diajukan untuk memenuhi salah satu syarat...

97
TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: ALI MAHRUS NIM 1110046100184 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M /1435 H

Upload: duongnhu

Post on 20-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR

DALAM TRANSAKSI JUAL BELI

DI PASAR CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

ALI MAHRUS

NIM 1110046100184

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M /1435 H

Page 2: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI
Page 3: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diujikan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

Ciputat, 22 Desember 2014 M

Ali Mahrus

Page 4: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

iii

TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR

DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

ALI MAHRUS

NIM: 1110046100184

Dibawah Bimbingan:

Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

JAKARTA

1436 H/2014 M

Page 5: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

iv

ABSTRAK

Ali Mahrus. NIM 1110046100184. TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR

DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT. Program Studi Muamalat,

Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436/2014 M.

Berdagang merupakan sunnah rasullah yang harus diikuti oleh umatnya. Beliau

telah memberikan suri tauladan dengan mengandalkan kejujuran dan kepercayaan meraih

kesuksesan dalam berdagang. Dalam berdagang dibutuhkan sebuah etika agar terciptanya

kepuasan dan kerelaan kedua pihak, karena seringkali pembeli merasa kurang puas

dengan barang yang dibeli karena ada cacat ataupun kerusakan yang tidak diketahui

sebelumnya dalam barang. Oleh karena itu diperlukan kesepakatan antara penjual dan

pembeli dalam melangsungkan proses jual beli apabila terdapat masalah seperti ini.

Penyusun dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field

research), penelitian langsung dilakukan di Pasar Tradisional Ciputat. Dengan sifat

penelitian deskriptif, dan untuk memecahkan masalah dengan pendekatan normative

dengan analisa kualitatif. Data diperoleh melalui obsevasi ke tempat penelitian secara

langsung yaitu Pasar Tradisional Ciputat dan wawancara dengan pihak-pihak yang

mendukung seperti kepala pasar, pedagang, dan pembeli.

Hasil dari penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu, praktek khiyar sudah

diterapkan mayoritas penjual di Pasar Ciputat. Khiyar yang terjadi di Pasar Ciputat

kebanyakan adalah khiyar syarat dan khiyar ‘aib. Proses khiyar di Pasar Ciputat sudah

sesuai dengan ajaran agama islam walaupun masih banyak yang harus diperbaiki.

Sedangkan kendala dalam pelaksanaannya yaitu masih ada beberapa penjual belum

mengenal khiyar dan konsepnya.

Kata kunci: Khiyar, Pasar, Ciputat.

Page 6: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

v

KATA PENGANTAR

Bismillâhirrahmânirrahîm

Asslamualaikum. Wr. Wb

Tiada yang pantas terucap dari lisan ini melainkan kalimat Alhamdulillah. Segala

puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, inayah dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak luput tercurahkan

shalawat serta salam kepada sang pendobrak pintu kebatilan Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.

Penulis sebagai insan yang tak akan pernah luput dari kesempurnaan, menyadari

penulisan skripsi yang berjudul “Telaah Penerapan Prinsip Khiyar Dalam Transaksi

Jual Beli Di Pasar Ciputat” ini masih banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan

ilmu dan pengalaman yang penulis miliki. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT.

Penulis tidak memungkiri akan peran berbagai pihak yang telah membantu,

mendo’akan serta memberikan semangat dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. JM. Muslim, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

vi

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH., ketua Program Studi Muamalat, Bapak

Abdurrauf, Lc, MA., selaku sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Ibu Euis Amalia, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah

berbagi ilmu dan memotivasi penulis.

4. Bapak Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Pembimbing yang sabar, meluangkan waktunya

bagi penulis, serta telah berbagi ilmu, dan memberikan kritik dan saran, serta

motivasi kepada penulis.

5. Bapak Joko selaku salah satu pengurus kepala pasar ciputat, beserta para responden

yang terlibat dalam penelitian ini (Bapak Nani, Ibu Rahmaniati, Ibu Ira Ratnasari,

Bapak Andi, Ibu Erna, dan yang lainnya) yang telah meluangkan waktunya dalam

membantu dan memberikan data dan informasi yang sangat berguna bagi penulis

selama penelitian. Jazâkumullahu khairul jazâ

6. Ayahanda Abdul Hafi dan ibunda Hayati tercinta, adik-adikku Faizin dan Bustan,

serta mbakku Zamzuroh, yang selalu mendo’akan penulis secara tulus penuh kasih

sayang dan memberikan semangat dan dukungan baik moral maupun materil. Karya

dan dedikasi penulis mempersembahkan untuk keluarga tercinta. Semoga kalian

semua selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan umur yang panjang selamat

dunia dan akhirat, sehingga ananda diberi kesempatan untuk menunjukkan bakti dan

besarnya cinta anak kepada kalian.

7. Guru kami, al-mukarrom KH. Ahmad Shonhanji Cholili selaku pimpinan pondok

pesantren modern Darul Muttaqin, al-mukarrom KH. Ali Musthafa Ya’qub selaku

pengasuh Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah, serta ust. Andi, ust. Rozi, ust.

Shofin, ust.Ali dan jajaran asatid lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu

Page 8: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

vii

persatu, sebagaimana beliau telah mendidik, mengasuh, dan membimbing penulis

selama ini. Semoga Allah Swt selalu melindungi dan merahmati beliau.

8. Teman-teman Perbankan Syariah D, Alpin, Daus, Aji, Adib, Harfi, Faqih, Fatih,

Bidin, Tsamroh, Ari, Fuadi, Bucor, Ibeng, Kiting, Oji, Rian, dan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Kalian semua selalu memberikan motivasi, saran, support,

dan membantu penulis sehingga penulisan ini rampung. Semoga kita selalu menjalin

silaturahmi hingga akhir hayat.

9. Teman-teman ANTABENA, Abdul Karim Monte, Sopwan, Aceng, Ihwan, Bagus,

Badrul, Misbah, Fahmi, Rofiq, Mahfud, Kaula, Arfiyan, Salam, dan lainnya. IPNU

JakTim, Mujib, Syairozi, Bayu, Munir, dan lainnya. Serta, kawan-kawan ku Rohim,

Syamsul, Sula, Inul, Agus, Idi, Kepe, dan lainnya. Kalian semua danggap keluarga

penulis.

10. Rekan-rekan karib yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, namun telah

memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat lulus menjalani

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah hingga akhir.

Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis

hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah semoga kebaikan yang telah diberikan

dapat dinilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dikemudian hari dan memberikan

manfaat bagi semua pihak serta rekan-rekan yang membacanya, semoga yang telah

penulis lakukan mendapat ridho Allah SWT.

Jakarta, 8 Desember 2014

Ali Mahrus

Page 9: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 9

D. Manfaat Penelitian 11

E. Metode Penelitian 11

F. Sistematika Penulisan 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Dasar Hukum Jual Beli 19

B. Pengertian Jual Beli 20

C. Rukun dan Syarat Jual beli 22

D. Berselisih Dalam Jual Beli 24

E. Khiyar dalam Jual Beli Menurut Islam

1. Dasar Hukum Khiyar 25

2. Pengertian Khiyar 27

3. Macam-Macam Khiyar 29

a. Khiyar Majlis 30

1. Masa Khiyar Majlis 31

b. Khiyar ‘Aib 32

1. Kriteria ‘Aib 34

2. Batas Akhir Khiyar ‘Aib 34

c. Khiyar Ru’yah 35

d. Khiyar Syarat 36

1. Masa Khiyar Syarat 38

2. Akhir Masa Khiyar Syarat 39

Page 10: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

ix

e. Khiyar Ta’yin 39

4. Hikmah Khiyar 41

F. Review Study Terdahulu 42

BAB III PASAR DAN RUANG LINGKUPNYA

A. Pasar dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Pasar 44

2. Jenis-Jenis Pasar 46

3. Pengertian Pasar Tradisional 48

B. Pasar Tradisional Ciputat

1. Sejarah singkat 50

2. Profil Umum 52

3. Struktur Organisasi 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Khiyar Dalam Jual Beli di Pasar Tradisional Ciputat 56

1. Pedagang Pakian 57

2. Pedagang Alat-alat Tulis 59

3. Pedagang Elektronik 61

B. Sifat Pelaksanaan Khiyar dalam Pasar 61

C. Problematika Yang Terjadi Seputar Khiyar 63

D. Kesesuai Pelaksanaan Prinsip Khiyar Dalam Hukum Islam 65

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 68

F. Usaha Memperbaiki Pelaksanaan Khiyar 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 72

B. Saran-Saran 74

DAFTAR PURTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan suatu agama bagi umat manusia yang mengatur

hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak. Islam mengajarkan sunnatullah

manusia harus bermasyarakat, tunjang-menunjang, topang-menopang dan

tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya.1 Sebagai makhluk sosial,

manusia menerima dan memberikan andilnya kepada orang lain. Saling

bermu’amalah untuk memenuhi hajat hidup dan mencapai kemajuan dalam

hidupnya. Untuk mencapai kemajuan dan tujuan hidup manusia, diperlukan

kerjasama dan kegotongroyongan sebagaimana ditandaskan dalam al-Qur’an

surat al-Ma’idah ayat 2.

Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, yang lebih jauh diterangkan dalam

pengetahuan sosiologi. Tidak ada alternative lain bagi manusia normal, kecuali

menyesuaikan diri dengan peraturan Allah (sunnatullah) tersebut dan bagi siapa

yang menentangnya dengan jalan memencilkan diri, niscaya akan terkena

1 Abdullah Siddik al-Haji, Inti Dasar Hukum Dagang Islam (Jakarta: Balai Pustaka,

1993), h.1

Page 12: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

2

sangsi berupa kemunduran, penderitaan, kemelaratan, dan malapetaka dalam

hidup ini.2

Diantara sekian banyak aspek kerjasama dan perhubungan manusia, maka

ekonomi perdagangan termasuk salah satu di antaranya. Bahkan aspek ini amat

penting peranannya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Setiap

orang akan mengalami kesulitan dalam memenuhi hajat hidupnya jika tidak

bekerjasama dengan orang lain. Dimana Orang-orang kota membutuhkan hasil

pertanian orang desa dan sebaliknya orang-orang desa membutuhkan barang-

barang produksi industri orang-orang kota. Para nelayan perlu menukar ikannya

dengan beras dan kaum petani perlu menukar pangannya dengan sandang.

Namun sayangnya, jual beli dan perdagangan akan mendatangkan permasalahan

dan liku-liku yang jika dilaksanakan tanpa aturan dan norma-norma yang tepat

akan menimbulkan bencana dan kerusakan dalam masyarakat. 3

Sebagaimana pandangan Hamzah Ya’qub, manusia adalah makhluk kerja

yang ada persamaanya dengan hewan yang juga bekerja dengan gayanya sendiri.

Tetapi, tentu lain dalam caranya. Hewan bekerja semata berdasarkan naluriyah,

tidak ada etos, kode etik atau permainan akal. Tetapi manusia memlikinya.

2 Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam (Bandung: Diponegoro, 1984,

Cet.Pertama), h.13 3 Ibid., h.14

Page 13: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

3

Harus punya etos dan pendayagunaan akal untuk meringankan beban tenaga

yang terbatas namun maupun meraih prestasi sehebat mungkin.4

Maka, untuk menjalin keselarasan dan keharmonisan dalam dunia dagang,

dibutuhkanlah suatu kaidah, patokan atau norma yang mengatur perhubungan

manusia dalam perniagaan, yakni hokum dan moralitas perdagangan. Dalam

tulisan ini, penyusun akan lebih menyoroti bidang moralitas dalam kegiatan jual

beli sesuai syari’at islam, terutama kegiatan khiyar dalam praktik jual beli

tersebut.

Mendengar istilah perdagangan atau jual beli, tentu tidak dapat dipisahkan

dari kata pasar. Berdagang adalah aktifitas paling umum yang dilakukan dipasar.

Pengertian pasar adalah alat yang memungkinkan individu berinteraksi untuk

membeli dan menjual barang atau jasa tertentu.5 Menurut kajian Ilmu Ekonomi,

pasar itu adalah pertemuan antara pembeli-pembeli dan penjual-penjual

(konsumen dan produsen) untuk suatu keinginan menentukan kondisi bagi

pertukaran sumber daya (barang dan jasa) atau dengan kata lain merupakan

4 Hamzah Ya’qub, Etos Kerja Islami (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1992, Cet.

Pertama), h.1. 5 William A. McEachren, Pengantar Ekonomi Mikro (Jakarta:PT.Salemba Empat,

2001), h.50.

Page 14: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

4

pertemuan antara permintaan dan penawaran yang tidak dibatasi oleh ruang

waktu dan tempat.6

Berdasarkan pembahasan diatas, perlu kita cermati beberapa hal tentang

jual beli yang patut diperhatikan oleh para penjual dan pembeli atau seorang

yang tiap harinya tidak lepas dari kegiatan jual beli.

Hal tersebut dirangkum dalam hukum jual beli islam, aturan

kemasyarakatan dikenal dengan istilah fiqih muamalah. Muamalah merupakan

perbuatan manusia dalam menjalin hubungan atau pergaulan antar sesama

manusia sedangkan ibadah merupakan hubungan atau “pergaulan manusia

dengan Tuhan”. Fiqih Muamalah adalah fiqih7 yang mengatur hubungan antar

individu dalam sebuah masyarakat.8 Dengan adanya ilmu Fiqih Muamalat,

dapat menjadi sandaran umat muslim dalam praktik jual belinya.

Berikut adalah beberapa unsur secara umum dalam fiqih muamalah yang

menyebabkan suatu perbuatan atau aktivitas bisnis dapat dikategorikan haram.

6 Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi dan

Pengendalian (Jakarta : Salemba Empat, 1995), h.14. 7 Fiqih secara bahasa artinya ‘pengetahuan’, ‘pemahaman’, dan ‘kecakapan’ tentang

sesuatu. Secara istilah fiqih berarti “pengetahuan tentang hokum-hukum (al-ahkam) syara’ yang

berkenaan dengan amal perbuatan manusia beserta dalil-dalilnya. Lihat Musthafa Ahmad

Zarqa’, al-Madkhal fi al-Fiqhi al-‘Am (Dâr al-Fikr, 1967), juz 1, h.54. 8 Ghufron A.Mas’adi, Fiqih Muamalat Kontekstual (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,2002), h.1

Page 15: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

5

1. Zalim, syariah melarang terjadinya interaksi bisnis yang merugikan atau

membahayakan salah satu pihak. Karena, bila hal itu terjadi, maka unsur

kezaliman telah terpenuhi. Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa “Kalian

tidak boleh menzalimi orang lain dan tidak pula boleh dizalimi orang

lain.” (QS Al-Baqarah 2:279)

2. Riba, Secara tegas syariah mengharamkan segala bentuk riba.

Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa "Wahai orang-orang yang beriman,

bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum

dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak

mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah

dan Rasul-Nya akan memerangimu." (QS Al-Baqarah 2: 278-279).

3. Maysir (perjudian), "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya

(meminum) khamar, berjudi, (berkorban) untuk berhala, mengundi

nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan.

Maka,jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat

keberuntungan." (QS Al-Maidah [5]: 90).

