dermatitis atopik

8
DERMATITIS ATOPIK Sinonim Prurigo besnier, neurodermatitis diseminata, ekzema konstitutional, ekzema fleksural. Definisi Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit kronik residif, disertai rasa gatal, yang berhubungan dengan atopi (atopi adalah istilah yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan dalam keluarganya, misalnya : asma bronkhial, rhinitis alergi, dermatitis atopik dan konjungtivitis alergi. Klasifikasi 1. Tipe infantil ( lahir - 2 tahun )

Upload: dewiz-wma

Post on 04-Aug-2015

134 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Atopik

DERMATITIS ATOPIK

Sinonim

Prurigo besnier, neurodermatitis diseminata, ekzema konstitutional, ekzema

fleksural.

Definisi

Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit kronik residif, disertai rasa gatal,

yang berhubungan dengan atopi (atopi adalah istilah yang dipakai untuk sekelompok

penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan dalam keluarganya,

misalnya : asma bronkhial, rhinitis alergi, dermatitis atopik dan konjungtivitis alergi.

Klasifikasi

1. Tipe infantil ( lahir - 2 tahun )

Eksema akut sampai subakut

Distribusi : wajah, terutama dahi, pipi, skalp, bagian lateral lengan dan tungkai

Efloresensi : eritema berbatas tegas, vesikel miliar, disertai erosi dan eksudasi

serta krusta

2. Tipe anak ( 2 – 12 tahun )

Page 2: Dermatitis Atopik

Eksema subakut sampai kronik, sering disertai infeksi sekunder oleh bakteri

Distribusi : lipat siku, lipat lutut, leher, pergelangan tangan dan kaki

Efloresensi : milier, likenifikasi, tidak eksudatif

3. Tipe dewasa ( > 12 tahun )

Eksema kronik

Distribusi : dahi, kelopak mata, leher, lipat siku dan lipat lutut, pergelangan

tangan, punggung tangan dan kaki, daerah sekitar areola mamae ( terutama pada

wanita muda ) serta bibir

Efloresensi : biasanya hiperpigmentasi, kering, dan likenifikasi

Etiologi

Belum diketahui dengan pasti, tetapi faktor turunan merupakan dasar pertama

untuk timbulnya penyakit.

Patogenesis

Dermatitis atopik terjadi akibat interaksi antara faktor genetik dan lingkungan,

faktor pencetus dapat berupa iritan ( misal detergen, debu rumah ) atau faktor – faktor

alergen seperti susu sapi dan tungau debu rumah. Imunoglobulin E berperan penting

dalam patogenesis penyakit ini yaitu dalam immediate hypersensitivity. Kadar IgE serum

umumnya meningkat pada penderita dermatitis atopik.

Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit :

1. Bangsa / ras : semua bangsa

2. Daerah : panas ( banyak keringat ) lebih sering terkena

3. Musim / iklim : panas dan lembab memudahkan timbulnya penyakit

4. Kebersihan / higiene yang buruk dapat memperberat penyakit

5. Keturunan : diduga diturinkan secara autosomal resesif dan dominan

6. Lingkungan : banyak mengandung sensitizer, iritan, serta yang mengganggu

emosi lebih mudah menimbulkan penyakit

Diagnosis

Page 3: Dermatitis Atopik

Kriteria Hanifin dan Rajka ( diagnosis DA ditegakkan bila > 3 kriteria mayor dan

> 3 kriteria minor )

Kriteria mayor :

1. Pruritus

2. Morfologi dan distribusi yang khas :

a. Likenifikasi fleksuralis pada dewasa

b. Lesi pada daerah wajah dan ekstensor pada bayi

3. Kronis atau dermatitis yang mengalami relaps secara kronis

4. Riwayat penyakit atopik pada penderita atau keluarga ( asma, rhinitis alergi,

dermatitis atopik )

Kriteria minor :

1. Kulit kering ( Xerosis )

2. Ikhtiosis / keratosis pilaris / palmar hiperlinier

3. Reaktivitas IgE

4. Peningkatan kadar IgE serum > 2000 IU ( 20% penderita kadar IgE normal )

5. Onset usia dini ( biasanya usia 3 – 6 bulan )

6. Kecenderungan terjadinya infeksi kulit ( terutama S. Aureus dan virus herpes

simpleks )

