departemen keuangan republik indonesia badan … · 3. pengertian pemeriksaan 5 3.1. definisi...

65
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : PER- /BL/2012 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 48 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura, perlu menetapkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pedoman Pemeriksaan Perusahaan Modal Ventura; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank; 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.012/2012 Tentang Perusahaan Modal Ventura; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN. Pasal 1 Pemeriksaan Perusahaan Modal Ventura dilaksanakan berdasarkan Pedoman Pemeriksaan yang ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

NOMOR : PER- /BL/2012

TENTANG

PEDOMAN PEMERIKSAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 48 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura, perlu menetapkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pedoman Pemeriksaan Perusahaan Modal Ventura;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.012/2012 Tentang Perusahaan Modal Ventura;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN.

Pasal 1

Pemeriksaan Perusahaan Modal Ventura dilaksanakan berdasarkan Pedoman Pemeriksaan yang ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Page 2: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 2 –

Pasal 2 Pedoman pemeriksaan bagi Perusahaan Modal Ventura adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini.

Pasal 3

Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 2012

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 060076008

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Ngalim Sawega NIP 195505301977111001

Page 3: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2009

Tanggal : November 2009

PEDOMAN PEMERIKSAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

DAN LEMBAGA KEUANGAN

2012

Page 4: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN hal

1. Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Modal Ventura 4

2. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Pembiayaan dan Penjaminan 5

3. Pengertian Pemeriksaan 5

3.1. Definisi Pemeriksaan 5

3.2. Tahapan Pemeriksaan 5

3.3. Jenis Pemeriksaan 6

4. Dasar Hukum 7

5. Tujuan Pemeriksaan 8

6. Pedoman Pemeriksaan 8

7. Sistematika Pedoman Pemeriksaan 8

BAB II ORGANISASI PEMERIKSAAN

1. Organisasi 10

2. Tanggung jawab, Wewenang dan Tugas 10

2.1. Penanggung jawab Pemeriksaan 10

2.1.1. Tanggung jawab 10

2.1.2. Wewenang 10

2.1.3. Tugas 11

2.2. Koordinator Pemeriksaan 11

2.2.1. Tanggung jawab 11

2.2.2. Wewenang 11

2.2.3. Tugas 13

2.3. Penyelia Tim Pemeriksa 14

2.3.1. Tanggung jawab 14

2.3.2. Wewenang 14

2.3.3. Tugas 15

2.4. Ketua Tim Pemeriksa 16

2.4.1. Tanggung jawab 16

2.4.2. Persyaratan 16

2.4.3. Wewenang 16

2.4.4. Tugas 17

Page 5: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

2

2.5. Anggota Tim Pemeriksa 18

2.5.1. Tanggung jawab 18

2.5.2. Persyaratan 18

2.5.3. Wewenang 18

2.5.4. Tugas 18

BAB III PERENCANAAN PEMERIKSAAN

1. Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan 20

2. Tata Cara Penentuan Objek Pemeriksaan (ditambahkan kriteria hasil

analisis-risiko keuangan)

20

3. Tata Cara Penentuan Tim Pemeriksa 22

4. Tata Cara Penentuan Waktu Pemeriksaan 22

BAB IV TAHAPAN PEMERIKSAAN

1. Tahapan Pemeriksaan 23

2. Persiapan Pemeriksaan 23

3. Pelaksanaan Pemeriksaan 24

4. Pelaporan Hasil Pemeriksaan 50

5. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 51

BAB V DOKUMENTASI PEMERIKSAAN

1. Klasifikasi Berkas Pemeriksaan 52

1.1. Berkas umum 52

1.2. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) 56

1.3. Dokumen Pendukung Kertas Kerja Pemeriksaan 57

1.4. Laporan Hasil Pemeriksaan 58

2. Prosedur Penyimpanan Dokumen 58

BAB VI PENGENDALIAN PEMERIKSAAN

1. Pengendalian Pemeriksaan 60

1.1. Pengendalian terhadap Pelaksanaan Rencana Pemeriksaan 60

1.2. Pengendalian atas Pelaksanaan Pemeriksaan 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I : Bagan Arus Kegiatan Pemeriksaan

Lampiran II : Rencana Kegiatan Pemeriksaan

Page 6: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

3

Lampiran III : Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Lampiran IV : Surat Tugas Pemeriksaan

Lampiran V : Analisis Pendahuluan

Lampiran VI : Kuesioner

Lampiran VII : Daftar Permintaan dan Peminjaman Data/Dokumen

Lampiran VIII : Berita Acara Penolakan Pemeriksaan/Berita Acara

Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan

Lampiran IX : Berita Acara Penundaan Pemeriksaan

Lampiran X : Berita Acara Pemeriksaan

Lampiran XI : Berita Acara Penolakan Penandatanganan Berita

Acara Pemeriksaan

Lampiran XII : Surat Pengantar Laporan Hasil Pemeriksaan

Sementara

Lampiran XIII : Surat Pengantar Laporan Hasil Pemeriksaan Final

Tanpa Tanggapan

Lampiran XIV : Surat Pengantar Laporan Hasil Pemeriksaan Final

Dengan Tanggapan

Lampiran XV : Berita Acara Pembahasan Tanggapan Atas Laporan

Hasil Pemeriksaan Sementara

Lampiran XVI : Lembar Monitoring Penyelia dan Ketua Tim

Pemeriksa

Lampiran XVII : Kertas Kerja Pemeriksaan

Lampiran

XVIII

: Laporan Hasil Pemeriksaan

Lampiran XIX : Laporan Kegiatan Pemeriksaan Tahunan/Semesteran

Page 7: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pembinaan dan Pengawasan atas Perusahaan Modal Ventura

Usaha Perusahaan Modal Ventura (PMV) yang meliputi penyertaan saham

(equity participation), penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi

equity participation), dan pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha

(profit/revenue sharing) telah berkembang sangat pesat. Di satu sisi,

perkembangan tersebut adalah hal yang sangat menggembirakan karena

kegiatan usaha PMV menjadi penopang penting bagi aktivitas perekonomian.

Namun disisi lain, perkembangan tersebut juga harus senantiasa dipantau

secara cermat karena adanya faktor risiko didalamnya yang apabila tidak

dikelola dengan baik akan berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan

maupun perekonomian secara lebih luas. Oleh karena itu, agar PMV di

Indonesia dapat menjalankan kegiatan usahanya secara sehat, kuat, dan dapat

bersaing di era globalisasi dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat,

diperlukan pembinaan dan pengawasan yang efektif dan optimal.

Sesuai dengan Pasal 11 Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Lembaga Pembiayaan, Menteri Keuangan melakukan pengawasan dan

pembinaan atas PMV. Pengawasan terhadap PMV tersebut dilakukan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dalam melakukan pembinaan dan

pengawasan tersebut, Menteri Keuangan melakukan Pemeriksaan terhadap

PMV.

Sesuai dengan Pasal 45 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012

tentang Perusahaan Modal Ventura, Menteri Keuangan mendelegasikan

pelaksanaan Pemeriksaan terhadap PMV tersebut kepada Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Ketua Bapepam dan LK),

yang selanjutnya mendelegasikan kepada Kepala Biro Pembiayaan dan

Penjaminan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan sehari-hari.

Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sehari-hari, Kepala Biro

Pembiayaan dan Penjaminan berpedoman kepada Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Keuangan.

Page 8: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

5

2. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Pembiayaan dan Penjaminan

Dalam melaksanakan tugas pokok menyiapkan perumusan kebijakan,

standardisasi, evaluasi, pelaksanaan dan pengawasan lembaga pembiayaan dan

lembaga penjaminan, Biro Pembiayaan dan Penjaminan menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

2.1. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan lembaga pembiayaan dan

lembaga penjaminan;

2.2. Penelaahan data kelembagaan, jasa, dan pemantauan dalam rangka

pembinaan dan pengawasan lembaga pembiayaan dan lembaga

penjaminan;

2.3. Pengkajian dan penyiapan rumusan pengaturan di bidang lembaga

pembiayaan dan lembaga penjaminan;

2.4. Pelaksanaan dan evaluasi pengawasan lembaga pembiayaan dan lembaga

penjaminan; dan

2.5. Pelaksanaan tata usaha Biro.

3. Pengertian Pemeriksaan

3.1. Definisi Pemeriksaan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan tentang PMV, pemeriksaan

adalah rangkaian kegiatan mengumpulkan, mencari, mengolah, dan

mengevaluasi data dan informasi mengenai kegiatan PMV, yang

bertujuan untuk memperoleh keyakinan atas kebenaran laporan

periodik, menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di bidang

PMV serta memastikan bahwa laporan periodik sesuai dengan keadaan

perusahaan yang sebenarnya.

Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Pemeriksa yang merupakan

pegawai Biro Pembiayaan dan Penjaminan atau pihak lain yang ditunjuk

oleh Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Ketua Bapepam

dan LK.

3.2. Tahapan Pemeriksaan

Tahapan Pemeriksaan merupakan seluruh kegiatan yang berkaitan

dengan pelaksanaan Pemeriksaan terhadap PMV. Tahapan Pemeriksaan

meliputi kegiatan sebagai berikut:

Page 9: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

6

3.2.1. Analisis Pendahuluan

Analisis Pendahuluan adalah analisis yang dilakukan Pemeriksa sebelum melakukan pemeriksaan lapangan untuk mengetahui aspek-aspek pemeriksaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

3.2.2. Pemeriksaan Lapangan

Pemeriksaan Lapangan adalah pemeriksaan yang dilakukan Pemeriksa di perusahaan yang diperiksa.

3.2.3. Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara (LHPS)

Penyusunan LHPS adalah proses penyusunan laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan setelah pemeriksaan lapangan selesai. LHPS disampaikan ke perusahaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah berakhirnya Pemeriksaan.

3.2.4. Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Final (LHPF)

Penyusunan LHPF adalah proses penyusunan laporan hasil pemeriksaan sementara menjadi laporan hasil pemeriksaan final setelah mempertimbangkan:

i. Tanggapan dari perusahaan atas LHPS yang disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah diterimanya LHPS, atau

ii. Setelah 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya LHPS, tidak ada tanggapan dari perusahaan.

LHPF merupakan dasar untuk memberikan rekomendasi dan saran sebagai tindak lanjut pemeriksaan.

3.2.5. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah kegiatan monitoring atas pelaksanaan rekomendasi sebagaimana tercantum dalam LHPF sesuai dengan batas waktu yang diberikan.

Bagan Arus Kegiatan Pemeriksaan secara keseluruhan terdapat dalam Lampiran I.

3.3. Jenis Pemeriksaan

Sesuai dengan Pasal 47 Peraturan Menteri Keuangan Nomor

18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura, Pemeriksaan

dilakukan:

Page 10: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

7

a. Secara berkala; dan/atau

b. Setiap waktu bila diperlukan.

3.3.1. Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan Berkala adalah pemeriksaan yang dilakukan secara berkala paling kurang sekali dalam 3 (tiga) tahun dan bersifat lengkap yang meliputi kebenaran aspek substansi laporan periodik dan/atau kepatuhan terhadap ketentuan di bidang PMV. Pemeriksaan Berkala dilaksanakan berdasarkan Rencana Pemeriksaan Tahunan.

3.3.2. Pemeriksaan Setiap Waktu Bila Diperlukan

Pemeriksaan setiap waktu adalah pemeriksaan bersifat khusus dan dilakukan apabila:

i. Berdasarkan hasil analisis atas laporan periodik PMV, patut diduga bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha pembiayaan dimaksud menyimpang dari ketentuan yang berlaku di bidang PMV;

ii. Berdasarkan penelitian atas keterangan yang didapat atau surat pengaduan yang diterima oleh Menteri Keuangan, patut diduga bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha pembiayaan dimaksud menyimpang dari ketentuan yang berlaku di bidang PMV dan/atau peraturan perundang-undangan; atau

iii. PMV patut diduga tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip mengenal nasabah.

4. Dasar Hukum

4.1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan;

4.2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank;

4.3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.012/2012 Tentang Perusahaan Modal Ventura;

4.4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

4.5. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

Page 11: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

8

58/KMK.017/1999 tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Daerah;

4.6. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep-2833/LK/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Pada Lembaga Keuangan Non Bank.

5. Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan bertujuan untuk memastikan bahwa laporan periodik sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya, memperoleh keyakinan yang memadai atas kebenaran laporan periodik, dan menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di bidang PMV.

6. Pedoman Pemeriksaan

Pedoman Pemeriksaan PMV merupakan pedoman bagi Biro Pembiayaan dan Penjaminan, Bapepam dan LK untuk melaksanakan pemeriksaan dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap PMV. Pedoman Pemeriksaan ini mencakup pedoman dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atas kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh Biro Pembiayaan dan Penjaminan. Dengan demikian, pedoman pemeriksaan PMV ini dimaksudkan untuk dapat berfungsi sebagai berikut:

6.1. Pedoman dalam menyusun rencana pemeriksaan. 6.2. Pedoman dalam melakukan tahapan pemeriksaan, yaitu persiapan

Pemeriksaan, pelaksanaan Pemeriksaan, pelaporan hasil Pemeriksaan, dan memonitor tindak lanjut hasil pemeriksaan.

6.3. Pedoman dalam penilaian ketaatan perusahaan terhadap peraturan di bidang PMV.

6.4. Pedoman dalam melakukan evaluasi atas kegiatan pemeriksaan. 6.5. Panduan standar dalam melakukan tahapan pemeriksaan untuk mencapai

tujuan pemeriksaan.

7. Sistematika Pedoman Pemeriksaan

Sistematika Pedoman Pemeriksaan PMV disusun sebagai berikut

7.1. BAB I Pendahuluan

7.2. BAB II Organisasi Pemeriksaan

7.3. BAB III Perencanaan Pemeriksaan

7.4. BAB IV Tahapan Pemeriksaan

Page 12: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

9

7.5. BAB V Dokumentasi Pemeriksaan

7.6. BAB VI Pengendalian Pemeriksaan

7.7. Lampiran-lampiran.

Page 13: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

10

BAB II

ORGANISASI PEMERIKSAAN

1. Organisasi

Pemeriksaan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh Biro Pembiayaan dan Penjaminan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap PMV. Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan merupakan bagian dari Biro Pembiayaan dan Penjaminan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan PMV dimaksud.

Dalam setiap pemeriksaan, dibentuk Tim Pemeriksa yang akan melakukan seluruh tahapan pemeriksaan. Organisasi Tim Pemeriksa terdiri atas:

1.1. Penanggung Jawab Pemeriksaan; 1.2. Koordinator Pemeriksaan; 1.3. Penyelia Pemeriksaan; 1.4. Ketua Tim Pemeriksa; dan 1.5. Anggota Tim Pemeriksa.

2. Tanggung jawab, Wewenang dan Tugas

2.1. Penanggung Jawab Pemeriksaan

Penanggung Jawab Pemeriksaan adalah Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan. Tanggung jawab, tugas dan wewenang Penanggung Jawab Pemeriksaan adalah sebagai berikut:

2.1.1 Tanggung Jawab

Penanggung Jawab Pemeriksaan bertanggung jawab atas:

i. terselenggaranya seluruh proses pemeriksaan Perusahaan Modal Ventura;

ii. hasil pemeriksaan yang tertuang LHPF; iii. kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam menindaklanjuti

tanggapan yang diajukan oleh PMV yang diperiksa dan pihak-pihak lain yang terkait;

iv. tindak lanjut dari pelaksanaan rekomendasi hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh PMV; dan

v. peningkatan kualitas pemeriksaan.

2.1.2 Wewenang

Page 14: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

11

Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Penanggung Jawab Pemeriksaan berwenang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

i. menetapkan Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan; ii. memerintahkan Koordinator Pemeriksaan untuk

melaksanakan pemeriksaan; iii. menetapkan Koordinator, Penyelia, Ketua dan Anggota Tim

Pemeriksa atas nama Ketua Bapepam dan LK; iv. menerbitkan dan menandatangani Surat Tugas Pemeriksaan,

Surat Pemberitahuan Pemeriksaan dan Surat Perintah Perjalanan Dinas atas nama Ketua Bapepam dan LK;

v. mengetahui dan menandatangani LHPS atas nama Ketua Bapepam dan LK;

vi. menerima atau menolak tanggapan atas LHPS yang diajukan PMV yang diperiksa;

vii. menandatangani Berita Acara Pembahasan tanggapan atas LHPS;

viii. menetapkan dan menandatangani LHPF atas nama Ketua Bapepam dan LK;

ix. menghentikan proses pemeriksaan; dan x. melakukan perpanjangan waktu pemeriksaan lapangan

apabila diperlukan.

2.1.3 Tugas

Dengan kewenangan tersebut, Penanggung Jawab Pemeriksaan melakukan tugas-tugas sebagai berikut:

i. membahas konsep Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan bersama Koordinator dan Penyelia Pemeriksaan;

ii. menginstruksikan pemeriksaan setiap waktu berdasarkan usulan dari Koordinator Pemeriksaan, instruksi pimpinan, atau informasi yang diterima oleh Biro;

iii. menjabarkan kebijaksanaan yang berhubungan dengan pemeriksaan;

iv. memberikan petunjuk kepada Koordinator Pemeriksaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengambilan keputusan/kebijaksanaan dalam hubungannya dengan pemeriksaan;

v. melakukan pembahasan dengan pengurus/direksi dan pengawas/komisaris PMV yang diperiksa mengenai tanggapan LHPS dan menandatangani Berita Acara Pembahasan Tanggapan Atas LHPS dan LHPF;

Page 15: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

12

vi. membahas dan/atau mereview konsep LHPF dengan Koordinator, Penyelia, Ketua Tim, dan Anggota Tim Pemeriksa ;

vii. menandatangani LHPS dan LHPF atas nama Ketua Bapepam dan LK;

viii. menetapkan laporan kegiatan pemeriksaan tahunan PMV dan menyampaikannya kepada Ketua Bapepam dan LK; dan

ix. melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja pemeriksa di bawahnya.

2.2. Koordinator Pemeriksaan

Koordinator Pemeriksaan adalah Kepala Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan. Tanggung jawab, tugas dan wewenang Koordinator Pemeriksaan adalah sebagai berikut:

2.2.1 Tanggung Jawab

Koordinator Pemeriksaan bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan seluruh tahapan kegiatan pemeriksaan terhadap PMV sesuai dengan Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan dan hasil pelaksanaan tugas pemeriksaan penyelia, ketua, dan anggota tim pemeriksaan.

2.2.2 Wewenang

Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Koordinator Pemeriksaan berwenang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

i. mengusulkan Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan; ii. menentukan alokasi waktu pemeriksaan; iii. mengusulkan Penyelia, Ketua dan Anggota Tim Pemeriksa; iv. mengusulkan perubahan susunan Penyelia, Ketua dan

Anggota Tim Pemeriksa, bila diperlukan; v. mengembangkan kebijaksanaan prosedur pemeriksaan; vi. memberikan pengarahan kepada Penyelia, Ketua

Pemeriksaan, dan Anggota Tim Pemeriksa dalam meningkatkan kualitas pemeriksaan;

vii. dalam pemeriksaan, melakukan wawancara dengan direksi/pengurus PMV;

viii. memeriksa konsep LHPS dan LHPF; ix. menandatangani LHPS dan LHPF; x. mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang timbul

Page 16: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

13

dalam tahapan pemeriksaan; xi. sesuai dengan penugasan dari penanggung jawab, melakukan

pembahasan dengan pengurus/direksi dan pengawas/dewan komisaris PMV yang diperiksa mengenai tanggapan LHPS;

xii. mengusulkan kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan untuk menghentikan pemeriksaan; dan

xiii. mengusulkan kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan untuk perpanjangan waktu pemeriksaan lapangan apabila diperlukan;

xiv. melakukan pembahasan dengan pengurus/direksi dan pengawas/dewan komisaris Perusahaan Modal Ventura yang diperiksa dalam rangka melakukan verifikasi atas dokumen pemenuhan ketentuan di bidang PMV sebagai tindak lanjut pemeriksaan.

2.2.3 Tugas

Dengan kewenangan tersebut, Koordinator Pemeriksaan melakukan tugas-tugas sebagai berikut:

i. memeriksa dan memaraf analisis pendahuluan; ii. menyusun konsep Rencana Pemeriksaan Tahunan dan

mengusulkan kepada Penanggung Jawab pemeriksaan; iii. menyampaikan konsep Laporan Kegiatan Pemeriksaan

Tahunan kepada Penanggung Jawab pemeriksaan yang selanjutnya disampaikan kepada Ketua Bapepam dan LK.

iv. menentukan ruang lingkup pemeriksaan; v. mengajukan konsep Surat Tugas Pemeriksaan, Surat

Pemberitauan Pemeriksaan dan Surat Perintah Perjalanan Dinas kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan;

vi. menelaah persiapan pemeriksaan yang disusun Tim Pemeriksa sebelum pelaksanaan pemeriksaan;

vii. memantau/mengawasi kelancaran pelaksanaan pemeriksaan dan kesesuaiannya dengan pedoman pemeriksaan PMV;

viii. memberikan arahan kepada Penyelia, Ketua, dan Anggota Tim Pemeriksa mengenai hal-hal yang harus mendapat perhatian khusus dalam pemeriksaan untuk efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pemeriksaan;

ix. bersama-sama Penanggung Jawab, Penyelia, Ketua, Anggota Tim Pemeriksa serta pengurus/direksi dan/atau pengawas/komisaris PMV melakukan pembahasan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara dan jika ditugaskan menandatangani Berita Acara Pembahasan

Page 17: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

14

Tanggapan atas LHPS dan LHPF; x. mengoreksi konsep LHPS dan LHPF; xi. memantau dan mengusulkan tindak lanjut atas pelaksanaan

rekomendasi hasil pemeriksaan kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan;

xii. memberikan masukan kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan dalam menetapkan kebijakan guna menindaklanjuti tanggapan perusahaan atas LHPS;

xiii. membahas konsep LHPS atau LHPF dengan Penanggung Jawab Pemeriksaan dan Tim Pemeriksa, apabila Penanggung Jawab Pemeriksaan membutuhkan penjelasan untuk dapat menyetujui atau menolak laporan-laporan tersebut;

xiv. memastikan ketaatan Penyelia, Ketua, dan Anggota Tim Pemeriksa terhadap Pedoman Pemeriksaan PMV;

xv. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan pemeriksaan dan melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan; dan

xvi. melakukan evaluasi terhadap kinerja pemeriksa di bawahnya.

2.3. Penyelia Tim Pemeriksa

Penyelia Pemeriksaan adalah Kepala Sub Bagian pada Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan. Tanggung jawab, wewenang dan Tugas Penyelia Pemeriksaan adalah sebagai berikut:

2.3.1 Tanggung Jawab

Penyelia Pemeriksaan bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan seluruh proses kegiatan pemeriksaan dan hasil pelaksanaan tugas pemeriksaan ketua dan anggota tim yang berada di bawah pengawasannya.

2.3.2 Wewenang

Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Penyelia Pemeriksaan berwenang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

i. bersama-sama Koordinator Pemeriksaan menentukan Ketua dan Anggota Tim Pemeriksa yang berada di bawah pengawasannya;

ii. memberikan pengarahan kepada Ketua dan Anggota Tim Pemeriksa dalam meningkatkan kualitas pemeriksaan;

iii. melakukan wawancara dengan direksi/pengurus PMV

Page 18: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

15

selama pemeriksaan; iv. mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

setelah berkoordinasi dengan Koordinator Pemeriksaan, yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam tahapan Pemeriksaan;

v. mengusulkan kepada Koordinator Pemeriksaan untuk menghentikan pemeriksaan;

vi. mengusulkan perpanjangan waktu pemeriksaan lapangan kepada Koordinator Pemeriksaan apabila diperlukan; dan

vii. menandatangani LHPS dan LHPF.

2.3.3 Tugas

Dengan kewenangan tersebut, Penyelia Pemeriksaan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: i. memeriksa dan memaraf laporan analisis pendahuluan; ii. memastikan ketaatan Tim Pemeriksa terhadap Pedoman

Pemeriksaan PMV; iii. memastikan laporan hasil pemeriksaan disusun berdasarkan

Kertas Kerja Pemeriksaan; iv. menelaah dan menyetujui Kertas Kerja Pemeriksaan; v. mengoreksi konsep LHPS dan LHPF; vi. memberikan petunjuk kepada Ketua dan Anggota Tim

Pemeriksa mengenai hal-hal yang harus mendapat perhatian khusus dalam pemeriksaan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pemeriksaan;

vii. memberikan pengarahan kepada Ketua Tim Pemeriksa dan Anggota Tim Pemeriksa untuk selalu meningkatkan kualitas pemeriksaan;

viii. memberikan petunjuk dan solusi kepada Ketua Tim Pemeriksa dan Anggota Tim Pemeriksa setelah berkoordinasi dengan Koordinator Pemeriksaan apabila mengalami kesulitan/kendala dalam proses pemeriksaan lapangan;

ix. mengajukan konsep Surat Tugas Pemeriksaan, Surat Pemberitahuan Pemeriksaan dan Surat Perintah Perjalanan Dinas kepada Koordinator Pemeriksaan;

x. membahas tanggapan atas LHPS dalam rapat pembahasan tanggapan atas LHPS.

xi. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa yang berada di bawah pengawasannya;

xii. memantau/mengawasi perkembangan pemeriksaan setiap

Page 19: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

16

perusahaan yang di bawah pengawasannya; dan xiii. memantau dan mengusulkan tindak lanjut atas pelaksanaan

rekomendasi hasil pemeriksaan kepada Koordinator Pemeriksaan.

2.4. Ketua Tim Pemeriksa

Ketua Tim Pemeriksa adalah pegawai Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan. Tanggung jawab, Persyaratan, wewenang dan Tugas Ketua Tim Pemeriksa adalah sebagai berikut:

2.4.1. Tanggung Jawab

Ketua Tim Pemeriksa bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa dan hasil pelaksanaan tugas pemeriksaan anggota tim yang diketuainya.

2.4.2. Persyaratan

Untuk dapat ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemeriksa, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

i. Memiliki pengalaman paling sedikit selama 1 (satu) tahun dalam bidang pemeriksaan ;

ii. Memiliki pengetahuan yang cukup di bidang PMV dan peraturan perundang-undangan yang terkait;

iii. Mampu melakukan analisis atas laporan keuangan dan/atau laporan operasional PMV;

iv. Bertanggung jawab dan dapat bekerja sama dengan penyelia ataupun koordinator pemeriksaan; dan

v. Mampu mengkoordinasikan anggota tim pemeriksaan dalam pelaksanaan pemeriksaan.

2.4.3. Wewenang

Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Ketua Tim Pemeriksa berwenang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

i. melakukan pembagian tugas Anggota Tim Pemeriksa; ii. melakukan koordinasi atas pelaksanaan tugas Anggota Tim

Pemeriksa; iii. melakukan wawancara dengan direksi/pengurus dan/atau

pegawai PMV; iv. menentukan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

pemeriksaan untuk dipinjam dan/atau diminta;

Page 20: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

17

v. menandatangani Berita Acara Pemeriksaan; vi. mengusulkan kepada Penyelia untuk menghentikan atau

memperpanjang waktu pemeriksaan lapangan apabila diperlukan;

vii. memaraf Kertas Kerja Pemeriksaan; viii. menandatangani Berita Acara Penolakan Pemeriksaan/Berita

Acara Penundaan Pemeriksaan dan/atau Berita Acara Pemeriksaan; dan

ix. menandatangani LHPS dan LHPF.

2.4.4. Tugas

Dengan kewenangan tersebut, Ketua Tim Pemeriksa melakukan tugas-tugas sebagai berikut:

i. bersama-sama dengan anggota Tim Pemeriksa membuat analisis pendahuluan;

ii. menelaah kebenaran data Kertas Kerja Pemeriksaan yang dibuat Anggota Tim Pemeriksa;

iii. melakukan koordinasi dengan Tim Pemeriksa dalam pelaksanaan pemeriksaan, antara lain dalam penentuan besarnya sampel yang akan diambil dalam pemeriksaan;

iv. mengusulkan kepada Penyelia/Koordinator untuk dilakukan pengembangan hasil temuan antara lain dengan melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga terkait dengan pemeriksaan;

v. memantau perkembangan pemeriksaan setiap perusahaan yang diperiksa;

vi. memastikan semua dokumen yang berhubungan dengan pemeriksaan telah diarsip dengan rapi;

vii. memastikan ketaatan Anggota Tim Pemeriksa terhadap Pedoman Pemeriksaan PMV;

viii. bersama-sama Penanggung Jawab, Koordinator, Penyelia, Anggota Tim Pemeriksa, direksi/pengurus serta pengawas/komisaris PMV membahas tanggapan atas LHPS atau LHPF;

ix. bersama Anggota Tim Pemeriksa menyusun konsep LHPS dan LHPF;

x. memastikan Laporan Hasil Pemeriksaan dibuat tepat waktu; xi. memantau/mengawasi pelaksanaan rekomendasi hasil

pemeriksaan yang disampaikan oleh PMV; dan xii. memantau dan mengusulkan tindak lanjut atas pelaksanaan

Page 21: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

18

rekomendasi hasil pemeriksaan kepada Penyelia Pemeriksaan.

2.5. Anggota Tim Pemeriksa

Anggota Tim Pemeriksa adalah pegawai Biro Pembiayaan dan Penjaminan atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung jawab Pemeriksaan atas nama Ketua Bapepam dan LK. Tanggung jawab, wewenang dan tugas Anggota Tim Pemeriksa adalah sebagai berikut:

2.5.1 Tanggung Jawab

Anggota Tim Pemeriksa bertanggung jawab atas data yang tercantum dalam Kertas Kerja Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan.

2.5.2 Persyaratan

Untuk dapat ditunjuk sebagai anggota Tim Pemeriksa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: i. Memiliki pengetahuan yang cukup di bidang PMV dan

peraturan perundang-undangan yang terkait; ii. Memiliki latar belakang pendidikan di bidang

Ekonomi/Akuntansi/Keuangan/Manajemen dan/atau pelatihan di bidang analisis laporan keuangan perusahaan; dan

iii. Bertanggung jawab dan harus bekerja sama dengan Ketua dan Anggota Tim Pemeriksa lainnya.

2.5.3 Wewenang

Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Anggota Tim Pemeriksa berwenang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

i. melakukan wawancara dengan direksi dan/atau pegawai PMV;

ii. meminta dan/atau meminjam dokumen-dokumen/data pendukung pemeriksaan;

iii. memaraf Kertas Kerja Pemeriksaan; dan iv. menandatangani LHPS dan LHPF.

2.5.4 Tugas

Dengan kewenangan tersebut, Anggota Tim Pemeriksa melakukan tugas-tugas sebagai berikut:

i. melaksanakan seluruh tahapan pemeriksaan sesuai dengan

Page 22: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

19

Pedoman Pemeriksaan PMV; ii. menyiapkan dokumen-dokumen dan data-data yang

diperlukan dalam proses pemeriksaan; iii. membuat dan memaraf Kertas Kerja Pemeriksaan; iv. bersama dengan Ketua Tim Pemeriksa menentukan

besarnya sampel yang akan diambil dalam pemeriksaan; v. mengusulkan kepada Ketua Tim Pemeriksa untuk meminta

dan atau meminjam dokumen-dokumen/data pendukung pemeriksaan;

vi. mengusulkan kepada Ketua/Penyelia/Koordinator untuk dilakukan pengembangan hasil temuan antara lain dengan melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga terkait dengan pemeriksaan;

vii. membuat konsep Surat Konfirmasi bila diperlukan; viii. bersama-sama Penanggung Jawab, Koordinator, Penyelia,

Ketua Tim Pemeriksa, direksi/pengurus serta pengawas/komisaris PMV membahas tanggapan atas LHPS;

ix. membantu Ketua Tim Pemeriksa menyusun konsep LHPS dan LHPF secara tepat waktu; dan

x. melakukan pengarsipan atas semua dokumen yang berhubungan dengan Pemeriksaan dengan rapi.

Page 23: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

20

BAB III

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

1. Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan

Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh Bagian Pemeriksaan Lembaga

Pembiayaan perlu direncanakan dengan baik. Hal ini dilakukan agar

pelaksanaan kegiatan pemeriksaan terhadap PMV dalam rangka pembinaan

dan pengawasan dapat efektif dan efisien. Untuk itu, perencanaan kegiatan

pemeriksaan yang antara lain meliputi penentuan objek pemeriksaan,

penyusunan Tim Pemeriksa, pengalokasian anggaran, dan jangka waktu

pemeriksaan perlu dilakukan dengan cermat yang dituangkan dalam suatu

rencana kegiatan pemeriksaan tahunan, sehingga tujuan kegiatan

pemeriksaan tetap dapat dicapai.

Rencana kegiatan pemeriksaan untuk periode kegiatan satu tahun berikutnya

sudah harus selesai disusun 1 (satu) bulan sebelum tahun kalender dimulai.

Penanggung jawab Pemeriksaan menetapkan Rencana Kegiatan Pemeriksaan

Tahunan yang diajukan oleh Koordinator Pemeriksaan. Penetapan Rencana

Kegiatan Pemeriksaan Tahunan dilakukan oleh Penanggung Jawab

Pemeriksaan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dimulai.

Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan berfungsi sebagai berikut:

a. Acuan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan selama satu tahun anggaran.

b. Dasar untuk menilai kinerja pelaksanaan kegiatan pemeriksaan selama satu tahun anggaran.

Contoh Format Rencana Kegiatan Pemeriksaan sebagaimana dalam Lampiran II.

Sifat kerahasiaan atau keterbukaan Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan atau bagian-bagiannya ditetapkan oleh penanggung jawab pemeriksaan dengan memperhatikan pendapat koordinator pemeriksaan.

2. Tata Cara Penentuan Objek Pemeriksaan

Objek pemeriksaan adalah semua PMV. Objek pemeriksaan dapat merupakan objek pemeriksaan berkala maupun pemeriksaan setiap waktu bila diperlukan.

Page 24: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

21

2.1. Pemeriksaan Berkala

Penentuan objek pemeriksaan dalam pemeriksaan berkala adalah dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

2.1.1. Pengelompokan perusahaan yang periode pemeriksaannya sudah mendekati 3 (tiga) tahun.

2.1.2. Perusahaan yang masuk daftar skala prioritas yang ditetapkan oleh Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan.

2.1.3. Hasil pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

2.1.4. Tingkat risiko keuangan yang mencakup antara lain risiko likuiditas, risiko pembiayaan, dan risiko modal dari hasil analisis laporan berkala.

2.2. Pemeriksaan Setiap Waktu

Pemeriksaan setiap waktu dilakukan berdasarkan instruksi khusus yang berasal dari Menteri Keuangan, Ketua Bapepam-LK atau Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan. Ruang lingkup pemeriksaan setiap waktu dapat mencakup semua aspek pemeriksaan atau aspek tertentu saja sesuai dengan instruksi tersebut. Penentuan objek pemeriksaan setiap waktu dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

2.2.1. Informasi Pihak Ketiga

Informasi dari pihak ketiga yang diterima oleh Menteri, Ketua Bapepam-LK, dan/atau Kepala Biro mengenai adanya dugaan bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha PMV menyimpang dari ketentuan yang berlaku di bidang PMV dan/atau peraturan perundang-undangan dapat dijadikan sebagai dasar dilakukannya pemeriksaan setiap waktu. Informasi ini dapat berupa laporan pengaduan secara tertulis maupun tidak tertulis atas PMV. Informasi dari pihak ketiga ini perlu dilakukan penelaahan untuk mengetahui tingkat kebenaran dan keakuratannya, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai dasar pemilihan objek pemeriksaan setiap waktu.

2.2.2. Hasil analisis

Hasil analisis merupakan informasi yang diperoleh dari analisis atas laporan periodik PMV. Apabila dari hasil analisis patut diduga bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha pembiayaan dimaksud menyimpang dari ketentuan yang berlaku di bidang

Page 25: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

22

PMV dan/atau peraturan perundang-undangan, maka dapat dipertimbangkan sebagai dasar pemilihan objek pemeriksaan setiap waktu.

2.3. Prioritas pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan urutan prioritas sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemeriksaan Tahunan setelah mempertimbangkan aspek pemeriksaan berkala dan setiap waktu.

3. Tata Cara Penentuan Tim Pemeriksa

Tim Pemeriksa dibentuk untuk setiap pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap setiap objek pemeriksaan yang telah ditentukan. Penentuan pemeriksa yang masuk dalam Tim Pemeriksa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

3.1. Jumlah Pemeriksa di Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan dibagi ke tiap Penyelia Tim Pemeriksa yang ada.

3.2. Latar belakang pendidikan dan pelatihan masing-masing Pemeriksa. 3.3. Kompleksitas objek pemeriksaan. 3.4. Ketersediaan waktu pemeriksa.

4. Tata Cara Penentuan Waktu Pemeriksaan

Jumlah hari pelaksanaan pemeriksaan ditentukan dengan memperhatikan jenis pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan, jenis perusahaan, jumlah total aset, kantor cabang, dan hasil analisis laporan periodik. Untuk pemeriksaan berkala, ruang lingkup pemeriksaan mencakup semua aspek pemeriksaan sehingga jumlah hari kerja pemeriksaan yang diperlukan lebih lama dibanding dengan pemeriksaan khusus dalam hal ruang lingkup pemeriksaannya hanya mencakup aspek tertentu saja. Waktu yang diperlukan dalam rangka Pemeriksaan PMV adalah sebagai berikut: i. Kantor Pusat, paling lama 15 hari kerja ii. Kantor Cabang, paling lama 10 hari kerja. iii. Dalam keadaan tertentu jangka waktu Pemeriksaan dapat diperpanjang.

Page 26: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

23

BAB IV

TAHAPAN PEMERIKSAAN

1. Tahapan pemeriksaan

Tahapan pemeriksaan dimulai setelah Rencana Kegiatan Pemeriksaan

disusun. Tahapan pemeriksaan merupakan seluruh kegiatan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pemeriksaan terhadap PMV. Tahapan ini dimulai dengan

diterbitkannya Surat Tugas Pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan

sesuai dengan rencana kegiatan pemeriksaan tahunan. Tahapan pemeriksaan

mencakup kegiatan persiapan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan,

pelaporan hasil pemeriksaan, dan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

2. Persiapan Pemeriksaan

Persiapan Pemeriksaan merupakan persiapan yang dilakukan oleh Tim

Pemeriksa sebelum melakukan pemeriksaan lapangan untuk memperoleh

pemahaman atas perusahaan yang akan diperiksa dan untuk mengetahui

aspek-aspek pemeriksaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Dalam

tahap ini, persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

2.1. Menyiapkan Surat Tugas Pemeriksaan dan Surat Pemberitahuan

Pemeriksaan berdasarkan Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan.

Contoh format Surat Tugas Pemeriksaan terdapat dalam Lampiran III. Sedangkan contoh format Surat Pemberitahuan Pemeriksaan terdapat dalam Lampiran IV.

2.2. Menentukan pembagian kerja berdasarkan Surat Tugas Pemeriksaan.

2.3. Mengumpulkan data, informasi, dan dokumen yang diperlukan dalam

analisis pendahuluan antara lain terkait dengan:

i. aspek kelembagaan: perizinan, susunan Pengurus/Direksi, dan

Pengawas/Komisaris, alamat, pemegang saham/ anggota, data

sanksi, dan data umum lainnya;

ii. aspek operasional: jenis dan konsentrasi kegiatan

pembiayaan/investasi, SOP, manajemen risiko,

Page 27: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

24

iii. aspek keuangan: laporan keuangan bulanan; laporan kegiatan usaha

semesteran; laporan keuangan tahunan Perusahaan Modal Ventura

yang telah diaudit kantor akuntan publik; tingkat risiko keuangan

berdasarkan hasil off-site supervision;

iv. Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

(P4MN) perusahaan; dan

v. data atau dokumen dari sumber lain yang dianggap perlu.

2.4. Membuat analisis pendahuluan berdasarkan data, informasi, dan

dokumen yang telah dikumpulkan dalam butir 2.3, yang dituangkan

dalam bentuk laporan analisis pendahuluan yang ditandatangani oleh

Ketua dan Penyelia, selanjutnya disampaikan kepada Koordinator

Pemeriksaan untuk mendapatkan persetujuan. Format Analisis

Pendahuluan terdapat dalam Lampiran V.

Menyiapkan daftar pertanyaan atau kuesioner yang akan disampaikan

kepada perusahaan. Format Kuesioner Pemeriksaan Perusahaan Modal

Ventura terdapat dalam Lampiran VI.

2.5. Menyiapkan Kertas Kerja Pemeriksaan, paling kurang meliputi:

i. Kertas Kerja Pemeriksaan Kelembagaan;

ii. Kertas Kerja Pemeriksaan Operasional; dan

iii. Kertas Kerja Pemeriksaan Keuangan.

2.6. Menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan selama pemeriksaan

antara lain:

i. Surat Tugas Pemeriksaan dan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan;

ii. Laporan Hasil Analisis Pendahuluan;

iii. Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Penolakan Pemeriksaan dan

Berita Acara Penundaan Pemeriksaan;

iv. Kertas Kerja Pemeriksaan; dan

v. Daftar Pertanyaan (kuesioner).

3. Pelaksanaan Pemeriksaan

Pelaksanaan Pemeriksaan mencakup prosedur-prosedur pemeriksaan yang

harus dilakukan oleh Tim Pemeriksa dalam rangka memastikan laporan

Page 28: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

25

periodik PMV sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya,

memperoleh keyakinan yang memadai atas kebenaran laporan periodik, dan

menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di bidang PMV. Di

samping itu, pelaksanaan pemeriksaan ini mencakup pula prosedur

pemeriksaan mengenai Prinsip Mengenal Nasabah dan Manajemen Risiko.

Ruang lingkup Pemeriksaan mencakup antara lain:

3.1. Aspek Kelembagaan

Aspek ini digunakan untuk menilai apakah manajemen telah mengelola

PMV dari sisi kelembagaannya dengan baik sesuai dengan ketentuan

peraturan di bidang PMV. Untuk dapat menilai aspek ini dapat

digunakan unsur-unsur sebagai berikut:

3.2.1. Anggaran Dasar

Perusahaan harus mempunyai maksud dan tujuan serta

kegiatan usaha yang dicantumkan dalam anggaran dasar

perseroan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Maksud dan tujuan harus menunjukkan usaha pokok

Perseroan, sedangkan kegiatan usaha merupakan kegiatan

yang dijalankan oleh Perseroan dalam rangka mencapai

maksud dan tujuannya. Di samping itu, dalam anggaran dasar

juga ditetapkan mengenai modal dasar dan modal disetor,

susunan pemegang saham, direksi/pengurus dan dewan

komisaris/pengawas, serta nama dan tempat kedudukan

perusahaan. Di samping itu, setiap perubahan anggaran dasar,

susunan Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas,

modal disetor, dan susunan pemegang saham wajib

dilaporkan kepada Menteri Keuangan.

3.2.2. Perizinan

PMV didirikan dalam bentuk badan hukum yang berbentuk

perseroan terbatas atau koperasi. Sebelum melakukan kegiatan

sebagai PMV, badan hukum dimaksud harus terlebih dahulu

memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, yang

ditetapkan oleh Ketua atas nama Menteri Keuangan. PMV

Page 29: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

26

wajib menyampaikan laporan pembukaan Kantor Cabang

kepada Menteri c.q. Ketua u.p. Kepala Biro paling lama 10

(sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pembukaan Kantor

Cabang.

3.2.3. Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/ Pengawas

Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/ Pengawas PMV

harus memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan,

serta memenuhi batasan perangkapan jabatan.

3.2.4. Struktur Organisasi

Dari struktur organisasi yang dimiliki, pemeriksa dapat

melakukan penilaian apakah fungsi-fungsi tata kelola yang

baik / pengelolaan dengan baik sudah terdapat dalam struktur

organisasi yang ada, seperti fungsi administrasi, keuangan,

operasional, dan pembukuan. Selain itu, pemeriksa dapat

menilai rentang kendali struktur organisasi yang ada di PMV

apakah efisien dan efektif untuk mengelola kegiatan PMV

sesuai dengan besar kecilnya kegiatan yang ada. Selain itu,

struktur organisasi harus menggambarkan penanggung jawab

pelaksanaan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.

3.2.5. Pengembangan SDM dan alokasi Biaya Pendidikan & Latihan.

Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan operasional yang

prudent dan sehat, PMV perlu didukung oleh sumber daya

manusia yang handal. Oleh karena itu, PMV harus menyusun

program pengembangan sumber daya manusia dan

menyiapkan alokasi biaya pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan ketentuan Pasal 33 Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip

Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank,

Perusahaan Modal Ventura wajib menyusun dan

melaksanakan program pelatihan penerapan PMN. Pelaksanan

program pelatihan PMN dimaksud wajib dilakukan paling

sedikit satu kali dalam satu tahun dan wajib dilaporkan

Page 30: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

27

kepada Menteri Keuangan c.q. Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan. Oleh karena itu, pemeriksa

perlu menelaah secara mendalam perencanaan dan

pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia

Dengan dasar tersebut pemeriksa dapat mengetahui

keseriusan pihak manajemen apakah bersungguh-sungguh

dalam peningkatan kemampuan sumber daya manusia PMV.

Prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai aspek

kelembagaan meliputi:

OBJEK

PEMERIKSAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN

DATA/DOKUMEN

YANG DIPERLUKAN

1. Anggaran Dasar

1. Meminta dan mencatat akta notaris pendirian dan anggaran dasar perusahaan, serta perubahan anggaran dasar.

2. Mengkaji anggaran dasar dan membuat kertas kerjanya tentang: a. Maksud dan tujuan

perusahaan. b. Pengesahan anggaran dasar

dari Kementerian Hukum dan HAM dan pemuatan dalam lembaran Berita Negara.

c. Direksi/Pengurus Perusahaan serta Pengawas/Dewan Komisaris

d. Pemegang saham, Jumlah saham disetor dan saham ditahan

3. Mencatat perubahan-perubahan anggaran dasar (akta notaris, nomor, tanggal, perubahan dalam anggaran dasar dan Pengesahan anggaran dasar dari Kementerian Hukum dan HAM dan pemuatan dalam lembaran Berita Negara).

Akta Pendirian.

Anggaran Dasar perusahaan serta perubahan-perubahannya.

Bukti pengesahan dari instansi yang berwenang.

Bukti Pelaporan Anggaran Dasar kepada Menteri Keuangan.

Bukti Pencatatan perubahan anggaran dasar dari Menteri Keuangan.

Page 31: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

28

4. Meminta dan mencatat bukti bahwa perubahan anggaran dasar telah dilaporkan ke Kementerian Keuangan.

5. Meminta dan mencatat bukti pencatatan dari Menteri Keuangan (jika sudah dilaporkan).

6. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan.

2. Izin Usaha 1. Memeriksa dan mencatat izin usaha Perusahaan Modal Ventura dari Menteri Keuangan.

2. Meminta dan mencatat bukti pelaporan pembukaan dan penutupan kantor cabang.

3. Membandingkan jumlah kantor cabang dengan bukti pelaporan pembukaan dan penutupan kantor cabang.

4. Meminta dan mencatat bukti pembukaan dan penutupan kantor cabang dari Menteri Keuangan.

5. Meminta dan mencatat bukti pelaporan perubahan nama dan alamat perusahaan.

6. Meminta dan mencatat bukti perubahan nama dan alamat perusahaan dari Menteri Keuangan.

7. Membuat KKP

Bukti Surat izin usaha dari Menteri Keuangan.

Bukti pelaporan pembukaan dan penutupan kantor cabang.

Bukti pembukaan dan penutupan kantor cabang dari Menteri Keuangan.

Bukti pelaporan perubahan nama dan alamat perusahaan.

Bukti perubahan nama dan alamat perusahaan dari Menteri Keuangan.

3. Direksi/Pengurus dan Komisaris/ Pengawas

1. Meminta dan mencatat akta notaris atas pengangkatan Komisaris /Pengawas dan Direksi/Pengurus.

2. Meneliti apakah perubahan susunan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Pengawas perusahaan telah disahkan dalam RUPS/Rapat Anggota dan diaktakan oleh notaris.

3. Meminta dan mencatat Pengesahan atau pencatatan perubahan anggaran dasar dari Kementerian Hukum dan HAM

Anggaran Dasar Perusahaan yang telah mendapat pengesahan dari instansi berwenang.

Bukti pelaporan perubahan Komisaris /Pengawas dan Direksi/Pengurus kepada Menteri Keuangan.

Risalah/Notulen rapat.

Surat pernyataan direksi tidak merangkap jabatan sebagai Direksi dan/atau Komisaris di 4 (empat) atau lebih pada Perusahaan Modal Ventura lain.

Page 32: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

29

dan pemuatan dalam lembaran Berita Negara.

4. Meminta dan mencatat bukti bahwa perubahan susunan Komisaris /Pengawas dan Direksi/Pengurus perusahaan telah dilaporkan ke Menteri Keuangan.

5. Meminta dan mencatat bukti perubahan susunan Komisaris /Pengawas dan Direksi/Pengurus perusahaan dari Menteri Keuangan.

6. Meneliti kemungkinan adanya perangkapan jabatan bagi Direksi di Perusahaan Modal Ventura lain.

7. Meneliti kemungkinan adanya perangkapan jabatan bagi Komisaris yang tidak memangku jabatan sebagai Direksi pada PMV lain yang melakukan rangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris pada 4 (empat) atau lebih PMV lain.

8. Meneliti kemungkinan adanya perangkapan jabatan bagi Direksi PMV yang melakukan rangkap jabatan sebagai Komisaris pada 4 (empat) atau lebih PMV lain.

9. Meminta dan mencatat hasil uji kemampuan dan kepatuan dari Bapepam-LK pada Komisaris /Pengawas dan Direksi/Pengurus perusahaan.

10. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan .

Surat pernyataan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Direksi atau Komisaris di lebih dari 4 Perusahaan Modal Ventura lain.

Bukti Pengesahan atau pencatatan perubahan anggaran dasar dari Kementerian Hukum dan HAM dan pemuatan dalam lembaran Berita Negara.

Bukti hasil uji kemampuan dan kepatuan dari Bapepam-LK pada Komisaris /Pengawas dan Direksi/Pengurus perusahaan.

4. Struktur Organisasi

1. Meminta dan mempelajari struktur organisasi dan membandingkan dengan anggaran dasar terakhir.

2. Meminta dan mempelajari uraian tugas.

3. Mengecek apakah dalam struktur organisasi sudah menggambarkan penanggung

Anggaran Dasar.

Struktur organisasi Perusahaan.

Uraian tugas Pegawai Perusahaan.

Page 33: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

30

jawab PMN.

4. Menulis dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

5. Pengembangan SDM dan alokasi Biaya Pendidikan & Latihan.

1. Meminta program pengembangan sumber daya manusia (jangka pendek maupun jangka panjang).

2. Meminta data tentang pendidikan, pelatihan, seminar, kursus, dll selama 1 tahun yang telah diikuti dan biaya yang telah dikeluarkannya, terutama terkait dengan PMN.

3. Meminta sampel biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan & pelatihan.

Bukti pendidikan dan pelatihan yang telah diadakan Perusahaan.

6. Permodalan 1. Mengkaji pasal tentang permodalan dalam anggaran dasar perusahaan dan perubahannya.

2. Mencatat persentase kepemilikan masing-masing pemegang saham, termasuk perubahannya bila ada perubahan susunan pemegang saham.

3. Meminta bukti bahwa perubahan permodalan telah dilaporkan ke Menteri Keuangan.

4. Melihat arus kas tentang pembayaran modal disetor dari pemegang saham dan meminta bukti-bukti pendukungnya.

5. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan.

Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahannya yang telah mendapat pengesahan dari instansi berwenang.

Buku Besar Perusahaan

Bukti pelaporan Perubahan Modal ke Menteri Keuangan.

Rekening Koran Perusahaan

Bukti Setoran Modal pada Bank

7. Lain-lain:

a. Hubungan Afiliasi

b. Perjanjian Dengan Pihak Ketiga.

1. Meminta dan mencatat pihak-pihak yang mempunyai hubungan afiliasi dengan perusahaan.

2. Mencatat persentase kepemilikan pemegang saham perusahaan afiliasi, jika

Anggaran Dasar Perusahaan yang telah mendapat pengesahan dari instansi berwenang.

Buku Besar Perusahaan

Perjanjian/akad channeling dan joint financing dengan pihak lain.

Page 34: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

31

hubungan afiliasi tersebut karena kepemilikan saham.

3. Meminta dan mempelajari perjanjian-perjanjian/akad-akad perusahaan dengan pihak lain.

Perjanjian/akad utang piutang perusahaan dengan pihak lain.

Perjanjian/akad lainnya yang dibutuhkan.

3.2. Aspek Operasional

Aspek ini digunakan untuk meyakinkan bahwa penyelenggaraan usaha

(operasional) PMV sesuai dengan ketentuan peraturan di bidang PMV

yang berlaku. Untuk dapat menilai aspek operasional dapat digunakan

unsur-unsur sebagai berikut:

3.2.1. Sistem dan Prosedur Operasi

Penilaian sistem dan prosedur operasi yang dimiliki PMV oleh

pemeriksa dilakukan dengan mengukur apakah sistem dan

prosedur yang ada mampu untuk menunjang kegiatan PMV

dan apakah semua aspek pengelolaan perusahaan sudah

tercakup di dalamnya.

3.2.2. Perjanjian pembiayaan

Penilaian perjanjian pembiayaan oleh pemeriksa dilakukan

dengan cara uji petik atas perjanjian pembiayaan yang ada.

Berdasarkan daftar Perusahaan Pasangan Usaha yang ada

dapat dikelompokkan berdasarkan jenis pembiayaan, sektor

ekonomi, dan wilayah geografis.

3.2.3. Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

Penilaian penerapan prinsip ini meliputi antara lain:

kesesuaian pedoman P4MN dengan ketentuan yang berlaku,

petugas penanggung jawab PMN, serta implementasi di

Perusahaan.

3.2.4. Pengawasan Intern

Pengawasan intern tercermin di dalam ketaatan pelaksanaan

sistem dan prosedur, sistem pengendalian intern dan alur

dokumen di setiap transaksi yang ada. Ada atau tidaknya

Page 35: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

32

satuan pengawasan intern secara terpisah dalam suatu PMV

tergantung dari kebutuhan manajemen PMV.

3.2.5. Penerapan Manajemen Risiko

PMV dalam menjalankan kegiatan usahanya akan menghadapi

berbagai risiko yang dapat menimbulkan kerugian baik secara

fisik maupun finansial dan dapat berpengaruh terhadap

kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan dan

sasarannya. Risiko-risiko yang mungkin dihadapi antara lain

sebagai berikut:

1. Risiko investasi/pembiayaan

Risiko investasi/pembiayaan adalah risiko yang timbul

dikarenakan kegagalan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan Modal Ventura.

2. Risiko pasar

Risiko pasar adalah risiko turunnya nilai dari portfolio nilai

investasi dan piutang pembiayaan yang dimilki oleh Perusahaan

Modal Ventura yang disebabkan oleh faktor risiko pasar, yang

meliputi: risiko suku bunga, dan risiko nilia tukar.

3. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang dihadapi Perusahaan Modal

Ventura karena tidak mampu memenuhi kewajiban perusahaan

yang telah jatuh waktu.

4. Risiko operasional

Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan

adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya

problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan

Modal Ventura.

5. Risiko hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya

Page 36: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

33

kelemahan aspek yuridis yang disebabkan adanya tuntutan

hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang

mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya

syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak

sempurna.

6. Risiko kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko yang dihadapi Perusahaan

Modal Ventura karena perusahaan tidak memenuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Perusahaan Modal

Ventura.

7. Risiko reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya

publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan

Modal Ventura atau persepsi negatif terhadap Perusahaan

Modal Ventura, serta adanya strategi komunikasi perusahaan

yang kurang efektif.

8. Risiko stratejik

Risiko stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya

penetapan dan pelaksanaan strategi dan kebijakan Perusahaan

Modal Ventura yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis

yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan Modal

Ventura terhadap perubahan eksternal.

Cara menilai penyelengaraan usaha (operasional) dengan melakukan

prosedur pemeriksaan sebagai berikut:

OBJEK PROSEDUR PEMERIKSAAN DATA/DOKUMEN

YANG DIPERLUKAN

1. Sistem dan Prosedur Operasi

1. Meminta dan mempelajari manual (buku pedoman) Penyertaan Saham, Penyertaan melalui obligasi konversi, dan Pembiayaan

SOP Penyertaan Saham, Penyertaan melalui obligasi konversi, dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil

Page 37: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

34

berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

2. Meminta dan mempelajari bagan arus dokumen maupun bagan arus aktifitas.

3. Meneliti apakah skema Penyertaan Saham, Penyertaan melalui obligasi konversi, dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Perusahaan Modal Ventura.

4. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan.

usaha.

Perjanjian/akad Penyertaan Saham, Penyertaan melalui obligasi konversi, dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

2. SOP Pembiayaan dalam bentuk Penyertaan Saham (equity participation), Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation), dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing).

1. Meminta SOP pembiayaan dalam bentuk Penyertaan Saham (equity participation), Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation), dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing).

2. Lakukan penelaahan terhadap SOP pembiayaan dalam bentuk Penyertaan Saham (equity participation), Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation), dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing) apakah terdapat kebijakan atau prosedur yang bertentangan dengan ketentuan di bidang PMV.

3. Membuat kesimpulan atas hasil penelaahan atas SOP PMV.

4. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

SOP pembiayaan dalam bentuk Penyertaan Saham (equity participation), Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation), dan Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing).

Uraian Jabatan (Job Description)

KKP Investasi/Pembiayaan

Page 38: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

35

3. Perjanjian/akad/ Akta Penyertaan Saham (equity participation)

1. Meminta daftar PPU beserta profilnya yang perjanjiannya dalam bentuk penyertaan saham.

2. Meminta sampel dokumen perjanjian Pembiayaan Penyertaan Saham (equity participation) bersumber dari daftar konsumen yang diberikan.

3. Memeriksa kelengkapan dokumen perjanjian/akad/Akta Pembiayaan Penyertaan Saham (equity participation) apakah sesuai SOP.

5. Lakukan penelaahan apakah PPU berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas.

6. Lakukan penelaahan terhadap Perjanjian/akad/ Akta apakah terdapat klausul mengenai jangka waktu penyertaan saham dan cek apakah jangka waktu tersebut melebihi 10 tahun.

7. Lakukan penelaahan terhadap Perjanjian/akad/ Akta apakah jumlah penyertaan saham untuk 1 (satu) PPU melebihi 20% dari nilai ekuitas PMV.

8. Jika jumlah penyertaan saham untuk 1 (satu) PPU melebihi 20% dari nilai ekuitas PMV, hanya nilai penyertaan paling tinggi sebesar 20% yang dimasukan dalam perhitungan IFAR.

9. Mencatat hasil penelaahan pada KKP uji petik Investasi Penyertaan Saham.

10. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan atas hasil penelaahan perjanjian/akad / Akta

Daftar PPU beserta profilnya yang pembiayaannya berbentuk penyertaan saham.

Perjanjian/akad/ Akta Penyertaan Saham (equity participation) beserta dokumen pendukungnya

KKP Uji Petik Investasi Penyertaan Saham

Page 39: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

36

Investasi Penyertaan Saham terhadap ketentuan di bidang Perusahaan Modal Ventura.

11. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

4. Perjanjian/akad/ Akta Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation)

1. Meminta daftar PPU beserta profilnya yang perjanjiannya dalam bentuk Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation).

2. Meminta sampel dokumen Perjanjian/akad/ Akta Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation) bersumber dari daftar PPU yang diberikan.

3. Memeriksa kelengkapan dokumen perjanjian/akad /Akta investasi melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation) sesuai SOP.

4. Lakukan penelaahan terhadap Perjanjian/akad/ Akta apakah mencantumkan klausul mengenai pengkonversian obliagasi menjadi penyertaan saham dan jangka waktu konversi tersebut.

5. Lakukan penelaahan terhadap Perjanjian/akad/ Akta apakah jumlah penyertaan melalui pembelian obligasi konversi untuk 1 (satu) PPU melebihi 20% dari nilai ekuitas PMV.

6. Jika jumlah penyertaan melalui pembelian obligasi konversi untuk 1 (satu) PPU melebihi 20% dari nilai ekuitas PMV, hanya nilai

Daftar PPU beserta profilnya yang perjanjiannya dalam bentuk Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation).

Perjanjian/akad/ Akta Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation) beserta dokumen pendukungnya

KKP Uji Petik Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation)

Page 40: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

37

penyertaan paling tinggi sebesar 20% yang dimasukan dalam perhitungan IFAR.

7. Mencatat hasil penelaahan pada KKP uji petik investasi melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation).

8. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan atas hasil penelahaan perjanjian/akad / Akta Investasi petik investasi melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity Participation)terhadap ketentuan di bidang Perusahaan Modal Ventura.

9. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

5. Perjanjian/akad/ Akta Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing)

1. Meminta daftar PPU beserta profilnya yang Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing).

2. Meminta sampel dokumen perjanjian Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing) bersumber dari daftar PPU yang diberikan.

3. Memeriksa kelengkapan dokumen perjanjian/akad / Akta Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing) apakah sesuai SOP.

4. Menelaah perjanjian/akad / Akta apakah pembagian bagi hasil berdasarkan persentase dari hasil usaha (revenue/profit sharing) .

5. Menelaah perjanjian/akad / Akta apakah pembiayaan diberikan kepada PPU yang

Perjanjian/akad/ Akta perjanjian Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing) dan dokumen pendukungnya.

Daftar PPU beserta profilnya.

KKP Uji Petik Perjanjian/akad/ Akta Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing)

Page 41: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

38

menjalankan kegiatan usaha produktif.

6. Lakukan penelaahan terhadap Perjanjian/akad/ Akta apakah jumlah pembiayaan untuk 1 (satu) PPU melebihi 10% dari total aset PMV.

7. Jika jumlah pembiayaan untuk 1 (satu) PPU melebihi 10% dari total aset PMV, hanya nilai penyertaan paling tinggi sebesar 10% yang dimasukan dalam perhitungan IFAR.

8. Mencatat hasil penelaahan pada KKP uji petik perjanjian/akad Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing).

9. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan atas hasil penelahaan uji petik perjanjian/akad /Akta Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (revenue/profit sharing) terhadap ketentuan di bidang Perusahaan Modal Ventura.

10. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

6. Perjanjian/akad / Akta Pinjaman dengan Pihak Lain

1. Meminta Daftar Kreditur beserta profilnya

2. Meminta perjanjian/akad / Akta pinjaman PMV dengan pihak lain

3. Telaah perjanjian pinjaman apakah krediturnya adalah Bank, industri keuangan non bank, pemegang saham dan/ atau afiliasi, badan usaha, dan/ atau lembaga. Jika kreditur adalah badan

Daftar Kreditur beserta profilnya

Perjanjian/akad pinjaman dengan Bank, industri keuangan non bank, pemegang saham dan/ atau afiliasi, badan usaha, dan/ atau lembaga

Risalah/notulen RUPS atau surat rekomendasi dewan komisaris atas penerbitan surat sanggup

Page 42: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

39

usaha dan/atau lembaga dan pinjamannya melebihi Rp1 miliar , cek apakah telah dinilai oleh lembaga independen.

4. Jika telah dilakukan penilaian oleh lembaga independen, cek apakah penilaiannya telah meliputi:

Latar belakang dan keadaan keuangan;

Kemampuan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang;

Manajemen risiko; dan

Kemampuan memperoleh laba secara berkesinambungan.

5. Cek apakah terdapat pinjaman dalam bentuk pinjaman subordinasi. Jika terdapat pinjaman subordinasi, telaah perjanjian pinjamannya apakah memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Berjangka waktu paling singkat 5 (lima) tahun;

Dalam hal terjadi likuidasi, hak tagih berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada; dan

Perjanjian pinjaman dituangkan dalam akta notaril.

