demokrasi dalam teori dan aksi

13
DEMOKRASI DALAM TEORI DAN AKSI BAB I PENDAHULUAN Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan atas kesepakatan yang mayoritas yang diberika secara bebas dari rakyat dewasa. Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 M. demokrasi yang dipraktekkan pada masa itu berbentuk demograsi langsung (direct democracy) artinya hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas.. Sistim merupakan keseluruhan perangkat unsur atau bagian- bagian yang secara teratur salung berkaitan dan mempunyai hubungan fungsional antar bagian tersebut, atau secara struktural yang membentuk suatu mekanisme kerja berkesinambungan. Dan pengertian pemerintahan menurut kamus bahasa indonesia pemerintah sistim pemerintahan yang berada disuatu negara dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan suatu organisasi negara, antara luas kesejahteraan, pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan, atau bertinak demi kepentingan rakyat. Untuk bertindak dengan sebaik-baiknya, guna mencapai tujuan tersebut, wewenang dan kekuasaan yang dimiliki dibagikan lagi kepada alat-alat kekuasaan negara disetiap sektor.an adalah sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan dalam mengatur 1

Upload: nih-gue

Post on 15-Jul-2016

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila

TRANSCRIPT

DEMOKRASI DALAM TEORI DAN AKSI

DEMOKRASI DALAM TEORI DAN AKSIBAB I

PENDAHULUAN

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan atas kesepakatan yang mayoritas yang diberika secara bebas dari rakyat dewasa. Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 M. demokrasi yang dipraktekkan pada masa itu berbentuk demograsi langsung (direct democracy) artinya hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas.. Sistim merupakan keseluruhan perangkat unsur atau bagian- bagian yang secara teratur salung berkaitan dan mempunyai hubungan fungsional antar bagian tersebut, atau secara struktural yang membentuk suatu mekanisme kerja berkesinambungan. Dan pengertian pemerintahan menurut kamus bahasa indonesia pemerintah sistim pemerintahan yang berada disuatu negara dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan suatu organisasi negara, antara luas kesejahteraan, pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan, atau bertinak demi kepentingan rakyat.

Untuk bertindak dengan sebaik-baiknya, guna mencapai tujuan tersebut, wewenang dan kekuasaan yang dimiliki dibagikan lagi kepada alat-alat kekuasaan negara disetiap sektor.an adalah sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan dalam mengatur kekhidupan sosial, ekonomi dan politik suatu negara atau bagian-bagiannya, termasuk didalamnya adalah hak dan kewajiban warga negara. Dalam hal ini peran demokrasi dalam kajian teori sangatlah vital, agar pemerintahan dapat berjalan dengan lancer, karena kita membuka peluang kepada seluruh warga untuk memilih pemimpin yang mereka inginkan. Oleh karena itu dalam makalah kami ini kami akan membahas bagaimana sebenarnya hakikat demokrasi, sejarah perkembangannya di Indonesia dan di barat , serta bagaimana islam memandang demokrasi tersebut. Maka untuk melihat jawaban dari pertanyaan tersebut marilah kita lihat dalam pembahasan kami selanjutnya.

BAB II

PEMBAHASAN (ISI)A. Pengertian Demokrasi

Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan iostilah terminologis. Secara etimologis demograsi terdiri dari dua kata yang bersal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratetin atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah kedaulatan Negara yang dimanan sistim pemerintahannya berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.

Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah (terminologi) sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut:

1. Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan atas kesepakatan yang mayoritas yang diberika secara bebas dari rakyat dewasa.

2. Henry B. Mayo mengatakan demokrasi sebagai sistim politik, merupakan sistim yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjamin kebebasan politik.

3. Affan Gaffar memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normative (demokrasi normatif) dan empiric (demokrasi empirik). Demokrasi normative adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empiric adalah demokrasi yang perwujudannya pada dunia politik praktis.

Dengan demikian makna demokrasi adalah sebagai landasan hidup bermasyarakat dan bernegara yang mengdung pengertian bahwa rakyatlah yang menentukan dalam menghadapi masalah-masalah mengenai kehidupan bernegara, berbangsa dan kehidupan rakyat menuju masa depan.

B. Hakekat Demokrasi

Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa hakikat demokrasi sebagai suatu system bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan pada tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan Negara maupun pemerintahan. Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal yaitu:

1. Pemerintah dari rakyat (government of the people)

2. pemerintah oleh rakyat (government by people)

3. pemerintah untuk rakyat (government for people)

Jadi hakikat suatu pemerintahan yang deomokrastis bila ketiga hal diatas dapat dijalankan dan ditegakkan dalam tata pemerintahan.

C. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Barat

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 M. demograsi yang dipraktekkan pada masa itu berbentuk demograsi langsung (direct democracy) artinya hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas.

Sifat prosedur itu berlangsung secara efektif karena Negara Kota (City State) Yunani Kuno berlangsung dalam kondisi sederhana dengan wilayah-wilayahnya yang hanya terbatas pada sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 300.000 orang. Selain itu, ketentuan-ketentuan menikmati hak demograsi hanya berlaku bagi warga negara resmi, sedangkan bagi negara yang berstatus budak belian, padangang asing, perempuan, dan anak-anak tidak dapat menikmatinya.

D. Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia

1. Demokrasi pada priode 1945-1959Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer. System parlementer yang mulai berlaku sebula sesudah kemerdekaan diproglamirkan dan kemudian diperkuat denga undang-undang dasar 1945 dan 1950, ternyata kurang cocok di Indonesia. Persatuan yang digalang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi kekuata-kekuatan yang kondisif sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahanya benih-benih demokrasi system parlamenter memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan dewan p-erwakilan rakyat.

2. Demokrasi pada priode 1959-1965

Ciri-ciri priode ini adalah dominasi dari presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur social politik. Dekrit presiden 5 juli dapat dipandang sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik melalui pembentukan pemimpinan yang kuat. UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk bertahan sekurang-kurangya selama lima tahun.

Akan tetapi ketetapan MPRS III/1963 yang mengangkat Ir Soekarno sebagai presiden seumur hidup talah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini. (UUD 1945 memungkinkan seorang presiden untuk dipilih kembali) yang ditentukan UUD. Selain dari pada itu, banyak lagu yang menyimpang dari ketentuan UUD 1945 yang telah ditentukan. Misalnya pada tahun 1960 Ir Soekarno sebagai presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum, padahal dalam penjelasan UUD 1945 secara ekplisit ditentukan bahwa presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.

3. Demokrasi pada priode 1965-1998

Landasan formil dari priode ini adalah pancasila, undang-undang dasr 1945 serta ketetapan MPRS. Dalam usaha untuk meluruskan kembali terhadap penyelewengan terhadap UUD yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin. Kita telah mengadfakan tindakan korektif ketetapan MPRS no III/1963 yang mengatakan jabatan seumur hidup untuk Ir Soekarno dibatalkan dan jabatan prisiden kembali diefektifkan kembali mejabbat selama lima tahun.

Ketetapan MPRS XIX/1966 telah menentukan ditinjaunya kembali produk-produk legislatif pada masa demograsi terpimpin dan atas UU no 19/1964 telah diganti dengan suatu UU baru no 14/ 1970. yang menetapkan kembali hak-hak kebebasan badan peradilan. Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong dibeberapa hak kontrol disamping ia mempunyai fungsi untuk membantu pemerintah. Pimpinannya tidak lagi berstatus menteri.

4. Demokrasi pada priode 1998 sampai sekarang

Runtuhnya rezim otoriter orde baru telah membawa harapan baru bagi tumbuhya demokrasi di Indonesia. Bergulirnya reformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut merupakan fase krusial yang kritis. Karena dalam fase ini ditentukan kemana arah demograsi akan dibangun. Selain itu, fase ini bias saja terbalikan dari arah perjalanan bangsa dan negara yang akan menghantarkan bangsa Indonesia kembali memasuki masa otoriter sebagaimana ORBA dan ORLA dulu atau lebih jaya dari keduanya.

Di dalamnya berbagai politik meneruskan peran sebelunya dan bahkan menentukan hitam-putihnya perpolitikan Indonesia. Pada periode ini sangat sulit bagi kita untuk memiliki pemerintahan yang stabil dan berusia panjang, karena konflikan antarpartai begitu parah. Demokrasi liberal dapat disebut sebagai tanaman politik yang mendekati ultrademokrasi yang menjurus kepada anarkis.

Situasi ini mendorong munculnya suatu system politik dengan nama Demokrasi Terpimpin (1959-1965), suatu tatanan politik nasional yang dibangun Soekarno dengan seluruh daya imajinasinya. Kekecewaannya terhadap praktek Demokrasi Liberal telah ,mendorongnya untuk menciptakan system baru itu, yang juga dikuatkan dengan segala macam argument histories dan pertimbangan kepentingan bangsa. Soekarna bahkan berdalil bahwa: Demokrasi Indonesia sejak zaman purbakala adalah Demokrasi Terpimpin ...

Diatas reruntuhan Demokrasi Terpimpin dibangunlah sebuah system demokrasi yang kita kenal dengan nama Demokrasi Pancasila (1966 sampai sekarang).

E. Model-Model Demokrasi Sklar mengajukan lima corak atau model demokrasi yaitu: demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi sosial, demokrasi partisipasi dan demokrasi konstitusi. Penjelasan kelima model demokrasi tersebut sebagai berikut:

1. Demokrasi liberal, yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang dan pemilihan umum bebas yang diselenggarakan dalam dalam waktu yang ajeg. Banyak Negara afrika menerapkan model ini hanya sedikit yang bias bertahan.

2. Demokrasi terpimpin yaitu para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya rakyat tetapi menoilak pemilihan umum yang bersaing sebagai kedraan untuk menduduki kekuasaan.

3. Demokrasi sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial dan egaliatarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.

4. Demokrasi partisipasi, yang menkankan hubungan timbal balik penguasa dan yang dikuasai.

5. Demokrasi konstitusional, yang menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya yang menekankan kerja sama yang erat diantara elit yang mewakili bagian budaya.

F. Islam Dan Demokrasi

Islam dan demokrasi adalah dua sistem politik yang berbeda. Islam tidak disubordinatkan dengan demokrasi. Islam merupakan sistim politik yang self-surfficent. Hubungan keduanya bersifat mutualli eksklusif islam dipandang sebagai sistim politik alternative terhadap demokrasi. Dengan demikian islam dan demokrasi adalah hal yang berbeda, karena itu demokrasi sebagai konsep Barat tidak tepat untuk dijadikan sebgai acuahan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sementara islam sebagai agama yang kaffah dan sempurna. Yang tidak saja mengatur persoalan teologi atau akidah dan ibadah melainkan mengatur segala aspek kehidupan aspek kehidupan umat manusia.

Islam berbeda dengan demokrasi yang dipandang dari sudut pandang barat apabila demokrasi didefenisikan secara prosodural seperti yang dipraktikkan di negara-negara maju, sedangkan islam merupakan sistim politik demokratis kalau didefenisikan secara substanstif yakni kedaulatan di tangan rakyat dan negara merupakan terjemahan dari kedaulatan rakyat ini. Dengan demikian dalam pandangan kelompok ini demokrasi adalah konsep yang sejalan dengan konsep islam setelah diadakan penyesuaian penafsiran terhadap konsep demokrasi itu sendiri.

Islam adalah sistim nilai yang membenarkan dan mendukung sistim politik demokrasi yang dipraktikkan negara-negara maju di Indonesia. Hal ini karena demokrasi sudah menjadi bagian dari integral sistim pemerintahan Indonesia.

BAB IIIKESIMPULANAdapun kesimpulan dari makalah kami ini adalah :

1. Makna demokrasi adalah sebagai landasan hidup bermasyarakat dan bernegara yang mengdung pengertian bahwa rakyatlah yang menentukan dalam menghadapi masalah-masalah mengenai kehidupan bernegara, berbangsa dan kehidupan rakyat menuju masa depan. 2. Hakikat demokrasi sebagai suatu system bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan pada tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.3. Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 M.4. Demokrasi pada priode 1945-1959, dikenal dengan demokrasi parlementer, demokrasi pada priode 1959-1965, priode ini adalah dominasi dari presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur social politik, demokrasi pada priode 1965-1998, landasan formil dari priode ini adalah pancasila, undang-undang dasr 1945 serta ketetapan MPRS, demokrasi pada priode 1998 sampai sekarang, Keruntuhan rezim orde baru telah membawa harapan reformasi baru bagi tumbuhya demokrasi di Indonesia. 5. Lima corak atau model demokrasi yaitu: demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi sosial, demokrasi partisipasi dan demokrasi konstitusi. Islam dan demokrasi adalah dua siostem politik yang berbeda. Islam tidak disubordinatkan dengan demokrasi. Islam berbeda dengan demokrasi yang dipandang dari sudut pandang barat apabila demokrasi didefenisikan secara prosodural seperti yang dipraktikkan di negara-negara maju, sedangkan islam merupakan sistim politik demokratis kalau didefenisikan secara substanstif yakni kedaulatan di tangan rakyat dan negara merupakan terjemahan dari kedaulatan rakyat ini. Demokrasi adalah konsep yang sejalan dengan konsep islam setelah diadakan penyesuaian penafsiran terhadap konsep demokrasi itu sendiri.

6. Islam adalah sistim nilai yang membenarkan dan mendukung sistim politik demokrasi yang dipraktikkan negara-negara maju di Indonesia. Hal ini karena demokrasi sudah menjadi bagian dari integral sistim pemerintahan Indonesia..

DAFTAR PUSTAKAKansil, C.S.T. Pancasila dalam UUD 1945, Jakarta: Paradina Paramita, 2003

Ubaidillah, A. dan Abdul Rozak Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.2006.

Tim Indonesia Center for Civic Education (ICCE). Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Noer Riza Arfani.Demokrasi Indonesia Kontemporer,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996

Rozak Abdul, dkk. Pendidikan Kewargaan, Jakarta: Pranada Media, 2004DAFTAR ISIHalamanDAFTAR ISIiBAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN1A. Pendahuluan1B. Pengertian Demokrasi1C. Hakekat Demokrasi2D. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Barat3E. Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia3F. Model-model demokrasi5G. Islam Dan Demokrasi6BAB III KESIMPULAN7

DAFTAR PUSTAKA

1 A. Ubaidillah dan Abdul Rozak Pendidikan kewarganegaraan, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.2006), hlm. 131.

Tim Indosesia Center for Civic Education (ICCE). Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2006), hlm. 111

Riza Noer Arfani.Demokrasi Indonesia Kontemporer,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 187.

Abdul Rozak, dkk. Pendidikan Kewargaan,(Jakarta: Pranada Media, 2004),hlm.85-86.

C.S.T Kansil. Pancasila dalam UUD 1945, (Jakarta: Paradina Paramita, 2003), hlm. 44

Ibid, hlm. 121

PAGE 9