deskripsi tentang banten lama

7/22/2019 Deskripsi Tentang Banten Lama

1/10

DESKRIPSI TENTANG BANTEN LAMA

A. TATA LETAK DAN PERKEMBANGAN KOTA KESULTANAN BANTEN

Sebagaimana layaknya sebuah kota Islam, Banten Lama juga memiliki beberapa ciri yang secara umumditemukan pada kota-kota Islam yang sejaman di beberapa bagian dunia. Pusat-pusat kegiatan kemasyarakatanyang terpenting sebagaimana masyarakat muslim di Indonesia, Arika, dan negara-negara Arab kota Islammemiliki ciri dengan adanya istana, pasar-pasar dan masjid-masjid. Pemukiman dibagi menurut pekerjaan dan

etnik, sebagaimana kota-kota Islam di dunia pada abad pertengahan dan akhir. Bahkan dapat dikatakan bah!akota Banten adalah kota muslim terbesar di Indonesia, tidak saja pada a!alnya, tetapi mungkin dalam seluruhsejarahnya.

"ika muncul kota-kota di "a!a berkoinsidensi dengan penyebaran Islam, kemudian unsur-unsur komponenkota muncul sebagaimana di banyak kota dalam dunia Islam, seseorang mungkin dapat menduga bah!a pola-polapemukiman di dalam kota-kota itu tentunya merupakan turunan dari bentuk baku kota-kota Islam. Inormasi sejarahtelah menunjukkan bah!a asumsi demikian tidaklah selalu benar. #istribusi isik berupa bangunan bagikepentingan umum dan perseorangan di beberapa kerajaan di "a!a, lebih banyak melanjutkan tata letak tradisional"a!a pada masa sebelum Islam. "a!a dapat dikatakan telah memiliki pola tersendiri di dalam urbanisasi, denganbeberapa unsur yang serupa dengan kota-kota yang sejaman pada bagian-bagian lain di Asia $enggara. #alampenyebarannya Islam bukanlah merupakan hasil suatu perubahan yang re%olusioner di dalam tatacara hidup orang"a!a, tetapi lebih tepat sebagai hasil proses e%olusi secara bertahap. Berbeda halnya dengan kota Banten. &otayang satu ini merupakan kota baru yang dibangun dari suatu daerah sepi penduduk dan sedikitnya bangunan asal.

&ota yang dilandasi pembangunannya oleh moti%asi islamisasi ini dibuat mungkin sedikit berbeda dengantradisi yang hidup di masyarakat, !alaupun akhirnya memanaatkan tradisi itu untuk menguatkan keberadaankerajaan dan Islam.

#ari sumber-sumber sejarah, kita tidak mungkin merekontruksikan tingkat-tingkat pertumbuhan sebuah kotasecara rinci. Begitu penelitian arkeologi diselengarakan, bagaimanapun kita lebih banyak memperoleh inormasimengenai hubungan-hubungan antara perubahan keagamaan dengan perubahan aspek-aspek budaya yanglainnya. &etika pada tahun '()*, di kota Banten, pemukiman dan kehidupan penduduknya telah mengalamiberbagai perubahan. +ambaran pertama yang terlihat pada penduduk kota ialah bah!a ia telah diresapi agamaIslam, tetapi alam kota dimana mereka tinggal, masih menunjukkan gejala yang berasal dari masa yang lebih tua,dan mungkin lebih merupakan setting suatu pedalaman agraris yang sangat berbeda dengan pusat komersial yangsibuk di tepi jalur pelayaran internasional.

Seperti halnya kota-kota di ropa, Banten Lama juga dikelilingi oleh berbagai tembok kota, yang dimensinya

tidak terlalu jelas, dan dibuat dari bata. ''#inding batas kota tersebut jelas digunakan sebagai pertahanan/ dibagian atas ditempatkan meriam, dan di beberapa bagian didirikan menara penga!as 0pengintai1. 2ntuk memasukikota, seseorang harus melalui pintu-pintu gerbang di beberapa bagian. Pintu-pintu tersebut yang dikatakansangat sulit 0karena besar dan beratnya1 dijaga ketat dan sulit didekati tanpa teramati oleh para penjaga 33.$erdapat tiga buah pintu gerbang untuk masuk ke dalam kota Banten, yaitu4 satu di selatan, satu di barat yangdisebut sebagai pintu 0gerbang 51 gunung yang yang berhadapan dengan +unung +ede, dan satu lagi di utarayang disebut sebagai pintu air.66Pembuatan tembok kota dilanjutkan ketika akan terjadi serangan dari 7atarampada tahun '()8, tetapi ketika ancaman menyurut, tembok-tembok tersebut terabaikan, dan akhirnya mulairuntuh99.

