diajukan kepada fakultas ekonomika dan bisnis guna

58
i PERILAKU STICKY COST PADA BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012) Oleh : Risvia Apriliawati NIM : 232010181 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

i

PERILAKU STICKY COST PADA BIAYA PENJUALAN,

ADMINISTRASI DAN UMUM

(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2009-2012)

Oleh :

Risvia Apriliawati

NIM : 232010181

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna
Page 3: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna
Page 4: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

ii

Page 5: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

iii

Page 6: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

iv

MOTTO

“ WONDER

IS THE

BEGINNING OF

WISDOM ”

-SOCRATES-

Page 7: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

v

KATA PENGANTAR

Perilaku sticky cost diketahui jika respon suatu biaya atas perubahan

aktivitas dimana biaya merespon lebih cepat saat terjadi peningkatan aktivitas/

penjualan dibanding saat aktivitas mengalami penurunan. Dalam skripsi ini,

penulis mengangkat judul “Perilaku sticky cost pada biaya penjualan, administrasi

dan umum (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2009-2012)” untuk mencari apakah terdapat perilaku sticky cost

pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum

Penulis sadar dengan segala keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan

dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.

Penulis pun berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

pihak-pihak yang membutuhkan bagi perkembangan ilmu dalam bidang ekonomi.

Page 8: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur atas berkat Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang

selalu menyertai penulis, sehingga akhirnya kertas kerja ini dapat selesai dengan

baik. Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki dalam proses penyusunan

skripsi ini sehingga tanpa campur tangan Tuhan dan peran serta berbagai pihak

semua ini tidak akan terjadi. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

pihak-pihak yang selama ini turut serta memberikan bantuan, memotivasi,

mendoakan, dan memberikan dukungan hingga terselesainya skripsi kerja ini :

1. Mama dan Papa tercinta terima kasih atas segalanya. Terima kasih atas

dukungan moril ataupun material sehingga penulis bisa sampai pada

tahap ini.

2. Kakak dan adikku tersayang, ci Vika, ci Vina, dan Lala chan yang

selalu menyemangati sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Bapak Dr. Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Kaprodi Akuntansi.

5. Bapak Yeterina Widi Nugrahanti, SE., M.Acc selaku dosen

pembimbing yang dengan sabar selalu memberi nasihat, arahan dan

petunjuk kepada penulis.

6. Ibu Istiarsi Sapturi Sri Kawuryan, SE., MSP selaku wali studi yang

memberikan pengarahan dalam menjalani kuliah di Fakultas

Ekonomika dan Bisnis.

Page 9: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

vii

7. Mas Yulius Pratomo, SE., MIDEC yang telah berbaik hati membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis atas pengetahuan,

pengalaman, dan motivasi yang diberikan selama masa kuliah.

9. Seluruh staff TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang banyak

membantu selama proses akademis kepada penulis.

10. Octavianus Dimas Pradipta, SE. yang tidak bosan-bosannya membantu

dan memberikan wejangan kepada penulis.

11. Para sahabat di Salatiga yang selalu setia mendampingi, memberi

dukungan, dan selalu mendengar keluh kesah penulis : Lea, Detta,

Risma, Ci Gabby, Enggar, Arum, Hana, dan teman-teman kos

monginsidi 1 terima kasih untuk kebersamaan selama di kota Salatiga.

12. Teman-teman satu perjuangan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

angkatan 2010.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terimakasih atas semua bantuan serta dukungannya.

Page 10: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................... i

Pernyataan Keaslian Skripsi .................................................................. ii

Halaman Persetujuan/Pengesahan ......................................................... iii

Halaman Motto/Persembahan ............................................................... iv

Kata Pengantar ...................................................................................... v

Ucapan Terima Kasih ............................................................................ vi

Daftar Isi ................................................................................................ viii

Daftar Rumus ......................................................................................... x

Daftar Tabel ........................................................................................... xi

Daftar Lampiran ..................................................................................... xii

1. Pendahuluan .................................................................................... 1

2. Kerangka Teoritis dan Perumusan Hipotesis .................................. 5

Sticky Cost ...................................................................................... 5

Sticky Cost pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum ......... 6

Variasi Tingkatan Sticky Cost ........................................................ 9

3. Metode Penelitian ............................................................................ 10

Jenis Penelitian ................................................................................ 10

Populasi dan Sampel ....................................................................... 11

Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 11

Metode Analisis ............................................................................... 12

4. Proses Pengambilan Sampel Penelitian .......................................... 13

Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 13

Page 11: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

ix

Deskriptif Statistik.......................................................................... 14

Pengujian Hipotesis ........................................................................ 16

5. Kesimpulan ..................................................................................... 23

Implikasi ......................................................................................... 24

Keterbatasan dan Saran .................................................................. 24

Daftar Pustaka ....................................................................................... 26

Lampiran

Page 12: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

x

DAFTAR RUMUS

Rumus Sticky Cost pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum .... 11

Rumus Sticky Cost pada Harga Pokok Penjualan .................................. 12

Page 13: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pemilihan Sampel............................................................ 13

Tabel 2. Deskriptif Statistik.................................................................... 14

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Pertama .................................................... 16

Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Kedua ....................................................... 18

Tabel 5a. Hasil Uji Periode 2009-2010……........................................... 20

Tabel 5b. Hasil Uji Periode 2010-2011................................................... 20

Tabel 5c. Hasil Uji Periode 2011-2012.................................................... 21

Tabel 6. Tingkatan Variasi Sticky Cost Periode 2009-2012.................... 22

Page 14: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian

Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik

Page 15: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

1

Pendahuluan

Perilaku biaya merupakan suatu hal yang berpengaruh dalam menentukan

tingkat tinggi-rendahnya biaya serta pengelolaan sumber daya oleh manajemen.

Perilaku biaya juga berhubungan dengan keputusan yang diambil manajer untuk

menghadapi ketidakpastian permintaan di masa mendatang. Biaya didefinisikan

sebagai manfaat yang diberikan untuk memperoleh barang atau jasa (Cooper &

Kaplan, 1998). Dalam teori tradisional perilaku biaya dibagi menjadi fixed cost

dan variable cost. Fixed cost merupakan suatu biaya yang tidak dipengaruhi oleh

tinggi atau rendahnya tingkat aktivitas, sedangkan variable cost akan

berpengaruh secara proposional pada tiap perubahan tingkat aktivitas (Calleja,

2005). Asumsi yang paling mendasar mengenai perilaku biaya ialah adanya

hubungan yang berbanding lurus antara biaya dan volume aktifitas ketika

mengalami peningkatan atau penurunan pada penjualan (Anderson et al, 2003).

Namun pada kenyataannya terdapat karakter perilaku biaya yang sulit

untuk disesuaikan dalam pengelolaan biaya (Cooper & Kaplan, 1998), sehingga

membuat asumsi dasar tersebut menjadi tidak sesuai. Bila komponen fixed cost

dalam total biaya lebih besar daripada variable cost maka akan menimbulkan

yang disebut dengan perilaku sticky cost (Malcom,1991). Hal ini terlihat ketika

volume penjualan meningkat, biaya akan cenderung menyesuaikan dengan ikut

mengalami kenaikan tetapi berbeda saat volume penjualan menurun, biaya

cenderung kurang menyesuaikan dengan besaran penurunan atau malah tetap, hal

inilah yang disebut sticky cost (Anderson et al. 2003; Subramaniam dan

Weidenmier, 2003; De Medeiros dan Costa, 2004; Windyastuti dan Biyanto,

2005).

Page 16: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

2

Penelitian mengenai sticky cost yang telah dilakukan membuktikan adanya

fenomena sticky cost pada beberapa perusahaan di beberapa negara. De Medeiros

dan Costa (2004) melakukan penelitian di Brazil, menyimpulkan terdapat perilaku

sticky cost di perusahaan-perusahaan tersebut. Anderson et al. (2003) menemukan

indikasi perilaku sticky cost pada perusahaaan di Amerika. Teruya et al. (2010)

juga menyimpulkan bahwa terjadi indikasi perilaku sticky cost pada biaya

penjualan, administrasi dan umum pada perusahan-perusahan di Jepang yang

terdaftar pada Tokyo Stock Exchange dari tahun 1975-2000.

Di Indonesia indikasi sticky cost ditunjukkan antara lain oleh penelitian

Hidayahtullah et al (2011). Penelitiannya menggunakan sampel perusahaan

manufaktur BEI periode 2005-2009, ditemukan bahwa biaya penjualan,

administrasi dan umum (PA&U) serta HPP bersifat sticky sehingga berakibat

buruk dalam keakuratan peramalan laba. Windyastuti dan Biyanto (2005) juga

menemukan adanya indikasi perilaku sticky cost di perusahaan yang terdaftar di

BEI. Hasilnya menunjukkan biaya penjualan, administrasi dan umum ketika

penjualan bersih mengalami kenaikan lebih besar daripada ketika penjualan bersih

mengalami penurunan atau dengan kata lain terjadi perilaku sticky cost.

Subraiman dan Weidenmier (2003) menemukan perilaku sticky cost pada

perusahaan manufaktur lebih signifikan dibandingkan dengan sticky cost di

perusahaan finansial dan jasa di USA. Argilés dan Blandón (2009) menguji

indikasi terjadinya perilaku sticky cost pada perusahaan perkebunan di Spanyol

dengan mengkategorikan ukuran perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa perkebunan dengan ukuran yang besar cenderung memiliki tingkat sticky

cost yang lebih tinggi dibanding perkebunan lain.

