dermatitis nummular edited jefrizal

19
1. DEFINISI Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen, misalnya bahan kimia (contoh : detergen, asam, basa, oli, semen); fisik (contoh : sinar, suhu); mikroorganisme (bakteri, jamur) , maupun faktor endogen (stres psikologikal, perubahan hormonal pada wanita), menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. (1) Penamaan pada penyakit dermatitis berdasarkan etiologi, morfologi, lokalisasi, stadium penyakit, dan bentuk. Dermatitis numularis termasuk ke dalam pembagian dermatitis berdasarkan bentuk. Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). (1) 2. EPIDEMIOLOGI Prevalensi penyakit dermatitis numularis di dunia adalah 2 kasus per 1000 penduduk. Prevalensi yang sama didapatkan di 1

Upload: jefrizal-mat-zain

Post on 27-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kulit

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

1. DEFINISI

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap

pengaruh faktor eksogen, misalnya bahan kimia (contoh : detergen, asam, basa, oli, semen);

fisik (contoh : sinar, suhu); mikroorganisme (bakteri, jamur) , maupun faktor endogen (stres

psikologikal, perubahan hormonal pada wanita), menimbulkan kelainan klinis berupa

efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan

gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa

(oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.(1)

Penamaan pada penyakit dermatitis berdasarkan etiologi, morfologi, lokalisasi,

stadium penyakit, dan bentuk. Dermatitis numularis termasuk ke dalam pembagian dermatitis

berdasarkan bentuk. Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang

(koin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya

mudah pecah sehingga basah (oozing). (1)

2. EPIDEMIOLOGI

Prevalensi penyakit dermatitis numularis di dunia adalah 2 kasus per 1000 penduduk.

Prevalensi yang sama didapatkan di negara Amerika Serikat. Dermatitis numularis lebih

terjadi sering pada pria daripada wanita. Usia puncak awitan terbagi menjadi dua distribusi

usia, paling banyak terjadi pada dekade ke enam dan ke tujuh dan banyak terjadi pada pria.

Kebanyakan pada wanita dengan angka kejadian lebih kecil, terjadi pada dengan dekade

kedua dan ketiga dan sering berhubungan dengan dermatitis atopi.(2)

Dermatitis numularis sangat jarang ditemukan pada anak-anak. Bila ada timbulnya

jarang pada usia sebelum satu tahun, umumnya kejadian meningkat seiring dengan

meningkatnya usia.(1)

1

Page 2: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

3. ETIOLOGI

Penyebabnya tidak diketahui, banyak faktor secara sendiri atau bersama-sama telah

dikemukakan sebagai agen penyebab :

3.1 Trauma lokal, baik fisik maupun kimia

Patogenesisnya belum diketahui secara pasti. dermatitis numularis yang disebabkan trauma

lokal terutama terjadi pada tangan, misalnya gigitan serangga atau terkena bahan kimia yang

menyebabkan iritasi.(1)

3.2 Xerosis atau kekeringan kulit

Insiden dermatitis numularis meningkat pada musim kering dengan kelembaban rendah.

Lingkungan dengan kelembaban rendah menyebabkan peningkatan hilangnya kandungan air

dalam kulit, selanjutnya terjadi perubahan komposisi lipid sawar epidermis sehingga kulit

menjadi kering atau xerosis.(1)

3.3 Insufisiensi vena dan varises

Ditemukannya kasus dengan lesi dermatitis numularis di sepanjang vena tungkai

menimbulkan dugaan bahwa Dermatitis Numularis mungkin disebabkan oleh adanya varises

dan edema pada ekstremitas bawah, sehingga timbul istilah varicose eczema.(1)

3.4 Stres emosional /psikologis

Faktor stress emosional bisa memain peranan dalam faktor eksaserbasi tercetusnya dermatitis

numularis, tetapi tidak dikatakan sebagai faktor primer mencetus timbulnya lesi.(3)

3.5 Bakteri

Stafilokokus dan mikrokokus ikut berperan ,mengingat jumlah koloninya meningkat

walaupun tanda infeksi secara klinis tidak tampak; mungkin juga lewat mekanisme

2

Page 3: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

hipersensitivitas. Eksaserbasi terjadi bila koloni bakteri meningkat diatas 10 juta kuman/cm².

(1)

3.6 Alkohol

Hubungan antara konsumsi alkohol yang berlebihan dengan risiko terjadinya dermatitis

numularis telah banyak dilaporkan.(1)

4. PATOGENESIS

Dermatitis numular merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis dan dermis

saja. Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering bersamaan dengan

kondisi kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal dapat

menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi terjadinya peradangan pada kulit. (2)

Suatu penelitian menunjukkan dermatitis numularis meningkat pada pasien dengan

usia yang lebih tua terutama yang sangat sensitif dengan bahan-bahan pencetus alergi. Barrier

pada kulit yang lemah pada kasus ini menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis

kontak alergi oleh bahan-bahan yang mengandung metal. (2)

Karena pada dermatitis numular terdapat sensasi gatal, telah dilakukan penelitian

mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini dan ditemukan adanya peningkatan jumlah

mast cell pada area lesi dibandingkan area yang tidak mengalami lesi pada pasien yang

menderita dermatitis numularis. Suatu penelitian juga mengidentifikasi adanya peran

neurogenik yang menyebabkan inflamasi pada dermatitis numular dan dermatitis atopik

dengan mencari hubungan antara mast cell dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi

distribusi neuropeptida pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numular.

Peneliti mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya

dari mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan gatal.

Para peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan saraf, meningkat

3

Page 4: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

pada daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi P dan

kalsitonin terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi pada

penderita dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin lain

sehingga memicu timbulnya inflamasi.(2)

5. GAMBARAN KLINIS

Penderita dermatitis numularis umumnya mengeluh sangat gatal. Lesi akut berupa

vesikel dan papulovesikel (0.3-1.0 cm), kemudian membesar dengan cara berkonfluensi atau

meluas ke samping, membentuk satu lesi karakteristik yang khas yakni lesi menyerupai koin,

eritematosa dan berbatas tegas. Lambat laun vesikel pecah, terjadi eksudasi kemudian

mengering menjadi krusta kekuningan. Ukuran garis tengah lesi dapat mencapai 5cm , jarang

sampai 10cm. penyembuhan dimulai dari tengah sehingga terkesan menyerupai lesi

dermatomikosis. Lesi sama berupa likenifikasi dan skuama. (1)

Jumlah lesi dapat hanya satu, dapat bula banyak dan tersebar, bialteral atau simetris,

dengan ukuran yang bervariasi, mulai dari miliar sampai numular, bahkan plakat.

Predileksinya di tungkai bawah, badan, lengan termasuk punggung tangan.(1)

Dermatitis numularis cenderung hilang-timbul, ada pula yang terus menerus, kecuali

dalam periode pengobatan. Bila terjadi kekambuhan umumnya timbul pada tempat semula.

Lesi dapat pula terjadi pada tempat yang mengalami trauma (fenomena Kobner). (1)

4

Page 5: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

Dermatitis numularis paling banyak ditemukan di punggung kaki, punggung tangan,

bagian ekstensor ekstremitas, bokong dan bahu. Tiga bentuk klinis dermatitis numular yaitu;

5.1 Dermatitis numular pada tangan dan lengan. Kelainannya terdapat pada punggung tangan

serta di bagian sisi atau punggung jari-jari tangan. Sering dijumpai sebagai plak tunggal yang

terjadi pada sisi reaksi luka bakar, kimia atau iritan. Lesi ini jarang meluas.(3)

5.2 Dermatitis numular pada tungkai dan badan. Bentuk ini merupakan bentuk yang lebih sering

dijumpai. Pada sebagian kasus, kelainan sering didahului oleh trauma lokal ataupun gigitan

serangga. Umumnya kelainan bersifat akut, persisten dan eksudatif. Dalam perkembangannya,

kelainan dapat sangat edematous dan berkrusta, cepat meluas disertai papul-papul dan vesikel

yang tersebar. Pada Dermatitis numular juga sering dijumpai penyembuhan pada bagian

tengah lesi, tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada kelainan ini bagian tepi

lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas. Lesi permulaan biasanya timbul di tungkai

bawah kemudian menyebar ke kaki yang lain, lengan dan sering ke badan.(3)

5.3 Dermatitis numular bentuk kering. Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda dari dermatitis

numular umumnya karena di sini dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada

tungkai atas dan bawah serta beberapa papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas dasar

eritematus pada telapak tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang berbeda sekali dengan

bentuk dermatitis numular lainnya. Menetap bertahun-tahun dengan fluktuasi atau remisi yang

sulit diobati.(3)

5

Page 6: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

Gambar 1. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada lengan dari penderita.(2)

Gambar 2. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada tangan dari penderita.(2)

Gambar 3. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada tungkai bawah penderita.(3)

Histopatologi

Pada lesi akut ditemukan spongiosis, vesikel intraepidermal, sebukan sel radang limfosit dan

makrofag di sekitar pembuluh darah. Lesi kronis ditemukan akantosis teratur, hipergranulosis

dan hiperkeratosis, mungkin juga spongiosis ringan. Dermis bagian atas fibrosis, sebukan

limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah. Limfosit di epidermis mayoritas terdiri atas

6

Page 7: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

sel T-CD8+, sedangkan yang di dermis sel T-CD4+. Sebagian besar sel mast di dermis tipe

MCtc (mast cell tryptase), berisi triptase.(4)

Gambar 4. Gambaran histopatologi dari dermatitis numularis(4)

6. DIAGNOSIS

Dermatitis numular dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis.

Gambaran klinis yang khas yakni lesi menyerupai koin dan sangat gatal merupakan tanda

khas penyakit ini.

6.1 Tes laboratorium

Patch test berguna untuk mengidentifikasi kasus kronis yang tidak kunjung sembuh dan

mengenyampingkan dermatitis kontak sebagai diagnosis banding. Pada dermatitis numularis

IgE cenderung normal.(4)

6.2 Kultur dan uji resistensi sekret

Untuk melihat mikroorganisme penyebab dan penyerta.(4)

6.3 Biopsi

Untuk melihat perubahan histopatologis sehingga dapat menentukan tahapan (akut atau

kronis) dari penyakit dermatitis numularis.(4)

7. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain :

7

Page 8: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

7.1 Liken simpleks kronikus (neurodermatitis).

Liken simpleks adalah dermatosis eczema yang ditandai dengan beberapa plak likenifikasi

Biasanya lesi tunggal, kering berupa plak yang likenifikasi dengan distribusi tertentu. Tanda

kemerahan dan edema disamping lesi.(3)

7.2 Dermatitis kontak alergi.

Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak dan dermatitis numular sering sulit untuk

dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya lokal, dan ditemukan riwayat kontak

sebelumnya. Untuk membedakan dapat dilakukan pemeriksaan patch test atau prick test.

8

Gambar 5: plak likenifikasi pada lengan pasien.(3)

Gambar 6: liken simplek pada kaki (3)

Page 9: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

Gambar 7: Bentuk lesi dari dermatitis kontak alergi yang lesinya muncul akibat penggunaan plester

dan reaksi sinar matahari.(3)

7.3 Dermatitis atopik

Umumnya pada pasien dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick test dapat membantu

jika terdapat riwayat dermatitis atopik.

Gambar 8. Bentuk lesi dermatitis atopik persisten pada daerah telapak tangan dan daerah dada.(3)

7.4 Dermatomikosis

Dapat terlihat sebagai tinea dengan pinggir aktif, bagian tengah agak menyembuh. tetapi

secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada dermatitis numularis bagian tepi lebih

vesikuler dengan batas relatif kurang tegas dibandingkan tinea. Pada tinea dapat dicari

hifa dari sediaan langsung.

9

Page 10: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

Gambar 9. Bentuk lesi tinea corporis.5

8. PENATALAKSANAAN

Pengobatan ditujukan untuk rehidrasi pada kulit dan perbaikan barrier lipid epidermal,

pengurangan peradangan dan pengobatan infeksi apapun. Berendam air hangat atau dingin

atau mandi untuk mengurangi gatal dan membantu rehidrasi kulit. Pasien harus diinstruksikan

untuk mandi setidaknya 1-2 kali sehari, diikuti oleh aplikasi pelembab atau preparat obat

topikal untuk menahan air di kulit. (2)

Obat yang bisa digunakan :

8.1 Steroid

Steroid terapi yang paling umum digunakan untuk mengurangi peradangan. Steroid topikal

(misalnya pemberian triamcinolone 0,25-0,1%) efektif untuk mengurangi eritematosa. Gatal

dapat diobati dengan steroid potensi rendah (kelas III-VI). Lesi yang sangat meradang dengan

eritema intens, vesikel, dan pruritus membutuhkan steroid potensi tinggi (kelas I-II). Steroid

oral, intramuskular, atau parenteral mungkin diperlukan dalam kasus-kasus yang parah, erupsi

menyeluruh. Jika sangat berat diobati dengan suntikan kortikosteroid intralesi seperti

triamsinolon asetonida 0,1 mg/mg (0,1 ml/suntikan).(2)

