dewatering

4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kuwait merupakan Negara Timur Tengah dengan luas 17.820 km 2 yang berada di wilayah Semenanjung Jazirah Arab dan Barat Asia, Kuwait berbatasan dengan Arab Saudi di sebelah selatan, Irak di sebelah barat dan utara dan Teluk Persia di sebelah timur. Sebagai Negara Timur Tengah, Kuwait memiliki posisi geografis yang menguntungkan karena merupakan wilayah strategis yang terletak pada pertemuan Benua Eropa, Asia, dan Afrika. Kuwait juga memiliki kekurangan karena beberapa daerah perumahan dan komersial di Kuwait telah mengalami peningkatan permukaan air selama bertahun- tahun sehingga hal ini menjadi permasalahan serius yang menyebabkan ketidakstabilan jalan, permasalahan pada pondasi bangunan, banjir ruang bawah tanah serta peningkatan salinitas air tanah. Kawasan di Kuwait yang memiliki permukaan air tinggi seperti di daerah Kegubernuran Jaber Al-Ahmad dan Al-Qirawan. Di Kuwait diperkirakan bahwa abstraksi permanen dengan sumur vertikal (30 – 50 m kedalaman total pengeboran) akan diperlukan untuk menjaga muka

Upload: raden-roro-tara

Post on 06-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknik sipil, dewatering, geoteknik

TRANSCRIPT

Page 1: dewatering

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kuwait merupakan Negara Timur Tengah dengan luas 17.820 km2 yang

berada di wilayah Semenanjung Jazirah Arab dan Barat Asia, Kuwait berbatasan

dengan Arab Saudi di sebelah selatan, Irak di sebelah barat dan utara dan Teluk

Persia di sebelah timur. Sebagai Negara Timur Tengah, Kuwait memiliki posisi

geografis yang menguntungkan karena merupakan wilayah strategis yang terletak

pada pertemuan Benua Eropa, Asia, dan Afrika. Kuwait juga memiliki

kekurangan karena beberapa daerah perumahan dan komersial di Kuwait telah

mengalami peningkatan permukaan air selama bertahun-tahun sehingga hal ini

menjadi permasalahan serius yang menyebabkan ketidakstabilan jalan,

permasalahan pada pondasi bangunan, banjir ruang bawah tanah serta peningkatan

salinitas air tanah.

Kawasan di Kuwait yang memiliki permukaan air tinggi seperti di daerah

Kegubernuran Jaber Al-Ahmad dan Al-Qirawan. Di Kuwait diperkirakan bahwa

abstraksi permanen dengan sumur vertikal (30 – 50 m kedalaman total

pengeboran) akan diperlukan untuk menjaga muka air pada tingkat yang

diinginkan. Tingkat permukaan air yang tinggi dan permukaan air yang tidak

sesuai dengan yang direncanakan akan mengakibatkan bahaya untuk stabilitas

infrastruktur dan pondasi bangunan. Jika permukaaan air terlalu tinggi, maka

tekanan hidrostatik terhadap dinding basement akan tinggi juga, sehingga untuk

mengatasi dan mencegah air yang memasuki basement atau area pondasi, maka

perlu dilakukan proses dewatering.

Proses dewatering yang digunakan dalam proyek ini didasarkan pada

sumur dewatering vertikal. Ini adalah metode yang cocok karena sumur vertikal

dapat dibuat relatif cepat dan sangat efektif dalam formasi gedung bertingkat

seperti untuk proyek gedung Kuwait Group ini. Namun, metode lain seperti well

Page 2: dewatering

points juga harus diuji karena penarikan jarak sumur yang terbatas dari metode

ini, juga cocok untuk kondisi di Kuwait. Proyek gedung tersebut adalah model

percontohan untuk pencegahan muka air tanah tetap naik pada jangka panjang,

dengan cara drainase di daerah pemukiman Jaber Al-Ahmed dan Al-Qirawan,

serta mengeringkan air dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO),

yaitu teknologi untuk menggunakan kembali dalam irigasi dan keperluan

konsumsi non-manusia lainnya. Berdasarkan kualitas yang diharapkan dari air

yang diolah dan kekokohan desain dan operasi dari skema dewatering di daerah

penelitian, Departemen Listrik dan Air (MEW) Kuwait akan berencana untuk

membangun proyek percontohan di daerah perumahan lainnya, terutama yang

kurang mendapatkan jaringan air.

Dalam penelitian ini, skema dewatering dirancang berdasarkan pada uji

pemompaan lapangan, yang membantu menentukan sifat hidrolik dari akuifer

yang akan dikeringkan, tingkat pemompaan yang optimal, jumlah sumur

dewatering, penarikan maksimum dan jarak antara sumur dewatering. Penurunan

tingkat permukaan air tanah yang secara tiba-tiba merupakan hasil dari desain

yang tidak akurat dari skema dewatering dalam hal tingkat pemompaan yang

berlebihan dan penarikan jarak antar sumur yang lebih dekat disbanding jarak

antara sumur dewatering yang seharusnya. Oleh sebab itu, diperlukan perangkat

lunak Visual MODFLOW untuk mengembangkan model numerik dewatering

wilayah studi guna mengkonfirmasi bahwa batas desain tidak dapat dilanggar.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penulisan ini untuk:

1. Untuk merancang skema dewatering di wilayah studi menggunakan uji

pemompaan lapangan dan Tartakovsky-Neuman Model analitis sehingga

penurunan muka air tanah tidak melebihi 4 m dan total padatan terlarut

(TDS) dari air dipompa tetap kurang dari 10.000 mg /l.

2. Untuk memeriksa bahwa batas desain skema dewatering tidak dilanggar

karena skenario operasional yang berbeda, dengan menggunakan

perangkat lunak model numerik, Visual MODFLOW.