4. Gharar (penipuan), jual beli gharar adalah semua jual beli yang

mengandung ketidak jelasan atau pertaruhan atau perjudian.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah "Sesungguhnya Rasulullah saw

melarang jual beli secara gharar,” sedangkan Utsman menambahkan,

“dan hashah (transaksi jual beli belumjelas, kemudian untuk

Page 16: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

6

menentukannya dilempar dengan hashat (kerikil), maka barang yang

terkena kerikil itulah yang dijual. (HR. Abu Daud)9

5. Maksiat, apa pun bentuk maksiat yang terdapat dalam proses transaksi

(muamalat) merupakan hal yang diharamkan. Abu Mas'ud al-Anshari

menuturkan:

"Nabi saw. melarang (penggunaan) uang dari penjualan anjing,

uang hasil pelacuran, dan uang yang diberikan kepada dukun."

(Muttafaq 'alaih).10

Salah satu dari prinsip jual beli diatas adalah menghindarkan unsur zalim

atau transaksi saling merelakan antar penjual dan pembeli. Salah satunya dengan

cara memberikan kelonggaran dalam hal transaksi, yakni kedua belah pihak bisa

membatalkan transaksi jual beli jikalau terdapat ketidak sesuaian pada barang

yang diperdagangkan seperti adanya cacat pada barang tersebut atau ‘aib yang

isinya dapat dikategorikan termasuk unsur penipuan. Hak tersebut dinamakan

“khiyar”. .

Menurut Sohari Sahrani, adanya khiyar agar kedua orang yang berjual beli

dapat memikirkan dampak positif dan negative masing-masing dengan

pandangan kedepan, supaya tidak terjadi penyesalan dikemudian hari yang

9 Abu Daud, Sunan Abî Dâud (Beirût: Dâr al-Kutub al-Arabî), Jûz 3, h.262. 10 Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Abu ‘Awanah, Mustakhraj Abî ‘Awânah (Beirût: Dâr

al-Kutub al-Arabî), Juz.6, h.36

Page 17: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

7

disebabkan merasa tertipu tidak adanya kecocokkan dalam membeli barang

yang telah terpilih11.

Prinsip khiyar merupakan hak kedua belah pihak yang melakukan

transaksi dalam meneruskan atau membatalkan transaksi. Dalam dunia ekonomi

islam makna khiyar itu dirangkum dalam pertanyaan apakah akan meneruskan

atau mau mengurungkannya (membatalkannya).12

Sejatinya khiyar bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi pihak-

pihak yang melakukan transaksi itu sendiri. Sebab pada dasarnya Islam

melarang adanya paksaan dalam jual beli, Islam pun melarang akan adanya

pembohongan dan penipuan dalam bermu’amalah. Maka, adanya khiyar

merupakan sebuah tindakan untuk meminimalisir tindakan tercela tersebut. Oleh

karena itu penulis merasa tertarik untuk mengangkat khiyar sebagai pembahasan

utama dalam skripsi ini.

Penyusun memilih Pasar Tradisional Ciputat sebagai objek penelitian

dalam skripsi ini karena pasar ini bertempat strategis yang berdekatan dengan

beberapa kampus islam, diantaranya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Universtas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Ibnu Khaldun, Institute Ilmu

11 Sohari Sahrani dan Ruf’ah Abdullah, Fikih Muamalah (Bogor : penerbit Ghalia

Indonesia, 2011), h.76 12 A.Munir dan Sudarsono, Dasar-Dasar Agama Islam (Jakarta : Rineka Cipta, 2001),

h.219.

Page 18: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

8

Al-Qur’an. Dengan mayoritas konsumen dari mahasiswa kampus islam tersebut

kita dapat memperkirakan transaksi yang belangsung di pasar itu berjalan sesuai

syari’ah. Inilah salah satu yang menjadi daya tarik penulis. Adapun Pasar ciputat

adalah salah satu ikon pasar tradisional di Jakarta Selatan. Dimana barang yang

dijual belikan bermacam-macam dan bukan hanya barang baru melainkan juga

terdapat barang bekas.

Di Pasar Ciputat, ada penjual yang mempersilahkan khiyar namun ada juga

yang tidak melakukan khiyar. Oleh karena itu penulis juga bermaksud mencari

tahu mengapa praktik khiyar tidak dipraktikkan oleh semuanya dan apa

permasalahan-permasalahan yang terjadi seputar itu. Berdasarkan uraian diatas

penyusun tertarik untuk mengulas dan melakukan penelitian yang berhubungan

tentang pelaksanaan jual beli islam dengan judul “Telaah Pelaksanaan Prinsip

Khiyar Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional Ciputat”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Hak khiyar merupakan suatu proses hak pilih dalam menetapkan

pembelian barang atau membatalkannya yang harus diterapkan berdasarkan

ketentuan fatwa ulama fiqih. Namun apa yang terjadi di lapangan belum tentu

sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Page 19: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

9

Mengingat cakupan objek dalam penelitian ini terdiri banyak pedagang,

maka penulis membatasi pembahasan skripsi ini pada tiga kategori pedagang di

Pasar Tradisional Ciputat. Yaitu Pedagang Pakaian, Alat Tulis Kantor (ATK),

dan Elektronik. Kemudian, berdasarkan uraian singkat yang telah dijabarkan

diatas maka dapat dirumuskan pokok masalah sebagai berikut :

a. Apakah prinsip khiyar diterapkan dalam transaksi jual beli di Pasar Ciputat?

b. Bagaimanakah konsep penerapan khiyar di Pasar Ciputat dan jenis khiyar

apa yang digunakan dalam jual beli di Pasar Tradisional Ciputat ?

c. Apakah sesuai pelaksanaan khiyar di Pasar Tradisional Ciputat dengan

ketentuan hukum islam?

d. Apakah problematika yang terjadi dalam masalah khiyar dan bagaimana

menyelesaikannya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui dengan jelas apakah prinsip khiyar diterapkan

dalam jual beli di pasar ciputat.

Page 20: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

10

b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep khiyar yang

diterapkan oleh penjual dan pembeli dalam jual beli di Pasar

Tradsional Ciputat

c. Untuk mengetahui tinjauan dasar hokum islam tentang khiyar serta

kesesuaiannya dalam transaksi jual beli di Pasar Tradsional Ciputat

d. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh pedagang

dalam seputar khiyar serta mengetahui solusi yang akan digunakan.

2.Tujuan Subyektif

a. Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan jelas sebagai

bahan untuk penulisan skripsi, sebagai persyaratan dalam

mencapai gelar kesarjanaan di bidang Ekonomi Syariah Fakultas

Syariah dan Hukum.

b. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis dalam bidang

fiqih mu’amalah khususnya tentang konsepsi prinsip khiyar dalam

jual beli beserta problematika yang dihadapi dan bagaimana

solusinya.

c. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiah khususnya

tentang konsepsi prinsip khiyar dalam fiqih mu’amalah.

Page 21: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

11

D. Manfaat Penelitian

1.Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan Islam tentang

penerapan khiyar dalam jual beli di Pasar Ciputat

b. Hasil penelitian ini dapat memperkaya referensi dan literature

kepustakaan terkait dengan kajian mengenai penerapan praktik

khiyar dalam jual beli.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan ilmu pengetahuan dibidang muamalat.

2.Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan yang

dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang terkait serta sosialisasi

masyarakat mengenai pentingnya pemahaman akan prinsip khiyar

dalam jual beli.

E. Metode Penelitian

Penelitian merupakan aktivitas yang ditujukan untuk mengetahui seluk-

beluk sesuatu. Metode penelitian adalah teknik atau cara sistematis yang

digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam proses

Page 22: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

12

identifikasi dan penjelasan berbagai fenomena yang sedang diteliti dan

dianalisis. 13

Dalam penulisan skripsi ini guna memperoleh data dan informasi yang

objektif dibutuhkan data-data yang aktual dan relevan. Metode yang digunakan

penulis sebagai sarana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah mengumpulkan dari penelitian kepustakaan dan

penelitian lapangan. Diawali dengan kajian kepustakaan dan literatur-

literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang diteliti, metode

yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

kualitatif dalam bentuk pengumpulan data dengan cara interview dan

pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Pendekatan Masalah

Pendekatan penelitian yang digunakan berupa pendekatan normative,

yaitu membahas masalah yang diteliti dengan berdasarkan pada ketentuan

norma-norma agama atau teori hokum islam sebagai upaya untuk

memperoleh kebenaran.

13 Budi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam

Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2014) h.17

Page 23: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

13

3. Sumber data

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa

catatan tertulis atau wawancara, dalam hal ini melalui wawancara

dengan beberapa pedagang di Pasar Ciputat tentang

implementasi konsep khiyar dalam transaksi jual beli.

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang

terdapat dalam buku dan dokumen. Bahan hokum sekunder

sendiri terdiri dari literatur-literatur kepustakaan yang

memberikan penjelasan terhadap masalah yang diteliti seperti

buku-buku, majalah, internet serta sumber lainnya yang

berkaitan dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan data

a. Library research, yaitu suatu metode dengan mengkaji data-data

yang diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan lainnya.

b. Field research (lapangan) adalah pengumpulan data secara

langsung ke lapangan dengan mempergunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

Page 24: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

14

1. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan terhadap obyek yang diteliti.

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.14

2. Wawancara atau Interview

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan

tanya jawab secara langsung antara dua orang atau lebih, antara

penulis dengan responden terpilih.15 Dalam penelitian ini

mengambil responden dari penjual di Pasar Ciputat sebanyak 32

responden.

5. Teknik Pemilihan Informan

Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek

penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah tiga kategori pedagang pasar

tradisional ciputat yang berbeda, yaitu pedagang pakaian, alat-alat tulis, dan

elektronik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik probability sampling, yaitu teknik yang memberikan peluang atau

14 MT.Felix Sitorus, Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan (Bogor: Kelompok

Dokumentasi Ilsos, 1998.) h.42. 15 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung :PT.Remaja Rosdakarya,

2004) cet ke-65, h72

Page 25: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

15

kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Sedangkan metode penarikan sampel probabilitas dilakukan secara acak

sederhana.

Dalam pengambilan sampel, penulis hanya mengambil sampel sebanyak

32 pedagang tradisional dan 1 orang dari pengelola pasar tradisional yang

diwakili oleh salah satu staf PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.

Tabel 1.1. Kerangka dan Jumlah Informan

Informasi yang dicari Informan Jumlah

Informasi mengenai jumlah pedagang

dan literature sejarah terbentuknya

pasar ciputat

PD. PASAR JAYA 1 orang

Informasi mengenai penerapan khiyar Pakaian

Alat-alat tulis

Elektronik

20 orang

5 orang

7 orang

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, maka peneliti

menggunakan jenis penelitian lapangan. Dimana peneliti datang langsung ke

tempat penelitian.

Page 26: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

16

Adapun yang menjadi alasan kenapa peneliti memilih informan adalah:

pedagang yang berjualan di pasar ciputat, pedagang termasuk dalam ketiga

kategori pedagang, dan pengelola pasar.

6.Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini adalah menggunakan “Pedoman

Penulisan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.”

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab, setiap

bab terdiri dari sub bab. Untuk mempermudah pemahaman, maka susunannya

dapat dijelaskan dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat tentang pendahuluan yang mengantarkan skripsi secara

keseluruhan. Bab ini meliputi beberapa sub bab : pertama, latar

belakang masalahuntuk menjelaskan factor-faktor yang menjadi

dasar atau mendukung timbulnya masalah yang diteliti. Kedua,

pembatasan dan pokok masalah yang dirumuskan secara spesifik

tentang ruang lingkup masalah yang diteliti. Ketiga, tujuan dan

manfaat penelitian, agar memiliki arah yang jelas. Keempat,

metode penelitian sebagai langkah-langkah yang ditempuh

Page 27: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

17

dalam mengumpulkan data dan menganalisis data. Kelima,

sistematika penulisan untuk menerangkan alur pembahasan yang

diteliti. Bab ini sangat erat kaitannya dengan penelitian karena

dari bab ini dapat diketahui kemana skripsi ini diarahkan.

BAB II LANDASAN TEORI

Memuat landasan teoritis membahas tentang tinjauan umum

khiyar dalam jual beli menurut islam, yang meliputi : jual beli

menurut islam, landasan hokum khiyar, pengertian dan macam-

macamnya. Serta telaah pustaka sebagai tinjauan ulang atas

karya-karya yang sudah diteliti dan berhubungan dengan skripsi

ini serta menjelaskan perbedaannya dengan skripsi ini. Bab ini

merupakan rujukan dalam menganalisis permasalahan.

BAB III GAMBARAN UMUM PASAR

Memaparkan gambaran umum obyek penelitian yaitu Pasar

Tradisional Ciputat yang meliputi sejarah, profil, serta struktur

organisasi di Pasar Ciputat. Bab ini penting dikemukakan karena

bab ini yang menjadi obyek penelitian.

Page 28: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

18

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Merupakan pembahasan secara menyeluruh dari laporan

penelitian, berisi proses pelaksanaan khiyar di Pasar Tradisional

Ciputat, obyek dan jenis khiyar apa yang digunakan dan

bagaimana kesesuaian dalam hokum Islam, serta problematika

apa saja yang terjadi seputar khiyar.

BAB V PENUTUP

Berisi penutup yang dalam bab terakhir ini sekiranya penulis

melengkapi laporan penelitian dengan kesimpulan dan saran.

Kesimpulan dikembangkan berdasarkan seluruh hasil kajian.

Sedangkan saran dikembangkan berdasarkan temuan dari tulisan

ini sehingga dapat dikembangkan pasca penelitian.

Page 29: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli sebagai sarana tolong-menolong antara sesame umat manusia

mempunyai landasan yang kuat dalam al-Qur’an dan sunah Rasullah saw.

Terdapat beberapa ayat al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw. yang berbicara

tentang jual beli, antara lain:

Surah al-Baqarah ayat 198:

ن تبتغوا فضلا من ربكم ( 891)ابلقرة ليس عليكم جناح أ

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan)

dari Tuhanmu.

Dasar hukum jual beli berdasarkan sunah Rasulullah, antara lain:

ي عن وائل بن داود، عن سعيد بن عمري األنصاري، قال: سئل رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلمأ

طيب؟ قال: " عمل الرجل بيده، وك بيع مربور )رواه ابليهيق(الكسب أ

“Nabi Muhammad Saw ditanya, pekerjaan apa yang terbaik? Beliau

menjawab, kerja seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap jual beli yang

Page 30: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

20

baik. Artinya, yang tidak terdapat unsur manipulasi dan khianat.” (HR.

Alhakim)16

B. Pengertian Jual Beli

Jual beli ( ) secara etimologi, berarti tukar menukar sesuatu atau

menukar kepemilikan barang dengan barang.17 Sedangkan kata bentuk

jama’ dari (menjual) yang merupakan masdar dari , yang artinya

(mengganti sesuatu dengan sesuatu yang lain).18

Sedangkan secara terminologi, terdapat beberapa definisi jual beli yang

dikemukakan para ulama fiqh, sekalipun substansi dan tujuan masing-masing

definisi sama. Diantaranya:

Jual beli menurut ulama Hanafiyah19 :

وص ص ه م وج ال ع م ال ب ة م ل اد ب م

“Menukarkan harta dengan harta melalui cara tertentu”.

