diajukan kepada fakultas syari’ah dan...

55
TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PADI SECARA TEBASAN DENGAN PENGURANGAN HARGA SECARA SEPIHAK OLEH TENGKULAK (COWOKAN) DI DESA TRIMULYO KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: NIDAUL CHASANAH 12380069 PEMBIMBING: Dr. MOCHAMAD SODIK, S.Sos., M.Si. NIP. 19680416 119503 1 004 MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: tranthuy

Post on 19-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM

TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PADI SECARA TEBASAN DENGAN

PENGURANGAN HARGA SECARA SEPIHAK OLEH TENGKULAK (COWOKAN)

DI DESA TRIMULYO KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

NIDAUL CHASANAH

12380069

PEMBIMBING:

Dr. MOCHAMAD SODIK, S.Sos., M.Si.

NIP. 19680416 119503 1 004

MUAMALAT

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

ii

ABSTRAK

Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an dan Al-Hadits dijadikan dasar pokok dalam mengatur cara-cara bertransaksi dalam jualbeli, karena tidak semua cara dibenarkan oleh syari’at Islam. Salah satu dariperkembangan jual beli yang muncul yaitu jual beli tebasan. Tebasan yangdimaksud adalah pembelian hasil tanaman sebelum dipetik. Adapun sistempembayaran dijalankan sesuai dengan kesepakatan para pihak. Salah satutransaksi jual beli padi secara tebasan dilakukan dengan cara panjar, yaitu denganmembayar uang muka terlebih dahulu yang kemudian sisa pembayarannyadibayarkan setelah masa panen. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi kerugianseringkali penebas/tengkulak melakukan pengurangan harga secara sepihak yangdalam istilah lain disebut cowokan. Praktik cowokan ini banyak terjadi di DesaTrimulyo, yaitu pada praktik jual beli tebasan padi.

Ada beberapa faktor penebas melaksanakan praktik cowokan ini, antaralain karena padi yang tidak memuaskan sehingga pembeli dengan sengajamengurangi sisa pembayaran, karena tidak ada dana untuk melunasi, dan karenatidak ingin mengalami kerugian. Cowokan dilakukan biasanya ketika hitunganoleh penebas meleset dari perkiraan yang menyebabkan kerugian bagi penebas,sehingga penebas dengan sengaja mengurangi sisa pembayaran tersebut. Praktikini menimbulkan adanya kesenjangan para pihak dan menyebabkan hilangnyakepercayaan petani kepada penebas yang menyowok tersebut. Teori yangdigunakan dalam penelitian ini adalah jual beli, perjanjian dalam hukum Islam,dan ‘urf. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)yaitu penelitian langsung yang penyusun lakukan di Desa Trimulyo KecamatanJetis Kabupaten Bantul. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengancara observasi dan wawancara langsung dengan petani dan penebas padi.

Hasil pengamatan di Desa Trimulyo, penyusun menemukan masalahdalam praktik jual beli padi secara cowokan, yaitu adanya unsur penipuan yangdilakukan oleh penebas terhadap petani. Penebas dengan sengaja mengurangiharga tebasan padi yang telah disepakati di awal perjanjian, dan penguranganharga hanya dilakukan sepihak, yaitu oleh penebas saja. Dapat diambilkesimpulan bahwa pelaksanaan tebasan padi cowokan ini merupakan transaksiyang rusak karena tidak sesuai dengan salah satu syarat sahnya perjanjian dalamIslam yaitu atas dasar saling rela (rid{a>) antara kedua belah pihak. Menurutprespektif sosiologi hukum Islam, praktik tebasan padi cowokan ini termasuk kedalam ‘urf fa>sid karena tidak sesuai dengan nash al-Qur’an dan Sunnah.

Kata Kunci: Jual beli, Praktik Tebasan Padi Cowokan, Perjanjian dalam hukumIslam, ‘Urf

Page 3: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an
Page 4: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an
Page 5: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an
Page 6: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan trasliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan skripsi

ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

- - Alif ا

Ba‟ B Be ة

Ta‟ T Te ث

Ṡa‟ Ṡ es dengan titik di atas ث

Jim J Je ج

Ḥa‟ Ḥ ha dengan titik di bawah ح

Kha Kh ka-ha خ

Dal D De د

Żal Ż zet dengan titik di atas ذ

Ra‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es ش

Syin Sy es-ye ش

Ṣād Ṣ es dengan titik di bawah ص

Ḍaḍ Ḍ de dengan titik di bawah ض

Ṭa‟ Ṭ te dengan titik di bawah ط

Ẓa‟ Ẓ zet dengan titik di bawah ظ

ain „ Koma terbalik di atas„ ع

Ghain G Ge غ

Page 7: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

vii

Fa‟ F Ef ف

Qāf Q Ki ق

Kāf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ى

Wau W We و

Ha‟ H Ha ه

Hamzah ` Apostrof ء

Ya‟ Y Ya ي

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama

--------- Fathah A A

--------- Kasrah I I

--------- Dammah U U

Contoh:

su‟ila سئل kataba كتت

2. Vokal Rangkap

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatkhah dan ya Ai a – i ي

Fatkhah dan wau Au a – u و

3. Vokal Panjang

Page 8: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

viii

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatkhah dan alif Ᾱ a dengan garis di atas أ

Fatkhah dan ya Ᾱ a dengan garis di atas ي

Kasrah dan ya Ῑ i dengan garis di atas ي

Zammah dan ya Ū u dengan garis di atas و

Contoh :

qīla قل qāla قبل

قول ramā رهى yaqūlu

C. Ta’ Marbuṭah

1. Transliterasi ta‟ marbuṭah hidup

Ta’ marbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan

dammah transliterasinya adalah “t”.

2. Transliterasi ta’ marbuṭah mati

Ta’ marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya

adalah “h”.

Contoh:

ṭalḥah طلحت

3. Jika ta‟ marbuṭah diikuti kata yang menggunakan kata sandang “al-”, dan

bacaannya terpisah, maka ta‟ marbuṭah tersebut ditransliterasikan dengan

“ha”/h.

Contoh:

طفبل روضتألا rauḍah al-aṭfāl

al-Madīnah al-Munawwarah الودنت الونورة

Page 9: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

ix

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydid)

Transliterasi syaddah atau tasydid dilambangkan dengan huruf yang sama,

baik ketika berada di awal atau di akhir kata.

Contoh:

nazzala نسل

al-birru البر

E. Kata Sandang “ال”

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf yaitu

Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata sandang .”ال“

yang diikuti oleh huruf Syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf

Qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang tersebut.

Contoh:

ar-rajulu الرجل

as-sayyidatu السدة

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan

bunyinya, bila diikuti oleh huruf Syamsiyah maupun huruf Qamariyah,

Page 10: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

x

kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan tanda sambung (-).

Contoh:

al-qalamu القلن

al-badī’u البدع

F. Hamzah

Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan

apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di

akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam

tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

syai’un شء

umirtu اهرث

an-nau’u النوء

G. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenai huruf kapital, tetapi dalam

transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan

sebagainya seperti ketentuan-ketentuan dalam EYD. Awal kata sandang pada

nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital, kecuali jika terletak pada permulaan

kalimat.

Contoh:

Page 11: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xi

Wamā Muhammadun illā وهب هحود إال رسول

rasūl

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman

transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid.

Page 12: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Rasa Syukur dan Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esaatas anugerah dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menempuh pendidikan denganbaik.

~ Terima kasih yang tak terhingga untuk Abah tercinta R. Wahib Fatchurrahmandan Ummi tercinta Nur Azizah al-Hasny yang telah menjadi inspirasi bagi saya danyang tak pernah lelah untuk memotivasi serta memberikan kasih sayangnya.

~ Terima kasih untuk adik-adikku tercinta, Fardha Adlhan Nur dan AchmadChoirul Munada yang selalu memberi semangat untuk saya.

~ Teman-teman seangkatan Muamalat 2012, terima kasih atas dukungan dankerjasamanya.

~ Untuk segenap keluarga UKM JQH Al-Mizan, terima kasih telah memberikanbanyak pengalaman yang istimewa dan terima kasih telah menjadi inspirasi bagihidup saya

~ Teman-teman KKN 142 Dusun Dilatan Monggol Saptosari GK, terima kasih ataspengalaman dan kebersamaannya

~ Saudara-saudara dan sahabat saya, terima kasih atas motivasi dan dukungannya.

~ Fakultas Syari’ah dan Hukum, terima kasih telah menjadi wadah bagi saya untukmenuntut Ilmu selama ini

~ Almamater tercinta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, terima kasih telahmemberikan saya banyak pengalaman berharga, baik di bidang akademisi maupunorganisasi.

Page 13: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xiii

MOTTO

Sesuatu akan menjadi kebanggaan,

Jika sesuatu itu dikerjakan,

Dan bukan hanya dipikirkan.

Sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan,

Jika kita awali dengan bekerja untuk mencapainya,

Bukan hanya menjadi impian.

Page 14: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xiv

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحیم

الحمد هللا رب العالمین. وبھ نستعین على أمور الد نیا والدین.

أشھد ان الالھ اال اهللا واشھد ان محمدا عبده ورسولھ. اللھم صل وسلم على

بھ أجمعینمحمد وعلى الھ واصحا

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta menganugerahkan nikmat Islam dan Iman. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan ke haribaan Nabi Muhammad

SAW, Rasul utusan Allah, diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Semoga kesejahteraan senantiasa menyelimuti keluarga Beliau, sahabat-sahabat

Beliau beserta seluruh umat Islam.

Dengan tetap mengharapkan pertolongan, karunia dan hidayah-Nya,

alhamdulillah penyusun mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk

melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Fakultas Syari'ah

dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul "Tinjauan Sosiologi

Hukum Islam terhadap Tebasan Padi ‘Cowokan’ Di Desa Trimulyo Kecamatan

Jetis Kabupaten Bantul”. Penyusun ingin mengucapkan terima kasih sedalam-

dalamnya kepada:

1. Prof. Yudian Wahyudi, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi., M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 15: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xv

3. Abdul Mughits, S.Ag., M.Ag., selaku Ketua Jurusan Muamalat Fakultas

Syari’ah dan Hukum.

4. Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penyusun dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Dr. Riyanta, M. Hum., selaku Dosen Penasihat Akademik (DPA) yang

telah memberikan banyak arahan dan saran dari awal sampai akhir

perkuliahan ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan banyak wawasan

keilmuan untuk kami.

7. Kepada Bu Nur selaku TU Jurusan yang telah memberi banyak bantuan

sehingga kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan lancar.

8. Kepada Abah Moh. Wahib dan Ummi Nur Azizah al-Hasny yang menjadi

inspirasi saya dan tak pernah henti memberikan doa untuk saya.

9. Adik-adik tercinta Farda Adlhan Nur dan Achmad Choirul Munada yang

selalu memberikan semangat serta dukungan untuk saya.

10. Teman-teman Muamalat khususnya angkatan 2012 yang telah banyak

membantu dan atas kebersamaan yang terjalin selama ini, sehingga

menambah semangat lebih dalam menuntut ilmu.

11. Para responden di Desa Trimulyo Jetis Bantul yang telah bersedia

penyusun wawancarai terkait dengan penelitian skripsi ini.

Page 16: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xvi

12. Semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak terlibat langsung,

yang turut berpartisipasi dan memberikan dukungan kepada penyusun

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Harapan penyusun semoga Allah SWT memberikan pahala yang

setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini teriring dengan do’a Jazakumullah Khairal Jaza’.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun guna perbaikan bagi penulis sangat penulis harapkan. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Yogyakarta, 19 Juni 2016

Penyusun

Nidaul Chasanah

NIM. 12380069

Page 17: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... xii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... xiii

KATA PENGANTAR....................................................................................................... xiv

DAFTAR ISI...................................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Pokok Masalah............................................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 6

D. Telaah Pustaka ............................................................................................... 6

E. Kerangka Teori .............................................................................................. 8

F. Metode Penelitian .......................................................................................... 16

G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 18

BAB II TINJAUAN UMUM JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

A. Jual Beli Dalam Islam.................................................................................... 20

1. Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli ...................................................... 20

2. Rukun dan Syarat Sah Jual Beli .................................................................. 24

3. Macam-macam Jual Beli............................................................................. 28

4. Objek Jual Beli............................................................................................ 30

5. Resiko Dalam Jual Beli ............................................................................... 32

B. Teori ‘Urf ....................................................................................................... 34

Page 18: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xviii

1. Definisi ‘Urf ................................................................................................ 34

2. Dasar Hukum ‘Urf....................................................................................... 36

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PRAKTIK JUAL BELI PADISECARA TEBASAN DENGAN PENGURANGAN HARGASECARA SEPIHAK OLEH TENGKULAK DI DESA TRIMULYOKECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL

A. Gambaran Umum Desa Trimulyo.................................................................. 39

B. Praktik Jual Beli Padi Secara Tebasan dengan Pengurangan Harga

Secara Sepihak Oleh Tengkulak .................................................................... 45

1. Proses Jual Beli Padi Secara Tebasan ......................................................... 45

2. Praktik Jual Beli Padi Secara Tebasan dengan Pengurangan Harga

Secara Sepihak Oleh Tengkulak ................................................................. 47

BAB IV ANALISIS SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIKJUAL BELI PADI SECARA TEBASAN DENGANPENGURANGAN HARGA SECARA SEPIHAK OLEHTENGKULAK DI DESA TRIMULYO KECAMATAN JETISKABUPATEN BANTUL

A. Analisis Praktik Jual Beli Padi Secara Tebasan Di Desa Trimulyo.................. 54

B. Analisis Faktor yang Melatar Belakangi timbulnya Praktik Jual Beli

Padi Secara Tebasan dengan Pengurangan Harga Secara Sepihak Oleh

Tengkulak.......................................................................................................... 59

C. Analisis Sosiologi Hukum Islam terhadap Praktik Jual Beli Padi

Secara Tebasan dengan Pengurangan Harga Secara Sepihak Oleh

Tengkulak.......................................................................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 70

B. Saran.................................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 73

Page 19: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

xix

LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Daftar Terjemahan ...................................................................................... 77

II. Biografi Ulama dan Tokoh.......................................................................... 78

III. Daftar Pedoman Pertanyaan dan Wawancara ............................................. 83

IV. Surat Izin Penelitian .................................................................................... 85

V. Curriculum Vitae......................................................................................... 86

Page 20: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam melalui ajaran utamanya berupa Al-Qur‟an maupun hadits

Nabi menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang

beraneka ragam kemampuannya, baik secara fisik, spiritual, intelektual,

emosional, dan bakat. Perbedaan ini menjadi satu prasyarat agar manusia

dalam kehidupan sosial ekonominya saling membantu (ta’awun), saling

membutuhkan (mutual dependent) satu sama lain. Demikian juga dalam

hal pengelola sumber daya alam sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dan

eksistensinya sebagai khafilah Allah di muka bumi.1

Bagi masyarakat Muslim, hukum yang dipandang mampu

memenuhi cita rasa keadilan adalah hukum Islam. Namun demikian,

presepsi masyarakat sendiri tentang hukum Islam sangat variatif. Sebagian

dari mereka (umat Islam) menganggap hukum Islam itu adalah isi Al-

Qur‟an dan Hadits Nabi.2 Sebagian yang lain memiliki pandangan bahwa

hukum Islam adalah hasil pemikiran (ijtihad) para Ilmuwan (al-

mujtahidun) terhadap isi Al-Qur‟an dan Hadits Nabi. Al-Qur‟an dan

1 Muhammad, Aspek Hukum Dalam Muamalat, cet. ke-1(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007),

hlm. 74-75.

2Ibid., hlm. 18.

Page 21: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

2

Hadits, bagi pandangan ini bukanlah kitab hukum, melainkan sumber

hukum dan kumpulan dalil-dalil hukum.3

Hubungan timbal balik antara hukum Islam dan masyarakat

Muslim dapat dilihat pada perubahan orientasi masyarakat muslim dalam

menerapkan hukum Islam, perubahan hukum Islam karena perubahan

masyarakat muslim, dan perubahan masyarakat muslim yang disebabkan

oleh berlakunya ketentuan baru dalam hukum Islam. Pada masa sekarang

pembicaraan masalah hukum Islam lebih banyak pada masalah muamalat

daripada ibadah.

Al-Qur‟an yang memberikan ketentuan-ketentuan hukum

muamalat berbentuk kaidah-kaidah umum itu dimaksudkan untuk

memberi kesempatan perkembangan dalam pergaulan hidup masyarakat

kemudian hari.4Dalam sunah Rasul banyak kita jumpai ungkapan-

ungkapan yang sebenarnya masih merupakan kaidah-kaidah umum pula.

Misalnya, melarang berjual-beli yang mengandung unsur-unsur kesamaran

atau ketidak-jelasan, jual beli barang yang tidak dapat diketahui sifat-

sifatnya dengan jelas, seperti membeli buah-buahan sebelum pantas

dipetik, yang oleh pembelinya dibiarkan diatas pohon untuk pada beberapa

waktu lagi baru dipetik.5

3 Ibid.,hlm. 18-19.

4 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat (Yogyakarta: UII Press, 2000), hlm.

14-15.

5Ibid., hlm. 14-15.

Page 22: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

3

Jual beli dan perdagangan memiliki permasalahan dan liku-liku

yang jika dilaksanakan tanpa aturan dan norma-norma yang tepat, akan

menimbulkan bencana dan kerusakan dalam masyarakat. Nafsu manusia

mendorongnya untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya

melalui cara apa saja, misalnya berlaku curang dalam ukuran dan takaran

serta manipulasi dalam kualitas barang dagangan yang jika hal itu

diperturutkan, niscaya rusaklah sel-sel perekonomian masyarakat.6

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an, sebagai berikut:

.7

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah mengharamkan orang

beriman untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan, (dan segala

bentuk transaksi lainnya) harta orang lain dengan cara yang bathil yaitu

yang tidak diperbolehkan oleh syari‟at. Kita boleh melakukan transaksi

terhadap harta orang lain dengan jalan perdagangan dengan asas saling

ridha, sukarela.

Islam tidak menghendaki pemeluknya melakukan hal-hal yang

tidak sesuai dengan ajarannya, seperti praktik riba, penipuan, dan lain-

6 Hamzah Ya‟qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, cet. ke-1 (Bandung: Diponegoro,

1984), hlm. 14-15.

7 Q.S An-Nisa (4): 29.

Page 23: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

4

lainnya, tetapi Islam menyuruh kita agar mencari rezeki yang halal,

sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

.8

Aturan Islam mengenai sistem ekonomi dalam hal jual beli sudah

jelas dan diharapkan umat Islam menggunakan dan mempraktekkannya

sehingga kegiatan perekonomiannya berjalan sesuai ajaran Islam. Salah

satu dari perkembangan jual beli yang muncul yaitu jual beli dengan

tebasan. Tebasan adalah pembelian hasil tanaman sebelum dipetik. Di

kalangan petani, praktik tebasan biasanya dilakukan oleh tengkulak,

dengan cara membeli hasil pertanian atau perkebunan sebelum masa

panen.

Dalam hal jual beli padi secara tebasan, tengkulak melakukan

transaksi jual beli dengan petani pada saat biji padi sudah tampak

menguning tetapi belum layak panen. Jumlah banyaknya padi tidak harus

diketahui secara pasti dan hanya dengan taksiran.

Adapun sistem pembayaran jual beli padi secara tebasan ini

dijalankan sesuai kesepakatan di awal perjanjian kedua belah pihak. Salah

satu transaksi jual beli tebasan padi dilakukan dengan cara panjar, yaitu

8 Q.S Al-Mulk (67): 15.

Page 24: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

5

tengkulak membeli dengan membayar uang muka terlebih dahulu. Penebas

akan melunasi sisa pembayaran padi tersebut setelah padi di panen. Dalam

hal ini, untuk mengantisipasi kerugian seringkali penebas mengurangi sisa

pembayaran yang telah disepakati di awal perjanjian, yang sering dikenal

dengan istilah cowokan. Dalam perjanjian,cowokan ini tidak pernah

dibicarakan sebelumnya sehingga dapat merugikan pihak petani.

Praktik cowokan ini masih banyak terjadi di masyarakat daerah

Trimulyo. Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun tertarik untuk

menganalisis praktik cowokan tersebut dilihat dari sudut pandang sosiologi

hukum Islam. Oleh karena itu penyusun akan melakukan penelitian yang

berjudul “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam terhadap Praktik Jual Beli

Padi Secara Tebasan dengan Pengurangan Harga Secara Sepihak

Oleh Tengkulak (Cowokan) di Desa Trimulyo Kecamatan Jetis

Kabupaten Bantul”.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengapa berlangsung praktik jual beli padi secara tebasan dengan

pengurangan harga secara sepihak oleh tengkulak (cowokan) di Desa

Trimulyo?

2. Bagaimana tinjauan sosiologi hukum Islam terhadap praktik jual beli

padi secara tebasan dengan pengurangan harga secara sepihak oleh

tengkulak (cowokan) di Desa Trimulyo tersebut?

Page 25: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

6

C. Tujuan dan Kegunaan

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak

di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan mengenai praktik jual beli padi secara tebasan

dengan pengurangan harga secara sepihak oleh tengkulak (cowokan) di

Desa Trimulyo Jetis Bantul

2. Memperoleh kejelasan mengenai sistem jual beli padi secara tebasan

dengan pengurangan harga secara sepihak oleh tengkulak (cowokan) di

Desa Trimulyo Jetis Bantul berdasarkan penelitian Sosiologi Hukum

Islam

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan

konsep praktik lapangan, khususnya hukum Muamalat dari jual beli

tebasan padi

2. Memberikan wawasan mengenai pemecahan masalah sosial di

masyarakat dengan adanya jual beli padi secara tebasan

D. Telaah Pustaka

Permasalahan jual beli tebasan bukanlah hal baru untuk diangkat

dalam sebuah penulisan skripsi maupun literatur lainnya. Sebelumnya

Page 26: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

7

telah banyak literatur yang membahas tentang jual beli tebasan

diantaranya:

Skripsi karya Yudha Kurniawan (2015) yang berjudul “Tinjauan

Sosiologi Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Hasil Pertanian secara

Tebasan Di Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo.” Skripsi ini

menerangkan tentang praktik jual beli menggunakan sistem tebasan tanpa

penakaran yang sempurna.9

Skripsi karya Anna Dwi Cahyani (2005) yang berjudul “Jual Beli

Bawang Merah Dengan Sistem Tebasan Di Desa Sidapurna Kec. Dukuh

Turi Tegal (Sebuah Tinjauan Sosiologi Hukum Islam).”Skripsi ini

membahas tentang jual beli tebasan bawang merah yang memungkinkan

adanya unsur garar.10

Skripsi karya Irfatun Na‟imah (2012) yang berjudul “Tinjauan

Hukum Islam terhadap Praktik Jual-Beli Ikan dengan Sistem Tebasan di

Desa Sekaran Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan.” Skripsi ini

membahas tentang tidak adanya kejelasan objek jual beli di dalam telaga,

padahal pelaksanaan jual beli dalam syari‟at Islam sudah ada aturan-aturan

9 Yudha Kurniawan, “Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Hasil

Pertanian secara Tebasan Di Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo,”Skripsi UIN Sunan

Kalijaga, 2015, tidak diterbitkan.

10

Anna Dwi Cahyani, “Jual Beli Bawang Merah Dengan Sistem Tebasan Di Desa

Sidapurna Kec. Dukuh Turi Tegal (Sebuah Tinjauan Sosiologi Hukum Islam),”Skripsi UIN Sunan

Kalijaga, 2005, tidak diterbitkan.

Page 27: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

8

yang dipakai, baik dalam takaran, timbangan maupun suatu barang yang

dapat dihitung.11

Skripsi karya Siti Fatimah yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

terhadap Pembatalan Akad Jual Beli Bawang Merah Berpanjar (Studi

Kasus di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan).” Skripsi ini

membahas tentang akibat hukum pembatalan akad jual beli bawang merah

berpanjar yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Turi.12

E. Kerangka Teori

Untuk menjawab semua permasalahan yang ada di skripsi ini maka

dibutuhkan adanya kerangka berpikir atau teori agar memudahkan dalam

melakukan pendekatan terhadap objek permasalahan.

Islam menempatkan kejujuran dalam aktivitas perdagangan dengan

maksud agar pelaku ekonomi dapat menempatkan dua kebutuhannya

secara proporsional, yaitu kebutuhan material dan spiritual. Islam

menganggap keduanya penting untuk mewujudkan tujuan-tujuan

kemanusiaan secara luhur. Islam membolehkan pemenuhan kebutuhan

pribadi melalui aktivitas perdagangan untuk mewujudkan efisiensi dan

pembangunan yang lebih besar, akan tetapi membatasi dan

11

Irfatun Na‟imah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual-Beli Ikan Dengan

Sistem Tebasan Di Desa Sekaran Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan.”Skripsi UIN Sunan

Kalijaga, 2012, tidak diterbitkan.

12

Siti Fatimah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembatalan Akad Jual Beli Bawang

Merah Berpanjar (Studi Kasus di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan).”Skripsi

UIN Sunan Kalijaga, 2015, tidak diterbitkan.

Page 28: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

9

merestrukturisasi pencapaian tujuan pribadi dengan memasukkan perintah

moral.13

Ketentuan-ketentuan hukum muamalat terdapat dalam Al-Qur‟an

dan Sunnah Rasul. Untuk memperoleh ketentuan-ketentuan hukum

muamalat yang timbul baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

diperlukan pemikiran-pemikiran baru yang disebut ijtihad. Sumber ijtihad

inilah yang telah berperanan besar dalam mengembangkan fiqih Islam,

terutama dalam bidang muamalat. Tidak berlebihan apabila kita

mengatakan bahwa sumber ijtihad yang paling banyak diperlukan dalam

hukum muamalat.

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang berkodrat

hidup dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya

manusia memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama

hidup dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, manusia selalu

berhubungan satu sama lain, disadari atau tidak, untuk mencukupkan

kebutuhan hidupnya. Pergaulan hidup tempat setiap orang melakukan

perbuatan dalam hubungannya dengan orang-orang lain disebut

mu’amalat.14

Hukum muamalat Islam mempunyai prinsip yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

13

Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat, cet. ke-1(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007),

hlm. 95.

14

Ahmad Azhar Basjir, Asas-asas Hukum Mu’amalat (Hukum Perdata Islam),

(Yogyakarta: UII, 1993), hlm. 7.

Page 29: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

10

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah muba>h{, kecuali yang

ditentukan lain oleh Al-Qur‟an dan sunah Rasul.

2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela, tanpa ada paksaan.

3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat

dan menghindari madlarat dalam hidup masyarakat.

4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan,

menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan

kesempatan dalam kesempitan.15

Jual beli adalah saling tukar harta dengan harta melalui cara

tertentu. Atau, tukar menukar sesuatu yang diinginkan dengan sepadan

melalui cara tertentu yang bermanfaat. Sebagai sarana tolong-menolong

antara sesama umat manusia, jual beli mempunyai landasan yang kuat

dalam Al-Qur‟an dan sunah Rasulullah SAW. Jual beli merupakan suatu

upaya manusia dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup

yang dalam Islam dihalalkan Allah S.W.T, seperti dalam firman-Nya:

...16

Menurut Khabib Bashori, ada beberapa jenis jual beli yang

dilarang oleh Islam di antaranya:17

15

Ibid., hlm. 16.

16

Q.S Al-Baqarah (1): 275

17

Khabib Bashori, Muamalat (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2007), hlm. 17.

Page 30: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

11

a. Memperjual belikan barang yang diharamkan dan barang yang najis.

Misalnya jual beli bangkai, daging babi dan anjing, meskipun

dilakukan dengan transaksi yang benar.

b. Jual beli barang yang belum dimiliki secara penuh atau

kepemilikannya belum sempurna.

c. Jual beli Ijon, yaitu jual beli hasil pertanian yang belum dipanen.

d. Jual beni ‘I@nah atau jual beli yang mengandung riba walaupun jual beli

tersebut nampaknya halal.

e. Jual beli Fud{u>l, yaitu jual beli yang akadnya dilakukan tidak seizin

pemiliknya.

Dalam suatu kaedah ushul fiqh ulama mengemukakan bahwa di

dalam jual beli hendaklah menghilangkan segala bentuk yang

mendatangkan bahaya yang dapat mengancam utuhnya tali persaudaraan,

sebagai berikut:

18

Jual beli yang mengandung unsur aqad jual beli itu hukumnya sah

dengan syarat bahwa barang yang diambil si pembeli itu sesuai dengan

harganya. Jual beli itu ada tiga macam, yaitu :

1. Menjual barang yang dapat dilihat mata; hukumnya boleh.

18

As-Suyu>t{i>, Al-Asyba>h wan-Naz{a>ir,(Beirut: Dar al Fikr, 1415 H/1995 M), hlm. 64.

Page 31: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

12

2. Menjual barang yang tidak kelihatan, namun sudah dijelaskan sifat-

sifatnya (keadaannya), sedangkan barang itu menjadi tanggung jawab

penjual. Hukumnya sah dan disebut jual beli salam19.

3. Menjual barang yang tidak kelihatan atau tidak ada di tempat jual beli

dan belum diketahui oleh pembelinya atau oleh orang lain. Jual beli

seperti ini tidak boleh karena terdapat penipuan yang dilarang oleh

agama. Maksud penipuan di sini adalah perbuatan yang

mengakibatkan kita terbelit olehnya.20

Seorang Sosiolog hukum Soerjono Soekanto berpendapat bahwa

sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara

analitis dan empiris mempelajari hubungan timbal balik antara hukum

dengan gejala-gejala sosial lainnya. Maksudnya sejauh mana hukum itu

mempengaruhi tingkah laku sosial dan pengaruh tingkah laku sosial

terhadap pembentukan hukum.

Hukum Islam (fiqh, Syariah) tidak saja berfungsi sebagai hukum

sekular, tetapi juga berfungsi sebagai hukum normatif. Ia secara teoritis

berkaitan dengan segenap aspek kehidupan, dan ia adalah satu-satunya

pranata (institusi) sosial dalam Islam yang dapat memberikan legitimasi

19

Arti Salam yaitu pembeli menyerahkan uangnya di dalam pembicaraan, sedangkan

barangnya menyusul setelah tiba masa panen. Lihat, Abdulhamid Zahwan, Fiqih Islam Praktis

Bab ; Muamalah, cet. ke-1(Solo: CV Pustaka Mantiq, 1995), hlm. 31.

20

Abdulhamid Zahwan, Fiqih Islam Praktis Bab ; Muamalah, cet. ke-1(Solo: CV

Pustaka Mantiq, 1995), hlm. 25-26.

Page 32: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

13

terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki dalam penyelarasan

antara ajaran Islam dan dinamika sosial.

Berdasarkan asumsi itu, maka hukum Islam berfungsi ganda.

Sebagai hukum, ia berusaha mengatur tingkah laku manusia (umat Islam)

sesuai dengan citra Islam. Sebagai norma ia memberikan legitimasi

ataupun larangan-larangan tertentu dengan konteks spiritual. Fungsi ganda

ini memberikan ciri spesifik hukum Islam bila ditinjau dari sudut sosiologi

hukum. Sebab, sebagai sebuah hukum, ia tidak lepas dari pengeruh-

pengaruh sosial budaya yang hidup di sekelilingnya. Dari segi ini dapat

dikatakan bahwa ia adalah manifestasi dari proses adaptasi fikiran-

fikiran/idea-idea manusia dalam sistem lingkungan kultural masyarakat

dengan kehendak Allah. Dari segi norma, ia memberikan arti bahwa

intervensi idea-idea dan ketetapan-ketetapan Tuhan tidak bisa dihindari

dalam pembentukannya. Dari sinilah kita melihat uniknya hukum Islam

dilihat dari sosiologi hukum.21

‘Urf ialah sesuatu yang dikenal oleh khalayak ramai, dimana

mereka bisa mengamalkan baik dengan perbuatan maupun dengan

perkataan. Menurut kebanyakan ulama, ‘Urf dinamakan juga adat. Sebab

perkara yang sudah dikenal itu sudah berulang kali dilakukan manusia.

Telah biasa terdengar perkataan Ulama‟ yang menyatakan bahwa:

21

Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press Indonesia, 2003),

hlm. 1-2.

Page 33: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

14

a. Adat adalah merupakan syari‟at yang muhkamat.

b. Hukum yang ditetapkan berdasarkan ‘urf adalah seperti hukum yang

ditetapkan berdasarkan nash.

c. Apa saja yang bisa dimengerti berdasarkan ‘urf adalah seperti sesuatu

yang disyari‟atkan menurut syara‟.

d. Hakekat itu bisa ditinggalkan berdasarkan dila>lah isti’ma>l (perbuatan

adat)

Menurut Amir Syarifudin ada empat syarat utama yang harus

dipenuhi agar suatu adat kebiasaan ('urf) dapat dijadikan sebagai landasan

hukum yang diantaranya adalah sebagai berikut:22

1. Adat atau ‘urf itu bernilai maslahat dan dapat diterima akal sehat.

2. Adat atau „urf berlaku umum dan merata di kalangan orang-orang yang

berada di lingkungan adat atau di kalangan sebagian warganya.

3. Adat atau „urf itu telah ada pada saat itu, bukan „urf yang muncul

kemudian.

4. Adat atau „urf itu tidak bertentangan dengan prinsip yang pasti.

Perjanjian atau persetujuan adalah suatu perbuatan dimana

seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap seseorang lain atau

lebih.23

Adapun yang dimaksud dengan akad atau perjanjian adalah janji

22

Amir Syarifudin, Ushul Fiqh, cet. ke-1(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm.376-

377.

23

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam

Islam,(Jakarta: Sinar Grafika, 1994), hlm. 1.

Page 34: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

15

setia kepada Allah SWT, dan juga meliputi perjanjian yang dibuat oleh

manusia dengan sesama manusia dalam pergaulan hidupnya sehari-hari.24

Secara umum yang menjadi syarat sahnya suatu perjanjian adalah

sebagai berikut:25

1. Tidak menyalahi hukum syari‟ah yang disepakati adanya

Maksudnya bahwa bahwa perjanjian yang diadakan oleh para

pihak itu bukanlah perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau

perbuatan yang melawan hukum syari‟ah, sebab perjanjian yang

bertentangan dengan hukum syari‟ah adalah tidak sah, dan dengan

sendirinya tidak ada kewajiban bagi masing-masing pihak untuk

menempati atau melaksanakan perjanjian tersebut, atau dengan

perkatan lain apabila isi perjanjian itu merupakan perbuatan yang

melawan hukum (hukum syari‟ah), maka perjanjian diadakan dengan

sendirinya batal demi hukum.

2. Harus sama ridha dan ada pilihan

Maksudnya perjanjian yang diadakan oleh para pihak haruslah

didasarkan kepada kesepakatan dua belah pihak. Dalam hal ini berarti

tidak boleh ada paksaan dari pihak yang satu ke pihak yang lain.

3. Harus jelas dan gamblang

24

Ibid., hlm. 2.

25

Ibid., hlm.2-4.

Page 35: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

16

Maksudnya apa yang diperjanjiakn oleh para pihak harus jelas

tentang apa yang menjadi isi perjanjian, sehingga tidak mengakibatkan

terjadinya kesalahpahaman di antara para pihak tentang apa yang telah

mereka perjanjikan di kemudian hari.

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan metode penelitian

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan

(field research). Penelitian ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke

lokasi untuk memperoleh data-data yang diperlukan.26

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yakni mendeskripsikan

pelaksanaan praktik tebasan padi cowokan yang ditinjau dari sosiologi

hukum Islam untuk kemudian dapat memberi kesimpulan dari pokok

masalah yang dipaparkan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penyusunan penelitian ini, penyusun

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

26

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 188.

Page 36: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

17

a. Observasi

Metode Observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan,

yakni mengamati gejala yang diteliti. Dalam hal ini panca indra

manusia (penglihatan dan pendengaran) diperlukan untuk menangkap

gejala yang diamati. Kemudian dilakukan pencatatan untuk selanjutnya

di analisis.27

b. Wawancara (Interview)

Wawancara dapat didefinisikan sebagai “interaksi bahasa yang

berlangsung antara dua orangdalam situasi saling berhadapan salah

seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau

ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat

dan keyakinannya”.28

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari hal-hal atau literatur yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lenger, agenda dan sebagainya.29

27

Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), hlm. 70.

28

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),

hlm. 50.

29

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1993), hlm. 117.

Page 37: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

18

d. Studi Pustaka

Penelitian ini menggunakan beberapa studi pustaka untuk

mempermudah penyusun dalam melakukan analisis, diantaranya buku-

buku, jurnal, skripsi, dan sumber-sumber pustaka lain yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian.

e. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul maka langkah

selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah memakai metode deduktif,

yakni dengan menganalisis data-data yang telah diperoleh tentang

pelaksanaan praktek tebasan padi di Desa Trimulyo Kecamatan Jetis

Kabupaten Bantul dengan ditinjau dari segi sosiolologi Hukum Islam.

G. Sistematika Pembahasan

Pokok pembahasan dalam penelitian ini disusun secara sistematis

dalam beberapa bab, yang masing-masing bab mempunyai keterkaitan satu

sama lain.

Bab pertama merupakan pendahuluan yang memuat uraian berupa

latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika

pembahasan. Bab ini merupakan pembahasan pendahuluan dari

pembahasan dalam bab-bab berikutnya.

Page 38: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

19

Bab kedua, menjelaskan mengenai tinjauan umum jual beli dalam

hukum Islam meliputi pengertian dan dasar hukum jual beli, rukun dan

syarat jual beli, macam-macam jual beli, objek jual beli,dan risiko dalam

jual beli. Dalam bab ini juga menjelaskan tentang teori ‘urf meliputi

definisi dan dasar hukum ‘urf.

Bab ketiga, merupakan pembahasan tentang gambaran umum Desa

Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul dan praktik pelaksanaan jual

belipadi secara tebasan dengan pengurangan harga secara sepihak oleh

tengkulak Di Desa tersebut.

Bab keempat, merupakan analisis sosiologi hukum Islam terhadap

praktik jual belipadi secara tebasan dengan pengurangan harga secara

sepihak oleh tengkulak di Desa Trimulyo Jetis Bantul, yaitu analisis

praktik jual beli tebasan padi, analisis faktor yang melatar belakangi

timbulnya praktik jual belipadi secara tebasan dengan pengurangan harga

secara sepihak oleh tengkulak, serta analisis sosiologi hukum Islam

terhadap praktik jual belipadi secara tebasan dengan pengurangan harga

secara sepihak oleh tengkulak.

Bab kelima, berisi kesimpulan yang menjawab pertanyaan pada

pokok masalah dan saran.

Page 39: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

70

BAB V

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian di Desa Trimulyo Kecamatan Jetis

Kabupaten Bantul kemudian menganalisis data tentang praktik jual beli padi

secara tebasan dengan pengurangan harga secara sepihak oleh tengkulak

terutama terkait dengan perilaku masyarakat Islam yang melakukan jual beli

tersebut maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penyusun, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Praktik jual beli padi secara tebasan dengan pengurangan harga secara

sepihak oleh tengkulak atau yang dalam istilah lain disebut cowokan

seringkali dilakukan oleh tengkulak/penebas terhadap petani di Desa

Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Beberapa hal yang

melatar belakangi berlangsungnya praktik cowokan ini antara lain

yakni faktor pendidikan, bahwa masih lemahnya pendidikan finansial

bagi masyarakat serta para tokoh masyarakat yang belum bisa

bertindak tegas akan keganjalan dalam hal jual beli tebasan secara

cowokan ini. Selanjutnya adalah faktor ekonomi, yakni karena

tengkulak tidak ingin mengalami kerugian dan selalu ingin untung.

Yang ketiga adalah faktor pengamalan agama, bahwa dengan

Page 40: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

71

banyaknya pengetahuan agama pada kenyataannya masih kurang

pengamalannya di kehidupan sehari-hari, terutama dalam

bermuamalah. Masyarakat lebih mengutamakan dalam hal peribadatan

dan masih menghiraukan aturan hukum Islam khususnya yang

berkaitan dengan jual beli.

2. Dilihat dari prespektif sosiologi hukum Islam, praktik tebasan padi

cowokan yang dilakukan masyarakat Desa Trimulyo Kecamatan Jetis

Kabupaten Bantul ini merupakan hasil dari kontruksi sosial dalam

masyarakat. Praktik tebasan padi cowokan ini tak jarang ditemukan di

daerah Trimulyo. Seringkali terjadi kerenggangan antara penjual dan

pembeli karena adanya praktik cowokan ini. Banyak yang

mengabaikan akan ketentuan hukum Islam terkait dengan

ketidakbolehan atau larangan melakukan praktik cowokan ini dengan

dalih atas dasar prinsip kebutuhan dan kemanfaatan. Praktik jual beli

tebasan padi cowokan ini termasuk ke dalam ‘urf fa{sid karena tidak

sejalan dengan nash al-Qur‟an dan Sunnah.

B. Saran-saran

1. Diharapkan bagi penjual dan pembeli, dalam melakukan jual beli ini

membangun akad yang baik dimana di dalamnya terdapat

kemaslahatan bersama.Dalam membuat kesepakatan jual beli, akan

lebih baik jika dengan perjanjian tertulis, tidak hanya dengan lisan

saja.

Page 41: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

72

2. Hendaknya bagi penjual dan pembeli lebih teliti lagi dalam

menyepakati harga agar tidak terjadi kekeliruan yang menyebabkan

kerugian pada salah satu pihak

3. Bagi penjual atau petani, hendaknya lebih berhati-hati dalam menjual

tebasan padinya agar tidak terjebak ke dalam jual beli yang

mengandung unsur penipuan.

4. Hendaknya bagi penjual dan pembeli perlu pemahaman lebih akan

aturan hukum Islam terkait dengan aturan jual beli dalam Islam dan

hukum perjanjian jual beli dalam Islam, tidak hanya memfokuskan

dalam hal peribadatan semata.

Page 42: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

73

DAFTAR PUSTAKA

A. Kelompok Al-Quran dan Al-Hadits

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Mekar

Surabaya, 2002.

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Shahih Sunan Ibnu Majah2, Jakarta:

Pustaka Azzam, 2007.

As-Suyuti, Al-Asybah Wa an-Nazair, Beirut: Dar al Fikr, 1415 H/1995 M.

Az-Zuhaili, Wahbah, al-Fiqh al-Isla>mi> wa Adillatuh, IV, Beirut: Da>r al

Fikr, 1989.

Sahih al-Bukhari (Trans Eng) Dr Mohd Muhsin Kahn Sahih al-Bukhari, Vol

III Darul Fikr (nd) No 292.

B. Kelompok Fiqh / Ushul Fiqh

Al-Faifi, Sulaiman, Ringkasan Fiqih Sunnah, Solo: Aqwam, 2012.

Asyar, Ahmad Isa, Fiqih Islam Praktis, Solo: Pustaka Mantiq, 1995.

Azhar Basyir, Ahmad, Asas-asas Hukum Muamalat, Yogyakarta: UII Press,

2000.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad, Fiqh Muamalat, Jakarta: AMZAH, 2010.

Bashori, Khabib, Muamalat , Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2007.

Dahlan, Rahman, Ushul Fiqh, Jakarta: Amzah, 2011.

Billah, Mohd Ma’sum, Penerapan Hukum Dagang dan Keuangan Islam,

Edisi ke-3, Jakarta: PT Multazam Mitra Prima, 2009.

Effendi, Satria dan M. Zein, Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2005.

Page 43: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

74

Fadal, Moh, Kurdi, Kaidah-Kaidah Fikih, Jakarta : CV Artha Rivera, 2008.

Ghazali, Abdul Rahman, Ghufron Ihsan dan Sapiudin Sidiq, Fiqh

Muamalat, cet. ke-1, Jakarta: Kencana, 2010.

Lubis, Suhrawardi K, Farid Wajdi, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar

Grafika, 2012.

Muctar, Kamal, dkk., Ushul Fiqh I, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995.

Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat, cet. ke-1, Yogyakarta: Graha

Ilmu,2007.

Pasaribu, Chairuman, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar

Grafika, 1996.

Pasaribu, Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam

Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 1994.

Sabiq, As-Sayyid, Fiqh Sunnah, Semarang: Toha Putra, 1990.

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid. XII, (terj) Alih Bahasa H. Kamaludin A.

Marzuki, Bandung; Al-Ma’arif.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Syarifudin, Amir, Ushul Fiqh, Cet. Ke-1 Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Umar, Muin, dkk, Ushul Fiqh I , Jakarta: DEPAG RI, 1985.

Ya’qub, Hamzah, Kode Etik Dagang Menurut Islam, cet. ke-1, Bandung:

CV Diponegoro, 1984.

Ya’kub, Hamzah, Kode Etik Dagang Menurut Islam, Bandung, Diponegoro,

1992.

Page 44: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

75

Zahwan, Abdulhamid, Fiqih Islam Praktis Bab : Muamalah, cet. ke-1,

Solo: CV Pustaka Mantiq, 1995.

C. Kelompok Literatur Lain

Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit,

2004.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: Rajawali

Pers, 2012.

Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-

Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2004.

Sodik, Mochammad, Sosiologi Hukum Islam dan Refleksi Sosial

Keagamaan, cet. Ke-1, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Press, 2011.

Tebba, Sudirman, Sosiologi Hukum Islam, Yogyakarta: UII Press Indonesia,

2003.

D. Skripsi/Karya Ilmiah

Kurniawan, Yudha, Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Praktik Jual

Beli Hasil Pertanian secara Tebasan Di Kecamatan Galur Kabupaten

Kulon Progo, Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2015, tidak diterbitkan.

Cahyani, Anna Dwi, Jual Beli Bawang Merah Dengan Sistem Tebasan Di

Desa Sidapurna Kec.Dukuh Turi Tegal (Sebuah Tinjauan Sosiologi

Page 45: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

76

Hukum Islam). Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2005, tidak

diterbitkan.

Na’imah, Irfatun, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual-Beli Ikan

Dengan Sistem Tebasan Di Desa Sekaran Kecamatan Sekaran

Kabupaten Lamongan. Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2012, tidak

diterbitkan.

Fatimah, Siti, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembatalan Akad Jual Beli

Bawang Merah Berpanjar (Studi Kasus di Desa Turi Kecamatan

Panekan Kabupaten Magetan). Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2015,

tidak diterbitkan.

E. Wawancara

Wawancara dengan Petani A

Wawancara dengan Petani B

Wawancara dengan Petani C

Wawancara dengan Tengkulak A

Wawancara dengan Tengkulak B

Wawancara dengan Tengkulak C

Wawancara dengan Pegawai Pemerintah Desa

Wawancara dengan Tokoh Masyarakat A

Wawancara dengan Tokoh Masyarakat B

Page 46: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

77

Lampiran I

DAFTAR TERJEMAHAN

No. Hlm F.N TerjemahanBAB I

1 3 7 Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dalamperdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu.Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah MahaPenyayang kepadamu

2 3 8 Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlahdi segala penjurunya. Dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Danhanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

3 9 15 Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan sepertiberdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.

BAB II4 22 34 Sama dengan footnote nomor 7 halaman 35 22 35 Tidaklah seseorang mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada yang

ia dapatkan dari hasil usahanya sendiri, dan apa yang dinafkahkan olehseseorang untuk dirinya, keluarganya, anaknya, dan pelayannya adalahbernilai sedekah

6 25 44 Sama dengan footnote 7 halaman 37 36 61 Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ru>f,

serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

Page 47: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

78

Lampiran II

BIOGRAFI ULAMA DAN TOKOH

1. Imam Al-Bukhari

Nama lengkap beliau adalah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ismail bin

Ibrahim bin Mugirah al-Bukhari, lahir pada tahun 810 Masehi atau tepatnya 13

Syawal 194 Hijriah setelah waktu shalat jum’at, di Bukhara Asia Tengah, dan

wafat beliau 265 H di desa Kartang, Samarkand.

Beliau adalah orang yang pertama yang menyusun kitab hadis shahih,

yang kemudian diikuti oleh para ulama lainnya. Beliau berhasil mengumpulkan

hadis sebanyak 600.000 buah yang diambil dari 1.080 guru, yang kemudian

disaring hingga tinggal 7.157 buah hadis yang paling shahih.

2. Sayyid Sabiq

Sayyid Sabiq dilahirkan tahun 1915 H di Mesir dan meninggal dunia

tahun 2000 M. Ia merupakan salah seorang ulama al-Azhar yang

menyelesaikan kuliahnya di fakultas syari’ah. Kesibukannya dengan dunia

fiqih melebihi apa yang pernah diperbuat para ulama al-Azhar yang lainnya. Ia

mulai menekuni dunia tulis-menulis melalui beberapa majalah yang eksis

waktu itu, seperti majalah mingguan ‘al-Ikhwan al-Muslimun’. Di majalah ini,

ia menulis artikel ringkas mengenai ‘Fiqih Thaharah.’ Dalam penyajiannya

beliau berpedoman pada buku-buku fiqih hadits yang menitikberatkan pada

masalah hukum seperti kitab Subulussalam karya ash-Shan’ani, Syarah

Bulughul Maram karya Ibn Hajar, Nailul Awthar karya asy-Syaukani dan

lainnya.

Juz pertama dari kitab beliau yang terkenal “Fiqih Sunnah” diterbitkan

pada tahun 40-an di abad 20. Ia merupakan sebuah risalah dalam ukuran kecil

dan hanya memuat fiqih thaharah. Pada mukaddimahnya diberi sambutan oleh

Syaikh Imam Hasan al-Banna yang memuji manhaj (metode) Sayyid Sabiq

dalam penulisan, cara penyajian yang bagus dan upayanya agar orang

mencintai bukunya.

Page 48: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

79

Setelah itu, Sayyid Sabiq terus menulis dan dalam waktu tertentu

mengeluarkan juz yang sama ukurannya dengan yang pertama sebagai

kelanjutan dari buku sebelumnya hingga akhirnya berhasil diterbitkan 14 juz.

Kemudian dijilid menjadi 3 juz besar. Belaiu terus mengarang bukunya itu

hingga mencapai selama 20 tahun seperti yang dituturkan salah seorang

muridnya, Syaikh Yusuf al-Qardhawi.

Banyak ulama yang memuji buku karangan beliau ini yang dinilai telah

memenuhi hajat perpustakaan Islam akan fiqih sunnah yang dikaitkan dengan

madzhab fiqih. Karena itu, mayoritas kalangan intelektual yang belum

memiliki komitmen pada madzhab tertentu atau fanatik terhadapnya begitu

antusias untuk membacanya. Jadilah bukunya tersebut sebagai sumber yang

memudahkan mereka untuk merujuknya setiap mengalami kebuntuan dalam

beberapa permasalahan fiqih.

3. Hendi Suhendi

Prof. Dr. H. Hendi Suhendi, M. Si., lahir di Malausma Majalengka, 14

Februari 1953 dan meninggal di Malausma Majalengka saat menjadi Imam

Khotbah Idul Fitri 1432 H, 31 Agustus 2011.

Semasa hidupnya penulis yang dikenal humornya, tapi tegas dalam setiap

mengambil keputusan menempuh pendidikan dasar di kampung halamannya

Malausma, yakni di MI PUI dan SDN Malausma lulus tahun 1967. Kemudian

melanjutkan pendidikan menengah di PGAN 4 Tahun di Talaga Majalengka lulus

tahun 1971 dan di PGAN 6 Tahun di Talaga Majalengka Lulus tahun 1973.

Pengembaraan pendidikan tingginya di tempuh di kota “Paris Van Java” Bandung

dengan menempuh pendidikan Sarjana Muda di Fakultas Syari’ah IAIN SGD

Bandung lulus tahun 1977, dilanjutkan dengan sarjana lengkap lulus tahun 1980.

Selanjuitnya di tengah kesibukan sebagai Pembantu Dekan III Fakultas syari’ah

IAIN SGD Bandung, ia menempuh program Magister Sosiologi Pascasarjana

UNPAD dan lulus tahun 1995. Ketika sibuk sebagai Pembantu Rektor II IAIN

Page 49: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

80

SGD Bandung, ia tak pernah surut untuk melanjutkan pendidikan Doktor (Strata

Tiga/S3) di UNPAD Bandung dan lulus tahun 2003.

Pa Haji Hendi sapaan akrab berbagai kalangan pada Prof. Dr. H. Hendi

Suhendi, M.Si, merupakan figur yang dikenal di lingkungan UIN Sunan Gunung

Djati Bandung, karena pengalaman organisasi dan keluwesannya dalam bergaul

dengan berbagai kalangan, di antaranya Ketua Dewan Siswa, Ketua Senat

Mahasiswa Fakultas Syari’ah, Sekjen Dewan Mahasiswa, Sekjen ISPEGASI,

Pengurus PII, Pengurus HMI, Pengurus KAHMI Jabar dan Pusat, Ketua ICMI

Bandung Timur Tahun 1990, Anggota Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Islam

Jabar Tahun 2006, Wakil Ketua ICMI Jawa Barat 2007, Ketua Forum Dekan

Fakultas Syari’ah dan Prodi Syari’ah PTAIN se-Indonesia Tahun 2007-2009,

Wakil Ketua Majlis Nasional Himpunan Ilmuan Sarjana Syari’ah Indonesia

(HISSI) Tahun 2008-2009, Ketua Umum Himpunan Ilmuan Sarjana Syari’ah

Indonesia (HISSI) Majelis Tahun Wilayah Jawa Barat tahun 2008-2009, Dewan

Pengawas Asuransi Syari’ah DFI Tahun 2010-2011

4. Imam Ibnu Majah

Imam Ibnu majah adalah salah satu dari imam hadits kutub as-sittah ,

namanya Muhammad bin Yazid bin Majah al Qazwini. Nama yang lebih dikenal

adalah Ibnu Mâjah ( cucu dari Majjah ) Julukan beliau adalah Abu ‘Abdulloh

Ibnu Majah dilahirkan pada tahun 209 hijirah . beliau dibesarkan di Qazwin suatu

kota dikawasan Iraq.

Imam Ibnu majah menuntut ilmunya di Qazwin kepada Ali bin

Muhammad ath Thonafusi, dia adalah seorang yang tsiqoh, berwibawa dan

banyak meriwayatkan hadits. Ath Thonafusi meninggal pada tahun 233 H, ketika

itu Ibnu Majah berumur sekitar 24 tahun. Setelah itu Ibnu Majah berkelana pada

Negara-negara sekitar untuk memperbanyak dan memperdalam ilmu hadits seperti

, Khurosan, Naisabur ,ar Ray, Iraq, Baghdad, Kufah, Wasith ,Bashroh, Hijaz,

Makkah , Madinah, Syam, Damasqus , Himsh, Mesir dan lain-lain.

Page 50: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

81

Ibnu Majah dikenal sebagai penulis dan guru hadits sehingga banyak murid yang

meriwayatkan darinya , kitab karya Ibnu Majah diantaranya : Kitab as-Sunan

,Tafsir al Quran al Karim , Kitab at Tarikh dan lain –lain. Ibnu Majah wafat hari

senin 21 Romadhon 273 Hijriyah dan di kuburkan pada hari selasanya. Ibnu

Majah merupakan imam hadits yang banyak mempunyai kelebihan sehingga

banyak ulama' yang memberikan sanjungan kepadanya.

5. Al-Ghazali

Nama lengkapnya Abū Ḥāmid Muḥammad ibn Muḥammad al

Ghazali Gelarnya adalah “Hujjah al-Islam”.[2] al Ghazali disebut-sebut sebagai

nama sebuah desa di distrik Thus, provinsi Khurasan, Persia. Anggapan yang lain

menyebutkan Kata al-Ghazzali (dengan dua z) yang diambil dari kata ghazzal,

artinya tukang pemintal benang, karena melestarikan gelar

keluarganya “Ghazzali” (Penenun).[3]Ia adalah seorang filosof dan teolog

muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan.[4]

Pada sa’at ayah al Ghazali meninggal, dipercayakanlah pendidikan kedua

anak laki-lakinya, Muhammad dan Ahmad, kepada salah seorang kawan

kepercayaannya, Ahmad bin Muhammad ar-Razikani, seorang sufi besar.

Padanya al Ghazali mempelajari ilmu fikih, riwayat hidup para wali, dan

kehidupan spirirtual mereka. Selain itu, ia belajar menghafal syair-syair tentang

mahabbah (cinta) Tuhan, al-Qur’an, dan al-Sunnah.

Kemudian al Ghazali dimasukkan ke sebuah sekolah yang menyediakan

biaya hidup bagi muridnya. Gurunya adalah Yusuf al-Nassj, juga seorang sufi.

Setelah tamat, ia melanjutkan pelajarannya ke kota Jurjan yang ketika itu juga

menjadi pusat kegiatan ilmiah. Di sini ia mendalami pengetahuan bahasa Arab

dan Persia, di samping belajar pengetahuan agama. Gurunya diantaraanya Abu

Nasr al-Isma’ili.

Pada usia duapuluh tahun, al Ghazali berangkat dari Thus ke Naishapur,

pusat ilmu pengetahuan yang termasyhur hingga hancurnya kota tersebut oleh

tentara Mongol tahun 1256 M. Disini ia bersekolah di Universitas Nizamiyah,

yang baru didirikan beberapa tahun, sebagai murid Imam al-Haramain al-Juwaini.

Page 51: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

82

Al-Ghazālī belajar pada Imam suci tersebut hingga meninggalnya al-Juwaini

tahun 478 H (1084 M). Pada waktu itu al-Ghazālī berusia dua puluh delapan

tahun. Ia seorang yang ambisius, energik, ahli dalam semua pengetahuan dunia

Islam. Ia pergi keistana Nizam al-Mulk, Wazir terkenal raja Seljuk, Malik Syah.

Nizam al-Mulk dengan dukungan al Ghazali terhadap kehidupan pelajar, ilmu

pengetahuan dan seni, telah berhasil mengumpulkan sejumlah besar cendekiawan

dan orang-orang terpelajar yang brilian. Setelah masa percobaan yang

berlangsung singkat, ia memberi al-Ghazālī jabatan keprofesoran pada Madrasah

Nizamiyah di Baghdad tahun 1090 M. Di Baghdad al Ghazali menjalankan

tugasnya sebagai guru besar selama enam tahun. Perkuliahannya menarik banyak

mahasiswa dari segala golongan dari seluruh wilayah kerajaan, untuk

mendengarkan kuliahnya tentang logika dan teologi skolastik.

al Ghazali adalah pengikut Imam Syafi’i (bermadzhab syafi’iyah dalam

hukum fikih) dan bermadzhab Asy’ariyah dalam Teologi, dan ketika di Baghdad

ia bergaul dengan banyak orang dari berbagai mazhab fiqh, pemikiran dan

gagasan: Syi’i, Sunni, Zindiqi, Majusi, teolog skolastik, Kristen, Yahudi, ateis,

penyembah api dan penyembah berhala. Selain itu, di Baghdad terdapat pula

kaum materialis, naturalis, dan filsuf. Mereka sering bertemu dalam adu

argumentasi dan berdebat.

Page 52: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

83

Lampiran III

Daftar Pedoman Pertanyaan dan Wawancara

Pedoman Wawancara untuk Petani

1. Bagaimana sistem tebasan padi di daerah Bapak/Ibu?2. Bagaimana asal usulnya?3. Apakah Bapak/Ibu pemilik lahannya?4. Sudah sejak kapan berlangsung tebasan padi ini?5. Bagaimana sistem transaksi jual beli tebasan padi?6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang sistem cowokan dalam jual beli

tebasan padi?7. Apakah anda pernah dicowok oleh pembeli?8. Kalau iya, bagaimana kronologinya?9. Apakah anda merasa dirugikan dengan adanya cowokan tersebut?10. Apa yang anda lakukan ketika ada yang menyowok?11. Apa dampak yang terjadi dengan adanya cowokan tersebut?

Pedoman Wawancara untuk Penebas/Tengkulak

1. Sudah berapa lama menekuni Bapak/Ibu menekuni menjadi penebas hasilpertanian padi?

2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong Bapak/Ibu membeli hasil tebasanpadi?

3. Adakah kesulitan dalam membeli hasil tebasan padi?4. Menggunakan akad apa dalam penebasannya?5. Bagaimana cara Bapak/Ibu melihat hasil padi agar dapat menentukan

harga beli?6. Tawar menawarnya seperti apa?7. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang jual beli padi tebasan dengan

sistem cowokan?8. Apakah Bapak/Ibu pernah menyowok petani?9. Kalau iya, apa faktor yang membuat Bapak/Ibu melakukan cowokan?10. Apakah pernah terjadi persengketaan antara Bapak/Ibu dengan petani

terkait jual beli tebasan padi?

Page 53: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

84

Pedoman Wawancara untuk Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat

1. Bagaimana perkembangan Agama Islam di Masyarakat daerah Trimulyo?2. Apa saja kegiatan-kegiatan bernuansa Islam yang ada di Masyarakat?3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap jual beli tebasan padi?4. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang adanya cowokan dalam jual beli

tebasan padi?5. Apa dampak yang akan terjadi antara petani dan penebas dengan adanya

cowokan ini?

Page 54: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an
Page 55: DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMdigilib.uin-suka.ac.id/21560/2/12380069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · Jual beli tidak lepas dari aturan-aturan hukum Islam. Al-Qur’an

86

CURRICULUM VITAE

Nama : Nidaul Chasanah

NIM : 12380069

Jurusan : Muamalat

Fakultas : Syari’ah dan Hukum

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Nganjuk, 12 Oktober 1994

Agama : Islam

Alamat : Dobalan RT 04 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta

Pendidikan :

1. SDN 1 Timbulharjo

2. MTs N Gondowulung Bantul

3. MAN Wonokromo Bantul

4. Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Yogyakarta, 19 Juli 2016

Nidaul Chasanah