Page 17: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

3

Penelitian Argilés dan Blandón tersebut secara tidak langsung menyatakan

bahwa lingkungan perusahaan juga menjadi salah satu komponen yang

mempengaruhi terjadinya indikasi sticky cost dalam bentuk ukuran perusahaan

yang berbeda. Banker dan Chen (2006) mengatakan bahwa sticky cost tidak hanya

dipengaruhi oleh variabel spesifik perusahaan tetapi juga oleh tekanan dari

lingkungan ekonomi yang akan membentuk presepsi manajemen mengenai cost

adjustment. Weirdeirmmeir dan Subramanian (2003), Anderson et al (2004),

Porporato and Werbin (2010), menyatakan bahwa business environment, makro

economic condition seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi

komposisi total biaya dan pertimbangan manajerial berkaitan penggunaan

utilisasi.

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan secara empiris penelitian

Weirdeirmmeir dan Subramanian (2003), Anderson et al (2003), Windyastuti dan

Biyanto (2005), Banker (2006), Porporato and Werbin (2010), Teruya et al

(2010), Yasukata (2011), Pervan and Pervan (2012) yang menyatakan bahwa

salah satu komponen dari lingkungan luar perusahaan yang berupa pertumbuhan

ekonomi mempengaruhi tingkat sticky cost pada suatu perusahaan. Apakah

terdapat perilaku sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum, serta

menguji kondisi dan situasi yang berpengaruh terhadap derajat stickiness dengan

menggunakan faktor pertumbuhan ekonomi. Namun penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan sampel dan periode penelitian yang berbeda. Penulis

memilih perusahaan manufaktur dikarenakan dalam penelitian sebelumnya oleh

Subramaniam dan Weidenmier (2003) menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa

sektor manufaktur memiliki tingkat sticky cost yang paling tinggi dibandingkan

Page 18: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

4

dengan sektor yang lain. Selain itu perusahaan manufaktur merupakan perusahaan

yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi, sehingga diperkirakan banyak

menggunakan asset tetap yang menimbulkan biaya depresiasi dan komponen

biaya yang bersifat fix dan variabel.

Keadaan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia pada periode

amatan yakni tahun 2009-2012 sendiri menunjukan tingkat perekonomian yang

terus mengalami kenaikan (Badan Pusat Statistik, 2012). Di tahun 2009

menunjukkan tingkat perekonomian 4,60% yang terus mengalami kenaikan yakni

di tahun 2010 sebesar 6,10% ; 2011 sebesar 6,50% ; dan 2012 sebesar 6,70%.

Dari keadaan itulah peneliti ingin melihat apakah saat perekonomian tumbuh

berbanding lurus dengan indikasi sticky cost yang terjadi.

Tujuan utama penelitian ini adalah mencoba untuk membuktikan apakah

pada biaya penjualan, administrasi dan umum di perusahaan-perusahaan

khususnya yang bergerak di sektor manufaktur adalah sticky. Lalu adakah

pengaruh dari pertumbuhan ekonomi secara makro terhadap sticky cost pada

perusahaan manufaktur. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

tambahan pengetahuan mengenai perilaku sticky cost, pembelajaran bagi

perusahaan khususnya manager dalam pengambilan keputusan terkait biaya agar

memperhatikan perubahan yang terjadi pada kondisi lingkungan perusahaan,

dalam hal ini dilihat melalui pengaruh dari pertumbuhan perekonomian yang

berubah di tiap tahun.

Page 19: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

5

Kerangka Teoritis dan Rumusan Hipotesis

Sticky Cost

Perilaku sticky cost muncul sebagai sebuah persoalan dimana sifat biaya

yang cenderung mudah berubah jika mengalami kenaikan namun tetap jika

mengalami penurunan. Malcom, 1991, menemukan bahwa beberapa biaya

memang sulit untuk disesuaikan dengan aktivitas produksinya. Biaya ini

cenderung sulit untuk menyesuaikan atau melekat karena fixed cost yang tinggi

sehingga walaupun aktivitas perusahaan menurun biaya akan sulit untuk

mengikuti. Sifat biaya itulah yang menyebabkan biaya dapat dikatakan sticky.

Biaya dapat dikatakan sticky jika besaran peningkatan biaya ketika volume

aktivitas perusahaan mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan ketika

volume penjualan mengalami penurunan ( Cooper dan Kaplan, 1998; Anderson et

al, 2003; Subramaniam dan Weidenmier, 2003; Windyastuti dan Biyanto, 2005).

Sticky cost timbul karena ketidakseimbangan penyesuaian sumberdaya yaitu lebih

lambat dalam proses penyesuaian yang menurun dibanding proses penyesuaian

yang meningkat.

Anderson et al. (2003) menyatakan bahwa lambatnya penyesuaian sumber

daya akan mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pengeluaran biaya terkait

naik turunnya volume aktivitas. Lambatnya penyesuaian tersebut dipicu antara

lain karena keputusan manajemen yang disengaja dan terus mempertahankan

sumber daya yang tidak terpakai pada saat aktivitas mengalami penurunan (Weiss,

2010). Jika manajer tetap mempertahankan sumber daya yang tidak terpakai maka

akan menyebabkan biaya cenderung tetap ketika volume penjualan menurun.

Page 20: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

6

Ketika penjualan meningkat biaya dapat mengikuti dengan peningkatan secara

proposional, tetapi di saat volume penjualan menurun biaya yang seharusnya juga

ikut berkurang ternyata tidak mengikuti penurunan atau bahkan tetap.

Yasukata dan Kajiwara (2011) juga menyatakan hal yang sama kaitannya

dengan the adjustment delay theory dan the deliberate decision theory.

Menyimpulkan bahwa biaya menjadi sticky ketika manajer memperkiraan bahwa

volume penjualan di masa depan akan terjadi peningkatan. Manajer akan

mengambil keputusan yang disengaja dengan tetap mempertahankan sumber

dayanya yang berlebihan dalam jangka pendek. Sehingga manager tidak

melakukan adjustment cost, meskipun penjualan yang terjadi pada periode yang

berjalan mengalami penurunan. Hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya

perilaku sticky cost.

Sticky Cost Pada Biaya Penjualan, Administrasi & Umum

Biaya dikatakan sticky ialah ketika besaran kenaikan biaya lebih tinggi

saat volume aktifitas meningkat dibanding penurunan biaya pada saat volume

aktifitas menurun (Anderson, et al, 2004). Salah satu penyebab adanya sticky cost

pada biaya penjualan, administrasi dan umun ditimbulkan karena keputusan yang

diambil oleh manajer yang tujuannya untuk memaksimalkan laba namun

dipandang tidak efisien dari sisi pemiliknya (Jensen dan Meckling, 1976).

Sehingga dimungkinkan manajer akan mempertahankan sumber daya yang tidak

terpakai. Menurut Anderson et al (2006), perilaku biaya administrasi dan umum

dapat dipelajari dengan menghubungkan aktivitas penjualan karena volume

penjualan memiliki pengaruh pada beberapa komponen biaya penjualan,

Page 21: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

7

administrasi dan umum. Ketika manajemen memutuskan untuk mempertahankan

utilisasi sebenarnya menunda penyesuaian biaya,yang pada akhirnya membiarkan

biaya penjualan, administrasi dan umum tetap. Selain itu penjualan bersih

mempengaruhi biaya penjualan, administrasi dan umum.

Komponen penyusun biaya penjualan, administrasi dan umum antara lain

biaya gaji karyawan kantor, biaya perbaikan dan pemeliharaan asset kantor, dan

biaya penyusutan gedung. Ketika di suatu periode ternyata mengalami penurunan

penjualan, perusahaan tidak begitu saja akan menghentikan karyawan kantornya

untuk menurunkan biaya gaji. Karena jika nanti terjadi kenaikan penjualan,

perusahaan harus kembali merekrut karyawan dan akan menambah biaya

penyesuaian akibat pelepasan sumber daya. Contoh lain misalnya jika terjadi

peningkatan penjualan, maka biaya pemeliharaan asset akan mengalami kenaikan

sebab penggunaan kapasitas asset yang makin sering digunakan. Tetapi jika suatu

saat penjualan mengalami penurunan, perusahaan tidak akan langsung

menghentikan atau melepas asset begitu saja. Artinya perusahaan akan tetap

mengeluarkan biaya pemeliharaan untuk asetnya walau menganggur sehingga

walaupun biaya pemeliharaan asset yang dikeluarkan tidak sebesar ketika saat

terjadi peningkatan penjualan, perusahaan akan tetap menanggung fixed cost.

Misalnya seperti mesin komputer, laptop, mesin fotocopy, telepon, dan mesin

kantor yang dipergunakan dalam aktivitas penjualan (Windyastuti dan

Biyanto,2005). Hal tersebut berakibat meningkatkan indikasi sticky cost. Ini lah

yang membuat biaya itu mudah untuk ditambahkan namun sulit untuk dikurangi

pada tingkat tertentu.

