dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah … · kalau listrik itu hari raya insya alloh...
TRANSCRIPT
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
RISALAH RAPAT SEMENTARA
KOMISI VI DPR RI
Tahun Sidang : 2018-2019
Masa Persidangan : V
Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP)
Hari, Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019
Waktu : Pukul 10.10 s.d. 13.40 WIB
Sifat Rapat : Terbuka
Pimpinan Rapat : H. Dito Ganinduto, MBA
Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si.
Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI
Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI
Gedung Nusantara I Lt. 1,
Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270
Acara : - Membahas mengenai kesiapan dalam
menghadapi mudik Hari Raya Idul Fitri 1440
Hijriyah; dan
- Membahas mengenai pasokan listrik BBM dan
ketersediaan Gas LPG 3 kilogram.
Daftar Anggota : PIMPINAN :
1. Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si. (Ketua/F-PAN)
2. MOHAMAD HEKAL, MBA. (Wakil Ketua/F-
P.Gerindra)
3. Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA (Wakil
Ketua/F-P.Demokrat)
4. H. DITO GANINDUTO, M.BA. (Wakil Ketua/F-
P.Golkar)
5. H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, S.E. (Wakil
Ketua/F-P.Hanura)
ANGGOTA :
FRAKSI PDI-P
6. NYOMAN DHAMANTRA,S.E.
7. Ir. ERIKO SOTARDUGA B.P.S
8. RIEKE DIAH PITALOKA, M.Hum.
9. ARIA BIMA
10. ADISATRYA SURYO SULISTO
11. H. IRMADI LUBIS
12. M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm, ME.Con
13. JULIARI P. BATUBARA
14. DARMADI DURIANTO
15. DANIEL LUMBAN TOBING
FRAKSI PARTAI GOLKAR
16. GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.
17. Dr. Ir. H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D.
18. HARDISOESILO
19. Ir. H.M. IDRIS LAENA
20. DWIE AROEM HADIATIE, S.I.Kom.
21. EKA SASTRA, SE, M.Si.
22. BOWO SIDIK PANGARSO, S.E.
FRAKSI P.GERINDRA
23. FADHLULLAH
24. H. NURZAHEDI, SE
25. KHILMI
26. SUPRATMAN ANDI AGTAS, S.H., M.H.
27. STEVEN ABRAHAM
28. ABDUL WACHID
FRAKSI P.DEMOKRAT
29. HJ. MELANI LEIMENA SUHARLI
30. LINDA MEGAWATI, SE., M.Si.
31. H. WAHYU SANJAYA, S.E.
32. SARTONO, SE., MM.
FRAKSI PAN
33. PRIMUS YUSTISIO, S.E.
34. H. NASRIL BAHAR, S.E.
35. MOHAMMAD HATTA
36. DAENG MUHAMMAD, SE, M.Si.
FRAKSI PKS
37. Drs. H. ADANG DARADJATUN
38. H.M. MARTRI AGOENG, S.H.
39. drh. SLAMET
FRAKSI PKB
40. SITI MUKAROMAH, S.Ag, M. AP.
41. Ir. M. NASIM KHAN
42. H. YAQUT CHOLIL QOUMAS
43. H. LUKMANUL KHAKIM, M.Si.
FRAKSI PPP
44. H. MUSTOFA ASSEGAF, M.Si.
45. H. ISKANDAR DZULKARNAIN SYAICHU, S.E.
46. H. MUKHLISIN
47. H. ABDUL AZIZ, S.E.
FRAKSI P.NASDEM
48. ZULFAN LINDAN
49. Drs. H. NYAT KADIR
50. H. HAMDHANI, S.IP.
Hadir Undangan : 1. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan
Kawasan Pariwisata Kementerian BUMN;
2. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan
Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN;
3. Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri
Strategis dan Media Kementerian BUMN;
4. Direktur Utama PT Jasa Raharja;
5. Direktur PT. Kereta Api (KAI);
6. Direktur Utama PT. Garuda Indonesia;
7. Direktur Utama PT. ASDP;
8. Direktur PT. PELNI;
9. Direktur Pertamina;
10. Direktur PERUM DAMRI;
11. Direktur PT. PLN.
JALANNYA RAPAT:
KETUA RAPAT:
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang terhormat Anggota Komisi VI DPR RI.
Yang terhormat Deputi Bidang Usaha Energi Listrik.. Energi, Logistik dan
Kawasan Pariwisata Kementerian BUMN yang juga mewakili Deputi Bidang
Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Deputi Bidang Usaha
Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Deputi Bidang Usaha
Pertambangan Industri Strategis dan Media,
Yang terhormat para Direktur Utama PT Jasa Raja..
Jasa Raharja, ada?
Oh oke ada ya.
PT. Kereta Api Indonesia KAI,
Ada ya Pak ya?
Ada.
PT. Garuda Indonesia,
Ada Pak ya.
PT. ASDP,
Ibu, ada Bu ya.
PT. PELNI,
Ada.
PERUM DAMRI, Pertamina,
Ada.
Dan PT PLN beserta jajaran.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita dapat
melaksanakan Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan DVD
Kementerian BUMN dan para Direktur Utama BUMN pada hari ini dalam keadaan
sehat wal afiat.
Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VI DPR RI, Rapat Dengar
Pendapat hari ini telah dihadiri oleh.. baru 2 orang jadi belum kuorum. Oleh karena
itu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 251 ayat 1 Peraturan DPR tentang Tata
Tertib kita skors dulu 5 menit Pak ya?
RAPAT SETUJU
(KETOK PALU 1 KALI)
RAPAT DISKORS
Jadi mohon maaf Pak, kalau bulan puasa ini memang suka agak terlambat
karena apa.. banyak pada tahajud, sahur, terus langsung bablas atau ada yang
masih di Dapil mesti urus-urus suara. Yang ada di sini sudah mantap semua ini
Pak Sartono, Pak Slamet alhamdulillah udah lolos semua.
Terima kasih kami ucapkan kepada DPD serta para Direktur Utama
pullman atas kesediaan waktunya untuk menghadiri RDP pada hari ini. Sesuai
undangan yang telah kami sampaikan agenda rapat pada hari ini adalah
membahas mengenai kesiapan dalam menghadapi mudik hari raya Idul Fitri 1440
Hijriyah dan membahas mengenai pasokan listrik BBM dan ketersediaan gas elpiji
3 kilo.
Perlu kami sampaikan bahwa seperti biasa pada bulan Ramadan dan
menjelang hari raya Idul Fitri, arus mudik masyarakat meningkat baik arus antara
kota kabupaten maupun arus antarprovinsi dan bahkan antarpulau. Di samping itu
kebutuhan listrik dan BBM akibat lonjakan arus mudik tersebut juga pasti
mengalami peningkatan dibanding waktu normal. Untuk itu perlu diantisipasi
melalui penambahan pasokan serta penyiapan fasilitas pendukung lainnya.
Selain itu tentu saja yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan
ketersediaan gas elpiji ukuran 3 kilo aman selama bulan Ramadan dan menjelang
hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah. Jika perlu menambah pasokan gas elpiji 3 kilo
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar tidak terjadi kelangkaan.
Pendistribusiannya pun harus sesuai dengan permintaan di lapangan.
Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang berbahagia,
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam Pasal 139 ayat 1 mengatur bahwa
pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan
orang dan atau barang antarkota, antarprovinsi, serta lintas batas negara.
Dalam pasal 237 mengatur bahwa perusahaan angkutan umum wajib
mengikuti program asuransi kecelakaan sebagai wujud tanggung jawab atas
jaminan asuransi bagi korban kecelakaan. Sedangkan dalam pasal 240 mengatur
bahwa korban kecelakaan lalu lintas berhak mendapatkan santunan kecelakaan
lalu lintas dari perusahaan asuransi.
Undang-Undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretapian dalam Pasal
3 bahwa perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar
perpindahan orang dan atau barang secara massal dengan selamat, aman,
nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur efisien serta menunjang
pemerataan pertumbuhan stabilitas, mendorong dan menggerakkan
pembangunan nasional.
Untuk Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 40
ayat 1 dan 2 mengatur bahwa perusahaan angkutan di perairan bertanggung
jawab terhadap keselamatan dan keamanan penumpang dan atau barang yang
diangkutnya dan perusahaan angkutan di perairan pertanggung jawab terhadap
muatan kapal sesuai dengan jenis dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen
muatan dan/atau perjanjian atau kontrak pengangkutan yang telah disepakati.
Sedangkan dalam Pasal 87 mengatur unit penyelenggara pelabuhan memang
mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain menjamin keamanan dan
ketertiban di pelabuhan, menjamin kelancaran arus barang serta menyediakan
fasilitas pelabuhan.
Begitu juga dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan dan pasal 3 mengatur tujuan penyelenggara penerbangan antara
lain memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui udara dengan
mengutamakan dan melindungi angkutan udara dalam rangka memperlancar
kegiatan perekonomian nasional. Sedangkan dalam Pasal 217 mengatur bahwa
setiap bandar udara yang dioperasikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
dan keamanan penerbangan serta ketentuan pelayanan jasa bandara udara,
bandar udara.
Selain itu Menteri Perhubungan melalui keputusan Nomor KM 83 Tahun
2016 tentang tim koordinasi penyelenggara angkutan Lebaran terpadu tahun
2019/1440 Hijriah melibatkan BUMN transportasi dalam melakukan pemantauan
dan pengendalian angkutan Lebaran terpadu tahun 2019 dalam pos koordinasi
harian bidang perhubungan.
Pada sisi yang lain Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak
dan Gas, dalam Pasal 4 mengatur antara lain bahwa pemerintah memberikan
prioritas terhadap pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan
bertugas menyediakan cadangan strategis minyak bumi guna mendukung
penyediaan BBM dalam negeri. Pemerintah juga wajib menjamin ketersediaan
dan kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak yang merupakan komoditas
vital yang menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Begitu juga dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan, dalam Pasal 28 mengatur bahwa pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik antara lain wajib memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya kepada konsumen dan masyarakat serta memenuhi ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan.
Untuk itu Komisi VI DPR RI ingin mengetahui:
1. Apakah dalam menghadapi mudik hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, semua
pelayanan angkutan baik darat, laut maupun udara berikut asuransinya telah
dipersiapkan dengan baik termasuk faktor keselamatan, keamanan,
kenyamanan, kelancaran perjalanan serta cuma armada yang memadai
dengan kenaikan harga tiket yang wajar?
2. Apakah sudah dipersiapkan cuma pasokan atau penyediaan listrik yang
memadai kepada konsumen dan masyarakat?
3. Apakah sudah dipersiapkan jumlah tertentu pasokan BBM serta fasilitas
pendukungnya dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik?
4. Apakah ketersediaan gas elpiji ukuran 3 kilo cukup aman, baik dari pasokan
maupun pendistribusiannya?
Sehubungan dengan hal tersebut kami dipersilakan kepada Deputi dan
para Direktur Utama BUMN untuk menyiapkan penjelasan mengenai hal-hal
tersebut.
Kami persilakan Pak Edwin. Sebelumnya mungkin bisa diperkenalkan siapa
saja yang hadir pada pagi hari ini. Silakan.
DEPUTI BUMN:
Terima kasih Pimpinan.
Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.
Yang kami hormati Pimpinan Komisi VI DPR RI,
Bapak-Bapak Anggota Komisi VI DPR RI yang kami hormati,
Pak Sartono, ketemu lagi Pak alhamdulillah kemarin baru dari Bandara
Kulonprogo kita sama-sama melihat penerbangan pertama di Bandara
Kulonprogo.
Alhamdulillah pagi ini pertama Saya mau mengucapkan permohonan maaf
dulu karena seharusnya 2 rekan saya dari sini yaitu Pak Gatot Prihargo dan juga
Pak Hari Sampurno, Deputi JKSK dan Deputi Pertambangan, Industri Strategis,
dan Media namun beliau berdua berhalangan karena sedang berada tidak berada
di Indonesia. Tapi bersama kami lengkap semua direksi yang ada dalam daftar
undangan Komisi VI DPR RI.
Kami mulai dari pojok itu Pak Budi Raharja, Dirut Direktur Utama Jasa
Raharja. Jadi perusahaanya Jasa Raharja Dirutnya Budi Raharja iya cocok dah.
Sama Direkturnya 1 lagi Pak Direktur Operasi ada ya Pak tadi. Pak Mos ah. Yang
sebelahnya dari kereta api ya? Pak Damri ya Pak Tatan. Sebelahnya Dirut
Garuda, Ari Ashkara. Saya kalau nama lengkapnya agak susah, kita tahunya Ari
aja nama panjang dia I Gusti Ngurah Ashkara Danar, Danarhadi apa oh
Danadiputra.
Yang ini Pak Joko Abumanan PLN bersama Pak Muhammad Ali Plt Dirut.
Sebelah kiri saya Pak Basuki. Basuki Tiko Trikora. Kita biasa panggil Pak Tiko. Ini
yang menguasai distribusi BBM. Ibu Ira Puspadewi, Dirut ASDP eh bersama ada
direkturnya ibu direktur operasinya La Mein.
DIREKTUR PT. ASDP:
La Mane.
DEPUTI BUMN:
Oh La Mane. Orang Perancis.
Sama dari Kereta Api, Pak Apriyono dan paling pojok Dirut Pelni, Bapak
Insan Lumban Tobing. Betul ya? Lumban L nya.
ANGGOTA DPR RI :
KAI, Dirut ya Pak ya?
DEPUTI BUMN:
Heh?
ANGGOTA DPR RI :
KAI, Dirut?
DEPUTI BUMN:
Dirops.
ANGGOTA DPR RI :
Oh dirops.
DEPUTI BUMN:
Dirutnya izin karena sedang ada koordinasi dengan KPK.
Jadi kami tim lengkap dan siap memaparkan pada Komisi VI DPR RI
mengenai kesiapan kami dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri ya terutama
untuk persiapan menyangkut gelombang mudik dan juga kebutuhan mendasar
ketika kita menghadapi hari raya terbesar di Indonesia ini. Dengan persiapan LPG
tadi yang sudah Pak Pimpinan sampaikan dan juga ketersediaan tenaga listrik.
Dalam pengalaman biasanya tahun-tahun biasanya kalau justru ketika
kalau listrik itu hari raya insya Alloh tidak masalah, justru sebenarnya kita akan
terjadi kelebihan beban, karena kenapa industrinya tutup. Jadi tahun-tahun lalu itu
biasanya 30% kapasitas itu hilang, apa tidak terpakai karena industri tutup. Jadi
sebenarnya kalau buat PLN itu, kalau libur bersama terlalu panjang pemanfaatan
kapasitas mereka turunnya jadi banyak. Jadi insyaAlloh kalau dari pengalaman
selama ini untuk mana listrik di bisa dipastikan lah 99% insya Allah tidak akan ada
kendala. Begitu ya Pak Joko ya. Kalau yang lain-lain nanti kami mohon Bapak
arahan apa kita mulai dari Pertamina atau mulai dari transportasi darat, laut, udara
atau dari asuransi kami siap Pak. Jadi tergantung arahan dari pimpinan.
KETUA RAPAT:
Ya silakan silahkan Pak Deputi.
DEPUTI BUMN:
Kita mulai dari Pertamina saja karena ini nanti saling berkaitan. Silahkan
Pak Tiko.
DIREKTUR PEMASARAN KORPORAT PERTAMINA (BASUKI TRIKORA
PUTRA) :
Baik, terima kasih.
Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.
Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.
Yang terhormat Pimpinan sidang Komisi VI Bapak Haji Dito Ganinduto.
Yang kami hormati Anggota Komisi VI DPR.
Yang kami hormati Deputi Bidang Usaha Energi Logistik, Kawasan dan
Pariwisata Kementerian BUMN Pak Edwin.
Bapak dan ibu Direktur Utama BUMN yang hadir pada pagi hari ini.
Pertama-tama izinkanlah kami menyampaikan permohonan maaf Direktur
Utama Ibu Nike tidak ada di tempat mendampingi Menteri BUMN Pak. Jadi kami
ditugaskan untuk ikut di dalam RDP dengan Komisi VI.
Terima kasih atas waktunya, jadi pada kesempatan ini kami akan
menyampaikan penjelasan mengenai kesiapan Pertamina menghadapi bulan
puasa Ramadan 1440 juga menghadapi lebaran tahun ini yang mana ini juga
merupakan sesuatu yang nakutin namun demikian tetap menjadi fokus utama
Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energy khususnya BBM dan LPG kepada
masyarakat.
Jadi kalau dilihat Pak di slide kami, Pertamina tahun ini mempersiapkan
program untuk Ramadan Idul Fitri 2019 atau yang disebut dengan RAFI 2019
menjadi 3 kelompok besar dimana kami melayani untuk ketercukupan BBM dan
LPG, program yang ke 2 itu adalah berbagi. Kita ingin berbagi kebaikan di bulan
suci Ramadan. Yang ke 3 adalah mengedukasi bagaimana kita mengajarkan
kebaikan kepada masyarakat pengguna BBM Pertamina.
Jadi kalau dilihat Pak, Kita sudah mengantisipasi bahwa akan ada
kendaraan mudik year on year akan terjadi kenaikan 13% atau 10,6 juta.
Kemudian estimasi BBM juga akan terjadi kenaikan 15%, elpiji 8%, avtur memang
kita perkirakan kurang 15% rata-rata. Kita juga menyiapkan sarana fasilitas untuk
di tol Kuala Namu Tebing Tinggi sepanjang 62 kilometer, Palembang-Indralaya
Baukaheni-Terbanggi Besar dan maka Merak-Probolinggo 920 kilo dan penetapan
satgas yang sudah kita lakukan adalah untuk elpiji. Tadi Pak Dito juga
menyampaikan bahwa elpiji 3 kilogram khususnya Pak kita sudah mulai di H-30
Pak. Jadi puasa pertama kami sudah melakukan satgas dan juga sudah
menambanh jumlah volume karena elpiji 3 kilo ini memang pada saat puasa
dimulai itu terjadi peningkatan Pak karena aktivitas rumah tangga. Sementara
untuk BBM itu dimulai di H-15 sampai dengan H+15. Sementara kami telah
menyiapkan kesiapan SPBU di seluruh Indonesia sebanyak 6.594 SPBU di Jawa-
Madura kurang lebih 3.400 di jalur Pantura arteri ada 268, di tol Jawa 112 dan
kemudian di Sumatera 18 belas Pak. Motoris kemasan juga kami siapkan 200
buah karena ini memang yang pengalaman kami sebelumnya menjadi pemecah
kondisi kemacetan di jalan raya untuk memenuhi kebutuhan BBM.
Kesiapan LPG, SPBE kita berjumlah 638, total agen ada 3.094, total
pangkalan siaga 31.000 Pak. Sementara total pelayanan avtur di depot pengisian
pesawat udara kita ada 68 lokasinya dan layanan jars total rumah tangga 220.000.
Mengenai berbagi Pak, kita juga sudah menyiapkan program mudik gratis
bagi masyarakat dengan total 15.250 pemudik, ini dimulai dilakukan Pertamina
melalui Kementerian BUMN sebanyak 11.000, kemudian PGN melalui BUMN ada
4.000, Pertamina melalui Kementerian ESDM ada 250 yang menggunakan moda
bus dan kapal laut.
Kami juga akan melakukan pembagian Takjil selama 2 minggu nanti H
minus 4, 15 hari kepada pelanggan di SPBU kemudian juga masyarakat di sekitar
SPBU bagi pemudik dan ini tersedia di kurang lebih 1000 SPBU jalur mudik Jawa
dan Sumatera.
Bedah 99 unit Musholla karena kita tahu bahwa banyak musholla yang
akan dipakai oleh masyarakat yang melakukan mudik ini kita melakukan
pembenahan di fasilitas kemudian juga kami berbagi alqur’an Pak, mukena dan
sarung gratis.
Menyediakan Pertamina Grup Siaga ini bagian daripada Tim untuk pemudik
dan istirahat di 15 titik Pak. Jadi ada lokasi-lokasi yang kami siapkan khusus nanti
kalau pemudik capek di jalan dan melakukan istirahat.
Sementara mengenai edukasi Pak, itu juga tidak kami tinggalkan dengan
produk kami yang merupakan produk-produk unggulan mengenai Pertamax,
brightgas, kemudian fastron juga gas, kami juga menyiapkan peta lokasi digital
SPBU di waze Pak. Jadi dengan aplikasi Waze itu nanti sudah bisa dicek jalur
mana yang ada SPBU Pertamina.
Kemudian kami juga melakukan pembayaran non cash link aja ini
merupakan sinergi BUMN memberikan kemudahan kepada masyarakat non cash
untuk pembayaran dan transaksi.
Kami juga memberikan Pak, tips mudik lancar kepada para pemudik di
mana kami memberikan semacam iklan video mengenai penggunaan elpiji secara
baik dan benar terus kemudian juga cek kesiapan kendaraan, bagaimana juga
diingatkan bahwa kita harus mengisi BBM Pertamax sebelum melakukan mudik.
Kita juga menyiapkan kontak Pertamina di 135 Pak, kemudian di web in dan di
sosial media.
Mengenai ketahanan stok Pak, ini juga menjadi concern Pertamina, untuk
itu LPG kita 17 hari masih di atas rata-rata kewajiban yang ditetapkan oleh
pemerintah sebesar 13 hari dan kemudian ketahanan stok BBM di atas 20 hari.
Lanjut.
Yang perlu menjadi perhatian juga bagi kami adalah akan diterapkannya
one way di tol Cikampek selama musim mudik balik Idul Fitri 2019 dan ini telah
dikoordinasikan dengan kepolisian Republik Indonesia Pak, Kementerian
Perhubungan, Jasa Marga dan juga pihak-pihak terkait lainnya karena kalau kita
lihat ini akan ada arus mudik yang dibuat one way di kilometer 25 atau di tol
Cikarang hingga di Brebes di kilometer 262 dan itu akan berlaku dari 30 Mei
sampai dengan 20 Juni arus dari Barat ke Timur dibuat 1 jalur Pak.
