deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam …digilib.unila.ac.id/59167/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
Nurfadilla
DESKRIPSI FISIK TOKOH UTAMA DAN TAMBAHAN DALAM NOVEL
SITI NURBAYA KARYA MARAH ROESLI DAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
(Skripsi)
Oleh
NURFADILLA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Nurfadilla
ABSTRAK
DESKRIPSI FISIK TOKOH UTAMA DAN TAMBAHAN DALAM NOVEL
SITI NURBAYA KARYA MARAH ROESLI DAN RANCANGAN
PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
Oleh
Nurfadilla
Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah menganalisis deskripsi fisik tokoh
utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya Karya Marah Roesli dan rancangan
pembelajaran sastra di SMA. Fisik tokoh merupakan unsur penting dalam sebuah
karya sastra khususnya novel. Tujuan dalam penelitian ini ialah mendeskripsikan
tema dan deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya
karya Marah Roesli dan rancangan pembelajaran sastra di SMA.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data
dalam penelitian ini ialah novel Siti Nurbaya Karya Marah Roesli. Data dalam
penelitian ini adalah satuan bahasa dan penggambaran deskripsi fisik yang
terdapat dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli dan rancangan
pembelajaran sastra di SMA.
Nurfadilla
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tema dalam novel Siti Nurbaya karya
Marah Roesli, yaitu perkawinan paksa atau kasih tak sampai. Deskripsi fisik tokoh
utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya Karya Marah Roesli ditinjau dari
akselerasi penyajian tokoh yaitu disajikan secara berangsur, metode penyajian
tokoh disajikan secara analitik, dan jenis deskripsi menggunakan deskripsi
subjektif. Hasil penelitian deskripsi fisik tokoh yang ditemukan dapat dijadikan
rancangan pembelajaran sastra di SMA pada kompetensi dasar 3.9 menganalisis isi
dan kebahasaan novel.
Kata kunci : fisik tokoh, rancangan pembelajaran, dan novel Siti Nurbaya
Nurfadilla
DESKRIPSI FISIK TOKOH UTAMA DAN TAMBAHAN DALAM NOVEL
SITI NURBAYA KARYA MARAH ROESLI DAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
Oleh
Nurfadilla
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
pada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
2019
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2019
Nurfadilla
Judul Skripsi : Deskripsi Fisik Tokoh Utama dan Tambahan
dalam novel Siti Nurbaya Karya Marah Roesli dan
Rancangan Pembelajaran Sastra di SMA
Nama Mahasiswa : Nurfadilla
No. Pokok Mahasiswa : 1513041033
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Edi Suyanto, S.Pd., M.Pd. Dr. Munaris, M.Pd.
NIP 19630713 199311 1 001 NIP 19700807 200501 1 001
2. Ketua JurusanPendidikan Bahasa dan Seni
Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd.
NIP 19640106 198803 1 001
Nurfadilla
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. ……………
Sekretaris : Dr. Munaris, M.Pd. ……………
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Edi Suyanto, M.Pd. ……….…...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.
NIP 19620804 198905 1 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 04 September 2019
Nurfadilla
SURAT PERNYATAAN
Sebagai civitas akademika Universitas Lampung, saya yang bertanda tangan di bawah ini
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan, dan
pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain,
kecuali arahan pembimbing akademik,
2. dalam karya tulis ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka,
3. saya menyerahkan hak milik saya atas karya tulis ini kepada Universitas
Lampung, dan oleh karenanya Universitas Lampung berhak melakukan
pengelolaan atas karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang
berlaku, dan
4. pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di Universitas Lampung.
Bandarlampung, 04 September 2019
Nurfadilla
NPM 1513041033
NPM : 1513041033
Nama : Nurfadilla
Judul Skripsi : Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam Novel Siti
Nurbaya Karya Marah Roesli dan Rancangan Pembelajaran
Sastra di SMA
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Nurfadilla
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandarlampung, 16 November 1997
dengan nama Nurfadilla. Penulis merupakan anak keempat
dari empat bersaudara. Putri terakhir dari pasangan Alm.
Masdarto dan Farida Hanum.
Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Taruna Jaya pada tahun 2003. Kemudian
pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan di SD Al- Azhar 1 yang
diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun 2009 melanjutkan sekolah menengah
pertama di MTsN 2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2012. Pada
tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah menegah atas di SMAN 10 Bandar
Lampung dan lulus pada tahun 2015.
Pada tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN). Pada tahun 2018, penulis pernah
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Hargomulyo Kecamatan
Sekampung Lampung Timur dan pernah melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMAN 1 Sekampung Lampung Timur.
Nurfadilla
MOTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah, 6-8)
Nurfadilla
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Alhamdulilah dan rasa bahagia atas nikmat yang diberi
Allah subhanawataala, dengan segala kerendahan hati dan sebagai tanda baktiku,
sampailah aku disini pada salah satu perjalanan hidup yang membawaku,
mengiringku untuk menghasilkan sebuah karya sederhana untuk orang-orang
paling berharga dalam hidupku.
1. Papi dan Mamiku tercinta, Masdarto (alm) dan Farida Hanum, M.Ag., yang
tak henti-hentinya memberikan semangat, mencurahkan kasih sayang,
mencintai dengan sepenuh hati, dan berdoa dengan ikhlas untuk
keberhasilanku menggapai cita-cita.
2. Kakak-kakakku tersayang, M.Iqbal Kautsar, S.Kom., Ria Liza, S.E., Maya
Puspitasari, S.P., M. Fahmi Latief, S.E, Abdurrahman, S.Adm., dan Desta
Melinda Mezu, S.STP. Terima kasih telah memberikan doa, dukungan, dan
memotivasiku untuk terus semangat dan mengajarkanku bahwa belajar adalah
sikap berani menantang segala ketidakmungkinan.
3. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Almamater tercinta yang sudah banyak memberikan ilmu,
pengalaman yang tak terlupakan, dan menjadikanku lebih dewasa dalam
menjalani tantangan hidup.
Nurfadilla
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Deskripsi Fisik Tokoh Utama dan Tambahan dalam Novel Siti
Nurbaya Karya Marah Roesli dan Rancangan Pembelajaran Sastra di SMA”
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di Universitas Lampung.
Pada proses penyusunan skripsi ini, penulis tentu telah banyak menerima
masukan, saran, arahan, bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kasih setulus-tulusnya
kepada pihak-pihak berikut.
1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni.
3. Dr. Munaris, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia serta sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan saran
dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Pembimbing I serta sekaligus Pembimbing
Akademik yang memberikan bimbingan, arahan, saran dengan keikhlasannya
dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Nurfadilla
5. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum., selaku Pembahas yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni telah mendidik dan
memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.
7. Seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2015,
terima kasih atas doa dan kerjasamanya selama ini.
8. Sahabat-sahabat seperjuanganku Rahmiyati, Nola Miranda, Ghitsa Ayu
Maulida, Shara Veronica, Ranadya Habsari, Maudy Sukma Dini, Dela
Alpionita, dan Rosha Gremonia yang selalu menemaniku dari maba hingga
sekarang dan Nurul Ismail, S.Pd., yang telah banyak membantu dan menolong
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas persahabatan dan
kebersamaannya, terima kasih sudah saling mengingatkan dalam segala hal
yang positif.