Setelah 7aulana :asanuddin mengalahkan Banten, secara cepat Banten menjadi pelabuhan utama di "a!aBarat menggantikan kedudukan pelabuhan Sunda &elapa. Pada abad ke-'* Banten berada di atas pelabuhan-pelabuhan lain dalam menguasai pasar di sepanjang pantai utara "a!a. Pada tahun '()*, Banten merupakanpelabuhan terbesar dan paling menguntungkan dibanding dengan pelabuhan lainnya. Sayangnya, keterangan yang

memaparkan tentang keadaan sepanjang ;< tahun di a!al perkembangannya sangatlah sedikit. Banten tumbuhsebagai ibu kota Islam sampai datangnya kapal pertama dari ropa di pelabuhan Banten. Penulis catatan dariPortugis, da =outo, dalam sebuah sumber yang mungkin berasal dari masa sebelum tahun '(;


2/10

kerajaan Pajajaran menjadi pusat kota internasional yang utama, dimana pedagang-pedagang asing membentukdiri sebagai bagian penduduk yang penting, dan selanjutnya muncullah pemukiman-pemukiman khusus.

Pada abad ke-'( beberapa musair =ina memperkirakan populasi beberapa pelabuhan di "a!a/ inimerupakan sumber tertua yang berisi inormasi mengenai kependudukan. Perkiraan orang =ina untuk beberapapelabuhan di pantai utara "a!a seperti $uban dan +resik, sekitar tahun '96


3/10

Sultan :aji terkurung di dalam benteng sampai ia dibebaskan oleh tentara Belanda. =ardeel, seorang penghianatBelanda dan tukang batu, membantu pembangunan perbentengan Suroso!an.

7enurut Sta%orinus, pada tahun ';*) sebuah prasasti dalam bahasa Belanda dapat dilihat di atas portalutama4 @Ini didirikan oleh :endrik Laurents yang lahir di Steen!ijk@.'3'3 Penelitian terhadap arsitekturperbentengan, bagaimana pun brkesimpulan bah!a perbentengan tersebut jelas dibangun secara bertahap, bukansatu tahap seperti yang ditulis oleh =ardeel.

Pada mulanya terdapat tiga gerbang, di utara, timur dan selatan. Beberapa kali terjadi gerbang selatan ituditutup. +erbang utama di sebelah utara, berhadapan dengan alun-alun, sedangkan gerbang di sebelah timurdibuat dalam bentuk lengkung, dimaksudkan untuk mencegah tembakan langsung pada portal bila pintu gerbangdibuka. $iap tahap pembangunan dinding ini dapat diamati pada gerbang bagian utara, yang secara relati masihterpelihara dengan baik pada ase pertama/ pada ase kedua, dinding ini dipotong/ dan pada pembangunan aseketiga, kembali dinding ditutup dengan batu karang. +erbang di sebelah timur telah runtuh tapi agaknya mengalamimodiikasi serupa.

#inding yang asli mungkin adalah tembok keliling dari istana, untuk melindungi para penghuninya daripandangan kelas lebih ba!ah, dari pada dalam ungsinya untuk menjaga serangan. Selama pembangunanpertama lebarnya tidak lebih dari pada '


4/10

7eriam buatan Inggris yang lain dengan prasasti Gilliam Gightman, London '*;8.

Satu meriam lokal mungkin dibuat di &a!iragunan.

#i sepanjang sisi timur terdapat meriam-meriam4

7eriam Belanda dari kuningan, dibuat di nkhuen untuk cabang ?F= di Amsterdam, '*36.

7eriam kuningan lain dibuat oleh Ginghtman pada tahun '*;;.

Sementara itu dari sudut tenggara yang disebut dengan Southpoint, yaitu4

#ua meriam kuningan lokal, dengan lima tanda pada larasnya

Satu meriam kuningan dengan tulisan Lamberts Amsterdam '*68.

#ari alun-alun, di sebelah utara terdapat jembatan rantai, dengan jalan menuju ke rumah Pangeran +ebang0per!ira komandan garnisun setempat1, laksamana 0panglima armada1, dan para bangsa!an. &eadaan tempat-tempat ini dijelaskan secara terinci oleh Gillem Lode!yks, salah satu peserta dalam pelayaran Belanda yangpertama ke Banten pada tahun '()*, menulis4 @Setiap bangsa!an memiliki '< atau '3 orang penga!al untukmenjaga rumahnya sepanjang malam. &etika engkau memasuki rumah mereka, engkau pertama kali akanmemasuki bagian yang disebut denganpacebam0Paseban1, dimana para bangsa!an itu akan menerima engkau,danpasebandimana penga!al itu ditempatkan/ beratap buluh, atau daun kelapa tempat mana mereka menerimaaudiensi. #i salah satu sudut halaman mereka juga didirikan mesjid sendiri, tempat dimana mereka melakukan

sembahyang tengah hari 0#huhur1, di sebelahnya terdapat sumur tempat mereka mencuci. Lebih masuk ke dalamlagi, seseorang akan sampai pada pintu dengan jalan masuk yang sempit, yang diperkuat dengan beberapagudang dan kapal, yang dijaga oleh beberapa budak untuk melindunginya, sehingga para bangsa!an itu tidakdapat diserang oleh musuh-musuhnya pada malam hari. Humah-rumah mereka didirikan di atas 9,8 atau '< tiangkayu, yang diukir indah sekali, beratap daun kelapa 0palm1 dan sisanya dibiarkan terbuka untuk mendapatkankesejukan. 7ereka tidak punya kamar lebih tinggi atau loteng dimana mereka dapat terbaring, tetapi hanya rumahpenyimpanan, yaitu rumah bata yang tinggi dan tanpa jendela-jendela.@

#alam penelitian arkeologi, melalui sur%ey permukaan tanah dapat ditelusuri dan direkam gejala-gejala mukatanah di lokasi yang diamati untuk kemudian ditasirkan bagaimana tata letak dan bentuk kota itu sesungguhnya/misalnya dengan membandingan beberapa kota di dunia Islam dan Asia $enggara 0khususnya Indonesia1 padaperiode-periode yang sama. Beberapa gejala arkeologi yang pokok seperti sisa-sisa bangunan kuno, dinding-dinding, jalan, pelabuhan, pasar dan kanal-kanal yang ada di permukaan tanah dapat ditelusuri dengan segera,tanpa melalui penggalian'8'8.

#ari peta-peta yang paling sederhana pun seperti skets secara cepat seseorang dapat mengetahui berbagaijenis sumber sejarah. Beberapa penulis telah menambah peta-peta skets atau peta-peta tua untuk melengkapiinterpretasi mereka. Galaupun peta-peta skets dan ilustrasi tersebut dibuat secara impresi dan tanpamenggunakan alat atau skala, namun peta-peta itu dapat dijadikan panduan untuk melakukan pengamatanarkeologis dalam usaha untuk melihat ciri-ciri umum suatu situs. #i sinilah letak peranan petaskets untukmelengkapi penulisan yang deskripti, dan dapat digunakan sebagai pembanding terhadap hasil otograi ataupungambar-gambar. #an karena peta-peta skets tidak memiliki skala yang seragam, serta tidak memperlihatkantopograi, maka tidak dapat secara tepat digunakan untuk merancang bentuk-bentuk atau saling hubungan antaraberbagai gejala arkeologis. Bagaimanapun peta-peta skets berguna untuk memperlihatkan rekaman-rekamansementara, dan untuk menyempurnakannya perlu digunakan peta yang lebih akurat19[19].

#ari analisis peta-peta kuno, kronologi Banten Lama dapat diamati sebagai berikut4

'1 '(3; - '(;

deskripsi tentang banten lama

Documents