desain interior.docx

37
A. SEJARAH DESAIN INTERIOR Tidak diketahui secara pasti darimana sejarah desain interior dimulai. Akan tetapi dengan begitu banyaknya ditemukan bukti-bukti besar yang menunjukkan keberadaan dari penerapan ilmu desain interior di sepanjang sejarah peradaban manusia, maka sejarah desain interior dapat dilacak keberadaannya. Artefak- artefak yang ditemukan merupakan gambaran riil dari peradaban saat itu. Dari sini terlihat bahwa setiap kebudayaan memiliki pola perkembangan yang masing- masing berbeda. Setiap peradaban mengembangkan seni arsitektur, gaya furnitur dan asesoris ruang berdasarkan ketersediaan bahan di wilayah geografis masing-masing atau didapatkan dari perdagangan dan tersedianya tenaga kerja yang murah. Mesir, Yunani dan Romawi telah mencapai peradaban yang tinggi pada era kuno (ancient era), merupakan peradaban yang ditandai dengan adanya kelompok elit, banyaknya sumber daya manusia yang murah serta memiliki tradisi relijius yang mendorong timbulnya ketrampilan artistik dan keinginan untuk mendapatkan keabadian/immortality melalui bangunan-bangunan dan harta bendanya. (Wealle, 1982:199). Peradaban Mesir, Yunani dan Romawi dapat dijadikan sebagai titik tolak pada perkembangan desain interior karena karya-karya seni dan desain yang diciptakan pada masa itu masih sangat mempengaruhi bentuk-bentuk furnitur, arsitektur dan benda-benda seni pada masa kini. 1. Perkembangan di Mesir

Upload: rahma

Post on 30-Sep-2015

43 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

A. SEJARAH DESAIN INTERIORTidak diketahui secara pasti darimana sejarah desain interior dimulai. Akan tetapi dengan begitu banyaknya ditemukan bukti-bukti besar yang menunjukkan keberadaan dari penerapan ilmu desain interior di sepanjang sejarah peradaban manusia, maka sejarah desain interior dapat dilacak keberadaannya. Artefak-artefak yang ditemukan merupakan gambaran riil dari peradaban saat itu. Dari sini terlihat bahwa setiap kebudayaan memiliki pola perkembangan yang masing-masing berbeda. Setiap peradaban mengembangkan seni arsitektur, gaya furnitur dan asesoris ruang berdasarkan ketersediaan bahan di wilayah geografis masing-masing atau didapatkan dari perdagangan dan tersedianya tenaga kerja yang murah. Mesir, Yunani dan Romawi telah mencapai peradaban yang tinggi pada era kuno (ancient era), merupakan peradaban yang ditandai dengan adanya kelompok elit, banyaknya sumber daya manusia yang murah serta memiliki tradisi relijius yang mendorong timbulnya ketrampilan artistik dan keinginan untuk mendapatkan keabadian/immortality melalui bangunan-bangunan dan harta bendanya. (Wealle, 1982:199). Peradaban Mesir, Yunani dan Romawi dapat dijadikan sebagai titik tolak pada perkembangan desain interior karena karya-karya seni dan desain yang diciptakan pada masa itu masih sangat mempengaruhi bentuk-bentuk furnitur, arsitektur dan benda-benda seni pada masa kini.1. Perkembangan di MesirUntuk mengetahui sejarah perkembangan desain interior dapat dirunut dari perkembangan yang terjadi pada peradaban Mesir Kuno. Banyak seni tradisi yang berawal dari Mesir karena bangsa Mesir Kuno memiliki ketrampilan kekriyaan (craftmanship) tinggi, yang mampu membuat berbagai produk seni yang indah meski dengan peralatan yang terbatas. Seni inlay pada furnitur merupakan penemuan yang berharga yang hingga kini tetap digunakan, selain itu orang Mesir adalah penenun yang handal serta pembuat furnitur yang hebat, menggunakan sambungan konstruksi yang sampai sekarang lazim digunakan yaitu konstruksi dovetail, mortise dan tenon. (Aronson, 1965:312).Tumbuhan yang tumbuh di daerah Mesir waktu itu memberi inspirasi desain yang diterapkan sebagai motif ornamen, berupa stilasi bunga papyrus, lotus lili, dan palem, yang disusun secara sistematis dan terkesan kaku. Istana di Mesir sebagai tempat tinggal pharoah (Raja Mesir) berukuran besar, terdiri atas ruang-ruang yang rumit, merupakan suatu ruang tertutup yang terdiri atas banyak ruang-ruang kecil yang mengelilingi halaman terbuka yang luas. Perhatian utama bangsa Mesir pada kehidupan setelah mati waktu itu mengakibatkan seni bangunan tempat tinggal kurang mendapat perhatian, sehingga rumah-rumah penduduk dan pertokoan pada umumnya hanya berbentuk sederhana, dengan atap datar dan celah kecil untuk jendela sebagai jalan masuk sinar matahari. Interior rumah pada waktu itu hampir sama, yakni terdiri atas ruang publik yang luas dengan dua atau tiga kamar tidur dan dapur. (Wealle, 1982).Perhatian pada life after death membuat konsentrasi yang sangat besar diberikan pada bangunan-bangunan makam dan kuil. Piramida, merupakan bangunan makam yang sangat terkenal. Imhotep adalah seorang arsitek yang membangun piramid yang pertama di Sakkara yang tersusun dari blok-blok batu limestone yang dikaitkan satu sama lain dengan presisi yang sangat tepat. Meski setelah itu dibangun piramid terbesar di Gizeh, tapi Imhotep tetap dipuja bagaikan dewa, bahkan hingga berabad-abad setelah kematiannya. Arsitektur dan interior di dalam piramida menggambarkan bahwa bangsa Mesir pada saat itu telah memiliki kemampuan teknik yang sangat hebat.2. Perkembangan di Yunani ( 650-30 B.C.)Seni di Yunani merupakan bagian dari jiwa. Keindahan diujudkan dengan proporsi yang indah dan garis-garis yang lembut. Arsitektur Yunani hampir seluruhnya difokuskan pada bangunan kuil dan bangunan umum (public bulding). Hampir seluruh aspek kehidupan orang Yunani pada saat itu baik di bidang seni, arsitektur maupun kepustakaan, memiliki kepentingan relijius, bahkan kegiatan sekuler seperti teater dan Olympic Games pun dikembangkan dari suatu upacara sakral.

Gambar 1. Teater Terbuka EpidaurosSumber: http://wikimedia.comTeater terbuka Epidauros terletak di bagian timur Peloponnesos, merupakan teater terbuka yang paling baik akustiknya. Dari teater semacam ini kita memperoleh istilah teater Proskenium dari proskenion yang ada di depan skene . (Soedarso, 2007).Perkembangan desain di Yunani pada saat itu dipengaruhi oleh bentuk-bentuk dan ornamen dari Mesir, akan tetapi bangsa Yunani dengan cepat dapat menyempurnakan bentuk-bentuk kaku dari pengaruh Mesir tersebut dan menemukan bentuknya sendiri. Pengaruh desain, seni dan arsitektur pada masa peradaban Yunani tersebar secara lebih luas dibanding peradaban yang lain, misalnya seni patung, motif dan elemen-elemen arstitektur Yunani dijadikan acuan hingga berabad-abad kemudian, bahkan hingga saat ini. Bentuk-bentuk kolom: Doric, Ionic dan Corinthian yang terkenal dengan sebutan Three Greek Orders of Column, merupakan bentuk asli Yunani yang pertama kali ditemukan oleh Vitruvius, yang hingga kini masih sangat populer dan digemari dan selain diterapkan pada elemen arsitektural juga pada furnitur. (Aronson, 1965:327).Furnitur terkenal yang dihasilkan pada jaman Yunani Kuno adalah Klismos Chair, sebuah kursi berbentuk lengkung yang mengalir lembut, dengan sandaran punggung sesuai lengkungan punggung manusia. ( Wealle, 1982). Ada beberapa jenis furnitur di Yunani yang menggunakan bentuk lengkung Klismos ini, seperti Greek bed with Klismos back (tempat tidur Yunani dengan sandaran Klismos). Kursi dengan sandaran punggung Klismos biasanya hanya dimiliki oleh orang kaya dan bangsawan, sedangkan yang digunakan oleh rakyat jelata di rumahnya adalah sejenis kursi tanpa sandaran punggung, disebut diphros/ stool.3. Perkembangan di Romawi (753 B.C.- 365 A.D)Bangsa Romawi Kuno adalah bangsa yang aktif, agresif dan mencintai kekuatan, kekuasaan, kemewahan dan kenyamanan. Sangat berbeda dengan Yunani dan Mesir, Bangsa Romawi adalah bangsa yang praktis, yang tidak hanya memikirkan untuk membuat kuil dan kuburan, tapi lebih banyak membuat kebutuhan duniawi seperti forum (civic centre), lengkung/monumen kemenangan, pemandian umum/thermae, bahkan juga saluran air/aqua duct. (Soedarso Sp, 2007).

Gambar 2. Aquaduct dan Thermae (Sumber: http://www.wikimedia.com)Kemajuan Romawi di bidang interor dan arsitektur selain dapat dilihat dari kemegahan dan kemewahan bangunan-bangunannya juga dari sistem peratapannya yang sangat hebat, merupakan kombinasi antara lengkung sejati (true vault) dan lengkung silang (cross barrel vault). Struktur cross vault yang dimulai di jaman Romawi berbuah luar biasa di jaman Gotik. Karena kehebatan konstruksinya, gereja Gotik berani membuka clerestory berdinding kaca sehingga menjadi terang.

Gambar 3. Clerestory Cathedral RheimsSumber: Soedarso Sp(2007)Rumah bangsa Romawi memiliki interior yang mengikuti pola umum yang berlaku saat itu, yang dibagi menjadi beberapa bagian, yakni atrium sebagai central hall di dalam rumah yang memiliki bukaan atap berukuran besar (disebut compluvium) dimana sinar matahari dapat masuk untuk menerangi bagian dalam rumah dan air hujan dibiarkan masuk yang kemudian ditangkap oleh kolam yang terletak dibagian tengah ruang (disebut impluvium). Tamu memasuki atrium melalui selasar yang biasanya berhiaskan mozaik pada lantainya. Tablium merupakan ruang suci yang terletak di ujung atrium. (Wealle, 1982:207).

Gambar 4. Atrium dan ImpluviumSumber: http://www. wikimedia.comRumah bagi bangsa Romawi merupakan pusat kehidupan, sehingga dibuat begitu indah dan mewah, berbeda dengan peradaban Mesir dan Yunani yang tidak begitu memberikan perhatian yang besar kepada keindahan ruang huniannya, karena keasyikan mereka dengan life after death atau kehidupan setelah mati.

4. Perkembangan di Jaman Renaissance (1400 1650 M )Perkembangan utama dalam sejarah desain interior dapat dilihat pada jaman Renaissance Itali, dimana seluruh kegiatan seni mencapai puncak kejayaan didukung oleh kaum bangsawan dan orang kaya mendukung perkembangan seni dengan kekayaannya. (Wealle, 1982:215).Axel von Saldem (1987) pada riset sejarah desain yang dilakukannya menemukan bahwa pada akhir abad ke -16 di Itali terdapat kata designo esterno (karya yang sudah terlaksana). Saat itulah desain interior dan dekorasi interior mulai mendapatkan peran yang khusus sehingga ada dugaan bahwa sejarah desain interior dimulai dari jaman Renaissance Italia. Saat itu dibangun istana istana yang mewah dengan furnitur yang diukir dengan motif yang sangat indah dan rumit. Di Itali pada saat itu terdapat dua kelas sosial, yakni kelas bangsawan yang kaya dan dan petani yang miskin. Kaum petani tidak terpengaruh oleh perkembangan desain, karena desain baru yang indah dan mewah hanya peruntukkan bagi orang kaya saja. Hingga jaman itu, segala sesuatu yang indah tetap hanya bisa dimiliki kaum bangsawan, jauh di luar jangkauan rakyat kebanyakan. Abad ke-17 dan ke-18 merupakan periode desain interior di Itali dan Prancis.5. Revolusi IndustriDesain interior mulai berkembang dan lebih terjangkau /accessible untuk masyarakat umum setelah terjadi Revolusi Industri, yang pada saat itu selain banyak diproduksi produk-produk untuk kebutuhan rumah dengan harga yang lebih murah sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan, juga mendorong munculnya Revolusi Ekonomi di Amerika, yang membuat golongan masyarakat menengah ke atas menjadi kaya dan memiliki uang yang berlebihan, sehingga muncul kebutuhan dan keinginan untuk memperindah rumahnya. Saat itu juga mulai banyak bermunculan majalah yang membahas masalah gaya desain interior yang baru serta mulai timbul kebutuhan manusia untuk mengkonsultasikan ide-ide dalam penataan rumah dan perabotnya. Hal ini mendorong berkembangnya industri desain interior.Ada ribuan orang yang kemudian menjadi profesional dalam mendesain rumah maupun bangunan kantor maupun orang-orang yang melakukan kegiatan perancangan ruang sebagai hobi dan memberikan konsultasi gratis atau mengisi waktunya dengan mendekorasi rumahnya sendiri.Sejarah desain interior mencatat begitu banyak kesuksesan yang dicapai oleh para pelopor desainer interior. Secara umum mereka mendapatkan keuntungan dari pembelian bahan dari biaya desain secara keseluruhan serta mendapatkan fee untuk pelayanan jasa desain yang mereka berikan.B. DESAIN INTERIORDesain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang studi keilmuan yang didaarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik.Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun decoratif yang bersifat sementara.Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: Pertama, perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya. Kedua, perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll. Ketiga, perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.Dalam penataan ruang interior hal-hal yang terkait seperti :1. Furniture2. Cermin3. Lukisan4. Armatur Lampu5. Tanaman Indoor6. Partisi7. Cat Dekoratif8. Wallpaper, dll

Dan didalam bidang desain interior, hal ini pun memiliki prinsip, yaitu ;Dan berikut beberapa contoh gambar desain interior ....