9. Sahabat LSK, sahabat sejak zaman SMP. Nur Zahara, Enzo Reinada Purba,
Shiane Salsabila, Nadhir Syah Ade Patria, Dicky Ruchyad, Thesya dan Dewi
terima kasih sudah menyemangati dikala jatuh, tidak pernah pergi dan berniat
untuk jauh, terima kasih slalu ada untuk Dilla disaat susah maupun senang.
10. Sahabatku sejak zaman SMA, Hani Septiani Ardin dan Try Rahayu. Terima
kasih kalian sudah mau mendengarkan keluh kesahku, terima kasih
kesediaannya untuk direpotkan, semoga kalian tetap menjadi sahabat dila yang
apa adanya dan mau menerima dilla juga apa adanya.
11. Teman-teman KKN selama 45 hari di desa Sekampung dan PPL di SMA
Negeri 1 Sekampung , Kec Hargomulyo, Lampung Timur. Mpeb, Muli, Indah,
Nurfadilla
Tiwi, Rosi, Risti, Asmi, Abang Firman, Donny, dan Hadi Terima kasih telah
mengajarkan arti kerjasama dan kebersamaan, warna-warni itu akan selalu
terkenang dalam ingatanku.
12. Seluruh keluarga besarku yang telah menyelipkan senyum dan doa untuk
keberhasilanku.
13. Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu yang telah ikut
berperan dan membantu memberikan doa, semangat, serta dukungannya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah subhanahuwataala membalas segala keikhlasan dan bantuan semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Harapan
penulis semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuaan dunia pendidikan,
khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bandarlampung, September 2019
Nurfadilla
NPM1513041033
Nurfadilla
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL HALAMAN ................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................................... ii
SAMPUL SKRIPSI ........................................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN .............................................................................................. v
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................................... vi
MOTO ............................................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... viii
SANCAWACANA ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9
E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tema dalam Novel ........................................................................................ 11
B. Tokoh dalam Novel....................................................................................... 12
C. Penyajian Tokoh Novel ................................................................................. 13
D. Deskripsi dan Jenis-Jenisnya ........................................................................ 18
1. Deskripsi Fisik ......................................................................................... 18
2. Deskripsi Objektif dan Subjektif ............................................................. 19
E. Deskripsi Orang ............................................................................................ 20
F. Deskripsi Fisik Tokoh dalam Novel
Siti Nurbaya Karya Marah Roesli ................................................................. 21
G. Rancangan Pembelajaran Sastra di SMA ..................................................... 24
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ........................................................................................ 33
B. Sumber Data dan Data ................................................................................. 34
C. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ...................................................... 34
Nurfadilla
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ............................................................................................................. 35
B. Pembahasan.................................................................................................. 36
1. Tema Novel Siti Nurbaya ........................................................................ 36
2. Deskripsi Fisik Tokoh Utama Siti Nurbaya ............................................. 43
a. Deskripsi Berangsur Fisik Siti Nurbaya ............................................... 44
b. Deskripsi Analitik Fisik Siti Nurbaya .................................................. 49
c. Deskripsi Subjektif Fisik Siti Nurbaya ................................................. 50
3. Deskripsi Fisik Tokoh Utama Samsulbahri ............................................. 56
a. Deskripsi Berangsur Fisik Samsulbahri ............................................... 57
b. Deskripsi Analitik Fisik Samsulbahri .................................................. 61
c. Deskripsi Subjektif Samsulbahri .......................................................... 62
4. Deskripsi Fisik Tokoh Tambahan Datuk Maringgih ............................... 66
a. Deskripsi Berangsur Fisik Datuk Maringgih ....................................... 67
b. Deskripsi Analitik Fisik Datuk Maringgih ........................................... 70
c. Deskripsi Subjektif Fisik Datuk Maringgih ......................................... 71
5. Deskripsi Fisik Tokoh Baginda Sulaiman ............................................... 73
a. Deskripsi Berangsur Fisik Baginda Sulaiman ...................................... 74
b. Deskripsi Analitik Fisik Baginda Sulaiman ......................................... 76
c. Deskripsi Subjektif Fisik Baginda Sulaiman ....................................... 78
C. Rancangan Hasil Penelitian pada Pembelajaran Sastra di SMA ................. 79
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ................................................................................................... 97
B. Saran .......................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98
LAMPIRAN .......................................................................................................... 99
Nurfadilla
DAFTAR TABEL
1. Data Temuan Deskripsi Fisik Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
dalam Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli ......................................... 36
2. Data Tokoh Utama dan Tambahan dalam Novel
Siti Nurbaya karya Marah Roesli ............................................................... 36
3. Data Deskripsi Fisik Tokoh Utama Siti Nurbaya dalam
Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli .................................................... 43
4. Deskripsi Berangsur Fisik Siti Nurbaya ..................................................... 44
5. Kelompok Data Deskripsi Fisik Siti Nurbaya ............................................ 45
6. Deskripsi Fisik Siti Nurbaya Subjektif ...................................................... 50
7. Data Deskripsi Fisik Tokoh Samsulbahri dalam
Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli .................................................... 56
8. Deskripsi Berangsur Fisik Samsulbahri ..................................................... 57
9. Kelompok Data Deskripsi Fisik Samsulbahri ............................................ 57
10. Deskripsi Fisik Samsulbahri Subjektif ....................................................... 62
11. Data Deskripsi Fisik Tokoh Datuk Maringgih dalam
Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli .................................................... 66
12. Deskripsi Berangsur Fisik Datuk Maringgih ............................................. 67
13. Kelompok Data Deskripsi Fisik Datuk Maringgih .................................... 68
14. Deskripsi Fisik Datuk Maringgih Subjektif ............................................... 71
Nurfadilla
15. Data Deskripsi Fisik Tokoh Baginda Sulaiman dalam
Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli .................................................... 73
16. Deskripsi berangsur fisik Baginda Sulaiman ............................................. 74
17. Kelompok Data Deskripsi Baginda Sulaiman ........................................... 75
18. Deskripsi Fisik Baginda Sulaiman Subjektif ............................................. 78
Nurfadilla
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP
2. Korpus
3. Lampiran Wawancara
Nurfadilla
DAFTAR SINGKATAN
SN : Siti Nurbaya
TU1 : Tokoh Utama 1
TU2 Tokoh Utama 2
TT1 : Tokoh Tambahan 1
TT2 : Tokoh Tambahan 2
BR : Berangsur
SK : Seketika
AN : Analitik
DR : Dramatik
SB : Subjektif
OB : Objektif
PPT : Powerpoint
SMA : Sekolah Menengah Atas
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tokoh adalah pelaku cerita. Tokoh tidak selalu berwujud manusia, tetapi
tergantung pada siapa atau apa yang diceritakannya dalam cerita. Tokoh terbagi
menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama selalu hadir di
setiap kejadian yang terjadi di dalam cerita serta bisa ditemui di setiap halaman
(Suyanto, 2012: 47). Tokoh utama dapat mendominasi segala hal yang ada pada
cerita sehingga secara otomatis tokoh utama akan selalu berhubungan dengan
tokoh-tokoh yang lain, sehingga dalam hal ini para pembaca bisa menentukan
sendiri mana tokoh utama dan mana tokoh tambahan.
Penggambaran tokoh dalam sebuah karya fiksi berupa prosa dapat dilihat dari dua
segi pertama dari segi tradisional dan kedua dari segi pihak naratif. Secara
tradisional terdapat dua cara, yaitu berangsung dan seketika (Macauley, 1987: 88-
89). Dari segi pihak naratif terdapat dua cara juga, yaitu analitik dan dramatik
(Nurgiyantoro, 2007: 194). Teknik analitik dan teknik dramatik merupakan
penyajian tokoh secara langsung dan tidak langsung.
2
Identifikasi tokoh dalam sebuah novel sangat penting bagi pembaca dan penulis
novel. Penulis novel dapat dikatakan gagal apabila novel tersebut membuat
pembaca tidak ingin melanjutkan bacaannya. Oleh karena itu, identifikasi tokoh
harus disampaikan oleh pengarang secepat-cepatnya dan semudah-mudahnya
supaya pembaca secepat mungkin mampu mengindentikkan dirinya pada tokoh-
tokoh tersebut. Salah satu caranya ialah dengan membuat tokoh tersebut
semenarik mungkin bagi pembaca. Jadi, tokoh tersebut harus dikenalkan
secepatnya oleh novelis pada pembaca, agar pembaca mampu merasakan menjadi
tokoh tersebut dan menikmati bacaannya melalui deskripsi fisik.
Tokoh dapat dikenalkan dengan dua cara, yakni disebutkan namanya (tidak
dideskripsikan) dan dideskripsikan fisiknya (harus terurai). Hal yang paling
mudah dideskripsikan di awal cerita ialah deskripsi fisiknya.Seorang pengarang
yang baik akan memperlihatkan teknik penggambaran tokoh yang bervariasi
sehingga menantang untuk dibaca dan dianalisis. Penggambaran tokoh yang
bervariasi juga akan membuat cerita lebih menarik dan tidak monoton terutama
pada tokoh utamanya karena tokoh utama merupakan objek penting yang
membuat pembaca tertarik pada novel tersebut.
Salah satu unsur yang memengaruhi novel menjadi menarik, yaitu tema dan
deskipsi fisik. Tema merupakan pokok persoalan dalam sebuah karya sastra dan
tema juga menjadi landasan utama pengarang ketika akan membuat sebuah cerita.
Deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan atau karangan yang
berhubungan dengan usaha penulis untuk memberikan perincian dari suatu objek
yang sedang dibicarakan (Keraf, 1982: 93). Deskripsi dapat diartikan sebagai
3
karangan yang memberikan pemaparan atau penggambaran mengenai suatu objek
dengan kata-kata secara jelas. Deskripsi yang memiliki objek “manusia” harus
menceritakan secara terperinci tentang objek tersebut.
Deskripsi yang tepat untuk melukiskan manusia atau orang ialah deskripsi fisik.
Menurut Leech and Short, (2007: 144) deskripsi fisik menggambarkan objek yang
memakan ruang dan waktu, memiliki dimensi fisik seperti ukuran besar kecilnya,
bentuk, gerak, kecepatan, dan tertangkap panca indera. Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat dikatakan deskripsi fisik adalah salah satu jenis deskripsi yang
menjelaskan atau melukiskan semua bagian tubuh tokoh dan semua yang melekat
pada tokoh yang dapat ditangkap oleh panca indera dan dijelaskan secara
terperinci sehingga pembaca dapat membayangkan maksud dari penulis.
Novel yang menjadi sumber data dalam penelitian ini ialah Siti Nurbaya dan data
yang harus dikumpulkan dalam penelitian ini adalah satuan-satuan bahasa yang
merujuk pada deskripsi fisik tokoh tersebut. Novel Siti Nurbaya karya Marah
Roesli ini digunakan untuk bahan penelitian terutama dari aspek fisik tokoh dalam
novel. Peneliti memilih novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli karena novel ini
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga tepat digunakan untuk
rancangan pembelajaran sastra di SMA.
Marah Roesli merupakan pengarang novel yang paling mula dalam sejarah sastra
Indonesia. Ia lahir di Padang, 7 Agustus 1889. Sejak kecil Marah Roesli gemar
membaca buku-buku roman dari barat.Kegemarannya inilah yang mengasahnya
menjadi seorang sastrawan. Meski ia seorang dokter hewan, tetapi perhatiannya
pada masalah kemasyarakatan sangatlah besar. Roman Siti Nurbaya dikerjakan
4
Marah Roesli dalam kurun waktu 2 tahun yang ditulis berdasarkan pengalaman-
pengalaman adat dan tradisi di kampung halaman dan pengalaman dirinya sendiri
yang dijodohkan oleh gadis sekampungnya. Novel karya Marah Roesli lainnya
berjudul La Hami, Anak dan Kemenakan, dan Memang Jodoh.
Penelitian sebelumnya yang membahas hampir serupa dengan penelitian ini yang
dilakukan oleh Anaria Gunani (2015) dengan judul “tema dan penokohan dalam
novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam dan pembelajarannya di
SMA”. Namun, perbedaannya dengan penelitian ini, yaitu terletak pada objeknya.
Penelitian ini fokus pada deskripsi fisik tokoh utama, sedangkan penelitian
sebelumnya meneliti tema dan penokohannya. Penelitian sebelumnya
menggambarkan persoalan yang dialami tokoh pada setiap peristiwa dan
menggambarkan sifat yang dialami tokoh. Sedangkan deskripsi fisik
menggambarkan tentang bentuk dan fisik tokoh yang ada dalam cerita.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai rancangan pembelajaran sastra di SMA
berupa bahan ajar yang dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pada dasarnya dalam membuat suatu rancangan pembelajaran, guru
memiliki peran penting. Guru bahasa Indonesia di SMA harus lebih teliti dan
operasional dalam memilih bacaan sastra yang dapat membantu siswa dalam
memahami pembelajaran. Karya sastra novel dapat digunakan sebagai rancangan
pembelajaran untuk memenuhi tuntutan materi serta mampu membentuk
kepribadian siswa yang beretika baik.
5
Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan dengan Kurikulum 2013
mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA. Pada kurikulum 2013 terdapat dua
kompetensi, yaitu kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Kompetensi
dasar yang harus dicapai siswa berdasarkan kompetensi inti dalam Kurikulum
2013 edisi revisi 2018, yaitu pada KD 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengkaji lebih lanjut untuk melakukan
penelitian dengan judul “Deskripsi Fisik Tokoh Utama dan Tambahan dalam
Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli dan Rancangan Pembelajaran Sastra di
SMA”. Alasan peneliti memilih judul tersebut karena penelitian ini sangat penting
untuk penulis maupun pembaca guna mengidentifikasi tokoh dalam novel.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut. “Bagaimanakah Deskripsi Fisik Tokoh Utama dan Tambahan
dalam Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli dan Rancangan Pembelajaran
Sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA)?”.
Adapun rincian masalah tersebut sebagai berikut.
1. Bagaimanakah tema novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli?
Tema dalam penelitian ini dikaji karena memahami tema akan memberikan
konteks pada deskripsi fisik tokohnya.
2. Bagaimanakah deskripsi ciri fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli ditinjau dari akselerasi penyajian tokoh (teknik
berangsur dan teknik seketika)?
Penelitian ini dilakukan dengan mencari data-data deskripsi fisik tokoh dari
sudut kecepatan pengarang menyampaikan deskripsi fisik.
3. Bagaimanakah deskripsi ciri fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli ditinjau dari teknik penyajian tokoh (teknik
analitik dan teknik dramatik)?
Penilitian ini dilakukan dengan mencari data-data deskripsi fisik tokoh yang
disampaikan oleh pengarang, tokoh lain, atau tokoh itu sendiri.
