diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar...

22
ARTIKEL JURNAL HUBUNGAN KEMAMPUAN IBU MENGOLAH SAYUR DENGAN KONSUMSI SAYUR PADA USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK MAMBAUL ULUM KAMPUNG TENGAH SUKOWONO KABUPATEN JEMBER Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : KHAIRUL NISA’ ZUHDI 13. 1101. 1032 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2017

Upload: hathien

Post on 24-Aug-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN KEMAMPUAN IBU MENGOLAH SAYUR DENGAN KONSUMSI SAYUR PADA

USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK MAMBAUL ULUM KAMPUNG

TENGAH SUKOWONO KABUPATEN

JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

KHAIRUL NISA’ ZUHDI 13. 1101. 1032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2017

ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN KEMAMPUAN IBU MENGOLAH SAYUR DENGAN KONSUMSI SAYUR PADA

USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK MAMBAUL ULUM KAMPUNG

TENGAH SUKOWONO KABUPATEN

JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

KHAIRUL NISA’ ZUHDI 13. 1101. 1032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2017

i

ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN KEMAMPUAN IBU MENGOLAH SAYUR DENGAN KONSUMSI SAYUR PADA

USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK MAMBAUL ULUM KAMPUNG

TENGAH SUKOWONO KABUPATEN

JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

KHAIRUL NISA’ ZUHDI 13. 1101. 1032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2017

ii

HUBUNGAN KEMAMPUAN IBU MENGOLAH SAYUR DENGAN KONSUMSI SAYUR PADA USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN)

DI TK MAMBAUL ULUM KAMPUNG TENGAH SUKOWONO KABUPATEN JEMBER

Oleh :

Khairul Nisa’ Zuhdi1, Ns. Susi Wahyuning Asih2, S.Kep., M.Kep., Elok Permatasari3, S.KM., M.Kes

Jl. Karimata 49 Jember Telp : (0331) 332240 Fax : (0331) 337957 Email :

[email protected] Website : http://fikesunmuhjember.ac.id

ABSTRAK Konsumsi sayur pada anak berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal ini kemampuan ibu mengolah sayur dengan baik perlu diperhatikan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan kemampuan ibu mengolah sayur dengan konsumsi sayur pada usia pra sekolah. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini sejumlah 96 Anak yang sekolah di TK Mambaul Ulum Kampung Tengah Sukowono Kabupaten Jember. Teknik pengambian sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 responden. Intrusmen yang digunakan adalah kuesioner dan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan variabel independen yaitu kemampuan ibu mengolah sayur dengan kemampuan yang cukup sebanyak 49 Orang (63,6%) kemampuan baik sebanyak 28 orang (36,4%). Hasil penelitian menunjukkan variabel dependen yaitu konsumsi sayur yang kurang sebanyak 9 anak (11,7%) cukup sebanyak 58 anak (75,3%) baik sebanyak 10 anak (13,0%). Berdasarkan hasil analisis uji pearson test didapat p value = 0,038 (α <0,05). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan kemampuan ibu mengolah sayur dengan konsumsi sayur pada anak usia pra sekolah (4-6 tahun) Di TK Mambaul Ulum Kampung Tengah Sukowono Kabupaten Jember. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan ibu dapat mengolah sayur dengan baik serta dapat memberikan sayur setiap kali makan, karena didalam sayur terdapat kandungan gizi dan nutrisi.

Kata kunci : Kemampuan Mengolah sayur, Konsumsi sayur, Anak Usia (4-6 Tahun). Daftar Pustaka 24 (2011-2016)