Selanjutnya ini typical saja Pak bagaimana konsumsi BBM selama masa
mudik lebaran. Kita lihat akan terjadi di gasoline itu kurang lebih 15% Pak kita
perkirakan, sementara Diesel, Solar itu akan mengalami penurunan 10 % karena
kita tahu dari truk-truk industri ini akan melakukan libur sebelum hari Raya
sehingga konsumsi minyak diesel akan mengalami penurunan.
Lanjut.
Yang penting yang juga bahwa masyarakat tidak perlu khawatir di dalam
pelayanan BBM pada mudik 2019 ini Pak, SPBU di jalur Pantura, jalan tol, jalur
Selatan dan Jalur Tol Sumatera itu kita siapkan sebanyak 824 SPBU, kemudian
mobile dispenser ini pelayanan juga dengan mobil Tangki sebanyak 26, kios
kemasan pertamax ada 67, motoris kemasan yang kami sampaikan sebelumnya
bahwa ini akan menjadi armada kita dengan menggunakan motor untuk
mendistribusikan BBM di dalam kemasan bagi konsumen yang memerlukan itu
ada 200, kantong BBM SPBU ada 115 dan rumah Pertamina siaga sebanyak 15.
LPG, PSO dan non PSP Pak ini akan terjadi peningkatan kurang lebih 15%,
dan itu biasanya terjadi di H-4 sampai dengan H-2 lebaran meskipun yang saya
sampaikan tadi bahwa dari puasa pertama kita sudah memberikan tambahan
kurang lebih 8 % Pak rata-rata penyaluran elpiji 3 kilo.
Kemudian lanjut yang kita lakukan adalah mengenai stok built up LPG
kemudian agen juga kita siapkan Pak untuk mereka menyalurkan elpiji 3 kilo
begitu juga stasiun pengisian untuk LPG nya.
Mengenai aftur biasanya terjadi peningkatan di H-5 Pak, ini juga typical dari
historis yang ada. ada extra flight dan lain sebagainya itu biasanya terjadi di H-5.
Kita perkirakan ini akan terjadi peningkatan kurang lebih 8% dari pada kondisi
normal kalau 2019. Upaya yang kita lakukan juga tetap melakukan stok built up
walaupun sampai saat ini stock avtur kami lebih dari cukup, lebih dari 30 hari.
Kemudian dari sisi SDM kita juga menyiapkan operator kita di DPPU untuk
memberikan pelayanan. Kemudian RAE walaupun ini tidak menjadi pilihan Pak,
ini mengantisipasi saja kalau terjadi sesuatu yang tidak semestinya maka regular
alternatif emergency menjadi opsi kita untuk suplai. Posko satgas juga sudah
dilakukan bersama tim yang lain yang tersebar di wilayah kerja Mor 1 sampai
dengan 8.
Lanjut. Ini contoh saja Pak kita ingin memberikan pelayanan tambahan dari
Pertamina mengenai kios pertamax, kemudian serambi pertamax, motoris
kemasan, jadi ini ada fotonya mungkin Bapak bisa lihat.
Mengenai program promo Ramadan Pertamina di media, kami juga lakukan
diaktivasi di televisi sebagaimana kami sampaikan tadi bahwa untuk bright gas
kami juga masuk di segmen televisi. Kemudian pertamax juga begitu dan juga
program monitor mudik di televisi swasta yang kita mulai dari H-7 sampai dengan
H-8. Sementara aktivasi di media cetak kita melakukan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai pos-pos SPBU dan tempat pelayanan
BBM.
Lanjut, ini yang Sumatera Pak. Jadi tol Sumatera juga kami siapkan untuk
mengantisipasi jalur mudik dari jalur yang di Selatan Bakauheni-Terbanggi Besar,
kemudian juga ada di Medan Tebing Tinggi Pak SPBU yang kami datang itu ada
4, kios pertamax pada 13, motoris 40 dan di serambi ini 2 Pak. 2 lokasi.
Menjadi concern kita bahwa seringkali sebelum-sebelumnya itu terjadi
antrean di SPBU dan ini akan kita antisipasi terutama di konsumen yang apa
melaksanakan istirahat Pak di SPBU. karena perjalanan panjang terus kemudian
berhenti SPBU beristirahat, sementara sebetulnya ada mobilisasi kendaraan lain
yang sebetulnya ingin mengisi di situ. Ini akan menjadi concern kami. Terus
kemudian yang kedua juga dukungan dari perbankan Pak, karena ini libur panjang
tetapi ini kami juga sudah koordinasikan jadi bank akan melakukan penerimaan
setoran Pak untuk BBM maupun elpiji sehingga mudah-mudahan ini tidak menjadi
kendala.
Yang terakhir mengenai posko satgas Idul Fitri 2019, Pertamina yang
pertama adalah posko satgas nasional ESDM, ini ada di kantor BPH Migas Pak di
Kapten Tendean Nomor 28. Satgas Pertamina tingkat pusat nasional juga kami
bentuk berlokasi di kantor pusat Pertamina di Medan Merdeka Timur, kemudian di
wilayah-wilayah pemasaran seluruh Indonesia mulai dari MOR 1 di Sumatera
bagian Utara sampai dengan MOR 8 di Maluku dan Papua. Itu standby di kantor
dan juga tim sebar dihampir 120 Depo-depo Pertamina bbm dan elpiji.
Mungkin itu yang bisa kami sampaikan kepada Bapak Pimpinan dan
Anggota Komisi VI, bagaimana persiapan Pertamina menghadapi puasa dan
lebaran tahun ini terima kasih.
DEPUTI BUMN:
selanjutnya mungkin ada yang bisa dari Pak Budi ya Jasa Raharja mungkin
itu bisa sekalian untuk program mudik bareng dan lain-lainnya. Silahkan Pak Budi.
DIRUT JASA RAHARJA:
Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.
Yang kami hormati Bapak Pimpinan Sidang Komisi VI DPR dan Bapak-bapak
sekalian Anggota Komisi VI yang kami hormati.
Kami dari Jasa Raharja Pak akan menyampaikan terkait kesiapan tadi
sebagaimana sampaikan pimpinan mengenai masalah asuransi Pak keterkaitan
dari para penumpang dari moda angkutan darat, laut, udara dan kereta api.
Jadi diawali persiapa lebaran di mana kami sudah mulai tergabung dalam
kesiapan bersama para stakeholder yaiItu kegiatan rapat yang diawali di bulan
Maret Pak tanggal 11 Maret, kegiatan rapat oleh Dirjen Perhubungan Darat.
Kemudian tanggal 11 April dengan pihak Korlantas yaitu kegiatan Vicon dengan
jajaran seluruh Indonesia yaitu dengan Polda-Polda yang ada.
Kemudian tanggal 20 April, Rapat kesiapan angkutan Lebaran 2019 dan
sinkronisasi koordinasi pelaksanaan angkutan lebaran dan penyiapan sarana
prasarana dalam hal ini dipimpin langsung oleh Bapak Menteri Perhubungan.
Kemudian tanggal 24 April rapat pengamanan arus mudik dan balik Lebaran oleh
Kakorlantas POLRI. Kemudian tanggal 25 dan 26 itu melakukan kunjungan ke
Jalur di arteri Pak, kesiapan tentang kondisi jalan dan keselamatan yang ada. Itu
kami bersama dengan jajaran Korlantas Polri.
Kemudian tanggal 20.. (..rekaman terputus..)
Kemudian sampai saat ini tanggal 13 Mei itu rapat koordinasi persiapan
penyelenggara mudik grafis angkutan lebaran tahun 2018, 2019 maaf oleh Bapak
Menteri Perhubungan dan ini memang kegiatan yang sudah rutin dilakukan
tentang angkutan mudik gratis bersama, nanti kami jelaskan lebih lanjut.
Lanjut, dalam kesiapannya Jasa Raharja menerjunkan atau menyiapkan
personel pak yang ada di seluruh jajaran untuk turut memantau dan juga
tergabung di dalam pos kesehatan maupun pos jaga. Yang dilakukan 24 jam itu
ada di 165 titik. Kemudian, pos kesehatan terpadu. Ada 160 titik bersama dengan
dinas kesehatan kemudian juga Dikdokes Polda. Kemudian juga kami menyiapkan
mobil keselamatan lalu lintas, ini sifatnya mobile Pak, diatas 92 mobil yang kita
siapkan mobile untuk memantau kasus-kasus kecelakaan termasuk juga ini bisa
dipergunakan untuk pemeriksaan kesehatan dan sebagainya.
Kemudian juga bergabung di pos terpadu secara rasional yang ada di
Kementerian Perhubungan dan juga bergabung di NTMC Komlantas Polri untuk
memantau kasus-kasus kecelakaan terjadi. Kemudian, kita masih mengetahui
bahwa kendara sepeda motor ini masih dipergunakan oleh masyarakat untuk
dilakukan mudik pak. Lebaran dan kita ketahui juga bahwa sebenarnya sepeda
motor ini tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh.
Sehingga, dan kita ketahui selama ini bahwa, korban-korban kecelakaan
selama kegiatan lebaran ini tidak kurang dari 65 % adalah dari sepeda motor.
Sehingga, kami sudah tahun ke-3, Pak, melakukan pembuatan rest area untuk
pemudik untuk bisa beristirahat sejenak karena kita sudah survei juga titik-titik
kelelahannya antara 2 sampai 3 jam itu. Sehingga, kita membuat ada 15 titik di
jalur Pantura dan Pantai Selatan, yang kita lakukan sehingga kita harapkan bahwa
dapat turut menekan angka kecelakaan maupun voters korban kalau terjadi
kecelakaan.
Lanjut. Ini pos yang kami dirikan, Pak, sebagai gambaran kegiatan yang kita
lakukan. Pos kesehatan terpadu. Lanjut, ini mobil yang kami sampaikan tadi mau
secara mobile diseluruh wilayah yang ada. Lanjut, nah, ini rest area Pak, yang
untuk pemudik sepeda motor kami persiapkan ada tempat istirahatnya. Kemudian,
tempat ibadah, dan juga kita siapkan disitu pos kesehatan untuk mengecek
kesehatan dari pengemudi maupun penumpang dari sepeda motor. Kemudian
juga, ini tidak kalah penting adalah masalah bengkel Pak. Jadi untuk kesiapan dari
pada sepeda motor yang dipergunakan dan tidak menutup kemungkinan bahwa
penumpang sepeda motor Juga ada anak-anak, sehingga kita menyiapkan
playground supaya mereka bisa merekreasi sejenak.
Meskipun ini bulan puasa Pak, tapi kami menyiapkan juga sarana yang bisa
dimanfaatkan oleh para pemudik sepeda motor dan juga tidak kalah penting
terkait dengan toilet yang kita siapkan karena ini juga faktor yang terpenting.
Lanjut, di sini kami Jasa Raharja berperan juga di dalam untuk menekan angka
kecelakaan sehingga kami memberikan bantuan ke para pihak khususnya polda-
polda di daerah termasuk juga di perhubungan, yaitu pemberian trafikun dan
barikade stikun ini minimal untuk mengatur dan memecah arus dan mengarahkan
para pemudik. Kemudian kita juga membantu tenda-tenda posko, kemudian untuk
di laut dan sungai kita berikan bantuan lifeboat maupun jacket, life jacket untuk
para penumpang.
Kemudian rompi dan jas hujan untuk petugas di lapangan Pak, dan juga kita
memberikan bantuan kepada para pengusaha otobis dalam bentuk palu pemecah
kaca. Jadi, kalau yang kasus tidak dilakukan terjadi, itu dilakukan bisa pecahan
kaca. Kemudian flash light untuk petugas di malam hari kita juga berikan bantuan
termasuk pemasangan papan-papan imbauan di beberapa titik yang dianggap
rawan oleh jajaran kepolisian. Karena, saya sudah lakukan survey juga untuk
penempatannya.
Lanjut, kemudian kami di mana sesuai dengan Inpres Nomor 4 2012 Pak,
terkait tentang program dekade aksi keselamatan jalan, ini dimana ada 5 pilar
keselamatan berlalu lintas Jasa Raharja bergabung atau mendukung dipilar
kelima Pak.
Di mana di sini tentang poskes yaitu tergabung di dengan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia untuk menjamin tentang korban-korban kecelakaan
lalu lintas dan juga melakukan pencegahaannya sebagaimana kami jelaskan tadi.
Kemudian untuk terkait pelayanan santunan Jasa Raharja Pak, ini proses
prosedur yang kita lakukan, yaitu dimana jika terjadi kecelakaan, kemudian ada
laporan dan itulah Jasa Raharja bekerja untuk berikan kepastian jaminan dan
penyelesaian Santunan pada para korban.
Ada hal yang sudah kita lakukan, Pak, yaitu terkait dengan laporan polisi kita
sudah secara online komplain informasi dari korlantas Polri dengan program
IRSMS, yaitu Integrated Safety Management. Road Safety Management System.
Jadi, real time kita bisa memperoleh ini Pak, dan ini yang mempercepat kita bisa
memperoleh kepastian ada yang terjadi kecelakaan dan memastikan korban
terjamin.
Kemudian kita juga melakukan jemput bola terhadap korban-korban yang
meninggal dunia dan ini didukung dengan kerja sama kita dengan pihak dukcapil
Pak, dari Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan siapa ahli waris dari pada
korban yang ada dan ini juga bisa mempercepat proses pemberian santunan.
Kemudian bersinergi dengan rumah sakit untuk menerbitkan surat jaminan
terhadap korban-korban luka yang dirawat di rumah sakit. Kemudian kita juga
punya santunan ini sekarang sudah melalui transfer Pak, overbooking kepada
pihak ahli waris ataupun kepada pihak rumah sakit, sehingga ini fungsi cash less
nya berjalan. Kemudian kita ketahui bahwa di tahun 2018 bahwa korban
kecelakaan ini sangat menurun Pak, kurang lebih 30 % sesuai tata tertib korlantas
dan ini dikarenakan kerjasama yang baik antara stakeholders dan shareholder
dan pemerintah mewujudkan keinginan adanya keselamatan berlalu lintas.
Sehingga ini ada suatu keberhasilan dan penurunan, lakalantas ini juga di
tunjukkan dengan penurunan santunan yang kami sampaikan dengan periode H-7
sampai dengan H+7.
Kemudian, kesinergian yang tadi kami sampaikan, dimana sinar korlantas
Polri, kemudian rumah sakit dan BPJS, kesehatan khususnya kita sudah
terintegrasi data, suatu data Pak, jadi informasi dari BPJS itu nanti bisa di share
langsung Jasa Raharja dan ke korlantas. Dan Ini juga kami sampaikan untuk
mempercepat proses penyelesaian apapun penyerahan santunan.
Kemudian dengan ducapil untuk akses data yang kami sampaikan terkait
dengan kepastian ahli waris dari pada korban. Jadi kami sudah tidak perlu lakukan
survei lagi tidak perlu memastikan, cuman dengan perolehan informasi ini segera
dapat diketahui dan segera bisa kami selesaikan.
Kemudian dengan himbara Pak, ini himpunan bank-bank negara. Kita juga
sudah secara online bisa melakukan, sehingga tidak harus hari kerja hari libur pun
kita bisa menyerahkan santunan. Seandainya terjadi kecelakaan yang kita tidak
harapkan terjadi hari Jumat, hari Sabtu atau Minggu pun kita bisa berikan
santunan ini Pak, sehingga dapat diketahui bahwa penyelesaian santunan secara
merata selama periode 2018 dan awal 19 ini, kita pisahkan korban meninggal bisa
kita serahkan santunannya dalam waktu satu setengah hari. Kemudian yang
korban luka-luka, yang dimana kami sampaikan untuk memastikan bahwa korban
tertanggung jaminan, kita memberikan surat jaminan yang sudah bisa kita lakukan
atas sebesar 88,16% dari seluruh korban yang ada.
Kami lanjut Pak, terkait dengan kesiapan masalah mudik bersama Pak.
Dimana bahwa Jasa Raharja kegiatan mudik bersama ini sudah kita lakukan di
tahun ke 12 Pak, di tahun 2019 ini adalah tahun yang ke-12 dan di tahun ini Jasa
Rahaja memudikkan sebanyak 40.180 orang Pak. Ini ada kenaikan 5,63 %. Jadi,
ide dari pada kegiatan mudik bareng Jasa Raharja ini adalah mengalihkan para
pengendara atau pemudik sepeda motor ke dalam bis. Ini yang kita lakukan,
kemudian di tahun ini ada 620 bis yang kita berangkatkan dengan 31.082 orang,
dan di tahun ini kita alihkan lebih banyak mengunakan kapal Pak, jadi
keberangkatan pemudik ini tidak hanya dari Jawa tapi dari beberapa daerah di
luar pulau Jawa. Itu dengan kapal laut dalam hal ini berkerjasama dengan pelni
dan kalau bisa tadi bekerja sama dengan Perum Damri.
Di dalam kapal ini, ada kita angkut kurang lebih 2.500 penumpang, sehingga
kenaikan atas 150 %. Ini kapal PELNI dan kapal ASDP kita pergunakan.
Kemudian, kereta api juga kita pergunakan bersama mengenakan kerja sama
dengan KAI, yaitu ada 6.592 penumpang, kenaikan 35.53 %. Kemudian kota
keberangkatan, ada 10 kota baik di Jawa maupun di luar Jawa dan ada 84 kota
tujuan di pulau Jawa 71 dan di luar Jawa ada 13 pulau dan kami dari Jasa Raharja
ini tergabung untuk menyelenggarakan mudik bersama ini sekarang bersama
dengan BUMN, Pak, dan kebetulan di tahun 2019 ini kami Jasa Raharja ditunjuk
kembali oleh Menteri BUMN sebagai tuasatgas untuk menyelenggarakan kegiatan
mudik bersama BUMN dan BUMN yang mengikuti atau menyelenggarakan jadwal
mudik bareng, itu ada 104 BUMN, Pak. Ini meningkat dibanding tahun lalu ada
67,74 %. Jumlah pemudik juga meningkat 22,63 %. Sehingga total jumlah
pemudik 250.338 orang. Kemudian, armada bis karena semua amoda kita
pergunakan, armada bis juga meningkat Pak. Dari tahun lalu ada 14,80 %.
Sehingga jumlah armada adalah 3.897 bis, ini bekerja sama dengan Damri Pak.
Kemudian, penumpang yang diangkut ada kenaikan 10,97 %, dan
sebagaimana kami sampaikan bahwa BUMN tidak hanya menyelenggarakan di
pulau Jawa tapi di seluruh wilayah Indonesia, sehingga menggunakan juga kapal
laut dan kapal laut ini menggunakan kapal PELNI dan dari ASDP. Ada 138 trip
pada kenaikan kurang lebih 17 % dan jumlah penumpang cukup signifikan
meningkat yaitu 87,68 % dengan penumpang 52.231 orang. Untuk kereta api
memang rangkaian menurun tapi jumlah gerbongnya meningkat, Pak. Itu 32,86 %
dengan penumpang yang diangkut 15.693 orang atau naik 35,59 %. Untuk
pesawat udara juga dipergunakan, Pak. Ini ada berapa BUMN yang
menggunakan. Ada penurunan dijumlah flightnya maupun jumlah penumpang, tapi
jumlah keseluruhan penumpang terangkut di bis maupun di kapal laut.
Kemudian kota keberangkatan 70 kota dengan 31 di pulau Jawa dan 39 di
luar Jawa dan untuk kota tujuan ada 150 kota tujuan dengan 62 kota di pulau
Jawa dan 93 di luar Jawa dan untuk khusus pemberangkatan bis ini akan
dilakukan trade-off, Pak. Pada tanggal 30 Mei 2019 di GBK Senayan. Ini nanti ada
kurang lebih 560 bis yang akan diberangkatkan pada hari itu. Kemudian untuk
moda kereta api ada bertahap mulai tanggal 28 dan 29, itu mulai dari Pasar
Senen, Stasiun Pasar Senen ke Semarang, Surabaya, dan Malang. Kemudian
untuk pemberangkatan kapal laut dilaksanakan tanggal 29 Mei di Tanjung Priok,
tapi juga dari beberapa daerah juga sudah mulai berjalan untuk kegiatan ini.
Demikian yang mungkin dapat kami sampaikan, terkait dengan kesiapan
Jasa Raharja untuk kesiapan dalam menghadapi mudik Hari Raya Idul Fitri 1440
Hijriyah dan mudah-mudahan semua ini dapat berjalan dengan lancar dan aman
serta semua masyarakat dapat bahagia berlebaran bersama keluarga.
Demikian kami sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA:
Mungkin yang agak cepat dari Kereta Api, Garuda, ASDP, Pelni, dan yang
terakhir Damri. Pak Kereta Api, silahkan.
DIREKTUR PT. KAI:
Yang kami hormati, Pimpinan beserta Anggota Komisi VI.
Pak Deputi BUMN beserta direksi, Dirut BUMN.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita bersama.
Kami sampaikan, Pak. Tadi, rencana angkutan Lebaran tahun 2019 dari
Kereta Api. Kereta Api akan melakukan posko, dimulai tanggal 26 Mei sampai
dengan tanggal 16 Juni 2019 selama 22 hari, Pak. Jajaran direksi beserta
komisaris KNKT dan dirjen KA sudah melakukan cek lintas pada waktu tanggal 23
sampai 25 April 2019 dari Jakarta sampai dengan Banyuwangi jalur Utara maupun
jalur Selatan.
Lanjut, ini kekuatan armada kami, SO dukungan sarana, kereta dan
lokomotif serta jumlah KA-KA reguler maupun tambahan Lebaran. KA reguler,
kami program 2019 menjalankan 356 KA dan untuk KA Lebaran kami
menjalankan KA tambahan sebanyak 50 KA. Total untuk angkutan Lebaran tahun
2019 adalah 406 KA.
Kapasitas tempat duduk kami 247.010 per hari. Lanjut, ini Pak kami
sampaikan perbandingan KA-KA tambahan masa angkutan Lebaran dari 2018-
2019.
Lanjut, program volume penumpang untuk tahun 2019 adalah 6.449.172
akan ada kenaikan sekitar 103,41 %. Lanjut, kami juga akan mengangkut ada
angkutan motor gratis Pak, tahun 2019 kami akan mengangkut sebanyak 18.000
sekitar 18.096. Ini memang kami dari dirjen KA Pak, akan dimulai H-9 sampai H-3,
kurang lebih tanggal 27 Mei sampai dengan tanggal 2 Mei itu untuk arus
mudiknya, untuk angkutan arus baliknya, H+2 sampai dengan H+7. Sekitar
tanggal 8 Juni sampai dengan tanggal 13 Juni.