7 Prinsip Desain Interior : 1.Unity and HarmonyYaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.2.Keseimbangan (Balance)Sesuai dengan judulnya, Keseimbangan berarti tidak berat sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dsb. Aksen pun harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.Style keseimbangan terbagi 3 yaitu: simetris, asimetris, dan radialKeseimbangan Simetris:Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun mudah untuk diterapkan, keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan terlalu direncanakan. Kesimbangan simetris juga biasa disebut dengan keseimbangan formal.Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang karena permainan kontras, warna, dsb. Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena ketegangan visual dan yang dihasilkannya. Ketegangan asimetris juga biasa disebut dengan keseimbangan informal.

Keseimbangan Radial:Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.

3. Focal PointFocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih, tapi jangan semua. Misalnya Focal Point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan.4. RitmeDalam desaininterior,ritmeadalah semuapolapengulangantentangvisual.Ritme didefinisikan sebagaikontinuitas atau pergerakanterorganisir. Bingung? Mungkin gambar-gambar di bawah dapat membantu :Perhatikan, efek visual yang diberikan wallpaper memberikan nuansa yang berbeda.5. DetailsYang namanya detail disini kalau dijabarkan bisa panjang banget. Mulai dari pemilihan sakelar, tata cahaya, letak pot bunga dlsb. Detail biasanya tidak jelas tetapi mereka harus benar sehingga meningkatkan nuansa keseluruhan ruangan.6. Skala dan ProporsiKeduaprinsip desain yang berjalan beriringan,karena keduanyaberhubungan dengan ukuran dan bentuk. Sebenarnya masih berhubungan dengan konsep keseimbangan dan aksen yang telah dipaparkan sebelumnya saya rasa, namun kali ini lebih kepada ukuran.Misalnya ukuran kursi tamu dan meja tamu yang seimbang. Apabila mejanya terlalu tinggi, maka pengguna kursi akan merasa tidak terlalu nyaman dengan desain meja tersebut. Kira-kira seperti itulah.7. WarnaYang ini sih ga usah diragukan lagi memegang peranan penting dalam menghasilkan nuansa dan mood suatu ruangan.

Tujuan Desain Interior :1.Menciptakan suasana akrab dengan lingkungan sekitar2.Menyediakan fasilitas-fasilitas yang terkait dengan fungsi ruang3.Memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dan keamanan4.menciptakan suasana nyaman, tentram dan indahDalam pelaksanaan biasanya disain diterjemahkan dalam matrik, grafik, skema dan lajur-lajur agar lebih visual tetapi yang penting adalah bagaimana cara merangkum semua unsur tersebut agar terwujud suatu disain yang autentik dan orisinil.Unsur-unsur yang perlu dikembangkan dalam suatu organisasi disain menyangkut 1.Fungsi 2.Perabot3.Organisasi4.Lantai5.Dinding6.Langit-langit7.Hiasan8.Sistem tata aliran udara 9.Pencahayaan dan penerangan10.Akustik 11. Perawatan / pemeliharaan 12. Konstruksi 13. Biaya Bahan dan waktu 14. Lingkungan 15. Elemen estetika 16. Budaya / adat istiadat manusia pengguna 17. TeknologiUnsur-unsur tersebut memiliki potensi untuk digubah, dirancang dan dipadukan bersama dalam suatu tata organisasi serta didukung dengan unsur keindahan seperti warna, tekstur, dan lain sebagainya maka lengkaplah sudah, perancangan disain tata ruang dalam yang memenuhi persyaratan kontemporer.Dalam mengikuti perkembangan jaman, tuntutan manusia semakin banyak, sejalan dengan kebutuhan hidup yang sama seperti filsafat arsitektur yang selalu mengikuti berbagai macam perkembangan. Ada tiga syarat seperti yang diucapkan oleh Vitruvius yaitu bahwa bangunan harus kokoh, berguna dan indah, kemudian dibantah oleh Walter Gropius yang menghendaki kekokohan dan kegunaan maka akan menjamin unsur keindahan. Begitu pula dalam Interior yang merupakan bagian dari arsitektur juga mengikuti pasang surutnya perkembangan jaman. Revolusi Industri berhasil mempercepat proses perubahan, sehingga langgam yang konvensional berubah menjadi universal dan global. Peran disain interior mulai dijadikan sebagai tradisi yang harus dihidupkan kembali bagai budaya baru dan disesuaikan dengan tuntutan jaman.Disain Interior akan berubah bentuk dari masa ke masa sesuai dengan tuntutan hidup dari jamannya. Unsur cahaya dalam disain interior sangat dominan oleh karena berhasil menciptakan suasana gembira, menyeramkan, romantis dan bercahaya. Citra cahaya sebagai simbol kehidupan berhasil menerangi kegelapan dan menciptakan penghayatan religius.Elemen desain adalah satu hal yang terpenting dalam desain grafis. Hal nyata inilah yang akan mewujudkan prinsip desain. Layaknya sebuah tonggak yang akan menopang agar tetap kukuh. Elemen adalah dasar dari desain. Seperti halnya membangun sesuatu, kita tak bisa langsung ke atas, kita harus mulai dari dasar. Seperti itu pula desain.Elemen-elemen desain sendiri terdiri atas 6 hal yaitu garis (line), bentuk (shape), tekstur (texture), ruang, ukuran, dan warna. 1. Garis (Line)Garis adalah sebuah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya sehingga tergambarlah sebuah garis dengan bentuk lengkung (curve) atau lurus (straight). Mampu membuat keteraturan, mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak serta memiliki karakter tertentu. Penggunaan garis dapat diaplikasikan dalam pembuatan grafik atau bagan.2. Bentuk (Shape)Bentuk adalah seperangkat garis yang ditempatkan berdekatan, memiliki diameter, tinggi dan lebar. Ini merupakan obyek 2 (dua) dimensi. Berdasarkan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu huruf, simbol, dan bentuk nyata (form). Selain itu hal ini dapat digunakan sebagai perantara sebuah ide.3. Tekstur (Texture)Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda. Tekstur dapat menambah dimensi dan kekayaan sebuah layout, menegaskan atau membawa ke dalam sebuah rasa/emosi tertentu.4. RuangRuang adalah jarak yang memisahkan antar sesuatu. Biasanya digunakan memisahkan atau menyatukan elemen-elemen layout. Ruang juga berfungsi sebagai tempat istirahat bagi mata. Dalam bentuk fisiknya, pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).5. UkuranUkuran adalah seberapa besar atau kecil sesuatu hal. Perbandingan ukuran satu bentuk terhadap bentuk lainnya. Dengan menggunakan elemen ini kamu dapat menciptakan kontras dan penekan (emphasis) pada obyek desain, sehingga orang akan tahu sisi menarik atau menonjol dari desain itu dan melihatnya terlebih dahulu.

6. WarnaWarna merupakan media paling akhir dalam komunikasi simbolik dan yang terpenting.Nyatanya, warna dibagi ke dalam dua section, warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dalam unsur tinta atau cat (CMYK). Dengan warna si desainer dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau menarik perhatian serta menegaskan sesuatu.ELEMEN PEMBENTUK RUANG Elemen pembentuk ruang terdiri dari elemen horizontal dan elemen vertikal. Elemen horizontal bawah merupakan elemen yang mutlak harus ada, sementara elemen lain tidak harus ada.Variasi-variasi pada elemen pembentuk ruang :1. Elemen horizontal bawahelemen horizontal bawah dapat membentuk suatu ruang dengan adanya perbedaan warna/material/tekstur/pola lantai dan sebagainya. Sebagai contoh, sebuah tikar yang tergelar sudah dapat membentuk ruang karena warna dan material serta teksturnya yang berbeda dengan sekitarnya.Selain itu elemen horizontal bawah juga dapat divariasikan dengan dinaikkan atau ditenggelamkan. Semakin banyak beda ketinggian elemen horizontal bawah dengan sekitarnya, 'rasa' keterpisahan ruangnya semakin kuat.2. Elemen horizontal atasElemen horizontal atas dapat berupa langit-langit, atap atau apapun yang membatasi ruang di bagian atas. Sama dengan elemen horizontal bawah, elemen ini dapat divariasikan dengan warna, tekstur, material, pola-pola dan sebagainya. elemen ini juga dapat divariasikan ketinggiannya. selain itu, kita juga dapat memvariasikan dengan permainan solid-void, opak-transparan (hal ini susah diterapkan pada elemen horizontal bawah karena nanti bisa membuat orang jatuh 'kejeglong'). Variasi yang didapatkan tak terhingga banyaknya. Bahkan dedaunan sebuah pohon pun sudah dapat menjadi elemen horizontal atas (dan bayangannya menjadi elemen horizontal bawah).3. Elemen vertikalKita sering menganggap elemen vertikal selalu sebagai dinding. Padahal sebuah elemen vertikal memiliki variasi yang banyak sekali. Bisa berwujud dinding, dengan berbagai variasi ketinggian, atau kolom-kolom dengan berbagai variasi ketinggian juga, bisa juga dengan gantungan pot-pot bunga, atau kerai bambu, rangka kayu dan sebagainya. Bisa juga kita membuat air terjun sebagai elemen vertikal kita. Variasinya bermacam-macam. Jika kita pergi ke los daging di pasar, kita bahkan bisa melihat bagaimana daging-daging yang bergelantungan menjadi pembentuk ruang yang memisahkan area pembeli dan penjual.Ketiga elemen ini secara bersama membentuk suatu ruang, dengan kualitas ruang tertentu. Setiap pilihan mempunyai konsekuensi tersendiri terhadap kualitas ruang yang terbentuk. Sebagai contoh, jika kita memilih membentuk ruang dengan hanya menggunakan elemen horizontal yang divariasikan dengan warna tetapi ketinggiannya sama dengan sekitarnya, maka akan terbentuk rasa ruang yang terbuka, karena kita masih bisa melakukan kontak secara fisik dan visual dengan segala yang ada di luar ruang tersebut. Hal ini berbeda sekali jika kita membentuk ruang dengan menggunakan elemen horizontal atas dan bawah serta elemen vertikal berupa dinding-dinding yang masif. rasa ruang yang didapatkan adalah rasa tertutup.Atau secara singkat dapat dibedakan atas tiga Elemen Pembentuk Ruang :a. Lantai (Flooting)b. Dinding (Wall)c. Langit-langit a. Lantai Material Pembentuk Lantai Lantai adalah landasan berpijak di dalam bangunan. Lantai merupakan elemen yang sangat penting, karena sebagai landasan melakukan segala aktivitas. Berikut ini saya akan menjelaskan tentang contoh - contoh material pembentuk lantai. 1. Lantai Tegel