Page 22: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

8

Penelitian Medeiros dan Costa (2005) menemukan bahwa pada biaya

penjualan, administrasi dan umum meningkat 0,5 persen per kenaikan satu persen

dalam penjualan, namun menurun hanya 0,32 persen per penurunan satu persen

dalam penjualan. Windyastuti dan Biyanto (2005) yang mengukur persentase

kenaikan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat penurunan penjualan

sebesar 0,08 persen tiap 1 persen penurunan penjualan. Sedangkan bila penjualan

mengalami kenaikan tiap 1 persen biaya penjualan, administrasi dan umum

mengalami kenaikan 0,68 persen.

Kemudian referensi dalam penelitian sticky cost sebelumnya, selalu

terdapat dua proxy sebagai tolak ukur yaitu proxy biaya yang diukur melalui biaya

penjualan, administrasi dan umum dan dari proxy volume penjualan diukur

melalui penjualan bersih. Variabel tersebut dipilih karena pada biaya penjualan,

administrasi dan umum memiliki nilai yang material dan memiliki komponen fix

dan komponen variabel maka biaya ini memiliki sifat semi variabel (Anderson et

al, 2003). Penjualan bersih dipilih karena volume aktivitas tidak dapat terukur

secara langsung.

H1: Besaran kenaikan biaya penjualan, administrasi dan umum pada saat

penjualan/pendapatan bersih naik lebih tinggi dibanding besaran penurunan biaya

pada saat penjualan/pendapatan bersih turun.

Page 23: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

9

Variasi Tingkatan Sticky Cost

Ketika perekonomian mengalami pertumbuhan, manajer akan membuat

keputusan yang optimis dengan tetap mempertahankan sumber daya dibandingkan

melakukan penyesuaian terhadap aktivitas penjualan yang benar-benar terjadi.

Manajer tidak akan mengurangi sumber daya ketika lingkungan perekonomian

stabil yang dilihat melalui tingkat perekonomian yang terus mengalami

pertumbuhan dari tahun ke tahun, sehingga stickiness akan lebih tinggi. Dikatakan

juga bahwa ada perbedaan sticky cost dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang

terjadi di lingkungan perusahaan (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Ketika

pertumbuhan tinggi maka akan membuat situasi perusahaan kondusif yang

berakibat manajemen akan jauh lebih optimis dalam pengambilan keputusan atas

sumber dayanya. Dibandingkan ketika pertumbuhan ekonomi yang rendah

manajemen akan lebih berhati-hati dalam perkiraan penjualan di masa yang akan

datang karena daya beli masyarakat yang berkurang (Yasukata dan Kajiwara,

2011).

H2 : Peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum akan

berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Page 24: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

10

Metode Penelitian

Populasi dan Sample

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur

yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. Data yang

diambil adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi www.idx.com.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya penjualan, administrasi

dan umum, dan pendapatan penjualan bersih. Pengambilan sampel dengan metode

purposive sampling yaitu dengan kriteria perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2009-2012 dan biaya penjualan,administrasi dan umum

tidak melebihi penjualan bersih.

Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan model perhitungan yang telah dikembangkan

oleh Anderson et al. (2003), dan digunakan dalam penelitian Subramanian dan

Weidenmier (2003), Windyastuti dan Biyanto (2005), Hidayatullah et al.(2011)

untuk menemukan indikasi sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan

umum. Interaksi antara variabel Decreased Dummy (DECRDUM) mengambil

nilai 1 jika pendapatan penjualan menurun antara periode t-1 dan t, dan nilai 0 jika

pendapatan penjualan meningkat antara periode t-1 dan t. (Windyastuti dan

Biyanto, 2005; De Medeiros dan Costa, 2004; Anderson et al., 2006 dan

Hidayatullah et al., 2010).

Page 25: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

11

Pengujian Hipotesis 1 :

Log[PA&Ui,t/PA&Ui,t1]=β0+β1[Salesi,t/Salesi,t1]+β2*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Sal

esi,t-1]+ε i,t

model dimana:

PA&Ui,t = Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum perusahaan i pada

periode t-1

PA&Ui,t-1 = Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum perusahaan i pada

periode t-1

Salesi,t = Penjualan bersih pada periode t

Salesi,t-1 = Penjualan bersih pada periode t-1

DECRDUMi,t = Variabel Dummy bernilai 1 jika penjulan bersih turun antara

periode t dan t-1, serta 0 jika sebaliknya.

ε i,t = Residual

Variabel-variabel dan model diatas diuji dengan menggunakan uji regresi

berganda. Jika biaya penjualan, administrasi dan umum adalah sticky, variasi

biaya administrasi dan umum dengan penjualan bersih bertambah harus lebih

besar dibanding ketika penjualan bersih menurun. Koefisien β1 mengukur

persentase kenaikan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat kenaikan

penjualan bersih sebesar 1 persen, sedangkan penjumlahan koefisien β1+β2

mengukur persentase kenaikan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat

penurunan penjualan bersih sebesar 1 persen.

Hipotesis 1 mendasarkan pada β1> 0 dan β2 < 0, atau jika β1 + β2 < β1,

dengan demikian menunjukkan bahwa kenaikan biaya penjualan, administrasi dan

umum pada saat penjualan bersih naik lebih tinggi dibandingkan penurunan biaya

penjualan, administrasi dan umum pada saat penjualan bersih turun. Ini berarti

Page 26: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

12

dapat dikatan biaya penjualan, administrasi dan umum bersifat sticky (Anderson et

al. 2003).

Pengujian Hipotesis 2 :

Log[PA&Ui,t/PA&Ui,t1]=β0+β1*log[Salesi,t/Salesi,t1]+β2*DECRDUMi,t*log[Salesi,

t/Salesi,t1]+β3*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t1]* Growth i,t +εi,t

dimana growth = pertumbuhan makro ekonomi

Hipotesis 2 dilakukan untuk menguji kondisi dan situasi yang berpengaruh

terhadap derajat stickiness. Untuk menguji hipotesis 2, model utama

dikembangkan lebih lanjut dengan memasukan faktor besaran presentase

pertumbuhan ekonomi. Growth dikatakan berpengaruh jika signifikansi secara

statistik dengan nilai α (alpha) sebesar 0,05. Dengan signifikannya variabel-

variabel tersebut maka analisis kondisi dan situasi yang mempengaruhi derajat

stickiness biaya penjualan, administrasi, dan umum dapat dilakukan.

Growth ditunjukan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun

amatan yakni 2010 sebesar 6,10%; 2011 sebesar 6,50% dan 2012 sebesar 6,70%

(Badan Pusat Statistik, 2012). Pengaruh growth terhadap derajat stickiness biaya

penjualan, administrasi dan umum terlihat dari β3 yang bertanda negatif dan

signifikan (Pradipta, 2013). Ini berarti bila tingkat perekonomian mengalami

pertumbuhan, maka variasi penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum

akibat penurunan penjualan bersih akan lebih kecil dibandingkan ketika tingkat

perekonomian tidak mengalami pertumbuhan.

Page 27: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

13

PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN

Data sekunder yang dipilih dan diperoleh berupa laporan keuangan

perusahaan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur periode 2009-2012

yang telah terdaftar di website resmi Bursa Efek Indonesia. Pemilihan outlier atau

data ekstrim pada sampel didasarkan dengan melihat nilai residu (Z score) dari

setiap variabel. Data dikatakan normal jika nilai Z score berada di antara rentang

nilai -2,5 >Z< 2,5, dan akan diidentifikai sebagai outlier jika berada di luar

rentang nilai tersebut.

Tabel 1. Hasil Pemilihan Sampel

Kriteria Sampel yang Dipilih Jumlah Data

Emiten 138

Data perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI tetapi tidak menerbitkan laporan keuangan

tahun 2009-2012 secara terus menerus

( 12 )

Jumlah biaya penjualan, administrasi dan umum

perusahaan manufaktur yang melebihi

pendapatan penjualan bersih

( 9 )

Sampel emiten 117

Sampel data (2009-2012) 351

Outlier Hipotesis 1

Outlier Hipotesis 2

50

42

Total sampel data hipotesis 1

Total sampel data hipotesis 2

301

309

DESKRIPTIF STATISTIK

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan deskriptif statistik untuk

perubahan pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum di perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2010, 2010-2011 dan 2011-

2012.

Page 28: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

14

Tabel 2. Deskriptif Statistik Perusahaan Manufaktur

Rata-rata

Dalam (Rp)

Jumlah Sampel

Mengalami

Penurunan

% Penurunan

Jumlah

Perusahaan

Jumlah Sampel

Mengalami

Peningkatan

% Kenaikan

Jumlah

Perusahaan

Perubahan Biaya

Penjualan, Administrasi &

Umum

Tahun 2010/2009

Rp. 158.877.687.576 27 23% 90 77%

Perubahan Biaya

Penjualan, Administrasi &

Umum

Tahun 2011/2010

Rp. 126.705.085.894 28 24% 89 76%

Perubahan Biaya

Penjualan, Administrasi &

Umum

Tahun 2012/2011

Rp. 186.492.249.418 21 18% 96 82%

Perubahan Penjualan

Tahun 2010/2009

Rp. 623.762.334.968 28 24% 89 76%

Perubahan Penjualan

Tahun 2011/2010

Rp. 1.053.334.520.714 16 14% 101 86%

Perubahan Penjualan

Tahun 2012/2011

Rp. 818.486.473.954 30 26% 87 74%

Page 29: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

15

Tabel 2 di atas menggambarkan perubahan biaya yang terjadi pada

penjualan bersih dan biaya penjualan, administrasi dan umum. Data tersebut

menunjukan dari 117 sample perusahaan terjadi penurunan dan peningkatan biaya

pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2009-2012. Tahun 2009- 2010

jumlah sampel yang mengalami penurunan biaya penjualan, administrasi dan

umum sebanyak 27 perusahaan atau sebesar 23 persen dari keseluruhan total

sampel. Kemudian jumlah sampel yang mengalami peningkatan biaya penjualan,

administrasi dan umum sebanyak 90 perusahaan atau sebesar 77 persen.