Kami akan menjalankan untuk angkutan motis ini motor gratis adalah di
lintas Utara, ada tiga train set atau tiga rangkaian yang akan kita jalankan dengan
lintas Utara adalah Jakarta Gudang, Stasiun Pasar Duri dan lintas Selatan itu
Jakarta Gudang hanya sampai dengan Stasiun Kutuarjo dan lintas Selatan
Surabaya, Jakarta Gudang sampai dengan Stasiun Surabaya Duri. Total yang
akan diangkut 18.096 motor dan ini sudah full, sampai saat ini Pak, sudah sesuai
dengan program di tahun 2019. Tahun 2018 kami juga mengangkut di 18.096
motor.
Rencana perkuatan pengamanan dari eksternal itu ini adalah dari TNI Polri
kami. Total yang akan kami libatkan adalah sekitar 1.656 anggota TNI polri itu
untuk 9 Kaop dan 4 divre serta anak perusahaan. Lanjut, kami juga untuk
antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, kami tenaga ekstra untuk juru
periksa jalan kami mempersiapkan 422. 428 orang, penjaga pintu perlintasan
ekstra kami mempersiapkan 873 orang. Untuk daerah rawan kami
mempersiapkan 188 orang, totalnya adalah 1.489 yang untuk tenaga ekstra.
Selanjutnya, di dalam program angkutan lebaran ini, PT Kereta Api sama seperti
tahun kemarin Pak, bahwa kami H-10 akan melakukan, menyediakan buka dan
sahur gratis di atas kereta api dan di stasiunnya adalah takjil. Saya kira itu Pak
jadi kereta api.
Terima kasih, saya akhiri.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
DIREKTUR UTAMA PT. GARUDA INDONESIA:
Terima Kasih.
Yang saya hormati, Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi VI.
Bapak Deputi dan Rekan-rekan direksi BUMN.
Untuk Garuda dan Sriwijaya Group, kami menyiapkan total 100.934 kursi
untuk masa lebaran dari tanggal 29 Mei hingga 13 Juni, hampir ke seluruh kota
besar seperti Padang, Solo, Palembang, Medan, dan sebagainya. Untuk kesiapan
dengan.. untuk service excellence juga para customer kami juga melakukan
koordinasi, untuk kepada unit kebandarudaraan dan posko, fix litzer lebaran 2019
di terminal 3 Soekarno-Hatta. Kemudian, kita juga melakukan station material
support di seluruh station, optimalisasi layanan contact center, self service, dan
customer care. Juga kami juga mengatur piket para pegawai, dan kru. Jadi kita
atur tidak ada yang cuti, bila terjadi irreguler-T, kita pada season peak season, kita
juga menyiapkan sistim bank mild dan petty cash sesuai dengan kementerian, eee
peraturan menteri perhubungan Nomor 89 Tahun 2015.
Kami juga melakukan sosialisasi kepada penumpang untuk menunjang
optimalisasi rencana persiapan peak season, seperti informasi kontak jika suatu-
waktu terjadi irregular-T, terus kemudian juga mengajak para customer untuk
selalu aware terhadap semua informasi, dan mengajak mereka untuk early check-
in, khususnya di terminal 3. Mendorong optimalisasi self check-in kita adakan
disini sekitar 102 mesin self check-in di bandara Soekarno-Hatta dan juga
memastikan kepada customer keamanan bagasi pada masa Lebaran.
Saya rasa selebihnya kita akan terus berkoordinasi dengan Kementerian
Perhubungan dan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Kami juga akan
mengadakan satu penerbangan untuk Lebaran ini ke Kulon Progo, sehingga bisa
kita maksimalkan.
Demikian kami sampaikan, terima kasih.
DIRUT PT. PELNI:
Terima Kasih, Pak.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati, Bapak Pimpinan. dan
Yang saya hormati, Bapak-bapak Komisi VI.
Dari Pelni bisa saya sampaikan kesiapan lebaran 2019 sebagai berikut:
Bahwa kami sudah menetapkan posko untuk lebaran itu H-15 dan H+15 jadi 30
hari. Dan dalam tahun ini seperti juga tahun lalu, kami menyiapkan 26 kapal
besar, yang akan menjalani 85 pelabuhan dengan seat terpasang sejumlah
33.608. untuk apa kapal besar ini, untuk life jacket dan life rive itu sudah kami
lebihkan 25% dari yang seharusnya, untuk mengatisipasi adanya lonjakan
penumpang. Kemudian untuk kapal perintis, ada 46 kapal perintis yang melayani
305 pelabuhan dengan seat terpasang sejumlah 13.961 seat.
Lanjut, dari identifikasi yang sudah kami lakukan, untuk mudik, arus mudik.
Beberapa pelabuhan, ada 10 (sepuluh) pelabuhan besar yang kemungkinan
jumlah penumpangnya akan meningkat, namun sudah kami lihat bahwa,
pelabuhan-pelabuhan dari Kalimantan itu akan meningkat cukup tajam, termasuk
juga satu di pelabuhan Makassar. Kemudian untuk arus balik, ini penumpang yang
mungkin akan meningkat dari Emarkasi Surabaya dan Embarkasi Semarang.
Untuk mengantisipasi hal itu, juga dari data yang ada kami melihat bahwa dari
kapal laut, jumlah penumpang tertinggi diperkirakan pada H-5 dan nanti untuk
arus baliknya pada H+7, dengan prediksi ada kenaikan dibanding tahun lalu
sebanyak 3,5%. Jadi, tahun ini kami perkirakan kami bisa mengakut 625.600
penumpang.
Lanjut, antisipasi yang sudah kami lakukan untuk mengantisipasi lonjakan
penumpang adalah dengan melakukan rerut dan mealokasikan waktu untuk kapal-
kapal itu bisa berlayar di daerah-daerah yang kita anggap penumpangnya cukup
tinggi. Beberapa kapal yang tadinya tidak masuk, misalnya contohnya paling atas
untuk Batam Belawan ini juga cukup tinggi. Tidak ada KM Dorolonda yang masuk
kesana, namun dalam kesempatan peak season lebaran ini kami geser kapal itu
ke sana untuk bisa membantuapa penumpang, calon penumpang yang masuk
ada disana.
Demikian juga untuk wilayah tengah, di wilayah tengah juga beberapa kapal
kami alokasikan untuk bisa masuk di pelabuhan Makassar dan Tarakan yang
kemungkinan juga akan melonjak jumlah penumpangnya. Untuk wilayah Timur, ini
Ambon juga termasuk yang tinggi. Jumlah penumpang yang akan ber pergi atau
pulang, mudik ke arah Timur. Untuk mengatisipasi hal ini, kami sejak hari pertama
puasa sudah mengeluarkan pemberitahuan dan spanduk kepada masyarakat
bahwa, demi keselamatan dan kenyamanan di dalam pelayaran kami membatasi
jumlah seat. Mungkin ini, termasuk hal yang selama ini belum kami lakukan atau
tapi tahun ini kami akan lakukan. Karena salah satu budaya penumpang kapal laut
adalah biasanya mereka dateng langsung ke pelabuhan, beli tiket saat itu dan
langsung naik. Padahal seat-nya sudah habis. Jadi, kami sudah umumkan sejak
tanggal 1 Ramadhan kemarin. Mudah-mudahan tidak ada protes dari calon
penumpang, karena edukasi sudah kami lakukan jauh-jauh hari.
Demikian dari Pelni. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
DIREKTUR UTAMA PT. ASDP:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat, Bapak Pimpinan dan Bapak-bapak Anggota Komisi VI DPR
RI.
Dapat kami laporkan bahwa, posko di ASDP akan berlangsung di 12
lintasan, di 12 titik. Namun demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya yang terjadi
adalah sebagian besar traffic berada di antara Merak-Bakahueni dan Ketapang-
Gili Manuk.
Next, berikutnya, next. Sebagai gambaran tahun 2018 di Merak pada kondisi
puncak terdapat hampir 180.000 orang. Kondisi puncak itu satu hari dan 8 jam
kurang lebih yang yang paling padat. Kemudian di Bakahueni 100 hampir 145.000
orang. Kemudian Gili Manuk, besar tapi lebih kecil dari Merak-Bakahueni adalah
80.000 dan di Ketapang 48.000.
Next, ini adalah gambaran dimana warna biru adalah kapasitas terpasang
dan warna merah adalah demand. Jadi bisa dilihat, bahwa secara umum
kapasitas yang bisa terpasang selalu diatas demand. Baik di Merak maupun di
Bakahueni dan Ketapang-Gili Manuk.
Next, berikutnya, yang paling kritikal barangkali dapat kami sampaikan
adalah mengelola pengendara motor. Sebagai gambaran Bapak, tahun lalu motor
di hari puncak dalam waktu 8 jam saja di Merak itu terdapat 25.000 penggendara
motor. Dan satu motor dapat di perkirakan lebih dari 2 orang, karena keluarga
yang hadir dan yang perlu manajemen khusus karena psikologinya sangat beda
dengan kendaraan, karena mereka sudah jalan kurang lebih 2-3 jam, mungkin dari
Bogor, kemudian membawa anak-anak, jadi kami koordinasi dengan keamanan
kemudian dibuat senyaman mungkin dengan pendingin, dengan beberapa fasilitas
toilet di dekat alur motor.
Dan yang paling penting, kami mengkhususkan satu dermaga, itu hanya
untuk motor, di dermaga 7 nanti. Satu hal lagi juga, kalo boleh meng-highlight di
Merak pada tahun ini dimulai digitalisasi secara signifikan, yaitu pembayarannya
pembayaran dengan non-tunai. Kemudian yang kedua, KTPnya langsung bisa
dibaca real time, dengan demikian maka manifest bisa diharapkan akan akurat
dan sampai kepada stakeholders secara langsung termasuk asuransi syahbandar
dan regulator lain.
Kemudian, berikutnya pola operasinya kami akan menggunakan pola
operasi dimana mulai hari -5 akan dioperasikan kapal besar di merak, kemudian di
ketapang Gilimanuk akan didatangkan kapal besar dari lintasan lain bekerja sama
dengan Kemenhub yaitu di kapal derajat paciran yang sudah dua tahun terakhir
juga kami mobilisasikan khusus di Ketapang dan Gilimanuk.
Kemudian satu hal lagi yang baru di Merak dan Bakauheni berbeda dengan
tahun lalu adalah kami memiliki layanan prima dimana sailing time yang biasanya
dua jam kemudian dengan layanan prima ini bisa menjadi satu jam saja. Berikut
ini adalah pelayanan mudik yang juga kami lakukan dari tahun tahun sebelumnya,
satu hal yang khusus layanan mudik gratis kami, kami khususkan di daerah timur
karena kebanyakan orientasi mudik gratis itu di Jawa, kami melakukannya di Batu
Licin, kemudian di Batam, Ambon dengan total coverage 2.500 orang.
Berikut.. Saya kira itu Pak Pimpinan, terima kasih.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
DIREKTUR PERUM DAMRI :
Baik.
Yang terhormat Pimpinan Sidang beserta Anggota Komisi VI DPR RI.
Kami dari Perum Damri melaporkan kesiapan angkutan lebaran 2019.
Dapat kami laporkan bahwa atas instruksi Kementerian Perhubungan segera
melakukan untuk Run-Check armada Pak, untuk aspek keselamatan dan Run-
Check juga dilakukan terhadap awak kendaraan. Dan ini sudah dimulai tanggal 15
mei, mudah-mudahan hasilnya cukup menggembirakan.
Kemudian kekuatan armada yang akan kami siapkan untuk melayani
angkutan lebaran itu sebanyak, yang reguler 482 dan mudik bersama BUMN 834
sehingga total yang akan kami layani 279 penumpang. Kemudian dapat kami
sampaikan juga bahwa Damri sekarang ditunjuk kebetulan sebelah saya selaku
ketua Satgas Pak, jadi Damri dilibatkan dalam mudik bersama BUMN yang
bergabung saat ini ada 38 BUMN dimana Jasa Raharja merupakan Armada
terbanyak sebanyak 525.
Kemudian yang kedua BNI, jadi 147. Yang tadi disampaikan mudah-
mudahan tanggal 30 akan diselenggarakan launching untuk pemberangkatan
pertama mudah-mudahan masyarakat bisa menikmati perjalanan mudik bersama
ini dengan aman dan selamat. Dan kami juga dari bagian posko perhubungan,
bergabung di Kementerian Perhubungan sebagai anggota posko terpadu. Dan
trayek yang akan dilayani untuk mudik bersama BUMN ini sekitar 51 trayek, tidak
hanya di Jawa tetapi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Demikian kami sampaikan, sementara laporan dari Perum Damri.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
DEPUTI BUMN :
Terimakasih.
Demikian Pimpinan, Kami rasa semua sudah menyampaikan tentang
kesiapan masing-masing perusahaan BUMN dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Selanjutnya saya kembalikan kepada Pimpinan untuk sesi selanjutnya,
terimakasih.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
KETUA RAPAT:
Terima kasih Pak Deputi BUMN dan seluruh Direksi yang telah
menyampaikan paparannya. Baik selanjutnya kita masuk ke pedalaman, sudah
hadir disini, ini, tadi Bapak sudah memperkenalkan, saya kira kita tidak perlu
memperkenalkan, ini stok stok lama yang insya Allah 2019 sampai 2024 akan
lanjut. Ya yang disini sudah lanjut semua ini kelihatannya ini, mudah-mudahan
tetap di Komisi VI.
Baik, yang pertama Pak Eriko, siapa lagi? Pak Primus, Pak Sartono, Pak
Nasril. Sementara ini dulu ya? Pak Wahyu, baik. Pak Eriko silahkan, siap-siap Pak
Primus.
F-PDIP (Ir. ERIKO SOTARDUGA B.P.S):
Baik, terima kasih Ketua.
Rekan-rekan Komisi VI yang saya hormati, begitu juga ada sahabat saya Pak
Edwin, seluruh Direksi yang hadir disini, yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu beserta jajaran.
Saya ingin mengucapkan selamat berpuasa kepada kita semua sampai
menuju hari kemenangan, karena memang jujur saja kalau hari-hari ini
sebenarnya Pak Edwin dan rekan-rekan Direksi semuanya hadir di sini Pak Ketua
karena ngga nyaman saja di rumah atau dimanapun, karena lagi nunggu
perhitungan. Nah saya kan Dapilnya Jakarta, daripada nunggu di rumah atau di
apa, di telefon lebih bagus kita ikut kegiatan di sini kan begitu. Kalo kadang-
kadang ngga nyambung ini dimaklumi ya Mas Primus ya, ya. Nah apalagi sambil
puasa jadi memang agak kurang nyambung. Kalo seperti Pak Sartono, Bung
Primus sama apalagi Pak Jenderal Adang juara Dapil dia, jadi udah tenang Pak.
Jadi kami hadir ini karena memang satu sudah pasrah juga atau memang satu
sedang menunggu kan begitu.
Jadi Bapak-bapak Direksi, maupun Pak Edwin harus dimaklumi lah,
makanya pertanyaannya pun nanti tidak terlalu ini juga karena memang belum
nyambunglah, kira-kira begitu selamat beberapa waktu ini, tapi baiklah saya akan
coba mewakili dari aspirasi konstituen ini, jujur saja, saya langsung aja boleh ya
Pak Ketua ya.
Pak Dirut Garuda, saudara saya Arya Askhara, ini memang saya ditanyain
semua, jangankan orang lain, saudara saya sendiri pun bertanya, ini tiket garuda
ini apa ceritanya kok ngga bisa turun turun, apa yang terjadi? Aftur sudah katanya,
ndak tau ini Pertamina mesti jelaskan juga sudah, terus kenapa kok ngga turun
turun. Saya pun ngga tau juga mau jawabnya apa, jadi supaya saya tidak salah
menjawabnya, kenapa ini tidak bisa turun turun? Sebenarnya Pak Arya secara
Pak Dirut, sudah dari jaman Pak Dirut yang mana ya, Arif Wibowo, terus
sebelumnya lagi ya. Bukan, sebelumnya Pak Arif siapa, iya abis Pak Arif, Pak
Pahala kan, ini apa permasalahannya. Saya menduga begini Pak Dirut, ini
mungkin terkait hukum itu sehingga cost-nya Garuda terlalu tinggi, pembelian
mesin, pembelian pesawat, dan lain-lain.
Sudah dua kali mantan Dirut Garuda itu saya sampaikan, kalau memang itu
permasalahannya supaya diajukan secara hukum juga untuk bernegosiasi kepada
pihak manapun itu, apakah air bus, apakah boeing, atau kah pemasok mesin.
Supaya apa? Supaya dapat diturunkan harganya sesuai yang wajar. Apakah
karena itu atau karena yang lain? Karena kami sebagai wakil rakyat ini Pak Dirut,
tolong dibantu, ndak bisa menjawab. Lah untuk apa kalian menjadi Wakil Rakyat
kalau ndak bisa memperjuangkan rakyat? Kita bingung juga menjawabnya, dulu
bisa murah, kenapa sekarang mahal? Saya sih bisa menjawabnya sedikit-sedikit.
Dulu memang terlalu murah, itu terlalu berspekulasi, tapi naiknya Pak Eriko ndak
sampai kayak begitu. Ke Medan itu dulu bisa di bawah 1 juta, ya kan? Sekarang 2
juta lebih. Lah bagaimana itu Pak Eriko? Kalau dulu di bawah 1 juta terus
kemudian menjadi 1,2 juta wajar, lah ini bagaimana menjawabnya Pak Dirut? Jujur
saja kami ini sebagai wakil rakyat pasti bingung, apa komponen yang membuat
seperti itu? Katanya avtur sudah turun, betul ini Pertamina? Memang sudah turun
Pak? Artinya memang harganya bersaing dengan Internasional?
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Iya, Pak.
F-PDIP (Ir. ERIKO SOTARDUGA B.P.S):
Nah, terus apalagi dulu kan katanya komponen yang paling tinggi adalah apa
namanya harga avtur, dollar naik, ya tapi kalau dilihat dollar diseputaran 14 ribu
juga. Nah kami juga sudah berbicara KPPU kan mitra kami juga Pak Dirut,
menyampaikan juga, ini sekarang kan sedang menyelidiki Garuda dan Group
Lion. Kan karena sekarang kan hanya tinggal dua kan, ini bukan kaitan nomor 02
ya Pak Sartono ya sama Pak Adang Daradjatun. Nanti pemilu lagi, lah udah
selesai itu, kita sudah tidak lagi 01, 02, yang ada hanya 3 Persatuan Indonesia.
Betul kan? Bukan PDI Perjuangan, persatuan Indonesia.
Nah jadi Pak Dirut ini harus dijelaskan, nggak bisa tidak, karena kalau tidak,
kasian pemerintah, dikira Pemerintah tidak mampu berbuat apa-apa. Kalau turun
hanya 15 % menurut saya tidak ada gunanya juga. Saya ngga yakin juga, mau
disediakan juga ini kursi tambahan. Menurut saya Pak Dirut agak percuma dengan
harga seperti ini dan saya mau mengingatkan juga kepada Damri, kepada Dirut
Pelni, mau pun juga Kereta Api untuk siap-siap menerima limpahan ini. Ngga ada
pilihan lain memang, orang harus pulang, itu kegiatan yang memang dilakukan
setiap tahun.
Nah jadi Pak Dirut tolonglah kami dibukakan apa namanya istilahnya
dibukakan pencerahan lah supaya kami bisa menjelaskan kepada masyarakat dan
masyarakat itu tidak bertanya-tanya. Memang kadang-kadang masyarakat kita
juga pada waktu harganya murah telat marah-marah, sekarang mahal marah juga.
Nah itulah nasib namanya sebagai wakil rakyat tetap dimarahin, tapi bagaimana
kami dimarahin kami bisa menjelaskan Pak Dirut, komponen apa yang membuat
ini tidak bisa menurunkan secara signifikan harga tiket ini. Lha ini penting sekali.
Hal kedua Pak Dirut, kami juga ingin menyampaikan kalau dari segi service
Garuda oke, ndak ada masalah. Hanya kami melihat, jujur saja karena sering kita
mempergunakan ke luar Negeri, ke Australi, persoalannya hanya maintenance
saja menurut kami Pak Arya sekarang. Maintenance apa? Ya contohnya macam
seat-nya, bussiness class, atau di economy class, TV nya ndak jalan dan lain-lain,
kasian. Kalau dari Pramugari dan lain-lain, oke. Sehingga tidak ada lawan lah kata
orang, di sini bilang jadi bagus. Persoalannya pemeliharaannya menurut kami ya
sudah agak ketinggalan atau apa tapi itupun nggak masalah kalau harganya
murah ya ndak masalah juga, tapi ini kan harganya juga juga tidak semurah yang
kita harapkan.
Nah itu barang kali yang ingin kami sampaikan, Pak Dirut tolong dijelaskan,
kalau memang tidak bisa secara terbuka mau secara tertutup ya kami mohon
Pimpinan kita difasilitasi, intinya Pak Dirut, kami mendukung betul dari zaman Pak
Arif Wibowo, Pak Pahala bahwa kita back up.
Kalau memang permasalahan hukum itu, ayo, kita bicara b to b, oke, nda
ada masalah. Mana mungkin Garuda bersaing beli pesawat harga 200, orang beli
harga 100, mau pake cara apapun mau dikurangin pramugarinya, dikurangin
apanya ndak akan tetap bisa bersaing atau misalnya katakan cost untuk interest
dari leaser atau apapun itu. Nah kemudian waktu itu saya juga sampaikan juga
mengenai pesawat MD apa itu pak, isi 92 itu? hah? CRJ1000 nah sampai kayak
obat itu CRJ. Nah CRJ1000 ini bagaimana? Ini juga memang harus putus, kalau
memang ada indikasi yang tidak benar dalam pembeliaannya memang kita harus
ajukan jangan ragu, memang harus ke ranah hukum seperti itu.
