dermatitis kontak refrat kk

Upload: dditrut

Post on 12-Jul-2015

207 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Dermatografis Hitam Warna hitam atau kehijauan yang terdapat di bawah cincin, logam di pergelangan tangan, gelang, dan gesper disebabkan oleh efek abrasi dari kosmetik atau serbuk lain pada perhiasan emas yang mengandung zink atau titanium oksida. Kelainan warna kulit ini biasanya hitam akibat adanya deposit partikel logam pada kulit yang menjadi serbuk dan adanya logam, seperti emas, perak, atau platina yang bergesekan dengan kulit. Abrasi logam ini terjadi karena beberapa serbuk logam bersifat keras (zink oksida). Nikel Karena kita paling sering terpapar oleh nikel, maka dermatitis nikel paling sering terjadi. Walaupun frekuensi kejadiannya lebih sering pada wanita, sensitisasi pada laki-laki mengalami peningkatan. Hubungan langsung antara prevalensi alergi nikel dengan banyaknya tindikan telah diteliti. Nikel paling sering menimbulkan kasus dermatitis kontak alergi daripada jenis logam yang lain. Gambaran klinis berupa eritema, erupsi eksematosa dan beberapa disertai likenifikasi tampak di bawah anting (Gb. 6-14), gelang, cincin, jam tangan, gesper, dan kancing logam pada jeans (Gb. 6-15 dan 6-16). Koin euro memiliki kandungan nikel yang cukup untuk memicu respon alergi pada individu yang sensitif terhadap nikel. Akan tetapi, koin jarang menyebabkan dermatitis tangan. Nikel merupakan penyebab dermatitis kontak alergi akibat kerja yang tertinggi dibandingkan yang lain. Dermatitis nikel paling sering terlihat pada lobus telinga. Tindikan pada lobus telinga dengan bahan yang dilapisi nikel atau memakai perhiasan yang mengandung nikel dapat segera menimbulkan sensitifitas terhadap nikel. Tindik telinga sebaiknya menggunakan bahan stainless steel, dan dipakai sampai telinga sembuh. Paparan terhadap logam mungkin tidak segera terlihat dalam waktu yang cepat. Perhiasan emas yang terdapat pada gesper dan solder juga mengandung nikel. Benda nikel mungkin dilapisi dengan krom dan masih dapat menyebabkan dermatitis nikel melalui pencucian beberapa nikel dengan lapisan krom berpori-pori kecil. Nikel oksida pada cat hijau juga dapat menyebabkan dermatitis nikel. Keringat yang mengandung natrium klorida dapat bercampur dengan nikel membentuk nikel klorida. Akibatnya, derajat dermatitis nikel menjadi lebih parah pada individu yang banyak berkeringat. Pencegahan untuk tidak terlalu berkeringat dapat membantu mencegah atau meminimalisir berkembangnya dermatitis pada daerah yang terpapar nikel. Diagnosis ditegakkan dengan reaksi patch-test yang positif untuk nikel sulfat. Nikel dapat dideteksi dengan menggunakan preparat 1% larutan alkohol dimetilglioksim baru dan

10% larutan amonia encer yang terpisah dengan jumlah sama pada tes objek. Jika terdapat nikel, maka cotton swab yang digunakan untuk membubuhi larutan pada material akan menunjukkan warna orange-pink. Akan tetapi, hasil negatif tidak menyingkirkan bahwa pada benda tersebut tidak terdapat nikel. Adanya keringat, darah, atau salin dapat melarutkan nikel dari stainless steel. Tindakan profilaksis sebaiknya juga termasuk mengurangi keringat pada orang yang sensitif terhadap nikel. Kortikosteroid topikal yang digunakan sebelum terpapar oleh nikel, misalnya sebelum memakai perhiasan tangan ternyata memberikan hasil yang baik. Gesper dan benda lain dapat menggunakan bahan plastik sehingga beberapa paparan terhadap nikel dapat dikurangi. Poliuretan varatan 91 (Flecto) yang digunakan pada tiga mantel akan memberikan perlindungan untuk beberapa bulan. Pengobatan dermatitis nikel terdiri atas aplikasi kortikosteroid tipikal bentuk krim, spray, atau lotions. Eksema tangan pada pasien yang sensitif terhadap nikel dapat diperburuk dengan menelan bahan yang mengandung nikel secara oral melalui diet makanan. Pada keadaan yang parah, pengobatan dermatitis nikel yang resisten terhadap terapi dapat dilakukan dengan diet khusus rendah nikel. Kromium Kromat bersifat korosif kuat dan mengiritasi kulit yang dapat bertindak sebagai iritan primer atau sebagai sensitiser yang menimbulkan dermatitis kontak alergi. Disamping terjadi pada pekerja kromat, dermatitis krom juga dapat dialami oleh tukang samak, tukang cat, tukang celup, fotografer, pemoles, tukang las, pekerja pesawat, pekerja mesin diesel dan yang terlibat dalam pemutihan minyak mentah, dan lemak. Bahan dikromat yang tertinggal pada sepatu kulit dan sarung tangan dapat menyebabkan eksim pada kaki dan tangan. Banyak risleting terbuat dari bahan berlapis kromium dan nikel yang mungkin menjadi agen kausatif. Logam kromium dan stainless steel tidak menimbulkan dermatitis kontak; akan tetapi beberapa pasien dengan dermatitis pada satu telinga atau daerah preaurikular kemungkinan alergi dengan ponselnya karena memiliki reaksi positif saat dilakukan tes sensitivitas kalium dikromat. Cat yang mengandung zink kromat adalah sumber terjadinya dermatitis. Korek api, lem, campuran krom, ikat kepala kulit, sandal atau kamera dapat menyebabkan dermatitis krom. Larutan antikorosif yang digunakan lemari es sering mengandung kromat yang dapat menimbulkan dermatitis. Kebanyakan individu pada industri semen menderita eksim semen yang menunjukkan hasil positif pada patch tests untuk dikromat. Eksim semen sering

merupakan dermatitis iritan primer yang diperberat oleh dermatitis alergi terhadap kromat heksavalen. Insidensi semen mengalami penurunan secara signifikan selama setahun yang mana ini diyakini disebabkan adanya penambahan Fe sulfat pada semen campuran dan meningkatnya edukasi. Kelainan kulit bersifat polimorfik, mulai dari dermatitis folikuler ringan sampai noduler luas dan erupsi krusta yang mana semuanya itu makin memperburuk kondisi pada bagian yang terpapar. Penyembuhannya sering dalam waktu lama, dari beberapa minggu hingga 6 bulan setelah terjadi kontak. Paparan berat dengan bahan kromat pada pekerja industri kromat dapat menyebabkan ulkus krom pada punggung tangan dan lengan bawah yang biasanya mulai di sekitar folikel rambut atau pada daerah lipatan atau sela-sela jari. Lubang awalnya sebagai abrasi kecil yang makin dalam dan melebar dengan ujung makin menebal dan akhirnya membentuk ulkus konus yang lembab. Ulkus krom juga dapat muncul pada septum nasi dan menyebabkan perforasi. Diagnosis sensitivitas krom ditegakkan melalui patch test yang menunjukkan hasil positif untuk kalium dikromat pada petrolatum. Senyawa krom hexavalen paling sering menyebabkan dermatitis krom karena penetrasinya ke kulit lebih mudah daripada bentuk trivalen. Kedua bentuk ini merupakan sumber sensitisasi. Individu yang sensitif terhadap kromat sebaiknya menghindari cat kromat zink, kulit yang disamak dengan krom, lem, semen, dan bahan lain yang mengandung kromat. Walaupun dengan penghindaran tersebut, dermatitis yang dipicu oleh kromat sering bersifat persisten. Merkuri Merkuri tidak hanya bertindak sebagai bahan iritan tetapi juga sumber sensitisasi. Merkuri klorida, dalam kadar larutan lemah pun (1:1000) bersifat iritatif yang dapat menyebabkan timbulnya dermatitis pada ahli bedah, perawat, pengrajin kulit binatang, dan mereka yang menggunakan insektisida; sedangkan kadar 1:2000 tidak bersifat iritatif. Garam fenilmerkuri digunakan sebagai pembasmi rumput liar, fungisida dan insektisida pada bidang pertanian. Garam fenilmerkuri banyak digunakan secara luas pada industri material (larutan gelatin, lem, perekat, larutan pati, jel bentonit). Sensitisasi dermatitis tampak pada bagian yang terpapar garam fenilmerkuri, pada kaki setelah terpapar pembasmi rumput liar, dan juga tangan. Nitrat pada merkuri menimbulkan iritasi. Erupsi dapat dialami oleh para pekerja pembuat topi bulu dan mereka yang melakukan penggoresan, penghias hiasan timbul, dan

kerajinan logam. Pabrik pembuat barometer dan termometer kuno, pengolahan bulu, penggunaan amalgam pada dokter gigi, penyepuhan api, dan solder yang digunakan untuk mengeringkan baterai merupakan sumber kontaminasi merkuri yang menyebabkan berbagai erupsi eksimatosa. Kulit sebelumnya tersensitisasi oleh merkuri yang dapat terjadi akibat paparan terhadap obat batuk homeopatik (homeopathic cough remedies) yang dapat menyebabkan reaksi parah ketika individu yang tersensitisasi menerima senyawa merkuri secara sistematik. Thimerosal adalah alergen yang jarang. Alergi terhadap senyawa tersebut biasanya disebabkan oleh paparan selama vaksinasi saat masih anak-anak dan antiseptik merbromin. Umumnya pasien ini mempunyai toleransi yang baik terhadap vaksinasi berulang. Kebanyakan individu tersensitisasi oleh komponen etimerkuri; akan tetapi mereka yang bereaksi terhadap asam tiosalisilat dapat berkembang menjadi fotodermatitis terhadap piroksikam. Merikuri pada amalgam tambalan gigi telah terbukti pada berbagai macam studi dapat menyebabkan oral lichoid eruptions. Hubungan ini semakin kuat ketika terdapat lesi oral, seringnya disertai erosi yang nyeri pada tambalan emas atau amalgam. Pada banyak kasus dimana sensitivitas dibuktikan dengan patch test dan tambalan telah diganti, tetapi lesi oral tetap terjadi. Kobalt Kobalt sering bercampur dengan nikel sebagai suatu kontaminan dan pasien yang alergi pada kobalt kebanyakan juga alergi pada nikel. Logam memiliki sifat yang hampir sama tetapi tidak menimbulkan reaksi silang. Dermatitis kobalt dapat terjadi pada pabrik damar poliester dan cat, pada pabrik logam berat yang digunakan untuk alat pemotong dan pengebor, dan pada pabrik yang menggunakan semen. Dermatitis kobalt juga dapat terjadi pada penghasil barang tembikar, keramik, logam campuran, kaca, karbida, dan pewarna. Individu dapat terpapar kobalt pada pewarnaan rambut, kertas lem lalat, dan vitamin B12. Warna biru tatto mengandung kobalt oksida. Kobalt klorida dapat menyebabkan pelepasan material vasoreaktif secara nonimunologi lokal dengan respon berupa urtikaria lokal, tetapi hal itu jarang terjadi. Arsenik Arsenik adalah satu dari kebanyakan bahan kimia penyebab dermatitis pada individu yang telibat dalam tambang tembaga, bijih arsenik, dan yang kontak dengan pewarna buatan

yang digunakan pada wallpaper, eyeshadow, bunga, dan kapur. Senyawa arsenik digunakan pada pewarna kain dan artikel domestik untuk pengawetan kulit hewan dan untuk pembalseman. Arsenik merupakan bahan yang terkandung dalam beberapa desinfektan dan pembasmi rumput liar. Ini terdapat pada pabrik insektisida, pabrik kimia asam sulfat, pada percetakan yang mnggunakan lapisan mengkilat dan bubuk tembaga, dan pada bidang pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, beberapa profesi yang dapat mendatangkan penyakit akibat pekerjaannya antara lain pekerja glukosa dan permen, mereka yang menggunakan lem dan dekstrin, penjilid buku, pedagang buah, masinis, dan pekerja logam yang menangani kuningan, tembaga, dan zink. Dermatitis yang disebabkan oleh arsenik seringnya berupa folikulitis dengan pioderma sekunder. Furunkel juga biasa terjadi. Ulserasi pada ekstremitas dan perforasi nasal seperti ulkus krom dapat pula terjadi. Emas Dermatitis emas jarang terjadi akibat penggunaan perhiasan emas. Faktor predisposisi tiap pasien adalah adanya gigi palsu yang terbuat dari emas. Orral lichoid eruptions juga dapat terjadi karena emas, seperti pada merkuri yang terkandung di dalam amalgam (Gb. 617). Tidak jarang pula terlihat reaksi positif untuk emas ketika patch test dilakukan pada pasien dengan dermatitis wajah, kelopak mata, atau dermatitis yang meluas karena sebab yang tidak diketahui. Walaupun sulit untuk membuat hubungan klinis tiap-tiap perhiasan, beberapa pasien akan sembuh jika mereka tidak menggunakan perhiasan emas. Telah dilaporkan beberapa kasus dermatitis akibat perhiasan emas, khususnya cincin emas yang terkontaminasi dengan radon dan barang yang tidak layak pakai. Ini akhirnya dapat menyebabkan dermatitis radiasi dan karsinoma sel skuamosa pada jari. Logam lain Penggunaan logam jenis lainnya tidak terlalu berperan untuk menyebabkan dermatitis kontak. Dermatitis platinum dapat terjadi akibat paparan garam dan semprotan platium di pabrik. Cincin platinum, anting, gelang emas putih, gesper, dan perhiasan lain menyebabkan erupsi menyerupai nikel. Dermatitis zink, aluminium, tembaga sulfat, titanium, dan antimon jarang terjadi; walaupun bisa tetapi lebih bertindak sebagai iritan.

Stomatitis kontak Stomatitis kontak mungkin terlihat pada kasus sensitivitas terhadap penggunaan logam pada tambahan gigi, terhadap monomer akrilik, damar epoksi, pengeras yang digunakan pada prosthedontik, material gigi, dan obat topikal. Beberapa logam yang dapat menimbulkan stomatitis antara lain merkuri, bismut, kromium, nikel, emas, tembaga, dan zink. Mengunyah permen karet dan pasta gigi juga menyebabkan stomatitis kontak. Bahan yang terkandung didalamnya meliputi heksilresorsinol, timol, diklorofen, minyak sinamon, dan mint. Peran simptomatologi alergi kontak pada oral terbukti secara signifikan. Sekitar 30% pasien dengan gejala oral akan memiliki alergen yang sesuai; biasanya logam, zat aditif makanan (perasa dan antioksidan) dan bahan gigi. Tanda klinis mungkin berupa eritema terang pada lidah dan mukosa buccal dengan erosi tersebar. Angular cheilitis juga dapat berkembang. Lesi oral likenoid mungkin disebabkan oleh sensitisasi terhadap merkuri pada tambalan amalgam. Biasanya lesi ini berbatasan dengan tambalan gigi dan pasien menunjukkan hasil patch test positif terhadap merkuri.