dewan riset daerah lampung
DESCRIPTION
PaparanTRANSCRIPT
Oleh : Komisi Energi Baru Terbarukan dan Lingkungan HidupDewan Riset Daerah Provinsi Lampung
BANDAR LAMPUNG 19 DESEMBER 2012
No
Program 2011 2012
Uraian kegiatan 2013 2014
Pelaksana
A 1
Pengembangan Biogas dari Kotoran Sapi dan Air Limbah Agroindustri dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan EBT dan Pengurangan Emisi GRK Pengembangan Pemetaan Perancangan Uji coba/pilot Multiplikasi digester dengan potensi sistem yang project di dua pemakaian biogas volume 5.000 liter sumber sesuai dengan (2) lokasi sebagai bahan bakar untuk skala rumah biogas potensi daerah terpilih untuk keperluan tangga rumah tangga Pengembangan Pemetaan Perancangan Uji coba/pilot Multiplikasi teknologi potensi sistem yang project di satu pemakaian biogas pemanfaatan biogas sumber sesuai dengan UKM Mandiri sebagai bahan bakar untuk pembangkit biogas potensi UKM/ untuk proses listrik atau sumber pengeringan, Agroindustry energi lain di penerangan,atau UKM/agroindustri pembangkit listrik Diversifikasi Bahan Baku Pengembangan IPTEK Produksi Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Program Pengembangan IPTEK Energi Panas Bumi Pelaksana : Unila, Distamben, Litbang ESDM Pelaksana : Unila, Distamben, Litbang ESDM
2
B C
DE
Pengembangan IPTEK Pemanfaatan Batubara Kualitas RendahSurvey Potensi Energi Angin dan Studi Kelayakan Pemanfaatan Sistim Konversi Energi Angin (SKEA)
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
2
TujuanMelakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2011 yaitu Inventarisasi Potensi Sumber-sumber Energi Baru Terbarukan Berbasis Biomassa Untuk Produksi Biogas Di Provinsi Lampung dan Merumuskan Rencana Kerja Tahun 2012
SasaranMengetahui tingkat keberhasilan capaian kegiatan 2011 terhadap sasaran capaian yang telah ditetapkan pada ARD Tahun 2011-2014. Hasil capaian ini bisa dijadikan dasar untuk langkah antisipasi pelaksanaan kerja tahun 2012.
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
3
INVENTARISASI POTENSI SUMBER EBT BERBASIS BIOMASSA (BIOGAS), GUNA MENDORONG TUMBUH KEMBANGNYA INDUSTRI EBT DALAM RANGKA MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG NYATA DEMI TERCAPAINYA TARGET BAURAN ENERGI TAHUN 2025 SEBESAR 17 % (PP NO 5 TAHUN 2006). FOKUS KEGIATANNYA ADALAH : 1 KAJIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EBT TERMASUK PERKEMBANGAN CAPAIANNYA DI PROVINSI LAMPUNG 2 POTENSI BIOGAS BERBASIS KEGIATAN PETERNAKAN SAPI DAN AGROINDUSTRI
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
4
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL(PERATURAN PRESIDEN NO 5 TAHUN 2006)
CURRENT ENERGY MIX (1 billion BOE) National (Primary) Energy MixHydro Power, 3.11% Geothermal, 1.32% Natural Gas, 28.57%
National Energy Mix 2025 (3 billion BOE) (Presidential Decree No. 5/2006)
Oil 20% Gas, 30%Biofuel, 5%
RE,17%Oil 51.66% Coal, 15.34%
Geothermal, 5% Biomass, Nuclear, Hydro, Solar Energy, Wind Power, and Liquefaction of coal 7%
Coal , 33%
Energy Elasticity = 1,8
Energy Elasticity < 1
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
5
POTENSI SUMBER DAYA ENERGI ALTERNATIF DI INDONESIAAlternative Energy Hydro Power Geothermal Mini/Micro hydro Biomass Solar Energy Wind Energy Potential 75.67 GW 27.00 GW 0.45 GW 49.81 GW 4.8 kWh/m2/day 3-6 m/sec Installed Capacity 4.2 GW 0.8 GW 0.084 GW 0.3 GW 0.008 GW 0.0005 GW
Sumber : Kementerian ESDM (2005)
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung 3/25/2013
6
Presidential Instruction NO. 1, 2006 on Biofuel Utilization as Alternative Energy. Minister for Energy & Mineral Resources Regulation No. 51, 2006, on Procedure and Licence for Biofuel Trading. Director General for Oil and Gas Regulation No. 13483, 2006, on Standard and Quality of Biodiesel for Domestic Market. Minister for Agricultural Regulation No. 357, 2002 on Plantation Estate. Minister for Forestry Regulation No. 146, 2003, on Utilization of Ex Forest Land for Plantation Estate. Governmental Regulation No. 1, 2007, on Income Tax Incentive for Special Investment in Specific Region.
Minister for Finance Regulation No. 117, 2006, on Credit for Biofuel Development and Plantation Revitalization for Small Farmer. Minister for Energy and Mineral Resources (MEMR) Regulation No. 32, 2008 on Mandatory of Biofuel Utilization.
