demi keadilan berdasarakan ketuhanan yang maha … · bahwa terdakwa nurdin alias ucok baik secara...
TRANSCRIPT
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 1 dari 22 Hal.
P U T U S A N
NOMOR 301/PID/2015/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARAKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dalam
peradilan tingkat banding menjatuhkan putusan Sela seperti tersebut dibawah ini
dalam perkara atas nama terdakwa :
N a m a : NURDIN Alias UCOK
Tempat lahir : Medan ;
Umur / Tanggal lahir : 39 tahun / 10 April 1975 ;
Jenis Kelamin : Laki – laki ;
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Dusun Sidodadi Desa Lingga Tiga Kec. Bilah Hulu
Kab. Labuhanbatu ;
Agama : Islam ;
Pekerjaan : Tukang Panen ;
Pendidikan : SD (tamat) ;
Status penahanan Terdakwa:
1. Penyidik melakukan penahanan dalam Rumah Tahanan Negara sejak tanggal
20 Januari 2015 sampai dengan 8 Pebruari 2015;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 9 Pebruari 2015 sampai dengan
28 Pebruari 2015
3. Penuntut Umum melakukan penahanan dalam Rumah Tahanan Negara sejak
tanggal 4 Pebruari 2015 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2015;
4. Majelis Hakim melakukan penahanan dalam Rumah Tahanan Negara sejak
tanggal 9 Pebruari 2015 sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2015;
5. Ditangguhkan penahanan terhadap diri Terdakwa sejak tanggal 17 Februari
2015 ;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 2 dari 22 Hal.
Dalam perkara ini terdakwa didampingi oleh Penasihat hukumnya Ahmad
Rivai Hasibuan, SH dkk, Advokat/ Penasihat Hukum gabungan dari Tim Penasihat
Hukum Sudarsono Dkk beralamat di jalan Mesjid No. 2-Rantau Prapat
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Februari 2015 yang telah di
daftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat di bawah register
Nomor: 39/Skc/2015/PN-Rap tanggal 16 Februari 2015 ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT :
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan dengan
perkara ini serta turunan resmi Penetapan Pengadilan Negeri Rantauprapat
tanggal 17 Maret 2014 Nomor : 76/PID.B/2015/PN-Rap dalam perkara atas nama
terdakwa tersebut diatas;
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Nomor : Reg.Perkara : PDM-19/RP.RAP/02/2015, tanggal 29 Januari 2015,
Terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan melakukan tindak pidana
sebagai berikut :
Primair.
Bahwa terdakwa Nurdin Alias Ucok baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama Abdul Qodir Zailani Hasibuan Alias Kodir (berkas terpisah) dan
Sudarsono,SH,MH Alias Akiat (berkas terpisah) Pada Bulan Maret 2013 sampai
dengan Bulan Mei 2013 bertempat di Perkebunan kelapa sawit yang terletak di
Dusun Patihe Jae Desa Sampean Kec. Sungai Kanan Kab. Labusel atau setidak-
tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk wilayah hukum Pengadilan Negeri
Rantau Prapat yang berwenang mengadili, Mengambil barang sesuatu berupa
buah kelapa sawit, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, Dengan
maksud akan memiliki secara melawan hukum, di lakukan oleh dua orang atau
lebih secara bersama-sama, dilakukan secara berturut-turut, dimana perbuatan
tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
- Bahwa pada sekitar bulan Maret 2013 terdakwa bersama Abdul Qodir Zailani
Hasibuan Alias Kodir (berkas terpisah) bertemu dengan Sudarsono, SH,MH
Alias Akiat (berkas terpisah) setelah bertemu Sudarsono, SH,MH Alias Akiat
meminta agar terdakwa,dkk untuk memanen buah kelapa sawit yang terletak di
Dusun Patihe Jae Desa Sampean Kec. Sei Kanan Kab. Labusel, selanjutnya
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 3 dari 22 Hal.
terdakwa,dkk langsung berangkat menuju perkebunan sawit yang terletak di
Dusun Patihe Jae Desa Sampean Kec. Sei Kanan Kab. Labusel, setibanya di
perkebunan tersebut terdakwa,dkk langsung mengambil buah kelapa sawit
dengan menggunakan pisau eggrek dan dodos setelah itu terdakwa langsung
mengumpulkan buah kelapa sawit selanjutnya langsung mengangkat dan
menaruhnya di dalam bak mobil yang di bawa oleh Sismanto Als Aai Als Aan
dan langsung membawa buah kelapa sawit tersebut dan menjualnya ke RAM;
- Selanjutnya pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 10.00 Wib, saksi
Henry Kosasih Als Akeng mendapat informasi dari Surya Hasian Siregar dan
mengatakan bahwa buah kelapa sawit milik saksi Pranoto Angsana Alias
Kokcen yang di kuasakan kepadanya yang terletak di Dusun Patihe Jae Desa
Sampean Kecamatan Sungai Kanan Kab. Labusel telah diambil terdakwa,dkk
atas suruhan dari Sudarsono,SH,MH Alias Akiat;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Henry Kosasih Als Akeng dan Pranoto
Angsana Alias Kokcen atas informasi dari pengawas kebunnya yaitu saksi
Surya Hasian Siregar menerangkan bahwa terdakwa,dkk sudah berkali-kali
mengambil buah kelapa sawit milik saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen
dimana pertama kali di lakukan pada sekitar akhir bulan Maret 2013 dan
berhasil mengambil sebanyak sekitar 2 (dua) ton, yang kedua pada awal bulan
April 2013 sebanyak 2 (dua) ton, yang ketiga pada akhir bulan April 2013
sebanyak 2 (dua) ton, yang ke empat pada bulan Mei 2013 sebanyak 3 (tiga)
kali sebanyak 6 (enam) ton, dan seluruhnya berkisar 12 (dua belas) ton dimana
atas perbuatan terdakwa,dkk, saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan Henry
Kosasih Als Akeng mengalami kerugian material sebesar Rp.16.200.000,-
(enam belas juta dua ratus ribu rupiah) selanjutnya atas kejadian tersebut di
atas saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen bersama saksi Henry Kosasih Als
Akeng langsung melaporkan perbuatan terdakwa,dkk Kepolres Rantauprapat
guna proses hukum;
- Bahwa adapun alat yang di gunakan terdakwa,dkk untuk mengambil buah
kelapa sawit adalah dengan menggunakan 1 (satu) bilah pisau eggrek dan 1
(satu) bilah pisau dodos yang dilakukan dengan cara mengambil buah kelapa
sawit dari pohonnya dan 1 (satu) buah angkong warna merah yang di gunakan
untuk mengumpulkan buah kelapa sawit di tempat pengumpulan buah
kemudian mengangkutnya dengan menggunakan 1 (satu) unit mobil Ford
Ranger warna hitam dengan No. Polisi BK 8218 YR;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 4 dari 22 Hal.
