dental amalgam

9
Dental Amalgam Merupakan bahan yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi, khususnya untuk tumpatan gigi posterior. Sejak pergantian abad ini, formulasinya tidak banyak berubah, yang mencerminkan bahwa bahan tambalan lain tidak ada yang seideal amalgam. Komponen utama amalgam terdiri dari liquid yaitu logam merkuri dan bubuk/powder yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi. Kelemahan utama amalgam memang terletak pada warnanya dan tidak adanya adhesi terhadap jaringan gigi. Walaupun sifat fisik dan kimia bahan tumpatan amalgam sebagian besar telah memenuhi persyaratan ADA specification no. l, perlekatannya dengan jaringan dentin gigi secara makromekanik seperti retention and resistence form, dan undercut tidak dapat melekat secara kimia. Prinsip retention and resistance form (dove tail, box form dan retention groove) pada lesi karies daerah interproksimal, selain mengangkat jaringan karies juga mengangkat jaringan yang sehat untuk memperoleh retensi pada kavitas. Pada kavitas kelas II dengan isthmus dan garis sudut bagian dalam yang lebar, akan melemahkan kekuatan terhadap beban kunyah. Akibatnya, pasien banyak yang mengeluh karena seringkali adanya fraktur pada tumpatan kelas II, baik pada tumpatan MO (Mesial Oklusal), DO (Distal -, Oklusal), maupun MOD (Mesial - Oklusal - Distal). Kelebihan Amalgam : Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat

Upload: lia-martina

Post on 21-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nbvcxsdfghj

TRANSCRIPT

Page 1: Dental Amalgam

Dental AmalgamMerupakan bahan yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi,

khususnya untuk tumpatan gigi posterior. Sejak pergantian abad ini,

formulasinya tidak banyak berubah, yang mencerminkan bahwa bahan

tambalan lain tidak ada yang seideal amalgam. Komponen utama amalgam

terdiri dari liquid yaitu logam merkuri dan bubuk/powder yaitu logam paduan

yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu

juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Kedua

komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan

mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi.

Kelemahan utama amalgam memang terletak pada warnanya dan tidak

adanya adhesi terhadap jaringan gigi. Walaupun sifat fisik dan kimia bahan

tumpatan amalgam sebagian besar telah memenuhi persyaratan ADA

specification no. l, perlekatannya dengan jaringan dentin gigi secara

makromekanik seperti retention and resistence form, dan undercut tidak dapat

melekat secara kimia.

Prinsip retention and resistance form (dove tail, box form dan retention

groove) pada lesi karies daerah interproksimal, selain mengangkat jaringan

karies juga mengangkat jaringan yang sehat untuk memperoleh retensi pada

kavitas. Pada kavitas kelas II dengan isthmus dan garis sudut bagian dalam

yang lebar, akan melemahkan kekuatan terhadap beban kunyah. Akibatnya,

pasien banyak yang mengeluh karena seringkali adanya fraktur pada

tumpatan kelas II, baik pada tumpatan MO (Mesial Oklusal), DO (Distal -,

Oklusal), maupun MOD (Mesial - Oklusal - Distal).

Kelebihan Amalgam :

       Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling

kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan

kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang

sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan

amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik)

asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.

       Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang

pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor

dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan

mulut.

Page 2: Dental Amalgam

       Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak

terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di

mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat

mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.

       Biayanya relatif lebih rendah

Kekurangan Amalgam :

       Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna

gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana

pertimbangan estetis sangat diutamakan.

       Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan

yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan

warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman

       Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan

logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu,

beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering

mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau

dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan

berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.

       Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan

merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-

negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi

penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.

Indikasi : Gigi molar (geraham) yang menerima beban kunyah paling

besar, dapat digunakan baik pada gigi tetap maupun pada anak-anak.

Semen Ionomer Kaca (SIK)

Semen Ionomer Kaca (SIK) merupakan salah satu bahan restorasi

yang banyak digunakan oleh dokter gigi karena mempunyai beberapa

keunggulan, yaitu preparasinya dapat minimal, ikatan dengan jaringan gigi

secara khemis, melepas fluor dalam jangka panjang, estetis, biokompatibel,

daya larut rendah, translusen, dan bersifat anti bakteri.