MEMR Regulation No 5, 2009 on Energy Pricing
MEMR Regulation No 31, 2009 on Renewable Energy Price from small and mediumscale production (below 10 MW capacity) and energy excess.Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung 3/25/2013
7
Studi Model Pengembangan Desa Mandiri Energi Di Provinsi Lampung (2007). Program Desa Mandiri Energi Berbasis Jarak Pagar di Way Isem Program Desa Mandiri Energi Berbasis Jarak Pagar di Desa Babatan Lampung Selatan (2009) Demonstration Plant FGE (Fuel Grade Ethanol) Kapasitas 8000 Liter/Hari di Desa Sulusuban Lampung Tengah (2006) Beberapa Industri Skala Besar Bioethanol ( PT Medco Ethanol Lampung, dan Indo Lampung Distilery )
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
8
Beberapa industri tapioca (Budi Acid Group, PT. Sinar Pematang Mulya, dan PT. Umas Jaya Agrotama) telah memanfaatkan air limbahnya sebagai sumber energi listri melalui produksi biogas PT. Medco Ethanol Lampung telah memanfaatkan air limbahnya (Thin Sloop) untuk produksi biogas dan dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler. PT. Santosa Agrindo, Bekri-Lampung Tengah, memanfaatkan kotoran sapi untuk produksi biogas
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
9
FuelRON
Premium88
Harga Pengguna
Premium Bersubsidi 1. 2. 3. Pertamax Insentif (mis Rp 1000 / Liter ) 1 2 3 Pertamax
Fuel RON
Gasohol E-10 Premium 88 + FGE = 91
Harga
Pengguna
Fuel RON
Pertamax 92
Harga
Pengguna
1. 2. 3.
Maret 13
10
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
11
Produksi limbah kotoran sapi pada kegiatan penggemukan sapi atau usaha sapi perah diperkirakan mencapai 8,2% dari bobot sapi dengan kandungan bahan kering sekitar 1% dari bobot sapi. Dengan asumsi bahwa bobot sapi rata-rata adalah 450 kg maka akan dihasilkan 36,9 kg kotoran sapi/ekor.hari. Jumlah kotoran sapi sebanyak ini akan sangat potensial untuk menghasilkan energi terbarukan dalam bentuk biogas.
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
12
Tabel Populasi Ternak IndonesiaTahun 2005 - 2009
Keterangan: *) Angka Sementara Sumber: Ditjen Peternakan Departemen Pertanian RI (2009)
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
13
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
14
Potensi Biogas Limbah Peternakan Sapi di Propinsi Lampung (2005-2009)700,000 600,000
m3 Total Ekor
500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 2005 2006 593,107 401,834 2007 605,743 410,395TahunKomisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung 3/25/2013
2008 628,465 425,789
2009* 644,169 436,429
Potensi Biogas (m3) 615,870 Populasi Sapi (ekor) 417,256
15
Pada tahun 2009 diperkirakan jumlah populasi sapi di Propinsi Lampung mencapai 436.429 ekor (Ditjen Peternakan Departemen Pertanian RI, 2009) sehingga diperkirakan dapat menghasilkan kotoran sapi sebanyak 16.104.230 kg/hari yang apabila dimanfaatkan akan menghasilkan biogas sebesar 644.169 m3/hari yang dapat disetarakan dengan listrik sebesar 805 MWh, solar 334.968 liter perhari dan minyak tanah 399.385 liter perhari.
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
16
Kapasitas terpasang total agroindustri tapioka di Provinsi Lampung = 5,2 juta ton ubikayu/tahun Asumsi terpenuhi 70 % berarti sebesar 3,6 juta ton ubikayu/tahun diolah menjadi tapioka,
Agroindustri TAPIOKA di Lampung berpotensi mendapatkan energi setara solar dari air limbahnya sebanyak 61,2 108 juta liter/tahun.
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
17
Produksi TBS di Provinsi Lampung mencapai 1,3 juta ton TBS/tahun, Pengolahan 1 ton TBS menjadi CPO berpotensi menghasilkan gas metana antara 6,5 7 m3 yang setara dengan energi sebesar 233 251 MJ atau setara dengan 5,5 7 liter solar
Agroindustri kelapa sawit di Lampung berpotensi mendapatkan energi setara solar dari air limbah sebanyak 7,15 9,1 juta liter/tahun.Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung 3/25/2013
18
No
Jenis Agroindustri
Ketersediaan Bahan Baku (Ton/Tahun)
Potensi Energ yang Dihasilkan Setara Diesel Oil (Ribu Ton/Tahun
1 2 3 4 5
Ubikayu Kelapa Sawit Tebu Karet Nanas
3.600.000 1.300.000 6.000.000 70.000 600.000
61.2 - 108 7.15 9.1 0.9 1.44 0.2 0.6 2.88 3.60
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
19
Berdasarkan hasil inventarisasi potensi energi baru-terbarukan berbasis biomassa untuk produksi biogas didapatkan bahwa kegiatan peternakan sapi berpotensi menghasilkan biogas sebesar 644.169 m3/hari atau sekitar 122,26 ribu kiloliter setara solar per tahun. Sedangkan potensi energi terbarukan dari air limbah agroindustri adalah sekitar 73-123 ribu kiloliter setara solar per tahun. Untuk mewujudkan potensi energi baru-terbarukan berbasis biomassa (biogas) menjadi sumber energi terbarukan diperlukan suatu perancangan sistim yang lengkap dan memerlukan kerjasama dan koordinasi antara pemerintah daerah, perusahaan swasta terkait, lembaga litbang terkait/universitas, dan masyarakat dalam hal kebijakan, penyediaan teknologi, dan bantuan investasi.
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
20
Sesuai dengan agenda riset yang telah ditetapkan dan rekomendasi kegiatan tahun 2011 maka pada tahun kegiatan 2012 kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : Penyusunan Perancangan Sistim Produksi dan Pemanfaatan Biogas Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Pada Usaha Kecil Menengah/UKM dengan Memperhatikan Aspek Keamanan dan Kelestarian Lingkungan (Sustainability) dan Kelayakan Secara Teknoekonomi.
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
21
Komisi EBT dan LH DRD Provisi Lampung
3/25/2013
22