Tahun 2010- 2011 jumlah sampel yang mengalami penurunan biaya

penjualan, administrasi dan umum sebanyak 28 perusahaan atau sebesar 24 persen

dari keseluruhan total sampel. Kemudian jumlah sampel yang mengalami

peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum sebanyak 89 perusahaan

atau sebesar 76 persen. Tahun 2011- 2012 jumlah sampel yang mengalami

penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum sebanyak 21 perusahaan atau

sebesar 18 persen dari keseluruhan total sampel. Kemudian jumlah sampel yang

mengalami peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum sebanyak 96

perusahaan atau sebesar 82 persen.

Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah terdapat perilaku sticky cost pada perusahaan

manufaktur, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik terdiri dari uji

multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas. Hasil

menunjukan bahwa model lolos untuk semua uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik

dilakukan bertujuan memperoleh hasil model yang baik. Hasil dari semua uji

tersebut ada pada lampiran 3.

Page 30: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

16

Hasil Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 diuji untuk melihat apakah besaran kenaikan biaya penjualan,

administrasi dan umum ketika penjualan bersih naik lebih tinggi dibanding

besaran penurunan ketika penjualan bersih turun.

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Biaya Penjualan. Administrasi, dan Umum

Tabel di atas menunjukan bahwa, nilai β1 sebesar 0,117 yang artinya jika

penjualan mengalami peningkatan sebesar 1 persen maka biaya penjualan,

administrasi dan umum meningkat sebesar 0,117 persen. Kemudian nilai β2

menunjukan besaran -0,068. Asumsi koefisien β1> 0 dan koefisien β2<0

memenuhi syarat. Sehingga dengan menjumlahkan koefisien β1 (0,017) + β2 (-

0,068) maka akan diperoleh hasil 0,049, yang artinya jika penjualan menurun

sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum hanya mengalami

penurunan sebesar 0,049 persen.

Data dari hasil uji diatas mendukung hipotesis 1 yaitu peningkatan biaya

penjualan, administrasi dan umum lebih tinggi pada saat penjualan naik

dibandingkan penurunan biaya pada saat penjualan menurun. Hal ini

mengindikasikan adanya sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum

pada perusahaan manufaktur di Indonesia, sehingga hipotesis 1 dapat dinyatakan

diterima. Hasil uji ini sesuai dengan penelitian oleh Weiss (2010), juga

Model Unstrandartdized Coefficients

B Std. Error

Penjualan 0,117 0,044

Periode -0,068 0,072

Page 31: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

17

Windyastuti dan Biyanto (2005) bahwa biaya penjualan, administrasi dan umum

mengalami sticky sebab komponen yang paling banyak sebagai penyusunnya ialah

fixed cost.

Pada tabel 2 terdapat perubahan biaya penjualan, administrasi dan umum

yang tidak proposional. Data perubahan penjualan di tahun 2009-2010 hingga

2010-2011 terjadi peningkatan sebesar Rp 429.572.185.746 diikuti perubahan

penurunan biaya sebesar Rp 32.172.601.682. tetapi pada periode 2010-2011

hingga 2011-2012 terdapat penurunan penjualan sebesar Rp 234.848.046.760

diikuti dengan peningkatan biaya sebesar Rp 59.787.163.524. dari analisis

tersebut dapat dimungkinkan telah terjadi indikasi inefisiensi biaya akibat

manager yang kurang mampu menyesuaikan biaya dengan baik atas dasar

pergerakan penjualan yang berakibat timbulnya sinyal sticky cost.

Sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum terjadi jika

manajer memutuskan untuk menahan sumberdaya yang tidak terpakai daripada

melakukan adjustment cost ketika volume mengalami penurunan oleh karena itu

manager mugkin ragu untuk mengurangi utilization ketika penjualan menurun

maka biaya penjualan, administrasi dan umum akan naik karena tidak segera

disesuaikan (Anderson et al, 2003). Selain itu Weiss (2010) menyatakan bahwa

biaya penjualan, administrasi dan umum dikatakan sticky jika komponen

terbesarnya ialah fixed cost, yang menyebabkan biaya penjualan, administrasi dan

umum sulit mengikuti pergerakan penjualan.

Contoh dari data sampel misalnya pada PT. Budi Acid Jaya Tbk, dalam

data menunjukan ketika penjualan di tahun 2010 sebesar Rp 2.124.381.000.000,

Page 32: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

18

biaya penjualan, administrasi dan umum yang dikeluarkan sebesar Rp

108.026.000.000. ketika di tahun 2011 penjualan nya mengalami peningkatan

menjadi Rp 2.503.984.000.000 atau sebesar 17,86 persen. Sedangkan biaya

penjualan, administrasi dan umumnya menjadi Rp 136.812.000.000 atau

meningkat sebesar 26,64 persen. Kemudian di tahun 2012 penjualan menunjukan

penurunan menjadi Rp 2.295.369.000.000 atau menurun sebesar 8,32 persen.

Sedangkan biaya penjualan,administrasi dan umum menjadi Rp 116.189.000.000

atau juga mengalami penurunan sebesar 15,07 persen. Data di atas menunjukan

bahwa besaran peningkatan pada biaya penjualan, administrasi dan umum saat

penjualan naik akan lebih tinggi dibandingkan dengan ketika biaya penjualan,

administrasi dan umum saat penjualan turun.

Hasil Pengujian Hipotesis 2

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Growth

Model Unstrandartdized Coefficients

B Std. Error t Sig.

Penjualan 0,066 0,026 2.555 0.11

Periode -0,095 0,04 -2.357 0.19

Growth -0,005 0,003 -2.018 0.045

Hipotesis 2 dilakukan untuk menguji kondisi dan situasi yang berpengaruh

terhadap derajat stickiness. Growth dikatakan berpengaruh jika signifikansi secara

statistik dengan nilai α (alpha) sebesar 0,05. Dari hasil uji regresi di atas terlihat

bahwa nilai signifikansi menunjukan 0,045<0,05. Ini berarti growth berpengaruh

Page 33: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

19

terhadap tingkat sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum. Hasil

ini sesuai dengan penelitian Anderson et al (2003) dan Windyastuti dan Biyanto

(2005) bahwa terdapat pengaruh antara tingkat ekonomi secara makro dengan

sticky cost. Dengan signifikannya variabel-variabel tersebut maka analisis kondisi

dan situasi yang mempengaruhi derajat stickiness biaya penjualan, administrasi,

dan umum dapat dilakukan.

Pengaruh growth terhadap derajat stickiness biaya penjualan, administrasi

dan umum terlihat dari β3 yang bertanda negatif dan signifikan. Ini berarti bila

tingkat perekonomian mengalami pertumbuhan, maka variasi penurunan biaya

penjualan, administrasi dan umum akibat penurunan penjualan bersih akan lebih

kecil dibandingkan ketika tingkat perekonomian tidak mengalami pertumbuhan.

Pengaruh growth terhadap sticky cost terlihat ada nilai β3 yaitu -0,005.

Sesuai dengan kerangka teoritis yang mendasari koefisien nilai signifikansi β3

yang negatif dan signifikan. Dari hasil di atas menunjukan bahwa ketika

perekonomian mengalami pertumbuhan maka variasi penurunan biaya penjualan,

administrasi dan umum akibat penurunan penjualan bersih akan lebih kecil

dibandingkan ketika perekonomian yang tidak mengalami kenaikan (Windyastuti

dan Biyanto,2005). Manajer akan berekspetasi lebih tinggi ketika kondisi

perekonomi yang terjadi mengalami pertumbuhan. Sebab manajer akan

menyimpulkan bahwa penjualan yang akan terjadi di masa mendatang juga

mengalami peningkatan seiring dengan perekonomian yang makin berkembang.

Sulit bagi manajer untuk menyesuaikan sumber daya walaupun pada

kenyataannya penjualan bersih perusahannya mengalami penurunan. Sehingga

indikasi sticky cost yang terjadi lebih tinggi. Temuan ini mendukung hipotesis 2

Page 34: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

20

bahwa stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum akan terlihat lebih

besar selama periode dimana perekonomian mengalami pertumbuhan.

Kemudian untuk melihat seberapa besar peningkatan atau penurunan

sticky cost pada tiap periode amatan dapat dilihat sebagai berikut:

Tahun 2009-2010

Tabel 5a. Hasil uji periode 2009-2010

Model Unstrandartdized Coefficients

B Std. Error

Penjualan 0,178 0,232

Periode -0,107 0,528

Tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 menunjukan 6,10 persen.

Dan dari hasil pengujian sticky cost tahun 2009-2010 jika penjualan mengalami

peningkatan sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum

meningkat sebesar 0,178 persen. Kemudian jika penjualan menurun sebesar 1

persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum hanya mengalami

penurunan sebesar 0,071 persen (0.178 - 0,107).

Tahun 2010-2011

Tabel 5b. Hasil uji periode 2010-2011

Model Unstrandartdized Coefficients

B Std. Error

Penjualan 0,478 0,173

Periode -0,208 0,636

Page 35: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

21

Tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 menunjukan 6,50 persen.

Dan dari hasil pengujian sticky cost tahun 2010-2011 jika penjualan mengalami

peningkatan sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum

meningkat sebesar 0,478 persen. Kemudian jika penjualan menurun sebesar 1

persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum hanya mengalami

penurunan sebesar 0,27 persen (0,478-0,208).

Tahun 2011-2012

Tabel 5c. Hasil uji periode 2011-2012

Model Unstrandartdized Coefficients

B Std. Error

Penjualan 0,471 0,169

Periode -0,397 0,210

Tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 menunjukan 6,70 persen. Dan

dari hasil pengujian sticky cost tahun 2012-2011 jika penjualan mengalami

peningkatan sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum

meningkat sebesar 0,471 persen. Jika penjualan menurun sebesar 1 persen maka

biaya penjualan, administrasi dan umum hanya mengalami penurunan sebesar

0,074 persen (0,471-0,397).

Tujuan dari analisis yang dipecah ke per periode ialah untuk melihat

bagaimana suatu perbedaan kondisi dan situasi dari ekternal perusahaan, dimana

dalam penelitian ini berupa tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada

periode tertentu berdampak pada sticky cost. Selain itu untuk meneliti sticky cost

dibutuhkan data periode sebelum dan sesudah amatan.

Page 36: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

22

Setelah melakukan uji untuk tiap periode amatan terbukti bahwa terjadi

peningkatan sticky cost yang berbeda. Penemuan ini sesuai dengan penemuan

Windyastuti (2010), jika perekonomian mengalami pertumbuhan maka stickiness

pada biaya penjualan, administrasi dan umum akan terlihat semakin besar selama

periode dimana makro ekonomi tumbuh.

Tabel 6. Tingkatan Variasi Sticky Cost Periode 2009-2012

No.

Periode

Amatan

Tingkat

Pertumbuhan

Ekonomi (%)

Kenaikan

Besaran Biaya

1% Penjualan

Penurunan

Besaran Biaya

1% Penjualan

Selisih

1 2009-2010 6,10 0,178 0,071 0,107

2 2010-2011 6,50 0,478 0,27 0,208

3 2011-2012 6,70 0,471 0,074 0,397

Dari tabel diatas, kolom tingkat pertumbuhan menunjukan tingkat

perekonomian yang terjadi di tiap periode amatan. Kolom selanjutnya

menunjukan besaran kenaikan dan penurunan sticky cost per periode. Kolom

selisih menjelaskan selisih dari respon biaya kenaikan dan penurunan sticky cost

atas satu persen perubahan penjualan. Jika persentase di kolom selisih semakin

tinggi artinya tingkat sticky cost pada periode tersebut juga tinggi (Pradipta,

2013). Dapat dilihat bahwa perekonomian yang terjadi terus mengalami

peningkatan, begitu juga dengan selisih sticky cost yang juga mengalami hal yang

sama. Hal ini membuktikan bahwa besarnya sticky cost akan berubah secara

positif dengan perubahan tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia.

Page 37: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

23

Jika pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, maka besarnya sticky

cost juga akan meningkat. Sesuai Anderson et al (2003) menyatakan bahwa

manajer memiliki peranan penting dalam besarnya biaya dan perubahan respon

biaya atas perubahan penjualan/pendapatan. Ketika perekonomian mengalami

kenaikan dimungkinkan manajer akan mempertahankan utilisasinya karena

berpikir bahwa penjualan nantinya juga akan mengalami peningkatan di masa

datang, yang dapat menimbulkan penyesuaian biaya yang kurang baik atas dasar

pergerakan penjualan yang berdampak pada tingginya sticky cost.

Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis pertama yang telah dilakukan, ditemukan

adanya indikasi perilaku sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum

pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2009-2012. Hal ini dibuktikan

dengan kenaikan pada biaya penjualan, administrasi dan umum yang lebih tinggi

ketika penjualan bersih meningkat dibandingkan dengan penurunan biaya biaya

penjualan, administrasi dan umum pada saat penjualan bersih menurun.

Temuan ini sesuai dengan hasil dari penelitian Anderson et al (2003),

Medeiros dan Costa (2005), windyastuti dan Biyanto (2005), Teruya (2010),

Hidayatullah et al (2011). Yang menyimpulkan bahwa besaran kenaikan biaya

penjualan, administrasi dan umum terlihat lebih besar saat terjadi kenaikan

penjualan bersih dibandingkan ketika terjadi penurunan aktifitas atau penjualan

bersih.

Dari hasil pengujian hipotesis kedua yang telah dilakukan bisa dilihat

bahwa pada periode amatan 2009- 2012 growth terus mengalami peningkatan

Page 38: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

24

persentase. Hal tersebut juga diikuti pada besaran stickiness di tiap tahun periode

amatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya besaran sticky cost

dipengaruhi oleh growth secara makro. Artinya jika growth semakin meningkat

maka besaran stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum juga

mengalami kenaikan.

Implikasi

Dari analisis yang telah dilakukan terdapat indikasi sticky cost pada biaya

penjualan administrasi dan umum pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

Karena itu peran dari manajer merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan

sebab Anderson et al (2006) menyatakan bahwa ketidakstabilan biaya yang dapat

menyebabkan sticky cost adalah sebuah sinyal akibat manajer yang tidak mampu

menyesuiakan biaya dengan baik atas dasar pergerakan penjualan. Sehingga di

harapkan manajer lebih berhati- hati dalam mengatur strategi untuk mengelola

sumber daya perusahaan.

Selain itu dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh dari

pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang meningkat seiring peningkatan sticky

cost, manajer harus mengambil keputusan untuk menahan sumber daya ketika

penjualan menurun atau melakukan penyesuaian dengan segera.

Keterbatasan dan Saran

Dalam penelitian ini biaya yang dipilih ialah biaya penjualan, biaya

administrasi dan umum yang telah banyak dipilih untuk melihat adanya fenomena

sticky cost ( Anderson et al, 2003; Subramaniam dan Weidenmier, 2003;

Windyastuti dan Biyanto, 2005; Hidayahtullah et al, 2010). Pada penelitian

Page 39: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

25

selanjutnya mungkin dapat dipilih jenis biaya lain seperti biaya produksi yang

terkait langsung dengan kegiatan utama perusahaan untuk diuji apakah sticky atau

anti sticky. Selain itu bisa digunakan nilai kurs dan inflasi sebagai variabel faktor

eksternal, apakah memiliki pengaruh terhadap besaran sticky cost jika terjadi di

perusahaan- perusahaan. Pengujian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melihat

tingkat perubahan sticky cost per sektor perusahaan.

Page 40: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

26

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, et al., SN., 2003, “Are Selling, General, and Administrative Cost

“Sticky”?”, Journal of Accounting Research, Vol. 41, No. 1.

Anderson, MC., et al., 2006, “Cost Behavior and Fundamental Analysis of SG&A

Costs”, AAA 2007 Management Accounting Section (MAS) Meeting

Paper.

Argilés, JM., Blandón, JG., 2009, "Cost Stickiness Revisited: Empirical

Application for Farms", REVISTA ESPAÑOLA DE FINANCIACIÓN Y

CONTABILIDAD, Vol. XXXVIII.

Badan Pusat Statistik. 2012. Data Strategis BPS. Jakarta:BPS.

Balakrishnan, R., et al., 2011, “Cost Structure and Sticky Cost”, Working paper,

Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1562726 or

http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1562726

Banker, RD., Chen, L., 2006, “Predicting Earning Using A Model Based On Cost

Variability and Cost Stickiness”, The Accounting Review Vol. 81, No. 2.

Calleja, Kenneth., Steliaros,M., and Thomas, D.C. (2005). Further Evidence on

The Sticky Behaviour of Costs". Cass Business School Research Paper,

Working Paper. SSRN

Cannon, JN., 2011, “Determinants of „Sticky Costs': An Analysis of Cost

Behavior Using United States Air Transportation Industry Data”, AAA

2012 Management Accounting Section (MAS) Meeting Paper. Available

Page 41: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

27

at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1895615 or

http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1895615

Cooper, R. Dan R. Kaplan, 1998, The Design of Cost Management Systems: Text,

Cases, and Readings, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall

De Medeiros, Otavio Ribeiro and Costa, Patricia De Souza, 2004, “Cost

Stickiness in Brazilian Firm”, Paper presented at the 4th

USP Congress of

Managerial Control and Accounting, Available at SSRN:

http://ssrn.com/abstract=632365 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.632365

Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, 2008, “Integrasi Ekonomi

ASEAN dan Prospek Perekonomian Nasional (Outlook Ekonomi

Endonesia edisi 2008-2012)”,

http://www.bi.go.id/web/en/Publikasi/Kebijakan+Moneter/Outlook+

Ekonomi+Indonesia/

Ghozali, Imam H., 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Badan Penerbit Undip, Semarang.

Hidayatullah, IJ., et al., 2011, "Analisis Perilaku Sticky Cost dan Pengaruhnya

Terhadap Prediksi Laba Menggunakan Model Cost Variability dan Cost

Stickiness (CVCS) Pada Emiten Di Bei Untuk Industri Manufaktur", SNA,

Available at SNA: sna.akuntansi.unikal.ac.id/makalah/029-AKPM-45.pdf

Jensen, Michael C.;Meckling, William H.,1976, "Theory of the Firm: Managerial

Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure", Journal of

Financial Economics, Vol. 3, No. 4.