Ciri-ciri : warna abu-abu dan tekstur kasar Bahan : campuran semen dan pasir Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, dan 20 x 20 cm Warna & motif : abu-abu, kuning, merah, biru, dan lain-lain. Kelebihan : harga murah, pemasangan mudah. Kelemahan : jika terkena asam/cuka akan membekas bernoda yang sulit untuk dibersihkan. Aplikasi : lantai ruangan Perawatan : disapu dan dipel.

2. Lantai Teraso

Ciri-ciri : tekstur kasar, warnaputih, kuning, hijau,dan lain-lain. Bahan : campuran semen dan pasir, bagian atasnya dilapisi dengan bahan keras, kombinasi campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan marmer Ukuran : 20 x 20 cm, 30 x 30 cm Kelebihan : memiliki motof yang beragam Kelemahan : mudah berlumut jika sering terkena air. Aplikasi : lantai eksterior Perawatan: diberihkan dan di jaga agar tidak lembab

3. Lantai Keramik

Ciri-ciri : permukaan halus, warna dan motif sangat bervariasi Bahan : tanah liat yang di olah Ukuran : 15 x 20 cm, 20 x 20 cm, 30 x 20 cm, 40 x 40 cm, 50 x 50 cm,dan lain-lain. Kelebihan : perawatan mudah, tidak mudah tergores, mudah dibersihkan, tahan lama, tidak tembus air. Kekurangan : mudah berlumut untuk lantai yang basah khususnyanatantara keramik Aplikasi : lantai ruangan interior dan eksterior Perawatan : disapu dan dipel dengan cairan pembersih keramik.4. Lantai Mozaik

Ciri-ciri : bentuk, desain, dan warna beragam Bahan : porselen, kaolin, dan bahan khusus Ukuran : paling kecil 10 cm x 10 cm, hingga yang terbesar 40 cm x 40 cm. Kelebihan : mudah dibentuk/dipotong, memiliki berbagai macam corak dan warna, tampilan atraktif Kekurangan : dari segi ketahanan dan kekuatan kurang baik, harga relative mahal Aplikasi : lantai kamar mandi, steping stone di taman, melapis dinding, foyer Perawatan : disapu dan dipel 5. Lantai Marmer

Ciri- ciri : warna putih agak kekuningan Bahan : batu marmer Ukuran : 5 x 20 cm, 10 x 20 cm, 15 x 30 cm, 20 x 20 cm, 50 x 50 cm Kelebihan : mudah & mewah, tahan api, mampu menahan beban berat. Kelemahan : jika terkena cairan akan meresap dan tidak mudah hilang/bias berlumut, mahal. Aplikasi : lantai ruangan, kamar mandi kering dan tangga Perawatan : usahakan agar selalu kering, noda dibersihkan dengan air hangat.6. Lantai Granit

Ciri-ciri : terdapat bintik-bintik putih, warna & motif tersedia dalam berbagai variasi Warna : putih, krem, abu-abu, bone, hitam, dan ada pula yang gradasi Motif : didapat dari campuran/ kombinasi warna. Kebanyakan polos atau bintik-bintik Bahan : Batu Granit Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, 60 x 60 cm Kelebihan : indah & menarik, tahan api,kuat terhadap getaran, keras,mampu menahan beban yang berat. Kelemahan : jika terkena cairan berwarna akan meresesap tidak akan hilang, harga relatif mahal. Aplikasi : lantai ruangan, stepnosing, lantai dapur, kamar mandi, dan teras Perawatan : dibersihkan, gunakan pemutih untuk menghilangkan noda.

7. Lantai Kayu dan Olahan (parket)

Bahan : kayu Jenis : lantai kayu alami Motif/warna : kekuningan, kemerahan, coklat muda, coklat tua dan motif alami kayu ukuran : 90cmx10,2cmx10mm ; 92,5cmx10,2cmx10mm Kelemahan : mudah terbakar, tergores, dapat menyusut dan memuai terhadap cuaca, harga relatif mahal, pemasangan khusus Kelebihan : berkesan alami dan hangat, bernilai estetika tinggi Aplikasi : lantai interior Perawatan : pelapisan sebelum pemasangan,Jika terkena tumpahan noda segera dilap.

8. Lantai Kaca

Ciri-ciri : bening dan berkesan futuristik Bahan : kaca Ukuran : min 100mmx100mm, maks 2440mmx3660mm Kelebihan : aman karena pecahan kaca tidak akan melukai manusia, memberikan perlindungan karena meskipun dirusak PVB akan menbuat pecahan kaca tetap metekat padanya, sebagai pengurang suara, sebagai pengontrol panas dan silau matahari,mampu memberikan sifat ringan pada bangunan Kelemahan : konstruksi tampak meragukan, privasi terganggu, memberika efek takut saat melaluinya, memberikan rasa tidak nyaman merskipun berestetika tinggi Aplikasi : pada bagian tertentu, tidak mencangkup keseluruhan ruangan Perawatan : disapu dan dipel.9. Lantai Batu Alama. Lantai Batu CandiCiri-ciri : warna gelap Bahan : batu alam Ukuran : 20x20 cm, 15x30 cm, 20x40 cm, 30x30 cm Aplikasi : lantai eksterior, lantai kamar mandi Perawatan : disiram dan disikat. b.Lantai Batu Sikat Ciri-ciri : memiliki tekstur bermotif Bahan : campuran semen, pasir dan batu sikat Ukuran : bervariasi Kelebihan : memiliki banyak motif dan menarik Kekurangan :memerlukan perawatan ekstra Aplikasi : taman dan carport Perawatan :di coating(pemberian pelapisan saat pemasangan)untuk menghindari jamur dan lumut.c. Lantai AndesitCiri-ciri : warna abu-abu, tekstur kasar dan halus Bahan : batu alam Ukuran : 15x30 m, 20x20 cm, 30x30 cm Kelebihan :bernilai estetika tinggi, indah dan alami kekurangan :mudah berlumut dan berjamur Aplikasi :lantai eksterior Perawatan : tiga tahun sekali dilakukan coatingagar warna tetap terjaga dan mengkilapd.Lantai Batu Lempeng Ciri-ciri : tekstur kasar, bentuk ada yang beraturan dan tidak beraturan, warna hitam dan abu-abu. Bahan : batu alam Ukuran : sangat bervariasi Kelebihan :bernilai estetika tinggi, indah dan alami kekurangan :mudah berlumut dan berjamur Aplikasi : lantai teras dan carport Perawatan : disikat agar kotoran tidak menempel

10. Lantai Beton

Ciri-ciri : permukaan halus Bahan : campuran pasir, kerikil, dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik Ukuran : sesuai kebutuhan Kelebihan : memberikan penampilan yang keras dan maskulin sekaligus modern, kuat menahan beban dan awet, ramah lingkungan, mudah dan hemat dalam perawatan Kekurangan : tidak mampu menahan gaya tarik, pengerjaan harus teliti, menyusut dan mengembang bila terjadi perubahan suhu. Aplikasi : carport, garasi, dan taman Perawatan : mengepel lantai beton seminggu sekalib. DindingDinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.Jenis dinding:1. Dinding Partisi: Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks atau Duplex2. Dinding Pembatas: Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi3. Dinding Penahan: Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah.4. Dinding Struktural: Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen5. Dinding Non-Struktural: Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.Dilihat dari macamnya, dinding dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:1. Dinding Interior. Dinding Interior adalah dinding yang dipakai di dalam ruangan. Ada pemilik rumah yang menginginkan rumahnya memiliki dinding permanen atau dinding massive, ada juga pemilik yang menggunakan dinding bangunan yang mudah seperti menggunakan partisi. Dinding partisi ini merupakan sekat pembatas yang dapat diangkat atau dipindahkan.2. Dinding Exterior. Adalah dinding yang letaknya di luar ruangan. Karena terletak di luar ruangan maka dinding exterior harus kuat, indah, dan tahan cuaca, terutama disesuaikan dengan cuaca daerah sekitar. Disebut harus kuat karena dinding exterior tersebut mengalami kontak langsung dengan kondisi lingkungan seperti perubahan cuaca. Di daerah yang sering terjadi gempa, sering hujan, dan tingkat cuaca panasnya tinggi, pemilihan jenis materialnya untuk dinding sangat berpengaruh terhadap kekuatan dinding tersebut. Sementara itu, disebut indah karena penampakan dari luar akan menjadi nilai tambah pada sebuah rumah atau bangunan bila penampilannya indah.