Komposisi semen ionomer kaca (SIK) terdiri atas bubuk dan cairan.

Bubuk terdiri atas kaca kalsium fluoroaluminosilikat yang larut asam dan

cairannya merupakan larutan asam poliakrilik. Reaksi pengerasan dimulai

ketika bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam poliakrilik dicampur,

Page 3: Dental Amalgam

kemudian menghasilkan reaksi asam-basa dimana bubuk kaca

fluoroaluminosilikat sebagai basanya.

  Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion

hidrogen dari cairan mengadakan penetrasi ke permukaan bubuk glass.

Proses pengerasan dan hidrasi berlanjut, semen membentuk ikatan silang

dengan ion Ca2+ dan Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion Ca2+ berperan

pada awal pengerasan dan ion Al3+ berperan pada pengerasan selanjutnya.

Secara garis besar terdapat tiga tahap dalam reaksi pengerasan semen

ionomer kaca, yaitu sebagai berikut.

   (1)          Dissolution

   

Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan lepasnya ion-ion dari partikel

glass (kalsium, stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan polyacid

(terbentuk cement sol).

  (2)          Gelation/ hardening

   

Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat pada polianion pada grup

polikarboksilat.

* 4-10 menit setelah pencampuran terjadi pembentukan rantai kalsium (fragile

& highly soluble in water).

* 24 jam setelah pencampuran, maka alumunium akan terikat pada matriks

semen dan membetuk rantai alumnium (strong & insoluble).

   (3)          Hydration of salts

Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam matriks yang akan

meningkatkan sifat fisik dari semen ionomer kaca.

Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa

ikatan fisiko-kimia tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya

berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari jaringan gigi dengan gugus

COOH (karboksil) multipel dari semen ionomer kaca.

Page 4: Dental Amalgam

Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis

pada dua permukaan yang berkontak. Semen ionomer kaca adalah polimer

yang mempunyai gugus karboksil (COOH) multipel sehingga membentuk

ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini memungkinkan pasta semen untuk

membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan email. Ikatan antara

semen ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar daripada ikatannya

dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebih

homogen dari segi morfologis.

Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah

dengan membersihkan kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan

kavitas yang bersih dan halus dapat menambah ikatan semen ionomer

kaca.  Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan

apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik SIK. Saliva

merupakan cairan di dalam rongga mulut yang dapat mengkontaminasi SIK

selama proses pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini SIK sensitif

terhadap cairan saliva sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak

terkontaminasi.  Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan SIK

mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan menurun. SIK

juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan.

Jika tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan

retak akibat desikasi. Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah

struktur SIK selama beberapa minggu setelah penumpatan. Untuk

mendapatkan hasil yang maksimal maka selama proses pengerasan SIK

perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi dengan saliva dan

udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi yang efektif dan kedap

air. Bahan pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang terbuat dari

isopropil asetat, aseton, kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan

larut dengan mudah dalam beberapa jam atau pada proses pengunyahan.

Penggunaan varnish pada permukaan tambalan glass ionomer bukan

saja bermaksud menghindari kontak dengan saliva tetapi juga untuk

mencegah dehidrasi saat tambalan tersebut masih dalam proses pengerasan.

Varnish kadang-kadang juga digunakan sebagai bahan pembatas antara

Page 5: Dental Amalgam

glass ionomer dengan jaringan gigi terutama pulpa karena pada beberapa

kasus semen tersebut dapat menimbulkan iritasi terhadap pulpa. Pemberian

dentin conditioner (surface pretreatment) adalah menambah daya adhesif

dentin. Persiapan ini membantu aksi pembersihan dan pembuangan smear

layer, tetapi proses ini akan menyebabkan tubuli dentin tertutup. Smear layer

adalah lapisan yang mengandung serpihan kristal mineral halus atau

mikroskopik dan matriks organik.

Lapisan smear layer terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu lapisan luar yang

mengikuti bentuk dinding kavitas dan lapisan dalam berbentuk plugs yang

terdapat pada ujung tubulus dentin. Sedangkan plugs atau lapisan dalam

tetap dipertahankan untuk menutup tubulus dentin dekat jaringan pulpa yang

mengandung air.

Bahan dentin conditioner berperan untuk mengangkat smear layer

bagian luar untuk membantu ikatan bahan restorasi adhesif seperti bahan

bonding dentin. Hal ini berperan dalam mencegah penetrasi mikroorganisme

atau bahan-bahan kedokteran gigi yang dapat mengiritasi jaringan pulpa

sehingga dapat menghalangai daya adhesi. Permukaan gigi dipersiapkan

dengan mengoleskan asam poliakrilik 10%. Waktu standart yang diperlukan

untuk satu kali aplikasi adalah 20 detik, tetapi menurut pengalaman untuk

mendapatkan perlekatan yang baik pengulasan dentin conditioner pada

dinding kavitas dapat dilakukan selama 10-30 detik. Kemudian pembilasan

dilakukan selama 30 detik pembilasan merupakan hal penting untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan, setelah itu kavitas dikeringkan.

   Indikasi Semen Ionomer Kaca

Lesi erosi servikal

Kemampuan semen glass ionomer untuk melekatkan secara

kimiawi dengan dentin, menyebabkan semen glass ionomer saat ini

menjadi pilihan utama dalam merestorasi lesi erosi servikal. Bahan ini juga

memiliki kekerasan yang cukuo untuk menahan abrasi akibat sikat gigi.

Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent)

Karena semen glass ionomer ini memiliki beberapa keunggulan seperti

ikatannya dengan dentin dan email. Aktivitas kariostatik, flow yang lebih

Page 6: Dental Amalgam

baik, kelarutan yang lebih rendah dan kekuatan yang lebih besar maka

sebagai luting agent semen ini diindikasikan untuk pasien dengan

frekuensi karies tinggi atau pasien dengan resesi ginggiva yang

mememrlukan kekuatan dan aktifitas kariostatik misalnya pada pemakai

mahkota tiruan ataupun gigi tiruan jembatan.

Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah

tambalan komposit resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan

MOD. Bahan ini berikatan secara mikromekanik dengan komposit resin

melalui etsa asam dan member perlekatan tepi yang baik. Perkembangan

dentin bonding agents yang dapat member perlekatan yang baik antara

dentin dan resin hanya dapat digunakan pada lesi erosi servikal. Bila

kavitasnya dalam atau luas, bonding sering kali gagal. Untuk memperbaiki

mekanisme bonding dan melindungi pulpa dari irirtasi, semen glass

ionomer digunakan sebagaibahan sub bonding

Sebagai base yang berikatan secara kimiawi di bawahrestorasi amalgam

mempunyai kerapatan tepi yang kurang baik sehingga dengan adanya

base glass ionomer dapat mencegah karies sekunder terutama pada

pasien dengan insidens karies yang tinggi. Dalam keadaan sperti ini,

proksimal box diisi dengan semen cermet sampai ke dalam 2 mm dan

sisanya diisi amalgam.

Untuk meletakkan orthodontic brackets pada pasien muda yang

cenderung mengalami karies melalui etsa asam pada email. Dengan

adanya perlepasan fluor maka semen glass ionomer dapat

mengurangi white spot yang umumnya nampak disekeliling orthondontic

brackets.

Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor. Rosedur ini

memerlukan perluasan fissure sebelum semen glass ionomer

diaplikasikan.

Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet

dapat digunakan untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah

mengalami kerusakan mahota yang parah.

Restorasi gigi susu.

Penggunaan semen glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam

mencegah terjadinya karies rekuren dan melindungi email gigi permanen.

Page 7: Dental Amalgam

Untuk perawatan dengan segera pasien yang mengalami trauma fraktur.

Dalam hal ini semen menyekat kembali dentin yang terbuk dalam waktu

yang singkat

   Kelebihan Semen Ionomer Kaca:

   1. Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas

fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal

ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan

jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain

   2. Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak

menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)

   3. Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme

perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara

tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak

seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu

dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan

tambal.

    

.   Kekurangan Semen Ionomer Kaca:

1. Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga

tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah

besar seperti gigi molar (geraham)

 2. Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas

antara tambalan dan permukaan gigi asli

3. Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain