deskripsi proses (3)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 deskripsi proses (3)
1/3
Adapun alur proses produksi Alkil Poliglikosida dengan proses 2 tahap adalah sebagai
berikut :
1. Reaksi Butanolisis
Reaksi butanolisis (glikosidasi) merupakan reaksi antara monosakarida (sumber pati
sagu) dan butanol dengan mengguanakn katalis asam untuk membentuk produk
intermediate butil glikosida. Selama proses reaksi butanolisis terjadi pemisahan air
(H2). Pemilihan katalis pada proses sintesis AP! bertujuan untuk memper"epat #
memperpendek proses sintesis AP!. Selain itu juga sangat menentukan keberhasilan
terbentukn$a ikatan asetal.
%atalis $ang dipilih dalam proses sintesis AP! adalah katalis organik asam p&toluena
sul'onat. %atalis asam p&toluena sul'onat bersi'at bisa diurai oleh lingkungan dan
merupakan jenis asam lemah. Penggunaan asam lemah bertujuan untuk menghindari
adan$a kemungkinan bereaksi asam dengan menghidrolisa glukosa. Penggunaan asam
lemah ini juga akan memudahkan dalam proses netralisasi. Selain itu asam p&toluena
sul'onat juga bersi'at tidak korosi' terhadap pipa besi ataupun stainless steel (Hill dkk.
1*).
2. Reaksi +ransasetalisasi
Reaksi transasetalisasi (transglikosidasi) merupakan reaksi antara produk butil
glikosida hasil dari proses butanolisis denganfatty alcohol# alkohol rantai panjang (,-&
,22) dengan katalis asam. Pada proses reaksi transasetalisasi ini gugus butil pada produk
butil glikosida akan diganti dengan gugus alkil pada alkohol rantai panjang sehingga
membentuk produk Alkil Poliglikosida (AP!). Selama proses reaksi transasetalisasi
butanol dan air akan menguap.
enurut !ibson dkk (2//1) penentuan katalis asam $ang digunakan dalam proses
sintesis AP! menggunakan perhitungan sebagai berikut:
%atalis pertama (reaksi butanolisis) kira 0 kira /* 0 1 dari berat pati
%atalis kedua (reaksi transasetalisasi) kira 0 kira 23 0 3/ dari berat katalis $ang
pertama.
4. 5etralisasi
+ahapan netralisasi bertujuan untuk menghentikan proses tranasetalisasi dengan
menambahkan basa hingga ter"apai suasana basa $aitu pada pH sekitar -&1/. 5etralisasi
dapat dilakukan dengan berbagai "ara antarra lain dengan penetralan menggunakan
alkali natrium karbonat ammonia ataupun dengan menggunakan uap (deacidifikasi).
-
7/24/2019 deskripsi proses (3)
2/3
5etralisasi dengan alkali terutama dengan 5aH sering dilakukan pada industr$ karena
lebih e'isien dan lebih murah (%ertaren 1-6).
enurut 7uest dkk (16) jenis basa $ang dapat digunakan untuk proses netralisasi
meliputi alkali metal dan aluminium salt. Selain itu juga dapat dari anion dari basa
organik maupun inorgani" seperti sodium hidroksida (5aH) potassium hidroksida
kalsium hidroksida alumunium hidroksida dan sebagain$a.
Penggunaan larutan sodium hidroksida (5aH) sangat dianjurkan karena 5aH tidak
bereaksi terhadap alkohol atau produk. Selain itu proses penambahann$a lebih mudah
karena berbentuk larutan dan tidak memerlukan pen$aringan untuk menghilangkan
garam $ang tebentuk (7uest dkk. 16).
. 8istilasi
+ahapan distilasi bertujuan untuk menghilangkan fatty alcohol $ang tidak ikut
bereaksi. Proses distilasi ini memerlukan suhu tinggi dan tekanan rendah untuk
memisahkan # menguapkan fatty alcohol$ang tidak ikut bereaksi. Proses distilasi ini
dapat dilakukan pada suhu sekitar 1/9 & 1-/9 , dengan tekanan sekitar /1 & 2 mmHg
tergantung fatty alcohol $ang digunakan. Semakin panjang rantai fatty alcohol maka
semakin tinggi suhu dan semakin rendah tekanan $ang dibutuhkan.
Pada tahapan destilasi diharapkan memperoleh kandungan fatty alcohol seke"il
mungkin pada produk AP! $aitu kurang dari 3 dari berat produk. %elebihan fatty
alcohol$ang tidak bereaksi pada produk akan mengurangi e'ekti'itas kerja dari sur'aktan
AP!.
Hasil akhir dari proses distilasi akan diperoleh produk sur'aktan AP! kasar berbentuk
pasta $ang bearna ke"oklatan dan berbau kurang enak. leh karena itu perlu dilakuakn
proses pemurnian untuk memperoleh AP! $ang memiliki penampakan $ang lebih baik
dan bau $ang tidak terlalu men$engat
3. Pemu"atan (Bleaching).
Proses pemu"atan (blea"hing) merupakan salah satu tahap pemurnian sur'aktan AP!
$ang dilakukan sebagai tahap akhir proses sintesis sur'aktan AP!. Proses pemu"atan
bertujuan untuk membuat penampakan dan bau sur'aktan AP! $ang lebih baik. Proses
pemu"atan dilakukan dengan menambahkan larutan H22 ditambah air dan 5aH
hingga diperoleh produk dengan pH -&1/. Proses blea"hing dilakukan pada suhu -/ 0 /
9 , selama 4/ 0 12/ menit pada tekanan normal (Hill dkk 1*).
enurit S"hmidt (14) proses pemu"atan (blea"hing) merupakan suatu tahapan
proses pemurnian sur'aktan AP! $ang bertujuan untuk menghilangkan ;at 0 ;at $ang
-
7/24/2019 deskripsi proses (3)
3/3
tidak disukai dan menghilangkan bau. 8alam proses pemu"atan (blea"hing) ini produk
sur'aktan AP! akan mengalami peningkatan # pen"erahan arna dan penstabilan aran
alkil poliglikosida.
Proses pemu"atan (blea"hing) dapat dilakukan dengan adsorben bahan kimia
maupun dengan "ara pemanasan. Pemu"atan dapat juga dilakukan dengan "ara adsorbs
dan "helasi. Adsorbs dilaukan dengan "ara men"ampur produk dengan sejumlah ke"il
adsorben seperti tanah lempung (fuller earth),lempung akti' (activated clay) dan arang
akti' atau dapat juga mengguankan bahan kimia lainn$a sedangkan "helasi adalah proses
pengikatan ion dengan ;at pengkelat seperti asam sitrat dan