desain interior kate’s home sebagai ritel dan sarana...

6
1 AbstrakDengan perkembangan teknologi yang semakin cepat kebutuhan masyarakat untuk berbelanja pun semakin meningkat, sehingga para produsen harus terus berusaha menghasilkan produk dan ritel terbaik dan diminati oleh masyarakat, antara lain dengan memiliki keunikan dan karakter tersendiri. Kate’s Home merupakan toko khusus yang diminati oleh masyarakat Surabaya. Minat masyarakat Surabaya akan Kate’s Home tidak meningkat justru semakin menurun. Suasana, tata letak, dan cara memajang barang menjadi salah satu penyebabnya. Karena itulah Kate’s Home membutuhkan upaya redesain mulai dari konsep desainnya hinggadesain akhir yang dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Dari hasil analisa data-data penelitian di lapangan dapat ditentukan masalah-masalah riil dalam interior Kate’s Home yang akan dijawab dengan konsep desain. Konsep desain yang diusulkan dalam Kate’s Home adalah victorianyang feminin, unik, dan menarik. Hasil akhir dari desain berupa final desain interior Kate’s Home yang diharapkan mampu meningkatkan minat konsumen anak-anak hingga dewasa Kata Kunci- Ritel, Victorian, Komunitas I. PENDAHULUAN ate’s Home merupakan suatu toko ritel yang menjual barang-barang khusus Hello Kitty, tokoh fiksi karya Yuko Shimizu dari sebuah perusahaan Jepang, Sanrio. Hello Kitty digambarkan sebagai kucing betina berjenis Japanese Bobtail berwarna putih dengan pita berwarna merah. Pertama kali muncul di Jepang dalam bentuk dompet koin pada tahun 1974 lalu mulai dikenalkan keseluruh dunia pada tahun 1976 . Saat ini Hello Kitty telah sangat mendunia, semua orang di dunia mengenal sosok ini. Sebagai sosok yang sangat feminin, anggun, lucu, dan menggemaskan. Dengan banyaknya kolektor Hello Kitty ini, Kate’s Home pun terus didesak untuk menyediakan suatu fasilitas yang bisa mewadahi penggila Hello Kitty untuk saling berbagi informasi, tidak hanya dengan sesama pengunjung toko, namun juga dengan penggemar Hello Kitty yang ada diseluruh belahan dunia. Untuk itu Kate’s Home berupaya untuk menyediakan satu ruangan khusus sehingga kolektor dapat saling bercerita dengan nyaman dan juga dapat mengakses fanpage Hello Kitty melalui jaringan internet. Pangsa pasar utama dari Kate’s Home adalah anak- anak, namun dengan beragamnya produk-produk keluaran Hello Kitty, tidak sedikit para wanita dalam usia produktif yang juga menjadi penggemar tokoh ini. Biasanya para wanita ini adalah penggemar Hello Kitty sejak bertahun-tahun yang lalu, dengan kata lain mereka adalah kolektor Hello Kitty yang bahkan selalu setia menanti produk terbaru dari Hello Kitty. Karena hal inilah perlunya Kate’s Home untuk diredesain. Sebagai toko Hello Kitty pertama dan satu-satunya di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi dalam mendesain interiornya serta memberikan inovasi baru dalam tokonya. Dengan interior yang lebih terkonsep dan ramah pengunjung, jumlah pengunjung toko secara otomatis akan meningkat, dan nama Kate’s Home akan semakin di kenal masyarakat. Dengan adanya redesain, pengunjung juga akan lebih rela untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli barang-barang koleksi Hello Kitty tersebut. II. KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING A. Kate’s Home Ciputra World Kate’s Home merupakan toko khusus Hello Kitty pertama di Surabaya. Kehadiran pertamanya berada di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di surabaya yaitu Ciputra World Mall di kawasan Surabaya Barat. Pada awalnya banyak toko yang menjual merchandise Hello Kitty namun biasanya selalu bercampur dengan produk Sanrio lainnya. Kate’s Home merupakan satu-satunya toko di Surabaya yang khusus menjual barang-barang Hello Kitty. Karena banyaknya peminta dan penggemar Hello Kitty, sang pemilik memutuskan untuk membuat Kate’s Home lebih besar lagi, yaitu dengan cara memindahkannya pada bangunan mandiri. Gambar 1: Eksisting awal Kate’s Home Ciputra World Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Langgam Victorian Alfitiyah Paramita 3408100151 Ir. Budiono, MSn. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia K

Upload: others

Post on 24-Sep-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29482-3408100151-Paper.pdf · di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi

1

Abstrak— Dengan perkembangan teknologi yang

semakin cepat kebutuhan masyarakat untuk berbelanja pun

semakin meningkat, sehingga para produsen harus terus

berusaha menghasilkan produk dan ritel terbaik dan diminati

oleh masyarakat, antara lain dengan memiliki keunikan dan

karakter tersendiri. Kate’s Home merupakan toko khusus yang

diminati oleh masyarakat Surabaya.

Minat masyarakat Surabaya akan Kate’s Home tidak

meningkat justru semakin menurun. Suasana, tata letak, dan

cara memajang barang menjadi salah satu penyebabnya.

Karena itulah Kate’s Home membutuhkan upaya redesain

mulai dari konsep desainnya hinggadesain akhir yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Dari hasil analisa data-data penelitian di lapangan

dapat ditentukan masalah-masalah riil dalam interior Kate’s

Home yang akan dijawab dengan konsep desain. Konsep

desain yang diusulkan dalam Kate’s Home adalah

victorianyang feminin, unik, dan menarik.

Hasil akhir dari desain berupa final desain interior

Kate’s Home yang diharapkan mampu meningkatkan minat

konsumen anak-anak hingga dewasa

Kata Kunci- Ritel, Victorian, Komunitas

I. PENDAHULUAN

ate’s Home merupakan suatu toko ritel yang menjual

barang-barang khusus Hello Kitty, tokoh fiksi karya Yuko

Shimizu dari sebuah perusahaan Jepang, Sanrio. Hello Kitty

digambarkan sebagai kucing betina berjenis Japanese Bobtail

berwarna putih dengan pita berwarna merah. Pertama kali

muncul di Jepang dalam bentuk dompet koin pada tahun 1974

lalu mulai dikenalkan keseluruh dunia pada tahun 1976 . Saat

ini Hello Kitty telah sangat mendunia, semua orang di dunia

mengenal sosok ini. Sebagai sosok yang sangat feminin,

anggun, lucu, dan menggemaskan.

Dengan banyaknya kolektor Hello Kitty ini, Kate’s

Home pun terus didesak untuk menyediakan suatu fasilitas

yang bisa mewadahi penggila Hello Kitty untuk saling berbagi

informasi, tidak hanya dengan sesama pengunjung toko,

namun juga dengan penggemar Hello Kitty yang ada diseluruh

belahan dunia. Untuk itu Kate’s Home berupaya untuk

menyediakan satu ruangan khusus sehingga kolektor dapat

saling bercerita dengan nyaman dan juga dapat mengakses

fanpage Hello Kitty melalui jaringan internet.

Pangsa pasar utama dari Kate’s Home adalah anak-

anak, namun dengan beragamnya produk-produk keluaran

Hello Kitty, tidak sedikit para wanita dalam usia produktif

yang juga menjadi penggemar tokoh ini. Biasanya para wanita

ini adalah penggemar Hello Kitty sejak bertahun-tahun yang

lalu, dengan kata lain mereka adalah kolektor Hello Kitty yang

bahkan selalu setia menanti produk terbaru dari Hello Kitty.

Karena hal inilah perlunya Kate’s Home untuk

diredesain. Sebagai toko Hello Kitty pertama dan satu-satunya

di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi dalam

mendesain interiornya serta memberikan inovasi baru dalam

tokonya. Dengan interior yang lebih terkonsep dan ramah

pengunjung, jumlah pengunjung toko secara otomatis akan

meningkat, dan nama Kate’s Home akan semakin di kenal

masyarakat. Dengan adanya redesain, pengunjung juga akan

lebih rela untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk

membeli barang-barang koleksi Hello Kitty tersebut.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING

A. Kate’s Home Ciputra World

Kate’s Home merupakan toko khusus Hello Kitty pertama

di Surabaya. Kehadiran pertamanya berada di salah satu pusat

perbelanjaan terbesar di surabaya yaitu Ciputra World Mall di

kawasan Surabaya Barat.

Pada awalnya banyak toko yang menjual merchandise Hello

Kitty namun biasanya selalu bercampur dengan produk Sanrio

lainnya. Kate’s Home merupakan satu-satunya toko di

Surabaya yang khusus menjual barang-barang Hello Kitty.

Karena banyaknya peminta dan penggemar Hello Kitty, sang

pemilik memutuskan untuk membuat Kate’s Home lebih besar

lagi, yaitu dengan cara memindahkannya pada bangunan

mandiri.

Gambar 1: Eksisting awal Kate’s Home Ciputra World

Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan

Sarana Komunitas dengan Langgam Victorian Alfitiyah Paramita 3408100151

Ir. Budiono, MSn.

Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

K

Page 2: Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29482-3408100151-Paper.pdf · di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi

2

B. Kajian Ruang Ritel

Ruang ritel bagi sebuah toko merupakan motor atau jantung

bagi kelangsungan hidup toko tersebut. Sehingga ritel ini

harus mendapatkan perhatian khusus.

Ruang ritel yang baik adalah dapat menampilkan semua

produk baik yang baru, lama, maupun unggulan tanpa

menyebabkan konsumen lelah atau bosan. Hal ini dapat

dibantu dengan peletakkan yang tidak biasa atau dengan

bentuk rak yang tidak biasa.

C. Daftar Objek Kate’s Home

a. Fasilitas Umum

Entrance/ Lobby

Penitipan Barang

Ritel

Make-up Bar

Kafe

Toilet

Area komunitas

Musholla

b. Fasilitas Khusus

Area Gudang

Loading Dock

Dapur Basah

Kantor owner

Ruang pegawai

III. METODE DESAIN

Skema 1

Hal yang pertama dilakukan dalam mendesain adalah

mencari data, data yang diperlukan terbagi menjadi 2, yaitu

primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang

didapat langsung dari sumber yang bersangkutan. Data

sekunder adalah data yang didapat dari literatur atau lainnya.

Pengumpulan data digolongkan menjadi beberapa bagian,

yaitu:

1. Observasi lapangan, dilakukan pada Kate’s Home dan

juga toko khusus lainnya sebagai pembanding.

2. Wawancara, kuisioner yang dilakukan pada owner,

karyawan, dan juga pengunjung.

3. Studi literatur.

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah

dengan melakukan analisa data. Mulai dari data eksisting,

owner, pegawai, dan juga pengunjung. Masalah warna,

material, dan juga lainnya.

IV. PEMBAHASAN

A. Analisa Eksisting

Elemen Desain Interior Hasil Analisa

Lantai

Material granit warna krem

Ukuran 80x80 cm

Glossy

Tidak ada kombinasi desain lantai (polos)

Dinding Dipenuhi oleh rak-rak display

Warna dasar pink dan putih

Plafon Material gypsum board finishing cat warna putih

Terdapat moulding

Terdapat lampu

Penghawaan Suhu ± 250 C

Menggunakan AC central

Tidak tersedia smoking room

Pencahayaan Sumber cahaya sepenuhnya dari lampu

Lampu terdapat pada ceilling dan juga di dalam rak

display

Furniture Dua buah meja dan penyimpanan

Satu buah meja kasir

Enam rak display berdiri

Rak dinding

Rak bagian tengah terbuat dari material

multipleks dengan sistem knock down.

Mayoritas digunakan sebagai tempat

pajang pernak-pernik kecil

Tabel 1: Analisa Eksisting

B. Analisa Aktivitas Pengguna

Ruang Kebutuhan Furnitur Aktivitas

Entrance 1. Display New Arrivals

2. Penunjuk arah

1. Berjalan

2. Melihat produk baru

3. Melihat penunjuk arah

Kasir 1. Meja kasir 1. Melakukan

pembayaran

2. Membungkus kado

Ritel 1. Rak display

2. Meja display

3. Lemari display

4. Mannequin

5. Kamar pas

1. Melihat-lihat produk

2. Mencoba produk

Kafe 1. Meja makan

2. Kursi makan

3. Wastafel

1. Makan

2. Minum

3. Menunggu

Rg. Komunitas 1. Meja kopi

2. Kursi sofa

3. Kursi biasa

4. Meja laptop

5. Counter receptionist

6. Kursi receptionist

7. Proyektor

1. Berbincang

2. Menjelajah internet

3. Menonton film atau

presentasi

4. Berdiskusi

Ruang Owner 1. Meja kerja

2. Kursi kerja

3. Sofa tamu

1. Memeriksa laporan

2. Menerima tamu

3. Mewawancara

Redesain Interior Kate’s

Home sebagai ritel dan sarana komunitas

Pengumpulan Data

Literatur

Interior

Ritel

&RKhusus

Pencahayaan

pada Ritel

Penghawaan

pada Ritel

Warna pada Ritel

Survey

Aktivitas

Keadaan

Eksisting

Karakteristik

Pengguna

Sirkulasi

Pengolahan

Data

Konsep

Desain

Page 3: Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29482-3408100151-Paper.pdf · di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi

3

4. Meja kopi pegawai

Ruang Staff 1. Meja makan

2. Kursi makan

3. Tempat tidur

4. Locker

5. Tempat sholat

1. Makan

2. Minum

3. Beristirahat

4. Menyimpan barang

5. Tidur (sakit)

Ruang rapat 1. Meja rapat

2. Kursi rapat

3. Proyektor

1. Rapat

2. Menyaksikan

presentasi

Musholla 1. Rak penyimpanan 1. Sholat

Toilet 1. Toilet

2. Wastafel

3. Urinal

1. Buang air

2. Mencuci tangan

3. Bercermin

Gudang 1. Rak

2. Lemari

1. Menyimpan barang

2. Menghitung barang

Dapur 1. Kitchen set

2. Lemari pendingin

3. Oven

1. Memasak

2. Menyimpan bahan

makanan

Tabel 2: Analisa Kebutuhan Ruang

C. Analisa Logo Hello Kitty

Gambar 2: Logo Sanrio

Pada tahun 2010, Sanrio merayakan ulang tahun yang ke

50 tahun. Dengan bertambahnya umur perusahaan raksasa

Jepang ini, mereka telah meluncurkan suatu logo baru

perusahaan dengan menggunakan tokoh utama mereka, Hello

Kitty. Logo ini didominasi dengan warna pink, serta

dilengkapi dengan wajah Hello Kitty. Hal ini sangat berbeda

dengan logo awal Sanrio yang hanya berupa tulisan

(meskipun sempat mengalami pergantian warna).

E. Analisa Hubungan Ruang

Diagram 1: Matriks Hubungan Ruang (Penulis)

Dalam Matriks di atas dapat terlihat bagaimana hubungan

antara setiap ruangan yang ada di dalam Kate’s Home. Hal ini

dimaksudkan agar memudahkan saat mendesain. Setelah

matriks ini jadi maka langkah selanjutnya adalah membuat

bubble diagram.

Diagram 2: Bubble Diagram Lantai 1

Diagram 3: Bubble Diagram Lantai 2

Page 4: Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29482-3408100151-Paper.pdf · di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi

4

V. KONSEP

Konsep desain yang digunakan dalam Kate’s Home tentu

tetap berpegang pada victorian dan juga Hello Kitty. Hal ini

dilakukan dengan memasukkan sebanyak mungkin ciri khas

utama dari gaya Victorian yang telah sangat dikenal.

Objek Desain: objek yang akan didesain pada Kate’s

Home ini adalah area ritel, kafe, dan juga area

komunitas diikuti dengan berbagai fasilitas

pendukungnya.

Bentukan dan warna: Untuk bentukan, pada furnitur

dan juga elemen estetis digunakan banyak bentuk

lengkungan dan juga alur yang merupakan ciri khas

dari gaya victorian, sedangkan bentukan Hello Kitty

hanya akan digunakan sebagai jendela atau cermin

(aksentuasi). Warna yang dipilih dalam konsep

Kate’s Home ini adalah warna-warna pastel yang

merupakan cfiri khas dari Hello Kitty dan Victorian.

Display dan Pencahayaan: Dalam Kate’s Home display

yang digunakan adalah rak, lemari, dan juga

gantungan pakaian. Masing-masing display akan

dibuat dengan material kayu, kaca, dan juga besi.

Pencahayaan dalam Kate’s Home menggunakan

lampu chandelier, gantung, dan juga lampu spot

pada area-area display.

KONSEP ELEMEN ESTETIS DAN FURNITUR

Untuk mengaplikasikan konsep victorian yang dipadukan

dengan Hello Kitty dapat menyatu dengan baik. Maka

diperlukan elemen estetis dan juga furnitur yang dapat

mempresentasikan keduanya secara baik dan selaras.

Salah satu contohnya adalah dengan adanya suatu sofa

yang dibuat dengan gendut, penuh dengan lengkungan,

namun menggunakan pelapis alas duduk bermotif Hello Kitty

dengan warna pink lembut yang merupakan ciri khas dari

Hello Kitty dan Victorian.

Contoh lainnya adalah bentuk dari meja laptop yang

merupakan transformasi dari bentuk pita rambut Hello Kitty

yang telah mendunia dan menjadi salah satu ikon Hello Kitty

yang paling dikenal dan paling sering ditransformasikan

bentuknya ke dalam produk-produk maupun elemen estetis

suatu desain interior.

Gambar 3: Meja dan Kursi Ruang Komunits

Sedangkan untuk elemen estetis seperti cermin yang

berbentuk siluet bentuk kepala Hello Kitty dengan ukuran

besar yang diletakkan di bagian ujung ritel dimaksudkan agar

para pengunjung yang ingin mencoba produk dan juga

berpeeran sebagai elemen estetis dalam ruangan tersebut.

Selain digunakan sebagai cermin, bentukan kepala Hello

Kitty ini juga digunakan sebagai frame yang menyerupai

jendela. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung yang ada

dalam Kate’s Home tidak merasa pengap atau sempit saat

berada dalam Kate’s Home yang bangunannya berhimpitan

dengan bangunan lain.

Gambar 4: Cermin Hello Kitty pada Kafe

VI. DESAIN AKHIR

A. Denah Keseluruhan

Gambar 5: Denah Lantai 1

Page 5: Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29482-3408100151-Paper.pdf · di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi

5

Gambar 6: Denah Lantai 2

Pada hasil desain akhir ini, lantai 1 digunakan sebagai

lobi/entrance, area ritel, kafe, toilet, dapur, loading dock, dan

juga kamar pas. Sedangkan area lantai 2 digunakan sebagai

area komunitas, musholla, perkantoran, dan juga gudang.

Hal ini dimasudkan agar bagi para penggemar Hello Kitty

yang berada dalam ruang komunitas tidak terganggu dengan

keramaian yang ada dalam ruang ritel dan juga kafe.

Gambar 7: Potongan Keseluruhan 1

Gambar 8: Potongan Keseluruhan 2

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan

adalah sebagai berikut :

1. Dalam Tugas Akhir seharusnya didapatkan data-data

penunjang data Tugas Akhir secara lengkap agar

didapatkan desain yang sesuai dengan keinginan.

2. Perencanaan desain interior yang baik pada Kate’s

Home Surabaya dapat meningkatkan minat

masyarakat untuk menggunakan lebih mengenal dan

juga menggemari produk Hello Kitty

3. Adanya ruang komunitas diharapkan menjadi suatu

fasilitas baru pertama di Indonesia dimana suatu toko

khusus merchandise Hello Kitty memiliki suatu

wadah bagi para penggemarnya.

B. Saran

Peranan Hello Kitty maupun tokoh-tokoh fiksi lainnya

cukup penting bagi kehidupan. Misalnya, kita dapat

mengajarkan pada anak-anak bagaimana cara bersosialisasi,

bersikap, dan juga berpikir dengan tokoh fiksi. Selain itu bagi

masyarakat dewasa, kehadiran tokoh-tokoh ini dapat menjadi

hobi maupun pengalih sementara dari hal-hal yang melelahkan

dan juga membuat stres seperti pekerjaan.

Karena hal-hal di atas, maka Kate’s Home harus lebih

sadar akan peranannya, sehingga dapat menghadirkan suatu

desain interior yang baik, dan dapat menampung segala

keinginan dan juga harapan dari para konsumennya. Dan hal

ini telah mulai diwujudkan oleh Kate’s Home dengan

menghadirkan suatu desain interior Kate’s Home dengan

konsep yang baru serta sarana ruang komunitas.

UCAPAN TERIMA KASIH

Allah SWT, karena tanpa rahmat dan ridhonya

penulis tidak dapat menyelesaikan jurnal dan tugas

akhir ini.

Kepada Kedua Orang Tua yang selalu senantiasa

mendoakan dan membimbing saya.

Kepada Bapak Ir. Budiono, MSn. atas bimbingan

dan kesabarannya selama mengerjakan tugas akhir.

Kepada Diajeng, Fandi, Fariz, Yanuar, dan

teman-teman tugas akhir lainnya.

Page 6: Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29482-3408100151-Paper.pdf · di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi

6

DAFTAR PUSTAKA

Berman, B. & J.R. Evans (2001). Retail Management:

A Strategic Approach, 8th Ed.; Upper Saddle River,

New Jersey: Prentice Hall, 708 pages.

D.K. Ching, Francis, 2002, Architectue, Space and

Order, New York, New York: Maxmillan Publishing

Company

Hu, H., Jasper, C. (2004). Men and women: A

comparison of shopping mall behavior. International

Council of Shopping Centers Educational

Foundation, 11(1), 113-131.

Kusumowidagdo, Astrid (2007). Desain Ritel,halaman

2.

http://www.docstoc.com/docs/14297158/Klasifikasi-

Lampu-dan-Armatur

http://www.sanrio.com