di ujung kehidupan

2
Di ujung kehidupan Keheningan gunakan untuk berfikir Keramaian gunakan untuk mengamati Kemarahan gunakan untuk berkeringat Kegalauan gunakan untuk berempati Kelelahan gunakan untuk berpasrah Di setiap nafas yang membawa kita mendekati akhir hidup Tak sedetikpun yang terlepas dari buku catatan penghitungan Pencapaian sepanjang hidup adalah kenangan Masa depan hanya impian Hidup adalah detik ini Maknai seolah kau menghirup udara selepas menyelam Karena hidup tidak untuk meratapi masa lalu ataupun mengagungkannya Juga bukan untuk membanggakan mimpi kosong ide-ide dalam hayalan Masa lalu Ada yang merayakan pencapaian dua puluh tahun berkarier Ada yang mensyukuri panjangnya umur yang telah dilewati Setiap hari berlalu tak terasa membawa kenangan itu kian jauh Semakin berat kita menggendongnya di pundak yang semakin rapuh Sejenak lupa bersedih saat melihat Tak sedikit yang meratapi hilangnya kesempatan usia muda Ada pula yang menyesali nasib yang yang tidak pernah berpihak

Upload: hendry-drajat

Post on 19-Aug-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kisah akhir kehidupan

TRANSCRIPT

Di ujung kehidupanKeheningan gunakan untuk berfkirKeramaian gunakan untuk mengamatiKemarahan gunakan untuk berkeringatKegalauan gunakan untuk berempatiKelelahan gunakan untuk berpasrahDi setiap nafas yang membawa kita mendekati akhir hidupTak sedetikpun yang terlepas dari buku catatan penghitunganPencapaian sepanjang hidup adalah kenanganMasa depan hanya impianHidup adalah detik iniMaknai seolah kau menghirup udara selepas menyelamKarena hidup tidak untuk meratapi masa lalu ataupun mengagungkannyaJuga bukan untuk membanggakan mimpi kosong ideide dalam hayalanMasa lalu!da yang merayakan pencapaian dua puluh tahun berkarier !da yang mensyukuri panjangnya umur yang telah dilewati"etiap hari berlalu tak terasa membawa kenangan itu kian jauh"emakin berat kita menggendongnya di pundak yang semakin rapuh"ejenak lupa bersedih saat melihatTak sedikit yang meratapi hilangnya kesempatan usia muda!da pula yang menyesali nasib yang yang tidak pernah berpihak"ehingga tempat berpijak dia kini terasa bagaikan kubangan lumpur yang kianmenyedot nafasmasa kini adalah nyamuk yang sedang terbang mengincar senti demi senti kulitpanas kitamasa kini adalah rasa kantuk dan ketakukan besok hari tak dapat makanya !llah kubersyukur hidupku lebih berarti drpd merekasayang Tuhan tidak akan menjawab langsung dalam kataia hanya memberikan hidayahnya