3. Dinding Fungsi Khusus. Bila dinding mempunyai fungsi khusus, tentu jenisnya disesuaikan dengan fungsi yang harus diembannya. Misalnya dinding kedap suara, tentu dinding tersebut harus terbuat dari bahan akustik yang disesuaikan dengan tingkat ambang kebisingan yang dapat ditoleran.Dilihat berdasarkan nilai kenyamanan, nilai kesehatan, dan nilai keamanan, maka fungsi dari dinding antara lain:1. Sebagai pemisah antar ruangan2. Sebagai pemisah ruang yang bersifat probadi, dan bersifat umum3. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir, dan lain-lain yang bersumber dari alam.4. Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding lift, resovoar, dan lain-lain)5. Sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan ambang kekedapan suara tertentu seperti studio rekaman atau studio siaran.6. Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang operasi, laboratorium, dan lain-lain.7. Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperti brankas di bank dan lain-lain.Macam-macam Dinding : 1. Dinding Bata Kapur (Struktural & non Struktural)Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas tanah, atau rumah sederhana. Dinding bata kapurterbuat dari campuran tanah liat dengan kapur gunung. Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit pemakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.

2. Dinding Bata Hebel Atau Celcon (Struktural & non Struktural )Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik.Dinding bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang terbuang.Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako. Kelebihan dinding bata hebel/celcon: 1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. 2. Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan yang lebih mudah dengan menggunakan gergaji. 3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 - 12. 4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik. Kekurangan dinding bata hebel/celcon:1. Harga relatif lebih mahal.2. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.3. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.3. Dinding Partisi (non Struktural)Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat antar ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding ini memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan konstruksi dinding yang lain. Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus dan murah. Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar (eksterior). Ini disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan dari gangguan luar. Disamping tidak cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang untuk memikul beban yang berat. Dinding macam ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran. Bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan gipsum dengan ketebalan 9-12 mm. Dari segi beban terhadap bangunan, dinding partisi dapat diabaikan.Untuk dinding partisi yang memakai bahan multiplek bisa dikatakan kurang aman, mengingat bahan mudah terbakar dan mudah mengelupas bila sering terkena air. Secara umum pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis, untuk luar dan dalam. Bila dana terbatas, gunakan bahan partisi ini untuk pembatas ruangan. Jenis bahan disesuaikan dengan selera dan besarnya biaya.

4. Dinding Batako (Struktural & non Struktur)Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar,bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland. Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya: per m2 Luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatifterdapat penghematan. Bentuk batu batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jikakualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhanadan tidak perlu dibakar.

- Kelebihan dinding batako:a. Pemasangan relatif lebih cepat.b. Harga relatif murah.- Kekurangan dinding batako:a. Rapuh dan mudah pecah.b. Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.c. Dinding mudah retak.d. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5 9 m2.

5. Dinding Batu Bata (Struktural & non Struktural)Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding. Pembuatan batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Kelebihan dinding bata merah:1. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.2. Keretakan relatif jarang terjadi.3. Kuat dan tahan lama. 4. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2.

Kekurangan dinding bata merah:1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.2. Biaya lebih tinggi.

6. Batako Semen Pc / Batako Pres (Struktural & non Struktural)Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara maksimal, dan dibakar dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran harus tepat sehingga pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran. Kelebihan dinding batako pres:1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.2. Pemasangan lebih cepat.3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2. Kekurangan dinding batako pres: 1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.Jenis Dinding lainnyaa. Dinding pemisah, yaitu dinding yang digunakan untuk memisahkan dua area. Salah satu dinding pemisah yang terkenal yaitu tembok Berlin yang memisahkan Berlin Timur dan Barat.b.Dinding tirai atau curtain wall, yaitu dinding yang digunakan bangunan tinggi sebagai pelindung dari cuaca. Kaca digunakan sebagai material non-struktur yang ringan, sehingga bangunan tak harus menanggung beban berat. c.Shared wall yaitu dinding yang digunakan untuk memisahkan dua buah bangunan.d. Movable partition, yaitu partisi yang dapat digerakkan atau dipindahkan sesuai kebutuhan