Abstract

Consumption of vegetables in children contributes to improve the growth and development of children. In this case the ability of the mother to process vegetables well should be noted.This research use correlation design with cross sectional design. The population of this study were 96 children who attended school in kindergarten Mambaul Ulum Kampung Tengah Sukowono Jember District. Sampling technique using purposive sampling with the number of samples of 77 respondents. Intrusmen used is questionnaire and likert scale. The results showed independent variables, namely the ability of mothers to process vegetables with a sufficient ability of 49 people (63.6%) good ability as many as 28 people (36.4%). The result showed that the dependent variable was vegetable consumption which was less than 9 children (11,7%) enough 58 children (75,3%) good as many as 10 children (13,0%). Based on the result of pearson test test obtained p value = 0,038 (α <0,05). The conclusion of this research is the relationship of mother's ability to process vegetables with vegetable consumption in pre-school age children (4-6 years) At TK Mambaul Ulum Kampung Tengah Sukowono Kabupaten Jember. Recommendation from this research is expected mother can process vegetables well and can give vegetables every meal, because in vegetable there are nutrient and nutrient content.

Keywords: Vegetable Processing Capability, Vegetable Consumption, Child Age (4-6 Years).

References 24 (2011-2016)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa anak usia dini merupakan

suatu periode yang sangat peka

terhadap lingkungan dan masa ini

berlangsung dengan sangat pendek.

Periode ini disebut sebagai masa

keemasan (the golden period)

perkembangan anak, jendela

kesempatan dan masa kritis. Masa ini

merupakan masa peka atau sensitif,

masa pertumbuhan dan

perkembangan yang cepat dan

penting, memerlukan zat gizi yang

cukup baik secara kualitas maupun

kuantitasnya. Sejak dini

pertumbuhan dan perkembangan

anak usia dini perlumen dapatkan

perhatian serius (Dejesetya, 2015).

Nutrisi bagi anak usia pra sekolah

sangat di butuhkan untuk menunjang

kesehatan masa depan, salah satu

makanan sayur, sayur sangat

bermanfaat untuk kesehatan anak,

menjaga kesehatan anak merupakan

keberhasilan orang tua dalam

memberikan nutrisi yang baik bagi

anak.

Sayur dan buah merupakan

sumber zat gizi mikro yang sangat

bermanfaat bagi tubuh, karena kedua

komponen gizi tersebut sangat

penting dalam proses metabolisme

tubuh sebagai zat pengatur dan

antibodi juga bermanfaat

menurunkan insiden terkena penyakit

kronis. Sayur dan buah merupakan

makanan penting yang harus selalu

dikonsumsi setiap kali makan. Tidak

hanya bagi orang dewasa,

mengkonsumsi sayur dan buah

sangat penting untuk dikonsumsi

sejak usia anak-anak terutama pada

anak usia pra sekolah yakni 3-6

tahun, karena pada usia tersebut

merupakan masa emas untuk

pertumbuhan dan perkembangan

bagi anak-anak (Indira dkk, 2014).

Pada anak usia 4–6 tahun tingkat

pertumbuhan dan perkembangan

anak cukup baik, maka keberhasilan

orang tua dalam menjaga pola makan

anak khususnya konsumsi sayur,

serta kemampuan ibu dalam

mengeloh sayur sangat berpengaruh

terhadap peningkatan konsumsi

sayur pada anak.

Usia pra sekolah 4–6 tahun

memang sangat rentan terhadap

kurangnya konsumsi sayuran yang

sangat penting untuk pertumbuhan

dan perkembangan dimasa depan,

maka peran ibu yang sangat di

perlukan dalam mengelohan sayur

bagi anak.

Rekomendasikan kecukupan

konsumsi buah dan sayur untuk pra

sekolah 300-400 gram perorang

perhari (Kemenkes, 2014 dalam

Chandrawati dkk, 2014). Kebutuhan

sayur pada anak sangat di perlukan

untuk menunjang kesehatan masa

depan.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui Hubungan

Kemampuan Ibu Mengolah

Sayur dengan Konsumsi sayur

Pada Usia Pra sekolah (4-6

tahun) di TK Mambaul Ulum

Kampung Tengah Sukowono

Kabupaten Jember.

2. Tujuan khusus

a). Mengidentifikasi

Kemampuan Ibu

Mengolah Sayur pada usia

Pra sekolah (4-6 tahun) di

TK Mambaul Ulum

Kampung Tengah

Sukowono Kabupaten

Jember.

b). Mengidentifikasi Konsumsi

sayur pada usia Pra

sekolah (4-6 tahun) di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono

Kabupaten Jember.

c). Menganalisis Hubungan

Kemampuan Ibu

Mengolah Sayur dengan

Konsumsi sayur Pada Usia

Pra sekolah (4-6 tahun) di

TK Mambaul Ulum

Kampung Tengah

Sukowono Kabupaten

Jember.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

desain korelasi dengan

pendekatan cross sectional

bertujuan mengetahui hubungan

kemampuan ibu mengolah sayur

dengan konsumsi sayur pada usai

pra sekolah (4-6 tahun) dengan

menggunakan uji pearson test

dengan ketentuan nilai (α=alpha)

= 5%, dan p value ≤ 0,05

Sampel pada penelitian ini

sebanyak 77 responden dengan

teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive

sampling. Teknik pengumpulan

data menggunakan kuesioner.

HASIL PENELITIAN

A. Data Umum

1. Umur

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi

Umur Responden (anak) Di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember Pada Bulan Juni 2017

(n = 77)

Umur F (Frekuensi)

Persentase (%)

3 tahun – 4 tahun 6 7,8 5 tahun – 6 tahun 71 92,2

Total 77 100,0 Berdasarkan tabel 5.1

Menunjukkan bahwa usia

responden (anak) antara 3

tahun- 4 tahun sebanyak 6 anak

(7,8 %). Untuk usia 5 tahun - 6

tahun sebanyak 71 anak

(92,2%). a

2. Pekerjaan

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi

Pekerjaan Responden Di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember Pada Bulan Juni 2017

( n = 77)

Pekerjaan F (Frekuensi)

Persentase (%)

Ibu rumah tangga 54 70,1 Petani 9 11,7 Wiraswata 10 13,0 Pns 4 5,2 Total 77 100,0

Berdasarkan tabel 5.2

Menunjukkan bahwa pekerjaan

ibu adalah Ibu rumah tangga 54

orang (70,1%) Petani sebanyak

9 orang (11,7%) Wiraswata

sebanyak 10 orang (13,0%) dan

PNS 4 orang (5,2%).

3. Pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi

Pendidikan Responden Di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember Pada Bulan Juni 2017 (

n = 77)

Berdasarkan tabel 5.3

Menunjukkan bahwa

Pendidikan ibu adalah SD 19

orang (24,7%) SMP sebanyak

26 orang (33,8%) SMA

sebanyak 24 orang (31,2%)

dan Penguruan tinggi sebanyak

8 orang (10,4%).

B. Data Khusus

1. Kemampuan Ibu Mengolah

Sayur

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi

Kemampuan Responden (Ibu)

Mengolah Sayur Di TK

Mambaul Ulum Kampung

Pendidikan F (Frekuensi) Persentase (%) SD 19 24,7 SMP 26 33,8 SMA 24 31,2 PT 8 10,4 Total 77 100,0

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember Pada Bulan Juni 2017

( n = 77)

Berdasarkan tabel 5.4

Menunjukkan bahwa

kemampuan ibu mengolah

sayur adalah dikategorikan

kurang tidak ada (00,0%)

dikategorikan Cukup

sebanyak 49 orang (63,6 %)

dikategorikan Baik sebanyak

28 orang (36,4%).

2. Konsumsi Sayur

Tabel 5.5 Distribusi

Frekuensi Konsumsi Sayur Di

TK Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember Pada Bulan Juni 2017

( n = 77)

Konsumsi Sayur

F (Frekuensi)

Persentase (%)

Kurang 9 11,7 Cukup 58 75,3 Baik 10 13,0 Total 77 100,0

Berdasarkan tabel 5.5

Menunjukkan bahwa

konsumsi sayur adalah

dikategorikan kurang 9 anak

(11,7%) dikategorikan cukup

sebanyak 58 anak (75,3%)

dikategorikan baik sebanyak

10 anak (13,0%).