16 Abu Bakar al-Baihaqi, Syu’bu al-Aymân (al-Hindi: Maktabah al-Rusyd, 1423), juz

II, h.434 17 Moh. Thalib, Tuntunan Berjual Beli menurut Hadist Nabi (Surabaya : PT Bina Ilmu,

1977), h. 7 18 Wahbah Zuhaily, Al-Fiqh al-islâmî wa Adillatuh (Damsyik: Dâr al-Fikr, 1989), juz

IV, h.344. 19 Alauddin Al-Kasani, Badâ al-Tsanâ’i fî al-Tartib al-Syarâ’i’ (Mesir: Syirkah al-

Mathbû’ah), juz V, h.133

Page 31: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

21

20Nawawi, jual beli adalahMenurut

ا مقابلة مال بمال تمليك

“Menukarkan harta dengan harta untuk menjadi hak milik”

: 21Ibn Qudamah Menurut

ادلة المال بالمال تمليكا وتمليكا مب

“Penukaran harta dengan harta untuk saling menjadikan hak milik”

:22Sayyid SabiqMenurut

ذون في و نقل ملك بعوض ع الوجه المأ

اض أ ه مبادلة مال بمال ع سبيل الت

“Penukaran harta dengan harta yang lain dengan jalan saling merelakan,

atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang

diperbolehkan.”

20 Ibnu Qudamah, Mughnî al-Muhtâj (Beirut: Dar al-kitab al-‘Araby, 1980), juz II, h.2 21 Ibid., Juz III, h.559 22 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah (Beirût: Dâr al-Kitâb al-Arabî, 1983), h.126.

Page 32: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

22

C. Rukun dan Syarat Jual Beli

Akad jual beli akan dianggap sah apabila telah memenuhi rukun dan syarat

jual beli. Sedangkan, sempurnanya struktur akad jual beli itu ada enam rukun,

yaitu: ‘Aqidain (si penjual dan si pembeli), ma’qud ‘alaih (barang yang dibeli

dan nilai tukar pengganti barang), sighat (ijab dan qabul).

Menurut mayoritas ulama, menetapkan rukun jual beli ada tiga, yaitu :

a. ‘Aqidain adalah kedua subyek atau pelaku transaksi yang terdiri atas penjual

dan pembeli.

b. Ma’qud ‘alaih adalah komoditi dalam transaksi jual beli, yang terdiri atas

barang dagangan dan alat pembayaran.

c. Shighah adalah bahasa interaktif dalam sebuah interaksi, yang terdiri atas

penawaran (ijab) dan persetujuan (qabul).23

Menurut mayoritas ulama, menetapkan bahwa syarat jual beli sesuai

dengan rukun jual beli yang telah disebutkan diatas, yaitu:

Syarat-syarat orang yang berakad

a. Berakal dan Mumayyiz; tidak sah jual beli yang dilakukan orang gila, anak

kecil dan bodoh.

23 Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Muamalah, cet.II, (Kediri : Lirboyo Press,

2013), h 4

Page 33: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

23

b. Berjumlah lebih dari dua orang

Syarat ma’qud ‘alaih (harga atau nilai tukar pengganti barang dan barang

yang dibeli)

a. Barang yang dijual diketahui dengan jelas.

b. Barang yang dijual merupakan benda yang bernilai atau bermanfaat.

c. Barang yang dijual merupakan hak milik penjual

d. Barang yang dijual dapat diserah terimakan.

Syarat Sighat (lafadz ijab dan qabul)

a. Kecakapan; kedua belah pihak haruslah orang yang cakap dalam

melakukan transaksi.

b. Adanya kesesuaian antara ijab dan Kabul.

c. Dilakukan dalam satu tempat24

24 Abdur Rahman Ghazali dkk, Fiqih Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, Cet.pertama, 2010), h.70

Page 34: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

24

D. Berselisih Dalam Jual Beli

Penjual dan pembeli dalam jual beli hendaknya berlaku jujur, berterus

terang, dan mengatakan yang sebenarnya, jangan berdusta, dan bersumpah

dusta, sebab sumpah dan dusta itu menghilangkan keberkahan jual beli.

Rasulullah saw bersabda:

كة لعة ممحقة للرب قة للس رواه ابلخارى ومسلم( ( اللف منف

“Bersumpah dapat mempercepat lakunya dagangan, tetapi dapat

menghilangkan berkah” (HR. Bukhari dan Muslim)25

Para pedagang yang jujur, benar, dan sesuai dengan ajaran islam dalam

berdagangnya, mereka dikumpulkan dengan para nabi, sahabat, dan orang-orang

yang mati syahid pada hari kiamat, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

هداء. )رواه التمذى والاكم( يقي والش د مي مع انلبيي والصدوق األ اتلاجر الص

“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dikumpulkan bersama Nabi,

para sahabat dan orang-orang mati syahid” (HR.Tirmidzi).

Bila antara penjual dan pembeli berselisih pendapat dalam suatu benda

yang diperjualbelikan, maka yang dibenarkan adalah kata-kata yang punya

25 Abu Abdullah, al-Jâmi’ al-Shaḫîḫ (al-Qâhirah: Dâr al-Sya’bî,1987), Juz.III, h.78

Page 35: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

25

barang bila antara keduanya tidak ada saksi dan bukti lainnya. Sabda Rasulullah

Saw:

لعة رب يقول ما فهو بينة ابينهم وليس ابليعان اختلف إذا و ، الس )رواه أبو داود( يتتاركن أ

“Bila penjual dan pembeli berselisih dan antara keduanya taka da saksi,

maka yang dibenarkan adalah yang punya barang atau dibatalkan.”(HR. Abu

Dawud)26

E. Konsep Khiyar Dalam Islam

1. Dasar Hukum Khiyar

Hak khiyar atau memilih dalam jual beli, menurut islam dibolehkan.

Apakah akan meneruskan jual beli atau membatalkannya, tergantung keadaan

(kondisi) barang yang diperjualbelikan. Landasan hokum khiyar dalam Al-

Qur’an memang tidak dijelaskan secara rinci. Al-Qur’an hanya menyebutkan

secara garis besar bahwa dalam penelolaan harta tidak boleh dengan cara bathil

sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an :

ن تكون تارةا عن تراض موالكم بينكم بابلاطل إل أ

كلوا أ

ين آمنوا ل تأ ها ال ي

منكم يا أ

( )النساء:

26 Abu Daud, Sunan Abû Dâud (Beirût: Dâr al-Fikr), juz 3, h. 285.

Page 36: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

26

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu…” (QS. An-Nisa 4:29)

Adapun yang menjadi landasan hokum khiyar hadist Rasulullah saw. yang

berbunyi:

عنهما ، قال : : قال انلب قا ، عن ابن عمر ، رض الل صىل اهلل عليه وسلم ابليعان باليار ما لم يتفر

حدهما لصاحبه اخت )رواه الشيخان( و يقول أ

أ

“Penjual dan pembeli pilihan sebelum keduanya berpisah atau salah

satunya mengatakan pada yang lain, pilihlah!” (HR Bukhari Muslim)27

نصار وكنت بلسانه لوثة يشكو إل رسول اللليه صىل اهلل ع-عن ابن عمر قال : سمعت رجلا من األ

-وسلم نه ل يزال يغب ف ابليع فقال ل رسول اللم ذا بايعت فقل ل خ إ :» -صىل اهلل عليه وسلم-: أ لبة

مسك وإن سخطت فاردد. )روانت باليار ف ك سلعة ابتعتها ثلث لال فإن رضيت فأ

( ه ابليهيقأ

“Dari Ibnu Umar ra. Berkata, aku mendengar seorang sahabat Anshar

yang lugu mengadu kepada Rasulullah saw., bahwa ia selalu dirugikan dalam

jual beli. Lalu Rasulullah saw. bersabda kepadanya, “apabila kamu jual beli,

maka katakan, “tidak ada manipulasi!”, selanjutnya kamu berhak menentukan

pilihan pada setiap barang yang kamu beli selama tiga malam, jika kamu

berminat, ambil, jika tidak, kembalikan”. (HR. Albaihaqi)28

27 Abu Abdullah, al-Jâmi’ al-Shaḫîḫ (al-Qâhirah: Dâr al-Sya’bî,1987), Juz.III, h.84 28 Hasan bin Ali al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubrâ (al-Hindi: Dâr al-Ma’ârîf), Juz.v,

h.273

Page 37: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

27

Menurut Abdurrahman al-Jaziri, status khiyar dalam pandangan ulama

fiqih adalah disyariatkan atau dibolehkan, karena keperluan yang mendesak

dalam mempertimbangkan kemaslahatan masing-masing pihak yang melakukan

transaksi.29

2. Pengertian Khiyar

Kata al-khiyar dalam bahasa arab berarti pilihan. Pembahasan al-khiyar

dikemukakan para ulama fiqh dalam permasalahan yang menyangkut transaksi

dalam bidang perdata khususnya transaksi ekonomi, sebagai salah satu hak bagi

kedua belah pihak yang melakukan transaksi (akad) ketika terjadi beberapa

persoalan dalam transaksi dimaksud. Definisi khiyar dalam kitab Hasyiyatul

Jamali ialah hak memilih pelaku transaksi untuk menentukan pilihan terbaik

antara melanjutkan atau membatalkan sebuah transaksi.30

Secara terminology, para ulama fiqh telah mendefinisikan al-khiyar, antara

lain:

1. Menurut Sayyid Sabiq31 :

واللغاء مر من المضاء أ

اليار هو طلب خري األ

29 Abdurrahman al-Jaziri, Al-Fiqh ‘alâ al-Madzâhîb al-Arba’ah (Beirût : Dar al-Taqwa,

2003), Juz II, h.131. 30 Sulaiman bin Umar al-Jamali, Hâsyiyah al-Jamali ‘alâ Syarh Manhaj al-Tullâb (Dâr

al- Fikr, t.th), Juz III, h.101. 31 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunah (Beirut: Dâr al- Fikr, 1983), Juz III, cet. Ke-4, h.164.

Page 38: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

28

“Khiyar ialah mencari kebaikan dari dua perkara, melangsungkan atau

membatalkan (jual beli)”.

2. Wahbah al-Zuhaily mendefinisikan al-khiyar dengan:

ا للمتعا ن يكون للمتعاقد اليار بي إمضاء العقد وعدم إمضائه بفسخه رفقاقدين أ

“Hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang melaksanakan

transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi yang disepakati

sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang melakukan transaksi”.

3. Menurut Muhaamad bin Ali bin Muhammad al-Syaukani

اليار هو طلب خري األمرين من إمضاء ابليع أوفسخه

“Khiyar adalah mencari kebaikan dari dua perkara, melanjutkan atau

membatalkan”.32

4. Menurut Abbas Satar Abu Gaddah, khiyar dalam istilah fiqih mempunyai

pengertian yang banyak sesuai dengan macam-macam khiyar lalu ia

meringkas pengertian khiyar:

.اليار هو حق العاقد ف فسخ العاقد أو امضائه لظهور مسوغ رشيع او بمقتىض اتفاق عقدى

32 Muhammad bin Ali bin Muhammad al-Syaukani, Nailu al-Authâr (Mesir: Maktabah

Mustafa al-Halabi,tth), jilid 5, h.209.

Page 39: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

29

“Khiyar adalah hak orang yang berakal untuk membatalkan akad atau

meneruskannya karena ada alasan yang dibenarkan syariaht atau karena ada

kesepakatan akad.33

Jika dilihat dari sisi definisinya, guna khiyar ialah agar adanya pemikiran

matang-matang baik sisi negative maupun positif bagi kedua pihak sebelum

benar-benar memutuskan untuk jual beli. Hal ini untuk menghindari kerugian

yang terjadi dikemudian hari oleh kedua belah pihak.

Jadi, hak khiyar itu ditetapkan dalam islam untuk menjamin kerelaan dan

kepuasan timbal balik pihak-pihak yang melakukan jual beli. Dari satu segi

memang khiyar (opsi) ini tidak praktis karena mengandung arti ketidak pastian

suatu transaksi, namun dari segi kepuasan pihak yang melakukan transaksi,

khiyar ini yaitu jalan terbaik.34

3. Macam-Macam Khiyar

Khiyar itu ada yang bersumber dari syara’, seperti khiyar majlis, aib, dan

ru’yah. Selain itu, ada juga khiyar yang bersumber dari kedua belah pihak yang

berakad, seperti khiyar syarat dan ta’yin. Berikut ini akan dikemukakan

pengertian khiyar menurut para ulama :

33 Abdus Satar Abu Gaddah, al-Khiyâr wa Âtsâruhu fi al-Uqûd, Cet-2, (Kuwait:

Mathba’ah Maqhawi, 1985), Jilid 1, h.43 34 Amir Syarifudin, Fiqih Muamalah (Jakarta: Pranada Media, 2003, Cet. Pertama),

h.213.

Page 40: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

30

1. Khiyar Majlis

Yaitu hak pelaku transaksi untuk menentukan pilihan terbaik antara

melangsungkan atau mengurungkan transaksi ketika kedua pihak masih berada

di majlis akad dan belum berpisah badan. Artinya transaksi dianggap sah apabila

kedua belah pihak yang melaksanakan akad telah berpisah badan, atau salah

seorang diantara mereka telah melakukan pilihan untuk menjual atau membeli.

Khiyar seperti ini hanya berlaku dalam transaksi yang bersifat mengikat kedua

belah pihak yang melaksanakan transaksi, seperti jual beli dan sewa menyewa.

Kadang-kadang terjadi, salah satu yang berakad tergesa-gesa dalam ijab

atau Kabul. Setelah itu, tampak adanya kepentingan yang menuntut

dibatalkannya pelaksanaan akad. Karena itu, syariat mencari jalan baginya untuk

ia dapat memperoleh hak munkin hilang dengan ketergesa-gesaan tadi. Bukhari

dan Muslim meriwayatkan dari Hakim bin Hazam bahwa Rasulullah saw

bersabda:

رض ، حزام بن حكيم عن قا لم ام باليار ابليعان : قال وسلم عليه اهلل صىل انلب عن ، عنه الل يتفر

بيعهما بركة مقت وكتما كذبا وإن بيعهما ف لهما بورك وبينا صدقا فإن

“Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar selama

belum berpisah. Jika keduanya benar dan jelas maka keduanya diberkahi dalam

Page 41: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

31

jual beli mereka. Jika mereka menyembunyikan dan berdusta, maka akan

dimusnahkanlah keberkahan jual beli mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim)35

Artinya bagi tiap-tiap pihak dari kedua belah pihak ini mempunyai hak

antara melanjutkan atau membatalkan selama keduanya belum berpisah secara

fisik. Dalam kaitan pengertian berpisah dinilai sesuai dengan situasi dan

kondisinya. Di rumah yang kecil, dihitung sejak salah seorang keluar. Dirumah

besar, sejak berpindahnya salah seorang dari tempat duduk kira-kira dua atau

tiga langkah. Jika keduanya bangkit dan pergi bersama-sama maka pengertian

berpisah belum ada. Pendapat yang diangap kuat bahwa yang dimaksud berpisah

disesuaikan dengan adat kebiasaan setempat.36

a. Masa Khiyar Majlis

Masa Khiyar Majlis akan berakhir dengan salah satu dari dua hal yakni

saling memilih (takhayur) atau berpisah (tafarruq):

1. Takhayur

Takhayur ialah keputusan pelaku transaksi antara memilih melangsungkan

atau mengurungkan transaksi ketika masih berada di majlis akad. Pelaku

transaksi, apabila telah menjatuhkan salah satu pilihan ini, masa hak khiyar

35 Abu Abdullah, al-Jâmi’ al-Shaḫîḫ (al-Qâhirah: Dâr al-Sya’bî,1987), Juz.III, h.84 36 Sayyid Sabiq, Fiqh al- Sunnah (Beirût: Dâr al- Fikr, 1983), jilid III, cet. Ke-4, h.164.

