diagram kesetimbangan fe

17
Diagram Kesetimbangan Fe – Fe3C. Diagram fasa Fe-Fe3C menampilkan hubungan antara temperatur dan kandungan karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh informasi-informasi penting yaitu antara lain: 1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan kondisi pendinginan lambat. 2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila dilakukan pendinginan lambat. 3. Temperatur cair dari masing-masing paduan. 4. Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon pada fasa tertentu. 5. Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi, yaitu reaksi eutektik, peritektik dan eutektoid. Beberapa istilah dalam diagram kesetimbangan Fe-Fe3C dan fasa- fasa yang terdapat didalamnya akan dijelaskan dibawah ini. Berikut adalah batas-batas temperatur kritis pada diagram Fe- Fe3C: - A1, adalah temperatur reaksi eutektoid yaitu perubahan fasa γ menjadi α+Fe3C (perlit) untuk baja hypo eutektoid. - A2, adalah titik Currie (pada temperatur 769OC), dimana sifat magnetik besi berubah dari feromagnetik menjadi paramagnetik.

Upload: bimo-hakim

Post on 17-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fasa

TRANSCRIPT

Diagram Kesetimbangan Fe Fe3C.

Diagram fasa Fe-Fe3C menampilkan hubungan antara temperatur dan kandungan karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh informasi-informasi penting yaitu antara lain:1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan kondisi pendinginan lambat.2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila dilakukan pendinginan lambat.3. Temperatur cair dari masing-masing paduan.4. Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon pada fasa tertentu.5. Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi, yaitu reaksi eutektik, peritektik dan eutektoid.Beberapa istilah dalam diagram kesetimbangan Fe-Fe3C dan fasa-fasa yang terdapat didalamnya akan dijelaskan dibawah ini. Berikut adalah batas-batas temperatur kritis pada diagram Fe-Fe3C:- A1, adalah temperatur reaksi eutektoid yaitu perubahan fasa menjadi +Fe3C (perlit) untuk baja hypo eutektoid.- A2, adalah titik Currie (pada temperatur 769OC), dimana sifat magnetik besi berubah dari feromagnetik menjadi paramagnetik.- A3, adalah temperatur transformasi dari fasa menjadi (ferit) yang ditandai pula dengan naiknya batas kelarutan karbon seiring dengan turunnya temperatur.- Acm, adalah temperatur transformasi dari fasa menjadi Fe3C (sementit) yang ditandai pula dengan penurunan batas kelarutan karbon seiring dengan turunnya temperatur.- A13, adalah temperatur transformasi menjadi +Fe3C (perlit) untuk baja hiper etektoid.Fasa-fasa yang terjadi dalam diagram kesetimbangan Fe-C selama pemanasan yang lambat:- Ferit (), yaitu paduan Fe dan C dengan kelarutan C maksimum 0,025% pada temperatur 723OC, struktur kristalnya BCC (Body Centered Cubic).- Austenit (), adalah paduan Fe dan C dengan kelarutan C maksimum 2% pada temperatur 1148OC, struktur kristalnya FCC (Face Centered Cubic).- Delta (), adalah paduan Fe dan C dengan kelarutan C maksimum 0,1% pada temperatur 1493OC, struktur kristal BCC (Body Centered Cubic).- Senyawa Fe3C atau biasa disebut sementit dengan kandungan C maksimum 6,67%, bersifat keras dan getas dan memiliki struktur kristal Orthorombic.- Liquid atau fasa cair, adalah daerah paling luas dimana kelarutan C sebagai paduan utama dalam Fe tidak terbatas pada temperatur yang bervariasi. Adapun reaksi-reaksi metalurgis yang biasa terjadi berdasarkan pada diagram Fe-Fe3C yaitu :- Reaksi peritektik, terjadi pada temperatur 1495OC dimana logam cair (liquid) dengan kandungan 0,53%C bergabung dengan delta () kandungan 0,09%C bertransformasi menjadi austenit () dengan kandungan 0,17%C. Delta () adalah fasa padat pada temperatur tinggi dan kurang berarti untuk proses perlakuan panas yang berlangsung pada temperatur yang lebih rendah.- Liquid (C=0,53%) + Delta ()(C=0,09%) ----- Austenit ()(C=0,17%).- Reaksi eutektik, reaksi ini terjadi pada temperatur 1148OC, dalam hal ini logam cair dengan kandungan 4,3%C membentuk austenit () dengan 2%C dan senyawa semenit (Fe3C) yang mengandung 6,67%C.- Liquid (C=4,3%)------Austenit ()(C=2,11%) + Fe3C(C=6,67%)- Reaksi eutectoid, reaksi ini berlangsung pada temperature 723OC, austenit () padat dengan kandungan 0,8 %C menghasilkan ferit () dengan kandungan 0,025%C dan semenit (Fe3C) yang mengandung 6,67%C.- Austenit ()(C=0,8%)-----ferit () (C=0,025%) + Fe3C(C=6,67%).- Reaksi ini merupakan reaksi fasa padat yang mempunyai peran cukup penting pada proses perlakuan panas baja karbon.

