developmental care & kmc.docx

26
Developmental Care Developmental Care adalah praktik professional, edukasi, dan penelitian dimana perawat perlu mengeksplorasi, mengevaluasi, dan menemukan secara terus menerus perubahan teknologi lingkungan di unit perawatan intensif neonatal (NICU) yang berfokus meminimalisasi efek jangka pendek dan jangka panjang akibat pengalaman rumah sakit pada bayi dalam kondisi kritis terhadap ancaman fisik, psikologis, dan emosional. Developmental Care meliputi memodifikasi lingkungan neonates dan belajar untuk membaca serta merespon perilaku bayi dalam pemenuhan kebutuhannya. Developmental Care adalah kegiatan praktik professional dengan cara memodifikasi lingkungan perawatan, membaca, dan mempelajari respon bayi agar dapat mendukung perkembangan bayi dan meminimalisir efek jangka pendek dan jangka panjang baik fisik, psikologis, dan emosional akibat pengalaman hospitalisasi. Developmental Care didasarkan pada teori bahwa otak bayi akan berkembang hingga bayi lahir dan akan terus berlanjut hingga usia 3 tahun. Perubahan otak janin terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Perkembangan alami otak bayi in utero terhenti ketika bayi lahir premature. Perkembangan otak akan terganggu ketika seorang bayi lahir premature. Pertumbuhan otak

Upload: shofiyah-azuka-ne

Post on 26-Oct-2015

115 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KMC adalah Kanguru Mother Care.

TRANSCRIPT

Page 1: Developmental Care & KMC.docx

Developmental Care

Developmental Care adalah praktik professional, edukasi, dan penelitian

dimana perawat perlu mengeksplorasi, mengevaluasi, dan menemukan secara

terus menerus perubahan teknologi lingkungan di unit perawatan intensif neonatal

(NICU) yang berfokus meminimalisasi efek jangka pendek dan jangka panjang

akibat pengalaman rumah sakit pada bayi dalam kondisi kritis terhadap ancaman

fisik, psikologis, dan emosional. Developmental Care meliputi memodifikasi

lingkungan neonates dan belajar untuk membaca serta merespon perilaku bayi

dalam pemenuhan kebutuhannya. Developmental Care adalah kegiatan praktik

professional dengan cara memodifikasi lingkungan perawatan, membaca, dan

mempelajari respon bayi agar dapat mendukung perkembangan bayi dan

meminimalisir efek jangka pendek dan jangka panjang baik fisik, psikologis, dan

emosional akibat pengalaman hospitalisasi.

Developmental Care didasarkan pada teori bahwa otak bayi akan

berkembang hingga bayi lahir dan akan terus berlanjut hingga usia 3 tahun.

Perubahan otak janin terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.

Perkembangan alami otak bayi in utero terhenti ketika bayi lahir premature.

Perkembangan otak akan terganggu ketika seorang bayi lahir premature.

Pertumbuhan otak tidak hanya tergantung pada faktor endogen saja tetapi juga

dipengaruhi input sensori dan pengalaman. Perawatan harus dapat memfasilitasi

perkembangan otak bayi untuk tetap mengalami sinaptogenesis, apoptisis, dan

mielinisasi juga perkembangan area korteks abu-abu.

Tingkah laku bayi memberikan makna komunikasi, maka tenaga

professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan secara

sistematis dan menyesuaikan kegiatan perawatan apabila terlihat tanda-tanda

stress. Pemberian sensori yang tepat ditambah gangguan yang minimal serta

perawatan yang tergantung pada isyarat bayi memberikan hasil medis dan

perkembangan memuaskan. Apabila pemberi perawatan tidak memperhatikan

aspek perkembangan otak bayi maka akan terjadi deficit neuropsychological

antara lain kesulitan bicara dan bahasa, keterlambatan motorik halus dan kasar,

Page 2: Developmental Care & KMC.docx

deficit perhatian serta maslaah-masalah sosioemosional dan hubungan

interpersonal.

Beberapa sumber stress pada bayi di NICU yang akan mengganggu

perkembangan system saraf dan apparatus sensorik yaitu suara dan radiasi

gelombang elektromagnetik.

5 inti dalam Developmental Care: memfasilitasi tidur, pengkajian dan manajemen

stress, dan nyeri, aktifitas seari-hari, asuhan berpusat pada keluarga, dan

lingkungan mendukung penyembuhan. Kategori intervensi:

1. Modifikasi lingkungan (penerangan dan suara)

- Mengurangi kebisingan; tingkat kebisingan akibat peralatan

monitoring, alarm, dan aktifitas umum berhubungan dengan insiden

perdarahan intracranial khsunya bayi berat lahir sangat rendah.

Perawat harus mengurangi bising akibat menutup pintu incubator,

mendengarkan radio. Berbicara terlalu keras, dan memindahkan

peralatan. Aktifitas keperawatan seperti mengukur TTV, merubah

posisi, menimbang berat badan, dan mengganti popok berhubungan

dengan peningkatan TIK. Telinga bayi akan sensitive terhadap suara

pada 40 dBA dan riiko kerusakan terjadi dimulai pada suara level 78-

80 dBA, serta pada level 100-110 dBA bayi berisiko mengalami

kerusakan permanen pada system pendengarannya. Rekomendasi dari

American Association of Pediatric (AAP) tingkat kebisingan NICU

harus dibawah 45 dBA. Umumnya di NICU 38-75 dBA atau sampai

57-90 dBA.

- Mengurangi penerangan

Lampu prosedur yang ditingkatkan perlahan pada bayi premature akan

mempermudah bayi beradaptasi terhadap penerangan yang tajam dan

mencegah penurunan saturasi oksigen. Mata bayi harus dilindungi dari

lampu prosedur. Kadar pencahayaan dianjurkan berkisar 10-600 lux

(=1-60 foot –candles) pada setiap tempat tidur. Pencahayaan diatas 100

kHz akan menyebabkan pemanasan lokal pada jaringan.

Page 3: Developmental Care & KMC.docx

Tindakan yang dpaat dilakukan: melakukan siklus penerangan dengan

member stimulus siang hari (terang) dan malam hari (gelap), menutup

incubator dengan kain, mencegah pencahayaan langsung, mencatat

respon bayi terhadap cahaya.

- Sentuhan terapeutik; dapat menurunkan denyut nadi dan pernapasan,

meningkatkan istirahat, meningkatkan koordinasi dalam mennghisap,

menelan, dan bernapas, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi

terhadap lingkungan. Memanggil bayi dengan namanya secara lembut

serta menyentuh perlahan bagian tubuh bayi mengurangi gangguan

yang mendadak sebelum tindakan.

2. Minimal Handling

Minimal handling atau tidak sering memanipulasi bayi bertujuan untuk

melindungi dan mempertahankan stabilitas kondisi bayi dengan

merencanakan dan mengelompokkan prosedur dengan petugas kesehatan

lain.

3. Pemberian posisi yang tepat

Untuk mempertahankan fungsi neuromuscular dan osteo articular. Posisi

yang tepat dan anatomis merupakan komponen penting. Prinsip: posisi

hendaknya diubah secara teratur untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan yang simetri, posisi prone (menelungkupkan bayi dengan

memfleksikan ekstremitas bawah dan kepala dimiringkan ke salah satu

sisi), miring (dengan memposisikan bayi ke salah satu sisi dengan

memfleksikan tangan dan kaki sehingga berada di tengah-tengah tubuh),

dan supine (memfleksikan ekstremitas bawah)

4. Family center care

Mendekatkan interaksi orang tua dengan bayi

Keberhasilan Developmental Care dilihat dari tingkah lak bayi dan tingkah

laku merupakan refleksi dari pengaturan system saraf pusat. Menurut

Hockenberry dan Wilson (2009) pendekatan Developmental Care dapat dilakukan

dengan beberapa cara:

Page 4: Developmental Care & KMC.docx

1. Menciptakan suasana malam hari untuk meningkatkan pola tidur bayi

dengan mematikan lampu ruangan sehingga ruangan menjadi gelap atau

redup, menutup incubator dengan selimut atau kain penutup dan

memakaikan penutup mata pada bayi

2. Meminimalkan stimulasi lingkungan, perawat hendaknya selalu

memonitor dan memperhatikan tanda perubahan fisiologis dan perilaku

bayi selama melakukan prosedur untuk mencegah kemungkinan terjadinya

stress pada bayi. Bayi memerlukan penanganan secara lembut, emngontrol

pergerakan bayi karena ada beberapa bayi yang tidak stabil apabila

dipindahkan tiba-tiba dan apabila terjadi gerakan yang tidak teratur maka

bayi harus diperbaiki kembali pada posisi tulang belakang fleksi ,

ekstremitas bawah mendekati tubuh.