4. Bagaimanakah deskripsi ciri fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli ditinjau dari sudut jenis-jenis deskripsi
(subjektivitas dan objektivitas)?
Penelitian ini dilakukan dengan mencari data-data deskripsi fisik tokoh yang
ditinjau dari sudut kesubjektivan dan keobjektifan deskripsi fisik.
7
5. Bagaimanakah rancangan pembelajaran deskripsi fisik tokoh utama dan
tambahan dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli terhadap
pembelajaran sastra di SMA?
Peneliti akan memilih KI, KD yang sesuai dengan hasil penelitian deskripsi
fisik dalam novel tersebut. Adapun hal-hal yang peneliti perhatikan dalam KI,
KD, yaitu menemukan unsur-unsur intrinsik terutama dalam teknik penyajian
tokoh utama dan tambahan novel dan kebahasaanya.
8
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini ialah “Mendeskripsikan Deskripsi Fisik Tokoh Utama
dan Tambahan dalam Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli dan Rancangan
Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA)”. Adapun rincian tujuan
penelitian sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan tema novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli.
2. Mendeskripsikan deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli yang ditinjau dari akselerasi penyajian tokoh
(teknik berangsur dan teknik seketika).
3. Mendeskripsikan deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli yang ditinjau dari teknik penyajian tokoh (teknik
analitik dan teknik dramatik).
4. Mendeskripsikan deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli yang ditinjau dari sudut jenis-jenis
deskripsi/subjektivitas dan objektivitas suatu deskripsi.
5. Mendeskripsikan rancangan pembelajaran deskripsi fisik tokoh utama dan
tambahan dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli terhadap pembelajaran
sastra di SMA.
9
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun
praktis. Manfaat penelitian ini sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
(a) Memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu bahasa dalam kajian
unsur intrinsik novel khususnya mengenai deskripsi fisik tokoh utama dan
tambahan dalam novel.
(b) Menambah referensi penelitian, khususnya tentang deskripsi fisik tokoh
utama dalam novel sehingga penelitian ini dapat memberikan sumbangan
sebagai bahan pemikiran bagi para peneliti.
(c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kajian
kesastraan khususnya tentang deskripsi fisik tokoh pada novel.
2. Manfaat Praktis
(a) Memberikan gambaran, wawasan, informasi, dan pengetahuan bagi
pembaca tentang deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel.
(b) Memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan bahasa dan sastra dalam hal
pemilihan bahan ajar.
(c) Membantu guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk mencari alternatif
bahan pembelajaran sastra, khususnya di tingkat SMA.
10
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian sebagai berikut.
1. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Siti Nurbaya karya Marah
Roesli.
2. Objek atau fokus dalam penelitian ini adalah deskripsi fisik tokoh utama
dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli dan rancangan pembelajaran
sastra di SMA. Adapun aspek-aspek yang diteliti sebagai berikut.
a. Tema dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli.
b. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya
karya Marah Roesli berdasarkan akselerasi penyajian tokoh, yaitu
berangsur dan seketika.
c. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya
karya Marah Roesli berdasarkan metode penyajian tokoh, yaitu analitik
dan dramatik.
d. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam Siti Nurbaya karya
Marah Roesli berdasarkan jenis deskripsi, yaitu subjektif dan objektif.
e. Penelitian ini dapat dibuat menjadi rancangan pembelajaran sastra di
SMA dengan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tema dalam Novel
Lubis (1994: 139) mengemukakan bahwa tema adalah bagian pokok atau
terpenting dari satu uraian, umpamanya pada satu paragraph atau pada satu
wacana, atau pada satu karangan yang lebih luas seperti novel dan roman. Esten
(2013: 20) mengemukakan tema adalah segala sesuatu yang menjadi pikiran,
persoalan yang diungkapkan dalam sebuah karya sastra. Tema suatu cerita
biasanya bersifat tersirat (tersembunyi) dan dapat dipahami setelah membaca
keseluruhan isi cerita.
Dalam sebuah karya sastra mungkin banyak persoalan-persoalan yang muncul.
Semua persoalan dapat dijadikan tema dalam sebuah karya sastra, tetapi persoalan
tersebut harus mampu diolah dan dikembangkan oleh pengarang sampai akhir
cerita. Hal yang harus dipahami oleh pembaca karya sastra adalah tidak semua
persoalan dalam karya sastra merupakan tema, untuk mengetahui persoalan mana
yang merupakan tema, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pembaca,
sebagai berikut.
1. cara pertama, dilihat dari persoalaan mana yang paling menonjol;
2. cara kedua secara kuantitatif, persoalan mana yang paling banyak
menimbulkan konflik, konflik yang melahirkan peristiwa-peristiwa;
12
3. cara ketiga ialah dengan menentukan (menghitung) waktu penceritaan, yaitu
waktu yang diperlukan untuk menceritakan peristiwa-peristiwa ataupun tokoh-
tokoh di dalam sebuah sastra (Esten, 2013: 86)
Ketiga kriteria tersebut tidak semuanya harus digunakan dalam menentukan tema.
Ketiganya baru digunakan secara runtut apabila ada keraguan dalam menentukan
persoalan mana yang merupakan tema dalam karya sastra tersebut. Oleh karena
itu, dalam menganalisis penulis tidak selalu menggunakan ketiga kriteria tersebut.
Ada kalanya penulis menggunakan dua kriteria saja atau hanya satu saja,
bergantung pada interpretasi penulis terhadap novel. Apabila tema dari sebuah
karya sastra sudah di ketahui maka unsur instriksik dalam karya sastrapun akan
dapat kita ketahui, misalnya; alur, latar, penokohan, amanat dan lain-lain.
B. Tokoh dalam Novel
Novel adalah suatu karangan prosa yang yang menceritakan suatu kejadian yang
terbentuk karena adanya konflik-konflik yang dialami tokoh-tokohnya. Kata novel
berasal dari kata Latin novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti
“baru”. Dikatakan baru karena bila dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya
seperti puisi, roman, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian. The
American College Dictionary (dalam Tarigan, 2011:167) mengemukakan bahwa
novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang
melukiskan tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif.
13
Tokoh adalah pelaku cerita. Tokoh tidak selalu berwujud manusia, tapi tergantung
pada siapa atau apa yang diceritakannya dalam cerita. Dilihat dari segi tingkat
pentingnya tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan atas tokoh utama dan tokoh
tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan
terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagai besar cerita. Tokoh tambahan
adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali-kali dalam cerita. Tokoh tambahan
juga dianggap tidak terlalu dipentingkan dan kemunculannya hanya ada
keterkaitannya dengan tokoh utama (Edi Suyanto, 2012: 49).
Pendapat lain mengatakan bahwa tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan
penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling
banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.
Bahkan, pada novel-novel tertentu tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap
kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan.
Tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-
tokoh lain (Nurgiyantoro, 2013:259).
C. Penyajian Tokoh Novel
Penyajian tokoh dalam novel dapat disajikan dari beragam isi. Objek yang
disajikan mengenai tokoh dapat menggambarkan aspek fisik dari sebuah cerita
(Quinn, 2006: 113). Penggambaran tokoh dalam sebuah karya fiksi dapat dilihat
dari dua segi yaitu segi tradisioal dan segi pihak naratif.
