demam tifoid 1

4
DEMAM TIFOID SKENARIO 1 Seorang pria berusia 28 tahun datang le UGD RS Muhammadiyah dengan keluhan demam. Hal ini telah dialami penderita sejak 8 hari yang lalu. Demam semakin lama semakin tinggi. Mual dan muntah dijumpai. Batuk tidak dijumpai. Selera makan menurun. BAK normal. BAB (-) selama 4 hari.. MORE INFO Vital Sign Pem. Fisik Pem. Lab TD : 120/90 mmHg FN : 58 x/I Reguler darah T : 390 RR : 22 x/menit Mata : Beslag (+) Abdomen : Roseola (-) Hb : 13,9 gr/dl Leukosit : 3600/ mm3 trombosit : 285.000/mm3 LED : 12mm/jam Urinalisa Tes Widal : Reduksi (-) : Sedimen urin (-) : Sedimen Eritrosit (1-3) Lp : Aglutinasi : O : Aglutinas : H IDENTIFIKASI MASALAH DEMAM 8 HARI SEAMAKIN LAMA SEMAKIN MENINGKAT MUAL MUNTAH SELERA MAKAN MENURUN DAN BAB (-) LEARNING ISSUE DEFINISI & ETIOLOGI PATOFISIOLOGI TANDA & GEJALA FAKTR RESIKO CMD & DD PENATALAKSANAA N & PENCEGAHAN KOMPLIKASI & PRGNOSA DEMAM Masuknya kuman salmonella melalui mulut Kedalam tubuh Melewati lambung Kuman menyebar ke seluruh tubuh Didalam retikuloendot elial (hati, limpa, dll) Kuman berkembang biak & masuk keperedaran darah II bakteri ini mempunyai endotoksin yang merangsang pelepasan zat pirogen dari selsel makrofag dan sel leukosit PMN Mempengaru hi pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus Menembus mukosa usus & masuk keperedaran darah I Menyebar ke seluruh sistem tubuh & menimbulkan gejala. DEMAM Referensi : Kligmen Arvin, Behrman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. 2000. Jakarta : EGC Aru W. sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing MUAL DAN MUNTAH Masuk kuman Salmonella Kedalam Tubuh Mencetuskan mual dan muntah Impuls iriatif yang datang dari traktus gastrointestinal dari bawah otak yang berhubungan dengan motion sickness dan dari korteks serebri Sebagian kuman dimusnahkan oleh lambung ↑ Asam Lambung Referensi : Aru W. sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing

Upload: putriaristya

Post on 18-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kmb

TRANSCRIPT

Page 1: DEMAM TIFOID 1

DEMAM TIFOID SKENARIO 1 Seorang pria berusia 28 tahun datang le UGD RS Muhammadiyah

dengan keluhan demam. Hal ini telah dialami penderita sejak 8 hari yang lalu. Demam semakin lama semakin tinggi. Mual dan muntah dijumpai. Batuk tidak dijumpai. Selera makan menurun. BAK normal. BAB (-) selama 4 hari..

MORE INFO Vital Sign Pem. Fisik Pem. Lab TD : 120/90 mmHg FN : 58 x/I Reguler darah T : 390 RR : 22 x/menit Mata : Beslag (+) Abdomen : Roseola (-) Hb : 13,9 gr/dl Leukosit : 3600/ mm3 trombosit : 285.000/mm3 LED : 12mm/jam

Urinalisa Tes Widal : Reduksi (-) : Sedimen urin (-) : Sedimen Eritrosit (1-3) Lp : Aglutinasi : O : Aglutinas : H

IDENTIFIKASI MASALAH DEMAM 8 HARI SEAMAKIN LAMA SEMAKIN MENINGKAT MUAL MUNTAH SELERA MAKAN MENURUN DAN BAB (-)

LEARNING ISSUE DEFINISI & ETIOLOGI PATOFISIOLOGI TANDA & GEJALA FAKTR RESIKO CMD & DD PENATALAKSANAA N & PENCEGAHAN KOMPLIKASI & PRGNOSA

DEMAM Masuknya kuman salmonella melalui mulut Kedalam tubuh Melewati lambung Kuman menyebar ke seluruh tubuh Didalam retikuloendot elial (hati, limpa, dll) Kuman berkembang biak & masuk keperedaran darah II bakteri ini mempunyai endotoksin yang merangsang pelepasan zat pirogen dari selsel makrofag dan sel leukosit PMN Mempengaru hi pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus Menembus mukosa usus & masuk keperedaran darah I Menyebar ke seluruh sistem tubuh & menimbulkan gejala. DEMAM

Referensi : Kligmen Arvin, Behrman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. 2000. Jakarta : EGC Aru W. sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing

MUAL DAN MUNTAH Masuk kuman Salmonella Kedalam Tubuh Mencetuskan mual dan muntah Impuls iriatif yang datang dari traktus gastrointestinal dari bawah otak yang berhubungan dengan motion sickness dan dari korteks serebri Sebagian kuman dimusnahkan oleh lambung ↑ Asam Lambung

Referensi : Aru W. sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 2008. Ed 11. Jakarta : EGC

BAK (-) selama 4 hari karena di dalam plague peyeri makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi hiperplasia jaringan (S.yphi intra makrofag menginduksi reaksi hipersensitifitas tipe lambat, hiperplasia jaringan dan nekrosis organ). Akibat hiperplasia jaringan di usus memnyebabkan penyempitan di lumen usus yang menganggu pergerakan makanan.

