dermatitis atopik
DESCRIPTION
dermatitisTRANSCRIPT
DERMATITIS ATOPIK Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit beradang, bersifat gatal, menahun residif,
simetris, dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan dewasa, sering didapat pada penderita
dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri atau pada keluarganya berupa rinitis alergika,
asma bronkial, dermatitis atopik.
PATOFISIOLOGI
Penyebab dermatitis atopik belum diketahui. Beberapa faktor yang berpengaruh antara
lain faktor imunologik, genetik, berupa defisiensi imunologik berupa peningkatan IgE dan
gangguan fungsi sel limfosit T.
Faktor fisiologik dan farmakologik berupa blokade reseptor beta adrenergik di kulit.
GEJALA KLINIK
Kelainan kulit terutama berupa papel folikuler, likenifikasi, vesikel yang kronis yang dapat
berlangsung terus sejak bayi sampai dewasa atau hanya timbul pada fase tertentu.
Bentuk klinis :
- Dermatitis atopik pada bayi
Biasanya mulai umur 2 bulan dan berakhir setelah berumur 2 tahun. Lokalisasi pada
muka, leher dan badan bagian atas berupa papel dan vesikel di atas kulit yang eritem
bila digaruk terjadi erosi yang eksudatif sehingga terbentuk krusta.
- Dermatitis atopik pada anak
Biasanya mulai umur 2 –10 tahun. Lokalisasi teruatama di fosa cubiti, fosa poplitea
pergelangan tangan, muka dan leher. Lesi lebih kering, kurang eksudatif, berupa
eritema, papula, likenifikasi, dan ekskoriasi.
- Dermatitis atopik pada dewasa
Lokalisasi pada fosa cubiti, fosa poplitea, leher dan pergelangan tangan berupa
papula, vesikela dan likenifikasi.
DIAGNOSIS
Diagnosis dermatitis atopik berdasarkan didapatkan sekurang-kurangnya 3 kriteria dasar
dan 3 kriteria minor dari kriteria diagnosis menurut J.M.Hanifin dan G.Rayka yaitu :
Kriteria dasar (mayor) :
- Pruritus
- Morfologi dan distribusi khas
Standar Pelayanan Medik – Kulit Kelamin
- Dermatitis kontak dan residif
- Riwayat atopik
Kriteria minor : Xerosis, iktiosis, rekasi tes kulit tipe
I, kenaikan kadar IgE, infeksi kulit,
timbul pada usia muda, infeksi kulit, dermatitis pada
tangan, dermatitis pada putting
susu, cheilitis, konjungtivis rekuren, lipatan infra orbital
Dennie Morgan, kerotokanus,
katarak subkapkular anterior, daerah bawah mata
berwarna gelap kepucatan dan
kemerahan pada muka, pitiriasis alba, lipatan pada leher
depan, gatal waktu berkeringat
intoleran terhadap wool, “white deeographisme” dan
perjalanan penyakit dipengaruhi
faktor lingkungan dan emosi.
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis seroboik, dermatitis kontak, Sindrom Wiskot-
Aldrich, dermatitis numularis,
penyakit Darier.
PENYULIT
Infeksi sekunder.
PENATALAKSANAAN
Menghindari faktor penyebab eksaserbasi antara
lain :perubahan suhu yang mendadak,
terlalu sering disabun, pakaian dari wool/terlalu ketat,
menggaruk terlalu keras, faktor
emosi, diet (suhu, telur, gandum).