8.2 Ointment dan Emolien

Aplikasi obat pada kulit yang lembab memungkinkan penetrasi yang lebih efektif dan

penyembuhan lebih cepat. Ointment biasanya lebih efektif daripada krim karena mereka lebih

oklusif, membentuk penghalang antara kulit dan lingkungan, dan lebih efektif menahan air ke

dalam kulit. Emolien dan steroid topikal kelas I-III dapat digunakan jangka pendek. Contoh

10

Page 11: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

emollients yang sering digunakan antara lain ; aqueous cream, gliserine dan cetomacrogol

cream, wool fat lotions.(2)

8.3 Antiinflamasi topikal lainnya

Penggunaan tar sangat membantu untuk mengurangi peradangan, terutama pada orangtua, lesi

tebal, plak berskuama.(2)

8.4 Immunomodulator

Immunomodulator topikal (tacrolimus dan pimecrolimus) juga mengurangi peradangan.

penggunaannya sering dimulai beberapa hari setelah steroid topikal untuk mengurangi risiko

sensasi terbakar yang mungkin terjadi bila diterapkan ke kulit yang sangat teriritasi.2

8.5 Fototerapi

Ketika erupsi menyeluruh dan berkepanjangan, fototerapi (umumnya UVB) dapat membantu.

UVB spektrum luas dan sempit paling sering digunakan, meskipun PUVA (Psoralen + UVA)

dapat digunakan pada kasus yang berat.(2)

8.6. Antihistamin

Antihistamin oral atau sedatif dapat membantu mengurangi gatal dan membantu tidur.

Misalnya hydroxyzine (atarax, vistaril,vistazine) dengan dosis oral 25-100 mg 4 kali per hari.

(2)

8.7 Antibiotik

Antibiotik oral, seperti dicloxacillin, cephalexin, atau erythromycin , dapat digunakan dalam

kasus-kasus infeksi sekunder. Kultur swab dapat menjadi panduan dalam pemilihan

11

Page 12: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

antibiotik. Biasa digunakan dicloxacillin dosis oral 125-500 mg 4 kali per hari selama 7-10

hari.(2)

8.8 .Pelembab lainnya

Setelah erupsi hilang, hidrasi agresif berkelanjutan dapat mengurangi eritem, terutama di

iklim kering. Pelembab yang berat (lebih) atau petroleum jelly yang diaplikasikan pada kulit

setelah mandi dapat membantu.(2)

8.9 Immunosupresif

Penyakit bisa bertambah berat dan tidak responsif dengan perawatan di atas. Obat

immunosupresif seperti metotreksat telah dijelaskan aman dan efektif pada pasien dengan lesi

yang lebih berat.(2)

8.10. Steroid sistemik

Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, diberikan prednilson dengan

dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari dengan dosis yang diturunkan secara perlahan-lahan.

Hanya berguna dalam beberapa minggu, dermatitis yang belum sembuh sempurna, dapat

ditangani dengan pemberian krim steroid dan emolilients.(2)

9. PROGNOSIS

Dari suatu pengamatan sejumlah penderita yang diikuti selama berbagai interval

sampai dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk beberapa minggu

sampai tahun, 53% tidak pernah bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.1

DAFTAR PUSTAKA

12

Page 13: Dermatitis Nummular Edited Jefrizal

1. Sularsito, S. A., Djuanda, S. Dermatitis Numularis. Dalam : Adhi Juanda. Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. 2007 : 148-150.

2. Miller Jami L. Nummular Dermatitis. William D James ; Medscape Reference: drugs,

Diseases, & Procedures ; June 24, 2013 ; America Academy Of Dermatology

3. Burton JL. Eczema, lichenification, prurigo and erythoderma: Discoid eczema. In:

Champion RH, Burton JL, Ebling FJ, editors. Rook’s Textbook of Dermatology. 8th

ed. London. Blackwell Scientific; 2010. p. 555-7

4. Janik MP, Heffernan MP. Yeast Infection : Nummular eczema. In : Wolff K,

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Fitzpatrick TB,eds.

Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th Edition. New York : McGraw-

Hill. 2008 : 1828.

5. Gawkrodger, David J. Dermatology an Illustrated Colour Text. Third edition China.

Elsevier.2003. p. 75.

13