Nah ini barang kali, Pak Dirut yang perlu kami ketahui karena kami tidak
bisa menjelaskannya kepada masyarakat dan tidak bisa memperjuangkannya,
rasanya itu menjadi suatu beban tersendiri. Nah kalo barang kali ada penjelasan
Pak Dirut nanti yang bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat. barang
kali memang ini harga tidak wajar Pak Eriko, saya bisa jelaskan, ndak wajar.
Kalian mau pilih selamet, atau pilih selamat? Nah kan begitu. Mana mungkin
murah mau selamat, ya kan? Nah kira-kira begitu. Kalo itu ya saya akan jelaskan,
ndak bisa, safety ini, mau pake pesawat ya monggo, ngga mau ya sudah. Nah itu
bisa kita jelaskan, tapi apakah seperti itu? se-simple itu? Nah itu barang kali Pak
Dirut.
Kalau untuk Damri dan ASDP beserta juga dengan Pelni sama PT. Kereta
Api, persiapkanlah. Mungkin justru di sini yang ditambah kapasitas Pak Dirut Pelni
artinya seperti dulu kan ada penambahan prosentase yang masih aman, tapi
sekali lagi safety yang paling penting. Karena tidak ada pilihan lain, masyarakat
kita mesti harus pulang Pak, bagaimanapun caranya, harus kembali ke
wilayahnya masing-masing, kembali ke kampungnya masing-masing, setahun
sekali. Dan memang ini sesuatu hal yang sangat wajar, bersilaturahmi. Sama
seperti kita ya Pak Sartono, habis bertempur gini, berdarah-darah kan harus tetap
bersilaturahmi. Bukan berarti kita tidak boleh menerima hasil pemilu, kan begitu ya
Pak. Ya seperti itu, tetap kita kembali bersaudara, apalagi sama Gus Is.
Baik saya rasa itu saja barang kali Pimpinan, Rekan-rekan komisi VI begitu
juga Pak Edwin, sekali lagi terima kasih. Kalau untuk lain-lain saya rasa tidak
meragukanlah saudara-saudara saya di sini, direksi-direksi juga untuk persiapan
lebaran ini kan bukan hal baru lagi. Ini hal yang tiap tahun rutin, nah hanya
prinsipnya mohon jagalah keselamatan itu yang paling penting. Jangan sampai
ada kejadian apa-apa, lebih bagus lah kita memang apa namanya menyatakan
tidak bisa dari pada mengambil resiko untuk keselamatan. Saya rasa itu barang
kali Pimpinan. Sekali lagi terima kasih untuk kita semua, merdeka.
KETUA RAPAT:
Baik terima kasih Pak Eriko Sotarduga. Pak, kayaknya kita ada yang over
lho, PLN belum tadi ya? PLN dulu lah, secara singkat Pak, silakan Pak.
DIRUT PT. PLN:
Terima kasih Bapak Pimpinan.
Kami laporkan bahwa kesiapan kelistrikan di PLN. Pertama, kami
menyampaikan kondisi kelistrikan nasional di sistem besar dalam kondisi yang
memadai dari total 19 sistem, 17 sistem normal Bapak. Menjelang idul fitri, pada
sistem Jawa Bali beban listrik akan turun sekitar 20%. Hal ini karena pabrik
banyak yang berhenti beroperasi atau mengurangi jam operasinya. Untuk
kemampuan pasokan saat idul fitri estimasi beban puncak sistem Jawa Bali pada
tanggal 5 Juni 2019 adalah 17.179 Mega Watt, dimana daya mampu pasok
27.934 Mega Watt. Dengan demikian cadangan operasi sebesar 10.755 Mega
Watt atau 63 %, sehingga dapat dikatakan sistem dalam kondisi aman. Hal ini
juga berlaku pada sistem kelistrikan di luar Jawa Bali, di mana beban listrik akan
turun sekitar 20 % karena cuti bersama dan seterusnya.
Nah untuk pengamanan pasokan listrik selama idul fitri kami telah
melakukan yang pertama, memastikan kesiapan dan keandalan system kelistrikan
meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi.
Yang kedua, menghentikan sementara pemeliharaan instalasi di transmisi dan
gardu induk kecuali pekerjaan emergency atau kerusakan atau gangguan
perawatan. Ketiga, membuat rencana dan pola operasi unit-unit pembangkit
berdasarkan perkiraan beban pada periode hari raya Idul Fitri tahun tahun
sebelumnya dengan menyiapkan cadangan putar lebih besar dibandingkan waktu
reguler. Yang keempat, memastikan ketersediaan energy primer dimana PLTU
Batubara dengan cadangan maksimum 20 hari, pembangkit BBM dengan
cadangan minimal tujuh hari operasi. Yang kelima, menetapkan standar operasi
prosedur pengamanan pasokan listrik. Yang Keenam, menyiapkan dan
menyiagakan personil siaga pengamanan pasokan listrik 24 jam di masing-masing
unit operasional. Dan yang ketujuh, menjaga kontinitas pasokan listrik di lokasi
prioritas antara lain tempat ibadah utama, bandara, pelabuhan, stasiun kereta api,
dan jalan-jalan nasional baik itu di Pom bensin atau pun di Rest area.
Barang kali itu Bapak Pimpinan, yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih dan selamat siang.
KETUA RAPAT:
Baik terima kasih Pak Ali.
Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Primus. Siap-siap Pak Sartono.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, SE):
Terima kasih Pimpinan.
Bismillahirohmanirohim.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Bapak/Ibu yang saya hormati.
Pertama sebelum ke masuk ke substansi, saya ingin sedikit menanggapi
apa yang dikatakan Bung Eriko, yang punya Dapil Jakarta. Beliau tidak tenang
karena beliau lagi berharap tiga kursi, itu masalahnya. Dua kursi saja, partainya itu
tidak cukup, tidak berprestasi makanya itu aja. Dia menunggu kursi ketiga. Kalau
beliaunya sendiri sih sudah nyaman. Ya, seperti itu. Kalau perlu semuanya Gus Is,
diambil, yang lainnya nggak perlu, kaya gitu. Untung kita tidak satu Dapil
dengannya, jadi ngga ada masalah. Buktinya di Jawa tengah kami habis.
Ya, Bapak/Ibu perwakilan BUMN yang diundang hari ini ada deputi juga ini.
Ujian sesungguhnya Bapak Ibu adalah Idul Fitri ini, jadi bukan akhir tahun, kereta
api semuanya juga. Jadi setiap tahun itu kita akan menghadapi hajat besar,
apakah memang ini hajat umat islam, tapi yang menikmati justru yang
menggunakan konsumennya ini adalah muslim dan non-muslim, semuanya
menggunakan jasanya jasa dari BUMN kita ini. Oleh karenanya ujian
sesungguhnya saya katakan sesekali lagi itu adalah idul fitri. Oleh karenanya saya
mohon, ini menjadi perhatian khusus, perhatian yang artinya ya hajatan setahun
sekali jangan sampai gagal dan harus diminimalisasi hal-hal yang kurang baik.
Sebelum ke sana saya ingin Pak Dwi apakah ini semuanya Dirut, tidak kan?
DEPUTI BUMN :
Yang bukan Dirut Pak, Pertamina. Pak Dirut Pertamina lagi di Luar Negeri
sama Pak Damri dan Kereta Api, lainnya Dirut.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, SE):
Oke, baik. Saya soalnya juga dari Garuda, Dirut ya? Baik, top lah. Ini karena,
saya ingin juga exercise saat ini di luar buat apa ya, kesiapan bulan suci
Ramadhan ataupun Idul Fitri ini, saya ingin menambah juga. Saya ingin
mengajukan kepada Pimpinan dan kawan-kawan kalau setuju artinya Garuda ini
sebenarnya kan tidak lazim untuk membahas soal mudik. Dia lebih kepada situasi
apa internal perusahaan ya. Jadi kalau bisa nanti setelah ini ditinjau gitu, siapkan
Pak Dirut ya? Jadi gitu, udah lama juga ngga ketemu, artinya punya waktu khusus
gitu loh Pimpinan. Jadi kalau kita satukan jadinya nggak fokus.
KETUA RAPAT:
Jadi gini gini gini, saya interupsi sebentar.
Kebetulan hari ini rapat mengenai mudik, tapi untuk Garuda ini kita
jadwalkan hari selasa setelah paripurna khusus dengan Garuda mengenai kinerja
keuangan dan harga tiket pesawat. Tapi kalau kita mau teruskan di sini, terserah
kesepakatan. Kalau kita mau teruskan di sini ya di sini, berarti selasa kita
kosongin aja setelah paripurna.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, SE):
Pimpinan, Pimpinan, saya masuk sedikit. Saya pikir kalau memang bisa
diselesaikan dituntaskan, dituntaskan sekarang aja Pimpinan.
KETUA RAPAT:
O setuju, setuju.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, SE):
Saya setuju dengan Gus Is.
KETUA:
Oke, oke, oke.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E.):
Ralat kalau ini.
KETUA RAPAT:
Oke, terima kasih. Silakan selanjutnya.
Sudah selesai Pak Primus?
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, SE):
Belum, tadi mah.
Baik, tadi berbicara saya mendengar dari Jasa Raharja soal menjadi satgas
untuk mudik yah nah itu mulia tapi pertanyaan saya sampai 250 ribu ini buat
siapa? Buat pegawai BUMN atau buat masyarakat bukan non-pegawai BUMN? Ini
tidak di.. buat siapa ini? Beberapa tahun lalu juga Menterinya bahkan mudik
bersama BUMN ini buat siapa, siapa yang mudik? Nah ini tidak pernah ada
penjelasan soal itu. Buat saya Pak, kalau hajatan mudik ini semua BUMN kita
yang berhubungan dengan alat-alat maupun pelayanan servis terhadap
masyarakat diturunkan harganya itu baru berprestasi. Kalau cuma ngasih mudik
begini nggak usah Pak, nggak jelas ini. Saya menduga nanti tolong dijawab,
menduga bahwa iya memang ada mudik tapi pegawai-pegawai juga. Jadi belum
prestasi jadi nggak usah nggak usah ya itu memang kebijakan internal
perusahaan sendiri lah. Jadi nggak usah bikin standar yang terlalu tinggi seperti ini
gitu.
Terus Kereta Api, karena Dapil saya itu Kabupaten Bogor Pak, dan saya
pengguna commuter. Jadi saya itu stasiunnya Ulujami ke sini kan cuma beda tiga
stasiun Pak, sampai di Slipi sini ya kan tinggal jalan seperti itu. Ada khusus ke
sana itu dari Tanah Abang sampai Maja. Maja itu Banten Pak. Ngelewatin
Kabupaten Bogor, saking besarnya ini. Saya ini kalau ke Dapil saya Pak, daerah
sana itu selalu lewat kalau pakai kendaraan itu butuh waktu 3 jam dengan kereta
api itu Pak. Itu cuma setengah jam Parung Panjang. Yang paling ujung itu cuma
55 menit, sangat efektif buat saya dan efisien, tetapi kualitasnya menurun. Kenapa
saya katakan menurun ya service nya, dulu wangi, bersih, sekarang ya
kebalikannya Pak. Dekil and the kumuh. Nah ini, apalagi menghadapi Bulan
Ramadhan ini, ini perlu, mungkin dulu seusainya Pak Jono masih ada, sekarang
perlu di ini karena konsumennya meningkat.
Saya berharap nggak tahu bagaimana caranya, dulu Maja sampai Tanah
Abang selalu penuh Pak. Nah ini salah satu, prestasi sebenarnya, karena orang
menggunakan jadi harus sampai Parung Panjang, apakah ada kemungkinan itu
ditambah lagi waktunya? Karena selalu waduh luar biasa. Dan saya pribadi
merasakan apa ya, keunggulannya, saya pengen dan yang paling ironis ini adalah
apa Bapak sesekali harus ke Maja dari sini, tes lah, nanti bertemulah sampai
Parung Panjang setelah itu masuk Cilejet ya Pak ya, terus udah gitu Daru terus
udah gitu Tenjo itu pembatasnya Pak, antara manusia setelah turun dengan
kereta api itu tidak ada pembatasnya, coba bayangkan. Bagaimana caranya pas
lewat, lewat saja, mau naik, mau turun, ini berbahaya.
Dulu saya pernah apa berbicara tentang hal ini tetapi tidak ditanggapi. Nah
ini tidak bisa, keselamatan tadi kan dibicarakan keselamatan kata Bung Eriko gitu,
harus diutamakan. Jadi Bung Eriko kalau turun di sana ni, naik kereta api terus
kereta api jalan, tangan kita begini ya kesenggol. Nah ini berbahaya ngga boleh
apalagi ada anak kecil. Buat saya ini adalah bentuk perhatian kita untuk
masyarakat begitu.
Terus juga PLN, ini gimana, saya juga, ya ada penurunan juga Pak
semuanya ya, kan janjinya udah dibantu PMN biar berkurang daerah Jawa. Coba
bayangkan saya Dapilnya itu Kabupaten Bogor, Bapak pernah dengar ini nggak
Pak? Cileungsi? Cibinong? Familiar Pak ya, daerah industri Pak. Nah bayangkan
saya ke sana itu masyarakatnya Pak Sartono itu complain kalau hujan wajar mati
lampunya, ini baru mau hujan udah gelap, sudah mati lampunya. Selama
bertahun-tahun seperti ini. Jadi saya rasa semua perwakilan PLN untuk
menjelaskan. Saya akan bertemu dengan RW se-cileungsi ini udah janji, harus
dijelaskan. Ini Bapak bener nggak, saya ke sana, itu saja. Dia mau nanyain jalan
lagi, ngga pentinglah udah ini aja nih, ini penting. Apalagi kalau malam, bener Pak.
Itu di luar Bulan Ramadhan, apalagi di bulan Ramadhan? Seperti itu. Jadi buat
saya ini perlu ditingkatkan. Kenapa?, dan harus dijawab tantangan ini.
Terakhir saya ingin ke Garuda, saya tidak apa ya tidak berbicara soal harga
tiket, saya rasa kawan-kawan juga pasti akan ke sana, juga kawan-kawan
berbicara soal manipulatif soal keuangan itu biar nanti saja yang lain. Saya
berbicara dari pada yang lainnya saja. Pertama adalah kualitas Garuda juga ada
penurunan. Ini mau ngga mau harus dibicarakan. Artinya saya sepakat apa yang
dibicarakan Bung Eriko itu, tidak sesuai dengan harga yang kami bayar, padahal
kami di sini kemana-mana selalu menggunakan Garuda bahkan kalau ada
kunjungan ke luar negeri pun Garuda, yang di otak, itu selalu. Tapi ini kayak
bertepuk sebelah tangan, Garuda jual mahal, nah sebagian dari kawan-kawan
kami ini carinya tentu nilai ekonomisnya lebih terjangkau seperti itu. Kalau bukan
kami, siapa lagi yang ingin bangga dengan perusahaan plat merah kami kan? Tapi
Garudanya ini tengil lah, kaya begitu, bahasanya itu kalau bahasa preman.
Nah, yang berikutnya adalah sejak 1 Maret, nah ini kepada kawan-kawan
dan Pimpinan, ini lah sebenarnya saya tujuan saya kenapa dipisahkan Bung
Nasril ya, ini penting, iya dengan Gus Is. Sejak 1 Maret, Garuda ini tidak menjual
tiket khusus orang yang mau pergi ke Timur Tengah. Jadi dia cuma berikan ke
empat travel. Nah ini bentuk penyalahgunaan, ini udah monopoli. Saya punya
dokumennya, anda cuma memberikan kepada PT. Smart Umroh, PT. Maktour,
PT. NRA dan PT. Wahana Putra Wisata. Kalau saya sekarang beli ke Timur
Tengah, Pak Adang telfon ke Garuda beli tiket nggak bisa. Lha ini apa ini? Ini
kebijakan seperti apa ini? Lah saya mengusulkan ini harus ada Panja. Saya masih
banyak dokumen, saya ingin memberikan kesempatan kepada kawan-kawan.
Terima kasih, itu saja dari saya Pimpinan. Mohon maaf kalau ada kata-kata
saya kurang berkenan.
Wabilahitaufikwalhidayah.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Wa’alaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh.
F-PD (SARTONO HUTOMO):
Saya daftar, Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Pak Primus Yustisio, selanjutnya Pak Sartono, siap-siap Pak Nasril.
F-PD (SARTONO HUTOMO):
Terima kasih.
Pimpinan yang kami hormati.
Rekan-rekan Komisi VI yang kami hormati pula.
Dan Deputi, Pak Erwin beserta seluruh para Direktur Manajemen dari pada
Garuda yang hadir di dalam Rapat Dengar Pendapat pada siang hari ini.
Tadi saya pikir mulai dari yang terhormat Pak Eriko, Pak, e, apa yang
sudah disampaikan tentang persiapan Garuda dan saya juga sudah
mendengarkan apa yang disampaikan oleh rekan-rekan dari BUMN, saya akan
lebih mencoba mengingatkan kepada keselamatan, pencegahan dan
pengurangan beban yang biasanya kalau menjelang apa itu Idul Fitri maupun
nanti apa balik ya itu, setelah Idul Fitri, itu korban itu meledak luar biasa. Saya
pikir dari tahun ke tahun sudah ada suatu apa beban atau koreksi atau juga apa
itu evaluasi tetapi tetap korban pun masih luar biasa tinggi, ini saya pikir semua
pihak tadi Pak Satgas yang di sini Jasa Raharja untuk mengingatkan betul
standart mulai dari angkutan penerbangan udara, darat, laut, konsisten betul.
Di space operasi ini ya, yang betul kadang-kadang karena dipaksa yang
penting bisa pulang jadi tidak layak pun dijalankan, kita terkaget gitu, pasti setiap
saat mendengarkan berita kecelakaan 50 orang meninggal, 100 terbakar itu akan
terjadi. Nah saya pikir pencegahan untuk kecelakaan ini harus terstruktur,
sistematis, dan massive dan berkelanjutan. Ini kayak pemilu aja ini, tapi ndak
pakai brutal. Dalam artian harus harus mengikat ini, Pak.
Bapak-bapak.. Pak Deputi.
Jadi kalau setiap tahun itu, kalau sepanjang tahun itu sudah berjalan
dengan baik, jadi waktu kita menjelang apa itu menjelang lebaran ini kita sudah
biasa saja. Nah ini apa itu pelanggaran-pelanggaran ini kita harus memahami
pelanggaran ini karena terpaksa kayaknya. Bus yang tidak layak tetap dipaksa
ngangkut lha ini ya apa itu dengan kepolisian, dengan perhubungan, BUMN ini
yang diberikan mandat untuk sebagai ketua harus bener-bener setiap saat itu
mengingatkan betul. Salah satu prestasi itu juga selain kelancaran lainnya
berkurangnya apa itu korban jiwa didalam mudik apa itu lebaran kali ini. Itu yang
yang lebih konsen ke situ tidak henti-hentinya, tidak bosan-bosannya untuk
mengingatkan jiwa ini karena mereka akan meninggalkan anaknya, istrinya ya,
bagaimana sedihnya itu, kalau korban jiwa yang sampai ribuan itu selama apa itu
mudik lebaran.
Untuk Garuda ini, seperti buah simalakama, kalau dimakan Bapak mati, tidak
dimakan Ibu mati. Kalau ini terjadi ini Bang Eriko, saya pikir Garuda banyak itu
varian-variannya mengapa mungkin tinggi, mungkin tentang kontraknya dulu
dollarnya masih apa itu 10.000 sekarang 14.000 mungkin di angka sepuranya juga
naik, kontraknya situ dengan dollar, macem-macem saya pikir itu, apa tidak hanya
satu aja, mungkin Pak Dirut juga masih belum tau betul ini mengapa masih belum
selesai ditambahkan banyak juga mungkin halamannya di situ, mungkin saya lebih
itu melihat atau menekankan pada pencegahan dan pengurangan korban jiwa di
dalam pemilu di dalam lebaran kali ini.
Demikian Pimpinan.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Wa’alaikumsalam.
Terima kasih Pak Sartono Hutomo, selanjutnya Pak Nasril Bahar, siap-siap
Pak Wahyu Sanjaya.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Terima kasih Pimpinan.
Pimpinan Anggota Komisi VI yang kami hormati dan kami banggakan.
Saudara Deputi dan segenap jajaran BUMN yang kami hormati.
Pak Deputi, saya singkat saja, Saya ingin tahu struktur coststrution dari
pada mudik lebaran dari BUMN ini. Dari mana sumber pembiayaannya?
Bagaimana peruntukannya? Dan kepada BUMN-BUMN diperintahkan apa? Dari
mana pengeluaran, dari mana pengeluaran pembiayaan tersebut? Dan ini harus
clear ya, harus clear ya? Sumber pembiayaan mudik lebaran. Karena di coverage
belum tentu semua ada terhadap pembiayaan ini.
Kalau Jasa Raharja Ketua, posko saya ingin jelaskan Pak, sebelum ini
dilanjutkan karena juga mudik lebaran 2018 yang lalu ini tidak jelas. Dan kami juga
memberikan apresiasi terhadap suksesnya mudik lebaran yang dilakukan pada
2018 tapi persoalan coststrution-nya itu coststruction-nya itu tidak jelas. Dari mana
ambil itu uangnya? Dan ini juga ada temuan ya daripada BPK untuk mudik
lebaran. Itu yang ingin kita perjelas hari ini sebelum kita lanjuti dilaksanakannya
mudik lebaran 2019 ke depan. Itu Pak Edwin siapa yang bertanggung jawab ini?
Karena juga nanti nanti pasca lebaran kita bertanya kembali pada hal pada sesi
pertanyaan yang tak terjawab atau tak mampu menjawab itu.
Yang kedua, Pak Pimpinan yang kami hormati. Saya juga mengerti apa yang
dikatakan Pak Sartono, makan buah simalakama Garuda, tetapi hari ini saya
menuduh Anda itu kartel. Kalau tidak melakukan kartel Anda ngga bisa terbang
lagi. Saya minta tuduhan ini dijawab di forum ini. Skenario pengurangan flight,
skenario pengalihan flight adalah melakukan hal-hal yang kurang terpuji terhadap
perilaku harga di masyarakat. Ini yang sesungguhnya kami melihat keberanian
seorang Dirut yang baru yang mantan keuangan Garuda melakukan kartelisasi di
penerbangan.
