demokrasi

18
Filsafat Pancasila DEMOKRASI 1. PENDAHULUAN Semua negara mengakui bahwa Demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan politik. Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya system politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriterpun masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan. 2. PENGERTIAN Demokrasi dikenal dalam pengertian universal,. Konseptual dan kontekstual. A. MENURUT ETIMOLOGIS / BAHASA B. MENURUT TERMINOLOGI Demokrasi pengertian etimologis mengandung makna pengertian universal. Abraham Lincoln th 18673 memberikan pengertian demokrasi " government of the people, by the people, and for the people". Menurut etimologi/bahasa, demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dari demos = rakyat dan cratos atau

Upload: ari-nabawi

Post on 12-Jun-2015

12.217 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEMOKRASI

Filsafat Pancasila

DEMOKRASI

1. PENDAHULUAN

Semua negara mengakui bahwa Demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan politik.

Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis

tegaknya system politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi

penting, hal ini karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan.

Negara yang tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriterpun

masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini menunjukkan bahwa

demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan.

2. PENGERTIAN

Demokrasi dikenal dalam pengertian universal,. Konseptual dan kontekstual.

A. MENURUT ETIMOLOGIS / BAHASA

B. MENURUT TERMINOLOGI

Demokrasi pengertian etimologis mengandung makna pengertian universal.

Abraham Lincoln th 18673 memberikan pengertian demokrasi " government of

the people, by the people, and for the people". Menurut etimologi/bahasa,

demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dari demos = rakyat dan cratos atau

cratein=pemerintahan atau kekuasaan. Demokrasi berarti pemerintahan rakyat

atau kekuasaan rakyat. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi rakyat mendapat

kedudukan penting didasarkan adanya rakyat memegang kedaulatan.

Pelaksanaan demokrasi ini ada dua cara yaitu demokrasi Iangsung dan tidak

langsung. Demokrasi langsung, rakyat seluruhnya dikutsertakan dalam

permusyawaratan untuk menentukan kebijakan dan mengambil keputusan. Hal ini

terjadi pada zaman yunani kuno (abad ke 4 SM – abad ke 6 SM). Pada masa itu

Yunani berupa negara kota (polis). Akan tetapi pada masa itu ada pembatasan ikut

dalam pemerintahan adalah anak, wanita dan budak. Akibat perkembangan

penduduk maka system demokrasi. Akibat perkembangan penduduk maka

Page 2: DEMOKRASI

demokrasi langsung sudah tidak memungkin lagi sehingga timbul cara kedua

yaitu demokrasi tidak langsung.

Demokrasi tidak langsung dilaksanakan melalui system perwakilan. Biasanya

dilaksanakan dengan cara pemilihan umum. Secara terminology . Demokrasi dari

segi terminology mengandung makna demokrasi konseptual. Demokrasi dilihat

dari segi pemikiran politik. Torres demokrasi dilihat dari tiga tradisi pemikiran

politik. Clssical Aristotelian theory, medieval theory dan contemporary doctrine.

Torres melihat demokrasi dari segoi formal dan substantive.

Formal menunjuk pada demokrasi dim arti system pemerintahan. Substantive

menunjuk pada demokrasi dalam 4 bentuk.

1) menitik beratkan pada perlindungan terhadap tirani.

2) titik berat pada manusia mengembangkan kekuasaan dan kemampuan.

3) melihat keseimbangan partisipasi masyarakat terhadap beban yang berat dan

tuntutan yang tidak dapat dipenuhi

4) bahwa tidak dapat mencapai partisipasi yang demokratis tanpa perubahan

lebih dulu dalam keseimbangan social dan kesadaran social. Perubahan social

dan partisipasi demokratis perlu dikembanakan secara bersamaan karena satu

sama lain salina keteraantunaan.

demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan;

1) Tradisi medieval theory menerapkan roman law dan konsep popular

souvregnty.

2) Contemporary doctrine dengan konsep republik dipandang sebagai bentuk

pemerintahan rakyat yang murni.

3) Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan

melekat pada rakyat.

4) Henry B. Mayo, system politik demokratis adalah menunjukkan kebijakan

umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara

efektif oleh rakyart, dan didasarkan atas kesamaan politik dalam suasana

terjaminnya kebebasan politik.

Page 3: DEMOKRASI

International Commision for Jurist, Demokrasi adalah suatu bentuk

pemerintahan untuk membuat keputusan politik diseleng-garakan oleh

wakil wakil yang dipilih dan bertanggung jawab kepada mereka melalui

pemilihan yang bebas.

1. C.F. Strong, Suatu system pemerintahan pada mayoritas anggota dewasa dari

masyarakat politik ikut serta atas dasar system perwakilan yang menjamin

bahwa pemerin-tah akhirnya mempertanggung jawabkan tindakan kepada

mayoritas.

2. Samuel Huntington, system politik sebagai demokratis sejauh para pembuat

keputusan kolektif yang paling kuat dalam system itu dipilih melalui

pemilihan umum yang adil, jujur, dan semua orang dewasa mempunyai hak

yang sama memberikan suara.

Demokrasi secara kontekstual dilihat dari fakta kenyataan pemerintahan yang

pernah dan sedang terjadi. Indosnesia pada zaman pemerintahan Soekarno masa

orde lama dengan konstitusi RIS dan UUDS 50 dikenal demokrasi liberal, setelah

kembali ke UUD 45 dikenal demokrasi terpimpin. Era Soeharto dan orde baru

diukenal demokrasi Pancasila, era reformasi sejak 1998 masih dikenal demokrasi

Pancasila.

3. DEMOKRASI SEBAGAI BENTUK PEMERINTAHAN

Demokrasi pernah dipahami sebagai bentuk pemerintahan, akan tetapi

perkembangannya dipahami dalam pengertian luas, sebagai bentuk pemerintahan dan

politik.

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan.

Pada awalnya Plato mengemukakan 5 macam bentuk negara sesuai dengan sifat

tertentu dari jiwa manusia.

1. Aristokrasi, pemerintahan dipegang oleh sekelompok kecil para cerdik pandai

berdasarkan keadilan. Kemerosotan dari aristokrasi ini menjadi Timokrasi.

Page 4: DEMOKRASI

2. Timokrasi,. Pemerintahan dijalankan untuk menda-patkan kekayaan untuk

kepentingan sendiri. Oleh karena kekayaan untuk kepentingan sendiri lalu jatuh

dan dipegang olah kelopmpok hartawan. Sehingga yang berhak memerintah

adalah orang yang kaya saja timbullah oligarchi.

3. Oligarchi, pemerintahan dijalankan oleh sekelompok orang yang memegang

kekayaan untuk kepentingan pribadi.. Timbul kemelaratan umum. Banyak orang

miskin. Tekanan penguasa semikin berat. Rakyat semakin sengsara. Akhirnya

rakyar sadar dan bersatu memegang pemerintahan. Timbullah Demokrasi.

4. Demokrasi. Pemerintahan secara demokrasi diutama-kan kemerdekaan dan

kebebasan. Oleh karena kebe-basan dan kemerdekaan ini terlalu diutamakan

timbul kesewenang-wenangan.

5. Anarchi, pemerintahan anarki seseorang dapat berbuat sesuka hatinya. Rakyat

tidak mau lagi diatur, karena ingin mengatur dan memerintah sendiri. Negara

menjadi kacau. Untuk itu perlu pemimpin yang keras dan kuat. Akhirnya

timbullah Tirany.

6. Tirany. Pemerintahan dipegang oleh seorang saja dan tidak suka terdapat

peresaingan. Semua orang yang menjadi saingan disingkirkan dan diasingkan,.

Pemerintahan ini tambah jauh dari keadilan.

Plato juga dalam perkembangan ajarannya tentang bentuk pemerintahan

mengemukakan lagi :

A. Bentuk negara Ideal form (bentuk cita), yaitu negara dalam bentuk kesempurnaan.

1. Monarki. Bentuk pemerintahan dipegang oleh seorang sebagai pemimpin

tertinggi dijalankan untuk kepen-tingan orang banyak biasanya pada kerajaan.

2. Aristokrasi, Pemerintahan dipegang oleh orang yang pandai.

3. Demokrasi, Pemerintahan dipegang oleh rakyat.

B. The Corruption form (bentuk pemerosotan)

1. Bentuk Tirani, bentuk pemerosotan dari monarhci

2. Oligarchi, bentuk pemerosotan dari Aroistokrasi

Page 5: DEMOKRASI

3. Mobokrasi, pemerosotan dari demokrasi. Pemerintahan dipegang oleh rakyat

yang tidak tahu dan tidak menguasai pemerintahan, tidak terdidik. (the rule of

the mob)

4. DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK

Demokrasi dari system politik Iebih luas dari bentuk pemerintahan. Menurut

Huntington, system politik dapat dibedakan dari system politik demokrasi dan non

demokrasi. Sistem politik demokrasi, system pemerintahan dalam suatu negara yang

menjalankan prinsip demokrasi. Tidak sewenag-wenang. Kekuasaan tidak takterbatas.

Mengutamakan kepentingan umum dan keadilan. (contoh lihat penjelasan umum

UUD 45 sebelum amandemen, ada disebutkan 7 prinsip pemerintahan yang baik).

Sistem politik non demokrasi, politik otoriter, totaliter, dictator, rezim militer, rezim

satu partai, monarki absolut, dan system komunis.

5. DEMOKRASI SEBAGAI SIKAP HIDUP

Demokrasi ini dipahami sebagai sikap hidup dan pandang-an hidup yang demokratis.

Pemerintahan dan system politik tumbuh dan berkembang tidak datang dengan

sendirinya. Demokrasi membutuhkan usaha nyata dan perilaku demokratis untuk

mendukung pemerintahan dan system politik demokrasi. Perilaku didasarkan nilai-

nilai demokrasi dan membentuk budaya/kultur demokrasi baik dari warganegara

maupun dari pejabat negara/pemerintah.

6. DEMOKRATISASI

Demokratisasi merupakan penerapan kaidah-kaidah atau prinsip demikrasi pada

keguatan sistem politik kenegaraan. Tujuasn untuk membentuk kehidupan politik

bercirikan demokrasi. Demokratisasi merujuk pada proses perubahan menuju system

pemerintahan yang lebih demokratis.

Tahapan demokrasi:

1. pergantian dari penguasa non demokratis ke penguasa demokrasi

2. pembentikan lembaga dan tertib politik demokrasi;

3. konsolidasi demokrasi

Page 6: DEMOKRASI

4. Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara

Ciri-ciri demokrasi.

1. berlangsung secara evolusioner;

2. perubahan secara persuasive bukan koersif; (musyawarah bukan paksaan atau

kekerasan);

3. proses demokrasi tidak pernah selesai. Demokrasi suatu yang ideal tidak pernah

tercapai. Negara yang benar-benar demokrasi tidak ada. Bahkan negara yang

menyatakan negaranya demokrasi dapat jatuh menjadi otoriter.

7. DEMOKRASI DI INDONESIA

Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktikkan ide ten-tang demokrasi walau

bukan tingkat kenegaraan, masih tingkat desa. Disebut demokrasi desa.Contoh

pelaksanaan demokrasi desa pemilihan kepala desa dan rembug desa. Inilah

demokrasi asli.

Demokrasi desa mempunyai 5 ciri.

Rapat, mufakat, gotong royong, hak mengadakan protes bersama dan hak menyingkir

dari kekuasaan raja absolut

Mempergunakan pendekatan kontekstual, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi

Pancasila. Demokrasi Pancasila ini oleh karena Pancasila sebagai ideology negara,

pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar negara Indonesia dan sebagai identitas

nasional Indonesia. Sebagai ideology nasional, Pancasila sebagai cita-cita ma-

syarakat dan sebagai pedoman membuat keputusan politik. Sebagai pemersatu

masyarakat yang menjadi prosedur penyelesaian konflik.

Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai Pancasila sbb:

1. Kedaulatan rakyat;

2. republik

3. Negara berdasar atas hukum

4. Pemerintahan yang konstitusional

5. Sistem perwakilan

6. Prinsip musyawarah

Page 7: DEMOKRASI

7. Prinsip ketuhanan

Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas dan sempit.

Secara luas, demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada

nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi dan social.

Secara sempit, demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan

menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

Sehubungan dengan demokrasi Pancasila, di Indonesia mengenal juga istilah

"masyarakat Madani" (civil society).

Welzer dengan rumusan konseptual, civil society adalah jaringan yang kompleks dari

LSM diluar pemerintahan ne-gara (NGO) yang bekerja secara merdeka atau bersama-

sama pemerintah yang diatur oleh hukum. la merupakan ranah publik yang

beranggotakan perorangan.

Masyarakat madani Indonesia tidak sepenuhnya sama dengan civil society menurut

konsep liberalisme/komunita-rianisme Barat. Masyarakat madani Indonesia

mempunyai ciri khas, tetap agamis/religius dan adanya fasilitasi lebih nyata dari

negara dalam hal memberikan jaminan hukum dan dukungan politik bagi kehadiran

masyarakat madani, suasana kulturtal dan ideologis dan menyediakan infrastruktur

social yang diperlukan.

Keterkaitan Demokrasi Pancasila dengan civil society/ masyarakat madani Indonesia,

secara kualitatif ditandai oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, jaminan hak asasi manusia, penegakan prinsip rule of law, partisipasi yang luas

dari warganegara dalam mengam bil keputusan publik diberbagai tingkatan,

pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan warganegara

Indonesia yang cerdas dan baik, berakhlak baik serta berbudi luhur.

Page 8: DEMOKRASI

1. Landasan System Politik Demokrasi di Indonesia

Menurut Samuel Huntington sistem poiitik demokrasi dapat dibedakan dari

system politik demokrasi dan non demokrasi.

Sistem poiitik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan

kelembagaan yang demokratis. Sistem ini mampu menjamin hak kebebasan

warganegara, membatasi kekuasaan pemerintah dan memberikan keadilan.

Indonesia sejak awal berdiri sudah menjadikan demokrasi sebagai pilihan sistem

politik.

Negara Indonesia sebagai negara demokrasi terdapat pada pembukaan UUD 45

alinea ke 4 dan Ps 1 ayat (2) UUD 45 (sebelum di amandemen), kedaulatan

adaiah di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR). Ps 1 ayat (2) seteiah diamandemen berubah

menjadi "kedauiatan berada dita-ngan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD".

Perubahan ini menghilangkan kata "dilaksanakan sepenuhnya" menjadi

dilaksanakan menu-rut UUD. Apapun perubahannya ini membuktikan sejak

berdirinya negara Indonesia teiah menganut demokrasi.

2. Sendi-Sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia Berdasarkan

UUD 45

a. Berbentuk republik (Ps 1 ayat (1)

b. Ide kedaulatan rakyat (Ps 1 ayat (2))

c. Negara berdasar atas hukum (Ps 1 ayat (3))

d. Pemerintahan berdasarkan konstitusi (lihat BAB III)

e. Pemerintahan yang bertanggung jawab. Masalah pertanggung jawaban

pemerintah dalam hal ini Presiden kepada siapa dan bagaimana serta waktu

penyampaian pertanggung jawaban tidak diatur dalam UUD 45, baik sebelum

dan sesudah di amandemen.

f. Sistem perwakilan. Sistem ini jelas dalam UUD 45 dengan adanya Pemilihan

Umum, untuk memilih wakil rakyat di DPR/D dan DPD.

g. Sistem pemerintahan Presidensiil. Hal ini jelas pada makna negara berbentuk

republik, dan Presiden memegang kekua-saan pemerintahan menurut UUD.

Page 9: DEMOKRASI

Presiden dibantu oleh wakil Presiden. Selain itu Presiden dibantu oleh

menteri-menteri.

9. PENDIDIKAN DEMOKRASI

Perilaku dan kultur demokrasi menunjuk pada nilai-nilai demokrasi di masyarakat.

Masyarakat yang demokratis adaiah masyarakat yang dilandasi oleh nilai-niiai

demokrasi. Menurut Henry B. Mayo nilainilai demokrasi meliputi damai, sejahtera,

adil, jujur, menghargai perbedaan, menghormati kebebasan. Membangun kultur

demokrasi berarti tindakan mensosiaiisasikan, mengenalkan dan menegakkan niiai

demokrasi pada masyarakat. Membangun kultur demokrasi lebih sulit dari

membangun struktur demokrasi. Tidak tegaknya kultur demokrasi menyebabkan

masya rakat sulit diatur, terjadi kekerasan, terror, brutal, masyarakat tidak aman.

Contohnya : Sampai sekarang masih ada usaha RMS yang ditandai dengan ulang

tahun RMS, Gerakan Papua Merdeka yang ditandai dengan ulang tahun setiap tahun.

Perang antar suku yang bermotifkan SARA.

Indonesia sudah ada institusi demokrasi, masyarakat belum menikmati demokrasi,

baik dikalangan pemerintahan, jasa usaha. Dari segi pemerintahan masyarakat banyak

merasa tertindas. Pada jasa usaha terjadi penindasan terhadap pekerja. Nampaknya

demok rasi masih merupakan usaha, dan masih terbatas pada kaum alit. Disini terlihat

institusi tidak didukung oleh perilaku demokratis. Tercapainya demokrasi sampai

menyentuh kehidupan rakyat cukup lama dan sulit, sehingga masih sangat mutlak

diperlukan.

Ada 3 hal pengetahuan dan kesadaran demokrasi.

1. demokrasi adalah pola kehidupan menjamin hak warganegara;

2. demokrasi merupakan the long learning process

3. kelangsungan demokrasi tergantung kepada proses pendidikan demokrasi pada

masyarakat secara Iuas.

Pendidikan demokrasi ini dapat diterapkan pola pemasyara-katkan moral pancasila

dengan P4 yang berlaku seluruh lapisan masyarakat, mulai dari SD hingga Perguruan

Tinggi, pegawai rendah hingga Presiden, petani, pedagang, hingga pengusaha.

Page 10: DEMOKRASI

Pendidikan nilai-nilai demokrasi lebih baik dari sosialisasi. Pendidikan demokrasi

dalam arti melakukan pendidikan demokrasi itu terhadan se.mua waraanegara tanna

kecuali rakvat atau birokrat.

Pendidikan nilai-nilai demokrasi ini merupakan bagian dari pendidikan politik

terhadap warganegara.

Selama ini salahnya pada kegiatan sosialisasi nilai-nilai, seharusnya pendidikan nilai-

nilai demokrasi. Secara analogi pada waktu penataran P4 yang diajarkan adalah nilai-

nilai Pancasila, mengapa tidak diajar-kan nilai-nilai demokrasi dalam pendidikan

demokrasi.

Nilai-nilai demokrasi itu dapat digali dalam makna demok-rasi itu sendiri yang telah

dijabarkan dalam UUD dan kehidupan bernegara. Paling tidak nilai-nilai demokrasi

itu mencakup :

1. masalah kedaulatan

2. makna negara berbentuk republik

3. negara berdasar atas hukum

4. pemerintahan yang konstitusionil

5. sistem perwakilan

6. prinsip musyawarah

7. prinsip ketuhanan

Pola demokrasi dapat mengembangkan unsur demokrasi desa yang terdiri dari rapat,

mufakat, gotong royong, hak mengadakan protes bersama dan menyingkir dari

kekuasaan absolut.

Nilai-nilai demokrasi langsung dijabarkan dalam demokrasi dibi-dang politik,

dibidang ekonomi dan dibidang sosial.

Page 11: DEMOKRASI

1. Pembunuhan. (Ps. 338 KUHP).

2. Pembunuhan yang direncanakan. (Ps. 340 KUHP).

3. Penganiayaan yang berakibat luka-luka berat atau matinya orang, penganiayaan yang

direncanakan dan penganiayaan berat. (Ps. 355 ayat (1) KUHP).

4. Perkosaan, perbuatan cabul dengan kekerasan. (Ps. 285 KUHP).

5. Persetubuhan dengan seorang wanita diluar perkawinan atau perbuatan- perbuatan

cabul dengan seseorang padahal diketahui bahwa orang itu belum berumur 15 tahun

atau belum mampu kawin. (Ps. 290 ayat (1), (2) KUHP).

6. Perbuatan cabul yang dilakukan oleh orang yang cukup umur dengan orang lain sama

kelamin yang belum cukup umur. (Ps. 292 KUHP).

7. Memberikan atau mempergunakan obat-obat dan atau alat-alat dengan maksud

menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang wanita. (Ps. 299 ayat (1), (2)

KUHP).

8. Melarikan wanita dengan kekerasan, ancaman kekerasan atau tipu muslihat, dengan

sengaja melarikan seseorang yang belum cukup umur. (Ps. 332 ayat (1), (2) KUHP).

9. Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum cukup umur. (Ps.

297 KUHP).

10. Penculikan dan penahanan melawan hukum. (Ps. 328 KUHP).

11. Perbudakan. (Ps. 324 KUHP).

12. Pemerasan dan pengancaman. (Ps. 368 ayat (1) KUHP).

13. Meniru atau memalsukan mata uang atau uang kertas negeri atau uang kertas bank

atau mengedarkan mata uang kertas negeri atau kertas bank yang ditiru atau

dipalsukan. (Ps. 244 KUHP).

14. Menyimpan atau memalsukan uang ke Indonesia yang telah ditiru atau dipalsukan.

(Ps. 245 KUHP).

15. Pemalsuan dan kejahatan yang bersangkutan dengan pemalsuan. (Ps. 263 KUHP).

16. Sumpah palsu. (Ps. 242 KUHP).

17. Penipuan. (Ps. 378 KUHP).

18. tindak pidana-tindak pidana berhubungan dengan kebangkrutan. (Ps. 396 KUHP).

19. Penggelapan. (Ps. 372 KUHP).

20. Pencurian, perampokan. (Ps. 362 KUHP), (Ps. 365 KUHP)

Page 12: DEMOKRASI

21. Pembakaran dengan sengaja. (Ps. 187 KUHP).

22. Pengrusakan barang atau bangunan dengan sengaja. (Ps. 406 Jo 408 KUHP).

23. Penyelundupan. (Ps. 380 Jo 393 KUHP).

24. Setiap tindak kesengajaan yang dilakukan dengan maksud membahayakan

keselamatan kereta api, kapal taut atau kapal terbang dengan penumpang-

penumpangnya. (Ps. 479 a KUHP).

25. Menenggelamkan atau merusak kapal di tengah laut. (Ps. 198 Jo 199 KUHP).

26. Penganiayaan diatas kapal tengah taut dengan maksud menghilangkan nyawa atau

menyebabkan luka berat. (Ps. 444 KUHP).

27. Pemberontakan atau permufakatan untuk memberontak oleh 2 (dua) orang atau Iebih

diatas kapal ditengah taut menentang kuasa nakhoda, penghasutan untuk

memberontak. (Ps. 460 Jo 461 KUHP).

28. Pembajakan taut. (Ps. 439 KUHP).

29. Pembajakan udara, kejahatan penerbangan dan kejahatan terhadap sarana/prasarana

penerbangan. (Ps. 479 i Jo 479 j Jo 479 I KUHP).

30. Tindak pidana korupsi. (Ps. 209, 210, 212, 415, 430, 435 KUHP. UU No. 31/1999 &

UU No. 20/2001.

31. Tindak pidana narkotika dan obat-obat berbahaya Iainnya. (UU No. 5/1997 ttg

Psikotropika & UU No. 22/1997 ttg Narkotika ).

32. Perbuatan yang melanggar undang-undang senjata api, bahan-bahan yang

menimbulkan kebakaran.