dermatitis atopik a3

21
STIKES YARSI MATARAM

Upload: 081907475889

Post on 26-Sep-2015

103 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dermatitis atopik

TRANSCRIPT

  • Asma bronkialRhinitis alergikKonjungtivitis alergikDermatitis atopikKata atopi dipakai untuksekelompok individu yang mempunyairiwayat kepekaan dalam keluarganya, misalnya :

  • Definisi

    DA adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga

  • Penyebab Dermatitis AtopikGenetikekspresi genHipersensitivitaspeningkatan IgEPsikiologi20% terkait faktor stresImunologikkeseimbangan sel TSawar kulitkulit keringFaktor pencetus ex,.Iritan, alergen dan infeksi

  • Patofisiologi penyakit Teori GenetikDasar imunopatogenesis penyakit dermatitis atopik diatur oleh gen atau lokus genetik. Kromosom 5q31-33 mengandung kumpulan family gen sitokin IL-3, IL-4, IL-13, dan GM-CSF, yang diekspresikan olah sel TH2. Ekspresi gen IL-4 memainkan peranan penting dalam ekspresi D.A menyebabkan :Peningkatan IgE spesifikPeningkatan respon IgE totalPeningkatan aktifitas sel-sel inflamasi, misalnya sel mast, basofil dan eosinofil, serta sel helpet 2 (Th2) setelah paparan allergenHiperaktifitas jaringan

  • 4 kelas gen yang mempengaruhi penyakit atopiK (made dwika)Kelas I: gen predisposisi untuk atopi dan respons umum IgEReseptor FcRI-, mempunyai afinitas tinggi untuk IgE (kromosom 11q12-13)Gen sitokin IL-4 (kromosom 5)Gen reseptor- IL-4 (kromosom 16)Kelas II: gen yang berpengaruh pada respon IgE spesifikTCR (kromosom 7 dan 14)HLA (kromosom 6)Kelas III: gen yang mempengaruhi mekanisme non inflamasi (misalnya hiperresponsif bronchial)Kelas IV: gen yang mempengaruhi inflamasi yang tidak diperantarai IgE.TNF (kromosom 6)Gen kimase sel mast (kromosom 14)

  • Teori Imunologi:Sebagian besar (75%) menderita dermatitis atopik yang mempunyai riwayat atopik pada diri sendiri atau keluarganya.Penderita Dermatits atopik sering memberikan reaksi positif pada uji klinik yang memakai antigenKira-kira 80% penderita dermatitis atopik memberikan reaksi positif terhadap lebih dari 1 alergen pada uji kulit tipe cepat.Teori PsikosomatikFaktor Psikologik, seperti stress emosional dapat memperburuk dermatitis atopik. Teori psikosomatik menyatakan bahwa dermatitis atopik disebabkan oleh neurosis yang disebabkan oleh kecemasan, perasaan bermusuhan, frustasi, perasaan bersalah dan sebagainya.

  • Pada anak penderita Dermatitis atopik, 75% akan disertai penyakit alergi lain di kemudian hari. Penderita Dermatitis atopik mempunyai kecenderungan untuk mudah mendapat infeksi virus maupun bakteri (impetigo, folikulitis, abses, vaksinia. Molluscum contagiosum dan herpes).

  • Lesi mulai di muka berupa :EritemaPapulo-vesikel yang halus karena gatal digosok pecah eksudatif krustaLikenifikasi : usia >18 bulan

    Lesi kemudian meluas ke tempat lain : skalp + leher pergelangan tangan lengan + tungkai

  • FASE ANAKKelanjutan bentuk infantilLesi > kering, kurang eksudatif, papul >>, likenifikasi (+), skuama
  • FASE DEWASA

    Lesi kering, agak menimbul Papul datar (+)Plak likenifikasi (++)Skuama (+)Ekskoriasi eksudasi hiperpigmentasi

    Sering mengenai tangan dan pergelangan tangan, leher dapat ditemukan setempat: bibir, vulva, puting susu, skalp

  • Gambaran Dermatitis Atopik pd berbagai lokasi

  • KRITERIA DIAGNOSTIKAnamnesisGambaran klinis sesuai umur3 kriteria mayor + minorMAYOR :PruritusDermatitis di muka / ekstensor pd bayi-anakDermatitis pd fleksura pd remaja-dewasaDermatitis kronis residifRiwayat atopi penderita - keluargaMINOR: XerosisInfeksi kulit (khususnya oleh S.aureus dan virus herpes simpleks)Dermatitis nonspesifik pada tangan atau kakilktiosis/hiperlinear palmar/keratosis pilaris Pitiriasis albaDermatitis di papila mamaeWhite dermographism dan delayed blanch responseKeilitisLipatan infra orbital Dennie-Morgan Konjungtivitis berulangKeratokonusKatarak subkapsular anteriorOrbita menjadi gelap

  • Lanjut, Kriteria Minor :Muka pucat atau eritemGatal bila berkeringatIntolerans terhadap wol atau pelarut lemakHipersensitif terhadap makanan Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan atau emosiTes kulit alergi tipe dadakan positif Kadar IgE di dalam serum meningkat Awitan pada usia dini.

  • Pemeriksaan diagnostikPercobaan asetilkolin. Suntikan secara intrakutan 1/5000 akan menyebabkan hiperemia pada orang normal. Pada orang dengan dermatitis atopik akan timbul vasokonstriksi, terlihat kepucatan selama 1 jam.Percobaan histamin. Jika histamin fosfat disuntikkan pada lesi, eritema akan berkurang dibandingkan dengan orang lain sebagai kontrol. Kalau obat tersebut disuntikkan parenteral, tampak eritema bertambah pada kulit yang normal.

  • PEMERIKSAAN LABORATORIUMDarah : IgE serum, eosinofilia, TNF-a

    Tes alergi pd kulit

    Kultur bakteri : koloni S.aureus di hidung dan lesi kulit

    PA kulit : berbagai tingkat akantosis, spongiosis, infiltrasi dermis oleh limfosit, monosit,sel mast, dan eosinofil.

  • Kronik residif Remisi pada masa anak dapat kambuh saat remaja dewasa Dapat komplikasi dengan infeksi S.aureus dan HSVPROGNOSA

  • MEDIKAMENTOSAPengobatan TopikalHidrasi Kulitdiberikan pelembab misalnya krim hidofilik urea 10%, asam laktat 5%, emolienKortikosteroid TopikalImunomodulator topikal Takrolimus 0,03%, 0,1%) PimekrolimusPreparat Ter (Likuor Karbonis Detergen 5%-10% atau crude coal tar 1%-5%)Antihistamin (krim dokasepin 5%)

  • Pengobatan Sistemik

    1. Kortikosteroid (Sistemik : Prednison (30-60 mg/hari)2. AntihistaminGenerasi I difenhydramin Hcl, klorfeniramin maleat, hidroxyzineGenerasi II loratadin3. Antiinfeksi4. Interferon5. Imunomodulatorsiklosporin 2mg-5mg/kg/hari setelah gejala hilang tap off