3. Jenis Sayur

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi

Jenis Konsumsi Sayur Di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember Pada Bulan Juni 2017

( n = 77)

Berdasarkan tabel 5.6

Menunjukkan bahwa Jenis

sayur yang banyak di

konsumsi adalah sayur wortel

105 dan bayam 90 di

bandingan dengan sayur

lainnya.

Kemampuan Ibu Mengolah Sayur

F (Frekuensi)

Persentase (%)

Kurang 0 00,0 Cukup 49 63,6 Baik 28 36,4 Total 77 100,0

NO JENIS F (Frekuensi)

1 a. Kubis 43 b. Kentang 74 c. Wortel 105 d. Bayam 90 e. Labu 32 f. Mentimun 53 g. Sawi 44 h. Buncis 37 i. Rebung 14 j. Kacang panjang 65 k. Kangkung 55 l. Kecambah 34 m. Kelor 44

Jumlah 604

4. Hubungan Kemampuan Ibu

Mengolah Sayur dengan

Konsumsi Sayur adalah pada

anak usia prasekolah (4–6

tahun). Tabel 5.7 Analisis

Hubungan Kemampuan Ibu

Mengolah Sayur dengan

Konsumsi Sayur adalah pada

anak usia prasekolah (4–6

tahun) di TK Mambul Ulum

Kampung Tengah Sukowono

Kabupaten Jember.

Hasil uji statistic diperoleh

nilai = 0,038 < 0,05 yakni

dengan tingkat kesalahan 5%

maka dapat disimpulkan ada

hubungan kemampuan ibu

mengolah sayur dengan

konsumsi sayur pada anak

usia pra sekolah ( 4-6 Tahun)

di TK Mambaul Ulum

Kampung Tengah Sukowono

Kabupaten Jember.

Didapatkan bahwa hasil

analisis nilai r (koefisien

korelasi) sebesar -0,237

menandakan kekuatan

hubungan yang lemah

artinya, 23,7% konsumsi

sayur di pengaruhi oleh

kemampuan ibu mengolah

sayur, dan 76,3% di

pengaruhi faktor lain.

PEMBAHASAN

A. Interprestasi Dan Diskusi Hasil

1. Kemampuan Ibu Mengolah

Sayur

Data hasil penelitian

yang telah dilaksanakan di

TK Mambaul Ulum

Kampung Tengah Sukowono

Kabupaten Jember, sebagian

besar ibu dengan

Kemampuan dalam mengolah

sayur dengan kemampuan

cukup sebanyak 49 Orang (

63,6%) dari Tabel 5.4 data ini

menunjukkan jumlah

responden yang mempunyai

kemampuan dalam mengolah

sayur baik sebanyak 28 orang

(36,4%). Serta dalam

pembagian indikator setiap

item dengan cara mengenal

sayur di dapat skor total 701,

indikator memilih sayur di

dapat skor total 476, indikator

memasak sayur di dapat skor

Variabel 1

Variabel 2

Nilai r P Value

N

Kemampuan Ibu Mengolah Sayur

Konsumsi Sayur

-0,237 0,038 77

total 1023, dan indikator

menyajikan sayur di dapat

skor total 488. Hal ini

menjelaskan pada indikator

memasak sayur yang paling

tinggi dengan skor total 1023

berarti kemampuan ibu

mengolah sayur banyak yang

mampu dalam memasak

sayur, dan didapat skor total

479 paling sedikit yakni

indikator memilih sayur

berarti kemampuan ibu dalam

memilih sayur masih banyak

yang belum mampu.

Kemampuan ibu

mengolah sayur dalam

penelitian yang dilakukan

oleh Airin Nurul Hasanah,

dkk, 2015. Ibu dalam

memilih makanan akan

meningkatkan kemampuan

ibu dalam merencanakan dan

mengolah makanan dengan

ragam dan kombinasi yang

tepat sesuai dengan syarat-

syarat gizi, pengolahan dan

penyajian, serta porsi dan

frekuensi konsumsi sayur

kepada para ibu, ditunjukkan

ibu untuk proses pengolahan

sayuran dimana didapat hasil

sebanyak 52,4% ibu

menyetujui memasak dengan

waktu yang di tetapkan.