Page 42: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

28

Kama, I.,Weiss, D., 2010, “Do Managers‟ Deliberate Decisions Induce Sticky

Costs?”, Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1558953 or

http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1558953

Malcom, Robert E. (1991). Overhead Control Implications of Activity Costing.

Accounting Horizons.

Pervan, M., Pervan, I., 2012, “Analysis of Sticky Costs: Croatian Evidence”,

ISBN, 9.

Porporato, Marcela and Werbin, Eliana Mariela, 2010 “Active Cost Management

in Banks: Evidence of Sticky Costs in Argentina, Brazil and Canada”,

AAA 2011 Management Accounting Section (MAS) Meeting Paper.

Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1659228 or

http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1659228

Pradipta, OD, 2014, "Bukti Dan Variasi Tingkatan Perilaku Sticky Cost Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI", Working Paper, Universitas Kristen

Satya Wacana Institutional Repository Available at

http:/repository.library.uksw.edu/handle/123456789/

Teruya, Jenny., Shimizu, T., and He, D. (2010). Sticky Selling, General, and

Administrative Cost Behavior and It's Changes in Japan. Global Journal

of Business Research.

Weidenmier, ML., Subramaniam, C., 2003, “Additional Evidence on the Sticky

Behavior of Costs”. TCU Working Paper. Texas Christian University,

Page 43: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

29

Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=369941 or

http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.369941

Weis, D., 2010, “Cost Behavior And Analysts‟ Earnings Forecast”. The

Accounting Review Vol. 85, No. 4.

Windyastuti, Biyanto, F., 2005, “Analisis Perilaku Kos: Stickiness Kos

Pemasaran, Administrasi & Umum Pada Penjualan Bersih (Studi Empiris

Perusahaan yang Terdaftar di BEJ”. SNA VIII, Solo.

Yasukata, K., Kajiwara, T., 2011, “Are 'Sticky Costs' The Result of Deliberate

Decision of Managers?”, Working paper, Available at SSRN:

http://ssrn.com/abstract=1444746 or

http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1444746

Page 44: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan

No Kode Emiten

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

4 AKKU PT. Alam Karya Unggul Tbk

5 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk

6 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk

7 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

8 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk

9 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk

10 ARGO PT. Agro Pantes Tbk

11 ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk

12 ASII PT. Astra International Tbk

13 AUTO PT. Astra Auto Part Tbk

14 BATA PT. Sepatu Bata Tbk

15 BIMA PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk

16 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk

17 BRNA PT. Berlina Tbk

18 BRPT PT. Barito Pasific Tbk

19 BTON PT. Beton Jaya Manunggal Tbk

20 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk

21 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk

22 CNTX PT. Century Textile Industry Tbk

23 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

24 CTBN PT. Citra Turbindo Tbk

25 DAVO PT. Davomas Abdi Tbk

26 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

27 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk

28 EKAD PT. Ekadharma International Tbk

29 ERTX PT. Eratex Djaya Tbk

30 ESTI PT. Ever Shine Tex Tbk

31 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk

32 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

33 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk

34 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

35 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk

36 GGRM PT. Gudang Garam Tbk

37 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk

38 HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk

39 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

40 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

41 IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk

42 IKAI PT. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk

Page 45: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode Emiten

43 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk

44 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk

45 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk

46 INCI PT. Intan Wijaya International

47 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

48 INDR PT. Indo Rama Synthetic Tbk

49 INDS PT. Indospring Tbk

50 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk

51 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

52 IPOL PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk

53 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk

54 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

55 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk

56 KAEF PT. Kimia Farma Tbk

57 KARW PT. ICTSI Jaya Prima Tbk

58 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk

59 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk

60 KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

61 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk

62 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

63 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk

64 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

65 KRAS PT. Krakatau Steel Tbk

66 LION PT. Lion Metal Works Tbk

67 LMPI PT. Langgeng Makmur Industry Tbk

68 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk

69 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk

70 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk

71 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk

72 MBTO PT. Martina Berto Tbk

73 MERK PT. Merck Tbk

74 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

75 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk

76 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

77 MYTX PT. Apac Citra Centertex Tbk

78 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk

79 NIPS PT. Nipress Tbk

80 PBRX PT. Pan Brothers Tbk

81 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk

82 POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk

83 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk

84 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk

85 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk

86 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk

87 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk

88 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk

89 SAIP PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

Page 46: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode Emiten

90 SCCO PT. Surpreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk

91 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk

92 SIAP PT. Sekawan Intipratama Tbk

93 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

94 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

95 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

96 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

97 SPMA PT. Suparma Tbk

98 SQBI PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

99 SRSN PT. Indo Acitama Tbk

100 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk

101 STAR PT. Star Petrochem Tbk

102 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk

103 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk

104 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

105 TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk

106 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk

107 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk

108 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk

109 TRST PT. Trias Sentosa Tbk

110 TSPC PT. Tempo Scan Pasific

111 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

112 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk

113 UNIT PT. Nuasantara Inti Corpora Tbk

114 UNTX PT. Unitex Tbk

115 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

116 VOKS PT. Voksel Electric Tbk

117 YPAS PT. Yana Prima Hasta Persada Tbk

Page 47: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

Lampiran 2

Sampel Data

Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum

No Kode Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1] Log[Salesi,t/Salesi,t-1] DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]

2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011

1 ADES 0,0765689 0,2278088 0,3230337 0,211422 0,1363208 0,2019238 0 0 0

2 ADMG 0,0830678 0,0039293 -0,026503 0,0622293 0,1404872 -0,02631 0 0 -0,02631012

3 AISA 0,0571207 0,2996591 0,1947705 0,1214389 0,3954083 0,1952243 0 0 0

4 AKKU -0,221482 0,0322286 0,0338194 0,0610786 -0,060057 -0,204775 0 -0,06005703 -0,20477479

5 AKPI -0,004386 -0,001588 -0,002069 0,1365476 0 0,0010446 0 0 0

6 ALKA 0,0212161 0,0879558 0,1785435 0,0457314 0,0141335 -0,018359 0 0 -0,01835943

7 ALMI 0,0938007 0,0072696 0,0007956 0,2357936 0,0770918 -0,048889 0 0 -0,04888869

8 AMFG 0,0149496 0,0617058 0,0357139 0,1032082 0,0294345 0,0416073 0 0 0

9 APLI 0,1277216 0,1473723 0,0801661 -0,001222 0,0362426 0,0469892 -0,00122179 0 0

10 ARGO -0,209546 0,001857 0,1703849 -0,055586 0,1062067 0,0720877 -0,05558612 0 0

11 ARNA 0,1309817 0,0674756 0,0364863 0,0654381 0,0458791 -0,909432 0 0 -0,90943196

12 ASII 0,0838896 0,067809 0,0606367 0,1203624 0,0971111 0,0632559 0 0 0

13 AUTO 0,0399132 0,0930948 0,0886917 0,0747707 0,0708588 0,0508047 0 0 0

14 BATA 0,0379588 0,0170914 0,0416754 0,0319736 0,022595 0,0442913 0 0 0

15 BIMA 0,0697023 0,0694848 0,0555319 0,1228921 -0,241386 0,1208236 0 -0,24138575 0

16 BRAM 0,0346809 0,0289181 0,0174651 0,0802874 0,0374012 -0,067649 0 0 -0,06764948

17 BRNA 0,0430382 0,0342901 0,0203921 0,0245098 0,077485 0,0906342 0 0 0

18 BRPT 0,0211903 0,0924935 0,0601262 0,0713988 0,0717848 0,044869 0 0 0

19 BTON -0,003073 0,0085574 -0,014703 -0,017279 0,0795883 0,003826 -0,0172794 0 0

20 BUDI 0,0026009 0,1025959 -0,070959 0,0762925 0,0713991 -0,037779 0 0 -0,03777904

21 CEKA -0,085789 0,1457579 0,125229 -0,220954 0,2365316 -0,042199 -0,2209537 0 -0,04219926

Page 48: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1] Log[Salesi,t/Salesi,t-1] DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]