Toko Bahan Bangunan dan Listrik online Yogyakarta Sabtu, 09 Maret 2013Pengertian Las SMAW dan GMAW Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua logam atau lebih menjadi satu sambungan yang tetap dengan menggunakan sumber panas listrik dan bahan tambah.Prinsip kerjaPengelasan suatu proses penyambungan logam, di mana logam menjadi satu dengan atau tanpa tekanan. dan dapat di defenisikan sebagai ikatan metalurgi yang di timbulkan oleh gaya tarik-menarikantara atom. sebelum ato-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.Untuk arus AC (arus bolak-balik) apabila kabel + dan terbalik tidak masalah tetapi untuk arus DC (arus searah) harus hati-hati tidak boleh terbalik dan ada perbedaan.Proses lasPengelasan dengan memanfaatkanbusur listrik yang terjadi antara elektroda dengan benda kerja.Elektroda dipanaskan sampai cair dan diendapkan pada logam yang akan disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda kontak/bersinggungan dengan logam yang dilas sehingga terjadi aliran arus listrik, kemudian elektroda diangkat sedikit sehingga timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.5000C. Las busur bisa menggunakan arus searah maupun arus bolak-balik. Mesin arus searah dapat mencapai kemampuan arus 1000 amper pada tegangan terbuka antara 40 sampai 95 Volt. Pada waktu pengelasan tegangan menjadi 18 sampai 40 Volt. Ada 2 jenis polaritas yang digunakan yaitu polaritas langsung dan polaritas terbalik. Pada polaritas langsung elektroda berhubungan dengan terminal negatif sedangkan pada polaritas terbalik elektroda berhubungan dengan terminal positif.

Bagian-bagian mesin las SMAW1. Lampu sinyal sebagai indilator apakah mesin sudah berfungsi atau tidak.2. Tombol pemutar berfungsi untuk menghidupkan mesin las (transformator)3. Pengatur arus berfungsi mengatur besarnya kuat arus yang diijinkan.4. Kutub + sebagai sumber arus positif atau setrum.5. Kutub sebagai sumber arus negatif atau masa.6. Penjepit benda kerja berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan dilas.7. Penjepit elektroda berfungsi menjepit elektroda yang digunakan sebagai logam pengisi.8. Klem tiga fase berfungsi untuk pengaturan arus jauh dari mesin las. Keuntungan SMAW1. Dapat di pakai dimana saja2. Dapat mengelas berbagai macam tipe dari meterial3. Set-up yang cepat dan sangat mudah untuk diatur4. Dapat dipakai mengelas semua posisi5. Elektroda mudah di dapat dalam banyak ukuran dan diameter.Kerugian SMAW1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektroda dan harus melakukan penyambungan2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya slag harus dibersihkan3. Tidak dapat digunakan untuk mengelas bahan baja non-ferrous4. Mudah terjadi oksidasi akibat perlindungan logam lair hanya busur las dari fluks5. Diameter elektroda tergantung dari plat dan posisi pengelasan Mesin las SMAWMesin las yang kita miliki di bengkel fabikasi yaitu namanya mesin las KRJ-180 AC ARC WELDER, dengan nomor spesifikasi No P4972YM16760237. Mesin las tersebut berarus DC (searah) karena pada ujung kabel las terdapat simbol atau tanda kabel, seperti huruf U(arus positif) dan huruf u(arus negatif). Mesin las SMAW yang kita miliki menggunakan elektroda berlapis tebal.Elektroda berfungsi sebagai logam pengisi pada logam yang dilas sehingga jenis bahan elektroda harus disesuaikan dengan jenis logam yang dilas.

Jenis ElektrodaElektroda yang digunakan pada pengelasan jenis ini ada 3 macam yaitu : elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal.1. Elektroda polos adalah elektroda tanpa diberi lapisan dan penggunaan elektroda jenis ini terbatas antara lain untuk besi tempa dan baja lunak.2. Elektroda fluks adalah elektroda yang mempunyai lapisan tipis fluks, dimana fluks ini berguna melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida pada saat pengelasan.3. Kawat las berlapis tebal paling banyak digunakan terutama pada proses pengelasan komersil.Lapisan pada elektroda berlapis tebal mempunyai fungsi :1. Membentuk lingkungan pelindung.2. Membentuk terak dengan sifat-sifat tertentu untuk melindungi logam cair.3. Memungkinkan pengelasan pada posisi diatas kepala dan tegak lurus.4. Menstabilisasi busur.5. Menambah unsur logam paduan pada logam induk.6. Memurnikan logam secara metalurgi.7. Mengurangi cipratan logam pengisi.8. Meningkatkan efisiensi pengendapan.9. Menghilangkan oksida dan ketidakmurnia.10. Mempengaruhi kedalaman penetrasi busur.11. Mempengaruhi bentuk manik.12. Memperlambat kecepatan pendinginan sambungan las.13. Menambah logam las yang berasal dari serbuk logam dalam lapisan pelindung.14. Mesin las yang dimiliki di bengkel berjenis transpormator yang menggunakan arus bolak-balik dengan voltase(tegangan) yang lebih rendah.

Keuntungan dan kerugian TransfomatorKeuntunan1. Sangan kokoh2. Design sederhana3. MurahKerugian1. Beban berat2. Ukuran besar3. Hanya untuk AC4. Penyetelan yang jauh dengan perlengkapan mekanik yang rumit.

Keuntungan mesin AC - DCMesin las ACmesin las DC

1. Perlengkapan dan perawatan lebih murah2. Kabel masa danelektrida dapar ditukar3. Busur nyala kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-rigi las1. Busur nyala listrik yang dihasilkan stabil2. Dapat menggunakan semua jenis elektroda3. Dapat digunakan untuk mengelas las tipis

Proses SMAW (Shieled Metal Arc Welding) atau pengelasan busur listrik elektroda terbungkus.Proses SMAW juga dikenal dengan istilah proses MMAW (Manual Metal Arc Welding). Dalam pengelasan ini, logam induk mengalami pencairan akibat pemanasan dari busur listrik yang timbul antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja. Busur listrik yang ada dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektroda yang dipakai berupa kawat yang dibungkus oleh pelindung berupa fluks dan karena itu elektroda las kadang-kadang disebut kawat las. Elektroda selama pengelasan akan mengalami pencairan bersama-sama dengan logam induk yang menjadi bagian kampuh las. Dengan adanya pencairan ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda dan logam induk.Untuk dapat mengelas dengan proses SMAW diperlukan baberapa peralatan, seperti mesin las, kabel elektroda dan pemegang elektroda, kabel logam induk dan penjempit logam induk serta elektroda. Peralatan lain yang juga perlu disediakan adalah topeng las (welding mask), sarung tangan dan jas pelindung.

Las GMAW (MIG DAN TIG)DefinisiProses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat,dengan menggunakan elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert dan active gas).Proses GMAW (Gas Metal Arc welding)Proses pengelasan ini disebut juga dengan MIG (Metal Inert Gas). Proses lain yang serupa dengan MIG adalah MAG (Metal Active Gas). Perbedaannya terletak pada gas pelindung yang digunakan. Pada MIG digunakan gas pelindung berupa gas Inert seperti Argon (Ar) dan Helium (He), sedangkan pada MAG digunakan gas-gas seperti Ar + CO2, Ar + O2 atau CO2. Prinsip dasar dari proses GMAW ini tidak jauh berbeda dengan SMAW, yaitu penyambungan yang diperoleh dari proses pencairan sambungan logam induk dan elektroda yang nantinya membeku membentuk logam las.Perbedaan lain yang cukup terlihat antara GMAW dan SMAW adalah pada pemakian jenis pelindung logam gas. Pada SMAW pelindung logam las berupa fluks, sedangkan pada GMAW pelindung ini berupa gas. Gas yang dimaksud bisa Inert atau Active. Dengan demikian karena tidak menggunakan fluks, maka hasil pengelasannya tidak terdapat terak. Proses GMAW ini selain dipakai untuk mengelas baja karbon juga sangat baik dipakai untuk mengelas baja tahan karat atau Stinless Steel serta mengelaslogam-logam lain yang afinitas terhadap Oksigen sangat besar seperti Alumunium (Al) dan Titanium (Ti).

Peralatan GMAW Secara umumpelalatan yang dibutuhkan untuk proses pengelasan GMAW adalah1. Mesin las (power source)2. Elektroda (wirefeeder)3. Welding gun/torch4. Tabung gas pelindung5. Regulator 6. Gas mixturer.Kelebihan GMAW1. Sangan efisien dan proses pengerjaan yang cepat2. Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan3. Tidak menghasilkan sleg atau terak4. Membutuhkan kemampuan operator yang baikKelemahan GMAW1. Sewaktu waktu dapat terjadi burnback2. Cacat las porositi sering terjadi3. Buser yang tidak setabil4. Pada awalannya set-up yang sulit.LAS GMAW yang kita miliki ada 2 yaitu las mig dengan nama mesin Migmatic 221 dengan nomor mesin 228802 dengan elektroda berbentuk kawat. Pada MIG digunakan gas pelindung berupa gas Inert seperti Argon (Ar) dan Helium (He), dan mesin las TIG dengan jenis elektroda Backum. MAG digunakan gas-gas seperti Ar + CO2, Ar + O2 atau CO2 .Las di bengkel fabikasi las Mig dan Tig menggunakan sumber arus DC(direct current) dengan reverse polarity untuk menaikkan penetrasi lasan. Metode ini juga digunakan untuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen. GMAW digunakan untuk mengelas bagian yang tebal, karena slag yang terjadi ketika pengelasan multipass tidak akan terjadi.

LAS TAHANAN ( resistance welding) Las tahanan biasa di gunakan pada pengelas pelat-pelat logam yang tipis yang banyak dilakikan di indrusti otomotif. Panas yang digunakan untuk mencairkan logam dibangkitkan oleh tahanan listrik yang terjadi pada elektoda las.

Las tahanan ada 3 macam:1. Spot welding2. Las kelim(seam welding) 3. Las energi panas

1. Las tahanan yang kita miliki dibengkel Fabikasi adalah mesin berjenis SPOT WELDING, dimana mesin las tersebut hanya bisa menyambungketebalan plat dibawah 3mm. Bahan dasar sebaiknya memiliki ketebalan sama atau dengan perbandingan 3:1. Pambangkitan panas las titik berkerja atas dasar hambatan listrik bahan dasar yang dilas. Bahan harus memiliki tahanan listrik yang lebih besar dari bahan elektroda yang terbuat dari elemen dasar tembaga. Pengelasan dilakukan dengan mengaliri benda kerja dengan arus listrik melalui elektroda, karena terjadi hambatan diantara kedua bahan yang disambung, maka timbulpanas yang dapat melelehkan permukaan bahan dan dengan tekanan akan terjadi sambungan.2. Las kelim (seam welding)Ditinjau dari prinsif kerjanya, las rol rama dengan las titik, yang berbeda adalah bentuk elektrodanya. Elektroda las rol berbentuk silinder. Las jenis ini banyak digunakan menyambung untuk benda kerja yang membutuhkan kerapatan, seperti pembuatan tengki bahan bakar, pengeleman makanan, dan lain-lain.3. Las energi panas(termal welding)Energi panas yang digunakan dalam proses las jenis ini adalah proses konveksi dan pembakaran gas atau dari sebab lain. Proses las yang bekerja atas darsar prinsif tersebut adalah las Oxy-acetiline. Las laser, dan las sinar elektron. Las yang paling banya digunakanari jenis ini adalah las gas.Diposkan oleh takeshio kuyuki di 09.09 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookTidak ada komentar:Poskan KomentarPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog 2013 (34) Mei (3) Maret (31) memperbaiki sendiri kipas angin rusak Pengelasan MENGATASI TEMBOK RUMAH YANG RETAK Cara Membuat Kanopi MENGHITUNG PLAT BETON Masalah Hak WNI Keturunan Tionghoa untuk Memiliki ... Tower Crane Memasang dan Membongkar Tower Crane Tips Pelaksanaan Pemancangan Alat Pancang Cara Membuat dan Manfaat Sumur Resapan Air ALAT BERAT PADA MACAM-MACAM PROYEK KONSTRUKSI Tips Sebelum Membangun Rumah Lubang Resapan Biopori Teknik Pemasangan Keramik yang Benar Penyebab Atap Bocor dan Solusinya MENGATASI DINDING RUMAH YANG REMBES AIR Panduan Menghitung Biaya bangun dan renovasi rumah... Jenis Kayu Untuk Bangunan MACAM - MACAM PONDASI Cara Memasang Instalasi Listrik Rumah Cara Pemasangan Dinding Bata Pengertian Las SMAW dan GMAW Cara Membaca Kode Kawat las (SMAW) Perbedaan Baja Ringan Galvanis & Galvalum Contoh Menghitung Struktur Jembatan Baja dengan SA... Menghitung Volume Bangunan dengan Google SketchUp Contoh bagaimana membikin Rencana Anggaran Biaya P... Perbandingan Cor Dak Beton ,Hebel Panel Lantai , D... Pondasi Tiang Pancang Toko Bahan Bangunan dan alat listrik DMMengenai Saya

takeshio kuyuki Lihat profil lengkapku

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.