PATOFISILOGI Referensi : Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III.

Jakarta : Interna Publishing DEFINISI DEMAM TIFOID Demam Tifoid adalah infeksi demam sistemik akut

yang nyata pada fagosit mononuklear dan tumbuh membutuhkan tatanama yang terpisah tetapi karena tifoid secara mendasar bukanlah penyakit usus, dipakailah istilah untuk menggambarkan sindroma tertentu. Referensi : Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 1999. Ed 13. Vol 2. Jakarta: EGC

ETIOLOGI DEMAM TIFOID Etiolodi demam tifoid adalah Salmonella typhi (S. typhi) 90 % dan Salmonella paratyphi (S. paratyphi A dan B serta C). Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif, mempunyai flagella (bergerak dengan rambut getar). Bakteri ini dapat hidup didalam air. E, sampah, dan debu. Dapat mati dengan

Page 2: DEMAM TIFOID 1

pemanasan suhu 60 o selama 15-20 menit. Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu : o Antigen O (Antigen Somatik), yaitu terletak pada lapisan luar dari tubuh kuman. o Antigen H (Antigen Flagella). Terletakpada flagella, fibriae atau pili dari kuman.

o Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) yang dapat melindungi kuman dari fagositosis. Ketiga macam antigen tsb diatas didalam tubuh penderita akan menimbulkan pembentukann 3 macam antibodi yang lazim (Aglutinin) seperti : Aglutinin O, Aglutinin H, Aglutinin Vi. Referensi: Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 1999. Ed 13. Vol 2. Jakarta : EGC Aru W. Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing

TANDA & GEJALA Massa inkubasi demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu : • Demam, • Nyeri kepala • Pusing • Nyeri otot • Anoreksia, • Mual &muntah • Konstipasi atau diare • Perasaan tidak enak diperut Pada pemeriksan fisik hanya didapatkan suhu badan meningkat

Minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa : Demam Lidah yang berselaput Splenomegali Bradikardi relatif Hepatomegal i Gangguan mental Referensi : Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing

FAKTOR RESIKO • Sanitasi lingkungan yang kurang • Makanan atau minuman yang terkontaminasi • Pekerja laboratorium bakteriologi Referensi : Sudoyo Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : EGC

PENATALAKSANAAN 1.NON-FARMAKOLOGI a. Istirahat dan Perawatan • Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya ditempat seperti makan,minum,mandi,buang air kecil,dan buang air besar akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. • Menjaga kebersihan tempat tidur , pakaian, perlengkapan yang dipakai. • Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah dekubitusdan pneumonia ortostatik serta higiene perorangan tetap perlu diperhatikan dan dijaga

b. Diet dan terapi penunjang • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa dapat diberikan dengan aman pada pasien demam tifoid.

2.FARMAKOLOGI a.Kloramfenikol Dosis yg diberikan 4 x 500mg/hari dapat diberikan secara peroral atau intravena. b.Tiamfenikol Dosis tiamfenikol 4 x 500 mg.Demam rata-rata menurun pada hari ke5 sampai ke-6. c.Kotrimoksazol Dosis 2 x 2 tablet diberikan selama 2 minggu.

d.Ampisilin dan amoksisilin Dosis yang dianjurkan adalah antara 50-150 mg/kgBB digunakan selama 2 minggu. e.Sefalosporin generasi ke tiga Hingga saat ini golongan sefalosporin generasi ke-3 yang terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson,dosis yang dianjurkan adalah antara 3-4 g dalam dekstrosa 100 cc diberikan selama ½ jam perinfus sekali sehari,diberikan selama 3 minggu 5 hari.

f. Golongan fluorokuinolon. a.Norfloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 14 hari b.Siprofloksasin dosis 2 x 500 mg/hari selama 6 hari c.Ofloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 7 hari d.Pefloksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari e.Fleroksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari.

PENCEGAHAN • • • • Identifikasi salmonela Typhi pada pasien tifoid asimtomatik,karier dan akut Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi Salmonela typhi akut maupun karier Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan terinfeksi Vaksinasi.

Page 3: DEMAM TIFOID 1

komplikasi • Komplikasi intestinal : perdarahan usus,perforasi usus,pankreatitis. • Komplikasi ekstra intestinal meliputi a. Komplikasi kardiovaskular :miokarditis. b. Komplikasi darah :trombositopenia,KID c. Komplikasi hepatobilier: hepatitis d. Komplikasi neuro psikiatrik /tifoid toksik.

REFERENSI Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna Publishing Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 1999. Ed 13. Vol 2. Jakarta : EGC Kligmen Arvin, Behrman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. 2000. Jakarta : EGC Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 2008. Ed 11. Jakarta : EGC Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid