departemen perhubungan direktorat jenderal pos …

28
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI SPESIFIKASI TEKNIS PERANGKAT TELEKOMUNIKASI PESAWAT TELEPON UMUM COIN (P.T.U.C) Kelompok : A ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI YANG TIDAK MENGGUNAKAN FREKUENSI RADIO Nomor Urut : 7 NOMOR SURAT KEPUTUSAN : STANDAR 89/POSTEL/90 TANGGAL DITETAPKAN : 1990 DITERBITKAN OLEH : DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI JL. MEDAN MERDEKA BARAT N0.17 JAKARTA PUSAT 10110 Hak Cipta DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI Dilarang merubah, menambah atau mengurangi isi dokumen ini dalam bentuk apapun, tanpa seijin tertulis dari penerbit.

Upload: others

Post on 22-Dec-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI SPESIFIKASI TEKNIS PERANGKAT TELEKOMUNIKASI PESAWAT TELEPON UMUM COIN (P.T.U.C) Kelompok : A ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI YANG

TIDAK MENGGUNAKAN FREKUENSI RADIO Nomor Urut : 7 NOMOR SURAT KEPUTUSAN : STANDAR 89/POSTEL/90 TANGGAL DITETAPKAN : 1990 DITERBITKAN OLEH : DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI JL. MEDAN MERDEKA BARAT N0.17 JAKARTA PUSAT 10110 Hak Cipta DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI Dilarang merubah, menambah atau mengurangi isi dokumen ini dalam bentuk apapun, tanpa seijin tertulis dari penerbit.

Page 2: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

1

PESAWAT TELEPON UMUM COIN (P.T.U.C)

1. RUANG LINGKUP

Standar ini meliputi definisi, simbol/lambang, singkatan, istilah, spesifikasi, klasifikasi, cara pembuatan, syarat bahan baku, syarat konstruksi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji syarat lulus uji, syarat keselamatan dan kesehatan, syarat penandaan dan cara pengemasan pesawat telepon umum coin.

2. DEFINISI

Pesawat telepon umum coin adalah pesawat telepon yang disediakan bagi masyarakat guna memberikan fasilitas pelayanan untuk melakukan hubungan telepon dengan menggunakan alat pembayar berupa uang logarn (coin) secara otomatis.

3. SIMBOL / LAMBANG

Page 3: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

2

4. SINGKATAN

CCITT : Commite consultatif Internationale Telegraphique

et Telephonique. DP : Decadic Pulse. MFPB (DTMF) : Multi Frequency Push Buttom (Dual Tone Multi

Frequency). OREM : Objective Reference Equivalent Measurement. PPM : Periodic Pulse Metering. RRE : Receiving Reference Equivalent. PRT (PcB) : Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit

Board). PTUC : Pesawat Telepon Umum Coin. SRE : Sending Reference Equivalent. STRE : Side Tone Reference Equivalent. STO : Sentral Telepon Otomat.

5. ISTILAH

5.1. Rumah pesawat : Keseluruhan kap (kulit) luar yang meliputi bagian utama dan terbesar dari PTUC.

5.2. Gagarig telepon/handset : Bagian PTUC yang berfungsi untuk

mengirim (bicara) dan menerima (mendengar)

5.3. Utas (gagang-telepon) : Kabel fleksibel yang menghubungkan

gagang telepon dengan bagian utama (rumah telepon) PTUC.

5.4. Kontak kait : Kontak pemutus saluran yang

dihubungkan dengan tempat gagang telepon diletakkan.

5.5. Terminal penyambung : Klem terminasi kabel penanggal

(saluran rumah) di dalam PTUC.

Page 4: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

3

5.6. Lubang coin/coin slot : Mulut untuk pemasukan coin. 5.7. Kaset uang/cash box : Kotak (kaset) tempat coin yang

masuk.

5.8. On hook : Posisi PTUC pada waktu gagang telepon diletakkan pada kontak kait (pada tempatnya).

5.9. Of f hook : Posisi PTUC pada waktu gagang

telepon diangkat. 6. SPESIFIKASI

Standar ini mencakup ketentuan-ketentuan teknis dari PTUC yang digunakan dalam jaringan telepon di Indonesia dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan dalam rekomendasi CCITT dengan tujuan agar dapat menjadi pedoman yang bersifat nasional dalarn pembuatannya, terutama hagi produksi dalam negeri.