- Bahwa terdakwa,dkk tidak ada mendapat ijin dari saksi Pranoto Angsana Alias
Kokcen untuk mengambil buah kelapa sawit miliknya;
- Bahwa sepengetahuan saksi Sarwan Efendi Pulungan pemilik tanah
perkebunan tersebut di atas adalah saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen
bersama adiknya Hendri Kosasih Als Akeng;
- Bahwa menurut keterangan saksi Sopian Hasibuan sewaktu menjabat menjadi
sebagai kepala Desa di Desa Sampean pada Tahun 2004, tanah perkebunan
yang di kuasai oleh terdakwa,dkk adalah milik orang tua Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat (Alm. Ali Swistiono) namun pada tahun 2004 lahan tersebut telah di
ganti rugi oleh saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan Henry Kosasih Als
Akeng yang mana tanah yang di ganti rugi adalah seluas 160 (seratus enam
puluh) Hektar dan lahan tersebut berisikan tanaman buah kelapa sawit;
- Saksi Karti Tanjung menerangkan bahwa buah kelapa sawit yang di ambil oleh
terdakwa,dkk adalah milik saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan lahan
tersebut berbatasan dengan lahan perkebunan sawit milik saksi Karti Tanjung;
- Bahwa saksi Jomson Tanjung menerangkan sejak dirinya menjabat sebagai
kepala Desa Sampean pada bulan Februari 2008, ianya mendapat informasi
dari saksi Sopian Hasibuan bahwasanya buah kelapa sawit yang diambil oleh
terdakwa,dkk adalah milik orang tua Sudarsono,SH,MH Alias Akiat (Alm. Ali
Swistiono) namun tanah yang terletak di Dusun Sampean seluas 160 (seratus
enam puluh) hektar telah di ganti rugi oleh saksi Pranoto Angsana Alias
Kokcen;
- Bahwa saksi Mukmin Dalimunthe menerangkan pada tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007 saat saksi bekerja sebagai kerani di perkebunan sawit milik
saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan orang tua Sudarsono,SH,MH Alias
Akiat (Alm. Ali Swistiono) dimana pengelolahan lahan perkebunan tersebut di
pegang/dikendalikan oleh orang tua Sudarsono,SH,MH Alias Akiat (Alm. Ali
Swistiono) sedangkan Surya Hasian Siregar selaku pengawas perkebunan
yang mana dulunya saksi mengurus tentang pembukuan pekerjaan karyawan,
dimulai dari pemupukan, penanaman sisip, penanaman Mahoni di batas tanah,
pembibitan, perawatan hingga pengambilan buah diperkebunan tersebut,
kemudian jika pembukuan tersebut selesai, saksi langsung menyerahkan
pembukuan tersebut kepada saksi Surya Hasian Siregar untuk di kirimkan atau
di laporkan kepada saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen;
- Bahwa saksi Mukmin Dalimunthe menerangkan pada saat ianya bekerja di
perkebunan tersebut saksi tidak pernah bertemu dengan Sudarsono,SH,MH
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 5 dari 22 Hal.
Alias Akiat dan sepengetahuan saksi, bahwa Sudarsono,SH,MH Alias Akiat
tidak pernah memilik tanah pada saat saksi bekerja di perkebunan sawit
tersebut;
- Bahwa saksi H. Hasnan Batubara mendapat informasi dari Henry Kosasih Als
Akeng yang mana saksi Henry Kosasih Als Akeng mengatakan kalau buah
kelapa sawit milik abangnya telah di kuasai dan di ambil oleh
Sudarsono,SH,MH Alias Akiat dengan menyuruh terdakwa,dkk;
- Bahwa saksi H. Hasnan Batubara menerangkan pada saat ianya menjabat
sebagai kepala Desa, Sudarsono,SH,MH Alias Akiat pernah datang
kerumahnya untuk melakukan surat ganti rugi tanah, yang mana surat ganti
kerugian tersebut dari SABIL.HS (pihak pertama) kepada Sudarsono (pihak
kedua) tertanggal 07 Januari 1999 seluas 12,5 Hektar dan surat jual beli dari
KHALIFAH SOBAR PANE (pihak pertama) kepada SUDARSONO (pihak
kedua) tanggal 01 November 1998 seluas 7 (tujuh) hektar namun pada saat di
lakukan surat ganti rugi tersebut, saksi H. Hasnan Batubara tidak ada bertemu
dengan pihak penjual melainkan hanya bertemu dengan Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat sendiri;
- Bahwa saksi H. Edi Muntir Siregar menerangkan dimana Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat tidak ada memiliki tanah perkebunan sawit di Dusun Patihe Jae
Desa Sampean Kec. Sungai Kanan Kab. Labusel melainkan ayahnya (Alm. Ali
Swistiono) yang ada memiliki tanah perkebunan sawit, dan menurut informasi
dari Surya Hasian Siregar seluruh tanah milik (Alm. Ali Swistiono) telah di jual
kepada saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen pada sekitar tahun 2004, dan
setelah tanah tersebut di jual kepada saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen,
tanah tersebut tetap dikelola oleh orang tua Sudarsono,SH,MH Alias Akiat
(Alm. Ali Swistiono) atas perintah saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan
(Alm. Ali Swistiono) sering datang ke areal perkebunan tersebut bersama Surya
Hasian Siregar dan saksi H. Edi Muntir Siregar pernah membeli buah kelapa
sawit milik saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen pada tahun 2007 hingga tahun
2010;
- Selanjutya pada bulan Maret 2013 hingga April 2013 sekira pukul 19.00 Wib,
Pranoto Angsana Alias Kokcen menemui saksi H. Edi Muntir Siregar
dirumahnya dengan mengendarai 1 (satu) unit Mobil ford sambil membawa
buah kelapa sawit di atas mobilnya kemudian Pranoto Angsana Alias Kokcen
langsung menjual buah kelapa sawit tersebut kepada saksi H. Edi Muntir
Siregar;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 6 dari 22 Hal.