3. Membantu memperbaiki posisi bayi dengan miring dan fleksi pada tulang

belakang, terutama sebelum prosedur invasive untuk mengurangi distress

4. Pembedongan dapat dilakukan seblelum prosedur invasive untuk

mengurangi respon nyeri pada bayi.

5. Nesting (pembatasan) dilakukan dengan cara menggulung selimut atau

kain diletakkan pada tempat tidur bayi bagian bawah untuk membantu

mempertahankan posisi fleksi ketika bayi terlentang atau miring

6. Skin to skin contact (kangaroo care) dan pijatan sesaat dapat menurunkan

stress pada bayi premature. Kontak kulit pasif antara ibu dan bayi secara

regular dapat meringankan stress. Orang tua baik ibu maupun ayah tidak

mengenakan baju atas demikian juga bayi, kecuali memakai popok. Bayi

diposisikan vertical pada dada ortu, sehingga terjadi kontak langsung kulit

bayi dengan kulit ortu, kontak mata serta kedekatan secara langsung

7. Cobedding of twins intervensi perkembangan yang memberikan

lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi,

dimana bayi kembar ditempatkan pada satu tempat tidur atau incubator

dapat menjadikan termoregulasi membaik, episode apneu atau bradikardi

berkurang, berat badan lebih cepat meningkat dan mengurangi jumlah hari

rawat.

Page 5: Developmental Care & KMC.docx

Dampak Developmental Care pada BBLR

1. Dampak jangka pendek

Menurunkan kejadian penyakit paru kronik, infeksi, retinopaty

prematurity, dan intraventriculer haemorragic pada bayi premature

sebelum dan setelah program pelatihan Developmental Care, serta

meningkatkan BB bayi.

2. Dampak jangka panjang

Meningkatkan fungsi hemisfer kanan dan lobus frontal pada

neuropsikologis dan neurofisiologis pada usia 8 tahun.

Page 6: Developmental Care & KMC.docx

Kangaroo Mother Care

Kangaroo Mother Care (KMC) adalah kontak kulit antara ibu dan bayi

secara dini, terus-menerus serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif.

Tujuannnya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir

atau bayi telah stabil. Kangaroo Mother Care dapat dilakukan di rumah sakit atau

di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat di rawat dengan Kangaroo Mother

Care meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan

salah satu alternatif pemberian minum.

Metode ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan

anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan

bayi. Metode ini dikembangkan di Kolombia.

Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ini ditemukan sejak tahun

1983, kemudian metode Kanguru mulai dikembangkan sejak 1978 oleh Neos

Edgar Rey dan Hector Martinez, peneliti pada Instituto Materno Infantil in Santa

Fe de Bogota Kolombia.Metode yang pertama kali dilakukan oleh Doctors Rey

dan Martinez di Bogota, Colombia pada tahun 1979 ini awalnya dicetuskan

karena begitu banyaknya bayi berat lahir rendah, keterbatasan tenaga dan fasilitas

kesehatan, serta tingginya angka mortalitas di rumah sakit karena infeksi. Menurut

Ludington Hoe, J.Obset Gynecol Neonatal Nurs, KMC merupakan Lingkungan

yang baik untuk bayi premature segera setelah lahir.

Di Indonesia, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Depkes

dan Kesos) telah mengembangkan kebijakan Pelayanan Kesehatan Neonatal

Esensial. Metode kanguru digunakan sebagai salah satu cara pencegahan

hipotermia dalam Perawatan Neonatal Dasar. Di Indonesia lebih banyak dikenal

dengan nama Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau cukup menyebut

Perawatan Bayi Lekat (PBL). Menurut Prof Dr.dr.Hadi Pratomo, Dosen Fakultas

Kesehatan Masyarakat, UI ada beberapa istilah Lokal KMC di Indonesia misalnya

Bedako di (OKU, Sumsel), Kadu dan Makaleppe di Maros, Sulsel, Perawatan

Bayi Tegak, Perawatan Bayi Tempel, Kekepan di Garut, Perawatan Bayi Lekat di

Yogya, Metoda Kussu di Kuskus, Maluku .

Page 7: Developmental Care & KMC.docx

Menurut Hadi, berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO), pada tahun 1995 hampir semua (98 persen) dari lima juta kematian

neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi

pada periode neonatal dini. Umumnya karena berat badan lahir kurang dari 2.500

gram. Menurut WHO, 17 persen dari 25 juta persalinan per tahun adalah BBLR

dan hampir semua terjadi di negara berkembang.

Pengertian Asuhan Metode Kanguru

Asuhan Kangaroo Mother Care merupakan asuhan yang dirancang untuk

neonatus dengan berat badan lahir rendah atau kurang bulan. Asuhan ini dikenal

juga dengan metode skin to skin yaitu kontak kulit dengan kulit anatara ibu dan

bayi dengan mempertahankan suhu tubuh normalnya yang dilakukan sejak dini

dan berkelanjutan baik selama masih di rumah sakit maupun di rumah, disertai

pemberian ASI eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi.

Metode asuhan kanguru dapat dilakukan kepada hampir semua bayi kecil.

Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan khusus bisa menunggu

hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesuai metode ini untuk jangka pendek

bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan medis

(cairan IV, oksigen tambahan konsentrasi rendah).

Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan transisi

secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau

kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi

stress. Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi

selama mungkin. Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi kanguru

benar. Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus.

Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi

yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan

secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu waktu

istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam.

Untuk metode asuhan kanguru secara terus menerus, kondisi neonatus

harus stabil. Kemampuan minum (untuk menghisap dan menelan) bukan

Page 8: Developmental Care & KMC.docx

merupakan persyaratan esensial, metosde ini bisa dilakukan walaupun dilakukan

melalui sonde. Kriteria bayi dalam asuhan metode kanguru :

a. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g

b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai

c. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik

d. Perkembangan selama di inkubator baik

e. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan

Menurut Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia) Tahapan yang

harus dipersiapkan sebelum memulai metode ini, yaitu antara lain :

a. Persiapan ibu

- Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3

kali sehari.

- Membesihkan kuku dan tangan

- Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai.

- Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi,ibu dapat menggunakan handuk/

kain (dilipat diagonal,difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman di baju

ibu),kain lebar yang elastik, atau kantong yang dibuat sedemikian rupa

untuk menjaga tubuh bayi. Bisa juga memakai baju dengan ukuran lebih

besar dari badan ibu.bayi diletakkan di antara payudara ibu,baju

ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut

ibu agar ibu tidak jatuh.

- Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH

- Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain

- Memakai kain baju yang dapat direnggang

b. Persiapan Bayi

- Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan

hangat

- Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi,kaos kaki, dan popok selama

penggunaan metode ini.

Page 9: Developmental Care & KMC.docx

- Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping kanan/kiri

sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu.Usahakan kulit bayi kontak

langsung dengan kulit ibunya terus menerus

- Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu.

- Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling

atau mengelilingi ibu dan bayi.

Adapun tahapan yang dilakukan selama asuhan metode kanguru yaitu:

a. Posisi kanguru

- Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi

menempel pada dada ibu.

- Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit

tengadah.

- Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok.

- Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau

kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.

- Pastikan bahwa kain melekat erat dibagian dada dan bukan dibagian perut,

jangan mengikat terlalu keras dibagian perut bayi tapi harus disekitar

epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi leluasa bernafas dengan perut dan

nafas ibu akan menstimulasi bayinya .

- Selanjutnya bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki.

Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan

berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat

menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.

- Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk,berjalan, berdiri, makan, dan lain-

lain.

- Pada waktu tidur, Kangaroo Mother Care dapat dilakukan dengan cara

posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di

belakang punggung ibu.

Page 10: Developmental Care & KMC.docx

b. Perawatan bayi dengan posisi kanguru

Sebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi kanguru

ini termasuk menyusui harus tetap dilakukan. Bayi hanya dilepaskan dan kontak

kulit dengan kulit saat:

- Mengganti popok, melakukan tindakan higiene dan perawatan tali pusat

- Penilaian klinis sesuai jadwal yang ditentukan rumah sakit.

