desain tulangan geser

3
A. Desain Tulangan Geser Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendesain dimensi tulangan geser / sengkang adalah: 1. Hitung V u pada struktur. Dalam kasus ini, strukturnya adalah kantilever sehingga formulasinya adalah: V = w u x 2 2 Dengan x bergerak dari ujung bebas kantilever. Karena gaya dalam geser yang dipakai pada struktur adalah V dengan posisi pada d dari perletakkan, maka V u adalah: V u = w u ( ld) 2 2 2. Hitung V c pada penampang struktur. Formulasinya adalah (b w dan d dalam mm serta f c ’ dalam MPa): V c ( dalam kN )= f c ' 6000 b w d 3. Bandingkan V u ≤ ½ φV c . Asumsi nilai φ adalah 0,75. Jika iya, maka pakai jarak sengkang minimum dengan rumus: s min = 3A v f y b w Dengan A v adalah luasan sengkang dengan asumsi 2 kaki sengkang. Asumsikan diameter sengkang terkecil lebih dulu. Rumusnya adalah A v =2∗( πD 2 4 ) Jika tidak, maka struktur memerlukan sengkang. 4. Cek zonasi pada struktur berdasarkan bidang gaya geser desainnya (V nd =V u (x)/φ). Struktur dapat terbagi menjadi 5 zona dan disusun dari 4 batas, yaitu: a. Batas 1, dengan V nd = 0.5*V c b. Batas 2, dengan nilai maksimum antara:

Upload: ahmad-afifi

Post on 31-Dec-2015

123 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Struktur Beton

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Tulangan Geser

A. Desain Tulangan Geser

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendesain dimensi tulangan geser / sengkang adalah:

1. Hitung Vu pada struktur. Dalam kasus ini, strukturnya adalah kantilever sehingga formulasinya adalah:

V=wu x

2

2

Dengan x bergerak dari ujung bebas kantilever. Karena gaya dalam geser yang dipakai pada struktur adalah V dengan posisi pada d dari perletakkan, maka Vu adalah:

V u=wu(l−d )

2

2

2. Hitung Vc pada penampang struktur. Formulasinya adalah (bw dan d dalam mm serta fc’ dalam MPa):

V c (dalamkN )=√ f c'6000

bw∗d

3. Bandingkan Vu ≤ ½ φVc. Asumsi nilai φ adalah 0,75. Jika iya, maka pakai jarak sengkang minimum dengan rumus:

smin=3∗Av∗f ybw

Dengan Av adalah luasan sengkang dengan asumsi 2 kaki sengkang. Asumsikan diameter sengkang terkecil lebih dulu. Rumusnya adalah

Av=2∗( π D2

4)

Jika tidak, maka struktur memerlukan sengkang.4. Cek zonasi pada struktur berdasarkan bidang gaya geser desainnya (Vnd=Vu(x)/φ). Struktur dapat

terbagi menjadi 5 zona dan disusun dari 4 batas, yaitu:a. Batas 1, dengan Vnd = 0.5*Vc

b. Batas 2, dengan nilai maksimum antara:

V nd(kN )=V c (kN )+√ f c'∗bw∗d16000

V nd(kN )=V c+bw∗d3000

c. Batas 3, dengan :

Page 2: Desain Tulangan Geser

V nd(kN )=V c+√ f c'∗bw∗d3000

=3∗V c

d. Batas 4, dengan:

V nd(kN )=V c+2∗√ f c'∗bw∗d

3000=5∗V c

Satuan bw dan d dalam mm. Sedangkan untuk zona-zonanya adalah:

a. Zona I, terletak sebelum batas 1. Pada zona ini, jarak antar sengkang maksimum adalah nilai terkecil antara:

s≤3∗Av∗f ybw

s≤0.5ds≤600mm

b. Zona II, terletak antara batas 1 dan 2. Pada zona ini, jarak antar sengkang maksimum adalah nilai terkecil antara:

s≤3∗Av∗f ybw

s≤0.5ds≤600mm

c. Zona III, terletak antara batas 2 dan batas 3.Pada zona ini, jarak antar sengkang maksimum adalah nilai terkecil antara:

s(mm)≤Av∗f y∗d

1000(V u∅ −V c )s≤0.5ds≤600mm

Satuan fy dalam MPa, sedangkan Vu dan Vc dalam kN.

d. Zona IV, terletak antara batas 3 dan batas 4.Pada zona ini, jarak antar sengkang maksimum adalah nilai terkecil antara:

s(mm)≤Av∗f y∗d

1000(V u∅ −V c )s≤0.25d

Page 3: Desain Tulangan Geser

s≤300mmSatuan fy dalam MPa, sedangkan Vu dan Vc dalam kN.

e. Zona V, terletak setelah batas 4. Jika ada zona ini, berarti penampang tidak cukup besar.

5. Jika setiap zona telah ditentukan spasi maksimum antar sengkang, maka desain sengkang selesai. Jika dirasa terlalu boros (nilai s terlalu kecil), lakukan iterasi dimulai dengan peningkatan Av. Konfigurasi sengkang pertama ditaruh pada jarak s/2 pada zona terakhir dari perletakkan.

6. Jangan lupa ditambah penerusan sengkang minimum sebesar 6d pada setiap ujung sengkangnya (asumsi sengkang dipasang mengelilingi tulangan longitudinal (closed stirrups).