- Bahwa sekitar bulan Juli 2013 saksi Sismanto Als Aai Als Aan berangkat
bersama Sudarsono, SH,MH Alias Akiat menuju Dusun Pijor Koling Desa
Sampean Kec. Sei Kanan Kab. Labusel dan sesampainya di tempat tersebut,
saksi Sismanto Als Aai Als Aan langsung mengangkat buah kelapa sawit yang
sudah di panen oleh terdakwa kemudian langsung menjual buah kelapa sawit
tersebut ke RAM Hutagodang dengan mengendarai 1 (satu) unit mobil ford
warna hitam;
- Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi Pranoto Angsana
Alias Kokcen bersama Henry Kosasih Als Akeng mengalami kerugian material
sebesar Rp.16.200.000,-(enam belas juta dua ratus ribu rupiah) selanjutnya
atas kejadian tersebut di atas saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan saksi
Henry Kosasih Als Akeng langsung melaporkan perbuatan para terdakwa
Kepolres Labuhanbatu guna proses hukum;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut
pasal 363 Ayat (1) Ke-4 KUHP Jo pasal 64 KUHP.
Subsidair.
Bahwa ia terdakwa Nurdin Als Ucok baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama Abdul Qodir Zailani Hasibuan Alias Kodir (berkas terpisah) dan
Sudarsono,SH,MH Alias Akiat (berkas terpisah) Pada Bulan Maret 2013 sampai
dengan Bulan Mei 2013 bertempat di Perkebunan kelapa sawit yang terletak di
Dusun Patihe Jae Desa Sampean Kec. Sungai Kanan Kab. Labusel atau setidak-
tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk wilayah hukum Pengadilan Negeri
Rantau Prapat yang berwenang mengadili, Mengambil barang sesuatu berupa
buah kelapa sawit, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, Dengan
maksud akan memiliki secara melawan hukum, dilakukan secara berturut-turut,
dimana perbuatan tersebut dilakukan terdakwa pada pokoknya dengan cara
sebagai berikut:
- Bahwa pada sekitar bulan Maret 2013 terdakwa bersama Abdul Qodir Zailani
Hasibuan Alias Kodir (berkas terpisah) bertemu dengan Sudarsono, SH,MH
Alias Akiat (berkas terpisah) setelah bertemu Sudarsono, SH,MH Alias Akiat
meminta agar terdakwa,dkk untuk memanen buah kelapa sawit yang terletak di
Dusun Patihe Jae Desa Sampean Kec. Sei Kanan Kab. Labusel, selanjutnya
terdakwa,dkk langsung berangkat menuju perkebunan sawit yang terletak di
Dusun Patihe Jae Desa Sampean Kec. Sei Kanan Kab. Labusel, setibanya di
perkebunan tersebut terdakwa,dkk langsung mengambil buah kelapa sawit
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 7 dari 22 Hal.
dengan menggunakan pisau eggrek dan dodos setelah itu terdakwa langsung
mengumpulkan buah kelapa sawit selanjutnya langsung mengangkat dan
menaruhnya di dalam bak mobil yang di bawa oleh Sismanto Als Aai Als Aan
dan langsung membawa buah kelapa sawit tersebut dan menjualnya ke RAM;
- Selanjutnya pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 10.00 Wib, saksi
Henry Kosasih Als Akeng mendapat informasi dari Surya Hasian Siregar dan
mengatakan bahwa buah kelapa sawit milik saksi Pranoto Angsana Alias
Kokcen yang di kuasakan kepadanya yang terletak di Dusun Patihe Jae Desa
Sampean Kecamatan Sungai Kanan Kab. Labusel telah diambil terdakwa,dkk
atas suruhan dari Sudarsono,SH,MH Alias Akiat;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Henry Kosasih Als Akeng dan Pranoto
Angsana Alias Kokcen atas informasi dari pengawas kebunnya yaitu saksi
Surya Hasian Siregar menerangkan bahwa terdakwa,dkk sudah berkali-kali
mengambil buah kelapa sawit milik saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen
dimana pertama kali di lakukan pada sekitar akhir bulan Maret 2013 dan
berhasil mengambil sebanyak sekitar 2 (dua) ton, yang kedua pada awal bulan
April 2013 sebanyak 2 (dua) ton, yang ketiga pada akhir bulan April 2013
sebanyak 2 (dua) ton, yang ke empat pada bulan Mei 2013 sebanyak 3 (tiga)
kali sebanyak 6 (enam) ton, dan seluruhnya berkisar 12 (dua belas) ton dimana
atas perbuatan terdakwa,dkk, saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan Henry
Kosasih Als Akeng mengalami kerugian material sebesar Rp.16.200.000,-
(enam belas juta dua ratus ribu rupiah) selanjutnya atas kejadian tersebut di
atas saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen bersama saksi Henry Kosasih Als
Akeng langsung melaporkan perbuatan terdakwa,dkk Kepolres Rantauprapat
guna proses hukum;
- Bahwa adapun alat yang di gunakan terdakwa,dkk untuk mengambil buah
kelapa sawit adalah dengan menggunakan 1 (satu) bilah pisau eggrek dan 1
(satu) bilah pisau dodos yang dilakukan dengan cara mengambil buah kelapa
sawit dari pohonnya dan 1 (satu) buah angkong warna merah yang di gunakan
untuk mengumpulkan buah kelapa sawit di tempat pengumpulan buah
kemudian mengangkutnya dengan menggunakan 1 (satu) unit mobil Ford
Ranger warna hitam dengan No. Polisi BK 8218 YR;
- Bahwa terdakwa,dkk tidak ada mendapat ijin dari saksi Pranoto Angsana Alias
Kokcen untuk mengambil buah kelapa sawit miliknya;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 8 dari 22 Hal.
- Bahwa sepengetahuan saksi Sarwan Efendi Pulungan pemilik tanah
perkebunan tersebut di atas adalah saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen
bersama adiknya Hendri Kosasih Als Akeng;
- Bahwa menurut keterangan saksi Sopian Hasibuan sewaktu menjabat menjadi
sebagai kepala Desa di Desa Sampean pada Tahun 2004, tanah perkebunan
yang di kuasai oleh terdakwa,dkk adalah milik orang tua Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat (Alm. Ali Swistiono) namun pada tahun 2004 lahan tersebut telah di
ganti rugi oleh saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan Henry Kosasih Als
Akeng yang mana tanah yang di ganti rugi adalah seluas 160 (seratus enam
puluh) Hektar dan lahan tersebut berisikan tanaman buah kelapa sawit;
- Saksi Karti Tanjung menerangkan bahwa buah kelapa sawit yang di ambil oleh
terdakwa,dkk adalah milik saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan lahan
tersebut berbatasan dengan lahan perkebunan sawit milik saksi Karti Tanjung;
- Bahwa saksi Jomson Tanjung menerangkan sejak dirinya menjabat sebagai
kepala Desa Sampean pada bulan Februari 2008, ianya mendapat informasi
dari saksi Sopian Hasibuan bahwasanya buah kelapa sawit yang diambil oleh
terdakwa,dkk adalah milik orang tua Sudarsono,SH,MH Alias Akiat (Alm. Ali
Swistiono) namun tanah yang terletak di Dusun Sampean seluas 160 (seratus
enam puluh) hektar telah di ganti rugi oleh saksi Pranoto Angsana Alias
Kokcen;
- Bahwa saksi Mukmin Dalimunthe menerangkan pada tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007 saat saksi bekerja sebagai kerani di perkebunan sawit milik
saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan orang tua Sudarsono,SH,MH Alias
Akiat (Alm. Ali Swistiono) dimana pengelolahan lahan perkebunan tersebut di
pegang/dikendalikan oleh orang tua Sudarsono,SH,MH Alias Akiat (Alm. Ali
Swistiono) sedangkan Surya Hasian Siregar selaku pengawas perkebunan
yang mana dulunya saksi mengurus tentang pembukuan pekerjaan karyawan,
dimulai dari pemupukan, penanaman sisip, penanaman Mahoni di batas tanah,
pembibitan, perawatan hingga pengambilan buah diperkebunan tersebut,
kemudian jika pembukuan tersebut selesai, saksi langsung menyerahkan
pembukuan tersebut kepada saksi Surya Hasian Siregar untuk di kirimkan atau
di laporkan kepada saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen;
- Bahwa saksi Mukmin Dalimunthe menerangkan pada saat ianya bekerja di
perkebunan tersebut saksi tidak pernah bertemu dengan Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat dan sepengetahuan saksi, bahwa Sudarsono,SH,MH Alias Akiat
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 9 dari 22 Hal.
tidak pernah memilik tanah pada saat saksi bekerja di perkebunan sawit
tersebut;
- Bahwa saksi H. Hasnan Batubara mendapat informasi dari Henry Kosasih Als
Akeng yang mana saksi Henry Kosasih Als Akeng mengatakan kalau buah
kelapa sawit milik abangnya telah di kuasai dan di ambil oleh
Sudarsono,SH,MH Alias Akiat dengan menyuruh terdakwa,dkk;
- Bahwa saksi H. Hasnan Batubara menerangkan pada saat ianya menjabat
sebagai kepala Desa, Sudarsono,SH,MH Alias Akiat pernah datang
kerumahnya untuk melakukan surat ganti rugi tanah, yang mana surat ganti
kerugian tersebut dari SABIL.HS (pihak pertama) kepada Sudarsono (pihak
kedua) tertanggal 07 Januari 1999 seluas 12,5 Hektar dan surat jual beli dari
KHALIFAH SOBAR PANE (pihak pertama) kepada SUDARSONO (pihak
kedua) tanggal 01 November 1998 seluas 7 (tujuh) hektar namun pada saat di
lakukan surat ganti rugi tersebut, saksi H. Hasnan Batubara tidak ada bertemu
dengan pihak penjual melainkan hanya bertemu dengan Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat sendiri;
- Bahwa saksi H. Edi Muntir Siregar menerangkan dimana Sudarsono,SH,MH
Alias Akiat tidak ada memiliki tanah perkebunan sawit di Dusun Patihe Jae
Desa Sampean Kec. Sungai Kanan Kab. Labusel melainkan ayahnya (Alm. Ali
Swistiono) yang ada memiliki tanah perkebunan sawit, dan menurut informasi
dari Surya Hasian Siregar seluruh tanah milik (Alm. Ali Swistiono) telah di jual
kepada saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen pada sekitar tahun 2004, dan
setelah tanah tersebut di jual kepada saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen,
tanah tersebut tetap dikelola oleh orang tua Sudarsono,SH,MH Alias Akiat
(Alm. Ali Swistiono) atas perintah saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan
(Alm. Ali Swistiono) sering datang ke areal perkebunan tersebut bersama Surya
Hasian Siregar dan saksi H. Edi Muntir Siregar pernah membeli buah kelapa
sawit milik saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen pada tahun 2007 hingga tahun
2010;
- Selanjutya pada bulan Maret 2013 hingga April 2013 sekira pukul 19.00 Wib,
Pranoto Angsana Alias Kokcen menemui saksi H. Edi Muntir Siregar
dirumahnya dengan mengendarai 1 (satu) unit Mobil ford sambil membawa
buah kelapa sawit di atas mobilnya kemudian Pranoto Angsana Alias Kokcen
langsung menjual buah kelapa sawit tersebut kepada saksi H. Edi Muntir
Siregar;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 10 dari 22 Hal.
- Bahwa sekitar bulan Juli 2013 saksi Sismanto Als Aai Als Aan berangkat
bersama Sudarsono, SH,MH Alias Akiat menuju Dusun Pijor Koling Desa
Sampean Kec. Sei Kanan Kab. Labusel dan sesampainya di tempat tersebut,
saksi Sismanto Als Aai Als Aan langsung mengangkat buah kelapa sawit yang
sudah di panen oleh terdakwa kemudian langsung menjual buah kelapa sawit
tersebut ke RAM Hutagodang dengan mengendarai 1 (satu) unit mobil ford
warna hitam;
- Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi Pranoto Angsana
Alias Kokcen bersama Henry Kosasih Als Akeng mengalami kerugian material
sebesar Rp.16.200.000,-(enam belas juta dua ratus ribu rupiah) selanjutnya
atas kejadian tersebut di atas saksi Pranoto Angsana Alias Kokcen dan saksi
Henry Kosasih Als Akeng langsung melaporkan perbuatan para terdakwa
Kepolres Labuhanbatu guna proses hukum;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut
pasal 362 Jo pasal 64 KUHP;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tersebut,
terdakwa mengajukan eksepsi/keberatan-keberatan sebagaimana yang termuat
dalam eksepsinya tanggal 24 Februari 2015 pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa, Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya No. Reg. Perk : PDM -
020/RP.RAP/02/2015, yang telah mengajukan dakwaan terhadap terdakwa,
sebagai berikut :
a. DAKWAAN PRIMER
Pasal 363 Ayat (1) ke-4 KUH Pidana berisi unsur-unsur :
- barang siapa
- melakukan pencurian
- pada waktu malam
- dalam sebuah rumah / pekarangan tertutup yang ada rumahnya
- yang dilakukan oleh 2 (dua) orang bersama-sama atau lebih
b. DAKWAAN SUBSIDAIR
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 11 dari 22 Hal.
Pasal 362 KUH Pidana berisi unsur-unsur :
- barang siapa
- mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain,
- dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,
2. Bahwa, sebelum memeriksa pokok perkara akan kami ajukan kronologis
perolehan tanah serta penanaman bibit kelapa sawit diatas tanah yang di
klaim oleh pelapor sebagai milik pelapor;
3. Bahwa, berdasarkan bukti-bukti (surat) berikut :
3.1 TERDAKWA PEMILIK TANAH TERPERKARA
a. Surat jual beli tanah seluas ± 7 hektar dibeli dari Khalifah Sobar;
b. Surat ganti tanah seluas ± 12,5 hektar yang dibeli dari Sabil HS;
c. Surat keterangan tanah no 630.532/1995 diterbitkan kantor BPN
labuhanbatu yang diperoleh ali Suistono (orang tua Pemohon) dan
kemudian ali suistono melepaskan hak kepada Sudarsono pada
tanggal 22 mei 2009 Seluas ± 10 hektar;
d. Surat Keterangan pendaftaran Tanah No. 630.535/1995, diterbitkan
oleh Kepala Kantor BPN Labuhanbatu atas nama Swistono;
e. Surat Ganti Rugi tanah seluas ± 2 Ha milik Ali Swistono yang
diperoleh dari Kamba hasibuan tanggal 20 November 1998;
f. Kwitansi Pembayaran Ganti Rugi tanah seluas ± 2 ha, yang diperoleh
Swistono (Orang tua Pemohon) dari Sedang Tanjung, pada tahun
1996;
Bukti-bukti (surat) tersebut telah di ajukan dalam pemeriksaan perkara
perdata Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN-RAP dan telah mendapat putusan
pada tanggal 17 Nopember 2014 yang dalam amar putusannya, sebagai
berikut : pada halaman 58 item 4 “ MENYATAKAN SAH DAN
BERHARGA SURAT SURAT YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT (
Sudarsono, SH. MH / Terdakwa – ic ) DALAM PERKARA INI “
3.2 TERDAKWA PEMILIK TANAMAN KELAPA SAWIT
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 12 dari 22 Hal.
Sejak tahun 1995, 1996, 1998. Terdakwa melakukan pembukaan lahan,
imas tumbang dan pembersihan lahan dengan para pekerja bernama
Sakban Siregar, Baginda Pangihutan (alm) dan kawan kawan, kemudian
dilanjutkan dengan penanaman bibit kelapa sawit pada tahun 1999 akhir
oleh pekerja yang bernama Bowo, Lamidi, Sutris Kawan kawan sebanyak
lima orang.
Bibit kelapa sawit yang ditanam tersebut adalah varietas unggul dari PT
London Sumatera Indonesia (PT Lonsum) dibeli melalui teman yang
bernama Binsar Siagian sebagaimana bukti kwitansi pembelian bibit
sebanyak 5000 batang yang diterbitkan oleh PT Lonsum pada bulan
februari 1999.
Panen perdana buah kelapa sawit pada awal tahun 2003 hingga tahun
2005 dilakukan oleh Sudarsono namun pada tahun 2005 karena
kesibukan Sudarsono mengikuti kuliah di perguruan tingggi maka
pengelolaan kebun kelapa sawit tersebut dilakukan oleh Ali Suistono
(Orang Tua Terdakwa). Selain mengurus pengelolaan kebun kelapa sawit
milik keluarga, Ali Suistono juga membantu pengurusan pengelolaan
kebun milik Pranoto Angsana Cs yang terletak berdampingan dengan
kebun milik keluarga. Pengelolaan kebun keluarga di lapangan dilakukan
oleh mandor Surya Hasian Siregar dengan pembukuan yang secara
global dilaporkan kepada Ali Suistono, cara pengelolaan tersebut berlanjut
hingga Desember 2009 Ali Suistono meninggal dunia.
Pada awal tahun 2010 setelah meninggal nya Ali Suistono, Terdakwa dan
ibunda nya bernama Atik Al Aboi mempertanyakan pembagian hasil kebun
tersebut kepada mandor Surya Hasian Siregar yang dijawab bahwa
sepeninggalnya Ali Suistono pembukuan hasil kebun secara global
diserahkan kepada Pranoto Angsana.
Selanjutnya Sudarsono dan Ibunda Atik Al Aboi mendatangi Pranoto
Angsana di Medan dan dari musyawarah tersebut disepakati pengelolaan
hasil kebun tetap dilakukan oleh Mandor Surya Hasian Siregar dan
pembagian hasil kebun akan diterima setelah uang hasil panen dikurangi
biaya perawatan dan penyisipan tanah yang masih kosong seluas lebih
kurang 6 hektar lagi.
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 13 dari 22 Hal.
Seiring waktu berjalan pembagian hasil panen tidak pernah diberikan oleh
mandor Surya meskipun selalu di minta, dan penyisipan tanaman juga
tidak dilakukan hingga pada awal tahun 2013 Terdakwa mengambil alih
kembali penguasaan dan pengusahaan kebun kelapa sawit khususnya
yang menjadi hak Terdakwa tersebut dari pengelolaan mandor Surya,
sampai dengan dilaporkannya Terdakwa ke pihak Polres Labuhanbatu
pada bulan mei 2013. Padahal pada halaman 57 item 3 amar putusan
perkara perdata Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN-RAP, tanggal 17 Nopember
2014 menetapkan “ Menyatakan sah secara hukum penguasaan
Penggugat ( Sudarsono, SH. MH / Terdakwa – ic ) atas tanah dan
tanaman kelapa sawit berikut hasil panen kelapa sawit dan segala yang
ada diatasnya;
4. Bahwa, orang yang dipekerjakan Terdakwa untuk melakukan panen (dodos)
buah kelapa sawit dari kebun tersebut adalah ABDUL QODIR ZAILANI
HASIBUAN dan NURDI alias UCOK (Terdakwa dalam perkara lain).
5. Bahwa, sejak awal tahun 2013 Terdakwa yang menikmati hasil produksi
tanaman kelapa sawit dari kebun tersebut sampai dengan dilakukannya
penahan atas diri Terdakwa pada tanggal 4 Pebruari 2015.
6. Bahwa, dari kronologis perolehan hak atas tanah, penanaman dan
pengambilan produksi kelapa sawit diatas tanah/kebun kepunyaan Terdakwa
tersebut dapat diketahui bahwa ada tahapan lain sebelum Yth. Majelis Hakim
mulai memeriksa pokok perkara dalam perkara ini;
7. Bahwa, tahapan yang kami maksudkan berpedoman pada pasal 81 KUH
Pidana yang memberi kewenangan kepada hakim pidana untuk
menangguhkan pemeriksaan menunggu adanya putusan hakim perdata
mengenai persengketaan.
8. Bahwa, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 56 menegaskan “ Apabila
pemeriksaan perkara pidana harus diputuskan hal adanya suatu hal perdata
atas suatu barang atau tentang suatu hubungan hukum antara dua pihak
tertentu, maka pemeriksaan perkara Pidana dapat dipertangguhkan untuk
menunggu suatu putusan Pengadilan dalam pemeriksaan perkara perdata
tentang adanya atau tidak adanya hak perdata itu;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 14 dari 22 Hal.
9. Bahwa, untuk dapat menentukan siapakah yang berhak atas tanah
sebagaimana yang di klaim pihak terdakwa dan pihak pelapor bukanlah dalam
lingkup pidana, akan tetapi diperlukan pemeriksaan secara lebih mendalam
lagi dalam pemeriksaan keperdataan terhadap letak dan batas tanah serta
segala sesuatu yang ada diatasnya dan dalam pemeriksaan perkara perdata
Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN-RAP telah dilakukan pemeriksaan setempat
langsung ke lokasi objek sengketa dan akhirnya diketahui putusan perkara
perdata Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN-RAP, tanggal 17 Nopember 2014 “
Menyatakan sah secara hukum penguasaan Penggugat ( Sudarsono, SH. MH
/ Terdakwa – ic ) atas tanah dan tanaman kelapa sawit berikut hasil panen
kelapa sawit dan segala yang ada diatasnya;
Majelis Hakim Yth
Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Bahwa, tidak ada alasan bagi siapapun untuk mempersalahkan tindakan pihak
penyidik untuk melakukan proses penyidikan terhadap laporan pelapor, akan tetapi
berdasarkan bukti-bukti yang diperlihatkan dan diajukan TIM Penasehat Hukum
Terdakwa Jaksa Penuntut Umum seharusnya dapat dipertimbangkan untuk
menjelaskan kepada pelapor bahwa perlunya untuk menetapkan hak kepemilikan
tanah serta tanaman yang ada diatasnya;
Bahwa, jika hal ini merupakan modus bagi pelapor untuk pada akhirnya memang
berniat memiliki tanah yang nota bene kepunyaan Terdakwa Sudarsono, maka
alangkah naifnya bagi Terdakwa jika dinyatakan bersalah mengambil dan
menimati hasil panen kebunn yang ditanamnya sendiri dan sangat mudah bagi
pelapor memiliki hak milik Terdakwa lewat Lembaga Terhormat Badan Peradilan,
yang pada gilirannya akan melahirkan kesengsaraan bagi masyarakat pecari
keadilan miskin immateriil untuk menemukan kebenaran dan keadilan;
Majelis Hakim Yth
Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Berdasarkan uraian fakta hukum diatas kami berharap agar didalam pertimbangan
hukumnya dikonstantir dengan beberapa system hukum untuk menjadi dasar
pertimbangan dalam pemeriksaan perkara aquo, sebagai berikut:
1. Legal Standing
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 15 dari 22 Hal.
Bahwa, kedudukan hukum Terdakwa dan korban memiliki keseimbangan
kedudukan
hukum sebagai pihak terutama dalam melihat persoalan perkara a quo secara
substansial dari sudut pandang hukum perdata oleh karena adanya saling
klaim dengan menghadirkan surat bukti kepersidangan pidana.
2. Persoalan Ranah Hukum
Bahwa, adanya benturan dalam substansi perkara a quo yakni antara hukum
public dan privat, oleh karena terlihat secara fakta hukum persoalan di atas
memiliki keterkaitan dalam persoalan klaim hak milik tanah beserta tanaman
kelapa sawit yang ada diatasnya, persoalan ganti rugi serta adanya perbuatan
melawan hukum
3. Systim Pembuktian
Bahwa, dalam perkara a qou melihatnya perlu pembuktian secara lebih
konprehensip dengan menggunakan analisis hukum privat sebagaimana
ketentun Hukum Acara Perdata R.bg No : 227/1927 sehingga terang persolan
tetang siapa yang berhak atas tanah dan tanaman diatasnya, adanya
keterangan saksi dan bukti surat dari pihak pelapor memerlukan pembuktian
pembuktian lebih lanjut dalam pembuktian pada Hakim Perdata, bahwa Hukum
Privat merupakan kajian hukum mengenai kaidah hukum, mengatur hubungn
hukum antara Subjek Hukum lainnya, Bidang Hukum Meliputi Hukum Orang,
Hukum, Benda dan Hukum Keluarga, ( vide, Sudikno Mertokusumo, mengenai
Hukum halaman 10 );
4. Bahwa, setentang perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa, apakah
perbuatan tersebut merupakan perbuatan pidana?, perlu untuk dilakukan
pemeriksaan dari sisi keperdataannya;
Berdasarkan segala apa yang telah diuraikan diatas, Terdakwa melalui Penasehat
hukumnya dengan ini memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan
menetapkan :
“ MENUNDA PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA Nomor : 77/Pid.B/2015/PN-Rap
atas nama Terdakwa SUDARSONO, SH. MH sampai dengan putusan perkara
perdata Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN-RAP berkekuatan hukum tetap “.
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 16 dari 22 Hal.
Menimbang, bahwa atas Eksepsi Terdakwa dan Penasehat Hukumnya
tersebut, maka Jaksa Penuntut Umum telah mengemukakan Tanggapan secara
tertulis yang telah dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada tanggal 10 Maret
2015 serta terlampir/termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang pada
pokoknya sebagai berikut:
Bahwa pada persidangan sebelumnya terhadap terdakwa melalui
penasehat hukumnya telah diberikan kesempatan untuk mengajukan eksepsi
terhadap Surat Dakwaan No.Reg-PDM-020/RP.RAP/02/2015 tanggal Juli 2013
yang telah kami bacakan pada persidangan sebelumnya tanggal 17 Februari 2015,
oleh karenanya dalam kesempatan ini selaku Jaksa Penuntut Umum yang diberi
kesempatan untuk memberikan tanggapan atas Nota eksepsi penasehat hokum
terdakwa tersebut, hal ini berdasarkan kepada ketentuan Pasal 156 ayat (1)
KUHAP,
Bahwa berkenaan dengan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut, M.
Yahya Harahap, SH dalam bukunya “Pembahasan permasalahan Dan Penerapan
KUHAP, Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi Dan Peninjauan
Kembali”, pada halaman 118, mengartikan bahwa “Eksepsi atau Ekception adalah
tangkisan (plead) atau pembelaan yang tidak mengenai atau ditujukan terhadap
materi pokok surat dakwaan, tetapi ditujukan terhadap cacat formal yang melekat
pada surat dakwaan”.