- Tidak perlu dan di rekomendasikan untuk dimandikan setiap hari

c. Pemantauan kondisi bayi

- Suhu Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit,

dapat dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya yaitu antara

36,5 C-37 C saat berada dalam posisi kanguru. Saat posisi ini dimulai ukur

suhu aksila setiap 6 jam hingga stabil selam 3 hari berturut-turut setelahnya

pengukuran dilakukan hanya 2 kali sehari.

- Pernafasan Frukuensi pernafasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar

antara 30-60 kali permenit, dan nafas akan bergiliran dengan interval tidak

bernafas (apnea). Jika interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir

serta muka bayi menjadi biru, sianosis dan nadinya rendah, bradikardia,atau

risiko kerusakan otak. Penelitian menunjukan bahwa kontak kulit dengan

kulit dapat membuat pernafasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan

bisa menurunkan insidensi apnea.

- Tanda bahaya

Keadaan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaiakn

dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi.

Penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan memeberikan

perawatan yang diperlukan. Tanda-tanda tersebut antara lain : sulit

bernafas, retraksi, merintih, bernafas sangat lambat atau sangat perlahan,

Apnea yang sering dan lama, bayi teraba dingin, suhu tubuhnya dibawah

normal meskipun dijaga kesehatannya.

Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau muntah

Kejang, Diare, Kulit menjadi kuning

Page 11: Developmental Care & KMC.docx

- Menyusui

Posisi Kangaroo Mother Care ideal untuk menyusui bayi

Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar.

Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar

mampu melakukannya.

Bila ibu tidak dapat menyusui,berila h ASI peras dengan menggunakan

salah satu alternatif cara pemberian minum.

Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui

catat waktu ibu menyusui bayinya.

Setiap ibu memproduksi ASI yang khusus untuk bayinya, tapi ibu dan bayi

kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting untuk

pencernaan karena bayi kurang bulan tidak mempunyai laktisa – enzim

yang menguraikan gula tertentu.

Kandungan ASI manusia berubah sesuai pertumbuhan neonatus. ASI,

terutama kolostrum, kaya akan antibody –imunoglobin, yang melindungi

terhadap infeksi. Selain itu, ASI manusia mengandung zat anti infeksi yang

lainnya seperti hormon interferon, pakar pertumbuhan dan komponen anti

inflamasi.Bayi yang sangat kurang bulan/sakit sehingga tidak bisa

menyusui akan mendapatkan manfaat ASI yang diberikan melalui pipet.

Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32 minggu ASI,

biasanya diberikan melalui selang nasogastrik, yang bisa digunakan juga

untuk ASI yang diperah ibu bisa membiarkan bayi menghisap jarinya saat

diberi minum melalui sonde dan hal ini bisa dilakukan dalam posisi

kanguru.Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih dan 30-32 minggu ini bisa

digunakan cangkir ASI yang telah diperah, dalam pemberian cara ini bayi

dilepaskan dari posisi kanguru, ditutup dengan selimut hangat dan kembali

ke posisi kanguru setelah selesai minum. Bayi dengan usia kehamilan lebih

dari 32 minggu bisa belajar dengan menghisap puting, sehingga bayi dalam

menyusui tetap dalam posisi kanguru.

Page 12: Developmental Care & KMC.docx

- Pertumbuhan

Timbang bayi kecil sekali sehari, penimbangan lebih sering akan

mengganggu bayi dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Saat bayi mulai

bertambah berat timbang setiap dua hari sekali selama satu minggu dan

kemudian sekali seminggu hingga bayi cukup bulan.

Menimbang bayi dengan cara, misalnya telanjang, timbangan yang telah

dikalibrasi, letakkan handuk bersih dan hangat pada timbangan untuk

menghindari bayi dingin.

Timbang bayi ditempat dalam lingkungan yang hangat.

Catat beratnya setiap melakukan penimbangan.

d. Penjelasan kepada ibu

- Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta

kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu

waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.

- Jelaskan juga bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan

mengurangi resiko terjadinya apnoe, dibanding bayi yang diletakkan di

boks.

- Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau

menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau

sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama

- Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12 jam

selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.

e. Penghentian asuhan metode kanguru.

Metode ini dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40

minggu,atau samapai kurang nyaman dengan Kangaroo Mother Care, misalnya :

- Sering bergerak

- Gerakan ekstremitas berlebihan

- Bila akan dilakukan Kangaroo Mother Care bayi menangis.

Page 13: Developmental Care & KMC.docx

Bila bayi sudah kurang nyaman dengan Kangaroo Mother Care, anjurkan ibu

untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada

waktu bayi sehabis mandi,waktu malam yang dingin,atau kapan saja dia

menginginkan.

Bayi juga diberhentikan pada asuhan metode kanguru yaitu jika memenuhi

kriteria berikut ini:

- Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea dan infeksi

- Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI ekslusif.

- Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari paling sering dalam 3

hari berturut-turut)

- Suhu bayi stabil saat dalam posisi kanguru (selama 3 hari berturut-turut)

f. Prinsip Metode Asuhan Kanguru

Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam

inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang

mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal

(36,5 o C- 37,5 o C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit

bayi dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini

adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil(36,5 o C- 37,5 o C)

dan mampu menyusui dengan baik. Metode ini dihentikan jika bayi telah

mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 37 o C, dan bayi

bisa menyusui dengan baik.

g. Manfaat Asuhan Metode Kanguru

Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat

dirasakan langsung oleh bayi dan ibu:

- Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR

- Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal

didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin

contact). Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah.

Page 14: Developmental Care & KMC.docx

- Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui

sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap

metode ini dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan

dirasakan. Ibu selain mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya,

tidak perlu juga membeli susu formula yang harganya cukup mahal

- Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.

Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi,

karena apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu

akan ”terbatas”. Dengan metode Kangaroo Mother Care ini akan diketahui

pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi

karena berbagai rangsangan seperti skin to skin contact. Bayi akan merasa

aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan

mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam

rahim. Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang

dan perhatian seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan

ibu, menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari

pada jika si bayi jarang disentuh.

- Perlindungan dari infeksi

- Mengurangi lama menangis pada bayi

- Dapat mengurangi biaya rumah sakit.

Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup

mahal, sehingga dengan menggunakan asuhan metode kanguru dapat

mengurangi biaya rumah sakit

- Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,

termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang

menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box

bayi dalam ruangan yang hangat.

Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kanguru yaitu, Waktu ibu

cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak dapat

melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).

Page 15: Developmental Care & KMC.docx

h. Memulangkan bayi

Butuh waktu beberapa hari/minggu sampai bayi siap dipulangkan, tergantung

berat lahir. Ibu dan bayi dapat dipulangkan jika:

- Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

- Berat badan naik >20 gram/hari selama 3 hari berturut-turut.

- Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan

KMC di rumah, dan dapat kembeli untuk melakukan kunjungan tindak

lanjut secara rutin.

i. Kunjungan tindak lanjut

- Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan

dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu.Beri dukungan pada

ibu.

- Pada minggu ke dua lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi

berumur 40 hari atau berat bayi 2500 gram.Timbang bayi dan nasehati ibu

untuk menghentikan Kangaroo Mother Care bila bayi mulai kurang toleran.

- Bila sudah lepas Kangaroo Mother Care, lanjutkan kunjungan tindak lanjut

tiap bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian

minum dan tumbuh kembang bayi.

Page 16: Developmental Care & KMC.docx

PAPER

DEVELOPMENTAL CARE dan Kangaroo Mother Care

Untuk memenuhi tugas panum Keperawatan Anak

Disusun oleh :

Azka Fathiyatir Rizqillah

Eva Dwi Mayrani

Evi Apriani

Menik Kartini

Nurul Laily Ramadani

Rina Achiriyani

Siti Shofiyah

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 17: Developmental Care & KMC.docx

Daftar Pustaka

- Zubaidah. 2012. Pengaruh Pemberian Development Care terhadap

Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perawat dalam Merawat BBLR di RSUP

dr. Karyadi Semarang. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia.

- Herliana, Lia. 2011. Pengaruh Developmntl Care terhadap Reapon Nyeri

pada Bayi Prematur yang Dilakukan Prosedur Invasif. Fakultas Ilmu

Keperawatan Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.