Page 42: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

32

majlisnya telah berakhir, kendati keduanya belum berpisah (tafarrruq) dari

majlis akad.37

2. Tafarruq

Tafarruq ialah terjadinya perpisahan kedua belah pihak pelaku transaksi

dari majlis akad. Batasan tafarruq merujuk kepada makna ‘urfi, karena tidak ada

batasan secara syar’i maupun lughawi. Tafarruq bisa terjadi. Dalam arti masa

hak khiyar kedua pelaku transaksi berakhir, meskipun hanya salah satu pihak

yang keluar dari majlis akad, sebab peristiwa tafarruq tidak bisa dipilah-pilah

layaknya takhayur diatas.38

2. Khiyar Aib

Yaitu hak untuk membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi kedua

belah pihak yang berakad apabila terdapat suatu cacat pada objek yang

diperjualbelikan, dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya ketika akad

berlangsung..39

37 Zakariya Anshori, Atsnâ al-Maṯâlib fi Syarhi Raudhi al-Ṯalib (Beirût: Dâr al-Kutub

al-Ilmiyah, 2000), juz 3, hal 90 38 Ibid., hal 91 39 Nasroen Haroen, Fiqih Muamalah, cet.II, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007),

h.130.

Page 43: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

33

Jadi, dalam khiyar aib itu apabila terdapat bukti cacat pada barang yang

dibelinya, pembeli dapat mengembalikan barang tersebut dengan meminta ganti

barang yang baik, atau kembali barang dan uang.

Dasar hukum khiyar aib, diantaranya sabda Rasulullah saw.:

خو المسلم : يقول وسلم عليه اهلل صىل اهلل رسول سمعت : قال ، عمر بن عقبة عن ل و ، المسلم أ

خيه من باع لمسلم يل ا أ .)رواه ابن ماجه( ل بينه إل عيب فيه بيعا

“Sesama muslim itu bersaudara; tidak halal bagi seorang muslim menjual

barangnya kepada muslim lain, padahal pada barang itu terdapat ‘aib/cacat”.

(HR.Ibnu Majah)40

Khiyar ‘aib ini menurut kesepakatan ulama fiqh, berlaku sejak

diketahuinya cacat pada barang yang diperjualbelikan dan dapat diwarisi oleh

ahli waris pemilik hak khiyar. Adapun cacat yang menyebabkan munculnya hak

khiyar, menurut ulama hanafiyah dan hanabilah adalah seluruh unsur yang

merusak obyek jual beli itu dan mengurangi nilainya menurut tradisi para

pedagang. Tetapi menurut ulama Malikiyah dan Syafi’iyah seluruh cacat yang

menyebabkan nilai barang itu berkurang atau hilang unsur yang diinginkan dari

padanya.

40 Ibnu Majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid, Sunan Ibnu Mâjah (Maktabah

Abî al-Ma’âṯî), Juz 3, h.355.

Page 44: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

34

a. Kriteria Aib

Kriteria aib yang bisa menetapkan hak khiyar aib ialah:

1. Aib qadim, yakni aib yang ada sebelum terjadi transaksi, atau ada

setelah transaksi namun sebelum terjadi serah terima barang, atau

ada bersamaan dengan serah terima barnag, dan atau ada setelah

serah terima barang namun merupakan akibat dari sebab yang

terjadi sebelumnya.

2. Aib yang mengurangi fisik barang yang bisa menafikan minat

pelaku transaksi.

3. Aib yang mengurangi fisik barang atau tidak, namun bisa

mengurangi harga pasaran.

4. Aib yang tidak wajar ditemukan pada fisik barang tersebut

b. Batas Akhir Hak Khiyar Aib

Hak khiyar aib akan berakhir dalam arti pelaku transaksi tidak

memiliki hak opsionaluntuk melangsungkan atau mengurungkan transaksi

lagi, apabila setelah mendapati aib terjadi hal-hal berikut:

1. Tidak segera mengembalikan (radd) komoditi

2. Komoditi telah dimanfaatkan, seperti dipakai, disewakan, dijual,

dan lainnya. Karena tindakan-tindakan seperti ini

Page 45: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

35

mengindikasikan rela (ridla) dengan kondisi barang, dan

memilih untuk melangsungkan transaksi.41

3. Khiyar Ru’yah

Yaitu khiyar (hak pilih) bagi pembeli untuk menyatakan berlaku atau batal

jual beli yang ia lakukan terhadap suatu objek yang belum ia lihat ketika akad

berlangsung.

Jumhur ulama yang meliputi ulama Hanafiyah Malikiyah, Hanabilah, dan

Zahiriyah menyatakan bahwa khiyar ru’yah disyari’atkan dalam islam

berdasarkan sabda Rasulullah saw. yang menyatakan:

ب هريرة قال قال رسول اللهو من اشتى شيئاا لم يره ف » -صىل اهلل عليه وسلم-عن أ

)رواه ادلار قطىن( باليار إذا رآه

“Siapa yang membeli sesuatu yang belum ia lihat maka ia berhak

khiyar apabilatelah melihat barang itu”. (HR. Dar al-Quthni dari Abu

Hurairah)42

Akad seperti ini, menurut mereka boleh terjadi disebabkan objek yang

akan dibeli itu tidak ada di tempat berlangsungnya akad, atau karena sulit dilihat

41 Musthafa Al-khin, al-Fiqh al-Manhaj ‘alâ Madzhab Imam Syâfi’î, juz 6, h. 21. 42 Abu Hasan Ali, Sunan al-Dâr quṯnî (Maktab al-Tahqîq), Juz.III, h.382.

Page 46: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

36

seperti ikan kaleng (sardencis). Khiyar ru’yah menurut mereka, mulai berlaku

sejak pembeli melihat barang yang akan dibeli.

Akan tetapi, ulama Syafi’iyah dalam pendapat baru (al-mazhab al-jadid),

mengatakan bahwa jual beli barang yang ghaib tidak sah, baik itu disebutkan

sifatnya waktu akad maupun tidak. Oleh sebab itu, menurut mereka khiyar

ru’yah tidak berlaku, karena akad itu mengandung unsur penipuan yang boleh

membawa kepada perselisihan.43

4. Khiyar syarat

Yaitu hak pelaku transaksi untuk menentukan pilihan terbaik antara

melangsungkan atau mengurungkan transaksi yang berlaku atas dasar

kesepakatan muta’aqidain (pembeli dan penjual) terhadap sebuah klausul

(syarat) berupa batas waktu tertentu. Biasanya lama syarat yang diminta paling

lama tiga hari.44

Secara substansial, fungsi khiyar syarat merupakan perpanjangan waktu

dari hak opsional dalam khiyar majlis. Apabila hak opsional dalam khiyar majlis

terbatas hanya ketika pelaku transaksi masih berada dalam majlis akad, dan akan

43 Nasrun Harun, Fiqih Mu’amalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), cet-ke2,

h.136 44 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah (Beirût: Dâr al-Fikr, 1983), h.165

Page 47: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

37

berakhir begitu keduanya telah berpisah, maka dalam khiyar syarat hak opsional

tersebut masih berlangsung sekalipun kedua pihak telah berpisah, sampai batas

waktu yang disepakati.45

Seperti, seseorang berkata: Saya jual mobil ini dengan harga seratus juta

rupiah (Rp. 100.000.000,-) dengan syarat boleh memilih selama tiga hari. Dalam

kaitan ini Rasulullah saw. bersabda:

نت لال )رواه ابليهيق( ثلث ابتعتها سلعة ك ف باليار أ

“Kamu boleh khiyar (memilih) pada setiap benda yang telah dibeli selama

tiga hari tiga malam” (HR.Baihaqi)46

Hadis dari Ibnu Umar, Rasulullah saw. bersabda:

عنهما ، انلب صىل اهلل عليه وسلم ك بيعي ل بيع قالعن ابن عمر رض الل

قا إل بيع اليار. بينهما حت يتفر

“Setiap dua orang melakukan jual beli, belum sah dinyatakan jual

beli itu sebelum mereka berpisah, kecuali jual beli khiyar.”47

45 Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Mu’amalat, cet.II, (Kediri: Lirboyo Press,

2013), h.69. 46 Hasan bin Ali al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubrâ (al-Hindi: Dâr al-Ma’ârîf), Juz.v,

h.273 47 Abu Abdullah, al-Jâmi’ al-Shaḫîḫ (al-Qâhirah: Dâr al-Sya’bî,1987), Juz.III, h.84

Page 48: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

38

Artinya, jual beli dapat dilangsungkan dan dinyatakan sah bila mereka

berdua telah berpisah, kecuali bila disyaratkan oleh salah satu kedua belah pihak,

atau kedua-duanya adanya syarat dalam masa tertentu.

Jika masa waktu yang ditentukan berakhir dan akad tidak difasakhkan,

maka jual beli wajib dilangsungkan. Khiyar batal dengan ucapan dan tindakan

si pembeli terhadap barang yang ia beli, dengan jalan mewakafkan,

menghibahkan, atau membayar harganya, karena demikian itu menunjukkan

kerelannya.48

a. Masa Khiyar Syarat49

Masa Khiyar syarat ada batas minimal dan maksimal. Batas minimal masa

khiyar syarat adalah masa sebentar yang telah diketahui, seperti satu jam. Dan

batas maksimalnya ialah tiga hari tiga malam. Limitasi pada tiga hari tiga mala

mini, disamping berdasarkan hadits, juga didukung alasan rasional bahwa, tiga

hari adalah masa yang secara galib telah cukup untuk membuat pertimbangan

secara matang.

48 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, h. 165 49 Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Muamalah, h. 70

Page 49: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

39

b. Akhir Masa Khiyar Syarat

Masa khiyar syarat akan berakhir dengan beberapa hal sebagai berikut:

1. Habisnya batas waktu khiyar yang telah disyaratkan pelaku transaksi.

2. Memutuskan untuk melangsungkan transaksi atau mengurungkannya.

3. Mentasharufkan komoditi dalam masa khiyar dengan bentuk tasaruf

yang umumnya hanya legal dilakukan oleh pemilik.

5. Khiyar Ta’yin

Yaitu hak pilih bagi pembeli dalam menentukan barang yang berbeda

kualitas dalam jual beli. Contoh, pembelian keramik: ada yang berkualitas super

(KW1) dan sedang (KW2). Akan tetapi, pembelian tidak mengetahui secara

pasti mana keramik yang super dan berkualitas sedang. Untuk menentukan

pilihan itu ia memerlukan pakar keramik dan arsitek. Khiyar seperti ini, menurut

hanafiyah yaitu boleh, dengan alasan bahwa produk sejenis yang berbeda

kualitas sangat banyak, yang kualitas itu tidak diketahui secara pasti oleh

pembeli, sehingga ia memerlukan bantuan seorang pakar. agr pembeli tidak

tertipu dan agar produk yang ia cari sesuai dengan keperluannya, maka khiyar

ta’yin dibolehkan.50

50 Nasrun Harun, Fiqih Mu’amalah, h.132

Page 50: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

40

Akan tetapi, jumhur ulama fiqh tidak menerima keabsahan khiyar ta’yin

yang dikemukakan ulama Hanafiyah ini. Alasan mereka, dalam akad jual beli

ada ketentuan bahwa barang yang diperdagangkan (al-sil’ah) harus jelas, baik

kualitasnya, maupun kuantitasnya. Dalam persoalan khiyar ta’yin, menurut

mereka, kelihatannya bahwa identitas barang yang akan dibeli belum jelas. Oleh

karena itu, ia termasuk ke dalam jual beli al-ma’dum (tidak jelas identitasnya)

yang dilarang syara’.

Ulama Hanafiyah yang membolehkan khiyar ta’yin mengemukakan tiga

syarat untuk sahnya khiyar ini, yaitu:

a. Pilihan dilakukan terhadap barang sejenis yang berbeda kualitas dan

sifatnya.

b.Barang itu berbeda sifat dan nilainya.

c. Tenggang waktu untuk khiyar ta’yin itu harus ditentukan yaitu menurut

Imam Hanifah tidak boleh lebih dari tiga hari.

Khiyar ta’yin, menurut ulama Hanafiyah, hanya berlaku dalam transaksi

yang bersifat pemindahan hak milik yang berupa materi dan mengikat bagi

kedua belah pihak, seperti jual beli.

Page 51: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

41

4. Hikmah Khiyar

Diantara hikmah khiyar sebagai berikut:

a. Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip prinsip

islam, yaitu suka sama suka antara penjual dan pembeli.

b. Mendidik masyarakat agar hati-hati dalam melakukan akad jual beli,

sehinga pembeli mendapatkan barang dagangan yang baik atau benar-benar

disukainya.

c. Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli dan

mendidiknya agar bersikap jujur dalam menjelaskan keadaan barang.

d. Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun

pembeli, karena ada kehati-hatian dalam proses jual beli.

e. Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antar

sesama. Adapun ketidak jujuran atau kecurangan pada akhirnya akan

berakibat dengan penyesalan, dan penyesalan di salah satu pihak dapa

mengarah kepada kemarahan, kedengkian, dendam, dan akibat buruk

lainnya.51

51 Abdul Rahman Ghazali dkk, Fiqih Muamalat (Jakarta : Kencana Media Group,

2010, Cet. Pertama), h.104.

Page 52: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

42

F. Review Studi Terdahulu

Dalam rangka mendukung penelaahan yang lebih komprehensif, penyusun

berusaha untuk melakukan kajian awal pustaka atau karya-karya yang memiliki

relevansi terhadap obyek yang akan diteiti. Sejauh pengamatan penulis, kajian

terhadap penerapan khiyar di Pasar Tradisional Ciputat belum ada yang meneliti,

namun ada beberapa karya yang terkait dengan permasalahan prinsip khiyar

sebagai berikut :

Tabel 2.1. Review Studi Terdahulu

Peneliti dan

Judul

Jenis

Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

Sri Sumaryanih,

2003: Fakultas

Syariah dan

Hukum/Perbankan

Syariah UIN

Jakarta; “Khiyar

dalam Jual Beli

Menurut Hukum

Islam dan

Hukum Perdata”

Penelitian

kualitatif

dengan

metode

library

research dan

comparative

research

khiyar dalam hokum islam

dengan hokum perdata

mempunyai tujuan yang

sama yaitu mewujudkan

ketertiban dan keamanan dan

melindungi Hak Asasi

Manusia.