Saya rasa Pak Edwin sudah pernah dipanggil sebagai Deputi, belum ya?
Tapi kementerian Perhubungan yang lari-lari dipanggil oleh KPPU. Ini yang
sesungguhnya Pak Ketua ya, saya pikir komisi VI harus punya prestasi
sebagaimana Komisi VI ya pada tahun 2004 ya mempunyai prestasi bersama
KPPU melakukan penurunan harga tiket pesawat. Ini yang harus kita lakukan, hari
ini menjerit Pak. Kebobrokan manajemen dari pada Garuda, kebobrokan dari pada
manajemen maskapai lainnya mengorbankan masyarakat. Ini yang terjadi Pak
Eriko. Ini yang terjadi, ugal-ugalan Lion Group membeli pesawat besar-besaran
dan keugal-ugalan juga Garuda. Jadi menentukan harga ini cuma dua pilar,
Garuda group dengan Lion Group. Jadi saya pikir, dan Pemerintah ini macam ini
macam tidak tahu bahkan lari-lari ketiga di ini.
Ini saya pikir saudara Dirut Garuda ya, ya saya salut dengan keberanian
anda melakukan kartel. Saya datang, saya tuduhkan itu kartel, karena kalo nggak
ada kartel ngga akan mungkin seperti ini jadinya. Persekongkolan yang sangat
luar biasa yang hari ini yang menjerit, menjerit rakyat Pak. Penerbangan 2 jam
harga 3 juta, 2,8 itu economy class. 2,4 paling murah 2,6 penerbangan 2 jam.
Penerbangan 1 jam 1,8, 1,6 baik Lion Group maupun Garuda Group sama aja
harganya. Ini kan yang dirasakan masyarakat, Pak Edwin sebagai pembina ya.
Daripada BUMN yang menangani penerbangan ini. Saya pikir Komisi VI yang
harus melakukan tindakan memanggil ya bersama KPPU untuk KPPU
melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga kartelisasi ini tidak berlanjut di
Republik ini. Ini yang penegasan saya Pak. Mungkin diakhir periodesasi 2014-
2019, Komisi VI harus berhasil menuntaskan persoalan tiket ini Pak.
Hormat saya kepada Pimpinan, rakyat menjerit hari ini tentang harga
pesawat, tiket pesawat ya. Kalau harga pesawat sudah selesai yang lalu. Berapa
harga dibeli kita tidak tahu. Tapi jadi lah, lumayan lah. Ini yang saya minta kepada
Pak Edwin, kepada Pimpinan Komisi VI, kepada Anggota DPR RI Republik
Indonesia untuk segera menuntaskan tiket, harga tiket yang hari ini terindikasi
sangat jelas kartelnya. Ini adalah ekonomi kerena yang sangat luar biasa
dilakukan Garuda bersama Lion.
Itu saja catatan kami Pimpinan, kepada Pimpinan, kepada Komisi VI segera
menuntaskan indikasi dan kartelisasi harga tiket di penerbangan di negara kita ini.
Ini saya pikir, prestasi akhir kita di komisi VI karena KPPU hampir selesai
menuntaskan kajian dari pada temuan terjadinya kartelisasi harga tiket pesawat.
Itu saja Pimpinan, terima kasih .
KETUA RAPAT:
Baik. Terima kasih Pak Nasril Bahar.
Saya kira betul dalam rangka mau lebaran juga jadi perhatian masyarakat
mengenai harga tiket. Selanjutnya kami persilahkan ke Pak Wahyu Sanjaya,
kemudian siap-siap Pak Iskandar Syaichu. Silahkan Pak Wahyu Sanjaya.
F-PD (H. WAHYU SANJAYA, SE):
Ya, terima kasih Pak Ketua.
Pertamina hari ini diwakilkan siapa Pak ya yang dateng?
DIREKTUR PERTAMINA:
Saya Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Korporat.
F-PD (H. WAHYU SANJAYA, SE):
Oh Direktur Pemasaran. Ini sudah pas ini Pak. Jadi pertanyaan saya yang
pertama Pak dari paparan Bapak tadi, kalau saya lihat kawan-kawan yang lain itu
memaparkan adalah progres dari tahun ke tahun. Apa yang membuat layanan
Bapak lebaran tahun ini lebih baik dari tahun lalu? Bapak tidak bercerita
bahwasannya misalnya tempat tenda dari 2 jadi 3, maksud saya gitu kan, mungkin
karena subsidi ini mulai berkurang siapa tahu tendanya dari 2 jadi setengah gitu
kan. Jadi bapak jelaskan dulu apa perbedaan layanan Bapak untuk lebaran tahun
ini dibandingkan tahun lalu, itu yang pertama Pak.
Yang kedua, saya minta tolong dicatat Pak, karena kalau dari hasil reses,
dari kunjungan kerja kami kemarin dari Pertamina itu belum bisa menjawab waktu
itu dari pertanyaan Pak Dito dan Pak Inas seingat saya waktu itu terkait harga
avtur waktu itu.
Pertanyaan pertama Pak, seberapa mahal harga avtur di Indonesia
dibandingkan dengan di luar negeri? Yang deket-deket aja Pak nggak usah yang
jauh-jauh. Kemudian saya minta Pak, perkembangan harga avtur yang dijual oleh
Pertamina mulai bulan September 2018 sampai Mei 2019, perkembangan
perbulan saja Pak. Kalau Bapak belum dapat serahkan pada rapat saat ini agar
diserahkan pada besok, besok jumat, minggu depan lah. Hah? Sekarang saja.
Sekarang saja tuh kebut keinginan Ketua, sekarang. Ini saya minta harga avtur di
September 2018 sampai dengan bulan Mei 2019, karena ini terkait juga dengan
pertanyaan saya berikutnya dengan Garuda.
Kemudian pertanyaan saya yang kemudian dengan Garuda, terhitung mulai
kapan Bapak melakukan kerja sama manajeman apa atau rahasia atau apapun
bentuknya dengan Sriwijaya Air Pak? Karena ada yang bilang November, ada
yang bilang Oktober ada yang Desember, ada yang Januari karena lonjakan
harga tiket itu terjadi semenjak Bapak memulai kerja sama dengan Sriwijaya Air.
Praktis di Republik Indonesia ini tinggal dua operator, satu Lion, satu Garuda.
Wajar kalau dikatakan telah terjadi kartel. Kalau Bapak juga yang mengoperasikan
Lion Air, ndak kartel lagi Pak, itu baru namanya monopoli. Lah ini Bapak bisa
duduk semeja dengan Lion Air untuk menentukan harga.
Nah karena itulah saya harap Bapak bisa menerjemahkan kepada Komisi
VI dan juga atas pertanyaan saya ini, kapan Bapak memulai kerja sama itu, dan
dari situ kita bisa melihat urutannya Pak. Kalau nanti kata Bapak harga avtur yang
melompat-lompat, ah kita tanya dengan yang sebelahnya tadi Pak, Pak Pertamina
tadi. Kalau harga avturnya tuh landai saja tapi harga tiket Bapak meroket, ya kan?
Nah itu pasti akan terjadi sesuatu yang luar biasa. Karena walaupun Bapak pakai
pesawat dan bahan bakarnya roket Pak, tiket ditulis pakai tinta dan pena. Di print
juga yah, Pak Eriko yah, ngga ada hubungannya dengan avtur jadi tidak akan
meroket.
Saya rasa itu saja pertanyaan saya, bisa dilanjutkan Pak, terima kasih.
KETUA RAPAT:
Makasi Pak Wahyu Sanjaya, selanjutnya Pak Iskandar Syaichu, silakan.
F-PPP (H. ISKANDAR DZULKARNAIN SYAICHU, SE):
Makasih Pimpinan.
Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Komisi VI yang saya hormati dan
banggakan.
Pak Edwin dan para jajaran Dirut yang saya hormati.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Yang pertama Pak Edwin, saya hanya ingin melanjutkan apa yang
disampaikan Pak Nasril sahabat saya tadi. Berkaitan dengan mudik lebaran yang
diselenggarakan Kementerian BUMN. Tahun lalu kalau tidak salah 200.000 kursi
gratis yang disiapkan untuk, saya ngga tahu, untuk rakyat atau untuk pegawai
BUMN. Bagaimana dengan tahun 2019? Terus juga rute-rutenya, terus alokasi
anggarannya beban masing-masing BUMN, dan alokasi anggaran itu dari mana?
Yang kedua, ini untuk semua BUMN transportasi. Titik berat pelaksanaan
angkutan lebaran tahun 2019 ini kan terletak pada faktor keselamatan yang
pertama, keamanan dan kelancaran perjalanan, baik kereta api, kapal laut, atau
pesawat terbang. Saya ingin tahu kesiapan masing-masing. Kesiapan itu
ditekankan kepada keselamatan, keamanan dan kelancaran. Kesiapan masing-
masing BUMN.
Untuk Pertamina, saya mohon dijelaskan juga kesiapan Pertamina dalam
layanan BBM tol Trans Jawa dan trans Sumatra? Berapa titik yang disiapkan dan
dimana saja titik-titik itu?
Terakhir Garuda, Pak Dirut. Saya apresiasi laporan keuangan Garuda tahun
2019 yang dalam waktu singkat Pak Hari berubah 180 derajat, terlepas itu jadi
kontroversi. Tapi saya apresiasi, saya pribadi apresiasi, semoga laba ini betul
betul ada, real pak Dirut. Terus Pak Dirut, pak Ari. Dengan adanya tol trans Jawa
ini, artinya pendapatan Garuda untuk rute Jakarta-Jogjakarta, Jakarta-Semarang,
Jakarta-Surabaya, termasuk Dapil saya di Gresik itu kan jadi menurun Pak Ari,
betul? Jadi untuk jadwal itu jadi belum pendapatan Garuda karena ada Tol
TransJawa. Apakah slot ini dialihkan ke slot lain, yang misalnya slot yang gemuk
ditambah jadwal penerbangannya?
Terus yang kedua Pak Dirut, saya ingin tahu juga. Garuda ini kan akan
pasang Wifi di 30 Pesawat kalau tidak salah, bagaimana kelanjutannya, saya pikir
karena ini perlu juga Wifi Pak Dirut.
Dan yang terakhir, saya mohon penjelasannya juga ini Bu Menteri BUMN
kan sepertinya tidak menghendaki Garuda untuk menurunkan tarif Pak Dirut yah?
Sementara di sisi lain, Pak Budikarya Menteri Perhubungan itu minta Garuda itu
memberikan diskon tarif lebaran ini bagaimana pendapat Pak Dirut sebagai
petinggi di Garuda?
Terimakasih Pimpinan.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Wa’alaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh.
Makasih Pak Iskandar Syaichu, selanjutnya yang lain ada lagi, Pak Nyat
Kadir? Kalau nggak ada, dari Pak Daniel? Nggak ada. Bu Arum? Bu Maelani?
Cukup? Dari meja Pimpinan Pak Inas? Silakan Pak Inas.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Saya pertanyaan saya simple, saya minta nanti pada Pertamina coba
menghitung harga avtur itu plan berapa? Lantas juga Garuda, kita harus fair.
Garuda bisa nggak menghitung avtur in to plan. Tapi tidak lewat pertamina? Bisa
ngga Garuda cari sendiri? Kita mulai perbandingan harganya. Apakah memang
avturnya pertamina mahal atau gimana? Saya minta itu dihitung.
Kalau memang ternyata kalau Garuda cari sendiri, kenapa tidak kita kasih
Garuda untuk cari sendiri? Kalau ini kan persoalannya seperti apa? Roda-roda
pedati, muter aja di situ. Avtur avtur avtur jadi tidak jelas. Karena itu saya ingin
clear, saya minta Pertamina menghitung berapa in to plan harga avtur dan Garuda
saya minta menghitung in to plan berapa harga avtur? Tapi Garuda cari sendiri
tidak lewat Pertamina. Dari sana kita akan tahu gitu, ternyata kalau harganya
sama, ada persoalan lain di Garuda. Tapi kalau ternyata harganya cukup berbeda
jauh, artinya Pertamina yang mahal. Ada persoalan di Pertamina. Ini yang pengin
saya tahu. Bisa saya kira Pak Ari ya? Nanti bikin silahkan menghitung kalau Pak
Ari ambil dari orang lain atau import sendiri dari Singapore. Silahkan bikin
perhitungan. Dan saya minta Garuda disini perhitungan seperti apa. Nanti saya
akan bandingkan nanti kita di meja pimpinan dan kawan-kawan kita akan tahu,
berapa sih harga aftur sebenarnya? Ini tidak pernah terbuka, Pertamina bilang
sekian, ini bilang kemahalan, nggak tahu kita yang bener yang mana!? Komisi VI
kita ingin kita clear. Masalah avtur selesai, ouh dari pertamina mahal, kalau
memang itu pertamina tidak bisa turunkan dengan hasil itungannya Garuda, kita
persilahkan Garuda cari avtur sendiri. Itu jalan terbaik. Jadi tidak bundet terus
kayak roda pedati, muter di situ tidak jelas jelas, itu mengenai avtur.
Kedua Pertamina, saya pada Kunker yang lalu saya minta kepada Pertamina
untuk meminta data piutang Petralance sampai hari ini tidak jelas. Sudah berapa
tahun Petra dibekukan atau Pertamina Energy dibekukan? Piutang itu berapa
sampai sekarang? Ada yang bilang 4.700.000 dolar, ada yang bilang 1.000.000
dolar ada yang bilang 87.000.000 dolar, ini uang rakyat Indonesia yang harus di
collect. Bertahun-tahun sejak saya di komisi VII sampai sekarang di Komisi VI itu
tidak jelas berapa piutang Petra? Saya minta perhitungan piutang Petra hadir di
meja Pimpinan dan kawan-kawan. Kapan saya minta pertamina kepastian di
Pertamina? Ya bisa nanti pada saat Panja Pertamina, waktunya kalau ada gitu.
Kedua mengenai pertamina, kenapa Pertamina harus mendirikan PIDS
Pertamina International Distribution Services kalau tidak salah di Singapore.
Pertanyaan saya kenapa? Walaupun sekarang katanya belum berjalan, kenapa
mendirikan itu?
Yang kedua, kenapa tidak menghidupkan lagi PES Pertamina Energy
Services? Kalau masalahnya PES-nya di Perbankan cukup dikenal. Akan lebih
mudah bagi pertamina untuk punya trading di Singapore. Kalau waktu itu PES
saya sudah usul sebenarnya kepada Pak Dwi, kalau dalam PES itu ada tikus,
tikus yang dibunuh. Jangan rumahnya yang dibakar. Kemarin itu rumahnya yang
mau dibakar. Ataulah pertamina berpikir kembali, menghitung kembali, silahkan
berdiskusi di walaupun dengan pemerintah juga silahkan pertimbangkan untuk
menghidupkan kembali Pertamina Energy Sercives, karena di Perbankan sudah
cukup dikenal sehingga untuk kemudahan LC akan lebih mudah daripada
Pertamina mendirikan lagi PIDS.
Yang ketiga dan yang terakhir, saya ingin bertanya apa bisnis PPT di
Singapore? Saya minta kejelasan, karena setahu saya PPT itu kerja sama
Pertamina dengan Jepang, sahamnya 50% Jepang, sahamnya 50% Pertamina,
dan kantor pusat ada di Tokyo. Nah kenapa sekarang kok buka di Singapore? Ada
apa? Tolong kasih penjelasan sama saya tertulis. Saya kira itu tapi kalau mau
dijawab sekarang silahkan dijawab.
Wabilahitaufikwalhidayah.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA:
Waalaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh.
Baik, Terima kasih Pak Inas.
Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Deputi dan seluruh Direksi untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan pendalaman dari Yang Terhormat
Pimpinan dan Anggota Komisi VI DPR RI. Silakan Pak Edwin.
DEPUTI BUMN :
Makasih Pimpinan.
Saya kira bisa langsung saja dari Pak Budi mengenai secara umum karena
banyak pertanyaan mengenai mudik bareng, Pak Budi silahkan jelaskan kemudian
dilanjutkan dengan Garuda karena banyak pertanyaan Garuda, dan terakhir
mengenai Pelni dan ASDP. Mulai dari Pak Budi, silakan Pak Budi.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Terima kasih Pak Deputi.
Bapak sekalian dan Ibu yang kami hormati,
Dari beberapa yang disampaikan Bapak ibu sekalian, ada pertanyaan yang
terkait dengan kegiatan mudik bersama BUMN. Jadi yang pertama, terkait dengan
mudik bersama BUMN ini, pelaksanaan di tahun 2019 ini, pemudik yang disasar
atau yang akan diangkut atau yang dilakukan mudik itu pertama adalah pemilik
kendaraan sepeda motor, yang sebagaimana kami sampaikan bahwa akan
mengalihkan pengendara sepeda motor bersama keluarga yang ada itu dalam bus
atau angkotan model yang lain. Hal ini untuk menekan angkat kecelakaan lalu
lintas.
Yang kedua, masyarakat umum. Jadi masyarakat umum ini memang tidak,
kita ketahui bahwa banyak tenaga kerja yang ada di luar jawa. Apakah tenaga dari
kebun ataupun dari tambang dan sebagainya sehingga kita tadi menyiapkan rute-
rute kapal laut yang dari Kumai Kalimantan, dari Makassar ke Jawa dan
sebagainya. Kemudian juga ada beberapa dari BUMN yang memberikan
kesempatan kepada para pelanggannya, para pelanggan, apa itu tadi perbankan,
yang dipekerjakan oleh BUMN itu yang diangkut. Tapi memang persentasenya
tidak terlalu besar, tapi itu memang ada hal-hal yang kita dilakukan oleh pihak
karya-karya untuk mengangkut para buruh-buruh yang bekerja di BUMN karya.
Dan juga apa tenaga pendukung outsource yang ada di perusahaan-perusahaan
itu sendiri. Jadi tidak secara spesifik bahwa itu diperuntukkan untuk pegawai-
pegawai BUMN. Jadi prinsipnya kita adalah membuka kepada seluruh masyarakat
secara umum untuk bisa menggunakan ini. Itu yang yang yang dipastikan bahwa
para pemudik itu adalah dari masyarakat umum. Kemudian.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Yap.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Dalemin sedikit, terima kasih.
Pak Budi, kalau saya tangkap ya Pak, artinya Bapak memang saya
sebenarnya tidak ada masalah mau pegawai BUMN apalagi buruh. Jadi kalau
saya tangkap artinya untuk memang lebih spesifik untuk kelas menengah ke
bawah. Seperti itu, siapa pun itu, nah memang itu tujuannya Pak. Nah, tapi kan
nanti jangan-jangan karena 250 ribu orang, tiba-tiba dalam waktu H-7 sekarang
sudah dibagikan ini, belum dibagikan mungkin tiketnya kayak begitu, akhirnya
nanti tumbuh mohon maaf calo atau ini. Ini kan itu bisa terjadi. Nah ini
antisipasinya seperti apa dan jangan sampai itu terjadi Pak, kayak begitu. Jadi
mulai sekarang setelah Lebaran sudah memikirkan untuk 2020 nya, seperti itu. Itu
Pak, jadi nggak usah dijawab lagi, diteruskan saja.
Terima kasih.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Terima kasih, Pak.
F-PKS (drh. SLAMET):
Mohon maaf, mohon maaf Pimpinan.
Sekalian saya ingin mendapatkan gambaran sistem rekrutmennya dari yang
sekian itu terutama untuk yang masyarakat umum kalau misalnya bank dengan
nasabahnya itukan mungkin sudah, nah untuk masyarakat umum sistem
rekrutmennya mungkin bisa disampaikan pada kita.
Terima kasih, Pimpinan.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Izin Pimpinan dan Bapak sekalian.
Sedikit teknis kami menjelaskan, terkait dengan masyarakat umum yang
kami sampaikan bahwa kita memanfaatkan menggunakan sistem online untuk
seluruh pendaftaran. Sebagai contoh yang kami lakukan di Jasa Raharja yang
mana kami akan mengangkut kurang lebih 40 ribu atau membawa 40 ribu. Itu
adalah untuk pemilik kendaraan sepeda motor kemudian istri dan dua anak yang
itu yang kita angkut. Nah sehingga kita melakukan sistem pendaftaran secara
online di bulan April, sudah kita mulai. Yaitu dengan mempersyaratkan harus
memiliki SIM, STNK sepeda motornya, KTP dan Kartu Keluarganya, sehingga
betul-betul yang diangkut adalah memang satu keluarga itu. Nah kemudian dari
pendaftaran online itu, kemudian kita lakukan verifikasi data. Ya, diverifikasi data
itu kita lakukan kemarin tanggal 6 sampai dengan tanggal 11. Mereka datang
untuk membawa dokumen aslinya. Dengan demikian setelah kita pastikan bahwa
yang bersangkutan benar adanya, kemudian kita langsung memberikan, sorry,
untuk mempermudah ditahun 2020 atau ke depan kita menggunakan fingerprint,
sidik jari. Sehingga itu nanti mempermudah untuk tahun ke depan tidak, tidak
perlu lagi membawa dokumen dan juga menghindari tadi percaloan.
Kemudian, setelah itu kita memberikan tiketnya untuk jurusan kemana
mereka berangkat. Karena pada saat pendaftaran online sudah ditetapkan mereka
akan ke mana tujuannya. Dengan demikian maka pada saat penyerahan tiket itu
dimana juga disertai dengan barcode di sana, sehingga itu kita sampaikan setelah
itu mereka nanti akan kita berangkatkan pada tanggal yang kita tentukan yaitu
pada tanggal 30 Mei. Jadi proses itu Insya Allah karena kita sudah
memberlakukan yang (..suara tidak jelas..) kita selalu sempurnakan sistem ini
untuk menghindari percaloan. Jadi kita langsung face to face itu Pak.
Memang ditahun-tahun awal mohon maaf, ditahun-tahun awal kita (..suara
tidak jelas..) tahun pertama dan kedua kemungkinan itu terjadi, tapi setelah kita
semakin sempurnakan Insya Allah sampai saat ini untuk tingkat pecaloan itu
sudah dapat kita tekan. Demikian mungkin sekilas terkait dengan proses.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Pimpinan, mau menambahkan lagi.
