubungan dalam satu tempat, tanpa

terpisah yang dapat merusak.

2) Orang yang mengucapkannya telah akil baligh dan berakal.

3) Ijab dan qobul harus tertuju pada suatu obyek yang merupakan

obyek akad.

4) Adanya kemufakatan walaupun lafadz keduanya berlainan

5) Waktunya tidak dibatasi, sebab jual beli berwaktu seperti sebulan,

setahun dll adalah tidak sah.34

C. Perjanjian Jual Beli

Jual beli dapat di tinjau dari beberapa segi:

1. Ditinjau Dari Segi Hukumnya

a. Jual Beli Yang Shahih

Jual beli yang shahih maksudnya jual beli yang sesuai dengan

ketentuan syara’ yaitu jual beli yang telah terpenuhi syarat dan

rukunnya, barangnya bukan milik orang lain dan tidak terikat dengan

khiyar lagi, maka jual beli itu shahih dan mengikat kedua belah pihak.

b. Jual Beli Yang Bathil

Yaitu apabila pada jual beli itu salah satu syarat dan rukunnya

tidak terpenuhi atau jual beli itu pada dasar dan sifatnya tidak

34 Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-2, 2001, hlm.

124

Page 39: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

28

diperbolehkan syara’. Umpamanya jual beli yang dilakukan oleh anak-

anak, orang gila atau barang-barang yang dijual itu barang yang

diharamkan syara’ (bangkai, darah, babi dan khamr).

Adapun bentuk-bentuk jual bli yang bathil diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Jual beli barang yang tidak ada

2) Jual beli yang mengandung unsur tipuan

3) Jual beli benda najis

4) Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan

5) Jual beli air sungai, air danau, air laut dan air yang tidak boleh

dimiliki orang lain.35

2. Ditinjau dari Segi Obyeknya

a. Jual Beli Benda Yang Kelihatan

Yaitu jual beli yang pada waktu akad jual beli benda atau

barang yang diperjualbelikan ada di depan penjual dan pembeli.

b. Jual Beli Yang Disebutkan Sifat-Sifatnya Dalam Perjanjian

Yaitu jual beli salam (pesanan) yaitu penyerahan sebagian

uang sebagai pembayaran pembelian yang barangnya akan diterima

kemudian. Menurut kebiasaan salam ini adalah jual beli yang tidak

kontan (tunai) dengan maksud penyerahan barang-barangnya

ditangguhkan hingga masa tertentu.

35 M. Ali Hasan, op.cit., hlm 128-134

Page 40: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

29

Dalam salam berlaku semua syarat jual beli dan syarat

tambahan seperti berikut:

1) Jelas sifatnya

2) Jelas jenisnya

3) Batas waktu penyerahan diketahui

4) Jelas harganya dan alat pembayaran apa yang akan

digunakannya.36

c. Jual Beli Benda Yang Tidak Ada

Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah

jual beli yang dilarang oleh agama Islam karena barangnya tidak tentu

atau masih gelap, sehingga dikhawatirkan barang tersebut diperoleh

dari curian atau titipan dll yang akibatnya dapat menimbulkan

kecurigaan salah satu pihak.37

3. Ditinjau Dari Segi Subyeknya (Pelaku Akad)

a. Akad Jual Beli Dengan Lisan

Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang

dilakukan dengan mengucapkan ijab qobul secara lisan. Bagi orang

yang bisu diganti dengan isyarat karena isyarat merupakan pembawaan

alami dalam menampakkan kehendaknya.38

36 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, op.cit. ,hlm. 49 37 Ibid., hlm. 77 38 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 123

Page 41: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

30

b. Akad Jual Beli Dengan Perantara

Akad jual beli yang dilakukan dengan melalui utusan,

perantara, tulisan atau surat menyurat sama halnya dengan ijab qobul

dengan ucapan. Jual beli ini dilakukan antara penjual dan pembeli yang

tidak berhadapan dalam satu majlis. Dan jual beli ini diperbolehkan

syara’. 39

c. Jual Beli Dengan Perbuatan

Jual beli dengan perbuatan (saling memberikan) atau dikenal

dengan istilah mu’athah yaitu mengambil dan memberikan barang

tanpa ijab qobul. Seperti seseorang mengambil rokok yang sudah

bertuliskan lebel harganya. Jual beli demikian dilakukan tanpa shigat

ijab qobul antara penjual dan pembeli, menurut sebagian Syafi’iyah

tentu hal ini dilarang sebab ijab qobul sebagai rukun jual beli, tetapi

menurut Mazhab Hanafiah membolehkan karena ijab qobul tidak

hanya berbentuk perkataan tetapi dapat berbentuk perbuatan pula yaitu

saling memberi (penyerahan barang dan penerimaan uang).40

4. Jual Beli Berdasarkan Pertukarannya

a. Jual Beli Salam

Yaitu jual beli dengan pesanan, yakni jual beli dngan cara

menyerahkan uang muka kemudian barangnya diantar belakangan.

39 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Prsada, 2008, hlm. 77 40 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, op.cit. ,hlm. 78

Page 42: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

31

b. Jual Beli Barter

Jual Beli Barter adalah dengan cara menukar barang dengan

barang, seperti menukar baju dengan sepatu.

c. Jual Beli Mutlaqah

Jual beli Mutlaqah adalah jual beli barang dengan sesuatu

yang telah disepakati sebagai alat pertukaran sperti uang.

d. Jual Beli Alat Penukaran Dengan Alat Penukaran

Adalah jual beli barang yang biasa dipakai sebagai alat

pertukaran dengan alat pertukaran lainnya, seperti uang perak ditukar

dengan uang emas dan alin-lain.41

D. Cacat Tersembunyi

Yang dimaksud “cacat” adalah kerusakan yang dapat mengurangi

nilai atau sesuatu yang sangat berharga pada barang itu.42 Sedangkan

perkataan “tersembunyi” dalam hal ini diartikan cacat atau kerusakan yang

tidak mudah dilihat oleh seorang pembeli yang normal, bukannya seorang

pembeli yang terlampau teliti, sebab adalah mungkin juga bahwa orang yang

terlalu teliti akan menemukan cacat tersebut.43

Pada prinsipnya, semua yang menyebabkan berkurangnya harga

harus pula menjadi sebab dikembalikannya dikembalikannya barang, ini

pendapat yang dipegangi fuqaha amshar44. Dengan ditemukannya cacat

41 Rahmat Syafi’i, Fiqh Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, hlm. 101 42 Sudarsono, op.cit., hlm. 412 43 R. Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: Citra Aditya Bakti, Cet. Ke-10, 1995, hlm. 20 44 Abdul Wahid Muhammad Ibnu Rusyd, op.cit., hlm. 815

Page 43: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

32

tersembunyi pada obyek jual beli terkadang memicu perselisihan antara

penjual dan pembeli. Rasulullah SAW brsabda:

ىف انه خيدع : ى اهللا عليه وسلمذكر رجل لرسو ل اهللا صل: عن ابن عمر قا ل )متفق عليه(وع فقال إذا بايعت فقل ال خال بة البي

Artinya: Dari Ibnu Ummar, ia berkata: ada seseorang menyampaikan pada Rasulullah bahwa ia telah tertipu dalam jual beli, kemudian Rasulullah bersabda: “siapa yang berjual beli denganmu maka katakanlah “ tidak ada penipuan”. (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)45

Islam sendiri mengatur untuk menjaga jangan sampai terjadi

perselisihan antara penjual dan pembeli, maka syari’at Islam memberikan hak

khiyar, yaitu hak memilih untuk melangsungkan atau tidak jual beli tersebut

karena ada suatu hal bagi kedua belah pihak. Hak-hak tersebut dapat

berbentuk:

1. Khiyar Majlis

Yaitu kedua belah pihak yang melakukan akad mempunyai hak

pilih untuk meneruskan atau membatalkan jual beli selama masih berada

dalam satu majlis.46 Khiyar majlis diperbolehkan dalam semua bentuk jual

beli.

45 Al-Hafidz bin Hajar al- Asqalani, op,cit., hlm. 179. 46 Sudarsono, op.cit., hlm. 408

Page 44: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

33

Rasulullah SAW juga bersabda:

اذا : ى اهللا عليه وسلم قالعن ابن عمر رضى اهللا عنهما عن رسول اهللا صلمتفق عليه واللفظ .... (تبايع الرجالن فكل واحد منهما با اخليارمامل يتفرقا

47 )ملسلم

Artinya: Ibnu Umar menceritakan, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda: “jika dua orang berjual beli, maka masing-masing berhak khiyar, selama belum berpisah…”. (H.R. Muslim)

Ketetapan Allah tentang disyariatkannya khiyar majlis dalam jual

beli mengandung hikmah dan maslahat yang dalam bagi kedua belah pihak

yang melakukan transaksi selain itu bertujuan agar keridhaan kedua pihak

dapat dicapai dengan sempurna.

Menurut ulama Mazhab Syafi’i dan Hanbali bahwa masing-

masing pihak berhak mempunyai khiyar selama masih berada dalam satu

majlis, sekalipun sudah terjadi ijab qobul. Berbeda dengan Mazhab Hanafi

dan Malik, bahwa suatu akad telah dipandang sempurna apabila telah

terjadi ijab qobul menurut mereka ijab qobul itu terjadi setelah ada

kesepakatan.48

Pada prinsipnya khiyar majlis berakhir dengan adanya dua hal:

a. Keduanya memilih akan terusnya akad

b. Di antara keduanya terpisah dari tempat jual beli.49

47 Imam Abi Husain Muslim bin Al Khajjaj, Shahih Muslim, Indonesia: Maktabah

Dahlan, t.th., hlm. 1163 48 M. Ali Hasan, op.cit., hlm. 139 49 Sudarsono, op.cit., hlm. 410

Page 45: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

34

2. Khiyar Syarat

Yaitu salah satu pihak yang melakukan akad membeli sesuatu

dengan syarat dibolehkan melakukan khiyar dalam waktu tertentu atau

lebih.50

Khiyar syarat ini dapat digunakan dalam segala macam jual beli.

Akan tetapi tidak berlaku bagi barang-barang yang sejenis riba. Khiyar

syarat batal dengan ucapan dan tindakan pembeli terhadap barang yang

dibelinya dengan cara mewakafkan, menghibbahkan atau membayar harga

tersebut Karena tindakannya tersebut menunjukkan keridhaannya atas

akad jual beli.51

Masa khiyar syarat paling lama hanya tiga hari tiga malam

terhitung dari waktu akad. Rasulullah SAW bersabda:

ال تصروا اإل : ىب هرية رضي اهللا عنه عن النيب صلى اهللا عليه وسلم قالعن ابعد ان حيلبها إن شاء امسكها وإن رين النظبل والغنم فمن ابتعها بعد فهو خبري

52)متفق عليه وملسلم فهو باخليار ثالثة ايام. (شاء ردها وصاعا من متر

Artinya: Dari Abi Hurairah memberitakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ janganlah kamu menahan air susu unta dan kambing agar terlihat gemuk oleh pembeli, maka siapa yang membeli binatang seperti itu, akhirnya ternyata binatang itu kurus, maka pembeli berhak memilih yang terbaik dari dua macam, yaitu: apakah ia memiliki binatang itu terus atau mengembalikannya kepada penjual dengan menambahkan korma satu sukat pada penjualnya. (Muttafaqun ‘Alaihi) Imam Muslim menmbahkan “ia berhak memilih hanya dalam masa tiga hari”.

50 Ibid. 51 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 160 52 Al-Hafidz Bin Hajar al-Asqalani, op.cit., hlm. 166.

Page 46: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

35

3. Khiyar ‘Aib

Khiyar ‘aibi (cacat) yaitu hak memilih dimana pembeli boleh

mengembalikan barang yang dibelinya apabila pada barang yang dibeli itu

terdapat cacat yang mengurangi nilai atau sesuatu yang berharga pada

barang itu.53

‘Aib diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengurangi nilai

ekonomis barang (obyek) transaksi.54

Jika akad telah dilakukan dan pembeli telah mengetahui adanya

cacat pada barang tersebut, maka akadnya sah dan tidak ada lagi khiyar

setelahnya.55 Alasannya ia telah rela dengan barang tersebut beserta

kondisinya. Namun jika pembeli belum mengetahui cacat barang tersebut

dan mengetahuinya setelah akad, maka akad tetap dinyatakan benar dan

pihak pembeli berhak melakukan khiyar antara mengembalikan barang

atau meminta ganti rugi sesuai dengan adanya cacat.

Dimyauddin Djuwaini mengatakan bahwa khiyar ‘aib bisa

dijalankan dengan syarat sebagai berikut:

a. Cacat sudah ada ketika atau setelah akad dilakukan sebelum terjadi

serah terima, jika ‘aib muncul setelah serah terima maka tidak ada

khiyar.

b. Aib tetap melekat pada obyek setelah diterima oleh pembeli.

53 Sudarsono, op.cit., hlm. 412 54 Dimyauddin Djuwaini, Penganbtar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.

Ke-1, 2008, hlm. 98. 55 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 161

Page 47: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

36

c. Pembeli tidak mengetahui adanya ‘aib atas obyek transaksi, baik

ketika melakukan akad atau setelah menerima barang. Jika pembeli

mengetahui sebelumnya, maka tidak ada khiyar karena itu berarti telah

meridhoinya.

d. Tidak ada persyaratan bara’ah (cuci tangan) dari ‘aib dalam kontrak

jual beli, jika dipersyaratkan, maka hak khiyar gugur.

e. ‘Aib masih tetap sebelum terjadinya pembatalan akad. 56

Para ulama’ memprioritaskan khiyar’aib bagi pihak pembeli.

Karena kebanyakan uang yang dipakai sebagai alat pembeyaran bersifat

resmi sehingga jarang terjadi adanya kecacatan (kepalsuan).57

Pembeli diperpolehkan memilih antara mengembalikan yang

telah dibeli dan mengambil harganya, atau tetap menahan barang tersebut

tanpa memperoleh ganti apapun. Jika kedua belah pihak sepakat bahwa

pembeli tetap memegangi barang sedang penjual memberikan gain rugi

cacatnya kebanyakan fuqaha’ amshar membolehkannya.58

Hukum kerusakan barang baik yang rusak seluruhnya atau

sebagian, sebelum akad dan sesudah akad terdapat beberapa ketentuan

yaitu:

a. Barang rusak sebelum diterima pembeli

1) Barang rusak dengan sendirinya atau rusak oleh penjual, jual beli

batal.

56 Dimayauddin Djuwaini, op.cit., hlm.99. 57 Zainuddin al_Malibari, op.cit., hlm. 800. 58 Abdul Wahid Muhammad Ibnu Rusyd, op.cit., hlm. 815.

Page 48: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

37

2) Barang rusak oleh pembeli, akad tidak batal dan pembeli harus

membayar.

3) Barang rusak oleh orang lain, jual beli tidaklah batal, tetapi

pembeli harus khiyar antara membeli dan membatalkan.

b. Jika barang rusak semuanya setelah diterima pembelis

1) Barang rusak dengan sendirinya atau rusak oleh penjual, pembeli

atau orang lain, jual beli tidaklah batal sebab barang telah keluar

dari tanggungan penjual. Akan tetapi jika yang merusak orang lain,

maka tanggungjawabnya diserahkan kepada perusaknya.

2) Jika barang rusak oleh penjual maka ada dua sikap:

a) Jika pembeli telah memegangnya baik dengan seizin penjual

atau tidak, tetapi telah membayar harga, penjual bertanggung

jawab.

b) Jika penjual tidak mengizinkan untuk memegangnya dan harga

belum diserahkan maka akad batal.

c. Barang rusak sebagian sebelum diterima pembeli

Ulama’ Hanafiah berpendapat:

1) Jika rusak sebagian diakibatkan sendirinya, pembeli berhak khiyar

(memilih) boleh membeli atau tidak.

2) Jika rusak oleh penjual, pembeli berhak khiyar.

3) Jika rusak oleh pembeli, jual beli tidaklah batal.59

59 Rahmat Syafi’I, op.cit., hlm. 89.

Page 49: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

38

d. Barang rusak sebagian setelah dipegang pembeli

1) Tanggung jawab bagi pembeli, baik rusak oleh sendirinya ataupun

orang lain.

2) Jika disebabkan oleh pembeli, dilihat dari dua segi. Jika dipegang

atas seizin penjual, hukumnya sama seperti barang yang dirusak

oleh orang lain. Jika dipegang bukan atas seizinnya, jual beli batal

atas barang yang dirusaknya.60

Dalam kaitan hal ini Sayyid Sabiq menjelaskan mengenai barang

yang rusak sebelum serah terima ada enam alternatif yaitu61:

a. Jika kerusakan mencakup semua atau sebagian barang sebelum terjadi

serah terima yang disebabkan perbuatan pembeli, maka jual beli tidak

batal, akad berlaku seperti semula.

b. Apabila kerusakan barang diakibatkan perbuatan pihak lain (selain

pembeli dan penjual), maka pembeli boleh menentukan pilihan, antara

menerima atau membatalkan akad.

c. Jual beli akan batal apabila kerusakan barang sebelum terjadi serah

terima akibat perbuatan penjual atau rusak dengan sendirinya.

d. Apabila kerusakan barang sebagian lantaran perbuatan penjual,

pembeli tidak wajib membayar atas kerusakan barang tersebut,

sedangkan untuk lainnya ia boleh menentukan pilihan antara

mengambilnya dengan potongan harga.

60 Ibid., hlm. 90.

61 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 155.

Page 50: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

39

e. Apabila barangnya rusak dengan sendirinya, maka pembeli tetap wajib

membayar harga barang. Sedangkan penjual boleh menentukan

pilihan antara membatalkan akad dengan mengambil sisa barang dan

membayar semuanya.

f. Apabila kerusakan barang terjadi akibat bencana dari Tuhan sehingga

berkurang kadar dan harga barang tersebut pembeli boleh menentukan

pilihan antara membatalkan atau dengan mengambil sisa dengan

pengurangan pembayaran.

Sedangkan barang yang rusak setelah serah terima, Sayyid Sabiq

menjelaskan bahwa barang yang rusak setelah serah terima maka menjadi

tanggung jawab pembeli, dan ia wajib membayar harga barang, apabila

tidak ada alternatif lain dari pihak penjual. Dan jika ada alternatif lain dari

pihak penjual, maka pihak pembeli mengganti harga barang atau

mengganti barang yang serupa.62

Cacat yang terdapat pada kayu Jati adalah suatu kelainan yang

terjadi atau terdapat pada kayu Jati yang dapat mempengaruhi mutu kayu

tersebut. Adapun macam-macam cacat yang terdapat pada kayu jati

adalah:

a. Retakan cekung

Retakan cekung bisa timbul memanjang dalam kayu. Semua itu

bias disebabkan oleh angin kencang ynag menerpa selagi pohon

tumbuh atau benturan yang terjadi sewaktu pohon ditebang, serat-serat

62 Ibid.

Page 51: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

40

dari gelang-gelang tahun yang berdampingan di mana terdapat sel-sel

yang bervariasi, menjadi robek.

b. Celah-celah

Cealah-celah dibagian dalam disebabkan oleh cara pengeringan

yang jelek. Ada kalanya kayu gergajian akan mengering tanpa

menunjukkan perubahan lebar asal. Kemudian bila bagian dalampun

mengering ia akan menyusut dan retakan-retakan bisa timbul di bagian

dalam.

c. Pecah-pecah di bagian permukaan

Pecah-pecah pada permukaan kayu disebabkan karena

permukaan kayu gergajian mengering lebih cepat daripada bagian

dalamnya. Permukaan kayu tersebut menyusut sedangkan bagian

dalam tetap berada pada keadaan normal. Serat-serat kayu dipaksa

merenggang oleh regangan yang tidak merata di permukaan.

d. Doreng

Adalah kelainan warna genetis kayu, berasal dari perubahan

zat-zat kimiawi dan lain-lain yang biasanya berwarna hitam kusam dan

pada umumnya mengikuti lingkaran tahun atau pertumbuhan.

e. Kuku macan

Adalah cacat pada vernir jati berupa titik-titik hitam

menyerupai mata kayu, pada umumnya berkelompok yang terdiri dari

tiga sampai lima titik dan berasal dari cacat buncak-buncak pada kayu

bundar jati

Page 52: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

41

f. Alur hitam

Adalah cacat pada permukaan vernir jati, berbentuk alur dan

berwarna hitam, disebabkan oleh endapan yang berwarna gelap pada

pori kayu.

g. Alur minyak

Adalah cacat pada pada permukaan vernir jati berbentuk alur

dan berwarna coklat kehitaman mengikuti arah lingkaran tahun.63

63 Hasil Wawancara dengan Bapak H. Nuri, Selaku Penjual Kayu Jati Gelondong,

Wawancara Dilakukan tgl. 02 Oktober 2009

Page 53: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

42

BAB III

PRAKTEK JUAL BELI KAYU JATI DI DESA SROBYONG

KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA

A. Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis Dan Demografis Desa Srobyong

Desa Srobyong adalah termasuk salah satu di antara Desa-Desa yang

berada di wilayah Kecamatan Mlonggo yang letaknya kurang lebih 5 kilo meter

dari Ibukota Kabupaten Jepara.

Adapun batas-batas Desa Srobyong yaitu:

a. Sebelah utara dibatasi Desa Karanggondang

b. Sebelah slatan dibatasi dengan Desa Jambu

c. Sebelah barat dibatasi dengan Desa Sekuro

d. Sebelah timur dibatasi dengan Desa Sekuro

luas tanah Desa srobyong adalah 637.356 ha. Kondisi tanahnya sangat

subur untuk becocok tanam, berternak, dan termasuk daerah dataran rendah yang

mempunyai dua musim yaitu kemarau dan penghujan, sehingga cocok untuk

tanaman pasi maupun tanaman lainnya. Adapaun luas persawahannya adalah

131.200 ha.

Desa srobyong termasuk Desa yang padat penduduk. Jumlah penduduk

Desa srobyong yakni mencapai 79.993 jiwa. Hal ini dapat terinci dalam tabel

berikut:

Page 54: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

43

TABEL I

PENDUDUK DESA SROBYONG

MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 20091

No Kelompok Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-39 40-49 50-59 60 ke atas

438 435 432 370 363 349 324 371 373 611

438 458 424 360 352 325 314 361 312 583

876 893 856 730 715 674 638 732 685 1194

Dengan keterangan tersebut di atas, penduduk Desa Srobyong dapat

penulis kelompokkan menjadi 4 (empat) golongan:

a. golongan anak berumur 0-14 tahun berjumlah 2625

b. golongan anak muda berumur 15-19 tahun berjumlah 730

c. golongan dewasa berumur 20-39 tahun berjumlah 2027

d. golongan tua berumur 40-60 tahun ke atas berjumlah 2611

Dalam Dokumen Rencana Pembangunan dijelaskan bahwa masalah

tenaga kerja merupakan persoalan yang paling sering dibicarakan dan masih

dicarikan jalan keluarnya oleh banyak Negara berkembang. Tingginya

pertumbuhan penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan serta semakin

banyaknya prasarana produksi yang menggunakan teknologi modern

menyebabkan semakin terdesaknya tenaga kerja manusia. Sedangkan Desa

Srobyong ditinjau dari segi mata pencaharian adalah terdiri dari berbagai macam

1 Data Buku Monografi Desa Srobyong, Agustus 2009.

Page 55: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

44

pekerjaan. Berikut penulis akan kemukakan data tentang mata pencaharian

penduduk usia sepuluh tahun ke atas di Desa Srobyong yang terinci dalam tabel di

bawah ini:

TABEL II

DATA MATA PENCAHARIAN

PENDUDUK DESA SROBYONG2

No Mata Pencaharian Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Petani Sendiri Buruh Tani Nelayan Pengusaha Seni Ukir/ Mebel Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Pengangkutan Pegawai Negeri Sipil/ ABRI Pensiunan Lain-lain

394 381 118 260 497 351 283 268 97 63 25

Tabel tersebut di atas memperlihatkan komposisi mata pencaharian

penduduk Desa Srobyong pada tahun 2009. Lapangan pekerjaan seni ukir atau

mebel sudah banyak digeluti oleh masyarakat Desa Srobyong.

2. Kondisi Sosial Masyarakat Lokasi Penelitian

a. Kondisi Ekonomi

Penduduk Desa Srobyong berdasarkan hasil registrasi penduduk

tahun 2009 berjumlah 7992 jiwa dengan kepadatan 6.196 jiwa/km. Mayoritas

masyarakatnya beragama Islam dan memiliki beraneka ragam pekerjaan,

2 Data Buku Monografi Desa Srobyong, Agustus 2009.

Page 56: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

45

terutama dibidang pembuatan seni ukir atau mebel yang sudah banyak digeluti

oleh masyarakat Desa Srobyong.

Sebagian besar masyarakat Desa Srobyong khususnya kaum laki-

laki berprofesi sebagai buruh industri mebel. Rata-rata para pekerja ini

membuat pesanan seni ukir atau mebel dan mendapatkan upah ataupun

pendapatan secara tunai sebesar Rp.200.000/minggu. Biasanya pemesannya

adalah para pengusaha lokal maupun pengusaha luar negeri.

Sebagian besar kaum wanita Desa Srobyong memiliki pendapatan

tunai tambahan dengan berprofesi sebagai buruh tani, pedagang, guru dan

buruh industri mebel dibagian pengamplasan. Dengan demikian bahwa kaum

wanita tidak hanya melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga akan tetapi

juga melekukan pekerjaan di luar rumah dan ada juga yang melakukan

pekerjaan sampai ke luar Desa bahkan ke luar negeri.

b. Kondisi Keagamaan

Dalam bidang agama masyarakat Desa Srobyong adalah

masyarakat yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Hal itu

dapat dilihat pada catatan buku monografi Desa Srobyong yang merupakan

data jumlah penduduk pemeluk agama, yaitu sebagai berikut:

TABEL III JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMANYA

DI DESA SROBYONG3 No. Agama Jumlah 1 2 3 4 5

Islam Katholik Kristen Protestan Budha Hindu

7237 5 140 16 -

3 Data Buku Monografi Desa Srobyong, Agustus 2009.

Page 57: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

46

Selanjutnya untuk menmpung kegiatan bagi penganut agama dan

kepercayaan di Desa Srobyong tersedia 26 sarana tempat peribadatan.

Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL IV

BANYAKNYA TEMPAT IBADAH

DI DESA SROBYONG 20094

No. Nama Tempat Ibadah Jumlah

1 2 3 4 5

Masjid Mushala Gereja Wihara Pura

4 20 1 1 -

Jumlah 26

c. Kondisi Pendidikan

Penduduk Desa Srobyong ditinjau dari segi pendidikannya terdiri

dari beberapa tingkat, sebagaimana dalam tbel berikut:

TABEL VI

DATA PENDIDIKAN PENDUDUK

DESA SROBYONG TAHUN 20095

No. Jenis Pendidikan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

Tidak Sekolah Belum Tamat Tidak Tamat SD Tamatan SD Tamatan SLTP Tamatan SLTA Tamatan Akademi

- 697 323 2392 2340 698 566

4 Data Buku Monografi Desa Srobyong, Agustus 2009. 5 Data Buku Monografi Desa Srobyong, Agustus 2009.

Page 58: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

47

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Desa

Srobyong apabila ditinjau dari pendidikannya, maka terlihat bahwa yang

tamat SD lebih banyak yaitu 2392 dibandingkan dengan yang lainnya.

d. Kondisi Budaya

Desa Srobyong termasuk Desa di daerah pelosok dan mayoritas

mata pencahariannya adalah wiraswasta dalam bidang seni ukir atau mebel,

petani, dan tukang. Desa Srobyong memiliki jarak tempuh yang relative jauh

dari pusat pemerintahan. Namun, kondisi ini ditunjang dengan sarana dan

prasarana kegiatan masyarakat peDesaan pada umumnya dan memiliki

kehidupan social budaya yang sangat kental. Hal ini yang membedakan antara

kondisi social masyarakat Desa dengan masyarakat kota pada umumnya, yang

terkenal dengan individualistik dan hedonis yang merupakan corak kehidupan

masyarakat kota.6

Di Desa Srobyong, nilai-nilai budaya, tata dan pembinaan

hubungan antar masyarakat yang terjalin di lingkungan masyarakatnya masih

merupakan warisan nilai budaya nenek moyang. Di samping itu, masih

kuatnya tepo seliro (tenggang rasa) dengan sesame manusia terlebih dengan

tetangga di sekitarnya serta lebih mengutamakan asas persaudaraan di atas

kepentingan pribadi yang menjadi bukti nyata keberlangsungan nilai-nilai

social asli masyarakat Jawa.7

6 Hasil wawancara dengan bapak H. Renoto, selaku Tokoh Masyarakat desa Srobyong, wawancara

dilakuikan tanggal 28 September 2009. 7 Hasil wawancara dengan bapak Sukardi, selaku Tokoh masyarakat desa Srobyong, wawancara

dilakukan tanggal 28 September 2009.

Page 59: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

48

Keberhasilan dalam melestarikan dan menerapkan nilai-nilai social

budaya tersebut karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk tetap menjaga

persatuan dan persaudaraan melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang

secara langsung maupun tidak langsung mengharuskan masyarakat yang

terlibat untuk terus saling berhubungan dan berinteraksi dalam bentuk

persaudaraan. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan itu dapat dibedakan secara

kelompok umur dan tujuannya antara lain sebagai berikut:

1) Perkumpulan secara kelompok arisan bapak-bapak yang diadakan setiap

RT. Dalam perkumpulan ini sering dibahas tentang segala yang

bersangkutan dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat di tingkat RT

untuk kemudian dicari solusi secara bersama-sama.

2) Perkumpulan ibu-ibu PKK secara rutin, kelompok ibu-ibu yang terdiri dari

arisan RT dan perkumpulan arisan dasawisma. Perkumpulan dan arisan

ibu-ibu dilaksanakan ditingkat RT memiliki fungsi dan manfaat seperti

pada perkumpulan arisan bapak-bapak. Perkumplan arisan dasawisma dan

ibu-ibu PKK memiliki fungsi untuk meningkatkan kemampuan dan peran

serta yang positif bagi ibu-ibu dalam keluarga. Sedangkan arisan

dasawisma merupakan arisan kelompok yang lebih cenderung berorientasi

pada nilai ekonomi meskipun di dalamnya terdapat nilai-nilai social dan

budayanya juga.

3) Perkumpulan remaja yang ada di setiap RT/RW dan kelurahan.

Perkumpulan remaja (Karang Taruna) merupakan pertemuan remaja yang

dibentuk dan diadakan bagi kalangan remaja dengan tujuan antara lain:

Page 60: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

49

a) untuk menjaga persatuan dan memupuk rasa persaudaraan antar

remaja.

b) Sebagai sarana pelatihan berorganisasi dan bermasyarakat bagi remaja.

c) Sebagai saran pelatihan remaja untuk mengeluarkan pendapat serta

terbiasa memecahkan masalah dengan jalan musyawarah.

d) Sebagai saran transformasi segala informasi-informasi dari pemerintah

yang perlu diketahui oleh para remaja di Desa Srobyong Kecamatan

Mlonggo Kabupaten Jepara.

e) Sebagai sarana untuk mengmbangkan bakat dan minat para remaja

yang nantinya akan bermanfaat bagi remaja pada usiaselanjutnya

sebagai penerus keberlangsungan kehidupan bermasyarakat di Desa

Srobyong.8

Sedangkan kegiatan-kegiatan ritual yang masih membudaya di

tengah-tengah masyarakat antara lain:

1) Upacara perkawinan..

2) Upacara anak dalam kandungan.

3) Upacara kelahiran

4) Upacara Khitanan.

5) Upacara penguburan jenazah.

Adat kebiasaan di atas merupakan nilai-nilai yang berasal dari

leluhur yang telah diimplementasikan dalam tata nilai dan laku perbuatan

sekelompok masyarakat tertentu. Akan tetapi dengan perkembangan zaman,

8 Wawancara dengan bapak Abdul Jalil, selaku Kepala desa Srobyong, wawancara dilakukan

tanggal 29 September 2009.

Page 61: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

50

nilai tradisi-tradisi yang berkembang kadang-kadang diisi dengan kegiatan

yang meiliki nilai-nilai keagamaan.9

B. Pelaksanaan Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong Kecamatan

Mlonggo Kabupaten Jepara

1. Sekilas Tentang Kayu Jati

Desa Srobyong kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan

salah satu daerah yang terkenal dengan karya seni ukir ataupun hasil kerajinan

mebelnya yang khususnya adalah kerajinan mebel outdoor yang berupa aneka

ragam kursi dan meja kebun. Karena itu, tidak aneh kalau banyak orang yang

bersal dari daerah luar Jawa Tengah misalnya Cilacap, Bandung, Bogor,

Sukabumi, dan bahkan dari luar negeri yang sengaja datang ke Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo hanya sekedar untuk membeli kerajinan mebel itu. Produk

kerajinan mebel Desa Srobyong mayoritas terbuat dari bahan dasar kayu Jati.

Jati merupakan jenis pohon kayu yang bermutu tinggi. Pohon besar,

berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai 30-45 m. Berdaun lebar yang luruh di

musim kemarau. Jati dikenal duinia dengan nama teak (dalam bahasa Inggris).

Pohon jati yang dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar,

berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu Jati terbaik biasanya berasal dari

pohon yang berumur lebih dari 80 tahun.

Kayu Jati merupakan produk alami yang menmpakkan berbagai

variasi dalam segi kualitas maupun sifatnya.10 Kayu Jati merupakan bahan mentah

9 Hasil wawancara dengan bapak H. Renoto, selaku Tokoh masyarakat desa Srobyong, wawancara

dilakukan tanggal 28 September 2009.

Page 62: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

51

yang mudah diproses untuk dijadikan barang seperti kursi, meja, almari, pintu,

dan lain-lain.

Adapun bagian-bagian kayu Jati adalah:11

a) Kulit luar

Adalah lapisan luar yang sudah mati, berfungsi sebagai pelingdung

kayu terhadap serangan dari luar, misalnya iklim, serangga, dan jamur.

b) Kulit dalam

Bersifat hidup dan tipis, berfungsi sebagai jalan zat yang

mengandung gizi dari akar ke daun.

c) Campium

Merupakan jaringan yang tipis dan bening, terletak antara kulit

dalam dan kayu gubal ke arah melingkar dari pohon, yang berfungsi ke arah

luar membentuk kulit baru yang rusak dan ke arah dalam membentuk kayu

gubal baru.

d) Kayu gubal

Adalah bagian kayu muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup,

terletak di sebelah dalam kampium, fungsinya adalah sebagai penyalur cairan

dan tempat penimbunan zat-zat yang mengandung gizi.

e) Kayu teras

Bagian kayu teras, terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui

perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal yang paling dalam. Dibanding

dengan kayu gubal, kayu teras lebih awet karena sel-selnya sudah tua,

10 Haroen, Teknologi Kerja Kayu, Bandung: Erlangga. 1986, hlm. 1. 11 Koesmartadi. Ilmu Bahan Bangunan, Yogyakarta: Kanisius, 1999, hlm. 19.

Page 63: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

52

sehingga dinding sel tebal dan kuat, warna kayu teras lebih gelap

dibandingkan dengan kayu gubal.

f) Hati

Adalah bagian kayu yang terletak di pusat, sifatnya rapuh dan lunak.

g) Renggat (lingkaran tahun)

Menunjukkan perkembangan kayu dari musim kemarau ke musim

hujan dan sebaliknya. Renggat juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui

umur dari suatu pohon.

h) Jari-jari

Terdapat dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi

menyampaikan zat bergizi dari kulit dalam ke bagian dalam dari pohon.

Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan dan

berat kayu. Kayu yang keras termasuk kayu berat, sebaliknya kayu yang ringan

termasuk kayu lunak. Kayu jati merupakan jenis kayu keras, hal ini dapat

diketahui dengan ciri-ciri pohonnya berdaun lebar, sulit dipotong dan hasil

potongan mengkilap. Semakin berat kayu jati, semakin kuat pula kayunya

demikian sebaliknya.kayu Jati merupakan kayu yang bertekstur kasar karena

ukuran sel-sel kayunya yang banyak dan arah serat kayunya kasar.12 Hal ini dapat

tergambar jelas melalui tabel di bawah ini:

12 Hasi wawancara dengan bapak H. Nuri, selaku penjual kayu Jati Gelondong, wawancara

dilakukan tanggal 02 Oktober 2009.

Page 64: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

53

TABEL VII

SPESIFIKASI KAYU JATI

Jenis Kayu Warna Kayu Berat Kayu Tekstur

Kayu

Tinggi

Maksimal

Tempat

Tumbuh

Jati Coklat muda,

kekuning-

kuningan

atau merah

coklat

0.75-0.90 Kasar Mencapai

45 m

Jawa,

Sulaesi

Selatan,

NTB,

Maluku,

Lampung

dan Madura

2. Pelaksanaan Jual Beli Kayu Jati

Dea Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara sangat terkenal

dengan hasil kerajinan mebel khususnya kerajinan meja dan kursi kebun

(outdoor) dan dikenal tidak hanya di dalam negeri saja tetapi sudah sampai ke

manca negara.

Sebab terkenal karya seni ukir dan mebel ini adalah karena kualitas

dan model-modelnya yang mampu bersaing dengan klarya seni ukir daerah lain

bahkan negara lain. Barang mebel tersebut tidak diragukan mempunyai kekuatan

dalam jangka waktu yang sangat lama dan dengan kondisi yang terjamin

mutunya.

Produk kerajinan mebel Desa Srobyong mayoritas terbuat dari bahan

dasar kayu, sehingga banyak pula para penjual kayu Jatigelondong di sana. Dari

Page 65: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

54

segi kualitasnya, barang-barang mebel tersebut tidak diragukan lagi bahwa

mempunyai kekuatan dalam jangka waktu yang lama dengan kondisi yang sangat

bagus dan selalu terjaimin mutunya. Oleh karena itulah sampai saat ini produk

mebel yang berbahan dasar kayu Jati masih banyak dicari dan dibituhkan orang.13

Jika sebatang kayu Jati gelondong tiba di tempat penggergajian, maka

kayu Jati tersebut akan digergaji dan dijadikan papan-papan berbagai macam

ukuran. Proses penggergajian kayu ini dinamakan konversi kayu.14

Cara penggergajian kayu Jati gelondong merupakan hal yang sangat

penting. Kayu berhargapun bisa menjadi sia-sia apabila penggergajiannya

dilakukan sembarangan. Terdapat dua macam konversi kayu:

a. Penggergajian terus-menerus (penggergajian memanjang)

Penggergajian memanjang merupakan metode penggergajian

yang paling sederhana, karena papan-papan digergaji dengan berdasarkan

ketebalan yang diinginkan. Apabila kayu digergaji dengan cara demikian,

pola-pola jaringan serat yang indah bisa hilang karena papan-papan akan

cenderung lentik.

b. Penggergajian cara perempatan

Apabila kayu Jati gelondong digergaji dengan permpatan,

sebagian papan-papan akan digergaji ke arah jari-jari kayu. Bila digergaji

seperti ini, penyusutan tidak akan begitu besar dibanding bila kayu digergaji

secara memanjang. Kecenderungan papan-papan akan melentikpun banyak

13 Hasil wawancara dengan bapak Mashudi, selaku pengrajin Industri Mebel. Wawancara

dilakukan tanggal 03 Oktober 2009. 14 Hasil wawancara dengan bapak H, Nuri, selaku penjual kayu Jati gelondong, wawancara dilakukan tanggal 02 Oktober 2009.

Page 66: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

55

berkurang pada kayu yang digergaji secara perempatan.15 Jika sebatang pohon

digergaji secara memanjang, kayunya akan terbelah tangensial terhadap

gelang-gelang tahun. Muka papan yang berada paling jauh dari hati kayu akan

lebih banyak menyusut daripada muka yang paling dekat kepada hati kayu,

dengan memberi kemungkinan berubahnya kayu.apabila sebatang pohon

digergaji secara perempatan ia akan terbelah menurut sudut-sudut yang tepat

atau hamper tepat dengan gelang-gelang tahun. Penyusutan di kedua muka

papan akan cenderung sama, dengan demikian lentikan-lentikandapat

diabaikan. Sebagian besar penyusutan akan terjadi pada tepi-tepi papan dan

membuat papan atau kayu gergajian lainnya mengerut.

Pada kayu yang digergaji secara tangensial maupun radial,

penyusutan memanjang pada umunya sangatlah kecil dan karenanya tidak

begitu perlu untuk diperhitungkan. Jika jaringan serat kayu tidak beraturan,

tepi-tepi papan cenderung akan melentik ke arah yang berlawanan, dan

membuat papan sedikit melengkung.16

Pada umunya penggergajian kayu jati yang dilakukan di Desa

Srobyong ini adalah dengan metode penggergajian memanjang, karena pada

umunya order yang didapat para pengusaha dan pengrajin mebel adalah kursi dan

meja kebun, di mana lebih membutuhkan papan-papan yang lebar dan panjang.

Sehingga dengan metode penggergajian memanjang akan lebih mudah untuk

15 Wawancara dengan bapak Karmen, selaku pengrajin kayu Jati gelondongl, wawancara

dilakukan tanggal 02 Oktober 2009. 16 Wawancara dengan bapak Karmen, selaku pengrajin kayu Jati gelondongl, wawancara

dilakukan tanggal 02 Oktober 2009.

Page 67: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

56

mengatur, memotong, dan akan lebih maksimal dalam pememanfaatannya

menjadi komponen-komponen.17

Praktek jual beli kayu Jati gelondong yang terjadi di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan transaksi jual beli di mana

para pembeli kadang-kadang menemukan adanya cacat tersembunyi di dalam

kayu Jati gelondong yang telah dibelinya tersebut. Transaksi ini bermula ketika

para pembeli yang diperbolehkan meneliti dan memilih sendiri kayu Jati yang

akan dibelinya. Akan tetapi bukanlah hal yang mudah bagi para pembeli untuk

mengerti cacat yang tersembunyi di dalam kayu Jati tersebut. Setelah menentukan

kayu Jati gelondng yang akan dibeli kemudian para pembeli menggergaji kayu

Jati tersebut menjadi papan. Ketika itulah cacat pada kayu Jati gelondong dapat

diketahui. Sehingga dalam hal ini para pembeli mersa dirugikan. Sehubungan

dengan itu, transaksi jual beli seperti ini sudah menjadi tradisi Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

17 Hasi wawancara dengan bapak Sartono, selaku pembeli kayu Jati dan pengrajin industri mebel,

wawancara dilakukan tanggal 03 Oktober 2009.

Page 68: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

57

BAB IV

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

JUAL BELI KAYU JATI

DI DESA SROBYONG KECAMATAN MLONGGO

KABUPATEN JEPARA

A. Analisis Praktek Jual Beli Kayu Jati Gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara

Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara sangat

terkenal dengan seni kerajinan mebel khususnya produk mebel kursi dan

meja kebun (outdoor), dengan banyaknya para pengrajin mebel di Desa

Srobyong ini tentunya banyak pula para pedagang kayu jati gelondong di

sana. Pada prakteknya jual beli kayu jati gelondong yang terjadi di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan transaksi

jual beli di mana para pembeli menemukan adanya cacat tersembunyi di

dalam kayu jati gelondong yang telah dibelinya tersebut.

Dengan ditemukannya cacat dalam kayu jati gelondong tersebut

penjual tidak peduli akan hal itu dan pembeli tidak mempunyai hak untuk

mengembalikan kayu yang cacat tersebut dan juga tidak mendapatkan

ganti rugi.

Sebelum menganalisis praktek jual beli kayu jati gelondong di

Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, maka penulis

hendak mengetengahkan sekilas tentang ketentuan jual beli.

Page 69: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

58

Rukun jual beli adalah segala sesuatu yang harus ada untuk

mewujudkan hukum jual beli, yaitu berupa adanya penjual dan pembeli itu

sendiri, shighat dari kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli dan

adanya barang yang menjadi obyek jual beli (ma’qud ‘alaih).

Pembahasan mengenai shighat dari kedua belah pihak baik

penjual maupun pembeli telah diuraikan pada bab sebelumnya. Yaitu

Kedua pelaku akad saling berhubungan dalam satu tempat tanpa terpisah

yang dapat merusak, orang yang mengucapkannya telah akil baligh dan

berakal, Ijab dan qobul harus tertuju pada suatu obyek yang merupakan

obyek akad, waktunya tidak dibatasi, sebab jual beli berwaktu seperti

sebulan, setahun dan lain-lain adalah tidak sah dan adanya kemufakatan

walaupun lafadz keduanya berlainan. Dalam praktek jual beli kayu jati

gelondong akad (shighat) yang dipakai merupakan akad yang lazim

dilafazkan masyarakat secara umum dan tidak ada masalah mengenai hal

itu.

Adapun mengenai adanya orang yang melakukan akad (aqidain)

yaitu penjual dan pembeli pada praktek jual beli kayu jati gelondong di

Desa Srobyong Kec. Mlonggo Kab. Jepara ini tidak ada masalah pula

karena pelaku akad yakni penjual dan pembeli tetap ada.

Rukun yang harus terpenuhi lagi yaitu mengenai barang yang

dijadikan obyek jual beli. Barang yang dijadikan obyek jual beli haruslah

memenuhi beberapa syarat yang menurut jumhur ulma’ harus memenuhi:

1. Bersih barangnya (suci, halal dan baik)

Page 70: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

59

2. Dapat dimanfaatkan

3. Milik orang yang melakukan akad

4. Mampu diserahkan oleh pelaku akad

5. Barang yang diakadkan ada di tangan dan

6. Mengetahui 1

Bersih barangnya dalam kaitannya dengan jual beli kayu jati

gelondong tidak ada masalah, karena barang yang diperjualbelikan adalah

berupa kayu sehingga tidak tergolong benda-benda yang najis ataupun

benda-benda yang diharamkan seperti khamr, bangkai dan lain-lain.

Dengan demikian dari segi syarat terhadap barang yang diperjualbelikan

haruslah bersih telah terpenuhi dan tidak ada masalah.

Sedangkan kaitannya dengan syarat terhadap barang yang

diperjualbelikan harus dapat dimanfaatkan dalam hal ini bahwa kayu jati

adalah merupakan barang yang dapat dimanfaatkan karena dengan kayu

jati manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam membuat

perabotan-prabotan rumah misalnya kursi, meja, almari dan lain-lain di

mana barang-barang tersebut merupakan salah satu kebutuhan yang harus

terpenuhi.

Mengenai syarat yang harus terpenuhi lagi yaitu barang yang

dijadikan obyek jual beli adalah milik orang yang melakukan akad, dalam

hal ini tidak ada masalah karena kayu jati ini memang benar-benar milik

penjual kayu jati tersebut. Hak terhadap sesuatu itu menunjukkan

1 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terj. Nur Hasanuddin, “Fiqh Sunnah”, Jilid 4, Jakarta: Pena

Pundi Aksara, Cet. Ke-1, 2006, hlm. 123.

Page 71: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

60

kepemilikan. Dengan demikian mengenai kepemilikan tidak ada masalah.

Adapun kaitannya dengan syarat mampu menyerahkan, maksudnya

keadaan barang haruslah dapat diserahterimakan, dalam hal ini tidak ada

masalah lagi karena dalam jual beli kayu jati ini kayunya dapat diserahkan

langsung kepada pembeli dan barang tersebut juga ada di tangan. Maka

tidak sah jual beli terhadap barang tidak dapat diserahterimakan.

Syarat obyek jual beli yang harus terpenuhi lagi adalah dapat

diketahui maksudnya adalah cukup dengan mengetahui nilai harga dan

satuannya.2 Akan tetapi ada pula ulama yang mensyaratkan harus mengerti

baik kualitasnya maupun kuantitasnya secara detail.3

Pada praktek jual beli kayu jati gelondong ini nilai harganya

sudah diketahui secara jelas begitu juga dengan satuannya. Para

pembelinyapun bukanlah orang yang asal beli kayu tetapi mereka adalah

orang-orang yang memang sudah berkompeten di bidang perkayuan.

Berhubung kayunya berbentuk gelondongan memang agak sedikit sulit

untuk memahami kualitas kayu tersebut.

Pada proses jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara yang meliputi unsur penjual dan

pembeli, barang yang diperjualbelikan serta akad (ijab qabul) pada

dasarnya telah terpenuhi rukun dan syarat jual beli dalam Islam.

2 Ibid., hlm. 131. 3 M. Ali Hasan, Berbagi Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003, hlm. 125.

Page 72: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

61

B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Kayu Jati

Gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara

Telah diterangkan oleh Fuqaha bahwa rukun dan syarat sahnya

jual beli meliputi: sighat, ‘aqid (orang yang melakukan akad yaitu penjual

dan pembeli), kemudian adanya ma’qud ‘alaih (barang yang dijadikan

obyek jual beli itu sendiri) 4 di mana telah diuraikan secara detail pada bab

sebelumnya.

Sebelum menganalisis hukum jual beli kayu jati gelondong di

Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, maka penulis

hendak mengetengahkan sekilas tentang jual beli yang dilarang dan tidak

sah serta jual beli yang dilarang tetapi sah:

1. Jual beli yang dilarang dan tidak sah

a. Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti anjing, babi,

khamr, bangkai dan berhala. Rasulullah SAW. bersabda:

وعن جابر بن عبد اهللا رضى اهللا عنهما أنه مسع رسول اهللا صلى اهللا إن اهللا حرم بيع اخلمر وامليتة : وهو مبكة, عام الفتح :عليه وسلم يقول

5)متفق عليه... (صنام واألواخلرتير

Artinya: “Jabir bin Abdillah menceritakan, bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda pada tahun futuh (pembukaan) di Makkah: sesungguhnya Allah mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan berhala…” (Muttafaqqun ‘alaih)

4 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Prsada, 2008, hlm. 70. 5 Al Hafidz bin Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Indonesia: Darul Ahya Al-Kitab Al-

Arabiyah,, hlm. 158.

Page 73: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

62

b. Jual beli sesuatu yang tidak ada. Para ulama fiqh sepakat

menyatakan jual beli yang seperti ini tidak sah atau bathil.

Misalnya, memperjualbelikan buah-buahan yang putiknyapun

belum muncul di pohonnya.6

c. Jual beli anak binatang yang masih dalam perut induknya (hablul

habalah), jual seperti ini dilarang karena barangnya belum nampak

dan belum ada.

d. Jual beli dengan menyelam. Orang-orang jahiliyah dahulu

melakukan jual beli dengan cara menyelam, apapun yang

ditemukan pada saat menyelam itulah yang diakadkan. Mereka

biasanya melakukan akad terhadap pembeli dengan menentukan

bayaran tertentu sekalipun pada saat menyelam tidak mendapatkan

apapun. Juga penjual terkadang menyerahkan barang yang

ditemukan penyelam melebihi jumlah harga barang tersebut

walaupun mencapai beberapa kali lipat dari harga yang ia harus

terima dari penyelam. Model jual beli seperti ini disebut juga

dengan jual beli dharbatul ghawash (kekuatan menyelam).7

e. Jual beli dengan mukhadharah yaitu menjual buah-buahan yang

belum pantas untuk dipanen dan belum kelihatan mutunya, seperti

menjual rambutan yang masih hijau, mangga yang masih kecil-

kecil dan yang lainnya. Hal ini dilarang karena barang tersebut

masih samar, dalam artian mungkin saja buah tersebut jatuh tertiup

6 Rahmat Syafi’i, Fiqh Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, hlm. 97. 7 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Nur Hasanuddin, Terj. “Fiqh Sunnah”, Jilid 4, Jakarta: Pena

Pundi Aksara, Cet. Ke-1, 2006, hlm. 141.

Page 74: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

63

angin kencang atau yang lainnya, sebelum diambil oleh si

pembelinya.8

f. Jual beli mulasamah yaitu jual beli secara sentuh menyentuh,

misalkan seseorang menyentuh sehelai kain dengan tangannya di

waktu malam atau siang hari, maka orang yang menyentuh berarti

telah membeli kain tersebut. Hal ini dilarang karena mengandung

tipuan dan kemungkinan akan menimbulkan kerugian bagi salah

satu pihak.9

g. Jual beli hashah (batu kecil) yaitu larangan jual beli dengan cara

melempar batu. Orang jahiliyah melakukan akad jual beli tanah

yang tidak jelas luasnya. Mereka melakukannya dengan

melemparkan batu kecil. Akhir lemparan batu yang jatuh maka

itulah tanah yang dijual atau dengan cara jual beli barang yang

tidak dapat ditentukan mereka melakukannya dengan cara

melempar batu kecil, barang yang terkena lemparan batu tersebut,

itulah barang yang dijual.10

h. Jual beli mudzabanah yaitu menjual buah-buahan yang masih di

pohonnya dengan kurma atau anggur ataupun jenis buah-buahan

lain yang kering yang dapat ditakar. Larangan diharamkan jual beli

yang seperti ini karena prinsip persamaannya belum jelas atau

8 Ibid. 9 Ibid. 10 Ibid.

Page 75: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

64

masih belum diketahui. Padahal prinsip persamaan dalam jual beli

merupakan syarat utama bagi sahnya jual beli.11

i. Jual beli muawamah yaitu jual beli beberapa tahun, misalnya

seseorang mengatakan “aku akan menjual buah dari kebun ini

selam empat tahun dengan harga sekian”. Hal ini dikatakan haram

dan tidak sah transaksinya karena sama saja dengan menjual

barang yang tidak ada dan penyerahannya di luar kemampuan.12

2. Jual beli yang dilarang tetapi sah

a. Menemui orang-orang desa sebelum mereka masuk pasar, untuk

membeli benda-bendanya dengan harga yang murah, sebelum

mereka tahu harga pasaran, kemudian ia jual dengan harga yang

setinggi-tingginya. Perbuatan ini sering terjadi di pasar-pasar yang

berlokasi di daerah perbatasan antara kota dan kampung akan tetapi

apabila orang kampung telah mengetahui harga pasaran jual beli ini

tidak apa-apa.13

b. Menawar barang yang sedang ditawar oleh orang lain, seperti

seseorang berkata, “tolaklah harga tawarannya itu, nanti aku yang

membeli dengan harga yang mahal”. Hal ini dilarang karena akan

menyakitkan hati orang lain.

c. Menjual induk tanpa anaknya yang masih kecil. Hal ini dilarang

sampai anaknya besar.

11 Mansyur Ali Nafis, Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasul, Bahrun Abu Bakar, Terj.

“Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasul”, Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset, 1993, hlm. 625. 12 Ibid. 13 Rahmat Syafi’I, op.cit., hlm. 100.

Page 76: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

65

Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi, ditinjau dari segi

hukumnya, ditinjau dari segi obyeknya, ditinjau dari segi subyeknya

(pelaku akad) dan ditinjau dari segi pertukarannya.

Ditinjau dari segi hukumnya jual beli ada dua macam, yaitu jual

beli yang sah menurut hukum (shahih) dan jual beli yang batal menurut

hukum (bathil). Ditinjau dari segi obyeknya jual beli dapat di bagi menjadi

tiga bagian yaitu jual beli yang kelihatan barangnya, jual beli yang sifat-

sifatnya disebutkan dalam perjanjian dan jual beli yang barangnya tidak

ada. Ditinjau dari segi subyeknya (pelaku akad) jual beli terbagi tiga

bagian, yaitu dengan lisan, dengan perantara dan dengan perbuatan.

Sedangkan jual beli ditinjau dari segi pertukarannya dapat dibagi menjadi

empat bagian yaitu jual beli dengan salam, jual beli dengan barter, jual

beli dengan mutlaqah dan jual beli alat pertukaran dengan alat pertukaran

yang lain.

Apabila memperhatikan landasan dari jual beli, maka jual beli

dibenarkan oleh al-Quran, as-Sunnah, ijma dan qiyas. Jual beli itu

dihalalkan dan dibenarkan agama asal memenuhi syarat dan rukun yang

diperlukan, demikian disepakati para ahli ijma’ (ulama’ mujtahidin) dan

tidak ada khilaf mengenai hal itu. Memang dengan tegas di dalam al-

Quran menerangkan bahwa jual beli itu halal, sedang riba itu diharamkan.

Sejalan dengan itu dalam jual beli ada persyaratan-persyaratan

yang harus dipenuhi, di antaranya syarat yang menyangkut barang yang

dijadikan obyek jual beli harus diketahui hitungan, takaran, timbangan,

Page 77: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

66

mutu dan kualitasnya. Dalam hal ini ulama fiqih menyatakan bahwa suatu

jual beli baru dianggap sah apabila terpenuhi dua hal:

a. Jual beli itu terhindar dari cacat seperti barang yang diperjualbelikan

tidak jelas baik jenis, kualitas maupun kuantitasnya. Begitu juga jual

beli dengan harga yang tidak jelas, jual beli mengandung unsur

paksaan dan penipuan yang mengakibatkan jual beli rusak.

b. Apabila barang yang diperjualbelikan itu benda bergerak, maka barang

itu langsung dikuasai pembeli dan harga dikuasai penjual. Sedangkan

barang yang tidak bergerak dapat dikuasai pembeli setelah surat-

menyuratnya diselesaikan sesuai dengan kebisaan setempat.14

Mengenai cacat yang terdapat dalam barang yang

diperjualbelikan (obyek) maka dalam Islam sendiripun mengatur tentang

adanya hak khiyar ‘aib. Khiyar ‘aib adalah adanya hak pilih dari kedua

belah pihak yang melakukan akad, apabila terdapat suatu cacat pada benda

yang diperjualbelikan dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya pada saat

akad berlangsung.15 Rasulullah SAW bersabda:

املسلم ":صلى اهللا عليه وسلم يقولمسعت رسول اهللا : عن عقبة بن عامر قالرواه ابن " ( لهال بينهباع من أخيه بيعا فيه عيب إال حيل ملسلم و خواملسلمأ

16 )ماجه

Artinya: Dari ‘Uqbah bin Amir ia berkata: aku pernah mendengar Nabi SAW. Bersabda: “ orang Islam itu adalah saudara bagi orang Islam yang lain, tidak halal bagi seorang muslim menjual

14 M. Ali Hasan, op.cit., hlm. 125. 15 M. Ali Hasan, op.cit., hlm. 140.

16 Abi Abdillah Muhammad Bin Yazid Al Qazwini Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Libanon: Darul Fikr, t.t., Juz 2, hlm. 755.

Page 78: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

67

sesuatu kepada saudaranya yang di dalamnya ada cacat kecuali ia harus menerangkan cacat itu kepadanya”. (H.R. Ibnu Majah).

Cacat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengurangi nilai

ekonomis obyek transaksi. Dalam setiap transaksi pembeli memiliki

kebebasan untuk meneruskan atau membatalkan akad.

Seorang muslim yang benar, tidak boleh menyembunyikan ‘aib

yang ada pada barang yang dijualnya. Pihak pembelipun harus cermat

memilih barang yang akan dibelinya. Sebab pada zaman sekarang ini pada

umumnya para penjual barang di toko-toko membuat catatan bahwa

barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar lagi.

Dalam kaitan hal ini Sayyid Sabiq menjelaskan mengenai barang

yang rusak sebelum serah terima ada enam alternatif yaitu17:

a. Jika kerusakan mencakup semua atau sebagian barang sebelum terjadi

serah terima yang disebabkan perbuatan pembeli, maka jual beli tidak

batal, akad berlaku seperti semula.

b. Apabila kerusakan barang diakibatkan perbuatan pihak lain (selain

pembeli dan penjual), maka pembeli boleh menentukan pilihan, antara

menerima atau membatalkan akad.

c. Jual beli akan batal apabila kerusakan barang sebelum terjadi serah

terima akibat perbuatan penjual atau rusak dengan sendirinya.

d. Apabila kerusakan barang sebagian lantaran perbuatan penjual,

pembeli tidak wajib membayar atas kerusakan barang tersebut,

17 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 155.

Page 79: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

68

sedangkan untuk lainnya ia boleh menentukan pilihan antara

mengambilnya dengan potongan harga.

e. Apabila barangnya rusak dengan sendirinya, maka pembeli tetap wajib

membayar harga barang. Sedangkan penjual boleh menentukan

pilihan antara membatalkan akad dengan mengambil sisa barang dan

membayar semuanya.

f. Apabila kerusakan barang terjadi akibat bencana dari Tuhan sehingga

berkurang kadar dan harga barang tersebut pembeli boleh menentukan

pilihan antara membatalkan atau dengan mengambil sisa dengan

pengurangan pembayaran.

Sedangkan barang yang rusak setelah serah terima, Sayyid Sabiq

menjelaskan bahwa barang yang rusak setelah serah terima maka menjadi

tanggung jawab pembeli, dan ia wajib membayar harga barang, apabila

tidak ada alternatif lain dari pihak penjual. Dan jika ada alternatif lain dari

pihak penjual, maka pihak pembeli mengganti harga barang atau

mengganti barang yang serupa.

Pada prinsipnya semua yang menyebabkan berkurangnya harga

harus pula menjadi sebab dikembalikannya barang. Ini pendapat yang

dipegangi fuqaha amshar. Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa setiap

barang merupakan tanggungan penjual sampai barang tersebut di pegang

pembeli.18

18 Rahmat Syafi’I, op.cit., hlm. 89.

Page 80: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

69

Aturan pokok mazhab imam Maliki menyatakan bahwa segala

sesuatu yang bisa mempengaruhi harga merupakan cacat.19 Cacat yang

mempunyai akibat hukum disyaratkan terjadi sebelum jual beli

berdasarkan kesepakatan atau selama dalam masa tanggungan (al-‘uhdah)

bagi fuqaha yang mengakui masa tanggungan itu.

Ibnu Rusyd juga mengatakan bahwa pembeli dibolehkan

memilih antara mengembalikan barang yang telah dibeli dan mengambil

harganya atau tetap menahan barang tersebut tanpa memperoleh ganti rugi

apapun. Jika kedua belah pihak sepakat bahwa pembeli tetap memegangi

barangnya, sedangkan penjual memberikan ganti rugi cacatnya, maka

kebanyakan fuqaha amshar membolehkannya. Kecuali Ibnu Suraij dari

kalangan pengikut Syafi’i yang mengatakan bahwa kedua belah pihak

tidak boleh melakukan demikian sebab hal itu termasuk khiyar dalam harta

benda maka pembeli tidak ada pengguguran harta tersebut dengan suatu

imbalan.20

Al-Qadhi Abdul Wahab berkata bahwa pendapat ini salah,

karena yang demikian itu hak pembeli, konsekuensinya ia berhak

menuntutnya. Yakni ia boleh mengembalikan dan mengambil kembali

harganya dan ia juga boleh membiarkannya dengan mendapat imbalan dari

cacat tersebut.

Menurut fuqaha amshar jika barang yang dijual itu mengalami

perubahan, sedang pembeli tidak mengetahui adanya cacat tersebut kecuali 19 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid, Ghazali Sa’id, Terj. “Bidayatul Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, hlm. 810 20 Ibid., hlm. 815

Page 81: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

70

sesudah terjadinya perubahan maka hukumnya tergantung pada kadar

perubahannya. Jika perubahan tersebut karena mati, rusak, atau

kemerdekaan fuqaha amshar menganggapnya sebagai habis dan pembeli

boleh meminta kembali harga cacat itu dari penjual.21

Abu Hanifah dan Syafi’i berpendapat bahwa pembeli tidak

menanggung melainkan sesudah menerimanya.22

Dimyauddin Djuwaini mengatakan bahwa khiyar ‘aib bisa

dijalankan dengan syarat sebagai berikut:

a. Cacat sudah ada ketika atau setelah akad dilakukan sebelum terjadi

serah terima, jika ‘aib muncul setelah serah terima maka tidak ada

khiyar.

b. Aib tetap melekat pada obyek setelah diterima oleh pembeli.

c. Pembeli tidak mengetahui adanya ‘aib atas obyek transaksi, baik

ketika melakukan akad atau setelah menerima barang. Jika pembeli

mengetahui sebelumnya, maka tidak ada khiyar karena itu berarti telah

meridhoinya.

d. Tidak ada persyaratan bara’ah (cuci tangan) dari ‘aib dalam kontrak

jual beli, jika dipersyaratkan, maka hak khiyar gugur.

e. ‘Aib masih tetap sebelum terjadinya pembatalan akad. 23

Praktek jual beli kayu jati gelondong yang terjadi di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan transaksi

21 Ibid., hlm. 818. 22 Ibid., hlm. 829.

23 Dimayauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, 2008, hlm. 99.

Page 82: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

71

jual beli di mana para pembeli kadang-kadang menemukan adanya cacat

tersembunyi di dalam kayu jati gelondong yang telah dibelinya tersebut.

Cacat itu baru dapat diketahui setelah adnya peggergajian pada kayu jati

gelondong menjadi bentuk papan-papan.

Cacat pada kayu adalah suatu kelainan yang terdapat pada kayu

yang mempengaruhi mutu kayu tersebut. Cacat yang terdapat pada kayu

jati di antaranya adalah cacat doreng, kuku macan, alur hitam, alur minyak

dan lain-lain yang telah diuraikan lebih detail pada bab sebelumnya.

Menurut hemat penulis cacat-cacat tersebut bukanlah merupakan

cacat yang terdapat pada kayu jati akan tetapi merupakan cacat yang

terdapat pada papan-papan kayu jati setelah digergaji. Sehingga dapat

dikatakan bahwa praktek jual beli kayu jati gelondong bukanlah jual beli

yang terdapat cacat padanya.

Dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan di atas

menurut hemat penulis praktek jual beli kayu jati gelondong yang terjadi

di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara ini para pembeli

tidak mempunyai hak khiyar di dalamnya.

Hal iti sejalan dengan pendapat Sayyid Sabiq yang menjelaskan

bahwa barang yang rusak setelah serah terima maka menjadi tanggung

jawab pembeli24 dan pendapat imam Syafi’i dan Malik dalam kitab

bidayatul mujtahid mengatakan bahwa pembeli tidak menanggung

24 Sayyid Sabiq, op.cit., hlm. 155.

Page 83: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

72

melainkan sesudah menerimanya25 dan juga karena memang adat

kelaziman yang terjadi di Desa Srobyong tersebut para pembeli tidak

mengembalikan kayu tersebut.

Apabila ada kelaziman telah diterima di tengah-tengah

masyarakat, dan kelaziman itu tidak pula bertentangan dengan ketentuan

syariat Islam, maka kelaziman tersebut adalah merupakan hukum, hal ini

sejalan dengan kaidah hukum Islam yang dinamakan ‘uruf.26

احلجج الشرعية ىف ما ال نص فيهحدى العادة إ

Artinya: “Adat kebiasaan adalah salah satu dari hujjah agama terhadap sesuatu yang tidak ada nash”27

Dari argumen-argumen yang telah di kemukakan di atas, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa khusus mengenai kegiatan jual beli

kayu jati gelondong yang terjadi di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara mengindikasikan jual beli tersebut diperbolehkan. Di

mana rukun dan syarat jual beli telah terpenuhi. Dan para pembeli kayu

jati gelondongpun pada umumnya adalah orang-orang yang memang

berkompeten di bidang perkayuan, sehingga mereka dapat mengetahui

secara cepat kadar kualitas pada kayu jati gelondong tersebut dan hal ini

diperbolehkan.