Majelis Hakim yang kami hormati Sdr. Penasehat Hukum yang kami hormati,
berdasarkan uraian tersebut diatas kami Jaksa Penuntut Umum akan memberikan
tanggapan atas Nota Eksepsi Sdr.Penasehat Hukum terdakwa sepanjang
menyangkut materi Eksepsi sebagaimana telah diuraikan diatas.
Bahwa apabila kami cermati Nota Eksepsi yang diajukan oleh saudara Penasehat
Hukum terdakwa, Eksepsi yang diajukan pada pokoknya adalah telah
menyinggung tentang pembuktian pokok perkara. Hal ini tentu saja sangat
disayangkan karena penasehat hokum terdakwa merupakan orang yang paham
akan hokum dan terdiri dari 8 (delapan) orang, akan tetapi berupaya membelokkan
hokum yang telah tertata rapi sebagaimana diatur dalam KUHAP yang didalamnya
mengatur dengan jelas mengenai tata cara dan materi yang terkandung dalam hal
pengajuan Eksepsi.
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 17 dari 22 Hal.
Bahwa dari 8 (delapan) halaman Nota Eksepsi penasehat hokum terdakwa hanya
ada satu halaman (hal.2) yang benar-benar telah sesuai dengan penerapan pasal
156 ayat (1) KUHAP yaitu mengenai materi penyusunan Nota Eksepsi namun hal
tersebut juga menjadi cacat karena Tim Penasehat terdakwa telah salah dalam
menilai pasal yang dikenakan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa, dimana
kedelapan orang yang tergolong dalam Tim Penasehat Hukum terdakwa telah
salah dalam menguraikan unsur pasal primair yaitu pasal 363 ayat (1) ke-4 yang
dikenakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya, dimana Tim
Penasehat Hukum terdakwa menambahkan unsur “pada waktu malam” dan juga
unsur “dalam sebuah rumah / pekarangan tertutup yang ada rumahnya”. Hal
tersebut tentu saja telah menyesatkan karena Jaksa Penuntut Umum telah
menguraikan dengan jelas unsur pasal primair yang didakwakan sesuai dengan
yang tercantum dalam KUHP.
Selain itu yang lebih ironisnya adalah kedelapan orang yang tergabung
dalam Tim Penasehat Hukum terdakwa yang nota benenya merupakan orang
yang mengerti akan hokum telah salah dalam mengartikan pasal yang terkandung
dalam KUHP khususnya mengenai pasal yang diterapkan Jaksa Penuntut Umum
dalam surat dakwaannya yaitu pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP dan pasal 362
KUHP. Dalam KUHP yang lengkap dengan penjelasannya baik itu merupakan
karangan siapapun juga telah dengan jelas dan tegas menerangkan bahwa
penjelasan mengenai unsur “yang dilakukan oleh 2 (dua) orang bersama-sama
atau lebih” yang terkandung dalam pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP merujuk ke
penjelasan pasal 55 KUHP.
Bahwa kami selaku penuntut umum dalam hal ayat mana yang didakwakan dari
Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP tersebut telah jelas diuraikan pada bunyi unsur-
unsur pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP yang diawal surat dakwaan telah kami
cantumkan.
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, untuk keberatan Tim
Penasehat Hukum terdakwa lainnya tidak akan kami tanggapi karena hal tersebut
sudah merupakan pembuktian pokok perkara.
Oleh karenanya kami bermohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menolak Eksepsi dari Penasehat Hukum terdakwa untuk seluruhnya.
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 18 dari 22 Hal.
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum No.Reg-Perk: PDM-
020/RP.RAP/02/2015 telah memenuhi syarat materiil sebagaimana dalam
pasal 143 Ayat (2) KUHAP.
3. Meneruskan pemeriksaan atas nama terdakwa SUDARSONO, SH, MH Als
AKIAT
Menimbang, bahwa atas Eksepsi Terdakwa tersebut dan tanggapan Jaksa
Penutnut Umum, Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 17 Maret 2015 telah
menjatuhkan Penetapan Nomor : 76/Pid.B/2015/PN.Rap yang amarnya berbunyi
sebagai berikut :
1. Menangguhkan pemeriksaan perkara pidana Nomor : 76/Pid.B/2015/PN Rap
atas nama NURDIN Alias UCOK sampai ada Putusan yang berkekuatan
Hukum Tetap terhadap perkara Perdata Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN Rap;
2. Memerintahkan mengembalikan berkas perkara Nomor 76/Pid.B/2015/PN Rap
atas nama Terdakwa NURDIN Alias UCOK, kepada Penuntut Umum
3. Menangguhkan pembebanan biaya perkara ;
Menimbang bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat
tersebut Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan permintaan Banding dihadapan
MEGAWATI SIMBOLON SH, Panitera pada Pengadilan Negeri Rantau Prapat
sebagaimana ternyata dari Akte Permintaan Banding Nomor :
32/Akta.Pid/2015/PN-Rap tanggal 24 Maret 2015, Permintaan Banding tersebut
telah diberitahukan secara seksama oleh RAHUDDIN Jurusita Pengganti pada
Pengadilan Negeri tersebut, kepada HARIS NIXSON
TAMPUBOLON,SH,Penasihat Hukum Terdakwa sebagaimana ternyata dari Relas
pemberitahuan permohonan Banding Nomor : 76/Pid.B/2015/PN-Rap. tanggal 26
Maret 2015;
Menimbang,bahwa Jaksa Penuntut umum telah mengajukan memori/
Perlawanan tanggal 26 Maret 2015 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Rantau Prapat tanggal 26 Maret 2015 dan perlawanan tersebut telah
diberitahukan/disampaikan kepada Penasehat Hukum Terdakwa pada tanggal
9 April 2015 dan Penasehat Hukum Tedakwa tidak mengajukan kontra memori
banding ;
Menimbang,bahwa kepada Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum telah diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari berkas
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 19 dari 22 Hal.