7. KLASIFIKASI

7.1. Ditinjau dari aspek pelayanan hubungan, PTUC dapat dibedakan menjadi :

7.1.1. PTUC Lokal, yaitu yang hanya dapat digunakan untuk

hubungan lokal. 7.1.2. PTUC Intra Wilayah, yaitu yang dapat digunakan untuk

hubungan antar daerah atau lokal. 7.2. Ditinjau dari aspek cara kerja, PTUC dapat dibedakan menjadi :

7.2.1. Nada pilih terdengar tanpa memasukkan coin. 7.2.2. Nada pilih terdengar setelah memasukkan coin.

Page 5: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

4

8. CARA PEMBUATAN

Gambar 1

Diagram Tata Alir Kerja

Kegiatan tiap bagian :

8.1. Komponen/bagian-bagian dari berbagai sumber :

a. Pemilihan komponen b. Pembuatan PCB (kalau ada).

8.2. Perakitan a. Pemasangan komponen pada PCB b. Penyolderan c. Pembersihan PCB d. Pelapisan anti-karat.

8.3. Pemeniksaan mutu rakitan :

a. Pemeriksaan rakitan b. Penomoran modul.

8.4. Test kejut pada suhu –100 C s/d 500 C :

a. Pengetesan terhadap hasil penyolderan b. Pengetesan komponen dari PCB.

8.5. Test modul

Pengetesan fungsi modul.

1 2 3 4 5

6

7 8 9 10 Lepas

Page 6: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

5

8.6. Perakitan akhir

a. Pengabungan proses produksi b. Pemberian nomor seri produk.

8.7. Test fungsi hasil produksi :

a. Test integrasi b. Test operasi (terus menerus 2 x 24 jam) c. Pengukuran parameter.

8.8. Test ketahanan (2 x 24 jam) :

a. Temperatur 500 C b. Kelembaban 85% c. Goncangan/vibrasi 0,5 g.

8.9. Test akhir

a. Pengukuran parameter b. Test operasi (2 x 24 jam terus menerus) c. Penandaan.

8.10. Pemeriksaan mutu akhir

a. Pemeriksaan visual b. Pemeriksaan pengemasan.

9. SYARAT BAHAN BAKU

PTUC terbuat dari bahan yang kuat sesuai dengan iklim tropis yaitu bahan logam yang anti karat dan bahan plastik yang kuat serta tahan terhadap temperatur dan kelembaban tertentu, detergent dan bahan-bahan kimia lainnya.

10. SYARAT KONSTRUKSI

10.1. Konstruksi Pesawat

Pesawat mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga memungkinkan dipergunakan oleh umum :

a. Mempunyai konstruksi yang kokoh dan kuat. b. Lubang untuk memasukkan coin dan pengambilan coin kembali

mudah penggunaannya.

Page 7: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

6

c. Pengumpul coin (cash-bax) terlindung dengan baik. d. Bagian-bagian pesawat harus tersusun rapi, baik, serasi dan

kompak. e. Gagang telepon mampu melindungi kapsel mikropon dan

teleponnya dengan baik serta tidak dapat dibuka (solid). f. Utas handset dilindungi oleh bahan logarn baja anti karat dan

fleksibel. g. Terminal penyambungan berada di dalam pesawat dan mudah

cara pemasangannya.

10.2. Rumah Pesawat Rumah pesawat terbuat dari bahan logarn yang anti karat, mempunyai permukaan yang halus dan mudah dibersihkan. Konstruksi rumah pesawat dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan pemindahan dan menjamin letak gagang telepon dengan sempurna.

10.3. Gagang Telepon

Gagang telepon mempunyai berat yang seimbang, sehingga mudah dan enak digenggam serta mampu melindungi kapsel telepon dan mikropon serta tidak dapat dibuka (solid).

10.4. Utas Gagang Telepon

Pesawat mempunyai utas gagang telepon yang dilindungi bahan logam baja anti karat dan fleksibel.

10.5. Unit Bell

Unit bell dapat berupa polarized AC dengan gong, buzzer atau rangkaian elektris. Unit bell dilengkapi dengan alat pengatur volume suara bell yang dapat dioperasikan dengan mudah. Penyambungan unit bell dengan unit lain dapat dilaksanakan dengan rnudah.

10.6. Kontak Kait

Kontak kait terlindung dari debu dengan baik. Terbuat dari bahan silver palladium alloy (70% Ag – 30% Pd) atau bahan lain yang mempunyai karakteristik elektris yang baik. Kontak kait dapat bekerja dengan baik pada tekanan minimum 20 gram, dan masih bekerja normal setelah 400 .000 kali pemakaian.

Page 8: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

7

10.7. Papan Sirkit Papan sirkit dibuat dari bahan “Phenol fiber coperclad shett” atau bahan lain yang sama mutunya atau lebih. Sistem penyambungan pada terminal penyambungan mudah dilaksanakan dan mempunyai sifat kelistrikan yang baik.

10.8. Sistem Komponen

Komponen-komponen pesawat mempunyai kualitas tinggi dan khusus untuk peralatan telekomunikasi.

10.9. Terminal Penyambung

Roset/terminal penyambung ditempatkan di dalam pesawat yang terlindung dengan baik, penyambungannya mudah dilaksanakan serta memenuhi sifat elektris yang baik.

10.10. Coin Slot

a. Pesawat mempunyai slot yang dapat berupa coin slot yang single slot maupun multi slot.

b. Konstruksi slot sedemikian rupa sehingga rnudah untuk memasukkan coin.

c. Perubahan coin slot untuk penyesuaian coin yang dipergunakan mudah dilaksanakan.

11. SYARAT MUTU

11.1. Spesifikasi Teknik

11.1.1. Penahan Isolasi

Penahan isolasi antar kawat utas > 100 M Ohm. Penahan isolasi antara kawat utas dengan badan pesawat > 100 M Ohm. Pengukuran dilakukan pada tegangan 500 Vdc setelah benda uji disimpan di dalam ruangan dengan kelembaban 80% dan temperatur 34 C selama 45 jam.

11.1.2. Impedansi Pesawat

Impedansi pada keadaan On-hook : > 400 Ohm untuk frekuensi 25 Hz.

Page 9: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

8

Impedansi pada keadaan off-hook : 600 Ohm ± 10% untuk frekuensi suara (300 – 3400) Hz. Impedansi arus rata : 200 Ohm ± 10%.

11.1.3. Karakteristik Elektro Akustik

Sifat elektro akustik PTUC ditentukan oleh nilai equivalent patokan dan tanggapan frekuensi dari transduser akustik (kapsel mikropon dan telepon). Tanggapan frekuensi transduser akustik harus baik dan stabil untuk frekuensi suara : + 5 s/d 6 dB. Perubahan level terima sekitar : 4 dB (lihat lampiran). OREM untuk catu 48 Vdc : 2 x 200 Ohm, 2 x 2 uF, 600 Ohm. (lihat lampiran). Tanggapan frekuensi kirim dan transmitter : • Untuk catu 48 Vdc, 2 x 200 Ohm, 2 x 2 aF, 600 Ohm

(lihat lampiran). • Untuk catu 60 Vdc, 2 x 500 Ohm, 2 x 2 uF, 600 Ohm

(lihat lampiran).

Tanggapan frekuensi terima dan receiver • Untuk catu 48 VdC, 2 x 200 Ohm, 2 x 2 uF, 600 Ohm

(lihat lampiran). • Untuk catu 60 Vdc, 2 x 500 Ohm, 2 x 2 uF, 600 Ohm

(lihat lampiran).

Nilai equlivalent patokan pada sampingan (side tone reference equivalent) pada catuan 60 Vdc, 2 x 500 Ohm, 2 x 2 uF, 600 Ohm atau 48 Vdc, 2 x 200 Ohm, 2 x 2 uF, 600 Ohm, minimum 10 dB.

11.1.4. Arus catu pesawat

Pesawat telepon dapat bekerja normal pada tegangan catu sentral : 24 Vdc melalui jembatan catu : 2 x 200 Ohm. 48 Vdc melalui jembatan catu : 2 x 200 Ohm. 2 x 400 Ohm.

Page 10: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

9

60 Vdc melalui jemb~tan catu : 2x5000hm.

11.1.5. Unit Bell

Unit bell dapat bekerja normal pada frekuensi 16 2/3 Hz s/d 50 Hz dengan tegangan 75 Vac + 20%. Pemakaian arus maksimum : 10 mA. Irama : 1 detik on, 4 detik off.

11.1.6. Unit Pemilih

11.1.6.1. Sistem Dekadik

Kecepatan pulsa : 10 pps ± 1 pps. Make ratio : 40% ± 3% atau 33% ± 3%. Waktu antar digit : untuk unit pemilih push buttom min 700 mdt.

11.1.6.2. Sistem MFPB (DTMF).

Output frekuensi : Frekuensi Tinggi : F.1 = 1209 Hz F.2 = 1336 Hz F.3 = 1477 Hz Frekuensi rendah : F.1 = 697 Hz F.2 = 770 Hz F.3 = 991 Hz Toleransi : ± 1, 8% frekuensi normal. Level untuk frekuensi tinggi : –9 dBm ± 2 dB. Level untuk frekuensi rendah : – 9 dBm ± 2 dB.

Page 11: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

10

Total distorsi (dan harmonisa atau inter modulasi) : < 20 dB di bawah frekuensi dasarnya. Susunan unit pemilih sistem push buttom sesuai dengan rekomendasi CCITT Q.11, E.161 Volume VI, seperti gambar 2.

Gambar 2 Susunan unit pemilih Sistem push buttom

11.1.7. Unit Pendeteksian Validitas coin Mampu mendeteksi validitas coin, minimal : a. Diammeter coin b. Ketebalan coin c. Bahan coin.

11.1.8. Unit Anti SLJJ

Mampu menjamin penggunaan pesawat hanya untuk hubungan lokal yang bekerja dengan sistim : a. Analisa digit prefix SLJJ. b. Dilengkapi detektor nada pilih yang mampu

mendeteksi nada pilih dengan frekuensi 340 – 500 Hz dan level - 15 dBmO sampai -5 dBmO (Rec. CCITT E.180).

1 2 3

4 5 6

7 8 9

* 0 #

Hz 1209 1336 1477

697

770

852

941

Page 12: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

11

c. Apabila mendeteksi digit prefix untuk hubungan bukan lokal atau lokal dan intra-wilayah peralatan segera memutuskan hubungan (open loop) selama 600 mdet.

11.1.9. Unit pengatur waktu bicara

Unit pengatur waktu bicara mulai bekerja pada saat coin masuk ke cash box.

11.1.10. Nada Peringatan

Nada peringatan diberikan 10 – 20 detik sebelum hubungan diputuskan dengan ketentuan : Frekuensi : 1000 Hz s/d 1500 Hz. Level : - 15 dBmO - 5 dBmO Irama : 1 detik on, 4 detik off.

11.1.11. Pemutusan Hubungan

Hubungan diputuskan secara otomatis, berupa “open loop” selama 600 ± 120 mdet, apabila : a. Nilai coin telah habis, untuk suatu periode hubungan

yang ditentukan. b. Mendeteksi digit prefix untuk hubungan bukan lokal

atau lokal dan intra-wilayah.

11.1.12. Kepekaan Terhadap Saluran PTUC masih dapat bekerja normal pada kondisi salurari sebagai berikut Tahanan jerat : 0 s/d 2000 Ohm. Tahanan isolasi minimum antar kawat a – b – a – tanah dan b – tanah : 20 k Ohm.

11.1.13. Penarikan arus catu sentral • Dalam hal pesawat menggunakan catuan dan

sentral, maka pesawat maksimal menarik arus catu sentral 5 mA di atas pemakaian pesawat telepon biasa.

Page 13: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

12

• Dalam hal pesawat menggunakan catu daya sendiri,

maka sistem catu tidak boleh mengakibatkan gangguan telepon.

11.1.14. Kepekaan terhadap sinyal jawab PPM

PTUC dapat bekerja berdasarkan sinyal jawab dan PPM dan STO dengan karakteristik sebagai berikut : Reverse polarity. Panjang pulsa : 150 ms± 20%. Reverse polarity permanent. Sinyal 50 Hz.. Frekuensi 50 Hz ± 10% dikirim longitudinal antara kawat a-b- dan tanah, panjang pulsa 150 ms + 20%, tegangan : 40 V s/d 90 V rms, tahanan tanah : < 50 Ohm. Sinyal 16 kHz. Frekuensi 16 kHz + 1% dikirim transversal antara - kawat a-b, panjang pulsa : 150 ms + 20%, tegangan min. : 50 mV rms.

11.1.15. Unit Display

Unit display harus dapat dibaca secara jelas dan mudah, serta menggunakan catuan yang rendah. Menggunakan type Twisted Neumatic Liquid Crystal atau jenis lain yang lebih baik kualitasnya, unit display mempunyai jumlah digit yang cukup untuk operasi dan pemeliharaan serta memiliki MTBF minimum 10 tahun;

11.1.16. Sistem Pelindung

PTUC dilengkapi dengan suatu sistem untuk melindungi pengoperasiannya dari gangguan, loncatan tegangan tinggi (petir dsb), noise dan interferensi frekuensi radio.

11.2. Syarat Operasi

PTUC harus dapat bekerja normal pada tegangan catu sentral nominal : 48 Vdc melalui jembatan catu 2 x 200 Ohm, 2 x 400 Ohm atau 60 Vdc melalui jembatan catu 2 x 500 Ohm.

Page 14: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

13

11.2.1. Prinsip dan Cara Kerja

Prinsip dasar Bekerja derigan menggunakan sinyal jawab/cashing sinyal dan sentral telepon, menggunakan metode 2 dilengkapi alat anti intra-wilayah, SLJJ dan SLI serta pengatur waktu bicara dan nada peringatan. Panggilari keluar. a. Awal hubungan (metode 2)

(1) Angkat gagang telepon (2) Tendengar nada pilih setelah validitas coin (3) Proses dialling.

b. Coin masuk ke cash box (cashing).

(1) Coin pertama masuk ke cash box, apabila yang dipanggil menjawab berdasarkan sinyal jawab-dari sentral.

(2) Coin selanjutnya masuk ke cash box

berdasarkan cashing sinyal dari sentral.

c. Akhir hubungan

(1) Nada peringatan terdengar, apabila hubungan akan diputuskan karena nilai coin untuk suatu periode pembicaraan telah habis.

(2) Pemutusan hubungan dapat berdasarkan :

(a) Dilakukan oleh cashing sinyal dan sentral. (b) Dilakukan oleh pesawat itu sendiri.

d. Uang kembali

Coin pada kanal coin akan masuk ketempat uang kembali (Refund pocket) apabila kontak ditekan atau on-hook .

Page 15: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

14

Cash box. Apabila cash box telah penuh atau tidak terpasang, pesawat tidak berfungsi untuk panggilan keluar, kecuali untuk melayani panggilan ke nomor-nomor tertentu yang mendapat fasilitas tidak berbayar. Catu daya Pesawat dapat menggunakan catu daya dari saluran telepon (kawat a/b) atau dengan sumber catu daya sendiri. Polaritas saluran. Pesawat masih berfungsi dengan baik (normal), walaupun polaritas saluran a dan b berbalik. Kanal coin. Apabila ada gangguan pada kanal coin sehingga coin tidak masuk ke cash box, maka pesawat tidak berfungsi untuk panggilan keluar, kecuali untuk melayani panggilan ke nomor-nomor tertentu yang mendapat fasilitas tidak berbayar.

11.2.2. Fasilitas

PTUC, sekurang-kurangnya harus dilengkapi dengan : a) Panggilan keluar lokal dengan coin. b) Panggilan keluar ke nomor-nomor tertentu yang

mendapat fasilitas tidak berbayar, pada akhir hubungan coin keluar melalui refund pocket.

c) Dilengkapi alat anti intra-wilayah, SLJJ.

d) Dilengkapi nada peningatan untuk memperingatkan

pemakai bahwa hubungan akan diputuskan.

e) Alat pengatur waktu lamanya panggilan keluar.

Page 16: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

15

11.2.3. Kondisi Lingkungan

Pesawat masih mampu bekerja normal pada : Temperatur : 50 C s/d 400 C. Kelembaban relatif : 10% s/d 85%.

12. CARA PENGAMBILAN CONTOH

12.1. Ketentuan Pengambilan Contoh

a. Pengambilan contoh dilakukan di tempat produksi atau di

tempat lain berdasarkan pensetujuan yang berkepentingan. b. Pengambilan contoh harus mencerminkan keadaan yang

sesungguhnya dan mewakili kelompok dan jenis yang sama.

12.2. Jumlah Contoh yang diperlukan

a. Untuk pengujian jenis. Contoh perangkat PTUC yang diperlukan, minimum 1 (satu) buah.

b. Untuk pengujian contoh. Contoh perangkat PTUC meliputi seluruh jumlah pesanan.

c. Untuk pengujian rutin.

Contoh perangkat PTUC meliputi seluruh jumlah produk. 13. CARA UJI

13.1. Uji kapsul elektro akustik

13.1.1. Pengiriman (lihat gb. 11b & 11c)

a. Tegangan PSA dibaca/diatur = -48 v. b. Noise Generator dan Measuring Amplifier dikalibrasi.

c. Baca penyimpangan-penyimpangan yang

ditujukan oleh Output Level Meter M2 ( ) ±3 dB).

Page 17: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

16

13.1.2. Penerimaan (lihat gb. 11a & 11c)

a. Tegangan PSA dibaca / diatur = - 48 v. b. Noise Generator dan Measuring Amplifier dikalibrasi.

c. Baca penyimpangan-penyimpangan yang ditunjukkan

oleh Output Level Meter M2 (0 ± 3 dB ).

Gambar 11 Bagan Uji Kapsul Elektro Akustik

Page 18: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

17

13.2. Uji Tampak

Amati dengan mata normal bagian-bagian PTUC.

13.2.1. Uji Fisis

a. Lakukan pengukuran utas gagang telepon. b. Amati secara visual kerapihan perkawatan dan

penyambungan.

c. Amati bagian-bagian PTUC yang meliputi : (1) Rumah pesawat (2) Gagang telepon (3) Utas gagang telepon (4) Unit bell (5) Kontak kait (6) Papan rangkaian tercetak (7) Terminal penyambiingan (8) Unit pendeteksi coin (9) Labelling dan piktogram (10) Perkawatan dan sistem Penyambungan (11) Tombol-tombol.

13.3. Uji Mutu

13.3.1. Inisialisasi Sistem Program untuk inisialisasi sistem harus mudah dilaksanakan dan aman, yang meliputi : a. Pengklasifikasian b. Kemampuan pelayanan c. Charging d. Sinyal dial e. Nomor-nomor tidak berbayar f. Nomor-nomor O & M.

13.3.2. Proses panggilan

13.3.2.1. Panggilan keluar berbayar

a. Angkat handset, setelah terdengar nada pilih, masukkan coin ke celah terjadi proses validitas coin, kirim digit-digit ke sentral atau

Page 19: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

18

b. Angkat handset, masukkan coin ke

celah, terjadi proses validitas coin, setelah terdengar nada pilih, kirim digit-digit ke sentral.

13.3.2.2. Panggilan keluar tidak berbayar.

Ulangi proses untuk nomor-nomor yang tidak berbayar.

13.3.3. Pengecekkan Validitas Coin

a. Angkat handset b. Masukkan coin secara benar, terjadi proses

validitas coin. c. Ulangi proses untuk coin yang ti ruan.

13.3.4. Polanitas salunan

a. Sambungkan perkawatan a, b dan ground secara

benar. b. Lakukan panggilan. c. Ulangi proses di atas untuk kawat a-b dibalik.

13.3.5. Fasilitas

13.3.5.1. Pokok

a. Panggilan masuk

Amati cara kerja pesawat untuk menerima panggilan.

b. WT (Warning Tone)

(1) Gunakan coin telepon. (2) Lakukan panggilan keluar berbayar. (3) Amati cara kerja warning tone. Warning tone akan muncul blia nilai unit pada coin sudah akan habis, warning tone berupa visual data atau audible.

Page 20: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

19

c. Kontinyuitas hubungan blia nilai coin

akan habis (1) Masukkan coin berikutnya. (2) Hubungan tetap berlangsung.

d. Kemampuan mendeteksi sinyal jawab.

(1) Lakukan panggilan ke nomor-

nomor tertentu yang tersambung ke sentral yang mempunyai sinyal jawab (50 Hz, 16 Khz, Reverse Polarity).

(2) Sinyal jawab dapat diterima dengan berkurangnya nilai coin.

e. Charging yang dikontrol sendiri :

(1) Sambungkan pesawat ke sentral yang tidak menggunakan sistem PPM sentral.

(2) Lakukan panggilan keluar berbayar.

(3) Amati pengurangan coin. f. Anti SLJJ

Program pesawat agar tidak dapat melakukan panggilan Nasional

13.4. Uji Teknis 13.4.1. Tahanan Isolasi

a. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar kawat utas.

b. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar

kawat utas dengan badan pesawat.

Pengukuran dilakukan pada tegangan 500 Volt dc. Alat ukur yang digunakan : Meger.

Page 21: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

20

Gambar 3 Tahanan Isolasi

13.4.2. Impedansi a. Lakukan pengukuran impedansi pesawat pada

keadaan on-hook. b. Lakukan pengukuran impedansi pesawat pada

keadaan off-hook.

c. Lakukan pengukuran impedansi arus searah.

Alat ukuran yang digunakan : Impedansi Meter.

Gambar 4 Pengukuran Impedansi

13.4.3. Karakteristik Elektro Akustik

Lakukan pengukuran tanggapan frekuensi transducer akustik (harus baik dan stabil, pada frekuensi 300 – 3400 Hz). Perubahan level kirim + 5 s/d + 6 dB. Perubahan lever terima + 4 dB.

MEGER P T U C

a

b

IMPEDANSI METER

P T U C a

b

Page 22: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

21

13.4.4. Unit Bell

Lakukan pengukuran pemakaian arus unit bell : pada frekuensi 16 2/3 Hz, 25 Hz dan 50 Hz. pada tegangan 75 Volt Ac ± 20%. Alat ukur yang digunakan : Amper Meter dan Oscillator

Gambar 5

Pengukuran Unit Bell 13.4.5. Karakteristik Pemilih Dekadik/DIMF.

a. Sistem dekadik

(1) Lakukan pengiriman digit dekadik. (2) Ukur output dekadik.

b. Sistem DIMF

(1) Lakukan pengiriman digit-digit DIMF (2) Ukur output DIMF (3) Ukur distorsi (harmonisa atau intermodulasi). (4) Ukur waktu antar digit. Alat ukur yang digunakan : Distorsi meter DIMF/DECADIC meter.

Gambar 6

Pengukuran Karakteristik Pemilih Decadic/DIMF

OSCILLATOR

P T U C

a

b

P T U C

DECADIC/ DIMF METER

DISTORSI METER

a

b

Page 23: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

22

13.4.6. Pemakaian arus catu sentral

Sambungkan PTUC pada sistem tegangan sentral (48 Volt/60 Volt DC), kemudian ukur arusnya. Alat ukur yang digunakan : Amper meter.

Gambar 7

Pengukuran pemakaian arus catu sentral

Tabel 1

Tahanan (Ohm) Arus (mA)

0 Maksimum : …… ………. Minimum : ……

13.4.7. Kepekaan terhadap sinyal jawab

Lakukan panggilan ke nomor tertentu ke jenis/macam sentral tertentu. Kemudian lakukan simulasi terhadap : sinyal jawab 50 Hz. Ukur kepekaan terhadap panjang pulsa, frekuensi tegangan dan tahanan tanah.

Gambar 8 Pengukuran Sinyal Jawab

S T O P T U C a

b

S T O P T U C a

b

METER50 Hz

Ohm

< 50 Ω

Page 24: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

23

Sinyal jawab 16 kHz. Ukur kepekaan terhadap frekuensi dan level.

Gambar 9 Sinyal Jawab

Simulasi terhadap : − Frekuensi − Level Reverse Polarity. Ukuran kepekaan terhadap kawat a dan b serta panjang pulsa reverse.

Gambar 10

Reverse Polarity

14. SYARAT LULUS UJI 14.1. PTUC dinyatakan lulus uji apabila setelah dilakukan pemeriksaan

dan pengukuran memenuhi kriteria spesifikasi/syarat mutu yang ditunjukkan dalam butir 11.

OSCILLATOR P T U C a

b

METER

OSCILLOSCOPE

P T U C a

b S T O

Page 25: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

24

14.2. Dengan pertimbangan kemajuan teknologi spesifikasi/syarat mutu

ini akan ditinjau ulang setelah 5(lima) tahun sejak tanggai penetapannya, namun tidak tertutup kemungkinan pelaksanaan peninjauan yang lebih awal apabila Pemerintah cq. Ditjen Postel menghendakinya.

14.3. Tata Alir Pengujian

Gambar 12

Diagram Tata Alir Pengujian

Pengujian

Proses : 1. Pemeriksaan visual 2. Test fungsi 3. Pengukuran parameter 4. Test operasi

Modifikasi Referensi

Referensi

Hasil modifikasi

Tidak memenuhi

Ya

Ya

Laporan

Tidak

Page 26: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

25

15. SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN Konstruksi bahan dan operasi PTUC harus menjamin keselamatan dan tidak mengganggu kesehatan bagi yang menggunakannya.

16. SYARAT PENANDAAN

PTUC harus dilengkapi penandaan sebagai berikut : 16.1. Pelat nama atau label yang kuat dan tidak mudah dihapus pada

pesawat, yang memuat : a. Nama pabrik dan negara pembuat b. Merek, tipe dan nomor seri c. Tahun pembuatan d. Nomor Standar

16.2. Label/kode/nomor pada masing-masing PCB.

17. CARA PENGEMASAN

17.1. Setiap PTUC harus dikemas secara kompak, kuat, rapi dan kedap air serta dilengkapi dengan alat pengisap kelembaban (silikagel).

17.2. Prinsip kemasan adalah : mudah diangkat, mudah diangkut dan

mudah disimpan.

17.3. Pada kemasan juga harus dicantumkan tanda-tarida/label seperti pada butir 16.

——-ooo0ooo——-

Page 27: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

26

Nomor : 57 / 1990 Tanggal : 31 Des 1990

PESAWAT TELEPON UMUM COIN (P.T.U.C)

S.K. DIRJEN POSTEL NO. 16/DIRJEN/1991 TANGGAL 5 MARET 1991

DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI

STANDAR 89/POSTEL/90

Page 28: DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS …

27

DAFTAR ISI

Halaman

1. RUANG LINGKUP ....................................................................... 1

2. DEFINISI ...................................................................................... 1

3. SIMBOL / LAMBANG ................................................................... 1

4. SINGKATAN ................................................................................ 2

5. ISTILAH ....................................................................................... 2

6. SPESIFIKASI ............................................................................... 3

7. KLASIFIKASI ............................................................................... 3

8. CARA PEMBUATAN ................................................................... 4

9. SYARAT BAHAN BAKU .............................................................. 5

10. SYARAT KONSTRUKSI .............................................................. 5

11. SYARAT MUTU ........................................................................... 7

12. CARA PENGAMBILAN CONTOH ............................................... 15

13. CARA UJI ..................................................................................... 15

14. SYARAT LULUS UJI ................................................................... 23

15. SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN ........................... 25

16. SYARAT PENANDAAN ............................................................... 25

17. CARA PENGEMASAN ................................................................ 25