Dapat dilihat ibu dalam

menetukan pilihan jenis dan

ragam sayur dan zat gizi yang

terdapat dalam sayur masih

ada 42,9 % ibu yang

menyetujui bahwa yang

disebut sayur adalah sayuran

berdaun hijau saja, dan masih

ada sebanyak 38,1% ibu,

hijau adalah lebih baik bila

dibanding dengan

mengkonsumsi sayuran

berwarna lainya, bahkan ada

sebanyak 22,2% sangat

menyetujui pernyataan

tersebut. Peneliti berpendapat

banyak ibu yang masih

memiliki kemampuan

mengolah sayur dengan cara

memasak, jika ibu hanya

mengetahui cara mengolah

sayur dengan memasak hal

ini dapat mempengaruhi cara

pilih anak dalam konsumsi

sayur anak yang hanya di

sukai saja.

Kemampuan adalah

kecakapan atau potensi

seseorang individu untuk

menguasai keahlian dalam

melakukan atau mengerjakan

beragam tugas dalam suatu

pekerjaan atau suatu

penilaian atas tindakan

seseorang serta kemampuan

bersikap, berfikir dan

bertindak secara konsistensi

sebagai perwujudan dari

pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang dimiliki.

Menurut Robbins (2007)

Faktor yang mempengaruhi

kemampuan (ability) seperti

intelektual dan fisik. Apabila

salah satu faktor tidak

terdapat pada ibu salah satu

contoh fisik yang sangat

berpengaruh pada kegiatan

sehari-hari seperti memasak,

sehingga memerlukan fisik

yang baik.

Kemampuan ibu dalam

mengolah sayur yang baik

dari mengenal sayur, memilih

sayur, memasak sayur serta

menyajikan sayur dapat

meningkatkan daya konsumsi

anak terhadap sayur yang

telah di sediakan.

Berdasarkan penelitian bahwa

kemampuan dalam mengolah

sayur dengan kemampuan

yang cukup sebanyak 49

Orang (63,6%) dari 77

responden.

Selain kemampuan

yang dimilikinya, ketelatenan

ibu dalam mengenal,

mengambil, memasak dan

menyajikan sayur yang akan

dipergunakan untuk memasak

menu sehari-hari di

rumahnya. Bila bahan untuk

memasak sudah benar, tetapi

cara memasak salah, maka

masakan yang dihasilkan

akan memiliki nilai gizi yang

kurang., maka yang

diperlukan ibu kemampuan

intelektual juga dapat

mempengaruhi hasil masakan

yang sehat. Dari hasil

penelitian kemampuan ibu

mengolah sayur lebih banyak

mampu dalam memasak

sayuran dibandingkan dengan

cara memilih sayur yang

baik.

2. Konsumsi Sayur Pada Anak

Data hasil penelitian

yang telah dilaksanakan di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember, bahwa Konsumsi

Sayur dikategorikan kurang 9

anak (11,7%) dikategorikan

cukup sebanyak 58 anak

(75,3%) dikategorikan baik

sebanyak 10 anak (13,0%).

Serta dalam pembagian

indikator setiap item dengan

jenis sayur yang dikonsumsi

dengan skor total 581

sedangkan jumlah sayur yang

dikonsumsi dengan skor total

1425. " jadi konsumsi sayur

yang banyak di pagi hari

dengan skor 448 dan

konsumsi sayur paling sedikit

pada malan hari sebesar skor

103, rata-rata anak konsumsi

sayur lebih sering di pagi hari,

dan konsumsi sayur yang

paling banyak di konsumsi

adalah rata-rata wortel dan

bayam masing-masing

mendapatkan skor 105 dan 90.

Hal ini sejalan dengan

penelitian Andika

Mohammad, Siti Madanijah.

“Hubungan antara

pengetahuan dan sikap gizi

dengan konsumsi buah dan

sayur usia sekolah dasar di

Bogor”. Jenis buah dan

sayuran yang paling sering

dikonsumsi di SDN

kabupaten adalah jambu biji

dan wortel sedangkan SDN

kota adalah pepaya dan

bayam. Konsumsi buah dan

sayur di SDN kota ( ≥ 100

g/hari dan 60-120 g/hari)

signifikan lebih tinggi

dibandingkan dengan SDN

kabupaten (50-100 g/hari dan

< 60 g/hari). Pengetahuan gizi

anak dan pendidikan orangtua

berhubungan positif dengan

konsumsi buah dan sayur

anak, sedangkan uang saku,

ketersediaan buah, dan

pendapatan keluarga

berhubungan positif dengan

konsumsi buah anak. Hal ini

berarti bahwa semakin baik

pengetahuan gizi maka

semakin baik perilaku

konsumsi buah dan sayur

subjek dan sebaliknya.

Menurut Atikah dalam jurnal

gizi, 2008), dalam Dejesetya,

2015). Adapun faktor-faktor

hambatan yang

mempengaruhi anak pra

sekolah. Dalam konsumsi

sayur dan buah pada anak

dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

Faktor internal meliputi

preferensi makanan anak,

pengaruh orangtua,

pendapatan keluarga, dan

ketersediaan sayur dan buah

di keluarga. Faktor eksternal

meliputi pengaruh teman,

pengaruh pesan media,

pengetahuan gizi, pendidikan,

pekerjaan, lingkungan sosial

dan budaya, dan lingkungan

masyarakat pesisir.

3. Hubungan antara

kemampuan ibu mengolah

sayur dengan konsumsi

sayur pada anak pra sekolah

usi (4–6 tahun) di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono

Kabupaten Jember.

Hasil uji statistic

diperoleh nilai = 0,038 dengan

nilai signifikan < 0,05 yakni

dengan tingkat kesalahan 5%

maka dapat disimpulkan ada

hubungan kemampuan ibu

mengolah sayur dengan

konsumsi sayur pada anak

usai pra sekolah (4-6 Tahun)

di TK Mambul Ulum

Kampung Tengah Sukowono

Kabupaten Jember. Dan nilai r

(korelasi koefisien) = -0,237

menandakan hubungan lemah

artinya yang mempengaruhi

rendahnya jumlah konsumsi

sayur pada anak dipengaruhi

oleh orangtua yang tidak dapat

menyediakan sayur dirumah,

sehingga anak tidak dapat

konsumsi sayur serta

mengalami keterlambatan

dalam mengenal sayur.

Menurut Pearson, 2008

dalam Hermina, 2014)

konsumsi sayur yang kurang

pada anak di pengaruhi oleh

orangtua hal ini merupakan

faktor yang sangat penting

dalam konsumsi sayur dan

buah pada anak usia

prasekolah karena anak-anak

pada usia tersebut lebih sering

berada di rumah sehingga

ketika makan pun tergantung

dengan apa yang disediakan di

rumah.

Orang tua khususnya ibu

pada dasarnya berkewajiban

untuk menyajikan kondisi

yang menguntungkan bagi

pertumbuhan dan

perkembangan bagi anaknya.

Begitu juga dalam hal

pemenuhan kebutuhan

jasmani, dalam hal ini

berkaitan dengan pemenuhan

gizi pada makanan yang

dikonsumsi sehari–hari oleh

anak. Masa kanak–kanak

paling sering dikeluhkan oleh

orang tua adalah sebagai

masa dimana anak sangat

sulit untuk makan, apalagi

makanan rumahan yang

diracik sendiri oleh ibunya.

Bahkan, terdapat banyak

orang tua yang putus asa

karena anaknya sangat sulit

makan sehingga mereka

membiarkan anak-anaknya

membeli jajanan yang

memang mereka sukai

dibandingkan dengan

makanan olahan ibunya

sendiri yang menurut mereka

kurang lezat. Maka

seharusnya masa kanak-

kanak harus sudah terbiasa

dengan konsumsi sayur untuk

pemenuhan gizi bagi anak

tersebut.

B. Implikasi Terhadap

Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat

meningkatkan wawasan,

pengetahuan di bidang

keperawatan anak. Peneliti

memberikan gambaran pada

pendidikan dan ibu terhadap

kemampuan ibu mengolah

sayur dengan konsumsi sayur

pada anak pra sekolah. Hasil

penelitian ini diharapkan

dapat menambah

perkembangan ilmu dalam

keperawatan anak lebih

banyak serta mengkaji

tentang berbagai faktor-faktor

yang mempengaruhi

kemampuan ibu dalam

mengolah sayur.

Hasil penelitian ini dapat

meningkatkan wawasan, ilmu

pengetahuan di bidang

keperawatan anak yang ada di

wilayah TK Sukowono

Kabupaten Jember, peneliti

berharap memberikan

pendidikan kesehatan secara

berkelanjutan supaya anak

usia pra sekolah (4-6 tahun)

tidak mengalami kurangnya

gizi dari sayur, sehingga anak

kebutuhan gizinya terpenuhi.

Keperawatan komunitas yang

ada di wilayah puskesmas

sukowono diharapkan

pendidikan kesehatan secara

berkelanjutan tentang

kemampuan ibu mengolah

sayur, sehingga ibu dapat

menerapkan kemampuan ibu

mengolah sayur dengan

konsumsi sayur pada anak.

Kemampuan ini mengaitkan

serta menghubungkan

penyediaan air bersih untuk

mencuci sayur serta tempat

atau dapur bersih untuk

menjaga kebersihan sayur

yang akan di konsumsi,

supaya tidak mudah diserang

bakteri maupun virus serta

kotoran yang menempel pada

sayur, dengan ibu mempunyai

kemampuan mengolah sayur

dengan cara mengenal sayur

yang baik, memilih sayur

yang baik, memasak sayur

yang baik, dan menyajikan

sayur yang baik untuk

menunjang kesehatan masa

depan keluarga. Petugas

kesehatan khususnya perawat

dapat berperan penting dalam

memberikan pendidikan

kesehatan tentang mengolah

sayur yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan tujuan penelitian

dapat di ambil kesimpulannya

sebagai berikut:

1. Kemampuan ibu dalam

mengolah sayur cukup

sebanyak 49 orang (63,6%),

kemampuan ibu dalam

mengolah sayur baik sebanyak

28 orang (36,4%).

2. Konsumsi sayur yang kurang 9

anak (11,7%), cukup sebanyak

58 anak (75,3%), baik

sebanyak 10 anak (13,0%).

3. Ada hubungan antara

kemampuan ibu mengolah

sayur dengan konsumsi sayur

pada anak usia pra sekolah (4-6

tahun) di TK Mambaul Ulum

Kampung Tengah Sukowono

Kabupaten Jember dengan p

value = 0,038

B. Saran

1. Bagi responden (Ibu) di TK

Mambaul Ulum Kampung

Tengah Sukowono Kabupaten

Jember.

Bagi orangtua khususnya ibu

yang setiap hari mengetahui

cara mengolah sayur yang

baik, kemampuan ini dapat

menunjang konsumsi sayur

anak, serta ibu dapat

mengetahui cara makan anak

dengan konsumsi makanan

sehat serta teratur, untuk lebih

memerhatikan kebutuhan anak

dalam konsumsi setiap harinya

khususnya sayur dan buah

dimana sayur dan buah yang

banyak manfaat dan kaya

kandungnnya.

2. Bagi guru di TK Mambaul

Ulum Kampung Tengah

Sukowono Kabupaten Jember.

Guru sehendaknya mampu

untuk melakukan pemberian

edukasi terhadap anak

didiknya dalam kemanfaatan

sayur dan buah sehingga anak-

anak jika sudah dirumah

mudah untuk

mengaplikasiannya, jadi untuk

lebih mudah orangtua dalam

memberikan asupan gizi yang

baik bagi anak tersebut serta

di dasari dengan kemampuan

ibu yang dapat mengolah

sayur yang baik.

3. Bagi pelayanan kesehatan

Di sarankan sebagai bahan

pembelajaran dalam

melaksanakan pelayanan

ketenagakerjaan khususnya di

bidang kesehatan

(keperawatan) untuk di

berikan penyuluhan pada ibu

maupun anak dengan

kemanfaatan sayur dan buah

dan dapat dilakukan di

institusi seperti sekolah,

puskesmas, rumah sakit dll.

4. Bagi peneliti

Peneliti mengharapkan untuk

penelitian selanjutnya supaya

lebih banyak untuk

dilakukannya penelitian

terkait ini karena peneliti

melihat masih sedikit yang

menyangkut penelitian ini.

Supaya dapat mengetahui

pentingnya konsumsi sayur

terhadap anak usia Pra sekolah

serta bagi ibu mengetahui

manfaat sayur bagi anak untuk

mengkonsumsi sayur.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana Dian, 2011. Tumbuh

kembang dan terapi bermain

pada anak. Jakarta. Salemba

Medika

Aisyah, H. 2016. Pengaruh

bibilioterapi terhadap pola

makan sayur pada anak usai

sekolah 7-12 tahun di SD

Muhammadiyah 1 Tanggul

Jember.

Andika, Muhammad., Siti

Madaniyah. 2015. Konsumsi

buah dan sayur anak usia

sekolah dasar di Bogor Vol :

10 No : 1. Di akses 20

Desember 2016

http://download.portalgaruda.

org

Burhandusin , Ichsan, dkk. 2015.

Penyuluhan pentingnya

sayuran bagi anak-anak di

TK Aisyiyah Kwadungan,

Trowangsan, Malangsiwan,

Colomadu, Karanganyar

Jawa Tengah Vol : 18 No: 1.

Di akses 06 maret 2017

http://download.portalgaruda.

org

Candrawati, erlisa, dkk. 2014.

Ketersedian buah dan sayur

dalam keluarga sebagai

strategi intervensi

peningkatan konsumsi buah

dan sayur anak usia pra

sekolah Vol : 2 no : 3. Di

akses 27 Desember 2016

http://download.portalgaruda.

org

Dejetya, M.P. 2015. Pola Konsumsi

Sayur Dan Buah Anak usia

4-6 tahun pada Masyarakat

Pesisir Desa Randusanga

Kulon Brebes.

http://download.portalgarud

a.org diakses pada tanggal

15 Desember 2016

Dewi Rizki, dkk 2015. Teori &

Konsep Tumbuh Kembang

Bayi, Toddler, Anak dan Usia

Remaja. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Endrika, A., Erwin, C., Elda, N .

2015. Kecukupan Konsumsi

Sayur dan Buah pada Siswa

SMA negeri 01 Kuanta

Hilir.

http://download.portalgarud

a.org di akses 21 Desember

2016

Handayani, L.T. 2014. Buku Ajar

Statistik Inferensial.

Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah

Jember. Tidak

Dipublikasikan.

Hasanah, Airin Nurul, 2012.

Gambaran perilaku ibu

dalam penyedian sayur

keluarga di kelurahan Pasir

Bidang Kecamatan Sarudik

Kabupaten Tapanuli

Tengah.

http://media: peneliti.com di

akses 06 Juli 2017

Indira, I.A., Sudirman, N., Indra, F.J.

2014. Perilaku Konsumsi

Sayur dan Buah Anak Pra

Sekolah di Desa Embatau

Kecamatan Tikala

Kabupaten Toraja Utara.

http://download.portalgarud

a.org di akses 27 Desember

2016

Nurmahmudah, kartika, dkk. 2015.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi

makan buah dan sayur pada

anak pra sekolah paud TK

sapta Prasetya Kota

Semarang. Di akses 27

Desember 2016

http://download.portalgaruda.

org

Rosidi, A., Enik, S. 2012. Peran

Pendidikan dan Pekerjaan

ibu dalam konsumsi sayur

anak pra sekolah Vol. 1 (1).

http://download.portalgarud

a.org diakses pada tanggal

20 Desember 2016

Setiadi, 2013. Konsep dan praktek

penulisan riset keperawatan.

Edisi 2. Yogjakarta. Graha

ilmu