14
1. Akselerasi Penyajian Tokoh (Berangsur dan Seketika)
Secara tradisional terdapat dua cara penyajian tokoh novel. Cara pertama dengan
cara berangsur dan cara kedua dengan cara seketika. Cara berangsur adalah cara
yang dipilih penulis untuk menyajikan tokoh dalam novel secara perlahan. Tokoh
digambarkan oleh penulis secara sedikit demi sedikit pada setiap halaman tetapi
ada dari awal hingga akhir cerita. Pada cara pertama penulis membawa pembaca
seperti kita mengenal orang sedikit demi sedikit dan pemahaman kita tentang
mereka dibangun melalui banyak pertemuan kecil dan observasi (Macauley, 1987:
88-89). Cara kedua atau seketika adalah cara yang dipilih penulis untuk
menggambarkan tokoh sejak awal cerita saja, sehingga pembaca akan lebih cepat
mengenal tokoh yang dimaksud.
2. Metode Penyajian Tokoh (Analitik dan Dramatik)
Penyajian tokoh novel dapat dilihat dari segi pihak naratif . Secara garis besar
teknik pelukisan tokoh dalam suatu karya memiliki 2 cara, yakni teknik analitik
dan teknik dramatik (Nurgiyantoro, 2007: 194).
1. Teknik Analitik
Teknik analitik, yakni pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan
deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung (Nurgiyantoro, 2007: 195).
Tokoh cerita benar-benar hadir dan dihadirkan oleh pengarang secara langsung
dan tidak berbelat-belit serta langsung dapat dideskripsikan tokoh tersebut baik
berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan juga ciri fisiknya. Bahkan
pelukisan tokoh dalam teknik ini bisa benar-benar sederhana. Akan tetapi harus
diingat dalam melukiskan tokoh, pengarang harus tetaplah konsisten tentang jati
diri tokoh itu agar sesuai dengan tujuan karya fiksi tersebut. Pola kedirian seorang
15
tokoh tidak boleh keluar jalur walau pengarang dapat dengan cepat
mendeskripsikan kedirian tokoh dalam cerita.
2. Teknik Dramatik
Teknik analitik dijelaskan secara langsung sedangkan teknik dramatik dijelaskan
secara tidak langsung. Artinya, pelukisan tokoh oleh pengarang dilakukan secara
eksplisit baik sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh dalam cerita. Kedirian tokoh
ditampilkan melalui berbagai aktivitas yang di lakukan, baik secara verbal
maupun non verbal. Pada teknik ini juga sifat kedirian tokoh disampaikan tidak
lengkap, ia akan hadir kepada pembaca secara sepotong-sepotong, sehingga
pembaca akan memahami secara penuh sifat kedirian tokoh setelah selesai
membaca cerita tersebut.
Penampilan tokoh secara dramatik dapat dilakukan dengan sejumlah teknik.
Dalam sebuah karya fiksi, biasanya pengarang mempergunakan berbagai teknik
ini secara bergantian dan saling mengisi, walau ada perbedaan frekuensi
penggunaan masing-masing teknik (Nurgiyantoro, 2007: 201).
Berikut diuraikan macam-macam teknik dramatik:
a) teknik cakapan
Percakapan antar tokoh umumnya dimaksudkan untuk menggambarkan sifat
tokoh yang bersangkutan. Bentuk percakapan dalam sebuah karya fiksi,
khususnya novel, biasanya cukup banyak. Percakapan yang baik, yang efektif,
yang lebih fungsional adalah percakapan yang menunjukan perkembangan plot
dan sekaligus dapat mencerminkan sifat kedirian tokoh pelakunya.
16
b) teknik tingkah laku
Teknik tingkah laku merujuk pada tindakan yang bersifat nonverbal, fisik.
Semua yang dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku, yakni
berupa reaksi, tanggapan, sifat, dan sikap yang dapat mencerminkan sifat-sifat
kediriannya. Namun sering kita temui dalam sebuah karya fiksi, tindakan dan
tingkah laku tokoh yang bersifat netral, artinya tokoh pengarang kurang
menggambarkan sifat kedirian tokoh tersebut.
c) teknik pikiran dan perasaan
Jalan pikiran dan perasaan tokoh dalam banyak hal akan mencermintan sifat-
sifat kediriannya. Bahkan pada hakikatnya “tingkah laku” merupakan
perwujudan dari pikiran dan perasaan seseorang. Dapat dikatakan bahwa kata-
kata (dialog) dan tingkah laku, tindakan, maupun perbuatan seseorang
merupakan perwujudan konkret dari pikiran dan perasaan. Dengan demikian,
teknik pikiran dan perasaan dapat ditemukan dalam teknik cakapan dan tingkah
laku (Nurgiyantoro, 2007: 2004).
d) teknik arus kesadaran
Teknik ini disebut juga Stream of Consciousness yang berkaitan erat dengan
tekni pikiran dan perasaan. Teknik ini sering dianggap sama karena
menggambarkan tingkah laku batin tokoh. Arus kesadaran merupakan
sebuahteknik narasi yang berusaha menangkap pandangan dan aliran kesadaran
dan ketaksadaran pikiran, perasaan, ingatan, harapan, dan asoisiasi-asosiasi
acak (Abrams, 1981: 197, dalam Nurgiyantoro, 2007: 206).
17
e) teknik reaksi tokoh
Pada teknik ini yang dimaksud adalah reaksi tokoh terhadap suatu kejadian,
masalah, keadaan, kata, dan sikap, bahkan tingkah laku orang lain, dan
sebagainya yang berupa “rangsang” dari luar diri tokoh yang bersangkutan.
Jadi, reaksi tokoh terhadap hal-hal tersebut mampu mencerminkan sifat-sifat
kediriannya.
f) teknik reaksi tokoh lain
Reaksi tokoh lain ini terhadap tokoh utama, atau tokoh yang sedang dipelajari
kediriannya, yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar, dan lain-lain.
Pada dasarnya reaksi tokoh lain merupakan penilaian atas tokoh utama untuk
pembaca.
g) teknik pelukisan latar
Suasana latar dapat lebih menimbulkan sifat kedirian tokoh, karena keadaan
latar tertentu akan dapat menampilkan kesan tertentu pula bagi pihak pembaca.
h) teknik pelukisan fisik
Keadaan fisik seseorang sering dikaitkan dengan sifat kediriannya, begitu pula
pengarang melihat hal ini. Dalam karya fiksi ciri fisik tokoh sering dikaitkan
dengan keadaan kejiwaan tokoh tersebut, misalnya begini, bibir tipis merujuk
pada sifat yang ceriwis dan bawel, hidung besar bengkong merujuk pada sifat
jahat, rambut lurus merujuk pada sifat egois tidak mau mengalah, begitu
seterusnya. Pelukisan fisik tokoh ini penting, supaya pembaca dapat dengan
mudah mengidentifikasikan dirinya terhadap tokoh tersebut dan hal itu akan
berdampak pada kelanjutan pembaca untuk membaca karya fiksi.
18
D. Deskripsi dan Jenis-jenisnya
Deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang berkenaan dengan usaha para
penulis untuk memberikan perincian-perincian dari obyek yang sedang
dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari kata Latin describere yang berarti
“menulis tentang” atau “menguraikan sesuatu hal” (Keraf, 1982: 93). Pendapat
lain mengemukakan bahwa deskripsi adalah kata- kata yang melukiskan aspek
jasmaniah suatu cerita dan tokoh-tokohnya (Quinn, 2006: 113).
Penulis menggambarkan atau mendeskripsikan suatu objek berdasarkan hasil
pengamatan, perasaan dan pengalaman. Penulis akan lebih mudah menulis
deskripsi apabila melakukan pengamatan terhadap objek yang akan ditulis,
sehingga pembaca lebih mudah memahami maksud dari penulis. Keberhasilan
cerita atau novel akan tergantung pada banyak hal, tetapi yang paling penting
adalah kemampuan penulis untuk membawa pembaca ke dalamnya dan pembaca
tersebut dapat lebih memahami maksud penulis. Novelis menggunakan bahasa
untuk melukis suatu gambar melalui panca indera, kemudian gambar yang dilukis
yaitu fisik tokoh (dalam Rozelle, 2005: 76).
Menurut Leech and Short ada beberapa jenis – jenis deskripsi, antara lain:
1. Deskripsi Fisik
Deskripsi fisik melukiskan objek yang memakan ruang dan waktu, memiliki
dimensi fisik, seperti ukuran besar-kecilnya, bentuk, warna, gerak, kecepatan, dan
seterusnya yang tertangkap panca indera. Adapun deskripsi abstrak memerikan
peristiwa, keadaan, dan konsep, yang bersifat social dan mental (Leech dan Short,
2007:144—145).
19
Deskripsi fisik merupakan deskripsi yang diberikan pengarang mengenai fisik
tokoh. Segala sesuatu yang dapat terlihat dari ujung ke ujung organ manusia, baik
yang terlihat maupun tidak terlihat. Fisik tokoh bukan hanya menggambarkan
fisiknya, melainkan semua yang melekat pada tubuh tokoh. Dapat dikatakan
deskripsi fisik tokoh apabila objek yang mengacu pada definisi fisik tokoh
dilukiskan dan dijelaskan dengan kata-kata. Jika tubuh tokoh hanya disebutkan
saja, maka itu termasuk referensi. Berikut ini contoh dari dua objek yang
samamengenai deskripsi fisik tokoh tetapi kalimat, (1) merupakan deskripsi fisik,
sedangkan (2) merupakan referensi.
(1) Randi menatap mata Dila yang sipit dan jernih
(2) Randi menatap mata Dilla
2. Deskripsi Objektif dan Subjektif
Deskripsi dapat bersifat objektif atau subjektif, bergantung pada diksi yang
dipergunakan. Kata-kata seperti lembut, kasar, keras, mulus, gelap, kecil, besar,
lantang mengacu pada atribut fisik suatu objek. Meskipun demikian, kata-kata itu
sekaligus subjektif dalam pengertian bahwa kata-kata tersebut di indera secara
subjektif. Misalnya, semangkok mie dikatakan lembek (objektif), tetapi
semangkok mie itu terasa lembek oleh seseorang yang memakannya (subjektif).
Sebuah objek berukuran besar akan terlihat kecil dari kejauhan; objek yang
berwarna terang mungkin terlihat gelap di bawah bayangan. Oleh karena itu, kita
harus berpikiran terbuka kepada sesuatu yang sama sekali tidak memiliki
keberadaan yang objektif. Itu sebabnya seorang novelis dapat saja
mendeskripsikan aspek inderawi (deskripsi fisik) atau aspek imajinatif (deskripsi
20
abstrak) suatu objek dan tugas kita sebagai pembacalah untuk menetapkan
bagaimana sesungguhnya keberadaan objek itu (Leech dan Short, 2007:145).
E. Deskripsi Orang
Deskripsi mengenai orang harus menceritakan secara jelas dan terperinci tentang
orang tersebut. Pengarang mungkin akan berhasil membuat deskripsi tentang
bentuk tubuh, wajah, dan anggota badan yang dapat di serap panca inderanya.
Deskripsi tentang bentuk luar atau bentuk tubuh pada umumnya merupakan
aspek-aspek obyektif, karena didasarkan atas detail-detail yang dapat dilihat atau
diuji kebenarannya oleh setiap orang. Unsur-unsur fisik dianggap unsur yang
memberi kemungkinan yang paling obyektif selama tujuannya hanya membuat
deskripsi tentang bentuk fisik itu saja, tanpa sesuatu maksud tambahan. (Keraf,
2017:148).
Pada deskripsi tentang tokoh, ada beberapa cara atau pembidangan untuk
deskripsi orang, yakni sebagai berikut.
1. Bidang Fisik
Bidang fisik adalah deskripsi mengenai bentuk fisik seseorang. Tujuan deskripsi
ini adalah memberikan gambaran yang jelas mengenai orang tersebut agar
pembaca dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai fisik tokoh. Misalnya
dilukiskan Rudi memiliki wajah yang putih, rambut yang hitam dan tebal, hidung
yang mancung, badan yang kurus, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan
deskripsi yang bersifat obyektif, pengarang tidak berusaha untuk memberi sebuah
penilaian tertentu terhadap unsur-unsur deskripsinya.
21
2. Bidang Milik
Bidang milik adalah segala sesuatu yang mengelilingi atau melingkup seseorang,
misalnya pakaiannya, sepatu yang dipakai, rumah kediaman, kendaraan yang
dimiliki, dan sebagainya. Deskripsi bidang ini juga diarahkan kepada maksud
sekedar menggambarkan keadaan yang dicerap oleh pancaindera kita saja, tanpa
ada maksud yang terselubung.(dalam Gorys Keraf 2017:149). Contohnya Rudi
memakai pakaian kemeja hitam yang berkancing depan dengan celana levis dan
sepatu hitam karena rudi menyukai semua jenis sepatu yang berwarna hitam.
Contoh tersebut merupakan contoh bidang milik yang menggambarkan pakaian
yang dikenakan rudi.
F. Deskripsi Fisik Tokoh dalam Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli
Penelitian deskripsi fisik tokoh dikategorikan untuk menganalisis fisik tokoh
utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli. Berikut teori
deskripsi fisik tokoh dalam novel.
1. Tema
Hal pertama yang dilakukan peneliti untuk menemui deskripsi fisik tokoh dalam
Novel Siti Nurbaya ialah menentukan tema, karena tema merupakan gagasan
sentral, makna yang mendasari sebuah cerita. Dalam menentukan tema novel,
peneliti harus membaca keseluruhan isi cerita dan dapat memahami isi cerita
tersebut.
22
2. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh Utama dalam sebuah cerita biasanya hadir di awal dan selalu hadir dalam
setiap halaman. Tokoh utama dapat ditentukan juga dengan melihat bahwa tokoh
tersebut akan selalu berkaitan dengan masalah yang paling menonjol dan tokoh
akan banyak berhubungan dengan tokoh lain. Sehingga tokoh tersebut dapat
dikatakan tokoh utama dengan melihat hal tersebut. Tokoh utama dalam novel Siti
Nurbaya karya Marah Roesli adalah Siti Nurbaya dan Samsulbahri karena kedua
tokoh tersebutlah yang selalu hadir dalam setiap halaman dan yang paling
menonjol dalam pemasalahan yang ada di dalam cerita.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali-kali dalam sebuah cerita.
Tokoh tambahan juga berkaitan dengan tokoh lainnya. Peneliti memasukkan
tokoh tambahan dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli yaitu Datuk
Maringgih dan Baginda Sulaiman karena kedua tokoh tersebut merupakan tokoh
penting dan selalu terlibat dengan tokoh utama.