KETUA RAPAT:
Silakan Pak.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Pak Budi. Itu yang saya khawatirkan tadi, rentan waktu itu cuma satu bulan,
anda mau memberikan pengumuman terus buat calon pemudik ini. Nah ini pola ini
harus diperkuatlah artinya sejak habis lebaran mungkin setelah Idul Adha ya dua
bulan lagi, itu langsung dibuka buat mudik Lebaran. Jadi itu kan bisa menyeleksi,
nah nanti diputuskan itu baru awal tahun. Jadi bisa jadi banyak orang juga yang
sebenarnya sudah beli tiket itu dari jauh hari, kan jauh sudah lebih murah dari satu
tahun sebelumnya nah punya kesempatan untuk mendapatkan mudik gratis ini.
Nah ini lho jadi jangan rentang waktu ini yang yang crowded ini loh, harus
diperbaiki.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Baik, terima kasih Pak.
Juga kami tambahkan, bahwa kami pada saat pendataan termasuk minta
nomor HP nya Pak. Dan itu kita blasting pada saat tahun depan kita adakan ada
mudik kembali. Sehingga dari data yang ada, khususnya Jasa Raharjda ini banyak
pemudik yang sudah lebih dari empat sampai lima kali ikut Pak, gitu ya. Baik, kami
lanjutkan Pak terima kasih.
Jadi untuk terkait dengan keselamatan bus Pak, keselamatan bus yaitu
memang menjadi prioritas utama di dalam moda angkutan darat, jadi kami punya
PO standar Pak, jadi ini juga kami share kepada seluruh BUMN yang terkait
didalam mudik bareng ini, dimana bus itu usianya maksimal lima tahun Pak,
maksimal lima tahun. Kemudian mereka harus lulus ramp check yang sudah
ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Kemudian saat akan keberangkatan,
seluruh pengemudi itu akan dites kesehatannya, ya termasuk tes urine.
Kemudian juga diberikan arahan oleh pihak Korlantas Polri untuk
keselamatan di jalan raya. Kemudian kita juga mensyaratkan, bahwa untuk
perjalanan jarak jauh misalkan Jakarta sampai Surabaya, itu harus ada dua
pengemudi Pak, harus disiapkan oleh PO yang bersangkutan. Nah ini untuk
menjaga kelelahan dari pada pengemudi ini. Nah sehingga kita harapkan dengan
adanya yang kita terapkan ini mudah-mudahan ya alhamdulillah selama sekian
tahun tidak ada hal-hal yang terjadi selama kegiatan mudik bersama.
Kemudian yang disampaikan oleh Pak Nasril, Pak, terima kasih bahwa
memang kami ditetapkan sebagai koordinator Ketua Satgas, Ketua Satgas untuk
koordinasi mudik ini seluruh BUMN, tepatnya 104 BUMN, memang kami
ditargetkan Pak, untuk mengangkut minimal 250 ribu pemudik. Dan alhamdulillah
dari pendataan yang ada dan kesanggupan dari 104 BUMN ini semua terpenuhi
Pak, itu malah mencapai 250.338. Jadi dari masing-masing BUMN itu dan
penetapan 250 ribu ini dan pendistribusian ke masing-masing BUMN juga atas
persetujuan dari Kementerian. Itu yang, yang kita pastikan bahwa masing-masing
BUMN itu mendapat kuota berapa mereka.
Kemudian kami selaku Satgas juga, ditugaskan untuk mengelola Pak,
persiapan dari BUMN yang ada, dari kemudian juga kita setujui bahwa moda yang
dipergunakan dari moda bus, kereta api, kapal laut dan pesawat udara. Nah ini
nanti masing-masing BUMN akan menetapkan akan menggunakan moda apa.
Jadi kami tidak menetapkan misalkan mohon maaf, “Garuda, you harus pakai
kapal laut, harus pakai enggak” tapi kita kembalikan kepada masing-masing
BUMN dengan empat moda ini silakan dipergunakan. Gitu.
Kemudian juga melakukan koordinator, koordinasi antar BUMN itu sendiri,
kita memonitor setiap hari berapa yang sudah terdaftar dan sebagainya. Dan
alhamdulillah sampai dengan data kemarin, karena kita lakukan secara online
diantara 104 BUMN itu sudah hampir 25% bahwa semua kuota itu terpenuhi. Tapi
ada masih BUMN yang masih dalam proses pendaftaran dan sebagainya. Tapi
BUMN itu sudah sanggup untuk mengangkut yang sudah disepakati bersama.
Kemudian juga mengelola tentang keberangkatan khususnya untuk moda
bus yang akan flight off tanggal 30. Ini yang kita lakukan juga sehingga kami
mengkoordinir dengan jajaran keamanan, baik itu Kepolisian lalu lintas kemudian
pengamanan termasuk untuk tempat lokasi pemberangkatan itu sendiri, itu yang
kami lakukan. Sehingga kami sebagai Ketua Satgas tidak ada penugasan untuk
penetapan penggunaan biayanya. Itu masing-masing BUMN sesuai dengan
aturan yang ada di masing-masing BUMN sendiri. Dan khusus untuk kami, mohon
maaf untuk Jasa Raharja kebetulan kami sudah menganggarkan yang masuk
dalam penanggulangan kecelakaan, sebagaimana juga bantuan untuk sarana
prasarana sudah kami sampaikan tadi didepan. Jadi penggunaan anggaran itu
ditetapkan oleh masing-masing BUMN itu sendiri dalam batas kewenangan dan
ketentuan yang ada.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Pak Budi.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Siap Pak.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Pak, saya katakan dari mana anggaran itu diambil? Jadi cost structure-nya
dari mana? Saya ingin tahu dari mana sumbernya, ya?
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Izin Pak. Kami sampaikan tadi Pak bahwa untuk masing-masing BUMN itu
ditentukan oleh BUMN Pak. Kami tidak memastikan.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Okelah kalau Anda tidak beritahu kepada kami masing-masing BUMN
lainnya, dari anda sendiri darimana anda ambil? Dari cost structure mana anda
ambil?
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Kami menganggarkan dari cost biaya penanggulangan kecelakaan Pak. Jadi
itu yang tadi kami sampaikan bahwa karena memang.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Cost penanggulangan kecelakaan? Berapa pertahun, berapa dianggarkan
untuk itu? Dalam, dalam RUPS itu berapa?
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Baik, yang ditetapkan ini adalah sebesar 20 M sekian Pak. Karena kami
memang menyelenggarakan pengangkutan yang relatif besar dan siap.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Karena begini, Pimpinan. Ini yang tidak jelas 2018, 2017 yang lalu, ketidak
keterbukaan dari pada masing-masing BUMN tersebut. Kepada Komisi ini enggak
disampaikan cost structure-nya darimana. Jadi apa yang mau kita bahas kalau
begitu. Ini yang yang sesungguhnya ya ketidak keterbukaan dari pada BUMN itu
darimana cost structure-nya. Coba dijelaskan kepada kita. Anda mau alokasikan
berapa? Apakah itu berdasarkan RUPS? Ini, ini yang kami ingin tau Pak. Jadi
anda sebagai Ketua Satgas coba anda jelaskan dulu.
Terima kasih, Pimpinan.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Silakan Pak, dijawab saja Pak.
DIRUT PT. JASA RAHARJA:
Baik, terima kasih Pak.
Tadi kami sampaikan Pak, untuk pembiayaan untuk masing-masing BUMN
kami tidak, tidak punya kewenangan dan tidak tugaskan untuk penetapan biaya
dari masing-masing BUMN. Sumbernya dari mana intinya ya.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Kalau begitu pertanyaan satu ini saya serahkan kepada Deputi lah Pak.
Karena juga enggak berani menjawab.
DEPUTI BUMN:
Dijawab Pak Nasril. Memang ada beberapa tapi tidak bukan mungkin
perkiraannya ini CSR atau BL? Enggak, enggak ini tidak masuk CSR atau BL,
nature perusahaannya kalo Pertamina ini masuknya dia ke coorparate
communication, karena dia sekalian untuk promo dari pada produk. ASDP/Pelni
itu juga masuk kepada cost anggarannya di marketing dan coorp communication.
Kereta Api juga ya, Kereta Api juga karena dia sekalian untuk event promonya dia.
Demikian juga PLN, yang berbeda mungkin hanya Jasa Raharja. Karena Jasa
Raharja semakin banyak dia menyelenggarakan ini, semakin turun jumlah
kecelakaan di jalan raya, maka semakin sedikit tagihan kepada Jasa Raharja.
Tetapi sebagian besar, BUMN adalah menggunakan dana coorporate
communication and promotions. Gitu Pak Nasril.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Ya, Pimpinan. Saya pikir perlu Bapak sampaikan secara tertulis dari pada
masing-masing BUMN Pak. Karena jawaban yang lalu, jawaban yang lalu itu cost
structure-nya keluar dari pada Sekretaris Coorporate. Itu yang disampaikan staf
nya Pak Sofyan Basir, staf nya Pak Bintang, ya. Jadi kami ingin tahu cost structure
darimana keluarnya. Anda kan ini kan kami control dalam penggunaan anggaran,
nah ini yang sesungguhnya ada sebagian bilang dari BL (Bina Lingkungan), dari
promosi. Jadi kan ini kan ini yang kami ingin tahu, dan ini apakah diperkenankan,
itu saja. Ya Pak Edwin coba.
DEPUTI BUMN:
Nanti kami sampaikan Pak, tapi memang ini dalam BL ataupun CSR yang
jelas Sekretaris.. kalo namanya Sekper itu namanya pejabat pengguna anggaran,
sementara itu mata anggarannya itu adalah untuk promosi, pemasaran atau
coorporate communication itu mata anggarannya. Pejabat pengguna anggarannya
itu namanya Sekper, jadi.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Artinya dari pos Sekper itu, dari, dari Sekretariat Coorporate?
DEPUTI BUMN:
Iya itu ininya, pejabatnya.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Iya pejabatnya. Karena dari situ sumbernya.
DEPUTI BUMN:
Ya tapi untuk promosi, event, marketing, coorporate communication lain-lain
itu, itu memang di bawah divisi yang ada dibawah coorporate secretary.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Jadi kita kan ingin tahu Pak, cost structure itu dari mana?
DEPUTI BUMN:
Disiapkan, nanti disiapkan jawaban buat Pak Nasril.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Enggak, bukan buat saya Pak, untuk semua Komisi, untuk semua Anggota.
DEPUTI BUMN:
Ya, ya untuk semua Komisi VI, mengenai.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Saya ga perlu jawaban Pak, Komisi perlu jawaban itu.
DEPUTI BUMN:
Ya. Siap, siap. Kita siapkan Pak.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Berapa hari? Karena juga ingin tahu kita, sebelum pelaksanaan ini ingin
tahu. Harus sampai ke meja Pimpinan itu, cost structure pada masing-masing itu.
DEPUTI BUMN:
Ya, dibuat segera, sekarang hari apa Pak? Ya minggu depan lah, senin-
selasa.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Saya, saya tiga hari selesai Pak, ngapain minggu depan Pak, hanya
pernyataan sikap bahwa nya diambil dari sini. Kan begitu. Berarti hari ini tak, tak
terjawab Pimpinan? Cost structure dari pada masing-masing BUMN yang
melaksanakan mudik bareng, di sini ternya.. tertulis mudik bareng tapi
pelaksanaannya mudik gratis. Kan begitu Pak Ketua Posko.
Ya, terima kasih Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Oke cukup ya Pak Nasril.
F-PKS (drh. SLAMET):
Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Ya.
F-PKS (drh. SLAMET):
Bisa menambahkan dari sebelah kanan.
KETUA RAPAT:
Pak Slamet, silakan.
F-PKS (drh. SLAMET):
Ya, terima kasih Pimpinan.
Terkait dengan apa yang disampaikan oleh Pak Nasril, justru saya juga ingin
menambahkan kalau tadi di dari sisi penganggaran dari pos mana, kita coba
misalnya 2018 dari sisi audit Pak Nasril. Kita mungkin sebagai fungsi pengawasan
ya kita juga tidak salah untuk kemudian meminta itu, disertakan dalam laporan tadi
yang itu, sehingga kita tahu pos anggaran dari sini penggunaannya. Kita tidak
dalam posisi curiga, tetapi dalam pengawasan ini menjadi penting untuk kemudian
apa yang dianggarkan sekian milyar, sekian milyar, sekian milyar itu memang
betul-betul termanfaatkan oleh sasaran yang sedari awal ditentukan. Itu mungkin
tambahan saya kalau (..suara tidak jelas..).
Terima kasih, Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Baik kita lanjutkan Pak.
Tadi sudah selesai Pak Budi? Sudah? Jadi siapa lagi Pak?
DEPUTI BUMN:
Garuda. Pak Ari, silakan.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Ya, terima kasih Pak Deputi.
Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi VI yang saya hormati.
Untuk pertanyaan dari Pak Eriko dapat saya sampaikan beberapa hal,
bahwa memang kita Garuda tidak pernah melanggar aturan tarif yang ditentukan
oleh Pemerintah melalui PM 14 Tahun 2016 dan itu memang tidak pernah
berubah dari tahun 2016 April sampai dengan sekarang. Dan sejak dulu sebelum
adanya kenaikan harga dibulan Oktober 2018, itu rata-rata harga kita itu ada di
70-75% dari TBA (Tarif Batas Atas). Yang ada sekarang adalah tarif kita adalah di
90-98% dari TBA. Namun kami sudah diminta oleh Kementerian turun hingga 90.
Jadi memang 90% dari TBA. Jadi kalau memang bisa dirata-ratakan dari sebelum
2018 Oktober itu kita ada kenaikan sekitar 15-20% dari TBA harga rata-rata.
Harga rata-rata yang dinaikkan itu rata-rata memang harga di kota besar Pak,
karena memang untuk mensubsidi ATR-ATR kita yang di Saumlaki, Langgur,
Maumere.
Dan memang kita di tahun 2016 ada laporan dan temuan dari BPK dan ini
harus dilakukan bahwa Garuda tidak boleh lagi menjual harga di bawah harga
pokok produksi dan merugi. Jadi nanti kita akan sampaikan juga laporannya
kepada Komisi VI apa hasil temuan BPK dan pada tahun 2017 Garuda mengalami
kerugian 3,3 Triliun dan di Januari-September kita itu mengalami kerugian sekitar
2,1 Triliun.
Nah dibandingkan dengan harga penetapan di tahun 2016, empat tahun
yang lalu rata-rata harga fuel itu sudah naik sekitar 63% harga kurs itu naik apa
namanya berubah sekitar 17%, harga Libor Pak karena kita menggunakan USD
itu 317%. Jadi semua harga komponen yang membentuk harga tarif batas atas di
tahun 2016 itu sudah naik semua. Memang kami apa.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Pimpinan, interupsi Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Silakan, silakan.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Saudara Dirut, sebelum dilanjutkan. Anda kan datang kemari punya staf.
Sembari menjawab pertanyaan dari keseluruhan Anggota, bisakah anda membuat
cost structure terhadap pokok produksi. Berapa sesungguhnya komponen avtur di
situ. Sehingga kalau memang avtur yang mempengaruhinya apakah management
mempengaruhinya, apakah cost of money yang mempengaruhinya, kami ingin
tahu juga. Ya, jadi harga, cost structure harga pokok produksi itu lah yang perlu
dipaparkan di sini, sehingga clear kita apakah akan dibuat Panja Tiket atau
tidaknya maka tergantung penjelasan dari ini. Karena hari ini rakyat menye… ini
sakit rasanya hari ini kalau penerbangan 1 jam itu hampir 1.800.000. Apakah
harga tarif batas atasnya itu anda katakan baru 70% ya, tetapi rasanya seiring loh
Pak, bagi seorang politisi ya, kalau harga itu seiring Garuda naik, Lion naik, ini
hanya beda-beda tipis kenaikannya itu hanya 5% perbedaan antara Garuda dan
Lion. Sementara dulu itu sampai jomplang itu sampai 30-40% Pak.
Tentunya indikasi kartel itu lah yang saya tekan hari ini, harga Bapak itu
dengan Lion itu hanya 5-10%. Maka coba anda jelaskan hari ini, berapa cost
structure-nya. Jadi kami tahu apakah pure itu bahwasanya avtur yang membuat
harga itu yang sangat luar biasa, apakah management dari pada coorporate,
apakah cost of money yang dibebani masa lalu, kami ingin tahu. Saya pikir itu
jawabannya Pak. Terima kasih.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Ya terima kasih Pak Nasril. Mungkin yang.
KETUA RAPAT:
Ya, silakan Pak Inas.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Izin. Pak Dirut tadi ada yang menarik saya tangkap dari yang disampaikan
Pak Dirut bahwa ternyata penerbangan ke kota-kota besar ini mensubsidi
penerbangan perintis Pak ya. Ya, terima kasih Pak.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Ya Pak. Jadi mungkin kalau memang kita sudah berkonsultasi dengan
pemegang saham, kami juga akan memberikan apa namanya promo dan discount
kepada senior citizen yang di atas 60 tahun Pak, kemudian juga Veteran, pelajar
dan mahasiswa untuk harga 50%. Jadi memang, memang kenaikkan harga ini
diken.. setuju kepa… tertuju kepada memang yang sudah membutuhkan. Dan
memang cost structure Pak, masing-masing airline berbeda, kalau di Garuda itu
fuel itu 30%, trus kemudian sewa pesawat itu 24%, perawatan pesawat itu 4%,
biaya pegawai 12%, dan lain-lain 30%.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Bisa gak Bapak tayangkan Pak?
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Iya Pak?
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Bisa ga ditayangkan itu?
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Kebetulan ini ada di handphone saya Pak. Nanti saya cari, saya kirim.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Karena walaupun perbedaan maskapai, tapi itu tidak jauh bedalah Pak.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Ya, sudah saya kirim, tolong..
Satu lagi Pak, kami dan Lion itu memang beda. Kami full service dan Lion itu
LCC, di Permen 2016 14 itu kami itu 100% TBA kalau Lion itu maksimum dia
hanya boleh 85% TBA. Jadi perbedaan kami dan Lion itu jelas beda, kami
memberikan juga layanan LCC Citilink dan di apa namanya NAM. Nah itu jelas
kalau misalnya dengan Garuda, misalnya contoh Pak dari Jakarta ke Jogja kita
jual 1.050.000, Bapak mungkin bayar sekitar 1,2 atau 1,6 sorry 1,4 itu ada
komponen-komponen passanger service charge, terus kemudian ada beberapa
lagi komponen.
Jadi memang harga TBA itu memang yang tiket harga tiket itu rata-rata 20%
dari harga pengenaan dari Angkasapura I dan Angkasapura II serta Airnav. Itu
yang memang dan itu pun sudah naik hampir 150% dari tahun 2017-2018. Nanti
akan mungkin dari AP I, AP II akan menerangkan kenapa ada kenaikan tersebut.
Mungkin yang kami lihat bahwa ada pengembangan beberapa airport di daerah,
daerah remote, daerah terpencil yang menyebabkan mereka menaikkan. Contoh
seperti Airnav, menaikkan root charge kita Pak hampir 300%. Jadi memang dari
tahun 2016 kami ini sebenarnya berarah-berdarah Pak. Memang kami akui
pendahulu kami tidak efisien, kami juga mendengar bahwa tiket mahal kami juga
akan menurunkan itu. Jelas kami sebagai professional dan management kami
diamanatkan oleh pemegang saham agar menyelamatkan Garuda, dan Undang-
Undang BUMN mengatakan bahwa semua usaha BUMN tidak boleh rugi. Itu
cuman beberapa yang bisa kami sampaikan, mungkin kami sudah kirim datanya
juga Pak.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Ya, sedikit Pak Ketua.
Saya hanya menyitir dari pada apa yang dikatakan oleh Saudara Pak
Sartono tadi tentang Garuda dan penerbangan maskapai penerbangan Indonesia,
bahwa penyelamatan maskapai penerbanggan di Republik ini hanya dua Pak.
Kalau tidak monopoli, kartel. Ini pelanggaran Undang-undang, maka tugas kita
menyelidiki sejauh mana kartel yang terjadi. Hanya pembuktian kartel yang harus
kita lakukan, karena indikasinya jelas. Itu saja, Pimpinan.
Kalau ini sukses, ya saya hormat dan salut kepada Pimpinan Komisi VI,
Bahwa Komisi VI berhasil ya menyelesaikan harga tiket sebelum kita
meninggalkan ruangan yang terhormat ini di 2019. Kita harus angkat ini kartel ini
karena feeling politik Saya, ini kartel sangat luar biasa. Apapun ceritanya, karena
apa, itu merupakan salah satu pengamat dan pemerhati dan owner juga, mantan
owner juga dipenerbangan mengatakan penyelamatan maskapai ini adalah
dengan kartel atau monopoli. Dan ini pelanggaran Undang-undang.
Kami hanya membuktikan apa yang dikatakan Wahyu tadi semenjak kapan
Garuda melakukan kerjasama harga tiket tentukan Bapak kan tidak menjawab,
karena kalau itu kalau ada kerjasama berati sudah kartel. Kami ingin membuktikan
anda itu kartel, itu saja. Whatever anda katakan bahwasanya kami begini, kami
begini, menyelamatkan BUMN, kami rugi tiga tahun 233 3,1 Triliun pertahun, juga
Lion juga rugi, supaya dua-dua tidak rugi ya kartel. Atau anda akuisisi Lion, atau
Lion akuisisi Garuda. Hanya itu jalan satu-satunya Pak. Lah hanya itu
penyelamatan, maka tugas kita, tugas kita adalah supaya tidak ada monopoli dan
supaya tidak ada kartel.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Kalau satu pemain, monopoli dong.
F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E):
Dan harga tiket dapat dinikmati oleh masyarakat, itu saja Pak.
F-PDIP (DARMADI DURIANTO):
Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Ya, Pak.