7. Kecenderungan dermatitis non spesifik pada tangan

8. Nipple eczema

9. Cheilitis

10. Konjungtivitis yang rekuren

11. Dennie-Morgan infraorbital fold

12. Keratokonus

13. Katarak subkapsular anterior

14. Hiperpigmentasi infraorbita / Orbital darkening

15. Facial pallor / facial erythema

16. Pityriasis alba

17. Gatal bila berkeringat

Page 4: Dermatitis Atopik

18. Intoleransi terhadap wool dan lipid solvent

19. Alergi makanan

20. Dipengaruhi lingkungan dan atau faktor emosional

21. White demorgraphism

Kriteria Svensson untuk DA ( pasien harus memiliki dermatitis di daerah fleksural kronik

atau hilang timbul ditambah dengan memiliki 15 nilai dari sistem skor Svensson ) :

Kelompok I ( p < 0,001 , bernilai 3 )

1. Perjalanan penyakitnya dipengaruhi musim

2. Xerosis

3. Diperburuk dengan ketegangan jiwa

4. Kulit sangat kering secara periodik atau terus menerus

5. Gatal pada kulit yang sehat apabila berkeringat

6. Serum IgE 80 IU/mL

7. Menderita rhinitis alergika

8. Riwayat rhinitis alergika pada keluarga

9. Iritasi dengan tekstil

10. Ekzema pada tangan pada masa anak – anak

11. Dermatitis atopik pada keluarga

Kelompok II ( p < 0,001 , bernilai 2 )

1. Kulit muka yang pucat / kemerahan

2. Dermatitis pada buku jari – jari tangan ( likenifikasi )

3. Penderita menderita asma

4. Keratosis pilaris

5. Alergi terhadap makanan

6. Dermatitis numuler

7. Ekzema puting susu

Kelompok III ( p < 0,05 , bernilai 1 )

1. Pomfolik

Page 5: Dermatitis Atopik

2. Ikhtiosis

3. Lipatan Dennie-Morgan

Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus untuk diagnosis

Diagnosis Banding

1. Dermatitis kontak (dengan tipe bayi) : biasanya lokalisasi sesuai dengan tempat

kontaktan, lesi berupa papel miliar dan erosif.

2. Dermatitis numularis : biasanya pada orang dewasa, eksudatif ; lokalisasi di

ekstremitas inferior, tidak ada stigmata atopik

Komplikasi

1. Kelainan pada mata, dapat berupa dermatitis pada kelopak mata dan blefaritis

kronis

2. Infeksi kulit yang berulang, baik infeksi oleh bakteri, virus maupun jamur

3. Hand dermatitis

4. Dermatitis eksfoliativa

Pengobatan

Umum :

Hindari semua faktor luar yang mungkin menimbulkan manifestasi klinis

Menjauhi alergen pencetus

Hindari pemakaian bahan yang merangsang seperti sabun keras dan bahan

pakaian dari wol

Khusus :

Topikal :

Kortikosteroid topikal diberikan sampai lesi kulit sembuh

Pelembab dipakai setiap habis mandi atau mencuci tangan

Dapat digunakan pelembab bibir yang tidak mengandung lipid

Page 6: Dermatitis Atopik

Pada bentuk bayi : diberi kortikosteroid ringan dengan efek samping

minimal, misalnya krim hidrokortison 1 – 1,5 %

Pada bentuk anak dan dewasa dengan likenifikasi dapat diberi

kortikosteroid kuat seperti betamethason dipropionate 0,05% atau

desoksimethason 0,25%. Untuk efek yang lebih kuat, dapat

dikombinasikan dengan asam salisilat 1 – 3 % dalam salep.

Sistemik :

Antibiotika : diberikan bila ada infeksi sekunder

Antihistamin : untuk mengatasi rasa gatal dan menimbulkan rasa

mengantuk, dapat diberikan klorfeniramin 0,2 – 0,4 mg/kg/hari, 2 - 3 kali

sehari ( lebih dianjurkan pada bayi dan anak ) atau non sedatif

Kortikosteroid sistemik : diberikan pada lesi yang luas dan sering

mengalami kekambuhan. Pengobatan dilakukan tappering off dalam dua

minggu

Fototerapi UV-B atau PUVA : dapat digunakan bila gagal dengan

pengobatan standar

Prognosis

Pada umumnya dermatitis atopik cenderung lebih berat dan persisten pada masa

anak – anak dan diikuti periode remisi dengan bertambahnya usia