3. Deskripsi Fisik
Deskripsi Fisik adalah salah satu jenis deskripsi yang menjelaskan atau
melukiskan semua bagian tubuh tokoh dan semua yang melekat pada tokoh yang
dapat ditangkap oleh panca indra dan dijelaskan secara terperinci sehingga
pembaca dapat membayangkan maksud dari penulis. Fisik tersebut dijelaskan
bagaimana keadaannya, tidak hanya disebutkan. Jika fisik tersebut hanya
disebutkan, maka itu termasuk referen bukan berupa deskripsi.
23
4. Akselerasi penyajian tokoh
Peneliti memasukkan teori akselerasi penyajian tokoh karena peneliti ingin
mengetahui kecepatan pengarang dalam menentukan fisik tokoh dalam novel Siti
Nurbaya. Akselerasi penyajian tokoh terbagi menjadi dua yaitu berangsur dan
seketika. Deskripsi fisik tokoh utama melalui penyajian berangsur disampaikan
oleh pengarang dari awal cerita hingga akhir cerita sedikit demi sedikit. Jika
penyajian tokoh secara seketika, kesuluruhan deskripsi fisik tokoh utama
disampaikan oleh pengarang sejak awal cerita. (Macauley, 1987: 88-89).
5. Metode penyajian tokoh
Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengarang mendeskripsikan
fisik tokoh. Terdapat dua metode penyajian tokoh yaitu secara analitik dan
dramatik. Deskripsi fisik tokoh secara analitik, dijelaskan secara langsung apa
yang dideskripsikan tentang fisik tokoh tersebut dan ia tidak berwujud penuturan
yang besifat dialog. Sedangkan secara dramatik tidak dijelaskan secara langsung,
biasanya berwujud aktivitas yang dilakukan tokoh melalui dialog dalam
cerita.(Nurgiyantoro, 2007: 197-198).
6. Jenis Deskripsi
Jenis deskripsi yang digunakan dalam novel Siti Nurbaya yaitu Deskripsi
Subjektivitas dan Objektivitas. Dekripsi fisik yang berjenis deskripsi
subjektivitas berarti sudut pandang tokoh lainuntuk mendeskripsikan fisik tokoh
utama. biasanya subjektivitas sebuah deskripsi dapat menimbulkan berbagai
macam makna pada fisik yang dideskripsikan. Deskripsi Objektivitas melihat
sudut pandang dari pengarang sendiri dan tokoh lain, termasuk pembaca akan
24
sama memaknai fisik yang dideskripsikan, objektivitas sebuah deskripsi fisik
dapat dilihat dari penggunaan diksi yang dipilih untuk mendeskripsikan fisik
tokoh (menggunakan kata benda), tanpa menimbulkan berbagai macam makna
dari fisik yang dideskirpsikan. Misalnya satu toples kripik singkong dikatakan
renyah (objektif), tetapi kripik singkong itu terasa keras oleh orang lain yang
memakannya (subjektif).
G. Rancangan Pembelajaran Sastra di SMA
Menurut (Rusman, 2012: 1) pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri
atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen
tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen
pembelajaran tersebut perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan
aspek kesastraan. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan
kreativitasnya dalam bidang kesastraan. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
guru dan peserta didik. Guru dan peserta didik merupakan komponen yang tidak
bisa dipisahkan dan keduanya memiliki hubungan timbal balik. Guru
menyampaikan materi pembelajaran, sedangkan peserta didik menerima materi
yang disampaikan oleh guru. Arah pembelajaran pada semua jenjang pendidikan
adalah sama, yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tercantum dalam
kurikulum yang berlaku.
25
Berkaitan dengan kurikulum 2013 revisi 2018 dalam bidang studi bahasa dan
sastra Indonesia, pembelajaran sastra bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah harus didasari dengan perancangan pembelajaran yang sesuai dengan
silabus agar proses pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai. Guru menyusun rancangan pembelajaran disetiap pertemuan dalam
kelas. Rancangan pembelajaran memiliki komponen-kompenen yang mendukung
seperti identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Rusman,
2014: 4-5).
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk kompetensi dasar yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP dalam
setiap pertemuan berdasarkan satuan pendidikan (Rusman 2014:5). RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Berikut komponen rencana
pelaksanaan pembelajaran.
a. Identitas Mata Pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi satuan pendidikan, kelas, semester, program
keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran serta jumlah pertemuan.
26
b. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan atau semester pada suatu mata
pelajaran.
c. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan diobservasiuntuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan.Materi ajar memuat konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan
dalam bentuk butir-butir berdasarkan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
27
g. Alokasi Waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
kompetensi dasar dan beban belajar.
h. Media Pembelajaran
Berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.
i. Metode pembelajaran
Pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajardan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. Pemilihan
metode pembelajaran oleh guru sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan siswa.
j. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegitan awal yang dilakukan dalam pertemuan
pembelajaran yang bertujuan memberikan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik dalam berpartisipasi selama pembelajaran
berlangsung. Kegiatan pendahuluan, guru harus memerhatikan hal-hal
berikut.
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
28
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran yang bertujuan untuk
mencapai kompetensi dasar. Kegiatan ini dilakukan guru pada saat
pembelajaran berlangsung. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
inti adalah pendekatan scientificapproach, yaitu mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
a. Mengamati
Kegiatan mengamati yang dilakukan, guru memberikan kesempatan
secara luas dengan bentuk yang bervariasi dengan tujuan dapat
melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak,
mendengar, dan membaca.
b. Menanya
Kegiatan menanya yang dilakukan, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang sudah
diamati. Melalui kegiatan bertanya, guru membimbing siswa untuk
mengajukan pertanyaan mengenai hasil pengamatan objek materi yang
relevan sehingga sampai kepada pertanyaan yang bersifat faktual dan
bersifat hipotetik. Guru diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
29
c. Menalar
Kegiatan menalar yang dilakukan, siswa diharapkan mampu menalar
secara aktif untuk mengaitkan materi pembelajaran yang telah
disampaikan dengan kehidupan yang relevan. Siswa melakukan
observasi untuk memeroleh pengetahuan sehingga siswa dapat berfikir
secara logis dan sistematis.
d. Mengasosiasikan
Berdasarkan tindak lanjut dari kegiatan bertanya dan kegiatan observasi
adalah siswa mampu memperoleh informasi yang relevan melalui
berbagai sumber. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi membaca
buku yang berkaitan dengan materi pembelajaran, serta mampu
melakukan eksperimen melalui objek yang diteliti.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan mengomunikasikan yang dilakukan yaitu siswa mampu
menyampaikan hasil pengamatan berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut.
Dalam kegiatan penutup, guru harus memerhatikan hal-hal berikut.
30
1. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan
pelajaran.
2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajarn.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remidy, program pengayaan, layanan konseling, atau memberikan
tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
k. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian proses pembelajaran disesuaikan dengan indikator pencapaian
kompetensi dan mengacu pada standar penilaian. Penilaian autentik (authentic
assesment) yang digunakan berdasarkan kurikulum 2013. Terdapat teknik dan
instrumen yang digunakan guru untuk menilai siswa. Penilaian yang digunakan
berupa penilaian kompetensi sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian
keterampilan.