F-PDIP (DARMADI DURIANTO):
Mungkin pihak Garuda harus jelaskan misalnya soal tiket mahal, sekarang
kan disuruh turunkan. Ini memang kalau sebagai konsumen kan tahunya teriak ini
Pak. “turunkan, turunkan, mahal”. Satu jam gak rela Pak Nasril bayar 1,8, ke
Medan 2 Juta gak rela. Tetapi kan harus dijelaskan juga kepada kita Pak, apasih
dampaknya kalau Bapak ikut nih sekarang disuruh turunkan tuh harga jual,
kemudian nanti kalau rugi diteriakin lagi di sini. “Wah Pak kok rugi gak mampu
ngangkat Garuda.” Ini kan dilema ini, yakan.
Yang kedua, tuduhan kartel itu nanti harus dibuktikan Pak, lewat KPPU. Nah
KPPU lah yang berhak nanti untuk menentukan apakah ini kartel atau tidak.
Sehingga harus ada investigasi khusus kalau dijadikan hanya satu pemain lah
monopoli Pak, single player. Nanti dituduh lagi langgar Undang-undang lagi kan,
Pak Nasril gitu. Jadi memang ini kita harus hati-hati juga soal-soal ini, karena
kalau harga tiket diturunkan terus berapa banyak dan berapa lama bisa bertahan
Garuda.
Bapak segment-nya ini lain, lain dengan Lion loh Pak. Bapak segment-nya
middle-up, kalau Lion middle-low. Kalau yang gak mampu naik Lion aja memang,
pilihannya itu lebih murah. Seperti kita-kita ini Pak Sartono kan, sering naik Lion
sekarang atau Batik, ya naik Batik sekarang. Supaya efisien, jadi itu. Tapi kadang-
kadang ya memang kita naik Garuda ya, jadi artinya gini saya melihat ini dilema ini
Garuda nih.
Gak mudah Garuda ini, satu sisi rugi diteriakin ya, Bapak bikin untung
sedikit sudah dituduh nyulap nih, sungsang, ya kan. Nah ini harus dibuktikan lagi
mungkin nanti pertemuan berikutnya tuh panjang tuh kita bahas Laporan
Keuangan tuh Pak, ya. Tapi kalau gak diturunin harga tiketnya konsumen marah,
konsumen pingin naik Garuda dengan harga Lion. Nah itu kan susah Pak, CS nya
aja beda Pak, customer satisfaction-nya aja beda, ya.
Kalau gitu tujuan BUMN tidak tercapai, padahal diharuskan dalam tujuan
BUMN harus mengejar keuntungan. Jadi ini lah yang saya pikir menjadi dilema
buat kita, sehingga Bapak harus menjelaskan kalau bisa saat ini kalau turunkan
harga tiket Bapak ikut sekarang batas atas diturunkan 15%, seperti apa si
dampaknya Pak? Nah diceritakan kepada Komisi VI, sehingga next orang sudah
tahu, oh Komisi VI sudah tahu bahwa memang dampaknya akan a, b, c, d dan
sebagainya Pak.
Jadi itu saja, mengenai kartel saya pikir nanti memang harus diinvestigasi
khusus oleh KPPU Pak. Tadi kan feeling politik kan, feeling politik bagus, tapi
nanti KPPU akan investigasi seperti Astra dan Honda feeling-nya itu gak kartel
mungkin. Tapi faktanya kartel gitu, terbukti. Nah ini yang saya sampaikan
Pimpinan.
Terima kasih.
F-PD (SARTONO, S.E, M.M):
Tambahan dikit Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Baik, lanjut Pak, Pak Dirut.
F-PD (SARTONO, S.E, M.M):
Pimpinan, Sartono.
KETUA RAPAT:
Ya, Pak Sartono.
F-PD (SARTONO, S.E, M.M):
Sebetulnya ini memperkuat tadi, waktu saya bilang buah simalakama tadi,
kalau dinaikin terus ya bapaknya, kalau tidak ibunya mati dan elemen untuk
menurunkan harga ini banyak saya pikir tidak bisa satu elemen saja. Dan kalau
memang disuruh turun ya negara hadir, lewat apa, lewat APBN, subsidi kepada
Garuda. Kalau ada subsidi silang, jangan kinerja dari pada BUMN coorporasi aksi
ini dipaksa untuk kepolitis misalnya. Ndak bisa, pengkrab itu. Dalam hal ini tidak
bisa kita juga kepada Garuda semua sama tidak bisa. Harus di slot kan anggaran
ada penugasan di situ untuk menurunkan harga misalnya. Saya pikir itu juga
sebagai poin juga kita, dicatat itu kalau ada penugasan-penugasan BUMN ya
harus ada Negara, Pemerintah, lewat ABPN diputuskan untuk subsidi.
Jadi mereka menjalankan bisnis as ussual, akidah-akidah bisnis untuk
mendapatkan untung, supaya survive, sehat menimbulkan dividen untuk negara.
Negara diberikan apa-apa (..suara tidak jelas..) apa anggaran untuk supaya harga
itu tidak mahal misalnya. Begitu Pimpinan.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Oke Pak… silakan.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Jadi begini, saya sudah melihat salah satu, salah satu faktor penyebab
kerugian Garuda itu salah satu nya itu Boeing 777 Pak. Dimana Boeing 777 itu
tidak bisa dengan full capacity. Dia terbang dari Cengkareng, Karena dia punya
VCN Cengkareng itu ada 90, sedangkan Boeing 777 VCN nya 120, sehingga
kapasitas yang bisa diangkut oleh Boeing 777 hanya 60%. Sedangkan BIP nya
Gordes kalau gak salah Boeing 777 80 apa 85%. Artinya setiap berangkat Boeing
777 tuh rugi, ini harus menjadi catatan di Komisi VI, itu yang pertama.
Saya ingin, saya ingin berapa besar pengaruhnya terhadap kinerja keuangan
Garuda tentang Boeing 777 ini. Yang kedua juga, berapa besar pengaruhnya
subsidi yang harus ditanggung Garuda? Karena kalau kita mengacu kepada
Undang-undang BUMN karena Garuda menjalankan PSO, melakukan subsidi
silang kepada pesawat ATR penerbangan perintis seharusnya ada kompensasi
dari Pemerintah. Pertanyaan saya apakah dari Pemerintah itu ada kompensasi
apa tidak? Saya ingin jawaban itu. Kalau tidak ada kompensasi makanya
Pemerintah harus memikirkan itu. Karena ini amanat dari pada Undang-undang
BUMN. Kalau sekarang BUMN, perusahaan BUMN ini dibebani oleh PSO maka
kewajiban Pemerintah memberikan kompensasi. Contohnya Pertamina, Pertamina
punya kewa punya PSO tentang harga minyak tapi Pertamina dikasih kompensasi
13 sumur. Nah Garuda saya pengen tahu ada gak kompensasi? Kalau gak ada ini
kita harus luruskan. Nah tolong nanti di kinerja keuangannya Garuda ini
dimasukkan, berapa sekarang pengaruh dari subsidi ini, subsidi silang diakun
Garuda, lantas ada apa tidak kompensasi dari Pemerintah. Itu saja.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Baik lanjut Pak, silakan Pak.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Terima kasih Pak.
KETUA RAPAT:
Interupsi Pak? Mau interupsi mengenai ini Pak? Baik silakan Pak.
F-P NASDEM (Drs. H. NYAT KADIR):
Terima kasih Pimpinan.
(..suara tidak jelas..) saya hanya memperkuat saja ya, kasihan juga Garuda
nya, saya kira usul Pak Nasril, Pak Profesor, Pak apa Suhartono, iya itu Pak
Suharto lah, Pak Suharto bagus juga artinya dijelaskan tuntas Pak, sebelum ini
saya kira dengan Pak Pahala sudah dijelaskan juga masalah Garuda ini, ya kan,
tuntas beliau Pak Pahala Dirut. Salahnya di avtur, sewa pesawat, apalagi dollar
sekarang naik, ya kan. Nih kasian sebenarnya saya kasihan ya, hem Garuda ini
tertuduh sebagai kartel ya, tapi kita buktikan saja nanti. Beliau sudah menjelaskan
dulu dari 3,3 sekian triliun jadi 1,6 ya, kemudian untuk terus mengurangi kerugian-
kerugian negoisasi mengenai apa namanya sewa pesawat ya Pak ya, dan lain-lain
ya.
Dan sekarang nih Garuda ini jagonya, memang jagonya mahal dari dulu kan
ya. Jagonya dulu kita keluhkan, dari dulu memang jagonya tarif tiketnya mahal
dan gak mau tapi kalau mau murah ada Citilink, ya kan. Sekarang ada Sriwijaya,
saya kadang-kadang kombinasi saja Pak, saya dari Batam Pak, kalau mau cepat
dengan Citilink ambil anu anu anu di depan, ditambah seratus ribu entah berapa
itu dulu kalau paling depan itu kan, itu sesekali dengan Sriwijaya.
Jadi kita juga sempat persis seperti Pak Suhartono tadi, Pak Sartono. Ini
tidak akan pernah selesai masalah Garuda ini Pak, tak pernah selesai, kita cari
jalan ini, ini mitra kerja kita. Subsidi melalui BUMN, subsidi (..suara tidak jelas..)
cari jalan terbaik itu Pance Pondag itu, kucari jalan terbaik lah ya, selama ini kita
selama apa ini saya kira kita akan terus marah, terus marah, dan terus marah
kalau kita tidak mencari jalan keluar mengenai Garuda ini. Nah jangan dituduh
Garuda saja, kalau ingin misalnya menurunkan tiket tapi dipikirkan keamanan bisa
gak menjamin keamanan. Itu yang paling penting itu, karena kalau menurut
Garuda itu untungnya dari tiket nih cuma berapa persen Pak? 2% entah berapa
ya?
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
2% Pak.
F-P NASDEM (Drs. H. NYAT KADIR):
Nah, 2% coba bayangkan. Dia harus tutup lagi dari lain-lain, banyak ya dari
yang lain (..suara tidak jelas..). Tapi semuanya harus di Angkasa Pura juga harus
menurunkan apa banyak hal di situ, Airnav, ya Pak ya segala macam. Jangan
hanya Garuda saja atau apa saja yang ini. Jadi semuanya harus sekarang kalau
diturunkan ya saya akan melihat Menteri BUMN tetap bertahan mengatakan
sudah benar ini Tarif Batas Atas ya kalau diturunkan ini terlalu apa kesan bahaya.
Mungkin nanti mengenai keselamatan penumpang itu yang paling, paling benar.
Memang harus diakui sekarang sepi ya seperti saya kan bolak-balik Hang Nadim
Pak ya, sepi sekali Hang Nadim itu ya, gimana lagi ya. Dan kalau saya ingin
murah saya harus naik Batik, kalau kelas bisnis itu bedanya bisa satu juta. Saya
cari jalan aja, kalau kita, kalau masyarakat tidak begitu. saya kira Pak Sartono
benar ya, Komisi VI jangan hanya sekedar apa saja menghendak sekedar ini
(..suara tidak jelas..) tapi cari jalan. Tapi pada hari ini saya setuju dengan Pak
Profesor, jelaskan sejelas-jelasnya pada hari ini juga, ndak usah lagi kita anu
berdebat terlalu panjang, dimana letak apa namanya tentang pro kontra ini,
jelaskan sejelas-jelasnya. Dari harga avtur berapa, menyumbang modal itu dan
lain sebagainya. Saya kira demikian Ketua.
F-PDIP (DARMADI DURIANTO):
Pimpinan, Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Baik.
F-PDIP (DARMADI DURIANTO):
Ini juga nanti dijelaskan Pak, saya lihat cost yang agak tinggi di Garuda biaya
lain-lain Pak, dibanding airline lain. Sayangnya kita ga punya benchmark laporan
keuangan Lion Pak. Kalau punya kita pengen tahu juga bagaimana dia dengan
volume yang begitu besar dengan kondisi yang sekarang ada dia bisa cetak
keuntungan Pak. Ini kalau bisa dikirim tuh, dikirim tuh intelijen tuh untuk tahu Pak
ya. Apa sih rahasia mereka kalau mereka klaim untung loh Pak, ya kan. Nah ini
30% Pak Ari, jadi 30% ini dibanding yang lain lebih tinggi ini Pak. Apa faktornya di
sana yang menyebabkan tinggi begitu. Nah saya pikir ini juga harus dilihat.
Memang harus dijelaskan juga kepada kita tadi yang seperti saya minta supaya
kita clear semuanya ya. Nah itu saja Pimpinan.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Lanjut Pak, silakan Pak.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Ya terima kasih Pak Darmadi.
Memang biaya lain-lain di kita cukup besar karena memang pesawat kita
memang besar-besar, seperti 777 itu. Biaya lain-lain itu adalah biaya kebandar
udaraan, navigasi, catering, layanan karena memang kita full service
dibandingkan dengan Citilink dan Sriwijaya dan memang kita pesawatnya
memang cukup banyak dan besar. Jadi kita 777 itu aja parkir dan landing charge
itu bedanya bisa sampai 70% atau 100% dengan 738.
Tapi memang soal kartel Pak, kami memang sudah di beberapa kali, lima
kali sudah dipanggil oleh KPPU dan memang ini masih proses dan interview
berikutnya atau pemanggilan berikutnya pada senin depan dan memang kita
serahkan kepada KPPU apa yang sudah kita dapatkan. Yang bisa saya
sampaikan di sini tidak ada kita tidak bisa menentukan harga yang sama dengan
Lion, karena memang Lion juga beda dan ditentukan oleh Kementerian
Perhubungan. Jadi kami juga sudah sampaikan ke KPPU apa yang sudah kita
sampaikan sebagai contoh saja kalau pertanyaan mereka “kenapa kok Garuda
naik setelah itu Lion naik” ya saya bilang “mungkin bisa tanyakan kepada Lion
kenapa saya naik, kenapa dia terus kemudian naik” tapi yang pasti produk kita
tidak sama, harga kita tidak sama dan semuanya ditentukan oleh peraturan. Jadi
mungkin itu yang bisa saya sampaikan tapi memang kita masih menunggu hasil
dari KPPU. Kita lagi teruskan proses tersebut Pak.
Dan memang untuk Pak Inas, 777 ini memang loss nya cukup banyak untuk
kapasitas. Memang betul kita cuman 60-65 harga BEP nya itu sekitar 85. Jadi
memang kita terus menginformasikan dan berharap runway tiga ini sudah bisa
cepat e… realisir. Jadi kita bisa me…
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Sorry, runway tiga bisa, jadi 777 akan bisa mengangkut sampai 90%, 80-
90% kalau runway tiga selesai?
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Janji nya AP 2 begitu Pak kami, janjinya gitu Pak. Dan memang untuk
kompensasi kami tidak pernah ada kompensasi sedikitpun dari Pemerintah dan
memang kita selalu menutup atau mensubsidi rute-rute yang remote seperti di
Langgur, Saumlaki, Maumere, Bima. Nah memang mungkin dalam kesempatan ini
juga saya minta tolong kepada Anggota Bapak-Bapak Anggota Komisi VI, ada
satu airline yang hanya terbang di jalur-jalur istilah kami itu jalur-jalur trunk roads-
lah istilahnya jalur gemuk kalau bisa dibilang, sedangkan yang satu itu yang yang
memiliki asing tidak pernah menerbangi ATR yang namanya Bima, Saumlaki,
Langgur, Bau-bau, Wangi-wangi, itu enggak pernah menginjakkan kakinya
mereka ke sana Pak. Mereka hanya Surabaya, Bandung, Jogja. Jadi kami juga
bingung kenapa kok bisa seperti, kami disuruh melayani benderanya katanya
airline lokal Pak tapi merk-nya Global Pak. Jadi saya juga bingung gitu kok bisa
seperti itu. Sedangkan kami kalau menutup saja di Bima, jangan menutup Pak,
kita setiap hari terbang kita kadang-kadang no off satu hari karena memang rugi
kalau kita terbang kan, itu sudah diteriakin oleh regulator. Jadi kenyataannya itu
memang kita harus mensubsidi daerah-daerah remote seperti itu Pak. Terima
kasih kalau misalnya itu.
Ada mungkin ada beberapa yang bisa saya sampaikan kepada Pak Primus
kenapa kami melakukan hanya lima Pak, bukan empat, lima satu lagi tuh anak
perusahaan kami PT Aero apa namanya Holiday, itu lima yang kami berikan.
Sebelumnya kami terbuka terhadap semua travel agent umroh, yang kami lihat
bahwa kami kadang-kadang dalam kapasitas 393 penumpang hanya terbang 70
orang, 40 orang, dan itu menyebabkan kerugian 75 juta dollar setahun Pak. Nah
kami melihat bahwa Saudi SV, Saudi Airlines dan Turkish Airlines mereka hanya
mempunyai dua, kalau Saudi tuh dua Pak terus kemudian Turkish itu satu, mereka
membuat kalau mau terbang mereka harus top-up dulu Pak, bayar penuh dulu
satu pesawat. Dan mereka meminta uang sebesar 100 miliar di depan sebagai
deposit. Nah yang kami tenderkan pada waktu itu kami sampaikan semua kepada
travel yang mampu hanya empat Pak. Jadi memang tujuan kami hanya untuk
mengurangi kerugian kami. Nah untuk ke umroh sendiri itu yang empat itu harus
menyiapkan uang 500 miliar dan pembayar penuh 95% tujuh hari kerja sebelum
penerbangan. Kami bukan mambatasi, kami membuka kepada semua umroh
travel untuk mendapatkan atau memenuhi semua ketentuan yang sama dengan
empat itu. Cuman yang sampai saat ini yang bisa memenuhi adalah empat travel
agent itu. Dan kami sendiri di anak perusahaan memang kami gratiskan, atau
tidak kami minta top-up. Tetapi empat itu, itu taruh uang 500 miliar ditempat kita.
Terus Pak, untuk yang Sriwijaya.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
E… Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Ya Pak.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Mendalami dulu. Pak Dirut, berarti benar kan Bapak memberikan lima,
artinya itu kan sudah monopoli juga. Bapak tahu ada berapa agent travel di
Indonesia? Tahu gak Pak?
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Yang terdaftar pada waktu kita itu 24 Pak.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Gak. Seluruhnya, yang selama ini bisa bebas membeli tiket ada 1.014 travel
Pak, sekarang dikalahkan jadi ada, termasuk yang empat itu sekarang tinggal
1.010 itu Bapak hilangkan. Harusnya Bapak kumpulkan dulu semuanya diundang.
Gak bisa keputusan seperti ini Bapak cuman mau mengambil untung menurut
Bapak seperti itu.
Saya masih belum bisa menerima alasan Bapak itu ya, tapi begini Pak, saya,
saya akan bacakan Pak Undang-undang nya Pak. Undang-undang Nomor 5
Tahun 99 tentang Praktek Monopoli itu Pak, pasalnya Pak, Pasal 19 saya
bacakan Pak ya “Para pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa
kegiatan baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain yang dapat
mengakibatkan terjadi praktek monopoli dan/atau persaingan yang tidak sehat”.
Nah ayatnya ada a nah yang saya mau garis bawahi di b nya, b nya adalah
“menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak
melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu” atau c
“membatasi peredaran dan/atau penjualan barang/jasa pada pasar bersangkutan”
atau d “melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu”.
Nah apa yang Garuda lakukan sekarang ini sudah melakukan diskriminasi
salah satunya terhadap travel-travel yang lainnya. Pak, saya coba saya ada niat
akhir Ramadhan ke sana, saya coba, saya pastikan pakai ini, gak bisa, saya coba
lagi harganya luar biasa Pak dari pada tahun lalu, luar biasa, akhirnya saya pakai
Saudi Airlines. Saya kecewa ini Pak dengan anda sebagai Dirut Garuda,
melakukan keputusan yang sangat strategis untuk kebutuhan umat Islam, anda
seenaknya saja untuk provit oriented gak benar ini Pak. Ini harus dikaji kembali,
gak bisa, saya berharap KPPU tegas akan hal ini. Bapak pernah, ini sudah
dipanggil belum sama KPPU didalami.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
E… itu belum Pak.
F-PAN (PRIMUS YUSTISIO, S.E):
Belum? Saya berharap nanti kita undang kita tawarkan ini. Mudah-mudahan.
Ya terima kasih Pak. Semoga Bapak cepat-cepat tobat lah Pak, ini salah Pak.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Baik Pak, terima kasih Pak Primus.
Demikian Pak Pimpinan, saya sampaikan.
KETUA RAPAT:
Selesai Pak Garuda? Yang lain?
Pak Tiko silakan, persiapan tadi.
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Baik terima kasih Pak.
Jadi yang ingin kami sampaikan tadi adalah pertanyaan dari Pak Wahyu
Sanjaya dan Pak Iskandar berkaitan dengan kesiapan Pertamina didalam
pelayanan selama masa satgas puasa sampai dengan Lebaran.
Jadi dapat kami sampaikan mengulangi lagi penjelasan di awal bahwa untuk
jalan tol Jawa dari Merak sampai di Probolinggo itu kami menyiapkan 112 SPBU,
sementara untuk jalan tol di Sumatera dari mana di Panjang sampai dari
Bakauheni sampai ke utara itu ada berapa 16, sementara untuk jalan tol di
Sumatera Bagian Utara ada dua buah, jadi total untuk wilayah tol di Sumatera
adalah 18. Nah kalau ditanyakan apa yang menjadi perbedaan adalah dengan
beroperasinya jalan tol Jawa dan juga Sumatera ini juga akan membuat
konsentrasi jalur mudik akan melewati jalan tol. Kalau dilihat dari tahun 2018 ke
2019 mengenai penambahan fasilitas layanan BBM ditol baru ini kita ada
penambahan sepuluh lokasi SPBU Pak, terus kemudian yang di jalur Bakauheni-
Terbanggi ada empat SPBU. Sementara untuk kios Pertamax tahun lalu 2018
sebanyak 50 kemudian tahun ini kita siapkan 67 kios Pertamax. Sementara untuk
tempat istirahatnya tahun lalu 13 tahun ini menjadi 15 lokasi. Sementara untuk
mobil dispenser tahun 2018 kita realisasikan 20 tahun ini kita siapkan 25 unit
mobil dispenser. Sementara kantung BBM dari 105 menjadi 115.
Mengenai pertanyaan Pak Inas mungkin nanti baiknya kami jawab secara
tertulis Pak ada beberapa pertanyaan Bapak, tapi yang satu mungkin yang kami
jelas.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Saya minta detail angka-angkanya ya.
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Baik.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Detail angkanya, lantas apa NOC atau trender mana yang masih belum
bayar sama Pertamina sama Perbes ya.
DIREKTU PT. PERTAMINA:
Itu yang mengenai Petral ya Pak ya. Kemudian yang kedua tadi Bapak
menanyakan masalah PIDS, jadi memang masih dalam proses persiapan Pak.
Namanya juga bukan PIDS Pak, tetapi PIMD (Pertamina Internationtal Marketing
and Distributions). Jadi memang sangat berbeda sekali dengan Petral zaman dulu
Pak, karena fungsi mengenai pengadaan minyak mentah maupun produk itu tidak
lagi di Petral tapi kan sekarang di fungsi SC. Nah yang PIMD ini Pak sebetulnya
sebagai nanti holding rencananya untuk kegiatan bisnis marketing kita di wilayah
ASEAN dan Asia. Nah ini khususnya untuk bisnis.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Maksudnya bisnis marketing seperti apa?
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Untuk banker Pak, pelayanan banker. Karena kita tahu pelayanan banker di
Selat Malaka itu sangat besar potensialnya dan kita bisa eksistensi disitu untuk
menjual BBM kepada bunker dan juga logistic Pak. Logistic itu adalah maksudnya
kita kemarin sempat masuk mau masuk ke Myanmar Pak, karena mereka disana
mengundang kita juga Pertamina salah satunya untuk menyiapkan infrastruktur
mereka disana untuk BBM maupun ELPIJI. Terus yang ketiga itu juga kita ada
rencana pembangunan.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Bentar. Kalau, kalau, kalau kios POM yang di luar Indonesia, itu di bawah
siapa sekarang?
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Ya, SPBU maksudnya Pak? Kita sampai saat ini belum ada Pak SPBU
Pertamina yang diluar negeri itu belum ada. Oleh karena itu.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
O, yang di Tim-Tim.
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Oh, ya Tim-Tim maaf lupa Pak. Tim-Tim. Kalau Tim-Tim itu ada anak
perusahaannya Pertamina sendiri.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Berarti ada kan?
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Ya, tapi khusus untuk di Tim-Tim ya Pak ya. Ya, Timor Leste Pak, koreksi
Pak maaf, Timor Leste. Sementara untuk wilayah ASEAN ini kita akan juga
nantinya PIMD ini yang akan membangun Pak untuk kita bisa membangun
jaringan SPBU diwilayah ASEAN. Filipin itu juga cukup terbuka pasarnya sehingga
ini masih dalam penjajakan.
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
Dijawab gak PPT?
DIREKTUR PT. PERTAMINA:
Apa Pak?
F-P HANURA (H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE):
PPT, PPT bisa dijawab gak?
PERTAMINA:
O, PPT ya, nanti sekalian ya Pak secara tertulis ya Pak ya, mungkin itu saja
Pak Inas yang ingin saya sampaikan.
Terima kasih.
F-PD (SARTONO, S.E, M.M):
Pimpinan, saya Sartono Pimpinan. Saya Sartono. Mungkin disampaikan kira-
kira selesai sampai jam berapa? Atau mungkin kalau kurang di ketok dulu kira-kira
jam berapa? Jadi biar ada kepastian juga ini Pimpinan.
Terima kasih Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Ya kita selesai sekitar, ini kan gak lama lagi tinggal kesimpulan mungkin,
gak-gak 1.45 lah.
(KETUK PALU SATU KALI)
Lanjut Pak, siapa lagi? Insan sama Bu Ira.
DIRUT PT. PELNI:
Pimpinan, tadi terkait dengan, ya Pak, baik Pak terima kasih. Terkait dengan
tadi kesiapan, kelancaran, dan keamanan serta keselamatan, jadi untuk kesiapan
dari alat angkutnya sendiri sampai saat ini semua sudah selesai (suara tidak jelas)
melaksanakan docking. Karena itu dipersyaratkan sertifikasinya oleh regulator.
Kemudian untuk perlengkapan seperti saya sudah sampaikan tadi dengan jumlah
seat yang terpasang 33.608 seat untuk kapal-kapal besar, sudah kami siapkan life
jacket sebanyak 67.761 unit. Kemudian life craft-nya 1.412 unit, dan life boat-nya
230 unit. Untuk life jacket dan life craft itu sudah 25% diatas maksimal seat yang
terpasang. Kemudian untuk kapal perintis, 46 kapal perintis jumlah seat terpasang
13.961, sudah kami siapkan life jacket-nya 16.434 unit, life craft-nya 629 unit, dan
life boat-nya 80 unit. Sejak mulai satu bulan kemarin regulator sudah melakukan
juga pengecekan ram check baik itu oleh kami sendiri maupun juga oleh regulator,
dan disetiap pelabuhan itu proses pengecekan penurunan sekoci dilakukan.
Sehingga Insya Allah untuk masalah keamanan ini tidak ada mudah-mudahan
tidak ada hambatan. Untuk masalah keamanan kami juga bekerjasama dengan
POLRI dan TNI AL khususnya untuk melakukan pengamanan diatas kapal. Dan
kami meminta bantuan kawan-kawan.
Digital dimana setiap orang yang masuk atas kapal harus sesuai antara tiket
dengan KTP nya. Itu yang kami lakukan untuk mengantisipasi, memang sekali lagi
apa yang kami antisipasi ini terus terang saja ada keterbatasannya Pak Pimpinan.
Jumlah yang bisa naik ke atas kapal itu terbatas kami, kami memberikan edukasi
kepada masyarakat mulai 1 Ramadan kemarin, bahwa seat kapal itu sangat
terbatas, jadi tidak bisa lagi semua orang untuk naik ke atas kapal.
Demikian terima kasih Pak Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Silakan Pak, dari KAI.
DIREKTUR PT. KAI:
Ya Pak dari KAI Pak untuk sama seperti di Pelni Pak. Perlu kami sampaikan
bahwa selama 22 hari kami akan melakukan posko dan semua sarana kami
sudah dilakukan ram chek oleh Kementerian Perhubungan maupun dari tim safety
inspektor dari PT KAI sendiri Pak. Selanjutnya adalah di daerah-daerah rawan apa
yang tadi sudah kami sampaikan bahwa kami sudah menempatkan titik-titik
rawan. Untuk titik-titik rawan, untuk perkuatan pengamanan Pak perkuatan
pengamanan seluruh Jawa dan Sumatera kami akan bekerja sama dengan
TNI/POLRI itu sebanyak 1.656 personel untuk pengamanan, baik lintas
perlintasan atau jalur maupun dititik-titik yang memang kita anggap rawan dan
beberapa stasiun.
Selanjutnya kami juga menempatkan tenaga ekstra Pak, tenaga ekstra
sebagai juru periksa jalan itu sebanyak 428 titik, tenaga penjaga pintu perlintasan
ekstra sepanjang 873 dan daerah rawan ekstra tenaga itu adalah 188, totalnya
kami didalam tenaga ekstra ini kami merekrut 1489 orang Pak, untuk khususnya
daerah-daerah rawan. Selanjutnya Pak, sebelum angkutan Lebaran sebelum
Bulan Puasa kemarin kru kami kurang lebih sebanyak empat ribu kru, masinis,
asisten masinis kami sudah lakukan cek kesehatan, check-up Pak total dan
semua tempat kesehatan kami itu sudah diperbaiki semua baik peralatannya
maupun fasilitasnya. Artinya semua kru harus melakukan kesehatan sebelum
melakukan jadwal dinas. Saya kira mungkin itu Pak yang perlu kami sampaikan
dari Kereta Api.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
KETUA RAPAT:
Ya, silakan Bu, ASDP.
DIRUT PT. ASDP:
Baik, terima kasih Pak.
Dari segi keselamatan kami sudah pastikan bahwa seluruh armada yang
beroperasi di pelabuhan ASDP sudah dalam keadaan docking, sesuai peraturan.
Kemudian ada juga general check dari regulator dan kami sekitar satu bulan
sebelum posko dimulai. Kemudian dari segi keamanan kami menambah personel
secara ekstra terutama di pelabuhan utama yaitu Merak-Bakauheni dan
Ketapang-Gilimanuk, dimana penambahanya hingga lebih 40% dari hari biasa.
Kemudian dari segi kelancaran, selain proses digitalisasi baik tiket maupun
pembacaan KTP tadi, online juga kami galakkan lebih dari tahun-tahun
sebelumnya. Secara untuk kelancaran operasional, maka kami kalau hari
Lebaran-Lebaran sebelumya, kapal besar dioperasikan H-3 mengantisipasi
lonjakan terusama, terutama dengan adanya trans Jawa Sumatera di Merak, kami
mulai pengoperasian kapal besar sejak H-5. Saya kira itu Pak, secara singkat.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Baik, terima kasih Bu. Masih ada lagi?
F-PKS (drh. SLAMET):
Pimpinan, sedikit.
KETUA RAPAT:
Ya, Pak Nyat Kadir, setelah itu Pak Slamet. Silakan Pak Nyat Kadir.
F-P NASDEM (Drs. H. NYAT KADIR):
Ada hubungannya dengan 3N, tapi yang satu ya daerah Dapil ini Pelni
daerah Natuna ya, Natuna Anambas ya, Natuna Tambelan ya, ini, ini gimana Pak,
untuk, untuk Pelni daerah Natuna ini? Karena ini daerah yang katakan selalu
menyuarakan Pemerintah selalu diskriminasi terhadap itu kan. Padahal
sebenarnya tak benar juga apa transportasi untuk menuju Natuna itu, baik udara
maupun laut ya. Sekarang pokoknya di laut ini, kalau di udara terus terang hanya
ada Wings dan Sriwijaya kesana. Dan sabtu-minggu tidak ada pesawat. Saya juga
mengharapkan Garuda ATR nya bisa masuk Pak minimal ya, keinginan mereka
itu Garuda masuk saya bilang Garuda gak gampang masuknya, ada itungannya
ya. Atau minimal Citilink itu besar anunya saya bilang jumlah penumpangnya
besar. Mungkin ATR yang perlu Bapak bantu ya ke depan. Kalau ingin Natuna itu
untuk jadikan daerah pariwisata.
Ini khususnya Pelni Pak, di, di anu ini, di Natuna (..suara tidak jelas..) nih
bagaimana jawaban Bapak, mereka selalu tanya ini terutama waktu momen-
momen penting ya. Misalnya penerimaan murid baru, kemudian Lebaran, Puasa
segala macam selalu ada tuduhan masyarakat kalau misalnya moment penting itu
apa namanya kapal-kapal Pelni itu selalu dock. Ini mereka enggak percaya, kami
terlihat mereka di dock-nya dimana? Di Jakarta? Atau dimana? Alasan saja itu
katanya, ya. Karena untuk melayani bagian timur sana yang mungkin lebih gemuk
anu nya. Ini gimana jawaban ini anu tuduhan, tuduhan seperti ini selalu ada
tuduhan seperti itu. Kalau ada musim penting selalu dock, kami tak melihat dia
dock-nya dimana? Mungkin menghindari itu. Nah satu itu.
Yang kedua, tetap saja Natuna Anambas ini andalannya ini itu kan dilaut
Pak, diudara juga tiketnya masih mahal nih Pak Dirut ya, mungkin ATR nanti yang
bisa membantu. Terutama ini jawabannya untuk kesiapan di apa namanya
menjelang Lebaran ini ya, kemudian jawaban tadi tuduhan-tuduhan itu.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Silakan Pak Slamet.
F-PKS (drh. SLAMET):
Terima kasih, Pimpinan.
Mungkin saya terkait dengan pelayanan tol ya ini terkait dengan mobil Derek
gak tau ini siapa nanti yang, yang akan bertanggung jawab. Tapi paling tidak ini
untuk khusus Lebaran juga menjadi perhatian dari satgas. Biasanya yang
menggunakan derek itu pasti orang yang dalam posisi kesusahan. Memang dari
sampai pintu tol terdekat itu gratis, tapi begitu mau ditarik ke bengkel itu banyak
hampir sebagian apa bersemua yang kena itu pasti mengeluhkan dari sisi tarif.
Nah ini mungkin apakah tidak perlu hadir dari sisi Pemerintah untuk memberikan
ketentuan atau apapun yang tidak memberatkan apa memberatkan pengguna dan
semuanya pengguna itu pasti dalam posisi kesusahan, tetapi dari sisi tarif ini luar
biasa bahkan ada pemaksaan dan lain-lain. Ini menjadi catatan itu apalagi ini
mudik dan diluar mudik juga seperti itu. Ini ndak tahu nanti siapa yang itu, saya
pikir ini perlu di apa di mendapatkan tanggapan dan diberikan solusi-solusi yang
terbaik.
Terima kasih, Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Baik, terima kasih. nggak ada lagi Pak?
DEPUTI BUMN:
Kita cukup Pak.
KETUA RAPAT:
Baik, terima kasih kami sampaikan kepada Deputi BUMN dan seluruh
Direksi.
Heh, Pelni belum jawab? ohbelum, silakan Pak.
DIRUT PT. PELNI:
Terima kasih Pak.
Untuk Natuna di saat ini memang dilayani oleh empat kapal Pak, satu kapal
besar kapasitas 1.000 penumpang kapal KM Bukit Raya dan tiga kapal perintis
Sabuk Nusantara 80, 48 dan 83. Memang pada saat mau Lebaran ini Pak, semua
kapal Pelni ini docking karena sertifikatnya habis pada saat Hari Raya. Sehingga
memang selalu maju selalu maju Pak, ini, ini yang memang terjadi, kami sudah
minta juga, oh kami minta regul perpanjangan ke regulator Pak, tapi memang tidak
diberikan. Sehingga memang kami percepat dan kemarin juga kami sudah terima
surat dari Pak Bupati Pak.
(REKAMAN TIDAK JELAS/TIDAK MENGGUNAKAN MIC)
Iya docking-nya di Jakarta Pak, di dock-nya BUMN juga.
(REKAMAN TIDAK JELAS/TIDAK MENGGUNAKAN MIC)
He, enggak kalau Lebaran, ya Pak, kalau Lebaran pasti dock Pak. Karena
jadwalnya memang dibulan-bulan ini habis sertifikat kelayakannya Pak. Dan
masalahya Lebarannya kan maju, maju terus ditanggalnya Pak, sehingga jadwal
ini yang tidak bisa kami lakukan. Karena permintaan atau penugasan dari
Pemerintah, dari Kemenhub kepada Pelni kapal tidak boleh docking pada saat.
Hari Raya, gitu Pak.
Jadi mudah-mudahan nanti di minggu ini sudah selesai kapal itu untuk
docking, sudah kembali ke sana Pak. Betul, betul Pak. Iya dan kami juga sudah
dapat izin khusus untuk Hari Raya ini Pak, Idul Fitri 2019 kami sudah minta
persetujuan ke Pak Menhub, untuk dapat satu tambahan kapal perintis. Jadi nanti
akan dioperasikan empat kapal perintis disana dengan kapasitas khusus masalah
Natuna di situ saja Pak. Untuk Lebaran ini ya.
Ya Pak makasih Pak. Saya kira demikian jawabannya Pak. Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Cukup Pak?
Baik terima kasih kami ucapkan kepada Deputi BUMN.
Masih ada? Dikit lagi? Oke-oke, satu menit. Silakan.
DIRUT PT. GARUDA INDONESIA:
Ya, baik Pak.
Kami juga sudah ada banyak permintaan Pak dari Kabupaten Morotai, dari
Toraja, terus nanti mungkin Natuna, nanti kita akan kalau tidak Garuda pasti
mungkin salah satu Pak, dari Citlink atau NAM atau Sriwijaya. Jadi kita, selalu
kita… Sriwijaya sudah ada ya Pak ya. Ya pak. Ya boleh Pak, nanti kalau kita lihat
kalau rute apa traffic-nya besar mau kita tambah Pak ATR. Ya Pak.
KETUA RAPAT:
Oke baik. Terima kasih kami sampaikan kepada Deputi BUMN dan Direksi
Pelni, ASDP, KAI, Pertamina, PLN, Garuda, Perum Damri, dan Jasa Raharja yang
telah memberikan jawaban pertanyaan dari yang terhormat Pimpinan dan Anggota
Komisi VI DPR RI.
Selanjutnya kita akan masuk ke kesimpulan. Sudah ada? Oke.
Kesimpulan, draft kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR
RI dengan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata
Kementerian BUMN serta Para Direktur Utama PT Jasa Raharja, PT Kereta Api
Indonesia, PT Garuda Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelni, Perum
Damri, PT PLN dan PT Pertamina. Masa Sidang V Tahun 2018-2019. Kamis,
tanggal 16 Mei Tahun 2019:
1. Komisi VI DPR RI meminta kepada Kementerian BUMN untuk melakukan
optimalisasi dalam pengawasan dan ikut bertanggung jawab terhadap BUMN
penyelenggara atau pengelola transportasi dan asuransi kecelakaan, dalam
memberikan pelayanan arus mudik dan arus berbalik dalam rangka Hari Raya
Idul Fitri 1440 Hijriyah, dilaksanakan dengan tertib, teratur, selamat, aman,
nyaman, lancar dengan harga yang wajar dan terjangkau sebagai menap…
sebagaimana Peraturan Perundang-undangan.
Bisa diterima Pak?
2. Komisi VI DPR RI meminta kepada Kementerian BUMN untuk melakukan
optimalisasi dalam pengawasan dan ikut bertanggung jawab terhadap BUMN
Energi, Minyak dan Gas, dalam memberikan pelayanan pasokan listrik dan
ketersediaan bahan bakar minyak dan gas ELPIJI di Bulan Ramadan dan di
Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Oke, setuju?
3. Komisi VI DPR RI meminta kepada BUMN agar sumber pembiayaan program
penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu Tahun 2019 atau 1440 Hijriyah
dan/atau program mudik bareng BUMN Tahun 2019 harus sesuai dengan
Peraturan perundang-undangan.
Maksudnya ini dan atau Pak?
3. Komisi VI DPR RI meminta kepada BUMN agar sumber pembiayaan program
penyelenggaran angkutan Lebaran terpadu Tahun 2019 dan program mudik
bareng BUMN Tahun 2019 harus sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
Sama aja ya? Sama sajalah, dan juga gak apa-apa. (suara tidak jelas) dan
aja.
4. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN untuk menerapkan reward and
punishment terhadap Direksi BUMN yang berhasil atau gagal dalam
memberikan pelayanan mudik di Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah. Setuju Pak?
ANGGOTA DPR RI :
Dan punishment-nya ini apa ini Pak?
KETUA RAPAT:
Iya, iya apalah naik pangkat kek apa kek (tertawa kecil).
ANGGOTA DPR RI:
Pangkat Direksi gak ada lagi punishment Direksi, punishment Direksi itu
cuman.
KETUA RAPAT:
Atau itu dia gak mungkin, gak perlu lah kali ya, drop aja, drop aja.
ANGGOTA DPR RI:
Direksi itu gak ada reward-nya, reward-nya (tertawa kecil).
KETUA RAPAT:
Ya sudah, sudah otomatis lah internal kan. Sudah di drop saja, di drop saja.
ANGGOTA DPR RI:
Kasih sertifikat saja itu Pak, sertifikat “selamat anda sukses” gitu.
KETUA RAPAT:
Sama saja (..suara tidak jelas..) catatan satu. Lebih mereka lebih tahu lah.
4. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN untuk memberikan laporan
penyelenggaraan BUMN dan memberikan pelayanan mudik Lebaran 1440 H
sebagai materi pembahasan dan evaluasi dalam Rapat Dengar Pendapat
Komisi VI DPR RI yang akan dijadwalkan setelah mudik Hari Raya Idul Fitri
1440 Hijriyah.
Ini standar Pak ya, biasa ini.
Komisi VI DPR RI telah berencana akan melakukan Kunjungan Kerja pada Masa
Sidang V Tahun Sidang 2018-2019, tanggal 23-25 Mei untuk melihat secara
langsung pelaksanaan penyelenggara pengelola transportasi dan asuransi
kecelakaan, pelayanan pasokan listrik dan ketersediaan bahan bakar minyak dan
gas ELPIJI oleh BUMN di tiga provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten
dan Provinsi Jawa Timur.
Setuju Pak? Kepada yang terhormat Anggota Komisi VI setuju semua?
RAPAT SETUJU
Baik, Dengan demikian berakhir sudahlah RDP pada pagi hari ini. Terima
kasih kami ucapkan kepada para undangan dan Para Yang terhormat Pimpinan
Komisi VI DPR RI. Selanjutnya kami minta kepada Deputi BUMN untuk dapat
mewakili closing statement mewakili Para Undangan. Silakan Pak.
DEPUTI BUMN:
Terima kasih.
Pimpinan Komisi VI DPR yang kami hormati, juga Bapak/Ibu sekalian
Anggota Komisi VI DPR RI.
Terima kasih atas undangannya, dan terima kasih atas banyak masukan hari
ini. Kami menyampaikan kembali komitmen BUMN ya sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang juga menyelenggarakan pelayanan publik terutama menjelang Hari
Raya Idul Fitri ini, kami sekali lagi akan menekankan pada BUMN-BUMN di bawah
kepemimpinan kami untuk untuk melakukan sesuatu sesuai dengan Undang-
undang bahwa kita itu diminta untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh
rakyat Indonesia dan jangan sampai ada kesalahan karena semua rakyat
Indonesia yang menghadapi Hari Raya Idul Fitri ini bergantung pada pelayanan
kita. Jadi terima kasih atas masukan Bapak/Ibu sekalian dan ini juga membuat kita
lebih berkomitmen untuk menjaga pelaksanaan apa namanya mudik di Hari raya
Idul Fitri ini lebih berjalan lebih baik ya, aman dan lancar.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Wa’alaikumsalam.
Terima kasih. Jadi dengan mengucapkan hamdalah,
alhamdulillahirrobbilalamin. RDP pada siang hari ini. kita tutup.
(KETOK PALU 3 KALI)
(RAPAT DITUTUP PUKUL 13.40)
Jakarta, Mei 2019
a.n Ketua Rapat
SEKRETARIS RAPAT,
TTD.
Dewi Resmini, S.E., M.Si.
NIP. 19600525 198303 2 004