2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011

22 CNTX -0,041985 0,0624101 0,0074096 -0,012712 0,1701774 -0,127283 -0,0127125 0 -0,12728342

23 CPIN 0,081882 -0,023973 0,064687 0,0149009 0,0759187 0,074345 0 0 0

24 CTBN 0,0891514 0,0353389 0,2351291 -0,103545 -0,020858 0,0217096 -0,1035447 -0,02085752 0

25 DAVO -0,267407 0,0552819 0,0097446 0,5984583 -0,086331 -0,037635 0 -0,08633098 -0,03763483

26 DLTA 0,004982 0,0254676 0,0894681 -0,130996 0,0126835 0,1059849 -0,130996 0 0

27 DVLA 0,0338773 -0,043534 0,0561161 0,0290025 -0,014043 0,0823164 0 -0,01404272 0

28 EKAD 0,0697754 0,0946042 0,080006 0,0930893 0,1111769 0,0690203 0 0 0

29 ERTX -0,137847 -0,020935 -0,024574 -0,025321 0,0432437 0,259011 -0,0253208 0 0

30 ESTI 0,0714879 -0,062767 0,0564381 0,0566836 0,0785759 -0,004531 0 0 -0,00453092

31 ETWA 0,1062314 -0,073628 0,1202853 0,0250395 0,0473363 0,0446864 0 0 0

32 FASW 0,0789357 0,1265547 -0,024151 0,0929962 0,0856065 -0,014559 0 0 -0,01455851

33 FPNI -0,059922 -0,023635 0,016205 -0,023587 0,1020615 0,0536917 -0,0235869 0 0

34 GDST 0,0252937 0,0955791 -0,176167 0,0177741 0,0878527 -0,103944 0 0 -0,10394402

35 GDYR 0,0698236 0,0417212 0,1055485 0,1655692 0,034159 0,0202907 0 0 0

36 GGRM 0,186275 0,0390535 -0,015204 0,0580896 0,0458027 0,0683985 0 0 0

37 GJTL -0,016546 0,0055331 0,0614208 0,093983 0,0797946 0,0262293 0 0 0

38 HDTX -0,142424 0,0084046 0,0469904 -0,151091 0,1864173 -0,072184 -0,1510907 0 -0,07218435

39 HMSP -0,00204 0,0646553 0,0516967 0,0465514 0,085794 0,1005444 0 0 0

40 ICBP 0,0456224 0,0080075 0,0899689 0,0389423 0,0327566 0,0468808 0 0 0

41 IGAR 0,108259 -0,112011 0,0294607 0,0293517 -0,019373 0,0354968 0 -0,01937306 0

42 IKAI 0,1635026 -0,150151 0,0501518 0,0055051 -0,035078 -0,020585 0 -0,0350778 -0,02058476

43 IKBI 0,0616524 0,1209838 0,0836524 0,1530335 0,0775227 0,0775935 0 0 0

44 IMAS 0,1093531 0 0,1117253 0,1591808 0,0031767 0,0950551 0 0 0

45 INAI 0,0236153 0,0271987 0,0230186 -0,0086 0,0808886 0,0204247 -0,0086 0 0

46 INCI 0,305505 -0,367979 -0,03775 -0,158499 0,0160457 0,1090451 -0,1584995 0 0

47 INDF 0,0236069 0,0092217 0,0656177 0,0115288 0,0720381 0,0430785 0 0 0

48 INDR 0,104701 -0,015241 0,0520643 0,0807714 0,1058659 0,0076779 0 0 0

Page 49: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1] Log[Salesi,t/Salesi,t-1] DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]

2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011

49 INDS 0,1091137 0,0125964 0,015688 0,1541509 0,0800408 0,0777147 0 0 0

50 INRU -0,031811 0,0401124 0,0798389 0,0764449 -0,028386 0,101983 0 -0,02838591 0

51 INTP 0,0312554 0,1207826 0,0818365 0 0,1182961 0,0951671 0 0 0

52 IPOL 0,0071192 0,0767649 0,0456261 0,12091 0,063242 0,0678394 0 0 0

53 JECC -0,02545 0,1421023 -0,010122 0,0369453 0,1834636 -0,011314 0 0 -0,01131353

54 JPFA 0,05537 -0,005944 0,018232 -0,011803 0,0492897 0,0571729 -0,0118031 0 0

55 JPRS 0,0593251 0,002757 0,0273455 0,1499792 0,1758788 -0,143293 0 0 -0,1432931

56 KAEF 0,0497029 0,0318436 0,0485836 0,047487 0,038775 0,0304776 0 0 0

57 KARW -0,347655 -0,150371 0,1898066 -0,254996 -0,179327 0,069294 -0,2549962 -0,17932668 0

58 KBLI 0,1502673 0,0076424 0,0974626 0,1742147 0,1760443 0,0913618 0 0 0

59 KBLM 0,0663217 0,121132 0,0541845 0,2554509 0,2023975 0,0717922 0 0 0

60 KBRI -0,153443 0,171515 0,0309883 -0,154774 -0,478591 0,2459094 -0,1547739 -0,47859084 0

61 KDSI 0,0564513 0,0401637 0,0347437 0,0682029 0,0216691 0,0423201 0 0 0

62 KIAS 0,0024177 0,1758533 0,046732 0,2089091 0,0481351 0,0789459 0 0 0

63 KICI 0,000372 -0,634368 0,651078 -0,011779 0,0347386 0,0346556 -0,0117793 0 0

64 KLBF 0,0544838 0,0311154 0,0827453 0,0513022 0,0281595 0,0968011 0 0 0

65 KRAS 0,0298178 -0,082285 0,014261 -0,056328 0,0937108 0,0791599 -0,0563279 0 0

66 LION 0,002287 0,0793091 0,0792506 0,0221294 0,1110919 0,1025736 0 0 0

67 LMPI 0,1102815 0,0505879 0,0729354 0,0227022 0,097078 0,0760245 0 0 0

68 LMSH 0,0463287 0,0484673 0,0276871 0,1106055 0,110208 0,0313935 0 0 0

69 LPIN 0,0608592 0,1391269 -0,010051 0,0105698 0,0243931 0,0381369 0 0 0

70 MAIN 0,1066363 0,0994608 0,0883224 0,0373684 0,1118033 0,1042969 0 0 0

71 MASA 0,1067941 0,1340821 0,1213735 0,0742472 0,1681857 0,0210727 0 0 0

72 MBTO 0,0169547 0,0785129 0,0310721 0,0400415 0,058867 0,04417 0 0 0

73 MERK 0,0865005 -0,007103 -0,001464 0,0248703 0,0623513 0,0053309 0 0 0

74 MLBI 0,088489 -0,013282 -0,047939 0,0443805 0,0163282 -0,074156 0 0 -0,07415642

75 MRAT 0,0436507 0,0458122 0,0523102 0,0289136 0,0414067 0,0521889 0 0 0

Page 50: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1] Log[Salesi,t/Salesi,t-1] DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]

2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011

76 MYOR 0,2534027 -0,015405 0,1207023 0,1796165 0,1168218 0,0460191 0 0 0

77 MYTX 0,0628489 -0,082857 -0,092462 0,0639474 0,0550707 -0,110024 0 0 -0,11002396

78 NIKL 0,0937228 -0,032176 -0,0622 0,0621611 -0,032257 0,0344484 0 -0,03225682 0

79 NIPS 0,0943519 0,0981334 0,1278627 0,1559822 0,1598168 0,083935 0 0 0

80 PBRX -0,053185 0,1856701 0,0517366 -0,047624 0,1818456 0,0945703 -0,0476243 0 0

81 PICO -0,086666 0,0050399 0,0109893 -0,015178 0,0251219 -0,020005 -0,0151778 0 -0,02000482

82 POLY 0,0712518 -0,032573 0,0204046 0,103398 0,1117593 0,0024489 0 0 0

83 PRAS -0,030068 0,012208 -0,007353 0,2508161 0,0609165 -0,027426 0 0 -0,02742596

84 PSDN 0,0890941 0,1000496 0,0978357 0,19521 0,1278248 0,02003 0 0 0

85 PYFA 0,0360593 0,0509539 0,0526384 0,0282072 0,0304657 0,0680641 0 0 0

86 RICY 0,1055737 0,0215298 0,0995384 0,0578444 0,0261896 0,0851866 0 0 0

87 RMBA 0,0312041 0,0639934 0,0627738 0,088956 0,0534242 -0,0096 0 0 -0,00960035

88 ROTI 0,0866069 0,1541282 0,2013022 0,1003233 0,1233853 0,165575 0 0 0

89 SAIP -0,021766 0,1901023 0,0096755 -0,092874 -0,010075 -0,162161 -0,0928744 -0,0100752 -0,16216132

90 SCCO 0,0095358 0,1180091 0,062551 0,1631087 0,1847148 0,0225362 0 0 0

91 SCPI 0,0632185 0,0143401 0,1233024 0,3257381 0,6562267 0,0445409 0 0 0

92 SIAP 0,0983941 0,1799275 -0,01236 0,0287625 0,0849009 0,0177495 0 0 0

93 SKLT 0,0457366 0,0513411 0,0892921 0,0557313 0,0399771 0,0668198 0 0 0

94 SMCB 0,0316977 -0,156533 0,0442385 0,0012191 0,1011575 0,0783299 0 0 0

95 SMGR -0,020197 0,0574361 0,0804683 -0,00132 0,0576059 0,0779353 -0,0013199 0 0

96 SMSM 0,047006 0,0906894 0,024106 0,0554291 0,1228604 0,0187434 0 0 0

97 SPMA 0,0626684 0,0500695 0,0520612 0,0569504 0,0099335 0,0300724 0 0 0

98 SQBI -0,335502 0,1111324 0,0906988 -0,138276 0,0491332 0,0545205 -0,1382759 0 0

99 SRSN -0,008696 0,035185 0,0235153 -0,012083 0,0529785 -0,003613 -0,0120829 0 -0,00361267

100 SSTM 0,0632732 -0,070368 -0,055999 0,0193132 -0,044442 0,1383785 0 -0,0444423 0

101 STAR -1,347897 0,5933335 -0,002081 -1,038958 0,2978783 -0,031888 -1,0389578 0 -0,0318882

102 SULI 0,0044192 -0,225249 0,0183683 -0,051825 -0,161653 -0,12932 -0,0518249 -0,16165259 -0,12931991

Page 51: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1] Log[Salesi,t/Salesi,t-1] DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]

2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011

103 TBMS 0,0742397 0,0984706 0,0675979 0,1971817 0,166727 0,0281867 0 0 0

104 TCID 0,0581852 0,0426911 0,0628592 0,0237958 0,0522997 0,0487306 0 0 0

105 TFCO -0,264232 0,0290123 0,0193651 0,0425565 0,1288352 -0,007024 0 0 -0,00702396

106 TIRT -0,03175 -0,066594 0,0736439 -0,003282 -0,030232 0,0540497 -0,0032819 -0,03023218 0

107 TOTO 0,0273619 0,0412512 0,0361784 0,058428 0,07793 0,0700376 0 0 0

108 TPIA 0,0578133 0,5172832 0,0589204 0,0382675 0,5854203 0,0449055 0 0 0

109 TRST 0,060551 -0,046476 0,0318005 0,0456052 0,0646884 -0,016765 0 0 -0,01676496

110 TSPC 0,0251418 0,0731001 0,0638505 0,0574636 0,0515014 0,0595888 0 0 0

111 ULTJ 0,139668 0,0376283 0,0053131 0,0663687 0,0484591 0,1259713 0 0 0

112 UNIC 0,0413991 0,0574082 0,0425718 0,0863241 0,1124525 0,0266301 0 0 0

113 UNIT -0,181216 -0,358929 -0,044172 -0,041555 -0,040644 -0,067014 -0,0415548 -0,04064391 -0,06701408

114 UNTX 0,0093897 0,0778776 -0,110712 0,0532794 0,1121194 -0,159542 0 0 -0,15954203

115 UNVR 0,0693321 0,0633119 0,0549333 0,0330626 0,0762476 0,0657157 0 0 0

116 VOKS 1,3433142 -1,297548 0,0819624 -0,120695 0,1870618 0,0909912 -0,1206946 0 0

117 YPAS 0,0494255 0,051935 0,0286244 0,0966171 0,0297372 0,045049 0 0 0

Page 52: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]*Growthi,t

2010/2009 2011/2010 2012/2011

1 ADES 0 0 0

2 ADMG 0 0 -0,001762778

3 AISA 0 0 0

4 AKKU 0 -0,003903707 -0,013719911

5 AKPI 0 0 0

6 ALKA 0 0 -0,001230082

7 ALMI 0 0 -0,003275542

8 AMFG 0 0 0

9 APLI -7,45292E-05 0 0

10 ARGO -0,003390754 0 0

11 ARNA 0 0 -0,060931941

12 ASII 0 0 0

13 AUTO 0 0 0

14 BATA 0 0 0

15 BIMA 0 -0,015690074 0

16 BRAM 0 0 -0,004532515

17 BRNA 0 0 0

18 BRPT 0 0 0

19 BTON -0,001054043 0 0

20 BUDI 0 0 -0,002531196

21 CEKA -0,013478177 0 -0,00282735

22 CNTX -0,00077546 0 -0,008527989

23 CPIN 0 0 0

24 CTBN -0,006316229 -0,001355739 0

25 DAVO 0 -0,005611513 -0,002521533

26 DLTA -0,007990758 0 0

27 DVLA 0 -0,000912777 0

28 EKAD 0 0 0

29 ERTX -0,00154457 0 0

30 ESTI 0 0 -0,000303571

31 ETWA 0 0 0

32 FASW 0 0 -0,00097542

33 FPNI -0,001438803 0 0

34 GDST 0 0 -0,006964249

35 GDYR 0 0 0

36 GGRM 0 0 0

37 GJTL 0 0 0

38 HDTX -0,009216535 0 -0,004836351

39 HMSP 0 0 0

40 ICBP 0 0 0

Page 53: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]*Growthi,t

2010/2009 2011/2010 2012/2011

41 IGAR 0 -0,001259249 0

42 IKAI 0 -0,002280057 -0,001379179

43 IKBI 0 0 0

44 IMAS 0 0 0

45 INAI -0,000524599 0 0

46 INCI -0,009668467 0 0

47 INDF 0 0 0

48 INDR 0 0 0

49 INDS 0 0 0

50 INRU 0 -0,001845084 0

51 INTP 0 0 0

52 IPOL 0 0 0

53 JECC 0 0 -0,000758006

54 JPFA -0,000719986 0 0

55 JPRS 0 0 -0,009600638

56 KAEF 0 0 0

57 KARW -0,015554767 -0,011656234 0

58 KBLI 0 0 0

59 KBLM 0 0 0

60 KBRI -0,009441207 -0,031108404 0

61 KDSI 0 0 0

62 KIAS 0 0 0

63 KICI -0,000718536 0 0

64 KLBF 0 0 0

65 KRAS -0,003436004 0 0

66 LION 0 0 0

67 LMPI 0 0 0

68 LMSH 0 0 0

69 LPIN 0 0 0

70 MAIN 0 0 0

71 MASA 0 0 0

72 MBTO 0 0 0

73 MERK 0 0 0

74 MLBI 0 0 -0,00496848

75 MRAT 0 0 0

76 MYOR 0 0 0

77 MYTX 0 0 -0,007371605

78 NIKL 0 -0,002096693 0

79 NIPS 0 0 0

80 PBRX -0,002905085 0 0

Page 54: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

No Kode DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]*Growthi,t

2010/2009 2011/2010 2012/2011

81 PICO -0,000925846 0 -0,001340323

82 POLY 0 0 0

83 PRAS 0 0 -0,001837539

84 PSDN 0 0 0

85 PYFA 0 0 0

86 RICY 0 0 0

87 RMBA 0 0 -0,000643223

88 ROTI 0 0 0

89 SAIP -0,005665339 -0,000654888 -0,010864808

90 SCCO 0 0 0

91 SCPI 0 0 0

92 SIAP 0 0 0

93 SKLT 0 0 0

94 SMCB 0 0 0

95 SMGR -8,05142E-05 0 0

96 SMSM 0 0 0

97 SPMA 0 0 0

98 SQBI -0,00843483 0 0

99 SRSN -0,000737056 0 -0,000242049

100 SSTM 0 -0,002888749 0

101 STAR -0,063376428 0 -0,002136509

102 SULI -0,003161321 -0,010507419 -0,008664434

103 TBMS 0 0 0

104 TCID 0 0 0

105 TFCO 0 0 -0,000470606

106 TIRT -0,000200198 -0,001965092 0

107 TOTO 0 0 0

108 TPIA 0 0 0

109 TRST 0 0 -0,001123252

110 TSPC 0 0 0

111 ULTJ 0 0 0

112 UNIC 0 0 0

113 UNIT -0,002534845 -0,002641854 -0,004489944

114 UNTX 0 0 -0,010689316

115 UNVR 0 0 0

116 VOKS -0,007362371 0 0

117 YPAS 0 0 0

Page 55: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

Lampiran 3

Uji Asumsi Klasik

Hipotesis 1

1. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat antara variabel-

variabel bebas (independen) dalam suatu model regresi linier berganda (Ghozali, 2006).

Dapat dilihat dari Value Inflation Factor dan nilai Tolerance, jika VIF > 10 dan

tolerance > 10, terjadi multikolinieritas. Sebaliknya jika VIF < 10 dan tolerance < 10,

tidak terjadi multikolinieritas.

Dapat dilihat nilai VIF dari hasil pengolahan data sebesar 2,185 < 10 menunjukkan

bahwa tidak terjadi korelasi yang kuat antar variabel bebas dan dapat disimpulkan

bahwa model pertama lolos uji multikolinieritas.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi di mana variabel dependen

tidak berkorelasi dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel periode sebelum

atau nilai variabel periode sesudahnya (Ghozali, 2006). Dasar pengambilan

keputusannya dengan melihat nilai Durbin-Watson. Angka pada Durbin-Watson harus

berada di antara -2 dan 2, di mana -2 < D-W < 2.

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

PENJUALAN .458 2.185

PERIODE .458 2.185

Page 56: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

Dapat dilihat dari hasil pengolahan data di atas nilai Durbin-Watson adalah 1,954.

Berdasarkan kriteria yang ditentukan diperoleh -2 ≤ 1,954 ≤ 2, dapat diartikan bahwa

model pertama tidak terjadi autokorelasi, maka dapat disimpulkan bahwa uji

autokorelasi terpenuhi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan

varians dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006).

Dapat dilihat dari output di atas bahwa nilai signifikansi kedua variabel independen

lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan model pertama lolos uji

heteroskedastisitas.

4. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel bebas dan

variabel terikat pada data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(Ghozali, 2006).

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .174a .030 .024 .05006448 1.954

Model t Sig.

1 (Constant) 13.454 .000

PENJUALAN 1.736 .084

PERIODE -1.280 .202

Page 57: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

B_PAU .027 301 .200*

Dapat dilihat dari hasil pengolahan data di atas bahwa nilai signifikansi adalah sebesar

0,200 lebih dari 0,05, maka data sampel berdistribusi normal, sehingga model pertama

lolos uji normalitas.

HIPOTESIS 2

1. Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Penjualan .409 2.444

Periode .410 2.438

Growth .993 1.007

2. Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .185a .034 .025 .04785202 2.071

Page 58: Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna

3. Uji Heteroskedastisitas

Model t Sig.

1 (Constant) 13.936 .000

Penjualan -1.069 .286

Periode -.823 .411

Growth 1.170 .243

4. Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

B_PAU .026 299 .200*