6. Cek apakah pinjaman subordinasi tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Keuangan c.q. Ketua u.p. Kepala Biro paling lama 10 (sepuluh) hari terhitung sejak tanggal pinjaman diterima.

7. Cek apakah perusahaan

bayar

Hasil penilaian lembaga independen

Buku Besar perusahaan

Bukti pelaporan pinjaman subordinasi kepada Menteri Keuangan

Akta Notaris Pinjaman Subordinari

Akta Notaris penerbitan surat sanggup bayar

KKP Pinjaman

Page 43: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

40

menerbitkan surat sanggup bayar (promissory note), jika menerbitkan promissory note dicek apakah telah memenuhi persyaratan sbb:

Telah mendapatkan rekomendasi terlebih dahulu dari dewan komisaris dan disetujui rapat umum pemegang saham atau rapat anggota;

Dibuat dalam suatu akta notaril;

Digunakan sebagai jaminan atas utang PMV kepada Kreditur;

Uang yang berasal dari utang yang dijamin dengan surat sanggup bayar digunakan untuk pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

8. Mencatat hasil penelaahan atas perjanjian pinjaman pada KKP Pinjaman

9. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan atas hasil penelaahan perjanjian pinjaman

10. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

7. Perjanjian/akad / Akta Kerjasama Channeling

1. Meminta perjanjian/akad / Akta penerusan pembiayaan (channeling) dengan pihak lain

2. Telaah perjanjian/akad / Akta apakah risiko yang timbul dari kegiatan channeling berada pada pemilik dana

3. Mencatat hasil penelaahan atas perjanjian kerjasama Channeling pada KKP

Perjanjian/akad /Akta channeling dengan pihak lain.

KKP Pinjaman

Page 44: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

41

Pinjaman

4. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan atas hasil penelaahan perjanjian kerjasama Channeling

5. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

8. Perjanjian/akad / Akta Kerjasama Joint Financing

1. Meminta perjanjian/akad/ Akta pembiayaan bersama (joint financing) dengan pihak lain

2. Telaah perjanjian/akad / Akta apakah risiko yang timbul dari kegiatan joint financing sesuai dengan porsi yang ditetapkan bersama sesuai kesepakatan.

3. Mencatat hasil penelaahan atas perjanjian kerjasama Joint Financing pada KKP Pinjaman

4. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan atas hasil penelaahan perjanjian kerjasama Joint Financing

5. Menuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

Perjanjian/akad /Akta joint financing dengan pihak lain

KKP Pinjaman

9. Prinsip Mengenal Nasabah

1. Meminta Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN) terakhir,.

2. Meminta bukti pelaporan P4MN terakhir termasuk perubahannya kepada Menteri Keuangan apakah dilaporkan paling lama 7 hari sejak ditetapkannya P4MN tersebut.

3. Telaah P4MN apakah telah sesuai demgam ketentuan mengenai Penyusunan P4MN PMV.

P4MN terakhir

Bukti Pelaporan P4MN dan Perubahannya

Surat Keputusan Direksi/pengurus/ arau keputusan RUPS mengenai pembentukan UKPN atau petugas penanggung jawab PMN

Struktur Organisasi PMV

Bukti Program Pelatihan PMN dan Pelaporan PMN kepada Menteri Keaungan

Program Audit PMV .

Page 45: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

42

4. Meminta Surat Keputusan Direksi/pengurus/ arau keputusan RUPS mengenai pembentukan UKPN atau petugas penanggung jawab PMN.

5. Telaah Surat Keputusan Direksi /pengurus arau keputusan RUPS mengenai pembentukan UKPN atau petugas penanggung jawab PMN, apakah petugas penanggung jawab PMN mempunyai jabatan satu tingkat dibawah direksi/pemgurus

6. Meminta Struktur Organisasi Perusahaan dan telaah apakah dalam struktur organisasi tersebut telah dicantumkan UKPN atau petugas penanggung jawab PMN yang bertanggung jawab secara langsung kepada direktur utama/pengurus.

7. Minta program pelatihan karyawan mengenai penerapan P4MN, realisasi dari program tersebut, dan bukti pelaporan pelatihan tersebut kepada Menteri Keuangan pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya.

8. Meminta dokumen-dokumen mengenai penerimaan calon PPU apakah dokumen-dokumen tersebut telah memuat ketentuan mengenai PMN dan telaah apakah PMV telah melakukan identifikasi terhadap calon PPU dalam rangka penerapan PMN.

9. Periksa dan teliti apakah PMV telah menerapkan manajemen risiko dalam penerapan PMN.

10. Periksa apakah PMV telah mendaftarkan keikutsertaan

Page 46: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

43

dalam sistem GRIPS pada PPATK dalam rangka pelaporan transaksi yang mencurigakan terkait pelaksanaan PMN.]

11. Mencatat hasil penelaahan terhadap penerapan PMN oleh PMV dalam KKP Pelaksanaan penerapan PMN.

12. Membuat kesimpulan pemenuhan ketentuan dari hasil penelaahan atas Pelaksanaan penerapan PMN dalam KKP Pelaksanaan penerapan PMN.

13. Tuangkan hasil penelaahan dan kesimpulan tersebut dalam laporan hasil pemeriksaan

10. Pengawasan Intern a. Pelajari kedudukan Satuan Pengawas Intern di Perusahaan

b. Pelajari alur dokumen di setiap transaksi yang ada.

c. Nilai apaka internal control telah dijalankan sesuai dengan kebijakan Perusahaan

Surat Ketetapan Struktur Organisasi

Manual SOP Perusahaan

11. Manajemen Risiko a. Identifikasi risiko-risiko yang timbul dalam PMV

b. Pelajari mitigasi risiko yang telah dijalankan oleh PMV

c. Tentukan apakah ada indikasi risiko yang belum termitigasi oleh PMV

Manual Manajemen Risiko

Tugas dan Fungsi Unit Manajemen Risiko

12. Risiko Investasi /Pembiayaan

a. Minta data terkait rasio NPIF, konsentrasi kegiatan investasi /pembiayaan, coverage agunan dan aspek lainnya.

b. Tanyakan apakah perusahaan telah melakukan analisis/review atas

Buku Besar dan Buku Besar Pembantu atas Investasi dan Piutang Pembiayaan

SOP Investasi/Pembiayaan

Page 47: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

44

penyaluran investasi/pembiayaan yang dilakukan.

c. Tanyakan apakah perusahaan memiliki satuan kerja yang menangani investasi/pembiayaan bermasalah.

SOP Penanganan Investasi/Pembiayaan bermasalah.

Struktur Organisasi dan Job Description unit organisasi.

13. Risiko Pasar

a. Tanyakan kebijakan penyaluran investasi/pembiayaan yang sumber pendanaannya berasal dari mata uang asing (currency mismatch)

b. Tanyakan kebijakan penerapan jenis suku bunga antara penyaluran investasi/ pembiayaan dan sumber pendanaannya

c. Periksa SOP terkait dengan kebijakan a dan b di atas

SOP investasi/pembiayaan

SOP pendanaan

14. Risiko likuiditas

a. Minta data terkait profil maturity piutang dan hutang, arus kas bulanan, serta komponen lainnya

b. Tanyakan kebijakan Perusahaan dalam melakukan pemantauan harian secara ketat terhadap sumber likuiditas dan sumber kebutuhan likuiditas

c. Hitung nilai current ratio dan quick ratio

Daftar Umur (aging schedule) Piutang Pembiayaan.

Daftar angsuran piutang dan pinjaman

Laporan Arus Kas bulanan

15. Risiko Operasional

a. Tanyakan kebijakan Perusahaan terkait dengan pengembangan SDM dan penerapan IT

b. Lakukan cek fisik terkait IT yang digunakan baik hardware maupun software.

c. Peroleh informasi mengenai kebijakan back up data.

Struktur organisasi beserta uraian tugas pokok dan fungsi

Daftar pegawai dan jabatannya

SOP pengamanan atas aset-aset Perusahaan

Page 48: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

45

d. Dapatkan job description masing -masing unit

e. Pelajari apakah terdapat perangkapan jabatan dalam 2 atau lebih unit kerja oleh satu orang yang memungkinkan adanya penyelewengan secara internal

f. Tanyakan apakah Perusahaan memiliki pengamanan atas aset-aset Perusahaan dari gangguan faktor eksternal

16. Risiko Hukum

a. Tanyakan apakah Perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur penanganan masalah hukum

b. Tanyakan apakah Perusahaan pernah/sedang menghadapi masalah litigasi.

c. Tanyakan apakah Perusahaan memilki unit kerja legal

SOP penanganan masalah hukum

Daftar litigasi yang pernah/sedang dihadapi.

17. Risiko Kepatuhan

a. Tanyakan apakah Perusahaan memiliki kebijakan terkait dengan pemenuhan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku

b. Tanyakan apakah Perusahaan memiliki satuan pengendalian internal

SOP pengendalian internal (internal control)

Kode Etik Perusahaan

18. Risiko Reputasi

a. Tanyakan apakah Perusahaan memiliki standar pelayanan PPU

b. Tanyakan apakah Perusahaan memiliki kebijakan terkait dengan penanganan pengaduan PPU

SOP Pengaduan PPU

SOP standar pelayanan

19. Risiko Stratejik

Dapatkan informasi apakah Perusahaan membuat business plan sesuai dengan ketentuan internal maupun ekternal yang berlaku

Business Plan

RUPS

Notulen Rapat Direksi

Page 49: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

46

3.3. Aspek Keuangan

Aspek ini digunakan untuk memperoleh keyakinan atas kebenaran dan

memastikan bahwa laporan periodik PMV sesuai dengan keadaan

perusahaan yang sebenarnya dan saldo-saldo yang digunakan sebagai

dasar dalam perhitungan rasio-rasio keuangan yang ditetapkan dalam

ketentuan di bidang PMV. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk

menilai aspek ini meliputi:

OBJEK

PEMERIKSAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN

DATA/DOKUMEN

PENDUKUNG YANG

DIPERLUKAN

1. Penyertaan Saham

1. Meminta daftar Penyertaan Saham dan memeriksa rincian dan total nilai Penyertaan Saham masing-masing investee (PPU) dengan dokumen bukti Penyertaan Saham.

2. Memeriksa akurasi saldo Penyertaan Saham dan membandingkan antara total Penyertaan Saham yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total Penyertaan Saham hasil pemeriksaan.

3. Memeriksa apakah terdapat investasi/pembiayaan yang berasal dari pembiayaan bersama (joint financing) ataupun channeling.

4. Memeriksa apakah terdapat Penyertaan Saham yang tidak sesuai dengan ketentuan di bidang Perusahaan Modal Ventura.

5. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

Daftar Penyertaan Saham

Bukti/Perjanjian Penyertaan Saham

Laporan Bulanan dan Laporan Bulanan Intern

Laporan Semesteran

Laporan Posisi Keuangan

Buku Besar

2. Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi

1. Meminta daftar Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi pada investee (PPU)

Daftar Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi

Page 50: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

47

dan memeriksa rincian dan total nilai Penyertaan melalui Pembelian Obligasi dengan dokumen bukti Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi.

2. Memeriksa akurasi saldo Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi dan membandingkan antara total Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total Penyertaan Saham hasil pemeriksaan.

3. Memeriksa apakah ada investasi/pembiayaan yang berasal dari pembiayaan bersama (joint financing) ataupun channeling.

4. Memeriksa apakah terdapat Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi yang tidak sesuai dengan ketentuan di bidang Perusahaan Modal Ventura.

5. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

Bukti/Perjanjian Penyertaan melalui Pembelian Obligasi Konversi

Laporan Bulanan dan Laporan Bulanan Intern

Laporan Semesteran

Laporan Posisi Keuangan

Buku Besar.

3. Investasi /Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha

1. Meminta Daftar Investasi /Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha dan memeriksa rincian dan total Investasi/Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

2. Memeriksa akurasi saldo Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha dan membandingkan total Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas

Daftar Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha

Bukti/Perjanjian Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha

Laporan Bulanan dan Laporan Bulanan Intern

Laporan Semesteran

Laporan Posisi Keuangan

Buku Besar

Daftar Aset

Page 51: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

48

Hasil Usaha hasil pemeriksaan.

3. Memeriksa apakah ada Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha yang berasal dari pembiayaan bersama (joint financing) ataupun channeling.

4. Memeriksa apakah terdapat Investasi/Pembiayaan berdasarkan Pembagian Atas Hasil Usaha yang tidak sesuai dengan ketentuan di bidang Perusahaan Modal Ventura.

5. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

4. Piutang Lain-lain 1. Mengidentifikasi akun piutang lain-lain yang diindikasikan dalam bentuk pembiayaan langsung.

2. Melakukan cross-check pencairan pinjaman dengan pengeluaran kas.

3. Mengidentifikasi adanya aset yang menjadi agunan/jaminan.

4. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

Laporan Bulanan dan Laporan Bulanan Intern

Laporan Semesteran

Laporan Posisi Keuangan

Daftar Pendapatan Non Operasional (bunga)

5. Pinjaman 1. Memeriksa pinjaman yang dimiliki dan memastikan terdapat perjanjian pinjaman untuk setiap pinjaman.

2. Memeriksa akurasi saldo pinjaman dan membandingkan total pinjaman yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total pinjaman hasil pemeriksaan.

3. Menghitung jumlah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam perhitungan gearing ratio.

4. Menghitung jumlah pinjaman dibandingkan dengan jumlah ekuitas dan Pinjaman Subordinasi (gearing ratio).

Surat perjanjian pinjaman

Laporan Posisi Keuangan

Rekening Koran

Page 52: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

49

5. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan dibuat kesimpulan.

6. Pendapatan Operasional

1. Mengecek daftar penerimaan dividen/bunga obligasi konversi/imbal bagi hasil.

2. Menelusuri total penerimaan dividen/bunga obligasi konversi/ imbal bagi hasil.

3. Memeriksa akurasi saldo pendapatan operasional dan mencocokkan total pendapatan operasional yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total pendapatan operasional hasil pemeriksaan.

4. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Arus Kas

Bukti Penerimaan Kas

7. Pendapatan Non Operasional

1. Mengidentifikasi sumber pendapatan yang diterima oleh perusahaan apakah memang dapat diklasifikasikan sebagai pendapatan non operasional.

2. Melihat arus kas atas pendapatan non operasional dan meminta bukti penerimaannya jika pendapatan diterima secara kas (jika diperlukan).

3. Memeriksa akurasi saldo pendapatan non operasional dan mencocokkan total pendapatan non operasional yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total pendapatan non operasional hasil pemeriksaan.

4. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Arus Kas

Bukti Penerimaan Kas

8. Beban Operasional

1. Mengidentifikasi sumber pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan apakah memang dapat diklasifikasikan sebagai beban operasional.

2. Memeriksa akurasi saldo beban

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Arus Kas

Bukti Pengeluaran Kas

Page 53: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

50

operasional dan mencocokkan total beban operasional yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total beban operasional hasil pemeriksaan.

3. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dan membuat kesimpulan.

9. Beban Non Operasional

1. Mengidentifikasi sumber pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan apakah memang dapat diklasifikasikan sebagai beban non operasional.

2. Memeriksa akurasi saldo beban non operasional dan mencocokkan total beban non operasional yang dilaporkan dalam laporan bulanan dengan total beban non operasional hasil pemeriksaan.

3. Membuat KKP dan membuat kesimpulan.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Arus Kas

Bukti Pengeluaran Kas

4. Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama proses Pemeriksaan berlangsung yang dituangkan dalam kertas kerja pemeriksaan.

Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud di atas, dituangkan dalam LHPS yang memotret kondisi kelembagaan, operasional dan keuangan serta penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) PMV sampai dengan akhir periode pemeriksaan. LHPS disusun secara independen oleh Tim Pemeriksa, yang selanjutnya diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Biro atas nama Ketua. LHPS wajib disampaikan kepada Pengurus atau Direksi PMV paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah berakhirnya pelaksanaan Pemeriksaan.

Hasil-hasil pemeriksaan yang dituangkan dalam LHPS dapat ditanggapi oleh

direksi/pengurus PMV yang diperiksa melalui surat tanggapan atas Laporan

Hasil Pemeriksaan Sementara paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah

diterimanya LHPS.

Apabila PMV yang diperiksa tidak menyampaikan tanggapan atas LHPS

sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja setelah diterimanya LHPS, maka

Page 54: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

51

LHPS ditetapkan menjadi LHPF.

Dalam hal PMV yang diperiksa menyampaikan tanggapan sampai dengan 15

(lima belas) hari kerja setelah diterimanya LHPS, maka dilakukan

pembahasan dengan direksi/pengurus dan dewan komisaris/pengawas

PMV. Pelaksanaan pembahasan atas tanggapan dimaksud dilakukan paling

lama 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya tanggapan dari PMV yang

diperiksa. Hasil pembahasan atas tanggapan dimaksud akan dituangkan

dalam Berita Acara Pembahasan Tanggapan atas LHPS (BAP) dan digunakan

sebagai dasar penyusunan LHPF. Dalam hal BAP menyimpulkan adanya

bukti bahwa Perusahaan:

tidak memenuhi ketentuan di bidang PMV yang terjadi selama periode

pemeriksaan, maka akan menambah jumlah temuan dalam LHPS yang

akan dituangkan dalam LHPF; atau

telah memenuhi ketentuan atas temuan dalam LHPS, maka akan

mengurangi jumlah temuan dalam LHPS yang akan dituangkan dalam

LHPF.

Hal-hal yang terjadi setelah periode pemeriksaan (subsequent event) tidak

dimasukkan dalam LHPS, namun menjadi bagian yang dipertimbangkan

dalam monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan.

5. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

Jika berdasarkan LHPF ditemukan adanya pelanggaran oleh PMV terhadap

ketentuan di bidang PMV, PMV dimaksud dikenakan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur

tentang PMV.

Page 55: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

52

BAB V

DOKUMENTASI PEMERIKSAAN

1. Klasifikasi Berkas Pemeriksaan

Berkas pemeriksaan merupakan data, kertas kerja, laporan pemeriksaan dan

semua dokumen yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan. Dokumen

tersebut merupakan bukti otentik pelaksanaan pemeriksaan dan sebagai dasar

dalam pembuatan laporan hasil pemeriksaan. Agar berkas pemeriksaan

mudah diperoleh kembali, penyimpanannya harus dilakukan dengan tertib

dan teratur. Berkas Pemeriksaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.1. Berkas umum

Berkas umum merupakan dokumen-dokumen administratif yang dibuat

dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemeriksaan. Berkas umum mencakup:

1.1.1 Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Surat Pemberitahuan Pemeriksaan adalah surat pemberitahuan yang

dikeluarkan Penanggung Jawab Pemeriksaan atas nama Ketua

Bapepam dan LK yang disampaikan kepada PMV yang akan

diperiksa. Surat tersebut sudah harus diterima PMV paling lambat 1

(satu) hari kerja sebelum pelaksanaan pemeriksaan. Pemeriksaan

dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pemeriksaan apabila diduga bahwa penyampaian

Surat Pemberitahuan Pemeriksaan akan dapat memungkinkan

dilakukannya tindakan untuk mengaburkan keadaan yang

sebenarnya atau tindakan untuk menyembunyikan data, keterangan,

atau laporan yang diperlukan dalam pelaksanaan Pemeriksaan.

Tembusan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan dikirimkan kepada

Ketua dan Sekretaris Bapepam dan LK.

1.1.2 Surat Tugas Pemeriksaan

Surat Tugas Pemeriksaan merupakan surat yang dikeluarkan

Penanggung Jawab Pemeriksaan atas nama Ketua Bapepam dan LK

Page 56: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

53

yang digunakan pemeriksa sebagai dasar untuk melakukan

Pemeriksaan. Informasi yang harus dimuat dalam Surat Tugas

Pemeriksaan sekurang-kurangnya adalah nomor dan tanggal Surat

Tugas Pemeriksaan, nama dan NIP Pemeriksa, nama dan alamat

PMV yang akan diperiksa, tujuan pemeriksaan, dan jangka waktu

Pemeriksaan. Tembusan Surat Tugas Pemeriksaan dikirimkan

kepada Ketua dan Sekretaris Bapepam dan LK.

Surat Perintah Perjalanan Dinas dibuat untuk keperluan

administratif guna mendapatkan penggantian biaya perjalanan

dinas dari Sekretariat Bapepam dan LK. Untuk pemeriksaan PMV

yang berlokasi di Jakarta, Tangerang dan Bekasi digunakan Surat

Tugas Pemeriksaan, sementara untuk pemeriksaan PMV di kota-

kota lain digunakan Surat Perintah Perjalanan Dinas.

1.1.3 Dokumen Analisis Pendahuluan

Analisis Pendahuluan merupakan analisis yang dilakukan Tim

Pemeriksa sebelum melakukan pemeriksaan untuk mengetahui

aspek-aspek pemeriksaan yang perlu mendapatkan perhatian

khusus. Bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan analisis

pendahuluan berasal dari Bagian Pemeriksaan Lembaga

Pembiayaan dan dapat juga berasal dari Bagian Lembaga

Pembiayaan di Biro Pembiayaan dan Penjaminan atau sumber lain

yang dapat dipercaya.

1.1.4 Daftar Permintaan dan Peminjaman Data/Dokumen

Daftar ini merupakan daftar permintaan dan peminjaman data/

dokumen yang dibutuhkan oleh Tim Pemeriksa dan disampaikan

kepada PMV. Daftar ini berisi rincian data/dokumen yang

dibutuhkan, tanggal diberikan atau kesanggupan PMV memberikan

data, dan tanggal pengembalian data. Daftar ini dibuat 2 (dua)

rangkap (satu untuk Tim Pemeriksa dan satu lagi untuk PMV) dan

ditandatangani oleh Ketua Tim Pemeriksa.

Daftar Permintaan dan Peminjaman Data/Dokumen dibuat sesuai

dengan format dalam Lampiran VII.

1.1.5 Berita Acara Penolakan

Page 57: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

54

Berita Acara Penolakan Pemeriksaan dan/atau Berita Acara

Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan merupakan

dokumen yang berisi pernyataan bahwa PMV menolak dilakukan

pemeriksaan dan/atau menolak membantu kelancaran

Pemeriksaan.

Dalam hal PMV menolak dilakukan pemeriksaan, wakil PMV dan

Ketua Tim Pemeriksa harus menandatangani Berita Acara

Penolakan Pemeriksaan.

Berita Acara Penolakan Pemeriksaan dan/atau Berita Acara

Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan dibuat sesuai

dengan format dalam Lampiran VIII.

Berita Acara Penundaan Pemeriksaan merupakan dokumen yang

berisi pernyataan bahwa PMV menunda Pemeriksaan.

Berita Acara Penundaan Pemeriksaan dibuat sesuai dengan

format dalam Lampiran IX.

1.1.6 Berita Acara Pemeriksaan/Berita Acara Penolakan Penandatanganan

Berita Acara Pemeriksaan.

Berita Acara Pemeriksaan merupakan dokumen yang menyatakan

bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap PMV yang

bersangkutan. Berita Acara Pemeriksaan paling kurang berisi nama

PMV, alamat tempat pemeriksaan dilakukan, serta tanggal dimulai

dan diakhirinya pemeriksaan. Berita Acara ini ditandatangani oleh

Ketua Tim Pemeriksa dan pihak yang mewakili PMV setelah

berakhirnya pemeriksaan di kantor PMV.

Berita Acara Pemeriksaan dibuat sesuai dengan format dalam

Lampiran X.

Berita Acara Penolakan Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan

dibuat apabila pihak yang mewakili PMV menolak untuk

menandatangani Berita Acara Pemeriksaan. Berita Acara Penolakan

Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan paling kurang berisi

nama PMV, alamat tempat pemeriksaan, alasan perusahaan serta

tanggal dimulai dan diakhirinya pemeriksaan. Berita Acara ini

ditandatangani oleh Ketua Tim Pemeriksa dan pihak yang mewakili

Page 58: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

55

PMV setelah berakhirnya pemeriksaan di kantor PMV.

Berita Acara Penolakan Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan

dibuat sesuai dengan format dalam Lampiran XI.

1.1.7 Surat Pengantar LHPS dan LHPF

Surat pengantar LHPS maupun surat pengantar LHPF

ditandatangani oleh Penanggung Jawab Pemeriksaan atas nama

Ketua Bapepam dan LK dan ditujukan kepada direksi/pengurus

PMV. Dalam surat pengantar, LHPS harus diberitahukan tentang

jangka waktu penyampaian tanggapan terhadap laporan dimaksud

dan kemungkinan diadakannya pembahasan apabila

direksi/pengurus PMV yang diperiksa keberatan terhadap temuan

hasil pemeriksaan yang tertuang dalam LHPS.

Surat pengantar LHPS dibuat sesuai dengan format dalam

Lampiran XII, surat pengantar LHPF tanpa tanggapan dibuat

sesuai format dalam Lampiran XIII dan surat pengantar LHPF

dengan tanggapan dibuat sesuai format dalam Lampiran XIV.

1.1.8 Berita Acara Pembahasan LHPS

Berita Acara Pembahasan LHPS dibuat apabila dilakukan

pembahasan dengan direksi/pengurus PMV yang keberatan

terhadap temuan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam LHPS,

wajib dibuat risalah rapat yang menyatakan bahwa pembahasan

telah dilakukan dan menyebutkan tanggal dan tempat dilakukannya

pembahasan. Dokumen ini juga harus dilampiri dengan materi yang

dibahas dan hasil dari pembahasan tersebut.

Berita Acara Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan ditandatangani

Penangung Jawab dan/atau Koordinator Pemeriksaan dan wakil

dari PMV pada akhir acara pembahasan.

Berita Acara Pembahasan Tanggapan Atas LHPS dibuat sesuai

format dalam Lampiran XV.

1.1.9 Nota Dinas Pengantar Laporan Hasil Pemeriksaan kepada

Penanggung Jawab Pemeriksaan

Nota Dinas pengantar Laporan Hasil Pemeriksaan disampaikan oleh

Page 59: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

56

Koordinator Pemeriksaan kepada Penanggung Jawab Pemeriksaan

dan berisi laporan mengenai pemeriksaan terhadap PMV beserta

hasil-hasilnya. Nota Dinas ini berisi ringkasan hasil-hasil

pemeriksaan dan dilampiri dengan seluruh kerja kerja yang terkait

dengan pemeriksaan. Nota Dinas tersebut dibuat untuk pemeriksaan

yang bersifat setiap waktu dan pemeriksaan berkala. Bentuk Nota

Dinas ini sesuai dengan bentuk baku yang telah diterapkan di

lingkungan Bapepam dan LK.

1.1.10 Lembar Monitoring Pemeriksaan.

Lembar Monitoring Pemeriksaan dibuat oleh Penyelia dan Ketua Tim

Pemeriksa dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan

pemeriksaan.

Lembar Monitoring Pemeriksaan untuk Ketua dan Penyelia Tim

pemeriksaan dibuat sesuai format dalam Lampiran XVI.

1.1.11 Surat Dari PMV Atau Pihak Lain

Surat dari PMV merupakan semua surat yang berhubungan dengan

pemeriksaan dan berasal dari PMV yang diperiksa, misalnya Surat

Tanggapan atas LHPS. Sedangkan surat yang berasal dari pihak lain

misalnya adalah balasan surat konfirmasi .

1.2. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

Kertas Kerja Pemeriksaan merupakan kertas kerja yang dibuat pemeriksa

selama melakukan kegiatan pemeriksaan.

Kertas Kerja Pemeriksaan minimal mencakup semua kertas kerja standar

yang dibuat sesuai format dalam Lampiran XVII.

Kertas Kerja tersebut diberi nomor indeks dan diparaf oleh Ketua dan

Anggota Tim pemeriksaan yang membuat kertas kerja. Kertas Kerja

selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam membuat Laporan Hasil

Pemeriksaan. Dengan demikian semua yang tertuang dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan didukung oleh kertas kerja pemeriksaan. Secara garis besar

Kertas Kerja Pemeriksaan mencakup:

1.2.1. Kertas kerja persiapan pemeriksaan, mencakup:

i. Analisis pendahuluan;

Page 60: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

57

ii. Kuesioner; dan

iii. KKP lainnya.

1.2.2. Kertas kerja pemeriksaan untuk aspek kelembagaan, mencakup:

i. Kertas Kerja Pemeriksaan Anggaran Dasar dan

Perubahannya yang memuat antara lain maksud dan tujuan,

struktur permodalan dan pemegang saham, susunan

direksi/pengurus dan komisaris PMV;

ii. Kertas Kerja Pemeriksaan Izin Usaha Pendirian dan Kantor

Cabang;

iii. Kertas Kerja Pemeriksaan Direksi dan Dewan Komisaris;

iv. Kertas Kerja Pemeriksaan Prinsip Mengenal Nasabah; dan

v. Kertas Kerja Pemeriksaan lainnya yang dianggap perlu.

1.2.3. Kertas kerja pemeriksaan untuk aspek operasional, mencakup:

i. Kertas Kerja Daftar Perusahaan Pasangan Usaha (PPU);

ii. Kertas Kerja Pemeriksaan Uji Petik Perjanjian Pembiayaan

dengan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU);

iii. Kertas Kerja Pemeriksaan lainnya yang dianggap perlu.

1.2.4. Kertas Kerja Pemeriksaan untuk aspek Keuangan

i. KKP Modal dan Pemegang Saham;

ii. KKP rasio nilai investasi/pembiayaan terhadap total aset;

iii. KKP Ekuitas;

iv. KKP Pinjaman (gearing ratio);

v. KKP Pendapatan Operasional;

vi. KKP Pendapatan Non Operasional;

vii. KKP Beban Operasional;

viii. KKP Beban Non Operasional.

ix. KKP Lainnya.

1.3. Dokumen Pendukung Kertas Kerja Pemeriksaan

Kelompok berkas ini berisi dokumen-dokumen yang diperoleh pemeriksa

dari perusahaan untuk mendukung Kertas Kerja Pemeriksaan. Pendukung

Kertas Kerja Pemeriksaan yang perlu dicopy dan dibawa ke kantor untuk

diarsip hanyalah dokumen pendukung yang relevan dengan kertas kerja

Page 61: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

58

pemeriksaan.

1.4. Laporan Hasil Pemeriksaan

Laporan Hasil Pemeriksaan terdiri dari LHPS dan LHPF. Laporan Hasil

Pemeriksaan memuat hasil-hasil pemeriksaan yang mencakup semua aspek

yang diperiksa. LHPS dan LHPF ditetapkan oleh Penanggung Jawab

Pemeriksaan atas nama Ketua Bapepam dan LK.

1.4.1. LHPS

LHPS disusun berdasarkan data dan atau keterangan yang

diperoleh selama proses pemeriksaan berlangsung yang

dituangkan dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

1.4.2. LHPF

Hasil-hasil pemeriksaan yang dituangkan dalam LHPS dapat

disanggah oleh direksi/pengurus PMV yang diperiksa, melalui

surat tanggapan atas LHPS.

Apabila PMV yang diperiksa tidak mengajukan tanggapan atas

LHPS sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja setelah

diterimanya LHPS, maka LHPS ditetapkan menjadi LHPF. LHPF

disusun berdasarkan LHPS, Surat Tanggapan Atas LHPS

dan/atau Berita Acara Pembahasan Hasil Pemeriksaan terkait

hasil pemeriksaan lapangan. Segala tindak lanjut yang dilakukan

Perusahaan setelah pemeriksaan selesai dipertimbangkan sebagai

pemenuhan ketentuan setelah LHPF. Format Laporan Hasil

Pemeriksaan terdapat dalam Lampiran XVIII.

2. Prosedur Penyimpanan Dokumen

Setelah pemeriksaan terhadap PMV selesai dilakukan (Laporan Hasil Pemeriksaan

telah dikirim), pemeriksa wajib melakukan pengarsipan seluruh berkas

pemeriksaan dengan cara yang sistematis, sehingga berkas pemeriksaan tersebut

mudah ditemukan kembali apabila diperlukan. Dokumen-dokumen elektronik dari

satu pemeriksaan harus disimpan dalam satu direktori yang tidak bercampur

dengan dokumen lain pada jaringan komputer. Berkas pemeriksaan yang berupa

dokumen kertas harus disimpan dalam bundel yang terorganisir, yaitu:

Page 62: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

59

2.1. Bundel 1 berisi berkas Umum, Surat dari PMV atau pihak lain, LHPS dan

LHPF

Bundel 1 disusun dengan urutan sebagai berikut:

2.1.1. Surat Tugas Pemeriksaan;

2.1.2. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan;

2.1.3. copy Surat Perintah Perjalanan Dinas;

2.1.4. Berita Acara Penolakan Pemeriksaan atau Berita Acara Penundaan

Pemeriksaan

2.1.5. Berita Acara Penolakan Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan;

2.1.6. Pernyataan Penolakan Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan;

2.1.7. Berita Acara Pembahasan Temuan Hasil Pemeriksaan;

2.1.8. Surat Tanggapan Perusahaan dan Surat dari Pihak Lain;

2.1.9. LHPS dan surat pengantarnya;

2.1.10. LHPF dan surat pengantarnya.

2.2. Bundel 2 dan seterusnya berisi Kertas Kerja Pemeriksaan dan dokumen

pendukung Kertas Kerja Pemeriksaan.

Bundel 2 dan seterusnya disusun sesuai dengan urutan Kertas Kerja

Pemeriksaan yang didukungnya yaitu sesuai dengan nomor indeks KKP.

Masing-masing bundel dari seluruh pemeriksaan harus dikumpulkan dalam suatu

tempat yang aman dan tersusun rapi.

Page 63: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

60

BAB VI

PENGENDALIAN PEMERIKSAAN

1. Pengendalian Pemeriksaan

Kegiatan pemeriksaan merupakan salah satu sarana Biro Pembiayaan dan

Penjaminan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap PMV.

Kegiatan pemeriksaan dimaksud perlu dilakukan dengan manajemen yang

modern dan profesional agar tujuan pemeriksaan dapat tercapai secara efisien

dan efektif. Salah satu karakteristik manajemen yang modern dan profesional

adalah adanya pengendalian.

Pengendalian pemeriksaan meliputi kegiatan penilaian kinerja yang dimulai

dari penyusunan rencana pemeriksaan sampai dengan kegiatan tindak lanjut

atas rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan. Tujuan utama

pengendalian pemeriksaan adalah memastikan agar proses dan kegiatan

pemeriksaan terhadap PMV dilakukan sesuai dengan Pedoman Pemeriksaan

PMV dan agar secara keseluruhan tujuan kegiatan pemeriksaan dapat tercapai.

Objek pengendalian pemeriksaan adalah pemeriksa dan setiap kegiatan yang

berkaitan dengan pemeriksaan. Pengendalian tersebut terdiri dari

Pengendalian Terhadap Pelaksanaan Rencana Pemeriksaan dan Pengendalian

Terhadap Pelaksanaan Pemeriksaan.

1.1. Pengendalian Terhadap Pelaksanaan Rencana Pemeriksaan

Pengendalian terhadap rencana pemeriksaan dilakukan oleh Penanggung

Jawab, Koordinator dan Penyelia Pemeriksaan yang meliputi antara lain :

1.1.1. Penyusunan rencana Pemeriksaan.

1.1.2. Penggunaan waktu kerja dan jumlah pemeriksa yang diperlukan

untuk menyelesaikan kegiatan pemeriksaan.

1.1.3. Pencapaian target jumlah Pemeriksaan.

Penanggung Jawab, Koordinator dan Penyelia Pemeriksaan secara

berkala (semesteran dan tahunan) mengevaluasi Rencana Kegiatan

Pemeriksaan. Jika terjadi penyimpangan yang signifikan atau

potensi penyimpangan rencana pemeriksaan teridentifikasi,

Penanggung Jawab, Koordinator dan Penyelia Pemeriksaan harus

Page 64: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

61

segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan atas

penyimpangan

tersebut. Selanjutnya Penanggung Jawab Pemeriksaan melaporkan

penyimpangan yang telah atau berpotensi terjadi dan tindakan

yang telah diambilnya kepada Ketua Bapepam dan LK.

Koordinator Pemeriksaan secara tahunan dan semesteran harus

menyusun Laporan Kegiatan Pemeriksaan dan selanjutnya

Penanggung Jawab Pemeriksaan menyampaikan Laporan tersebut

kepada Ketua Bapepam dan LK dan Menteri Keuangan. Format

Laporan Kegiatan Pemeriksaan Tahunan/Semesteran terdapat

pada Lampiran XIX.

1.2. Pengendalian Atas Pelaksanaan Pemeriksaan

Pengendalian terhadap pelaksanaan pemeriksaan dilakukan oleh

Penanggung Jawab, Koordinator dan Penyelia Pemeriksaan yang meliputi

antara lain:

1.2.1. Evaluasi terhadap persiapan pemeriksaan sebelum pemeriksaan

lapangan dilaksanakan;

1.2.2. Evaluasi atas prosedur pemeriksaan yang telah dilaksanakan Tim

Pemeriksa, data dan informasi yang diperoleh Tim Pemeriksa,

atau Kertas Kerja Pemeriksaan;

1.2.3. Evaluasi atas hasil pemeriksaan dan penuangannya dalam konsep

LHPS dan LHPF;

1.2.4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

dan

1.2.5. Pemantauan status pemeriksaan melalui lembar monitoring baik

oleh Penyelia maupun Ketua Tim.

Pengendalian ini merupakan pengendalian atas pelaksanaan seluruh

proses pemeriksaan. Jika terjadi penyimpangan yang signifikan atau

potensi penyimpangan pelaksanaan pemeriksaan teridentifikasi, harus

segera diambil tindakan untuk melakukan perbaikan atas penyimpangan

tersebut. Dalam hal ini, Ketua Tim Pemeriksa harus selalu berkonsultasi

dengan Penyelia dan Koordinator Pemerksaan yang selanjutnya

membahas tindakan koreksi atau perbaikan yang akan dilakukan.

Page 65: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN … · 3. Pengertian Pemeriksaan 5 3.1. Definisi Pemeriksaan 5 3.2. Tahapan Pemeriksaan 5 3.3. Jenis Pemeriksaan 6 4. Dasar Hukum 7 5

LAMPIRAN

Peraturan Ketua Bapepam dan LK

Nomor : PER- /BL/2012

Tanggal :

62