perkara ( inzage), beserta Penetapannya sesuai dengan Relaas Pemberitahuan
Mempelajari Berkas Perkara masing-masing tertanggal 16 April 2015 ;
Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding yang
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang, maka
permintaan Perlawanan yang oleh Majelis Hakim Tingkat Banding dianggap
sebagai banding tersebut karena bukan menyangkut kompetensi secara formal
dapat diterima;
Menimbang, bahwa keberatan Penuntut Umum terhadap putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama sebagaimana yang dikemukakannya didalam Surat
Memori Banding /Perlawanannya pada pokoknya bahwa Penuntut umum tidak
sependapat dengan Penetapan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor
76/Pid.B/2015/PN.Rap tanggal 17 Maret 2015 yang menangguhkan pemeriksaan
perkara Pidana No.76/Pid.B/2015/PN.Rap atas nama Terdakwa NURDIN Alias
UCOK sampai perkara Perdata No. 08/Pdt.G/2014/PN.Rap berkekuatan hukum
tetap karena sangat bertentangan dengan Peraturan Mahkamah Agung RI No.1
Tahun 1956 yo Putusan Mahkamah Agung No. 413 K/Kr/1980 tanggal 26 Agustus
1980 ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi setelah
mempelajari, meneliti dengan seksama berkas perkara meliputi Berita Acara
penyidikan, berita acara persidangan dan salinan resmi Penetapan Pengadilan
Negeri Rantau Prapat Nomor : 76/Pid.B/2015/PN.Rap, memori
banding/perlawanan Penuntut Umum , Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak
sependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama
berkenaan dengan dikabulkannya eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa dan
penangguhan pemeriksaan perkara aquo yang disandarkan pada putusan perkara
perdata, sehingga dikeluarkan berupa Penetapan Pengadilan Negeri Rantau
Prapat Nomor:76/Pid.B/2015/PN.Rap tanggal 17 Maret 2015 harus dibatalkan dan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan akan mengadili sendiri dengan
pertimbangan dan alasan-alasan sebagai tersebut di bawah ini:
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum Pengadilan tingkat pertama
berkenaan dengan dikabulkannya eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa adalah
keliru dan tidak benar menurut hukum, oleh karena eksepsi yang dikenal dalam
Hukum Acara Pidana tercamtum dalam pasal 156 KUHAP yang pada pokoknya
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 20 dari 22 Hal.
ada 3 (tia) hal yang dieksepsi yakni Pengadilan tidak berwenang mengadili,
dakawaan tidak dapat diterima dan dakwaan harus dibatalkan ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP pasal 156 ayat
(1) setelah diberikan kesempatan kepada Penuntut Umum, Hakim dan atau Majelis
yang menyidangkan perkara tersebut mengambil Keputusan (Putusan) yang
dalam Ilmu Pengetahuan Hukum atau Doktrin Hukum dikenal dengan Putusan
Sela bukan Penetapan, sebagaimana yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim
Tingkat Pertama pada Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor
76/Pid.B/2015/PN.Rap;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru dalam
pertimbangann hukumnya mengatakan bahwa untuk menghindari kerugian-
kerugian yang akan timbul dikemudian hari baik dari sisi kepentingan hukum
korban maupun dari sisi kepentingan hukum terdakwa didalam perkara Pidana
Nomor : 76/ Pid.B/ 2015/ PN.Rap maka Majelis Hakim berpendapat agar terlebih
dahulu harus diselesaikan permasalahan/ persengketaan perdata antara terdakwa
dan saksi korban yang sedang berlangsung dengan Nomor : 08/Pdt.G/2014/PN-
Rap, oleh karenanya terhadap perkara pidana terdakwa menurut hemat Majelis
Hakim haruslah ditunda pemeriksaannya sampai ada suatu keputusan tentang
siapa sebenarnya yang memiliki objek yang disengketakan. Hal ini sejalan dengan
Pasal 81 KUHPidana yang mengenal adanya penundaan penuntutan pidana
berhubungan dengan adanya perselisihan pra yudisial, Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 1956 tentang Pra yudisial, Surat Edaran Mahkamah Agung
RI Nomor 4 Tahun 1980 tentang Pasal 16 UU No 14 Tahun 1970 dan “Prejudicieel
Geschil;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa
dengan adanya penundaan melalui Penetapan yang dikeluarkan Majelis Hakim
Tingkat Pertama adalah justru Hukum Acara Pidana dan bertentangan dengan
kehendak dari Peraturan Mahkamah Agung RI nomor 1 Tahun 1956 dan Surat
Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 1980 yang mengatur tentang Pra
Judisial ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi setelah mempelajari,
meneliti dengan seksama eksepsi dari Terdakwa ternyata sudah menyangkut
persoalan materi perkara yang harus dibuktikan dalam persidangan tersebut yang
tidak termasuk dalam materi eksepsi yang ditentukan/dimaksud dalam dalam 156
KUHAP ;
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 21 dari 22 Hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka
pertimbangan dan Penetapan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor
76/Pid.B/2015/PN-Rap, tanggal 17 Maret 2015 yang dimintakan banding tersebut
harus tetap dibatalkan, dengan mengadili sendiri sebagaimana dalam amar
putusan sela tersebut dibawah ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini bukan merupakan putusan
akhir maka biaya perkara ditangguhkan ;
Mengingat Undang-undang Nomor .8 Tahun 1981 Tentang KUHAP dan
Pasal 240 KUHAP serta Peraturan Perundang-undangan lainnya yang
berkenaan dalam perkara ini ;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut;
- Membatalkan Penetapan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor
76/Pid.B/2015/PN-Rap tanggal 17 Maret 2015 yang dimohonkan
banding tersebut dan selanjutnya mengadili sendiri yang amar
selengkapnya sebagai berikut :
1. Sebelum sampai Putusan akhir memerintahkan Pengadilan
Negeri Rantau Prapat untuk memeriksa dan mengadili perkara
Nomor 76/Pid.B/2015/PN.Rap terdakwa NURDIN Alias UCOK
tersebut sampai dengan Putusan akhir ;
2. Menangguhkan biaya perkara sampai Putusan akhir ;
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 19 Mei 2015
oleh kami : DAHLIA BRAHMANA ,SH.MH, Hakim Tinggi pada
Pengadilan Tinggi Medan sebagai Ketua Majelis, AMRIL, SH.MHum
dan ADE KOMARUDIN, SH.MHum masing-masing sebagai Hakim
anggota berdasarkan penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi tanggal
11 Mei 2015 Nomor : 301/PID/2015/PT-MDN, putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal
Putusan nomor : 301/PID/2015/PT.MDN
Hal. 22 dari 22 Hal.
1 Juni 2015 oleh Ketua Majelis dihadiri Anggota serta dibantu oleh
P.SIAHAAN, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan,
tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.-
HAKIM-HAKIM ANGGOTA : KETUA MAJELIS
AMRIL, SH.MHum DAHLIA BRAHMANA, SH.MH
ADE KOMARUDIN, SH.MHum
PANITERA PENGGANTI
P.SIAHAAN,SH.