Membahas

perbandingan konsep

khiyar antara hokum

islam dengan hokum

perdata

Tidak ada penelitian

terhadap penerapan

khiyar di lapangan

Memberikan

penjelasan

mengenai

konsep

khiyar dan

menggunaka

n metode

penelitian

lapangan

Hafiz Juliansyah,

2011: Fakultas

Syariah dan

Hukum/Perbankan

Syariah UIN

Penelitian

kuantitatif,

yang terdiri

dari variable

tauhid,

Dari kelima variable tersebut

hanya variable tauhid dan

keseimbangan yang

mempengaruhi etika bisnis

Islam.

Orientasinya kepada

prinsip umum jual beli

islam

Membahas

etika bisnis

islam dan

lokasi

penelitan

Page 53: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

43

Jakarta “Faktor-

Faktor yang

mempengaruhi

Etika Bisnis

Islam Pedagang

Pasar Ciputat”

keseimbangan

, kehendak

bebas,

tanggung

jawab, ihsan.

Teknik sample dilakukan

menggunakan probability

sampling method

Objek penelitian

hanya pedagang pasar

ciputat

bertempat di

Pasar

Tradisional

Ciputat

Singgih Raditya

Dhuhri, 0202;

Fakultas Hukum

Universitas Islam

Indonesia

Yogyakarta

“Implementasi

Prinsip Khiyar

dalam E-

Commerce”

penelitian

hokum

normative

bersifat

deskriptif

dengan

menggunakan

metode

kualitatif..

khiyar pada e-commerce

dilakukan berdasarkan

kesepakatan antara pelaku

usaha atau penjual dengan

para konsumen tentang

adanya pembatalan

perjanjian maupun

pengembalian terhadap suatu

barang yang memiliki

kerusakan atau cacat

tersembunyi.

Obyek penelitian

focus tentang

pelaksanaan hak

khiyar dalam praktek

perdagangan melalui

elektronik (e-

commerce)

Menjelaskan

prinsip

khiyar dan

praktiknya di

lapangan

dengan hasil

wawancara

antar penjual

dan pembeli

Page 54: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

44

BAB III

PASAR DAN RUANG LINGKUPNYA

A. Pasar

1. Pengertian Pasar

Pengertian pasar dalam Ilmu Ekonomi, adalah pertemuan antara pembeli-

pembeli dan penjual-penjual (konsumen dan produsen) untuk suatu keinginan

menentukan kondisi bagi pertukaran sumber daya (barang dan jasa) atau

dengan kata lain merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran yang

tidak dibatasi oleh ruang waktu dan tempat.52

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pasar adalah tempat terjadinya

transaksi jual beli (penjual dan pembeli) yang dilakukan oleh penjual dan

pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Sedangkan aktivitas usaha

yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu

produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut mempu nyai peranan yang

sangat besar terhadap pembentukkan harga barang di pasar.

52 Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi dan

Pengendalian (Jakarta : Salemba Empat, 1995), h.14.

Page 55: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

45

William J. Stanton memaparkan tentang definisi pasar: “orang-orang yang

mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan uang untuk belanja serta

kemauan untuk membelanjakannya”. Dari definisi ini terdapat tiga unsur

penting didalam pasar yaitu :

a. Orang dengan segala keinginannya

b. Daya beli mereka

c. Kemauan untuk membelanjakannya

Bertemunya antara penjual dan pembeli dalam pasar disebabkan oleh suatu

barang untuk menentukan harga. Dalam konsep ekonomi Islam penentuan harga

dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan

kekuatan penawaran yang mana pertemuan permintaan dengan penawaran

tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang terpaksa

untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.53

Islam melarang kita atas perbuatan zalim yang mengakibatkan kerugian

kepada orang lain. Dan Islam memerintahkan kita untuk berlaku adil dengan

adanya prinsip saling rela dalam jual beli. Sedangkan setiap bentuk

ketidakadilan dilarang.

53 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: IIIT Indonesia, November 2003),

cet ke-2, h.36

Page 56: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

46

Dalam surat An-nisa’ ayat 29 disebutkan:

ن تكون تارةا عن تراض موالكم بينكم بابلاطل إل أ

كلوا أ

ين آمنوا ل تأ ها ال ي

منكم يا أ

ا كن بكم رحيما نفسكم إن الل ) QS.al-Nisa (4) 29)ول تقتلوا أ

Artinya : “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

(al-Nisa (4) 29)

2. Jenis-Jenis Pasar

Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar

didasarkan dalam beberapa golongan diantaranya sebagai berikut :

a. Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi :

1. Pasar konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan

suatu tempat terjadinya hubungan secara langsung (tatap muka) antara

pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan pun berada di

tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan.

2. Pasar abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan

hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun

tidak langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh

pembeli. Misalnya pasar modal di Bursa Efek Indonesia.

Page 57: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

47

b. Berdasarkan luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi :

1. Pasar local merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan

pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja

2. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan

pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam suatu Negara.

3. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai Negara.54

c. Berdasarkan cara transaksinya, dibedakan menjadi berikut:

1. Pasar Tradisional, adalah pasar yang dalam pelaksanaannya bersifat

tradisional dan ditandai dengan pembeli serta penjual yang bertemu

secara langsung. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar

menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan

merupakan harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar, hal ini

sangat berbeda dengan pasar modern.

2. Pasar Modern, adalah tidak banyak berbeda dari pasar tradisional,

namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara

langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum

dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya

54 Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen (Bandung: PT Refika Adimatama,

2005), cet ke-III, h.89

Page 58: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

48

dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh

pramuniaga.55

3. Pengertian Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan transaksi

secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang yang

diperjualbelikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti

makanan, kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik, dan jasa.

Biasanya setiap pasar tradisional diberi nama. Ada yang diberi nama

menurut tempatnya, seperti Pasar Jatinegara dan Pasar Palmerah. Ada yang

diberi nama menurut hari, seperti Pasar Jumat, Pasar Rebo, dan Pasar Senen.

Ada juga yang diberi nama menurut barang yang diperdagangkan, seperti pasar

hewan yang hanya menjual hewan, pasar buah yang khusus menjual buah, pasar

beras yang hanya menjual beras, dan pasar sayur mayur yang hanya menjual

sayur mayur. Pasar tradisional semacam itu disebut juga pasar induk. Di pasar

inilah para pedagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali di tempat

lain.

55 Andini Elizabeth, “Pasar Tradisional dan Pasar Modern”, artikel diakses pada 11

september 2014 dari http://andinielizabeth.wordpress.com/2013/04/17/pasar-tradisional-dan-

pasar-modern.

Page 59: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

49

Bangunan di pasar tradisional berbentuk toko dan los. Toko biasanya

digunakan untuk berjualan aneka kue, pakaian, dan barang pecah belah. Adapun

losnya digunakan untuk berjualan sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging.

Ruangan untuk berjualan di pasar tradisional tidak luas, penerangan

secukupnya, dan tanpa pendingin udara. Kebersihan juga sering kurang terjaga.

Sampah banyak berserakan sehingga menimbulkan bau. Akibatnya jika hujan,

pasar tradisional terlihat becek dan kotor.

Namun, saat ini pengelolaan pasar tradisional mulai ditingkatkan. Genangan

air, lingkungan kumuh, dan suasana berdesak-desakan jarang terlihat di pasar

tradisional. Kini pasar tradisional semakin bersih dan nyaman untuk dikunjungi.

Kegiatan jual beli di pasar tradisional terjadi karena ada dua pihak yang mau

menjual dan membeli. Kedua pihak ini melakukan tawar menawar harga.

Penjual berusaha menawarkan barang dengan harga setinggi-tingginya.

Sebaliknya, pembeli berupaya mendapatkan harga serendah-rendahnya.

Kegiatan jual beli pun terjadi setelah ada kesepakatan harga di antara keduanya.

Page 60: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

50

B. Pasar Tradisional Ciputat

1. Sejarah Singkat

Tidaklah banyak orang yang tahu bahwa pasar tersebut dulunya adalah

sebuah panti asuhan yang bernama Panti Asuhan Aria Putera. Nama Aria Putera

sendiri lahir karena letak panti asuhan itu berada di Jalan Aria Putera. Bukan

hanya Panti Asuhan Aria Putera saja yang hilang berganti menjadi Pasar Ciputat,

namun banyak pula hal-hal yang telah hilang dari Ciputat kini.

Ketika Panti Asuhan Aria Putera masih ada, Ciputat memiliki terminal bus.

Pada tahun 1988 PEMDA Kabupaten Tangerang mengalihfungsikan panti

asuhan tersebut menjadi pasar, karena pada saat itu Ciputat telah menjadi pusat

lalu lintas utama menuju kota Jakarta dan dinilai butuh sebuah pasar yang mapan

dan efektif untuk menjadi sebuah pasar tradisional. Pada awal berdirinya, pasar

ini hanya beroperasi dua minggu sekali, kemudian berkembang menjadi

seminggu sekali, hingga kini menjadi 24 jam, dengan luas sekitar 70 meter.56

Menurut Dani Ardani, S.E. selaku kepala pasar, awal mulanya ada tiga

pasar tradisional yaitu : pasar ciputat, pasar desa cipayung, dan pasar Pemda

(Pemerintah Daerah). Ketiga lokasi tersebut berada pada kawasan desa.

Kemudian, pada tahun 1992 terjadi musibah kebakaran pada ketiga pasar

56 Dwi Anggraini Puspa Ningrum, “Rona Pasar Ciputat”, artikel diakses pada 10

oktober 2014 dari http://akumassa.org/program/ciputat-tangerang-selatan/serba-serbi-pasar-

ciputat

Page 61: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

51

tersebut, lalu kemudian atas desakan pedagang melalui Kumpulan Pedagang

(KOPAH), dari hasil musyawarah antar pedagang, akhirnya ketiga pasar

tersebut kembai dibangun dan dielaborasikan menjadi satu nama, yaitu pasar

ciputat.

Memasuki periode 90-an pasar Ciputat dibangun menjadi tiga lantai

dengan luas sekitar 500 meter membentang panjang sepanjang Jalan Aria Putera.

Wilayah pasar ciputat meliputi Masjid Agung al Jihad, kantor Ranting Veteran,

Niagara Teater, Alfa Midi dan ruko-ruko. Pasar Ciputat kini terus berkembang

seiring dengan semakin banyak perubahan yang dialami oleh kotanya sendiri.

Contohnya dengan kehadiran fly-over yang dibuat pada tahun 2007,

memberikan respon positif terhadap pengguna jalan yang selalu melintasi

Ciputat..

Pasar Ciputat sudah banyak mengalami kemajuan seiring dengan

terbentuknya Kota Tangerang Selatan. Hal lain yang tidak lepas dari

permasalahan pasar Ciputat yang menyebabkan kemacetan adalah pedagang

kaki lima yang berada di sepanjang jalan Pasar Ciputat. Sebelum Pasar Ciputat

menjadi Kota Tangerang Selatan para pedagang kaki lima di pasar ini menikmati

jualan mereka karena tidak ada yang mengusik, namun setelah pembentukan

Kota Tangerang Selatan para pedagang kaki lima di pasar ini selalu mengalami

penggusuran lahan pada pagi hari pukul 06.00-09-00 WIB dan sore hari pada

Page 62: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

52

pukul 15.00-18.00 WIB. Pengawasan Satpol PP setiap hari menjadi momok

menakutkan bagi mereka sebagai pedagang kaki lima karena akan berpangaruh

terhadap penghasilan mereka. 57

2. Profil Umum

Pasar Ciputat berdiri dengan tiga lantai yaitu lantai basement, lantai dasar,

dan lantai atas. Tersebar atas dua bagian yaitu pasar barat dan pasar timur.

Mayoritas pedagangnya dipadati oleh orang-orang ciputat dan sekitarnya.

Selain itu terdapat juga pedagang yang berasal dari luar daerah seperti Banten,

Padang, Madura, dan lain-lain.

Lantai basement Pasar Ciputat banyak diisi oleh pedagang sembako, sayur

mayur, dan perhiasan, lantai dasar diisi oleh pedagang baju, sepatu, dan toko

lain. Selanjutnya untuk lantai satu sendiri diisi oleh pedagang-pedagang baju,

perlengkapan sekolah, dan toko kain. Sedangkan pada lantai atas tidak jauh

berbeda dengan lantai dasar yang kebanyakan pedagangnya penjual baju, sepatu,

pakaian dalam, kain, dan kerudung. Namun, dilantai atas tidak terlalu ramai oleh

57 Ahmad Reza Safitri, “Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang

Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h.34.

Page 63: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

53

pedagang karena terdapat beberapa kios belum terisi dan masih banyak kios-

kios yang kosong.

Ada dua kubu di Pasar Ciputat, yaitu kubu pasar sebelah barat dan sebelah

timur. Antara dua kubu ini dipisahkan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) sampai

sepanjang jalan H.Usman. Beraneka ragam barang jualan pun didagangkan

antara lain, ikan basah, ayam, daging, sembako, dan komoditi non-pangan

seperti pakaian, sandal, mainan anak dan lainnya.

Ada sebuah lorong yang merupakan sebuah jalan pemisah antara pasar

barat dan pasar timur yang atapnya merupakan sambungan dari kedua kubunya.

Lorongan ini merupakan sebuah sarana jalan lalu lintas umum dan bahu-

bahunya telah digunakan sebagai sarana berjalan oleh Pedagang Kaki Lima.

Ada pula tempat lain yang disebut ruang polycarbonet, merupakan ruang

dagang yang berbentuk los-los. Begitu pula kavling sebagai ruang dagang bagi

para PKL. Adapun beberapa ruko dan plaza adalah ruang dagang komersil yang

dikelola oleh perusahaan PT. Batavia Multi Sarana yang bekerjasama dengan

pemda Tangerang Selatan.

Adapun mengenai jumlah pedagang pasar tradisional ciputat tampaknya

belum bisa diperkirakan secara pasti. Hal ini berdasarkan kepada banyaknya

para pedagang kaki lima di area pasar dan disamping itu banyak kios-kios yang

Page 64: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

54

kosong di dalam gedung pasar. Karena mereka lebih memilih berjualan di

trotoar jalan yang berdampak kepada kemacetan.

Namun, mengenai luas pasar Ciputat, secara keseluruhan pasar Ciputat

luas tanahnya 5670 m2 dengan luas bangunan 14516 m2 , yang terdiri dari :

Lantai basement 4839 m2, lantai satu 4839 m2, lantai dua 4839 m2. Berikut

pembagiannya :

Tabel.3.1. Pembagian Luas Pasar Ciputat58

No. Lantai Basement Lantai Dasar Lantai atas

1. Blok AK yang berisi kios-

kios

Blok CK yang

berisi kios-kios

Blok EK yang

berisi kios-kios

2. Blok BK yang berisi kios-

kios

Blok DK yang

berisi kios-kios

Blok FK yang

berisi kios-kios

3. Blok BL yang berisi los Blok GK yang

berisi kios-kios

58 Muhammad Azhar, “Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Modern Terhadap

Pasar Tradisional Ciputat”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.35

Page 65: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

55

3. Struktur Organisasi59

59 Wawancara Pribadi dengan Pak Joko. Jakarta, 11 Oktober 2014

Dani Ardani, SE.

Page 66: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

56

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

Pasar Tradisonal Ciputat sudah terkenal sebagai sentral perbelanjaan oleh

masyarakat sekitar. Tak sedikit masyarakat dari luar daerah juga mengunjungi

pasar ini, factor harga yang relative murah serta negosiasi antara penjual dan

pembeli yang terjadi secara hangat membuat semakin banyak pengunjung yang

ingin berbelanja di pasar ini. Namun banyaknya pembeli, belum tentu menjamin

pasar itu menerapkan prinsip-prinsip syariah. Penerapan prinsip khiyar salah

satunya yang hampir tidak dipedulikan bagi pelaku transaksi di pasar.

Berikut ini akan membahas seputar khiyar dengan bagaimana

penerapannya dalam dunia pasar tradisonal. Beberapa informasi telah kami

dapat dari hasil kajian lapangan mengenai masalah khiyar di Pasar Ciputat.

A. Khiyar dalam Jual Beli di Pasar Tradisional Ciputat

Analisis kualitatif mengawali diskusi pada bab ini. Dari hasil temuan studi

ini menunjukkan bahwa kurangnya terealisasi praktik khiyar secara sempurna.

Sebagian pedagang belum sepenuhnya mengenal konsep khiyar dalam islam,

meskipun beberapa ada yang sudah melakukannya. Seringkali para pedagang

Page 67: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

57

retail tradisional acuh terhadap kenyamanan dan keamanan para konsumen tidak

sebagaimana yang dilakukan retail modern.

Dalam pengamatan ini tidak semua pedagang peneliti masukkan dalam

penelitian, peneliti membatasi pada 3 jenis komoditi pedagang. Yaitu Pedagang

Pakaian, Pedagang Alat-alat tulis, Pedagang Elektronik. Adapun ketiga

pedagang yang berjualan pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Komoditi Pedagang Pasar Ciputat60

No. Komoditi Dagangan Jumlah Pedagang

1 Pakaian 148

2 Alat-Alat Tulis 15

3 Elektronik 22

1. Pedagang Pakaian

Pedagang pakaian ialah mereka yang melakukan kegiatan usaha dagang di

bidang pakaian. Berdasarkan temuan, pedagang pakaian ini lebih berpotensi

akan terjadinya hak khiyar dalam transaksi jual beli karena konsumen biasanya

belum langsung pas dengan pembeliannya. Misalnya terkadang ada pembeli

60 Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Data

Pedagang Aktif. Tahun 2013

Page 68: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

58

yang ukuran atau warna pakaian tidak sesuai. Peristiwa seperti ini sering terjadi

di Pasar.

Pak Nani salah satu pedagang pakaian yang saat ini masih berjualan di

pasar ciputat, beliau mengaku sering menghadapi pembeli yang meminta

penukaran barang. “Dulu pernah ada pembeli (wanita) yang membeli baju, baru

sampai depan toko saya ia kembali lagi ingin membatalkannya dengan alasan

yang tidak jelas. Ya saya tidak diterima, karena ini sudah ada akad diawal

kecuali barangnya rusak.” Tutur Nani. “Biasanya orang yang beli baju disini,

sering datang kembali untuk menukar baju yang tidak cocok baik ukuran

maupun warna. Kalau itu saya terima biasanya dikasih waktu 2 hari.” Tambah

Nani. 61

Sebagian pedagang disana telah menciptakan pemahaman bahwa transaksi

dianggap sah apabila kedua belah pihak telah serah terima barang dengan uang.

Mereka berdalih bahwa uang yang sudah diterima penjual dan barang yang

sudah diterima pembeli kedua-duanya tidak dapat kembali.

Khiyar aib mayoritas telah diterapkan dalam jual beli pakaian. Selain itu,

beberapa penjual juga menerapkan kesepakatan pengembalian atau pembatalan

barang yang dibeli dalam beberapa waktu, yang disebut khiyar syarat. Terkait

61 Wawancara Pribadi dengan Pak Nani, berprofesi sebagai pedagang busana dan batik

di Pasar Ciputat sejak tahun 2008, umur 42 tahun. Jakarta, 16 Oktober 2014

Page 69: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

59

khiyar majlis, beberapa pedagang pakaian yang menjadi informan mengaku

tidak menerapkannya, tapi sebagian kecil saja yang menerapkan.

2. Pedagang Alat-alat Tulis

Pedagang alat tulis kantor (ATK) di pasar ciputat terhitung sedikit

jumlahnya, menurut data yang diambil dari PD. Pasar Niaga, jumlah pedagang

alat-alat tulis kantor berjumlah 15 pedagang. Lokasi berjualan mereka terpisah

dibeberapa lokasi pasar. Ukuran toko mereka pun berbagai macam ukuran dan

bentuk.

Pak Andi salah satu pedagang berbagai macam alat-alat tulis kantor di

pasar ciputat, beliau berjualan sejak tahun 2006. Berikut diantara jualan Andi

yaitu buku tulis, pulpen, pensil, papan tulis, tas sekolah, dan lainnya. Menurut

Pak Andi, beliau belum mengenal khiyar namun sudah mempraktikkan

kesepakatan penukaran barang dalam jual beli. “Biasanya konsumen saya itu

ibu-ibu yang seringkali membelikan alat tulis untuk anaknya, biasanya ibu itu

tidak membawa anaknya. Saat itu lah sang ibu membeli barang dengan

kesepakatan saat transaksi bahwa barangnya akan ditukar dalam beberapa waktu

jika anaknya tidak cocok.” Jelas Pak Andi. 62

62 Wawancara Pribadi dengan Bapak Andi yang berprofesi sebagai penjual

perlengkapan sekolah dan alat-alat tulis kantor sejak tahun 2006, umur 32 tahun. Jakarta, 16

Oktober 2014

Page 70: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

60

Khiyar aib tidak terlalu sering terjadi pada pedagang alat tulis. Hal tersebut

dikarenakan pembeli dapat dipastikan bisa mencoba dan mengecek barang

sebelum dibeli. Sedangkan khiyar majlis semua informan yang diwawancarai

mengaku tidak menerapkan khiyar tersebut karena merasa dirugikan oleh pihak

pembeli.

3. Pedagang Elektronik

Pedagang elektronik ialah mereka yang melakukan kegiatan dagang di

bidang alat-alat elektronik. Pedagang elektronik di pasar ciputat terhitung tidak

terlalu banyak jumlahnya, sama seperti pedagang alat tulis. Menurut data dari

Divisi Pengelolahan Pasar, jumlah pedagang elektronik yang terhitung

berjumlah sekitar 22 pedagang. Lokasi yang menjadi area berjualan pedagang

elektronik tersebar di seluruh area pasar ciputat.

Ibu Ira merupakan salah satu pedagang elektronik yang berjualan di pasar

ciputat. Beliau berjualan elektronik di pasar ciputat sejak tahun 2009, mudahnya

akses pembeli untuk datang ke pasar merupakan alasan kenapa beliau memilih

pasar ciputat untuk berjualan. Menurutnya pembeli pernah salah dan penjual pun

bisa salah. Apa salahnya jika seorang pembeli menukarkan pembeliannya

setelah bertransaksi selama ada cacat pada barang yang dibeli. Karena jika tidak

Page 71: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

61

demikian pembeli akan merasa menyesal dan terpaksa membeli barang itu. Dan

ini jalannya untuk menghilangkan keterpaksaan dalam jual beli barang.63

Ibu Ira mengaku pernah menjual barang yang terdapat cacat tersembunyi

pada barang. “Awalnya saya dan pembeli sama-sama tidak tahu kalau ada

cacat/rusak dalam barang yang mau dibeli. Biasanya setelah sampai dirumah

didapati ada cacat dalam barang, itu tidak apa-apa kita bisa menukar dengan

barang baru, biasanya ini dalam waktu 1 minggu. Jika lebih dari itu, bisa juga

diservis gratis ke pabriknya. Karena setiap barang disini terikat dengan garansi

barang sampai 1-3 tahun.

B. Sifat Pelaksanaan Khiyar Dalam Pasar

Khiyar majlis merupakan hak menentukan pilihan terbaik antara

melangsungkan atau mengurungkan transaksi ketika keduanya masih dalam satu

majlis akad. Khiyar ini belum serempak diaplikasikan di pasar ciputat, bahkan

dari hasil survei penulis hanya ada beberapa pedagang saja, sedangkan

mayoritas mereka tidak menerapkannya. Sebab sebagian pedagang disana telah

menciptakan pemahaman bahwa transaksi dianggap sah apabila kedua belah

pihak telah serah terima barang dan uang dengan alasan bahwa uang yang sudah

diterima penjual dan barang yang sudah diterima pembeli kedua-duanya tidak

63 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ira Ratnasari seorang penjual elektronik sejak 2009,

umur 29. Jakarta, 15Oktober 2014.

Page 72: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

62

dapat kembalikan. Hal ini untuk mendorong pembeli agar sebelum akad

berlangsung perlu berpikir matang-matang supaya tidak menyesal setelahnya.

Khiyar syarat merupakan dispensasi menentukan pilihan terbaik antara

melanjutkan atau mengurungkan transaksi yang berlaku atas dasar kesepakatan

terhadap syarat berupa batasan waktu tertentu. Khiyar ini diterapkan sebagian

pedagang di pasar ciputat dan sering terjadi ketika pembeli membelikan barang

untuk orang lain yang seringkali tidak sesuai, maka barang tersebut dapat

dikembalikan sesuai kesepakatan. Waktu batasan khiyar ini biasanya 1-3 hari

sesuai dengan yang disyari’atkan islam. Jika pembeli tidak melakukan

pembatalan akad sampai pada hari yang ditentukan maka jual beli dianggap sah.

Khiyar aib merupakan hak membatalkan atau melangsungkan jual beli

bagi kedua belah pihak yang berakad apabila terdapat suatu cacat pada objek.

Khiyar ini menjadi khiyar mayoritas yang diterapkan di pasar ciputat.

Kebanyakan pedagang menerapkannya ketika pembeli merasa dirugikan dalam

membeli barang yang didapati cacat atau rusak pada barang. Namun sebagian

pedagang ada yang tidak menerapkannya karena barang sudah diteliti sebelum

dibeli. Maka barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dibatalkan lagi.

Page 73: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

63

Tabel 4.2. Penerapan Khiyar

No. Jenis Khiyar Jumlah Penerapan (%)

1. Khiyar majlis 20 %

2. Khiyar syarat 65 %

3. Khiyar aib 80 %

C. Problematika Yang Terjadi Seputar Khiyar

Setelah menelusuri kegiatan jual beli para pedagang pasar ciputat,

sebenarnya mereka telah menerapkan beberapa ketentuan-ketentuan khiyar

dalam islam. Namun sayangnya, istilah praktek khiyar menurut islam tidak

diaplikasikan secara menyeluruh. Padahal sejatinya, setiap pedagang perlu

mengetahui konsep khiyar yang harus diikuti dengan pengetahuan macam-

macam khiyar menurut islam karena hal tersebut konsep dasar dalam jual beli.

Istilah nama khiyar sendiri dalam dunia pasar belum begitu kental di telinga

masyarakat. Bahkan hampir tidak dikenal oleh kalangan penjual dan pembeli.

Maka tidak heran jika sering terjadi konflik jual beli.

Akhirnya, pembeli yang ingin mengurungkan pembeliannya karena suatu

hal menjadi tidak terlaksana karena pedagang yang awam tentang akad khiyar.

Page 74: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

64

Ini menjadi fatal karena bisa memicu perselisihan jika si pembeli bertekad untuk

menuntut pengembalian barangnya.

Adapun kebiasaan lainnya yang menjadi pemandangan sehari-hari dan

sering dilakukan. Dimana seringkali penjual mencantumkan pernyataan di

kuitansi jual beli bahwa “Barang yang sudah dibeli tidak boleh dikembalikan”.

Dengan pernyataan seperti ini, maka pihak penjual menolak atau tidak menerima

adanya khiyar. Hal ini banyak dilakukan oleh para penjual di toko-toko. Dengan

melakukan hal ini maka penjual menutup pintu khiyar bagi pembeli.

Padahal khiyar itu disyariatkan atau dibolehkan dalam islam karena bisa

jadi ada syarat yang tidak terpenuhi atau cacat yang tidak diketahui oleh pembeli

sehingga ada pihak yang tidak ridha atau merasa dirugikan.

Selain diatas, ada juga permasalahan khiyar lainnya seperti pembeli

meminta tambahan harga atau jumlah barang ketika akad transaksi (ijab kabul)

sudah dilakukan kedua belah pihak sebelumnya. Hal ini memang sering terjadi

di pasar-pasar. Biasanya pembeli dengan seenaknya meminta potongan harga

atau penambahan jumlah barang, padahal barangnya tidak ada masalah (cacat)

yang disebabkan penjual, apalagi ditambah dengan ancaman kalau tidak

dikabulkan permintaannya, dia akan membatalkan jual beli. Hal ini mengotori

akad transaksi yang seharusnya dilakukan dengan saling ridho dan taat terhadap

perjanjian yang berlaku.

Page 75: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

65

Seandainya pun si penjual menerima permintaan pembeli tersebut maka

bisa dalam keadaan terpaksa dan hal ini bisa menimbulkan ketidakridhaan atau

keterpaksaan dari pihak penjual. Maka ketika salah satu pihak tidak ridha maka

Allah Swt mencabut keberkahaan dari akad tersebut.

D. Kesesuaian Pelaksanaan Khiyar Dalam Hukum Islam

Islam telah merumuskan perkara saling rela dalam proses jual beli sebagai

landasan utama. Transaksi dianggap sah menurut islam apabila proses jual beli

tersebut memenuhi unsur saling rela antar kedua belah pihak. Kerelaan antara

kedua belah pihak dalam bertransaksi syarat mutlak keabsahannya. Berdasarkan

firman Allah swt dalam QS. An-nisa (4):29, dan hadis Nabi Riwayat Ibnu Majah

: “Jual beli haruslah atas dasar kerelaan (suka sama suka)”.64

Islam mengajarkan kita sikap menumbuhkan ketentraman dan

kebahagiaan dalam jual beli. Demikian itu akan terwujud dengan membangun

rasa kepuasan pada masing-masing pihak. Penjual akan melepas barang

dagangannya dengan ikhlas dan menerima uang, sedangkan pembeli

memberikan uang dan menerima barang dagangan dengan puas pula. Dengan

64 Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), h. 105.

Page 76: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

66

demikian jual beli juga dapat mendorong adanya saling bantu dalam kehidupan

sehari-hari.

Maka hak khiyar ditetapkan dalam Islam untuk mengatur kerelaan dan

kepuasan timbal balik pihak-pihak yang melakukan jual beli. Dari satu segi

memang khiyar (opsi) ini tidak praktis karena mengandung arti ketidakpastian

suatu transaksi, namun dari segi kepuasan pihak yang melakukan transaksi,

khiyar ini yaitu jalan terbaik.65

Dalam persoalan khiyar, islam telah mengatur secara rinci. Adapun

praktiknya di dunia pasar berbeda-beda karena tidak sepenuhnya berpedoman

kepada ketentuan syariah islam. Berikut beberapa ulasan yang kami simpulkan

bedasarkan penelitian lapangan:

Tabel 4.1. Ulasan Kesesuaian Praktik Khiyar

Jenis

Khiyar

Dasar

Pensyari’atan

Ketentuan Islam Praktik di Pasar

Khiyar

Majlis

Rasulullah Saw

bersabda: “Dua

orang yang

melakukan jual

beli boleh

melakukan

khiyar selama

belum berpisah.

Jika keduanya

Diterapkan pada

transaksi yang

bertujuan mencari

keuntungan (akad al-

mu’awadhah).

Berlaku dimulai

setelah ada ijab dan

Praktek khiyar ini masih jarang

ditemui dalam kasus jual beli di

pasar.

Biasanya boleh dilakukan

sebelum pembeli keluar dari toko

atau mengakhiri jual beli dengan

berkata sepakat membeli.

65 Lihat Amir Syarifuddin, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Pranada Media, 2003), h. 213.

Page 77: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

67

benar dan jelas

maka keduanya

diberkahi dalam

jual beli mereka.

(HR. Bukhari dan

Muslim)

qabul dan berakhir

dengan perpisahan.

Batas waktunya

berpijak pada

kehendak para pelaku

transaksi.

Biasanya pihak penjual

memberikan tenggang waktu

selama pembeli belum

meninggalkan toko saja. Apabila

pembeli telah pergi maka khiyar

majlis tidak berlaku. Itu pun

harus dengan alasan tertentu.

Khiyar

Syarat

Rasulullah Saw

bersabda: “Kamu

boleh khiyar

(memilih) pada

setiap benda yang

telah dibeli

selama tiga hari

tiga malam”

(HR.Baihaqi)

Batasan khiyar selama

3 hari, ada yang

berendapat boleh lebih

dari itu tergantung

kebutuhan komoditi,

pendapat yang rajih

diserahkan kepada

kedua pihak tanpa ada

batasan waktu tertentu

tanpa melebihi

kebiasaan yang

berlaku.

Waktu berlakunya

khiyar ini dimulai

sejak transaksi hingga

selesai masa tenggang

yang disepakati.

Apabila telah berlalu

masa tenggang tersebut

dan belum ada

penggagalan transaksi

maka transaksi

dianggap sempurna

dan telah terjadi.

Penjual biasanya memberikan

tenggang waktu hanya 1 sampai 2

hari. Penjual ingin waktu secepat

mungkin karena mereka

mengkhawatirkan barang yang

dibeli akan cacat ditangan

pembeli.

Ketika sudah disepakati hak

memilih sampai 2 hari, namun si

pembeli tidak melakukan apa-apa,

maka perjanjian ini dianggap

batal.

Biasanya dalam menentukan

masa tenggang waktu lebih

kondisional. Jika jarak dari rumah

ke pasar dekat masa tenggang

hanya 1 hari. Bila jarak jauh bisa

sampai 2-3 hari.

Page 78: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

68

Khiyar

‘Aib

Rasulullah Saw

bersabda:

“Sesama muslim

itu bersaudara;

tidak halal bagi

seorang muslim

menjual

barangnya

kepada muslim

lain, padahal

pada barang itu

terdapat

‘aib/cacat”.

(HR.Ibnu Majah)

Berlangsung saat

barang yang

ditransaksikan itu cacat

atau alat penukarnya

berkurang nilainya dan

itu tidak diketahui oleh

pembeli.

Pembeli tidak

mengetahui bahwa

pada barang itu ada

cacat ketika akad

berlangsung

Ketika akad

berlangsung, pemilik

barang atau penjual

tidak mensyaratkan

bahwa apabila ada

cacat tidak boleh

dikembalikan.

Khiyar ini terjadi pada suatu

komoditi yang sifatnya tertutup

atau tidak terlihat seperti; ikan

dalam kaleng, mainan dalam

kardus, dan lainnya.

Seringkali terjadi di Pasar

Ciputat, misalnya Ibu Ani pernah

membeli telur 1kg kemudian

ketika telur dipecahkan ternyata

telah membusuk. Hal ini

sebelumnya memang tidak

diketahui baik penjual maupun

pembeli.

Biasanya ada beberapa toko yang

menerapkan peringatan sebelum

transaksi bahwa barang yang

sudah dibeli tidak dapat ditukar

kembali, atau ada yang tertulis di

kwitansinya. Jika demikian, maka

khiyar ‘aib tidak dapat dilakukan.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Meskipun Islam telah menata struktur praktik khiyar dengan akurat namun

tidak mayoritas penjual yang menerapkan prinsipnya. Adakalanya penjual yang

merasa tidak mau tahu terhadap hak pembeli karena pada dasarnya ia hanya

bertujuan mencari materi semata. Sejatinya perbuatan itu tanpa disadari dapat

memicu permusuhan dan putusnya silaturahmi.

Page 79: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

69

Tentu ada beberapa permasalahan lain yang menyebabkan terbengkalainya

penerapan prinsip khiyar ini di pasar terutama pasar ciputat. Berikut beberapa

hal yang menjadi factor penyebab tidak aktifnya khiyar di pasar ciputat:

1. Hasrat Ingin Cepat, Mudah, dan Praktis

Para pelaku transaksi masa kini menginginkan serba instan dan

modern, biasanya mereka tidak ingin berbelit belit dalam bertransaksi.

Sampai-sampai penjual dan pembeli berhadapan hanya untuk tawar-

menawar harga kemudian membayarnya. Alhasil tidak ada kata

perjanjian (khiyar) yang terucap dengan tegas dan jelas.

2. Kurangnya Sosialisasi Ilmu Pengetahuan Agama

Sebagian dari pelaku transaksi tidak mengetahui tentang praktik

khiyar yang sesuai dengan diajarkan syariat Islam. Maka dari itu

mereka belum mengerti bagaimana cara menghadapi permasalahan

seputar gugatan pengembalian atau pembatalan jual beli jika sewaktu-

waktu itu terjadi. Maka khiyarlah jalan syar’i untuk

menyelesaikannya.

3. Kurangnya Kesadaran Bertolong-Menolong

Dalam jiwa pelaku transaksi harus tertanam rasa peduli dan

saling tolong-menolong sesama. Bagi pembeli menolong penjual yang

Page 80: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

70

membutuhkan uang (keuntungan), sedangkan bagi penjual juga

menolong pembeli yang sedang membutuhkan barang. Karenanyaa,

jual beli itu merupakan perbuatan yang mulia dan pelakunya mendapat

keridaan Allah swt.

Sejatinya setiap penjual perlu memiliki rasa simpati kepada pembeli dan

membuang jauh-jauh keinginan menipu pembeli. Hasrat itu tidak akan

menghampiri jika adanya rasa saling tolong menolong dan kasih-mengasihi

antar sesame. Rasulullah saw. menegaskan bahwa penjual yang jujur dan benar

kelak di akhirat akan ditempatkan bersama para nabi, syuhada, dan orang-orang

sholeh. Hal ini menunjukkan tingginya derajat penjual yang jujur dan benar.

F. Usaha Memperbaiki Pelaksanaan Khiyar

Berpedoman kepada nilai-nilai yang terkandung dalam ayat-ayat al-qur’an

dan hadis-hadis yang telah dimuat terkait dengan khiyar, terdapat beberapa hal

yang belum sesuai dengan konteks serta ada beberapa permasalahan yang

terjadi. Sebenarnya pengetahuan konsep khiyar ini bersifat penting bagi pelaku

transaksi. Dan mereka perlu pembekalan konsep khiyar secara menyeluruh guna

para pedagang dan penjual dapat menjadikan bahan acuan apabila terjadi

perselisihan.

Dalam meminimalisir terjadinya perselisihan saat jual beli di pasar ciputat

dapat dilakukan dengan cara pembeli lebih hati-hati dan teliti dengan kondisi

Page 81: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

71

barang pada saat akan membeli dari orang yang menjualnya. Sebab penjual

terkadang tidak ingin barang dikembalikan setelah transaksi terjadi.

Pedagang juga khendaknya teliti dalam membeli barang untuk dijual di

pasar. Disamping itu pedagang perlu mengetahui asal usul barang tersebut. Hal

ini guna menghindari kecurigaan terhadap barang curian, barang selundupan,

atau barang tiruan. Pedagang hendaknya memberikan bukti transaksi berupa

kuitansi kepada setiap pembelinya dan dapat dibawa ketika barang yang dibeli

terdapat cacat atau kerusakan dan ingin menukarnya. Penjual harus menerima

penukaran itu jika pembeli memiliki barang bukti pembeliannya.

Selanjutnya, jika suatu saat pembeli mengajukan klaim garansi kepada

pabrik terhadap barang yang rusak, penjual hendaknya membantu dan tidak

boleh lepas tangan terhadap barang yang bergaransi dari pabrik.

Page 82: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemahaman yang bersumber dari penelusuran penulis

terhadap kajian pelaksanaan khiyar dalam jual beli barang di pasar ciputat, dapat

diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan beberapa pedagang di

Pasar Ciputat, maka peneliti menyimpulkan bahwa praktek khiyar dalam

transaksi jual beli di Pasar Ciputat sudah dilakukan meskipun belum

maksimal. Disamping itu ada beberapa yang tidak mengenal brand “khiyar”

tetapi secara konsep mereka telah melakukannya. Sebagaimana khiyar ‘aib,

sejumlah penjual memberikan ganti rugi kepada pembeli jika barangnya

terdapat kerusakan setelah terjadi transaksi. Karena penjual tidak

mengetahui jika adanya kerusakan atau cacat dalam barang yang akan

mereka jual.

2. Dalam praktek transaksi jual beli di pasar Ciputat, mayoritas pedagang

menerapkan khiyar ‘aib dan syarat. Dimana para pembeli diberikan garansi

Page 83: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

73

ganti rugi ketika terjadi cacat atau kerusakan pada barang yang telah dibeli.

Banyak juga penjual yang menggunakan khiyar syarat, dimana penjual

memberikan perpanjangan waktu untuk melanjutkan atau membatalkan jual

beli sesuai waktu yang disepakati. Sedangkan khiyar majlis, pedagang

cenderung tidak ada yang menerapkan khiyar ini karena dianggap merugikan

pedagangnya sendiri kecuali dengan alasan-alasan tertentu, seperti barang

bukan yang dimau pembeli, pembeli yang lupa membawa uang dan alasan

lainnya yang memang terjadi secara tidak sengaja.

3. Praktik khiyar yang dilakukan di pasar tradisional Ciputat telah sesuai

dengan ketentuan islam mengenai syarat khiyar. Akan tetapi kebanyakan

yang terjadi di pasar hanya dua khiyar yaitu khiyar aib dan syarat. Untuk

permasalahan khiyar majlis, sejatinya para fuqaha berbeda pendapat masalah

khiyar majlis karena khiyar ini terjadi akibat kelalaian seseorang saja dalam

memutuskan jual beli. Menurut pedagang, jika khiyar ini diterapkan

khawatir para pembeli akan bertindak semena-mena dalam membatalkan

jual beli mereka. Padahal pada saat akad sudah terjadi perjanjian akad jual

beli.

4. Ada beberapa factor yang membuat terbengkalainya praktik khiyar di pasar.

Diantaranya, pelaku transaksi biasanya selalu berhasrat ingin cepat, mudah

dan praktis dalam bertransaksi. Kemudian, kurangnya sosialisasi

Page 84: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

74

pengetahuan agama kepada pelaku transaksi di pasar; kurangnya kesadaran

untuk tolong menolong antar sesama. Disamping itu, untuk menghindari

terjadinya perselisihan, baik pembeli maupun penjual harus lebih teliti dalam

memilih barang yang akan diperjualbelikan. Pembeli sebaiknya memeriksa

baik-baik keadaan barang yang akan dibeli sebelum dibayar. Bagi pedagang,

hendaknya memberikan surat bukti pembelian (kwitansi) kepada setiap

pembelinya sebagai bukti dapat meminta pertanggung jawaban jika barang

rusak atau cacat dikemudian hari.

B. Saran-saran

Kesimpulan akhir yang dapat dicapai oleh penyusun bukanlah kebenaran

yang mutlak, akan tetapi masih dibutuhkan banyak lagi pertimbangan dan

perbaikan. Akan tetapi hal terbaik yang penyusun berikan terhadap penelitian

ini, berikut saran-saran yang dapat diberikan:

1. Bagi penjual

Pedagang hendaknya berlaku jujur kepada setiap pembeli. Apabila ada

cacat atau kerusakan pada barang maka jangan ditutup-tutupi. Sebab dengan

jujur akan diberikan keberkahan dalam kehidupan. Jadikanlah kejujuran sebagai

sebuah budaya baik dalam jual beli.

Page 85: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

75

Pedagang perlu teliti dalam memeriksa keadaan barang apakah ada

kerusakan atau tidak. Hal itu untuk menghindari pengembalian barang dari

pembeli karena cacat dikemudian hari.

2. Bagi pembeli

Pembeli pun harus teliti dalam memilih barang yang hendak dia beli.

Pembeli sebaiknya jangan tergiur dengan harga murah tapi perlu diketahui

kualitasnya juga. Sebab biasanya harga yang murah kualitas belum tentu tinggi.

Pembeli jangan ragu untuk mengajukan hak khiyar supaya tidak

mengalami kerugian apabila barang yang sudah dibeli terdapat cacat atau

kerusakan didalamnya. Dengan cara meminta bukti pembelian berupa kwitansi

akan memudahkan pembeli mengajukan pengembalian barang jika terjadi cacat

dikemudian hari.

Demikian penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan segala

kekurangan dan sebatas kemampuan penyusun, semoga penulisan ini dapat

bermanfaat dalam menambah wawasan islami kita tentang praktik jual beli.

Penulisan ini tentunya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka

penyusun sangat berharap kritik dan saran untuk menyempurnakannya. Atas

semua kekurangan dan kekhilafan yang ada, penyusun senantiasa berharap

pertolongan serta ampunan Allah Swt.

Page 86: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

76

DAFTAR PUTAKA

Al-Qur’an dan terjemahannya, Jakarta: Departemen Agama RI, 1990.

Al-Baihaqi, Hasan bin Ali. al-Sunan al-Kubrâ. al-Hindi: Dâr al-Ma’ârîf

Abdullah, Abu. al-Jâmi’ al-Shahîh. al-Qâhirah: Dâr al-Sya’bî, 1987.

Abdullah, Budi dan Beni Ahmad, Saebani. Metode Penelitian Ekonomi

Islam Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Abdurrahman, Asmuni. Kaidah-Kaidah Fiqih. Jakarta: Bulan Bintang,

1967.

Abu Gaddah, Abdus Sattar. al-Khiyâr wa Atsaruhu fi al-uqûd. Kuwait:

Mathba’ah Maqhâwi, 1985.

Ahmad, Mustaq. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-kautsar,

2006.

Al-haji, Abdullah Siddik. Inti Dasar Hukum Dagang Islam. Jakarta: Balai

Pustaka, 1993.

Al-Jamali, Sulaiman bin Umar. Hâsyiyah al-Jamâli ‘ala Syarhi Manhaj

al-Ṯullâb. Beirût: Dâr al-Fikr.

Al-Jaziri, Abdurrahman. al-Fiqhu ‘alâ al-Madzhab al-‘Arba’ah. Beirût:

Dâr al-Taqwâ, 2003.

Al-Kasani, Alauddin. Badâ al-Tsana’i fî Tartîb al-Syarâ’. Mesir: Syirkah

Al-Mathbu’ah.

Al-Khin, Musthafa. al-Fiqhu al-Manhaju ‘alâ Madzhab Imâm Syâfi’i

Al--Syaukani, Muhammad bin Ali bin Muhammad. Naybul al-Auṯâr.

Mesir: Maktabah Mustafa al Halabi.

Anshori, Zakariya. Atsnâ al-Maṯâlib fî Syarhi Rauḏi al-Ṯâlib. Beirût: Dâr

al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2000.

Anwar, Muhammad. Fiqih Islam. Subang: Al-Ma’arif Offset, 1988.

Page 87: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

77

Azhar, Muhammad. “Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Modern

Terhadap Pasar Tradisional Ciputat”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Az-Zuhaili, Wahbah. al-fiqhu al-islâmi wa Adillatuhû. Beirut: Daar fikr.

Elizabeth, Andini. “Pasar Tradisional dan Pasar Modern”. Artikel diakses

pada 11 september 2014, dari

http://andinielizabeth.wordpress.com/2013/04/17/pasar-tradisional-dan-pasar-

modern

Ghazali, Abdurrahman, dkk. Fiqih Muamalat. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Haroen, Nasroen. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu Mâjah.

Maktabah Abî al-Ma’âṯî.

Karim, Adiwarman. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: IIIT Indonesia, 2003.

__________ Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada 2011.

Kementrian Wakaf Kuwait. al-Mausû’ah al-fiqhiyah al-Kuwaitiyyah.

Kuwait: Dâr al-salâsîl, 1990.

Kotler. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi dan

Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat, 1995.

Mardani. Fiqih Ekonomi Syariah ; Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana,

2012.

Mas’adi, Ghufron A. Fiqih Muamalat Konstektual. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2002.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Perilaku Konsumen. Bandung: PT Refika

Adimatama, 2005

McEachren, William A. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Salemba

Empat, 2001.

Munir, A. dan Sudarsono. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta, Rineka

Cipta, 2001.

Muslim bin Hajaj, Abu al-Husain. Şahîh al-Muslîm. Beirût: Dâr al-Jîl.

Page 88: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

78

Ningrum, Dwi Anggraini Puspa. “Rona Pasar Ciputat” Artikel diakses

pada 10 oktober 2014 dari http://akumassa.org/program/ciputat-

tangerang-selatan/serba-serbi- pasar-ciputat

Qudamah, Ibnu. Mughnî al-Muhtâj. Beirût: Dâr al-kutub al-arabî, 1980.

Rais, Isnawati dan Hasanudin. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada

Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.

Sabiq, Sayyid. Fiqih al-sunnah. Beirut: Dar Al-kutub Al-araby, 1983

Safitri, Ahmad Reza. “Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan

Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang.” Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.

Sahrani, Sohari dan Ruf’ah Abdullah. Fikih Muamalah. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011.

Sitorus, MT.Felix. Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan. Bogor:

Kelompok Dokumentasi Ilsos, 1998.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung :PT.Remaja

Rosdakarya, 2004.

Syafe’i, Rachmat, Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Syarifudin, Amir. Fiqih Muamalah. Jakarta: Pranada Media, 2003.

Thalib, Mohammad. Tuntunan Berjual Beli menurut Hadist Nabi.

Surabaya : PT Bina Ilmu, 1977.

Tim Laskar Pelangi. Metode Fiqih Muamalah. Kediri: Lirboyo Press,

2013.

Ya’qub, Hamzah. Kode Etik Dagang Menurut Islam. Bandung:

Diponegoro, 1984.

__________ Etos Kerja Islami. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1992.

Page 89: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

79

LAMPIRAN I

BIOGRAFI DAN PETA PEMIKIRAN IMAM MADZHAB

Di antara tonggak pemegang ajaran Islam di muka bumi adalah muncul

beberapa mazhab raksasa di tengah ratusan mazhab kecil lainnya. Keempat

mazhab itu adalah Al-Hanabilah, Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-

Hanabilah. Sebenarnya jumlah mazhab besar tidak hanya terbatas hanya 4 saja,

namun keempat mazhab itu memang diakui eksistensi dan jati dirinya oleh umat

selama 15 abad ini. Keempatnya masih utuh tegak berdiri dan dijalankan serta

dikembangkan oleh mayoritas muslimin di muka bumi. Masing-masing punya

basis kekuatan syariah serta masih mampu melahirkan para ulama besar di masa

sekarang ini.

1. Mazhab Hanafi

Didirikan oleh An-Nu’man bin Tsabit atau lebih dikenal sebagai Imam

Abu Hanifah. Beliau dikenal dengan sebutan Imam Hanafi bernama asli Abu

Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah (699 M).

Beliau hidup dalam dua masa, Daulah Umaiyah dan Abbasiyah. Beliau termasuk

Page 90: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

80

pengikut tabiin , sebagian ahli sejarah menyebutkan, ia bahkan termasuk

Tabi’in.66

Mazhab Al-Hanafiyah sebagaimana dipatok oleh pendirinya, sangat

dikenal sebagai terdepan dalam masalah pemanfaatan akal/ logika dalam

mengupas masalah fiqih. Oleh para pengamat dianalisa bahwa di antaralatar

belakangnya adalah : pertama, karena beliau sangat berhati-hati dalam

menerima sebuah hadits. Bila beliau tidak terlalu yakin atas keshahihah suatu

hadits, maka beliau lebih memlih untuk tidak menggunakannnya. Dan sebagai

gantinya, beliau menemukan begitu banyak formula seperti mengqiyaskan suatu

masalah dengan masalah lain yang punya dalil nash syar’i. Kedua, kurang

tersedianya hadits yang sudah diseleksi keshahihannya di tempat di mana beliau

tinggal. Sebaliknya, begitu banyak hadits palsu, lemah dan bermasalah yang

beredar di masa beliau. Perlu diketahui bahwa beliau hidup di masa 100 tahun

pertama semenjak wafat nabi SAW, jauh sebelum era imam Al-Bukhari dan

imam Muslim yang terkenal sebagai ahli peneliti hadits.

Di kemudian hari, metodologi yang beliau perkenalkan memang sangat

berguna buat umat Islam sedunia. Apalagi mengingat Islam mengalami

perluasan yang sangat jauh ke seluruh penjuru dunia. Memasuki wilayah yang

66 Ahmad Asy-Syurbasi, Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab, cet.V, (Jakarta :

Amzah, 2008), h.14

Page 91: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

81

jauh dari pusat sumber syariah Islam. Metodologi mazhab ini menjadi sangat

menentukan dalam dunia fiqih di berbagai negeri.67

2. Mazhab Al-Malikiyah

Didirikan oleh Imam Malik bin Anas bin Abi Amir Al-Ashbahi bin

Ghaiman bin Hutail bin Amru bin Al-Haris. Imam Malik ialah seorang imam

dari kota Madinah dan imam bagi penduduk Hijaz. Ia salah seorang dari ahli

fiqih yang terakhir bagi kota Madinah. Beliau berumur hampir 90 tahun. Beliau

dilahirkan pada zaman pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik Al-Umawi dan

meninggal dunia pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid di masa

pemerintahan Abbasyyah.68

Mazhab ini ditegakkan di atas doktrin untuk merujuk dalam segala

sesuatunya kepada hadits Rasulullah SAW dan praktek penduduk Madinah.

Imam Malik membangun madzhabnya dengan 20 dasar; Al-Quran, As-Sunnah

, Ijma’, Qiyas, amal ahlul madinah , perkataan sahabat, istihsan, saddudzarai’,

muraatul khilaf, istishab, maslahah mursalah, syar’u man qablana .

67 Fepoy Blog, “Perbedaan Antar Mazhab?”, artikel diakses pada 25 september 2014

dari http://fepoi.com/perbedaan-antar-mazhab.htm. 68 Ahmad Asy-Syurbasi, Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab, h.14

Page 92: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

82

Mazhab ini adalah kebalikan dari mazhab Al-Hanafiyah. Kalau Al-

Hanafiyah banyak sekali mengandalkan nalar dan logika, karena kurang

tersedianya nash-nash yang valid di Kufah, dalam mazhab Maliki sumber-

sumber syariah menjadi sumber utama. Sebab mazhab ini tumbuh dan

berkembang di kota Nabi SAW sendiri, di mana penduduknya adalah anak

keturunan para shahabat. Imam Malik sangat meyakini bahwa praktek ibadah

yang dikerjakan penduduk Madinah sepeninggal Rasulullah SAW bisa dijadikan

dasar hukum, meski tanpa harus merujuk kepada hadits yang shahih para

umumnya.69

3. Mazhab Syafi’i

Didirikan oleh Muhammad bin Idris Asy Syafi’i . Beliau dilahirkan di

Ghazzah dalam Palestina tahun 150 H, tahun wafatnya Abu Hanifah dan wafat

di Mesir tahun 203 H. Masa hidup Imam Syafi’I ialah semasa pemerintahan

Abbasiyyah. Masa ini adalah suatu masa permulaan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan. Dimasa ini juga penerjemah kitab-kitab mulai banyak, ilmu

falsafah juga dipindahkan, ilmu-ilmu juga disusun dan berbagai pahaman telah

timbul dalam masyarakat islam.

69 Fepoy Blog, “Perbedaan Antar Mazhab?”, artikel diakses pada 25 september 2014

dari http://fepoi.com/perbedaan-antar-mazhab.htm.

Page 93: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

83

Pada tahun 195 Hijriah Imam Syafi’I kembali ke Baghdad setelah

bintangnya menerangi seluruh ufuk bidang ilmu fiqih. Dimasa itulah beliau

mulai menyusun kitabnya “Ar-Risalah” yang dimuatkan di dalamnya beberapa

prinsip dalam ilmu ushul fiqih.70

Dasar madzhabnya adalah Al-Quran, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas. Beliau

tidak mengambil perkataan sahabat karena dianggap sebagai ijtihad yang bisa

salah. Beliau juga tidak mengambil Istihsan sebagai dasar madzhabnya, menolak

maslahah mursalah dan perbuatan penduduk Madinah. Imam Syafi’i

mengatakan, ”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah menciptakan

syariat.” Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi’i adalah nashirussunnah

,”71

4. Mazhab Hanbali

Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Asy Syaibani . Dilahirkan di

Baghdad dan tumbuh besar di sana hingga meninggal pada bulan Rabiul Awal.

Beliau memiliki pengalaman perjalanan mencari ilmu di pusat-pusat ilmu,

seperti Kufah, Bashrah, Mekah, Madinah, Yaman, Syam.

70 Ahmad Asy-Syurbasi, Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab, h.153 71 Fepoy Blog, “Perbedaan Antar Mazhab?”, artikel diakses pada 25 september 2014

dari http://fepoi.com/perbedaan-antar-mazhab.htm.

Page 94: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

84

Beliau berguru kepada Imam Syafi’i ketika datang ke Baghdad sehingga

menjadi mujtahid mutlak mustaqil. Gurunya sangat banyak hingga mencapai

ratusan. Ia menguasai sebuah hadis dan menghafalnya sehingga menjadi ahli

hadis di zamannya dengan berguru kepada Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim

Al-Bukhari .

Dasar madzhab Ahmad adalah Al-Quran, Sunnah, fatwah sahahabat,

Ijam’, Qiyas, Istishab, Maslahah mursalah, saddudzarai’.

Imam Ahmad tidak mengarang satu kitab pun tentang fiqhnya. Namun

pengikutnya yang membukukannya madzhabnya dari perkataan, perbuatan,

jawaban atas pertanyaan dan lain-lain. Namun beliau mengarang sebuah kitab

hadis “Al-Musnad” yang memuat 40.000 lebih hadis. Beliau memiliki kukuatan

hafalan yang kuat. Imam Ahmad mengunakan hadis mursal dan hadis dlaif yang

derajatnya meningkat kepada hasan bukan hadis batil atau munkar.72

72 Ibid.

Page 95: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

85

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepala Pasar Ciputat

1. Kapan berdirinya pasar ciputat ?

2. Bagaimana sejarah perkembangan Pasar Ciputat dari mulai berdiri

sampai sekarang?

3. Berapa jumlah kios yang terdapat di Pasar Ciputat?

4. Berapa jumlah pedagang di Pasar Ciputat?

5. Berapa luas lahan Pasar Ciputat?

6. Berasal dari mana sajakah pedagang di Pasarr Ciputat?

7. Bagaimana struktur organisasi yang berjalan saat ini?

8. Apa yang beliau ketahui tentang khiyar?

9. Apa pedagang di Pasar Ciputat menggunakan khiyar dalam transaksi

jual beli yang dilaksanakannya?

10. Apa peran kepala pasar jika terjadi permasalahan antara pedagang

dan pembeli?

B. Pedagang di Pasar Ciputat

1. Sejak kapan berjualan di pasar ciputat?

2. Barang apa saja yang anda jual?

3. Bagaimana cara anda meyakinkan pembeli bahwa barang yang

dijual adalah barang bagus?

4. Apa yang anda ketahui tentang khiyar?

5. Apa yang anda lakukan apabila ada pembeli yang ingin menukar atau

mengembalikan barang yang telah mereka beli?

Page 96: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

86

C. Pembeli di Pasar Ciputat

1. Kenapa anda memilih Pasar Ciputat sebagai tujuan belanja?

2. Barang apa yang hendak dibeli ?

3. Apa penjual sudah memberikan harga yang sesuai dengan kualitas

barang yang akan anda beli?

4. Apa yang anda ketahui tentang khiyar?

5. Apa yang anda lakukan apabila anda ingin mengembalikan barang

yang sudah dibeli karena cacat?

6. Apa yang anda lakukan apabila anda ingin mengembalikan barang

yang anda telah beli karena sebab tertentu?

Page 97: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27974...TELAAH PENERAPAN PRINSIP KHIYAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR CIPUTAT SKRIPSI

87

LAMPIRAN II

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ali Mahrus

NIM : 1110046100184

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Agustus 1992

Program Studi : Muamalat

Konsentrasi : Perbankan Syariah

Alamat Rumah : Jl. P.Komaruddin No.3, Ujung Krawang,

Jakarta Timur. Rt/Rw 009/005

Alamat Domisili : Jl. SD Inpres Pisangan Barat No.11

No. Telp : 021- 4612786

No. Hp : 087886268082

Nama Ayah : H. Abdul Hafi

Nama Ibu : Hj. Zubaidah

Alamat Orang Tua : Jl. P.Komaruddin No.3, Ujung Krawang,

Jakarta Timur. Rt/Rw 009/005

No. Telp Orang Tua : 021- 4612786

No. Hp Orang Tua : 08176971413