dermatitis atopik

3
DERMATITIS ATOPIK Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit beradang, bersifat gatal, menahun residif, simetris, dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan dewasa, sering didapat pada penderita dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri atau pada keluarganya berupa rinitis alergika, asma bronkial, dermatitis atopik. PATOFISIOLOGI Penyebab dermatitis atopik belum diketahui. Beberapa faktor yang berpengaruh antara lain faktor imunologik, genetik, berupa defisiensi imunologik berupa peningkatan IgE dan gangguan fungsi sel limfosit T. Faktor fisiologik dan farmakologik berupa blokade reseptor beta adrenergik di kulit. GEJALA KLINIK Kelainan kulit terutama berupa papel folikuler, likenifikasi, vesikel yang kronis yang dapat berlangsung terus sejak bayi sampai dewasa atau hanya timbul pada fase tertentu. Bentuk klinis : - Dermatitis atopik pada bayi Biasanya mulai umur 2 bulan dan berakhir setelah berumur 2 tahun. Lokalisasi pada muka, leher dan badan bagian atas berupa papel dan vesikel di atas kulit yang eritem bila digaruk terjadi erosi yang eksudatif sehingga terbentuk krusta. - Dermatitis atopik pada anak Biasanya mulai umur 2 –10 tahun. Lokalisasi teruatama di fosa cubiti, fosa poplitea pergelangan tangan, muka dan leher. Lesi lebih kering, kurang eksudatif, berupa eritema, papula, likenifikasi, dan ekskoriasi. - Dermatitis atopik pada dewasa Lokalisasi pada fosa cubiti, fosa poplitea, leher dan pergelangan tangan berupa papula, vesikela dan likenifikasi. DIAGNOSIS Diagnosis dermatitis atopik berdasarkan didapatkan sekurang-kurangnya 3 kriteria dasar dan 3 kriteria minor dari kriteria diagnosis menurut J.M.Hanifin dan G.Rayka yaitu : Kriteria dasar (mayor) : - Pruritus - Morfologi dan distribusi khas Standar Pelayanan Medik – Kulit Kelamin

Upload: indah-fatma-dwi

Post on 09-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dermatitis

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Atopik

DERMATITIS ATOPIK Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit beradang, bersifat gatal, menahun residif,

simetris, dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan dewasa, sering didapat pada penderita

dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri atau pada keluarganya berupa rinitis alergika,

asma bronkial, dermatitis atopik.

PATOFISIOLOGI

Penyebab dermatitis atopik belum diketahui. Beberapa faktor yang berpengaruh antara

lain faktor imunologik, genetik, berupa defisiensi imunologik berupa peningkatan IgE dan

gangguan fungsi sel limfosit T.

Faktor fisiologik dan farmakologik berupa blokade reseptor beta adrenergik di kulit.

GEJALA KLINIK

Kelainan kulit terutama berupa papel folikuler, likenifikasi, vesikel yang kronis yang dapat

berlangsung terus sejak bayi sampai dewasa atau hanya timbul pada fase tertentu.

Bentuk klinis :

- Dermatitis atopik pada bayi

Biasanya mulai umur 2 bulan dan berakhir setelah berumur 2 tahun. Lokalisasi pada

muka, leher dan badan bagian atas berupa papel dan vesikel di atas kulit yang eritem

bila digaruk terjadi erosi yang eksudatif sehingga terbentuk krusta.

- Dermatitis atopik pada anak

Biasanya mulai umur 2 –10 tahun. Lokalisasi teruatama di fosa cubiti, fosa poplitea

pergelangan tangan, muka dan leher. Lesi lebih kering, kurang eksudatif, berupa

eritema, papula, likenifikasi, dan ekskoriasi.

- Dermatitis atopik pada dewasa

Lokalisasi pada fosa cubiti, fosa poplitea, leher dan pergelangan tangan berupa

papula, vesikela dan likenifikasi.

DIAGNOSIS

Diagnosis dermatitis atopik berdasarkan didapatkan sekurang-kurangnya 3 kriteria dasar

dan 3 kriteria minor dari kriteria diagnosis menurut J.M.Hanifin dan G.Rayka yaitu :

Kriteria dasar (mayor) :

- Pruritus

- Morfologi dan distribusi khas

Standar Pelayanan Medik – Kulit Kelamin

Page 2: Dermatitis Atopik

- Dermatitis kontak dan residif

- Riwayat atopik

Kriteria minor : Xerosis, iktiosis, rekasi tes kulit tipe

I, kenaikan kadar IgE, infeksi kulit,

timbul pada usia muda, infeksi kulit, dermatitis pada

tangan, dermatitis pada putting

susu, cheilitis, konjungtivis rekuren, lipatan infra orbital

Dennie Morgan, kerotokanus,

katarak subkapkular anterior, daerah bawah mata

berwarna gelap kepucatan dan

kemerahan pada muka, pitiriasis alba, lipatan pada leher

depan, gatal waktu berkeringat

intoleran terhadap wool, “white deeographisme” dan

perjalanan penyakit dipengaruhi

faktor lingkungan dan emosi.

DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis seroboik, dermatitis kontak, Sindrom Wiskot-

Aldrich, dermatitis numularis,

penyakit Darier.

PENYULIT

Infeksi sekunder.

PENATALAKSANAAN

Menghindari faktor penyebab eksaserbasi antara

lain :perubahan suhu yang mendadak,

terlalu sering disabun, pakaian dari wool/terlalu ketat,

menggaruk terlalu keras, faktor

Page 3: Dermatitis Atopik

emosi, diet (suhu, telur, gandum).