25 Ibnu Rusyd, op.cit., hlm. 829. 26 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta:

Sinar Grafika, 1994, hlm. 44. 27 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 1987, hlm. 466.

Page 84: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

73

أن املبيع إذا كان معينا غري خمتلط بغري املبيع كفت معاينته عن معرفة واحلاصل 28 ذرع وزن وال ال حتقيقا مبعىن أنه ال يشترط معرفة القدر بكيل وقدره

Artinya: “kesimpulannya jika barang yang dijual tersebut tertentu dan

tidak bercampur dengan barang dagangan yang lainnya maka cukup penentuannya dengan mengetahui kadarnya secara cepat dalam arti bahwa tidak disyaratkan mengetahui ukurannya baik dengan timbangan maupun dengan meteran”.

Dengan dalil-dalil dan argumen-argumen tersebut di atas, maka

menurut hemat penulis praktek jual beli kayu jati gelondong di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara termasuk jual beli yang

sah dan diperbolehkan.

28 Sulaiman Bujairini, Bujairini Alal Khotib, Terj. Muhammad Syarbini Al Khotib,

“Bujairimi Alal Iqna’ fi Khalli al-fadhi Abi Suja”, Juz 3, Libanon: Darul Fikr, hlm. 8.

Page 85: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

74

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan praktek jual beli kau jati gelondong di Desa

Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara telah sampailah pada

muara akhir kesimpulan yaitu:

1. Praktek jual beli kayu jati gelondong yang terjadi di Desa Srobyong

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan transaksi jual beli di

mana para pembeli kadang-kadang menemukan adanya cacat

tersembunyi di dalam kayu jati gelondong yang telah dibelinya tersebut.

Dalam transaksi jual beli tersebut pembeli diperbolehkan meneliti dan

memilih sendiri kayu yang akan dibelinya, akan tetapi bukanlah hal

yang mudah bagi para pembeli untuk mengerti cacat yang tersembunyi

di dalam kayu yang dipilih itu, sehingga dalam hal ini para pembeli

merasa dirugikan.

2. Praktek jual beli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan

Mlonggo Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa tidak adanya

pertentangan dengan hukum Islam karena jual beli kayu jati gelondong

ini secara umum sudah memenuhi rukun dan syarat jual beli yang telah

digariskan dalam fiqih dan sesuai dengan konsep jual beli. Karena pada

dasarnya ruang lingkup muamalah jual beli menggunakan prinsip an-

taradhin (saling ridha atau suka sama suka). Penjual dan pembeli sama-

sama tidak mengetahui adanya cacat pada kayu Jati gelondong. Para

Page 86: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

75

pembeli kayu jati gelondong di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo

Kabupaten Jepara ketika membelah kayu jati gelondongan menjadi

papan kemudian menemukan cacat pada papan tersebut pembeli tidak

mempunyai hak khiyar ‘aibi karena cacat tersebut bukanlah cacat yang

terdapat pada kayu jati gelondongnya akan tetapi merupakan cacat pada

papan-papan kayu dan hal ini memang sudah menjadi adat kebiasaan

masyarakat Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara para

pembeli tidak mengembalikan kayu tersebut.

B. Saran-saran

1. Bagi para pembeli hendaklah lebih teliti lagi dalam membeli kayu jati

gelondong karena dengan ketelitian dan kecermatan penemuan cacat

pada barang khususnya kayu jati gelondong bisa diminimalisir.

2. Harapan penulis mengenai praktek jual beli kayu jati gelondong yang

terjadi di Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara

hendaknya lebih berupaya meningkatkan pengetahuan mengenai kayu

jati gelondong supaya penemuan cacat dapat di cegah sehingga tidak

terjadi penyesalan pada salah satu pihak agar terwujud perdagangan

yang ditegakkan di atas asas ‘adamul gharar dan dilakukan atas dasar

saling rela di antara mereka dan selanjutnya tercipta sebuah

perdagangan atau jual beli yang mabrur.

Page 87: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

76

C. Penutup

Puji syukur alhamdulilalhirabbil ‘alamin penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur atas segala rahmat, taufiq

dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, setelah

melalui rentang waktu yang tidak sebentar dengan berbagai macam liku-liku

yang ada. Skripsi ini penulis susun dengan segenap kemampuan ilmiah yang

penulis miliki secara obyektif walaupun tidak terlepas dari hal-hal yang

bersifat subyektif.

Penulis menyadari bahwa karya skripsi ini masih banyak kekeliruan di

sana sini, oleh karena itu kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata dengan hanya memohon ridho kepada Allah SWT, penulis

berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Page 88: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid Mahammad, Al-Faqih, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid, Terj. Ghazali Said, “Bidayatul Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007.

Abi Husain Bin Al Khajjaj, Imam, Shahih Muslim, Indonesia: Maktabah Dahlan, tt.

Abi Husain Muslim bin Al Khajjaj, Imam, Shohih Muslim, Indonesia: Maktabah Dahlan.

Ahmad, Idris, Fiqh Menurut Mazhab Syafi’i, Jakarta: Widjaya, Cet. Ke-1, 1969.

Al Malibari, Zainuddin, Fathul Mu’in, Terj. Moch. Anwar, “Fathul Mu’in”, Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. Ke -1, 1994.

Al Malibari, Zainuddin, Fathul Mu’in, tt.p., t.p., t.t.

Al-Fauzan, Saleh, Mulakhosul Fiqhiyah, Terj. Abdul Hayyi Al-Kahani, “Fiqh Sehari-Hari”, Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-2, 2005.

Ali Hasan, M., Berbagi Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Ali Nafis, Mansyur, Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasul, Bahrun Abu Bakar, Terj. “Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasul”, Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset, 1993.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-12, 2002.

Bin Yazid Al Qazwini Ibnu Majah, Abi Abdillah Muhammad, Sunan Ibnu Majah, Libanon: Darul Fikr, t.t., Juz 2.

Bujairini, Sulaiman, Bujairini Alal Khotib, Terj. Muhammad Syarbini Al Khotib, “Bujairimi Alal Iqna’ fi Khalli al-fadhi Abi Suja”, Juz 3, Libanon: Darul Fikr.

Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta: Pena Pundi Aksara, Cet. Ke-3, 2008.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 2004.

Page 89: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

Djuwaini, Dimayauddin, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, 2008.

Ghofur Ansori, Abdul, Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia, Yogyakarta: Pilar Media, 2006.

Hajar Al-‘Asqalani, Al-Hafidz bin, Bulughul Maram, Indonesia: Darul Ahya Al-Kitab Al-Arabiyah.

Ibrahim, Johnny, Teori Dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing, 2006.

J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1989.

K. Lubis, Suhrawardi, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, Cet. Ke-2, 2000.

Koesmartadi, Ilmu Bahan Bangunan, Yogyakarta: Kanisius, 1999.

Koto, Alaidin, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Maslamah, Jual Beli Barang Seni Ukir Study Persepsi Ulama Desa Langon Kecamatan Tahunan Terhadap Jual Beli Seni Ukir yang Belum Dibuat dan Diketahui Sifat Wujudnya, (Tidak Dipublikasikan, Skripsi IAIN Walisongo, 2009).

Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Teungku, Falsafah Hukum Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1987.

Muhammad Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media, 2005.

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Perss, 1993.

Novianto, “Cacat Mata Kayu”, http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARISASi & LINGKUNGAN KEHUTANAN/SNI/v-jati.htm, (07 September 2009).

Pasaribu, Chairuman, dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 1994.

Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid, Ghazali Sa’id, Terj. “Bidayatul Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Nur Hasanuddin, Terj. “Fiqh Sunnah”, Jilid 4, Jakarta: Pena Pundi Aksara, Cet. Ke-1, 2006.

Page 90: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

Sawidi, Studi Analisis Pendapat Imam Nawawi tentang Syarat Manfaat Benda yang Diperjualbelikan, (Tidak Dipublikasikan, Skripsi IAIN Walisongo, 2003).

Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita, 1999.

Subekti, R., Aneka Perjanjian, Bandung: Citra Aditya Bakti, Cet. Ke-10, 1995.

Sudarsono, Pokok-pokok Hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1, 1992.

Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-2, 2001.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Prsada, 2008.

Sulistiyono, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Asas Kebebasan Berkontrak dalam Jual Beli (Study Analisis Terhadap pasal 1493 KUH Perdata), (Tidak Dipublikasikan, Skripsi IAIN Walisongo).

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, Cet. Ke- 7.

Syafi’i, Rahmat, Fiqh Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Taqiyudin, Imam, Kifayatul Akhyar, Semarang: Usaha Keluarga, tt.

Wahid Muhammad Ibnu Rusyd, Abdul, Bidayatul Mujtahid, Terj. Ghazali Said, “Bidayatul Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007.

Page 91: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini:

1. Nama lengkap : Ulil Hidayah

2. Nim : 052311010

3. Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 04 Januari 1988

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Desa. Srobyong, RT. 02 RW.

V Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara

7. Nama Orang Tua : Sukardi

8. Riwayat Pendidikan :

MI Darul Huda Karang Gondang Lulus Tahun 1999

MTs Al-Hikmah Pati Lulus Tahun 2002

MAK NU Banat Kudus Lulus Tahun 2005

IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2009

Page 92: CACAT TERSEMBUNYI DALAM JUAL BELI KAYU (Studi Kasus …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl...Nama : Ulil Hidayah NIM : 052311010 Judul : CACAT TERSEMBUNYI DALAM

BIODATA DIRI

Nama lengkap : Ulil Hidayah

Nim : 052311010

Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 04 Januari 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa. Srobyong, RT. 02 RW. V

Kecamatan Mlonggo Kabupaten

Jepara

Nama Orang Tua

Ayah :Sukardi

Ibu : Siti Khumayah

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Wiraswasta

Alamat : Desa. Srobyong, RT. 02 RW. V

Kecamatan Mlonggo Kabupaten

Jepara