deteksi dini pada bayi baru lahir

27
DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR Oleh : ni made rastika dewi

Upload: marinel

Post on 16-Feb-2016

133 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR. Oleh : ni made rastika dewi. PEMBAHASAN. PENGERTIAN 2. TUJUAN 3. DETEKSI DINI 4. CONTOH KASUS. PENGERTIAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

Oleh : ni made rastika dewi

Page 2: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

2. TUJUAN 3. DETEKSI DINI

4. CONTOH KASUS

Page 3: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

PENGERTIANBayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan

dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.

Deteksi dini merupakan upaya awal untuk mengenali atau menandai suatu gejala atau ciri-ciri yang ada pada anak dalam tahapan perkembangannya terkait adanya resiko.

Page 4: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

TUJUAN

1. untuk menghimpun informasi atau data-data mengenai situasi dan kondisi perkembangan bayi

2.Proses awal untuk menandai suatu gejala yang ada pada bayi

3.Upaya untuk mengetahui jenis kebutuhan bayi

Page 5: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

DETEKSI DINI

A. APGAR SCORENilai Apgar adalah suatu cara praktis untuk menilai keadaan bayi baru lahir. Ada 5 kriteria yang dinilai untuk menentukan skor apgar ini. Untuk memudahkan APGAR Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration )

Page 6: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

Nilai Apgar masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2, berdasarkan pada keadaan bayi baru lahir sbb :

Tanda-tanda 0 1 2

Appearance kulit bayi berwarna biru pucat

Kulit bayi berawarna pink dan lengan/tungkainya berwarna biru

seluruh kulit bayi berwarna pink

Pulse tidak terdengar denyut jantung

jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit

jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit

Grimace tidak timbul refleks wajahnya menyeringai bayi menyeringai dan terbatuk, bersin atau menangis keras

Activity otot lembek lengan atau tungkainya terlipat

bayi bergerak aktif

Respiration tidak terdengar denyut jantung

jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit

jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit

Page 7: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

B. PEMERIKSAAN FISIK1. KEPALA

Raba sepanjang garis sutura dan fontanel,apakah ukuran dan tampilannya normal. Perhatikan ukuran dan ketegangannya.

Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caputsuksedaneum, sefal hematoma, perdarahansubaponeurotik/fraktur tulang tengkorak

Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ;anensefali, mikrosefali, kraniotabes dansebagainya (Bennet & Brown, 1999)

Page 8: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

2. WAJAHWajah harus tampak simetris. Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi.

Page 9: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

3. MATAPeriksa jumlah, posisi atau letak mata,

konjungtiva, sklera .

Page 10: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

4. HIDUNGKaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5cm. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan nafas, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.

Page 11: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

5. MULUTPerhatikan mulut bayi, bibir harus berbentukdan simetris.Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak.

Page 12: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

6. TELINGAPeriksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga.

Page 13: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

7. LEHERLeher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis. Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan. Periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

Page 14: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

8. KLAVIKULARaba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur.

Page 15: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

9.TANGAN Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah. Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur. Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili

Page 16: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

10. DADAPeriksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.

Page 17: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

11. ABDOMENAbdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan. Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia Diafragmatika. Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali atau tumor lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis. (Lodermik,Jensen 2005)

Page 18: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

12. GENETALIAPada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-

1,3cm.Periksa posisi lubang uretra. Periksa adanya hipospadia dan epispadia. Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua

Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora. Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina. Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu(withdrawl bedding) (Lodermik, Jensen2005)

Page 19: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

12. ANUS DAN REKTUMPeriksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya. Mekonium secara umum keluar pada 24jam pertama, jika sampai 48 jam belum keluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan

Page 20: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

13. TUNGKAIPeriksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan. Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas.Kurangnya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.

Page 21: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

14. SPINALPeriksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tandatanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra (Lodermik, Jensen 2005)

Page 22: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

15. KULITPerhatikan kondisi kuli bayi. Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda Lahir. Periksa adanya pembekakan. Perhatinan adanya vernik kaseosa. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan

Page 23: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

CONTOH KASUS

Bayi ibu “ST” lahir Spt b warna kulit biru padatungkai, bergerak jika dirangsang, tangis merintih. Keadaan umum bayi: lemah Kesadaran: kompos mentisTanda-tanda vital: - RR: 28x/menit- HR: 98x/menit - Suhu: 36,5 C

Page 24: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

PENATALAKSANAAN1.Membersihkan badan bayi dari lendir-lendir

dan cairan ketuban dengan menggunakan kain yang bersih dan kering sambil memberikan rangsangan taktil dan segera potong tali pusat bayi.Pembersihan badan dan pemotongan tali pusat sudah dilakukan

2.Membungkus badan dan kepala bayi dengan kain yang kering dan hangat untuk mencegah terjadinya hipotermi.Badan dan kepala bayi sudah dibungkus dengan kain yang kering dan hangat

Page 25: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

3. Membersihkan jalan napas bayi dengan cara kepala bayi diposisikan ekstensi agar jalan napas terbuka dan punggung bayi diganjal. Membersihkan jalan nafas bayi mulai dari mulut kemudian hidung dengan balon de lee dilakukan secara bergantian.Pembersihan jalan nafas sudah dilakukan dan bayi bisa bernafas spontan.

4. Mengobservasi TTV bayi Pernapasan bayi normal yaitu 40x/menit, Nadi Bayi normal yaitu 110x/menit, Suhu tubuh bayi normal yaitu 36,5 c

5. Meletakkan bayi pada meja dengan lampu penghangat. Bayi tampak tidur tenang dan muka bayi tampak kemerah-merahan

Page 26: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

EVALUASI

Kulit bayi berwarna kemerah-merahan, nafas normal, dan gerak aktif Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentisTanda-tanda vital

• RR :40x/menit • HR :110X/Menit • suhu: 36,5 c

Page 27: DETEKSI DINI PADA BAYI BARU LAHIR

TERIMA KASIH