1. Sikap
Penilaian kompetensi sikap merupakan penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui perilaku siswa, dalam kegiatan pembelajaran. Sikap yang dinilai
guru, yaitu jujur, kreatif, bertanggungjawab, dan santun. Penilaian tersebut
diantaranya sebagai berikut.
31
a. Observasi merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa
mengemukakan dalam konteks pencapaian kompetensi.
c. Penilaian antar siswa merupakan teknik penilaian dengan siswa satu
dengan siswa yang lain.
d. Portofolio merupakan catatan siswa mengenai informasi pengamatan dan
observasi yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
2. Pengetahuan
Kompetensi pengetahuan dinilai melalui tes tertulis, maupun teks lisan.
a. Instrumen tes tertulis berupa soal dan pertanyaan yang disesuaikan dengan
materi dalam proses pembelajaran.
b. Instrumen lisan yang berupa pertanyaan yang diajukan guru dan
pertanyaan siswa dengan siswa lainnya.
3. Keterampilan
Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan untuk mewujudkan keterampilan tersebut.
Kompetensi keterampilan yang dinilai oleh guru kepada siswa melalui
penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan
kompetensi tertentu dalam menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.
32
a. Tes praktik merupakan tes yang menuntut respon berupa keterampilan
dalam melakukan suatu aktifitas berdasarkan kompetensi.
b. Projek memuat tugas-tugas yang diberikan oleh guru yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
c. Penilaian portofolio merupakan penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai karya siswa yang bersifat reflektif integratif.
4. Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
33
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, biasanya menggunakan
penelitian yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur penyelesaian masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (novel, drama, cerita pendek,
puisi) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya. Dengan metode deskriptif, seorang peneliti sastra dituntut menggunakan
fakta-fakta yang tampak atau data dengan cara memberi deskripsi (Siswantoro,
2016: 6-57).
Melalui metode deskriptif kualitatif, peneliti diharapkan dapat memaparkan,
mendeskripsikan, dan menganalisis permasalahan yang dibahas secara objektif.
Dalam hal ini, peneliti berusaha menganalisis permasalahan dengan
menghubungkan antara teori dengan fakta yang ada. Alasan peneliti menggunakan
metode deskriptif kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
fisik tokoh utama dan tambahan yaitu dalam novel Siti Nurbaya karya Marah
Roesli dan rancangan pembelajaran sastra di SMA.
34
B. Sumber Data dan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Siti Nurbaya karya
Marah Roesli. Data dalam penelitian ini adalah data verbal karena dari segi bentuk
berupa satuan-satuan bahasa dan dari segi makna berupa satuan naratif dari novel
yang berjudul Siti Nurbaya karya Marah Roesli. Data tersebut selanjutnya
dianalisis untuk memperoleh deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan.
C. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian ini adalah teknik
analisis teks. Langkah selanjutnya yang dilakukan penulis untuk menganalisis
data adalah sebagai berikut.
1. Membaca secara cermat dan teliti novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli.
2. Menemukan tokoh utama dan tambahan dalam novel dan Siti Nurbaya karya
Marah Roesli.
3. Mengidentifikasi dan menandai satuan-satuan data pada masing-masing
Novel yang mendukung deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan.
4. Mengklasifikasikan deskripsi fisik tokoh utama dan tambahanyang terdapat
dalam data.
5. Menelaah data-data tersebut untuk mengetahui deskripsi fisik
tokoh utama dan tambahannya.
6. Menyimpulkan hasil analisis deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan pada
novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli.
7. Mendeskripsikan rancangan pembelajaran fisik tokoh untuk pembelajarannya
di Sekolah Menengah Atas.
97
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai deskripsi fisik tokoh utama
dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli dan rancangan
pembelajaran sastra di SMA dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Tema dalam novel Siti Nurbaya ialah perkawinan paksa atau kasih tak sampai.
2. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya ditinjau
dari akselerasi penyajian tokoh, pengarang menggunakan teknik berangsur.
Berdasarkan teknik berangsur, maka fisik tokoh dalam novel Siti Nurbaya
dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Tokoh Utama Siti Nurbaya
1. rambut hitam dan tebal
2. kulitnya kuning langsat
3. hidung Mancung
4. bibir halus
5. gigi rapat
6. leher jenjang
7. pinggang ramping
98
b. Tokoh Utama Samsulbahri
1. kulitnya kuning langsat
2. rambut dan matanya hitam
3. alis matanya hitam dan tebal
4. hidungnya mancung,
5. badannya sedang dan tegap.
c. Tokoh Tambahan Datuk Maringgih
1. rupanya buruk
2. rambut putih ditumbuhi uban
3. punggung bungkuk udang
4. dada cekung
5. ujung bibir melengkung kebawah
6. gigi hitam dan kotor
7. kulit muka berkarut-karut penuh bekas cacar
d. Tokoh Tambahan Baginda Sulaiman
1. rambutnya mulai putih
2. mukanya pucat
3. badannya kurus
3. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya ditinjau
dari teknik penyajian tokoh, pengarang menggunakan teknik analitik atau
secara langsung oleh pengarang itu sendiri untuk menyampaikan desrkipsi
fisik tokoh.
99
4. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya ditinjau
dari jenis deskripsi, pengarang menggunakan jenis deskripsi subjektivas dalam
menggambarkan deskripsi fisik tokoh.
5. Deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan pada novel Siti Nurbaya karya
Marah Roesli dibuat menjadi rancangan pelaksanaan pembelajaran sastra di
SMA kelas XII semester genap kurikulum 2013 edisi revisi 2018, sesuai
dengan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel. Materi unsur instrinsik
dan kebahasaan yang sesuai dengan hasil penelitian, yaitu deskripsi fisik. Hasil
penelitian ini layak digunakan sebagai sub bagian dari unsur intrinsik novel.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap novel Siti Nurbaya karya Marah
Roesli, peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Bagi peneliti sastra, penelitian ini dapat membantu untuk meneliti periodesasi
sastra dari tahun 20-an hingga sekarang mengenai cara pengarang
menyampaikan tokoh utama dalam novel yang ditulisnya, karena suatu saat
penelitian ini akan menjadi kumpulan data untuk membedakan bahwa para
sastrawan mempunyai karakterisitik masing-masing dalam menggambarkan
deskripsi fisik tokoh dalam novel dari zaman angkatan Balai Pustaka hingga
kini.
2. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menggunakan rancangan
pembelajaran sastra yang ada dalam penelitian ini untuk melaksanakan
pembelajaran menganalisis unsur intrinsik kebahasaan novel.
Nurfadilla
DAFTAR PUSTAKA
Esten, Mursal. 1984. Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Angkasa.
Esten, Mursal. 1984. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung:
Angkasa.
Keraf, Gorys. 2017. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
Leech, Geoffery and Mick Short. 2007. Stlye in Fiction. Malaysia: Person
Education Limited.
Macauley, Robie. 1987. Technique In Fiction. New York: ST. Martin’s Press.
Nurgiantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Quin, Edward. 2006. A Dictionary of Literary and Thematic Terms. New York :
Fact On File.
Rozelle, Ron. 2005. Description and Setting. Cincinnati: Writer’s Digest Books.
Roesli, Marah. 2013. Siti Nurbaya. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru” . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suyanto, Edi. 2012. Perilaku Tokoh dalam Cerpen Indonesia. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Siswantoro, 2016. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung:
Angkasa.
Universitas Lampung, 2017. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung:
Universitas Lampung.